Download - Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
1/32
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian
2.1.1 Rangkuman Teori
2.1.1.1 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
Sepuluh keputusan strategi manajemen operasi merupakan bidang
dasar manajemen operasi. Seperti dikemukan oleh Heizer dan Render
(2009:8) bahwa sepuluh keputusan strategi manajemen operasi merupakan
aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh manajer operasi. Diperlukan
kemampuan untuk pengambilan keputusan yang baik dalam bidang-bidang
tersebut dan pengalokasian sumber daya agar tercapainya fungsi operasi
yang efisien. Kesepuluh bidang keputusan strategi manajemen operasi
diperlihatkan pada Tabel 2.1. Mengenai kaitannya dengan teknologi,
Heizer dan Render (2009:418) mengatakan bahwa suatu proses pasti
membutuhkan teknologi dalam kegiatannya. Lebih lanjut, keputusan
strategi perancangan proses dan kapasitas berhubungan dengan teknologi
apa yang diperlukan dalam suatu proses.
Tabel 2.1 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
Sepuluh Bidang
KeputusanMasalah
Perancangan produk dan
jasa
a. Produk dan jasa apa yang harus
ditawarkan?
b. Bagaimana kita merancang produk-
produk ini?
Pengelolaan kualitas
a. Bagaimana kita mendefinisikan kualitas?
b.
Siapa yang bertanggung jawab dalam hal
kualitas?
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
2/32
12
Sepuluh Bidang
KeputusanMasalah
Perancangan proses dan
kapasitas
a. Proses apa dan berapa kapasitas yang
akan dibutuhkan oleh produk ini?
b. Peralatan dan teknologi apa yang
diperlukan oleh proses-proses ini?
Strategi lokasi
a.
Bagaimana cara kita memilih tempat
untuk fasilitasnya?
b.
Berdasarkan kriteria apa kita harusmengambil keputusan mengenai lokasi?
Strategi tata letak
a. Bagaimana kita menata fasilitasnya?
b. Seberapa besar seharusnya fasilitasnya
supaya dapat memenuhi rencana kita?
Sumber daya manusia
dan perancangan
pekerjaan
a. Bagaimana kita menyediakan lingkungan
kerja yang layak?
b.
Berapa banyak yang dapat kita harapkan
dapat dihasilkan oleh para pegawai?
Manajemen rantai
pasokan
a.
Haruskah kita membuat atau membeli
komponen ini?
b. Siapa para pemasok kita dan siapa yang
dapat menggabungkan semuanya ke dalam
program e-commerce?
Persediaan, perencanaan
kebutuhan bahan baku,
dan JIT ( just in time)
a.
Berapakah persediaan dari setiap barang
yang harus kita miliki?
b. Kapan kita harus memesan ulang?
Penjadwalan jangka
menengah dan jangka
pendek
a. Apakah kita sebaiknya mengupah orang-
orang tetap selama bisnis menurun?
b. Pekerjaan apa yang akan kita lakukan
selanjutnya?
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
3/32
13
Sepuluh Bidang
KeputusanMasalah
Perawatan
a. Siapa yang bertanggung jawab dalam
perawatan?
b. Kapan kita melakukan perawatan?
Sumber: Heizer dan Render (2009)
2.1.1.2 Perancangan Proses dan Kapasitas
Perancangan proses dan kapasitas merupakan salah satu dari
sepuluh bidang keputusan strategis manajemen operasi. Heizer dan Render
(2009:9) mengungkapkan bahwa perancangan proses tidak hanya
meninjau proses apa yang baik dilakukan tetapi juga meninjau terhadap
teknologi apa yang diperlukan agar terciptanya proses yang baik dalam
suatu organisasi. Selain itu menurut Higgins (1995) dalam Ellitan dan
Anatan (2008), teknologi merupakan salah satu faktor yang memberikan
kontribusi terhadap keberhasilan operasional perusahaan. Hal inimenunjukan bahwa teknologi merupakan salah satu kunci penting yang
harus diperhatikan agar proses suatu perusahaan atau organisasi dapat
berfungsi dan berjalan dengan baik.
2.1.1.3 Definisi Teknologi, Teknologi Informasi, dan ICT.
Teknologi didefinisikan oleh Autioe dan Leimanen (1995) dalam
buku Manajemen Operasi: Konsep dan Aplikasi (Ellitan dan Anatan,
2008) adalah kemampuan untuk mengetahui masalah-masalah teknis dan
memecahkan masalah teknis tersebut mengunakan konsep-konsep yang
ada. Disisi lain teknologi merupakan peralatan atau perangkat yang
digunakan untuk memecahkan masalah operasional secara efektif. Rogers
(1983:35) menjelaskan definisi teknologi adalah “a design for
instrumental action that reduce the uncertainty in the cause-effect
relationships involved in achieving a desire outcome.”
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
4/32
14
Mengenai teknologi informasi, Riwayadi (2013:3) mengungkap
bahwa teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan
untuk mengolah, memproses, menyimpan, dan memanipulasi data untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Adapun teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) adalah “the set of activities that facilitate by electronic
means the processing, transmission, and display of information”
(Ekaputri, 2009:1).
2.1.1.4 Konsep Penerimaan Teknologi
End-users terhadap penggunaan teknologi baru khususnya sistem
komputer sulit untuk beradaptasi. Hal ini didukung oleh pendapat Alavi
dan Henderson (1981); Nickerson (1981); Swanson (1988) dalam Davis et
al. (1989:982), dimana diungkapkan bahwa “end-users are often unwilling
to use available computer systems that, if used, would generate significant
performance gains.” Lebih lanjut, Swanson (1988) dalam Davis et al.
(1989:982) mengungkapkan bahwa memahami mengapa seseorang
menerima atau menolak komputer merupakan salah satu isu yang paling
sulit dalam penelitian sistem informasi.
