i
LAPORANHIBAH KKN-PPM
JUDUL KEGIATAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MASYARAKATBERBASIS WARGA BELAJAR DENGAN PENDEKATAN
OVOP DI KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATENBULELENG
Oleh:Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
NIDN: 0031016002Drs. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si.
NIDN: 0031126115Dr. I Nengah Suastika, M.Pd.
NIDN: 0031016002
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHANOVEMBER 2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul KKN-PPM : Pemberdayaan Ekonomi Kreatif MasyarakatBerbasis Warga Belajar dengan PendekatanOVOP di Kecamatan Tejakula, KabupatenBuleleng.
2. Lokasi : Kecamatan Tejakula3. Ketua Tim (Penanggung Jawab) :
a. Nama lengkap : Dr. I Wayan Mudana, M.Si.b. NIDN : 0031016002c. Jabatan/Golongan : Lektor Kepala/IVcd. Program Studi : Pendidikan Sejarahe. Perguruan Tinggi : Undiksha, Singarajaf. Bidang Keahlian : Kajian Budayag. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Jalan Udayana, Singaraja-Bali
4. Anggota Tim Pengusul :a. Jumlah Anggota (DPL) : 2 orangb. Nama DPL II/Bidang keahlian :Drs. Dewa Bagus Sanjaya,
M.Si/PKN.c. Nama DPL III/Bidang keahlian :Dr. I Nengah Suastika, M.Pd/IPSd. Mahasiswa yang terlibat : 30 orang
5. Lembaga/Institusi Mitraa. Nama Lembaga :Kelompok Pengerajin “Sekar Sari
Jaya”b. Penanggung Jawab : Ni Ketut Nilac. Alamat/Telp/Fax/Surel : Dusun Ngis, Desa Tembokd. Bidang Kerja/Usaha : Kerajinan Lidi Rontal
6. Biaya yang diusulkan : Rp. 75.000.000,-7. Total Biaya : Rp. 75.000.000,-8. PeriodePelaksanaan : Juli s/d Agustus 2015
Singaraja, 1 September 2015MengetahuiKetua LPM Undiksha Ketua Tim Pengusul,
Prof. Dr. I Ketut Suma, M.S Dr. I Wayan Mudana, M.Si.NIDN: 0001015913 NIDN : 0031016002
iii
Daftar Isi
Hal
1. Judul .................................................................................................. i
2. Halaman Pengesahan ......................................................................... ii
3. Daftar Isi............................................................................................. iii
4. Ringkasan.............................................................................................
1
5. Pendahuluan........................................................................................ 2
6. Latar Belakang..................................................................................... 2
7. Target Luaran...................................................................................... 9
8. Metode Pelaksanaan............................................................................ 10
9. Kelayakan Perguruan Tinggi............................................................... 14
10. Daftar Pustaka.................................................................................... 18
11. Lampiran.............................................................................................. 19
1
PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF MASYARAKATBERBASIS WARGA BELAJAR DENGAN PENDEKATAN
OVOP DI KECAMATAN TEJAKULA, KABUPATENBULELENG
RINGKASAN
Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalahpemberdayaan ekonomi kreatif warga belajar dengan pendekatan OVOP (OneVillage One Product) berdasarkan potensi lokal, dengan strategi pelaksanaanmelalui kelompok warga belajar. Secara lebih khusus, memberikan bekalpengetahuan dan keterampilan sehingga kelompok pengerajin mempunyai bekalhidup sebagai usaha mandiri pada akhirnya mereka dapat ke luar dari kubangkemiskinan. Kegiatan pembinaan ini sekaligus mempercepat tuntasnya angka butaaksara, khususnya bagi rumah tangga miskin. Pembinaan ekonomi kreatif wargabelajar dilaksanakan dengan panduan Standar Kompetensi (SK) dan KompetensiDasar (KD), kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Kegiatan pemberdayaan ini bermanfaat ganda, yaitu tuntasnyamendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung sederhanamenggunakan bahasa Indonesia dan keterampilan usaha mandiri. Usaha mandiriwarga belajar teknis pelaksanaannya sebagai berikut. (1) Mengungkapkankeinginan berusaha warga belajar berdasarkan minat dan potensi yang tersedia, (2)Mempraktekkan sebuah keterampilan yang berpeluang menjadi bidang usahasesuai minat dan potensi lokal yang dimiliki, (3) Mengidentifikasi kebutuhan danpermintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sesuai dengan usahamandiri yang dikembangkan. Pendekatan yang dipergunakan dalam kegiatan iniadalah pendekatan andragogis, fungsional, dan tematik. Metode yangdipergunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah ceramah, diskusi, dan prakteklangsung. Hasil kegiatan KKN-PPM di kecamatan Tejakula, sekligus menjadikekhasannya khususnya Desa Tembok, Desa Samirenteng, dan Desa Penuktukanadalah sebagai berikut. Pertama, teridentifikasinya potensi warga belajar sesuaidengan potensi yang ada di desa. Kedua, warga belajar memiliki keterampilansesuai potensi diri dan potensi eksisting yang tersedia di sekitar warga belajar.Ketiga, ekonomi kreatif yang menjadi andalan usaha sehari-hari adalah kerajinanlidi lontar dalam bentuk ingke, tempat lampu, tempat jajan, dan ukiran akarkelapa. Kerajinan kelompok masyarakat di atas, telah dipasarkan dalam skalayang lebih luas melalui website.
