Download - RPP 1 BESARAN DAN PENGUKURAN +MATERI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 SurabayaKelas/Semester : X/IMata Pelajaran : FISIKATema : BESARAN DAN PENGUKURAN Alokasi Waktu : 9 X45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
2.2 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
2.3 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat (misalnya: untuk ukuran massa: mayam di Sumatera Utara, untuk ukuran panjang: tumbak di Jawa Barat).
2. Mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka sorong, mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch) dan menemukan cara bagaimana alat tersebut bekerja/digunakan
3. Mempertanyakan tentang cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 1
4. Mempertanyakan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja, serta alat ang digunakan dalam mengukur
5. Mengukur masa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan gelas ukur
6. Mengolah data hasil pengukuran berulang (diberikan oleh guru) dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan, serta menyimpulkan hasil interpretasi data
7. Membuat laporan tertulis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendapat informasi dari buku dan mendengarkan keterangan guru siswa mampu membuat daftar (tabel) nama besaran, alat ukur, cara mengukur, dan satuan yang digunakan secara individu, termasuk yang berlaku di daerah setempat (misalnya: untuk ukuran massa: mayam di Sumatera Utara, untuk ukuran panjang: tumbak di Jawa Barat) dengan benar dan teliti
2. Setelah mendapat informasi dari buku dan mendengar keterangan guru siswa mengamati beberapa alat ukur panjang, massa dan waktu yang ada di sekitar(mistar milimeter, jangka sorong, mikrometer, neraca lengan, neraca pegas, dan stopwatch) dan menemukan cara bagaimana alat tersebut bekerja/digunakan
3. Setelah mengamati beberapa alat ukur siswa mempertanyakan tentang cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala, dan cara menuliskan hasil pengukuran
4. Setelah mengamati beberapa alat ukur mempertanyakan aspek ketelitian, ketepatan, dan keselamatan kerja, serta alat ang digunakan dalam mengukur
5. Setelah mengetahui cara menggunakan dan mengetahui aspek ketelitian masing-masing alat ukur siswa mengukur massa jenis kelereng (pengukuran dilakukan satu kali) dan batu kerikil (dilakukan berulang dengan ukuran beda dan jenis yang sama) secara berkelompok dengan menggunakan neraca, jangka sorong atau mikrometer, dan gelas ukur
6. Setelah memperoleh data dari eksperimen siswa beserta kelompok mengolah data hasil pengukuran berulang (diberikan oleh guru) dalam bentuk penyajian data, membuat grafik, menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung kesalahan, serta menyimpulkan hasil interpretasi data
7. Membuat laporan tertulis
E. Materi Ajar1. Besaran satuan 2. Besaran satuan, dimensi, notasi ilmiah, dan angka penting3. Pengukuran4. Ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi)5. Kesalahan pengukuran6. Penggunaan angka penting
(uraian materi terlampir)
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran: Scientific approach (Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan)
Strategi pembelajaran : 1. strategi kognitif dengan membuat peta konsep dan tabel
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 2
2. demonstrasi dan praktikum 3. mengerjakan soal
G. Langkah-Langkah PembelajaranPertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan
Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan berdoa bersama Melakukan apersepsi. Memberikan Informasi tentang materi yang akan di
pelajari pada pertemuan ini yaitu tentang besaran pokok besaran turunanbeserta satuan dan dimensi besaran pokok dan besaran turunan juga tentang aturan menggunakan angka penting dalam operasi matematika
20 menit
Inti Mengamati Secara berkelompok siswa mencari informasi
tentang besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan dan dimensi besaran pokok dan besaran turunan dari literatur dan sumber informasi yang lain
