-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
1/150
SKRIPSI
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DENGAN
STATUS GIZI SISWA SD INPRES 2 PANNAMPU
KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR
TAHUN 2012
MUHAMMAD FAISALK 211 08 306
Skr ipsi I ni Di ajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Gizi
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
2/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
3/150
RINGKASAN
Universitas HasanuddinFakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi Ilmu Gizi
MUHAMMAD FAISAL
“ HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DENGAN STATUS GIZI
ANAK SEKOLAH KELAS IV DAN V SD INPRES 2 PANNAMPU
KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR TAHUN2012 “ (xv + 94 Halaman + 10 Tabel + 2 Gambar + 7 Lampiran)
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut adalah
generasi penerus bangsa. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa pertumbuhan tersebut pemberian nutrisi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakandengan sempurna. Banyak sekali masalah yang ditimbulkan dalam pemberianmakanan yang tidak benar dan menyimpang. Penyimpangan ini mengakibatkangangguan pada banyak organ dan sistem tubuh anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antaraasupan gizi mikro dengan status gizi pada anak kelas IV & V di SD Inpres 2Pannampu Makassar. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian analitikobservasional dengan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukanmenggunakan teknik Proporsional Random Sampling dengan jumlah sampel 82orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder dan data
primer. Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan beberapa programkomputer yaitu SPSS versi 16, Nutrisurvey, dan WHO Antro plus 2007.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara asupan vitaminA (p=0,013) dan Zink (p=0,015) dengan status gizi menurut indikator IMT/Userta tidak ada hubungan antara asupan vitamin C (0,820), vitamin D (0,340), Fe(0,382), yodium (0,511) dan Ca (p=0,306) dengan status gizi menurut indikatorIMT/U. Ada hubungan antara vitamin D (p=0,047), yodium (p=0.019) dan Ca(p=0,047) dengan status gizi menurut indikator TB/U serta tidak ada hubunganantara asupan vitaminA (p=0,622), vitamin C (p=0,412), Fe (p=0,388) dan Zink
(p=0,416) dengan status gizi menurut indikator TB/U.Dari hasil penelitian disarankan kepada anak sekolah dasar agarmengkonsumsi makanan yang bervariasi, kepada pihak sekolah agar memantaustatus gizi siswa melalui pengukuran antropometri secara rutin dan kepada
petugas kesehatan, disarankan agar lebih meningkatkan program penyuluhantentang gizi seimbang kepada anak sekolah dasar.
Daftar Pustaka : 59 (1985-2012)Kata Kunci : Zat Gizi Mikro, Status Gizi anak Sekolah
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
4/150
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi atas izin-Nya hingga penulis dapat
merampungkan skripsi ini. Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah menanamkan kesabaran dan semangat perjuangan
bagi semua umatnya.
Selesainya penulisan ini tidak terlepas dari aral dan hambatan, tetapi
berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat
mengatasi semua itu. Oleh karenanya, dengan segala keikhlasan dan kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Bapak Dr. Saifuddin Sirajuddin, MS dan ibu Ulfah Najamuddin, S.Si,
M.Kes selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan pikiran untuk memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis. Perkenankan
pula penulis dengan segala rasa hormat menghaturkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada
1. Bapak Dr. Djunaedi M Dachlan, MS selaku penasehat akademik yang telah
dengan sabar memberikan bimbingan, arahan dan nasehat selama penulis
menempuh pendidikan di FKM Unhas.
2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Prof.Dr. HM. Alimin Maidin, MPH
dan Pembantu Dekan, Staf Pengajar serta seluruh karyawan atas bantuan dan
kerjasamanya.
3. Ibu Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt., M.Kes selaku Ketua Program Studi
Ilmu Gizi, dan selaku penguji atas saran, bimbingan dan masukan serta
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
5/150
motivasinya dalam penyusunan skripsi maupun kegiatan pendidikan yang
selama ini dijalani penulis.
4. Bapak Abdul Salam, SKM, M.Kes selaku penguji atas saran, bimbingan dan
masukan serta motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Suriah, SKM, M.Kes selaku penguji atas saran, bimbingan dan
masukan serta motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, bapak Walikota Makassar, dan Kepala
Dinas Pendidikan Kota Makassar beserta stafnya atas bantuan memberikan
izin dan rekomendasi penelitiannya.
7. Ibu Kepala Sekolah SD Inpres 2 Pannampu besrta stafnya atas segala
bantuan dan kerjasamanya selama melakukan penelitian.
8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
atas segala jerih payah dan pengorbanan dalam memberikan pengetahuan ilmu
gizi dan kesehatan selama ini.
9. Para staf dan pegawai di Program Studi Ilmu gizi dan Akademik Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang telah membantu segala
proses hingga selesainya skripsi ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2008, terkhusus sahabat-sahabat rantau
Aldhy Gilar Permana, Putra Perdana K, Muhammad Fadli, Muhammad
Ikhsan A, La Ode Ahmad Mardin, Irfan, dan La Ode Abd Malik yang
telah memberikan pelajaran kepada peneliti tentang arti sebuah pertemanan,
persahabatan, dan kebersamaan, Thanks for this beautiful friendship,terima
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
6/150
kasih atas perhatian dan dukunganta selama ini kawan. Hidup MAHASISWA,
Hidup MAHAGIPALA.
11. Kanda-kanda senior dan adik-adik Angk. 2009, 2010, dan 2011 yang selama
ini menjadi teman berbagi pemikiran dan pendapat di saat berlangsungnya
proses-proses kemahasiswaan di kampus ungu tercinta ini.
12. Kepada Om Rajab, Om Said dan Alm. Tante Oci yang telah memberikan
bantuan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan
hinggan kejenjang S1.
13. Dan juga kepada seluruh pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu
persatu yang telah memberikan bantuan moril dan materil, sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya.
Akhirnya, sembah sujud penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta
Ayahanda Alm. H. Marsuki dan Ibunda Hj. Sitti Rohani yang telah memberikan
doa restu, cinta dan pengorbanan yang tulus sedari kecil hingga penulis bisa
menjadi seperti sekarang ini. Untuk Kakakku yang tersayang, Masriadi, SKM
terima kasih atas dukungan moral dan materilnya selama penulis menjalani proses
perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu sangat diharapkan tegur sapa yang sehat dan kritikan yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
Semoga amal dan bantuan dari semua pihak mendapat pahala dari Allah
SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang memerlukan. Amin
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
7/150
Makassar, Juli 2012
Penulis
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
8/150
DAFTAR ISI
HAL
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................ iv
RINGKASAN ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Anak Sekolah Dasar ......................... 12
B. Tinjauan Umum tenang Status Gizi .......................................... 15
C. Tinjauan Umum tentang Gizi Mikro ........................................ 30
D. Kerangka Teori ......................................................................... 43
E. Kerangka Konsep ...................................................................... 44
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
9/150
F. Definisi Operasional ................................................................. 45
G. Hipotesis Penelitian .................................................................. 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 48
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 48
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 50
E. Pengolahan Data ....................................................................... 51
F. Analisis Data............................................................................. 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 54
B. Pembahasan .............................................................................. 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 88
B. Saran ........................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 90
LAMPIRAN
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
10/150
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Gizi 2005 ...................................................... 42
Tabel 2.2 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif .................................. 45
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden SD Inpres 2 Pannampu
Makassar Tahun 2012 .................................................................. 55
Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Keluarga responden SD Inpres 2
Pannampu Makassar Tahun 2012 ................................................ 56
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Penyakit Yang Pernah
Diderita Selama Sebulan Terakhir SD Inpres 2 Pannampu
Makassar Tahun 2012 .................................................................. 57
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (TB/U) SD
Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun 2012 .................................. 58
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U) SD
Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun 2012 .................................. 58
Tabel 4.6 Distribusi Asupan Gizi Mikro Responden Siswa SD Inpres
2 Pannampu Makassar Tahun 2012 ............................................. 59
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
11/150
Tabel 4.7 Hubungan Antara Asupan Gizi Mikro dengan Status Gizi
Berdasarkan IMT/U SD Inpres 2 Pannampu Makassar
Tahun 2012 .................................................................................. 60
Tabel 4.8 Hubungan Antara Asupan Gizi Mikro dengan Status Gizi
Berdasarkan TB/U SD Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun
2012 .............................................................................................. 67
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
12/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
13/150
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Formulir Kuesioner Penelitian
2. Food Models
3. Surat Ijin Penelitian
4. Surat Telah Melakukan Penelitian
5. Master Tabel Penelitian
6. HasilAnalisis Data
7. Foto-foto kegiatan
8. Daftar Riwayat Hidup
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
14/150
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh sumber
daya manusia yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang
tangguh, mental yang kuat, dan kesehatan yang prima serta cerdas. Bukti
empiris menunjukkan bahwa hal ini sangat terkait hubungannya dengan
status gizi yang dalam hal ini adalah status gizi baik. Status gizi yang baik
ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi dan penyakit infeksi.
