Download - TERJEMAHAN QURROTUL UYYUN
TERJEMAHAN QURROTUL UYYUN
KARANGAN : ASY-SYEKH AL-IMAM ABU MUHAMMAD
MUKADIMAH
"Ya Allah, Limpahkanlah Rahmat Engkau atas tuanku, Muhammad, yang menjadi hamba dan utusan engkau itu, Nabi yang Ummi. begitu juga atas keluarga dan sahabatnya. Disamping itu, haturkan pula keselamatan Engkau kepadanya, keselamatan yang setimpal dengan keagungan Zat Engkau disetiap masa dan waktu."
Segala puji bagi Allah, yang menganjurkan kepada hamba-hambaNya agar
melaksanakan nikah dan melaRang mereka melakukan zina.
Rahmat dan salam, semoga dilimpahkan atas beliau, Nabi Muhammad, sebagai
kepala dari orang-orang dari bangsa arab dan selainnya, yang bersabda :
"Nikahlah kamu sekalian dan perbanyaklah keturunan, karna sesungguhnya aku berpacu
sebab kalian, dengat umat terdahulu dalam memperbanyak umat". juga kepada keluarga
beliau yang bagus-bagus, sahabat beliau semua, istri-istri beliau sebagai ibu kaum muslimin,
dan para pengikut serta orang-orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari kiamat.
Selanjutnya, apabila nikah adalah termasuk sebab–sebab yang kuat atas terjaganya
diri manusia dan merupakan suatu pagar yang kukuh, yang mampu menjaga manusia dari
ketergelinciran diri ke lembah-lembah dosa dan jurang-jurang kehinaan. Maka dengan
alasan–alasan tersebut Allah Swt menjadikan nikah sebagai anugrah kepada hamba-
hambaNya yang mukmin dan Rahmat serta benteng perlindungan diri dari godaan setan yang
terkutuk.
Tergolong dari susunan yang lebih besar manfaatnya, yang menerangkan tentang
tatakrama nikah dan sunah-sunahnya serta hal-hal yang menyenangkan, yaitu Najam
(susunan berbentuk syair) buah pena syekh Al-Imam Al-Alim Al-Allamah Al-Hammam, Abi
Muhammad, Sayid Qosim bin Ahmad Bin Musa bin Yamun At-Talidi Al-Akhmasyi Ra.
Maka, atas pertolongan Allah Swt kami mencoba menyusun sebuah risalah ringkasan,
yang memberi penjelasan pada kalimat-kalimat nazam tersebut.
Adapun pembahasan tentang basmalah, termasyur dimana-mana oleh karna itu, kami
tidak memperpanjang pembahasan tersebut.
Selanjutnya syekh penazam, ibnu yamun, dalam nazamnya yang berbahar Rajaz
berkata :
"Segala puji bagi Allah untuk selamanya;
Dan semoga Rahmat serta salamNya.
Kan selalu terlimpah kepada Nabi tercinta;
Muhammad pemimpin Rasul dan anbiya;
Keluarga dan para putra ( para sahabat Tabiin dan kita semua)
Pembahasan tentang Al-Hamdulillah sudah banyak dan masyur di kitab-kitab besar,
maka disini kami tidak akan memperpanjang pembahasan. Sekarang kami akan menyebutkan
sebagian hadist–hadist yang menerangkan keutamaan Al-Hamdulillah sebagai berikut :
"Hadist diriwayatkan oleh imam hakim dan imam Baihaqi, dari sahabat jabir Ra. Dia
berkata, Rasulullah Saw bersabda : 'Allah Swt tidak memberi suatu nikmat kepada seorang
hamba, kemudian mengucapkan Al-Hamdulillah, kecuali Allah akan mendatangkan ni'mat
yang tersyukuri itu; Apabiladia mengucapkan Al-Hamdulillah kedua, maka Allah akan
memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Al-Hamdulillah yang ketiga
kalinya, maka Allah Swt mengampuni dosa-dosanya".
Hadist diriwayatkan oleh imam Dailami, dari ibnu Uma Ra. dia berkata;
Bahwasanya Rasulullah Saw bersabda : perbanyaklah kamu sekalian membaca Al-
Hamdulillah karena sesungguhnya ia (Al- Hamdulillah) mempunyai mata dan sayap, yang
selalu mendo'akan didalam surga dan memohonkan ampunan bagi pembacanya, sampai
hari kiamat.'"
"Hadist diriwayatkan oleh imam ThabRani, dari sahabat abi umamah Ra;
Bahwasannya Nabi muhammad Saw bersabda : Allah Swt Tidak akan memberi nikmat
kepada seorang hamba, kemudian ia memuji kepadaNya, kecuali pujian itu akan lebih
utamadaripada nikmat tersebut, sekalipun nikmat itu lebih besar."
Hadist diriwayatkan oleh ibnu Asakir, dari sahabat anas Ra bahwa nabi Saw
Bersabda : Andaikata dunia seisinya ini dikuasai oleh seorang laki-laki dari umatku,
kemudian dia mengucapkan Al-hamdulillah, maka kalimat Al-Hamdulillah ini lebih utama
dari pada dunia seisinya." Di dalam Hadist lain; barangsiapa mengucapkan SubhanAllah,
maka baginya sepuluh kebaikan, barangsiapa mengucapkan laa illaa ha illallah maka
baginya ditulis dua puluh kebaikan, dan barangsiapa mengucapkan Al-hamdulillah, maka
baginya tiga puluh kebaikan."
Hadist tersebut tidak bertentangan dengan Hadist berikut :
"Lebih utamanya sesuatu yang aku ucapkan, demikian pula para nabi sebelumku adalah Laa
illa ha illAllah."
Karena tasbih dan tahmid adalah tahlil, bahkan ada tambahan.
Imam khatib berkata;"Al-Hamdulillah itu terdiri dari delapan huruf, sedangkan pintu
surga juga berjumlah delapan. Barangsiapa yang mengucapkan Al-Hamdulillah maka
dibukakan pintu surga yang delapan itu"
Kemudian, sesungguhnya seorang hamba wajib mengakui, bahwa dirinya adalah
lemah dalam melakukan hakikat"memuji" dan"Bersyukur" kepada Allah. Dan sesungguhnya
seorang hamba tidak akan mampu menghitung, berapa banyak pujian dan syukur kepada
Allah. Oleh karena itu, Nabi Muhammad Saw Bersabda :
"Aku tidak akan mampu menghitung pujian kepada Engkau, sebagai mana Engkau
memuji atas diri Engkau."
"Diceritakan, sesungguhnya nabi Musa as. bersabda; 'Wahai tuhanku, kapankah aku
bisa menghaturkan pujian dan syukur kepadaMu? sedangkan pujian dan syukurku adalah
nikmat daripadaMu jua? Maka Allah berfirman kepada nabi Musa as 'ketika kamu mengerti
tidak mampu memujiKu, kamu telah benar-benar memujiKu."
"Diriwayatkan dari nabi Dawud as bahwa beliau bersabda; 'Wahai tuhanku, tidak
satu Rambutpun pada diri anak nabi adam, kecuali diatas dan di bawah rambut itu ada
nikmat, maka darimana anak adam dapat membanding nikmat itu? Kemudian Allah Swt
memberi wahyu kepadanya : 'Hai Dawud, sesungguhnya aku telah memberi nikmat yang
sangat banyak, namun aku rela dengan pujian yang sedikit. Dan sesungguhnya syukurmu
atas nikmat itu adalah, bahwa kamu mengerti dan mengakui dimana nikmat-nikmat yang
telah kamu terima adalah dari padaKu."
"Dikatakan bahwa nabi Dawud as berkata : 'Wahai tuhanku, bagaimana cara aku
bersyukur kepadamu, sedangkan syukur itu adalah merupakan nikmat daripadamu
kepadaku? Allah Swt berfirman : Sekarang jualah engkau telah bersyukur kepadaku, hai,
dawud."
Faedah :
Al-Hamdulillah adalah termasuk beberapa zikir wajib, sekalipun hanya di baca sekali
dalam seumur. Sebagian ulama menazamkan zikir sebagai berikut :
…..Katakan : Delapan zikir hukumnya Fardhu; dalam seumur sekali, maka pahamilah
maksudku,
…..Laa ilaaha illallaah, Al-Hamdulillah, dan basmalah;
subhanAllah, Allaahu Akbar, Laa haula wa laa quwwata illaa billah.
…..Selawat atas Muhammad, Nabi petunjuk jalan kebenaran; begitupula salam kepadanya,
maka anda memperoleh kebenaran.
Adapun kata-kata penazam, Syekh Ibnu Yamun, "petunjuk selamanya", maksudnya
tidak ada ketentuan, tidak terputus-putus dan tidak ada batas akhir.
Adapun kata-kata penazam; "semoga Rahmat dan salamnya" maka Al-Imam Al-
Qusyairi Rahimahullah dalam menafsirkan firman Allah Swt
"Sesungguhnya Allah Swt beserta malaikat-malaikatnya selalu memohonkan Rahmat
kepada Nabi", berkata : Bahwa Allah Swt menghendaki umat agar selalu mengabdi kepada
Rasulnya dengan pengabdian yang seimbang dengan syafaat yang diberikan oleh Rasul
kepada umatnya, sedangkan keberadaan Rasul itu sendiri merupakan nikmat dari Allah Swt
Maka Allah Swt memerintahkan kepada umatNya agar selalu membaca shalawat kepadanya.
Kemudian Allah Swt. mencukupkan pahala orang-orang yang membaca selawat atas
beliau 'alaihis shalatu was salam melalui sabdanya;
Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku satu shalawat, maka Allah Swt akan
memberikan Rahmat kepadanya sepuluh kali."
Didalam hadist tersebut mengandung isyarat, bahwa sesungguhnya seorang hamba
selalu membutuhkan tambahan Rahmat dari Allah Swt dalam waktu kapanpun. Karena tidak
ada pangkat yang lebih tinggi dari pangkat Rasulullah Saw padahal beliau selalu
membutuhkan tambahan Rahmat Allah Sw t, kepadanya
Imam Busyairi Rahimahullah dalam syairnya yang berakhiran dal dan berbentuk
bahar kamil berkata;
"Bekalnya dengan taqwa, atas dirimu, bila hal itu Engkau tidak mampu;
Bacalah shalawat atas Nabimu, Muhammad sumber segala ilmu.
Semoga kepadanya Rahmat terlimpah selalu;
Shalawat adalah simpanan yang tak pernah habis, tanpa Ragu."
Abu Lais As-Samarkandi berkata : Apabila anda ingin mengetahui bahwa shalawat
kepada nabi Saw lebih utama dari semua ibadah, maka berangan-anganlah tentang firman
Allah Swt.
"Bahwa sesungguhnya Allah Swt dan para malaikatnya selalu mendo'akan
(membaca) shalawat atas Nabi Muhammad Saw"
Kemudian Allah Swt memerintahkan semua hambanya agar melakukan semua
ibadah. Pertama-tama Allah Swt dengan Zatnya memberikan Rahmat kepada beliau dan
memerintahkan kepada malaikat-malaikatnya agar membaca shalawat kepada beliau.
Kemudian memerintahkan kepada semua orang mukmin agar membaca shalawat kepada
beliau.
"Tersebut di dalam Hadist Abdullah bin Amrin bin Ash : 'Barangsiapa membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad Saw satu shalawat saja maka Allah Swt akan memberi
Rahmat kepadanya, demikianpun para malaikatNya dengan kelipatan 70 kali shalawatan."
Adapun Hadist-Hadist yang menerangkan keutamaan membaca shalawat kepada nabi
Saw adalah banyak sekali dan disusun khusus mengenai hal itu. Oleh karena itu, Barangsiapa
yang ingin mengetahuinya, hendaklah mengkaji kitab Tuhfatul Akhyar, karangan Imam Ar-
Rasha'I Rahimahullah.
Adapun kata-kata penyair "Muhammad pemimpin para Rasul dan anbiya",
maksudnya adalah beliau lebih utama, lebih mulia dan lebih unggul dari pada utusan dan para
nabi sebelum beliau. hal ini adalah pasti sebagaimana dalam syair
"Mufakat ulama nabi kita lebih mulia;
dari sekian makhluk secara mutlak adanya
tersimpul ijmak ulama, bahwa Al-Musstafa
makhluk Allah yang lebih utama, khilaf pun tak ada
di dalam kitab takwir, zamahyari memilih kata;
namun kata itu menyimpang dari ijmak ulama
Nabi bersabda :
"Sesungguhnya aku adalah lebih mulia (dari) orang-orang terdahulu dan yang datang
kemudian,dihadapan tuhanku, dan aku tidak sombong. Aku juga merupakan pemimpin anak
adam, kelak pada hari kiamat, dan aku tidak sombong. Akupun merupakan orang pertama
yang membelah bumi, aku adalah yang permulaan memberi pertolongan, dan permulan
orang yang di tolong."
Didalam Hadist Abi Dzarin Ra yang panjang beliau berkata : Aku bertanya kepada
Rasul : 'Wahai Rasulullah, Berapakah jumlah para nabi? beliau menjawab: Ada 124.000
orang. Aku bertanya lagi: 'Wahai Rasulullah, dari jumlah tersebut berapakah yang menjadi
utusan? Beliau menjawab : '313, ini adalah dalam jumlah besar. 'Aku bertanya lagi :
'apakah yang di maksud jumlah besar? Beliau menjawab : 'Yaitu sejumlah orang yang baik.
'Aku bertanya; 'Siapakah yang pertama diantara mereka? Beliau menjawab; 'Ialah Nabi
Adam as' Aku bertanya apakah ia seorang nabi dan utusan? beliau menjawab 'ya, benar
Allah Swt menciptakan beliau dengan kekuasaannya meniupkan roh kepadanya denagan
rohnya, kemudian menyempurnakannya pada jaman yang lampau. 'kemudian beliau
bersabda : Wahai Abu Dzarin, empat oarng nabi terakhir dari keturunan bangsa suryani,
ialah adam, syies khanukh, dia adalah nabi idris, dan dia adalah orang yang pertama yang
menulis menggunakan kalam (pena), keempat adalah nabi nuh. Nabi yang empat lagi terlahir
dari keturunan bangsa arab, yaitu nabi hud, Syu'aib, shaleh, dan nabimu, wahai abu dzarin.
