Bapindo Plaza, Mandiri Tower, 10Th Floor, Jalan Jendral Sudirman Kaveling 54-55, Jakarta 12190
Tel: +62 21 5267331, Fax: +62 21 5267287
e-mail: [email protected]
Indonesian Secondary Mortgage Corporation
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
#11
DAFTAR ISI Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 01. Origination 0101. Kriteria KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0102. Tahapan Proses Originasi KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0103. Fungsi Dalam Proses Originasi KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0104. Berkas Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0105. Daftar Kerjasama dengan Pihak Ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 02. Underwriting 0201. Tugas dan Syarat Underwriter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0202. 3 C’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0203. Verifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0204. Rasio Angsuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0205. Penilaian Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0206. LTV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0207. Asuransi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0208. Keputusan Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0209. Berkas Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 03. Servicing 0301. Tanggung Jawab Departemen Servicing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0302. Kustodi Dokumen KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0303. Monitoring Berkas Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0304. Customer Loan Service . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0305. Collections . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0306. Loan Workout . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0307. Foreclosure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0308. Prepayment . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 04. Quality Control . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 05. Management Information System . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0501. Teknologi Informasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0502. Set-up and Maintaining Loan File . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lampiran Perjanjian Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Formulir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Mortgage Glosary . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Ringkasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB PENDAHULUAN HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR KOLOM VERIFIKASI
01. Pedoman Standar Dokumen KPR ini disusun dengan bantuan Technical Assistant (TAR INO
39427) dari Asian Development Bank (ADB) dan diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero) disingkat SMF untuk digunakan oleh lembaga perbankan dan/ non bank
yang menyalurkan KPR atau disingkat Originator.
02. Pedoman ini telah dikonsultasikan dengan perbankan yang difasilitasi oleh Bank Indonesia.
03. Pedoman ini disusun dengan memperhatikan ketentuan dalam Basel Accord dan Peraturan
Bank Indonesia.
04. Pedoman ini berisi hal pokok dan mendasar yang dapat digunakan sebagai acuan Originator
dalam memproduksi KPR yang berkualitas.
05. Kriteria Standar yang terdapat dalam Pedoman ini secara bertahap akan ditingkatkan
sehingga Originator memiliki acuan untuk memproduksi KPR yang siap untuk disekuritisasi
dan layak investasi/ investment grade. Semakin tinggi kualitas portfolio KPR, maka semakin
kecil pendukung kredit/ credit enhancement yang diperlukan dalam rangka sekuritisasi.
06. Originator dapat mengaplikasikan pedoman ini secara bertahap. Bagi Originator yang sejak
awal telah siap menggunakan pedoman ini secara menyeluruh, akan lebih mudah untuk
mengaplikasikan setiap peningkatan standar pedoman ini dimasa datang.
07. Pedoman ini mencakup:
a. Origination
b. Underwriting
c. Servicing
d. Quality Control
e. Management Information System
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB PENDAHULUAN HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR KOLOM VERIFIKASI
08. Sistematika penyusunan Pedoman dibagi menjadi 5 (lima) kolom penjelasan:
TINJAUAN UMUM
01. Penjelasan mengenai tema pembahasan sub-bab.
KRITERIA STANDAR
02. Kriteria standar dokumen.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
03. Penjelasan mengenai alasan penerapan kriteria standar.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
04. Hal-hal yang relevan untuk mendukung kriteria standar.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
05. Merujuk pada Bab/ Sub-bab lain yang berkaitan dengan sub-bab ini.
ORIGINATION
#11
ORIGINATION 0101. Kriteria KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0102. Tahapan Proses Originasi KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0103. Fungsi Dalam Proses Originasi KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0104. Berkas Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0105. Daftar Kerjasama dengan Pihak Ketiga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 1 / 4
SUB-BAB 01 KRITERIA KPR
KRITERIA KPR KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Sarana pemasaran untuk menawarkan KPR kepada masyarakat harus jelas dan
transparan agar tidak menyesatkan konsumen dan tidak menimbulkan
persaingan yang tidak sehat diantara Originator.
KRITERIA STANDAR
Kriteria KPR beserta penjelasannya dibuat secara singkat, jelas dan tidak
menyesatkan konsumen sehingga memudahkan konsumen untuk mengambil
keputusan dalam memilih KPR yang sesuai dengan kemampuannya. Contoh
kata-kata dalam iklan yang dinilai menyesatkan antara lain: tanpa uang muka,
bunga nol persen, tanpa biaya KPR dan lain-lain.
KRITERIA KPR PENJELASAN
01. Tujuan penggunaan kredit: Membeli rumah atau membangun rumah di
atas lahan sendiri. Jika disamping untuk
membeli rumah, Originator juga menawarkan
jenis kredit lainnya, maka kriteria kredit lainnya
tersebut harus dijelaskan secara rinci.
02. Lokasi: Di wilayah kerja Originator.
03. Jangka Waktu: Sejak awal Originator harus menjelaskan
ketentuan mengenai jangka waktu KPR secara
jelas. Misalnya, untuk produk KPR dengan
angsuran tetap mengakibatkan jangka waktu
KPR menjadi lebih panjang atau lebih pendek.
04. Syarat konsumen
a. Kewarganegaraan:
b. Usia:
Sudah jelas.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 2 / 4
SUB-BAB 01 KRITERIA KPR
KRITERIA KPR KOLOM VERIFIKASI
05. Penghasilan: Jika Originator mempunyai ketentuan
mengenai batasan penghasilan konsumen,
maka batasan tersebut harus tercantum
dalam sarana pemasaran.
Sebagai konsekuensinya, Originator harus
secara konsisten melayani konsumen yang
memiliki penghasilan dalam batasan
tersebut.
06. Jumlah KPR Originator dapat menentukan limit KPR yang
dapat diberikan.
Originator harus menyatakan bahwa
besarnya KPR yang dapat diberikan kepada
konsumen tergantung dari besarnya
penghasilkan konsumen1.
Maksimum KPR adalah 70% X (mana yang
lebih rendah antara harga jual tanah &
rumah dengan hasil penilaian/ appraisal)2.
07. Angsuran: Originator menjelaskan:
angsuran KPR terdiri dari pokok dan bunga.
angsuran KPR dapat tetap atau berubah
tergantung jenis suku bunga yang
digunakan.
08. Suku Bunga: Originator menjelaskan:
Jenis suku bunga (fixed atau adjustable)
jangka waktu berlakunya suku bunga
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 3 / 4
SUB-BAB 01 KRITERIA KPR
KRITERIA KPR KOLOM VERIFIKASI
besarnya suku bunga
Saat/kapan terjadinya perubahan suku
bunga
09. Persyaratan Agunan: Originator menjelaskan jenis agunan yang
disyaratkan.
10. Biaya KPR: Originator menjelaskan:
jenis, tujuan dan besarnya biaya yang
menjadi tanggungan konsumen.
biaya KPR tidak diperhitungkan dalam
KPR.
saat pelunasan biaya KPR
11. Prepayment: Originator menjelaskan persyaratan, biaya,
penalti (bila ada) jika konsumen akan
melakukan prepayment.
12. Uang muka Originator menjelaskan bahwa besarnya uang
muka dapat berubah tergantung dari hasil
penilaian. Jika hasil penilaian lebih kecil dari
harga jual tanah dan rumah, maka jumlah
kredit menjadi lebih kecil dan akibatnya uang
muka harus ditambah.
Jika kerjasama antara bank dengan developer
menawarkan potongan harga jual tanah &
rumah dan potongan tersebut dicatat sebagai
uang muka, maka seyogyanya hal tersebut
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 4 / 4
SUB-BAB 01 KRITERIA KPR
KRITERIA KPR KOLOM VERIFIKASI
disampaikan kepada konsumen secara
transparan sejak awal.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Kriteria standar diperlukan agar suatu produk KPR ditawarkan kepada konsumen
secara jelas dan transparan sehingga tidak menyesatkan konsumen dalam
mengambil keputusan.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Setiap fasilitas kredit harus mempunyai tujuan penggunaan yang jelas karena
setiap jenis kredit mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dari segi jangka
waktu, perhitungan bunga, agunan (barang bergerak/ tidak bergerak).
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Underwriting Sub-bab Rasio Angsuran
2 Lihat penjelasan pada Bab Underwriting Sub-bab LTV
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 1 / 3
SUB-BAB 02 TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR
TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Proses Originasi KPR
Originator perlu memiliki pedoman tertulis mengenai seluruh tahap proses
originasi, mulai dari awal kontak dengan konsumen sampai dengan
pencairan. Pedoman tersebut hendaknya mudah diakses dan dipahami oleh
seluruh staf yang terlibat dalam proses.
02. Struktur Organisasi
Untuk mendukung pelaksanaan proses originasi, perlu adanya struktur
organisasi yang jelas termasuk tanggung jawab, akuntabilitas dan peran staf
diseluruh aspek dalam proses originasi.
KRITERIA STANDAR
01. Tahapan Proses Originasi:
a. Memberikan informasi dan konsultasi KPR kepada konsumen;
b. Memberikan perkiraan besarnya KPR (pre-approval) kepada konsumen
berikut penjelasan biaya yang akan menjadi beban konsumen;
c. Memberi informasi kepada konsumen tentang lokasi perumahan yang
telah dikerjasamakan dengan Originator;
d. Menerima formulir aplikasi beserta data pendukung dari konsumen;
e. Menerima kelengkapan data agunan;
f. Melakukan ’personal discussion’ dengan konsumen;
g. Melakukan penilaian dan verifikasi data serta underwriting sampai terbit
keputusan kredit;
h. Melakukan akad kredit jika berkas lengkap dan tidak ada perubahan data
konsumen dan atau agunan;
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 2 / 3
SUB-BAB 02 TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR
TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR KOLOM VERIFIKASI
i. Pencairan KPR dilakukan setelah seluruh berkas untuk pengikatan
lengkap.