Secara tidak langsung keadaan ini dipengaruhi oleh pola asuh dalam
keluarga, ketersediaan pangan, faktor sosial ekonomi, budaya dan politik.
Apabila kasus gizi kurang dan gizi buruk terus terjadi dapat menjadi salah
satu faktor pengambat dalam pembangunan nasional (Djaroh, 2010).
Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak usia tersebut
adalah generasi penerus bangsa. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal
tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar.
Dalam masa pertumbuhan tersebut pemberian nutrisi pada anak tidak selalu
dapat dilaksanakan dengan sempurna. Banyak sekali masalah yang
ditimbulkan dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang.
Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada banyak organ dan sistem
tubuh anak (Judarwanto, 2006).
Anak sehat menunjukkan gejala dan tanda pertumbuhan dan
perkembangan yang memuaskan, yaitu dapat mencapai potensi genetik secara
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
15/150
optimal. Salah satu faktor lingkungan fisik yang amat penting agar tumbuh
kembang anak berlangsung secara optimal adalah zat gizi harus dicukupi oleh
makanan sehari-hari (Sayogo, 2006). Pertumbuhan berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ
maupun individu. (Soetjiningsih, 1998).
Indonesia pada saat ini mengalami permasalahan beban ganda
masalah gizi, di mana ketika permasalahan gizi kurang belum terselesaikan,
muncul permasalahan gizi lebih. Gizi kurang banyak dihubungkan dengan
penyakit infeksi, maka gizi lebih atau obesitas dianggap sebagai sinyal awal,
dan munculnya kelompok penyakit-penyakit degeneratif/non infeksi yang
sekarang ini banyak terjadi di seluruh pelosok Indonesia. Fenomena ini sering
dikenal dengan sebutan New World Syndrom atau Sindrom Dunia Baru.
Tingginya prevalensi obesitas, gizi lebih, hipertensi, dislipidemi dan beberapa
penyakit degeneratife lainnya, menyebabkan tingginya angka morbiditas dan
mortalitas di Indonesia (Hamam, 2005).
Berdasarkan data SUSENAS yang diolah oleh Jahari (2000)
menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki
pertumbuhan anak-anak Indonesia belum dapat dikatakan optimal. Angka gizi
buruk ternyata masih fluktuatif dan keadaan terbaik, yakni prevalensinya
paling rendah justru dicapai pada tahun 1989 yaitu 6,04%. Pada tahun 1999
jumlah anak dengan status gizi buruk adalah 7,76% (Khomsan Ali, 2004).
Lebih dari sepertiga (36,1%) anak usia sekolah di Indonesia tergolong
pendek ketika memasuki sekolah, hal ini mengindikasikan adanya kurang gizi
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
16/150
kronis. Prevalensi anak pendek dari tahun ke tahun menunjukkan tidak
adanya perubahan yang berarti. Perubahan yang terjadi hanya sedikit sekali
yaitu 39,8% pada tahun 1994 menjadi 36,1% pada tahun 1999. Data secara
nasional tentang tinggi badan anak di 5 propinsi ditemukan prevalensi anak
pendek di kota besar 43,9% dan di desa 51,3% dan secara total ditemukan
prevalensi anak pendek 49,3% (Jamaluddin, 2008)
Penelitian yang dilakukan terhadap 600.000 anak sekolah dasar di 27
Provinsi menunjukkan bahwa pada umumnya anak sekolah dasar hanya
mengkonsumsi 70% dari kebutuhan energy setiap harinya, oleh karena itu
sangat diperlukan penambahan dalam bentuk makanan jajanan (Agresta,
2005).
Masalah kekurangan zat gizi khususnya KEP menjadi perhatian
karena berbagai penelitian menunjukkan adanya efek jangka panjang yaitu
terhadap pertumbuhan manusia. Kenaikan akan jumlah zat gizi diperlukan
untuk pertumbuhan kegiatan fisik tambahan, lagi pula anak umur ini sangat
peka terhadap penyakit infeksi dan penyakit menular yang dapat
menghabiskan simpanan zat gizi tubuh. Jadi apabila penyediaan makanan
keluarga tersebut kurang atau hanya makan 2 kali sehari, maka seringkali
anak dari kelompok usia sekolah ini akan peka terhadap gizi kurang.
Terpenuhinya pangan yang berkualitas dan berkuantitas pada usia sekolah
akan meningkatkan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia (Nursiah,
2003).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
17/150
Whatever was the father of a disease, an ill diet was the mother
(George Herbert pada tahun 1660 seperti dikutip Jellife et al) dua hal yang
dianggap paling umum menjadi penyebab masalah gizi di masyarakat,
penyakit infeksi dan asupan gizi rendah hingga menyebabkan defisiensi
secara nisbi (Suryani,2007).
Beberapa penelitian menggambarkan masalah gizi anak sekolah yaitu
penelitian yang menemukan 54% anak sekolah mengalami obesitas, 26,8%
gizi kurang, dan 24,9% stunting. Hasil penelitian di Makassar ( 2000 )
menggambarkan, status gizi normal 45,28%, gizi kurang 36,79%, gizi buruk
17,92%. Perkembangan anak yang normal 75,5% dan meragukan 5,6%,
abnormal 18,9%. Di Jepang melaporkan peningkatan prevalensi obesitas dari
5% ke 11% pada anak Jepang pada umur 6 – 14 tahun (Hamam, 2005).
Dari hasil Survei Kesehatan Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2006,
menurut indeks BB/U diperoleh status gizi usia anak sekolah di Kecamatan
Pangururan terdapat gizi buruk sebanyak 12,5%, gizi kurang sebanyak 31%,
gizi baik sebanyak 55,4% dan gizi lebih sebanyak 1,1 %. Menurut indeks
TB/U diperoleh status gizi anak usia sekolah sangat pendek sebanyak 27,2%,
pendek sebanyak 28,3% dan normal sebanyak 44,6%. Menurut indeks BB/TB
diperoleh status gizi anak usia sekolah dasar sangat kurus sebanyak 8,7%,
kurus sebanyak7,6%, normal sebanyak 76,1% dan gemuk sebanyak 7,6 %.
Berdasarkan hasil penelitian Hidayati, dkk (2007) di sekolah dasar di wilayah
Kartasura, terdapat 28,17 % siswa yang berstatus gizi kurang, 64,79% siswa
berstatus gizi normal, dan 7,04% siswa berstatus gizi lebih.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
18/150
Menurut data riskesdas 2007 prevalensi kurus pada anak umur 6-14
tahun menurut jenis kelamin dan provinsi di Indonesia yaitu pada laki-laki
sebesar 13,3% dan perempuan 10,9%. Sedangkan prevalensi BB lebih pada
laki-laki 9,5% dan perempuan 6,4%. Sedangkan di Sulawesi Selatan
prevalensi kurus pada laki-laki sebesar 15,5% dan perempuan 13,4%.
Sedangkan prevalensi BB lebih pada laki-laki 7,4% dan perempuan 4,8%.
Menurut data riskesdas 2010, status gizi umur 6-12 tahun (IMT/U) di
Indonesia, yaitu prevalensi sangat kurus sebesar 4,6 %, kurus sebesar 7,6%,
gemuk sebesar 9,2% dan normal sebesar 78,6%. Sedangkan di Sulawesi
Selatan, prevalensi sangat kurus sebesar 4,2%, kurus sebesar 8,4%, gemuk
sebesar 3,9% dan normal sebesar 83,5%. Sedangkan prevalensi (TB/U) di
Indonesia yaitu, sangat pendek sebesar 15,1 %, pendek sebesar 20,5% dan
normal sebesar 64,5%. Di Sulawesi Selatan, prevalensi sangat pendek sebesar
13,2 %, pendek sebesar 26,9% dan normal sebesar 59,9%. Sulawesi Selatan
termasuk 20 provinsi dengan prevalensi kependekan di atas prevalensi
kependekan nasional.
Salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya gizi lebih adalah
kelompok umur usia sekolah. Hasil penelitian Husaini yang dikutip oleh
Hamam (2005), mengemukakan bahwa, dari 50 anak laki-laki yang
mengalami gizi lebih, 86% akan tetap obesitas hingga dewasa dan dari 50
anak perempuan yang obesitas akan tetap obesitas sebanyak 80% hingga
dewasa. Obesitas permanen, cenderung akan terjadi bila kemunculannya pada
saat anak berusia 5 – 7 tahun dan anak berusia 4 – 11 tahun, maka perlu
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
19/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
20/150
Sebagai akibat lebih lanjut dari tingginya angka stunting pada masa
balita dan tidak adanya pencapaian perbaikan pertumbuhan (catch-up growth)
yang sempurna pada masa berikutnya, maka banyak ditemukan anak-anak
bertumbuh pendek pada usia sekolah. Diperkirakan setengah dari jumlah anak
sekolah di wilayah Asia menderita stunting, yang terutama diakibatkan oleh
kurangnya asupan energi protein dan defisiensi mikronutrien pada masa
pertumbuhannya (Faharuddin, 2012).
Kondisi stunting menunjukkan pertumbuhan linear buruk yang
terakumulasi akibat gizi dan kesehatan yang buruk. Stunting usia dini
berhubungan dengan kejadian kemunduran mental pada tingkat intelegensi
anak, perkembangan psikomotorik, kemampuan motorik yang baik, dan
integrasi saraf-saraf neuron. Stunting juga berhubungan dengan kapasitas
mental dan kondisi pembelajaran anak yang akan berpengaruh terhadap
kapasitas kerjanya pada saat dewasa (Faharuddin, 2012).
Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang
kekurangan gizi memiliki tingkat kecerdasan (IQ) lebih rendah. Pada tahap
awal, konsekuensi defisiensi mikronutrien akibat kekurangan gizi selama
masa anak-anak hanya mengakibatkan anoreksia, namun hal ini akan
berbahaya jika berlangsung kronis. Anak yang mengalami kurang energi
protein (KEP) mempunyai mempunyai IQ lebih rendah 10-13 poin
dibandingkan anak yang tidak KEP. Anak yang mengalami anemia
mempunyai IQ lebih rendah 5-10 poin dibandingkan yang tidak anemia. Anak
yang mengalami gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) mempunyai IQ
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
21/150
lebih rendah 50 poin dibandingkan anak yang tidak mengalami GAKI. Anak
yang menderita kurang gizi (stunted) berat mempunyai rata-rata IQ lebih
rendah 11 poin dibandingkan rata-rata anak-anak yang tidak stunted
(Faharuddin, 2012).
Anak sekolah adalah anak yang berusia 7-12 tahun, dengan kebutuhan
gizi sebagian besar digunakan untuk aktivitas pembentukan dan pemeliharaan
jaringan (Moehji, 2003). Kelompok anak sekolah ini umumnya mempunyai
kondisi gizi yang kurang memuaskan karena asupan zat gizi yang dikonsumsi
seringkali hanya memperhatikan kuantitas, sedangkan kebutuhan
mikronutriennya belum mencukupi. Oleh karena itu, pemberian makanan
tambahan yang mengandung makro- dan mikronutrien yang penting bagi
pertumbuhan diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap
pertumbuhan tinggi badan anak usia sekolah, terutama anak-anak yang
menderita kurang gizi pada daerah yang tergolong rawan gizi (Faharuddin,
2012).
Berdasarkan penelitian Selly Wijayanti di SD kartasura pada tahun
2009 menunjukkan rata-rata sumbangan zat zat gizi mikro yaitu vitamin C 2,4
mg (4,8%), Yodium 10mg (68,9%), Calcium 55,8mg (3,5%), Fosfor 135,2mg
(11,6%), Besi 1,29mg (6,09%), dan Zinc 1,29mg (9,5%). Pada penelitian
yang dilakukan oleh Pramesti Inggrid di SD di kelurahan trangsan pada tahun
2011 bahwa rata-rata kontribusi gizi mikro pada sarapan pagi yaitu vitamin A
(34,50%), zat besi (14,85%), dan zinc (13,54%).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
22/150
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Widya dkk menunjukkan
asupan gizi mikro yaitu nilai kalsium dalam asupan harian anak secara
keseluruhan berada di bawah nilai RDA. Nilai asupan harian Kalsium
tertinggi adalah 592,58 mg/hr dan terendah adalah 80,86 mg/hr. Pada asupan
harian tembaga sebanyak 71,43% dari responden sudah memenuhi nilai
RDA. Sedangkan 28,57% dari responden berada di bawah nilai EAR dan
berarti bahwa setengah dari populasi ini yaitu 14,29% atau sekitar 3 orang
mengalami gejala defisiensi. Pada asupan harian magnesium pada anak
nilainya sangat rendah dan secara keseluruhan berada di bawah EAR. Nilai
asupan harian magnesium yang tertinggi adalah 175,81 mg/hari dan terendah
44,09 mg/hari. Pada asupan harian besi pada anak sebesar 56,25% berada di
batas aman RDA. 43,75% responden berada di bawah nilai EAR berarti
separuh dari populasi ini yaitu sekitar 3 orang akan mengalami gejala
defisiensi. Sedangkan pada asupan harian seng pada anak cukup rendah. Sebesar
85,71% data berada di bawah nilai EAR dan menunjukkan bahwa setengah dari
populasi ini yaitu 42,85% atau 9 orang mengalami gejala defisiensi. Nilai asupan
harian seng yang tertinggi adalah 8,74 mg/hari dan terendah adalah 2,04 mg/hari
(Widya, Dkk. 2010).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Makassar tahun
2010, ditemukan gizi buruk 3,07% balita. Sementara balita yang gizi kurang
sebanyak 14,54% balita. Kasus gizi buruk tertinggi di kota Makassar terdapat
di Puskesmas Kalukubodoa Kecamatan Tallo dimana gizi buruk mencapai
8,5% dan gizi kurang 19,17%. Sedangkan kasus gizi buruk terendah di Kota
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
23/150
Makassar terdapat di Puskesmas Tarakan Kecamatan Wajo dimana gizi buruk
mencapai 1,71% dan gizi kurang 7,91%.
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang
hubungan asupan gizi mikro dengan status gizi anak sekolah kelas IV dan V
SD Inpres 2 Pannampu Kec. Tallo Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka disusun rumusan masalah
pada penelitian ini yakni “Apakah ada hubungan antara asupan gizi mikro
dengan status gizi siswa SD Inpres 2 Pannampu Kec. Tallo Makassar ?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi mikro dengan
status gizi siswa SD Inpres 2 Pannampu Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan asupan vitamin A dengan status gizi
siwa SD Inpres 2 Pannampu Makassar
b. Untuk mengetahui hubungan asupan vitamin C dengan status gizi
siswa SD Inpres 2 Pannampu Makassar
c. Untuk mengetahui hubungan asupan vitamin D dengan status gizi
siswa SD Inpres 2 Pannampu Makassar
d. Untuk mengetahui hubungan asupan Ca dengan status gizi siswa SD
Inpres 2 Pannampu Makassar
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
24/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
25/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
26/150
perkembangan dipengaruhi oleh keturunan (gen), system hormone, zat gizi
dan lingkungan (Soediatama, 1991).
Usia sekolah dasar (7-12 tahun) merupakan puncak pertumbuhan
tertinggi kedua setelah usia 0-3 tahun atau disebut dengan “adolescent
growth spourt”. Hal ini merupakan masa terpenting dalam pembentukan
kualitas fisik orang dewasa. Seiring dengan itu jika dilihat dari kebutuhan
zat-zat gizi akan meningkat dengan pesat sehingga suatu kondisi
deficiency/kekurangan gizi pada usia ini akan berpengaruh terhadap
pertumbuhan anak tersebut. Pada dasarnya tidak ada suatu bahan makanan
yang lengkap mengadung semua zat makanan dalam jumlah yang
mencukupi untuk tubuh, oleh Karena itu perlu berbagai bahan makanan
untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat dipenuhi
dalam jumlah yang mencukupi (Sayogo Savitri, 1995).