Nabi pertama dari kalangan bani israel adalah nabi Musa as dan yang terakhir adalah nabi
Isa as sedangkan Rasul yang pertama adalah nabi Adam as dan yang terakhir Nabi
Muhammad Saw"
Kata-kata penyusun nazam "muhammad" adalah suatu nama nabi yang paling masyur,
karena beliau mempunyai beberapa nama. Menurut sebagian ulama yang menghitung nama-
nama beliau, adalah mencapai jumlah 400 nama,
Imam Abu Bakar Al-ARabi menukil keterangan dari sebagian ulama : Bahwa Allah
Swt mempunyai seribu nama, dan nabi Saw Juga mempunyai seribu nama. Adapun lafal
Muhammad" adalah berupa isim alam, pindahan dari isim map'ul Fi'il binak mudha'af
maknanya adalah"orang yang banyak pujiaannya", maka beliau selalu dipuji tiada henti.
Sedang lafal"Muhammad" ini, juga lebih beRarti dari pada Mahmud, karena lafal tersebut
terdiri dari fi'il stulasi.
Beliau diberi nama Muhammad, agar dapat berimbang antara nama Muhammad
dengan sifat-sifat beliau, karena beliau selalu dipuji oleh orang seluruh alam, dari setiap
sudut, baik sudut hakekat, sifat, ciptaan, budi pekerti, amal-amal, tingkah laku, ilmu-ilmu
maupun hukum-hukumnya. Beliau selalu di puji, baik dibumi maupun di langit, dan didunia
maupun di akhirat. Di dunia, sebab beberapa ilmu dan hikmah daripadanya. Sedang
diakhirat, sebab beliau dapat memberi syafaat (Pertolongan).
Pada suatu ketika, kepada kakek beliau, Abdul muthalub : "Kenapa cucu tuan di beri
nama Muhammad, padahal nama-nama itu tidak terdapat pada nama-nama ayah dan kakek–
kakek tuan? Sang kakek pun menjawab : "Aku berhaRap, agar cucuku, Muhammad selalu di
puji, baik di langit maupun di bumi." Maka haRapan kakek ini menjadi kenyataan.
Adapun perkataan penazam"keluarga seseorang dan kerabatnya" yang dimaksudkan
adalah keluarga Nabi Saw, yaitu orang yang haram menerima sedekah. sedangkan menurut
imam malik dan lainnya, dan pendapat imam malik ini dan lainnya, an pendapat imam Malik
ini diungkapkan oleh imam Nawawi dalam kitab Syarah Muslim, bahwa keluarga Nabi
Muhammad Saw ialah para pengikut beliau. Mereka inilah yang disebut umat yang
melaksanakan segala perintah, pendapat ini sangat cocok dalam kedudukan do'a. Imam Qadhi
Husain, berkata : Bahwa pendapat Imam Malik itu terbatas pada orang–orang yang bertaqwa
saja; hal itu sesuai sekali dengan firman Allah Swt :
" Tidak ada kekasih Allah, kecuali orang-orang yang bertaqwa."
Adapun kata penazam Wal abnaa'u adalah jamak lafal Ibnun. Lafal ini termasuk 'athaf
lafal khusus pada lafal umum, karena Al-Abnaa'u sudah termasuk pada kata-kata penazam,
Wal-Aali secara umum. Menurut batasan yang terdapat didalam firman Allah Swt :
" Peliharalah semua shalatmu dan peliharalah shalat wusta."
Jadi, shalat wusta ini sudah ini sudah termasuk dalam shalat-shalat secaRa umum.
Yang dimaksud biabnaa'ihi, ialah semua putra-putri nabi Saw dan cucu-cucu beliau sampai
kiamat. Sekarang sudah tidak ada cucu-cucu beliau, kecuali dari keturunan Siti Fathimah Az-
Zahrah Ra.
"Telah tiada cucu-cucu beliau,
Kecuali keturunan dari fathimah;
Hanya dialah satu-satunya putri beliau,
Sebagai ibu dan bapak, baguslah fathimah."
"Didalam Hadist disebutkan : Bahwa setiap Nabi mempunyai bapak dan waris ashabah yang
dapat ia tisab dengan mereka, kecuali putra-putri fathimah, maka akulah wali dan waris
ashabah mereka. Mereka adalah keturunanku, Mereka di ciptakan dari tanahku, celakah
orang-orang yang mendustakan mereka atas keutamaannya. Barangsiapa cinta mereka,
maka Allah Swt akan mencintainya. Barangsiapa benci kepada mereka, maka Allah Swt
akan membencinya. Demi tuhan yang diriku ada dalam kekuasaanNya, seseorang tidak benci
kepada ahli bait (keturunan Rasul , kecuali Allah Swt menulisnya sebagai ahli neraka."
Tersebut dalam keutamaan ahli bait, yaitu Hadist yang diriwayatkan oleh ibnu umar
r.a."setiap kedudukan dan keturunan akan putus kelak pada hari kiamat,kecuali kedudukan
dan keturunanku, bahwa setiap anak laki-laki dari anak perempuan, waris ashabah mereka
kembali kepada ayahnya, kecuali anak-anak fatimah, Sesungguhnya aku adalah bapak dan
waris ashabah mereka."
Syekh Penazam berkata sebagai berikut :
" Setelah aku memuji, maka ambillah, wahai, kawan;
kitab berbentuk nazam, berfaedah dalam pernikahan."
HUKUM – HUKUM NIKAH
Nikah mempunyai empat hukum, ditambah satu menjadi lima, yaitu :
1. Wajib.
Bagi orang yang mengharapkan keturunan, takut melakukan zina bila tidak nikah,
baik dia senang atau tidak, sekalipun nikah akan memutuskan ibadah yang tidak
wajib.
2. Makruh
Bagi orang yang tidak senang nikah dan tidak mengharapkan keturunan, serta
nikahnya dapat memutuskan ibadah yang tidak wajib.
3. Mubah.
Bagi orang yang tidak melakukan zina, tidak mengharapkan keturunan dan tidak
memutuskan ibadah yang tidak wajib.
4. Haram
Bagi orang yang membahayakan wanita, karena tidak dapat melakukan Senggama,
tidak mampu memberi nafkah atau memperoleh pekerjaan haram, sekalipun senang
nikah dan tidak takut zina. Pembagian hukum ini, semua berlaku juga bagi seorang
wanita. sedang yang terakhir.
5. Wajib.
Bagi seorang wanita yang lemah dalam memelihara dirinya tidak ada benteng kecuali
nikah.
Tambahan hukum yang terakhir ini adalah menurut Syekh ibnu 'Urpah, yang
memandang dari satu segi wajah lain dalam kewajiban nikah bagi wanita.
Selanjutnya, di dalam pembagian hukum nikah yang lima ini Syekh Al-Allamah Al-
jidari Rahimahullah menazamkan dalam bentuk bahar Rajaz sebagai berikut :
" Takut zina, orang yang takut kawin;
kapan saja waktunya, asalkan mungkin.
Wajib kawin bagi wanita tiada harta;
Tiada yang memberi nafkah, selain pria
Jika wajib diabaikan, nafkah istri dari haram;
Sepakatlah ulama, nikah hukumnya haram.
Senang kawin senang anak, sunatlah nikah
Walaupun tersia-sia amal tak wajib, sebab nikah.
Jika sunah diabaikan, tak ingin kawin dan keturunan;
Maka makruhlah hukumnya, bila nikah dilakukan.
Bila yang menyebabkan hukum tak ada;
Maka kawin atau tidak, hukumnya mubah."
Yang diperselisihkan adalah, apakah lebih utama daripada meninggalkan karena
terus-menerus beribadah? Menurut pendapat yang lebih unggul,adalah kedua-duanya. Karena
tidak menjadi penghalang untuk melakukan ibadah terus-menerus.
Telah ditetapkan bahwa rukun nikah ada lima: Dua orang pengakad, yaitu:
1. suami
2. wali; Dua yang diakadi
3. istri
4. mahar ( mas kawin)
5. Dua orang saksi
" Suami-Istri, shigat dan mas kawin;
kemudian wali, itulah sejumlah rukun."
Akan tetapi Imam Khathab Rahimahullah berkata : Yang jelas, bahwa suami dan istri
adalah rukun, karena hakikat nikah dapat terwujud sebab kewujudan suami dan
istri;sedangkan wali dan shigat, adalah termasuk syarat, yakni keduanya keluar dari
keadaan nikah. Adapun mahar dan beberapa saksi, tidak termasuk golongan rukun dan
syarat. Karena kewujudsn nikah tanpa keduanya (dengan kata lain, bahwa tanpa ada
mahar dan beberapa orang saksi, nikah dapat berjalan)
Al-Allamah Al-Muhaqqi Abu Abdillah, sayid Muhammad bin Al-faqih Al-Allamah
Abi Qasim bin Saudah Rahimahullah telah menazamkan sesuatu yang menjadi kejelasan
pendapat yang disampaikan oleh syekh Al-Khatab Rahimahullah tersebut, dalam lima
nazam berbentuk bahar Rajaz sebagai berikut :
"Nikah itu sunah hukumnya;
menurut Imam Syafi'i, itulah pendapatnya.
Suami istri tak ada lain rukun nikah;
Hanya wali dan shigat sajalah syarat nikah.
Memasuki nikah, syarat dua saksi
Satu pendapat, mahar termasuk syaratnya juga.
Syarat pengguguran mahar, berlaku pula;
Atas kerusakan mahar, tak ada yang mencekalnya.
Inilah pendapat yangoleh ulama telah dibenarkan;
Setiap yang punya akal, dapat digunakan panutan."
Keterangan-keterangan ini hendaklah dipahami, sesungguhnya telah ada semacam
dorongan dalam melakukan nikah dan telah masyur keterangan-keterangan mengenai
keutamaan nikah, yaitu Hadist dan atsar-atsar, antara lain :
"Diriwayatkan dari Al-Imam Ahmad di dalam musnadnya, bahwa seorang laki-laki
masuk dan menghadap kepada nabi Saw Laki-laki itu bernama 'Ukap. Nabi Saw bertanya
kepadanya : Hai, 'Ukaf, apakah engkau sudah mempunyai istri? 'Ukaf menjawab : belum.
Beliau bertanya lagi : Apakah engkau mempunyai hamba wanita? 'Tidak memiliki hamba
wanita', jawab'Ukaf. Beliau bertanya kembali : 'Apakah engkau orang kaya yang baik? 'Ukaf
menjawab : 'Saya adalah orang kaya dan baik.' Beliau menegaskan : Engkau adalah
sebagian dari kawan para setan. Andaikata engkau seorang nasrani, maka engkau adalah
seorang pendeta-pendeta mereka. Sesungguhnya sebagian dari ajaranku adalah nikah, maka
sejelek-jelek kalian adalah yang bujangan di antara kalian."
Nabi Saw Bersabda : 'Wahai, golongan pemuda! Siapakah diantara kamu sekalian
yang mampu memberikan ongkos nikah,maka nikahlah!'Di dalam riwayat lain : Barangsiapa
mempunyai ongkos kawin, maka kawinlah! Karena sesungguhnya kawain itu lebih dapat
memejamkan mata dan menjaga farji. Sedangkan barangsiapa tidak mampu, maka sebaiknya
berpuasa. karena puasa adalah sebagai benteng baginya, maksudnya, adalah melemahkan
syahwat.'"
Rasulullah Saw bersabda : 'Miskin. miskin. miskin. Seorang laki-laki yang
mempunyai istri. 'Ditanyakan kepada beliau : Wahai Rasulullah! Apabila dia kaya harta?
'Nabi Saw Menjawab : Sekalipun dia kaya harta. 'Nabi Saw melanjutkan bersabda : 'Miskin.
miskin. miskin. Seorang wanita yang tidak mempunyai suami.! Ditanyakan kepada beliau :
Wahai, Rasulullah! Apabila dia kaya harta? 'Nabi Saw menjawab : 'Sekalipun dia kaya
harta'."
Nabi Saw bersabda : 'Barangsiapa mampu kawin, hendaklah kawin!kemudian, jika
tidak mau kawin, maka dia tidak tergolong umatku.'Nabi Saw bersabda : 'Apabila seorang
laki-laki menikah, maka sesungguhnya dia telah menyempurnakan separo agama, maka
hendaklah dia selalu bertaqwa kepada Allah dalam menympurnakan separo yang lain. 'Nabi
Saw bersabda: Barangsiapa menikah karena menjaga diri maka bantuan (pertolongan)
Allah pasti datang kepadaNya. 'Nabi Saw bersabda lagi : Barangsiapa menikah karena
menjaga diri, maka bantuan (pertolongan) Allah pasti datang kepadanya. Nabi Saw
bersabda lagi : 'Barangsiapa menikah karena taat kepada Allah, maka Allah akan
mencukupkan dan memelihara kepadanya'."
"Nabi Saw bersabda : 'Nikah adalah ajaranku. Barangsiapa cinta kepadaku, maka
hendaklah melaksanakan ajaranku. 'Dalam riwayat Hadist lain : 'Barangsiapa yang benci
terhadap nikah, maka dia tidak termasuk golonganku. 'Nabi Saw bersabda : 'Kawinlah kamu
semua, maka akan lahirlah banyak keturunan kalian, karena sesungguhnya aku berpacu
memperbanyak umat sebab kamu, sekalian dengan umat-umat terdahulu kelak pada hari
kiamat. 'Dalam riwayat Hadist lain dikatakan : 'Karena sesungguhnya aku membanggakan
kamu sekalian,atas umat-umat terdahulu, hingga terhadap bayi yang keguguran sekalipun'."
"Nabi Saw bersabda : Barangsiapa tidak menikah karena takut melarat, maka dia
tidak tergolong umatku. 'Dalam Hadist lain, perawi menambahkan kalimat : 'Maka oleh
Allah Sw tdia akan diserahkan kepada dua orang malaikat, yang akan menulis diantara
kedua matanya, sebagai orang yang menyia-nyiakan anugrah Allah Swt, maka senanglah
dia dengan sedikit rizki. 'Nabi Saw bersabda: Barangsiapa menikah karena Allah Swt dan
menikahkan karena Allah Swt 'Nabi Saw Bersabda : Keutamaan bagi orang yang
berkeluarga atas orang yang bujangan,seperti halnya keutamaan orang yang berjuang atas
orang yang berdiam diri. Shalat dua rakaat dilakukan orang yang sudah berkeluarga, adalah
lebih baik dari pada delapan puluh rakaat yang dilakukan oleh orang bujangan'."
"Nabi Saw bersabda : 'Dunia adalah kesenangan, sebaik-baik kesenangan dunia
adalah wanita shalehah. 'Dalam riwayat Hadist lain : 'Dunia adalah kesenagan, sebaik-baik
kesenangan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya dalam urusan-urusan
akhirat.'
