i
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH
IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KRADENAN I SRUMBUNG MAGELANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun oleh :
Sismiyatun
NIM : 12458190
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
iii
iv
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03-RO
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Nomor : UIN.2 / DT/PP.01.1/ 0088 /2014
Skripsi/ Tugas Akhir dengan judul :
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER PADA SISWA KELAS VI DI MI MUHAMMADIYAH KRADENAN I SRUMBUNG MAGELANG
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama : Sismiyatun
v
MOTTO
“ (siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. Al Anfaal - 53)1
1 Departemen Agama RI, 1998. Al Quran dan terjemahnya. (CV. ASY-SYIFA). Hal. 146
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Almamater tercinta Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
vii
ABSTRAK
Sismiyatun. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Hasil Belajar Operasi Hitung Perkalian Dengan Alat peraga Batang Napier Pada Siswa Kelas VI Di MI Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung, Magelang”.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2014.
Latar belakang masalah penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika yang merupakan salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Sekolah ditingkat SD/MI,sehingga mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran pokok, dikarenakan dapat menentukan kelulusan siswa di MI Muhammadiyah kradenan I. Dalam mata pelajaran Matematika banyak terdapat materi hitung perkalia. Akan tetapi siswa-siswi kelas VI di MIM Kradenan I, mengalami kendala belajar dalam materi tersebut, yang diakibatkan oleh berbagai hal. Diantaranya kurangnya motivasi belajar, metode penyampaian materi, serta kurangnya sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran. Maka perlu adanya upaya yang dilakukan guna memperbaiki pola pembelajaran yang efektif agar mencapai hasil yang maksimal. Permasalahan penelitian ini adalah: Masih rendahnya hasil belajar mata pelajaran Matwmatika khususnya materi operasi hitung perkalian dalam pada siswa kelas VI di MI Muhammadiyah Kradenan I.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.Proses pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan wawancara.
Hasil penelitan menunjukkan: Kemampuan siswa dalam melakukan hitung perkalian sebelum menggunakan alat peraga masih rendah, dengan nilai rata – rata 5. Siswa yang mendapat nilai 6 keatas hanya 31,25 % (5 anak), sedang 68,75% ( 11 anak ) masih mendapatkan nilai dibawah KKM. Pembelajaran Matematika materi operasi hitung perkalian dengan alat peraga dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan efektif pada siswa kelas VI MI Muhammadiyah Kradenan I. Penggunaan alat peraga batang napier dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan operasi hitung perkalian pada siswa kelas VI MI Muhammadiyah Kradenan I.Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan efektivitas hasil pre test sampai siklus III yang meningkat sebesar 56,25%, serta peningkatan nilai rata-rata siswa dari pre test sampai dengan siklus III sebesar 2,06, selain itu telah 14 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM yakni sebesar 87,5%.
Kata kunci : operasi hitung perkalian, alat peraga batang napier, hasil belajar.
viii
KATA PENGANTAR
لھ اال هللا واشھد ان محمدارسول هللا ال لمین اشھدانا لعرب ا الحمد الھ و اصحبھ ىن و علیاء والمرسلیاشرف االنب ىوالسالم عل والصالة
نیمعاج
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah yang telah member taufik, hidayah dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sholawat serta salam tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW juga kepada keluarga serta semua manusia yang mau meniti jalannya.
Selama penulisan skripsi ini kesulitan dan hambatan dihadapi oleh penulis. Dalam mengatasi kesulitan tersebut, penulis tidak mungkin dapat melakukanya sendiri tanpa bantuan orang lain, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah membantu penulis dalam menjalani studi program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
2. Drs. H. Jamroh Latief, M.Si. dan Dr. Imam Machali, M.Pd. selaku ketua dan sekretaris pengelola program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Duel Mode System pada LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Dr. H. Sumedi, M.Ag. sebagai pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan
4. Puji Widodo, A.Ma. selaku Kepala Madrsah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung Magelang, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di MIM Kradenan I srumbung Magelang .Pujiyatiningsih selaku guru Matematika kelas 6 MIM Kradenan I yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
5. Siswa-siswi kelas VI MIM Kradenan I yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini serta bapak ibu guru MIM Kradenan I atas bantuan yang diberikan.
6. Suamiku atas pengertianya, dan keluargaku yang telah memberikan motivasi, doa, perhatian dan kasih sayangnya dengan penuh ketulusan.
ix
7. Segenap dosen dan karyawan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan atas didikan, layanan, serta sikap ramah dan bersahabat yang telah dilakukan.
8. Teman-teman program Peningkatan Kualifikasi S1 Guru MI dan PAI melalui Duel Mode System pada LPTK Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di PGMI-E UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan motivasi dan semangat menuntut ilmu.
Penulis sangat menyadari bahwwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu maka penulis mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 14 Mei 2014
Penyusun
Sismiyatun
NIM.12485190
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i SURAT PERNYATAAN................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... Ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. x BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 4 D. Kajian Pustaka ................................................................................... 5 E. Landasan Teori .................................................................................. 9 F. Hipotesis ............................................................................................ 15 G. Indikator Keberhasilan ...................................................................... 15 H. Metode Penelitian .............................................................................. 15 I. Sistematika Pembahasan .................................................................... 25
BAB II. GAMBARAN UMUM MI MUHAMMADIYAH KRADENAN I
SRUMBUNG MAGELANG A. Letak Geografis ................................................................................ 27 B. Sejarah Singkat ................................................................................. 28 C. Struktur Organisasi ............................................................................ 29 D. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan Madrasah ............................... 35 E. Keadaan Sarana dan Prasarana ......................................................... 40
BAB III. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN A. Kemampan Siswa dalam Melakukan Operasi Hitung Perkalian
Sebelum Menggunakan Alat Peraga .................................................. 45 B. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Materi Operasi Hitung
Perkalian Menggunakan AlatPeraga ................................................. 49 1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ..................................................... 51 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................................................... 57 3. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ................................................... 62 C. Kemampuan Siswa Dalam Melakukan Operasi Hitung Perkalian
Setelah Menggunakan Alat Peraga ....................................................
