![Page 1: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/1.jpg)
@senjayustitia
![Page 2: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/2.jpg)
(Clinton Rossister)
![Page 3: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/3.jpg)
Kemunculan Partai Politik di Indonesia
Politik etikBelanda
KarakterMasyarakatmajemuk
Demokrasi
Memberikan kebebasankepada
masyarakat
![Page 4: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/4.jpg)
Pemilu tahun 1955
172 partai & perorangan
4 partai suaraterbanyak
Masyumi = Islam modernPNI = nasionalis NU = Islam tradisional PKI = Komunis
![Page 5: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/6.jpg)
Pemilu setelah 1955
Muncul politikaliran
Nasionalisme radikal
Tradisional Jawa
Islam
Sosialisme demokrasi
Komunisme
![Page 7: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/7.jpg)
Pemilu Orde Baru
Pemerintah berpikirbahwa politik aliran
menjadi sumberpendorong kuat
ketidakstabilan politik MelakukanPenyeragaman
ideologi
Asas partai haruspancasila
Penyederhanaan sistem kepartaiandari multipartai menjadi satu
satengah partai
![Page 8: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/11.jpg)
Pemilu Orde Reformasi
![Page 12: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/14.jpg)
![Page 15: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/15.jpg)
![Page 16: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/16.jpg)
![Page 17: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/18.jpg)
Demokrasi Kemajemukan
Demokrasimapan
Demokrasibelum mapan
Parpol baru
Jarang adaparpol baru
Tumbuhnya parpol 1. Cost entry
2. Benefits of office
3. Probably of
receiving electoral
support
![Page 19: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/19.jpg)
Kasus di Indonesia
Di Indonesia partai-partai baru masih bermunculan;
1. Indonesia adalah negara yang masih berproses dalam
demokrasi
2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules)
3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang ada(established) sehingga masih memungkinkan untuk berpindahmencari partai alternatif
4. Belum terlembaganya proses penyelesaian konflik internal.
Lahirnya partai baru dikarenakan mereka kecewa dg partai
lama dan tersingkir di dalam arena konflik
![Page 20: @senjayustitia - onlysenja.files.wordpress.com · demokrasi 2. Belum ada aturan yang ketat dalam pemilu (electoral rules) 3. Suara pemilih belum terikat kuat kepada parta-partai yang](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081403/60955716a724ca70a36a32d4/html5/thumbnails/20.jpg)
Electoral ThresholdDukungan suara minimal yang harus dimiliki oleh partai
atau seseorang untuk memperoleh kursi di parlemen
Negara yang menerapkan ET mendorong terwujudnya sistem multpartai
sederhana/ moderat
Indonesia menganut parliamentary threshold
1999 = 2 %
2004 = 3 %
Threshold tidak memiliki implikasi berarti terhadap keinginan untuk
membuat partai baru