Nabi Saw bersabda : setelah taqwa kepada Allah, seorang mukmin tidak bisa
mengambil faedah yang lebih baik, ketimbang istri yang shalehah dan cantik, yang bila
suami memerintahkan sesuatu kepadanya, dia selalu taat, bila suami memandangnya, dia
menyenangkan, bila suami melakukan sumpah atasnya, dia selalu memberlakukan baik
terhadap sumpah itu, dan apabila suami meninggalkan (bepergian) diapun selalu pandai
menjaga diri dan harta suaminya'."
Nabi Saw Bersabda : Barangsiapa yang menikah dengan seorang wanita hanya
karena kemuliaannya,Maka Allah Swt tidak akan menambahkan kepadanya, kecuali
kehinaan. Barangsiapa menikah dengan seorang wanita hanya karena hartanya, Maka Allah
Swt tidak akan menambahkan kepadanya kecuali kefakiran. Barangsiapa yang menikah
kepada seorang wanita karena kecantikannya, Maka Allah tidak akan menambahkan
kepadanya kecuali kerendahan. Barangsiapa yang menikah dengan seorang wanita tidak
menghendaki dengan wanita itu, kecuali agar dia dapat memejamkan matanya dari
kecerobohan dan lebih dapat memelihara kemaluannya dari perbuatan zina, atau dia hanya
ingin menyambung kefamiliannya maka Allah Swt Akan selalu memberi keberkahan
kepadanya dalam mempergaulinya. Sedangkan seorang hamba sahaya yang jelek rupa dan
hitam kulitnya, namun kuat agamanya, adalah lebih utama'.
"Nabi Saw Bersabda : Barangsiapa yang mempunyai anak, dan mampu untuk
mengawinkannya,namun dia tidak mau mengawinkannya,kemudian anaknya melakukan
zina,maka keduanya berdosa. 'Nabi Saw bersabda : 'seorang wanita dapat dinikah karena
empat hal, yaitu :
1. Hartanya
2. keturunannya
3. kecantikannya
4. Agamanya.
Maka hendaklah kamu menikah dengan wanita yang kuat agamanya; dengan
demikian kamu akan memperoleh kebahagiaan. 'Nabi Saw Bersabda : Barangsiapa ingin
menghadap keharibaan Allah Swt dalam keadaaan suci dan disucikan, maka kawinlah
dengan orang yang merdeka.' Nabi Saw Bersabda : Ada empat resef kebahagiaan bagi
seseorang yaitu :
1. Istrinya adalah wanita shalehah (baik budi pekerti)
2. Putra –putrinya baik-baik
3. pergaulannya bersama orang-orang shaleh
4. Rezekinya di peroleh dari negeri sendiri.
"Nabi Saw bersabda : 'Sebaik-baik wanita dari umatku ialah yang berwajah ceriadan
sedikit maharnya.'Nabi Saw bersabda : 'Kawinlah kalian dengan wanita yang periang dan
banyak anaknya, karena sesungguhnya aku berpacu sebab kalian, dengan para nabi
terdahulu, besok pada hari kiamat."Nabi Saw bersabda: kepada Zaid bin Tsabit : Hai, Zaid,
apakah engkau sudah kawin? 'Zaid menjawab: 'Belum. Nabi Saw bersabda : 'Kawinlah!
maka engkau akan selalu terjaga, sebagimana engkau menjaga diri. Dan jangan sekali-kali
kawin dengan lima golongan wanita. 'Zaid bertanya : 'siapakah mereka itu, wahai
Rasulullah? 'Nabi Saw menjawab 'mereka adalah 1.Syahbarah 2.Lahbarah 3.Nahbarah
4.Handarah 5.Lafut' Zaid bertanya : 'Wahai Rasulullah, aku tidak mengerti apa yang tuan
katakan. 'Maka nabi Saw Menjelaskan : 'Adapun Asy-Syahbarah ialah wanita yang bermata
abu-abu dan jelek perkataannya, yakni matanya. Al- Lahbarah ialah Wanita yang tinggi dan
kurus. An-Nahbarah ialah Wanita tua yang senang menyingkur (ketika tidur) Al- Handarah
ialah Wanita cebol dan tercela. Al- Lafut ialah Wanita yang melahirkan anak-anak dari laki-
laki selain kamu'."
Datang seorang laki-laki kepada rosul dan berkata : Wahai rosul, aku memperoleh
seoaRang wanita yang baik dan cantik, hanya saja dia tidak beRanak. apakah aku boleh
mengawininya? Nabi Saw menjawab : jangan. kemudian dia datang lagi kepada rosul untuk
kedua kalinya. Nabi Saw melarangnya. Kemudian dia datang untuk ketiga kalinya. Nabi Saw
pun melarangnya untuk menikahi wanita itu, dan beliau bersabda : Kawinlah kalian dengan
wanita yang selalu menyenangkan hati dan banyak anaknya, karena sesungguhnya aku
berpacu dalam hal memperbanyak keturunan sebab kalian. Nabi Saw bersabda :
Kawinkanlah! Putra-putra kalian. Dihaturkan : Wahai rosul, ini putra-putri kami dan
kawinkan, maka bagaimana dengan putri-putri kami? Nabi Saw menjelaskan : hiasilah
mereka dengan emas dan perak, baguskanlah pakaian mereka, dan berilah mereka dengan
pemberian yang baik-baik, agar pemuda-pemuda cinta kepada mereka."
'Sahabat Muadz bin Jabal r.a. berkata : shalat orang yang sudah menikah lebih uatama
dari pada empat puluh shalat dari selain orang yang belum menikah. sahabat Abdullah bin
Abbas r.a berkata : Kawinlah kamu sekalian, karena sehari bagi orang yang sudah kawin itu
lebih baik daripada ibadah seribu bulan. Beliau bersabda pula kepada pembujang : Kawinlah
kamu, karena sesungguhnya sebaik-baik umat ini (umat muhammad) ialah umat yang paling
banyak wanitanya.
"sahabat Ibnu Masud r.a dalam keadaan sedang terjangkit penyakit pes berkata :
Kawinkanlah aku, karena sesungguhnya aku tidak senang bila aku menghadap Allah dalam
keadaan membujang. Sufyan Ats-Tsauri bertanya kepada seorang laki-laki; Apakah engkau
sudah kawin? laki-laki itu menjawab : belum Beliau berkata : Aku tidak mengerti sesuatu,
dimana engkau akan selamat didalamnya."
"Diceritakan, bahwa salah seorang ahli ibadah, yang selama ini selalu berbuat baik
terhadap istrinya dan selalu menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami terhadap istri.
Hal ini berlangsung pada suatu ketika istrinya wafat, meninggalkannya sebatangkara. Karena
pertimbangan lain atau RASA cinta dan kasih sayangnya kepada istrinya yang telah tiada, dia
memutuskan untuk tidak kawin. Suatu ketika, dia ditawari kawin, diapun berkata : Hidup
sebatangkara seperti aku saat ini, hati terasa lebih tenang dan tentram, saya pun akan lebih
membulatkan tekad dan keinginan berbuat sesuatu setelah selang beberapa hari dia berkata :
Pada suatu malam aku bermimpi yaitu malam setelah berlalu satu jumat dari kematian
istrinya, seolah pintu-pintu langit terbuka dan turunlah beberapa orang laki-laki berjalan-jalan
di angkasa berbaris-baris, berturut-turut, yang satu di belakang yang lain. Seketika ada salah
seorang yang turun menghampiri saya, dan di susul dari belakangnya yang lain, kemudian dia
berkata kepada orang yang ada di belakangnya : inilah orang yang tercela itu. yang lain
menjawab : Ya, benar. Yang ketiga menjawab demikian juga. dan yang ke empat juga
menjawab : Ya benar katamu. Maka saya takut dan tidak bertanya kepada mereka, hingga
saya bertemu dengan yang lain lagi. Dia adalah anak muda belia sehingga saya berani
bertanya. Aku bertanya : Hai pemuda! Siapakah sebenarnya orang yang dikatakan sangat
tercela, yang diisyaratkan oleh mereka itu? Pemuda inipun menjawab; Anda sendiri. saya
menjadi penasaran dan bertanya lagi : Kenapa demikian? Pemuda itu menjawab; Kami
diperintahkan agar mengangkat amal tuan bersama amal para pejuang demi tegaknya agama
Allah. Dan setelah lewat satu jum'at ini, kami diperitah agar melepas dan meletakan amal
tuan bersama amal orang yang masih tertinggal. Maka aku berkata : saya bahkan tidak tau
apa yang anda maksudkan. Kemudian dia (pemuda ini) berkata kepada teman-temannya : Hai
kawan-kawan! Kawinkanlah aku! Maka, setelah peristiwa itu dia (salah seorang ahli ibadah)
tidak pernah terpisah dari layanan dua atau tidak orang istri.''
FAEDAH –FAEDAH DALAM KEUNGULAN DAN KEUTAMAAN NIKAH
Peringatan imam qurthubi berkata dalam kitab nikah, yang diambil dari syaRahnya,
karangan imam muslim, yaitu pendapat beliau yang telah dijelaskannya. Begitu juga Hadist-
Hadist yang menunjukan keunggulan, yakni keutamaan nikah, dimana pendapat tersebut
merupakan salah satu dari dua pendapat. Pendapat tersebut disampaikan pada masa-masa
masih banyak wanita yang mampu membantu dalam hal agama dan dunia mereka, dan masih
sedikit beban serta kasih sayang mereka terhadap anak-anak.
Adapun pada masa sekarang, maka kita berlindung kepada Allah. Swt dari setiap
godaan setan dan para wanita. Maka demi Allah tiada tuhan yang patut disembah kecuali dia.
Sesungguhnya sekarang telah halal membujang dan menyendiri, bahkan menjadi nyata sekali
untuk lari dari para wanita. Tiada daya dan kekuatan untuk taat kepada Allah Swt kecuali atas
pertolongannya.
Di dalam kitab Awarifil Maarif. karangan As-SahRawardi terdapat keterangan
kehalalan menyendiri, yaitu : Hadist diriwayatkan Abdullah bin Masud Ra dia berkata :
Rasulullah Saw, bersabda : Sesungguhnya akan datang atas manusia suatu masa, dimana
orang tidak dapat menyaelamatkan agamanya, kecuali orang yang selalu berpindah dari satu
desa kedesa lain, sebagaimana rebah yang lari dari incaran musuh. Para sahabat bertanya ;
Kapankah masa itu terjadi demikian, wahai rosul Allah? Beliau menjawab (dengan sabdanya)
: ''tatkala kebutuhan hidup tidak dapat diperoleh, kecuali dengan jalan bermaksit kepada
Allah. Apabila situasinya sudah demikian, maka halal membujang. Para sahabat pun bertanya
: Kenapa harus demikian, wahai Rosulullah, padahal tuan memperintahkan kami agar
menikah? Nabi Saw menjawab (sambil menegaskan): Sesungguhnya apabila keadan dunia
sudah demikian, maka kehancuran seorang ada di tangan kedua orang tuanya, jika kedua
orang tuanya telah tiada, maka kehancuran ada di tangan istri dan anak-anaknya, apabila istri
dan anak-anaknya telah tiada, maka kerusakan ada di tangan familinya. 'para sahabat bertanya
lagi; Kenapa pada jaman itu harus demikian, wahai, Rosulullah? Rasulullah Saw menjawab :
Banyak orang menghinanya lantaran mata pencaharian yang sempit, kemudian memaksa
dirinya untuk melakukan sesuatu diluar batas kemampuannya, sehingga dengan demikian
mereka terjerumus ke tempat-tempat kehancuran.
Didalam kitab Awarifil Maarif juga terdapat keterangan serta nasnya, yang tersebut
dalam hadist :
"Akan datang atas manusia suatu zaman, dimana kehancuran seseorang ada
ditangan istri, kedua orang tua dan anak-anaknya, yang demikian terjadi sebab hinaan
orang-orang kepadanya, karena kefakirannya, kemudian mereka memaksa kepadanya untuk
melakukan sesutu diluar batas kempunnya, sehinga dia sampai memasuki tempat-tempat
yang di dalamnya dia rela melepas agamanya, maka hancurlah dia".
BEBERAPA FAEDAH DAN BAHAYA NIKAH
Pertama : Nikah adalah mengandung beberapa faedah. Adapun faedah yang lebih
besar adalah memperoleh anak. Nikah juga mengandung beberapa bahaya. Adapun bahaya
yang lebih besar kebutuhan yang mendorong untuk berusaha dengan jalan haram.
Tentang faedah dan bahaya nikah telah kami kumpulkan dalam bait-bait syair berikut.
"Faedah-faedah nikah, adalah menyelamatkan pandangan (dari kecerobohan), memelihara
farji dan mengharap keturunan yang baik.
Hati ini agar menjadi bersih dan kuat,
Untuk ibadah, demikian pula istirahat
Dari mengatur rumah tangga dan usaha keras
Untuk melatih diri agar hidup merasa puas.
Kaya harta orang menjadi suka beramal
Memandang sesuatu menuju surga yang kekal
Bahaya nikah, orang lemah mencari yang halal
Lemah juga dari mendatangkan hak isrti dalam setiap masalah."
Kedua : Abul Abbas Al-Wansyarini di dalam ringkasan buah pena beliau yang
berjudul Nawazili Barzali berkata : Nas yang ada di dalamnya antara lain; Syeh ash-shaleh,
Abu Bakar Al-WaRaqi berkata : "setiap syahwat dapat membekun hati, kecuali syahwat
Senggama." karena syahwat untuk melakukan Senggama ini dapat membersihkan hati. Oleh
karena itu para nabi melakukan Senggama. Tersebut dalam hadist : "aku senang pada nikmat
dunia ini hanya dalam tiga perkara : Wanita, wangi-wangian dan hatiku tenang dalam
melakukan shalat".
Ketiga : Banyak sekali hadist yang menerangkan keutamaan memberi nafkah
keluarganya dengan niat yang baik dan dari rezeki yang halal. "Rasulullah Saw, bersabda;
Sesunguhnya termasuk dari dosa-dosa yang tidak dapat dihapus oleh shalat, puasa dan
jihad, kecuali usaha memberi nafkah kepada keluarga atau seperti apa yang beliau
sabdakan."
