Transcript
Page 1: Summary Perdagangan Internasional

1. Latar Belakang Perdagangan Internasional

Beberapa faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional/ latar belakang

perdagangan internasional:

Faktor ke-1: Memperoleh barang yang tidak diproduksi di dalam negeri.

Ada beberapa sebab mengapa suatu barang tidak diproduksi oleh suatu negara:

a. Tidak memiliki sumber daya alam yang diperlukan untuk produksi barang tersebut.

b. Tidak memiliki teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk produksi suatu

jenis barang.

Sumber daya alam di suatu negara memang terbatas, terutama menyangkut sumberdaya

alam yang tidak dapat diperbaharui. Yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh manusia

adalah cara pelestarian sumber daya alam tersebut dan penemuan alternatif sumber daya alam

pengganti. Selain itu, suatu negara dapat memaksimalkan kemampuan produksinya dengan

cara mempelajari teknik produksi dan manajemen produksi yang lebih modern sehingga akan

mempercepat pertambahan produksi nasional.

Faktor ke-2: Memperluas pasar.

Jika seluruh permintaan dari dalam negeri terhadap suatu barang telah dipenuhi,

makauntuk mengatasi kelebihan produksi dan memperoleh keuntungan lebih, satu-

satunyacara adalah memanfaatkan pasar luar negeri.

Faktor ke-3: Memperoleh manfaat dari spesialisasi.

Masing-masing negara memiliki keunggulan tersendiri (baik absolut ataupun komparatif)

dalam memproduksi suatu jenis barang/jasa tertentu, sehingga bila spesialisasi dilakukan,

akan diperoleh keuntungan yang lebih besar.

Faktor ke-4: Terjadinya kerjasama antar negara di era globalisasi karena negara-negaara di

dunia tidak dapat hidup sendiri.

2. Revolusi Industri

Revolusi Industri adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menamai perubahan

dan perkembangan pesat yang awalnya terjadi di Inggris setelah ditemukannya mesin uap.

Revolusi ini mengubah cara hidup banyak orang, terutama yang tinggal di perkotaan dan

Page 2: Summary Perdagangan Internasional

wilayah-wilayah industri. Kemajuan teknologi mengakibatkan tenaga untuk menggerakkan

mesin yang semula masih menggunakan tangan menjadi penggunaan mesin yang

digerakkanoleh tenaga uap.

a. Lahirnya Revolusi Industri

Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi

agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya

perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian,

perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan

tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi

Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut.

Inggris memiliki cukup bahan dasar untuk industri, seperti wol, batu bara, dan kapas

yang diperoleh dari tanah jajahan.

Bangsa Inggris rajin mengadakan penyelidikan terhadap ilmu alam sehingga banyak 

penemuan baru. Hal ini didukung dengan didirikannya lembaga ilmiah Royal Society

for Improving Natural Knowledge pada tahun 1662.

Adanya kemajuan pesat dalam pelayaran yang membawa kemajuan perdagangan

Inggris.

Inggris memiliki cukup modal untuk memajukan industrinya.

Inggris memiliki kongsi dagang EIC yang merupakan alat kemajuan bagi

perdagangan negara.

b. Tahap Revolusi Industri

Revolusi Industri terdiri dari tiga tahap, yaitu:

Page 3: Summary Perdagangan Internasional

Revolusi Industri I ditandai dengan masih dipergunakannya teknik kuno, yaitu

penggunaan uap untuk menggerakkan mesin yang berbahan bakar kayu atau batu

bara. Revolusi tahap pertama terjadi di Inggris pada abad ke-18.

Revolusi Industri II ditandai dengan penggunaan teknik baru berupa mesin bermotor

yang berbahan bakar listrik atau bensin. Revolusi tahap kedua ini terjadi di Amerika

Serikat dan Jerman pada abad ke-19.

Revolusi Industri III ditandai dengan penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar

atom atau nuklir. Revolusi tahap ketiga ini terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet

pada abad ke-20

Revolusi Industri mendorong peningkatan penggunan mesin-mesin sehingga terjadi

efisiensi dalam produksi batu bara, besi, dan baja. Perkembangan ini ditunjang oleh adanya

pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan pengembangan sistem perbankan serta

perkreditan.

c. Dampak-dampak revolusi industri

1. Bidang ekonomi. Dampak Revolusi Industri dalam bidang ekonomi adalah munculnya

pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi rendah sehingga harga barang

semakin rendah, upah buruh menjadi rendah, perdagangan dunia semakin maju,

tumbuhnya kapitalisme industri yang berpusat pada perseorangan, dan matinya industri

rumah tangga.