3. Kebiasaan makan anak sekolah dasar
Anak sekolah mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik
(Maryati Sri, 2000), seperti:
a. Suka jajan di sekolah sedangkan di rumah tidak mau makan.
Kebiasaan banyak jajan adalah tidak baik, karena selain diragukan
kebersihannya belum tentu makanan yang dibeli itu bergizi baik.
Disamping kurang bergizi baik yang menyebabkan badan tidak sehat
dan lemah, jajanan itu mungkin pula mengandung kuman penyakit.
b. Hanya menyukai makanan tertentu tanpa menghiraukan apakah
makanan yang disenaginya itu bergizi atau tidak. hal ini sangat
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
27/150
merugikan, bila kebetulan makanan yang disenanginya itu kurang atau
tidak bergizi.
c. Makan tidak teratur, misalnya karena asyik sibuk bermain, sehingga
waktu makan dilewatkan begitu saja, hal ini dapat menyebabkan
penyakit pada alat-alat pencernaan terutama pada lambung.
d. Makan yang berlebihan. Kebiasaan ini menyebabkan badan menjadi
gemuk dan bila terlalu gemuk, kesehatanpun akan terganggu.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi intake makanan pada anak sekolah
a. Peran keluarga
Peran keluarga amat penting bagi anak sekolah, bukan dalam
pemilihan makanan sekalipun. Makan bersama keluarga dengan
suasana yang akrab akan dapat meningkatkan nafsu mereka.
b. Teman Sebaya
Tidak heran jika asupan makan akan banyak dipengaruhi oleh
kebiasaan makan teman-teman atau sekelompoknya. Apa yang
diterima oleh kelompok (berupa figure idola, makan, minuman) juga
dengan mudah akan diterimanya. Demikian pula halnya dengan
pemilihan bahan makanan. Untuk itu perlu diciptakan dalam kelompok
ini suatu kondisi dimana mereka mendapatkan informasi yang baik dan
benar mengenai kebutuhan dan kecukupan gizinya. Sehingga mereka
tidak perlu membenci makanan bergizi.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
28/150
c. Media Massa
Media massa lebih banyak berperan di sini adalah media televisi,
Koran dan majalah. Disatu sisi banyak sekali iklan makanan yang
kurang memperhatikan perilaku yang baik terhadap pola makan. Oleh
sebab itu informasi tersebut harus pula ditunjang dengan informasi
ilmiah yang benar mengenai kesehatan dan gizi (Judiono, 2003).
d. Sosial ekonomi dan Uang jajan anak
Kemampuan keluarga untuk membeli makanan antara lain tergantung
pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan makanan itu
sendiri serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan
(Agresta, 2005).
Kegemaran jajan pada anak-anak sekolah tidak terlepas dari
kehidupan ekonomi dan kebiasaan makan keluarga karena pada
hakekatnya kebiasaan makan juga tidak lepas kaitannya dengan
kehidupan ekonomi keluarga pada umumnya. Walaupun tidak berlaku
secara umum, kebiasaan jajan anak salah satunya dikarenakan anak
mendapat uang saku dari orang tua (Agresta, 2005).
B. Tinjauan Umum Tentang Status Gizi
1. Pengertian Status Gizi
Sebelum membahas status gizi, pertama sekali kita perlu mengetahui
pengertian dari gizi itu sendiri. Gizi adalah suatu proses menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
29/150
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ, serta menghasilkan energy (Supariasa, 2002).
Keadaan gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi
dan penyerapan gizi dan penggunaan zat gizi tersebut atau keadaan fisiologi
akibat dari tersedianya zat gizi dalam sel tubuh (Supariasa, 2002).
Jadi, status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat gizi. Dibedakan atas status gizi buruk, gizi
kurang, gizi baik, dan gizi lebih (Almatsier, 2006 yang dikutip oleh
Simarmata, 2009).
Status gizi merupakan faktor yang terdapat dalam level individu (level
yang paling mikro). Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah
asupan makanan dan infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi ada tiga
faktor yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, dan
lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses terhadap pelayanan
kesehatan (Riyadi, 2001).
Hal yang sama diutarakan oleh Daly, et al. (1979) bahwa konsep
terjadinya keadaan gizi mempunyai faktor dimensi yang sangat kompleks.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan
tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan,
dan tersedianya bahan makanan (Supariasa, 2002).
Masalah gizi anak secara garis besar merupakan dampak dari
ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi (nutritional
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
30/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
31/150
Anamnesis tentang asupan pangan merupakan satu tahap penilaian status
gizi yang paling sulit dan tidak jarang membuat penilai frustasi karena
berbagai sebab. Pertama, manusia memiliki sifat lupa sehingga orang sering
tidak mampu mengingat dengan pasti jenis (apalagi jumlah) makanan yang
telah disantap. Kedua, manusia sering mengedepankan gengsi jika diberi tahu
bahwa makanan mereka akan dinilai, pola “pangan” pun dipaksakan berubah.
Ketiga, sejauh ini, belumlah mungkin penghitungan komposisi makanan
secara akurat, kecuali kegiatan pangan dapat terawasi dengan ketat. Di
samping itu, masih banyak kendala lain yang berpotensi menyendatkan
langkah penilaian ini.
Pada prinsipnya, kedekatan antara keduanya perlu ditumbuhkan agar
responden menaruh kepercayaan pada pewawancara. Bahasa yang digunakan
oleh pewawancara harus dimengerti secara benar oleh responden. Selain itu,
wawasan pangan pewawancara harus luas, ia harus mengetahui jenis makanan
yang beredar, baik legal maupun ilegal, di daerah tempat ia ditugaskan
(Arisman, 2009).
Pemeriksaan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan
tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa
jaringan tubuh seperti hati dan otot (supariasa, 2002).
Uji biokimiawi yang penting ialah pemeriksaan kadar hemoglobin,
pemeriksaan apusan darah untuk malaria, pemeriksaan protein. Ada dua jenis
protein, viseral dan somatik, yang layak dijadikan parameter penentu status
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
32/150
gizi. Pemeriksaan tinja cukup hanya pemeriksaan occult blood dan telur
cacing saja (Arisman, 2009).
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang
kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong
untuk menentukan kekurangan zat gizi yang spesifik.
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat
pada jaringan epitel ( supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut,
dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh
seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid
clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-
tanda dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan
untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda ( sign) dan gejala ( symptom) (supariasa, 2002).
Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh,
termasuk riwayat kesehatan. Riwayat kesehatan yang perlu ditanyakan adalah
kemampuan mengunyah dan menelan, keadaan nafsu makan, makanan yang
digemari dan yang dihindari, serta masalah saluran pencernaan (Arisman,
2009).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
33/150
Pemeriksaan antropometris secara umum artinya penilaian ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat usia dan tingkat gizi.
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah
air dalam tubuh (supariasa, 2002).
Penilaian antropometris yang penting dilakukan ialah penimbangan berat
dan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, dan lipatan kulit triseps.
Pemeriksaan ini penting, terutama pada anak yang berkelas ekonomi dan
sosial rendah. Pengamatan anak dipusatkan terutama pada percepatan tumbuh
(Arisman, 2009).
3. Pemeriksaan Antropometri
Pertumbuhan dipengaruhi oleh determinan biologis yang meliputi jenis
kelamin, lingkungan dalam rahim, jumlah kelahiran, berat lahir pada
kehamilan tunggal atau majemuk, ukuran orang tua dan konstitusi genetis,
serta faktor lingkungan (termasuk iklim, musim, dan keadaan sosial-ekonomi).
Pengaruh lingkungan, terutama gizi, lebih penting daripada latar belakang
genetis atau faktor biologis lain, terutama pada masa pertumbuhan. Ukuran
tubuh tertentu dapat memberikan keterangan mengenai jenis malnutrisi
(Arisman, 2009).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
34/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
35/150
Menurut Supariasa (2006), indeks antropometri dibagi 3 yaitu:
a. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran
massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan
yang mendadak misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya
nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat
badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka
berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan abnormal terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan,
yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal.
Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan
menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi
mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih
menggambarkan status gizi seseorang saat ini.
b. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan
keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh
seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti
berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi
dalam waktu yang pendek, pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi
badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
36/150
c. Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan.
Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan
pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BB/TB
adalah merupakan indeks yang independent terhadap umur.
Pertambahan berat badan merupakan parameter yang paling sesuai
karena cukup sensitif, erat hubungannya dengan konsumsi energi dan protein
yang merupakan dua jenis zat gizi yang paling sering menimbulkan masalah
kesehatan gizi pada skala nasional atau daerah luas regional di Indonesia.
Parameter ini juga cukup sensitif terhadap perubahan-perubahan akut
mengenai konsumsi bahan makanan pokok dan mudah pelaksanaannya.
Pemantauannya dapat dilakukan berkesinambungan oleh masyarakat itu
sendiri dengan biaya murah tanpa memerlukan peralatan rumit dan keahlian
khusus (Sediaoetama, 2006).
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting. Berat
badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada
tulang. Di samping itu pula berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar
perhitungan dosis obat dan makanan.
Pada anak, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti
dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor. Pada remaja, lemak tubuh
cenderung meningkat, dan protein otot menurun. Pada orang yang edema dan
asites terjadi penambahan cairan dalam tubuh. Adanya tumor dapat
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
37/150
menurunkan jaringan lemak dan otot, khususnya terjadi pada orang
kekurangan gizi.
Berat badan merupakan pilhan utama karena berbagai pertimbangan,
antara lain:
1) Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu
singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan.
2) Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara
periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan
luas di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan
penjelasan secara meluas.
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan
pengukur.
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik untuk
didikan dan memonitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan
sebagai dasar pengisiannya.
6) Karena masalah usia merupakan faktor penting untuk penilaian status gizi,
berat badan terhadap tinggi badan sudah dibuktikan dimana-mana sebagai
indeks yang tidak tergantung pada umur.
7) Alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang
tinggi dengan menggunakan dacin yang juga sudah dikenal oleh
masyarakat.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
38/150
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat yang
digunakan di lapangan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan:
a) Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang lain.
b) Mudah diperoleh dan relatif mudah harganya.
c) Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 kg.
d) Skalanya mudah dibaca.
e) Cukup aman untuk menimbang anak balita.
Jenis timbangan yang digunakan adalah digital yang terdapat di
Puskesmas. Timbangan kamar mandi (bath room scale) tidak dapat dipakai
menimbang anak, karena menggunakan per, sehingga hasilnya dapat berubah-
ubah menurut kepekaan per-nya. Menimbang anak harus selalu diingat bahwa
sebelum anak ditimbang, jarum menunjukkan skala 0 (nol).
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh
manusia, antara lain: usia, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas,
lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit.
Faktor usia sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan
usia akan menyebabkan interpretasi status gizi menjadi salah. Hasil
pengukuran tinggi badan dan berat badan yang akurat, menjadi tidak berarti
bila tidak disertai dengan penentuan usia yang tepat.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
39/150
Untuk melengkapi data usia dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Meminta surat kelahiran, kartu keluarga, atau catatan lain yang dibuat oleh
orang tuanya. Apabila tidak ada, jika memungkinkan cobalah minta
catatan kelahiran pada pamong desa.
2) Jika diketahui kalender lokal seperti bulan Arab atau bulan lokal (Jawa,
Sunda, dll), cocokan dengan kalender nasional.
3) Jika tetap tidak diketahui, catatan kelahiran anak berdasarkan daya ingat
orang tua atau berdasarkan kejadian-kejadian penting, seperti lebaran,
tahun baru, puasa, pemilihan kepala desa atau peristiwa nasional, seperti
Pemilu, banjir, gunung meletus, dll. Sebelum pengumpulan data, buatlah
daftar tentang tanggal, bulan dan tahun kejadian dari peristiwa peristiwa
penting di daerah dimana kita ingin mengumpulkan data.
4) Cara lain jika memungkinkan dapat dilakukan dengan membandingkan
anak yang diketahui usianya dengan anak kerabat/tetangga yang diketahui
pasti tanggal lahirnya, misalnya: beberapa bulan lebih tua atau lebih muda.
5) Jika tanggal lahirnya tidak diketahui dengan tepat, sedangkan bulan dan
tahunnya diketahui, maka tanggal lahir anak tersebut ditentukan tanggal 15
bulan yang bersangkutan.
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang
telah lain dari keadaan sekarang, jika umur diketahui dengan tepat. Di
samping itu tinggi badan merupakan ukuran kedua yang penting, karena
dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (quac stick ),
faktor umur dapat dikesampingkan.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
40/150
Pengukuran tinggi badan untuk anak balita yang sudah dapat berdiri
dilakukan dengan alat pengukur tinggi mikrotoa (microtoise) yang
mempunyai ketelitian 0,1 cm. Cara mengukur:
a) Tempelkan dengan paku mikrotoice tersebut pada dinding yang lurus dasar
setinggi tepat 2 meter. Angka 0 (nol) pada lantai yang datar rata.
b) Lepaskan sepatu atau sandal.
c) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna dalam baris berbaris,
kaki lurus, tumit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus
menempel pada dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan ke
depan.
d) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku harus
lurus menempel pada dinding.
e) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoa. Angka tersebut menunjukkan tinggi anak yang diukur.
Untuk mendapatkan data antropometri yang baik harus dilakukan sesuai
dengan standar prosedur pengumpulan data antropometri. Tujuan dari
prosedur standarisasi adalah memberikan informasi yang cepat dan
menunjukkan kesalahan secara tepat sehingga perubahan dapat dilakukan
sebelum sumber kesalahan dapat dipastikan. Penyelia mempelajari hal-hal apa
yang perlu diperhatikan untuk menjamin presisi dan akurasi pengukuran dan
ketrampilan apa yang perlu diberikan.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
41/150
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak,
karena anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang
dewasa. Hal yang paling utama dalam pemberian makanan anak adalah
makanan apa yang seharusnya diberikan, kapan waktu pemberian dan dalam
bentuk yang bagaimana makanan tersebut diberikan (Helvetia, 2007).
Status gizi adalah ekspresi tentang keadaan keseimbangan dalam bentuk
variable tertentu atau dapat dikatakan, bahwa status gizi merupakan indikator
baik buruknya penyediaan makanan sehari-hari. Status gizi yang baik
diperlukan untuk mempertahankan derajat kebugaran dan kesehatan serta
membantu anak (Irianto, 2007).
Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang hubungan konsumsi
makanan dengan kesehatan tubuh dengan pengetahuan gizi yang baik maka
diharapkan dapat memilih asupan makanan yang bernilai gizi baik dan
seimbang bagi dirinya sendiri janin dan keluarga. Pengetahuan gizi yang baik
dapat membantu seseorang belajar bagaiman menyimpan, mengelolah serta
menggunakan bahan makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi (Wahyuni,
2008).
Menurut Unicef, faktor yang mempengaruhi status gizi digolongkan atas
penyebab langsung, penyebab tidak langsung, penyebab pokok dan akar
masalah (Thaha, 1995).
Penyebab langsung adalah asupan gizi dan penyakit infeksi. Timbulnya
KEP tidak hanya karena makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
42/150
Anak yang mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering menderita diare
atau demam, akhirnya akan menderita kurang gizi.
Demikian juga pada anak yang makanannya tidak cukup (jumlah dan
mutunya) maka daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan
demikian akan mudah diserang infeksi yang dapat mengurangi nafsu makan,
dan akhirnya dapat menderita kurang gizi/gizi buruk. Banyak pendapat
mengenai faktor determinan yang dapat menyebabkan timbulnya masalah gizi
pada bayi di antaranya menurut Schroeder (2001), menyatakan bahwa
kekurangan gizi dipengaruhi oleh konsumsi makan makanan yang kurang dan
adanya penyakit infeksi sedangkan penyebab mendasar adalah makanan,
perawatan (pola asuh) dan pelayanan kesehatan (Ayu, 2008).
Interaksi dari berbagai faktor sosial ekonomi dapat menyebabkan
jatuhnya seorang anak pada keadaan kekurangan gizi perlu dipertimbangkan.
