Download - Resume Buku Iklim

Transcript

Resume A Decade of Climate Change Extreme 2001-2010

Kelompok 5Rochmadony Trisandi Sanjaya (1006700753)Shafiera Rachmania Rahman (1006689510)Fanny Puji Rakhmi (106701592)Nurussafitri L.A. (1006672812)Ivan Reeve AnwsyFarah Arfianissa (1106014261)Novira Varadita (1006765583)Talitha Ardelia Syifa Rabbani (1006701806)Rizka Yuliani (1106139752)Catherine Then (1006678160)Bab 1 Suhu1. Pengukuran SuhuTahun 2001-2010 adalah dekade terhangat sejak tahun 1860Pengukuran ulang dilakukan oleh badan meteorologi Jepang dan Eropa untuk memastikan keakuratan data

1.2. Suhu Di Setiap WilayahKeanehan suhu paling besar diperlihatkan wilayah utara bumi

1.3.1 Pengukuran Suhu Dalam Cakupan Wilayah NegaraDari 118 negara yang melaporkan perubahan suhu di wilayah mereka, 55 negara (47%) mengalami keanehan perubahan suhu secara nasional sebesar 0.5 sampai 1 derajat celcius1.3.2. Pengukuran Suhu Dalam Cakupan BenuaEropa mengalami kenaikan perubahan suhu konstan kira-kira 1 derajat celciusSebagian besar daerah asia mengalami kenaikan suhu 0.84 derajat celcius sementara Rusia, Cina, Mongolia, dan Iran mengalami kenaikan perubahan suhu lebih dari 1 derajat celciusSebagian besar daerah di Afrika juga mengalami kenaikan suhu rata-rata 0.7 derajat celciusDi daerah Amerika Selatan, kenaikan suhu rata-rata 0.6 derajat celciusDi daerah Amerka Utara dan Tengah, kenaikan suhu rata-rata 0.5 derajat celciusDi daerah Australia dan Oceania, kenaikan suhu rata-rata 0.48 derajat celciusBab 2 Curah Hujan2. Pengukuran Curah HujanCurah hujan secara global naik pada dekade 2001-2010Jika dilihat secara wilayah, Indonesia, Australia, dan Afrika Selatan merupakan wilayah yang memiliki kenaikan curah hujan diatas rata-rata. Sedangkan wilayah Amerika Barat, Barat-daya Kanada, Alaska, wilayah Barat dan Selatan Eropa, Asia Selatan, Afrika Tengah, Amerika Selatan bagian Tengah, dan bagian Timur dan Tenggara Austraila adalah daerah yang memiliki penurunan curah hujan tertinggi

BAB 3Kejadian Iklim PeriodikVariasi iklim terjadi dalam beberapa skala dan dapat mempengaruhi sirkulasi di atmosfer dan samudra, baik secara global maupun regional. Variasi yang terjadi terjadi secara berulang dan biasanya sudah dikenali sebagai sebuah pola. Skala (indeks) yang biasanya digunakan : SST di laut tropis, NAO.Indeks yang digunakan berhubungan signifikan dengan anomali iklim dalam kurun waktu bulanan, antar musim, dan tahunan. Indikator dari kemungkinan onset cuaca ekstrem dan fenomena iklim yang memiliki pengaruh langsung/tdk langsung thd manusiaSouthern Oscillation/El NinoAdalah pola quasi-periodik yang terjadi di lautan tropis Pasifik.Ditandai oleh : SST Laut Pasifik bagian timur dan tekanan udara di Laut Pasifik bagian baratVariasi : 1. warm oceanic phase & high air-surface pressure -> El Nino2. cold oceanic phase & low air-surface pressure -> La NinaENSO dan hubungannya dengan iklimKondisi El Nino : Memperbesar resiko terjadinya kondisi yang lebih kering dari biasanya di daerah bagian timur Australia, Indonesia, selatan Afrika, Kep. Karibia, timur laut Brazil.Kondisi lebih lembab di pesisir barat amerika selatan, timur laut Argentina dan Uruguay, afrika timur, pulau di tengah lautan pasifik, dan selatan USA.Suhu udara lebih tinggi di asia tenggaraKecenderungan suhu udara global lebih tinggi jika el nino terjadi di awal tahunArctic Oscillation/North Atlantic OscillationIndeks yang digunakan di lintang tengah dan tinggi belahan bumi bagian utaraAO -> seluruh bagian utaraNAO -> Hanya di Atlantik UtaraTerjadi di bulan-bulan dinginKondisi positif : badai di NA lebih banyak dan lebih kuat, musim dingin yang lebih lembab dan hangat di utara dan tengah Eropa dan bagian timur US, musim dingin yang lebih kering di laut tengah, kondisi kering di utara Kanada dan Greenland. Kondisi negatif : suhu udara di bawah rata-rata saat musim dingin di utara dan tengah eropa

Indian Ocean DipoleFenomena laut dan atmosfer di samudera indonesiaFase positif IOD : SST lebih tinggi dan hujan lebih banyak di bagian barat samudra indonesia sehingga bagian timur lebih rendah SSTnya. Akibatnya : kemarau di daratan Indonesia dan Australia yang berdekatanFase negatif : SST lebih tinggi di timur samudra indonesia, lembab di daratan indo dan australia, dan kondisi kering di afrika timur.Hubungan IOD dan ENSOIOD positif lebih mungkin terjadi ketika El NinoIOD negatif lebih mugkin terjadi ketika La NinaTapi pada 2007 IOD Positif La NinaSouthern Annular ModeAntartic Oscillation, indeks itu bumi bagian selatan.Kondisi positif dan negatif kurang berpengaruh terhadap kondisi daratan (hanya bagian selatan Amerika selatan, antartika, bagian selatan New Zealand. Kondisi positif : cenderung lebih hangat di daratan yang terpengaruh. Hujan yang lebih sedikit di selatan australia dan selatan new zealandBab 4 Kejadian EkstrimPengukuran EfekMenggunakan data dari Emergency Event Database (EM-DAT), sebuah database yang dibuat oleh CRED, sebuah badan yang menangani perihal cuaca ekstrim di BelgiaPengukuran EfekMetodologi yang digunakan yakni perbandingan grafik kerugian yang disebabkan oleh kejadian iklim ekstrim dekade sebelumnya dengan dekade ini, analisa wilayah, dan aspek lain seperti persebaran penduduk dan dampak tidak langsung terhadap kesehatanBerdasarkan EM-DAT/CRED, rata-rata lebih dari 226 juta jiwa terkena pengaruh bencana alam setiap tahunnya. Selama dekade 2001-2010, hampir 400 bencana alam yang terjadi memakan korban lebih dari satu juta jiwa.Pada skala global, jumlah bencana meteorologis dan hidrologis adalah yang paling mendominasi.