Nabi Saw bersabda : "Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan, kemudian
memberi nafkah dan berbuat baik kepada mereka, sehingga Allah Swt mencukupkan kepada
mereka dan tidak lagi membutuhkan bantuan kepadanya masuk surga dengan pasti, kecuali
dia berbuat sesutu yang yang tidak ada ampunan baginya. ''
Sahabat Ibnul Abbas Ra ketika menceritakan hadist ini beliau berkata; demi Allah,
hadist ini adalah termasuk golongan hadist yang gharib dan mutiaRa yang indah. ''Nabi Saw
bersabda : harta yang lebih utama yang dinafkahkan oleh seseorang ialah dinar yang
dinafkahkan untuk kepentingan keluarganya. Begitu juga dinar yang dinafkahkan untuk
hewan ternak dan sahabat-sahabatnya, hanya karena taat kepada Allah Swt
Imam Abu Qilabah Ra berkata : "dahulukanlah nafkah para keluarga yang menjadi
tanggunganmu, sebab orang yang besar pahala ialah orang yang memberi nafkah kepada
keluarganya yang masih kecil-kecil dan memeliharanya dengan baik. atau sebab nafkah itu
Allah Swt memberikan manfaat kepada mereka dan mencukupkannya."
Nabi Saw bersabda; apabila salah seorang diantaramu sekalian semalam suntuk
dalam keadan susah dan prihatin karena memikirkan keluarganya, maka yang demikian ini
bagi Allah lebih utama daripada seribu kali babatan pedang di medan perang demi tegak
agama Allah Azzawa Jalla. 'nabi muhammad Saw juga bersabda : barangsiapa memberi
nafkah kepada keluarganya dengan suatu nafkah, ia lakukan hanya karena Allah Swt semata,
maka nafkah tersebut adalah sebagai sedekah baginya."
"Nabi Saw bersabda : 'tangan diatas lebih utama dari pada tangan dibawah. oleh
karena itu dahulukan orang yang termasuk keluarga yaitu ibu, bapak, saudara perempuan,
saudara laki-laki, orang yang paling dekat, kemudian yang dekat denganmu. Nabi Saw
bersabda : 'sesungguhnya yang dinafkahkan oleh sesorang untuk dirinya sendiri, ahli, anak-
anak, famili-famili dan kerabat-kerabatnya, maka nafkah itu menjadi sedekah baginya. dan
suatu biaya yang dikeluarkan oleh sesorang untuk mempertahankan harga dirinya, maka
akan ditulis baginya sebagai sedekah. Begitu juga suatu nafkah yang diberikan oleh seorang
mukmin, maka sesungguhnya Allah Swt akan menggantinya. Dan Allah yang menanggung
semua bentuk nafkah, kecuali barang-barang yang digunakan untuk bangunan atau
kemaksiatan."
Nabi Saw bersabda : "tida hari dimana seorang hamba Allah berpagi-pagi dalam
hari itu kecuali ada dua malaikat yang turun, yang satu berdoa : Ya Allah, berilah ganti bagi
orang yang telah mengeluarkan infaknya. Malaikat yang lainpun berdoa : Ya Allah berilah
kerusakan bagi orang yang mengekang infaknya. Rasulullah bersabda : Barangsiapa
memberikan nafkah dua atau tiga anak wanitanya atau memberi nafkah dua atau tiga orang
saudara wanitanya atau dia sudah mati meningalkan mereka saya dengan dia di dalam
surga sebagaimana ini beliau isyarat dengan jari-jari beliau yaitu telunjuk dengan jari
dekatnya (jari tengah) dan dia memperoleh pahala sebagaimana pahala orang yang
berjuang demi tegak agama Allah dalam keadan puasa dan selalu ibadah, Seorang wanita
bertanya : Bila anak wanita itu hanya satu, apakah juga sama wahai rosulullah? beliu
menjawab : ya sekalipun hanya satu orang wanita."
Nabi muhammad Saw bersabda : 'sesungguhnya pertolongan Allah itu datang dari
Allah menurut kadar biaya yang dibutuhkan, sesungguhnya sabar itu dari Allah menurut
kadar bala yang turun, dan sesuatu yang turun pertama kali diletakan diatas timbangan
Allah pada hari kiamat adalah nafkah seseorang kepada keluarganya. Rasulullah bersabda :
'jika seorang hamba selalu berbuat dosa, maka Allah mencobanya dengan kesulitan dalam
memberi nafkah keluarganya, agar Allah memberi ampunan atas dosa-dosa itu kepadanya.
Rasulullah Saw bersabda : Sesungguhnya Allah Swt senang terhadap hamba yang menjaga
keluarganya.''
Nabi Saw bersabda : barangsiapa semalaman kesukaRan dalam mencari biaya
penghidupan anak-anaknya, maka semalaman pula ia mendapat ampunan Allah Swt.
Rasulullah bersabda : 'barangsiapa mencari harta dunia dengan jalan halal, menjaga diri
dari minta-minta, berusaha keras demi kecukupan keluarganya serta rasa kasih sayang
terhadap tetangganya, maka dia kelak akan datang pada hari kiamat dengan wajah yang
cemerlang seperti bulan purnama di malam hari dan barangsiapa mencari harta dunia yang
halal hanya karena menumpuk-menumpuk harta, unggul-unggulan serta pamer, maka kelak
pada hari kiamat dia akan bertemu Allah, dan Allah murka kepadanya.
Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh sahabat anas Ra. di berkata; Saya matur :
Wahai Rasulullah! Apakah santai-santai (bercakap-cakap 0bersama keluarga itu lebuh
utama atau duduk-duduk di dalam mesjid? Nabi Saw menjawab : bersantai-santai
(bercakap-cakap) satu jam bersama keluaga itu lebih aku senangi dari pada itikaf di dalam
mesjid ini. Anas berkata; Saya matur lagi wahai Rasulullah! apakah memberi nafkah kepada
keluarga lebih anda senangi daripada memberi nafkah untuk sabilillah? beliau menjawab :
satu keping dirham yang dinafkahkan orang kepada keluarganya itu lebih aku senangi dari
pada seribu keping dinar dinafkahkan demi sabilillah."
Nabi Saw bersabda : Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah kamar yang
dapat melihat luarnya dari dalam dan dapat dilihat dalamnya dari luar. di haturkan :
'siapakah orang yang bakal menempati kamar itu wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab;
Yaitu orang yang mau memberi makan-makanan kepada orang baik percakapannya, orang
yang senatisa melakukan puasa, orang senang menyebarluaskan salam dan orang selalu
melakukan shalat dimalam hari, sedang manusia telah lelap dalam tidurnya, maksudnya
adalah orang-orang yahudi, nasrani, dan majusi tengah lelap dalam tidur mereka,
sedangkan anda melakukan shalat."
Keempat; diceritakan bahwa sesungguhnya ada seorang laki-laki datang menghadap
para sahabat Rasulullah, dia menyampaikan kepada mereka tentang hal-hal yang terjadi atas
istrinya. Maka berkatalah salah seorang diantara sahabat dalam menanggapi pengaduan laki-
laki tersebut, dengan memberikan yang dia dengar dari nabi Saw. Kemudian (setelah
berselang beberapa waktu), para sahabat mangirimkan keterangan-keterangannya yang
diperoleh dari beliau, Nabi Saw kepada istri laki-laki tersebut bersama Khudzaifah bin
Yaman Ra. Adapun keterangan-keterangan antara lain sebagai berikut; Abu Bakar Ash Shidiq
berkata; 'saya mendengar Rasulullah Saw bersabda : Apabila aku diperintahkan agar
seseorang bersujud kepada orang lain, maka pasti aku perintahkan wanita (istri) untuk
bersujud kepada suaminya. '
Sahabat Umar Ra. berkata : saya mendengar nabi Saw bersabda: wanita manapun
yang mengeraskan suaranya diatas suara suaminya, maka setiap sesuatu yang terkena sinar
matahai akan melaknati kepadanya, keculai dia mau bertobat dan kembali dengan baik;"
Sahabat Utsman bin Affan Ra berkata; saya mendengar nabi Saw bersabda;
Apabila seorang wanita memiliki dunia ini seluruhnya, kemudian dia nafkahkan kepada
suaminya, setelah itu dia mengumpat suaminya sebab nafkah tersebut kecuali Allah Swt
melebur amalnya, dia juga akan di giring bersabda fir' aun."
Sahabat Ali bin Abi Thalib Ra berkata; saya pernah mendengar nabi Saw bersabda
: Andaikata seorang wanita memasak kedua teteknya (kedua buah dadanya), kemudian
memberikan makan kepada suaminya dengan keduanya itu, maka yang demikian belum
dapat menyempurnakan haknya sebagai istri."
"Sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan berkata: Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda: Siapapun wanita yang mengambil barang–barang suaminya, maka baginya dosa
tujuh puluh kali sebagai pencuri".
Sahabat Abdullah bin Abbas berkata : Saya mendengar Nabi Saw bersabda : Siapa
saja wanita yang memiliki harta, kemudian suaminya meminta harta itu dan dia menolaknya,
Maka Allah Swt akan menolaknya besok pada hari kiamat, sesuatu yang ada pada suaminya.
Sahabat Ibnu Mas'ud Ra. Berkata : Saya mendengar Nabi Saw Bersabda : 'Siapa
saja wanita, dirumahnya tidak jujur terhadap suaminya atau tidak setia di dalam tempat
tidurnya suaminya, maka di dalam kuburnya Allah Swt memasukan tujuh puluh ribu ekor
ular dan kalajengking yang menyengatinya sampai pada hari kiamat'.
"Sahabat Amr bin Ash berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw : berkata 'siapa
saja wanita yang tidak setia di dalam tempat tidur suaminya, maka pasti Allah Swt akan
memasukannya kedalam neraka, kemudian dari mulutnya keluar nanah, darah dan nanah
busuk".
"Sahabat Anas R.a, berkata : Saya mendengar Rasulullah Bersabda : 'Siapapun
wanita yang berdiri bersama selain suaminya, dan orang lain itu bukan mahramnya, maka
pasti Allah Swt akan memberdirikannya di tepi neraka jahanam dan setiap kalimat yang di
ucapkan akan tertulis seribu kejelekan."
Sahabat Abdullah bin Ummar berkata : Saya mendengar Nabi Saw Bersabda :
'Siapa saja wanita yang keluar dari rumah suaminya (tanpa izin), maka setiap benda yang
basah dan kering melaknatinya'."
Sahabat Thalhah bin Abdullah R.a. berkata : Saya mendengar Nabi Saw
Bersabda : 'Siapa saja yang berkata kepada suaminya sama sekali saya tidak pernah
mendapat kebaikan darimu, maka pasti Allah Swtmemutuska RahmatNya daripadanya'.
Sahabat Zubair bin Awwam r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda : 'Siapa saja wanita yang terus menerus menyakitkan hati suaminya sehingga dia
menalaknya, maka tetaplah siksa Allah Swt padanya'.
Sahabat Sa'ad bin Abi Waqas berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
Bersabda : 'Siapa saja yang memaksa suaminya di luar batas kemampuannya, maka pasti
Allah Swt menyiksa kepadanya bersama orang-orang yahudi dan nasrani'.
" Sahabat Sa'id bin Musayyab R.a. berkata : Rasulullah Saw bersabda : 'Siapa
saja wanita yang meminta yang meminta sesuatu kepada suaminya, sedangkan dia tahu
bahwa suaminya tidak mampu untuk itu, maka pasti Allah Swt Besok pada hari kiamat
memintanya di perpanjang penyiksaan kepadanya'.
Sahabat Abdullah bin Amr r.a.berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw Bersabda
: 'Siapa saja wanita yang wajahnya cemberut di depan suaminya, maka besok pada hari
kiamat dia datang dengan muka yang hitam, kecuali kalau dia tobat atau kembali ceria'.
Sahabat Ubaidah Al-JarRah r.a.berkata : Saya mendengar Nabi Saw Bersabda :
'siapa saja wanita yang membuat marah suaminya, sedangkan dia sendiri dzalim atau marah
kepada suaminya, maka Allah Swt tidak akan menerima ibadah fardu dan sunah dari
padanya'.
"Sahabat Abdullah bin Mas'ud r.a berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
Bersabda : 'Allah Swt melaknati wanita yang mengulur-ulur waktu! Ditanyakan : 'Siapakah
wanita yang mengulur-ulur waktu itu wahai, Rasulullah? Nabi Saw : menjawab : 'Dia
adalah wanita yang diajak suaminya tidur di tempat tidur, kemudian dia mengulur-ulur
waktu untuk tidur bersamanya dan sibuk dengan urusan yang lain, sehingga suami tertidur'."
"Sahabat Abu Hurairah r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw Bersabda :
Wanita manapun yang memandang suaminya dan dia tidak tersenyum, maka sesungguhnya
dia tidak akan melihat surga selamanya, kecuali dia bertobat dan menyadarinya hingga
suami meridhainya."
Sahabat Salman Al-Farisi r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda : 'Wanita manapun yang memakai wangi-wangian dan berhias diri, kemudian
keluar dari rumahnya, maka pasti dia keluar bersama murka Allah Swt dan kebenciannya
sehingga dia kembali kerumahnya."
Sahabat Bilal bin Hamamah r.a. berkata mendengar Rasulullah Saw bersabda :
'Wanita manapun yang melakukan shalat dan puasa tanpa seizin suaminya, maka pahala
shalat dan puasa itu bagi suami, dan baginya dosa. 'sahabat Bilal berkata pula : saya
mendengar Rasulullah Saw Bersabda : Wanita manapun yang menjadikan suaminya marah,
maka Allah Swt tidak akan menerima shalat dan puasanya, kecuali dia bertobat dan
menyadari atas kesalahan dirinya."
Sahabat Abu Dardak r.a. Berkata : saya mendengar Rasulullah Saw bersabda :
Wanita manapun yang membuka Rahasia suaminya, maka kelak pada hari kiamat Allah Swt
akan mencemoohkan kepadanya di depan para makhluk, demikian pula waktu di dunia,
sebelum di akherat'.
Sahabat Abu Said Al-Hudzri r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda : 'Wanita manapun yang membuka pakaiannya di selain rumah suaminya, maka
dosa semua orang yang telah mati dibebankan kepadanya, dan Allah Swt Tidak akan
menerima daripadanya amal fardu maupun sunah."
Sahabat Abas bin Abdul Muthtalib r.a. berkata : Saya mendengar Rasulullah Saw
bersabda : 'Saya diperlihatkan neraka, maka saya melihat kebanyakan penghuninya adalah
wanita. Hal yang demikian itu tidak pernah terjadi, kecuali mereka (wanita-wanita) banyak
berdosa pada suami-suami mereka.' Sahabat Abas berkata pula : Saya mendengar
Rasulullah Saw bersabda: 'Sebagian alamat ridha Allah kepada wanita, adalah suami ridha
kepadanya'.
