Download - Vision September
2 SEPTEMBER 2012 :: IPC MONTHLY NEWS
• Kingdom Builders who love GOD and people.• Kingdom Builders who have a sense of destiny in their lives.• Kingdom Builders who will be an asset to the ministry.• Kingdom Builders who are enthusiastic in seeing the lost and the
hurting coming into GOD’s Kingdom.• Kingdom Builders who are gifted - e.g. musician, youth worker,
childer care, etc.• Kingdom Builders who have a good network of friends.
HAPPY Father’s day for all the fathers and fathers-to-be!
We all hope that as the leader of the family, all fathers are blessed with wisdom and grace of God.
For students, mid semester is coming. Be ready for the tests and barrage of assignments. Don’t forget to keep yourself
Leader: Ivan C. / Editor: Ivan C. / Designer: Myra De Ford / Production: Team Vision
514 Dandenong Rd, Caulfield North 3161Melway Ref 59 B10
IPC CHURCH www.ipc-online.net | [email protected] EDITORIAL [email protected] ‘We’d love to hear from you’
JOURNALING & PRAYER NIGHT Monday 7pmCHURCH SERVICE Sunday 10 am
VISION & MISSION
LOCATION
EDITOR’S NOTE
CONTACT
SCHEDULE
MONTHLY TEAM
healthy mentally and physically during the period. Pray always for our beloved country Indonesia, for we believe that God have great plan for our greatcountry.Keep in your daily devotional, and godspeed.
1
‘We’d love to hear from you’
Peran ayah dalam pendidikan, dalam bahasa Inggris, ialah “to father”. Di dalam bahasa Inggris terdapat tiga istilah yang berhubungan dengan tugas mendidik anak, yaitu “mothering”, “fathering”, dan “parenting”. Meskipun semuanya membicarakan tentang tugas mendidik anak, namun ada keunikan masing-masing dalam konteks sumbangsih ayah dan ibu dalam mendidik anak. Salah satu tugas ayah kristiani ialah:
“Kamu harus mengajarkannya (perintah Tuhan) kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun;” (Ulangan 11:19) Dengan jelas Tuhan menghendaki agar kita mengajarkan perintah Tuhan dengan cara membicarakannya. Apabila Anda seperti saya, mungkin Anda juga mengalami kesulitan membicarakan, apalagi mengajarkan perintah Tuhan kepada anak-anak Anda. Saya kira membicarakan dan mengajarkan bukanlah perkara yang terlalu sulit, yang terlebih sukar adalah membicarakan dan mengajarkan secara tepat dan pada waktu yang tepat sehingga dapat dicerna oleh anak kita. Ada satu peristiwa yang Tuhan berikan kepada isteri dan saya dimana kami berkesempatan mengajarkan dan membicarakan Firman Tuhan kepada salah satu anak kami. Pelajaran yang kami sampaikan berasal dari Matius 7:12
PERAN AYAHDALAM MENDIDIKANAK
2
dan wahana penyampaiannya, tak lain tak bukan, bola basket.
Saya percaya bahwa salah satu alasan mengapa Matius 7:12 mendapat julukan “Hukum Emas” (The Golden Rule) adalah karena nilai yang terkandung di dalamnya bak emas yang sangat berharga. Hukum ini mengatur relasi kita dengan sesama secara agung sekaligus praktis. Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Berbahagialah orang yang mampu menerapkan Firman Tuhan. Apabila seseorang memperlakukan orang lain sama seperti ia ingin diperlakukan, ia sudah memiliki “emas” yang tak ternilai. Sebagai orang tua kami pun rindu agar anak-anak kami mempunyai “emas” yang tak ternilai itu dan Tuhan telah menyediakan sarananya.
Suatu hari ibu guru salah seorang anak kami yang berumur hampir 9 tahun menelepon isteri saya untuk memberitahukan bahwa tadi anak kami menangis di sekolah. Menurut ibu guru tersebut, anak kami ingin bermain bola basket dengan kawan-kawannya namun mereka tidak mengizinkannya bermain dengan mereka. Ia merasa perlu memberitahukan kami sebab ia merasa prihatin melihat kesedihan anak kami yang mendalam itu. Pada sore harinya isteri saya menceritakan kepada saya perihal anak kami itu. Sebelumnya isteri saya sudah menanyakan anak kami
dan ia bercerita bahwa memang benar ia menangis karena tidak diajak bermain bola basket. Reaksi alamiah kami adalah rasa iba sebab kami menyadari bahwa anak kami itu memang senang bermain basket. Penolakan teman-temannya sudah tentu mendukakan hatinya.
