BAB V
STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS MUSIK UNDERGROUND
“STRANGLE OVER HEAD CREW” (SOHC) DI SALATIGA DALAM
MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS KELOMPOK
5.1 Strategi Komunikasi Strangle Over Head Crew
Strangle Over Head Crew sebagai sebuah komunitas yang sudah cukup
lama terbentuk sejak 7 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 9 desember
2009, memiliki karakteristik komunikasi yang menjadi ciri khas yang mana
tidak ditemui di komunitas yang lain. Komunitas SOHC yang dibentuk pada
mulanya sebagai sekumpulan anak muda penggemar musik underground
kemudian tumbuh menjadi komunitas yang juga peduli terhadap lingkungan
sosial dimana komunitas tersebut berada. Dalam proses pertumbuhannya
selama 7 tahun komunitas ini mengalami dinamika sosial yang cukup
menarik salah satunya jika dilihat dari perspektif komunikasi sosial. Dalam
tubuh komunitas SOHC terdapat fenomena-fenomena komunikasi yang
jarang ditemui di beberapa komunitas lainnya.
Pada bagian ini penulis ingin menggambarkan hasil penelitian penulis
di komunitas SOHC dalam kerangka strategi komunikasi yang terjadi pada
komunitas SOHC. Seperti yang telah penulis gambarkan secara singkat pada
bab sebelumnya bahwa komunitas SOHC memiliki strategi komunikasi yang
cukup menarik untuk diteliti. Penulis ingin memaparkan bagaimana strategi
komunikasi yang terbangun antar anggota komunitas SOHC dengan sesama
anggota maupun lingkungan di luar komunitas tersebut.
5.1.1 Terbentuknya Komunitas Strangle Over Head Crew
De vito(1997 : 340) mengungkapkan bahwa komunikasi dalam
komunitas merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di
dalam komunitas tersebut baik formal maupun informal, semakin besar
komunitas maka akan berpengaruh pada kompleksitas komunikasinya.
Hal ini terjadi juga pada komunitas SOHC yang pada awalnya hanya
beranggotakan 10 orang (Aulia, Nanda Febri, Boby, Rendi, Aji, Wahyu,
Candra, Randu, Prastowo, Rejo). Pada mulanya komunitas ini dibentuk
atas dasar kesamaan dan kecintaan terhadap musik, seperti yang
diutarakan oleh segenap anggota yang menjadi nara sumber dalam
penelitian ini, salah satunya adalah Aulia1 yang mengatakan bahwa :
“kesamaan hobi merupakan dasar terbentuknya komunitas ini”
Dalam hal ini, bahwa komunikasi memiliki tujuan salah satunya
adalah berhubungan yang berangkat dari motivasi individu untuk
melakukan sosialisasi dengan orang lain yang memiliki kesamaan
minat, hal ini menurut De Vito menimbulkan rasa aman bagi individu
ketika berada dalam satu komunitas yang anggotanya memiliki minat
yang sama, dalam kasus penelitian ini segenap anggota komunitas
SOHC memiliki kesamaan minat yakni kesukaan musik dan bermusik.
5.1.2 Opinion Leader Dalam Komunitas Strangle Over Head Crew
Dalam komunitas SOHC komunikasi terjalin sebagai sebuah upaya
untuk menyatukan persepsi diantara penggemar musik, komunikasi
yang terbangun memiliki strategi yang hampir sama dengan komunitas-
komunitas lain. De vito menggambarkan bahwa strategi komunikasi
komunitas merupakan strategi yang sama pada sebuah organisasi baik
formal ataupun non formal. Komunitas SOHC memiliki struktur
kepengurusan yang sama pada sebuah organisasi. Komunitas ini
memiliki ketua, penasehat, serta anggota yang didalamnya tentu saja
terdapat hierarki atau tingkatan komunikasi yang bersifat top down,
bottom up maupun lateral. Dalam beberapa hal ketua memiliki peran
penting pada saat pengambilan keputusan, secara ideal ini terjadi pada
sebuah organisasi manapun, namun dalam komunitas SOHC figur ketua
tidak serta merta memiliki otoritas dalam pengambilan keputusan,
anggota dan penasehat juga memiliki peran yang sama dalam
1 Wawancara Denga Aulia Pada 21 Januari 2016
menentukan keputusan tersebut, inilah yang menjadi pembeda
komunikasi komunitas dengan komunikasi organisasi formal.
