Download - Refrat Candidiasis Vaginalis
REFERATCANDIDIASIS VAGINALIS
oleh :Chairizal Meiristica Yanha
PENDAHULUAN
Kandidiasis vaginalis adalah infeksi pada vagina dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari Candida sp. terutama Candida albicans kandidiasis sendiri merupakan penyebab keputihan (vaginal discharge) yang paling sering sebesar 40% dan cairan yang keluar biasanya kental, putih seperti susu, bau dan disertai rasa gatal yang hebat pada kemaluan.1,2
Kandidiasis vaginalis tidak digolongkan dalam infeksi menular seksual karena jamur Candida merupakan organisme normal pada traktus genitalia dan intestinal wanita. Akan tetapi, kejadian VVC dapat dikaitkan dengan aktivitas seksual. Frekuensi VVC me ningkat sejak wanita yang bersangkut an mulai melakukan aktivitas seksual.
EPIDEMIOLOGI• Angka prevalensi dan penyebab vaginitis tidak diketahui
pasti, sebagian besar karena kondisi-kondisi ini sering didiagnosis sendiri dan diobati sendiri oleh penderita.
• Angka kejadian VVC pada wanita meningkat secara signifikan pada usia setelah 20 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 30 sampai 40 tahun, hal ini terkait dengan aktivitas intercourse seksual.
ETIOLOGIPenyebab tersering Candida Albicans candidiasi• Kehamilan
Pada saat kehamilan pembukaan vagina dapat meningkatkan risiko infeksi dan berakhir pada peningkatan prevalensi colonisasi Candida dan prevalensi vaginitis simptomatik. Kadar hormon reproduksi yang tinggi menyebabkan kadar glikogen pada jaringan vagina berlimpah, sehingga dapat menjadi sumber karbon bagi Candida. Selain itu estrogen juga dapat meningkatkan adhesi sel ragi pada mukosa vagina. Menurut studi, hormon seks yang melekat pada Candida dapat meningkatkan formasi mycelial oleh ragi sehingga meningkatkan virulensi.
• KontrasepsiBeberapa studi menjelaskan bahwa pemakaian kontrasepsi hormonal (tinggi estrogen) dapat menignkatkan colonisasi Candida dengan cara yang sama pada kehamilan. Selain itu penggunaan IUD juga dilaporkan dapat meningkatkan kolonisasi Candida karena IUD menjadi media persarangan (harbor) Candida.
• Diabetes Mellitus• Antibiotik
Onset simptomatik vaginitis seringkali muncul selama pemakaian antibiotik sistemik. Antibiotik spektrum luas seperti tetracyclin, ampicilin, dan chepalosporin oral terutama bertanggung jawab terhadap munculnya eksaserbasi gejala, selain itu kolonisasi vagina juga meningkat. Hal ini disebabkan karena antibiotik, baik sistemik maupun agen topikal dapat membunuh flora normal vagina. Flora normal vagina dapat menghambat kolonisasi, mencegah germinasi dan invasi mukosa. Studi menunjukkan bahwa flora normal vagina, Lactobacillus, berinteraksi dengan Candida melalui mekanisme kompetisi zat makanan, selain tiu Lactobacilli dapat menghasilkan bacteriocins yang dapat menghambat proliferasi dan germinasi Candida.
Proses ini menyebabkan reaksi inflamasi pada mukosa yang mengakibatkan pembengkakan, eritema, dan
deskuamasi sel epitel vagina.
PATOGENESIS
Kandida memasuki lumen vagina datang dari faktor perianal atau kontaminasi dari traktus gastrointestinal
Invasi hifa ke dalam epitel jaringan akan menyebabkan terjadinya proses keradangan dan
akhirnya merusakkan sel-sel epitel tersebut.
Selain proses tersebut di atas mungkin kandida menimbulkan simtom vaginitis karena reaksi
hipersensitivitas, khususnya pada wanita yang mengalami VVC rekuren yang idiopatik.
Manifestasi klinis
•Rasa gatal dan rasa panas pada vulva dan vagina.•Keputihan (berwarna putih seperti susu, cairan tebal dan plak warna putih yang melekat di vulva, vagina, dan serviks). Dijumpai gumpalan seperti keju pada dinding vagina.•Disuria•Dispareunia•20-50 % penderita Kandidiasis vulvovaginal tidak menunjukkan gejala apapun (asimptomatis).