Pengukuran EfekPada masa dekade 2001-2010, lebih dari 370 ribu jiwa melayang disebabkan oleh kondisi iklim yang ekstrem, termasuk kepanasan, kedinginan, kekeringan, badai, dan banjir. Angka ini meningkat 20 % dari dekade sebelumnya, 1991-2000. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya laporan kematian akibat gelombang panas pada tahun 2003 dan 2010.Kerugian ekonomi akibat peristiwa hidrometeorologis pada dekade 2001-2010 dilaporkan mencapai 660 milyar dolar amerika, meningkat 54 % dibanding dekade sebelumnya (1991-2000Analisis RegionalDi Eropa, Australia, dan Afrika, penyebab utama kematian adalah peristiwa klimatologis. Untuk Eropa dan Australia utamanya disebabkan oleh gelombang panas, sedangkan Afrika oleh kekeringan.Amerika Selatan, penyebab utama kematian adalah peristiwa hidrologis seperti banjir bandang dan badai. Di Asia dan Amerika Utara, peristiwa meteorologis seperti badai tropis dan kondisi cuaca yang ekstrem adalah penyebab utama kematian.

Kesimpulan Statistik dari Data yang Dikumpulkan10 kejadian ekstrim yang paling sering dilaporkan ialah banjir, kekeringan, banjir bandang, hujan lebat, badai hebat, dan gelombang panasSudah banyak negara yang memperhatikan dampak dari kejadian ekstrim akibat perubahan iklim ini, dengan 54 negara (44 persen) melaporkan suhu tertinggi di negaranya.Resume A Decade of Climate Change Extreme 2001-2010Chapter 4.4 p29-p39Catatan Dunia tentang Kondisi Iklim yang Ekstrim1. Gelombang panas (heat wave) & suhu tinggi yang abnormalHeatwave suatu anomali cuaca panas yang terjadi selama beberapa hari/ minggu yang berdampak pada kehidupan masyarakatContoh:- pada th. 2002-2003 di India, fenomena heatwave menyebabkan 1000 kematian- pada th. 2003 di Eropa, fenomena heatwave menyebabkan 66.000 kematian yaitu di negara Prancis, Jerman, Italia, Portugis, dan Spanyol

Gbr1. Ekstrim heatwave dan suhu tinggi abnormal thn 2001-2010Sumber: NOAA & NDCC dalam WMO no 11032001-Suhu minimum tertinggi di Spanyol dlm dekade tsb adlh 33,2C pd 31 juli- Pd bulan desember di kutub suhu mencapai 18,4C- Pd bulan Mei, anomali suhu antara +2C sampai +5C di Kazakhstan2002- Suhu yg lebih tinggi dari rata-rata terjadi di Brazil pd musim dingin austral, kondisi yg kering dan panas memperparah terjadinya kebakaran liar- Fenomena gelombang panas terjadi di India pada bulan April-Mei- Cuaca panas yg ekstrim terjadi di Afrika barat dg suhu di Sahara mencapai 50,6 C pd bulan Juni dan Juli2003Sebagian besar Eropa terkena dampak ekstrim dari heatwave sebagian utara dan timur dari Amerika selatan mencapai suhu dalam persentil tertinggi india terkena dampak dari heatwave mulai dari akhir Mei hingga awal JuniSuhu di Kenitra & Morocco, Afrika utara mencapai 47,7C2004Pada bulan Juni dan Juli, Romania, Portugal, dan Spanyol selatan mengalami heatwave fenomena heatwave terjadi pada bulan agustus di kutubSuhu di atas normal mendominasi sebagian besar wilayah Brazil pd bulan September & November terjadi heatwave di Australia dengan suhu mencapai 45C pd bulan FebruariTabel 1. kondisi suhu tinggi abnormal yg signifikan dan peristiwa heatwave thn 2001-20102005Wilayah selatan Eropa dan barat daya USA mengalami heatwave pd bulan Juli suhu di Bangladesh, India, dan Pakistan berada di antara 45-50C merupakan tahun terpanas di Australia berdasarkan data sebelumnyaTerjadi heatwave di Maroko dan algeria pada bulan Juli2006Merupakan tahun terpanas di bagian tengan Inggris dalam kurun waktu 352 tahun merupakan musim semi terpanas di seluruh bagian Kanada terjadi heatwave di Brazil mulai dari Januari-Maret dg suhu tertinggi 44,6C2007Merupakan musim semi dan musim dingin terpanas di sebagian besar Eropa terjadi heatwave di bagian tenggara Eropa pd bulan Juni dan Juli dengan suhu emncapai >40C terjadi heatwave di bagian selatan dan tengah Usa pd bulan Agustus agustus dan september merupakan bulan terpanas di Jepanga dg suhu mencapai 40,9C2008Suhu di Argentina bagian selatan dan Cili mencapai 35-40C terjadi heatwave di Australia bagian selatan pada bulan Maret2009Terjadi anomali suhu di eropa tengah pada bulan April mencapai +5C pada bulan Juli, suhu di Kanada mencapai 35C Merupakan tahun terpanas di Argentina selama 5 dekade terakhir terjadi tiga kali heatwave di Australia yaitu pada bulan Januari-Februari, Agustus, dan November2010Kondisi cuaca panas yang ekstrim terjadi di Rusia selama bulan Juli dan Agustus merupakan musim dingin terhangat di Kanada dengan suhu yang naik 4C dari nilai rata-rata Argentina mengalami kenaikan suhu sebanyak 90 persentil selama bulan Desember suhu di Mohenjo Daro, Pakistan mencapai 53,5C dan merupakan suhu tertinggi sejak tahun 1942Suhu di Jeddah, Saudi Arabia mencapai 52C dengan anomali suhu +2,8C dari suhu tahunan suhu di Afrika utara selama musim panas mencapai 47,7C Extreme heatwave di Eropa thn 2003Terjadi pada musim panas (Juni, Juli, Agustus)Suhu permukaan tanah di bagian tengah Eropa naik +2,5 C, dan di Eropa utara naik +1,5 C dari suhu rata-ratanyaTotal presipitasi turun 75-100 mm dibawah rata-rataSuhu di Spanyol bagian selatan sampai bagian tengah Prancis mencapai 34 C selama 30-50 hari dalam satu periodePuncak heatwave terjadi pada Agustus dengan suhu mencapai 6-12C di atas suhu rata-rataSuhu tertinggi mencapai >40 C di Spanyol, 36-38 C di Prancis bagian selatan dan tengah, 32-36 C di Prancis bagian utaraBerdampak pada kesehatan, agrikultur, & kebakaran hutanDi Rusia, 20% dari 9 hektar lahan pertanian yang rusakTerjadi 600 kebakaran liar & 950 kebakaran hutan di 18 area dengan total kerugian mencapai US$ 1,8 jutaKabut tebal yang menyelimuti Moskow, Ryazan, dll di awal Agustus yang menghalangi pandangan menyebabkan kemacetan & gangguan keretaExtreme heatwave di Australia thn 2009Suhu di Australia bagian tenggara (Melbourne & Adelaide) mencapai 43 C pada akhir januariFebruari, 2009 suhu mencapai 46,4 C di Melbourne & 48,4 C di Hopetoun dan barat laut VictoriaBerdampak pada kesehatan, infrastruktur, pertanian, dllHeatwave + angin + kelembaban yang rendah menyebabkan kebakaran liar yang menimbulkan korban sebanyak 173 jiwa dan kerusakan pada 2000 bangunanDampak pada infrastruktur termasuk transmisi energi & transportasi kereta Kebutuhan listrik meningkat sedangkan kegagalan pada sistem transisi (kabel listrik mencapai suhu maksimum) menyebabkan jaringan listrik yg rentan dan kolaps sehingga dimatikan secara otomatis untuk keselamatan yg menyebabkan pemadaman dan 500.000 warga tidak memiliki sumber daya listrikJalur kereta melengkung karena suhu yg terlalu panas menyebabkan sebagian kereta tidak beroperasi dan kerugian mencapai US$ 800 juta2. Cold wave, suhu rendah yang abnormal, & badai salju

