MAKALAH
PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Dasar Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang diberikan oleh:
Dosen pengampu: Drs. Waslaludin, MT.
O
L
E
H
LASRUS ELIASAR MALAFU
1107183
JURUSAN PEDAGOGIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN AJARAN 2013/2014
i
KATA PENGANTAR
egala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan anugerah-Nya, penulis berhasil menyelesaikan
penulisan makalah yang judul ”PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA” dengan baik..
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kulia Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyajikan
informasih dalam penyelesaian makalah ini, serta rekan-rekan yang turut serta membantu dan
bekerja sama dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan jauh
dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatsan pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang
dimiliki. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja keras sesuai kemampuan yang
dimiliki, makalah ini bermanfaat bagi penulis, dan juga bagi para pembaca sekalian dalam
memahami pengaruh geografis Indonesia terhadap kehidupan manusia.
Bandung, Oktober 2013
Penulis,
S
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
BAB II PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA 2
A. Letak Indonesia .......................................................................................................... 2
B. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia dan Pengaruh
Letak Geografis Terhadap Keadaan Penduduk .......................................................... 3
C. Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya Pelestariannya 4
D. Penduduk Indonesia ................................................................................................... 7
E. Kegiatan Ekonomi ...................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
ndonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai mempunyai wilayah perairan
dan daratan. Dari kondisi letak Indonesia menyebabkan penduduknya multikultural,
mempunyai dua musim, beriklim tropis, disebut sebagai negara maritim dan
kepulauan, mempunyai beragam flora dan fauna, kaya akan sumber daya alam hayati dan non
hayati.
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak negara Indonesia?
2. Bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia dan
pengaruh letak geografis terhadap keadaan penduduk?
3. Apa serta bagaimana persebaran jenis flora dan fauna di Indonesia berikut
upayapelestariannya?
4. Bagaimana Penduduk Indonesia?
5. Bagaimana kegiatan ekonomi penduduk Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui letak Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim
di Indonesia dan pengaruh terhadap keadaan penduduk
3. Untuk mengetahui jenis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia berikut upaya
pelestariannya.
4. Untuk mengetahui penduduk Indonesia
5. Untuk mengetahui kegiatan ekonomi penduduk Indonesia
I
2
BAB II
PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
A. Letak Indonesia
ntuk mempelajari secara menyeluruh wilayah Indonesia, maka kita perlu
mengetahui minimal letak Indonesia, baik letak astronomis maupun letak
geografisnya.
1. Letak Astronomis
Letak astronomis suatu Negara ialah letak suatu Negara didasarkan pada posisinya
terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada peta, atlas
maupun globe yang melintang dari barat ke timur atau sebaliknya (arah horizontal). Garis
lintang ini dapat dipergunakan untuk menentukan perbedaan iklim di muka bumi.[1]
Berdasarkan letak astronomisnya, Negara Indonesia terletak antara 60 LU–11
0 LS dan
940 BT–141
0 BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6
0 LU
dan paling selatan adalah Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur yang terletak pada 110LS.
Wilayah Indonesia paling barat adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940 BT dan paling
timur adalah kota merauke yang terletak pada 1410
BT.
Dari letak Indonesia secara astronomis mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi
dalam tiga daerah waktu dengan selisih masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut
antara lain:
a. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
b. Waktu Indonesia Bagian tengah (WITA), meliputi daerah Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi.
c. Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT), meliputi daerah Kepulaun Maluku,
Irian.[2]
Selain mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, ternyata
Indonesia juga berada dalam garis khatulistiwa yang menyebabkan wilayahnya
mempunyai musim hujan dan kemarau, menjadi pusat daerah perdagangan,
menyebabkan masyarakatnya multikultural, mempunyai banyak flora dan fauna.
2. Letak Geografis
Letak geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di
permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan
dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia terletak di antara dua benua
U
3
dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta samudera Hindia dengan
samudera Pasifik.[3] Akibat pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain:
a. Kepulauan Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
a) Udaranya selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan hujan.
Keadaan tersebut menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai hutan-
hutan yang lebat. Keadaan tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan
dan cocok untuk berbagai jenis pertanian.
b) Penduduk Indonesia banyak hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan
dan perhubungan laut.
b. Kepulauan Indonesia berada pada posisi silang, sehingga:
c. Wilayah Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa
seperti kebudayaam islam, hindu, budha dan lain-lain.
a) Indonesia berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai,
baik jalur pelayaran maupun penerbangan.
B. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia dan
Pengaruh Letak Geografis Terhadap Keadaan Penduduk
1. Hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia
Letak Negara Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera
berpengaruh terhadap iklim di Indonesia. Negara Indonesia memiliki iklim musim yang
bergantian setiap 6 bulan sukali, yang disebabkan oleh adanya hembusan dua macam angin
musim sebagai berikut.
a. Angin Musim Barat Laut
Pada waktu benua Asia mengalami musim dingin, yaitu pada bulan Oktober
sampai Maret, di Indonesia bertiup angin musim barat laut. Angin musim barat
laut membawa uap air yang banyak dari samudera Hindia. Uap air ini akan
mengembun dan jatuh sebagai hujan di Indonesia, sehingga di Indonesia
berlangsung musim hujan.
b. Angin Musim Tenggara
Pada waktu benua Australia mengalami musim dingin sekitar bulan April-
September, di Indonesia bertiup angin musim tenggara yang berasal dari benua
Australia. Angin tersebut hanya melalui lautan yang sempit, sehingga tidak
banyak membawa uap air. Akibatnya, di Indonesia berlangsung musim kering
atau musim kemarau. Dengan demikian, Indonesia mengalami musim hujan dan
4
musim kemarau bergantiam tiap setengah tahun. Keadaan iklim semacam ini
disebut iklim musim.
Pergantian musim terjadi sekitar bulan oktober, yaitu ditandai dengan terjadinya
kelokan-kelokan angin dan terkadang tidak jelas arahnya dan angin local lebih berperan di
tempat-tempat tertentu. Keadaan semacam ini dinamakan musim pancaroba. Peralihan musim
penghujan ke musim kemarau disebut musim mareng. Sebaliknya, peralihan musim kemarau
ke musim penghujan disebut musim labuh.
2. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Penduduk
Karena Indonesia terletak pada posisi silang (cross position) antara dua benua dan dua
samudra, maka pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni,
bahasa, peradaban dan agama.
b. Indonesia terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak
mitra kerja sama.
c. Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga
menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.
C. Jenis serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya
Pelestariannya
1. Pengertian Flora dan Fauna di Indonesia
Flora sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Flora merupakan semua
tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah, pada zaman tertentu. Adapun fauna sering
diartikan sebagai dunia hewan, yaitu semua hewan yang hidup di suatu daerah pada zaman
tertentu.
a. Flora
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora di Indonesia antara lain:
a) Iklim, terutam pengruh suhu udara dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh
terhadap jenis tumbuhan yang mampu hidup di suatu daerah. Daerah yang
curah hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman yang lebat.
b) Keadaan tanah, keadaan tanah yang berbeda akan menentukan jenis flora yang
hidup disuatu daerah.
c) Relief tanah, relif tanah sangat penting artinya terhadap berbagai variasi
(panas, sedang, sejuk dan dingin), sehingga menimbulkan tumbuhnya berbagai
jenis tumbuhan karena kecocokan suhu.
5
Jenis-jenis flora di Indonesia
1) Hutan hujan tropis. Hutan ini merupakan hutan rimba yang memiliki hutan
lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di daerah tropis atau daerah yang
mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini sering disebut dengan hutan
heterogen, karena tumbuhannya terdiri dari berjenis-jenis pohon. Jenis hutan ini
banyak terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Irian.
2) Hutan musim. Jenis hutan ini sering disebut dengan hutan homogeny,karena
tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis. Hutan ini bercirikan gugurnya daun-
daun pohon di hutan pada musim kemarau. Seperti: hutan jati, cemara dan
pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah.
3) Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini memiliki akar yang menjulang di atas
permukaan air laut pada waktu air laut surut dan terendam pada waktu air laut
pasang. Akar pohon bakau dapat menahan hantaman ombak air laut. Hutan ini
banyak tumbuh di dataean rendah dan di pantai yang banyak lumpurnya. Hutan
bakau banyak tumbuh di daerah timur Sumatera, pantai Riau, dan pantau Pulau
Jawa.
4) Stepa (padang rumput). Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi rumput-rumput
tanpa pepohonan lainnya. Jenis padang rumput ini banyak terdapat di daerah
yang curah hujannya sedikit atau yang mengalami kemarau cukup panjang.
Daerah ini biasanya digunakan sebagai lahan peternakan. Di Indonesia stepa
banyak terdapat di Sumbawa, Flores dan Timor.
5) Sabana. Sabana memiliki cirri daerah padang rumput yang kuas dengan
diselingi pohon-pohon atau semak-semak disekitarnya. Daerah ini mengalami
musim kemarau yang panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia sabana terdapat
di Nusa Tenggara, Madura dan di dataran tinggi Gayo (Aceh).