Dalam komunitas SOHC anggota memiliki peran penting pada
saat menentukan agenda-agenda yang akan berlangsung, ini nampak
pada wawancara penulis dengan beberapa pengurus komunitas SOHC,
ketika ditanya tentang bagaimana situasi pada saat pertemuan, rata-rata
nara sumber menjawab keputusan pertemuan adalah keputusan bersama
dan ketua hanya memfasilitasi sebagai penghubung ide-ide dari
anggota. Dalam proses komunikasi komunitas SOHC memiliki figur
yang menjadi opinion leader atau orang yang sering didengar pendapat-
pendapatnya. Seperti pada saat penulis mewawancarai Aulia dan Reza2
:
Penulis : “Mas Aulia dan Reza, didalam komunitas SOHC ini apakah ada figure yang
dituakan atau sebagai “si pemberi nasehat” jika ada konflik yang terjadi
atau ada anggota yang meminta pendapat”?
Aulia dan Reza : “Kalau yang dituakan sih nggak ada, soalnya umur kita rata – rata
masih sama, seumuran gitu, tapi kalau figure sebagai pemberi
nasehat ada, yaitu saudara Boby, dia juga selaku penanggung
jawab di SOHC ini, kenapa kita pilih dia sebagai pemberi
nasehat, karena menurut kita dia lah yang lebih dewasa dalam
menangani setiap masalah yang kita alami selama ini, dan juga
sering anggota SOHC yang meminta saran kepada dia kalau lagi
ada masalah diluar”.
Rata – rata dari mereka menjawab ada penasehat yang sekaligus
menjadi tempat untuk meminta pendapat, dalam hal ini ada seorang
yang menjadi penasehat komunitas, perannya terkadang melebihi figur
seorang ketua yakni Boby Putra juga selaku penanggung jawab SOHC.
Apabila terjadi konflik antar anggota atau perbedaan pendapat yang
cukup tajam figur inilah yang menjadi tempat untuk menyelesaikan
masalah tersebut. 2 Wawancara Dengan Aulia Dan Reza Pada 21 Januari 2016
Komunitas SOHC pada saat ini memiliki 35 anggota baik anggota
lama maupun yang baru, dalam merekrut anggota komunitas ini tidak
memiliki syarat khusus yang diberlakukan. Hanya saja ada ketentuan
tidak tertulis yang menjadi kesepakatan bersama yakni semua orang
berhak menjadi anggota komunitas SOHC yang penting mempunyai
kesamaan cara pandang yakni suka berorganisasi, mudah bergaul dan
memiliki kemauan untuk saling berbagi, hal ini nampak pada saat
penulis mewawancarai beberapa anggota komunitas SOHC yaitu Boby
dan Aulia3 sebagai berikut :
Penulis : “Apakah ada syarat khusus yang harus dipenuhi jika ingin menjadi
anggota SOHC”?
Boby dan Aulia : “Di SOHC ini tidak ada syarat khusus untuk ikut bergabung
dikomunitas kita, yang penting mudah bergaul, mempunyai
cara pandang yang sama, suka berorganisasi, saling berbagi,
dan yang lain – lain, yang penting bersifat positif saja”.
Hasil dari wawancara yaitu, rata-rata diantara mereka menjawab
tidak ada syarat khusus, yang penting mau bergaul dan berbagi dengan
sesama anggota komunitas. De vito menggambarkan situasi ini sebagai
tujuan dari komunikasi yang bertujuan untuk saling berhubungan yang
menjadi motifasi paling kuat bagi individu untuk menjalin hubungan
dengan orang lain, perasaan ingin merasa nyaman disayangi dan
dicintai oleh orang lain.