Menurut Martorell dan Habicht (1986), status ekonomi mempengaruhi
pertumbuhan bayi, melalui konsumsi makan dan kejadian infeksi. Status sosial
ekonomi terhadap konsumsi makan mempengaruhi kemampuan rumah tangga
untuk memproduksi dan/atau membeli pangan, menentukan praktek
pemberian makanan bayi, kesehatan serta sanitasi lingkungan. Model
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak antara lain:
karakteristik keluarga, karakteristik anak, status kesehatan dan ketersediaan
bahan makanan (Ayu, 2008).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
43/150
C. Tinjauan Umum Tentang Gizi Mikro
a. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena vitamin berfungsi untuk
membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh (vitamin mempunyai peran
sangat penting dalam metabolisme tubuh), karena vitamin tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, hewan dan ataupun makhluk hidup lain
tanpa asupan vitamin tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup dengan baik,
kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit
(Anonim, 2010).
Nama Vitamin sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Latin yaitu
vita yang artinya “hidup” dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus
organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin
dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim),
vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal (Anonim, 2010).
Jenis vitamin berdasarkan kelarutannya ada dua macam, yaitu vitamin
yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam air hanya ada dua yaitu Vitamin B dan C. Sedangkan vitamin A, D, E,
dan K, mereka larut dalam lemak (Anonim, 2010).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
44/150
1. Vitamin A
Vitamin A berperan penting dalam sintesa protein. Sedangkan
protein berperan penting dalam pertumbuhan, sehingga vitamin A dapat
berakibat lebih lanjut terhadap pertumbuhan. Vitamin A berperan juga
dalam sintesa glikoprotein khusus yang mengontrol deferensiasi sel. Di
samping itu vitamin A juga terikat pada protein pengikat retinol seluler
(PPRS) yang secara langsung ikut serta dalam mengontrol ekspresi gen
(Minarno dkk, 2008).
Sumber vitamin A adalah hati, susu dan produk susu, wortel, ubi,
rambat, brokoli dan bayam (wilkes, 2000).
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian
terhadap pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan
tulang dan sel epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi.
Pada kekurangan vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk
tulang tidak normal. Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak
mengandung vitamin A, maka pertumbuhan akan terganggu setelah
simpanan vitamin A dalam tubuh habis. Pada anak kekurangan vitamin A,
terjadi kegagalan dalam pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan
sebagai asam retinoat (Linder MC, 2006).
Kekurangan vitamin A terutama terdapat pada anak-anak balita.
Tanda-tanda kekurangan terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai.
Kekurangan vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang
konsumsi atau kekurangan sekunder karena gangguan penyerapan dan
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
45/150
penggunaannya dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, ataupun karena
gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. kekurangan vitamin a
sekunder dapat terjadi pada penderita Kurang Energi Protein (KEP),
penyakit hati, alfa, beta lipoproteinemia, atau gangguan absorpsi karena
kekurangan asam empedu (Almatsier, 2004).
Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A
sebagai suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan. Gejalanya antara
lain sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit mongering, tidak
ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang. Pada wanita
menstruasi berhenti (Almatsier, 2004).
2. Vitamin C
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin C berkhasiat
untuk penyembuhan maupun pencegahan influenza, walaupun hasil
penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, tetapi sebagian besar
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian vitamin C
ternyata dapat meringankan dan memperpendek lamanya penyakit, dan
juga memperkecil infeksi sampingan yang biasanya menyertai penyakit
yang menunjukkan resistensi. Peran vitamin C pada infeksi diantaranya
memperkuat sel-sel imun dalam melawan dan menetralkan radikal bebas.
Sel-sel imun mengeluarkan bahan toksik untuk membunuh jamur, kuman
atau virus yang masuk ke dalam tubuh (Nursalam, 2008).
Vitamin C merupakan antioksidan yang sangat kuat. Beberapa sel
dalam system imun mengandung sampai lima puluh kali vitamin C
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
46/150
dibandingkan di dalam darah. Hal ini mungkin untuk melindungi sel-sel
tersebut dari kerusakan yang ditimbulkan akibat senyawa yang dihsilkan
saat melawan infeksi (Nursalam, 2008).
Vitamin C dalam tubuh berfungsi sebagai koenzim dan kofaktor.
Fungsi vitamin C banyak berkaitan dengan pembentukan kolagen. Vitamin
C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisn menjadi hidroksiprolin,
bahan penting dalam pembentuk kolagen. Kolagen merupakan senyawa
protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat,
seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler,
kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian vitamin C berperan dalam
penyembuhan luka, patah tulang, pendarahan bawah kulit, dan pendarahan
gusi (Winarno, 1985).
Kekurangan vitamin C ditandai antara lain lelah, lemah, napas
pendek, kejang otot tulang, otot dan persendian sakit serta kurang nafsu
makan, kulit menjadi kering, kasar dan gatal, warna merah kebiruan di
bawah kulit, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan
mata kering, rambut rontok,luka sukar sembuh, terjadi anemia, depresi dan
timbul gangguan saraf (Almatsier, 2004).
Kelebihan vitamin C berasal dari makanan tidak menimbulkan
gejala. Tetapi konsumsi vitamin C berupa suplemen secara berlebihan tiap
hari dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap
batu ginjal (Almatsier, 2004).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
47/150
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati
yaitu sayur dan buah terutama asam, seperti jeruk, nanas, rambutan,
pepaya, gandaria, dan tomat. Selain itu vitamin C juga terdapat dalam
sayuran daun-daunan dan jenis kol (Almatsier, 2004).
3. Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di
mana tulang tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dapat
dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat
cakupan sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak
dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin D dapat
dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat
cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan
(Almatsier, 2004).
Fungsi vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan
tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormone-hormon paratiroid dan
kalsitonin, protein kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor,
magnesium dan fluor. Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah
membantu pergeseran tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan
fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada pergeseran tulang.
Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut (Linder MC, 2006) :
a. Di dalam saluran cerna, kalsitoril, meningkatkan absorpsi aktif vitamin
D dengan cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan
protein pengikat fosfor pada mukosa usus halus.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
48/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
49/150
b. Mineral
Mineral merupakan unsure anorganik dan mempunyai peranan
penting dalam pengaturan banyak proses tubuh (yaitu transmisi sel saraf,
pembentukan darah, kontraaksi otot, keseimbangan asam basa) dan dalam
pembentukan struktur seperti tulang, gigi, kulit, serta jaringan lunak.
Tubuh memiliki umpan balik yang sangat rumit untuk mengatur
keseimbangan mineral, seperti dalam metabolisme kalsium, pembentukan
dan perombakan tulang (Wilkes, 2000)
Menurut Bender (1990) dalam Mutiara (2006), mineral diperlukan
tubuh dalam jumlah bervariasi, mulai dari satuan gram per hari untuk
unsure-unsur mineral makro (besi, zinc, tembaga) microgram (selenium,
kromium) per hari untuk unsure-unsur mineral mikro yang disebut juga
trace elements.
1. Ca (Kalsium)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih
sebanyak 1 kg. dari jumlah ini 99% berada di dalam jaringan keras, yaitu
tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit. Densitas tulang
berbeda menurut umur, meningkat pada bagian pertama kehidupan dan
menurun secara berangsur setelah dewasa. Selebihnya kalsium tersebar
luas di dalam tubuh. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler kalsium
memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
50/150
permeabilitas membrane sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormone-
hormon dan faktor pertumbuhan. Fungsi kalsium yaitu pembentukan
tulang dan gigi (Almatsier, 2004).
Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu, seperti keju. Ikan
dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium
yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu dan
tempe, dan sayuran hijau merupakan sumberkalsium yang baik juga, tetapi
bahan makanan ini mengandung banyak zat yag menghambat penyerapan
kalsium seperti serat, fitat dan oksalat (Almatsier, 2004).
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh.
Semua orang dewasa, terutama sesudah usia 50 tahun, kehilangan kalsium
dan tulangnya. Tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Hal ini dinamakan
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress sehari-hari.kadar
kalsium darah yang sangat rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Kepekaan serabut saraf dan pusat saraf terhadap rangsangan meningkat,
sehingga terjadi kejang otot misalnya pada kaki (Almatsier, 2004).
Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan
ginjal. Di samping itu dapat menyebabkan konstipasi (susah BAB).
Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium
berupa tablet atau bentuk lain (Almatsier, 2004).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
51/150
2. Fe (Zat Besi)
Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang berkaitan
dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh manusia
zat besi memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk mengankut
oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengankut electron di dalam
proses pembentukan enerhi di dalam sel. Untuk mengakut oksigen, zat
besi harus bergabung dengan protein membentuk hemoglobin di dalam sel
darah merah dan myoglobin di dalam serabut otot. Bila bergabung dengan
protein di dalam sel zat besi membentuk enzim yang berperan dalam
pembentukan energy di dalam sel (Garrow, 1993).
Menurut Parakkasi, besi dibutuhkan untuk produksi hemoghlobin
sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah
merah yang lebih kecil dan kandungan hemoglobin yang rendah (Zarianis,
2006).
Defisiensi besi yang terjadi pada masa kritis dalam perkembangan
otak akan mengakibatkan kerusakan yang menetap dan mengakibatkan
gejala sisa seperti perkembangan yang terlambat. Anemia defisiensi besi
sampai saat ini merupakan masalah nutrisi di seluruh dunia terutama di
Negara berkembang dan diperkirakan 30% penduduk dunia menderita
anemia defisiensi besi (Ramakrishnan U, 2001).
Lozoff dkk, (1991) dalam penelitian kohortnya, menyatakan bahwa
defisiensi besi yang berat dan lama pada masa bayi dapat menyebabkan
perkembangan kognitif dan motorik yang lambat pada usia 5 tahun.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
52/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
53/150
besi dalam tubuh, konsumsilah protein hewani dengan makanan yang
mengandung vitamin C dalam suatu hidangan (Garrow, 1993).
3. Zn (Zink)
Zink merupakan mikronutrien yang erat kaitannya dengan system
endokrin. Zink dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan reproduksi.
Kekurangan zink menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan
keterlambatan perkembangan seksual terutama pada anak (Fraker PJ dan
King LE, 2004; marjoilene. Et.al., 2008). Bukti-bukti penelitian juga
menunjukkan bahwa kekurangan zink akan menyebabkan menurunnya
kekebalan tubuh, meningkatnya angka morbiditas akibat penyakit infeksi,
gangguan pertumbuhan dan perkembangan motorik maupun kognitif
semakin banyak (Caufield dkk, 1998). Kekurangan zink dapat
mnyebabkan terjadinya keterlambatan perkembangan, pertumbuhan
tersendat-sendat dan meningkatkan resiko penyakit menular pada bayi dan
anak-anak. Beberapa bukti juga mempengaruhi perkembangan kognitif,
motorik dan perilaku anak.
Kelebihan seng hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan
absorpsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi
metabolisme kolesterol. Megubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat
mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih
dapat menyebabkan muntah atau diare, anemia dan gangguan reproduksi
(Almatsier, 2006).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
54/150
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani terutama daging,
hati, kerang, dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga
merupakan sumber yang baik, namun mempunyai ketersediaan biologic
yang rendah (Almatsier, 2004).
4. Yodium
Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% dari
iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis
hormone tiroksin, tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormone-
hormon ini diperlukan unutk pertumbuhan normal, perkembangan fisik
dan mental hewan dan manusia. Sisa iodium ada di dalam jaringan lain,
terutama di dalam kelenjar ludah, payudara dan lambung serta di dalam
ginjal. Di dalam darah yodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau
terikat dengan protein (Almatsier, 2004).
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut
berupa ikan, udang dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber
iodium terbaik. Di daerah pantai, air dan tanah mengandung banyak
iodium sehingga tanaman yang tumbu di daerah pantai mengandung cukup
banyak iodium. Semakin jauh tanah itu dari pantai semakin sedikit pula
kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang tumbuh di daerah tersebut
termasuk rumput yang dimakan hewan sedikit sekali atau tidak
mengadung iodium (Almatsier, 2004).
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
55/150
Pada kekurangan iodium, konsentrasi hormone tiroid menurun dan
hormone perangsang tiroid/ TSH meningkat agar kelenjar tiroid mampu
menyerap lebih banyak iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar
tiroid membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan iodium oleh
kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini menampak dinamakan gondok
sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu daerah dinamakan gondok
endemic. Gondok dapat menampakkan diri dalam bentuk gejala yang luas,
yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar
tiroid pada sisi lain. Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban.
Sorang anak yang menderita kretinisme mempunyai bentuk tubuh
abnormal dan IQ sekitar 20. Kekurangan iodium pada anak menyebabkan
kemampuan belajar yang rendah (Almatsier, 2004).
Tabel 2.1. Angka Kecukupan Gizi 2005
No
KelompokUmur
VitaminA
VitaminC
VitaminD
Fe Zn Ca Yodium
1Pria
10-12 tahun600 50 5 13 14 1000 120
2Wanita
10-12 tahun600 50 5 20 12,6 1000 120
Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1593/MENKES/SK/XI/2005.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
56/150
D. Kerangka Teori
Gambar 1. Modifikasi UNICEF 1998 dalam Supariasa 2001
PENYEBAB
TIDAK
LANGSUNG
PENYEBAB
LANGSUNG
POKOK
MASALAH DI
MASYARAKAT
DAMPAK
AKAR
MASALAH
STATUS GIZI
ASUPAN Penyakit Infeksi
Ketersediaan
Pangan di Tingkat
Rumah Tangga
Pola Asuh Sanitasi dan
Pelayanan
Kesehatan
Kurang Pemberdayaan Wanita dan keluarga/
Kurang Pemanfaatan Sumberdaya Masyarakat
KRISIS EKONOMI,
POLITIK, SOSIAL
Kurang Pendidikan,
Pengetahuan, dan
Keterampilan
Pengangguran, inflasi, kurang pangan dan kemiskinan
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
57/150
E. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Variable independent
: Variabel dependent
Status Gizi
Asupan Zat
Gizi
Penyakit
Infeksi
Gizi Mikro
Vitamin A
Vitamin C
Vitamin D
Ca
Fe
Zn
Yodium
Gizi Makro
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
58/150
F. Definisi Operasional Dan Kriteria Obejektif
1. Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan knsumsi,
penyerapan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh yang diukur dengan
IMT/U dan TB/U. Status gizi diukur dengan metode antropometri
dengan menggunakan alat ukur seperti timbangan digital dan
microtoice.
Kriteria Objektif Indikator IMT/U
a. Sangat Kurus : < -3 SD
b. Kurus : -3SD s/d 1SD s/d 2 SD
e. Sangat Gemuk :> 2 SD
Kriteria Objektif Indikator TB/U
a. Sangat Pendek : < -3 SD
b. Pendek : -3SD s/d 2 SD
(SK MENKES, 2010)
2. Asupan zat gizi adalah jumlah zat gizi mikro (Vitamin A, C, D, Ca,
Zn, Fe, dan Yodium) yang dikonsumsi anak SD dalam satu hari recall
24 jam.
Kriteria Objektif Vitamin A
a. Lebih : >110% AKG
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
59/150
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang : 110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang : 110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang : 110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang : 110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang : 110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang :
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
60/150
Kriteria Objektif Kalsium
a. Lebih : >110% AKG
b. Cukup : 90-110% AKG
c. Kurang :
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
61/150
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
desain Cross Sectional.
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Inpres 2 Pannampu
Kecamatan Tallo Kota Makassar. Alasannya karena sekolah ini berada di
daerah dengan kasus gizi buruk terbanyak di Kota Makassar.
2. aktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2012.
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas 4 dan 5 SD
Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo yang berjumlah 104 siswa. Alasan
pemilihan kelas 4 dan 5 karena siswa di kelas ini sudah mampu mengingat
dan berkomunikasi dengan baik, sedangkan untuk kelas 6 tidak dapat
diganggu karena akan melaksanakan ujian nasional.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
62/150
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah siswa SD Inpres 2 Pannampu
kelas 4 dan 5. Pengambilan sampel dilakukan dengan proporsional
random sampling .