Kata-kata kunci: ekonomi kreatif warga belajar, OVOP.
2
LEARNING COMMUNITY-BASED COMMUNITY CREATIVEECONOMIC CAPACITY BUILDING
WITH OVOP APPROACH IN THE DISTRICT OF TEJAKULA, THEREGENCY OF BULELENG
ByWayan Mudana1, Dewa Bagus Sanjaya2, I Nengah Suastika 3
1Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia2Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja Indonesia3Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja, Indonesia
ABSTRACTThe specific objectives and target in this activity was to build the creative
economy of the learning community using OVOP ( One Village One Product)based on the local potentiality using the implemental strategy through learningcommunity group. More specifically, it provided knowledge and skill so that theartisan group would have life skill in self-industry and as the result they wouldgo out from proverty. This development activity was at the same time able toaccelerate the end of the illiteracy , especially for the poor households. Thedevelopment of creative economy of the learning community was conductedusing competence standard (CS) guideline, competence standard (CS) and basiccompetence (BC), which were then translated into lesson plans. This capacitybuilding activity had double benefits, i.e., mastery in the abilities of listening,speaking, reading, writing and solving simple arithmetic problems usingIndonesian and skill in self industry. The implementation of the learningcommunity’s self industry was as follows. (1) expression of intention io operatean industry based on interest and existing potentiality, (2) practicing a skill thathad the opportunity to become an industry that fitted the interest and localpotentiality possessed, (3) identifying the needs and demands of the society on thegoods and services that fitted in the self industry being developed. The approachused in this activity was andragogic, functional, and thematic. The methods usedwere lecturing, discussion, and direct practice. The results of this KKN-PPM inTejakula district, which was the specialty of the villages of Tembok, Samirenteng,and Penuktukan were as follows. First, the identification of the potentiality ofthe learning community that suits the existing potentiality of the villages. Second,the possession by the learning community of the skill that fitted in the selfpotentiality and the existing potentiality of the villages. Third, creative economythat becomes something that the community relies on in daily businesses waslontar palm leaf rib handicraft of ingke, lamp shade, snack box, and coconut rootcarving. The handicrafts of the communities above have been sold in a largerscale through website.Keywords: learning community creative economy, OVOP
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecamatan Tejakula merupakan salah satu dari sembilan wilayah
kecamatan di Kabupaten Buleleng, dengan luas wilayah 97,68 km2. Wilayah
Tejakula dilihat dari ketinggian tempat dapat diketahui bahwa sebagian besar
wilayahnya berada pada ketinggian 0-499,9 m di atas permukaan air laut atau
seluas 6.584 ha dan 3.184 dengan ketinggian 500-999,9 meter. Sementara itu
kemiringan lereng seluas 2.469,46 ha merupakan daerah landai dengan
kemiringan 0-25% dan 2.125,09 ha merupakan daerah miring dengan kemiringan
25-40%. Topografi wilayahnya sebagian besar merupakan daerah pantai di bagian
utara dengan panjang pantai 19 km, di sepanjang pantai ini ditemukan adanya
pasir besi (bias melele) yang digunakan sebagai bahan bangunan, khususnya
ukiran/ornamen dari pasir besi. Di samping itu, wilayah perairan lautnya dijumpai
adanya terumbu karang yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sektor
pariwisata minat khusus dan potensi ikan hias yang pernah dikembangkan untuk
ekspor. Sementara di bagian selatan merupakan daerah berbukit sampai
bergunung. Daerah berbukit sampai bergunung dengan vegetasi hutan tropis
dengan topografi kasar memungkinkan adanya daerah tangkapan air hujan
(recharge area) yang potensial, sehingga memunculkan adanya air terjun seperti
di desa Les. Iklim wilayah Tejakula secara umum beriklim tropis dengan curah
hujan terendah di daerah pantai. Batas-batas wilayah Tejakula adalah sebagai
berikut: di sebelah Utara Laut Bali, sebelah Barat adalah Kecamatan
Kubutambahan, sebelah Timur adalah Kabupaten Karangasem, dan sebelah
Selatan adalah Kabupaten Bangli. Dengan berbatasan pada dua kabupaten, maka
Kecamatan Tejakula memiliki akses untuk mendistribusikan produk-produknya
pada pasar di kabupaten tersebut.