02. Originator memiliki sistem yang mampu mengukur waktu yang diperlukan
dalam proses originasi.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Proses originasi dengan sistem ban berjalan dapat mempercepat proses dan
memperkecil biaya proses.
02. Dapat membantu konsumen untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang layak dan benar.
03. Konsistensi implementasi originasi dengan pedoman yang telah dibuat
adalah merupakan salah satu hal yang akan dinilai oleh perusahaan
pemeringkat/ rating agency ketika Originator akan menjual portofolio KPRnya.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Input data konsumen hendaknya dilakukan oleh unit kerja lain sehingga
tidak mengganggu pelayanan terhadap konsumen.
02. Sedini mungkin Originator memastikan bahwa konsumen telah memahami
bahwa:
a. Sistem perhitungan bunga fully amortized (monthly/annual rest) yang
memiliki karakter:
Angsuran KPR terdiri dari pokok dan bunga;
Pada awal masa KPR, porsi bunga akan lebih besar dari porsi pokok
dan porsi bunga tersebut akan terus menurun sedangkan porsi pokok
akan terus meningkat sampai akhirnya pokok pinjaman menjadi nol,
pada saat mana KPR dinyatakan lunas1;
b. Jika konsumen tidak melaksanakan kewajiban angsurannya berdasarkan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 3 / 3
SUB-BAB 02 TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR
TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR KOLOM VERIFIKASI
perjanjian kredit maka Originator dapat mengeksekusi agunan.
c. Jika terdapat kesulitan pembayaran angsuran, segera menghubungi
Originator.
d. Kemungkinan perubahan suku bunga serta prepayment.
e. Ringkasan Hak dan Kewajiban konsumen yang tertuang dalam Perjanjian
Kredit.
f. Pentingnya pemeliharaan rumah untuk meningkatkan nilai
kepemilikan/equity konsumen pada rumah tersebut.
g. Besarnya biaya KPR yang menjadi tanggung jawab konsumen.
h. Bahwa konsumen setuju jika Originator mengalihkan dan atau
menjaminkan hak tagih KPR kepada pihak ketiga setiap saat.
03. Untuk memberikan informasi yang seragam kepada konsumen, Originator
perlu memiliki standar informasi yang dibuat secara tertulis dan senantiasa
disempurnakan berdasarkan masukan/pertanyaan yang masih sering
diajukan oleh konsumen.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat lampiran Grafik Amortisasi Angsuran
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 03 FUNGSI DALAM PROSES ORIGINASI KPR
FUNGSI DALAM PROSES ORIGINASI KPR KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Untuk memproduksi KPR berkualitas secara efisien dan efektif, diperlukan suatu
unit kerja khusus yang didukung dengan staf yang khusus menangani proses
KPR atau sering disebut KPR Center.
KRITERIA STANDAR
Fungsi dalam originasi mencakup:
01. Loan Processor: menawarkan produk dan jasa, menerima aplikasi dan
melakukan ’personal discussion’ dengan konsumen.
melakukan verifikasi, meminta dilakukan penilaian,
mendapatkan informasi kredit, peninjauan lapangan/
checking on the spot (bila perlu), meneliti kebenaran
dan kelengkapan data dalam berkas KPR, data entry
dan kompilasi data agunan untuk kemudian diserahkan
kepada underwriter.
02. Underwriter: melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta
bertanggung jawab bahwa proses KPR telah dilakukan
berdasarkan pedoman yang ada.
03. Loan Approval: memberikan keputusan kredit (menyetujui atau
menolak)
04. Loan Closer: mempersiapkan waktu, tempat dan mengundang para
pihak yang harus hadir serta memastikan bahwa seluruh
berkas sebagai syarat akad kredit telah lengkap dan
benar.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk menciptakan built-in control dan menghindari kemungkinan timbulnya
pertentangan kepentingan dalam proses KPR dengan tetap mempertimbangkan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 03 FUNGSI DALAM PROSES ORIGINASI KPR
FUNGSI DALAM PROSES ORIGINASI KPR KOLOM VERIFIKASI
aspek pelayanan terhadap konsumen. Dengan demikian harus ada pemisahan
yang jelas antara fungsi tersebut di atas. Misalnya fungsi loan processor dengan
underwriter harus dilakukan oleh orang yang terpisah.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. KPR Center seyogyanya memiliki income statement dan balance sheet
sendiri, sehingga cost of funds, overhead cost, margin dan risk premium
dapat dihitung terpisah dari produk bank yang lain.
02. Dalam hal penerimaan aplikasi dilakukan oleh pihak ketiga, maka ‘personal
discussion’ dengan konsumen tetap dilakukan oleh loan processor.
03. Mutasi horisontal dan program pendidikan yang berkesinambungan
diperlukan untuk membentuk kader yang berkualitas.
04. Apabila salah seorang staf yang bertugas menjalankan salah satu fungsi
tersebut di atas sedang berhalangan (cuti, sakit, atau mengikuti pendidikan),
maka Originator harus memastikan bahwa proses KPR yang sedang
berjalan, tidak terganggu.
05. Konsistensi implementasi antara pedoman dan pelaksanaannya merupakan
salah satu faktor yang akan dinilai oleh perusahaan pemeringkat pada saat
akan dilakukan sekuritisasi.
06. Dianjurkan agar staf loan processor dan Underwriter sudah memiliki
pengalaman dibidang servicing.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 1 /3
SUB-BAB 04 BERKAS KREDIT
BERKAS KREDIT KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Proses originasi KPR akan menghasilkan 2 (dua) berkas, yaitu Berkas Kredit dan
Berkas Agunan. Berkas Kredit berisi berkas mulai dari aplikasi sampai KPR
lunas, seperti yang diuraikan dalam bab ini, sedangkan Berkas Agunan akan
diuraikan dalam bab terpisah1.
KRITERIA STANDAR
01. Berkas Kredit minimal terdiri dari:
a. Formulir standar aplikasi KPR yang telah diisi lengkap2;
b. Fotocopy KTP calon konsumen dan suami/ istri;
c. Surat Nikah/ Cerai, dan perjanjian perkawinan (jika ada);
d. Fotocopy Kartu Keluarga;
e. Surat Kewarganegaraan/ Surat Ganti Nama;
f. Riwayat Hidup konsumen dan suami/ istri;
g. Worksheet/Kertas kerja personal discussion;
h. Formulir Verifikasi
i. Data tentang Penghasilan calon konsumen:
Berpenghasilan tetap:
Keterangan Penghasilan dari Perusahaan/ slip gaji;
Keterangan bekerja pada Perusahaan;
Fotocopy rekening tabungan/ rekening koran minimum tiga bulan terakhir ;
Copy NPWP/ SPT PPh 21 untuk pinjaman di atas jumlah tertentu sesuai ketentuan.
Berpenghasilan tidak tetap:
Fotocopy Anggaran Dasar Perusahaan dan pengesahannya;
Fotocopy surat ijin usaha;
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 2 /3
SUB-BAB 04 BERKAS KREDIT
BERKAS KREDIT KOLOM VERIFIKASI
Informasi keuangan perusahaan;
Rekening koran/ tabungan 3 bulan terakhir;
Fotocopy NPWP/ SPT PPh 21.
Wirausaha:
Fotocopy rekening tabungan/ koran 3 bulan terakhir
NPWP
Informasi keuangan terakhir
SPT Pajak satu tahun terakhir
Profesional:
Fotocopy Ijin Profesi;
Fotocopy rekening tabungan/ koran 3 bulan terakhir;
Fotocopy catatan/ pembukuan penerimaan penghasilan dari profesi.
j. Fotocopy data rumah dan tanah yg akan diagunkan:
Pelunasan uang muka kepada penjual;
Sertifikat Tanah;
Perjanjian untuk jual beli/ PPJB;
Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
Pelunasan PBB, rekening telepon dan listrik (khusus untuk rumah bekas).
k. Surat Kuasa Pendebetan yang turut ditandatangani oleh istri/ suami;
l. Laporan Hasil Penilaian;
m. Bukti pelunasan biaya KPR;
n. Surat Keputusan Kredit;
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 3 /3
SUB-BAB 04 BERKAS KREDIT
BERKAS KREDIT KOLOM VERIFIKASI
o. Fotocopy berkas agunan;
p. Worksheet/kertas kerja underwriting.
02. Semua surat menyurat dengan konsumen sampai KPR lunas terdokumentasi
dengan baik dalam Berkas Kredit.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Kelengkapan dan pemeliharaan seluruh berkas KPR dengan baik adalah penting
karena pada saatnya akan digunakan sebagai bahan peninjauan/ pemeriksaan
oleh perusahaan pemeringkat/ rating agency dalam rangka sekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Pemilihan teknologi yang tepat dan input data secara lengkap dan akurat
sangat membantu Originator untuk penelusuran informasi mengenai
konsumen tertentu.