Secara berkelompok siswa mencari informasi tentang aturan menggunakan angka penting dalam operasi matematikadan penggunaan dalam pelaporan hasil praktikum dari literature dan sumber informasi yang lain
Menanya Apa pengertian dari besaran pokok, besaran
turunan, satuan, dimensi dan angka penting Bagaimana cara menganalisis satuan dan dimensi
dari besaran pokok dan turunan
Menalar Setiap siswa terlibat aktif dalam diskusi dalam
kelompok Setiap siswa yang tergabung dalam kelompok
mencatat hasil diskusi
Mencoba Siswa menuangkan ide dan gagasan baru terkait
pengertian dari besaran pokok, besaran turunan, satuan, dimensi dan angka penting
Siswa menuangkan ide dan gagasan baru terkait cara menganalisis satuan dan dimensi dari besaran pokok dan turunan
Siswa menuangkan ide dan gagasan baru terkait
100 menit
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 3
aturan dan penggunaan angka penting dalam operasi matematika dan pelaporan hasil praktikum
Mengkomunikasikan Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari masing-
masing kelompoknya berupa tabel dan peta konsep dari besaran pokok dan besaran turunan beserta satuan dan dimens
i Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran Siswa melakukan refleksi hasil dari pembelajaran
yang sudah dilakukan Setiap siswa mengerjakan soal analisis besaran dan
angka penting yang terdapat dalam buku pendamping
15 menit
Pertemuan 2
kegiatan Deskripsi Alokasi WaktuPendahuluan
Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan berdoa bersama Melakukan apersepsi. Memberikan informasi tentang alat ukur panjang
yaitu jangka sorong dan micrometer skrup Memberikan informasi tentang alat ukur massa
yaitu neraca ohauss membagi alat dan bahan praktikum untuk
melakukan praktikum pengukuran massa jenis suatu benda kepada tiap kelompok
20 menit
Inti Mengamati Siswa membaca modul praktikum yang dibagikan Siswa mencari informasi tentang alat ukur
panjang yaitu jangka sorong dan micrometer skrup dan alat ukur massa neraca ohauss
Dengan membaca literatur, mengamati gambar / tayangan powerpoint siswa mendiskusikan dengan kelompoknya.
Menanya Bagaimana cara menentukan massa jenis suatu
benda homogen Bagaimana cara menentukan massa jenis suatu
benda yang tidak teratur
Menalar Setiap siswa terlibat aktif dalam diskusi dalam
kelompok
100 menit
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 4
Setiap siswa yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusi
Mencoba Siswa menuangkan ide dan gagasan baru terkait
praktikum pengukuran massa jenis suatu bendaMengkomunikasikan Siswa mempresentasikan hasil diskusi dari
masing- masing kelompoknya Siswa secara kelompok membuat laporan
sementara hasil praktikum
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi terkait perkembangan teknologi bebatuan dari zaman poleolitikum nsampai dengan mesolitikum
Evaluasi untuk mengukur ketercapain tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi hasil dari pembelajaran yang sudah dilakukan
Siswa secara kelompok membuat laporan hasil praktikum dan menyajikan dalam bentuk tertulis dan dikumpulkan pada pertemuan berikut.
15 menit
Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Alokasi WaktuPendahuluan
Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan
kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan berdoa bersama Melakukan apersepsi. Memberikan soal-soal tentang besaran pokok dan
besaran turunan Memberikan soal-soal tentang satuan dan dimensi
besaran pokok dan besaran turunan Memberikan soal – soal tentang aturan
menggunakan angka penting dalam operasi matematika dan pengunaannya dalam pelaporan hasil praktikum
Memberikan soal-soal tentang pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan micrometer skrup
20 menit
Inti Mengamati1. Siswa dalam kelompok mendapatkan tugasuntuk
Mengerjakan soal-soal tentang besaran pokok dan besaran turunan
Mengerjakan soal-soal tentang satuan dan dimensi besaran pokok dan besaran turunan
Mengerjakan soal – soal tentang aturan menggunakan angka penting dalam operasi matematika dan pengunaannya dalam pelaporan hasil praktikum
Mengerjakan soal-soal tentang pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan micrometer skrup
