Download - Resume Buku Manajemen
TUGAS KULIAH
“BOOK REPORT - MANAGEMENT”
DESSY SERI WAHYUNI14702269001
DOSEN :PROF. Dr. SUGIYONO
SUTARTO,Ph.D
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
KEJURUAN
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ 1
DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ 3
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 4
BAB I TINJAUAN DAN GARIS BESAR ISI BUKU.................................... 5
A. Tujuan............................................................................................. 5
B. Garis Besar Isi Materi .................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI MATERI......................................................................... 7
A. Pengantar Manajemen dan Organisasi............................................ 7
B. Sejarah Manajemen........................................................................ 11
C. Budaya dan Lingkungan Organisasi............................................... 19
BAB III KOMENTAR ISI BUKU................................................................... 23
A. Keluasan dan Kedalaman............................................................... 23
B. Kebaharuan Isi................................................................................ 24
C. Cara Mengaplikasikan.................................................................... 24
D. Presentasi Penting Perkuliahan terkait Manajemen ....................... 24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 34
LAMPIRAN BAHAN-BAHAN PRESENTASI DI KELAS
DAFTAR GAMBAR
2Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Gambar 1 : Birokrasi yang digagas oleh Max Weber....................................... 16
Gambar 2 : Organisasi Sebagai Sistem Terbuka.............................................. 17
Gambar 3 : Matriks ketidakpastian lingkungan................................................ 21
Gambar 4 : Matriks Ketidakpastian (Duncan).................................................. 22
Gambar 5 : Level Managerial Roles................................................................. 28
Gambar 6 : Distribusi level organisasi.............................................................. 28
Gambar 7 : Wasting Time ; causes, ways, symptoms...................................... 33
3Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
KATA PENGANTAR
Setelah membaca dan membandingkan beberapa buku tentang manajemen
dimana kesemua buku tersebut mengungkapkan bahwa manajemen mengandung
dasar pandangan hidup yang merefleksikan keberadaan, identitas, dan implikasinya
guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk
merealisasikan tujuan dibutuhkan beberapa faktor pendukung sehingga menjadikan
kombinasi yang terpadu antara kepentingan individu atau umum. Seluruh
konsep manajemen sebenarnya telah tercantum dalam
falsahah hidup PANCASILA. Seluruh sila di dalam manajemen itu adalah
ungkapan rasional dalam konsep manajemen. Bagaimana Persatuan didominasikan
untuk mencapai tujuan Negara ini dengan mengutamakan keadilan dan kesejahteraan
masyarakat. Tentu saja dengan strategi penggunaan sumber daya yang ada dengan
seefisien mungkin demi tujuan optimalisasi kesejahteraan Bangsa.
Prof.Dr. Sugiyono dan Sutarto,Ph.D bagi saya adalah inspirator dalam teori
dan praktik manajemen. Yang paling berarti bagi saya adalah semangat untuk
berkarya dan belajar di dalam hidupnya. Vibrasi yang diberikan oleh keduanya
memberikan makna bagi saya dalam membedakan dan memaknai manajemen dalam
pengertian luas dan praktiknya dalam Manajemen Pendidikan Teknologi Kejuruan.
Vibrasi inilah yang menjadi dorongan kuat bagi saya untuk memulai penulisan buku
ini yang akan saya persembahkan untuk motivator dan ispirator saya di kelas.
Satu semester ini merupaka waktu yg sangat singkat. Dalam keterbatasan
waktu ini saya mendapatkan banyak imlikasi terutama bagaimana membangun sikap
yang dilandasi selalu dengan perhitungan dalam pencapaian. Dan bagaimana
mengikhlaskan pengguguran atas tujuan yang tidak sesuai dengan modalitas yang kita
miliki.
Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Prof.Dr. Sugiyono
dan Sutarto,Ph.D yang telah melimpahkan ilmunya kepada kita untuk kemajuan
pendidikan Indonesia. Nama akan mudah dilupakan tetapi Ilmu tak akan mudah
untuk dilupakan tetapi akan kami ingat, kami kenang, dan kami jadikan acuan ke
depan.
Yogyakarta, 11 juni 2015
Dessy Seri Wahyuni
14702269001
4Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
BAB I
TINJAUAN DAN GARIS BESAR ISI BUKU
A. TUJUAN
Tujuan dari penulisan buku ini adalah mengenalkan dan mengispirasi
bahwa operasional manajemen patut dimaknai hikmah yang ada di dalamnya.
Manajemen itu universal bukan hanya organisasi tetapi lebih kepada
pencapaian Tujuan Hidup dengan memperhatikan faktor internal dan
eksternal yang menjadi dominan sebagai penghambat dalam pencapaiannya.
Disinilah pentingnya kita memaknai hikmah dan memahami teknis
operasional manajemen. Jadilah MANAJER YANG HEBAT !
bukan manajer YANG BAIK. Itulah yang menjadi titik berat dari penulisan
buku ini. Pada bagian ini akan diberikan cara untuk menjadikan kita semua
menjadi manajer yang hebat. Organisasi membutuhkan orang yang dapat
menentukan sasaran dan merencanakan segala yang harus dilakukan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut. Organisasi membutuhkan inspiratory dan
motivator dan juga harus mampu menjadi evaluator dalam mengevaluasi
apakah tetapan sasaran-sasaran sudah dicapai secara efektif dan efisien dan
yang paling penting adalah sebagai controller dalam semua siklus bisnis yang
ada dalam suatu organisasi. Manajer adalah AGEN PERUBAHAN !
(CHANGE AGENT !!). Manajer Hebat dibutuhkan oleh Organisasi Hebat.
B. GARIS BESAR ISI BUKU
1. Pada bagian 1, buku ini membahas lingkungan yang dihadapi oleh
manajer. Memperkenalkan manajemen dan organisasi. Pada saat kita
menghadapi hal baru, kita perlu mengenalnya dengan baik. Perkenalan
terhadap hal baru inilah yang akan dibahas dalam pengantar manajemen
ini.
2. Pada bagian 2, buku ini membahas bagaimana praktik manajemen yang
mengalami perubahan dimulai dari filsafat yang mendasari dan yang telah
berkembang selama bertahun-tahun.
5Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
3. Pada bagian 3, buku ini membahas strategi penentu dari seorang manajer
dalam menjalankan prakti manajemen termasuk didalamnya adalah budaya
organisasi dan lingkungan eksternal.
4. Pada bagian 4, buku ini menyajikan aspek-aspek global dan tools yang
digunakan dalam menyambut manajemen global.
5. Pada bagian 5, buku ini membahas bagaiaman kita mengamati tantangan
yang dihadapi oleh para manajer dalam konteks tanggung jawab dan etika
sosial.
6Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
BAB II DESKRIPSI MATERI
A. PENGANTAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Kata manajemen juga berasal
dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”. Kata
manejemen juga berasal dari Bahasa Inggris menjadi ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Beberapa definisi yang
dungkapkan
a. Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen: sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa
seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen: sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
c. Stephen.P.Robbins dan Mary Coulter mendefinisikan manajemen :
aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap
pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
secara efisien dan efektif.