Gbr2. Cold wave, suhu rendah yang abnormal, & badai salju tahun 2001-2010Sumber: NOAA & NDCC dalam WMO no 1103Tabel 2. kondisi suhu rendah abnormal yg signifikan, coldwave, dan badai salju thn 2001-20102001Suhu di Yunani bagian tengah dan utara rendah pada bulan desember musim dingin yang sangat dingin terjadi di sebagian besar USA dan Kanada suhu di Siberia bagian tengah dan selatan mencapai -60C pada bulan Januari2002Norwegia mengalami bulan terdingin pada Oktober-Desember sejak tahun 1981 anomali suhu dingin dan hujan salju terjadi di Bolivia pada akhir Juni Desember di Armenia sgt dingin dan bersalju dengan anomali suhu sekitar -4C di Afrika selatan terjadi hujan salju yg ekstensif dan suhu yg sangat dingin pada bulan Juli2003 suhu dingin yang ekstrim dan badai salju terjadi di 3 wilayah di eropa pada awal Januari pada bulan Februari, terjadi badai salju di bagian selatan USA pada musim dingin austral (Juni-Agustus), terjadi cold wave di dataran tinggi di Peru, dengan penurunan suhu mencapai-60C pada bulan Juli india bagian utara melalui bulan Januari dan Desember yang sangat dingin dengan suhu maksimum 4-5C 2004 pada bulan Februari, badai musim dingin terjadi di wilayah Yunani dan Turki badai salju di Kanada yang lebih besar dari bada-sebelumnya terjadi di bulan Februari suhu yg sangat dingin dan badai salju terjadi di Peru, Cili bagian selatan dan Patagonia pada bulan Juni dan Juli sebagian dari Asia selatan mengalami episode yang sangat dingin selama musim dingin2005 suhu di Bulgaria turun hingga -34C badai salju yang besar terjadi di wilayah timur laut USA dan tenggara Kanada pada bulan Januari terjadi hujan salju yang besar di Jepang pada bulan Desember terjadi cold wave di Algeria dan Maroko pada bulan januari dengan penurunan suhu mencapai -14C dan merupakan hujan salju terbesar di Algeria sejak tahun 19502006 terjadi hujan salju yang besar di New York City, USA pada bulan Februari selama 20 hari suhu di wilayah Krasnoyark dan siberia tetap berada di -30C2007Badai Musim dingin yg sangat dingin dengan hujan yang membekukan pada minggu kedua bulan desember mampu menutupi sebagian besar wilayah USA musim dingin yg tidak biasa di bagian selatan dan barat Amerika selatan dg angin yg kencang, badai, serta hujan salju. Buenos aires mengalami hujan salju yg pertama kalinya sejak thn 1918 merupakan bulan Juni terdingin di Australia dengan penurunan suhu sebesar 1,5C di bawah nilai normal2008 sebagian dari Australia bagian utara mengalami penurunan suhu di bawah nilai rata-rata dari bulan April-Juni selama 8 hari berturut-turut pada bulan Januari di Saudi Arabia suhu sangat dingin terjadi cold wave di Israel selama 1 minggu pada bulan Januari dengan penurunan suhu mencapai -5 dan -2C2009 terdapat anomali suhu sebesar -2 sampai -4C di skandinavia pada bulan Oktober merupakan bulan Oktober yg dingin di Usa dengan anomali suhu sebesar -2C terjadi cold wave di Cina selama setengah bulan november dengan badai salju yg maju 1 bulan lebih cepat dari perkiraan2010 musim dingin di sebagian USA dengan suhu yang sangat rendah dan badai salju terjadi cold wave di afrika selatan, lima, Peru mengalami suhu terdingin yaitu 8C sejak 46 tahun yg lalu terjadi badai salju yg sangat besar selama 6 hari di Rusia badai salju yg sangat besar terjadi di New Zaeland pd bulan SeptemberKasus studi B. Kondisi musim dingin yang ekstrim di atas belahan bumi utara (2009/2010)Selama musim dingin boreal 2009/2010, yaitu pada periode dari Desember 2009 sampai Februari 2010, kondisi ekstrim tercatat di banyak tempat di belahan bumi utara. Anomali suhu negatif yang kuat (Gambar 1) dan peristiwa salju berkepanjangan terjadi di Eropa, Federasi Rusia, bagian dari Amerika Utara, khususnya Amerika Serikat, dan Asia, sementara banyak daerah besar lainnya yang terdaftar suhu di atas normal untuk musim ini. Meskipun hawa dingin skala besar ini, anomali suhu permukaan belahan bumi bagian utara untuk musim dingin tetap positif sekitar 0,52 C di atas rata-rata jangka panjang.