100 menit
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 5
2. Dengan membaca literatur, mengamati gambar / tayangan powerpoint siswa mendiskusikan dengan kelompoknya.
MenanyaBagaimana cara mengerjakan soal soal tentang
1. besaran pokok dan besaran turunan, satuan dan dimensi besaran pokok dan besaran turunan,
2. aturan menggunakan angka penting dalam operasi matematika dan pengunaannya dalam pelaporan hasil praktikum,
3. pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan micrometer skrup
MenalarSetiap siswa terlibat aktif dalam diskusi dalam kelompok Setiap siswa yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusi
MencobaSetiap siswa mencoba mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan berpedoman sesuai informasi dari literature/ buku pendamping yang relevan
MengkomunikasikanBeberapa siswa mewkilii kelompok mengerjakan jawaban soal di papan tulis kelompok yang lain bis menanggapi jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa kebenaran jawaban dari soal dengan dibantu oleh guru
Evaluasi untuk mengukur ketercapain tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi hasil dari pembelajaran yang sudah dilakukan
20 menit
H. Media Pembelajaran1. Gambar –gambar alat ukur2. Teks / powerpoint tentang besaran dan pengukuran3. Alat dan bahan praktikum pengukuran
I. Sumber Belajar1. Modul praktikum besaran dan pengukuran2. Buku Penunjang/pendamping fisika yang relevan3. internet
J. Penilaian Hasil Belajara. Tes
1. Uraian (terlampir)b. Non tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)3. Buatlah analisis dalam bentuk laporan tertulis
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 6
4. Mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam literature
Mengetahui, Surabaya , Juli 2014Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. HM Hasanul Faruq, M.Pd Maria Laksmi Sarestri S.PdNIP. 19570206 198503 1 011 NIP. 19751020 200701 2 021
MenalarSetiap siswa terlibat aktif dalam diskusi dalam kelompok Setiap siswa yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusi
MencobaSetiap siswa mencoba mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan berpedoman sesuai informasi dari literature/ buku pendamping yang relevan
MengkomunikasikanBeberapa siswa mewkilii kelompok mengerjakan jawaban soal di papan tulis kelompok yang lain bis menanggapi jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa kebenaran jawaban dari soal dengan dibantu oleh guru
Evaluasi untuk mengukur ketercapain tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi hasil dari pembelajaran yang sudah dilakukan
20 menit
H. Media Pembelajaran1. Gambar –gambar alat ukur2. Teks / powerpoint tentang besaran dan pengukuran3. Alat dan bahan praktikum pengukuran
I. Sumber Belajar1. Modul praktikum besaran dan pengukuran2. Buku Penunjang/pendamping fisika yang relevan3. Internet
A. Penilaian Hasil Belajara. Tes
a. Uraian (terlampir)b. Non tes
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 7
a. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)b. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)c. Buatlah analisis dalam bentuk laporan tertulisd. Mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam literature
Mengetahui, Surabaya , Juli 2014Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. HM Hasanul Faruq, M.Pd Eka Purbaningsih S.PdNIP. 19570206 198503 1 011 NIP. 19611106 198412 2 003
MenalarSetiap siswa terlibat aktif dalam diskusi dalam kelompok Setiap siswa yang tergabung dalam kelompok mencatat hasil diskusiMencobaSetiap siswa mencoba mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan berpedoman sesuai informasi dari literature/ buku pendamping yang relevan MengkomunikasikanBeberapa siswa mewkilii kelompok mengerjakan jawaban soal di papan tulis kelompok yang lain bis menanggapi jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa kebenaran jawaban dari soal dengan dibantu oleh guru
Evaluasi untuk mengukur ketercapain tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi hasil dari pembelajaran yang sudah dilakukan
20 menit
H. Media Pembelajaran1. Gambar –gambar alat ukur2. Teks / powerpoint tentang besaran dan pengukuran3. Alat dan bahan praktikum pengukuran
I. Sumber Belajar1. Modul praktikum besaran dan pengukuran2. Buku Penunjang/pendamping fisika yang relevan3. Internet
J. Penilaian Hasil Belajara. Tes
a. Uraian (terlampir)b. Non tes
a. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)b. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)c. Buatlah analisis dalam bentuk laporan tertulis
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 8
d. Mengerjakan soal-soal yang terdapat dalam literature
Mengetahui, Surabaya , Juli 2014Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. HM Hasanul Faruq, M.Pd Drs. Rahmad AzaziNIP. 19570206 198503 1 011 NIP. 19600310 198903 1 009
Instrumen Tes Uraian
1. Tentukan satuan dan dimensi dari besaran k (konstanta coulomb) dari
persamaan F=kq1q2r2
Diketahui F adalah gaya listrik diantara kedua muatan .