68
xi
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 71 B. Saran-saran ......................................................................................... 73 C. Kata Penutup ...................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Jumlah Tenaga Guru MI Muhammadiyah Kradenan 1
Tahun Pelajaran 2013/2014 .................................................. 32 2. Jumlah siswa MI Muhammadiyah Kradenan 1 Tahun Pelajaran
2013/2014 ................................................................. 33 3. Pekerjaan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan 1
Tahun Pelajaran 2013/2014 ...................................................... 34 4. Penghasilan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan 1
Tahun Pelajaran 2013/2014 ...................................................... 35 5. Pendidikan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan 1
Tahun Pelajaran 2013/2014 ....................................................... 35 6. Keadaan Karyawan MI Muhammadiyah Kradenan 1
Tahun Pelajaran 2013/2014 ....................................................... 36 7. Sarana Gedung MI Muhammadiyah Kradenan 1........................ 37 8. Prasarana Olahraga MI Muhammadiyah Kradenan 1................. 38 9. Alat-alat UKS dan Lainya di MI Muhammadiyah Kradenan ..... 38 10. Mebelar di MI Muhammadiyah Kradenan 1 .............................. 39 11. Jumlah Buku Pelajaran MI Muhammadiyah Kradenan 1 ........... 39 12. Jumlah Buku Penunjang MI Muhammadiyah Kradenan 1 ......... 40 13. Alat Peraga di MI Muhammadiyah Kradenan 1.......................... 41 14. Hasil Penelitian Pra Tindakan .................................................... 42 15. Daftar nilai pre – test .................................................................. 44 16. Jadwal Penelitian ........................................................................ 47 17. Daftar Nilai Evaluasi Siklus I ..................................................... 51 18. Analisis Soal Siklus I .................................................................. 52 19. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II .................................................... 56 20. Analisis Soal Siklus II ................................................................ 58 21. Daftar Nilai Evaluasi Siklus III .................................................. 62 22. Analisis Soal Siklus III ............................................................... 63 23. Rekap Nilai Evaluasi .................................................................. 66
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2
Tujuan pendidikan dasar dalam UU no. 20 tahun 2003 pasal 3,
member bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupan sebagai pribadi, umat manusia, serta mempersiapkan siswa
untuk mengikuti pendidikan menengah. Tujuan tersebut bersifat
komprehensif atau menyeluruh dan meliputi berbagai aspek perkembangan
intelektual, social, emosional, dan kecakapan psikomotorik.3
Keberhasilan pendidikan di sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal dapat dipengarui oleh beberapa faktor seperti: siswa, guru,
kurikulum, sarana prasarana, biaya, dan lingkungan. Jika faktor – faktor
tersebut dapat terpenuhi maka proses belajar mengajar akan berjalan
2 Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3 Ibid
xiv
dengan lancar yang akhirnya akan menunjang tercapaianya hasil belajar
secara maksimal untuk meningkatkan mutu pendidikan secara
keseluruhan.
Berbagai upaya perlu dilakukan guna meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah,antara lain dengan perbaikan mutu belajar mengajar.
Belajar mengajar di sekolah merupakan serangkaian kegiatan secara sadar
dan terencana. Dengan adanya rencana yang baik maka akan mendukung
keberhasilan pengajaran. Perencanaan pengajaran dibuat agar siswa
memiliki motivasi untuk meningkatkan kemampuanya secara maksimal
sehingga dapat memenuhi apa yang diharapkan guru maupun siswa.
Sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dasar, Madrasah
Ibtidaiyah mempunyai peran penting untuk mempersiapkan anak, dengan
memperkenalkan berbagai ilmu pengetahuan dasar, sebagai bekal anak
untuk dapat melanjutkat kegiatan belajarnya pada lembaga pendidikan
yang lebih tinggi. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki adalah
melakukan operasi hitung Matematika. Akan tetapi pada kenyataanya,
di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung,
Magelang, walaupun siswa telah duduk di kelas VI, sebagian siswanya
belum mahir melakukan operasi hitung matematika, terutama perkalian
dan pembagian, sehingga sebagian siswa kelas 6 di MI Muhammadiyah
Kradenan masih mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntaasan
Minimal) yang ditentukan sekolah yakni nilai 6 pada mata pelajaran
Matematika.
xv
Dari kenyataan yang ada tersebut tentunya kurang sesuai dengan
apa yang diharapkan. Untuk menumbuhkan minat, keaktifan dan motivasi
siswa terhadap matematika maka pembelajaran harus dilaksanakan dengan
cara yang menarik.4
Pembelajaran yang aktif perlu dilakukan dengan menggunakan
metode, model, strategi, dan alat peraga yang sesuai dengan materi belajar
siswa, karena pembelajaran matematika yang dapat merangsang siswa
untuk lebih mengetahui dan memotivasi anak dalam belajar dan sekaligus
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika sangat
ditunggu, baik oleh siswa maupun guru.5
Karena siswa kelas 6 telah melalui proses belajar yang panjang di
kelas-kelas bawahnya, dengan demikian mestinya mereka telah dapat
menguasai ilmu-ilmu dasar (membaca, menulis, dan berhitung ) dengan
baik. Dengan demikian di kelas 6 mereka tinggal mempersiapkan diri
untuk menghadapi ujian kelulusan. Karena pada kenyataanya masyarakat
masih memandang baik atau tidak baiknya suatu sekolah dari nilai hasil
Ujian Akhir Sekolah yang tinggi pada tiap mata pelajaran, termasuk disini
adalah nilai mata pelajaran matematika (berhitung), yang mungkin bagi
sebagian anak dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit.
Dari uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa masalah yang di
hadapi siswa siswi kelas 6 di Madrsah Ibtidaiyah Muhammadiyah
4 Moch Mansyur Ag dan Abdul Halim Fatani, 2007. Matematical Intellegence, Cara
Cerdas Melatih dan Menaggulani Kesulitan Belajar. (Yogyakarta: Ar-ruzz Media.), hal. 70 5 Tarmudi, 2008. Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran
Matematika,(Bandung:Lauser Cita Pustaka), hal. 4.
xvi
Kradenan I adalah masih kurangnya kemampuan mereka untuk melakukan
operasi hitung perkalian. Pembelajaran Matematika merupakan salah satu
mata pelajaran yang diujikan dalm UAS di tingkat SD dan MI, sehingga
matematika merupakan mata pelajaran pokok, karena pelajaran ini dapat
menentukan kelulusan siswa. Oleh karena itu dalam mengajarkan
matematika bagi siswa MI perlu adanya upaya-upaya yang tepat dan
efektif untuk mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu beberapa cara telah
dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat peraga batang napier
yang dimiliki oleh sekolah tetapi justru belum dimanfaatkan oleh guru .
Dengan menggunakan alat peraga ini diharapkan nantinya kemampuan
melakukan operasi hitung matematika ( terutama perkalian ) siswa-siswi
kelas 6 di Madrasah Ibtidaiyah Kradenan I, Srumbung , Magelang akan
meningkat, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan prestasi
belajarnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa materi hitung perkalian kelas VI
sebelum menggunakan alat peraga batang napier?
2. Bagaimana penerapan alat peraga batang napier pada kelas VI
MIM Kradenan I?
3. Bagaimana penggunaan alat peraga batang napier dapat
meningkatkan kemampuan melakukan operasi hitung perkalian
xvii
pada siswa kelas 6 di Madrasah Ibtidaiyah Kradenan I, Srumbung,
Magelang ?
4. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan
alat peraga batang napier?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui penggunaan alat peraga Batang Napier di kelas 6
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung,
Magelang.
b. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan melakukan operasi
hitung perkalian siswa kelas 6 di Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung, Magelang.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
a. Kegunaan Teoritis
Dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah mengenai cara
meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian dengan
menggunakan alat peraga Batang Napier.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Guru
Guru dapat menerapkan penggunaan alat peraga Batang Napier
untuk membantu menjelaskan konsep perkalian pada materi
pembelajaran Matematika agar mudah dipahami oleh siswa.
xviii
2) Bagi siswa
Siswa dapat menerapkan penggunaan alat peraga Batang Napier
dalam kegiatan pembelajaran Matematika dalam rangka
meningkatkan kemampuan melakukan operasi hitung perkalian.
3) Bagi Orang tua
Dapat membantu putra putinya ketika belajar di rumah agar
kemampuan anak dalam melakukan operasi hitung perkalian
semakin meningkat.
D. Kajian Pustaka
Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevan dengan
penggunaan alat peraga dalam Proses Belajar Mengajar antara lain:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Sri Hartati, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2013 dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Kelas 2 Dalam Pembelajaran IPS Dengan Media Dokumen Di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Candiretno Secang Magelang”.