Gambar 1

Perluasan dan durasi peristiwa salju yang tidak biasa di beberapa tempat di Eropa, termasuk lokasi selatan di Italia dan Spanyol. Berdasarkan frekuensi hujan salju di Perancis, ini mungkin salah satu musim dingin salju negara itu dalam 30 tahun terakhir. Demikian pula, banyak tempat di Jerman mereka mengalami periode terpanjang salju dalam setidaknya 30 tahun. Di Amerika Serikat, stasiun meteorologi di Reagan Washington National Airport Ronald di Arlington, Virginia, melaporkan 142 cm akumulasi salju selama musim dingin (Gambar 2), memecahkan rekor yang dibuat pada tahun 1898. Di Seoul, Republik Korea, 28 cm salju jatuh pada tanggal 3 Januari, menandai jumlah salju terbesar untuk kota sejak pencatatan dimulai pada 1937.

Gambar 2

Banjir dan hujan derasPada bagian ini berisi ringkasan dari banjir yang paling signifikan dan peristiwa hujan deras yang dilaporkan kepada WMO untuk periode 2001-2010 (Gambar 3). Sebuah studi kasus khusus ini dikhususkan dalam bagian ini untuk peristiwa banjir skala besar yang terjadi di Pakistan pada bulan Juli 2010.

Gambar 3

Kasus studi C.Banjir yang parah di Pakistan 2010Pakistan mengalami salah satu kasus terburuk dalam sejarah banjir akibat hujan yang sangat deras. Peristiwa itu terjadi 26-29 Juli, ketika total curah hujan empat hari tersebut melebihi 300 mm di wilayah yang luas di utara Pakistan. Sebuah rekor 274 mm curah hujan di Peshawar selama 24 jam. Beberapa tingkat discharge sebanding dengan yang terlihat selama sejarah peristiwa banjir tahun 1988, 1995 dan 1997. Pada awal Agustus, banjir terberat bergerak ke selatan di sepanjang Sungai Indus dari wilayah utara menuju Punjab Barat.

Gambar 4

Droughts (Kekeringan)Kekeringan meteorologi (Meteorological drought) biasanya didefinisikan oleh batas kekurangan curah hujan selama periode waktu yang telah ditentukan. Batas yang dipilih dan jangka durasi akan bervariasi menurut lokasi, sesuai dengan kebutuhan pengguna atau aplikasi. Kekeringan meteorologi adalah peristiwa alami dan hasil dari beberapa penyebab yang berbeda dari daerah ke daerah.

Droughts (Kekeringan)Kekeringan pertanian (Agricultural drought) lebih sering didefinisikan oleh ketersediaan air tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan makanan ternak dibandingkan dengan kepergian curah hujan normal selama beberapa waktu tertentu. Tidak ada hubungan langsung antara curah hujan dan infiltrasi curah hujan ke dalam tanah. Tingkat infiltrasi bervariasi, tergantung pada kondisi anteseden kelembaban, kemiringan, jenis tanah dan kejadian intensitas presipitasi. Karakteristik tanah juga berbeda: beberapa tanah memiliki kapasitas menampung air yang tinggi sementara yang lainnya tidak. Yang terakhir ini lebih rentan terhadap kekeringan pertanian.Droughts (Kekeringan)Kekeringan hidrologis (Hydrological drought) yang lebih jauh dihapus dari defisiensi curah hujan karena biasanya didefinisikan oleh kepergian permukaan dan pasokan bawah permukaan air dari beberapa kondisi rata-rata pada berbagai titik dalam waktu. Seperti kekeringan pertanian , tidak ada hubungan langsung antara jumlah curah hujan dan status permukaan dan persediaan bawah permukaan air di danau , waduk , akuifer dan sungai karena komponen sistem hidrologi digunakan untuk beberapa tujuan , seperti irigasi , rekreasi , pariwisata, pengendalian banjir , transportasi , produksi listrik tenaga air , penyediaan air domestik , perlindungan spesies terancam punah dan manajemen lingkungan dan ekosistem dan pelestarian. Ada juga jeda waktu yang cukup besar antara keberangkatan dari curah hujan dan titik di mana kekurangan-kekurangan ini menjadi jelas dalam permukaan dan bawah permukaan komponen dari sistem hidrologi . Pemulihan komponen ini lambat karena periode panjang resapan untuk permukaan dan pasokan bawah permukaan air.Kekeringan sosial ekonomi (Socio-economic drought) berbeda nyata dari jenis lain kekeringan karena mencerminkan hubungan antara pasokan dan permintaan untuk beberapa komoditas atau perekonomian yang baik, seperti air, pakan ternak atau pembangkit listrik tenaga air, yang tergantung pada curah hujan. Pasokan bervariasi setiap tahunnya sebagai fungsi dari curah hujan atau ketersediaan air. Permintaan juga berfluktuasi dan sering dikaitkan dengan tren positif sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk, pengembangan atau faktor lainnya.