Kelima : Hal-hal yang berkaitan dengan masing-masing suami istri. Maka hal-hal
yang terbilang pada suami adalah, bahwa suami harus seimbang dengan istri, karena ada
keterangan-keterangan hadist-hadist sebagai berikut : Nabi Saw Bersabda : "Nikah ibarat
budak (hamba), maka salah seorang diantara kamu, sebaiknya melihat dimana dia harus
meletakan kemulian wanita dari padanya. Maka janganlah menikahinya, kecuali dengan
dengan laki-laki seimbang." Maksudnya, adalah yang seimbang atau hampir seimbang.
Adapun hal-hal yang terbilang "seimbang" menurut pendapat para ulama (imam) adalah hal
agama, nasab, sempurna kejadiannya, kekayaan dan pekerjaan yang mulia.
Seyogyanya bagi suami dalam pernikahannya dengan istri niat mengikuti sunah
Rasul, memperbanyak umat nabi Saw lalu berbuat baik dalam memimpin, mengarahkan istri,
menjaga agama dan mengharap keturunan (anak) saleh yang dapat mendoakan kepadanya.
"Nabi Saw bersabda : 'Adapun kesalahan beberapa amal, adalah dengan niat dan
sesungguhnya bagi setiap orang menurut apa yang di niatkannya.'
Sedangkan hal-hal yang tebilang pada istri, adalah tidak adanya sesuatu yang
mencegah nikah, baik dari suami atau masih dalam keadaan I'dah (masa-masa penantian
kebersihan rahim) dari suami yang terdahulu, mengerti makna yang terkandung di dalam
syahadatain, dan memeluk agama islam. Nabi Saw bersabda :
"Seorang wanita itu di kawin karena harta, kecantikan, nasab dan agamanya.
Maka hendaklah kamu kawin dengan wanita karena agamanya, dengan demikian, maka
bahagialah kamu."
"Rasul Saw bersabda : Barangsiapa kawin dengan wanita karena harta dan
kecantikannya, maka harta dan kecantikan itu akan ditutup oleh Allah Swt dan barangsiapa
kawin dengan wanita karena agamanya, Maka Allah Swt akan memberi rejeki pada harta
dan kecantikannya itu."
"Nabi Saw bersabda : Janganlah kamu kawin dengan wanita karena
kecantikannya. Besar kemungkinan karena kecantikannya dia akan jatuh di lembah
kehinaan. Dan jangan kawin dengan wanita karena hartanya. Besar kemungkinan karena
hartanya dia akan berbuat lacut (Serong). Dan hendaklah kamu kawin dengan wanita yang
baik budi pekertinya."
Mohonlah perlindungan kepada Allah Swt dari hal-hal yang membencikan
itu."Ditanyakan : "Apakah perkara yang membencikan itu, wahai Rasulullah? "beliau
menjawab : "Yang membencikan itu adalah :
Pemimpin yang menyeleweng, dia mengambil hakmu dan mencegah hakmu pula;
Tetangga yang jelek, kedua matanya melihatmu, sedang hatinya mengekangmu. Bila
dia melihat kebaikan, dia menutup dan mengincarnya, sedangkan bila dia melihat
kejelekan, dia menjelas-jelaskan kejelekan itu;
Wanita yang menumbuhkan uban sebelum waktu uban itu tumbuh."
Keenam : Istri jangan dari wanita yang mandul. Karena Nabi Saw bersabda :
"Kawinlah kamu sekalian dengan wanita yang penuh rasa kasih sayang dan mampu
melahirkan anak yang banyak, karena sesungguhnya sebab kamu sekalian aku berpacu
dalam memperbanyak umat. Dan jangan lah kamu kawin dengan wanita yang tua dan
mandul. Karena sesungguhnya anak-anak muslim berada di bawah bayang-bayang arasy.
Mereka dikumpulkan oleh bapaknya, yaitu nabi Ibrahim, kekasih Allah Swt mereka memohon
ampunan buat ayah-ayah mereka."
Ketujuh : Istri dari wanita yang masih perawan. Nabi Saw bersabda :
"Hendaklah kamu sekalian kawin dengan wanita-wanita yang masih perawan. Karena
mereka lebih bersih mulutnya, lebih menghadap rahimnya (lebih subur masa birahinya) dan
lebih bagus budi pekertinya."
Kedelapan : Istri dari wanita lain. Karena ada hadist yang menerangkan demikian :
"Nabi Muhammad Saw bersabda : 'Janganlah kamu sekalian kawin dengan wanita yang
masih ada hubungan keluarga sendiri. Karena nantinya, anak akan tercipta dalam keadaan
kurus'.
Yang dimaksud kurus, karena kelemahan syahwat. Berbeda kalau istri dari orang
asing (tidak kerabat sendiri). Adapun wanita yang masih kerabat, maka hanya mampu sebatas
membangkitkan kekuatan rasa atau menghidupkan syahwat saja. Apabila di pandang dari segi
kehidupan dan keharmonisan, maka kawin dengan wanita kerabat sendiri adalah yang paling
utama. Karena wanita yang ada hubungan kerabat ini, sedikit (jarang) sekali menghianati
suaminya, karena dia selalu menjaganya. dia selalu sabar (tahan) bila suami menyakitkan
hatinya rela menerima bagian yang sedikit dan tidak mencela suami, tidak memberi ampun
bila suaminya dicela orang dan tidak condong pada laki-laki yang bukan suaminya,
Sedangkan cemburu kerabat yang ada pada diri wanita terhadap suaminya, dapat tertanam
melebihi dari cemburunya yang bersifat perjodohan. Pekerti ini, sebagaimana yang tersebut
di atas, sedikit sekali terhadap pada wanita yang selain kerabat dan yang terakhir, hendaklah
diusahakan istri yang cantik, karena kecantikannya (biasanya) akan mendatangkan kerukunan
dan kedamaian.
Kiranya keterangan-keterangan diatas sudah dapat mencukupi sebagai bekal untuk
memasuki jenjang perkawinan.
Hanya Allah Swt sajalah yang menguasai taufik dan hidayah.
MEMASUKI JENJANG PERNIKAHAN
"Keterangan dalam memasuki jenjang pernikahan;
Datang dengan penuh arti dan berurutan."
Syekh penazam Rahimahullah dalam terjemah ini menyebutkan keterangan yang
diperlukan dalam hal memasuki jenjang perkawinan, artinya hal-hal yang diperlukan oleh
suami dalam menghadapi persenggamaan dengan istrinya. Hal-hal yang harus dijaga dalam
melakukan senggama, yang lebih utama, yang diperlukan di dalam walimah, yang harus
dijauhi pada saat senggama. Tata krama dan cara-caranya, serta hal-hal yang bertalian dengan
perkawinan. Kemudian penazam isyarat pada hal-hal yang diperlukan dalam jenjang
perkawinan melalui kata dalam nazamnya sebagai berikut :
" Sesuatu yang diperlukan dalam memasuki perkawinan;
pada malam hari semua bulan, nyatalah!"
Disini penazam menjelaskan, bahwa memasukinya disunatkan pada malam hari,
karena ada dasar hadist.
Nabi Saw bersabda : " Temukanlah temanten kalian di malam hari, dan
menjamulah di waktu pagi.
Penazam juga menjelaskan, bahwa semua bulan, dalam kesunahan itu adalah sama.
Tetapi lebih disunahkan pada bulan syawal, agar berbeda dengan orang yang menyangka
daripada orang-orang bodoh, bahwa akad dan memasuki nikah pada bulan muharam dan
syawal adalah makruh.
Dari Sayidah Aisyah r.a. dia berkata : 'Rasulullah Saw menikah dengan saya pada
bulan Syawal dan memasuki nikah juga pada bulan Syawal. Maka, siapakah istri-istri
Rasulullah Saw yang lebih utama bagi beliau daripada saya? kemudian Sayidah Aisyah
menyunahkan memasuki nikah dengan wanita-wanita pada bulan syawal. Dan Rasulullah
Saw menyunahkan nikah pada bulan Ramadhan."
Kemudian Syekh penazam mengisyaratkan hal-hal yang harus dijaga dalam
memasuki pernikahan, dalam nazamnya berbahar Rajaz :
" tinggalkan hari Rabu dan jangan digunakan;
bila Rabu terdapat diakhir semua bulan.
Demikian pula tanggal tiga, lima dan tiga belas;
Dua lima, dua satu, dua empat dan enam belas."
Disina penazam menjelaskan, bahwa memasuki pernikahan harap menjaga
(menjauhi) delapan hari, Yaitu : Hari Rabu terakhir dari setiap bulan, karena ada hadist,
bahwa "hari Rabu" di akhir bulan selamanya adalah hari naas (apes).
Imam Suyuti menyebutkan dalam kitab Jami'us Shagir adalah tanggal lima, lima,
tiga belas, enam belas, dua puluh satu, dua puluh empat, dan dua puluh lima pada setiap
bulannya. Seyogyanya seorang menjauhi kedelapan hari-hari di atas dalam melakukan hal-hal
yang penting, misalnya nikah, berpergian, menggali sumur, menanam tanaman yang keras
dan lain-lain. Sebagaimana diriwayatkan Sayid Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah, yang
dinazamkan oleh Al-hapidz Ibnu Hajar Rahimahullah, dalam bentuk bahar thawil, sebagai
berikut :
" Jauhilah tujuh hari dengan sempurna;
jangan engkau memulai sesuatu dan jangan pergi
jangan engkau beli pakaian baru atau perhiasan
jangan engkau nikahkan anak putri dan jangan menanam pohon.
Jangan menggali sumur atau beli rumah;
jangan bersahabat dengan Raja dan hati-hatilah
Tanggal tiga, lima, kemudian tiga belas;
Tanggal –tanggal berikutnya yaitu tanggal enam belas;
Pada tanggal dua puluh satu, takutlah akan kejelekannya,
Begitu pula tanggal dua puluh empat, dan dua puluh lima.
Tiap-tiap hari Rabu akhir bulan aku mencegahmu
terus-menerus hari itu hari naas.
TeRangkat keterangan yang kami sampaikan, dari lautan ilmu;
Tuanku Ali, putra pamanda Al-musthafa, pemimpin umat."
Termasuk hari yang seyogyanya dijauhi pula, adalah hari sabtu. telah ditanyakan
kepada rosul Saw. tentang hari sabtu tersebut beliau menjawab: adalah hari tipu daya dan
penipuan, karena pada hari sabtu itulah orang-orang quraisy berkumpul di balai pertemuan
guna merembuk cara yang baik untuk membunuh nabi Muhammad Saw. Begitu juga hari
Selasa. telah di tanyakan kepada nabi Saw dan beliau menjawab : hari Selasa adalah hari
berdarah. karena pada hari itu Sayidah Hawa mengeluarkan darah haid, hari terbunuh Ibnu
Adam oleh saudaranya, Jirjis, Zakariya dan Yahya As, juru sihir raja Firaun, Asiah binti
Mazahim (istri Firaun) serta sapi bani israil di sembelih.
Karena alasan-alasan tersebut nabi Saw mencegah melakukan cantuk pada hari
sabtu secara keras, nabi Saw bersaba : bahwa pada hari sabtu terdapat saat yang tidak
dialirkan darah. dan pada hari sabtu neraka jahanam diciptakan, Allah menguasakan malaikat
maut untuk mencabut nyawa Bani Adam, nabi Ayub menerima cobaan dari Allah Swt, serta
nabi Musa dan nabi Harun As wafat.
Termasuk hari yang seyogianya di jauhi lagi adalah hari Rabu. telah ditanyakan
kepada nabi Saw tentang hari Rabu beliau menjawab : bahwa hari Rabu adalah hari naas,
dimana Firaun ditenggelamkan bersama pengikut-pengikutnya serta kaum Tsamud dan kaum
nabi Shaleh As di hancurkan.
Demikian juga hari yang seyogianya di jauhi, adalah hari rabu akhir bulan karena
pada hari itu adalah hari yang paling jelek. ditambahkan bahwa pada hari itu tidak ada
pengambilan dan tidak ada pemberian. menurut keterangan yang ada dalam kitab ina',
dijelaskan tentang larangan memotong kuku-kuku, pada hari Rabu terahir dari setiap bulan,
karena hal itu dapat menimbulkan peyakit boros. Memang ada sebagian ulama yang
meragukan tentang keterangan tersebut. namun kenyataan, dia terserang oleh penyakit itu.
Keterangan didalam kitab an-nasihah, seyogoyanya hari-hari dimana orang dilarang
melakukan sesuatu misalnya, memotong rambut, kuku-kuku cantuk, pergi dan semisalnya
karena lari dari sesuatu yang akan menimpa, adalah termasuk suatu ancaman atas orang yang
melakukan hal-hal tersebut pada hari-hari terlarang. Akan tetapi, Imam Ibnu Yunus berkata,
bahwa keterangan yang diperoleh dari Imam Malik : 'tidak ada halangan melakukan pijat
dengan menggunakan minyak dan tidak berbahaya melakukan cantuk pada sabtu dan dan
Rabu. semua hari adalah milik Allah Swt demikian pula bepergian dan melakukan akad
nikah, dan saya tidak melihat (kata Imam Malik) bahwa pekerjaan yang tidak boleh dilakukan
pada hari-hari tertentu, merupakan sesuatu yang besar artinya. "bahkan beliau mengingkari
adanya hadist yang menerangkan demikian itu.
Ketika beliau (Imam Malik Ra) ditanya tentang tidak dilakukan pekerjaan tersebut,
sebagaimana cukur, memotong kuku-kuku dan menuci pakaian pada hari sabtu dan Rabu.
Imam Malik menjawab : "kamu jangan memusuhi hari-hari itu, sebab hari-hari itu akan
memusuhi kamu, yakni, kamu jangan mengi'tikadkan bahwa hari-hari itu mempunyai
pengaruh yang akan membahayakan diri kamu. Kadang-kadang kehendak Allah Swt
mencocoki pada akibat pekerjaan yang dilakukan pada hari-hari tertentu atas diri kamu.
Penyusun kitab An-Nasihah menyebutkan : Bahwa sebagian ulama melakukan
cantuk pada hari Rabu, sebagian riwayat pada hari sabtu, mereka tidak mengindahkan
keterangan hadist, yaitu sabda nabi Saw : Barangsiapa melakukan cantuk pada hari Rabu,
sebagian riwayat pada hari sabtu, lalu dia terjangkit penyakit belang (baros), maka jangan
menyesal, kecuali menyesali dirinya sendiri." Kemudian Syekh penazam mengisyaratkan
keterangan hal-hal yang lebih utama dalam memulai Senggama, baik hari maupun waktunya,
melalui nazamnya yang berbahar Rajaz, sebagai berikut :
"utamakan berbulan madu pada awal bulan
semua hari diutamakan, katakan! Hari ahad lebih di utamakan."