Mendengar peristiwa tersebut, dengan didorong oleh rasa iba dan hasrat untuk menghiburnya, saya bergegas memanggil anak kami itu dan mengajaknya bermain bola basket di halaman rumah. Melalui permainan itulah akhirnya Tuhan menyadarkan saya akan salah satu tugas mendidik selain dari menghibur anak, yakni mengajarkan Firman Tuhan. Tuhan membukakan mata saya terhadap hal-hal tersembunyi yang jauh lebih hakiki daripada sekadar menghibur anak. Pada saat bermain itulah baru saya memahami mengapa teman-temannya enggan mengajaknya bermain. Alasannya tidak lain tidak bukan adalah ia bermain curang! Naluri keayahan saya mendorong saya bertindak sebagai pahlawan yang ingin membela anak kami, seolah-olah dengan mengajaknya bermain saya berkata, “Biar semua orang tidak mau bermain denganmu, saya akan selalu siap bermain denganmu.” Namun, ternyata dia jugalah pemicu perlakuan teman-temannya.
Pada waktu kami sedang bermain, kakaknya juga turut melempar-lempar bola ke basket. Adakalanya bola yang sedang dilemparnya bersentuhan dengan bola basket kakaknya dan ia pun dengan segera meminta
3
mengulang ... dengan bola di tangannya lagi. Namun pada suatu ketika, bola itu bertabrakan dengan bola yang dilempar kakaknya, tetapi kebetulan saat itu, sayalah yang sedang melempar bola. Dengan serta merta ia mengambil bola dari tangan saya dan “menghukum” saya dengan cara memberinya hak untuk melempar bola ke basket dua kali. Saya berusaha menerangkannya bahwa keputusannya itu keliru namun ia tidak peduli dan malah mogok bermain. Dengan bersimpuh di tanah sambil
menduduki bola itu ia bersikeras bahwa sayalah yang salah dan selayaknya menerima hukuman.
Saya mencoba untuk menjelaskan bahwa ia telah bertindak tidak adil sebab pada waktu hal yang sama terjadi pada dirinya bukan saja ia tidak menghukum dirinya, ia malah menghadiahi dirinya. Ia tetap tidak menerima penjelasan saya dan menolak untuk mengakui ketidakkonsistenannya. Di dalam ketidakkonsistenannya itu
continued to page 9
4
1. HORMATILAH IBU ANAK-ANAK ANDA. Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan Ayah bagi anak-anaknya adalah
menghormati Ibu mereka. Kalau Anda menikah, jagalah pernikahan Anda agar tetap kuat dan penuh vitalitas.
2. LEWATKANLAH WAKTU BERSAMA ANAK-ANAK ANDA. Bagaimana seorang Ayah melewatkan waktunya mengatakan apa yang penting
baginya. Kalau Anda tampaknya selalu terlalu sibuk untuk anak-anak Anda, mereka akan merasa ditelantarkan, apapun yang Anda katakan.
3. UPAYAKANLAH HAK UNTUK DIDENGARKAN. Terlalu sering satu-satunya saat sang Ayah bicara kepada anak-anaknya adalah
ketika mereka melakukan suatu kesalahan. Mulailah bicara kepada anak-anak ketika mereka masih kecil, sehingga topik-topik sulit akan lebih mudah ditangani ketika mereka semakin besar. Luangkanlah waktu dan dengarkanlah ide-ide serta persoalan-persoalan mereka.
4. DISIPLINKANLAH DENGAN KASIH. Semua anak butuh bimbingan dan pendisiplinan, bukan sebagai hukuman,
melainkan untuk menetapkan batasan-batasan yang masuk akal. Ingatkanlah
10 CARA
HEBATAYAH
MENJADI
YANG
5
anak-anak Anda akan ganjaran perbuatan mereka dan berikanlah imbalan yang berarti atas perilaku yang diinginkan.
5. MODEL PERAN. Para Ayah adalah model peran bagi anak-anaknya, entah mereka menyadarinya
atau tidak. Seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh kasih tumbuh dengan pengetahuan bahwa ia pantas diperlakukan dengan hormat oleh anak-anak lelaki, dan apa yang harus dicarinya dalam diri seorang suami. Para Ayah dapat mengajari putera-puteranya apa yang penting dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.