Pemeriksaan fisik & pemeriksaan penunjang
•Biasanya di
•Pemeriksaan fisik•temukan pembengkakan pada vulva vagina•Di temukan Kemerahan pada vulva dan vagina•Adanya bercak cairan kental
•Pemeriksaan penunjang•Pemeriksaan KOH 10 %.dan akan di temukan
- blastospora bentuk lonjong - sel tunas- pseudohifa, seperti sosis panjang bersambung
•Biakan: semua bahan yang diambil pada sekter vagian di biakkan pada agar sabouraud pada suhu kamar dan suhu 37 derajat celcius maka akan ditemukan•Koloni koloni khas dengan adanya sel sel dan pseudomiselium bertunas.
Diagnosa banding
. .Kriteria
diagnostik Normalkandidiasis vaginalis Vaginosis
bakterialis
trikomoniasis
Keluhan Tidak ada Gatal ,rasa
terbakar,sekret,disuria
Bau tidak
sedap,gatal,sekret
Sekret kuning-
hijau,bau,gatal
Sekret Putih,jernih,flok
ulen
Putih seperti keju Encer,putih abu abu Berbusa kuning- hijau
pH vagina 3,8-4,2 < 4,5 > 4,5 > 4,5
bau amina tidak ada tidak ada busuk seperti ikan bau busuk atau bau
seperti ikan
Sediaan basah Sel
epitel ,lactobacil
us,sedikit
leukosit
Pseudohifa,yeast
buds,leukosit +
Clue sel,whiif
positif,sedikit
leukosit
Trikomonad,whiff
mungkin +,leukosit +
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI
•menjaga area genital agar tetap bersih dan kering. •Hindari douching. Meskipun banyak wanita merasa bersih jika mereka douche setelah menstruasi atau hubungan seksual, itu benar-benar dapat memperburuk keputihan karena bakteri sehat menghilangkan lapisan vagina yang melindungi terhadap infeksi •Gunakan kondom untuk menghindari penyebaran penyakit menular seksual.•Hindari menggunakan alat semprotan kebersihan daerah feminin, wewangian, atau serbuk di daerah kelamin.•Hindari memakai celana yang sangat ketat atau celana pendek, yang dapat menyebabkan iritasi.•Gunakan celana dalam katun menyerap keringat. Hindari pakaian yang terbuat dari sutra atau nilon, karena bahan ini dapat membatasi aliran udara. Hal ini dapat meningkatkan berkeringat di daerah kelamin, yang dapat menyebabkan iritasi.•Jaga kadar gula darah Anda di bawah kontrol yang baik jika Anda memiliki diabetes.
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
Pengobatan antifungal topikal•Mikonazol/ kotrimazol 200 mg intravaginal/ hari, 3 hari •Klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal •Nistatin 100,000 IU intravaginal/ hr è 14 hari
Pengobatan antifungal sistemikPengobatan candidiasis vaginalis secara sistemik sebaiknya dikhususkan pada mereka yang telah mendapat terapi topikal sebelumnya dan tidak berhasil, atau pada kasus-kasus khusus seperti kandidiasis vaginalis yang berat, atau rekuren pada trimester kedua kehamilan.•Ketokonazol 200 mg peroral,2 kali sehari untuk 5 hari•Itrakonazol 200 mg per oral,2 kali sehari , hanya satu hari•Flukonazol 150 mg per-oral dosis tunggal•Flukonazol 150 mg / minggu untuk 12 minggu pada kasus rekuren
PROGNOSIS
Prognosis candidiasis vaginalis umumnya baik, bergantung pada berat atau ringannya faktor predisposisi.
DAFTAR PUSTAKA•Babin deepa et al.clinico- mycological profil of vaginal candidiasis in tertiary care hospital in Kerala., International Journal Of Reserch in •STD Curriculum for clinical Educators.CDC., Vaginitis Modul., Department of Health and Human Service –USA;Juli ;2013•Kuswadji.2010, Kandidiasis didalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke enam, Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia; hal 106-109•Jawetz ,E.Melnick J., Adelberg E .,Nugroho Edi .,alih bahasa. Mikrobiology. Jakarta; EGC.2004•Ramali L.M., Werdani S. 2001. Kandidiasis Kutan dan Mukokutan. Dalam: Dermatomikosis Superficialis. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp: 55-65.•Isselbacher Kurt J.Harrison. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 13. Jakarta.EGC;1999•Price Sylvia A et al. Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi 6. Jakarta.EGC;2005