Penerimaan pengguna terhadap implementasi suatu sistem
teknologi informasi didefinisikan oleh Succi dan Walter (1999) dalam
Hendrawati (2013:24) adalah keinginan pengguna untuk menerapkan
sistem teknologi informasi didalam pekerjaannya. Semakin menerima
suatu sistem teknologi informasi yang baru, maka semakin besar kemauan
pengguna untuk merubah praktek yang sudah ada menjadi sistem
teknologi informasi. Menurut Davis (1996) dalam Hendrawati (2013:24)
terdapat lima karakteristik dalam penerimaan teknologi yaitu:
a. Keuntungan relatif/relative advantage (teknologi menawarkan
perbaikan).
b. Kesesuaian/compatibility (konsisten dengan praktik sosial dan norma
yang ada pada pemakai teknologi).
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
5/32
15
c.
Complexity (kemudahan untuk menggunakan atau mempelajari
teknologi).
d. Trialability (kesempatan untuk melakukan inovasi sebelum
menggunakan teknologi itu).
e. Observability (keuntungan teknologi bisa dilihat secara jelas).
Konsep penerimaan teknologi yang ada saat ini, diadaptasi dari
model minat berperilaku psikologi sosial. Hal ini didukung oleh pendapat
Swanson (1982) dan Christie (1981) dalam Davis et al. (1989:983) yang
mengungkapkan bahwa peneliti sistem informasi mengajukan model minat
berprilaku psikologi sosial sebagai teori dasar untuk penelitian faktor-
faktor perilaku pengguna.
2.1.1.5 Attitude dan Behavior
Attitude atau sikap diungkapkan oleh Allport (1968) dalam
Fishbein dan Ajzen (1975:1) merupakan “the most distinctive and
indispensable concept in contemporary American social psychology.” Hal
ini dibuktikan dari temuan Fishbein dan Ajzen pada tahun 1972, bahwa
dari pengamatan penelitian yang dilakukan pada tahun 1968 sampai 1970,
terdapat lebih dari 500 desain operasi yang berbeda untuk mengukur
attitude, seperti Likert, Guttman, Thurstone, dan lain-lain (Fishbein dan
Ajzen, 1975:2).
Definisi attitude diungkapkan oleh Fishbein dan Ajzen (1975:6)
merupakan “a learned predisposition to respond in a consistently
favorable or unfavorable manner with respect to a given object .” Hampir
sama seperti definisi Fishbein dan Ajzen (1975), Sarnoff (1960) dalam
Fishbein dan Ajzen (1975:9) mengungkapkan bahwa definisi attitude
adalah “a disposition to react favorably or unfavorably to a class of
objects.” Selanjutnya Fishbein dan Ajzen (1975:13) mengungkapkan
definisi behavior adalah mengacu pada “observable acts that are studied
in their own right .”
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
6/32
16
2.1.1.6 Theory of Reasoned Action (TRA)
Theory of Reasoned Action (TRA) menurut Ajzen dan Fishbein
(1980); Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989:983)
merupakan model berperilaku psikologi sosial yang membahas mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Menurut Rauniar et al.
(2014:9), TRA berasal dari bidang psikologi sosial yang menjelaskan
perilaku seseorang melalui niat atau minat mereka.
Davis et al. (1989:983) mengungkapkan bahwa pada TRA,
perilaku seseorang ditentukan oleh minat berperilaku/behavioral intention
(BI) untuk melakukan suatu tindakan tertentu, dan BI ditentukan oleh
sikap/attitude (A) dan norma subjektif/ subjective norm (SN). Ketiga
komponen tersebut pada model TRA dijelaskan oleh Fishbein dan Ajzen
(1975) dalam Davis et al. (1989:984), behavioral intention mengukur
kekuatan tujuan untuk melakukan tindakan tertentu. Attitude
menggambarkan perasaan positif atau negatif individu (menilai
dampak /evaluative effect) tentang kinerja dari suatu tindakan. Subjective
norm mengarah pada persepi seseorang yang paling penting menurutnya
dan berpikir bahwa ia harus atau tidak harus melakukan suatu tindakan
tersebut. Pada Gambar 2.1 dapat dilihat model dari TRA yang
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989).
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action (TRA)
Sumber: Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989)
Beliefs and
Evaluations ( biei)
Normative Beliefs
and Motivation to
Comply ( nbi mci)
AttitudeToward
Behavior (A)
Subjective
Norm (SN)
BehavioralIntention
BI
ActualBehavior
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
7/32
17
2.1.1.7 Theory Acceptance Model (TAM)
TAM dikenalkan oleh Davis pada tahun 1986 sebagai adaptasi dari
TRA yang secara khusus dibuat untuk pemodelan penerimaan pengguna
terhadap sistem informasi (Davis et al., 1989:985). Tujuan TAM
dijelaskan oleh Davis et al. (1989:985) adalah untuk memberikan
penjelasan terhadap faktor-faktor penerimaan teknologi informasi dan
mampu menjelaskan perilaku pengguna teknologi informasi tersebut.
Perkembangan TAM diungkapkan oleh Siregar et al. (2014:546) adalah:
1. Model introduction period (1986-1995) fokus pada pengaplikasian
TAM serta membandingkan TAM dengan TRA.
2. Model validation period (1992-1996) menginvestigasi apakah TAM
dapat bertahan.
3.
Model development period (1994-2003) mengembangkan TAM
dengan mengikutsertakan variabel-varibel lain.
4. Model elaboration period (2000-sekarang) perluasan pada TAM dari
sisi pengembangan model serta dari sisi limitasi.
TAM dijelaskan oleh Davis et al. (1989:985) memiliki dua
konstruk yaitu perceived usefulness dan perceived easy of use yang
digunakan untuk menjelaskan perilaku penerimaan teknologi. Perceived
usefulness didefinisikan sebagai pandangan pengguna dalam kemungkinan
jika menggunakan sistem aplikasi tersebut akan meningkatkan
performansinya. Sedangkan perceived easy of use didefinisikan sebagai
suatu tingkat dimana pengguna percaya bahwa penggunaan sistem tidak
memerlukan usaha tambahan atau mudah digunakan. (Davis et al.,
1989:985-986). Hendrawati (2013:26) mengungkapkan bahwa TAM
menjelaskan hubungan yang terjadi antara dua konstruk (usefulness dan
easy of use) dengan sikap, tujuan pemakaian, serta penggunaan nyata dari
teknologi. Model TAM yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989) dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
8/32
18
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM)
Sumber: Davis et al . (1989)
2.1.1.8 Motivational Model (MM)
Definisi motivasi dijelaskan oleh Herbert (1976) dalam Jen et al.