q1 q2 adalah muatan listrik .r2 jarak kedua muatan. 2. Tentukan satuan dan dimensi dari besaran E (Modulus Young) dari persamaan
¿ F LA ∆ L
. Diketahu F adalah gaya . L adalah panjang kawat . A adalah luas
penampang kawat dan L adalah pertambahan panjang kawat 3. Kalor jenis air yang membeku adalah 0,5 kal/gr 0C. berapakah kalor jenis air
yang membeku dalam J/kg0C4. Untuk mencairkan sebangkah es batu membutuhkan 1200 kilojoule panas.
Berapa kalori panas tersebut jika diketahui 1 joule adalah 0,24 kalori5. Nyatakan hasil operasi bilangan – bilangan di bawah ini dengan aturan angka
pentinga.478 – 27,9 = b. 452,16 : 002 = c. (11,56)2 =
6. Nyatakan hasil operasi bilangan – bilangan di bawah ini dengan aturan angka pentinga. 305,77 + 498,1 = b. 415,06 0,098 = c. √675 =
SELAMAT MENGERJAKAN
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 9
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama kelompok/
peserta didik
Nilai Kualitati
f
Nilai Kuantitat
ifPenilaian kelompok1. Menyelesaikan tugas kelompok
dengan baik 2 Kerjasama kelompok (komunikasi)3 Hasil tugas (relevansi dengan
bahan)4 Pembagian Job5 Sistematisasi Pelaksanaan Jumlah Nilai Kelompok
Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama kelompok/
Nilai Kualitatif
Nilai KuantitatifPenilaian Individu Peserta didik
1. Berani mengemukakan pendapat
2. Berani menjawab pertanyaan3. Inisiatif4. Ketelitian 5. Jiwa kepemimpinan6. Bermain peranJumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikato
r
Nilai Kualitatif Nilai Kuantitati
f80-100 Memuaskan 470-79 Baik 360-69 Cukup 2
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 10
45-59 Kurang cukup 1
Lembar Keaktifan Dalam Diskusi
No Aspek yang dinilai Nilai
Kualitatif
Nilai
Kuantitatif
1. Bertanya (cara)
2. Menjawab pertanyaan
3. Kesesuaian dengan topik kajian
4. Cara menyampaikan pendapat
5. Antusiasme mengikuti pembelajaran
Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Memuaskan 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang 1
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 11
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN
NO SOA
LKUNCI JAWABAN SKOR
1
2
3
4
5
6RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 12
SKOR MAKSIMUM 600
NILAI = SKORYANGDIPEROLEH
6 =
RINGKASAN MATERI
BESARAN DAN SATUAN
Pengertian :
Besaran adalah sesuatu yang memiliki nilai yang di peroleh dari pengukuran atau perhitungan dan dapat di nyatakan dengan angka , pada umumnya memiliki satuan. Besaran juga adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan satuan.Besaran menyatakan sifat dari benda.Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran.Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara berbeda.
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 13
Keterangan dari macam-macam besaran pokok itu adalah:
PanjangSatuanpanjang adalah "meter". Definisi Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon.
Massa Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan massa adalah "kilogram" (disingkat kg) Definisi Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)
Waktu Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik) Definisi Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770kalidalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Kuat arus listrik Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A) Definisi Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7newton pada setiap meter kawat.
Suhu Satuansuhu adalah "kelvin" (disingkat K) Definisi Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Jumlah molekulSatuan jumlah molekul adalah "mol".