Esensi dari makna manajemen adalah efisiensi dan efektifitas.
Efisiensi merujuk pada maksud optimalisasi output dari minimalisasi input.
Karena manajer berhadapan pada kelangkaan input seperti sumber daya
manusia, keuangan, peralatan, dsb. Efektifitas bagaimana kita melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang tepat atau menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang
secara langsung mendorong terjadinya sasaran-sasaran organisasi.
MANAJER YANG HEBAT ! Itulah yang dikemukakan
dalam buku ini. Manajer adalah seseorang yang melakukan koordinasi dan
pengawasan terhadap suatu pekerjaan dimana pencapaiannya dibebankan
kepadanya demi mencapai sasarn organisasi. Manajer dibedakan menjadi
beberapa lini, yaitu sebagai berikut :
7Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
a. Manajer lini pertama (first-line manajer)
Manajer yang mengelola pekerjaan para karyawan non manajerial
dan biasanya terlibat secara langsung atau tak langsung di dalam
aktivitas untuk memproduksi barang-barang atau jasa untuk para
pelanggan perusahaan. Manajer lini pertama lebih banyak
membutuhkan keahlian teknis (Technical skills).
b. Manajer tingkat menengah (middle-line manajer)
Para manajer yang menduduki posisi diantara jenjang terbawah dan
jenjang teratas organisasi, yang mengelola pekerjaan para manajer
lini pertama. Manajer yang berada pada tingkat ini lebih banyak
membutuhkan (humanism skills).
c. Manajer puncak (top manajer)
Manajer yang bertanggung jawab penuh atas pengambilan-
pengambilan keputusan yang mempengaruhi seluruh dan
menetapkan sasaran-sasaran dan rencana kerja organisasi. Manajer
pada level ini harus memiliki keahlian konseptual (conceptual
skills).
Peran-peran Manajemen
Peran manajemen (management roles) merujuk pada tindakan dan
perilaku yang diharapkan dari seorang manajer. Henry Mintzberg menggagas
10 peran dasar manajemen yang dapat dikelompokan menjadi tiga divisi :
a. Peran jembatan antar pribadi (interpersonal roles) terdiri dari :
Panutan (fugurehead) Pimpinan (leader) Penghubung (liaison)
b. Peran penyambung informasi (Informational roles) terdiri dari :
Pengawas (monitor)
Penyebar berita (disseminator)
Juru bicara (spokesperson)
c. Peran pengambil Keputusan (decisional making roles) terdiri dari :
Pengusaha (enterpreneur)
Mengatasi kendala (disturbance handler)
Pengalokasi sumber daya (resource allocator)
Perunding (negotiator)
8Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Fungsi manajamen terkait dengan pertanyaan, fungsi apakah yang ada dalam
manajemen di dalam mengelola pekerjaan secara efektif dan efisien. Manajer
paling sedikit akan menjalankan lima buah fungsi manajemen yaitu :
Perencanaan (planning)
Sebuah fungsi manajemen yang meliputi pendefinisian sasaran,
penetapan strategi untuk mencapai sasaran, dan pengembangan rencana
kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas.
Penataan (organizing)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan-tindakan
penataan dan pengaturan berbagai aktivitas kerja secara terstruktur
demi mencapai sasaran organisasi.
Kepemimpinan (leading)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan interaksi dengan orang lain
untuk mencapai sasaran organisasi
Pengendalian (contolling)
Sebuah fungsi manajemen yang melibatkan tindakan pengawasan,
penilaian, dan koreksi terhadap kinerja dan hasil pekerjaan.
MANAJER YANG BERINOVASI LEBIH BAIK DARI MANAJER YANG
KREATIF!, BERIKAN PELAYANAN PRIMA BAGI PELANGGAN
UNTUK MEMBERIKAN NILAI TAMBAH PADA PRODUK !. Ini
dimaksudkan bahwa seorang manajer harus mampu mengembangkan sisi
produk, pelayanan, keamanan, garansi kearan pada pemuasan kebutuhan
pelanggan. Karena inovasi akan menghasilkan suatu kepuasan tetapi kreatifitas
terkait dengan pemenuhan produk atas ketiadaan dari produk sebelumnya.
Inovasi lebih kearan bagaimana manajer meberikan nilai tambah (advantage
value) terhadap produk yang ada dan pemberian sentuhan pelayanan prima
(prime srvice) kepada pelanggan baik dari proses pembelian, pengambilan
barang, keluhan konsumen, sampai pada perbaikan barang dan pemberian
jasa prima.
9Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Sebuah contoh yang saya kutip dari buku Management
“Stephen Robbins and Mary Coulter”. Apple mensejajarkan
tingkat pelayanan pelanggan di toko-tokonya hingga setara dengan tingkat
kecanggihan teknologi produk komputernya. Di Genius Bar, yaitu salah
satu toko Apple di London tidak sekedar memiliki staf yang ahli dalam
seluk beluk masalah tetapi juga menyediakan pelayanan kepada
pelanggan yang mengantre. Teknisi akan dating langsung mendekat pada
pelanggan yang masih dalam antrean. Pelayanan ini bersifat pribadi
dengan penyambutan yang sangat ramah dan santun (welcome sign-in).
B. SEJARAH MANAJEMEN
Berbicara mengenai sejarah manajemen, yang paling fenomenal adalah
ada DUA kejadian yang menjadi perhatian khusus di abad 16. Pertama, pada
10Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
tahun 1776, ADAM SMITH menerbitkan karyanya yang berjudul The
Wealth Nations, dimana dalam tulisan itu ia menggagas manfaat yang
diperoleh dari organisasi mengenai Pembagian Tugas Kerja
(division of labor)/spesialisasi tugas kerja. Dimana adanya
pemisahan-pemisahan tugas dan tanggung jawab ke dalam bidang-bidang
yang khusus, serta dilakukan secara berulang-ulang. Dengan mengambil
industry jarum jahit sebagai contoh, Smith mengklaim bahwa 10 orang buruh,
yang masing-masing diberikan tugas spesifik secara bersama-sama maka
akan mampu memproduksi 48.000 buah jarum perhari. Akan tetapi ketika
tidak dilakukan spesialisasi tugas, maka hasil 10 buah jarum saja perhari itu
sudah hebat !. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat memacu
produktivitas karena meningkatkan keterampilan dan kecekatan para buruh,
dan juga menghemat waktu yang biasanya diperlukan untuk berpindah dari
satu tugas ke tugas laiinya, mendorong penciptaan mesin-mesin yang dapat
menggantikan tugas para buruh. Kejadian penting yang kedua adalah
terjadinya Revolusi Industri yang dimulai pada akhir abad ke 18, ketika
tenaga mesin banyak menggantikan tenaga manusia. Perusahaan berpendapat
bahwa lebih ekonomis untuk memproduksi barang dipabrik daripada di rumah.
