Download - RANCANG BANGUN DAN PEREKAYASAAN TUNGKU …
157
RANCANG BANGUN DAN PEREKAYASAAN TUNGKU FLUIDIZEDBED SIRKULASI BATU BARA KALORI RENDAH
(LIGNIT) UNTUK MENGHASILKAN EFISIENSI PEMBAKARAN TINGGI DAN RAMAH LINGKUNGAN
(DEVELOPMENT OF THE COAL COMBUSTION FOR INCREASE EFFICIENCY, ASH REDUCTION AND CLEAN ENVIRONMENT)
Mochamad FurqonBalai Besar Tekstil
ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan tungku pembakaran tipe fluidized bed sirkulasi, batubara yang digunakan untuk pembakaran adalah jenis batu bara kalori rendah (lignit). Batubara yang diumpankan ke dalam ruang bakar, campuran serbuk batu bara dab batu kapur, denganrasioCa/S : 0,8 – 1,4. Diperoleh kondisi pelepasan SO2 antara 71,2 -98,2% . Emisi gas NOx : 32 ppm pada suhu 700 C dan 320 pada suhu 850 C. Efisiensi pembakaran diperoleh antara 94,6 -96,8%.
Kata kunci :Fluidized bed sirkulasi, nilaikalorirendah, lignit,emisiNOx, pelepasan SO , efisiensipembakaran2
ABSTRACS
In this study, conducted the development of fluidized bed type furnace circulation, which is used for coal combustion is a type of low calorie coal (lignite). Coal is fed into the combustion chamber, a mixture of coal powder and limestone, with a ratio of Ca/S: 0.8 to 1.4. Conditions of the release of SO is obtained between 71.2 -98.2%. 2
NOx emissions: 32 ppm at a temperature of 700 C and 320 at a temperature of 850 C. Combustion efficiency is obtained between 94,6 -96.8%.
Key words : Circulating fluidized bed,low calorie value, lignite, emissions NOx,release of SO , combustion 2
BABI. PENDAHULUAN boiler dan pemanasan proses sebagian
besar jenis batu bara bituminus (> 5.000 Industri merupakan salah satu sektor kkal/kg). Tungku pembakaran batu bara
yang banyak mengkonsumsi energi untuk yang dipergunakan industri adalah jenis mendukungkeg ia tan p roduks inya . fixed bed/stocker dan bubbling fluidized Diperkirakan komponen biaya energi sekitar bed.16 – 32% dari total biaya produksinya, Pemakaian tungku jenis fluidized bed tergantung dari jenis industri. masih terbatas. Karakteristik dari tungku
Dewasa ini bahan bakar batu bara j e n i s f i x e d b e d / s t o c k e r a d a l a h merupakan bahan bakar yang banyak menghasilkan limbah padat abu terbang (fly dipergunakan untuk kebutuhan energi, baik ash) dan abu dasar (bottom ash). Limbah untuk utilitas/pembangkit tenaga listrik padat abu tersebut masih mengandung ataupun untuk proses produksi, terutama karbon (C) cukup tinggi > 15% dari total abu, boiler, emanasan, pengeringan dll. Kondisi dengan nilai kalori antara 2.000 – 3.000 ini disebabkan bahan bakar batu bara dinilai kkal/kg limbah padat dengan kandungan lebih murah dibandingkan dengan bahan karbon tinggi mengindikasikan bahwa bakar minyak. efisiensi pembakaran rendah (< 90%) dan
Jenis bahan bakar batu bara yang limbah tersebut masih dikategorikan banyak dipergunakan untukpemanasan limbah B3.