4
Jumlah penduduk masing desa di Kecamatan Tejakula adalah sebagai
berikut.
No Desa Jumlah KK Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Tembok 1966 3815 3522 7337
2 Sambirenteng 1382 2364 2197 4561
3 Penuktukan 1453 2636 2398 5034
4 LES 2166 3706 3787 7493
5 Tejakula 3467 6325 5996 12321
6 Madenan 1363 2363 2422 4985
7 Bondalem 3742 6682 6050 12732
8 Julah 1288 2288 2180 4468
9 Pacung 976 1930 1927 3857
10 Sembiran 1395 2766 2789 5555
Sumber:Kecamatan dalam Angka 2013
Adapun desa yang ada di Kecamatan Tejakula adalah sebagai berikut.
No Desa1 Tembok2 Sambirenteng3 Penuktukan4 LES5 Tejakula6 Madenan7 Bondalem8 Julah9 Pacung10 Sembiran
Sumber: Kecamatan dalam Angka
Berdasarkan informasi dari Camat dan Sekretaris Camat Tejakula
tertanggal 10 Januari 2014 bahwa penduduk masing-masing desa di wilayah
kecamatan Tejakula masih banyak yang buta aksara, namun belum terdata dengan
baik, terutama yang berumur 15 tahun ke atas. Dalam rangka pemberantasan buta
aksara, telah dilakukan untuk menguasai ragam keaksaraannya dan diarahkan
5
untuk menguasai ragam keaksaraan melalui program Keaksaraan Dasar dan
Keaksaraan Usaha Mandiri. Keaksaraan Dasar adalah kemampuan membaca,
menulis, berhitung, mendengarkan dan berbicara untuk mengkomunikasikan teks
lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
Keaksaraan usaha mandiri adalah merupakan kemampuan atau keterampilan dasar
usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan keterampilan
bermatapencaharian yang dapat meningkatkan keaksaraan dan penghasilan peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya
penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan. Membantu
meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia melalui peningkatan
angka melek aksara penduduk Indonesia. Tujuan dari Keaksaraan Usaha Mandiri
adalah meningkatkan partisipasi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang
berkeaksaraan rendah dalam mengikuti kegiatan keaksaraan usaha mandiri.
Meningkatkan keberdayaan penduduk usia 15 tahun ke atas yang berkeaksaraan
rendah melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta berusaha
secara mandiri. Memelihara dan melestarikan tingkat keberaksaraan penduduk
melalui kegiatan ragam-keaksaraan. Angka buta aksara yang paling besar diantara
9 (sembilan) Kabupaten/Kota di Bali adalah Kabupaten Buleleng menempati
urutan pertama (paling besar) mencapai 20.689 orang. Sampai saat ini kelompok
warga belajar tersebut telah mendapat Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA),
artinya mereka sudah bisa membaca, menulis, berhitung dan mendengarkan.
Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan, namun sangat dibutuhkan sentuhan
akademik dalam bentuk kecakapan hidup (life skill) berupa keterampilan berupa
kerajinan agar mereka bisa ke luar dari kubang kemiskinan. Bersamaan dengan
proses pembelajaran Keaksaraan Usaha Mandiri diberikan keterampilan ekonomi
kreatif berupa kerajinan antara lain: kerajinan ingka yang bahan dasarnya dari lidi,
kerajinan berbahan dasar dari pelepah pisang sesungguhnya memiliki potensi
untuk dikembangkan.
Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan
ekonomi kreatif sebagai upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan
melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki
6
cadangan sumber daya yang terbarukan. Definisi yang lebih jelas disampaikan
oleh UNDP (2008) yang merumuskan bahwa ekonomi kreatif merupakan bagian
integratif dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan teknologi secara
kreatif, dan budaya. Lingkup kegiatan dari ekonomi kreatif dapat mencakup
banyak aspek. Departemen Perdagangan (2008) mengidentifikasi setidaknya 14
sektor yang termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu: (1) Periklanan, (2) Arsitektur,
(3) Pasar barang seni, (4) Kerajinan (handicraft), (5) Desain, (6) Fashion, (7)
Film, video, dan fotografi, (8) Permainan interaktif, (9) Musik, (10) Seni
pertunjukan, (11) Penerbitan dan percetakan, (12) Layanan komputer dan piranti
lunak, (13) Radio dan televisi, (14) Riset dan pengembangan.
Bila dilihat luasan cakupan ekonomi kreatif tersebut, sebagian besar
merupakan sektor ekonomi yang tidak membutuhkan skala produksi dalam
jumlah besar. Tidak seperti industri manufaktur yang berorientasi pada kuantitas
produk, industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia.
