Download - Tatalaksana Pemberian Makan Di Rumah Sakit
Dr. H. Dida Gurnida, dr., Sp.A(K), M.Kes
TATALAKSANA PELAYANAN PEMBERIAN MAKAN DI RUMAH SAKIT
DEFINISI Pelayanan pemberian makan di Rumah Sakit
adalah suatu upaya pelayan pemberian makan yang diberikan kepada seluruh pasien Rawat Inap sesuai dengan kelas perawatan dan terapi diitnya, kecuali pasien yang sedang menjalani puasa berkaitan dengan terapi diitnya
MACAM MAKANAN YANG DIBERIKAN Makanan diberikan sesuai dengan kelas
perawatan dan terapi diitnya Untuk pasien anak maupun bayi, macam makanan yang diberikan adalah: Makanan biasa Makanan lunak Makanan diit: TKTP, Diit Gizi buruk, Diit Gizi lebih
Diit Gangguan saluran cerna, dll Makanan bayi
Makanan Biasa Diberikan kepada pasien yang tidak
memerlukan makanan khusus karena penyakitnya Harus cukup energi, protein dan zat-zat lainnya, mengandung 1100-2500 kkal/hari Tidak boleh berupa makanan yang terlalu merangsang pencernaan: terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan mengandung alkohol
Makanan Lunak Diberikan pada pasien pasca operasi tertentu
dan pasien dengan suhu badan meninggi Mengandung 900-1900 kkal/hari Memenuhi syarat: mudah dicerna, tidak banyak serat, tidak menimbulkan gas, tidak mengandung bumbu merangsang, tidak digoreng, porsi kecil tapi sering
Makanan Saring Diberikan kepada pasien sesudah mengalami
operasi tertentu, infeksi akut (gastroenteritis, tifus abdominalis, KEP dengan nafsu makan membaik, tetanus dan sukar menelan) Hanya diberikan dalam jangka waktu pendek, karena tidak memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin Mengandung 900-1700 kkal/hari
Makanan saring (2) Memenuhi syarat:
a. Mudah dicerna b. Rendah serat c. Tidak menimbulkan gas d. Tidak merangsang saluran pencernaan e. Porsi kecil dan sering
Makanan Cair Diberikan kepada pasien:sebelum dan sesudah operasi tertentu dalam kondisi mula dan muntah Penurunan kesadaran Suhu badan sangat tinggi Tetanu s dengan keadaan belum dapat membuka mulut cukup lebar Tifus abdominalis KEP dengan BB> 7 kg dan usia satu tahun
Dapat diberikan cairan antara 1000-2000
ml/hari Maknan cair standar mengandung 1000 kkal/ 1000 ml Cukup energi dan protein, namun rendah at besi, tiamin, dan vitamin C perlu tambahan vitamin dan mineral
Memenuhi syarat-syarat:Jumlah yang diberikan sesuai kebutuhan cairan dan energi Makanan tidak merangsang Bila diberi lewat pipa, konsistensi harus dapat melalui pipa karet Bila diberi per oral, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa Diberi porsi kecil dan sering (6-8 kali/hari)
Makanan Diit1. Tinggi Kalori Tinggi Protein Mengandung energi 1700-2500 kkal/hari serta
protein 60-93 gram/ hari Tujuan: Untuk pemenuhan kebutuhan energi dan protein yang meningkat Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh Menambah berat badan hingga mencapai normal
Syarat diit TKTP: 1. Tinggi energi 2. Tinggi protein 3. Cukup mineral dan vitamin 4. Mudah dicerna 5. Diberikan secara bertahap bila penyakit berat 6. Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan
seperti kue-kue manis dan gurih, tidak diberikan sebelum waktu makan
Indikasi pemberian:
1. Gizi kurang dan gizi buruk 2. Anemia gizi 3. Persiapan operasi untuk mencapai gizi seimbang 4. Luka bakar 5. Baru sembuh dari penyakit panas tinggi dan penyakit kronis
Makanan Diit2. Diit pada Gizi Buruk Tujuan: memberikan makanan TKTP bertahap sesuai
kondisi pasien untuk mencapai keadaan gizi optimal Syarat:Diberikan bertahap sesuai BB, usia dan klinis pasien Dimulai dari 80 kkal/kgBB/hari hingga 200 kkal/kg BB/hari Protein dapat dimulai dari 1 g/kg/hari hingga 5 g/kg/hari Jumlah cairan diatur untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Vitamin dan mineral tinggi Mudah dicerna dan tidak merangsang Pori kecil tapi sering Bentuk disesuaikan dengan keadaan pasien
Indikasi pemberian:
a. Tahap penyesuaian b. Tahap Penyembuhan c. Tahap Lanjutan
Tahap penyesuaian Menyesuaikan kemampuan pasien menerima
makanan Berlangsung singkat 1-2 minggu BB< 7 kg: diberikan makanan bayi: ASI/PASI BB>7 kg/ usia 1 tahun : makanan cair (MC)
Tahap penyesuaian (2) Aturan pemberian:
1. Kalori dimulai 80 kkal/kgBB/hari 2. Jumlah cairan 200 ml/kgBB/hari 3. Sumber protein utama: susu 4. Diberikan porsi kecil tapi sering: 8-10 kali sehari, tiap 2-3 jam
Bila kondisi per oral tidak mencukupi, perlu diberi tambahan makanan per sonde
Tahap Penyembuhan Bila nafsu makan dan toleransi terhadap
makanan bertambah baik, pemberian makan ditingkatkan bertahap tiap 1- 2 hari Kalori ditingkatkan bertahap hingga mencapai 200 kkal/kgBB/hari Protein ditingkatkan hingga 5 g/kgBB/hari
Tahap Lanjutan Sebelum pasien dipulangkan, sebaiknya
sudah dibiasakan mendapat makanan biasa Pemberian penyuluhan kepada ibu/ pengasuh
Suplementasi yang perlu diberikan pada penderita KEP Suplementasi yang perlu diberikan: Glukosa KCl Mg Vitamin A Vitamin B kompleks Zat besi Asam folat
Makanan Diit3. Diit pada Gizi Lebih Pengelolaan penurunan BB pada anak perlu kehati
hatian karena anak masi dalam masa pertumbuhan Pemberian diit harus disertai penyuluhan Perlu kerjasama dengan seluruh anggota keluarga Prinsip diit: mengupayakan konsumsi kalori yang lebih rendah dibandingkan energi yang dikeluarkan Mengurangi konsumsi makanan, menambah aktivitas fisik
Syarat:Rendah energi dan seimbang: karbohidrat dikurangi Protein normal Cukup mineral dan vitamin Kadar serat tinggi Pemberian makan minimal dibagi 3x/ hari Disertai penyuluhan kepada anak dan orang tua
Ketentuan diit anak gizi lebih sesuai golongan usia:1. Bayi 1 tahun Tidak perlu diit ketat Prinsip diit: mencegah penambahan BB berlebih
2. Anak Prasekolah
Diit mengandung 600-800 kkal
3. Anak 7 tahun Kalori diturunkan bertahap hingga 500-1000 kkal
di bawah kebutuhan normal Pada obesitas kebutuhan kalori sesuai BB ideal
Makanan Diit4. Diit pada Gangguan Saluran Cerna Tujuan: Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi
kebutuhan gizi tanpa memberatkan kerja usus Mencegah dan mengurangi risiko dehidrasi Mengupayakan agar anak segera mendapat makanan sesuai umur dan BB
Syarat: Pasien tidak dipuasakan Pemberian ASI diutamakan Cukup energi dan protein Cukup cairan dan elektrolit Cukup mineral dan vitamin Tidak merangsang saluran cerna Diberikan bertahap mulai dari mudah dicerna ke