Berdasarkan Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas dua di MIMA Candiretno,
Secang, Magelang. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas yang
semakin meningkat, yakni nilai rata-rata IPS kelas dua sebelum
menggunakan media dokumen hanya 73,92 dengan prosentase ketuntasan
belajar 82,13%, sedangkan nilai rata-rata setelah proses pembelajaran
xix
menggunakan media mencapai 81,42 sehingga prosentase ketuntasan
belajarnyapun meningkat menjadi 90,46%. 6
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
Sri Hartati diatas adalah, penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan operasi hitung perkalian pada mata pelajaran Matematika
dengan alat peraga batang napier pada siswa kelas VI di MIM Kradenan I.
Sedang skripsi diatas dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa dengan media dokumen mata pelajaran IPS kelas 2 di MI Ma,arif
Candiretno, Secang, Magelang.
Kedua, Skripsi yang ditulis oleh Harjiman, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun
2012 dengan judul “Peningkatan Pemahaman Materi Luas Lingkaran
Siswa Kelas VI MIN Semanu Dengan Menggunakan Alat Peraga”. Dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas VI MIN
Semanu pada pembelajaran matematika mencari luas lingkaran sesudah
menggunakan alat peraga semakin meningkat daripada sebelum
menggunakan alat peraga, hal ini dapat dibuktikan dengan pencapaian
nilai rata-rata pada mata pelajaran tersebut. Sebelum menggunakan alat
peraga nilai rata-rata siswa yang berjumlah 13 anak adalah 66,13 dengan
prosentase pencapaianya 46,15% dari KKM yang ditentukan, sedangkan
6 Sri Hartati, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 Dalam Pembelajaran IPS Dengan
Media Dokumen Di MI Ma’arif Candiretno Secang Magelang,(Yogyakarta:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga), hal. 63
xx
rata-rata nilai setelah menggunakan alat peraga adalah 84,62 dengan
prosentase 76,92% dari KKM yang telah ditentukan.7
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
Harjiman diatas adalah, penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan operasi hitung perkalian pada mata pelajaran Matematika
dengan alat peraga batang napier pada siswa kelas VI di MIM Kradenan I,
Kradenan, Srumbung, Magelang. Sedang skripsi diatas dilaksanakan untuk
meningkatkan pemahaman materi menghitung luas lingkaran dengan alat
peraga pada siswa kelas VI di MIN Semanu.
Ketiga, Skripsi yang ditulis oleh Zainal Arivin, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta tahun 2013 yang berjudul “Penggunaan Alat Peraga Senter
Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran SKI Di
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kricaan, Salam, Magelang” Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
paada mata pelajaran SKI di MI Ma’arif Kricaan, Salam, Magelang
menggunakan alat peraga berupa senter. Dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengunaan alat peraga senter dapat memudahkan
siswa dalam memahami materi pembelajaran SKI dengan pokok bahasan
hikmah Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad saw dan dapat merangsang
keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran hal itu ditunjukkan dari
hasil ulangan yang semakin meningkat. Hal itu dibuktikan dari 14 siswa
7 Harjiman, Peningkatan Pemahaman Materi Luas Lingkaran Siswa Kelas VI MIN Semanu Dengan Menggunakan Alat Peraga,(Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sunan Kalijaga,2012), hal. 59
xxi
sebelum penggunaan alat peraga terdapat lima anak yang mendapatkan
nilai 50, dari KKM yang ditentukan 65, dengan prosentase ketuntasan
73,68% sedangkan setelah penggunaan alat peraga prosentase ketuntasan
mencapai 84,21% 8
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilaksanakan oleh
Zainal Arivin di atas adalah, penelitian ini dilaksanakan untuk
meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada mata pelajaran
matematika dengan alat peraga Batang Napier pada siswa kelas 6 di
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan I, Kradenan, Srumbung,
Magelang. Sedang pada skripsi ketiga ini dilaksanakan untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran SKI di kelas IV, di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kricaan , Salam, Magelang, dengan Alat
Peraga senter.
Dari ketiga skripsi terdahulu diatas dapat dimbil kesimpulan bahwa
penggunaan alat peraga dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa,
keaktifan siswa dalam pembelajaran, dan dapat meningkatkan hasil belajar
mereka. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya perolehan nilai
pada ulangan, meningkatnya prosentase keberhasilan maupun ketercapaian
KKM yang ditentukan.
E. Landasan Teori
1. Pengertian Matematika
8 Zainal Arivin,Penggunaan Alat Peraga Senter Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
Dalam Pembelajaran SKI Di Kelas IV MI Ma’arif Kricaan Salam Magelang,(Yogyakarta:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga ,2013), hal. 67
xxii
Matematika berasal dari bahasa Yunani, yang artinya penelitian pola,
struktur, ruang, penelitian bilangan dan angka. Disiplin utama dalam
matematika didasarkan pada kebutuhan berhitung dalam perdagangan,
pengukuran tanah, dan memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga
kebutuhan ini secara umum berkaitan dengan pembagian umum bidang
matematika antara lain studi tentang struktur, ruang dan perubahan.
Pelajaran tentang struktur dimulai dengan bilangan pertama dan sangat
umum adalah bilangan natural dan bilangan bulat dan operasi
aritmatika, yang semuanya dijabarkan dalam aljabar dasar.9
Dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) terdapat istilah
Matematika Sekolah yang maksudnya untuk member penekanan
bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP
merupakan materi pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkfiknas). 10
2. Alat Peraga
Adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa.Sehingga dengan penggunaan alat peraga diharapkan:
a. Menimbulkan minat belajar siswa
b. Dapat mencapai sasaran lebih banyak
9 Andini Septiasari,2009,Ensiklopedia Matematika (K-Q) (Bandung: PT Indah Jaya Adipranata). Hal. 28
10 Departemen Pendidikan Nasional,1993, Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP) Kelas VI SD
xxiii
c. Membantu Siswa untuk lebih cepat belajar
d. Mempermudah penyampaian materi
e. Mempermudah penerimaan materi ajar
f. Membantu dalam mengatasi hambatan dalam proses pendidikan
g. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
pendidikan11
Sedangkan maksud penggunaan alat peraga dalam pengajaran
Matematika ialah:
1) Mempermudah penanaman konsep Matematika
2) Memberikan pengalaman yang efektif bagi siswa
3) Memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran matematika
4) Memberi kesempatam bagi siswa yang mempunyai kemampuan
berpikir lebih lambat untuk menyelesaikan tugas
5) Memperkaya program pengajaran bagi siswa yang lebih pandai.
6) Mempermudah abstraksi dan efesiensi waktu
7) Menunjang kegiatan Matematika di luar sekolah.12
3. Batang Napier Sebagai Alat Peraga
Batang Napier ditemukan oleh seorang bangsawan dari
Skotlandia, yaitu John Napier (1550 -1617 ). John Napier adalah
seorang ahli matematika yang semasa hidupnya (selama 20 th)
mengembangkan teori table yang cukup terkenal yaitu Tabel Logaritma.
11 /Panjiamboro.wordpress.com/2013/05/17,Pengertian-tujuan-dan-manfaat-alat-
peraga/ diakses, Senin 24 Pebruari 2014 pkl 19.45 12 Rina Dyah Rahmawati, Petunjuk Penggunaan Alat Peraga Matematika SD,
(Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional PPPG, 2006), hal.2
xxiv
Menjelang akhir hidupnya ia menemukan set batang yang dinamakam
Bones karena terbuat dari tulang.