(2009:94) adalah “the process to push an individual to complete desired
goals or work or one’s efforts or energy to meet certain needs or achieve
certain goals.” Venkatesh et al. (2003:428) mengungkapkan bahwa suatu
riset psikologi telah mendukung teori motivasi sebagai penjelasan terhadap
perilaku.
Berdasarkan sudut pandang penelitian penerimaan teknologi, Davis
et al., (1992) dalam Jen et al., (2009:94) menjelaskan bahwa motivational
model (MM) dimulai dari mendiskusikan isu-isu perilaku penerimaan
pengguna teknologi melalui sudut pandang motivasi, lalu dibentuknya
model motivasional perilaku penerimaan teknologi untuk mengetahui
motivasi pengguna dalam memanfaatkan sistem informasi. Davis et.al.,
(1992) dalam Venkatesh et.al., (2009:428) menjelaskan bahwa terdapat
dua konstruk utama dalam MM yaitu extrinsic motivation dan intrinsic
motivation.
2.1.1.9 Theory of Planned Behaviour (TPB)
Jen et al. (2009:91) mengungkapkan bahwa TPB pertama kali
dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1985. TPB merupakan perluasan dari
PerceivedUsefulness
(U)
External
Variable
PerceivedEase of
Use(E)
AttitudeToward
Behavior
(A)
BehavioralIntentionto Use(BI)
ActualSystem
Use
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
9/32
19
TRA (Ajzen dan Fishbein, 1980; Fishbein dan Ajzen, 1975) yang perlu
dibuat karena merasa adanya keterbatasan dalam model TRA untuk
menghadapi perilaku seseorang yang tidak memiliki kontrol sepenuhnya
terhadap tindakan yang diperbuat (Ajzen, 1991:181).
Mengenai faktor penentu intention, Ajzen (1991:181-188)
mengatakan bahwa TPB memiliki tiga faktor . Dua faktor merupakan
faktor adaptasi dari TRA, yaitu attitude toward the behavior dan
subjective norm. Dan satu faktor tambahan untuk menentukan intention
merupakan perceived behavioral control yang mengacu pada persepsi
mudah atau sulit untuk melakukan suatu tindakan tersebut. Gambar 2.3
menunjukan hasil penelitian Ajzen (1991) mengenai model TPB.
Gambar 2.3 Theory of Planned Behavior (TPB)
Sumber: Ajzen (1991)
2.1.1.10 Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)
C-TAM-TPB menurut Taylor dan Todd (1995a) dalam Venkatesh
et al. (2003:429) adalah model yang mengkombinasikan faktor-faktor
penentu TPB dengan faktor-faktor penentu TAM untuk memberikan suatu
model hybrid . Kegunaan C-TAM-TPB adalah untuk menjelaskan perilaku
penggunaan teknologi baru. Hal ini didukung oleh hasil empiris yang
AttitudeToward the
Behavior
Subjective Norm
Perceived
Behavioral
Control
Intention Behavior
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
10/32
20
dilakukan Taylor dan Todd (1995b) dalam Jen et al. (2009:92) yang
mengatakan bahwa C-TAM-TPB mempunyai kesesuaian yang tinggi
untuk menjelaskan perilaku pengguna dalam menggunakan teknologi baru.
Jen et al. (2009:97-98) menjelaskan bahwa terdapat empat
konstruk yang secara langsung mempengaruhi niat berperilaku yaitu
perceived usefulness, attitude toward using, subjective norm, dan
perceived behavioral control. Model C-TAM-TPB dapat dilihat pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)
Sumber : Taylor and Todd (1995) dalam Jen et al. (2009)
2.1.1.11 Model of PC Uti li zation (MPCU)
Thompson et al. (1991) dalam Venkatesh et al. (2003:430)
mendefinisikan MPCU sebagai model yang diadaptasi dari model theory
of human behavior (Trandis, 1977) untuk melakukan prediksi terhadap
utilitas personal computer (PC). Faktor-faktor yang mempengaruhi utilitas
PC dijelaskan oleh Thompson et al. (1991) dalam Jen et al. (2009:94)
adalah perceived consequences, affect, social factors, dan facilitating
conditions. Sedangkan perception result ditentukan oleh complexity, job
fitness dan long-term consequences.
Perceived
Usefulness
Perceived
Ease of Use
AttitudeToward
Using
Subjective
Norm
Perceived BehavioralControl
Behavioral
Intention to
Use
Actual
Use
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
11/32
21
2.1.1.12 I nnovation Dif fusion Theory (IDT)
Difusi dijelaskan oleh Rogers (1983:5) adalah “the process by
which an innovation is communicated through certain channels overtime
among the members of a social system.” Inovasi dijelaskan oleh Rogers
(1983:11) adalah “an idea, practice, or object that is perceived as new by
an individual or other unit of adoption.”
Moore dan Benbasat (1991:194-196) menemukan persepsi
karakteristik menggunakan inovasi/ perceived characteristics of using an
innovation (PCI) yang terdiri dari tujuh karakteristik yaitu relative
advantage, easy of use, image, visibility, compatibility, results
demonstrability, dan voluntariness of use. Menurut Venkatesh et.al.,
(2003:431) karakteristik yang dikemukakan Moore dan Benbasat (1991)
merupakan adaptasi dari karakteristik inovasi yang dapat digunakan untuk
mempelajari penerimaan teknologi individu.
2.1.1.13 Social Cogni tive Theory (SCT)
Bandura (1986) dalam Jen et al. (2009:93) menjelaskan bahwa
teori kognitif sosial atau SCT mengintegrasikan ide dari perilaku dan
pembelajaran sosial. Compeau dan Higgins (1995b) dalam Venkatesh et
al. (2003:432) mengungkapkan bahwa SCT dapat digunakan untuk
penerimaan dan penggunaan teknologi informasi. Menurutnya faktor-
faktor yang mempengaruhi penggunaan pengguna adalah outcome
expectations (performance), outcome expectations (personal), self-
efficacy, affect, dan anxiety.