Pabrik-pabrik besar akan beroperasi secara efisien sehingga akan
membutuhkan orang-orang untuk meramalkan permintaan barang,
memastikan terjadinya stok bahan mentah, memberi penugasan kepada para
buruh, dan mengontrol kinerja mereka. Orang-orang inilah yang mereka sebut
Manajer sehingga membutuhkan teori-teori formal.
Berikutnya akan dielaskan beberapa pendekatan yang berdasar pada
teori yang dibutuhkan pada jaman Adam Smith. Terdapat pendekatan klasik
(manajemen ilmiah, administrasi umum), pendekatan kuantitatif, pendekatan
perilaku (kajian Hawthorne, perilaku organisasi), pendekatan kontemporer
(pendekatan kesisteman, pendekatan kontinjensi). Tetapi dalam Book Report
ini hanya akan dijelaskan 2 pendekatan yaitu pendekatan klasik, pendekatan
perilaku dan pendekatan kontemporer.
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik berfokus pada rasionalitas dan berusaha menjadikan
organisasi dan para pekerja berfungsi seefisien mungkin. Dua teori utama
11Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
pendekatan klasik adalah manajemen ilmiah (Scientific management) dan
administrasi umum (General administrative).
Manajemen Ilmiah
Frederick Winslow Taylor (1856-1915) adalah Bapak manajemen ilmiah. Saat bekerja di Perusahaan Midvale Steel Company, Taylor banyak menyaksikan ketidakefisienan (inefisiensi). Ia berusaha menciptakan sebuah revolusi mental di kalangan para pekerja dan para manajer dengan cara mendefinisikan berbagai panduan yang jelas untuk meningkatkan efisiensi produksi.
F. W. Taylor dan Manajemen Ilmiah (20 Maret 1856 - 21 Maret 1915)
Frederick W. Taylor lahir pada tahun 1856, magang di pabrik pompa kecil
Philadelphia. Ia bekerja di Midvale Steel Company. Stevens Institute
menganugrahkan gelar M.E. kepadanya. Dia mempresentasikan gagasan
mengenai pengorganisasian pekerjaan dengan menggunakan manajemen
kepada seluruh anggota American Society of Mechanical Engineers (ASME).
F.Taylor menciptakan istilah Scientific Management untuk
menggambarkan metode yang dia bangun melalui studi empiris. Kegiatannya,
seperti yang lainnya, meliputi topik-topik seperti pengorganisasian pekerjaan
dengan manajemen, seleksi pekerja, pelatihan, dan kompensasi tambahan bagi
seluruh individu yang memenuhi standar yang dibuat perusahaan. Scientific
Management memiliki efek yang besar terhadap Revolusi Industri, baik di
Amerika maupun di luar negara Amerika. Dalam memanajemen suatu
industri, Frederick W Taylor menganjurkan spesialisasi, sistem upah
diferensial dan struktur organisasi fungsional. Dengan penekanan waktu
penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima.
Metode ini disebut sistem upah differensial.
Frederick Taylor menyatakan bahwa pengamatan ilmiah, analisis dan
intervensi harus digunakan untuk meningkatkan cara-cara di mana tugas harus
diselesaikan dalam organisasi industri. Ia menaruh perhatian pada operasi yang
tidak sistematis dari organisasi.
Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa
kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya.
Ketidakefesien-an itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam
12Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama nyaris tak ada standar kerja di
sana. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga
dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras
mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk
menemukan sebuah "teknik paling baik" ("One Best Way") dalam
menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.
Taylor mengemukakan bahwa dengan memberikan usaha terbaik
kepada para pekerja dalam menyelesaikan rancangan yang baik, aktivitas yang
terkait dengan pekerjaan, maka organisasi bisa menghemat uang dan
meningkatkan produktivitas, sedangkan pekerja bisa menerima gaji yang lebih
tinggi berdasarkan kinerja yang mereka perlihatkan dengan lebih baik. Taylor
mengusulkan untuk membayar pekerja sesuai jumlah pekerjaan yang
dilakukan, ketimbang jumlah jam kerjanya. Karenanya, jika pekerja lebih
produktif dalam penyelesaian tugas mereka bisa mendapat banyak uang.
Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor mengambangkan prinsip-prinsip
manajemen ilmiah Taylor :
1. Mengembangkan sebuah pendekatan ilmiah untuk tiap-tiap unsur
dalam sebuah pekerjaan untuk menggantikan metode lama yang
didasarkan pada kebiasaan.
2. Secara ilmiah memilih pekerja yang paling tepat, dan kemudian
melatih, mendidik, dan membina pekerja tersebut.
3. Bekerja sama secara sungguh-sungguh dengan para pekerja demi
memastikan bahwa mereka menjalankan semua tugas sesuai dengan
aturan-aturan kerja yang telah dikembangkan secara ilmiah.
4. Membagi beban kerja dan tanggung jawab secara hamper merata
diantara manajemen dan para pekerja. Para manajer harus mengerjakan
tugas-tugas yang memang lebih cocok untuk dikerjakan oleh pihak
manajemen perusahaan
Teori Administrasi Umum
Teori administrasi umum lebih menitikberatkan apa yang dikerjakan oleh
seorang manajer dan praktik-praktik manajemen yang baik. Dua figure yang
13Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
paling menonjol di balik perkembangan teori administrasi umum adalah
Henry Fayol dan Max Weber.
A. Henry Fayol
Henri Fayol (lahir di Istanbul, 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang teoris manajemen atau administrasi asal Perancis. Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasimodern. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol (Fayol, 1949, 1987). Menurut Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer.
Fayol menguraikan bahwa manajemen merupakan hal yang berbeda dengan
akuntansi, keuangan, produksi, distribusi, dan fungsi-fungsi bisnis umum
laiinya. Perhatian Fayol lebih terarah pada aktivitas semua manajer.
Sedangkan Taylor lebih berfokus pada manajemen lini pertama (fist line
manager) dan metode metode ilmiah. Fayol terkenal dengan 14 Prinsip
Manajemen dengan aturan-aturan dasar manajemen yang dapat diterapkan
pada segala bentuk organisasi dan dapat diajarkan disekolah. 14 prinsip itu
adalah sebagai berikut :
1. Pembagian kerja (Devision of work). Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi menjadikan kegiatan-kegiatan pegawai dapat diarahkan pada efisiensi. Bahwa pengkhususan orang dalam bidang tertentu lebih efisien dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Kekuasaan dan tanggung jawab (Authority and Responsibility). Ini merupakan alat untuk melakukan perintah dan kekuatan untuk dituruti secara tepat. Tetapi setiap anggota dan pimpinan telah ditentukan wewenang dan tanggungjawabnya, sehingga dalam menjalankan tugasnya tidak sewenang-wenang dan tidak melampaui wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3. Disiplin (Discipline). Prinsip disiplin benar-benar penting untuk menjalankan usahanya dan tanpa disiplin organisasi tersebut tidak akan berhasil. Setiap anggota karenanya harus menaati ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku.
