Download - Template Ekg Dasar
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
1/83
EKG KONSEP DASAR
•Setelah melaksanakan pelatihan
ini peserta mampu melakukan pemeriksaan diagnostik EKG ,menginterprestasikan hasil dan
mengimplementasikan dalamkondisi kegawat daruratan
TUJUAN UMUM
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
2/83
Dapat menjelaskan definisi pemeriksaan EKG
Dapat menjelaskan maksud dan tujuan
pemeriksaan EKGDapat menyebutkan jenis-jenis sadapan EKG
Dapat melakukan pemasangan elektrode dan
merekam EKG sesuai standarDapat menginterprestasikan hasil pemeriksaan
EKG
TUJUAN KHUSUS
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
3/83
General Scheme :
Peran Keperawatan dalam kegawat
daruratan
Mindsetting
KesiapKesiapsiagaansiagaan
actionaction
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
4/83
Kesiap siagaan :Kesiap siagaan :
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
5/83
Nursing Action
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
6/83
* ELECTROCARDIOGRAM:
MESIN / ALAT UNTUK MEREKAM AKTIFITAS LISTRIKJANTUNG
• ELEKTROCARDIOGRAF :
SERANGKAIAN GRAFIK YANG DIHASILKAN PADAPEREKAMAN AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG
• EKTROCARDIOGRAFIILMU YANG MEMPELAJARI AKTIFITAS LISTRIK
JANTUNG BESERTA KELAINAN KELAINANNYA
PENGERTIAN
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
7/83
MEREKAM AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG DARI PERMUKAAN
TUBUH
TUJUAN PEREKAMAN
EKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
8/83
EKG mempunyai fungsi diagnostikdiantaranya :
Aritmia jantung
Hipertrofi atrium dan ventrikelIskemik dan infark miokard
Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti
aritmia dll )Gangguan keseimbangan elektrolit
khususnya kalium
Penilaian fungsi pacu jantung
FUNGSI PEREKAMAN
EKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
9/83
ANATOMI SISTIM
KONDUKSI.
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
10/83
• Terletak di atrium kanan di dekat muaravena kava superior.
•
Normalnya menghasilkan impuls listriksebesar 60-100 kali per menit.
• Sesuai sifatnya sebagai sel generator,
nodus SA mampu menghasilkan impulsdengan sendirinya.
SA NODE/ SINO ATRIAL
NODUS
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
11/83
Nodus atrioventrikuler (Nodus
AV)
Nodus AV terletak di dalam dinding
septum atrium , sekat antara atrium kanan
dan kiri, tepat di atas katup trikuspidalis
dekat muara sinus koronarius.
Dalam keadaan normal mampu
menghasilkan impuls 40-60 kali permenit.
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
12/83
Berkas his memiliki fungsi sebagai pengantar impuls listrik dari nodusAV. ( Fathway )
Berkas his terbagi menjadi cabang berkas kiri (left bundle branches,
LBB) dan berkas kanan (right bundle branches, RBB).
BERKAS HIS/ HIS
BUNDLE
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
13/83
LBB terdiri dari:1. Fasikulus posterior menghantarkan impuls
listrik ke ventrikel kiri bagian inferior dan posterior.
2. Fasikulus anterior menghantarkan impuls keventrikel kiri bagian anterior dan superior.
RBB menghantarkan impuls listrik dari berkashis ke ventrikel kanan.
Pembagian berkas his
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
14/83
• Serabut bachmanmerupakan jalur yang menghubungkan impulslistrik dari atrium kanan dengan atrium kiri.
• Serabut purkinje
terletak di dalam endokardium dan merupakanakhir dari perjalanan impuls listrik untukdisampaikan ke endokardium agar terjadidepolarisasi di kedua ventrikel. Serabut purkinjesecara normal mampu menghasilkan impuls 20-40 kali per menit.