02. Seluruh berkas yang diuraikan di atas, memiliki benang merah satu dengan
lainnya sesuai urutan proses/ tanggal penerbitan.
03. Berkas yang berupa fotocopy, dicocokkan dengan aslinya dan dibubuhi paraf
dan tanggal pemeriksaan yang menandakan bahwa fotocopy sesuai dengan
aslinya. Ini penting untuk menghindari terjadinya penipuan.
04. Originator harus memastikan bahwa calon konsumen adalah orang yang
sama dengan orang yang tercantum datanya dalam KTP atau tanda bukti diri
lainnya yang setara dengan KTP.
05. Seluruh berkas yang ditulis dan atau diisi oleh konsumen, tidak boleh
diwakilkan, apalagi jika ditulis oleh staf Originator, apapun alasannya.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Underwriting Sub-bab Berkas Agunan
2 Lihat Standar Formulir Aplikasi Permohonan KPR
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 01 ORIGINATION HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 05 DAFTAR KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
DAFTAR KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Untuk mempercepat proses originasi, Originator perlu memiliki daftar nama pihak
ketiga (termasuk perusahaan tempat calon konsumen bekerja, lokasi perumahan
berikut nama perusahaan pengembang, notaris, perusahaan penilai dan
perusahaan asuransi) yang telah disetujui terlebih dahulu sebelum konsumen
mengajukan aplikasi KPR.
Daftar tersebut di atas disebut Daftar Kerjasama dengan Pihak Ketiga (List of
Advance Approval).
KRITERIA STANDAR
01. Originator memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak ketiga.
02. Masing-masing persyaratan sesuai dengan jenis kegiatan pihak ketiga.
03. Persyaratan yang berlaku bagi pihak ketiga dari waktu ke waktu perlu
disesuaikan dengan kebutuhan Originator.
04. Originator memelihara daftar hitam yang berisi nama pihak ketiga yang
bermasalah.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Untuk memudahkan penetapan standar prestasi kerja dan standar biaya bagi
pihak ketiga.
02. Untuk memudahkan pengukuran prestasi kerja dari pihak ketiga.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Penilaian terhadap kinerja pihak ketiga yang kurang baik perlu diinformasikan ke
seluruh unit yang terkait.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
UNDERWRITING
#11
UNDERWRITING 0201. Tugas dan Syarat Underwriter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0202. 3 C’s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0203. Verifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0204. Rasio Angsuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0205. Penilaian Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0206. LTV . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0207. Asuransi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0208. Keputusan Kredit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0209. Berkas Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 3
SUB-BAB 01 TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER
TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Underwriting bukan hanya merupakan ilmu pengetahuan akan tetapi juga
merupakan seni, oleh karenanya tugas ini mempunyai karakter yang spesifik.
02. Seni dari underwriting adalah mengambil keputusan berdasarkan judgement
dan pengalaman dalam mengukur keseimbangan beberapa faktor risiko
dalam KPR.
03. Umumnya keputusan kredit yang baik dibuat oleh seorang underwriter
berdasarkan intuisi dan pengalamannya dalam mengevaluasi ratusan bahkan
ribuan aplikasi KPR serta pemahamannya terhadap karakteristik kredit
macet.
KRITERIA STANDAR
Tugas Underwriter:
01. Melakukan verifikasi ulang terhadap isi Berkas Kredit atas kelengkapan
berkas KPR sehingga mudah dibaca;
02. Melakukan verifikasi atas isi Berkas Kredit1;
03. Menganalisa 3 aspek: ability to pay, willingness to pay dan agunan2;
04. Memberi rekomendasi untuk menyetujui atau menolak aplikasi KPR.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk menghasilkan portfolio KPR yang berkualitas untuk disekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Seorang underwriter bisa saja mempunyai latar belakang pendidikan yang
beragam, namun secara umum harus memiliki:
a. Integritas
Dengan integritas yang kuat, seorang analis tidak akan goyah terhadap
kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan dalam menjalankan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 3
SUB-BAB 01 TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER
TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER KOLOM VERIFIKASI
tugasnya.
b. Pengetahuan teknis yang mendalam
Mempunyai pengalaman dalam melakukan evaluasi/analisa KPR;
mengikuti perkembangan industri pembiayaan perumahan umumnya.
c. Sensitif
Seorang underwriter harus mampu meramu informasi yang ada dalam
Berkas Kredit menjadi suatu cerita. Kadangkala fakta yang diungkapkan
hanyalah merupakan sebagian dari suatu cerita, maka underwriter harus
mampu menemukan bagian dari cerita yang tercecer dan merangkainya
kembali menjadi suatu cerita yang sarat dengan informasi; menyusun
daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang masih diperlukan;
bahkan mungkin menemukan unsur penipuan yang terselubung. Pada
umumnya seorang underwriter harus menyenangi, menjiwai dan dapat
menikmati pekerjaan yang sangat detil.
d. Intuisi
Seorang underwriter dituntut untuk mempunyai intuisi yang akan
membantu dalam menemukan kejanggalan lebih dini dalam sebuah
aplikasi KPR.
e. Etika
Berpegang teguh pada etika dan menjunjung tinggi kredibilitas profesi
sebagai underwriter. Underwriter perlu memiliki etika profesi yang
merupakan rujukan dalam melakukan tugasnya sehari-hari.
f. Obyektif
Seorang underwriter adalah manusia biasa yang tidak mungkin 100%
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 3 / 3
SUB-BAB 01 TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER
TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER KOLOM VERIFIKASI
melepaskan diri dari unsur subyektif. Untuk menjaga obyektifitas, maka
keputusan kredit dilakukan oleh orang yang berbeda, misalnya dengan
sistem dual approval atau komite kredit.
g. Pengetahuan Hukum
Seorang underwriter harus mempunyai pengetahuan yang luas terutama
hukum, pertanahan, perbankan dan pasar modal serta ketentuan lain
yang berkaitan dengan pembiayaan perumahan. Seorang underwriter
harus mempunyai kemampuan untuk memahami konsekuensi yuridis dari
keputusannya.
02. Untuk membentuk keahlian, seorang underwriter dapat dilakukan dengan
cara melakukan evaluasi secara periodik terhadap Berkas Kredit yang
bermasalah. Hasil evaluasi ini akan berupa daftar kekeliruan (red flag list)
masa lalu yang digunakan sebagai rujukan agar tidak terulang kembali.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Underwriting Sub-bab Verifikasi
2 Lihat Bab Underwriting Sub-bab 3C’s
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 3
SUB-BAB 02 3 C's
3 C’s KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Pada pokoknya tugas seorang underwriter adalah melakukan evaluasi terhadap
character/willingness to pay, capacity/ability to pay dan collateral. Dalam
mempertimbangkan ketiga aspek tersebut, seorang underwriter perlu mencari
jawaban atas pertanyaan sebagai berikut:
01. Apakah konsumen mempunyai kemampuan keuangan yang cukup untuk
membayar uang muka dan biaya KPR?
02. Apakah penghasilan konsumen cukup untuk membayar angsuran dan
kewajiban keuangan lainnya?
03. Apakah penghasilan tersebut diyakini akan dapat terus berlanjut dimasa
datang?
04. Apakah nilai rumah dan tanah dimaksud memadai untuk dijadikan agunan?
05. Apakah konsumen mau melaksanakan kewajiban membayar angsuran
dengan baik jika KPR-nya disetujui?
KRITERIA STANDAR
Faktor yang di analisis
01. Character
Karakter akan berkaitan dengan motivasi konsumen untuk melaksanakan
kewajiban keuangan (willingness to pay). Hal ini sifatnya sangat subyektif,
oleh karenanya untuk mengetahui willingness to pay diperlukan pengalaman.
Personal discussion dengan konsumen akan sangat membantu untuk
memahami karakter konsumen.
02. Capacity
Untuk menilai kemampuan angsur seorang konsumen (ability to pay),
minimal seorang underwriter memiliki pengetahuan teknis/ technical
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 3
SUB-BAB 02 3 C's
3 C’s KOLOM VERIFIKASI
knowledge.
03. Collateral
Evaluasi terhadap agunan dengan bantuan jasa petugas penilai yang
mencantumkan nilai pasar wajar, kondisi fisik serta pertimbangan yang
menjadi dasar penilaian tersebut.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk menghasilkan portfolio KPR yang berkualitas untuk disekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Karakter berkaitan erat dengan itikad baik. Mengetahui sejak dini itikad baik
seseorang merupakan suatu keahlian tersendiri yang dapat dipelajari dari
pengalaman dengan melakukan observasi. Itikad baik terutama dapat
diketahui jika Originator bertemu langsung dengan konsumen.
02. Penghasilan yang stabil adalah penghasilan yang memadai dan terjamin
kelangsungannya untuk jangka waktu yang panjang. Penghasilan sementara
atau yang diperkirakan akan diperoleh dimasa datang, sebaiknya tidak
diperhitungkan.
03. Agunan memenuhi syarat jika setiap saat dapat dijual kembali dengan
mudah, cepat dan dengan nilai jual yang melebihi jumlah KPR sehingga
dapat melindungi kepentingan konsumen.
04. Kemampuan membayar angsuran dan nilai agunan adalah penting. Akan
tetapi, kemampuan membayar angsuran lebih penting dari nilai agunan. Jadi
meskipun nilai agunan mencukupi, bukan berarti KPR harus diberikan
kepada seseorang yang sejak awal sudah dapat diduga akan memiliki
kesulitan atau tidak mungkin melakukan pembayaran angsuran.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 3 / 3
SUB-BAB 02 3 C's
3 C’s KOLOM VERIFIKASI
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 03 VERIFIKASI
VERIFIKASI KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Verifikasi adalah kegiatan menguji kebenaran data aplikasi KPR konsumen.