6. JADILAH GURU. Terlalu banyak Ayah yang menganggap bahwa mengajar adalah urusan orang
lain. Namun seorang Ayah yang mengajari anak-anaknya tentang yang benar dan yang salah serta mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik akan melihat anak-anaknya mengambil pilihan yang baik.
7. MAKANLAH BERSAMA-SAMA KELUARGA. Makan bersama-sama (sarapan, makan siang, atau makan malam) bisa menjadi
bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat. Selain memberikan struktur pada hari yang sibuk, ini juga memberi anak-anak peluang untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan.
8. BACAKANLAH CERITA BAGI ANAK-ANAK ANDA. Mulailah membacakan cerita bagi anak-anak semenjak mereka masih kecil.
Setelah mereka lebih besar, doronglah mereka untuk membaca sendiri. Menanamkan kecintaan untuk membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak-anak Anda mengalami pertumbuhan pribadi maupun karir seumur hidup.
9. PERLIHATKANLAH KASIH SAYANG ANDA. Anak-anak butuh ketenteraman yang berasal dari mengetahui bahwa mereka
diinginkan, mereka diterima, dan dikasihi oleh keluarga. Orangtua, terutama para Ayah, perlu membiasakan diri merangkul anak-anaknya. Memperlihatkan kasih sayang setiap harinya adalah cara terbaik untuk memberitahu mereka bahwa Anda sayang kepada mereka.
10. SADARLAH BAHWA TUGAS SEBAGAI AYAH TIDAK PERNAH SELESAI. Bahkan setelah anak-anak besar dan siap meninggalkan rumahpun, mereka
akan tetap mencari hikmat serta nasihat dari Ayahnya. Entah soal meneruskan pendidikan, pekerjaan baru, atau pernikahan, para Ayah terus memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak mereka sementara mereka bertumbuh dan, mungkin, menikah dan membangun keluarga sendiri.
6
church, commemorating their loyalty in serving God for decades of ups and downs.
Nevermind it was a Saturday night where students, young professionals, and families could easily come up with 1001 plans to spend their weekend, no less than 300 people come to show theirgratitude for what the Pastor and his family have done in their lives. The Pastor's eldest daughter, RuthBudiman, was first to speak."We often hear stories about Pastors'
Some call it a silver anniversary, others call it a milestone, but the 25 years of Pastor Agus and Lilian Budiman's ministry at Indonesian Praise Centre is clearly an act of faithfulness.
Parents-figure, carers, supporters, and sources of inspiration were some of the roles our beloved Pastor and his wife have taken in our church, and their faithfulness has now borne fruits.On the 25th year of Pastor Agus and Lilian Budiman's ministry, a celebration themed Thank You was held by the
7
kids going through rebellion and not wanting to be associated with their parents' ministry,” Ruth said.“But the fact that I admire you both and your faithfulness to God is a true testament of your integrity you practice what you preach."
Family representative Daniel Aulia also shared on how Pastor Agus and Lilian have always been there to support his family. "When there is sadness, sickness, or happiness, Pastor Agus and Lilian are always there to support and comfort us," Daniel said.
As the celebration commenced, a video consisting of photos of the Budimans over the 25 years was shown, together with the faces of students, young professionals, and families who are part of the Indonesian Praise Centre (IPC) family.
Following that was a performance from the Sunday School children, who danced genuinely as a way to show their gratitude.
Young professional Junius Wijaya said that as we live 1,000 miles from home, Pastor Agus and Lilian have become
CelebrationFaith
Aof
"God is good, all the time"
8
good, all the time", which is Pastor Agus' favourite quote.
Towards the end of the event, Pastor Agus and Lilian approached the stage to talk about their ministry life in the past 25 years. "There are four principles that I would like to share about our ministry life," Mrs. Lilian said.
"First, is to not cling on the past and move forward."
"Second, is to not expect anything in return when doing something. When you serve people, do not expect them to serve you back."
"Third, is to not do something that is beyond our own strength, and definitely never, ever forsake your family."
"Fourth, is to not say things you would not be able to do."
At the end of the celebration, event coordinator Evans Pancacahya Ong expressed his gratitude to all of the church members who participated and put up with his pleas to pull this event together.
A celebration would also have been incomplete without a cake, where candles were blown to mark a milestone in Pastor Agus and Lilian's ministry.
Thank you, Pastor Agus and Lilian Budiman, for your faithfulness in serving God for the past 25 years.
parents figure in our lives. "Thank you for your support, love, and care for us," Junius said.
