Download - Rantau 1 muara
.
sebuah visualisasi novel karya A. Fuadi
RANTAU 1 MUARAAdi Palesangi
Dosen Gokil @unikversitas Diracik di Bandung, dibaca di mana saja.
19 Juni 2013
Trilogi Negeri 5 Menara
Bercerita tentang konsistensi untuk terus berkayuh menuju tujuan,
tentang pencarian belahan jiwa, dan menemukan tempat bermuara.
Muara segala muara.
Biarkanlah hari terus berlari Tetaplah jadi manusia mulia, apa pun yang terjadi Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati
Janganlah pandang hina musuhmu Karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan memulai penghidupan baru Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,
serta meluaskan ilmudiadaptasi dari bait syair-syair Imam Syafii (767-820 M)
Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan.
Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang.
Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama.
Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya,
tapi punyailah pegawai.
- Kiai Rais -
Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja
satu hari pun sepanjang hayat. - Konfusius -
Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar,
maka menulislah! - Imam Al-Ghazali -
Ibnu RusydDi Eropa dikenal dgn nama averrous, Seorang polymath, Orang cerdas yang mampu menguasai beragam ilmu sekaligus. Hingga kini semua tulisannya tetap mengirim kebaikan dan manfaat kepadanya sampai sekarang, hampir 800 tahun kemudian.
1126-1198
Melalui tulisan dan huruflah manusia belajar dan menitipkan ilmu kepada manusia lain.
www.moslemphilosophy.com
APA ARTINYA HIDUP? Hidup itu seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus penguasa alam. Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tujuan menghamba kepada Dia dan menjadi khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia. Berbakti dan bermanfaat. Hamba tapi khalifah.
www.flickr.com/tripax
- Alif -
"...Merantaulah, kau akan mendapat pengganti kerabat dan teman... Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa
setelah lelah berjuang..."
- Imam Syafii -
Sebuah demonstrasi man jadda wajada, man shabara zhafira, dan man saara ala darbi washala yang luar biasa.
Sheringham 90+1' Solksjaer 90+3'
Basler 6'
2 1
Final Piala Champions 1999
Bunganya boleh apa saja, karena akan ikut kebawa
cantik orangnya.
- Alif kepada Dinara -
www.nationa
lche
rryb
lossom
festival.org
Garuda hinggap di mana?
ww
w.th
eatla
ntic
.com
| ap
pho
to/d
an lo
h
Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki.
Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaiknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki.
Oleh Sang Maha Pemilik.
- Ustad Fariz -
Jangan terlalu sedih dengan kematian. Jangan terlalu bahagia dengan kelahiran. Keduanya pintu wajib buat manusia. Manusia datang dan pergi. Melalui pintu lahir dan pintu ajal. Saat ajal tiba, sesungguhnya kita pulang ke asal. - Alif -
www.indianapublicmedia.org
Apa yang akan kita dapatkan di sini akan habis ketika kita mati. apa yang kita nikmati ini hanya untuk diri sendiri.
saatnya untuk lebih bermanfaat. - Dinara -
www.hiltonmomvoyage.com
KHAIRUNNAS ANFA'UHUM LINNAS.
Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat buat orang lain.
- Muhammad SAW -
Di langit pagi di atas samudera Atlantik... Alhamdulillah. Hari ini telah aku tunaikan teladan dari petuah para Pengembara besar dunia seperti Imam Syafii, Ibnu Batutah dan Marco Polo. Bertualang sejauh mata memandang, mengayuh sejauh lautan terbentang, dan berguru sejauh alam terkembang. Aku ajarkan badanku untuk berani berjalan melintas daratan dan lautan, mencicip rupa-rupa musim, mengenal ragam manusia. Aku bujuk jiwaku untuk tidak pernah kenyang berguru dan terus memahami tanda-tanda yang bertebaran di bawah tudung langit. Akulah si perantau ragawi. Akulah si pengembara rohani. Akulah si pencari yang terus menderapkan langkah, berjalan dan berjalan terus, karena aku yakin suatu saat akan sampai. Sejauh mana pun aku mengembara, keseluruhan hidup pada hakikatnya adalah perantauan. Suatu saat aku akan kembali berjalan pulang ke asal. Kembali ke yang satu, yang esensial, yang awal. Yaitu menghamba dan mengabdi. Kepada Sang Pencipta. Hari ini pula, di atas pesawat yang menerbangkan aku dari Washington DC ke Jakarta, aku rosok ujung lipatan dompetku dan aku tarik sehelai kertas tua berlipat-lipat kecil. Tiga barisan tulisan tangan itu masih jelas tertera di kertas yang menguning ini. Tiga baris yang menjadi dayung-dayung hidupku selama ini.
Epilog
Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil.Man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung.Man saara ala darbi washala. Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan.
Colek Penulis: @fuadi1 Manajemen Negeri 5 Menara:
08788 1667 985 email: [email protected]
www.negeri5menara.com
email: [email protected] | twitter: @unikversitas
www.unikversitas.com