Syekh penazam menerangkan, bahwa berbulan madu diawal bulan lebih utama
daripada diakhir buan. karena berharaf akan kemuliaan anak yang bakal terwujud disaat
cahaya bulan bertambah.
Dua Faedah
Pertama :
" Hadist diriwayatkan oleh sahabat Ulqamah bin Shafwan, dari Ahmad bin Yahya
berupa hadist marfu 'Bahwa nabi Saw bersabda : Jauhilah dua belas hari dalam setahun,
karena hari-hari itu dapat menghilangkan harta dan mengungkap tabir cela seseorang 'Kami
bertanya : 'Ya Rasulullah, manakah yang dua belas hari itu? Nabi Saw menjawab : 'Yaitu :
01) Tanggal 12 muharam
02) Tanggal 10 Shafar
03) Tanggal 4 Rabiul Awwal
04) Tanggal 18 Rabiust Stani
05) Tanggal 18 Jumadil ula
06) Tanggal 18 Jumadis stanyah
07) Tanggal 12 Rajab
08) Tanggal 26 Sya'ban
09) Tanggal 24 Ramadhan
10) Tanggal 2 Syawal
11) Tanggal 18 Dzulkaidah
12) Tanggal 8 Zulhijah
Kedua :
" Abu Ya'la memberikan keterangan dari sahabat Ibnu Abbas yang merupakan
hadist marfu ', antara lain :
1. Hari ahad adalah hari menanam tanaman dan berbulan madu.
2. Hari senin adalah hari berpergian dan mencari rejeki
3. Hari selasa adalah hari untuk perang dan datang marabahaya.
4. Hari Rabu adalah hari untuk pengambilan dan pemberian.
5. Hari kamis adalah hari untuk mencari kebutuhan dan masuk menghadap Raja.
6. Har jum'at adalah hari untuk melamar dan menikah."
Termasuk juga keutamaan yang disampaikan oleh Sayyid Ali karamallahu wajhah,
yang berbentuk syair berbahar Wafir :
"Sebaik-baik hari, hari sabtu dengan nyata;
untuk berburu, bila anda suka tanpa Ragu,
Di hari ahad, berbulan madu;
Karena Allah menciptakan langit di hari itu
Di hari senin jika anda berpergian;
Anda kembali dengan untung dan harta jangan Ragu.
Bila suatu hari anda minum obat;
Maka sebaik-baik hari, adalah hari Rabu
Dihari kamis untuk menunaikan ibadah haji;
Karena Allah mengizinkan tunainya hajat itu
Keutamaan hari jum'at untuk kawin dan menanam;
Senang-senang lelaki dengan wanita ayu.
Ini semua adalah ilmu yang tiada mampu meraihnya;
Kecuali nabi, atau orang diwasiati nabi melulu.
Kemudian penazam memberi isyarat pada sesuatu yang diperlukan di dalam
walimah, melalui nazamnya yang berbahar Rajaz :
" Hendaklah orang mengadakan walimah, walau kambing satu;
sebagaimana keterangan yang diambil dari perawi itu."
Syekh penazam Rahimahullah menjelaskan, bahwa walimah itu diperlukan. Apakah
walimah itu wajib atau sunat. Ada dua pendapat : Disunahkan adanya walimah sesudah
memasuki perkawinan. Kesunahan sudah dapat berhasil dengan walimah alakadarnya,
asalkan tidak berlebihan atau oncor-oncoran. Paling sedikit walimah dengan menyembelih
satu kambing, karena ada hadist shahih yang diriwayatkan Bukhari sebagai berikut : "
Diriwayatkan sahabat Anas r.a. dia berkata : Nabi Saw tidak mengadakan walimah tidak
menggunakan sesuatu dari semua istri beliau melebihi walimah yang diadakan ketika nikah
dengan Jainab. Yaitu beliau mengadakan walimah dengan menyembelih dengan satu
kambing."
" Dari sahabat Anas r.a. juga, bahwa Abdur Rahman bin Auf r.a. datang kepada Rasulullah
Saw yang pada dirinya ada bekas-bekas kuning, kemudian Nabi Saw, menanyakannya, dan
diapun menjawab, bahwa dirinya baru saja kawin dengan wanita dari golongan Anshar.
Nabi Saw, kemudian bertanya lagi : Engkau memberi mas kawin berapa kepadanya? Abdur
Rahman menjawab : sekerat biji kurma dari emas. Rasullah Saw bersabda : Buatlah
walimah! Sekalipun hanya menyembelih satu kambing. Apabila kamu tidak kuasa, maka
walimahlah dengan dua mud gandum. Dan dua mud gandum inilah paling sedikitnya yang
digunakan Rasulullah Saw atas sebagian istri-istrinya".
"terdapat di dalam Shahih Bukhari, dari Sayidah Shafiyah binti Syainah, dia
berkata : Nabi Saw mengadakan walimah dengan sebagian istri-istrinya, cukup dengan dua
mud dari gandum. beliau juga mengadakan walimah dengan shafiyah binti huyayin dengan
menggunakan jenang haes, yaitu bubur samin, kurma, dan susu kental."
" Bubur samin, kurma dan susu kental;
itu namanya Haes, hanya saja haes tidak kental."
" Didalam Shahih bukhari, dari sahabat Anas r.a. dia berkata : Nabi Saw, Mukim diantara
tanah khaibar dan madinah selama tiga hari dan mendukhul Shaibah binti Huyayin pada
malam ketiga. Maka saya mengundang kaum muslimin untuk mendatangi walimah beliau
dan di dalam walimah itu tidak ada roti dan tidak ada daging, beliau memerintahkan
mengambil wadah besar dari kulit. kemudian di beri susu kental dan kurma, maka itulah
walimah beliau. kaum muslimin pada saling bertanya : Apakah Shafiyah binti Huyayin itu
termasuk Ummul Mukminin atau golongan hamba sahaya beliau? maka mereka menjawab :
apabila nanti beliau menutupi Shafiyah dengan kain satir, maka dia tergolong Ummul
Mukminin, apabila beliau tidak menutupinya. maka beliau tergolong hamba sahaya beliau,
maka setelah berangkat, beliau membuatkan tempat duduk untuk shafiyah di belakang
Rasulullah Saw dan beliau membeberkan (menjulurkan) hijab (tutuip) antara dia (Shafiyah)
dengan kaum muslimin."
Seorang penyair berkata dalam syairnya yang berbahar basith :
" Istimewakan undanganmu dengan orang-orang yang shaleh;
tinggalkan orang-orang yang fasik, anda memperoleh petunjuk amal."
" Dari sahabat ImRan bin Husain, bahwasannyan dia berkata : Rasulullah Saw Melarang
untuk mendatangi undangan makan bersama dengan orang-orang yang fasik,"
Menurut pendapat yang lain hukumnya sunat, karena ada sabda Nabi Saw yang
diriwayatkan oleh ibnu Umar sebagai berikut :
" Apabila salah seorang diantara kalian di undang untuk walimah pernikahan, maka
hendaklah mendatanginya; apabila tidak puasa, makanlah dan bila sedang puasa, maka
tinggalkanlah makanan itu. dan barangsiapa masuk walimah tanpa di undang, maka dia
masuk seperti halnya pencuri dan keluarnya membawa kekacauan."
" Sejelek-jelek makanan suguhan adalah makanan pada waktu walimah, dimana undangan
hanya khusus orang-orang yang kaya dan tidak mengundang orang-orang fakir. Dan
barangsiapa tidak menunaikan undangan walimah, maka ia berdosa kepada Allah dan
Rasulnya."
Akan tetapi, kewajiban menunaikan undangan itu ada lima syarat sebagaimana
yang diisyaratkan oleh syekh penazam di dalam kitab Muhtasar, adalah bila orang
menghadiri undangan di sana tidak ada kemaksiatan, tidak ada kemungkaran tidak hadir
disana wanita-wanita selain mahram sampai berjejal-jejal, dan pintunya tertutup. Sejumlah
syarat tersebut di nazamkan oleh Syekh Abu Abdullah, Muhammad At-Tawudi
Rahimahullah dalam bentuk bahar Rajaz :
Bagi muslim yang di undang jalan tidak berlumpur;
Makan tidak terlihat atau disana ada yang mahdzur
Walimah diadakan dengan maksud kemewahan
Atau bawang dan Rambang yang dimakan para undangan
Campurnya laki-laki dengan perempuan
Terkenal jelek si pengundang tak punya sopan
Atau wanita tidak mahram ada disana;
Anak muda belia, daripadanya ditakutkan dosa.
Jika mendapat dua undangan, dahulukan yang pertama,
Jika bersamaan, mana yang lebih dekat rumahnya."
Selanjutnya Syekh penazam menjelaskan hal-hal yang harus dijauhi di dalam
walimah (resepsi) dengan nazamnya :
"Agar dihindari kebiasan dalam walimahan;
Wahai, kawan! Dari dosa-dosa dan kemungkaran
Seperti kumpulnya laki-laki dan perempuan
Menurut syarak dan tabiat itu di haramkan
Samakan, seperti memakai pacar dan kerusakan;
Dari para wanita mereka, jagalah jangan banyak permintaan
Minum weski dan melambai-lambaikan darah perawan
Dari kemungkaran, jagalah semua isyarat yang kami berikan."
Kata Syekh penazam Al-Wallaimmu itu jamak dari lafadz dari lafal walimatun.
adapun walimah itu adalah nama bagi setiap makanan yang diambil dan disuguhkan kepada
sebagian golongan orang yang berkumpul secara resmi atau tidak resmi. Sebaimana isyarat
sebagian ulama pada yang demikian itu melalui syairnya berbahar Rajaz sebagai berikut :
" Nama setiap makanan suguhan isytihrah sudah
yang namanya walimah, makdubah, dan wakirah
Adanya yang bernama kharsun, A'dzar dan Aqiqah;
Demikian juga 'Atirah, Naqi'ah, dan Tahqiqah.
Walimah, hai, orang yang berbudi, hanya untuk temanten;
Sedangkan makdubah, anda menjamu kawan –kawan
Wakirah adalah resepsi anda karena membangun rumah baru;
Kharshun, memotong hewan syukuran karena lahir anak baru;
Resepsi khitanan itu namanya A'dzar;
Pahamilah semoga Allah menunjukkan kejelasan, dan tidak pudar.
Kalau Aqiqah itu hari resepsi ketujuh bagi anak yang baru dilahirkan;
Sedangkan 'Atirah sedekah untuk mayat, maka ambillah apa yang kami bataskan
Naqi'ah resepsi penyambutan kedatangan seseorang dari bepergian;
Maka peliharalah keterangan ulama dan Raihlah berbagai intan."
PASAL MENERANGKAN WAKTU MEMASUKI BERBULAN MADU
Syekh Penazam berkata dalam nazamnya berbahar Rajaz :
" Waktu memasuki berbulan madu, maklum adanya;
sesudah isyak atau sebelumnyayang sudah biasa."
Kemudian syekh penazam mengisyaratkan tentang tata krama Senggama itu sendiri
dalam bait-bait sebagai berikut :
" Senggama itu wahai kawan! dalam keadaan suci;
itulah yang benar, maka lakukanlah dengan senang hati
kemudian ucapkan salam! Wahai, anak muda;
membaca shalawat apasaja, dimana anda bisa.
Karena mensyukuri separo agama telah sempurna;
Sebab nikah itu, maka ambillah keterangan saya.
Kemudian berdo'a dan bertobat atas sesuatu;
Dari semua dosa yang dilakukan tiada bimbang semua itu."
Karena Senggama yang dilakukan bersama istrinya itu, dengan memandang sesuatu
keterangan hadist sebagai berikut :
"Barangsiapa telah menikah, maka dia benar-benar telah dapa tmenyempurnakan
separo agamanya. Maka hendaklah bertaqwa kepada Allah Swt dalam separo yang kedua."
Sebagian daripada adab Senggama ialah selalu melakukan kesunahan dalam
memasuki Senggama.maka, pertama-tama mendahulukan kaki yang sebelah kanan, kemudian
mengucapkan : Bismillahi Wassalaami 'allaa Rasuulillahi Assalaamu 'Alaikum. Selanjutnya
mengerjakan shalat dua rakaat atau lebih banyak dengan membaca surat-surat yang mudah
baginya. Setelah itu membaca surat Al-Fatihah 3 kali, surat Al-Ikhlas 3 kali dan membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad Saw 3 kali, berdo'a dan cinta kepada Allah Swt dalam
mempergauli istrinya, rukun, baik dan kekal rasa cintanya, setelah membaca do'a sebagai
berikut : Allahumma Baariklii fii Ahlii Wa Baarik liahli fiyya. Allahummar jukhum minni
warjuknii minhum Warjuknii minhum Warjuknii Ulpahum Wamawaddatahum
Warjukhum Ulfii Wamawaddatii Wa Habbib ba'dhonaa.
"Yaa Allah, limpahkanlah berkahmu kepada kami di dalam ahli kami, dan
berkahmu kepada ahli kami di dalam kami. Yaa Allah, limpahkanlah rezekimu kepada
mereka dari kami dan rezekimu kepada kami dari mereka. dan limpahkanlah rezekimu
kepada kami atas kerukunan serta cinta mereka. Dan limpahkanlah rezekimu kepada mereka
atas kerukunan serta kecintaan kami dan berilah saling mencinta kepada sebagian kami
dengan sebagian yang lain."
Peringatan
Sebaiknya suami memerintahkan kepada istrinya agar berwudhu, bila belum suci
ketika akan melakukan bulan madu bersamanya. Kemudian diperintahkan agar melakukan
shalat magrib dan isyak, karena temanten putri ini sedikit sekali yang sempat melakukan
shalat dalam dua waktu tersebut, pada malam berbulan madu. Karena hal-hal yang demikian
itu harus di jauhi. Selanjutnya, sang suami memerintahkan lagi kepada sang istri agar
melakukan shalat dibelakangnya dan mengamini do'a-do'anya. Dan lagi adab memasuki
berbulan madu, sebagaimana yang disampaikan oleh penazam di dalam nazamnya sebagai
berikut :
"Setelah membaca bacaan yang telah ada;
diatas kening istri, peliharalah itu, jangan berdusta
Seperti surat waqi'ah Nashri, Insyirah;
Dan ayat-ayat penjaga diri dari semua musuh.
Mohonlah kepada Allah Swt atas kebaikan istri;
Agar Allah Swt Menjauhkan diri dari kejelekannya."