Industri kreatif justru lebih banyak muncul dari kelompok industri kecil
menengah. Sebagai contoh, adalah industri kreatif berupa distro yang sengaja
memproduksi desain produk dalam jumlah kecil. Hal tersebut lebih memunculkan
kesan eksklusifitas bagi konsumen sehingga produk distro menjadi layak untuk
dibeli dan bahkan dikoleksi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk garmen
kreatif lainnya, seperti Dagadu dari Jogja atau Joger dari Bali. Kedua industri
kreatif tersebut tidak berproduksi dalam jumlah besar namun ekslusifitas dan
kerativitas desain produknya digemari konsumen.
Apa yang dihasilkan oleh warga belajar melalui keaksaraan usaha mandiri
sangat membutuhkan sentuhan tangan-tangan terampil dari Perguruan Tinggi
agar produk ekonomi kreatif warga belajar lebih berkualitas. Sampai saat ini hasil-
hasil ekonomi kreatif dari warga belajar dan penjualannya masih terbatas, hal ini
disebabkan karena beberapa hal yakni : a) desain produk belum variatif, b)
kurangnya modal dalam mengembangkan usaha; c) kurangnya ada mitra yang
mau menggandeng usahanya.
Berdasakan data dan rekomendasi di atas, maka pada tahun 2013 KKN-
PPM Undiksha diarahkan di Kecamatan Tejakula. Diharapkan melalui kegiatan
7
ini pula akan tumbuh kesadaran akan pentingnya pemerataan pendidikan, jiwa dan
pendidikan kewirausahaan untuk mengentaskan kantong-kantong kemiskinan,
khususnya di di Kecamatan Tejakula. Untuk itu KKN-PPM sangat penting dan
sangat dibutu Mata pencaharian penduduk desa Tembok secara umum adalah
Pertanian dan Perikanan. Aktivitas penduduk ditunjang oleh adanya lembaga
subak. Lembaga subak yang ada adalah : Subak Batu Anyar, Subak Penijoan,
Subak Sembung, dan Subak Kerta Yadnya.
Potensi desa yang dikembangkan
1. Pertanian Kelapa, Jambu Mete, Jagung, Ketela dan Mangga
2. Home Industri ( Krupuk Pisang dan Kacang Asin)
3. Kerajinan Tangan Ingka, Sapu Lidi, Anyaman Ata.
Kecamatan Tejakula merupakan kecamatan yang berada di ujung timur
kabupaten Buleleng, berbatasan dengan kabupaten Karangasem. Kecamatan
Tejakula pernah mengalami masa keemasan sekitar tahun 1980-an, yaitu dengan
komoditas utamanya adalah jeruk Bali. Sampai sekarang tidak lagi jeruk menjadi
komoditas utama, namun sudah mengalih ke komoditas lain seperti kelapa, mente,
jagung, ketela, mangga dan lain-lain. Harus diakui bahwa semenjak hilangnya
popularitas jeruk Tejakula, belum bisa didongkrak oleh komoditas lain. Kondisi
seperti ini sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat di Kecamatan
Tejakula. Bahkan dampaknya terasa sampai sekarang dan relatif banyak
bermunculan rumah tangga miskin (RTM).
Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Tejakula
RTMNo Desa Jumlah
KKSangatMiskin
Miskin HampirMiskin
Jumlah
1 Tembok 1966 123 256 166 5452 Sambirenteng 1382 48 98 124 2703 Penuktukan 1453 0 224 0 2244 LES 2166 28 454 598 10805 Tejakula 3467 186 260 123 5696 Madenan 1363 0 315 0 3157 Bondalem 3742 681 349 642 3458 Julah 1288 107 957 136 12009 Pacung 976 45 255 53 35310 Sembiran 1395 0 395 0 395
8
Jumlah 19198 1218 3563 1842 5296Sumber: Profil Kecamatan Tejakula 2013
Kerajinan Rumah Tangga (Ekonomi Kreatif)
Industri Kecil/Kerajinan RTNo Desa Jumlah Tenaga Kerja
1 Tembok 6 1152 Sambirenteng 236 4903 Penuktukan 5 584 LES 13 225 Tejakula 36 876 Madenan 9 117 Bondalem 79 1948 Julah 19 509 Pacung 3 1510 Sembiran 2 2
Jumlah 408 1044Sumber: Profil Kecamatan Tejakula 2013
Tabel di atas menunjukkan bahwa kerajinan rumah tangga di kecamatan
Tejakula cukup banyak, namun belum dikembangkan secara maksimal. Adapun
macam-macam kerajinan rumah tangga yang teridentifikasi melalui penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan ingke
2. Dodol
3. Minyak kelapa diolah secara tradisional
4. Krupuk pisang
5. Kacang asin
6. Jajan klepon
7. Kerajinan Ata
8. Sapu lidi
Kerajinan rumah tangga yang terdapat di kecamatan Tejakula, belum
terorganisir dengan baik, masih dilakukan di masing-masing rumah tangga dan
belum terkoordinir dalam bentuk organisasi. Selain kerajinan rumah tangga yang
cukup banyak terdapat di Kecamatan Tejakula, terdapat pula seni pertunjukkan
yang khas yaitu Wayang Wong (wayang manusia). Diakui secara jujur oleh Camat
dan Sekretaris Camat Tejakula, bahwa wayang wong yang ada di Kecamatan
9
Tejakula, khususnya di Desa Tejakula memang belum dikembangkan secara
maksimal. Harapannya ke depan seni pertujukkan wayang wong mendapat
sentuhan seni dan akademik agar bisa menjadi seni andalan masyarakat Tejakula.