Dalam komunitas ini tidak diberlakukan aturan-aturan tertulis
seperti dalam organisasi formal, hal ini penulis temukan pada saat
mewawancarai beberapa anggota komunitas yaitu Aulia dan Boby4,
terkait ada atau tidaknya aturan yang harus ditaati oleh segenap
anggota, sebagai berikut :
3 Wawancara Dengan Boby Dan Aulia Pada 21 Januari 2016
4 Wawancara Dengan Aulia Dan Boby Pada 21 januari 2016
Penulis : “Adakah aturan umum ataupun khusus yang harus ditaati di SOHC? Apabial
ada, jika terjadi pelanggaran apa sanksinya”?
Aulia dan Boby : “Aturan – aturan semacam itu nggak ada di komunitas kita, hanya
ada aturan tidak tertulis yang wajib anggota SOHC taati,
seperti menjaga nama baik komunitas dan tidak memakai obat
– obatan terlarang saja, jika mereka melanggar itu, kita tidak
segan – segan mengeluarkan dari komunitas”.
Hasil wawancara tersebut penulis menemukan fakta bahwa rata –
rata menjawab tidak ada tata aturan yang secara khusus dibuat, namun
ada semacam aturan tak tertulis yang harus dipenuhi sebagai bentuk
tanggung jawab atas terjaganya nama baik komunitas SOHC. Hal ini
merupakan satu bentuk karakteristik dalam strategi komunikasi sebuah
komunitas, pesan-pesan yang diproduksi bukan merupakan pesan-pesan
terstruktur dan mengikat secara hukum namun lebih pada bagaimana
menghargai sebuah pertemanan yang terjalin dalam komunitas yang
harus dijaga bersama.
5.1.3 Konflik Dalam Komunitas Strangle Over Head Crew
Dalam komunitas ini tak jarang setiap anggota memiliki konflik
dengan anggota yang lain, misalnya seperti wawancara penulis dengan
Aulia, Boby dan Reza Saputra yang mengungkapkan bahwa masalah
yang sering timbul kebanyakan adalah masalah memperebutkan wanita
yang sama, perbedaan pendapat, bercanda yang berlebihan, dan juga
ada salah satu anggota mencemarkan nama baik SOHC, hal ini biasanya
diselesaikan dengan mediasi penasehat umum. Walaupun penasehat
umum memiliki peran penting namun pada akhirnya yang bisa
menyelesaikan adalah pihak-pihak yang berkonflik itu sendiri.
Beberapa konflik yang pernah terjadi di komunitas SOHC seperti
berikut :
Hasil wawancara penulis dengan Aulia, Boby dan Reza5.
Penulis : “Mas apa pernah terjadi konflik di komunitas SOHC ini? Dan apa saja
konflik yang pernah terjadi”?
Aulia, Boby dan Reza : “Pernah mas, sekitar tahun 2012 dan 2013 yang lalu konflik
ini terjadi, yang disebabkan memperebutkan wanita dan
masalah uang yang berdampak mencemarkan nama baik
komunitas”.