KRITERIA STANDAR
Melalui proses verifikasi, Originator meyakini bahwa:
01. Tidak ada perbedaan atau inkonsistensi data satu dengan lainnya,
02. Sumber pembayaran uang muka dan biaya KPR bukan dari pinjaman.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memastikan bahwa:
01. Tidak ada data fiktif dan atau unsur penipuan dalam setiap aplikasi KPR,
02. Konsumen tidak memiliki kewajiban keuangan lainnya yang akan
mengganggu kemampuan angsur.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Penghasilan tambahan merupakan komponen penghasilan yang sangat
rawan karena sering digunakan untuk “mengkatrol” penghasilan yang
sesungguhnya.
02. Verifikasi atas penghasilan tambahan dilakukan terhadap besarnya
penghasilan; dari mana sumbernya serta apakah ada hubungan antara
sumber tersebut dengan sektor usaha yang digeluti calon konsumen
(kemungkinan adanya conflict of interest).
03. Penelitian lebih dalam perlu dilakukan jika terdapat inkonsistensi antara data
yang satu dengan lainnya dan atau ditemui adanya masa tenggat dalam
riwayat hidup.
04. Verifikasi terhadap kebenaran tempat bekerja dan tempat tinggal dapat
dilakukan oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh Originator.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 03 VERIFIKASI
VERIFIKASI KOLOM VERIFIKASI
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 3
SUB-BAB 04 RASIO ANGSURAN
RASIO ANGSURAN KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Faktor terpenting untuk menghitung kemampuan angsur (ability to pay) adalah
dengan menggunakan rasio berikut ini.
KRITERIA STANDAR
Cara menghitung rasio angsuran:
01. Front end Ratio/ Payment to income ratio
Yaitu persentase tertentu dari penghasilan kotor yang dapat dialokasikan
untuk pembayaran angsuran KPR yang terdiri dari pokok, bunga dan
asuransi (jika premi dibayar bulanan).
02. Back end ratio/ Debt to Income ratio
Yaitu persentase dari penghasilan kotor yang dapat dialokasikan untuk
kewajiban bulanan termasuk angsuran KPR, asuransi, pinjaman mobil, kartu
kredit.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Kewajaran besarnya angsuran KPR memungkinkan konsumen menggunakan
sisa penghasilannya untuk hidup secara layak.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Contoh perhitungan:
Front end ratio umumnya berkisar 25% - 28%.
Back end ratio umumnya berkisar 33% - 36%.
Penghasilan Kotor/bulan Rp 3.000.000,-
Kewajiban lain/bulan:
Angsuran motor Rp 600.000,-
Kartu Kredit Rp 125.000,- +/+
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 3
SUB-BAB 04 RASIO ANGSURAN
RASIO ANGSURAN KOLOM VERIFIKASI
Kewajiban bulanan Rp 725.000,-
Payment to Income ratio:
Perkiraan angsuran KPR/bulan Rp 3.000.000 x 28% = Rp 840.000,- (X)
Debt to Income ratio:
Perkiraan pengeluaran/bulan Rp 3.000.000 x 36% = Rp 1.080.000,-
Perkiraan angsuran KPR/ bulan Rp 1.080.000 - Rp Rp 725.000,-
= Rp 355.000,- (Y)
Angsuran KPR adalah mana yang lebih kecil antara (X) dan (Y).
02 Menghitung rasio tersebut di atas adalah penting untuk mengukur besarnya
risiko dari aplikasi KPR yang diajukan. Namun demikian, analisa risiko adalah
bukan satu-satunya alat untuk mengukur risiko. Dimungkinkan untuk
melakukan kompensasi antara faktor yang positif dengan faktor yang negatif,
baik yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif.
Contoh:
a. Uang muka yang lebih besar atau LTV kecil.
b. Ada penghasilan yang tidak diperhitungkan dalam menghitung ratio.
c. Dapat membuktikan adanya tabungan yang dilakukan secara konsisten
serta kemampuan mengatur keuangan dengan membuktikan adanya
investasi lainnya.
03 Dalam praktek masih digunakan cara menghitung kemampuan angsur
dengan cara yang sederhana yaitu satu pertiga dari penghasilan bersih
dengan maksimum 35 %.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 3 / 3
SUB-BAB 04 RASIO ANGSURAN
RASIO ANGSURAN KOLOM VERIFIKASI
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 4
SUB-BAB 05 PENILAIAN AGUNAN
PENILAIAN AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Penilaian agunan adalah kegiatan menentukan estimasi harga pasar
terhadap suatu obyek tertentu dan pada satu saat tertentu.
02. Estimasi Harga Pasar
a. Penilaian agunan adalah opini tentang estimasi nilai suatu barang yang
akan dijadikan agunan atas KPR. Konsep penilaian yang digunakan untuk
menentukan estimasi harga pasar adalah:
penilaian yang akurat;
menggunakan pembanding yang relevan;
memberikan pendapat yang layak;
memberikan nilai yang benar pada suatu agunan.
b. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, hasil penilaian harus
didukung dengan penjelasan yang detil dan harus dihindari penjelasan
klise karena setiap agunan mempunyai kelebihan dan kelemahannya
tersendiri.
c. Bila diperlukan, seorang underwriter dapat meminta informasi tambahan/
meminta dilakukan penilaian ulang untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat atau dapat pula meminta agar penilaian ulang dilakukan oleh
petugas yang berbeda.
03. Obyek Tertentu
a. Penilaian dilakukan terhadap suatu obyek tertentu dan untuk tujuan
tertentu, harus jelas lokasinya, status tanah dan bangunan. Untuk itu
dalam laporan penilaian dilampirkan photo dari obyek yang dinilai.
b. Penilai bukan hanya memberikan informasi tentang obyek yang dinilai,
melainkan juga lingkungan sekitarnya. Laporan penilaian adalah bukan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 4
SUB-BAB 05 PENILAIAN AGUNAN
PENILAIAN AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
opini seseorang, melainkan kesimpulan profesional yang dibuat
berdasarkan data pasar, observasi dan analisa logis antara data dan
fakta.
04. Saat Tertentu / Tanggal Penilaian
Nilai atas suatu bidang tanah berikut bangunan dapat berubah jika terjadi
perubahan kondisi pasar, maka petugas penilai harus mampu
mengidentifikasikan, memperkirakan dan mengukur kondisi pasar secara
tepat serta kondisi lingkungan untuk menentukan estimasi nilai agunan. Oleh
karena itu, dalam laporan penilaian, selalu dicantumkan tanggal dilakukannya
penilaian, yang akan merupakan gambaran kondisi pasar saat itu.
KRITERIA STANDAR
01. Metode penilaian yang digunakan:
a. Cost Approach
Dasar pemikiran metode ini adalah nilai suatu properti tidak akan lebih
besar dari biaya yang diperlukan untuk membangun yang baru.
Perhitungan dilakukan dengan cara menentukan estimasi biaya
konstruksi, dikurangi depresiasi kemudian ditambah dengan estimasi nilai
tanah.
b. Sales Comparation Approach
Dasar pemikiran metode ini adalah seorang pembeli tidak akan membeli
suatu properti dengan harga yang lebih tinggi dari harga properti yang
sejenis. Pada kenyataannya tidak ada dua obyek yang sama persis,
maka melalui beberapa penyesuaian, dua obyek yang mirip dapat
dibandingkan dan akan diperoleh nilai setelah dilakukan penyesuaian.
Dalam praktek, yang sering digunakan sebagai pembanding adalah harga
pasar dari rumah baru yang sejenis.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 3 / 4
SUB-BAB 05 PENILAIAN AGUNAN
PENILAIAN AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
02. Standar Laporan Penilaian1.
03. Penilaian dilakukan oleh perusahaan penilai yang independent.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Sebagai salah satu dasar untuk pengambilan keputusan apakah kredit akan
diberikan dan berapa jumlah kredit yang akan diberikan.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01 Berkaitan dengan agunan, pertanyaan mendasar yang perlu dijawab sebelum
memberikan keputusan kredit:
a. Berapa harga jual agunan dikemudian hari apabila konsumen mengalami
gagal bayar?
b. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapatkan calon pembeli
yang bersedia membeli dengan harga itu?
02 Dalam hal penilaian agunan dilakukan sendiri oleh Originator, maka orginator
harus memiliki pedoman penilaian (appraisal guidelines) yang mencantumkan
metodologi penilaian dan secara tegas menyatakan tidak menggunakan
harga jual dari pengembang semata untuk dasar penilaian.
03 Originator meyakini bahwa setiap aplikasi KPR telah dilengkapi dengan
laporan penilaian atas rumah siap huni.
04 Meskipun biaya penilaian menjadi kewajiban konsumen, namun laporan
penilaian menjadi milik Originator sebagai kelengkapan dokumen KPR.
05 Dalam memanfaatkan jasa perusahaan penilaian yang independen,
Originator perlu memastikan bahwa perusahaan penilai yang bersangkutan:
a. Merupakan lembaga independen dan tidak terkait dengan Originator/
pengembang/ calon konsumen;
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 4 / 4
SUB-BAB 05 PENILAIAN AGUNAN
PENILAIAN AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
b. Melakukan kegiatan penilaian berdasarkan kode etik profesi dan
ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh institusi/ lembaga/ asosiasi
yang berwenang;
c. Memiliki izin usaha sesuai ketentuan yang berlaku.