SERABUT DALAM SISTIM
KONDUKSI
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
15/83
KertasEKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
16/83
• 1 KOTAK KECIL = 0,04 SEC
• 5 KOTAK KECIL = 1 KOTAK BESAR
• 1 KOTAK BESAR = 0,04 X 5 = 0,20
SEC
• 1 DETIK = 5 KOTAK BESAR
• 1 DETIK = 25 KOTAK KECIL
•
1 MENIT = 300 KOTAK BESAR
HITUNGAN KERTAS PADA
KECEPATAN 25 MM/DETIK
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
17/83
KURVA EKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
18/83
MERUPAKAN HASIL DEPOLARISASI
DAN REPOLARISASI DARI ATRIUM
AKTIFASI DARI SA NODE
SYARAT SUATU EKG IRAMA SINUS
SEPARUH PERJALANAN NAIK DARI GEL
MERUPAKAN PERJALANAN IMPULS DI
RA
SEPARUH PERJALANAN TURUN GEL
MERUPAKAN PERJALANAN IMPULS DI
LA
GELOMBANG P
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
19/83
•• NormalNormal• Tinggi : < 0,3 mvolt
• Lebar : < 0,12 detik
• Selalu positif di L II• Selalu negatif di aVR
••
KepentinganKepentingan• Mengetahui kelainan di Atrium
GELOMBANG P
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
20/83
HASIL DARI DEPOLARISASI VENTRIKEL
Q : DEPLEKSI KEBAWAH SETELAH
GELOMBANG P
R : DEPLEKSI KEATAS SETELAH ATAU
TANPA GELOMBANG Q
S : DEPLEKSI KEBAWAH SETELAH
GELOMBANG R
GELOMBANG QRS/ QRS
DURATION
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
21/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
22/83
GEL R
Merupakan gambaran fase depolarisasi ventrikel
Lebar 0,06 – 0,12 detikNormal
Tinggi tergantung lead
KEPENTINGAN :
Mengetahui adanya
Hipertropi ventrikel
Mengetahui adanya
BBB
(QRS)
Dr. Edial
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
23/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
24/83
Interval PR merupakan gambaran dariwaktu yang dibutuhkan untuk depolarisasiatrium dan jalannya arus listrik melalui
berkas His sampai permulaan depolarisasiventrikel.
Interval PR diukur dari awal gelombang Psampai permulaan gelombang QRS.
INTERVAL P R
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
25/83
• Segment ST merupakan awal repolarisasi
ventrikel yang berbentuk garis horizontal atau
kadang-kadang akan sedikit deviasi keatas atau
kebawah dari garis isoelektris, atau sedikitcekung dari titik J (J point).
• Titik J (Junctional Point) adalah titik dimana
gelombang S berakhir. Segment ST diukur dariakhir gelombang QRS sampai permulaan
gelombang T.
SEGMENT ST
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
26/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
27/83
• Interval QT adalah waktu yang dibutuhkan
saat depolarisasi ventrikel sampai repolarisasi
ventrikel, diukur dari permulaan gelombang Q
sampai akhir gelombang T.• Panjang atau pendeknya interval QT
tergantung kecepatan laju jantung.
• Semakin cepat jantung berdenyut semakincepat waktu untuk repolarisasi maka semakin
pendek interval QT
Q T INTERVALA
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
28/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
29/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
30/83
• Sadapan bipolar
Sadapan ini merekam dua kutub listrik yang berbeda, yaitu kutub positif dan kutub negatif.
Masing-masing elektrode dipasang di keduatangan dan kaki.
• Sadapan unipolarSadapan ini merekam satu kutub positif dan
lainnya dibuat indifferent. Sadapan ini terbagimenjadi sadapan unipolar ekstremitas danunipolar prekordial.
SADAPAN EKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
31/83
Merekam perbedaan potensial lsitrikantara RA yang dibuat bermuatan negatif
dan LA yang dibuat bermuatan positif
sehingga arah listrik jantung bergerak kesudut 0 derajat (sudutnya ke arah lateral
kiri).
Dengan demikian, bagian lateral jantung
dapat dilihat oleh sadapan I.
LEAD I
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
32/83
Merekam dari perbedaan listrik antara
RA yang dibuat bermuatan negatif dan
LF yang bermuatan positif sehingga arah
listrik bergerak sebesar positif 60 derajat
(sudutnya ke arah inferior).
Dengan demikian, bagian inferior jantungdapat dilihat oleh sadapan II
LEAD II
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
33/83
Merekam dari perbedaan antara LA yang
dibuat bermuatan negatif dan RF yang
dibuat bermuatan positif sehingga listrik
bergerak sebesar positif 120 derajat
(sudutnya ke arah inferior).
Dengan demikian, bagian inferior jantungdapat dilihat oleh sadapan III.
LEAD III
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
34/83
Sadapan unipolar ekstremitas merekam
besar potensial listrik pada ekstremitas.