Tulang-tulang tersebut digunakan sebagai digit. Ide pemikiranya
adalah mengubah perkalian dan pembagian yang rumit menjadi
penambahan dan pengurangan. Napiers bones selanjutnya dikenal
dengan Batang Napier. Alat tersebut menggunakan prinsip perkalian
decimal atau latitice diagram (arah). Sebuah Batang Napier terdiri dari
10 kotak, dengan kotak terbatas menunjuk sebuah bilangan dasar (digit)
dan selanjutnya berturut-turut merupakan hasil perkalian bilangan dasar
hingga 9. Setiap kotak pada Batang Napier dibagi 2 dengan garis
diagonal, bagian atas untuk meletakkan puluhan dan bagian bawah
untuk meletakkan satuan.
Untuk mengajarkan kemampuan operasi perkalian dengan
menggunakan Batang Napier dapat dilakukan secara kngkrit dan jelas
karena langsung dipraktekkan. Jadi bagi anak yang kesulitan belajar
akan lebih mudah memahaminya.
Batang Napier yang ada dipasaran biasanya terbuat dari plastic,
batang napier terdiri dari 10 kotak yang tertuls angka 0-9 (disebut
batang indeks), batang yang lain tertulis angka 1-9 pada kepala batang
dan di bagian bawah tertulis angka hasil kali angka pada kepala batang
dengan angka pada batang indeks. Penulisan angkanya , angka satuan
diletakan dibawah diagonal sedang angka puluhan diletakan diatas
xxv
diagonal. Batang napier dapat digunakan untuk memudhkan ketika
mempelajari perkalian bilangan bulat.13
Melakukan operasi hitung perkalian dengan menggunakan Batang
Napier pada dasarnya adalah menerjemahkan persoalan perkalian
menjadi persoalan penjumlahan. Cara mengalikan bilangan dengan
menggunakan Batang Napier cukup mudah, yaitu hanya melihat angka
yang akan dikalikan, kemudian menjumlahkan angka-angkanya secara
diagonal.
Kelebihan dari Batang Napier ini gambarnya/angkanya dapat
dengan mudah dipindahkan sehingga siswa lebih antusias untuk aktif
secara fisik untuk memindahkan objek angka yang dikalikan. Pola
pengajaranyapun dapat memudahkan siswa dalam mengalikan angka
yang satu dengan angka yang lain, karena angka-angkanya tersusun
dalam dalam kotak persegi yang dapat dilihat secara langsung.
Sedangkan kekurangan dari alat peraga ini adalah, pada anak
yang mempunyai kelemahan dalam menghafal maka ia akan menjadi
tergantung untuk selalu menggunakanya.
4. Perkalian
Perkalian adalah operasi hitung matematika penskalaan 1 bilangan
dengan bilangan yang lain. Operasi ini adalah salah satu dari 4 operasi
dasar dalam aritmatika dasar. Perkalian sebenarnya juga merupakan
penjumlahan yang diulang-ulang.
13 Iruliana.blogspot.com, Batang Napier,2010, diakses: Senin, 24 Pebruari 2014 pkl
22.06
xxvi
5. Pengertian Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkunganya yang menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.14
6. Hasil Belajar
Menurut Hamalik hasil belajar menunjukkan pada prestasi belajar,
sedang prestasi belajar merupakan indicator adanya derajat tingkah
laku siswa.
Menurut Nasution hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi
tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang
diberikan guru.15
Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang
ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.Dari pengertian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang
ditunjukkan oleh nilai tes yang diberikan guru setiap selesai
memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan.
14 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2008), hal 13 15 Nasution,2006. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Bumi Aksara, hal. 36
xxvii
F. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan alat peraga Batang Napier diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan siswa kelas VI di MI Muhammadiyah
Kradenan I, Srumbung, Magelang untuk melakukan operasi hitung
perkalian.
G. Indikator Keberhasilan
Dari penelitian tersebut diharapkan mencapai indikator keberhasilan
yang ingin dicapai yaitu:
1. Peningkatan prestasi belajar kemampuan hitung perkalian dapat
dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa secara keseluruhan pada akhir
siklus sudah mencapai rata-rata 85% yang merupakan criteria
ketuntasan minimal mata pelajaran Matematika pada kelas VI di MI
Muhammadiyah Kradenan I Tahun ajaran 2013/2014.
2. Proses pembelajaran mapel Matematika materi hitung perkalian
menggunakan alat peraga dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan.
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian mengenai penerapan alat peraga Batang Napier di MI
Muhammadiyah Kradenan I,Srumbung, Magelang ini merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (Classrom Action Research).
xxviii
Penelitian tindakan kelas merupakan sebuah kegiatan penelitian
adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisir kondisi
praktik pembelajaran dimana siswa belajar dari pengalaman mereka
sendiri.16 Sedang menurut Suharsimi Arikunto penelitian tindakan kelas
merupakan suatu percermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersama.17
Penelitian ini harus berdasarkan kepada masing-masing kondisi
nyata tiap satuan pendidikan (sekolah/madrasah) ditempat guru
menjalankan tugasnya, dengan begitu hasilnya langsung dapat
digunakan oleh guru yang bersangkutan dalam memecahkan persoalan
riil di tempat dimana guru bertugas.
Dengan Penelitian Tindakan Kelas akan diperoleh kemanfaatan
berupa perbaikan praktis. Yang meliputi penanggulangan berbagai
permasalahan belajar yang dialami siswa baik yang diajar oleh guru
sebagai pelaku PTK maupun siswa lain pada umumnya.18
Sedang menurut Tim PGSM (1999), PTK merupakan suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tindakan dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman dalam tindakan yang dilakukan serta
memperbaiki kondisi utama praktik pembelajaran. PTK merupakan
16 Rochiati Wiriaatmaja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hal. 13
17 Suharsimi Arikunto.2008, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara), hal. 3 18 Achmd Hufad, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, 2009) , hal.1
xxix
penelitian “grounded” yang mengkonsentrasikan pada komunitas
sekolah/kelas dengan melibatkan guru, kepala sekolah,dan akademisi
pada setiap tahapan penelitian guna memperbaiki praktik kurikulum
dan kebijakan. Sedang menurut Suhadi (1997), PTK adalah suatu
penelitian ilmiah yang ditujukan untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan ketermpilan baru yang di aplikasikan langsung kedalam
situasi kelas.19
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 MI
Muhammadiyah Kradenan I, Kecamatan Srumbung, Kabupaten
Magelang yang berjumlah 16 anak. Dan guru, khususnya guru mata
pelajaran Matematika. Pertimbangan mengambil subjek ini karena
penulis mengajar di tempat ini juga.
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MI
Muhammadiyah Kradenan I,Kecamatan Srumbung, Kabupaten
Magelang, dengan pertimbangan bahwa penulis juga mengajar di
sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam pengambilan dan
pengumpulan data, selain itu juga tidak harus meninggalkan waktu
mengajarnya untuk melakukan penelitian.
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah penggunaan alat peraga Batang Napier
dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan hitung perkalian di
19Ibid, hal .11
xxx
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan I, Srumbung,
Magelang.
4. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran
matematika tentang kemampuan operasi hitung perkalian pada siswa
kelas VI MI Muhammadiyah Kradenan I. Berdasar tujuan tersebut,
maka desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian
tindakan kelas. Desain ini merupakan pengembangan model penelitian
menurut Kemmis dan MC. Tagrat yang terdiri dari 4 tahap yaitu
perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting).20
Berikut desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan MC.