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 157-163
158
Rancang Bangun Dan Perekayasaan Tungku ..… (Mochamad Furqon)
Gambar 1. Alur Kegiatan Rancang Bangun dan Perekayasaan Tungku Fluidized
Pengembangan tungku pembakaran Keuntungan lain dari pemakaian tungku batu bara pada kegiatan ini dilakukan Fluidized bed Sirkulasi adalah rendahnya melalui cara modifikasi mekanisme emisi gas NOx, hal ini disebabkan muatan pembakaran, pemanfaatan limbah padat bahan bakar yang berlangsung dalam 2 pembakaran menjadi bahan bakar sekunder
tahap (primer dan sekunder), sekaligus dan modifikasi emisi gas buang melalui
dapat menurunkan suhu pembakaran, penambahan sorben batu kapur.dapat menurunkan pembentukan emisi gas Diharapkan pengembangan ini dapat NOx. Emisi gas yang terbentuk Nox meningkatkan efisiensi pembakaran, sekitar 150 – 350 ppm, tergantung dari mereduksi limbah padat fly ash dan suhu pembakaran.bottom ash serta mereduksi emisi gas Sox
dan Nox.BAB II. METODE PENELITIANEf is iens i pembakaran me la lu i
pembakaran Tungku Fluidized bed Alur kegiatan rancang bangun dan Sirkulasi efisiensipembakaran tinggi, bisa
perekayasaan tungku fluidized bed sirkulasi mencapai 99% (flaxes et all). Hal ini batu bara kalori rendah (lignit) untuk disebabkan limbah padat yang keluar dari menghasilkan efisiensi pembakaran dan siklon atau penangkap debu diumpankan ramah lingkungan dapat dilihat pada kembali sebagai bahan bakar padat gambar 1.sekunder.
Efisiensi pembakaran dapat dihitung
dengan persamaan
Dimana
: Efisiensi Pembakaran
Qlc : Nilaipanasabu, kcal/jam
Qlb : Nilaipanas gas buang,kcal/jam
Fc : Pemakaianbatubara kg/jam
H : Nilaipanaspembakaranbatu
bara, kcal/kg
Pada pembakaran dengan Fluidized
bed Sirkulasi oksida belerang yang
diperoleh dari pembakaran batu bara akan
menjadi padatan, hasil reaksi batu bara dan
serbuk kapur atau dolomit.
Padatan alkali CaO dihasilkan dari
proses kalisinasi batu kapur bereaksi
dengan SO , sebagai berikut :2
Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa
volume mole CaSO sekitar 3 kali lebih 4
besar di banding volume batu kapur. Bahan dan alatPembentukan CaSO menghasilkan 4
porasitas tertutup dan reaksi akan berhenti Pada kegiatan ini dipergunakan batu sebelum seluruh CaO dipergunakan (flaxes bara kalori rendah jenis lignit, nilai kalori et all) rasio Ca/S sekitar 2 – 4 pada Fluidizd < 4.500 kkal/kg dari Kalsel Sulawesi Tengah bed konvensional sedangkan pada dan Bayah.Fluidized bed Sirkulasi rasio Ca/S < 2.
159
Spesifikasi Tungku Fluidized Bed Parameter proses
sirkulasi yang dipergunakan pada kegiatan Cara penyalaan dilakukan terlebih dulu
ini adalah hasil rancangan dan prabikasi memanaskan silinder tungku pada suhu oseperti pada gambar 2 dan 3. 600 C dengan burner gas LPG. Setelah
Diameter dalam tungku : 450 mm suhu tersebut di capai burner gas dimatikan,
Tinggi tungku : 2.000 mm pengisian batu bara serbuk ke dalam ruang
Lubang pengisian : 200 mm bakar dengan meniupkan blower.
dari plat dasar Parameter proses sebagai berikut :
500 mm Kecepatan Fluidized : 0,3–0,5 m/dtk
dari plat dasar Kecepatan Terminal : 1,0–1,5 m/dtk
Kecepatan operasi : 1,5–3,0 m/dtk
Pengisian batu bara : Screw Feeder Laju muatan batu bara : 15–17,5 kg/g
Diameter plat dasar : 1.000 mm
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASANDiameter lubang
udara plat : 0,90 mmHasil PengujianBlower : 2 PK
Refraklon : Castabel
· Batu bara
Hasil uji batu bara yang dipergunakan
pada kegiatan ini adalah :
Karbon Fixed C : 32,95%
Valatile matter VM : 26,40%
Ash : 24,20%
Nilai kalori : 4.348 kkal/kg
· Suhu Pembakaran
Suhu pembakaran dilakukan pada 2
posisi pemasukan batu bara, yaitu 200 dan
500 mm diatas plat distribusi. Hasil uji suhu
pembarakannya dapat di lihat pada tabel 1
dan gambar 4
Gambar 2. Rancangan Tungku Fluidized Bed Sirkulasi
Gambar 3. Pabrikasi Tungku Fluidized Bed Sirkulasi
Tabel 1 Suhu Pembakaran
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 157-163
160
Gambar 4. Grafik Suhu Pembakaran
· Emisi Gas Nox · Pelepasan Gas SO2
Hasil uji emisi gas NOx dapat di lihat pada Hasil uji pelepasan gas SO dapat 2
tabel 2 dan gambar 5 di bawah ini : di lihat pada tabel 3 dan gambar 6
di bawah ini :
Tabel 2 Hasil Pengujian Emisi NOx
Gambar 5 Grafik Emisi Gas Nox terhadapSuhu Pembakaran
Tabel 3 Hasil Pengujian Pelepasan
Mole Gas SO2
Rancang Bangun Dan Perekayasaan Tungku ..… (Mochamad Furqon)
161
PEMBAHASAN
Mekanisme pembakaran batu bara
terdiri dari 2 tahap, yaitu pembakaran
volatile dan pembakaran tar. Pembakaran
volatile berlangsung singkat sedangkan
pembakran tar berlangsung lambat, karena
itu menentukan lamanya pembakaran batu
bara keseluruhan. Untuk batu bara dengan
ukuran kecil berlangsung beberapa detik
saja, sedangkan batu bara ukuran besar
lebih lambat.