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 14
Besaran pokok dalam Sistem Internasional
NamaSimbol dalam
rumusSimbol dimensi
Satuan SI
Simbol satuan
Panjang l, x, r, dll. [L] meter m
Waktu t [T]detik
(sekon)s
Massa m [M]kilogra
mkg
Arus listrik I, i [I] ampere A
Suhu T [θ] kelvin K
Jumlah molekul n [N] Mol mol
Intensitas cahaya
Iv [J] Kandela Cd
Intensitas cahayaSatuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat Cd).Definisi Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Besaran SatuanSingkata
n
Kecepatan meter per sekon m/s
Percepatan, percepatan gravitasi
meter per sekon kuadrat m/s²
Luas meter persegi m²
Volume meter kubik m³
Gaya, berat, tegangan taliNewton (kilogram meter per
sekon persegi)kg m/s²
Debit meter kubik per detik m³/s
Energi, usaha Joule J
Rapat tenaga joule per meter kubik J/m³
Tegangan permukaan, tetapan pegas
Newton per meter N/m
SISTEM SATUAN INTERNASIONAL
Satuan adalah menunjukkan kuantitas dari satuan besaran. Macam – macam satuan:
a. Satuan Inggris: mil, yard, kaki, inchi
b. Sistem Metric terdiri dari:
1. Sistem MKS: meter, kilogram, sekon
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 15
2. Sistem CGS: centimeter (cm), gram, sekon
3. Sistem internasional (SI): meter, kilogram, sekon, Kelvin, ampere, Kandela,dan mol.
Syarat satuan yang baik adalah harus mudah ditiru, tidak akan berubah, dan dapat dipakai dimana – mana (bersifat internasional).
DIMENSI
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder.Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer.Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau dimensi Percepatan : L T-2.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar dalam sistem SI.
Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain :
(1) dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau skalar,
(2) dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar,
(3) dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.
ANALISIS DIMENSI
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 16
Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-beda. Analisis dimensi selalu digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda “+” atau “-” atau “=”, persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya dengan melihat dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai contoh, ketika kita menggunakan rumus A= 2.Phi.r untuk menghitung luas. Dengan melihat dimensi kedua ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2..r] = L kita dengan cepat dapat menyatakan bahwa rumus tersebut salah karena dimensi kedua ruasnya tidak sama. Tetapi perlu diingat, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu tidak berarti bahwa rumus tersebut benar. Hal ini disebabkan pada rumus tersebut mungkin terdapat suatu angka atau konstanta yang tidak memiliki dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv2 , di mana 1/2 tidak bisa diperoleh dari analisis dimensi. harus ingat karena dalam suatu persamaan mungkin muncul angka tanpa dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan suatu konstanta tanpa dimensi, misalnya konstanta k.
ANGKA PENTING
Angka penting sangat perlu diketahui dalam membuat sebuah laporan hasil pengukuran. Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut
Angka Penting, terdiri atas angka-angka pasti dan angka angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran).
Cara Penulisan Angka Penting
Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran :
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5 angka penting).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 3,0000 (5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 17
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 4700000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Ketentuan – Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :
1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh terdapat Satu Angka Taksiran saja. (Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka di belakang koma yang paling sedikit).
Contoh:
2,34 (angka 4 = angka taksiran) + 0,345 (angka 5 = angka taksiran)
2,685 angka 8 dan 5 (dua angka terakhir) taksiran maka ditulis: 2,69
13,46 (angka 6 = angka taksiran) - 2,2347 (angka 7 = angka taksiran)
11,2253 angka 2, 5 dan 3 (tiga angka terakhir) taksiran maka ditulis : 11,23
2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit.
Contoh:
8,141 (empat angka penting) x 0,22 (dua angka penting) = 1,79102
Penulisannya: 1,79102 ditulis 1,8 (dua angka penting)
1,432 (empat angka penting) : 2,68 : (tiga angka penting) = 0,53432
Penulisannya: 0,53432 ditulis 0,534 (tiga angka penting)
3. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5 dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh: Bulatkanlah sehingga mempunyai tiga angka penting:
a. 24,48 (4 angka penting) di tulis 24,5
b. 56,635 (5 angka penting) di tulis 56,6
c. 73,054 (5 angka penting) di tulis 73,1
d. 33,127 (5 angka penting) 33,1
NOTASI ILMIAH
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 18
Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, ….. x 10n
Di mana : n adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9 disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat
10n menunjukkan orde
Aturan penulisan hasil pengukuran menggunakan notasi ilmiah
a. Untuk bilangan yang lebih dari 10, pindahkan koma desimal ke kiri. Eksponennya bertanda positif .
b. Untuk bilangan yang kurang dari 1, pindahkan koma desimal ke kanan. Eksponennya bertanda negatif.