Gabungan elektrode pada ekstremitas lainmembentuk elektrode indifferent
(potensial 0).
Sadapan ini diletakkan pada kedualengan dan kaki dengan menggunakan
kabel seperti yang digunakan pada
sadapan bipolar
UNIPOLAR
EKSTREMITAS
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
35/83
Sadapan aVR. dari perbedaan antara
muatan RA yang dibuat bermuatan positif
dengan LA dan LF dibuat indifferent
sehingga listrik bergerak ke arah
berlawanan sehingga menghasilkan
defleksi negatif
LEAD aVR
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
36/83
Sadapan aVL. dari perbedaan antara muatan
LA yang dibuat bermuatan positif dengan RA
dan LF yang dibuat indifferent sehingga listrik
bergerak ke arah -30 derajat (sudutnya ke arahlateral kiri).
Dengan demikian, bagian lateral jantung dapat
dilihat juga oleh sadapan aVL. Sedangkanhasil dari sadapan aVL sesuai vektor biasanya
dominan positip atau bipasik kecil
LEAD aVL
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
37/83
Sadapan aVF. dari perbedaan antara muatanLF yang dibuat bermuatan positif dengan RA
dan LA dibuat indifferent sehingga listrik
bergerak ke arah positif 90 derajat (tepat kearah inferior).
Dengan demikian, bagian inferior jantung
selain sadapan II dan III dapat juga dilihat olehsadapan aVF. Sedangkan hasil dari sadapan
aVF sesuai vektor lebih dominan positif
LEAD aVF
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
38/83
Merekam besar potensial listrik jantung
dengan meletakkan elektrode positif
secara horizontal pada dinding dada atau
punggung mengelilingi jantung.
Elektrode indiferen didapat dengan
menggabungkan ketiga elektrodeekstermitas
UNIPOLAR PREKORDIAL
Lead V1 :Elektrode ditempatkan pada
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
39/83
Lead V1 :Elektrode ditempatkan pada
interkostal IV, garis sternum kanan
Lead V2 :Elektrode ditempatkan pada
interkostal IV, garis sternum kiri
Lead V3 :Elektrode ditempatkan pada
pertengahan antara V2 dan V4
Lead V4 :Elektrode ditempatkan pada
interkostal V, garis midklavikula kiri
Lead V5 :Elektrode ditempatkan sejajar dengan
V4, garis aksila depan
Lead V6 :Elektrode ditempatkan sejajar dengan
V4, garis aksila tengah
Pada umumnya perekaman EKG dibuat 12 lead,
tetapi pada keadaan tertentu dapat dibuat sampai 17
lead, meliputi lead V7, V8, V9, V3R dan V4R.
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
40/83
ECG Recordings (QRS Vector pointing
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
41/83
L
A
R
A
L
L
ECG Recordings (QRS Vector pointing
leftward, inferiorly
& posteriorly)
3 Bipolar LimbLeads:
I = RA vs. LA
(+)
ECG Recordings (QRS Vector
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
42/83
LARA
LL
CG eco d gs (Q S Vecto
pointing leftward, inferiorly
& posteriorly)
3 Bipolar Limb Leads:
I = RA vs. LA (+)
II = RA vs. LL (+)
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
43/83
LARA
LL
ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly
& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:
I = RA vs. LA (+)
II = RA vs. LL (+)
III = LA vs. LL (+)
3 Augmented Limb Leads:
aVR = (LA-LL) vs. RA(+)
aVL = (RA-LL) vs. LA(+)
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
44/83
LARA
LL
ECG Recordings (QRS Vector pointing
leftward, inferiorly
& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:
I = RA vs. LA (+)
II = RA vs. LL (+)
III = LA vs. LL (+)
3 Augmented Limb Leads:
aVR = (LA-LL) vs. RA(+)
aVL = (RA-LL) vs. LA(+)
aVF = (RA-LA) vs. LL(+)
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
45/83
V1 V2 V3
V4
V5
V6
6 PRECORDIAL (CHEST) LEADS
Spine
Sternum
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
46/83
AXIS
Axis yang umum dievaluasi adalah axisdari kompleks QRS dalam bidang frontal
(frontal plane) yaitu di lead I dan Avf.
Untuk menilai axis, kita menggunakan
Sistem Heksadesial (Hexaxial Reference
System).