Pembakaran tar dimulai dari reaksi
kimia oksigen pada permukaan tar dan
terjadi dekomposisi dari oksida permukaan
tar. Selanjutnya menghasilkan gas CO. Mashum, dkk (2008) mengatakan bahwa Gas oksida karbon kemudian diaksidasi beberapa senyawa asam yang diproduksi menjadi CO pada daerah batas gas-serbuk oleh bakteri memiliki afinitas yang lebih 2
tinggi daripada orthofospat terhadap tar. Gas CO bergerak keluar menuju 2
beberapa kation logam berat, akibatnya lintasan gas mereduksi CO jikaa dengan tar. fospat terbebas ke dalam larutan tanah Reaksi keseluruhan dapat dilihat pada menjadi bentuk tersedia bagi tanaman.
persamaan reaksi sebagai berikut :Tingginya konsentrasi logam yang
memfiksasi P, sehingga P tersedia berkurang.Unsur P merupakan komponen utama penyusun asam ribonukleat dan deoksiribonukleat (RNA dan DNA) yang membentuk ester dengan fospat, senyawa ini merupakan senyawa penting pada semua mahluk hidup. Kurangnya P tersedia sehingga serapan P tanaman juga berkuran menyebabkan kurangnya energi untuk melakukan aktifitas pertumbuhan
Reaksi berlangsung tidak hanya lainnya termasuk pertumbuhan organ berlangsung C dengan gas O , tetapi vegetatif dan generatif tanaman. Adanya 2
dengan gas lain yang ada pada sistem, yaitu warna ungu pada daun menandakan bahwa tanaman mengalami defisiensi P, sehingga H dan S.2
ATP (adenosin trifospat) yang merupakan L a j u r e a k s i p e m b a k a r a n t a r energi yang dibutuhkan untuk merombak dikendalikan oleh 2 proses, yaitu laju reaksi amilum tidak tersedia, akibatnya terjadi kimia karbon oksigen pada permukaan tar penumpukan karbohidrat pada daun dan
dan laju perpindahan oksigen gas sekitar batang tanaman. Unsur P berperan dalam
laisan batas sekitar permukaan partikel.proses perombakan gula dalam bentuk ATP, gula yang dirombak akan menjadi energi
· Suhu Pembakaranuntuk menyusun sel dan jaringan tanaman baru.
Tungku f ludized bed sirkulasi · Efisiensi Pembakaran mempergunakan bahan bakar berupa batu
Data kondisi pembakaran dan nilai kalori bara serbuk, oleh karena itu pola distribusi gas buang dan ash dapat di lihat pada tabel bahan bakar tergantung dari variasi ukuran 4 di bawah ini. partikel dan kecepatan udara tiup.