1. Bersaing mendapatkan wanita yang sama.
Konflik ini terjadi sekitar tahun 2012 saat mereka masih duduk
dibangku SMA, yang melibatkan Nanada Febri dan Fatah, kedua anggota
ini sama – sama menyukai wanita yang sama bernama Diana. Namun
awalnya kedua belah pihak ini tidak saling mengetahui jika mereka sama –
sama menyukai Diana, mereka mendekati Diana dengan melalui media
sosial facebook dan twitter dengan cara private massage, dengan tujuan
untuk memikat hati wanita tersebut (PDKT). Dan suatu saat mereka dan
anggota SOHC yang lain bermain bersama dan kebetulan Diana juga ikut,
dan Nanda Febri pun menawarkan kepada Diana untuk berboncengan
bersama, dan saat itu juga Fatah merasa cemburu karena wanita yang dia
sukai didekati oleh Nanda Febri. Disinilah Nanda Febri dan Fatah
bertengkar yang mengakibatkan terpecahnya persahabatan mereka, namun
tidak lama akhirnya mereka rukun kembali dengan cara strategi
komunikasi SOHC yang sudah sering diterapkan maka dipertemukannya
keduabelah pihak, dan didampingi oleh penengah dan diselesaikan dengan
cara kekeluargaan, supaya solidaritas komunitas SOHC tetap terjaga.
Sumber : Wawancara dengan Aulia
2. Mencemarkan nama baik komunitas SOHC.
Konflik ini terjadi akibat dari Fatah, sekitar tahun 2013, Fatah suka
meminjam uang kepada teman – temannya, namun peminjaman uang ini
5 Wawancara Dengan Aulia, Boby, Reza Pada 25 Maret 2016
dilakukan tidak sewajarnya orang meminjam uang, karena Fatah
meminjam uang untuk membayar hutangnya kepada orang lain, yang
biasanya disebut gali lubang tutup lubang. Dan suatu ketika, dia
meminjam uang kepada temannya yang beranggotakan komunitas lain,
namun peminjaman ini tidak terselesaikan dengan baik yang
mengakibatkan konflik antara Fatah dan anggota komunitas lain ini,
masalah tersebut sempat mengundang kekuatiran komunitas SOHC karena
dapat mencemarkan nama baik SOHC dimata komunitas yang lain.
Akhirnya Fatah dan anggota komunitas lain ini dipertemukan untuk
menyelesaikan permasalahan ini, dan juga Fatah disidang dan di introgasi
oleh anggota SOHC, dengan cara diberi masukan yang positif supaya tidak
mengulangi kembali, itu strategi komunikasi SOHC dalam menyelesaikan
masalah, dan dari konflik ini solidaritas sesama anggota semakin erat.
Sumber : Wawancara dengan Boby dan Reza
5.2 Solidaritas Dalam Komunitas Strangle Over Head Crew
Dalam sebuah komunitas terutama yang sudah lama terbentuk seperti
komunitas SOHC cenderung memiliki tingkat konflik yang cukup tinggi,
apabila dalam konflik tersebut segenap komunitas mampu mengatasi dan
menyelesaikan secara baik maka akan memunculkan solidaritas yang begitu
kuat diantara anggotanya. Komunitas SOHC sebagai sebuah komunitas anak
muda yang memiliki karakter meledak-ledak, penasaran terhadap hal-hal
baru, berpikir pendek menjadi sebuah keunikan tersendiri ketika ia mampu
bertahan selama kurang lebih 7 tahun. Mengingat beberapa komunitas yang
lain di kota Salatiga tidak mampu bertahan lama karena terbentur konflik
antar anggota.
Pada bagian ini penulis ingin menggambarkan strategi komunikasi
dalam komunitas SOHC dalam mempertahankan solidaritas kelompok yang
terbangun dalam komunitas SOHC sehingga mampu bertahan dalam kurun
waktu yang cukup lama yakni hampir 7 tahun. Komunitas SOHC memiliki
beberapa keunikan diantaranya kemampuannya untuk memberikan
sumbangsih yang berguna tidak hanya bagi anggotanya namun juga bagi
lingkungan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan SOHC, hal ini merupakan strategi
komunitas agar bisa bertahan sampai lama dan tetap solid. Seperti membuat
event konser musik, olahraga bersama, berbuka puasa bersama saat bulan
puasa dan membuat band.
Beberapa event yang dibuat SOHC adalah :
a. Konser Musik
Ancaman Akhir Zaman #1
Acara ini adalah event pertama kali yang di buat oleh SOHC, yang
diselenggarakan di Balai dukuh warak Salatiga, pada tanggal 28 februari
2010.