MELAKUKAN PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang di ukur dengan suatu alat yang di tetapkan sebagai satuan alat ukur.Dalam sebuah pengukuran yang perlu diperhatikan adalah ketelitian (akurasi) dan ketepatan (presisi) alat ukur yang digunakan sehingga kesalahan pengukuran karena kesalahan penglihatan /paralaks mata bisa di minimalisir. Dalam pengukuran menggunakan angka penting
ALAT UKUR
Pemilihan alat ukur yang akan digunakan hendaknya disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan. Oleh karena itu, kita akan bahas beragam alat ukur yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: alat ukur panjang, massa dan waktu.
Macam-macam alat ukur dalam pengukuran :
1. Mistar adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda-benda yang tidak terlalu panjang ketelitiannya. Mistar mempunyai ketelitian 1mm atau 0,1 cm.
2. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter bola dan kawat yang sangat kecil. Bagian utamanya terdiri poros tetap, poros geser, skala utama dan skala nonius yang berupa pemutar. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali skala nonius diputar satu kali maka skala nonius bergerak maju atau mundur sejauh 0,5 mm.
Dengan demikian, satu skala nonius sama dengan 0,5 mm / 50 = 0,01 mm. Angka inilah yang merupakan ketelitian mikrometer sekrup.
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 19
3. Jangka sorong berguna untuk mengukur diameter pipa maupun benda lainnya. Ketelitian skala noniusnya 0,01 cm atau 0,1 mm.
4. Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu dengan ketelitiannya 0,1 detik sehingga digunakan pada pertandingan olah raga dan penelitian laboratorium.
5. Timbangan neraca digunakan untuk mengukur massa dengan tiga palang melintang horizontal, ketelitiannya 0,1 gram.
ALAT UKUR
Untuk mengukur suatu besaran, panjang , massa di gunakan berbagai jenis alat. Jenis alat yang di gunakan bergantung pada beberapa hal antara lain Ketelitian yang diinginkan, Ukuran benda yang di ukur, dan Bentuk benda yang di ukur. Alat ukur yang sering di pakai di laboratorium yaitu mistar, jangka sorong dan micrometer skrup.
1. Mistar
Skala terkecil mistar adalah 1mm
Mistar atau penggaris pada umumnya memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama dengan jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan ketidakpastian (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya.
Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:
Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur
Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda.
Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ± ketidakpastian pengukuran (x ± Δx)
2. Jangka sorong
Mistar yang telah dipelajari hanya mampu mengukur panjang terkecil 1 mm. Sementara benda yang panjangnya kurang dari 1 mm tidak dapat diukur dengan alat ini. Maka orang membuat alat ukur yang lebih teliti, salah satunya adalah jangka sorong.