bentuk yang sesuai usia dan kondisi penyakit Porsi kecil tapi sering Diare karena malabsorpsi disesuaikan dengan penyebab: rendah laktosa, MCT, protein hidrolisat
Makanan Diit5. Diit pada Penyakit Hati Tujuan: Meringankan beban kerja hati Menjaga fungsi hati Mempercepat pemulihan gangguan hati
Syarat: Kalori cukup, sesuai usia, BB, TB Protein 0,5-1,5 g/kg/hari Lemak 1-2 g/kg diutamakan MCT Karbohidrat tinggi untuk mencukupi kebutuhan energi Mineral cukup: terutama Ca dan Fe Vitamin cukup Natrium rendah, bila ada retensi garam/air Bila ada asites: caairan dibatasi Mudah dicerna tidak merangsang Porsi kecil tapi sering
Macam diit dan indikasi pemberian Diit Hati I Untuk pasien gagal hati akut Protein 0,5 g/kg/ hari Kalori 1100-1300 kkal/ hari Pada prekoma sumber protein dihindarkan Diberikan dalam bentuk cairan yang mengadung KH
yang mudah diserap Pemberian cairan disesuaikan, tu bila asites Rendah kalori, protein, kalsium, besi dan vitamin Untuk menambah kalori dapat ditambah glukosa parenteral
Macam diit dan indikasi pemberian Diit Hati II Untuk pasien hepatitis, gagal hati yang sudah
dapat mengatasi prekoma Protein 1 g/kg/ hari Kalori 1100-1700 kkal/ hari Bentuk makanan lunak
Macam diit dan indikasi pemberian Diit Hati III Untuk pasien hepatitis ringan atau sebagai
transisi dari diit hati II ke IV Protein 2 g/kg/ hari Kalori 1500-1900 kkal/hari Bentuk makanan lunak
Macam diit dan indikasi pemberian Diit Hati IV Untuk pasien hepatitis dalam masa
penyembuhan Protein 3 g/kg/ hari Kalori 1700-2300 kkal/hari Bentuk makanan biasa
Makanan Diit6. Diit pada Diabetes Mellitus (DM) Tujuan:
Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, mencapai keadaan faal normal, mencegah komplikasi, dan dapat melakukan aktivitas seharihari seperti biasa Prinsip: adanya keseimbangan diit, aktivitas fisik, dan jumlah insulin yang didapat
Syarat: Kalori sesuai usia, jenis kelamin, TB , BB, aktivitas
fisik, dan proses tumbuh kembang Karbohidrat: 60-70% Protein 15-20% Lemak 20-25%, menggunakan lemak tak jenuh ganda Cukup mineral
Makanan Diit7. Diit pada Kelainan Jantung Tujuan:
- Memberikan makanan secukupnya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal tanpa pekerjaan jantung - Mengurangi atau mencegah retensi garam/air - Menyiapkan pasien dalam kondisi baik untuk operasi
Syarat: Energi sesuai kebutuhan 175-180 kkal/kgBB Protein tinggi 3-4 g/kgBB untuk pembentukan
otot yang baik, bila ada gagal jantung diberi 1-2 g/kgBB untuk mengurangi beban ginjal Lemak sedang Vitamin dan mineral cukup Natrium dan air dikurangi bila ada edema atau hipertensi Mudah dicerna, rupa, rasa dan cara menyajikan makanan menarik
Diet Jantung I Tanpa Garam Untuk pasien dengan gagal jantung Protein dibatasi 1-2 g/kgBB/hari Natrium pada bayi 150-180 mg/kgBB, pada
anak 400 mg/hari Makanan diberikan dalam bentuk cair
Diet Jantung II Rendah Garam Diberikan pada kemam puan jantung yang
menurun Protein 3-4 g/kgBB/hari Natrium pada bayi dibatasi 200-400 mg/hari dan anak 600-800 mg/hari Makanan disajikan dalam bentuk makanan lunak
Diet Jantung III Diberikan pada pasien tanpa kegagalan
jantung dan kemempuan jantung tidak menurun Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa, garam seperti pada makanan biasa.