Taggart :
5. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan pengamatan di kelas. Dari lembar observasi inilah
20 Rochiati Wiriatmaja 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas: untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: Rahasia Rosda Karya), hal. 13
xxxi
peneliti dapat mengetahui gambaran aktivitas guru dan siswa
didalam kelas dalam pembelajaran Matematika dengan
menggunakan alat peraga Batang Napier.
Metode observasi dilaksanakan dengan cara melihat secara
langsung kegiatan pembelajaran di kelas 6 MIM Kradenan I,
Srumbung, Magelang, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
Jadi Observasi dilaksanakan di lingkungan sekolah pada saat
pembelajaran berlangsung. Denga Observasi sangat membantu
untuk dapat mempelajari perkembangan aktivitas siswa dan
keterlibatanya dalam proses pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan
kepada orang-orang yang dianggap mampu memberikan informasi.
Wawancara disini dilakukan dengan narasumber siswa kelas VI dan
guru mata pelajaran Matematika kelas 6, serta kepala madrasah,
dengan wawancara terstruktur yang sebelumnya peneliti membuat
pedoman wawancara.
c. Dokumentasi
Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui berita, data-
data terkait dengan siswa seperti nilai hasil belajar dan foto-foto
yang menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.
Metode dokumentasi pada penelitian ini dilakukan untuk mencari
xxxii
data tentang berbagai hal mengenai seluk beluk Madrasah, keadaan
siswa dan semua hal yang membantu terlaksananya penelitian ini.
d. Angket
Angket diberikan pada siswa untuk mengetahui partisipasi
siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga batang
napier.
6. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terbagi menjadi 2 siklus. Kegiatan
awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dengan
melakukan observasi di kelas saat pembelajaran Matematika
berlangsung dan wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika
kelas VI dan beberapa siswa kelas VI. Dari hasil kegiatan awal tersebut
peneliti menetapkan penggunaan alat peraga batang napier.Adapun
rencana penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berkut:
a. Penyusunan Instrumen Penelitian
Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan
penelitian tindakan kelas ialah melakukan observasi awal untuk
mengetahui permasalahan di kelas terkait dengan pembelajaran
Matematika. Setelah observasi peneliti menganalisis dan berdiskusi
dengan guru mata pelajaran Matematika dan menemukan cara
pemecahan masalah dengan menggunakan Batang Napier. Kemudian
peneliti pembelajaran, angket partisipasi siswa, dokumentasi, dan
pedomen wawancara.
xxxiii
b. Skenario Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga
siklus. Siklus I direncanakan I kali pertemuan, begitu juga dengan
siklus II dan siklus III.Setelah siklus III peneliti akan mengambil
kesimpulan terkait dengan temuan dari penelitian yang telah
dilakukan.
Siklus I
Tahap I:Perencanaan Tindakan (planning)
Perencanaan tindakan merupakan tahap awal dalam penelitian
tindakan kelas. Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun
rencana tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses
pembelajaran. Rancangan tindakan disini menerangkan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan ini
akan dilakukan. Adapun persiapan yang dilakukan untuk
pelaksanaan tindakan siklus I diantaranya adalah:
1) Merumuskan spesifikasi sementara mengenai peningkatan operasi
hitung perkalian pada siswa dengan menggunakan alat peraga
batang napier.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan alat peraga batang napier.
3) Membuat instrument pengamatan yang terdiri dari: soal post test.
Lembar observasi, angket,pedoman wawancara.
xxxiv
4) Menyiapkan media yang diperlukan dalam rencana tindakan pada
saat pembelajaran.
5) Penyusunan pedoman wawancara untuk guru dan siswa.
Tahap II: Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Setelah mendapatkan gambaran keadaan kelas terkait
kemampuan siswa, maka dilakukan tindakan yaitu menerapkan
penggunaan alat peraga Batang Napier dalam pembelajaran. Dimana
rencana pelaksanaan pembelajaran telah disusun oleh guru dengan
peneliti yang akan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan
pembelajaran. Tahap pelaksanaan tersebut meliputi:
1) Kegiatan awal: guru menjelaskan satu kompetensi dasar dan
materi pelajaran kepada siswa sesuai dengan materi yang ada
pada RPP.
2) Kegiatan Inti: siswa diberi lembar soal tentang perkalian dan
siswa diminta untuk mengerjakan dengan dibatasi waktu.
Kemudian dikoreksi bersama-sama, setiap jawaban benar
diberikan poin. Kemudian guru memberikan penjelasan dan
contoh pada siswa tentang penggunaan alat peraga Batang Napier
untuk membantu mengerjakan operasi hitung perkalian.
3) Penutup: Pada akhir pembelajaran guru memberikan post test
dengan memberikan soal kembali tetapi pengerjaanya
menggunakan peraga Batang Napier.
xxxv
Tahap III: Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan yaitu dengan mengamati setiap tindakan yang dilaksanakan
meliputi aktivitas yang dilakukan guru dan siswa, interaksi guru dan
siswa,interaksi siswa dengan siswa, semua kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk merekam
semua aktivitas belajar siswa kelas VI pada saat pembelajaran
berlangsung.
Tahap IV: Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali
apa yang sudah dilakukan. Dari pelaksanaan tindakan dan observasi
tersebut, maka diperoleh informasi tentang penerapan penggunaan
alat peraga Batang Napier. Kemudian hasil tersebut dianalisis dan
disimpulkan bersama dengan guru dan observer untuk mengetahui
seberapa jauh keberhasilan yang sudah dilaksanakan. Apakah
tindakan yang dilaksanakan sudah berjalan sesuai dengan yang
diinginkan atau tidak.Dari hasil diskusi tersebut, dapat dijadikan
sebuah refleksi dalam menyusun perencanaan siklus berikutnya.
Siklus II
Siklus ini merupakan tahap perbaikan dari siklus I. Siklus II ini
bertujuan untuk memperbaiki dan menutup kekurangan pada siklis
I. Tahap yang dilakukan pada siklus II ini sama dngan tahap pada
siklus I, hanya saja pada siklus II ini lebih ditekankan pada
xxxvi
perbaikan siklus I Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II adalah
sebagai berikut:
Tahap I: Perencanaan Tindakan (Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun
rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
sebagaimana yang dilakukan pada siklus I.
Tahap II: Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
rencana yang telah dibuat untuk siklus II, yaitu memperbaiki
pembelajaran Matematika pada materi operasi hitung perkalian
dengan menggunakan alat peraga Batang Napier pada siklus I.
Tahap III: Pengamatan (Observing)
Observer mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II
untuk mengetahui apakah kekurangan-kekurangan pada siklus I
sudah tertutupi atau belum.
Tahap IV: Refleksi
Data dan informasi sudah didapatkan kemudian didiskusikan
oleh peneliti dan guru sebagai landasan untuk menentukan apakah
tujuan yang diharapkan sudah tercapai atau belum.
Siklus III
Sebagaimana siklus II, siklus III merupakan perbaikan dari
siklus II. Proses penelitian ini berhenti pada siklus III. Apabil sampai
pada siklus III ternyata belum ada peningkatan kemampuan, maka
xxxvii
dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini
tertolak, dengan demikian dapat diketahui bahwa alat peraga tersebu
t tidak cocok diterapkan di kelas VI untuk meningkatkan
kemampuan operasi hitung perkalian.
7. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, dan
lainya dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
kedalam pola, memilih yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.21 Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan
dengan deskiptif-kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh
melalui instrument penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian
diklasifikasikan kedalam dua kelompok data, yakni kuantitatif yang
berbentuk angka-angka, dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-
kata atau simbol.
I. Sistematika Pembahasan
Guna mempermudah pembahasan, maka penulis membagi pokok
pembahasan menjadi beberapa BAB. Adapun sistematika pembahasanya
adalah sebagai berikut:
21 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Kencana, 2008), hal. 144
xxxviii
Bagian formalitas terdiri dari halaman judul skripsi, halaman surat
pernyataan, halaman surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, daftar gambar serta daftar lampiran.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar
belakangmasalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika
pembahasan.
Bab II membahas tentang gambaran umum MI Muhammadiyah
Kradenan I, kecamatan Srumbung, kabupaten Magelang yang meliputi:
letak geografis, sejarah berdirinya dan perkembanganya, dasar dan tujuan
pendidikanya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan karyawan,
serta keadaan sarana dan prasarana.
Bab III berisi tentang proses pembelajaran Matematika di MI
Muhammadiyah Kradenan dengan menggunakan alat peraga Batang
Napier, pengaruh penggunaan alat peraga Batang Napier terhadap
kemampuan siswa melakukan operasi hitung perkalian.
Bab IV merupakan penutup yang didalamnya berisi kesimpulan,
saran dan kata penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan
lampiran yang terkait dengan penelitian yang dilaksanakan.
lxxxvi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dan telah dikemukakan
pada bab demi bab yang telah terdahulu tentang Peningkatan Kemampuan
Operasi Hitung Perkalian menggunakan alat peraga Batang Napier dalam
pembelajaran Matematika pada siswa kelas VI di MI Muhammadiyah
Kradenan I, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan melakukan operasi hitung perkalian dalam pembelajaran
Matematika siswa kelas VI di MI Muhammadiyah Kradenan I sebelum
menggunakan alat peraga masih kurang dari harapan, dimana sekolah
telah menentukan nilai KKM untuk mata pelajaran matematika adalah
6, akan tetapi dari siswa yang berjumlah 16, siswa yang mendapatkan
nilai 6 keatas hanya 5 anak ( 31,25%), sedang 11 anak (68,75 %)
mendapatkan nilai dibawah KKM.
2. Pembelajaran matematika dengan alat peraga batang napier pada
materi hitung perkalian dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif
pada siswa kelas VI di MIM Kradenan I.
3. Penggunaan alat peraga batang napier dapat meningkatkan hasil
belajar pada materi operasi hitung perkaliankelas VI di MIM Kradenan
I karena, Pola pembelajaranya dapat memudahkan siswa dalam
lxxxvii
mengalikan angka yang satu dengan angka yang lain, karena pada
batang napier angka-angkanya tersusun dalam kotak persegi yang
dapat dilihat secara langsung. Selain itu system pengerjaan perkalian
akan diubah menjadi pola penjumlahan.
4. Pembelajaran menggunakan alat peraga Batang Napier dapat
meningkatkan kemampuan pengerjaan operasi hitung perkalian pada
siswa kelas VI di MI Muhammadiyah Kradenan I. Hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan perolehan nilai dari evaluasi pada saat
pre-test sampai dengan siklus III, pada saat dilaksanakan pre tes siswa
yang mendapatkan nilai 6 keatas berjumlah 5 anak (31,25%), pada
siklus I siswa yang mendapatkan nilai 6 keatas berjumlah 8 anak
(50,00%), pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai 6 keatas
berjumlah 11 anak (68,75%), sedang pada siklus III siswa yang
mendapatkan nilai 6 keatas berjumlah 14 anak (87,50%), hal tersebut
juga diikuti oleh perolehan nilai rata- rata kelas yang semakin
meningkat yakni pada saat pre tes nilai rata – rata kelas adalah 5, pada
siklus I menjadi 5,31 (bertambah 0,31), pada siklus II bertanbah
menjadi 5,81 (bertambah 0,50), dan pada siklus III 7,06 (bertambah
1,25), jadi peningkatan nilai rata-rata siswa dari pre-test sampai
dengan siklus III sebesar 2,06, sedang persentase peningkatan jumlah
siswa yang mendapatkan nilai 6 keatas pada tiap siklus adalah
18,75%, sedangkan persentase peningkatan pencapaian nilai Kriteria
lxxxviii
Ketuntasan Minimal dari pre tes sampai siklus III adalah sebesar
87,5%.
B. Saran – saran
Dengan Skripsi ini penulis ingin menyampaikan saran- saran sebagai
berikut:
1. Dalam pembelajaran matematika, khususnya operasi hitung perkalian
hendaknya seorang guru menggunakan metode yang menarik bagi
siswa.
2. Dalam Proses Belajar Mengajar khususnya mata pelajaran Matematika
hendaknya guru dapat memanfaatkan alat peraga yang tepat dan
maksimal agar siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
disampaikan.
3. Guru sebaiknya selalu melibatkan siswa – siswinya dalam Kegiatan
Belajar Mengajar.
4. Seorang guru hendaklah mengetahui kondisi kesiapan siswanya
sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
C. Kata Penutup
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang setinggi
tingginya, karena hanya dengan berkat limpahan rahmat, nikmat,
dankarunianya, serta taufik hidayah – Nya saja, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Usaha maksimal telah penulis laksanakan demi terwujudnya skripsi
ini dalam bentuk kerangka ilmiah, tetapi karena keterbatasan dari diri kami
lxxxix
sebagai penulis sehingga besar kemungkinan tulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dengan demikian saran dan kritik yang membangun
kiranya sangat kami harapkan, demi sempurnanya penulisan skripsi ini.
Akhirnya besar harapan penulis agar kiranya tulisan inisemoga
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya. Jika dalam tulisan ini terdapat kebenaran hanya Allah yang
Maha benar, tetap jika terdapat banyak kesalahan tentunya hal itu dari diri
penulis. Akhirnya hanya kepada Allah kami mohon ampunan atas
kesalahan dan atas segala khilaf.