2. Bidang politik. Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik sebagai berikut:

Munculnya kaum borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru

yang merupakan penguasa industri.

Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme.

Munculnya imperialisme modern, yaitu upaya mengembangkan imperialisme yang

berlandaskan kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, bahan mentah serta

mengembangkan pasar bagi industrinya.

Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di Inggris ketika

berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam menentukan kebijakan

politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.

3. Bidang sosial. Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota.

Terjadilah urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk

Page 4: Summary Perdagangan Internasional

menjadi buruh pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para

buruh hidup berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu,

dalam pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12

jamdalam sehari, namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat langsung pada

meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain adalah

pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan kesejahteraan.

4. Revolusi Sosial. Dampak negatif Revolusi Industri mendorong lahirnya Revolusi sosial.

Revolusi sosial adalah usaha untuk mengubah hidup rakyat dari tidak layak menjadi

layak. Kota-kota industri di Inggris, seperti Liverpool, Manchester, dan Birmingham

penuh sesak dengan perkampungan kumuh para buruh yang kurang terjamin

kehidupannya sebab upah mereka murah. Untuk memperbaiki nasib mereka,

pemerintah dan parlemen Inggris mengeluarkan kebijakan-kebijakan berikut:

Catholic Emancipation Bill (1829), berisi ketentuan bahwa kaum Protestan dan

Katolik mempunyai hak yang sama untuk menjadi anggota parlemen dan pegawai

negeri.

Reform Bill (1832), berisi ketentuan bahwa perwakilan di parlemen sesuai dengan

jumlah penduduk, hak pilih ditentukan berdasar atas pembayaran pajak, serta

daerah kosong harus dihapuskan perwakilannya.

Abolition Bill (1833), berisi ketentuan penghapusan perbudakan di Inggris dan

koloninya.

Factory Act (1833), berisi ketentuan bahwa anak-anak yang berumur di bawah

sembilan tahun tidak boleh bekerja sebagai buruh perusahaan, mereka hanya boleh

bekerja selama sembilan jam dan mendapat pendidikan selama dua jam dari

majikan.

Poor Law (1834), berisi ketentuan tentang pendirian rumah kerja bagi pengemis dan

penganggur, rumah perawatan bagi orang cacat, dan pemberian bantuan bagi

mereka yang tidak bekerja karena lanjut usia.

Corn Law (1815 – 1846), berisi ketentuan tentang larangan impor gandum dari luar

negeri. Selama melalui proses Revolusi Sosial, kaum buruh semakin sadar bahwa

nasib mereka di tangan mereka sendiri dan harus diperjuangkan sendiri. Sebagai

wadah perjuangan tersebut, mereka mendirikan serikat pekerja. Pada tahun 1851,

muncul serikat pekerja yang sudah tersusun baik, yaitu The Amalgamated Society

Page 5: Summary Perdagangan Internasional

of Engineers (Persatuan Insinyur). Kelompok ini meninggalkan cara agitasi dan

menggunakan cara collective bargaining, yaitu membuat perjanjian kerja yang

berlaku untuk semua buruh melalui jalan perundingan dengan majikan. Sejak

berdirinya serikat pekerja, kondisi kehidupan buruh mulai dapat terjamin.

d. Pengaruh Revolusi Industri di Indonesia

Telah disebutkan sebelumnya bahwa Revolusi Industri menimbulkan adanya

imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan mentah, tenaga kerja murah, dan pasar

bagi hasil-hasil produksi. Perdagangan bebas melahirkan konsep liberalisme. Hal ini

mengimbas pada negara-negara koloni, seperti juga wilayah-wilayah di Asia yang menjadi

jajahan bangsa Eropa. Termasuk Indonesia.

Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa di Indonesia

(1811-1816), ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip liberalisme di Indonesia.

Kebijakan yang diberlakukannya, antara lain, memperkenalkan sistem ekonomi uang,

memberlakukan pajak sewa tanah untuk memberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus

penyerahan wajib, menghapus kerja rodi, serta menghapus perbudakan. Ketika Inggris

menyerahkan Indonesia ke tangan Belanda, dibuat perjanjian bahwa Belanda akan tetap

memberlakukan perdagangan bebas. Oleh karena itu, banyak perusahaan Inggris yang berdiri

di Indonesia. Pengaruh Revolusi Industri juga sampai ke negeri Belanda dan memengaruhi

sikap terhadap tanah jajahan. Politik imperialisme Belanda yang awalnya menggunakan

caracara kuno, yaitu pemerasan, kekerasan, dan eksploitasi kekayaan Indonesia di kemudian

hari mendapat protes dari kaum humanis Belanda yang berpaham liberal. Muncullah politik

Etis di Indonesia. Keuntungan yang diperoleh bangsa Indonesia dari perubahan sikap Belanda

tersebut adalah sebagai berikut:

Politik Etis memberi kesempatan pada bangsa Indonesia untuk memperoleh edukasi atau

pendidikan sehingga dapat membawa pemikiran yang lebih maju.