"Thank you for being our parents while we are far away from home."Another young professional Aswin Trisnadi shared his gratitude for Pastor Agus and Lilian for providing him with the opportunities to grow. "When I first came here, if I was asked to stand here delivering a speech, I wouldn't be able to make it," Aswin said."Thank you for the opportunity for letting us to grow."
For student Kevin Mackinley, it was Pastor Agus' care that he appreciated the most. "Even though I was new here, Pastor Agus has always greeted me every week after sermon," Kevinsaid. "I feel like this church is my family."The celebration was filled with a choir performance from the family singing Together, we will serve the Lord, a quartet performance singing Thank you for giving to the Lord, a trio performance singing Leave it There and What a friend we have in Jesus, and a video consisting talks from IPC church members from all around the world thanking the Pastor and his wife.
In the corner of the church, there was a wall filled with messages from IPC-ians, current and former, from all over the world. The stage was decorated with flowers and the wordings "God is
By Marcella Purnama
9
continued from page 3
saya jelaskan padanya bahwa jika ia tetap berbuat demikian maka tidak akan ada orang yang ingin bermain lagi dengannya dan saya tidak ingin melihat ia menjadi orang yang tidak mempunyai teman. Setelah mengatakan hal itu, saya lalu memeluknya dan ia pun mulai meneteskan air mata. Kemudian saya menanyakan kembali, dan sekarang ia siap mengakui ketidakadilannya itu. Sesudah itu saya mengajaknya bermain lagi dan ia pun bermain jujur dan adil.
Saya berterima kasih kepada Tuhan yang tidak membiarkan saya melewati kesempatan emas yang tak ternilai itu. Betapa mudahnya bagi saya melakukan tugas keayahan saya dengan cara menghibur anak kami namun kehilangan pelajaran yang sangat berharga. Melalui peristiwa tersebut ada empat hal yang saya pelajari yang berfaedah bagi tugas keayahan:
1. Tugas mendidikmenuntut waktu.Sudah tentu keinginan atau kerinduan menjadi ayah yang baik adalah penting, namun tekad tersebut haruslah diwujudkan dalam bentuk waktu yang diberikan bagi anak kita. Tanpa waktu, tidak akan ada kesempatan “mengajarkan dengan cara membicarakan” pedoman hidup yang berasal dari Firman Tuhan. Jika saya tidak menyediakan waktu untuk bermain basket dengan anak kami, tidak akan ada peluang untuk menyaksikan kelakuannya dan sekaligus mengoreksi sikapnya.
2. Tugas mendidik membutuhkan kesediaan untuk melihat kelemahan anak kita. Kita perlu terbuka untuk menerima kenyataan bahwa anak kita bukan saja tidak sempurna, namun akibat dosa, ia pun berpotensi merugikan orang lain. Adakalanya sulit bagi kita untuk mengakui kelemahan anak kita karena kelemahannya sedikit banyak merefleksikan kekurangan kita pula.
3. Tugas mendidik lebih mendahulukan pendekatan kasih daripada konfrontasi. Kadang kita perlu memperhadapkan anak kita dengan perbuatannya secara tegas; sekali-sekali kita perlu menghukumnya. Namun yang harus lebih sering dan diutamakan adalah menegurnya dengan kasih. Makin keras saya menegurnya, makin bersikeras ia menyangkalnya. Sebaliknya, tatkala dengan lemah lembut saya menegurnya, ia pun luluh dan bersedia menerima perkataan saya.
4. Tugas mendidik yang kristiani menuntut kita menjadi ayah yang mengenal Firman Tuhan.Tanpa pengenalan akan Firman Tuhan, kita tidak bisa mendidiknya seturut dengan Firman Tuhan. Hukum Emas dari Matius 7:12 sangatlah penting, tetapi masih banyak kebenaran Firman-Nya yang perlu kita sampaikan kepadaanak kita.
every Monday 7 pm @ IPC
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
Prayer Meeting
Join Ministry
needs you!
Suka nyanyi?masak?
Vision department is looking for anyone who wants to serve God in media areas
would like to extend congratulations to Inela and Ronny Wijaya family for the birth of Kaelyn Janice Wijaya. We pray that she will bring the joy of God into your family.
team...
Editor
kenalan?bersih2?design?musik? mengajar?
Kenapa gak gabung pelayanan aja?
tep 0433 671 716 or 0401 231 627
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483session is private and confidential.
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483session is private and confidential.
