Download - Therapi aktivitas kelompok
THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Oleh :
Dwi Agustanti, S.Kp
KEMENTRIAN KESEHATAN R.I
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Oleh ; Dwi Agustanti, SKp
Pendahuluan
(Manusia sebagai mahluk sosial yang hidup secara berkelompok untuk memenuhi kebutuhan sosial seperti :
(Rasa menjadi milik orang lain atau keluarga
(Kebutuhan pengakuan/penghargaan dari orang lain
(Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, misalnya dalam keluarga.
(Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan Jiwa memberikan dampak (+) dalam upaya pemulihan kesehatan jiwa seseorang.
(Dinamika kelompok membantu individu/klien me-ningkatkan perilaku adaptif & mengurangi perilaku maladaptif
Keuntungan dalam melaksanakan therapi kelompok
1. Dukungan support
2. Pendidikan
3. ( kemampuan pemecahan masalah
4. ( hubungan interpersonal
5. ( uji realitas pada klien GOR
(Birckhead,1989)
Pengertian kelompok
(Kumpulan individu
(Mempunyai hubungan
(Saling ketergantungan
(Mempunyai norma yang sama
(Stuart & sundeen, 1991)(Pada kelompok therapeutik memberi kesempatan untuk saling bertukar (sharing) tujuan
Contoh : Mengidentifikasi & memberikan alternatif untuk membantu merubah perilaku des-truktif menjadi konstruktif
(Setiap kelompok mempunyai struktur dan identitas tersediri
(Kekuatan kelompok memberikan kontribusi pada anggota & ka.kelompok untuk saling bertukar pengalaman untuk mengatasi masalah kelompok.
(Kelompok dijadikan sebagai wadah untuk praktek uji coba kemampuan berhubungan dan berprilaku dengan orang lain.
Fungsi kelompok
1. Tempat betukar pengalaman
2. Memberi pengalaman dan penjelasan pada anggota
3. Tempat proses menerima umpan balik
Tujuan TAKTherapeutik
1. Umum
(( kemampuan uji realitas
(Melakukan sosialisasi
(( kesadaran terhadap reaksi emosi dg tindakan defensif
(Membangkitkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif
2. Khusus
(( Meningkatkan identifikasi diri
(Menyalurkan emosi secara konstruktif
(( keterampilan hubungan interpersonal
3. Rehabilitasi
(( keterampilan ekspresi diri
(( keterampilan sosial
(( kemampuan empati
(( pengetahuan pemecahan masalah
Kerangka Teoritis TAK
1. Model Focal Conflict
Whitakers & Liebermens, terapi kelompok berfokus pada kelompok daripada individu
Prinsip
(Dikembangkan berdasarkan konflik ( disadari
(Pengalaman kelompok secara berkesinambungan muncul, lalu konfrontir konflik untuk penyelesaian
( Tugas terapis membantu anggota memahami konflik dan mencapai pemecahan konflik
Leader
(Memfasilitasi & memberi kesempatan anggota untuk mengekspresikan perasaan & mendiskusi-kannya untuk penyelesaian masalah
2. Model Komunikasi
Prinsip
(Menggunakan teori komunikasi & komunikasi therapeutik
Asumsi
(Disfungsi or komunikasi ( efektif dalam kelompok menyebabkan
( ketidakpuasan anggota kelompok
( umpan balik tidak adekuat
(Kohesi/ keterpaduan kelompok menurun
Leader
(Memfasilitasi komunikasi efektif
(Mengidentifikasi & menyelesaikan masalah kelompok
(Mengajarkan pada kelompok bahwa
(Perlu berkomunikasi di dalam kelompok
(Anggota harus bertanggung jawab dgn ucapannya
(Komunikasi pada semua level
(Pesan disampaiakn dapat dipahami orang lain
(Anggota dapat menggunakan teori komunikasi
(Model ini bertujuan meningkatkan keterampilan interpersonal & sosial anggota kelompok
(Teori komunikasi membantu merealisasikan komuni-kasi secara non verbal & berkomunikasi > efektif
3.Model Interpersonal
Sullivan, Semua tingkah laku (pikiran, perasaan & tindakan) digambarkan melalui hubungan interpersonal.
Terapis
(Bekerja dengan individu & kelompok
Anggota kelompok
(Belajar dari interaksi antar anggota & terapis
Melalui proses ini kesalahan persepsi dapat dikoreksi & perilaku sosial yang efektif dipelajari
Perasaan cemas & kesepian merupakan sasaran untuk mengidentifikasi dan merubah perilaku.
Contoh :
Salah satu tujuan TAK meningkatkan hubungan interpersonal.
Pada saat konflik interpersonal muncul, leader meng-gunakan situasi tersebut untuk mendorong anggota untuk mendiskusikan perasaan mereka dan mempela-jari konflik apa yang membuat anggota cemas & menen-tukan perilaku apa yang digunakan untuk menghindari atau menurunkan cemas pada saat terjadi konflik
4. Model Psikodrama
(Memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai peristiwa yang baru terjadi atau lalu
(Anggota memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang pernah dialami
(Psikodrama ini dilakukan secara spontan & memberi kesempatan pada anggota untuk berakting.