4. Kesatuan komando (Unity of Command). Pada prinsip manajemen ini menjadikan setiap pekerja atau pegawai menerima perintah dari satu orang yaitu dari atasan langsung.
5. Kesatuan arah (Unity of Direction). Kesatuan arah menunjukan satu instruksi dan satu rencana dari suatu kelompok kegiatan yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan yang akan dicapai dan cara bagaimana mencapainya langsung berasal dari manajer puncak.
6. Kepentingan individu harus ditempatkan dibawah kepentingan organisasi secara umum (Subordination of individual to general interst). Kepentingan seorang pekerja atau kelompok tidak diatas kepentingan organisasi. Dengan demikian kepentingan organisasi secara keseluruhan yang diutamakan atau diperhatikan, bukan kepentingan pribadi.
7. Pemberian imbalan (Remuneration). Imbalan atau kompensasi bagi pegawai atau pimpinan memerlukan keadilan sesuai dengan kompensasi pekerjaan yang dilakukan sehingga pegawai maupun organisasi sama-sama puas.
8. Sentralisasi (Centralization). Prinsip sentralisasi menurut Henry Fayol sangat penting bagi organisasi dan merupakan konsekuensi dari suatu organisasi. Sentralisasi dapat berarti mengurangi
14Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
wewenang bawahan dan untuk menambah wewenang bawahan perlu pendelegasian wewenang. Henry Fayol mengakui tetap diperlukan pendelegasian wewenang, akan tetapi tanggung jawab tetap disentralisasi atau dipegang oleh pimpinan.
9. Mata rantai (Scalar chain atau hierarchy). Mata rantai atau scalar chain adalah hubungan dari tingkat kekuasaan paling atas hingga paling bawah secara hirarki atau berjenjang.
10. Keteraturan (Order). Keteraturan adalah menempatkan individu-individu pada tempat atau posisi yang sesuai akan lebih akrab dengan pekerjaannya. Dalam hal ini tempat untuk setiap orang dan setiap orang sesuai dengan tempatnya.
11. Persamaan (Equity). Ini menunjukan rasa keadilan dalam organisasi. Dan juga pimpinan harus bertindak seimbang terhadap bawahannya.
12. Stabilitas jabatan atau pekerjaan (Stability of tenure). Prinsip stabilitas jabatan merupakan stabilitas seseorang melakukan pekerjaan atau tugasnya. Berdasarkan prinsip ini, diperlukan waktu bagi pekerja untuk menyesuaikan pada pekerjaan mereka dan mengerjakan pekerjaannya secara efektif. Dilain pihak, pimpinan tidak boleh memperlakukan bawahan dengan semena-mena, seperti pemecatan atau pemutusan hubungan kerja tanpa alasan yang kuat.
13. Inisiatif (Initiative). Inisiatif artinya bawahan diberi kebebasan memikirkan dan memberi pendapat tentang pekerjaannya, bahkan juga dalam menilai hasil kerjanya. Pada setiap jenjang atau tingkat didalam organisasi, semangat dan energi diperbesar dengan inisiatif.
14. Prinsip espirit de corps. Prinsip ini menekankan perlunya ”team work” dan hubungan antar individu serta semangat persatuan yang mendorong rasa bersatu dalam organisasi.
B. Max Weber
Max Weber (1864-1920) adalah seorang sosiolog berkebangsaan Jerman yang mendalami bidang organisasi. Ia menulis gagasannya awal periode 1900an, dan mengembangkan sebuah teori mengenai struktur otoritas dan hubungan kewenangan berdasarkan sebuah model organisasi ideal yang disebut Birokrasi (suatu bentuk organisasi yang dicirikan oleh adanya pembagian kerja – division of labour yang jelas arahan-arahan dan aturan-aturan yang lugas, serta hubungan antar anggota yang tidak bersifat pribadi)
Gambar 1 : Birokrasi yang digagas oleh Max Weber
Birokrasi, sesuai penjabaran Weber sangat mirip dengan penjabaran ilmiah.
Kedua model Weber dan Fayol menekankan rasionalitas, prediktabilitas,
(keterukuran dan kepastian hingga taraf tertentu), impersonalitas (hubungan
15Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
berdasarkan azas profesionalisme alih-alih kedekatan pribadi), kecakapan
teknis, dan otoriteranisme (kewenangan mutlak).
2. Pendekatan Perilaku
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) digunakan sebagai landasan
bagi praktik-praktik manajemen misalnya prosedur pemilihan karyawan,
program-program motivasi, dan bekerja dalam tim. Beberapa Tokoh yang
mendukung praktik perilaku organisasi :
Robert Owen (akhir 1700-an) : Merasa perihatin atas kondisi kerja manusia yang sangat
buruk Mengagagas sebuah tempat kerja yang ideal Berpendapat bahwa uang yg dikeluarkan untuk investasi
SDM merupakan investasi cerdas
Hugo Munsterberg (awal 1900-an) Seorang perintis di bidang psikologi industri – sebuah
bidang studi ilmiah tentang bagaimana orang bekerja Menggagas penggunaan uji-uji psikologi sebagai sarana
pemilihan karyawan, pelatihan, pembelajaran bagi karyawan, studi perilaku manusia untuk memotivasi karyawan
Chester Barnard (1930-an) Manajer harus memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan para karyawan dengan tujuan untuk mengerahkan usaha mereka
Pertama kali mengagas bahwa organisasi adalah Sistem Terbuka
16Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
3. Pendekatan Kontemporer
Di era 1960-an, para peneliti ilmu manajemen mulai mengalihkan perhatiannya
ke hal-hal yang terjadi di lungkungan eksternal organisasi. Lingkungan
eksternal ternyata diyakini memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap
kemampuan perusahaan mencapai tujuan organisasi. Dua pendekatan
manajemen kontemporer yaitu kesisteman dan situasional.
a. Teori sistem
Sebuah sistem adalah sekumpulan bagian yang saling terkait dan saling
bergantung anatara satu dengan lainnya, yang ditata sedemikian rupa
hingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Dua tipe dasar sistem ini
adalah sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup tidak
dipengaruhi dan tidak pula berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Sistem terbuka dipengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Mary Parker Follett (1900-an) Salah satu orang pertama yang menyadari bahwa
organisasi dapat dipandang dari perspektif prilaku, individu dan kelompok orang
Mengemukakan ide-ide yang lebih berorientasi pada manusia
Berpendapat bahwa organisasi harus didasarkan pada
17Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Gambar 2 : Organisasi Sebagai Sistem Terbuka
Saat ini kita lebih mengacu pada pendekatan sistem terbuka. SISTEM
TERBUKA LEBIH PROAKTIF, REAKTIF DAN RESPONSIF
TERHADAP ANCAMAN DAN PELUANG. Pendekatan sistem
menyadari bahwa organisasi tidak sepenuhnya dapat mandiri dan tidak
dapat mencukupi dirinya sendiri. Organisasi bergantung pada
lingkungannya untuk memperoleh input yang dibutuhkan dan untuk
menyerap output yang dihasilkan.
b. Pendekatan Situasional
Pendekatan situasional (contingency approach) menyatakan bahwa setiap
organisasi bersifat unik, mengahadapi situasi-situasi yang berlainan
(contingencies) dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda.