05. Penilaian merupakan salah satu aspek yang dinilai oleh perusahaan
pemeringkat/rating agency di dalam menentukan kualitas KPR untuk
disekuritisasi.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat lampiran Form Appraisal
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 06 LTV
LTV KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Loan to Value (LTV) adalah perbandingan antara jumlah kredit (L) dengan harga
jual atau hasil penilaian, mana yang lebih rendah (V).
Rasio ini digunakan sebagai salah satu alat untuk memberikan keputusan kredit1.
KRITERIA STANDAR
01. Cara menghitung LTV:
KPR LTV = ----------------------------------------------------------------------------------------- Mana yang lebih rendah antara harga jual dengan hasil penilaian
02. Maksimum LTV adalah 70%, kecuali jika ada mortgage insurance / mortgage guarantee.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Untuk meyakinkan Originator bahwa KPR yang diberikan2 mempunyai nilai
agunan yang memadai yang dapat menutup sisa kredit jika terjadi eksekusi
dikemudian hari.
02. Untuk melindungi konsumen atas kewajaran harga jual.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Harus dihindari pemberian KPR dengan meyakinkan bahwa hasil penjualan
agunan dikemudian hari pasti dapat menutup sisa hutang dengan alasan bahwa
nilai tanah akan terus meningkat.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Underwriting Sub-bab Keputusan Kredit
2 Lihat Bab Origination Sub-bab Kriteria KPR mengenai perhitungan besarnya
KPR.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 07 ASURANSI
ASURANSI KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Asuransi yang terkait dengan KPR adalah asuransi risiko, artinya kemungkinan
timbulnya risiko dikemudian hari akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.
KRITERIA STANDAR
01. Asuransi Jiwa Kredit/ AJK: yang ditutup selama jangka waktu KPR
dengan bankers clause.
02. Asuransi Kerugian/ AK: yang ditutup selama jangka waktu KPR
dengan bankers clause.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Memberikan proteksi/ perlindungan bagi Konsumen/ Originator.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01 Jenis asuransi lain misalnya Mortgage Insurance/ MI, yaitu asuransi yang
melindungi Originator dari resiko gagal bayar konsumen sampai dengan
jumlah tertentu. Misalnya konsumen hanya mampu menyediakan uang muka
sebesar 15%, maka dimungkinkan menikmati KPR sampai dengan 85%,
sepanjang penghasilannya mendukung.
02 Bentuk lain dari Mortgage Insurance adalah Mortgage Guarantee yang bisa
memiliki fitur yang mirip dengan Mortgage Insurance.
03 Nilai pertanggungan asuransi kerugian dilakukan berdasarkan hasil laporan
penilaian (Appraisal).
04 Setiap terjadi peningkatan nilai agunan (karena renovasi/ perluasan
bangunan) dalam masa KPR berlangsung, maka terhadap penambahan/
perubahan bangunan perlu diasuransikan agar jika terjadi kebakaran, klaim
asuransi akan dibayarkan sesuai nilai bangunan setelah perubahan/
renovasi.
05 Asuransi jiwa, asuransi kerugian dan Mortgage Insurance atau Mortgage
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 07 ASURANSI
ASURANSI KOLOM VERIFIKASI
Guarantee merupakan credit enhancers yang dapat meningkatkan kualitas
portfolio.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 08 KEPUTUSAN KREDIT
KEPUTUSAN KREDIT KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Keputusan kredit merupakan akhir dari suatu rangkaian proses KPR yang tidak
terputus sejak aplikasi.
KRITERIA STANDAR
01. Dalam kebijakan kredit diatur bahwa keputusan kredit dilakukan oleh
sedikitnya 2 (dua) orang pejabat yang berwenang atau komite kredit, selain
underwriter.
02. Transparansi
a. Keputusan kredit (persetujuan atau penolakan) harus tertulis dan
merupakan satu mata rantai dari mulai aplikasi KPR.
b. Keputusan penolakan harus dicantumkan secara tertulis. Konsumen
harus mengetahui mengapa aplikasi KPR-nya ditolak.
03. Keputusan kredit yang tidak jadi direalisir, diadministrasikan dengan baik
termasuk alasan penolakan.
04. Mencantumkan syarat akad kredit, terutama:
a. Uang muka harus sudah lunas sebelum akad kredit,
b. Biaya KPR lunas,
c. Berkas rumah dan tanah memenuhi syarat,
d. Tidak ada perubahan data (konsumen dan agunan).
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memastikan adanya transparansi dan konsistensi dalam pengambilan
keputusan.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Semua keputusan kredit yang diberikan berdasarkan penyimpangan perlu
dicatat dan dievaluasi secara periodik terutama berkenaan dengan jenis dan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 08 KEPUTUSAN KREDIT
KEPUTUSAN KREDIT KOLOM VERIFIKASI
alasan penyimpangannya.
02. Perlu dilakukan evaluasi terhadap penyimpangan yang sama yang terjadi
berulang-ulang, mungkin produk KPR atau prosedurnya yang perlu dikaji
ulang.
03. Komite Kredit atau dual approval bukan hanya dapat membantu mengurangi
subyektifitas dalam pengambilan keputusan tetapi juga sebagai sarana built-
in control.
04. Data KPR yang ditolak, dicatat secara terpisah sehingga Originator memiliki
daftar nama calon konsumen yang KPR-nya pernah ditolak berikut
alasannya.
05. Paling lambat sebelum akad kredit, perlu diingatkan kembali kepada
konsumen tentang hak dan kewajiban konsumen.
06. Pastikan Originator mengetahui sedini kemungkinan terjadinya perubahan
data pada masa tenggat antara terbitnya Keputusan Kredit dengan saat akad
kredit.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
Lihat lampiran Document Checklist
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 09 BERKAS AGUNAN
BERKAS AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Sebelum akad kredit, Originator memastikan bahwa:
01. Semua berkas untuk persyaratan akad kredit telah lengkap dan benar.
02. Adanya surat keterangan resmi/Cover Note Notaris bahwa seluruh berkas
agunan asli yang belum diterima akan selesai dalam waktu yang sudah
disepakati.
KRITERIA STANDAR
Berkas Agunan terdiri dari:
01. Surat Keterangan Notaris/ Cover Note yang menerangkan akte dalam proses;
02. Salinan Perjanjian Kredit sesuai pedoman standar berkas ini;
03. Akte PPAT atas jual beli tanah dan rumah;
04. Surat keterangan Notaris bahwa sertifikat sedang dalam proses (lihat contoh
surat dimaksud pada lampiran)
05. Sertifikat hak atas tanah atas nama konsumen;
06. Ijin mendirikan Bangunan (IMB);
07. Polis Asuransi Kebakaran;
08. Polis Asuransi Jiwa Kredit;
09. Polis Asuransi KPR/ Mortgage Insurance (jika ada);
10. Salinan Akta Pembebanan Hak Tanggungan;
11. Sertifikat Hak Tanggungan;
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Kelengkapan seluruh berkas KPR dan pemeliharaannya adalah penting, karena
pada saatnya akan diteliti oleh Perusahaan Pemeringkat/ Rating Agency dalam
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 02 UNDERWRITING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 09 BERKAS AGUNAN
BERKAS AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
rangka Sekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Bahwa keputusan kredit telah dibuat berdasarkan prosedur yang ditentukan
akan merupakan salah satu aspek yang akan dinilai oleh Perusahaan
Pemeringkat/ Rating Agency dalam rangka proses sekuritisasi.
02. Konsistensi pencantuman data konsumen dan data agunan mulai dari aplikasi
sampai dengan Sertifikat Hak Tanggungan.
03. Kemampuan untuk memisahkan (penyimpanan fisik dokumen dan
pencatatan administrasi) antara dokumen yang masih menjadi milik
Originator dengan dokumen KPR yang hak tagihnya sudah dijual/
disekuritisasi.
04. Pengikatan jaminan Fidusia atas tagihan-tagihan berupa klaim asuransi jiwa,
asuransi kerugian dan tagihan terhadap Pemerintah Pusat maupun Daerah
sehubungan pemutusan/pencabutan hak atas tanah.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
SERVICING
#11
SERVICING 0301. Tanggung Jawab Departemen Servicing . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0302. Kustodi Dokumen KPR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0303. Monitoring Berkas Agunan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0304. Customer Loan Service . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0305. Collections . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0306. Loan Workout . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0307. Foreclosure . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0308. Prepayment . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 01 TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN SERVICING
TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN SERVICING KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Servicer berfungsi sebagai penghubung antara konsumen, manajemen
Originator dan investor.
02. Kegiatan Servicing mencakup kewajiban dan tanggung jawab yang
berhubungan dengan kegiatan manajemen portfolio KPR, sejak KPR
dicairkan hingga lunas.