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
47/83
Tentukan Lead I pada posisi NOL derajat (0 degrees)sistem heksasial. Hitung tinggi dan jumlah kotak
gelombang R pada kemudian dikurangi jumlah kotak
kedalaman Q atau S
Tentukan Lead aVF pada posisi 90 derajat (90
degrees) sistem heksasial. Hitung tinggi dan jumlah
kotak gelombang R pada kemudian dikurangi jumlahkotak kedalaman Q atau S
RUMUS AXIS
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
48/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
49/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
50/83
ININTTEPRETASIEPRETASI
EKGEKG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
51/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
52/83
LANGKAH
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
53/83
Rhythm
Rate
AxisP wave
PR Interval
QRS duration
ST-T change
Hipertrofi
LANGKAH
INTERPRETASI
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
54/83
TERATUR /REGULAR : BILA JARAK KOMPLEK QRS SATUDENGAN YANG LAINNYA TERATUR
IRREGULAR/TIDAK TERATUR : BILA JARAK KOMPLEKQRS SATU DENGAN YANG LAINYA TIDAK TERATUR
CARANYA:
= GUNAKAN KERTAS ATAU ALAT BANTU YANGDILETAKAN DIATAS HASIL EKG.
= CORET KERTAS TERSEBUT PADA PUNCAK QRS SATU DANBERIKUTNYA
= PINDAHKAN KERTAS ALAT BANTU DENGANMELETAKAN PADA QRS YANG LAIN
= BILA IRAMA TERATUR MAKA TANDA CORETAN AKANJATUH TEPAT PADA SETIAP EKG BERIKUTNYA
1. IRAMA / RYTHM
A A / A d
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
55/83
HITUNG JUMLAH KOTAK BESARANTARA GRS SATU DENGAN QRS
BERIKUTNYA. RUMUS 300 DIBAGI
JUMLAH KOTAK BESAR.HITUNG JUMLAH KOTAK KECIL
ANTARA SATU QRS DENGAN QRS
BERIKUTNYA . RUMUS 1500 DIBAGIJUMLAH KOTAK KECIL
2 a. HEART RATE / NADI pada
irama teratur
CARA MENGHITUNG
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
56/83
300 : JUMLAH KOTAK BESAR DARIGELOMBANG R KE GELOMBANG
R BERIKUTNYA
1500 : JUMLAH KOTAK KECIL DARIGELOMBANG R KE GELOMBANG
R BERIKUTNYA
CARA MENGHITUNG
HEART RATE
HEART RATE PADA IRAMA
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
57/83
Kedua cara diatas digunakan apabila iramaEKG teratur, bila irama EKG tidak teratur
gunakan cara benar.
Ambil rekaman EKG sepanjang 6 detik/ 30kotak besar, hitung jumlah QRS dalam 6 detik
tersebut kemudian kalikan 10 atau ambil
rekaman EKG sepanjang 12 detik, hitung jumlah QRS kalikan 5.
HEART RATE PADA IRAMA
TAK TERATUR
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
58/83
Interpretasi gelombang P yang normal atau berasaldari SA node, karena adanya gel P tapi belumtentu berasal dari SA node.
Jadi bandingkan di dalam satu lead harus
mempunyai bentuk gel P yang sama.Selalu ada gelombang P yang diikuti komplek
QRS dan gel T
Gelombang P wajib positip di lead II
Gelombang P wajib negatif di lead aVRKomplek QRS normal (0,08 - 0,11 detik)
3 .Gelombang P
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
59/83
Interval PR diukur dari awal gelombang P ke awalkompleks QRS, yang biasanya panjangnya 0,12-0,20 ms.Pada pencatatan EKG, ini berhubungan dengan 3-5 kotakkecil.
Interval PR lebih dari 0,20 ms dapat menandakan adanyaAV blok
Interval PR yang pendek dapat menandakan sindrom pra-eksitasi melalui jalur tambahan pengaktifan awalventrikel, seperti pada Sindrom Wolff-Parkinson-White.
Interval PR yang bervariasi dapat menandakan jenis lain
blok jantung. Depresi segmen PR dapat menandakan lesi atrium atau
perikarditis.
4. P – R Intervals
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Blok_jantung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perikarditis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perikarditis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Blok_jantung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_Wolff-Parkinson-White&action=edit&redlink=1
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
60/83
^ Kompleks QRS yang normal berdurasi 0,06-0.10yang ditunjukkan dengan 3 kotak kecil atau kurang,
^ Setiap ketidak normalan konduksi bisa lebih panjang,dan menyebabkan perluasan kompleks QRS.