Beberapa kemungkinan situasional yang terkenal adalah :
1. Ukuran Organisasi
Sifat dan karakteristik serta budaya organisasi tidak dapat disamakan
antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain.
2. Teknologi Untuk Pekerjaan-Pekerjaan Rutin
Penerapan teknologi untuk membantu pekerjaan ruti memerlukan
dukungan struktur organisasi, gaya kepemimpinan dan sistem control
yang berbeda dengan yang dibutuhkan bagi penerapan teknologi untuk
pekerjaan-pekerjaan khusus (customized technologies).
3. Ketidakpastian Lingkungan
Perubahan lingkungan sangat mempengaruhi kinerja organisasi apabila
tidak dikontrol dengan baik
4. Perbedaan-perbedaan Individu
Setiap individu pasti memiliki perbedaan dalam hal kemampuan untuk
maju, otonomi, toleransi terhadap kerancuan, dan harapan-harapan.
18Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
C. BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI
Dapatkah para manajer bertindak sesuka hati ? apakah yang membatasi
ruang gerak para manajer dalam menjalani roda perusahaan ? jawabannya
adalah faktor-faktor internal organisasi (budaya organisasi) maupun
eksternal organisasi (lingkungan organisasi) yang membatasi ruang gerak
dari seorang manajer.
OMNIPOTENT OR SYMBOLIC MANAGER ??
Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan di kalangan masyarakat
umum adalah bahwa para manajer bertanggung jawab secara langsung atas
keberhasilan atau kegagalan organisasi yang mereka pimpin. Pada buku
Stephen Robbins menamakan pandangan ini disebut perspektif mumpuni
terhadap manajemen (Omnipotent view of management). Pandangan lainnya
ada yang berpendapat bahwa kesuksesan dan kegagalan suatu organisasi
terletak pada faktor-faktor perspektif simbolis terhadap manajemen (Symbolic
view of management).
BAGAIMANA REALITAS PARA MANAJER ??
19Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Dalam kenyataannya, para manajer tidak sepenuhnya mumpuni namun juga
tidak sungguh-sungguh simbolis. Pilihan-pilihan atas tindakan sangat
bergantung pada kendala-kendala yang ada pada lingkungan internal (Budaya
Organisasi) dan eksternal (Lingkungan Organisasi). oleh sebab itu, seorang
Manajer harus mampu menguasai budaya apa yang sedang terjadi di
perusahaan dan mengarahkan budaya tersebut menuju keseimbangan dan
keterbukaan terhadap integritas tim atau karyawan.
Budaya Organisasi
Budaya organisasi (organization culture ) merupakan sekumpulan nilai,
prinsip, tradisi, dan cara bekerja yang dianut bersama oleh seluruh karyawan
dan mempengaruhi perilaku serta tindakan para anggota organisasi
(Robbins,Coulter). Manajer diharapkan untuk membentuk budaya yang kuat
(strong culture) dimana budaya organisasi yang nilai-nilai dasarnya tertanam
secara kokoh dan diterima secara luas oleh para anggota organisasi. Dari
definisi tersebut, bahwa “budaya” memiliki 3 hal pokok :
1. Budaya adalah Persepsi : Budaya tidak dapat disentuh atau dilihat secara
fisik, namun seluruh karyawan menerima dan memahaminya melalui apa
yang mereka alami dalam organisasi.
2. Budaya bersifat Deskriptif : Budaya berkenaan dengan bagaimana para
anggota menerima dan mengartikan budaya tersebut, terlepas dari apakah
mereka menyukainya atau tidak.
3. Budaya adalah Penerimaan (panutan) : Bagaimana budaya memiliki
pengertian yang sama dan mengutarakan dengan hal yang sama walaupun
para karyawan dalam suatu organisasi memiliki latar belakang yang
berbeda dan bekerja pada jenjang organisasi yang juga berbeda.
TREND ISSUE BUDAYA SEIRING MASUKNYA ICT ??
Dengan berkembangnya ICT dan dampak globalisasi maka tidak
cukup dengan menggunakan konsep budaya organisasi tanpa ada racikan
atau bumbu budaya didalamnya. Munculah beberapa ciptaan ramuan dari
beberapa manajer dari perusahaan global (apple, google, yahoo). Budaya
beretika, budaya inovatif dan spiritualitas dalam berbudaya adalah ramuan dari
raksasa perusahaan dunia.
20Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
(Stephen.P.Robbins) Kami mendukung kebhinekaan dengan melayani semua kemauan pelanggan dengan menciptakan spiritualitas tempat kerja (fitur budaya organisasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran makna hidup melalui kerja yang bermanfaat dilakukan dalam suatu komunitas industri). Pemberdayaan karyawan adalah memulai cara memaknai budaya dalam suatu organisasi. kenalilah asset berharga perusahaan anda yaitu SDM.
MENCIPTAKAN BUDAYA BERETIKA :1. Berikan tauladan secara nyata dan terwujud2. Komunikasikan keinginan-keinginan anda tentang etika kerja secara jelas3. Adakan sesi pelatihan dan pembelajaran beretika4. Berikan imbalan bagi tindakan-tindakan yang etis serta hukuman bagi tindakan-
tindakan yang tidak etis5. Buatlah bentuk mekanisme perlindungan bagi para karyawan agar mereka dapat
menyampaiakan keprihatinan dan melaporkan terkait dengan masalah dan pelanggaran etika
MENCIPTAKAN BUDAYA BERINOVASI :1. Terdapatnya tantangan dan keterlibatan karyawan dalam pencapaian tujuan
organisasi2. Kebebasan karyawan diberikan kebebasan terarah dalam mendefinisikan
pekerjaan dengan tanggung jawab mandiri3. Kepercayaan dan keterbukaan adanya saling dukungan dan penghormatan
antar karyawan4. Waktu bagi gagasan karyawan diberikan cukup waktu untuk menggali lebih
jauh ide cemerlang5. Keceriaan / humor6. Penyelesaian konflik
21Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Lingkungan Organisasi
Lingkungan eksternal (external environment) adalah faktor-faktor dan
kekuatan yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi kinerja
organisasi. lingkungan organisasi dibagi menjadi lingkungan spesifik
(specific environment) lingkungan umum (general environment).