Gambar 7 Pamflet Ancaman Akhir Zaman #1
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Gambar 8 Acara Ancaman Akhir Zaman #1
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Ancaman Akhir Zaman #2
Acara ini adalah event kedua yang dibuat SOHC pada tanggal 9 juli 2011
berada di gedung korpri kridanggo Salatiga, perbedaan dari acara ini
adalah tempatnya lebih besar dan kwalitas soundnya lebih bagus.
Gambar 9 Pamflet Ancaman Akhir Zaman #2
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Gambar 10 Acara Ancaman Akhir Zaman #2
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Hell In A Cell 2013
Hell In A Cell event ketiga dari SOHC, acara ini bertempat di gedung
korpri kridanggo Salatiga, pada tanggal 27 desember 2013, acara ini
banyak didukung juga oleh sponsor – sponsor untuk suksesnya acara ini,
penontonya pun semakin banyak dan band – band yang didatangkan juga
sudah naik daun di dunia musik underground.
Gambar 11 Pamflet Hell In A Cell 2013
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Damnation
Acara SOHC ditahun 2014 di gedung korpri kridanggo Salatiga, pada
tanggal 5 juni 2014. Tahun demi tahun event yang dibuat SOHC semakin
berkembang dan semakin terkonsep dengan rapi dan baik, karena cara
berpikir setiap anggota lebih dewasa dan lebih matang dalam memutuskan
konsep acara.
Gambar 12 Pamflet Damnation
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Gambar 13 Panitia Damnation
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Hell In A Cell 2015
Acara terakhir yang dibikin SOHC pada tanggal 30 mei 2015 di
gedung tennis indoor kridanggo Salatiga, event ini semakin megah dari
event tahun – tahun sebelumnya, tempatnya lebih besar, soundnya lebih
bagus, bandnya bagus – bagus dan penontonnya lebih banyak, kurang
lebih 1200 orang masuk didalam gedung tennis indoor ini.
Gambar 14 Pamflet Hell In A Cell 2015
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Gambar 15 Acara Hell In A Cell 2015
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Hell In A Cell 2015 adalah acara terakhir yang mereka buat, acara
ini juga dibilang sangat sukses, karena banyaknya penonton yang datang
sekitar 1200 orang, kesuksesan acara ini dapat dilihat dari acara – acara
sebelumnya.
Dalam menyelenggarakan konser tersebut tentunya terdapat
beberapa panitia yang mengurus konser tersebut. Panitia tersebut
merupakan anggota SOHC sendiri. Dari acara pertama sampai acara yang
terakhir mereka buat, dapat dinilai sukses karena berlangsung dengan
lancar dan juga berhasil mendatangkan semakin banyak penonton. Dari
setiap acara yang mereka buat pasti ada rintangannya, seperti ijin
kepolisian, sewa tempat, dan dana yang mereka butuhkan, namun semua
itu tidak mengendorkan semangat para anggota SOHC untuk terus
berjalan mambuat konser musik, dan strategi – strategi yang dilakukan
SOHC dapat berjalan dengan lancar, juga setiap anggota suda dibekali
rasa solidaritas dan kekompakan agar setiap acara yang mereka buat
berjalan lancar dan sukses. Perkembangan setiap acara juga dapat dilihat
dari band – band yang main di setiap acara, dari yang awalnya hanya
mengundang band – band lokal Salatiga, SOHC setiap tahunnya bisa
mengundang band dari luar kota yang sudah naik daun di dunia musik
underground.
Analisis Strategi Komunikasi SOHC dalam Mempertahankan
Solidaritasnya Melalui Konser yang Diselenggarakan
Dalam menentukan sebuah strategi komunikasi akan selalu dihubungkan
dengan:
Siapa saya bicara
Maksud apa saya bicara
Pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang
Cara bagaimana saya menyampaikan pesan kepada seseorang
Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut. (Liliweri,2011:240)
Maka untuk menganalisis strategi komunikasi dari komunitas
SOHC dalam mempertahankan solidaritasnya adalah sebagai berikut;
Siapa SOHC bicara?