Keadaan lembaga perekonomian di Kecamatan Tejakula adalah seperti
tertera dalam tabel di bawah ini.
No Desa JumlahBank
TenagaKerja diBank
JumlahLPD
TenagaKerja diLPD
TenagaKerjaKoperasi/KUD
1 Tembok 3 0 2 9 122 Sambirenteng 0 0 2 11 43 Penuktukan 0 0 1 6 84 LES 0 0 0 0 05 Tejakula 0 8 1 8 276 Madenan 2 0 4 13 37 Bondalem 0 0 1 24 58 Julah 0 0 1 4 09 Pacung 0 0 2 12 1010 Sembiran 0 0 1 3 7
Jumlah 2 8 15 90 76Sumber: Profil Kecamatan Tejakula 2013
Keadaan hotel, bungalow, dan restoran yang terdapat di kecamatan
Tejakula seperti tertera dalam tabel di bawah ini.
No Desa Hotel Bungalaw Restoran
1 Tembok 4 0 02 Sambirenteng 2 1 23 Penuktukan 0 1 04 LES 0 0 05 Tejakula 2 6 16 Madenan 0 0 07 Bondalem 2 16 08 Julah 0 0 09 Pacung 0 1 110 Sembiran 2 3 1
Jumlah 12 28 5Sumber: Profil Kecamatan Tejakula 2013
10
1.2 Target Luaran
Target luaran dalam kegiatan ini adalah warga belajar yang melek aksara
dan memiliki keterampilan usaha (industri rumah tangga) sebagai bekal hidup
untuk ke luar dari kemiskinan. Pembinaan ekonomi kreatif meliputi aspek produk,
dan desain kerajinan sesuai dengan potensi lokal warga belajar. Secara lebih rinci
target dan luaran kegiatan ini dapat diuraiak sebagai berikut.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mampu mempraktekkan ilmu yang didapat di bangku
kuliah dan melaksanakan pembelajaran bagi kelompok warga belajar
sesuai dengan kearifan lokal masyarakat.
b. Mahasiswa mempunyai kepekaan dalam merespon masalah yang
timbul di sekitarnya secara arif dan bijaksana.
c. Mahasiswa menyadari potensialnya potensi masyarakat.
d. Mahasiswa akan menyadari peranan pentingnya pendidikan dan jiwa
kewirausahaan.
e. Mahasiswa mempunyai kebanggaan bahwa pendidikan sangat penting
sebagai pondasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
2. Bagi Tim Dosen Selaku Pelaksana
a. Menemukan strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang
ada di masyarakat terkait dengan potensi dan eksisting ekonomi kreatif
warga belajar di Kecamatan Tejakula.
b. Dalam menangani masalah, berpedoman dengan rencana kerja KKN-
PPM mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
c. Tercipta sinergi antara kampus dengan masyarakat, pemerintah daerah
untuk mempercepat pemerataan akses pendidikan dan pengentasan
kemiskinan bagi masyarakat di Kecamatan Tejakula.
11
3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan melek aksara masyarakat sebagai pondasi dalam
kehidupan masyarakat.
b. Melalui pendidikan akan membuka cakrawala berpikir kritis,
bertanggung jawab, dan menambah keterampilan sebagai bekal hidup
c. Mengembangkan unit usaha mandiri yang dapat dipakai sebagai bekal
hidup oleh warga belajar.
d. Mengembangkan kerajinan rumah tangga dengan inovasi produk dan
berbagai desain.
e. Menigngkatnya kemampuan mengelola usaha dan memasarkan hasil
usahanya dalam skala yang lebih luas.
f. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan warga belajar akan diukur
dengan standar yakni: Standar Kompetensi Keaksaraan Usaha Mandiri
(SKKUM).
12
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Pendekatan yang dipakai dalam kegiatan ini adalah pendekatan andragogis,
fungsional, dan tematik. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah
ceramah, diskusi, praktek langsung dalam menulis, membaca, beritung,
mendengarkan sekaligus mempraktekkan kerajinan oleh warga belajar yang
didampingi oleh mahasiswa KKN. Secara operasional implementasi di lapangan
adalah sebagai berikut.