2.1.1.14 Unifi ed Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Venkatesh et al. (2003:426) melakukan suatu penggabungan model
yang disebut dengan unified theory of acceptance and use of technology
(UTAUT). Model ini merupakan model dari hasil penelitian yang
meninjau dan membandingkan secara langsung delapan model
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
12/32
22
penerimaan, peminatan, dan penggunaan teknologi. Delapan model yang
diteliti oleh Venkatesh et al. (2003:428-436), adalah:
a. Theory of Reasoned Action (TRA)
b.
Technology Acceptance Model (TAM)
c. Motivational Model (MM)
d. Theory of Planned Behaviour (TPB)
e.
Kombinasi TAM dan TPB (C-TAM-TPB)
f. Model of PC Utilization (MPCU)
g. Innovation Diffusion Theory (IDT)
h.
Social Kognitif Theory (SCT)
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan oleh Venkatesh et al.
(2003:439-445) bahwa kedelapan model tersebut menjelaskan 17-53
persen variansi dalam minat pengguna untuk menggunakan suatu
informasi teknologi. Selanjutnya Venkatesh et al. (2003:446-467)
melakukan penggabungan dari kedelapan model tersebut menjadi
UTAUT, yang terdiri dari empat konstruk yang menjadi faktor behavioral
intention dan use behavior yang dimoderasi oleh empat variabel moderat
(age, gender, experience, dan voluntariness of use), yaitu:
1.
Performance expectancy sebagai tingkat keyakinan individu bahwa
dengan menggunakan sistem akan membantunya untuk mendapatkan
prestasi kerja yang maksimal.
2.
Effort expectancy sebagai tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna
ketika menggunakan sistem
3.
Social influence sebagai tingkat dimana seseorang merasa bahwa
orang-orang yang penting baginya percaya sebaiknya dia
menggunakan sistem.
4. Facilitating conditions sebagai tingkat kepercayaan seseorang terhadap
ketersediaan infrastruktur teknik dan organisasional untuk mendukung
penggunaan sistem.
Behavioral intention didefinisikan oleh Abdulwahab dan Dahalin (2010)
dalam Bendi dan Andayani (2013:278) merupakan ukuran niat seseorang
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
13/32
23
untuk melakukan perilaku tertentu. Use behavior didefinisikan sebagai
intensitas atau frekuensi pemakai dalam menggunakan teknologi informasi
(Jati, 2012).
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh Venkatesh et al.
(2003:470), ditemukan bahwa UTAUT mampu menjelaskan variansi
dalam minat pengguna untuk menggunakan suatu informasi teknologi
yang lebih besar daripada kedelapan model tersebut, yaitu 70 persen
variansi. Hasil penelitian Venkatesh et al. (2003) terkait model UTAUT
dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Un if ied Theory of Acceptance and Use of Technology
Sumber : Venkatesh et al. (2003)
2.1.1.15 Model Keberhasilan Sistem Informasi
DeLone dan McLean (2003:9) di tahun 1992 menciptakan model
keberhasilan sistem informasi ( D&M IS Success Model) sebagai “a
framework and model for measuring the complex-dependent variable in
information system research.” Model ini didasari dari penelitian di bidang
komunikasi Shannon dan Weaver (1949); teori “influence” information
Performance
Expectancy
Effort
Expectancy
Social
Influence
Facilitating
Conditions
Behavioral
Intention
Use
Behavior
Voluntariness
of UseExperienceAgeGender
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
14/32
24
Mason (1978); serta penelitian empiris sistem informasi manajemen dari
tahun 1981-1987.
Terdapat pembaharuan pada model keberhasilan sistem informasi,
hal ini diungkapkan oleh DeLone dan McLean (2003:22-24),
menambahkan dimensi ketiga, “ service quality” untuk dimensi
karakteristik sistem. Mengabungkan dimensi “individual” dan
“organizational impacts” menjadi satu variabel yaitu “net benefits.”
Prakasa (2014:14-15) mengungkapkan definisi variabel yang dimiliki pada
pembaharuan model keberhasilan sistem informasi tersebut adalah:
1.
System Quality: karakteristik yang diinginkan dari suatu sistem
informasi.
2. Information quality: karakteristik yang diinginkan dari suatu output
sistem.
3. Service quality: kualitas dukungan yang diterima pengguna dari
personil sistem informasi (unit teknologi informasi).
4. Intention to use/use: ukuran dan cara dimana pengguna memanfaatkan
kemampuan dari suatu sistem informasi. Sebagai contoh: jumlah
kunjungan, frekuensi kunjungan, dan lain-lain.
5.
User satisfaction: laporan tingkat kepuasan dari pengguna atas layanan
yang diberikan sistem informasi.
6. Net benefits: sejauh mana sistem informasi berkontribusi pada
keberhasilan individu, kelompok, dan atau organisasi.
Menurut DeLone dan McLean (1992 dan 2003) dalam Rahman et
al. (2011:53), information quality berpotensi untuk memiliki pengaruh
terhadap behavioral intention dan perceived usefulness dari sistem
informasi, serta service quality yang berpotensi untuk berpengaruh
terhadap behavioral intention dan satisfaction dari sistem informasi. Pada
Gambar 2.6 dapat dilihat bentuk dari model keberhasilan sistem informasi
yang dikemukakan oleh DeLone dan Mc Lean (2003).
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
15/32
25
Gambar 2.6 Updated D& M IS Success Model
Sumber : DeLone dan McLean, 2003
2.1.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian serupa atau penelitian
yang membahas mengenai topik atau tema pembahasan yang sama.
Penelitian terdahulu yang ditinjau adalah penelitian terdahulu yang
membahas mengenai penerimaan teknologi sistem informasi
menggunakan model UTAUT. Penelitian terdahulu yang dibahas pada
penelitian ini terdiri dari 15 penelitian, yaitu:
1. Judul Penelitian: Penerimaan ePaper di Universitas Gunadarma
dengan Menggunakan Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology2
(UTAUT2).
Asal Universitas: Universitas Telkom
Jenis Penelitian: Tesis
Nama Peneliti: Anisah Firli
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan ePaper di Universitas Gunadarma. Hasil penelitian ini
adalah performance expectancy, facilitating condition, hedonic
motivation, dan price value berpengaruh signifikan terhadap
behavioral intention. Effort expectancy dan social influence tidak
Information
Quality
System
Quality
Service
Quality
Intention
to Use
User
Satisfaction
Use
Net
Benefits
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
16/32
26
memberikan pengaruh secara signifikan pada behavioral intention.
2. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Pengguna Sistem
Informasi dengan Model Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
(Studi kasus: Digital Library Fakultas Teknik
Telkom University).
Asal Universitas: Universitas Telkom
Jenis Penelitian: Skripsi
Nama Peneliti: Muhammad Richard
Tahun: 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan dari Digilib Fakultas Teknik Universitas Telkom
dengan menggunakan model UTAUT. Hasil penelitian ini adalah
social influence memiliki pengaruh terbesar dengan nilai sebesar
60,7% terhadap tingkat user acceptance pada sistem informasi
digilib.
3. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Sistem Informasi
Integrated Library System (INLIS): Studi Kasus
Perpustakaan Nasional RI.
Asal Universitas: Universitas Indonesia
Jenis Penelitian: Tesis
Nama Peneliti: Tuty Hendrawati
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan dari sistem informasi INLIS perpustakaan nasional RI.
Hasil penelitian ini adalah information quality berpengaruh positif
terhadap information satisfaction. Information satisfaction
berpengaruh positif terhadap performance expectancy. Performance
expectancy dan effort expectancy berpengaruh positif terhadap
symbolic adoption. Technology characteristic berpengaruh positif
terhadap task technology fit . Social influence, facilitating condition,
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
17/32
27
task characteristic, serta task technology fit tidak memberikan
pengaruh pada penerimaan sistem informasi INLIS.
4. Judul Penelitian: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Penggunaan Sistem IP PBX dan
Pengaruh Penggunaannya Terhadap Kinerja
Individu (Studi Kasus Pada Telkom PDC).
Asal Universitas: Universitas Telkom
Jenis Penelitian: Tesis
Nama Peneliti: Bagus Budi Santoso
Tahun: 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan dari sistem IP PBX dan mengetahui pengaruh perilaku
penggunaan terhadap kinerja individu. Hasil penelitian ini adalah
secara parsial performance expectancy dan effort expectancy
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
behavioral intention; serta behavioral intention dan system quality
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap use
behaviour. Secara simultan semua variabel berpengaruh. Faktor use
behaviour mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja individu.
5. Judul Penelitian: Analisis Penerimaan Masyarakat Terhadap
Layanan E-Government Kabupaten Bandung
Menggunakan Model UTAUT Dengan Metode
Structural Equation Modeling (SEM).
Asal Universitas: Universitas Telkom
Jenis Penelitian: Skripsi
Nama Peneliti: Gabriela Yuliani
Tahun: 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan masyarakat terhadap layanan e-government di
Kabupaten Bandung. Hasil penelitian ini adalah privacy,
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
18/32
28
performance expectancy, social influence, dan facilitating
condition memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
behavioral intention. Privacy memiliki pengaruh positif terhadap
trust. Behavioral intention memiliki pengaruh yang signifikan dan
positif terhadap use behaviour. Trust dan effort expectancy tidak
memiliki pengaruh terhadap behavioral intention.
6. Judul Penelitian: Intention to Use Digital Library based on
Modified UTAUT model: Perspectives of
Malaysian Postgraduate Students.
Jenis Penelitian: Jurnal Internasional
Nama Peneliti: Abd Latif Abdul Rahman, Adnan Jamaludin dan
Zamalia Mahmud
Tahun: 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
penerimaan mahasiswa pasca sarjana terhadap layanan
perpustakaan di empat universitas di Malaysia. Hasil penelitian ini
adalah performance expectancy, effort expectancy, dan information
quality berpengaruh signifikan dan positif terhadap behavioral
intention. Sedangkan service quality berpengaruh signifikan tetapi
negatif terhadap behavioral intention. Variabel moderator
experience mempunyai pengaruh signifikan terhadap hubungan
effort expectancy dengan behavioral intention, sedangkan variabel
moderator gender dan age tidak mempunyai pengaruh signifikan.
7. Judul Penelitian: Effect of Precipitating Events on Information
System Adoption and Use Behaviour .
Jenis Penelitian: Jurnal Internasional
Nama Peneliti: Sedigheh Moghavvemi dan Noor Akma Mohd
Salleh
Tahun: 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi entrepreneur untuk mengadopsi dan
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
19/32
29
menggunakan sistem informasi. Hasil penelitian ini adalah
performance expectancy dan propensity to act berpengaruh
signifikan terhadap behavioural intention. Akan tetapi effort
expectancy dan social influence tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap behavioural intention. Variabel moderator
gender, age, dan experience mempunyai pengaruh signifikan
terhadap hubungan performance expectancy dan propensity to
dengan behavioural intention.
8. Judul Penelitian: Malaysian Authors’ Acceptance to Self-archive
in Institutional Repositories (Towards a Unified
View).
Jenis Penelitian: Jurnal Internasional
Nama Peneliti: Feria Wirba Singeh, A. Abrizah, dan Noor Harun
Abdul Karim
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan
peneliti Malaysia dalam melakukan self-archive di open akses
repositories. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan secara
signifikan antara empat variabel model UTAUT dengan behavioral
intention. Tetapi melalui analisis korelasi ditemukan bahwa
keempat variabel model UTAUT tersebut memiliki hubungan yang
signifikan antara satu dengan variabel yang lainnya.
9. Judul Penelitian: Student Acceptance of Electronic Schoolbag
Systems: An Empirical Study in China.
Jenis Penelitian: Jurnal Internasional
Nama Peneliti: Ivan Ka Wai Lai dan Donny Chi Fai Lai
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
tingkat penerimaan siswa/i terhadap sistem e-Schoolbag . Hasil
penelitian ini adalah keseluruh variabel bebas memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap behavioral intention siswa/I dalam
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
20/32
30
mengadopsi sistem e-Schoolbag .
10. Judul Penelitian: An Investigation of the Factors That Influence
Students Intention to Adopt E-Learning .