Makanan Diit7. Diit pada Penyakit Ginjal Diet pada penyakit ginjal terbagi dalam dua
kelompok 1. Diit rendah protein rendah garam 2. Diit tinggi protein rendah garam
Diit rendah protein rendah garam Diberikan pada pasien dengan glomerulonefritis -
dan kegagalan faal ginjal Tujuan: Memeberikan makanan secukupnya tanpa memberatakan kerja ginjal Membantu menurunkan kadar ureum kreatinin Mencegah/mengurangi retensi natrium Mengusahakan anak tumbuh kembang optimal
Syarat: Energi lebih tinggi dari kebutuhan normal, < 3 tahun 150
kkal/kgBB/hari, > 3 tahun 100 kkal/kgBB/hari Protein disesuaikan dengan keadaan ureum kreatinin Lemak lebih tinggi dari kebutuhan normal, diutamakan asam lemak tak jenuh ganda Karbohidrat lebih tinggi untuk kebutuhan energi Natrium dibatasi Banyaknya cairan disesuaikan faal ginjal Bila ada anuria, makanan diberikan secara parenteral Vitamin dan mineral dalam jumlah cukup kecuali natrium Rasa makanan ditingkatkan dengan bumbu
Tabel 1 Macam makanan, nilai gizi makanan dan macam menu pasien menurut kelas di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
No
Macam makanan Kelas Perawatan Makanan biasa anak VIP I II III Intensif VIP I II III Intensif
Macam menu
Nilai giziEnergi Protein (kkal) Lemak HA
1
2
Makanan lunak anak
Menu pilihan Menu standar Menu standar Menu standar Menu standar Menu pilihan Menu standar Menu standar Menu standar Menu standar
2300 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2300 2300
71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
280 280 280 280 280 280 280 280 280 280
Tabel 1 Macam makanan, nilai gizi makanan dan macam menu pasien menurut kelas di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin
No
Macam makanan Kelas Perawatan Makanan diit anak VIP I II III Intensif VIP I II III Intensif
Macam menu
Nilai giziEnergi Protein (kkal) Lemak HA
3
4
Makanan bayi
Menu pilihan Sesuai kebutuhan gizi Menu standar Menu standar Menu standar Menu standar Menu pilihan Sesuai kebutuhan gizi Menu standar Menu standar Menu standar Menu standar
Pola dan Jam Pemberian MakanNo Pola makan Macam Makanan 1 Minum pagi Air teh Susu gelas Susu cair (Kls III) Susu gelas (VIP, I, II) Waktu makan 06.00-06.30 Keterangan Pasien di EU & Intensif Kelas VIP, I, II, III Kelas III (lunak) Diit DSP234, Saring, Rp TKTP, DH Roti, R. Serat roti Seluruh pasien sesuai kelas dan diitnya Seluruh pasien sesuai kelas dan diitnya Untuk pasien VIP Seluruh pasien sesuai kelas dan diitnya Seluruh pasien sesuai kelas dan diitnya Seluruh pasien sesuai kelas dan diitnya
2 3
Makan pagi Makanan biasa/diit Snack pagi Snack biasa/diit Buket Makanan biasa/diit Snack biasa/diit
07.15-08.15 10.00-10.30
4 5 6
Makan siang Snack sore
12.00-13.00 15.00-15.30 17.15-18.15
Makan sore Makanan biasa/diit
PEMBERIAN MAKAN UNTUK BAYI1. Makanan bayi ASI Eksklusif
a. Definisi: bayi usia 0-4 bulan yang diberi ASI saja b. Pasien hanya diberi ASI eksklusif saja, makanan diberikan untuk ibunya, sesuai dengan kelas perawatan bayi
2. Macam makanan cair a. PASI b. Sonde c. Bubur susu
PASI Untuk usia 0-1 tahun Pemberian sebanyak 6x, 8x, 12x atau sesuai permintaan dokter
Sonde Formula siap pakai Dibuat sesuai jam pemberian
Bubur Susu 2 macam: instan , formula Usia 4 bulan 3 x sehari
PERATURAN PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL1. Sasaran:
seluruh pasien rawat inap yang karena penyakitnya tidak dapat menerima makanan secara oral/ pasien dengan asupan makanan yang terlalu rendah, sehingga memerlukan suplementasi nutrisi pengganti 2. Jenis makanan Jenis makanan enteral diberikan sesuai dengan kelas perawatan dan terapi diitnya
3. Macam makanan enteral untuk anak dan bayiFormula RS Dibuat oleh RS berdasarkan jenis diit pasien Jenis: sonde biasa, sonde rendah lemak, tim saring Formula siap pakai Bentuk serbuk siap seduh atau cair siap pakai Formula standar: U/ yang tidak mengalami gangguan GI atau fungsi organ lain (hati, ginjal, pankreas) Formula khusus: U/ pasien dengan gangguan GI atau organ lain Formula eksklusif: U/ pasien dengan kebutuhan diit khusus
POLA DAN JAM PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI
No. Pola pemberian 1. 2. 3. 6 kali 8 kali 12 kali
Jam pemberian (anak dan bayi) 06,09,12,15,18,21 06,09,12,15,18,21,24,03 06,08,010,12,14,16,18,20,22,24,04
CARA PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL1. Makanan enteral rumah sakit diberikan dalam bentuk cair 2 kali (jam 12.00 dan 15.00) sisanya dalam bentuk serbuk 2. Makanan enteral siap pakai dibuat dalam bentuk cair sesuai jam pemberian kecuali jam 06.00 dalam bentuk serbuk