Politik Kolonial Liberal memberi angin kebebasan bagi bangsa Indonesia untuk

berhubungan langsung dengan bangsa-bangsa asing lainnya.

3. Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan

perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki

Page 6: Summary Perdagangan Internasional

suatu negara. Merkantilisme tertuang dalan peraturan negara yang berbentuk proteksionime

dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara

mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.

Kekayaan dan kemakmuran suatu negara diukur dari perbandingan ekspor impornya

yang digambarkan dengan jumlah kapital dari logam mulia, mineral berharga dan komoditas

lainnya. Seolah-olah ekspor dan impor berada dalam suatu timbangan di mana jika ekspor

berlebih meka neraca perdangangan dianggap untung. Dengan adanya keuntungan maka

terjadi peningkatan pendapatan negara yang harus dibayar & diimbangi secara tunai dengan

emas.

A. Latar Belakang Merkantilisme

1. Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan

Belanda).

2. Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan

rakyatnya.

3. Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.

4. Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.

5. Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-

wilayah baru.

B. Tujuan Merkantilisme

1. Memperbanyak aset dan modal negara/raja

2. Melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara

3. Untuk membiayai negara/raja sebagai satu-satunya penguasa ekonomi

4. Membiayai dan memperkuat armada perang

C. Negara Penganut Merkantilisme

1. Merkantilisme di SpanyolPerang Salib mengakibatkan terjadinya perdagangan antara negara-negara Eropa

dengan negara-negara Timur Tengah. Namun, jalur perhubungan darat ke India (jalur

khafilah) sangat berbahaya dan mahal. Sampai akhirnya Vasco Da Gama dari Portugis

menemukan jalur laut yang lebih murah dengan berlayar mengelilingi Afrika.

Suatu perjalanan yang dilakukan Colombus dibiayai Spanyol, sehingga membuat

Spanyol menjadi negara yang memenangkan perlomban dalam persaingan untuk

Page 7: Summary Perdagangan Internasional

mendapatkan barang dagangan berupa emas dan perak, juga daerah untuk memasarkan

produknya.

2. Merkantilisme di Prancis

Pada zaman Raja Louis XVI yang menjadi Menteri Perdagangan dan Keuangan

adalah Jean Baptiste Colbert, yang menjadi seorang diktator. Tujuan kebijakan Colbert

lebih diarahkan kepada kekuasaan dan kejayaan negara daripada untuk meningkatkan

kekayaan setiap orang. Ia berjuang keras untuk memajukan industri dan perdagangan

Prancis sehingga di Prancis faham merkantilisme terkenal dengan sebutan Colbertisme.

3. Merkantilisme di Inggris

Merkantilisme dimulai pada zaman pemerintahan Raja Henry VII sampai zaman ratu

Elizabeth. Pada pemerintahan Ratu Elizabeth I, tokoh merkantilis yang terkenal adalah

Perdana Menteri Cromwel (1558 -1603).

Tindakan yang dilakukan Cromwell:

Melindungi perikanan dengan melarang rakyat memakan daging pada hari

tertentu dan menggantinya dengan ikan.

Melindungi peternakan dan industri wol melalui undang-undang peci, yaitu

setiap pria, yaitu setiap pria berusia diatas 6 tahun harus mengenakan peci dari

wol.

Mengeluarkan UU pelayaran yang disebut Act of Navigation.

D. Ide Pokok dari Merkantilisme:

Negara harus memperbanyak kekayaannya dengan menumpuk logam mulia.

Volume perdagangan global harus ditingkatkan dengan memperbesar ekspor dan

menekan impor.

Surplus yang diperoleh dari nett ekspor akan dibayar dengan logam mulia, sehingga

semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.

Jumlah logam mulia yang dimiliki suatu negara sebagai alat pembanding tingkat

kemakmuran di antara negara yang lain.

Logam mulia digunakan sebagai modal membiayai armada perang untuk

memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.