Kekeringan pertanian, hidrologi dan sosial-ekonomi (Agricultural, hydrological and socio-economic droughts) lebih jarang daripada kekeringan meteorologi yang terjadi, karena dampak di sektor ini terkait dengan ketersediaan air permukaan dan pasokan bawah permukaan air. Biasanya diperlukan waktu beberapa minggu sebelum kekurangan curah hujan yang mulai menghasilkan kekurangan air tanah yang menyebabkan stres pada tanaman, padang rumput dan lahan penggembalaan. Kondisi kering terus selama beberapa bulan pada suatu waktu menghasilkan suatu penurunan debit sungai, waduk berkurang dan tingkat danau dan, berpotensi, penurunan tabel air tanah. Ketika kondisi kekeringan bertahan untuk jangka waktu tertentu, kekeringan pertanian, hidrologi dan sosial-ekonomi terjadi, yang menghasilkan dampak yang terkait. Selama kekeringan, tidak hanya arus masuk untuk mengisi ulang permukaan-permukaan dan persediaan air berkurang tetapi permintaan untuk sumber daya ini juga meningkat secara dramatis.Penilaian terhadap kekeringan paling signifikan yang terjadi di berbagai belahan dunia disediakan di bagian ini dengan peta lokasi kekeringan parah selama satu dekade.

Gambar 5

Studi Kasus Masa Panjang KekeringanFarah Arfiannisa1106014261Sastra Cina AustraliaAustralia berada di lajur wilayah subtropis bertekanan tinggiSebagian besar wilayahnya berudara dinginVariabel curah hujan tinggi

Masa Panjang Kekeringan di Australia (observasi abad 19 & 20)2000-2001 mengalami musim hujan yang diakibatkan oleh La Nina2002 curah hujan turun sontak, menyebabkan kekeringanAwal tahun 2005 hangat dan kering, selama setengah tahun curah hujan mendekati normalKondisi terparah terjadi di wilayah barat daya & tenggara2006 merupakan kekeringan terparah di bagian tenggara dan barat daya2007-2008 curah hujan mulai normal, sehingga meredakan kondisi kekeringan di bagian pesisir pantai timur dan wilayah pedalaman timur subtropis, khususnya di Sydney & BrisbaneSemester kedua 2010, kekeringan mulai berakhir namun di sebagian wilayah seperti Victoria masih tetap mengalami kekeringan.

DampaknyaAliran air yang masuk ke Perairan Murray Darling menurunBerefek pada produksi kapas yang akhirnya menurunPenggunaan air oleh industry turun 37% pada 2000-2001Pembatasan penggunaan air pada 2004-2005, khususnya di wilayah terparah di Australia bagian Timur

Masa Panjang Kekeringan di Amazon BasinMei-November air bersuhu dingin, Desember-April bermusim hujan2001-2010 mengalami musim kering yang panjangPerubahan signifikan pada curah hujan terjadi selama 2005 & 2010, pada 2010 memberikan beberapa pengaruh pada arus aliran sungaiIlmuwan meneliti hubungan antara berkurangnya curah hujan dan pelepasan karbonFakta menunjukkan bahwa kurangnya curah hujan akibat pertumbuhan pohon yang lamban dan banyak yang mati serta kekeringan panjang, menyebabkan terjadinya pelepasan karbon ke atmosfer cukup besar, yaitu 2 juta ton CO2 per tahun.Kekringan ini dipicu oleh pemanasan di daerah tropis Atlantik utara, mengeluarkan 5 miliyar ton CO2 ke atmosfer

Masa Panjang Kekeringan di Afrika TimurMusim hujan pendek : Oktober-DesemberMusim hujan panjang : Maret-JuniKekeringan terparah terjadi di Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Kenya, Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Uganda, & Rep. Tanzania serta bagian selatan benua AfrikaPeriode 2004-2005: Kenya timur, Somalia selatan, Etiopia tenggara, Tanzania timur, tercatat curah hujan dibawah normal, sehingga terjadi kekeringan panjangPada 2004-2005: lebih dari 11 juta orang di Ethiopia , Djibouti , Somalia dan Kenya beresiko kelaparan karena efek dari kekeringan berkepanjangan . Di selatan , kekeringan menyebabkan kekurangan serius dalam panen gandum di Angola , Malawi , Mozambik dan Zimbabwe . Setidaknya 5 juta orang di Malawi terancam kelaparan sebagai dampak dari kekeringan terburuk sepanjang periode 10 tahun.Siklon Tropis di Atlantik Basin2001-2005 merupakan dekade paling aktif siklon tropis, 15 kali per tahunPada 200 tercatat paling tinggi yaitu 27 kali, 7 kali badai besarPada 2005 tercatat sebagai rekor kedua badai terbesar setelah tahun 1950 mencatat rekor badai tersering (8 kali badai besar)Kategori ke 5 ada badai Katrina, kategori 4 ada badai Wilma

Badai KatrinaPada 25 Agustus 2005 badai Katrina menyebabkan korban jiwa dan kerusakan di FloridaDi Teluk Meksiko sebagai kategori ke-5Di sepanjang garis pantai Amerika sangat rentan terkena badai KatrinaJumlah curah hujan selama badai terjadi di sepanjang pantai Teluk utara dan barat . Sejumlah curah hujan 200-250 mm besar di Louisiana tenggara dan Mississippi barat , 250-300 mm di Louisiana timur.Berdasarkan catatan korban kematian , badai Katrina sebagai badai yang paling mematikan ketiga di Amerika Serikat sejak tahun 1900.Dampaknya: pohon banyak yang rusak, listrik padam, banjir, dan korban jiwaBadai LainnyaBadai lain yang menyebabkan kerusakan parah dan kematian adalah Marty di tahun 2003 , di Meksiko . Pada bulan September 2006 , Badai Lane terjadi di Meksiko barat , kecepatan angin sampai 204 km / jam dan menyebabkan banjir serta tanah longsor di beberapa bagian wilayah tersebut.Badai Norbert sebagai badai kategori - 2 di Semenanjung Baja California pada bulan Oktober 2008, sebagai Kategori - 1 di daratan Meksiko . Hal ini menyebabkan kerusakan dan menewaskan lima orang . Pada bulan Oktober 2009 , dengan kecepatan angin maksimum 285km / jam , badai Rick menjadi badai kedua yang paling intens terjadi di lembah sungai, di sampingnya terdapat juga badai Linda pada 1997.Eastern North Pacific Basin