6) Padang lumut. Padang lumut terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang
dingin biasanya banyak terdapat di puncak-puncak gunung. Untuk di Indonesia,
padang lumut terdapat di puncak jaya Wijaya (Papua/Irian Jaya).
b. Fauna
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan
fauna ini dipengaruhi oleh letak geologis Negara Indonesia.
Pembagian fauna
Fauna di Indonesia menurut Alferd Weber dan Wallace di bagi menjadi tiga
kelompok sebagai berikut
6
a) Fauna Asiatis, menempati wilayah Indonesia bagian Barat. Wilayah ini
meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Makasar dan Selat Lombok. Jenis
fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah, badak, kera, beruang dan tapir.
b) Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagiam timur. Wilayah ini
meliputi pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis fauna Australitis antaralain
burung cindrawasih, kasuari dan kanguru.
c) Fauna peralihan, hewan yang berada di daerah ini merupakan peralihan dari
fauna Australistis dan Asiatis. Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis fauna peralihan antara lain
burung kakaktua, burung maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa dan komodo.
2. Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
a. Pelestarian flora di Indonesia dilakukan dengan cara membuat cagar alam di daerah-
daerah tertentu. Cagar alam adalah kawasan hutan yang dilindungi untuk
mempertahankan atau melestarikan jenis flora tertentu agar dapat berkembang biak
secara alami.
b. Pelestarian fauna di Indonesia dilakukan dengan cara membuat suaka margasatwa di
daerah tertentu. Suaka margasatwa adalah wilayah alam yang dilindungi dan
digunakan untuk melindungi fauna.
Contoh-contoh cagar alam dan suaka margasatwa antara lain sebagai berikut:
No Cagar alam dan suaka
margastwa
Jenis suaka margasatwa yang dilindungi
1 Cagar alam di Kalimantan
Timur
Anggrek
2 Cagar alam di Sumatera Rafflesia arnoldi dan bunga bangkai yang
merupakan bunga tertinggi didunia.
3 Suaka margasatwa Baluran
(Jawa Timur)
Kerbau liar dan banteng
4 Suaka margasatwa
Panunjang Pangandaran
(Jawa Barat)
Rusa, babi hutan dan banteng
5 Suaka margasatwa ujung
kulon (Banten)
Banteng, buaya, rusa, badak bercula, dan burung
merak.
6 Kebun raya Bogor (Jawa untuk perlindungan dan pelestarian,
7
Barat) pengembangan dan penelitian berbagai jenis
tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Di kebun raya Bogor dapat dijumpai pula induk
kelapa sawit dari Afrika dan karet dari Amerika
serikat.
6 Suaka margasatwa Gunung
Gede (Bogor)
Kijang
7 Suaka margasatwa Pulau
Komodo
Komodo, kuda dan kerbau liar.
8 Suaka margasatwa Gunung
leuser (NAD)
Harimau sumatra, badak sumatra dan orang utan.
D. Penduduk Indonesia
Sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari bangsa Melayu dan sebagian kecil
dari bangsa Cina. selain itu, penduduk indonesia terdiri dari berbagai suku yang beraneka
ragam, seperti Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Baduy, Suku Mentawai, Suku Anak dalam,
Suku Dani, Suku Sunda, Suku Batak dan lain sebagainya.
Secara demografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.506 pulau,
panjang garis pantai lebih dari 80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005 km, luas laut
perairan ZEE sejumlah 2.692.762 km, luas perairan dalam pedalaman 2.012.392 km, dan luas
daratan 2.012.402 dengan luas total perairan Indonesia adalah 5.877.879 km.Perairan laut
Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai jalur komersial dan militer. Dikatakan
demikian sebab Indonesia merupakan lintasan jalur pelayaran penghubung Samudra Pasifik
dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dengan Benua Australia untuk kepentingan
perdagangan maritim internasional dan militer global. Potensi sumber daya alam hayati dan
nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan beragam. Cakupan teritori yang luas dan posisi
geografis lautan Indonesia yang terletak di lintasan khatulistiwa, di antara dua samudra,
menyediakan kekayaan sumber daya alam.
E. Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia bermata pencaharian:
1. Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman
pangan.Masyarakat agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian
utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
8
a. Persawahan
Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan
lahan basah yang diairi secara
teratur.Tanaman yang biasanya ditanam pada
persawahan adalah padi. Berdasarkan cara
pengairannya, persawahan dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a) Persawahan irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan
tetap dan teratur dengan membangun saluran pengairan yang mengambil
sumber air dari sungai atau danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
b) Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai
yang besar. Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
c) Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya
mengandalkan air hujan atau tergantung pada curah hujan. Pada musim
kemarau, biasanya lahan ditanami tanaman-tanaman palawija.
d) Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya
memanfaatkan air muara atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan
ini biasanya ditemukan di kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan
memiliki lahan pasang surut.
b. Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman
pangan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan lahan kering yang disebut
dengan tegalan.Tegalan berlokasi pada lahan
yang tetap, tidak berpindah-pindah.Tanaman-
tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.
c. Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-
pindah yang disebut dengan perladangan.
Perladangan merupakan usaha pengolahan
tanah untuk pembudidayaan tanaman
pangan dengan cara berpindah-pindah
(nomaden) untuk mencari lahan-lahan
kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam perladangan biasanya
9
merupakan lahan kering.Selain berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum
mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan biasanya
dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada di
hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang
biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman palawija, padi huma, umbi-
umbian, dan lainnya.
Perladangan kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-
menerus dapat membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena
erosi.Sistem pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-
daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan,
Sumatra, dan Papua.
2. Perkebunan
Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama,
namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-
sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di
perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah
maupun luas yang memerlukan modal besar.
3. Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor yang
mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Mempunyai padang rumput yang luas.
b. Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup ternak.
Sedangkan manfaat dari peternakan yaitu dapat dimanfaatkan tenaganya, daging,
kulit,susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian serta membuka lapangan kerja peternakan
untuk masyarakat sekitarnya.
Peternakan biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang
menjalankan usaha pertanian.Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, dan
peternakan hewan unggas.
4. Perikanan
Negara kita kaya akan potensi
perikanan. Selain memiliki laut yang luas
dan garis pantai yang panjang, Indonesia
juga memiliki sumber air darat yang
10
melimpah.Semua potensi tersebut dapat
digunakan untuk mendukung sektor
perikanan.
Berdasarkan jenis perairannya,
usaha perikanan dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Perikanan Darat
Perikanan darat merupakan usaha
pembudidayaan atau penangkapan ikan
yang dilakukan di daratan.Pembudidayaan
perikanan darat dapat dilakukan di tambak,
keramba, kolam, empang, dan
lainnya.Perikanan darat dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1) Perikanan air payau, dilakukan di
tepi-tepi pantai yang datar dalam
bentuk tambak atau empang. Jenis
ikan yang diusahakan adalah udang
dan bandeng.
2) Perikanan air tawar, meliputi
perikanan di sawah, kolam, danau,
sungai, dan keramba. Jenis-jenis
ikan yang diusahakan adalah ikan
mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan Laut
Usaha pembudidayaan atau
penangkapan hewan-hewan laut disebut
dengan perikanan laut.Penangkapan
hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh
penduduk yang tinggal di kawasan
pesisir.Nelayan biasanya menangkap
hewan-hewan laut di kawasan laut-laut
dangkal atau zona neritik.Secara
tradisional, para nelayan biasanya
menggunakan perahuperahu kecil.
Penangkapan besar-besaran biasanya
menggunakan perahu motor yang besar.
Jenis peralatan yang digunakan untuk
menangkap ikan sangat beragam, misalnya
pancing, jala, jaring, sero, dan
lainnya.Potensi perikanan laut Indonesia
sangat besar, karena hampir 60% wilayah
Indonesia merupakan perairan laut. Jenis
ikan yang dihasilkan antara lain tongkol,
cucut, dan tuna.
5. Kehutanan
Lebih dari 50% kawasan darat di
Indonesia adalah hutan.Hutan merupakan
kawasan yang ditumbuhi beragam jenis
pohon.Di kawasan hutan, biasanya tinggal
berbagai jenis binatang yang
menggantungkan kehidupannya pada
hasil-hasil hutan.Sebagai negara yang
berada di lintang khatulistiwa, Indonesia
memiliki banyak hutan karena curah hujan
yang tinggi.
Secara umum fungsi dan manfaat
hutan dapat dikelompokkan menjadi empat
yaitu sebagai berikut.
a. Fungsi hidrologis yaitu dapat
menyimpan cadangan air.
b. Fungsi ekonomis yaitu dapat
diambil hasilnya untuk kegiatan
produksi sehingga mendatangkan
devisa bagi negara.
c. Fungsi klimatologis yaitu dapat
mengatur cuaca atau iklim dan
menyegarkan udara.