Page 8: Summary Perdagangan Internasional

4. Teori Keunggulan MutlakAdam Smith mengemukakan bahwa masing-masing negara akan mengkhususkan diri

dalam memproduksi barang-barang yang dapat di produksinya dengan lebih efisien memiliki

suatu keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang dibuat/diproduksi.

Dalam hal ini Adam Smith berpendapat dengan doktrin merkantilis yang menyatakan

bahwa kekayaan suatu negara dicapai dari surplus ekspor. Kekayaan akan bertambah sesuai

dengan skill serta efisiensi dengan tenaga kerja yang digunakan dan sesuai dengan

persentase penduduk yang melakukan pekerjaan tersebut. Adam Smith berpendapat bahwa

sumber tunggal pendapatan adalah produksi hasil tenaga kerja serta sumber daya ekonomi.

Menurut Smith suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut bisa

menghasilkan barang dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dari pada negara lain,

yaitu karena memiliki keunggulan mutlak dalam produksi barang tersebut. Adapun

keunggulan mutlak menurut Adam Smith merupakan kemampuan suatu negara untuk

menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih

sedikit dibanding kemampuan negara-negara lain. Keunggulan absolut merupakan

kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu barang lebih murah daripada negara lain.

Keunggulan Absolut (absolute advantage) terjadi apabila suatu negara dapat

memproduksi suatu barang dengan harga yang jauh lebih murah dan/atau dengan kualitas

yamg lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara manapun. Keunggulan absolut

sejati jarang sekali terjadi, contoh yang mendekati keunggulan absolut misalnya Minyak dari

Arab Saudi, Kopi dari Brazil dan timah dari Kanada. Keunggulan absolut ini juga sangat

relatif pada kenyataannya. Misalnya para ahli mengatakan bahwa perkebunan anggur di

Perancis menghasilkan minuman anggur (wine) terbaik di dunia. Dalam perkembangannya,

California dapat menghasilkan anggur yang juga sangat baik, sama enaknya dan memeiliki

berbagai jenis dan juga dijual dengan harga yang lebih rendah.

Adam Smith mengemukakan idenya tentang pembagian kerja internasional yang

membawa pengaruh besar bagi perluasan pasar barang-barang negara tersebut serta

akibatnya berupa spesialisasi internasional yang dapat memberikan hasil berupa manfaat

perdagangan yang timbul dari dalam atau berupa kenaikan produksi serta konsumsi barang-

barang dan jasa-jasa. Menurut Adam Smith bahwa dengan melakukan spesialisasi

internasional, maka masing-masing negara akan berusaha untuk menekan produksinya pada

barang-barang tertentu yang sesuai dengan keuntungan yang dimiliki baik keuntungan

alamiah maupun keuntungan yang diperkembangkan.

Page 9: Summary Perdagangan Internasional

Yang dimaksud dengan keuntungan alamiah adalah keuntungan yang diperoleh karena

suatu negara memiliki sumberdaya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain baik kualitas

maupun kuantitas. Sedangkan yang dimaksud dengan keuntungan yang di perkembangkan

adalah keuntungan yang diperoleh karena suatu negara telah mampu mengembangkan

kemampuan dan ketrampilan dalam menghasilkan produk-produk yang diperdagangkan yang

belum dimiliki oleh negara lain (Soelistyo, 1991:28).

Teori keunggulan mutlak ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok, antara lain:

a. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja,

b. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama,

c. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang,

d. Biaya transport ditiadakan.

Teori ini memusatkan perhatiannya pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu

barang diukur engan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang.

Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut.

Masngudi (2006) menjelaskan bahwa teori keunggulan absolut dari Adam Smith

mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

a. Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan dengan mekanisme apa dunia

memperoleh keuntungan dan output dan bagaimana dibagikan di antara para

penduduk masing-masig negara.

b. Teori keunggulan absolut tidak menjelaskan bagaimana jikalau negara yang satu

sudah mengadakan spesialisasi sedangkan yang lain masih memproduksikan kedua

produk.

c. Bahwa labor productivity berbeda-beda.

d. Bahwa Adam Smith tak terpikirkan adanya negara negara yang sama sekali tidak

memiliki keunggulan absolut.

http://www.organisasi.org/1970/01/arti-definisi-pengertian-merkantilisme-serta-aspek-politik-

mercantilism-sejarah-dunia.html

Page 10: Summary Perdagangan Internasional

http://www.gurusejarah.com/2014/09/revolusi-industri.html

https://www.academia.edu/6289164/BAB_I


Top Related