Jenis Penelitian: Jurnal Internasional
Nama Peneliti: Mohamed Hussain Thowfeek dan Azizah Jaafar
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keinginan mahasiswa untuk mengadopsi e-
learning di South Eastern University of Sri Lanka (SEUSL). Hasil
penelitian ini adalah performance expectancy, effort expectancy,
dan faciliting conditions berpengaruh positif dan signifikan
terhadap behavioral intention to adopt e-learning. Sedangkan
social influence berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
behavioral intention to adopt e-learning.
11. Judul Penelitian: Kajian Penerimaan Sistem E-learning Dengan
Menggunakan Pendekatan UTAUT (Studi Kasus
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi
Luhur).
Jenis Penelitian: Jurnal Nasional
Nama Peneliti: Basuki Hari Prasetyo dan Dian Anubhakti
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
tingkat penerimaan sistem E-learning di Fakultas Teknologi
Informasi (FTI) Universitas Budi Luhur. Hasil penelitian ini adalah
performance expectancy, effort expectancy, dan social influence
memiliki pengaruh terhadap attitude toward using system e-
learning. Sedangkan facilitating condition tidak memiliki pengaruh
terhadap acceptance to use system e-learning.
12. Judul Penelitian: UTAUT Model for Understanding Learning
Management System.
Jenis Penelitian: Jurnal Nasional
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
21/32
31
Nama Peneliti: I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya
Tahun: 2010
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor dominan
yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan Experiential E-
Learning of Sanata Dharma University (Exelsa). Hasil penelitian
ini adalah performance expectancy dan social influence
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap behavioral
intention. Facilitating conditions memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap behavioral intention, namun tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap use behavior. Sedangkan Effort
Expectancy tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
behavioral intention.
13. Judul Penelitian: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-
Ticket (Studi Empiris pada Biro Perjalanan di
Kota Semarang).
Jenis Penelitian: Jurnal Nasional
Nama Peneliti: Nugroho Jatmiko Jati dan Herry Laksito
Tahun: 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi penggunaan teknologi informasi dan bagaimana
pengaruh penggunaan teknologi informasi diteliti menggunakan
UTAUT. Hasil penelitian ini adalah performance expectation dan
effort expectation memiliki pengaruh positif terhadap behavioral
intention sistem e-ticket . Facilitating condition dan behavioral
intention juga memiliki pengaruh positif terhadap use behavior
sistem e-ticket. Hanya social influence yang tidak memiliki
pengaruh terhadap behavioral intention.
14. Judul Penelitian: Analisis Penggunaan Teknologi Informasi Pada
Tenaga Kependidikan Sekolah (Studi Pada
Tenaga Kependidikan Di Sekolah Milik
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
22/32
32
Perkumpulan Dharmaputri Melalui Model
UTAUT).
Jenis Penelitian: Jurnal Nasional
Nama Peneliti: Yohanes Adven Sarbani, Endang Siti Astuti dan
Kertahadi
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
tingkat penerimaan teknologi informasi dalam tenaga kependidikan
di sekolah milik Perkumpulan Dharmaputri. Hasil penelitian ini
adalah effort expectancy, social influence, dan facilitating condition
berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Behavioral
intention berpengaruh terhadap use behavior. Sedangkan
performance expectancy tidak berpengaruh signifikan terhadap
behavioral intention.
15. Judul Penelitian: Analisis Perilaku Penggunaan Sistem Informasi
Menggunakan Model UTAUT.
Jenis Penelitian: Jurnal Nasional
Nama Peneliti: R. Kristoforus Jawa Bendi dan Sri Andayani
Tahun: 2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perilaku penggunaan Sistem Informasi Akademik (SIAk) di STT
Musi dan STIE Musi. Hasil penelitian ini adalah performance
expectancy, effort expectancy, dan facilitating condition
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap behavioral
intention. Sedangkan social influence tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap behavioral intention.
Penelitian-penelitian terdahulu yang membahas mengenai
penerimaan teknologi sistem informasi menggunakan model UTAUT,
memiliki ciri khasnya masing-masing. Penelitian tersebut berbeda-beda
dari berbagai sisi disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti tempat
penelitian, objek penelitian, waktu penelitian, dan lain-lain. Selanjutnya,
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
23/32
33
pada Tabel 2.2 akan dijabarkan secara singkat perbedaan dan persamaan
beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan.
Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No.Variabel
Penelitian
Penelitian Terdahulu
Richard
(2014)
Singeh
et al .,
(2013)
Rahman
et al.,
(2011)
Jati dan
Laksito
(2012)
Dwihar
nanto
(2015)
1. Performance
Expectancy
2. Effort
Expectancy
3.Social
Influence
4. Facilitating
Conditions
5. Behavioral
Intention
6. Use Behavior
7. Information
Quality
8.Service
Quality
9.User
Acceptance
10.
Moderate
Variabel
( Age, Gender,
Experience)
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
24/32
34
Sumber :
1. Richard, M. (2014). Analisis Penerimaan Pengguna Sistem Informasi
dengan Model UTAUT.
2.
Singeh, F. W., Abrizah, A., dan Karim, N. H. A. (2013). Malaysian
Authors’ Acceptance to Self -archive in Institutional Respostories
(Toward A Unified View). The Electronic Library, 31(2), 188-207.
3.
Rahman, A. L. A., Jamaludin, A., dan Mahmud, Z. (2011). Intention to
Use Digital Library based on Modified UTAUT Model: Perspectives
of Malaysian Postgraduate Students. International Journal of Social,
Education, Economics and Management Engineering , 5(3), 51-56.
4. Jati, N. J. dan Laksito, H. (2012). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-Ticket.
Diponegoro Journal of Accounting, 1(2). 1-15.
2.2 Sintesa Penelitian
Gambar 2.7 merupakan sintesa penelitian yang menjelaskan teori-teori
serta penelitian yang berkaitan dalam penelitian ini.
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
25/32
35
MANAJEMEN OPERATION
Gambar 2.7 Sintesa Penelitian
TEKNOLOGI
ATTITUDE DAN BEHAVIOUR
TRA SCT / MM / MPCUTPB
TAM
C-TAM-TPBD&M IS
Success Model
UTAUT
IDT
Fishbein dan A zen (1975)
Heizer dan Render (2009)
Ellitan dan Annatan (2008) Davis et al.