Kemudian berdo'a dengan do'a sebagai berikut :
"Yaa, Allah, aku memohon kepada engaku atas kebaikan istri dan kebaikan tabiat yang telah
engkau tabiatkan kepadanya. Dan aku berlindung kepada engkau dari kejelekan istri dan
kejelekan tabiat yang telah engkau tabiatkan kepadanya."
Kemudian penazam melanjutkan dengan isyaratnya :
" Lakukanlah terus, baik di waktu pagi, memohon perlindungan;
maupun di waktu sore, Allah akan menunjukkan kebahagian."
Faedah
" Sebuah hadist marfu' diriwayatkan oleh imam Tirmidzi dari Sahabat Ma'qil bin
Yassar r.a. : Barangsiapa di waktu pagi membaca : (Aku berlindung kepada Allah yang
maha mendengar lagi maha mengetahui, dari godaan setan yang terkutuk) dan dirangkai
membaca surat hasyr 3 kali.
"Kalau sekiranya kami menurunkan Al-Qur'an ini pada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan
itu kami buat untuk manusia, supaya mereka berpikir, Dialah Allah yang tiada tuhan selain
Dia, Yang mengetahui yang gaib, dan yang nyata. Dialah yang maha pemurah lagi maha
penyayang. Dialah Allah yang tiada tuhan selain Dia Raja yang maha suci yang maha
sejahtera, yang maha perkasa yang maha kuasa, yang memiliki segala keagungan, maha suci
Allah dari apa yang mereka sekutukan dialah yang maha menciptakan, yang mengadakan
yang membentuk rupa, yang mempunyai nama-nama yang paling baik, bertasbihlah
kepadanya apa yang ada dilangit dan bumi. Dan dialah yang maha perkasa lagi maha
bijaksana."
Maka Allah akan menugaskan untuk membaca 70000 malaikat agar mendo'akan
bagi pembacanya hingga pagi. Apabila dia mati pada hari itu, maka mati syahid. Sedang
barangsiapa membaca bacaan tersebut, di sore hari, maka dia akan mendapat derajat
sebagaimana di atas.
Termasuk pula adab orang akan memasuki Senggama, seperti yang diisyaratkan
Syekh penazam sebagai berikut :
" Kemudian suami membaca Yaa Raqib tujuh kali;
pada leher istri, maka tak di khawatirkan watak jelek istri.
Sesungguhnya Allah mengizinkan untukmemberi penjagaan;
Demikian ya Raqib dibacakan pada anak yang baru dilahirkan."
Termasuk dari adab memasuki Senggama, adalah sebagaimana diisyaratkan penazam
sebagai berikut :
" Membasuh tangan dan kaki perempuan;
didalam wadah, dan diikuti dengan keterangan.
Siramkan kesetiap sudut rumah, air kelebihan;
Anda akan terjaga dari bahaya dan kesempitan."
Keterangan yang diperoleh dari sayid Ali bin Abi Thalib r.a. bahwasanya Nabi Saw
bersabda kepadanya : "Apabila temanten memasuki rumahmu, maka lepaslah kedua
sandalnya dan bersihkanlah kakinya dengan air .lalu siramkan air bekas itu kesemua sudut
rumah, maka akan masuklah tujuh puluh berkah dan Rahmat."
PASAL : TATA KRAMA SENGGAMA DAN KEUTAMAAN CARA-CARA SERTA
HAL-HAL YANG BERTALIAN DENGANNYA
"Hindarilah Senggama menggunakan pakaian;
itu adalah pekerjaan tolol, hai, kawan!
Lepaskan semua pakaian istri;
Telanjang? Kawankan bermain-main sesuka hati."
"Apabila salah seorang diantara kamu sekalian melakukan Senggama dengan istrinya, maka
janganlah telanjang sebagaimana telanjang himar.
Nabi Saw Bersabda :
" Lipatlah pakaian kamu sekalian, karena sesungguhnya setan tidak mau memakai pakaian
yang di lipat."adapula hadist lain : "Lipatlah pakaian kamu sekalian, karena pakaian itu
akan kembali pada keadaan semula."
"Merangkul melengket dan menciumlah!;
selain mata, lakukanlah dan hadapilah!"
Nabi Saw bersabda : Janganlah sekali-kali ada salah seorang diantara kamu sekalian yang
melakukan Senggama bersama istrinya,sebagaimana yang di lakukan oleh hewan-hewan
ternak." dihaturkan kepada Nabi Saw : "Apakah yang di maksud dengan perantara itu?Nabi
Menjawab : "Yaitu mencium dan berkata-kata dengan bahasa yang indah-indah. "Didalam
riwayat yang lain : "Jika salah seorang diantara kamu melakukan Senggama, maka
janganlah telanjang sebagaimana telanjang kuda."
Disebutkan dalam Hadist Nabi Saw:
" Ada tiga kelemahan, antara lain :
1. seorang laki-laki ingin kenal dengan seseorang, sebelum dia kenal nama dan
nasabnya, sudah berpisah
2. seorang laki-laki yang saudaranya ingin menghormati kepadanya, kemudian
penghormatan itu tertolak.
3. Seorang laki-laki menggauli hamba sahayanya tanpa didahului percakapan yang
mesra-mesra, bersenang senang dan bercumburayu, kemudin telah sampai pada
puncak ejakulasinya, sedangkan hamba sahayanya belum dapat terpenuhi
kebutuhannya (kebutuhan dalam Senggama)"
Syekh Penazam berkata dalam nazamnya berbahar Rajaz :
"Kebalikan cara Senggama dapat mendatangkan;
perselisihan dan perpisahan antara keduanya."
" Diceritakan dari Sayidah Aisyah, dia berkata : Rasulullah Saw bersabda :
'Barangsiapa memegang tangan istri dan merayunya, Allah Swt akan menulis baginya satu
kebaikan dan melebur satu kejelekan serta mengangkat sepuluh derajat baginya. Apabila
menciumnya, maka Allah Swt akan menulis baginya dua puluh kebaikan dan melebur dua
puluh kejelekan serta mengangkat dua puluh derajat baginya, apabila Senggama
bersamanya, maka lebih baik dari pada dunia seisinya'"
"Bahwa sesungguhnya Nabi Saw Bersabda : Barangsiapa main cinta dengan
istrinya, maka Allah Swt akan menulis baginya dua puluh kebaikan dan melebur dua puluh
kejelekan. apabila dia memegang istrinya, maka Allah Swt, akan menulis baginya empat
puluh kebaikan dan melebur empat puluh kejelekan apabila mencium istrinya, maka Allah
Swt Akan menulis baginya enam puluh kebaikan dan melebur enam puluh kejelekan. apabila
dia Senggama bersama istrinya, maka Allah Swt memanggil kepada malaikat-malaikat, dan
firmannya : Lihatlah kamu sekalian kepada hambaku, yang sedang mandi, karena takut
kepadaku. bahwa aku telah memberi ampun kepadanya .maka tidak ada air yang mengalir
membasahi satu rambut pun dari padanya, kecuali Allah Swt menulis kepadanya satu
kebaikan pada setiap helai Rambut."
Diterangkan dalam kitab Syifaush Shudur. "Dari Nabi Saw beliau Bersabda.
'Apabila seorang wanita selalu mengikuti kehendak suaminya atau dia berhias diri dengan
harapan agar suaminya ridha kepadanya, maka Allah Swt menulis baginya beberapa
kebaikan dan melebur sepuluh kejelekan serta mengangkat baginya beberapa derajat.
Apabila suami memanggilnya dia menaatinya, kemudian daripadanya dia hamil, maka
baginya pahala orang puasa dan berjuang menegakkan agama Allah Swt apabila dia
merasakan kesakitan ketika akan melahirkan, maka setiap rasa sakit yang di deritanya,
pahalanya sebagaimana orang yang memerdekakan orang yang mukmin, apabila dia telah
melahirkan, maka tidak ada yang mengetahui pahalanya kecuali Allah Swt baginya juga
pahala setiap hisapan susu anaknya yang sedang menetek (menyusu) seperti pahala orang
yang memerdekakan sepuluh hamba sahaya. Bila anak sudah dipisah (Disapih) dari
padanya, maka dipanggillah dia : Memulailah kamu, wahai istri yang baik, agar
mengerjakan amalan-amalan yang baru sesungguhnya bagimu telah diampuni segala dosa
yang telah kamu lakukan."
" Sayyidah Aisyah r.a. berkat : Sesungguhnya para wanita telah diberi kebaikan
yang sangat banyak sekali, maka bagaimana dengan golongan kaum laki-laki? Nabi Saw
tersenyum dan bersabda : Tiada seorang laki-laki yang memegang tangan istri dan
merayunya, kecuali Allah Swt akan menulis baginya lima kebaikan. apabila dia merangkul
istrinya, maka baginya akan di tulis dua puluh kebaikan, apabila menciumnya maka baginya
akan di tulis dua puluh kebaikan. bilamana dia Senggama bersama istrinya, maka itu adalah
lebih baik daripada dunia seisinya. Apabila dia berdiri untuk melakukan mandi, maka tiada
air yang mengalir pada anggota tubuhnya, kecuali daripadanya dilebur satu kejelekan dan
baginya diangkat satu derajat serta sebab mandinya diberi kebaikan dunia seisinya.
Sesungguhnya Allah Swt memamerkan orang tersebut kepada malaikat seraya firmannya :
lihatlah kamu sekalian kepada hambaku, di malam yang tenang dan dingin dia mandi
jenabat dengan keyakinannya, bahwa aku adalah tuhannya. maka saksikanlah, bahwa aku
telah mengampuni dosa-dosanya" (Hadist tersebut diriwayatkan oleh imam Tsa'labah).
Termasuk daripadanya adab bersetubuh lagi adalah sebagaimana yang diisyaratkan
oleh penazam dalam baitnya yang berbahar Rajaz, sebagai berikut :
"Sedap bau mulut anda dengan keharuman;
selamanya, anda akan memperoleh kebahagian."
Nabi Saw Bersabda : 'Sebaik-baik wanita ialah wanita yang selalu menggunakan
wangi-wangian dan bersih."
"Sayid Ali karamallahu wajjhah berkata : 'sebaik-baik wanita kalian adalah wanita
yang harum baunya dan sedap masakannya; yaitu wanita yang sederhana. Sederhana dalam
belanja dan pemeliharaannya (tidak bakhil dan tidak terlalu murah hati) itu semua pekerjaan
Allah Swt sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan Allah Swt itu selamnya tidak akan rugi."
Sayidah Aisyah berkata : Kami dari segolongan para wanita membalut kening kami
dengan pembalut yang telah diberi minyak kasturi. Kemudian, ketika seorang diantara kami
berkeringat, mengalirlah minyak kasturi itu di wajahnya. Hal itu dilihat oleh Nabi Saw dan
beliau tidak mengingkarinya."
"Nabi Saw Bersabda : 'Saya paling benci, bila melihat wanita tidak memakai celak
atau pacar."
" Sahabat Umar bin khatab r.a. berkata : 'Wahai, segolongan wanita! Apabila
kamu sekalian menggunakan pacar, maka jauhilah dengan cara mengukir. Dan hendaklah
diantara kamu menggunakan pacar pada kedua tangan'; beliau mengisyarahkan pada
pergelangan tangan."
"Rasulullah Saw, bersabda : 'Wanita manapun yang menggunakan wangi-wangian
dan minyak-minyakan, kemudian keluar dari rumahnya tanpa seizin suaminya, maka dia
berjalan menuju kemurkaan Allah dan kebencianNya hingga dia kembali kerumahnya."
Nabi Saw bersabda: Wanita manapun yang membukakan perhiasannya, yang tidak
di kehendaki suaminya, maka bagi dosa tujuh puluh orang penzina, kecuali dia bertobat.
Wanita manapun yang melepas pandangannya terhadap selain suaminya, maka Allah Swt
akan melepaskan api neraka pada matanya itu."
Termasuk bagian tata krama Senggama lagi, adalah keterangan yang diisyaratkan
oleh syekh penazam berikut :
" Jangan engkau berikan sekeping dirham kepada istrimu, wahai kawan;
hanya untuk melepas celana dalam, maka pahamkan.
karena itu hampir serupa dengan zina;
takutlah! Sesuaikan anda dengan sunah Senggama."
"Bahwa pada jaman Rasulullah Saw ada seorang wanita jatuh pingsan dan terbuka
auratnya. Tiba-tiba setelah diketahui, wanita itu memakai celana dalam, Maka Nabi Saw
bersabda : 'Semoga Allah Swt memberi Rahmat kepada wanita –wanita dari umatku yang
memakai celana dalam."
" Diceritakan dari Nabi Saw bahwa beliau memakai celana dalam dan para
sahabat juga memakai pada masa beliau dan dengan izin beliau pula."
" Nabi Saw Bersabda : Ambillah ( pakailah) kalian akan celana dalam, karean hal
itu lebih menutupi diri kalian. Dan jagalah wanita-wanita kalian ketika mereka sedang
keluar rumah (bepergian) ."
Didalam kitab naz-hatil Khadimi terdapat keterangan, dimana telah dilaporkan
kepada Mufti islam di beberapa negara, yaitu syekh Syamsuddin, Muhammad Al-lathgahani,
tentang beberapa pertanyaan yang berbentuk syair berbahar Madid :
" Apa katamu, wahai, imam ulama semasanya;
wahai yang unggul dengan ilmu, ulama-ulma seangkatannya.
engkaulah yang memperoleh keutamaan dan kesempurnaan
karena semerbak darimu bau keunggulan dan kemahsyuran
Apakah beliau, Nabi Al-mustafa, berkenan memakai celana dalam;
Dengan cepat itu, Tuan akan cepat memperoleh banyak pahala jawaban."
Beliau Syekh Syamsuddin, Muhammad bi Al-Lathghani menjawab pula dengan
syair berbahar madid dan sebanyak empat bait juga :
" saya jawab, bahwa Al-musthafa telah membeli celana dalam itu
dan tidak memakainya sama sekali selama hidup beliau.
Imam sumuni berkata demikian juga;
Di dalam Hasyiyatus Syifa', cegahlah yang mengingkarinya
Kata ulama, dalam kitab Al- Huda, bahwa nabi memakainya;
Itu terlanjurnya kalam yang tidak di sadari.
Memakainya adalah sunah nabi Ibrahim;
Tidak berbahaya karena ikut Nabi Ibrahim."
Kemudian Syekh penazam melnjutkan isyaratnya dalam menjelaskan keutamaan
cara-cara Senggama denga nazamnya sebagai berikut :
"Kemudian suami naik diatas tubuh istri secara pelan –pelan;
sembari mengangkat kedua kakinya, jagalah kesunahan.
Angkatlah pantat istrimu dan alaskan bantal
Tinggikan pantat dan rendahkan kepala, itulah cara yang sangat ideal."