1. Kelompok sasaran dari program ini adalah warga belajar yang umumnya
kategori rumah tangga miskin (RTM) di Kecamatan Tejakula, Kabupaten
Buleleng, baik laki-laki maupun perempuan.
2. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi partisipatif KKN-PPM.
a. Persiapan
- Melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah Kecamatan dan
Desa.
- Pendataan Lapangan.
- Persiapan Tim KKN-PPM 2014.
- Membagi tugas yang sesuai dengan bidang keahlian.
b. Pelaksanaan
- Kegiatan utama : Sosialisasi keaksraan dasar dan keaksaraan usaha
mandiri
Tahap persiapan, pembekalan dan sosialisasi program
Tahap pembekalan
Evaluasi
- Kegiatan pendukung
Pembinaan kesadaran akan pentingnya pendidikan keaksaraan
melalui tahapan sebagai berikut:
Pembekalan dan sosialisasi
Pembinaan
14
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KKN-PPM
Langkah-langkah Operasionalisasi Program KKN-PPM
1. Persiapan Pembekalan
a. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM
1. Koordinasi dengan mahasiswa peserta KKN-PPM
2. Pembuatan silabus dan RPP.
3. Rekruitmen penatar pembekalan
4. Menentukan waktu yang tepat untuk pembekalan
5. Persiapan alat-alat dan bahan pembekalan
6. Sosialisasi kepada masyarakat
b. Materi persiapan dan pembekalan KKN-PPM yang perlu diberikan
kepada mahasiswa:
1. Materi pembekalan adalah membaca, menulis, berhitung,
berkomunikasi.
2. Usaha mandiri berupa ekonomi kreatif sebagai usaha mandiri
3. Pengenalan sosial budaya masyarakat (pengenalan budaya lokal
masyarakat).
4. Strategi pembelajaran keaksaraan usaha mandiri
2. Pelaksanaan
Mahasiswa yang terlibat adalah 30 orang, volume total pekerjaan
dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) selama dua bulan kegiatan
KKN-PPM sebagai berikut.
No Nama Pekerjaan Program Volume(JKEM)
Keterangan
1 Kegiatan utama a. Persiapan, pembekalan, dansosialisasi
b. Pembekalan Pembuatan perangkat
pembelajaran
30 jam
30 jam
15
Pembelajaran membaca,menulis, berhitung,berkomunikasi
Apa dan bagaimanakeaksaraan usaha mandiri
Wawasan kewirausahaanc. Sosialisasi
130 jam
20 jam20 jam20 jam
2 Kegiatan pendukung a. Pembinaan dan pendampinganmasyarakat
b. Membantu menyelesaikanpermasalahan masyarakat dilapangan
20 jam
20 jam
Total volume kegiatan : 30 mhs x 290 jam = 8700 jam
3. Rencana Keberlanjutan Program
a. Memantapkan pendampingan.
b. Menjadikan desa sasaran KKN-PPM sebagai pilot project untuk
pengembangan usaha mandiri berbasis kelompok warga belajar.
c. Pembuatan laporan akhir.
16
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN KKN-PPM
3.1 Rekrutmen Mahasiswa
Rekrutmen mahasiswa KKN- PPM Undiksha telah dilakukan secara
bersamaan dengan KKN regular. Rekrutmen dilaksanakan secara online, pada
tanggal 20-30 April 2015, di gedung Kantor LPM Undiksha.
3.2 Penempatan, dilaksanakan oleh panitia KKN-PPM
Penempatan mahasiswa KKN-PPM dilakukan secara terpusat oleh panitia
KKN Undiksha, dengan memepertimbangkan lokasi dan kebutuhan masyarakat.
3.3 Pembekalan, dilaksanakan pada 22 sampai dengan 23 Juni 2015
Materi Pembekalan meliputi:
a. Pembuatan silabus dan rencana pelaksanaan kegiatan (RPP),
b. Pembuatan Program Kerja
c. hakikat keaksaran dasar dan keaksaraan fungsional, ekonomi kreatif,
d. sosial budaya masyarakat, dan
e. pemerintahan desa. Pada saat pembekalan mahasiswa peserta KKN-PPM
dilatih membuat RPP kegiatan, utamanya terkait dengan pembuatan ingke,
gula semut, dan lain-lain.
3.4 Observasi dan sosialisasi kelokasi KKN-PPM dipandu oleh dosen
pembimbing lapangan (DPL).
3.5 Pada tanggal 1 Juli mahasiswa KKN-PPM terjun ke lapangan yang
diterima oleh Bupati, Camat dan Kepala Desa.