Lingkungan spesifik adalah kekuatan eksternal yang membawa dampak
langsung terhadap pengambilan keputusan dan tindakan oleh para manajer dan
secara langsung relevan atau terkait dengan pencapaian sasaran organisasi.
lingkungan umum adalah kondisi eksternal yang lebih luas yang dapat
mempengaruhi kinerja sebuah organisasi. Lingkungan umum meliputi :
kondisi ekonomi, politik/hokum, social-budaya, demografis, teknologi dan
global secara luas.
Gambar 3 : Matriks ketidakpastian lingkungan
Ketidakpastian lingkungan merupakan laju perubahan dalam sebuah
lingkungan organisasi. ketidakpastian ini akan menciptakan dimensi baru yaitu
kompleksitas lingkungan (environmental complexity) yaitu jumlah
komponen dalam sebuah lingkungan organisasi dan tingkat pemahaman
organisasi mengenai komponen-komponen tersebut.
22Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Gambar 4 : Matriks Ketidakpastian (Duncan)
Dimensi pertama dari ketidakpastian ini adalah laju perubahan. Bila
komponen sebuah lingkungan sering kali berubah, kita menyebutnya
lingkungan dinamis. Bila lingkungan tersebut hampir tidak pernah berubah
atau hanya mengalami perubahan yang sangat minimal maka kita sebut
lingkungan stabil. Lingkungan Stabil mengindikasikan bahwa organisasi
dalam BAHAYA ! karena suatu kondisi dimana para pesaing baru tidak
pernah muncul, terjadi sedikit sekali teroboson atau inovasi dari para pesaing
dan tidak ada aktivitas dalam yang berarti dari kelompok masyarakat yang
menjadi penggunanya atau dikatakan menurunnya angka permintaan dari
masyarakat. Maka PERUBAHAN HARUS DIPREDIKSI SEBELUMNYA
UNTUK MEMBUAT ALTERNATIF STRATEGI KETIKA
LINGKUNGAN STATIS MUNCUL.
BAB III KOMENTAR ISI BUKU
23Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Management elephant edition
1. Stephen P. Robbins (Ph.D University of Arizona) adalah professor emeritus manajemen di San Diego State University dan merupakan penulis buku teks best-selling di bidang manajemen dan juga perilaku dalam organisasi.
2. Mary Coulter menerima gelar Ph.D di bidang manajemen dari University of Arkansas in Fayetteville. Sebelum menyelesaikan studinya, ia memiliki beragam pekerjaan, diantaranya guru sekolah menengah atas, asisten hokum, dan staf perencanaan program pemerintah.
Keluasan dan Kedalaman :
Stephen P. Robbins
Mary Coulter
1. Buku ini terdiri dari 6 Bab yang secara komprehensif mengkaji mengenai detail dari proses manajemen yang diajukan oleh Henry Fayol dan masih digunakan secara formal oleh organisasi yang sekarang berkembang.
2. Pada bab 1 membahas mengenai pengantar manajemen dan organisasi, sejarah manajemen, dan tipe manajer. Pada bab 2 menjelaskan mengenai isu-isu yang terjadi pada era manajemen global dan pandangan manajemen terhadap masuknya ICT dalam globalisasi. Pada bab 3 membahas strategi perencaan dalam suatu organisasi termasuk juga membahas strategi pemilihan keputusan terbaik sebagai bagaian dari strategi manajemen. Pada bab 4 membahas tentang strategi pengaturan termasuk didalamnya tentang perkembangan model organisasi tradisional dan modern. Pada bab 5 membahas tentang teori dan praktik leadership. Pada bab 6 membahas tentang fungsi pengendalian dalam suatu organisasi.
3. Buku ini memberikan kita catatan penting mengenai sejarah manajemen yang telah berkembang sangat pesat menjadi strategi manajemen global. Dimana semua strategi manajemen yang ada sekarang berpedoman pada falsafah bapak manajemen kita adalah “Henry Fayol” dan Frederick Taylor.
4. Selain sejarah manajemen buku ini juga menyajikan sejarah terbentuknya atau diperlukannya birokrasi terstruktur dalam suatu pekerjaan. Gagasan Birokrasi diajukan oleh “Max Weber”.
5. Buku ini hanya mengkaji bagian manajemen
24Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
dalam kaitan organisasi klasik. Secara prosedural buku ini sangat tepat bagi pemula yang ingin memahami operasionalisasi manajemen yang dikaitkan dengan tahapan-tahapan yang ada dalam manajemen. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah Planning, Organizing, Leading and Controlling. Masing-masing fungsi manajemen tersebut berhasil dibahas secara detil oleh buku ini.
6. Buku ini meberikan contoh praktik-praktik manajemen yang terjadi pada beberapa perusahaan besar skala internasional. Dimana perusahaan tersebut telah mempraktikan atau bahkan mengalami tanpa memperhatikan teori yang ada dalam buku ini. Contoh inilah yang membuat kita sebagai pembaca awam sangat terbantu untuk mengimajinasikan fungsi manajemen.
Kebaharuan Isi : 1. Buku ini memberikan pemahaman mendetil mengenai sejarah manajemen dari Henry Fayol, F. Taylor, Max Weber yang tidak dibahas pada buku laiinya. Buku lainnya hanya membahas kekinian dari manajemen tanpa memperhatikan lahirnya konsep manajemen itu sendiri.
2. Sejarah manajemen menjelaskan bagaiamana manajemen itu bersifat universal tetapi unik dan sangat dibuthkan.
3. Kita menjadi tahu tentang praktik-praktik manajemen pada era 1700-an yang masih belum memikirkan dan belum adanya optimalisasi pekerjaan (division of labor), belum ada ske pembagian upah berdasarkan kinerja.
4. Pengalaman praktik kerja itulah yang membuat para pemikir kita atau para flsuf mulai memikirkan tentang otomatisasi pekerjaan dan menempatkan sisi humanisme untuk diberikan penghargaan dalam bentuk reward maupun pelatihan guna peningkatan kinerja mereka.
Cara Mengaplikasikan : Sesuai dengan isi dan bahasan buku maka sangat dapat diterapkan pada seluruh jenis organisasi dan perusahaan yang baru memulai bisnisnya dan dapat dijadikan acuan dalam merancang tujuan dan mencapai tujuan organisasi
25Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
1. Frank Scott-Lennon adalah penulis buku manajemen. Selain sebagai penulis juga sebagai konsultan khusus dibidang kinerja manajemen, bullying dan hambatan dalam proses perubahan manajemen kea rah yang lebih baik. Frank juga sebagai penulis buku saku menajemen yang telah ditranslate menjadi beberapa bahasa.
2. Fergus Barry merupakan partner manajemen dengan Fergus Barry & Associates. Organisasi lebih banyak bergerak pada level strategi manajemen SDM dan peningkatan manajemen untuk pencapaian kinerja perusahaan.
Keluasan dan Kedalaman : 1. Key Result Area ! adalah kunci yang harus dimiliki oleh tiap bagian perusahaan. buku ini membahas tentang kunci terpenting management dalam suatu organisasi yang disebut dengan model D-E-F-T (dialogue, expectations, feedback, and timely).