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 20
Pengukuran menggunakan jangka sorong sangat berbeda dengan pengukuran menggunakan mistar.Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.Mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong memiliki beberapa bagian penting, yaitu rahang tetap dan rahang geser.Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama.Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong seperti yang diperlihatkan pada gambar memiliki panjang 1 mm. Adapun pada rahang geser terdapat skala yang disebut skala nonius. Pada skala nonius, panjang 20 skalanya memiliki panjang 1mm. Oleh karena itu, panjang satu bagian skala nonius adalah 0,05 mm atau dapat dikatakan bahwa nilai terkecil yang dapat dibaca jangka sorong adalah 0,05 mm. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 21
Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm
Jangka sorong manual
Kegunaan jangka sorong adalah:
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang
Bagian jangka sorong terdiri atas :
Rahang tetap, skala panjang yang tertera di sebut skala utamaRahang geser, skala pendek yang tertera di sebut skala noniusSkala terkecil = skala utama – 1 skala nonius = 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cmSkala terkecil = 0,1 mm Ketidakpastian = ½ x skala terkecil = ½ x 0,1 mmKetidakpastian(∆x) = 0,05 mm
Contoh pengukuran panjang dengan jangka sorong :
1. Perhatikan angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka nol pada nonius. Pada gambar angka tersebut adalah antara 2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Perhatikan garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama. Pada gabar garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama adalah garis ke-5. Ini berarti, x = 2,1 cm + 5 x0,01 cm= 2,15 cm (2 desimal). Karena ∆x= 0,005 cm (3 desimal) maka x harus dinyatakan dengan 3 desimal.Hasil pengukurannya adalah L = (2,150 ± 0.005) cm
3. Mikrometer Sekrup
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 22
Bagian-bagian mikrometer sekrup
Untuk mengukur panjang benda dengan ketelitian lebih tinggi lagi, kita dapat menggunakan mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup dapat digunakan mengukur panjang benda hingga ketelitian 0,01 mm. Mikrometer sekrup memiliki skala tetap (skala utama) sepanjang gagang silinder dengan nilai terkecil 0,5 mm. Selain itu, ada skala putar yang memiliki 50 skala. Jika skala putar diputar satu putaran penuh (diputar sebanyak 50 skala), maka penjepit mikrometer akan bergeser sejauh 0,5 mm. Jadi, pergeseran skala berputar sejauh satu skala bersesuaian dengan pergeseran penjepit sebesar 0,01 mm.
Stopwatch
Pengertian Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan.
Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol diatas yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol.
2 Jenis – Jenis Stopwatch
Stopwatch Analog Stopwatch Digital
2.1 Stopwatch Analog
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 23
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan. Misalnya, stopwatch dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh seorang pelari untuk dapat mencapai jarak 50 km. Selain itu,dalam ilmu kimia stopwatch juga dapat digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan oleh suatu larutan agar dapat mengalami perubahan suhu.
Dalam praktikum fisika, stopwatch sering digunakan. Misalnya pada praktikum pengukuran dasar, viskosimeter aliran fluida, pesawat atwood, dan lain sebagainya.
2.2 Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasilpengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
3 Prinsip Kerja Stopwatch
Stopwatch dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang sama untuk yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol.
3.1 Stopwatch Analog
Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu tombol start/stop dan tombol kalibrasi . Perhitungan waktu pada stopwatch analog ini berdasarkan gerakan mekanik.
Sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau dikurang) karena peletakan komponen -komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi.
Bagian-Bagian Stopwatch Analog :
1. Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.2. Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol. 3. Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik 4. Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit 5. Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari
angka 1 samapai 60 dalam satuan detik 6. Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5
sampai 30 dalam satuan menit.
Prinsip kerja stopwatch Analog adalah sebagai berikut :
1. tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak.
2. Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol.Contoh :Berapa lamakah yang dibutuhkan sebuah motor untuk mencapai 120 Km??? Atau berapa lamakah
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 24
waktu yang dibutuhkan pegas dalam melakukan 10 kaligetaran dengan massa 50 gram???
3. Stopwatch dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang sama untuk yang kedua kali kemudian memasang lagi stopwatch pada nol.
4. Pada stopwatch analog ini tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu stopwatch analog ini mati ( jarumnya tidak bergerak saat ditekan tombol start), maka hal yang perlu dilakukan adalah memutar tombol start pada stopwatch tersebut.
3.2 Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital dimana berhitungan waktu berdasarkan perhitungan elektronik.
Stopwatch Digital Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 ms.
Adapun bagian-bagian dan dari stopwatch digital adalah sebagai berikut :
1. L.C.D2. 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik("S") 3. Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung
mundur4. Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol5. Timer ini juga dapat berfungsi sebagai memory recall 6. Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik
Prinsip kerja stopwatch digital adalah sebagai berikut :
Cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keadaan ON arus dari sumber tegangan (baterai) akan mengalir ke komponen-komponen elektronik dalam stopwatch digital. Komponenen-komponen elektronik tersebut yang melakukan perhitungan waktu dan menampilkannya dalam monitor dalam bentuk angka digital.