(1989)
Siregar et
al. 2014Ekaputri (2009)
Ajzen (1991) Davis et al. (1989)
Venkatesh et al.
(2003)
Jen et al. (2009)
Venkatesh et al.
(2003)
Jen et al.
(2009)
DeLone dan
McLean
(2003)
Rogers
(1983)
Dwiharnan
to (2015)
Venkatesh et
al. (2003)
Rahman etal. (2011)
Jati dan Laksito (2012)
Richard(2014)
Singeh et al.(2013)
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
26/32
36
2.3 Kerangka Pemikiran
Heizer dan Render (2009:8) mengatakan bahwa teori manajemen
operasi memuat sepuluh keputusan strategi manajemen operasi yang
merupakan bidang dasar manajemen operasi. Di dalam kesepuluh keputusan
strategi manajemen operasi tersebut, terdapat keputusan strategi perancangan
proses dan kapasitas yang berhubungan dengan teknologi apa yang diperlukan
dalam suatu proses. Ellitan dan Annatan (2008) menungkapkan bahwa
teknologi merupakan salah satu faktor kontribusi keberhasilan operasional
perusahaan. Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) adalah “the set of
activities that facilitate by electronic means the processing, transmission, and
display of information” (Ekaputri, 2009:1).
Attitude atau perilaku diungkapkan Fishbein dan Ajzen (1975:1-2)
merupakan “a learned predisposition to respond in a consistently favorable or
unfavorable manner with respect to given object .” Dikatakan pula bahwa
perilaku merupakan konsep dalam sosial psikologi yang paling penting
sehingga terdapat banyak peneliti yang melakukan penelitian untuk mengukur
perilaku.
Ajzen dan Fishbein (1980); Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Davis et
al. (1989:983) mengungkapkan bahwa theory of reasoned action (TRA)
merupakan model berperilaku psikolog sosial yang membahas mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Model berperilaku psikolog sosial
berikutnya adalah theory of planned behaviour (TPB), dimana diungkapkan
oleh Ajzen (1991:181) merupakan perluasan dari TRA yang perlu dibuat
karena merasa adanya keterbatasan model TRA untuk menghadapi perilaku
seseorang yang tidak memilik control sepenuhnya terhadap tindakan yangdiperbuat.
Theory of acceptance model (TAM) merupakan adaptasi dari TRA
yang secara khusus dibuat untuk pemodelan penerimaan pengguna terhadap
sistem infomasi (Davis et al., 1989:985). Siregar et al. (2014:546) mengatakan
bahwa terdapat empat periode perkembangan TAM yaitu introduction,
validation, development, dan elaboration. Model kombinasi TAM dan TPB
(C-TAM-TPB) diungkapkan oleh Taylor dan Todd (1995a) dalam Venkatesh
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
27/32
37
et al. (2003:429) adalah model yang mengkombinasikan faktor-faktor penentu
TPB dengan faktor-faktor penentu TAM untuk memberikan suatu model
hybrid .
Davis et al. (1992) dalam Jen et al. (2009:94) menjelaskan bahwa
motivational model (MM) dimulai dari mendiskusikan isu-isu perilaku
penerimaan pengguna teknologi melalui sudut pandang motivasi, lalu
dibentuk model motivasional utnuk mengetahui motivasi pengguna dalam
memanfaatkan sistem informasi. Model of PC utilization (MPCU) dijelaskan
oleh Thompson et al. (1991) dalam Venkatesh et al. (2003:430) adalah model
yang diadaptasi dari model theory of human behavior untuk melakukan
predksi terhadap utilitas personal computer (PC). Bandura (1986) dalam Jen
et al. (2009:93) mengungkapkan bahwa teori kognitif sosial (SCT)
mengintegrasikan ide dari perilaku dan pembelajaran sosial. Rogers (1983:5-
11) mengungkapkan definisi dari difusi inovasi dimana difusi inovasi
merupakan pengkomunikasian inovasi melalui suatu saluran pada waktu
tertentu kepada anggota sistem sosial. DeLone dan McLean (2003:9)
mengungkapkan bahwa model keberhasilan sistem informasi ( D&M IS
Success Model) adalah framework dan model untuk mengukur variabel terkait
yang komplek di penelitian sistem informasi.
Venkatesh et al. (2003:426-467) mengungkapkan bahwa Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) merupakan suatu
penggabungan delapan model penerimaan, peminatan, dan penggunaan
teknologi, yaitu TRA, TAM, MM, TPB, C-TAM-TPB, MPCU, IDT dan SCT.
UTAUT memiliki empat konstruk yang menjadi faktor behavioral intention
dan use behavior , yaitu performance expectancy, effort expectancy, socialinfluence, dan facilitating conditions; serta terdapat empat faktor yang
memoderasi hubungan konstruk dengan faktor behavioral intention dan
perilaku penggunaan yaitu gender, age, experience, dan voluntariness of use.
Richard (2014), Singeh et al. (2013), Jati dan Laksito (2012) dan
Rahman et al. (2011) telah melakukan penelitian sebelumnya dengan
menggunakan model UTAUT. Richard (2014) melakukan penelitian terhadap
perilaku penggunaan Digilib Fakultas Teknik Universitas Telkom dengan
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
28/32
38
responden adalah mahasiswa aktif S1 Fakultas Teknik Universitas Telkom.
Singeh et al. (2013) melakukan penelitian terhadap kesiapan peneliti Malaysia
dalam melakukan self-archive di open akses repositories dengan responden
adalah dosen dari lima universitas di Malaysia. Jati dan Laksito (2012)
melakukan penelitian terhadap minat pengguna dan penggunaan sistem e-
ticket di Kota Semarang dengan responden karyawan bagian ticketing pada
biro perjalanan. Rahman et al. (2011) melakukan penelitian terhadap perilaku
penggunaan perpustakaan digital di empat universitas di Malaysia dengan
responden berupa sarjana universitas masing-masing.