"Dengan membaca bismillah, maka ambilah yang saya terangkan;
dan dengan berlindung dari setiap godaan setan,"
" Gerakan bibir-bibir vagina, jangn engkau peduli;
terus engkau lakukan, jangan engkau lepaskan sebelum ejakulasi.
Angkatlah hingga keras! Hai, Kawan, pantat istrimu;
Akan engkau temukan rasa yang lebih nikmat, maka gunakan cara itu."
" ………………..dan jangan
engkau keraskan tentang firman Allah itu.
Al-Hamdulillah dari kitab Al-Qur'an
Sampai ' qadiran ', maka ambillah keterangan. '"
Bahwasannya, disunahkan ketika suami telah merasakn akan ejakulasi
(mengeluarkan sperma), membaca : " Segala puji bagi Allah yang menjadikan manusia dari
air sperma lalu dia jadikan manusia itu punya keturunan dan keluarga. Sesungguhnya dia
adalah tuhanmu yang maha kuasa."
Adapun keterangan yang sama, terdapat dalam kitab An-nasihah, termasuk hal-hal
yang berhubungan dengan Senggama, adalah yang dikatakan Syekh penazam dalam
nazamnya :
"Bila anda ejakulasi sebelum istri, jangan anda cabut;
tapi sebaliknya, maka sebaliknya anda mencabut."
" Tanda-tanda ejakulasi wanita itu, wahai kawan;
keningnya berkeringat, lengketnya pada suami sulit dilepaskan."
"Kumpulnya air sperma, menyebabkan bertambah rasa cinta;
terpisahnya mendatang malapetaka bagi keduanya"
"Apabila sperma laki-laki mengungguli sperma wanita laki-laki terlebih dahulu ejakulasi,
maka akan menyerupai paman laki-laki (dari suami)"
PASAL : LARANGAN BAGI TEMANTEN PUTRI MEMAKAN SESUATU,
KARENA MENJADIKAN KEHAMILAN TERHALANG
" Penagantin wanita dilarang makan cuka dan qasbur namanya;
selama tujuh hari, maka peliharalah keterangan saya.
Susu, buah apel kecut dan kecut-kecutan;
Itu semua takut tak bisa hamil, wahai kawan."
" Wahai, segolongan wanita-wanita yang hamil, berimakanlah anak-anak kalian
kacang-kacangan, karena kacang-kacangan itu menyebabkan bertambah akal,
menghilangkan dahak, kuat hapalan dan menghilangkan kelufaan."
" Makanlah kamu wahai wanita yang hamil akan jambu, karena jambu dapat
menyebabkan kebaikan anak."
"Keterangan dalam Senggama dan waktu-waktunya;
berupa susunan kata yang indah di dalam bait-baitnya."
" Senggama dapat di lakukan pada setiap saat; selain waktu yang bakal datang
secara beruntun.
Di dalam saat tersebut, Senggama bisa dimulai, wahai, kawan.
Seperti penjelasan yang ada dalam kitab A'wan"
" Istri-istri kalian adalah seperti tanah tempat kalian bercocok tanam, maka
datangilah tanah tempat bercocok taman kalian itu bagaimana saja kamu kehendaki."
"Namun, Senggama di awal malam lebih utama, ambillah pelajaran;
pendapat lain sebaliknya, maka yang awal itulah yang di istiharkan."
" Senggama di malam jum'at dan senin sangat diharapkan;
karena keutamaan di malam itu, tidak dibimbangkan."
" Sanggama dilakukan setelah tubuh trengginas, wahai, pemuda;
ringan tubuh dan susahpun tiada melanda."
Maka, sebaiknya bagi orang yang ingin selalu menjaga kesehatan dirinya, hal-hal
seperti itu supaya dihindari. Dikatakan ada tiga hal yang kadang-kadang dapat mematikan
seseorang, yaitu :
1. Bersetubuh dalam keadan lapar
2. bersetubuh dalam keadaan kenyang
3. bersetubuh setelah makan ikan dendeng kering.
"Dilarang Senggama ketika haid dan nifas;
dan sempit waktu fardhu, jangan merasa bebas."
"Diriwayatkan oleh Imam Thabrani dalam kitab Al-Ausath, dari Abu hurairah,
berupa hadist marfu; kemudian ditakdirkan mempunyai anak dan terjangkit penyakit kusta,
maka jangan sekali-kali mencela, kecuali mencela dirinya sendiri."
"Dilarang berSenggama menurut kaul masyur di dalam hari raya qurban;
demikian pula di malam pertama pada setiap bulan.
Di malam pertengahan pada setiap bulan;
Begitu juga di malam terakhir setiap bulan."
" Dikhawatirkan Senggama di malam tersebut;
anak terlahir sebab nikah termaksud."
" Hindarilah! Senggama di kala kehausan;
kelaparan, wahai, kawan ambillah keterangan secara berurutan.
Dikala marah, sangat gembira, demikian pula;
Di kala sangat kenyang, kurang tidur begitu juga.
Di kala muntah-muntah, murus secara berurutan;
Demikian pula anda baru keluar dari pemandian.
Atau sebelumnya, seperti kelelahan ada cantuk;
Jagalah dan nyatakanlah itu semua dan jangan mencela."
" Kurangi Senggama pada musim panas;
dikala wabah sedang melanda dan musim rontok."
Dua kali Senggama itu hak wanita, hai kawan!
Setiap jum'at, waktunya sampai subuh kelihatan.
Satu kali saja Senggama, demi menjaga kesehatan;
Setiap jum'at bagi suami yang sakit-sakitan."
" Di waktu longgar jangan di kurangi Senggama itu wahai, pemuda;
jika istri merasa tidak enak karenanya, maka layani dia.
Sebaliknya, hukum juga sebaliknya, demikian pula adanya;
Perhatikan apa yang dikatakan dan pikirkan dengan sesungguhnya."
" Nabi Saw bersabda : 'Ketika seorang suami mengajak istrinya ketempat tidurnya,
kemudian dia menolak, maka para malaikat akan melaknatinya, hingga waktu subuh."
PASAL : ADAB (TATA KRAMA) KETIKA BERSENGGAMA
DAN LAIN-LAIN
"Keahuilah! tentang kesunahan Senggama;
pada tempat yang aman dari orang yang mendengarkannya.
Suaranya juga jangan terdengar, wahai, kawan!
Di sana tak ada orang sekalipun anak tuan."
"Boleh Senggama menggunakan satir tebal, hai, pemuda!
Bagi orang yang tinggal serumah bersama mereka."
"Setiap keadaan, selain keadaan yang telah disebutkan;
boleh Senggama bersama istri, maka cobalah lakukan!
Tetapi yang telah kusebutkan, wahai kawan, lebih utama;
Pendapat lain, bahkan dari belakang istri, diperbolehkan juga.
Yakni pada suatu tempat, dimana istri berlutut;
Diatas tikar, jangan anda tinggalkan cara tersebut."
" Jauhilah Senggama dengan cara berdiri;
"Nabi Saw bersabda : 'Tidak apa-apa melakukan Senggama dari arah belakang istri, apabila
Senggama itu tertuju hanya satu lubang."
" Jauhilah Senggama dengan cara berdiri;
cara duduk, ambilah keteranagan saya yang berurutan ini.
Kemudian cara di samping istri, jauhilah;
Karena menyebabkan sakit pantat. nyatakanlah.
Cara istri di atas anda, jauhilah wahai kawan!
Karena menyebabkan sakit saluran kencing, coba dengarkan."
"Senggama melalui lubang dubur itu terlarang;
sungguh terlaknat pelakunya menurut keterangan yang datang.
Sabda nabi Saw "menyenggama wanita dari lubang duburnya adalah haram.
"sabda Nabi Saw "Ada tujuh orang yang Allah Swt Tidak akan memberi Rahmat kepada
mereka kelak di hari kiamat, dan Allah Swt tidak akan membersihkan mereka, serta
firmannya kepada mereka : 'Masuklah kamu semua ke neraka bersama mereka yang
memasukinya 'Tujuh orang itu ialah :
1. Laki-laki dan perempuan yang melakukan senggama melalui lubang dubur
2. Orang nikah dengan tangannya (memainkan dzakar dengan tangannya sendiri,
sehingga dia dapat inzal)
3. Orang yang menyenggama hewan
4. Orang yang senggama dengan wanita melalui lubang dubur
5. Orang yang memadu wanita dengan anaknya
6. Orang yang berzina bersama istri tetangganya
7. Orang yang menyakitkan hati tetangganya
" Setiap orang memperbolehkan wathi dubur;
pendapat itu tidak bisa diterima bagi yang berakal cerdas dan jujur"
" Bersenan-senang dengan paha diperbolehkan, wahai kawan;
atau semisalnya, hati-hatilah. anda terjaga kejelekan."
" Bersenang-senang melalui tapak tangan dengan menekan-nekan zakar itu berbahaya;
ia datang pada hari kiamat dengan membawa tapak tangan yang hamil tua."
" Jauhi pekerjaan tsiqaf dan pengguguran kandungan;
dan perbuatan sihir, jangan berbuat kerusakan!"
PASAL : TEMPAT-TEMPAT YANG DIKHAWATIRKAN DIGUNAKAN
SENGGAMA
" Agar dijauhi senggama di atap-atap rumah;
dan dibawah pohon yang sedang berbuah.
Dan semisalnya, membelakangi dan menghadap;
Kiblat, bila di tanah lapang senggama dilakukan
Menghadap bulan dan matahari, pendapat perselisihan;
Di kala longgar, jangan menghadap keduanya, menyakitkan."
" Memegang zakar dengan tangan kanan;
itu dilarang, maka ambillah keterangan."
"Nabi Saw Bersabda : janganlah ada salah seorang diantara kalian
yang memegang zakar dengan tangan kanannya."
"Tangan kananku untuk mukaku, dan tangan kiriku untuk sesuatu yang ada di balik
sarungku."
" Sayidah Aisyah r.a. berkata : 'Tangan kanan Nabi Saw Itu digunakan untuk
menyelesaikan perjanjian dan makanan beliau. Sedang tangan kirinya untuk sesuatu yang
dilakukan di dalam wc dan hal-hal yang menyakitkan."
"Memegang vagina dan saling melihatnya;
bercakap-cakap waktu senggama, semuanya itu terlarang bagi adanya"
"Nabi Saw Bersabda : 'Apabila salah seorang diantara kamu senggama bersama istri atau
hamba sahayanya, maka jangan sampai dia melihat vaginanya, karena yang demikian itu
dapat menyebabkan kebutaan."
"Nabi Saw Bersabda : 'Janganlah ada salah seorang diantara kamu sekalian yang
memperbanyak percakapan dengan istrinya ketika senggama berlangsung. karena hal itu
dapat membuahkan kebisuan terhadap anak yang terlahir."
"Hindari bersetubuh secara paksa;
tinggalkan sepotong kain untuk mengusap dua farji."
" Wathi subhat, haram hukumnya;
Wathi setelah mimpi junub, demikian pula,"
" Sebaiknya anda wudhu, hai, kawan, biar akan tidur
setelah senggama maka anda tidak akan di tegur
Supaya orang tidur dalam keadaan suci;
Salah satunya dua kesucian, cobalah keterangan ini."
" Jika anda ditanya tentang wudhu yang tidak batal kecuali bersetubuh
Jawablah! Wudhu orang akan tidur, karena junub."
" Membasuh zakar itu di sunahkan;
bila senggama kedua akan dilangsungkan."
"Setiap air yang dingin, wahai kawan;
jangan diminum setelah senggama dilakukan
Demikian pula wahai kawan setelah senggama;
Jangan dibasuh zakar dengan air itu pula."
"Tidur istri seusai senggama, wahai pemuda
adalah dengan lambung kanan, pahamilah keterangan!
Cara tidur demikian itu, menyebabkan anak terlahir pria;
Kebalikannya apa yang saya katakan, anak terlahir wanita."
"Kemudian mimpi junub itu, wahai pemuda!
Secara rinci dan hukumnya benar tetap ada
Bila mimpi hal-hal yang mubah, itu penghormatan;
Bila sebaliknya, itu pertanda penyiksaan.
Bila sama sekali tak tergambarkan;
Patutlah bahwa mimpi itu adalah kenikmatan."
" Keterangan mendatang adalah berhubungan dengan masalah;
yang telah dibersihkan maknanya, bagi yang tanya masalah."
" Menyiarkan rahasia istri kepada orang lain;
itu terlarang wahai kawan jauhilah sedapat mungkin."
" Dikala keadaan ikhtir makruh talak;
dikala keadaan terpaksa, dilakukan pula talak
setelah talak, supaya dikekang, wahai, kawan!
Jika dia ditanyakan orang, jawablah talak ditangguhkan."
"Nabi Saw Bersabda : 'perkara halal yang paling dibenci oleh Allah Swt adalah talak."
" Taat istri melakukan haram, tidak diperbolehkan;
seperti halnya melakukan mubah yang terhinakan."
"Perintahlah istrimu melaksanakan shalat, wahai, kawan;
serta belajar ilmu agama dan mandi yang di wajibkan."
Nabi Saw Bersabda : Tiada seorangpun dihadapan Allah Swt yang membawa dosa
lebih besar daripada kebodohan tentang keadaan keluarganya."
" Berbuat baiklah dengan nafkah yang anda berikan kepada istri, wahai pemuda;
berbuat adillah dengan segala yang anda miliki."
AKHIR PEMBAHASAN : MELATIH ANAK-ANAK DALAM PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
"Ini adalah kesempurnaan dari maksud yang di nazamkan;
secara ringkas kata-katanya, peliharlah yang dinazamkan.
Semoga atas sebaik-baik makhluk, ialah Muhammad;
Rahmat tuhanku yang maha agung dan Shamad."
" Bait-bait nazam itu, semua ada seratus satu;
atas pertolongan tuhan yang maha kuasa dan maha satu
Menazamkan dengan harapan pahala;
Hamba kecil tuhan yang maha agung kekuasaannya.
Yaitu putra ibnu Yamun, semoga Allah menjaganya
Dengan derajat Muhammad, sebaik makhluk pilihannya.
Didalam bulan Ramadhan tahun sembilan;
Setelah enam puluh dan seribu, artinya seribu enam puluh sembilan."
"Wahai, yang melihat sarah ini, bila anda menemukan faedah;
bersyukurlah atasnya dan jangan condong kedengkian.
bila anda menyebar kesalahan kepadaku dalam syarah;
Ampunilah, karena tiadalah aku berwatak memperoleh kebena
Segala puji bagi allah, seru sekalian alam