Gambar 6. Grafik Pelepasan Gas SO terhadap2
rasio Ca/S
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 157-163
162
Tabel 4. Efisiensi Pembakaran
Pada kondisi aliran gas keatas, serbuk Pada penelitian ini hanya difokuskan batu bara memiliki pola distribusi terbang, pada suhu pembakaran yang terjadi mengambang dan jatuh pada plat distribusi pembentukan gas Nitrogen Oksida udara tergantung dari kecepatan udara, tergandung dari suhu pembakaran, dapat di lebih rendah, seimbang atau lebih besar olihat pada tabel diatas pada suhu < 800 C dibandingkan kecepatan terminal serbuk
emisi gas NOx sangat rendah (< 100 ppm), batu bara.o
tetapi pada suhu lebih tinggi dari 800 C Pada kondisi kecepatan udara tinggi terjadi peningkatan yang sangat tinggi tetapi dapat meningkatkan jarak antar serbuk atau masih sekitar 300 ppm, bahkan pada suhu porositi, sedangkan pada kecepatan
o900 C terjadi penurunan sekitar 286 ppm. rendah mengakibatkan serbuk kasar jatuh Kondisi ini masih menunjukan masih sangat atau tetap didasar plat distribusi.memenuhi ambang batas emisi gas NOx Jarak antar serbuk batu bara pada yang diizinkan. Hal ini terjadi karena dengan pembakaran dapat meningkatkan laju dilakukannya pemasukan batu bara pembakaran, sehingga pembakaran balik/sekunder yang disertai udara tiup, berlangsung cepat dan menghasilkan panas menurunkan suhu pembakaran dan dapat tinggi.menghambat pembentukan gas Nox.Melalui pemasukan batu bara pada 2
posisi diperoleh data sebagai berikut :· Pelepasan Gas So2Pembakaran pada posisi pemasukan
batu bara primer 200 mm di atas plat dasar o Berdasarkan hasil uji komposisi batu menghasilkan suhu maksimum 870 C, lebih
bara rasio mole Ca/S mengalami rendah dibandingkan pada pembakaran kesetimbangan pada posisi rasio Ca/S : 0,8, pada posisi pemasukan 500 mm, yaitu 910
o yang merupakan acuan awal dan tidak perlu C. Hal ini disebabkan pengaruh pemasukan ada penambahan batu kapur pada batu bara sekunder pada posisi 500 mm di pembakaran.atas plat distributor yang disertai udara
hembus rendah menurunkan suhu UCAPAN TERIMA KASIHpemanasan.
Terima kasih kami sampaikan kepada · Emisi Gas NoxProgram Kreatif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa (PKPP), yang telah
Pembentukan gas NOx sangat mendanai kegiatan Perancangan dan komplek, berbagai parameter yang Perekayasaan ini.mempengaruhinya seperti tipe boiler,
kapasitas, karakteristik batu bara, suhu
pembakaran, waktu pembakaran.
Rancang Bangun Dan Perekayasaan Tungku ..… (Mochamad Furqon)
163
DAFTAR PUSTAKA R. Lithner. J Wang. 1991. on Dimensional Fluidized Bed Furnace Model, Proceeding Seminar, Technischen
Bruce G. Miller. 2005. Coal Energy System : Universitat Braun Schweig, Germany
195 - 236Dogu. T. 1999. The Importance of Structure
SaraivaPC,T.Azevedo and Carvalho. 1993 and Diffusion in The Kinetics of Gas-
Mathematical Simulation on Fluidized Solid Non Catalytic Reaction, Reaction
Bed Combustor, Institute Superior of Calcined Limes Tone With SO2.
Technica Lisbon : 545 - 565Chem Engineering Institute,lisboa
Uysal B Z Mutel and Dogu, 1993. Fluidized Eastman ML. 2003. Clean Power Initiative,
Bed Coal Combustion Emission and Clean Power Conference.
Heat Transfer Characteristic. Chemical Kelly AG and Layden. 1997. Fluidized Bed
Engineering Symposium,Ankara, : Combustion of Coal with high Ash. Inst
435 - 442of Energy
Vogel Gj. 1993. Reduction of Emission of Mariatis, Bridgwater. 1991. Fluidized Bed Sulfur Oxide and Nitrogen Oxides by
Gassification of Wood, In Research in Addition of during The Combustion of Thermodinamical Biomass Conversion Coal in F lu id ized Bed. EPA.Kuestza Plaas L, Bierbach. 1997. Experience with Combustion Fluidized Bed. LurgiGmbHGervinustrabe, Frankfurt
Jurnal Riset Industri Vol. VI No. 2, 2012, Hal. 157-163