2001-2010 139 badai, 65 diantaranya hujan badai2006 & 2009 merupakan tahun dengan jumlah badai terbanyak dan 2007 & 2010 paling sedikit.Sebagian besar dari badai tropik ini tidak menimbulkan tanah longsor dan kerusakan yang parahbadai Kenna (2002) merupakan badai ketiga terbesar yang menyerang Mexico dan menyebabkan empat orang meninggal dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.badai Lane menyebabkan tanah longsor di barat Mexico, tercatat kecepatan angin mencapai 204 km/jam, menimbulkan banjir dan tanah longsir di beberapa wilayahPada oktober 2009 dengan kecepatan angin maksimum 285 km/jam, badai Rick menjadi badai paling sering kedua yang terjadi di cekungan ini setelah badai Linda pada tahun 1997.

North-West Pacific Basin

Di barat laut pasifik tercatat sebanyak 230 topan tropikal terjadi selama satu dekade. Jumlah ini sedikit dibawah rata-rata, yaitu 260.Tahun 2004 = paling aktif. 29 tornadoTahun 2010 = paling tidak aktif. 14 tornadoBeberapa dari angin topan tersebut menyebabkan tanah longsor di selatan bagian utara Asia yang menyebabkan banjir dan kerusakan berat pada fasilitas, infrastruktur dan rumah wargaSouth-west Indian Oceantahun 2009 dengan total 16 badai tropis dan tujuh angin topan2001 hanya terdapat lima badai tropisPada tahun 2004, angin topan tropis Gafilo menyerang Madagascar dan menyebabkan landfall dengan kecepatan angin mencapai 260km/jam dan juga menyebabkan 237 orang tewasNorth Indian Ocean

Angin topan tropik paling mematikan sepanjang 2001-2010 adalah Nargis yang terjadi di utara samudra India pada awal May 2008Lebih dari 138000 orang tewas dan hilang, ribuan rumah rusak. Nargis merupakan siklon terhebat yang menyerang Asia sejak 1991 dan tercatat sebagai bencana alam terburuk di Myanmar.Nargis merupakan bencana alam paling mematikan di dunia selama periode 2001-2010Di sebelah utara samudra India, beberapa angin topan tropik terjadi selama dekade ini yang menyebabkan kerusakan dan kematian. Pada April 2006, siklon tropis Mala mencapai kecepatan angin maksimum lebih dari 200km/jam dan menyerang pesisir Myanmar. Pada Juni 2007, angin topan Gonu menyebabkan tanah longsor di Oman, dan menyerang lebih dari 20000 orang sebelum mencapai Iran. Bencana tersebut diperkirakan merupakan siklon tropik terburuk di wilayah itu. Di tahun yang sama, pada bulan November, siklon tropik Sidr menyeang Bangladeshlebih dari 3 juta orang tewasAustralian and South Pacific OceanAktifitas angin topan tropik di wilayah Australia dan pasifik selatan berada dibawah nilai rata-rata pada satu dekade (2001-2010).88 siklon Australia 61 di pasifik selatan, dibandingkan dengan nilai rata-rata jangka panjang 110 dan 80 untuk masing-masing wilayah.Angin topan terbanyak terjadi selama periode 2002/2003 yaitu sebanyak 11 siklon. Pada tahun 2006/2007 terdapat lima angin topandan 2003/2004 di pasifik selatan terjadi tiga angin topanberdasarkan jumlah korban siklon tropik paling berbahaya adalah Guba yang terjadi pada november 2007. menelan setidaknya 150 korban jiwa di Papua New Guinea, disebabkan oleh banjir akibat hujan lebat. Larry (Maret 2006) adalah tanah longsor yang besar di Queensland sejak 1918 dan menyebabkan kerusukan sebesar $470 juta, tanpa korban jiwa.Empat siklon terbesar dalam lima minggu di bulan februari dan awal maret, Meena, Nancy, Olaf, dan Percy menyebabkan kerusakan secara luas di Pulau Cook, American Samao dan TokelauAngin Topan NargisTerletak di kawasan monsun Asia, dengan daerah pesisir yang mendapat sekitar 5000mm hujan. Negara ini rentan terhadap angin topan, tanah longsir dan gempa bumi.Nargis adalah bencana alam terburuk dalam sejarah Myanmar dan salah satu siklon terhebat yang menyerang Asia sejak 1991.Nargis menyebabkan kerusakan lebih dari US$ 4 miliar di Myanmar. UNEP menyatakan bahwa dampak terburuk dari Nargis pada lingkungan adalah meningkatnya kerentanan terhadap bencana alam

Extra-tropical cyclones and storms

Siklon ekstra tropik memiliki peran yang penting dalam sirkulasi atmosfer Siklon ekstra tropik juga turut berkonnstirbusi dalam terjadinya cuaca ekstrim yang dapat berujung pada bencana alam, seperti angin ribut dan banjir dan juga hujan es dan salju yang dapat berdampak pada terganggunya transportasi dan pelayanan umum serta kehidupan manusia.

Badai Kyrill terjadi pada 18-19 Januari 2007 merupakan badai ekstra tropik yang menyerang beberapa negara sampai ke tengah Eropa. Di Austria kecepatan angin mencapai 160 km/jam, merusak aliran listrik, atap-atap dan pepohonan dengan total kerugian dikisar sekurang-kurangnya 100 juta euro.terjadi di Perancis bagian selatan, Itali dan Spanyol bagian utara pada 23-25 Januari 2009. Menewaskan 31 orang dan kerugian materil dengan total miliyaran euro. Kecepatan angin yang sangat kuat merupakan faktor penyebab kerusakan parah yang terjadi.