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483
every Monday 7 pm @ IPC
every Monday 7 pm @ IPC
every Monday 7 pm @ IPC
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
Need
Need
Need
Prayer Meeting
Prayer Meeting
Prayer Meeting
Counseling?
Counseling?
Counseling?
Graphic designer
ProductionFor more information, please contact Ivan Hermanto or [email protected]
Join Ministry
needs you!
Suka nyanyi?masak?
Vision department is looking for anyone who wants to serve God in media areas
would like to extend congratulations to Inela and Ronny Wijaya family for the birth of Kaelyn Janice Wijaya. We pray that she will bring the joy of God into your family.
team...
Editor
kenalan?bersih2?design?musik? mengajar?
Kenapa gak gabung pelayanan aja?
tep 0433 671 716 or 0401 231 627
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483session is private and confidential.
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483session is private and confidential.
hubungi Tante Lili di 9802 7530 atau 0408 306 483
every Monday 7 pm @ IPC
every Monday 7 pm @ IPC
every Monday 7 pm @ IPC
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
on first week of the month, ada monthly prayer meeting for all minister.
Need
Need
Need
Prayer Meeting
Prayer Meeting
Prayer Meeting
Counseling?
Counseling?
Counseling?
Graphic designer
ProductionFor more information, please contact Ivan Hermanto or [email protected]
10
Koempoel2
CONTACT DETAILS
For BaptismYanty Liong :: 0411894583
For Ministry Jessica Beatrice :: 0433067376 Sumi Oetomo :: 0433091586
Other [email protected]
Prophetic Outing
Monthly Prayer
meeting
8th September 3.30 - 6.30 pm@ Narre Warren Berwick Centre
8th September
3rd September
Spring Camp21-23 Sept
ADANAC CYC, Yarra Junction
11
Koempoel2
Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi, semangatnya untuk bersaksi ngga kalah besar sama yang udah puluhan tahun percaya Yesus.
Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal. Spontan, ia bertanya, “Mas, kenal Yesus, ngga?”Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, “Belum, sori aku orang baru di sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!”
Dalam mata pelajaran sejarah, seorang guru menceritakan bagaimana bangsa Indonesia berjuang memperoleh kemerdekaan bangsa, sampai pada dideklarasikannya proklamasi Indonesia.
Tiba-tiba, guru bertanya kepada salah seorang murid yang agak terkantuk-kantuk, “Coba, di mana ditandatangani naskah proklamasi?”Murid: (Agak tergagap karena bangun tidur) “Saya ra... raasa, di se... sebelah bawah agak ke kanan, Pak.”
12
For you on father’s day what ever you celebrate
Fathers have been here in times and seasons
For you on Father’s Day that’s really great
To remember you not just on this day but every day
It’s father Day today for all fathers who have been
Here and gone Your memories live on
Fathers enjoy your children, draw them near
Closer to you inside the heart
Because they may think of you today
Pick up the phone, and dial and say!
Write a letter. You may be surprised with the reply
A very special love for you
Joyful Father’s Day
Just for you
With all the grace of God’s life to us
Can bring on your special day
Father’s Day is the time for thoughts of quiet reflection
Memories of the year have gone by
A Welcome smile
Father’s Day is the perfect time to receive God’s grace
Ahead for the new day
And may a wonderful beginning and joy God brings aloud
Thank you God for all fathers
Remember God our Father in Heaven and Earth
Happy Father’s Day
FOR
YOU
ON
FATH
ER’S
DAY
by Deirdre Banda
IPC COMMUNITY
KOMSEL NAME CONTACT PERSON MOBILE
Clayton 1 Herman
0435 426 095
Clayton 2 Ronny
0414 812 187
Melbourne University Howard Gani 0402 278 589
Malvern Aswin
0430 132 404
Veritas Simon
0433 357 375
O2 Ririn Sembiring 0431 307 481
Young couple:
Novi Permatasari 0405 843 882
Family:East
Bing Tjahja 0403 484 740
East Hardy Chandra
0413 114 222
South East Yonatan Tan
0448 119 980
West Nicola Tantra
0400 337 933
North Jimmy Wiranto
0405 381 106
Julianto Firman
Veronica Sandra Wiranto
Sienny YosoAndy Chaidir
Edu HambaliLily Susanti
Sumi OetomoLilian Budiman Queerin Pranindadew Jane Josephine
Candice Hendoro
Purwowati Oetomo
Lisa Sadli
TITUS -
Kevin M
PHILIPPIANS -
Julianto F
COLOSSIANS -
Aswin T
TIMOTHIANS -
Davy R
TBA