KRITERIA STANDAR
Tanggung jawab servicer meliputi:
01. Pengelolaan dan kustodi semua berkas KPR;
02. Loan Set up dan pemeliharaan loan file, termasuk memproses semua
pembayaran angsuran KPR, klaim asuransi, retensi, dan lain-lain;
03. Customer loan service1;
04. Collection;
05. Loan Workout;
06. Foreclosure;
07. Prepayment,
08. Laporan kepada manajemen dan kepada pihak ketiga yang relevan;
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memenuhi kriteria sebagai servicer yang berkualitas.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Servicing Sub-bab Customer Loan Service
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 02 KUSTODI DOKUMEN KPR
KUSTODI DOKUMEN KPR KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Custodial Services mencakup:
01. Mengelola document tracking system,
02. Menjaga document and information security,
03. Membuat laporan bulanan.
KRITERIA STANDAR
01. Memiliki prosedur untuk menerima, menyimpan, melepaskan serta
meminjamkan berkas agunan.
02. Memiliki dan memelihara:
a. Berkas Kredit, yang berisikan data lengkap aktivitas atas KPR mulai dari
aplikasi hingga KPR tersebut lunas, termasuk copy seluruh Berkas
Agunan.
b. Berkas Agunan yang disimpan dan dipelihara oleh kustodi dengan sistem
keamanan yang memadai termasuk ruang tahan api.
03. Dalam hal fungsi kustodi dilakukan oleh pihak ketiga/ outsourcing, maka
perjanjian dengan kustodi perlu dibuat.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memastikan kelengkapan dokumen KPR melalui pengelolaan yang baik.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Pemisahan antara berkas KPR yang telah disekuritisasi dan yang belum,
penyimpanannya dilakukan secara terpisah. Sedangkan pencatatan dalam
sistem komputer juga perlu dilakukan pembedaan data, misalnya dengan
memberikan flag.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 03 MONITORING BERKAS AGUNAN
MONITORING BERKAS AGUNAN KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Kegiatan monitoring penyelesaian dokumen agunan meliputi:
01. Menagih penyelesaian dokumen agunan yang sudah jatuh tempo
02. Memeriksa kebenaran dokumen agunan yang diterima sebelum diserahkan
ke bagian penyimpanan dokumen agunan (custodian)
KRITERIA STANDAR
01. Originator memiliki sistem pengelolaan dokumen agunan yang terhubung
dengan sistem informasi lainnya secara terintegrasi, sehingga dapat
menghasilkan laporan yang komprehensif.
02. Sistem pengelolaan dokumen dapat memantau status kelengkapan dokumen
agunan.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Untuk memastikan kelengkapan dokumen agunan dalam rangka memelihara
kualitas portfolio KPR.
02. Merupakan salah satu aspek yang dinilai oleh Perusahaan Pemeringkat/
Rating Agency dalam rangka proses sekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Apabila prestasi pihak ketiga dalam penyelesaian dokumen tidak memuaskan,
maka hal itu harus diinformasikan ke bagian terkait sebagai bahan pertimbangan
kelanjutan kerjasama.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 04 CUSTOMER LOAN SERVICE
CUSTOMER LOAN SERVICE KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Kunci sukses operasional departemen servicing adalah melayani konsumen
sebaik mungkin.
02. Customer Loan Service (CLS) bertugas menjawab pertanyaan dari konsumen
atau jika diperlukan dapat meneruskan pertanyaan tersebut kepada unit kerja
yang relevan. Selanjutnya CLS berkewajiban memantau tindak lanjut atas
status penyelesaiannya.
03. Pelayanan dan pelatihan yang baik terhadap staf CLS dapat meningkatkan
efisiensi dan profit.
04. CLS merupakan unit kerja yang pertama kali akan dihubungi oleh konsumen
setelah akad kredit.
KRITERIA STANDAR
01. Memiliki pedoman kerja agar semua CLS dapat memberikan informasi yang
sama kepada konsumen.
02. CLS haruslah orang yang berjiwa customer service oriented, serta
memahami seluruh proses KPR secara detil.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen dan menjaga
reputasi Originator.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Pelatihan kepada staf CLS secara berkesinambungan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan,
02. Menetapkan batas waktu tertentu untuk menyelesaikan permintaan
konsumen,
03. CLS sering merupakan elemen yang diabaikan oleh manajemen, padahal
CLS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suksesnya operasional
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 04 CUSTOMER LOAN SERVICE
CUSTOMER LOAN SERVICE KOLOM VERIFIKASI
departemen servicing.
04. Akan sangat bermanfaat jika Originator memiliki sistem Customer
Relationship Management (CRM) yang dapat diakses dan membantu CLS
dalam memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen.
05. Penggunaan IT tracking system dapat mendukung keberhasilan CLS dalam
melakukan aktivitasnya.
06. Input data yang berkualitas dan akurat ke dalam sistem IT merupakan kunci
keberhasilan CLS (GIGO = Garbage In Garbage Out).
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 05 COLLECTIONS
COLLECTIONS KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. “Counselor” mempunyai arti yang lebih luas dari “collector”, karena
mencakup tugas sebagai konsultan keuangan, loan interpreter, family
counselor dan collector, disamping juga lebih customer oriented.
02. Collection adalah upaya untuk memperoleh pembayaran angsuran KPR dari
konsumen yang menunggak dalam waktu yang singkat, dan dengan biaya
yang minimum tanpa merusak hubungan baik dengan konsumen.
KRITERIA STANDAR
01. Segala upaya collection dilakukan berdasarkan filosofi:
a. Penyelesaian tunggakan didasarkan pada filosofi bahwa konsumen harus
diupayakan agar tetap dapat memiliki tempat berteduh.
b. Mengutamakan pemberian bimbingan, agar konsumen dapat menemukan
jalan keluar dari masalah yang dihadapi sehingga dapat memenuhi
kewajibannya.
c. Perlu pendekatan pemecahan yang beragam, karena masalah yang
dihadapi dan keadaan yang dimiliki setiap konsumen adalah unik.
02. Tindak lanjut penanganan collection dilakukan secara konsisten.
03. Memiliki strategi dan pedoman collection serta payment processing system
yang dipahami oleh collector.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk menumbuhkan perilaku pembayaran angsuran yang baik kepada
konsumen.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Penanganan tunggakan yang diselesaikan oleh petugas khusus, akan
memberikan manfaat:
a. Konsumen mempunyai point of contact yang konsisten;
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 05 COLLECTIONS
COLLECTIONS KOLOM VERIFIKASI
b. Petugas tersebut dapat membina hubungan dengan konsumen;
c. Manajemen dapat menetapkan sasaran yang terukur dan melacak track
performance.
02. Memiliki sistem yang mampu mendeteksi sebab keterlambatan pembayaran
angsuran apakah hanya karena kebiasaan atau memang memiliki masalah
keuangan.
03. Menghubungi konsumen segera setelah mengetahui adanya keterlambatan
pembayaran angsuran. Dengan demikian konsumen mengetahui bahwa
Originator memiliki sistem monitoring angsuran.
04. Setiap kasus tunggakan mempunyai karakteristik tersendiri. Tunggakan
hanya dapat diatasi jika sedini mungkin dapat diketahui alasan yang
sebenarnya dari timbulnya tunggakan.
05. Muara dari berbagai macam alasan tunggakan hanya akan berkisar pada
kehilangan ability to pay dan atau kehilangan willingness to pay atau
kombinasi keduanya, atau kesalahan Originator sendiri.
06. Originator dapat mengklasifikasikan alasan tunggakan apakah bersifat
permanen atau temporer dan menentukan tindakan penyelesaian yang akan
ditempuh.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 06 LOAN WORKOUT
LOAN WORKOUT KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Dalam menanggulangi kredit bermasalah sangatlah penting berkomunikasi
dengan konsumen untuk mendapatkan alasan yang sebenarnya timbulnya
tunggakan. Alasan tersebut digunakan untuk menentukan alternatif penyelesaian
tunggakan selain Foreclosure.
KRITERIA STANDAR
Jenis Loan Workout yang dapat dilakukan:
01. Restrukturisasi KPR
upaya perbaikan yang dilakukan Originator terhadap KPR yang bermasalah
dengan cara antara lain: perpanjangan jangka waktu sepanjang tidak
melebihi sisa jangka waktu sertifikat HGB.
02. Alih Debitur
pelunasan tunggakan KPR dengan cara menjual rumah yang dijadikan
agunan KPR kepada konsumen baru dengan tata cara yang sama dengan
pengajuan KPR baru. Dengan demikian, KPR lama lunas, dan akan timbul
KPR baru, sehingga KPR baru bukan merupakan lanjutan dari KPR lama.
03. Write-off
Sesuai ketentuan yang berlaku.
04. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
Penyerahan agunan oleh konsumen kepada Originator untuk pelunasan
saldo KPR1.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyelesaikan
permasalahan KPR tanpa melalui proses Foreclosure.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 06 LOAN WORKOUT
LOAN WORKOUT KOLOM VERIFIKASI
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
05. Keberhasilan dari Loan Workout merupakan hasil dari sejumlah kompromi
antara konsumen dan Originator untuk menghindari proses Foreclosure.
06. Konsumen yang memiliki temporary unability to pay tetapi memiliki
willingness to pay adalah calon yang layak untuk loan workout program.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Merujuk ke Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/2/PBI/2005
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 07 FORECLOSURE
FORECLOSURE KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Apabila upaya Collection1 dan Loan Workout2 tidak berhasil, maka
foreclosure/ eksekusi agunan merupakan upaya terakhir yang diambil
Originator.
02. Eksekusi agunan adalah proses penjualan agunan untuk pelunasan saldo
KPR tertunggak dalam rangka melindungi pengembalian investasi Originator.