Badai Xynthiamelintas dari utara sampai ke barat Eropa pada 27-28 Februari 2010 . Angin dan gelombang badai yang kuat menyebabkan 60 orang tewas. Kerugian di Perancis dan Jerman ditaksir mencapai US$ 4 miliyar ditambah lagi dengan kerusakan-kerusakan besar lainnya di Austria, Belgia, Belanda, Spanyol dan Swiss. Kecepatan angin tertinggi saat itu tercatat mencapai 238 km/jam di Perancis. Hal ini merupakan badai terburuk yang terjadi dalam satu dekade di wilayah tersebut.

badai pasir dan debu di Semenanjung ArabBadai pasir dan debu (SDS) memiliki dampak yang besar bagi aktivitas di semenanjung arab.Studi menunjukkan bahwa frekuensi terjadinya SDS meningkat selama periode 2001-2010.Peristiwa SDS yang terjadi pada maret 2009 menyebabkan terjadinya pengendapan debu dan penyebaran debu yang sangat berat, mengurangi jarak pandang kurang dari 1 km di hampir seluruh kota Saudi Arabia. Bandara Internasional Riyadh terpaksa ditutup. Akibat peristiwa ini, jumlah warga yang mengalami penyakit pernapasan seperti asam meningkat tajam. Debu dapat memperngaruhi penurunan suhu dan peningkatan curah hujan di Arab SaudiTornadoTornado adalah bencana alam yang sering muncul di USA, tercatat lebih dari 1000 kasus terjadi tiap tahunnya. tornado paling sering terjadi pada bulan maret-mei, karena waktu perubahan dari musim dingin ke musim semi banyak terjadi hembusan dan pertemuan antara udara dingin dan panas.Wilayah yang paling sering mengalami tornado adalah Florida dan Tornado Alley yang terletak di selatan USA. tornado yang terjadi di USA tergolong lemah

Selama 2001-2010 tercatat 13000 tornado terjadi di USA, sebagian besar tidak terlalu parah (EF0, EF1 atau EF2. Hampir 350 tornado termasuk berat (EF3, EF4 atau EF5). Sejak tahun 1950, tornado yang terjadi pada tahun 2004 merupakan yang terparah, yaitu sekitar 1818 tornado terjadiKategoriIntensitas AnginKerusakan yang ditimbulkanEF0105-137 km/jampada cerobong asap, batang-batang pohon patah, tumbangnya pohon-pohon kecilEF1138-178 km/jampermukaan atap terkelupas, mobil-mobil keluar jalur.EF2179-218 km/jamatap terlepas, boxcars keluar jalur, pohon-pohon besar tumbang.EF3219-266 km/jamatap dan dinding terlepas, kereta terbalik, banyak pohon di hutan yang tumbang, mobil-mobil berat terangkat dan terhempas.EF4267-322 km/jamrumah dengan konstruksi yang kuat terangkat, rumah berfondasi lemah tehempas beberapa jauh.EF5>322 km/jamrumah-rumah terangkat, terhempas lalu hancur, mobil terangkat ke udara setinggi lebih dari 100m, fenomena-fenomena lain terjadi.BAB 5. IKLIM DAN KOMPOSISI ATMOSFER

5.1. GAS RUMAH KACA DAN IKLIM

Trace Gas adalah gas yang jumlahnya kurang dari 1% di atmosfer dan terdiri dari berbagai macam gas kecuali nitrogen (78,1%) dan oksigen (20,9%). Gas rumah kaca (greenhouse gas) adalah sekumpulan dari trace gas yang berdampak terhadap radiasi yang terjadi di atmosfer.

Beberapa gas dari kumpulan gas ini (biasanya berjumlah sedikit) murni berasal dari limbah kegiatan manusia (antropogenik) seperti: (chlorofluorocarbons (CFCs)), hydrochlorofluorocarbons (HCFCs), hydrofluorocarbons (HFCs) and sulphur hexafluoride (SF6).Gas-gas yang berjumlah besar seperti carbon dioxide (CO2), methane (CH4), and nitrous oxide (N20)) berasal dari limbah antropogenik dan sumber alami.Gas rumah kaca melepas radiasi solar ke permukaan bumi, namun gas-gas tersebut terserap dan kemudian memancarkan kembali radiasi infra merah yang menyebabkan naiknya panas di permukaan bumi.Tanpa efek rumah kaca, suhu permukaan bumi akan menurun sekitar 33C.

Annual Greenhouse Gas Index (AGGI) adalah pengukuran dari pengaruh perubahan gas rumah kaca per tahunnya.Menurut perhitungan AGGI, sejak tahun 1990-2010 angka radiasi gas rumah kaca meningkat sebanyak 29% dan didalamnya gas CO2 mendominasi dengan 80%. CO2 turut bertanggung jawab atas naiknya tingkat radiasi global sebanyak 85% dalam satu dekade terakhir dan sebanyak 81% dalam lima tahun terakhir, sebagian besar diakibatkan oleh emisi bahan bakar fosil, penebangan hutan, dan pembebasan lahan.