^ Tak setiap kompleks QRS memuat gelombang Q,gelombang R, dan gelombang S.
^ Menurut aturan, setiap kombinasi gelombang-
gelombang itu dapat disebut sebagai kompleks QRS.
5. QRS Wave
6 S T SEGMEN
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
61/83
Segmen ST menghubungkan kompleks QRS dangelombang T serta berdurasi 0,08-0,12 s (80-120 ms).
Segmen ini bermula di titik J (persimpangan antara
kompleks QRS dan segmen ST) dan berakhir di awal
gelombang T
ST SEGMEN SEJAJAR/ ISOELEKTRIS DENGAN P-R
INTERVAL
ST DEPRESI/ T INVERTED BILA LEBIH RENDAH DARI PR
INTERVAL/ KLINIS PASEN DALAM KONDISI ISCHEMIK
ST ELEVASI BILA LEBIH TINGGI DARI PR INTERVAL/
KLINIS PASEN DALAM KONDISI AKUT MIOKARD INFARK
6. S-T SEGMEN
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
62/83
Gelombang T terbalik (atau negatif) bisa menjadiiskemia koroner , hipertrofi ventrikel kiri.
Gelombang T yang tinggi atau "bertenda" bisa
menandakan hiperkalemia. Gelombang T yang datar
dapat menandakan iskemia koroner atau hipokalemia.
Penemuan elektrokardiografi awal atas infark otot
jantung akut kadang-kadang gelombang T hiperakut,
yang dapat dibedakan dari hiperkalemia oleh dasaryang luas dan sedikit asimetri.
7. Gelombang T
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_jantung_iskemik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipertrofi_ventrikel_kiri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipokalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipokalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkalemia&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipertrofi_ventrikel_kiri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_jantung_iskemik&action=edit&redlink=1
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
63/83
AXIS
Axis normal berada antara -30° sampai 110°.
Lebih dari -30° disebut Axis LAD, lebih dari
+110° disebut Axis RAD dan lebih dari +180°
disebut Axis Ekstrem RAD
AXIS
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
64/83
Irama : TeraturHeart Rate : 70x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1P – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesim ulan Sinus Rithme
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
65/83
Irama : Teratur
Heart Rate : 40x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1
P – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Bradikardi
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
66/83
Irama : Teratur
Heart Rate : 40x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1
P – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Bradikardi
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
67/83
Irama : Teratur
Heart Rate : 130x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1
P –
R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Takhikardi
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
68/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
69/83
Irama : Tidak Teratur
Heart Rate : 130x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1
P – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Arithmia
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
70/83
Irama : Tidak Teratur
Heart Rate : 90x/mntGelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi beda pd beat 2 ,7
Rasio 1:1 kecuali beat 2 dan 7P – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesim ulan Sinus Rthme dan AES
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
71/83
Irama : Tidak Teratur
Heart Rate : mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi
RatioP – R Interval : 0.16 det
Durasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Ritme dan ?????
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
72/83
Irama : Tidak Teratur
Heart Rate : 130x/mnt
Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det
Morfologi sama. Ratio 1:1
P –
R Interval : 0.16 detDurasi QRS : 0.06 det
Kesimpulan Sinus Arithmia
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
73/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
74/83
Irama :
Heart Rate :
Gelombang P : Tinggi Lebar :
Morfologi . Ratio
P – R Interval :
Durasi QRS :
Kesimpulan
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
75/83
Irama :
Heart Rate :
Gelombang P : Tinggi , Lebar :
Morfologi Ratio
P – R Interval :
Durasi QRS :
Kesimpulan
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
76/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
77/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
78/83
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
79/83
Irama :
Heart Rate :
Gelombang P : Tinggi , Lebar : det
Morfologi . Ratio
P – R Interval :
Durasi QRS :
Kesimpulan
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
80/83
Irama :
Heart Rate : /mnt
Gelombang P : Tinggi mv, Lebar : det
Morfologi . Ratio
P – R Interval :
Durasi QRS :
Kesimpulan
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
81/83
ECG featured of Ischemic cell
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
82/83
ECG featured of Ischemic cell
-
8/16/2019 Template Ekg Dasar
83/83