Terdapat modifikasi model UTAUT yang digunakan dengan
menambahkan dan meniadakan beberapa variabel pada keseluruh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Richard (2014), Singeh et al. (2013), Jati dan
Laksito (2012), dan Rahman et al. (2011). Richard (2014) menggunakan user
acceptance sebagai variabel terkait dan meniadakan variabel behavioral
intention, use behavior dan variabel moderator. Singeh et al. (2013) serta Jati
dan Laksito (2012) meniadakan variabel moderator. Rahman et al. (2011)
meniadakan variabel social influence, facilitating conditions, use behavior
serta variabel moderator voluntariness of use. Selain itu Rahman et al. (2011)
menambahkan variabel information quality dan service quality sebagai faktor
niat perilaku (behavioral intention).
Berdasarkan variabel yang digunakan, terkait dengan temuan pada
penelitian terdahulu, didapati bahwa seluruh variabel moderator akan
ditiadakan. Hal ini didasari pada penelitian Sedana dan Wijaya (2009); Sedana
dan Wijaya (2010); Sundaravej (2010); Wang et al. (2006); serta Jairak et al.
(2009) dalam Bendi dan Andayani (2013:278) yang juga meniadakan seluruhvariabel moderator. Mereka berpendapat bahwa variabel moderator tidak
terlalu berpengaruh karena responden penelitian cenderung homogen. Seperti
dalam implementasi perpustakaan digital Telkom Open Library, umur
mahasiswa tidak terlalu berbeda jauh, jenis kelamin dirasa tidak terlalu
berpengaruh, penggunaan perpustakaan digital Telkom Open library bagi
seluruh mahasiswa bersifat voluntary atau tidak memaksa karena perpustakaan
digital hanya sebagai alat bantu, serta pengalaman mahasiswa dalam
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
29/32
39
penggunaan perpustakaan digital relatif sama karena perpustakaan digital
bukanlah sistem informasi yang rumit dalam penggunaannya.
Variabel terkait yang digunakan adalah behavior intention serta use
behavior dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Wuwul selaku
Kabag. Perpustakaan Universitas Telkom, terdapat permintaan khusus dimana
penelitian membahas tidak hanya sampai pada behavior tetapi juga sampai ke
penggunaan sistem informasi.
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian Rahman et al. (2011)
lebih cocok digunakan ketimbang variabel yang digunakan pada penelitian
terdahulu lainnya, karena objek penelitian yang akan dibahas pada penelitian
ini serupa dengan objek penelitian Rahman et al. (2011). Dimana pada
Rahman et al. (2011) dalam variabel bebasnya menghilangkan dua variabel
UTAUT ( social influence dan facilitating conditions) dan menggantinya
dengan dua variabel Model Keberhasilan Sistem Informasi (information
quality dan service quality). Rahman et al. (2011:51-52) mengatakan bahwa
dipilihnya konstruk ini karena dukungan kuat dari penelitian terdahulu serta
kecocokan dan kesesuaian dengan konteks perpustakaan digital. Dukungan
dari penelitian terdahulu tersebut adalah pada penelitian Al-Gathani et al.
(2007:683-689) yang membahas mengenai penggunaan komputer desktop di
Arab Saudi, dimana ditemukan bahwa facilitating condition tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap use behavior serta perubahan variabel social
influence menjadi subjective norm karena penelitian tersebut menyasar
penggunaan komputer desktop secara umum bukan suatu sistem tertentu,
olehkarena itu diubah menjadi variabel subjective norm yang lebih umum.
Berdasarkan temuan yang didapat dari kelima penelitian terdahulutersebut, dapat dirumuskan bahwa kerangka penelitian yang akan digunakan
pada penelitian ini adalah mengacu pada kerangka penelitian Rahman et al.
(2011) serta Jati dan Laksito (2012). Gambar 2.8 menunjukan kerangka
penelitian yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini.
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
30/32
40
Keterangan: Batasan Penelitian
Gambar 2.8 Kerangka Penelitian
Sumber:
1.
Rahman, A. L. A., Jamaludin, A., dan Mahmud, Z. (2011). Intention to
Use Digital Library based on Modified UTAUT Model: Perspectives
of Malaysian Postgraduate Students. International Journal of Social,
Education, Economics and Management Engineering , 5(3), 51-56.
2. Jati, N. J. dan Laksito, H. (2012). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Minat Pemanfaatan dan Penggunaan Sistem E-Ticket.
Diponegoro Journal of Accounting, 1(2). 1-15.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini diajukan sebagai berikut berdasarkan tinjauan pustaka
serta kerangka penelitian yang telah diterangkan sebelumnya, yaitu:
H1. Performance expectancy (X1) memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention (Y1) perpustakaan digital Telkom Open Library.
H2. Effort expectancy (X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention (Y1) perpustakaan digital Telkom Open Library.
Jati dan Laksito (2012)
Rahmat et al. (2011)
Performance
Expectancy
Effort
Expectancy
SocialInfluence
Facilitating
Conditions
Behavioral
Intention
Use
Behavior
ExperienceAgeGender
Information
Quality
Service
Quality
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
31/32
41
H3. Information quality (X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention (Y1) perpustakaan digital Telkom Open Library.
H4. Service quality (X4) memiliki pengaruh signifikan terhadap behavioral
intention (Y1) perpustakaan digital Telkom Open Library.
H5. Behavioral intention (Y1) memiliki pengaruh signifikan terhadap use behavior (Y2)
perpustakaan digital Telkom Open Library.
2.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian digunakan agar penelitian yang dilakukan mudah
terkontrol dan fokus pada tujuan. Berikut ini adalah pembatasan ruang lingkup
penelitian, yaitu:
a. Lokasi penelitian adalah Universitas Telkom.
b. Objek penelitian adalah perpustakaan digital Telkom Open Library.
c.
Responden penelitian adalah mahasiswa aktif D3, S1, dan S2 pengguna
perpustakaan digital Telkom Open Library.
d. Waktu penelitian adalah dimulai dari bulan Februari 2015 sampai dengan
penelitian ini selesai dilakukan.
e.
Fokus penelitian adalah mengenai penerimaan perpustakaan digital
Telkom Open Library dengan menggunakan model modifikasi UTAUT.
f.
Model modifikasi UTAUT yang digunakan adalah referensi dan gabungan
dari model modifikasi UTAUT penelitian Rahman et al. (2011) serta Jati
dan Laksito (2012).
-
8/16/2019 Sepuluh Keputusan Strategi Manajemen Operasi
32/32
Halaman ini sengaja dikosongkan