03. Proses dan tahapan eksekusi agunan dilakukan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
KRITERIA STANDAR
01. Seluruh KPR dibebani Hak Tanggungan.
02. Harus ada tracking system sehingga foreclosure risk bisa terukur.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Untuk memberikan kedudukan preferensi kepada Originator dan investor
ketika foreclosure terjadi.
02. Untuk dapat mengukur foreclosure risk.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Dalam hal KPR tergolong kredit yang tidak wajib dibebani Hak Tanggungan,
seyogyanya hak untuk mendaftarkan hak tanggungan yang semula dimiliki
oleh Originator, ikut beralih kepada investor sebagai akibat transaksi
sekuritisasi.
02. Beberapa alasan penyebab hasil eksekusi agunan tidak mencukupi untuk
pelunasan saldo KPR, adalah:
a. Konsumen tidak bersedia mengosongkan rumah secara sukarela.
b. Kualitas KPR yang kurang baik.
c. Nilai agunan yang over valued pada saat akad kredit
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 07 FORECLOSURE
FORECLOSURE KOLOM VERIFIKASI
d. Kondisi perekonomian yang kurang kondusif untuk menjual agunan
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab 3 Sub-bab Collection
2 Lihat Bab 3 Sub-bab Loan Workout
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 08 PREPAYMENT
PREPAYMENT KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Prepayment adalah pelunasan terhadap sebagian maupun seluruh saldo KPR,
sebelum jatuh tempo.
KRITERIA STANDAR
01. Memiliki sistem prosedur prepayment.
02. Memiliki sistem tracking record, sehingga dapat menghasilkan data historis
prepayment.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk mengukur prepayment risk dan memprediksi prepayment speed.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Secara umum faktor utama yang mempengaruhi prepayment:
a. Pergerakan aktifitas ekonomi seperti keadaan ekonomi yang
mempengaruhi pendapatan dan mobilitas konsumen,
b. Pergerakan suku bunga pasar,
c. Karakter KPR seperti suku bunga, tipe KPR, lokasi, loan to maturity dan
LTV,
d. Adanya anggapan sebagian masyarakat bahwa berutang merupakan hal
yang tidak baik.
02. Alasan dari prepayment yang di-input ke dalam sistem dikategorikan:
a. Refinancing
b. Menunggak
c. Konsumen Meninggal
d. Lainnya
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 03 SERVICING HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 08 PREPAYMENT
PREPAYMENT KOLOM VERIFIKASI
PENJELASAN LEBIH LANJUT
QUALITY CONTROL
#11
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 04 QUALITY CONTROL HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB
QUALITY CONTROL KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Merupakan suatu proses evaluasi terhadap prosedur dan langkah-langkah
dalam proses originasi sampai dengan servicing, termasuk mengevaluasi
kinerja seluruh staf yang terlibat dalam proses KPR.
02. Aktifitas Quality Control mencakup:
a. Verifikasi atas kelengkapan dan akurasi informasi,
b. Evaluasi atas kualitas origination dan servicing,
c. Identifikasi efektifitas, konsistensi atau kerancuan prosedur,
d. Menemukan kesalahan tunggal maupun berulang,
e. Menemukan ketidak-efisienan komunikasi,
f. Mengikuti perkembangan industri KPR.
KRITERIA STANDAR
01. Penerapan Quality Control (QC) menuntut komitmen dari manajemen
beserta seluruh stafnya.
02. Memiliki fungsi QC, baik sebagai unit kerja tersendiri atau melekat pada tugas
rutin yang menjadi tanggung jawab semua karyawan yang terlibat dalam
proses KPR.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Meyakinkan manajemen bahwa KPR yang diproduksi adalah KPR yang
memenuhi syarat untuk disekuritisasi.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Metode seleksi evaluasi:
a. Random reviews,
Data sampel yang dipilih mewakili jumlah dan pelaksana proses produksi
KPR, termasuk KPR yang ditolak.
b. Targeted reviews
Target sampel ditujukan pada early payment defaults, foreclosure, dan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 04 QUALITY CONTROL HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB
QUALITY CONTROL KOLOM VERIFIKASI
KPR baru dicairkan.
c. Discretionary reviews.
Menelaah kebijakan pemberian kredit yang disebabkan antara lain
tingginya angka tunggakan dan banyaknya penyimpangan.
02. Setiap penyimpangan yang berpengaruh terhadap risiko kredit atau
melanggar peraturan, dilaporkan kepada manajemen. Laporan ini lebih
bersifat obyektif untuk mencari penyelesaian daripada menyalahkan atau
mengkritik individu atau unit kerja tertentu.
03. Sejarah telah membuktikan bahwa pasar perumahan akan mengalami siklus
pasang surut. Ketika terjadi peningkatan persaingan pasar, QC sering
diabaikan karena mengejar volume KPR sering dijadikan strategi kunci.
Peningkatan volume produksi KPR secara berlebihan, sering digunakan
sebagai strategi untuk menyembunyikan non performing loan (NPL).
04. Pada suatu saat ketika pasar perumahan mulai lesu, volume KPR akan
menurun dan akan diikuti dengan meningkatnya volume kredit bermasalah
yang lebih cepat dibanding meningkatnya volume KPR di masa lalu.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
#11
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 0501. Teknologi Informasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 0502. Set-Up and Maintaining Loan File . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 05 MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM HALAMAN 1 / 2
SUB-BAB 01 TEKNOLOGI INFORMASI
TEKNOLOGI INFORMASI KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
Informasi manajemen dan pengelolaan rekening merupakan salah satu aspek
yang penting dalam pengelolaan KPR. Oleh karenanya perlu didukung oleh
teknologi sistem informasi yang memiliki fasilitas dan sistem pengelolaan yang
memadai.
KRITERIA STANDAR
01. Sistem aplikasi sesuai dengan kebijakan KPR yang telah ditetapkan serta
memiliki fungsi pengelolaan yang memadai.
02. Dalam mengelola data:
a. Sistem dapat menjaga integritas dan keamanan data.
b. Originator memiliki Disaster Recovery System yang memadai.
03. Sistem mampu memproduksi laporan mengenai historical performance
termasuk prepayment risk, prepayment speed, probability default, foreclosure
risk dan loss severity.
04. Sistem mampu menghasilkan laporan yang akurat, tepat waktu dan relevan
secara berkala kepada pihak terkait, termasuk investor.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
01. Untuk mendukung pelaksanaan operasional secara memadai.
02. Menjamin kelancaran pelaporan kepada pihak-pihak terkait.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
01. Diperlukan sistem IT yang mampu membedakan:
a. Portofolio KPR milik Originator dengan KPR yang siap untuk dijual dan
yang telah dijual,
b. Perlakuan akuntansi atas pembayaran angsuran yang diterima dari
rekening konsumen yang telah dijual.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 05 MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM HALAMAN 2 / 2
SUB-BAB 01 TEKNOLOGI INFORMASI
TEKNOLOGI INFORMASI KOLOM VERIFIKASI
02. Backup dan business continuity planning merupakan agenda penting untuk
bahan penilaian perusahaan pemeringkat/rating agencies.
03. Penerapan teknologi informasi yang terpadu di dalam suatu organisasi dapat
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas suatu proses serta meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap konsumen.
04. Infrastruktur IT yang memadai dapat memberi kemampuan kepada Originator
untuk melakukan pengumpulan dan pemrosesan data dalam jumlah yang
lebih besar.
05. Penyajian informasi yang baik, akurat, tepat waktu dan relevan merupakan
faktor penting untuk kesuksesan bisnis apapun, begitu pula pengelolaan KPR
yang memberi informasi tentang baik tidaknya suatu kinerja.
06. Prinsip dasar dari suatu laporan keuangan adalah penyajian yang mengacu
kepada standar akuntansi yang telah ditetapkan sehingga dapat diterima
secara luas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman yang menyesatkan.
PENJELASAN LEBIH LANJUT
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB 05 MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM HALAMAN 1 / 1
SUB-BAB 02 SET-UP AND MAINTAINING LOAN FILE
SET-UP AND MAINTAINING LOAN FILE KOLOM VERIFIKASI
TINJAUAN UMUM
01. Originator perlu menetapkan batas waktu kepada petugas loan set–up untuk
memasukkan data dari Berkas Kredit ke dalam sistem servicing/ loan file
system.
02. Loan set-up merupakan refleksi dari Keputusan Kredit.
03. Pemeliharaan dan up-date data konsumen dilakukan oleh petugas
maintenance loan file dan memastikan bahwa data telah tersimpan secara
akurat.
KRITERIA STANDAR
01. Data yang masuk ke dalam sistem servicing harus akurat, bebas dari
kesalahan dan sesuai dengan hasil keputusan kredit.
02. Memiliki sistim pengamanan (security system) untuk menjaga integritas data
termasuk maintenance-nya.
ALASAN PENERAPAN KRITERIA STANDAR
Untuk menjaga akurasi dan transparansi data.