Di sisi lain gas metana menyumbangkan 18% dari jumlah total gas rumah kaca lainnya yang menyebabkan naiknya tingkat radiasi global pada tahun 2010. Analisis yang dilakukan di Antartika dan Artik telah membuktikan bahwa jumlah gas metana yang terkandung didalam inti es disana adalah yang tertinggi sejak 650.000 tahun yang lalu.Peningkatan emisi dari gas entropogenik menjadi salah satu pengaruh terbesar naiknya tingkat gas metana pada tahun 2010.5.2. Penipisan Ozon Stratosfer

sebanyak 90% dari total ozon (O3) ditemukan di lapisan stratosfer. Penipisan lapisan ozon stratosfer menimbulkan efek negatif dan naiknya tingkat ozon trofosfer juga turut menyebabkan naiknya tingkat radiasi. Lubang ozon merupakan wilayah ozon yang hilang di lapisan stratosfer. Saat ini luasnya sedang diamati pada awal musim semi di wilayah Antartika (Agustus-Oktober). Lubang ozon pertama kali muncul pada tahun 1980. Selama dekade berikutnya, ukurannya meningkat lebih atau kurang secara bertahap dari nol sampai sekitar 25 juta km2, rata-rata selama 10 hari terakhir bulan September. Lubang ozon terbesar tercatat pada tahun 2000, 2003, dan 2006. 5.3. Iklim dan Kualitas Udara

Kandungan gas reaktif, termasuk ozon trofosfer, volatile organic compounds (VOC), nitrogen oksida (NOx), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2) dan aersol adalah karakteristik kualitas udara pada tingkat regional dan subregional. VOC, NOx, dan CO adalah polutan primer dan bukan merupakan gas rumah kaca. Namun, gas-gas tersebut berpengaruh besar terhadap sistem iklim karena gas-gas ini merupakan precursor ozon trofosfer, yang merupakan gas rumah kaca dan polutan yang sangat beracun.

Sejak tahun 1990, di dunia (terutama belahan bumi bagian utara) rasio percampuran CO menurun secara perlahan. Namun keadaan kembali berbalik sebagai akibat dari kebakaran hutan pada masa el nin pada tahun 1998 dan 2003. Banyaknya jumlah gas reaktif dan aerosol di atmosfer bergantung pada emisi gas di biosfer dan juga pada aktivitas manusia. Hal ini dikontrol oleh sejumlah mekanisme fisik dan reaksi kimia yang bergantung pada suhu, curah hujan, dan sirkulasi atmosfer. Dampak perubahan iklim terhadap banyaknya jumlah gas reaktif dan aerosol di atmosfer dapat terjadi karena mekanisme yang berbeda-beda, yaitu:

Perubahan suhu atmosfer mempengaruhi tingkat reaksi kimia.Perubahan tingkat kelembaban atmosfer mempengaruhi produksi dan penghancuran senyawa kimia dan khususnya tingkat kehilangan ozon trofosfer.Perubahan suhu permukaan dan curah hujan mempengaruhi emisi dan pengendapan senyawa kimia.Perubahan frekuensi dan intensitas kondisi udara yang berkepanjangan mempengaruhi dispersi polutan dan meningkatkan frekuensi dan intensitas pencemaran udara yang dapat menimbulkan masalah kesehatan manusia.

Heatwaves atau gelombang panas yang baru-baru ini terjadi di Eropa dapat dijadikan salah satu cara memperkirakan tingkat perkembangan polusi udara dibawah perubahan iklim di masa yang akan datang. Gelombang panas di Eropa barat dan tengah pada bulan Agustus 2003 dan Rusia pada musim panas 2010 dijadikan objek penelitiannya. pada tahun 2008 diberitakan bahwa konsentrasi ozon mencapai 90 ppb, yang jumlahnya jauh melebihi standar kualitas udara. Hal ini diyakini bahwa kira-kira sepertiga dari tingkat kematian selama jangka waktu ini dikaitkan dengan masalah kesehatan yang disebabkan konsentrasi ozon yang berlebihan (Brasseur, 2009).

Bab 6 CRYOSPHERE AND SEA LEVEL

CRYOSPHEREKriosfer memainkan peran penting dalam iklim global karena proses umpan balik dalam memengaruhi energi permukaan, awan, hujan, hidrologi, dan sirkulasi atmosfer dan samudra.bagian dari permukaan bumi yang mengandung air dalam bentuk padat, seperti es laut, es danau, es sungai, salju, glasier, tundung es dan lapisan es, serta tanah beku

Laut Es

Luas laut es didefinisakan sebagai total area yang ditutupi oleh paling tidak 15% es, dan luas tersebut bervariasi dari tahun ke tahun dikarenakan perubahan cuaca.Es memainkan peran penting dalam merefleksikan sinar matahari kembali ke angkasa, mengatur suhu Bumi.

Penurunan es dilaut

Temperatur rata-rata Benua Arktik mengalami peningkatan hingga mencapai dua kali lipat dari temperatur rata-rata seratus tahun terakhir. Data satelit yang diambil sejak 1978 menunjukkan bahwa luasan laut es rata-rata di Arktik telah berkurang sebesar 2.7% per dekade. Kehilangan laut es pada musim panas telah menunjukkan tidak biasanya pemanasan di atmosfer Artic, bahwa hal tersebut berdampak pada pola cuaca di belahan utara bumi, sehinggan bisa menghasilkan cuaca ekstrim yang kuat seperti kemarau berkepanjangan, gelombang panas dan banjirPenurunan es laut di Samudra Arktik sebagian besar terkait dengan pemanasan global dan peningkatan di Kutub Utara yang sebagian dapat dikaitkan dengan saling ketergantungan es dan iklim.Lapisan Es

Ini memberi bukti pada teori Bumi memasuki periode pemanasan global. Cepatnya lelehan es tertua yang ada membuat laut Arktik makin rentan pada penurunan lebih lanjut di musim panas mendatang,GlesterGletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu yang lama.Proses GlesterGletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju padat yang di sebut dengan firn. Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan terpadatkan menjadi es gletser.Snow CoverFenomena yang terkait termasuk badai salju , Angin salju , badai salju , dan longsoran .

Permafrost and frozen ground

Tanah beku : tanah yang suhunya 0 C atau di bawah 0 C dan mengandung es dan uap air, tetapi tidak mengandung air cairPermafrost : lapisan dalam tanah, yang ditemukan di pegunungan, Arktik, dan wilayah AntartikaSea levelPermukaan air laut rata-rata terus meningkat selama dekade 2001-2010

Kontribusi utama terhadap perubahan permukaan laut di abad ke-20 dan ke-21 adalah sebagai berikut :KesimpulanDengan adanya data-data yang dirangkum dalam jurnal ini, diharapkan adanya lapangan riset yang baru dalam hal pengukuran efek global warming beserta cara penanggulangan bahaya global warming tersebut.


Top Related