4 Prosedur Penggunaan Stopwatch
4.1 Stopwatch Analog
Adapun prosedur penggunaan stopwatch analog adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau terkalibrasi.3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu, maka jarum besar
pada lingkaran besar akan berjalan.Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama dengan 60 detik. Jadi satu kali putaran penuh jarum
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 25
besar sama dengan satu menit. Apabila jarum besar sudah berputar satu kali putaran penuh, maka jarum kecil akan berada pada angka satu pada lingkaran kecil.
4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.5. Membaca hasil pengukuran.6. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan
jarum akan kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.
4.2 Stopwatch Digital
Adapun prosedur penggunaan stopwatch digital adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan terkalibrasi.3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu berjalan
seperti yang ditunjukkan angka pada stopwatch digital.4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.5. Membaca hasil pengukuran.6. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum akan
kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.
Fitur Stopwatch Digital
TIMER PENGATURAN WAKTU
1. Tekan tombol (M) dan (S) pada saat yang sama untuk me-reset timer ke nol2. Tekan tombol (M) untuk menjadikan digit menit (bunyi bip
bisa didengar). Tekan dan tahan tombol (M) untukpengaturankecepatan. 3. Tekan tombol (S) untuk menjadikan digit detik (bunyi bip
bisa didengar). Tekan dan tahan tombol (S)untuk pengaturan kecepatan.
TIMER START / STOP
1. Setelah waktu pengaturan sudah siap, tekan tombol (START / STOP) sekali dan waktu akan mulai menghitung. (M) dan (S) menandai akan berkedip saat timer sedang berjalan.
2. Ketika waktu menghitung, tekan tombol (START / STOP) sekali dan waktu akan berhenti, (M) dan (S) tanda akan berhenti berkedip dan tetap pada layar
3. Tekan tombol (START / STOP) sekali dan timer akan diteruskan menghitung lagi.
WAKTU BEL ALARM
1. Ketika waktu menghitung mundur ke 00M dan 00S, waktu bel alarm akan berbunyi selama 30 detik.
2. Waktu bel alarm dapat dihentikan dengan menekan salah satu tombol (MIN), (SEC) atau ( START/STOP).
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 26
TIMER MEMORY RECALL
1. Setelah berhenti waktu bel alarm, tekan tombol (START / STOP) sekali untuk mengingat pra-mengatur waktu timer.
2. Tekan tombol (START / STOP) untuk kedua kalinya dapat memulai timer dan timer akan menghitung mundur untuk putaran lainnya.
2.5 Kalibrasi Stopwatch
Pada stopwatch analog kita hanya perlu menekan tombol start/stop tersebut maka jarum penunjuk detik dan jarum penunjuk menit menunjuk ke angka nol. Stopwatch digital hampir sama dengan stopwatch analog. Setelah menekan tombol kalibrasi maka angka pada layar/ monitor akan menunjukkan angka nol.
6 Pembacaan Hasil Pengukuran
6.1 Stopwatch analog
Hasil pengukuran stopwatch analog dengan melihat apakah hasil pengkuran lebih dari satu menit atau tidak. Jika lebih dari satu menit maka yang pertama kita lihat adalah jarum penunjuk menit dan setelah itu melihat jarum penunjuk detik kemudian menjumlahkannya.
6.2 Stopwatch digital
kita bisa melihat langsung hasil pengukuran waktu pada layer/monitor berupa angka digital.
7 Ketelitian alat
7.1 Stopwatch analog
Ketelitian alat dapat kita ketahui berdasarkan skala yang tertera pada stopwatch. Untuk mengetahui besar ketelitian alat tersebut kita dapat mencarinya dengan membandingkan antara skala utama satu putaran penuh dengan jumlah skala noniusnya dalam satu putaran penuh.
Contoh:
Pada gambar stopwatch yang di presentasikan diketahui jumlah skala utama satu putaran penuh adalah 1 dan jumlah skala nonius satu putaran penuh adalah 60. Dengan demikian dapat diperoleh
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 27
Ketelitian alat = 1/60
7.2 Stopwatch digital
Pada stopwatch digital ketelitian alat sudah ditentukan sejak perakitan komponen-komponen dalam stopwatch yaitu sebesar 0,0001 sekon.
RPP FISIKA/KELAS X/2013-2014/SMAN 10 SBY 28