SOHC dalam acaara konser tersebut merupakan panitia yang
menyelanggarakan konser tersebut.
Maksud apa SOHC bicara?
SOHC mempunyai maksud dalam menyelenggarakan acara
tersebut adalah meramaikan pergerakan musik underground di
Salatiga. Selain itu SOHC juga bermaksud untuk mengangkat
musik underground supaya dapat lebih berkembang
Pesan apa yang harus disampaikan kepada seseorang?
SOHC mempunyai pesan disetiap acara yang mereka buat, yaitu
agar seluruh pecinta musik underground dapat menikmati dan
dapat melihat band – band yang main atau yang sedang naik daun,
bukan hanya itu, SOHC juga mempunyai pesan agar pergerakan
musik underground di Salatiga dapat berkembang.
Cara bagaimana SOHC menyampaikan pesan kepada seseorang?
Membuat acara konser musik yang melibatkan pemusik
underground di Salatiga dan sekitarnya, juga ada dari luar kota.
Bagaimana mengukur dampak pesan tersebut?
1. Dapat diukur dengan cara melihat banyak penonton yang suka
musik underground dilihat dari jumlah penonton yang
meningkat.
2. Dari keberhasilan SOHC membuat acara, mereka semakin solid
dan tetap terus mengadakan konser musik underground.
b. Olahraga
Kegiatan lain yang dilakukan SOHC adalah olahraga sepak bola.
Olahraga ini juga menjadi salah satu faktor terpenting untuk menjaga
solidaritas dan kekompakan antar anggota kelompok, dan mempunyai
manfaat yang positif untuk kesehatan setiap anggota. Kegiatan olahraga ini
tidak hanya dilakukan oleh anggota SOHC saja, namun siapa saja yang
ingin ikut bergabung tentu saja diperbolehkan seperti gambar dibawah ini.
Kegiatan seperti ini juga salah satu strategi komunikasi mereka agar
solidaritas anggota tetap terjaga, bukan hanya di dalam komunitas SOHC,
namun juga diluar komunitas.
Gambar 16 Kegiatan olahraga sepak bola
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
c. Berbuka puasa bersama
Kegiatan saat bulan puasa yang dilakukan SOHC adalah berbuka
puasa bersama, acara ini diikuti oleh semua anggota SOHC dari berbagai
macam agama, tidak hanya yang beragama Islam saja. Maksud dari
kegiatan ini adalah, agar menunjukkan bahwa SOHC bukan hanya sebuah
komunitas yang berfokus kepada musik underground saja, namun SOHC
juga ingin menunjukan bahwa mereka tetap solid dalam merayakan hari
raya dengan tidak memandang latar belakang anggota mereka. Strategi
tersebut juga berhasil meningkatkan dan mempertahankan solidaritas
SOHC, karena tidak sedikit anggota SOHC yang datang namun hampir
semua turut hadir dalam acara buka bersama tersebut.
Gambar 17 Berbuka puasa bersama
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
d. Membuat band
Selain kegiatan – kegiatan diatas, beberapa anggota SOHC juga
membuat band, tujuannya agar setiap anggota yang mempunyai bakat
dalam bermusik bisa dikembangkan didalam band komunitas ini, ada
beberapa band yang ada di dalam SOHC, seperti Vascular, Silence Dead
dan Judas Iskariot, dan ini juga salah satu dari strategi mereka untuk
menjaga solidaritas antar anggota, karena dengan dibuatnya band – band
tersebut, pertemuan dan komunikasi mereka semakin bertambah, hal itu
bisa mengakibatkan solidaritas dan kekompakan mereka bertambah.
Gambar 18 Band Vascular
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew
Gambar 19 Band Silence Dead
Sumber : Dokumen Strangle Over Head Crew