2. Buatlah kunci keberhasilan di masing-masing area atau bagian manajemen. Dalam suatu perusahaan terdapat bagian stoklist gudang, produksi, marketing, kepegawaian. Tiap-tiap bagian itu harus menetapkan kunci keberhasilan dengan cara berdialog dengan atasan dan bagian lain untuk menetukan (key result area/ KRA).
3. Tahapan dalam penentuan KRA adalah :a. The Corporate Strategic Goals or
Corporate Scorecardb. The Divisional Scorecard or Strategic
Requirementsc. The Team Priority objectives if one and
two are to be achievedd. The basic job/role purpose of the
individual in one or two sentencese. The Key Result Areas of the job.
4. Tujuan perusahaan haruslan mengandung aspek SMART yaitu :S : SpesifikM : MeasurableA : AvhievableR : RealisticT : Time-Framed
26Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Kebaharuan Isi :
Scott-Lennon
Fergus Barry
1. Frank Scott-Lennon and Fergus Barry have done us the great service of inventing a practical performance management system that will carry business leaders from the slower strategic world of today to the much more opportunistic, fast-changing world of tomorrow. The Dialogue-Expectation Setting-Feedback-Timeliness (DEFT) paradigm for performance management is ready to use and intuitively simple. The how-to chapter, "Linking Performance to Reward", is superb and will help companies sensibly increase performance-based compensation.
2. There is a well known adage about performance management – there is nothing better than a well designed system but definitely nothing worse than a poorly designed one. This book, with its explanation of the DEFT model, helps organisations concentrate on the best elements of a system. The four elements of the model pick out essential elements of practice, each based on sound principles of HRM and psychology. A series of illustrations help make the model easily workable and capable of being applied to a wide range of organisation
Cara Mengaplikasikan : Dengan mengacu pada strategi D-E-F-T maka model tersebut sangat tepat diaplikasikan pada perusahaan penerbangan, kereta api atau perhubungan dan perhotelan. Karena beberapa perusahaan tersebut sangat memerlukan model tersebut terutama dalam pemberian mutu atau kualitas layanan yang diwujudkan dalam bentuk feedback dari pelanggan pada perusahaan yang nantinya akan membuat pelanggan loya (loyality consumer).
Berikan Nilai tambah bagi lingkungan sebagai competitive advantage dan faktor differensiasi dengan perusahaan laiinya !. Dengan melihat warna cover buku, para pembaca sudah akan mengetahui bahwa buku ini kaya akan pengetahuan manajemen hijau (green management). Ditengah dinamisasi waktu dan kesempatan meraih kesuksesan
27Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Robbins,Bergman,Stagg, Coulter
organisasi dibutuhkan suatu inspirasi untuk merubah cara pandang manager bahwa meraih keuntungan bukan tujuan utama melainkan bagaimana menciptakan economic environmental ? dan tanggung jawab social (social responsibilities) ?
Keluasan dan Kedalaman : 1. Buku manajemen ini membahas mengenai 6 prinsip dasar manajemen dengan pengembangkan budaya organisasi berbasis pada environmental yaitu : 1. the need for ethical managerial behavior (ex: isu lingkungan hidup, scandal in relation, sexual harassment), 2. the need for more sustainable management practices, 3. The need for innovation and change, 4. the challenges of globalization, 5. Workforce diversity and inclusion, 6. Good management practice is not apllicable in large corporation.
2. Buku ini memberikan pembagian pada level organisasi yaitu first-level managers, middle managers, top managers. Masing-masing fungsi manajemen (planning, organizing, leading, controlling) ada dan berlaku untuk level organisasi baik yang level manajer terbawah sampai yang top manager. Bahkan fungsi leading memiliki porsi lebih besar pada first-level managers. Dapat dilihat pada gambar 5
3. Tanggung jawab manager dibagi menjadi low, moderate, high roles. Seorang entrepreneur hanya mengambil sisi tanggung jawab yang masih rendah. Manajer perusahaan besar harus sudah dapat mengaplikasikan ketiga level tanggung jawab tersebut. Dapat dilihat pada gambar 4 dibawah.
4. Integrated Management Functions itulah kedalaman materi yang dibahas pada buku ini. Buku ini memberikan penjelasan detil mengenai masing-masing fungsi manajemen pada tiap level organisasi secara detil. Contohnya apa yang harus dilakukan first-level managers pada fungsi perencanaan akan berbeda tahapannya pada middle manager. Perencanaan middle manager memiliki ciri yang berbeda dan memiliki kekhususan dengan top manager. Perbedaan tersebut berdasar pada bobot fungsi-fungsi
28Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
manajemen pada setiap level. Masing-masing perencanaan pada seluruh level manager harus terintegrasi dengan fungsi manajemen laiinya.
Gambar 5 : Level Managerial Roles
Gambar 6 : Distribusi level organisasi
Kebaharuan Isi : 1. Eco-efficiency dan eco-effectiveness merupakan bagian dari strategi manajemen. buku ini memberikan pembahasan secara menyeluruh dalam mencapai tujuan bukan hanya efisiensi dan efektivitas, tetapi lebih mengarah pada Eco-efficiency dan eco-effectiveness. Eco-efficiency adalah menciptakan produk dan layanan yang lebih baik dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin dan menghasilkan polusi dan sampah industry seminimal mungkin. Eco-effectiveness adalah bukan hanya tujuan manajemen
29Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
tetapi sekarang sudah menjadi strategi manajemen yang memberikan nilai tambah pada ekologis, social dan ekonomi.
2. Dalam tiap tahap fungsi manajemen (planning,organizing,leading,controlling) selalu mengarah pada pencapaian Eco-efficiency dan eco-effectiveness
3. Management environemental for sustainable development merupakan nilai tambah perusahaan.
Cara Mengaplikasikan : Buku ini dilengkapi oleh praktik-praktik beberapa perusahaan besar skala internasional tentang bagaimana strategi manajemen mereka yang berbasis environment. Buku ini dapat diaplikasikan bagi perusahaan manufaktur, industri tekstil, pabrikasi dimana perusahaan ini apabila tidak memiliki tanggung jawab social dan lingkungan maka tidak akan memiliki nilai tambah di mata masyarakat. Masyarakat tidak saja melihat dari sisi kualitas produk saja tetapi sudah paham menganalisa kualitas produk yang ramah lingkungan. Contohnya produk kosmetik herbal, pakaian organic (cotton organic), organic food and drink, organic vehicle.