Fokus TAK
1. Orientasi realita
(Membantu klien yang disorientasi
Proses
Mengorientasikan klien pada
(Dirinya sendiri
(Orang lain
(Lingkungan
Contoh aktivitas
Permainan simulasi
2. Sosialisasi
(Membantu klien berhubungan dengan orang lain
Proses
(Bercerita tentang diri sendiri pada kelompok
(Memotivasi klien untuk bertanya menyapa dan diskusi
Contoh Aktivitas
Permainan kursi bernyanyi, yang diawali dengan perkenalan dan diakhiri dengan diskusi tentang perasaannya.
3. Perseptual Stimulasi
(Digunakan untuk klien gangguan persepsi
Proses
(Merangsang atau menstimulasi klein melalui kegiatan yang disukai
(Mendiskusikan aktivitas yang telah dilakukan
Contoh aktivitas
(Membaca artikel, buku atau majalah dilanjutkan dengan diskusi
(Menyusun segitiga pecahan
4. Sensori stimulasi
(Bertujuan menstimulasi sensori klien
(Digunakan pada klien yang mengalami kemun-duran sensori
Proses
(Klien diberi stimulasi secara teratur
(Perubahan perilaku klien diobservasi.Hasil obser-vasi dipergunakan untuk menstimulasi klien untuk mempertahankan perilaku adaptif.
Contoh kegiatan
Terapi musik
5. Penyaluran Energi
(Tujuan, menyalurkan energi klien secara konstruktif
(Berguna, untuk klien agresif, risiko amuk, hipoaktif
Proses
(Klien dimotivasi untuk menggerakan badan
(Setelah mengerakan badan, klien diberi kesempat-an untuk mengekspresikan perasaannya.
Contoh aktivitas, therapi gerak, senam, sepak bola, volley, basket, tenis meja dll.
Perkembangan Kelompok
1. Fase I : Orientasi
(Kecemasan klien meningkat
(Muncul konflik yang menuju kebersamaan
(Leader sebagai katalisator
(Sering muncul konflik tidak disadari
2. Fase II : Kerja
(Kelompok merupakan satu tim
(Mampu mengekspresikan perasaan (+)/(-)
(Hubungan saling percaya
(Antar anggota kerjasama
(Leader sebagai role model
3. Fase III : Terminasi
(Tindakan auntuk mengakhiri kegiatan
(Beberapa hal yang dapat terjadi di akhir TAK
(Istirahat, diganti anggota baru
(Tidak sukses (drop out)
(Sukses, tujuan tercapai
(TAK suskes bila terlihat respon klien sedih dan kehilangan
Faktor yang mempengaruhi perubahan pembentukan kelompok
1. Lingkungan fisik
(Warna, suara, cahaya
(Penataan lingkungan perlu memperhatikan
(Teritorial
(Jarak antar anggota
(Latar belakang budaya
2. Kepemimpinan
(Kemampuan leader mempengaruhi hubungan antar anggota untuk mencapaian tujuan.
3. Pengambilan keputusan
Mempertimbangkan kepuasan anggota
4. Rasa percaya antar anggota
Memungkinkan anggota untuk bekerjasama menca-pai tujuan
5. Kohesi (rasa kebersamaan)
Saling percaya, saling perhatian dan saling meneri-ma, ada norma kelompok dan kerjasama
6. Kekuasaan
(Pengaruh anggota kelompok menetukan penca-paian tujuan.
Pengorganisasian Kelompok
1. Leader
(Menyusun rencana TAK
(Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
(Memfasilitasi anggota mengekspresikan perasaan
(Role model
(Memotivasi anggota mengungkapkan pendapat
2. Co Leader
(Membantu leader mengorganisir kelompok
3. Fasilitator
(Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif
(Memotivasi anggota
4. Observer
(Mengobservasi respon klien
(Mencata proses kegiatan
(Memberikan umpan balik
(Jumlah anggota ( 7 sampai 10 orang
( Lama permainan ( 45 sampai 60 menit
( Sebelum kegiatan dimulai, harus dibuat proposal
Out line Proposal TAK
PROPOSAL TAK
(Topik:
(Tujuan
(Umum:
(Khusus:
(Leader:
(Landasan teori:
(Kriteria anggota:
(Proses seleksi:
Uraian struktur kelompok
1. Tempat pertemuan
2. Waktu
3. Lamanya
4. Jumlah anggota
5. Perilaku yang diharapkan dari anggota
6. Metode TAK
7. Pengorganisasian
(Proses evaluasi
(Alat bantu yang digunakan
(Perincian biaya
HAL-HAL YANG PERLU DICATAT
1. Tangal pelaksanaan TAK
2. Nomor kelompok
3. Anggota kelompok
(Anggota yang hadir
(Anggota yang terlambat
(Daftar hadir
4. Catat anggota yang memberikan issu, ide-ide dan pendapat, dan catat topik diskusi
5. Identifikasi isu-isu penting dalam proses kelompok
6. Identifikasi strategi kritis yang digunakan pimpinan
7. Catat modifikasi strategi untuk kelompok berikutnya
8. Prediksi respon anggota pada sesi berikutnya
13Therapi aktivitas kelompok/ Tanti/ Hal-