11
d. Fungsi orologis yaitu untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
6. Pertambangan
Pertambangan dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah
sumber daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan
manusia.Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja,
namun juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang
setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara garis besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a. Berdasarkan manfaat atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan ke dalam
tiga golongan, yaitu:
1) Golongan A, yaitu barang tambang strategis dan penting untuk perekonomian
negara. Contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan
nikel.
2) Golongan B, yaitu barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan orang
banyak atau penting untuk hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak,
belerang, fosfat, dan mangan.
3) Golongan C, yaitu barang tambang yang secara langsung digunakan untuk bahan
keperluan industri. Contohnya batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu
apung.
b. Berdasarkan bentuknya, barang tambang dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang tambang berbentuk energi, yaitu barang tambang yang dapat
menghasilkan tenaga atau energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, dan uranium.
2) Barang tambang berbentuk mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi,
emas, perak, dan nikel.
3) Barang tambang berbentuk mineral bukan logam. Contohnya intan, belerang,
gamping, marmer, pasir kwarsa, dan fosfat.
7. Perindustrian
Perindustrian merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang
setengah jadi menjadi barang jadi.Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang
terus meningkat.Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang perindustrian
agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran
12
proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil, industri menengah,
dan industri besar.
a. Industri Kecil
Industri kecil merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas.Jenis industri ini
biasanya berbasis pada rumah tangga.Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan
teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya antara
lain rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan
sebagainya.
b. Industri Menengah
Industri menengah merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah
tangga.Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi yang
digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam jumlah
terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan, konfeksi, dan penggergajian kayu.
c. Industri Besar
Industri besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal
besar, dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan
sangat kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah
banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan mobil, pesawat terbang, dan
pengolahan besi.
8. Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata
pencaharian di sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.Keindahan alam
Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.Namun, masih sedikit penduduk
Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
Daerah wisata Indonesia cukup banyak. namun tempat wisata yang termasyur di
seluruh dunia adalah Pulau Bali. Di Bali terdapat Pantai Sanur, Pantai Kute, Tampak Siring,
Pure Bakasih dan lain-lain. Selain Bali, sebenarnya masih banyak objek-objek pariwisata di
Indonesia, seperti Danau Toba, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, dan
lain sebagainya.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai
atau melaksanakan sesuatu.Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan
13
barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya.Pencaharian penduduk dalam
bidang ini pun sangat beragam.Bidang jasa dan transportasi terutama menjadi pilihan
pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai
penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan sebagainya.
10. Perdagangan
Perdagangan dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari
produsen pada konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang
atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran dan
jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan
menengah, dan perdagangan besar.Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran barang
langsung kepada pembeli (eceran).Perdagangan menengah kegiatannya berupa penyaluran
barang dari pedagang besar pada pedagang kecil sehingga tidak melibatkan
konsumen.Perdagangan besar kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang
dalam jumlah besar dengan para pedagang menengah.
Persamaan matematika ini hanya untuk memenuhi persyaratan tugas.
( ) ∑(
)
√
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
etak Indonesia dapat dilihat secara geografis dan astronomis.Secara geografis
berada diantara dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dan benua
Australia, serta samudera Pasifik dan Hindia. sedangkan secara astronomis
Indonesia terletak pada 60 LU – 11
0 LS dan 94
0 BT–141
0 BT. Dengan letak seperti itu, maka
Indonesia memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. pergantian
musim terjadi 6 bulan sekali. selain mempunyai dua musim, ternyata letak Indonesia juga
mempengaruhi keadaan penduduknya dimana masyarakat Indonesia memiliki berbagai
macam suku, bahasa, budaya dan yang lainnya sehingga memicu terjadinya masyarakat
multikultural. Letak Indonesia juga berpengaruh terhadap flora dan faunanya, mata
pencaharian, serta bentuk wilayah.
Bentuk wilayah negara Indonesia adalah kepulauan dan kelautan (maritim), sehingga
memunculkan mata pencaharian masyarakatnya antara lain: pertanian, pertenakan,
pertambangan, perindustrian, perhutanan, perikanan dan sebagainya.
L
15
DAFTAR PUSTAKA
Caroline Arnold. 2001. Geografi: aktivitas untuk menjelajahi, memetakan dan menikmati
duniamu. Bandung: pakar raya.
Hasan Budi Sulistiyo dan Bambang. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga.
Ginting Fathurahman. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga.
Suprihartoyo dkk, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http//www.penduduk Indonesia//budiman santoso.com