xc
DAFTAR PUSTAKA
Andini Septiasari, ,Ensiklopedia Matematika (K-Q) (Bandung: PT Indah Jaya Adipranata). 2009
Bingin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif,Jakarta:Kencana, 2008 Departemen Agama RI. Alqur’an dan terjamahnya (CV ASY-SYIFA), 1998 Departemen Pendidikan Nasional, , Kurikulum Pendidikan Dasar (GBPP) Kelas
VI SD, 1993 Dyah Rahmawati, Rina,Miyanto, Rine Hartuti, Rine., Petunjuk Penggunaan
Alat Peraga Matematika Sekolah Dasar,Yogyakarta:Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006
Harjiman. Peningkatan Pemahaman Materi Luas Lingkaran Siswa Kelas VI
MIN Semanu Dengan Menggunakan Alat Peraga.Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2012
Hufad,Achmad,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam,
2009 Iruliana.blogspot.com, Batang Napier,2010 Moch Mansyur Ag dan Abdul Halim Fatani. Matematical Intellegence, Cara
Cerdas Melatih dan Menaggulani Kesulitan Belajar, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2007
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2006
Panjiamboro.wordpress.com,Pengertian-tujuan-dan-manfaat-alat-peraga, 2013
Rochiati Wiriatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas: untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Rahasia Rosda Karya, 2005
Rochiati Wiriaatmaja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk
Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006
xci
Sri Hartati.peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 Dalam Pembelajaran IPS Dengan Media Dokumen Di MI Ma’arif Candi retno Secang Magelang.Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2013
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2008
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2008
Tarmudi, Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika,Bandung:
Lauser Cita Pustaka, 2008
Zainal Arivin. Penggunaan Alat Peraga Senter Untuk Menjngkatkan Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran SKI Di Kelas IV MI Ma’arif Kricaan Salam Magelang. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.2011
xcii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Kradenan I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi : Melakukan Operasi Hitung Bilangan Cacah
Kompetensi Dasar : Melakukan Operasi Hitung Perkalian
Indikator : -Menghitung perkalian bilangan puluhan
dengan bilangan puluhan dengan waktu
yang dibatasu
-Menghitung perkalian bilangan puluhan
denganbilangan ratusan dengan waktu
yang dibatasi
Alokasi Waktu : 2x35 Menit (1 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat melakukan
operasi hitung perkalian dengan cepat dan benar
B. Materi Pembelajaran
Operasi hitung bilangan cacah
C. Metode Dan Media Pembelajaran
Metode : Ceramah, Penugasan, Drill
xciii
Media : Alat Peraga Batang Napier
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Pembukaan dengan membaca Do’a
Menyapa siswa dengan menanyakan keadaan siswa
Menyampaikan pada siswa bahwa pertemuan kali ini akan
mempelajaji perkalian dengan alat peraga
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
anak
Setiap kelompok diberikan sebuah alat peraga Batang
Napier
Setiap siswa mencoba menggunakan alat peraga secara
bergantian
Setiap anggota kelompok memberikan soal perkalian pada
anak yang memegang alat peraga
Guru memberikan soal secara kelompok untuk dikerjakan
bersama
Tiap kelompok menuliskan hasilnya dalam lembar kerja
3. Kegiatan Akhir
Mengerjakan soal latihan
xciv
E. Sumber Belajar
Guru dan Teman
F. Penilaian
Tehnik Penilaian : Tes tertulis
Soal Evaluasi
1. 56 x 92 =
2. 34 x 98 =
3. 67 x 79 =
4. 45 x 245 =
5. 89 x 87 =
6. 23 x 234 =
7. 34 x 710 =
8. 45 x 784=
9. 78 x 436=
10. 46 x 623 =
Kunci Jawaban
1. 5.152
2. 3.332
3. 5.293
4. 11.025
5. 7.743
6. 5.382
7. 24.140
xcv
8. 35.280
9. 34.008
10. 28.658
Pedoman Penilaian
Jumlah soal 10 ~ setiap satu soal dijawab benar nilainya 1, nilai
maksimal siswa 10
Kradenan, 10 Maret 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajara
Puji Widodo Sismiyatun
xcvi
Lembar Evaluasi Siswa Pada Siklus I
Hari/Tanggal : 12 Maret 2014
Nama Kelompok : ………………………
Anggota Kelompok :
1. …………………….
1. …………………….
2. …………………….
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!
1. 56 x 92 =
2. 34 x 98 =
3. 67 x 79 =
4. 45 x 245 =
5. 89 x 87 =
6. 23 x 234 =
7. 34 x 710 =
8. 45 x 784=
9. 78 x 436=
10. 46 x 623 =
xcvii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Kradenan I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi : Melakukan Operasi Hitung Bilangan Cacah
Kompetensi Dasar : Melakukan Operasi Hitung Perkalian
Indikator : -Menghitung perkalian bilangan puluhan
dengan bilangan puluhan dengan waktu
yang dibatasi
-Menghitung perkalian bilangan puluhan
dengan bilangan ratusan dengan waktu yang
dibatasi
Alokasi Waktu : 2x35 Menit (1 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat melakukan
operasi hitung perkalian dengan cepat dan benar
B. Materi Pembelajaran
Operasi hitung bilangan cacah
C. Metode Dan Media Pembelajaran
Metode : Ceramah, Penugasan, Drill
Media : Alat Peraga Batang Napier
xcviii
D. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan Awal
Pembukaan dengan membaca Do’a
Menyapa siswa dengan menanyakan keadaan siswa
Menyampaikan pada siswa bahwa pertemuan kali ini akan
mempelajari perkalian dengan alat peraga
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran
5. Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
anak
Setiap kelompok diberikan sebuah alat peraga Batang
Napier
Setiap siswa mencoba menggunakan alat peraga secara
bergantian
Setiap anggota kelompok memberikan soal perkalian pada
anak yang memegang alat peraga
Guru memberikan soal secara kelompok untuk dikerjakan
bersama
Tiap kelompok menuliskan hasilnya dalam lembar kerja
6. Kegiatan Akhir
Mengerjakan soal latihan
xcix
E. Sumber Belajar
Guru dan Teman
F. Penilaian
Tehnik Penilaian : Tes tertulis
Soal Evaluasi
1. 72 x 29 =
2. 36 x 68 =
3. 74 x 99 =
4. 47 x 415 =
5. 83 x 127 =
6. 68 x 215 =
7. 37 x 214 =
8. 459 x 84 =
9. 74 x 136 =
10. 421 x 535 =
Kunci Jawaban
1. 2.088
2. 2.448
3. 7.326
4. 19.505
5. 10.541
6. 1.700
7. 7.918
c
8. 38.556
9. 10.064
10. 225.235
Pedoman Penilaian
Jumlah soal 10 setiap satu soal dijawab benar nilainya 1, nilai maksimal siswa 10
Kradenan, 17 Maret 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
Puji Widodo Sismiyatun
ci
Lembar Evaluasi Siswa Pada Siklus II
Hari/Tanggal :18 Maret 2014
Nama Kelompok :………………………
Anggota Kelompok :
1. …………………….
2. …………………….
3. …………………….
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!
1. 72 x 29 =
2. 36 x 68 =
3. 74 x 99 =
4. 47 x 415 =
5. 83 x 127 =
6. 68 x 215 =
7. 37 x 214 =
8. 459 x 84=
9. 74 x 136=
10. 421 x 535
cii
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
(RPP)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Kradenan I
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VI / 2
Standar Kompetensi : Melakukan Operasi Hitung Bilangan Cacah
Kompetensi Dasar : Melakukan Operasi Hitung Perkalian
Indikator : Menghitung perkalian bilangan puluhan
dengan bilangan puluhan dengan waktu
yang dibatasi.
