Download - TOKSIKOLOGI HIPERKES
Tugas Toksikologi Industri
TOKSIKOLOGI HIPERKES
By:
Tiur Novelisah Sidauruk 121000302
Departemen K3 USU
Hiperkes adalah ilmu dan praktek yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat dan produktif dengan :1. Upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (hiperkes medis)2. Perlindungan tenaga kerja atas pengaruh buruk pekerjaan dan atau lingkungan kerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (hiperkes teknis)3. Penyesuaian/kecocokan antara tenaga kerja dan pekerjaannya (hiperkes ergonomis)
Toksikologi industri adalah ilmu tentang racun yang dipakai, diolah, diproses, dan dihasilkan dalam industri.
Tujuan dari berkembangnya toksikologi industri perlindungan konsumen dan masyarakat pada umumnya dari penggunaan zat beracun. Spesialisasi penanganan masalah efek buruk zat kimia dalam kaitan pekerjaan dan lingkungan kerja adalah toksikologi hiperkes atau toksikologi kerja (okupasi).
A. Definisi
B. Tujuan
♥ Agar masyarakat pekerja dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosialnya
♥ Agar masyarakat sekitar perusahaan terlindung dari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan yang berasal dari perusahaan
♥ Agar hasil produksi perusahaan tidak membahayakan kesehatan masyarakat konsumennya
♥ Agar efisiensi kerja dan daya produktivitas para karyawan meningkat sehingga dapat meningkatkan produksi perusahaan
♥ Sebagai tindakan korektif pada lingkungan
1. Survei Pendahuluan
C. Pengenalan Bahaya Bahan Kimia
2. Mengenal proses produksi
3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet)
1. Survei Pendahuluan
Untuk mengenal/ mengidentifikasi bahan kimia yang terdapat di industri dan merencanakan program evaluasi risiko bahaya serta tindak lanjutnya (nama bahan baku dan bahan sampingan, jenis bahan yang diperkirakan beracun, identifikasi penggunaanya, jumlah pekerja yang terpajan, cara pengendaliannya, dsb)
2. Mengenal Proses Produksi
Dengan mempelajari alur proses mulai dari tahap awal sampai akhir, sumber bahaya kimia dan keluhan kesehatan oleh pekerja serta memanfaatkan indera kita untuk mengidentifikasi lingkungan kerja (mengenal bau yang timbul, merasa perih di mata, rangsangan batuk, dsb.). Informasi ini dari kepala supervisor atau pekerja juga sangat diperlukan.
3. Mempelajari MSDS (Material Safety Data Sheet)
Suatu dokumen teknik yang memberikan informasi tentang komposisi, karakteristik, bahaya fisik dan potensi bahaya kesehatan, cara penanganan dan penyimpanan bahan yang aman, tindakan pertolongan pertama dan prosedur khusus lainnya. Label pada kemasan bahan kimia perlu dicatat juga.
D. Faktor yang Mempengaruhi Toksisitas
Sifat Fisik
Sifat Kimia
Port d’entree (Cara Masuk ke Dalam Tubuh)
Faktor Individu
1. Sifat Fisik dari Zat Kimia
♥ Gas tidak berbentuk, mengisi ruangan pada suhu dan tekanan normal, tidak terlihat, tidak berbau pada konsentrasi rendah, dan dapat berubah menjadi cair dan padat dengan perubahan suhu dan tekanan
♥ Uap bentuk gas dari zat yang dalam keadaan biasa berwujud cair atau padat, tidak kelihatan dan berdifusi ke seluruh ruangan
♥ Debupartikel zat padat♥ Kabut titik-titik cairan halus di udara yang
terjadi akibat kondensasi bentuk uap atau dari tingkat pemecahan zat cair atau menjadi tingkat dispersi melalui cara tertentu
1. Sifat Fisik dari Zat Kimia
♥ Fume partikel zat padat yang terjadi oleh kondensasi bentuk gas biasnya setelah penguapan benda padat yang dipijarkan
♥ Asap partikel zat Carbon yang berukuran <0,5 mikron, sebagai akibat dari pembakaran tidak sempurna bahan yang mengandung C
♥ Awan partikel cair sebagai hasil kondensasi fase gas dengan ukuran partikel 0,1-1 mikron
Menurut efeknya terhadap kesehatan, ada 6 golongan zat kimia berwujud partikel dan berada di udara tempat kerja
1)Perangsang debu kapas, debu beras, dan
lain-lain
2)Toksis partikel Pb, As, Mn, dll
3)Menyebabkan fibrosis jaringan paru debu
kuarsa, asbes
4)Menyebabkan alergi tepung sari, debu kapas
5)Menimbulkan demam fume, ZnO
6)Inert Al, Kapur
Menurut efeknya terhadap kesehatan, ada 4 golongan zat kimia berwujud gas dan uap di tempat kerja
1)Asfiksian gas metan (CH4), CO2, Helium, dan
lain-lain
2)Perangsang Amoniak, HCl, H2S, dan lain-
lain
3)Racun-racun anorganis atau organis AsH3,
TEL, Nikelkarbonil
4)Zat kimia mudah menguap, dibagi menjadi 2
a) Anestesi : Trikloretilin
b) Merusak organ dalam tubuh : CCl4
c) Merusak susunan darah : Benzen
d) Merusak susunan saraf : Paration
Sifat persenyawaan: sifat kimiawi Alkohol
berbeda debgan Benzen
Besar molekul: Besar molekul Xilen > Toluen
Konsentrasi: kadar Asam sulfat pekat > senyawa lain
2. Sifat Kimiawi
Derajat larut dan jenis pelarut: Dieldrin larut dalam minyak tanah
Pernafasan : Zat kimia di udara
Pencernaan: Zat kimia di udara yang melekat di tenggorokan, atau zat kimia cair dan padat yang tertelan
Kulit: Zat kimia cair, dan diudara yang mengendap di permukaan kulit
3. Port d’entree (Cara Masuk ke Dalam Tubuh)
Usia
Idiosinkrasia : kerentanan terhadap suatu zat kima
Habituasi: menadi terbiasa terhadap suatu zat kimia
4. Faktor Individu
Daya tahan tubuh
Kondisi dan derajat kesehatan tubuh
E. Klasifikasi Racun dalam Toksikologi Hiperkes
1. Zat Kimia Industri
Persenyawaan Nitrogen
Persenyawaan halogen Nitrogen
Alkohol dan glikol
Ester, aldehida, dan eter
hidrokarbon
Logam beracun
Zat korosif
Partikel dalam udara
Sianida, Sulfida, CO
E. Klasifikasi Racun dalam Toksikologi Hiperkes
2. Zat Kimia Pertanian
Pestisida halogen
Pestisida inhibitor kolinesterase
Pestisida lainnya
E. Klasifikasi Racun dalam Toksikologi Hiperkes
3. Racun binatang dantumbuhan
reptil
Laba-laba
serangga
Binatang laut
Tumbuhan beracu
TERIMA KASIH