3. Besar Sampel
Data yang diperoleh dari SD Inpres 2 Pannampu tahun 2012 ,
jumlah siswa kelas 4 dan 5 yaitu sebanyak 104 siswa. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan sampel minimal size (untuk menentukan batas
minimal dari besarnya sampel) sampel dapat ditentukan dengan rumus
sebagai berikut (Lemeshow, 1997):
=21− 2
2 − 1+ 21− 2
=
= / (95%)
= ℎ (0.05)
Perhitungan :
=21− 2
2 − 1+ 21− 2
= 1.962 0.5 0.5 104
0.052104− 1 + 1.962 0.5 0.5
=99.88
1.2179
= 82.01
= 82
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
63/150
Jadi, sampel penelitian ini berjumlah 82 responden yang harus memenuhi
syarat yang telah disebutkan dalam unit analisis.
Proporsi sampel tiap kelas adalah :
a. Kelas 4
1 = 4
1 =49
104
82
1 = 39
b. Kelas 5
2 = 5
2 =55
10482
2 = 43
Cara pengambilan sampel dalam kelas yaitu dengan cara sistematik.
Sistematik ini dilakukan dengan melihat absen dan menentukan interval siswa
yang akan dijadikan sampel. Interval ini didapat dari jumlah siswa per jumlah
sampel dalam satu kelas. Setelah dihitung, hasil yang didapat dari kedua kelas
yaitu dengan interval 1.
D. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas dua yaiu data primer dan data
sekunder:
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
64/150
a. Data Primer
1. Data identitas dan karakteristik responden diperoleh dengan
melakukan wawancara.
2. Data pola konsumsi dan asupan zat gizi diperoleh dengan
melakukan wawancara menggunakan kuisioner food re-call 24 jam
3. Data pengukuran status gizi diperoleh dengan melakukan
pengukuran antropometri.
b. Data Sekunder
Sedangkan data sekunder diambil dari SD Inpres 2 Pannampu Kec.
Tallo Kota Makassar yang dapat mendukung jalannya penelitian ini.
2. Instument Penelitian
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah:
a. Form Food Recall 24 jamb. Food Models untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi c. Komputer dengan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS), sebagai alat bantu dalam mengumpul data serta mengolah data
hasil penelitian dan menu Analisis program dan Daftar Komposisi
Bahan Makanan (DKBM) untuk menganalisis asupan (jumlah vitamin
A, C, D, Kalsium, Zinc, Fe, dan Yodium) yang dikonsumsi dalam 1
hari (24 jam)
d. Microtoice untuk mengukur tinggi badan anak, timbangan digital
untuk mengukur berat badan anak, WHO Anthro untuk menganalisis
status gizi.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
65/150
E. PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data menggunakan komputer dengan menggunakan
program Menu A, WHO Anthro 2007 dan SPSS yang meliputi editing,
koding, tabulasi data, cleaning dan analisis data. Pengolahan dan penyajian
data dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Editing
Proses editing dilakukan setelah kuesioner terkumpul. Editing data
dilakukan dengan pemeriksaan kelengkapan, kesinambungan dan
keseragaman data.
2. Koding
Proses koding dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan
data, semua jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-
simbol tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean).
3. Tabulasi Data
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data dalam suatu
tabel. Pengolahan dilakukan secara elektronik dengan menggunakan
software SPSS.
4. Cleaning
Memeriksa kembali data yang telah dientri kelengkapan dan
kebenarannya.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
66/150
F. ANALISIS DATA
Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak (software) pada
Computer yaitu SPSS 16. Analisis data menggunakan analisis bivariat. Data
hasil analisis akan disajikan dalam bentuk tabel disertai narasi.
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
67/150
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi
SD inpres 2 pannampu terletak di Kec. Tallo kelurahan Pannampu. SD
ini memiliki 4 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 kantin sekolah. Jumlah siswa di
SD ini berjumlah 326 siswa dan jumlah guru sebanyak 11 guru. Adapun batas-
batas sekolah ini yaitu :
Sebelah utara : Pemukiman warga
Sebelah timur : Jalan tol
Sebelah selatan : Pemukiman warga
Sebelah barat : Pasar Pannampu
Pengumpulan data baik primer maupun sekunder dilaksanakan selama
4 pekan terhitung mulai tanggal 1 Juni 2012 terhadap siswa SD Inpres 2
Pannampu Kecamatan Tallo, dimana penelitian dilakukan di 2 kelas yaitu
kelas 4 dan kelas 5.
Proses yang dilakukan selama penelitian berlangsung yakni wawancara
langsung kepada siswa SD dan melakukan pengukuran antropometri untuk
memperoleh tujuan dari penelitian ini dan pengambilan data sekunder di SD
Inpres 2 Pannampu.
Pada penelitian ini jumlah sampel yaitu 82 siswa SD dari kelas 4 dan
kelas 5. Penarikan sampel dilakukan proporsional random sampling. Hasil
penelitian berupa data telah diolah menjadi informasi sesuai dengan tujuan
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
68/150
penelitian yang akan dideskripsikan dalam bentuk tabel dan penjelasan. Data
yang diperoleh kemudian diolah menggunakan SPSS for windows versi 16,0
yang dibedakan atas analisis univariat dan bivariat. Adapun hasil penelitian
yang diperoleh adalah sebagai berikut :
2. Hasil Penelitian
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 82 siswa. Distribusinya
menurut variabel yang diteliti disajikan dalam tabel seperti di bawah ini:
Tabel 4.1Distribusi Karakteristik Responden SD Inpres 2 Pannampu
MakassarTahun 2012
Karakteristik Responden n (82) % (100)
Jenis KelaminLaki-lakiPerempuan
Umur8 tahun9 tahun10 tahun11 tahun12 tahun
36
46
1
21
27
26
7
43,9
56,1
1,2
25,6
32,9
31,7
8,5
Sumber : Data Primer, 2012
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 82 responden proporsi jenis
kelamin terbesar adalah perempuan (56,1%). Dari Tabel 1 dapat diketahui
bahwa dari 82 responden proporsi umur terbesar adalah pada kelompok
umur 10 tahun (32,9%)
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
69/150
Tabel 4.2Distribusi Karakteristik Keluarga RespondenSD Inpres 2 Pannampu
Makassar Tahun 2012Karakteristik Keluarga n (82) % (100)
Pendidikan AyahTidak pernah sekolahTidak tamat SD/MITamat SD/MISMP/MTs/SederajatSMA/MA/SederajatUniversitas
Pendidikan IbuTidak pernah sekolah
Tidak tamat SD/MITamat SD/MISMP/MTs/SederajatSMA/MA/SederajatUniversitas
Pekerjaan AyahPetaniBuruh harianPNSPegawai SwastaTukang becak/gerobakSupirTukang Kayu
NelayanPengrajinWiraswasta
Pekerjaan Ibu
Buruh harianPegawai SwastaPengrajinWiraswasta
Ibu Rumah Tangga
1
3
15
34
27
2
3
224
25
27
1
1
20
2
4
6
9
3
7
6
24
5
1
4
28
44
1,2
3,7
18,3
41,5
32,9
2,4
3,7
2,429,3
30,5
32,9
1,2
1,2
24,4
2,4
4,9
7,3
11,0
3,7
8,5
7,3
29,3
6,1
1,2
4,9
34,2
53,7Sumber : Data Primer, 2012
Dilihat dari Tabel 4.2 tingkat pendidikan ayah siswa yang
terbanyak adalah SMP (41,5%) sedangkan proporsi terendah adalah yang
tidak pernah sekolah (1,2%). Sedangkan untuk tingkat pendidikan ibu
proporsi tertinggi adalah SMA (32,9%) sedangkan proporsi terendah
adalah Universitas (1,2%). Pekerjaan ayah responden yang terbanyak
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
70/150
-
8/15/2019 Skripsi Hubungan Asupan Gizi Mikro Dengan Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu Kecamatan Tallo Kota Makas…
71/150
b. Status Gizi
Tabel 4.4Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (TB/U)
SD Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun 2012
Status Gizi Berdasarkan Indikator
TB/Un %
Sangat PendekPendek
NormalTinggi
7
26
49
0
8,5
31,7
59,8
0,0
Jumlah 82 100.0
Sumber : Data Primer, 2012
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diketahui bahwa status gizi siswa
berdasarkan indikator TB/U yang paling banyak adalah tinggi badan
normal yaiu sebanyak 49 siswa (59,8%). Sedangkan proporsi rendah
adalah yang sangat pendek yaitu sebanyak 7 responden (8,5%) dan tidak
ditemukannya anak yang tinggi.
Tabel 4.5Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U)SD Inpres 2 Pannampu Makassar Tahun 2012
S