Menghitung perkalian bilangan puluhan
dengan bilangan ratusan dengan waktu
yang dibatasi
Alokasi Waktu : 2x35 Menit (1 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan siswa dapat melakukan
operasi hitung perkalian dengan cepat dan benar
B. Materi Pembelajaran
Operasi hitung bilangan cacah
C. Metode Dan Media Pembelajaran
Metode : Ceramah, Penugasan, Drill
Media : Alat Peraga Batang Napier
ciii
D. Langkah Pembelajara
1.Kegiatan Awal
Pembukaan dengan membaca Do’a
Menyapa siswa dengan menanyakan keadaan siswa
Menyampaikan pada siswa bahwa pertemuan kali ini akan
mempelajari perkalian dengan alat peraga
Siswa membuat alat peraga berupa Batang Napier dari
kertas karton
Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4
anak
Setiap kelompok mempersiapkan bahan-bahan untuk
membuat sebuah alat peraga Batang Napier
Setiap siswa membuat dan menggunakan alat peraga
Batang Napier
Setiap anggota kelompok memberikan soal perkalian pada
teman satu kelompok secara bergantian
Guru memberikan soal untuk dikerjakan masing-masing
anak
3. Kegiatan Akhir
Mengerjakan soal latihan
civ
E. Sumber Belajar
Guru dan Teman
F. Penilaian
Tehnik Penilaian : Tes tertulis
Soal Evaluasi
1. 34x19 =
2. 22x82 =
3. 57x90 =
4. 87x245 =
5. 39x129 =
6. 86 x 236=
7. 73 x 142 =
8. 349 x 94=
9. 64 x 216=
10. 312 x 405 =
Kunci Jawaban
1. 646
2. 1.804
3. 5.130
4. 21.315
5. 5.031
6. 20.296
7. 10.366
cv
8. 32.806
9. 13.824
10. 126.360
Pedoman Penilaian
Jumlah soal 10 setiap satu soal dijawab benar nilainya 1, nilai maksimal siswa 10
Kradenan, 25 Maret 2014
Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran
Puji Widodo Sismiyatun
cvi
Lembar Evaluasi Siswa Pada Siklus III
Hari/Tanggal :26 Maret 2014
Nama :………………………
Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!
1. 34x19 =
2. 22x82 =
3. 57x90 =
4. 87x245 =
5. 39x129 =
6. 86 x 236=
7. 73 x 142 =
8. 349 x 94=
9. 64 x 216=
10. 312 x 405 =
cvii
Magelang, 1 Maret 2014 Kepada Yth. Kepala MI Muhammadiyah Kradenan I Di Magelang Assalamu’alaikum wr. Wb Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini, kami:
Nama : Sismiyatun NIM : 12485190 Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Program Studi : PGMI Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta Memohon ijin untuk melaksanakan penelitian di MI Muhammadiyah
Kradenan I dengan judul: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER PADA SISWA KELAS VI DI MI MUHAMMADIYAH KRADENAN.
Demikian permohonan ijin ini kami buat dengan sesungguh-
sungguhnya. Atas pemberian ijin dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pemohon Izin
SISMIYATUN
cviii
SURAT KETERANGAN Nomor : 45/MIM/III/2014
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : PUJI WIDODO, A.Ma NIP : -
Alamat : Turen, Kradenan, Srumbung, Magelang
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : MI Muhammadiyah Kradenan 01
Dengan ini menaerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : SISMIYATUN
NIM : -
Jurusan : PGMI
Fakultas : Tar biyah dan Keguruan
Perguruan Tinggi : Universitas Islan Negeri Yogyakarta
Sunan Kalijaga
Telah melaksanakan penelitian di MI Muhammadiyah Kradenan 01 dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER PADA SISWA KELAS VI DI MI MUHAMMADIYAH KRADENAN 01 pada tanggal : 10 - 25 Maret 2014. Demikian surat ini dibuat agar digunakan sebagaimana mestinya. Magelang, 25 Maret 2014 Kepala Madrasah Puji Widodo, A.Ma
NIP : -
cix
cx
cxi
Dokumentasi Hasil Wawancara Guru
Hari / tanggal : Jum’at / 21 Februari 2014 Subjek yang diwawancarai : Guru maple Matematika Tempat : Ruang guru Situasi : Wawancara berlangsung saat istirahat (P= peneliti, G = Guru) P : “Maaf bu, bolehkah saya tau bagaimana kemampuan anak-anak kelas VI
dalam melakukan operasi hitung perkalian?” G : “Boleh, boleh..! Kemampuan hitung perkalian mereka saya nilai masih
kurang.”
P : “Apakah keadaan tersebut menghambat proses belajar mereka, khususnya mapel Matematika, bu?”
G : “Ya, pasti lah”
P : “Bagaimana dengan perolehan nilai mereka, bu?”
G : “Ya, sebagian besar anak masih mendpatkan nilai dibawah 6, padahal KKM yang kami tentukan adalah 6 untuk maple Matematika,”
P : “Apakah ibu menggunakan alat peraga dalam PBM, khususnya mata pelajaran Matematika?”
G : “Tidak!”
P : “Apa saja kendala yang ibu hadapi saat proses pembelajaran?”
G : “Saat PBM berlangsung banyak anak yang kurang memperhatikan pembelajaran,sering malah ngobrol dengan teman atau justru bermain sendiri”
P : “Apakah siswa sering menanyakan hal-hal yang mungkin belum jelas?”
G :”Saat diberi kesempatan bertanya siswa tidak ada yang bertanya, tetapi jika diberi pertanyaan hanya sedikit yang mau menjawab, Bahkan disuruh bertanya pada teman yang sudah bias pun sepertinya malu”.
Kolaborator/guru Peneliti
Pujiyatiningsih Sismiyatun NIM. 12485190
cxii
DAFTAR SISWA KELAS VI
MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KRADENAN I
2013 / 2014
NO NISN NAMA TEMPAT / TANGGAL LAHIR KET
1 0017579511 AHMAD LUTFI UMAR Magelang, 17 Mei 2001 L
2 0023996423 AHMAD MIFTAH IRFANI Magelang, 21 Maret 2002 L
3 0023996421 AHMAD TAUFIK HIDAYAH Magelang, 28 Januari 2002 L
4 0017579510 ARIF PADANG CAHYONO Magelang, 10 Mei 2001 L
5 0017579513 DENY SETIAWAN HABIB Magelang, 16 Agustus 2001 L
6 0023996422 DEVITA SALSABILA UTAMI Magelang, 21 Februari 2002 P
7 0023996425 ILHAM CHOIRUL MU’ALIM Magekang, 28 Juni 2002 L
8 0017579509 LARASATI VERONIKA Magelang, 23 Februari 2001 P
9 0023996418 MAFTUKHATUL FARIKHAH Magelang, 27 Desember 2001 P
10 0023996419 NURUL HAYATI Magelang, 11 Januari 2002 P
11 0079512175 PIPIT KUSMIYANTI Boyolali, 02 Agustus 2001 P
12 0020266700 RINI ISMAWATI Magelang, 27 April 2002 P
13 9993969844 SANI AGUSTINA Magelang, 15 Agustus 2002 P
14 0023996420 CANDRA DEWANGGA Magelang, 18 Januari 2002 L
15 0004599263 NUR ANDRIYANTO Magelang, 26 Januari 2000 L
16 0011869993 ARIFAH EKA OKTAVIANI Jakarta, 06 Nopember 2001 P
cxiii
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN ALAT
PERAGA BATANG NAPIER PADA SISWA KELAS VI DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KRADENAN I SRUMBUNG
Siswa secara individu membuat alat peraga batang napier
cxiv
Siswa sedang melaksanakan pembelajaran secara berkelompok dengan alat
peraga batang napier
cxv
CURRICULUM VITAE
Nama : SISMIYATUN
Tempat / Tanggal Lahir : 5 Agustus 1976
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jamburejo, Kemiren, Srumbung, Magelang
NAMA ORANG TUA
Nama Ayah : Muhtohir
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Sukaemi
Pekerjaan : Petani
RIWAYAT PENDIDIKAN
No Pendidikan Th Lulus Nama Sekolah Jurusan
1 SD 1989 MI Muhammadiyah Kradenan -
2 SMP 1992 SMP Muhammadiyah Srumbung -
3 SMA 1995 SMA Muhammadiyah 2 Muntilan Biologi
4 D 2 2004 Universitas Muhammadiyah Magelang PGMI
5 S 1 2014 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta PGMI