17
3.6 Daftar Mahasiswa yang akan KKN PPM Universitas Pendidikan
Ganesha di Kecamatan Tejakula
No Nama Jurusan
1 Dewa Ayu Putu Pradnyani Pendidikan Bahasa Inggris
2 I Nyoman Surya Manggala Pendidikan Bahasa Inggris
3 I Putu Aditya Pendidikan Bahasa Inggris
4 I Nyoman Dedy Rahland K.H. Pendidikan Bahasa Inggris
5 I Gusti Ngurah Putu Angga Sri P. Pendidikan Bahasa Inggris
6 I Putu Wana Prasthadi Pendidikan Bahasa Inggris
7 Kadek Lina Kurniawati Pendidikan Bahasa Inggris
8 Ni Ketut Apriliyani Pendidikan Bahasa Inggris
9 I Kadek Susila Priangga Pendidikan Seni Rupa
10 Ni Made Kusuma Dewi Pendidikan Seni Rupa
11 Komang Juliawan Pendidikan Seni Rupa
12 Putu Ari Widana Pendidikan Seni Rupa
13 I Kadek Budiana Pendidikan Seni Rupa
14 Putu Sumerta Adi P Pendidikan Seni Rupa
15 I Komang Wirya Adnyana Pendidikan Seni Rupa
16 Komang Marta Wira Miharja PGSD
17 Luh Gede Dita Ernayati PGSD
18 Ni Kadek Dwi Sariani PGSD
19 Ni Made Novia Pramawati PGSD
20 I Komang Kardiyasa PGSD
21 Ni Luh Kadek Puspitasari PGSD
22 Kadek Ayu Darmayanti PGSD
23 Ni Komang Santi Noviyanti PGSD
24 I Putu Putra Adnyana PGSD
25 Putu Irma Riskadayati Pendidikan Kimia
18
26 Gede Billy Oktavio Putra Pendidikan Kimia
27 Ni Kadek Wahyuni Antari Pendidikan Kimia
28 Putu Sari Ramayanti Pendidikan Kimia
29 Ni Kadek Ayu Purnama Dewi Pendidikan Kimia
30 Lalu Tio Noval Wiratama Pendidikan Kimia
Program Unggulan KKN-PPM dalam Bidang Ekonomi Kreatif Warga
Belajar di Kecamatan Tejakula
1. Mengembangkan ingke lidi lontar
2. Mengembangkan patung dari akar pohon kelapa
3. Bimbingan belajar kepada anaka-anak sekolah
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKONOMI KREATIF
Aspek Keaksaraan : Minat dan Potensi WB dalam usaha
Alokasi Waktu : 12 jam
Pertemuan ke- : 1,2, 3, dan 4
Standar Kompetensi : Mengidentifikasi dengan menuliskan bidang usaha yang
sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki
Kompetensi Dasar :
1. Menyebutkan macam-macam usaha
2. Mengidentifikasi minat dan potensi dirinya
3. Mengidentifikasi bidang usaha yang sesuai dengan minat dan potensi
dirinya
Indikator :
1. WB dapat menyebutkan macam bidang usaha
2. WB dapat mengidentifikasi minat dan potensi dirinya
3. WB dapat mengidentifikasi bidang usaha yang sesuai dengan minat
dan potensi dirinya
Aktivitas Tutor Aktivitas Warga
Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu
Sarana
Belajar
Tutor
memberikan
pengertian
mengenai apa itu
usaha serta
bagaimana cara
mengidentifikasi
minat dan potensi
diri dalam bidang
1. WB menyimak
tutor mengenai
pengertian usaha
2. WB
menceritakan
kembali tentang
apa yang telah
didengarkan.
3. WB dapat
WB
mengisi
daftar
pertanyaan
3 jam Alat-alat tulis,
Teks bacaan
mengenai
orang-orang
yang sukses
dalam
berwirausaha
dan warga
belajar
20
usaha menceritakan
tentang minat
dan potensi
dirinya dalam
bidang usaha.
Mengetahui,
Ketua
Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
..............................................................2015
Tutor,
(……....................................................…..)
21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKONOMI KREATIF
Aspek Keaksaraan : Minat dan Potensi WB dalam usaha
Alokasi Waktu : 12 jam
Pertemuan ke- : 5,6,7 dan 8
Standar Kompetensi : Menetapkan bidang usaha yang akan dikembangkan
Kompetensi Dasar :
1. Menetapkan bidang usaha yang akan dikembangkan
Indikator :
1. WB dapat menyebutkan macam bidang usaha
2. WB dapat menuliskan macam-macam usaha dilingkungan sekitar
Aktivitas Tutor Aktivitas Warga
Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu
Sarana
Belajar
Tutor
memberikan
arahan tentang
macam-macam
usaha yang ada
dilingkungan
sekitar
1. WB menyimak
arahan yang
diberikan oleh
tutor.