Robert Downing Cecil R has been chairman and president of R. D. Cecil and Company since 1966. Since receiving his MBA at Harvard Business School in 1968, Mr. Cecil has also been a corporate general manager and controller, a marketing manager, an associate professor of business administration, and a Captain in the Naval Reserve. r. Cecil is the originator of several innovative concepts, methods, models, and tools:
Unified Practice of Management model The Managerial Target Integrated ("Next-Generation") MD/OD
Project Zero-Base (Meta-)Systems
Analysis (ZBSA) (concept, methodology, and tools)
Qualitative (Tacit) Information Bases (concept, methodology, and associated tools)
Diagrammatic Knowledge BasesKeluasan dan Kedalaman : 1. buku ini membahas tentang fungsi
30Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Robert Downing Cecil
manajemen yaitu fungsi Perencanaan. Pada fungsi perencanaan ini dilakukan analisa terhadap beberapa kriteria yaitu : set goals, program or plan, setelah tahapan ini jelas maka dilanjutkan dengan pengambilan keputusan. Maka dilanjutkan dengan tahapan budget, establish policies and procedures. Maka keputusan terakhir merupakan hasil pada fungsi perencanaan
2. membahas tahapan dan strategi tentang fungsi organize. Terdapat dua tahapan pada fungsi ini yaitu establish integrative structure and write job description. Apabila masing-masing karyawa sudah jelas akan lingkup pekerjaan, dan cara mereka berintegrasi dengan karyawan lainnya dalam satu bagian dan bagian lainnya.
3. membahas tentang pemilihan, pengembangan dan peningkatan kualitas karyawan. Pada fungsi “staffing” dilakukan dua tahap yaitu fill positions and orient, train and develop. Bagaimana memilih karyawan pada posisi yang tepat dan yang sesuai dengan kualitas mereka. Ini adalah bagian terpenting dalam buku ini. Setelah terpilih karyawan yang tepat bukan karyawan yang baik maka karyawan tersebut harus dikembangkan potensinya dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk pelatihan. Investment in human capital is a big deal !
4. membahas tentang aktivitas panduan (guide activity). Bukan mengawasi mereka dalam bekerja tetapi lebih kepada memberikan panduan dalam melakukan pekerjaan. Dalam fungsi ini dilakukan dua tahap yaitu direction and coordination. Ada tahap mengarahkan karyawan sesuai dengan lingkup pekerjaan mereka dan bagaimana membuka system koordinasi yang transparan antar pekerja dan atasan. Apabila karyawan menemukan masalah harus sesegera mungkin dikoordinasikan dengan atasan mereka. Ini dilakukan untuk menghindari konflik antar pekerja.
5. membahas tentang fungsi control (guide control functions). Pada fungsi manajemen ini terdiri dari tiga tahapan yaitu measure and evaluate results, evaluate performance and initiate corrective action. Jadi manajer
31Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
level atas atau supervisor tidak hanya mampu menyalahkan tetapi harus dapat memberikan yang seharusnya tepat dilakukan oleh karyawan. Kalau hanya menyalahkan tanpa memberikan koreksi atau memberi hal yang seharusnya dilakukan maka ini disebut evaluasi tidak tuntas.
6. Pada bab 1 membahas tentang next generation dari management. Konsep manajemen yang akan dating. Termasuk fungsi manajemen yang terinetgrasi. Tanggung jawab dasar sebagai manajer.
7. Pada bab 2 membahas tentang level manajer dan leadership
8. Pada bab 3 membahas tentang strategi individual problem solving
9. Pada bab 4 membahas tentang interpersonal relations skill
10. Pada bab 5 membahas tentang team work dalam suatu organisasi
11. Pada bab 6 membahas tentang “learning and other managerial skills”
12. Pada bab 7 membahas tentang konsep, proses, model, metode, prinsip manajemen.
Kebaharuan Isi : 1. Time management ! inilah topik penting yang dibahas pada buku ini. Tidak hanya dari sisi P (planning),O (Organizing),L, (leading), C (Controlling) yang harus diperhatikan tetapi efisiensi waktu dalam mencapai tujuan juga hal terpenting. Setelah dibahasnya lingkungan eksternal (pesaing/competitor) itu mempengaruhi kinerja organisasi maka kita harus lebih cepat dalam meraih pasar disbanding para pesaing/competitor.
2. Stephen.P.Robbins merumuskan fungsi manajemen terdiri dari P (planning),O (Organizing),L, (leading), C (Controlling) maka pada buku “Next Generation Management Development” dibedakan menjadi Plan, Organize, Staff, Guide Activity, Guide Control Functions. Dibuku ini diberikan teknik pengukuran dan evaluasi hasil, kemudian evaluasi kinerja dan memperbaiki hasil dari evaluasi tersebut. Kalau di buku Stephen.P.Robbins berhenti pada fungsi controlling.
3. Buku ini membahas detil mengenai causes, ways, and symptoms “Wasting time in
32Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
management”. Penyebab ini adalah hal-hal yang sering dijumpai tetapi sering dianggap masalah kecil. Masalah dalam manajemen diawali dengan beberapa gejala yang muncul dimana semua gejala tersebut diawali dari sumber daya manusia yang mengalami penurunan semangat kerja. Sehingga di buku ini memberikan cara bagi tiap level manajer untuk menguasai SDM yang ada termasuk menguasai faktor internal mereka “Knowing your staff very well”. Apabila karyawan membawa permasalahan keluarga masuk ke dalam organisasi maka ini sudah dianggap gejala yang akan menjadikan permasalahan dalam menajemen. Gambar dapat dilihat pada gambar 7.
Cara Mengaplikasikan : Buku ini dapat diterapkan bagi semua bentuk organisasi baik level besar dan level kecil. Terutama perusahaan yang tidak semuanya diotomatisasi dengan mesin. Tetapi masih dikerjakan oleh tangan manusia. Sumber dari manajemen mutu atau kualitas produk dan jasa yang diberikan bersumber dari kinerja SDM. Jadi SDM ini harus dijaga baik-baik untuk tetap memiliki komitmen terhadap tempat kerjanya.
33Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Gambar 7 : Wasting Time ; causes, ways, symptoms
DAFTAR PUSTAKA
1. Cecil, R., D., Rothwell, W., J. (2007). Next Generation Management
Development. United States of America. John Wiley & Sons Inc.
34Dessy Seri Wahyuni #14702269001#
Alamat situs : (https://books.google.co.id/books?
id=w0Of7dSPPrYC&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summar
y_r&cad=0#v=onepage&q&f=false)
2. Robbins, P., Coulter, M. (2003). Management (11th ed.). Pearson. Prentice
Hall.
3. Robbins, S., Bergman, R., Stagg, I., Coulter, M. (2006). Management.
Pearson. Prentice Hall.
Alamat situs http://www.abebooks.com/servlet/BookDetailsPL?
bi=10754117575&searchurl=isbn%3D9780733970993
4. Lennon, F., S., Barry, F., (2014). Performance Management (Developing
People and Performance). ManagementBriefs an imprint of Vearsa
Limited on May 27, 2014.
Alamat situs :
www.managementbriefs.com/_media/pdfs/perf_mngmnt_chapter4.pdf
5. Griffin. Management (7th .ed). Houghton Muffin Company.
Alamat situs :
http://www.slideshare.net/m5hafiq/griffin-chap05
35Dessy Seri Wahyuni #14702269001#