2. WB menyebutkan
macam-macam
usaha yang ada
dilingkungan
sekitar
3. WB menetapkan
usaha yang akan
dikembangkan
4. WB dapat
menuliskan
macam-macam
Instrumen
yang sudah
disiapkan
tutor.
6 jam Alat-alat
tulis dan teks
mengenai
macam-
macam usaha
22
usaha yang ada di
lingkungan sekitar
Mengetahui,
Ketua,
Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
...................................................2015
Tutor,
(……....................................................…..)
23
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKONOMI KREATIF
Aspek Keaksaraan : Mengungkapkan rancangan usaha yang akan
dikembangkan.
Alokasi Waktu : 12 jam
Pertemuan ke- : 9,10,11, dan 12
Standar Kompetensi : Mengemukakan secara lisan dan tertulis dengan bahasa
Indonesia tentang rancangan usaha mandiri yang akan
dikembangkan.
Kompetensi Dasar :
1. Menulis rencana usaha
2. Mengemukakan rencana usaha secara lisan dalam bahasa Indonesia
Indikator :
1. WB dapat menulis rencana usaha
2. WB dapat mengemukakan rencana usaha secara lisan dalam bahasa
Indonesia
Aktivitas Tutor Aktivitas Warga
Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu
Sarana
Belajar
Tutor
memberikan
arahan atau
contoh
mengemukakan
rencana usaha
1. WB menyimak
tutor mengenai
contoh rencana
usaha
2. WB menulis
rencana usaha
yang akan
dikembangkan
3. WB
WB
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh tutor
6 jam Alat-alat
tulis, Teks
bacaan
mengenai
rencana
usaha
24
mengemukakan
secara lisan
mengenai rencana
usaha yang telah
dibuatnya.
Mengetahui,
Ketua,
Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
.....................................................2015
Tutor,
(……....................................................…..)
25
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
EKONOMI KREATIF
Aspek Keaksaraan : Menguasai keterampilan produksi
Alokasi Waktu : 24 jam
Pertemuan ke- : 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20
Standar Kompetensi : Mengungkapkan cara-cara produksi sesuai bidang usaha
yang dikembangkan (sokasi, ingke, patung, dan aneka
kerajinan bambu)
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan bahan, alat, dan langkah-langkah produksi dalam usaha yang
akan dikembangkan
2. Mendemonstrasikan keterampilan yang dimiliki untuk mendukung usaha
Indikator :
1. WB dapat menyebutkan dan mencatat bahan untuk membuat donat
kentang
2. WB dapat menyebutkan dan mencatat alat-alat yang diperlukan
3. WB dapat menyebutkan dan mencatat langkah-langkah cara pembuatan
donat kentang
4. WB dapat mempraktikkan keterampilan yang dimilikinya
Aktivitas Tutor Aktivitas Warga
Belajar
Penilaian Alokasi
Waktu
Sarana
Belajar
Tutor
menjelaskan dan
memberikan
contoh cara
memproduksi
donat kentang
1. WB menyimak
tutor mengenai
rencana usaha
memproduksi donat
kentang
2. WB membaca
26
(bahan, alat, dan
cara
pembuatannya)
rencana usaha yang
telah ditulis tutor di
papan tulis
3. WB menulis
rencana usaha yang
akan dikembangkan
4. WB
mengungkapkan
rencana usaha yang
akan dikembangkan
dengan
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
5. WB melakukan
praktek langsung
cara pembuatan
berbagai macam
kerajinan
Mengetahui,
Ketua ,
Dr. I Wayan Mudana, M.Si.
.......................................2015
Tutor,
(……....................................................…..)
37
DAFTAR PUSTAKA
Apri Nuryanto, Penny Rahmawaty, Sutopo, Paryanto, 2010 Peningkatan ProduksiKelompok Pengrajin Kipas di Jipangan Melalui Konsep Proses ProduksiTerpadu
Badan Pusat Statistik. 2010. Bali Dalam Angka 2010Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Dirtjen Pendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal dan Informal Kemdiknas.2011. Keaksaraan dasar danKeaksaraan Usaha Mandiri. Jakarta: Kemdiknas.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
38
Departemen Perdagangan Republik Indonesia.2008. “Pengembangan EkonomiKreatif Indonesia 2025 : Rencana Pengembangan Ekonomi KreatifIndonesia 2009 – 2025”
Heny Prananingrum, 2009, Perkembangan Desain dan Proses ProduksiKerajinan Kayu di Desa Batokan Kasiman Bojonegoro, Jurusan SeniRupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,Semarang.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Pokok-Pokok MasterplanPercepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia tahun2011-2025 disampaikan dalam Rakernas Kementerian KUKM tanggal 14Mei 2011 di Jakarta.
Profil Kecamatan Tejakula 2013.