HAL PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
Pemeliharaan loan file yang paling sering dilakukan umumnya berkaitan dengan
collection1, prepayment2, perubahan suku bunga; klaim asuransi; pencairan dana
retensi (jika ada)
PENJELASAN LEBIH LANJUT
1 Lihat Bab Servicing Sub-bab Collection
2 Lihat Bab Servicing Sub-bab Prepayment
LAMPIRAN
#11
DAFTAR LAMPIRAN 01. Perjanjian Kredit 0101. Ketentuan dan Syarat Umum ....................... 0102. Perjanjian Kredit ....................... 0103. Akta Jaminan Fidusia ....................... 02. Formulir & Tabel 0201. Documents Checklist ....................... 0202. Formulir Permohonan KPR ....................... 0203. Lembaran Analisis Risiko ....................... 0204. Laporan Penilaian ....................... 0205. Worksheet Perhitungan LTV dan Angsuran KPR ....................... 0206.Tabel Angsuran ....................... 0207.Tabel Faktor Angsuran ....................... 0208.Tabel Penghasilan ....................... 0209.Kartu Jadwal Angsuran ....................... 0210.Amortisasi Angsuran ....................... 03. Mortgage Glosary ....................... 04. Ringkasan .......................
PERJANJIAN KREDIT
#11
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 1/18
Ketentuan-Ketentuan dan Syarat-Syarat Umum Perjanjian KPR (“Ketentuan dan Syarat Umum”)
PASAL 1
DEFINISI
Perkataan-perkataan yang dimulai dengan huruf besar mempunyai arti sebagaimana
tersebut di bawah ini:
(a) AJB atau Akta Jual Beli adalah perjanjian jual beli antara Penjual dan
DEBITUR atas Tanah dan Bangunan yang dibuat dalam bentuk akta PPAT.
(b) Angsuran adalah pembayaran-pembayaran kembali Hutang dalam sejumlah
uang yang wajib dibayar secara berkala, berturut-turut setiap bulan takwim,
oleh DEBITUR kepada BANK sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 1
Perjanjian Kredit.
(c) APHT atau Akta Pemberian Hak Tanggungan adalah akta yang dibuat oleh
PPAT untuk membebankan hak tanggungan tingkat pertama atas Tanah
dan/atau Bangunan milik DEBITUR untuk menjamin pelunasan Hutang yang
diberikan BANK.
(d) Asuransi adalah asuransi jiwa kredit DEBITUR dan asuransi kerugian atas
Bangunan untuk jumlah-jumlah dan syarat-syarat dan pada perusahaan
asuransi yang dapat diterima BANK, seperti disyaratkan dalam Pasal 10 di
bawah.
(e) Bangunan adalah bangunan rumah yang telah didirikan di atas Tanah berikut
turutannya, sebagaimana dirinci dalam Lampiran 2 Perjanjian Kredit, siap
pakai dan layak huni, yang dibeli oleh DEBITUR.
(f) BANK berarti PT. Bank _______________ dan/atau kuasa-kuasanya.
(g) Biaya KPR adalah biaya-biaya yang wajib dibayar oleh debitur kepada BANK
sehubungan dengan perjanjian kredit ini, termasuk biaya provisi, biaya
Notaris/PPAT, biaya pemasangan Hak Tanggungan, biaya pemasangan
fidusia, dan lain-lain biaya terkait.
(h) Bunga adalah jumlah yang wajib dibayar DEBITUR atas Pokok Kredit
terhutang dari waktu ke waktu berdasarkan ketentuan Pasal 3 di bawah
sebesar tingkat suku bunga yang ditentukan dalam Lampiran 1 Perjanjian
Kredit.
(i) DEBITUR adalah pihak yang menandatangani Perjanjian Kredit dengan BANK
dan menerima pinjaman sebesar Pokok Kredit yang diberikan BANK
berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditentukan dalam
Perjanjian Kredit ,dan Ketentuan dan Syarat Umum ini.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 2/18
(j) Denda adalah sejumlah persentase sebagaimana ditentukan dalam Lampiran
1 Perjanjian Kredit yang wajib dibayar DEBITUR atas keterlambatan
pembayaran angsuran terhitung sejak tanggal pembayaran wajib dilakukan
hingga tanggal pelunasannya.
(k) Hak Tanggungan adalah hak tanggungan yang dipasang atas Tanah dan
Bangunan berikut turutannya untuk jaminan pembayaran Hutang.
(l) Hutang adalah sejumlah kewajiban pembayaran DEBITUR kepada BANK
yang timbul dari dan berdasarkan Perjanjian Kredit, jumlah Pokok Kredit,
bunga yang belum dibayar, denda, biaya-biaya lain serta kewajiban
pembayaran lain, termasuk uang yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh BANK,
antara lain premi asuransi serta biaya-biaya dalam rangka penagihan kembali
jumlah Hutang dan biaya pemasangan dan eksekusi jaminan.
(m) Kejadian Kelalaian adalah salah satu peristiwa kelalaian yang disebut dalam
Pasal 12 di bawah.
(n) KPR atau Kredit Pemilikan Rumah adalah jenis kredit yang diberikan oleh
BANK kepada DEBITUR untuk digunakan DEBITUR dalam rangka membeli
Tanah dan Bangunan guna dimiliki, dihuni dan dipergunakan oleh DEBITUR
sendiri.
(o) Pelunasan Dipercepat adalah pembayaran lunas atas Hutang sebelum
berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kredit sebagaimana diatur dalam Pasal 5
di bawah.
(p) Pembeli Tagihan adalah pihak yang membeli Tagihan BANK terhadap
DEBITUR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Perjanjian Kredit.
(q) Pencairan Kredit adalah realisasi pemberian dan penyerahan Pokok Kredit
oleh BANK kepada DEBITUR setelah terpenuhinya syarat-syarat yang
ditentukan dalam Pasal 2 di bawah.
(r) Penerus Hak adalah pihak yang menggantikan atau meneruskan hak-hak
BANK dan penggantinya berdasarkan pengalihan umum atas segala hak dari
pihak yang mengalihkan.
(s) Penjual adalah orang atau badan hukum yang (membangun dan/atau)
menjual Tanah dan Bangunan sebagaimana disebutkan dalam Lampiran 1
Perjanjian Kredit.
(t) Perjanjian Kredit adalah perjanjian kredit yang ditandatangani oleh BANK dan
DEBITUR, termasuk lampiran-lampirannya yang adalah bagian tidak
terpisahkan, sebagaimana diubah, diperbaharui atau diperpanjang di
kemudian hari.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 3/18
(u) Pokok Kredit adalah sejumlah uang yang dipinjamkan oleh BANK kepada
DEBITUR sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Perjanjian Kredit.
(v) Perjanjian Jaminan adalah Hak Tanggungan, Hak Fidusia, jaminan
perorangan (borgtocht) dan lain-lain perjanjian jaminan Hutang.
(w) PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah pejabat yang diangkat
pemerintah khusus untuk membuat akta-akta yang berkaitan dengan
pengalihan dan pembebanan hak atas tanah dan/atau bangunan.
(x) PPJB atau Perjanjian Pengikatan Jual Beli adalah perjanjian pengikatan jual
beli mengenai Tanah dan Bangunan berikut turutannya antara Penjual dan
DEBITUR.
(y) Sistem Perhitungan Bunga adalah sistem perhitungan bunga sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 di bawah dan ditentukan BANK dalam Lampiran 1
Perjanjian Kredit.
(z) Sistem Perhitungan Bunga Anuitas yaitu perhitungan bunga secara tahunan
atas Pokok Kredit terhutang yang dibebankan setiap bulan sejak Tanggal
Pencairan Kredit, dimana untuk tahun pertama diperhitungkan dari jumlah
Pokok Kredit yang diberikan BANK kepada DEBITUR berdasarkan Perjanjian
Kredit ini, sedangkan bunga untuk tahun-tahun selanjutnya diperhitungkan dari
sisa jumlah Pokok Kredit terhutang pada tanggal dimulainya periode tahun
kredit berikutnya.
(aa) Sistem Perhitungan Bunga Efektif yaitu perhitungan bunga secara bulanan
dari sisa jumlah Pokok Kredit terhutang pada bulan sebelumnya dan
dibebankan setiap bulan dimuka.
(bb) Sistem Perhitungan Bunga Flat yaitu bunga yang dibebankan setiap bulan
dimuka adalah tetap sepanjang jangka waktu kredit, yang diperhitungkan dari
jumlah Pokok Kredit terhutang.
(cc) SKMHT atau Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan adalah surat
kuasa yang diberikan oleh DEBITUR kepada BANK danm berlaku efektif
dalam rangka pemasangan hak tanggungan atas Tanah dan Bangunan berikut
turutannya dan wajib diperbaharui.
(dd) Suku Bunga adalah tingkat suku bunga yang ditentukan BANK dari waktu ke
waktu sesuai ketentuan dalam Pasal 3 di bawah.
(ee) Tagihan BANK adalah segala tagihan BANK terhadap DEBITUR untuk
pembayaran Hutang berdasarkan Perjanjian Kredit.
(ff) Tanah adalah tanah yang terdaftar atas nama DEBITUR atau Penjual dalam
sertifikat hak atas tanah sebagaimana terlampir dalam Lampiran 2 Perjanjian
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 4/18
Kredit, bebas dari hak tanggungan dan beban-beban lain apapun, kecuali yang
telah diagunkan oleh Penjual kepada BANK.
(gg) Tanggal Pembayaran Angsuran adalah tanggal DEBITUR berkewajiban
membayar Angsuran untuk bulan sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 1
Perjanjian Kredit.
(hh) Tanggal Pencairan Kredit adalah tanggal dicairkannya Pokok Kredit oleh
BANK kepada DEBITUR.
PASAL 2
PENCAIRAN KREDIT DAN PERSYARATANNYA
1. Pencairan Kredit dilakukan BANK dengan pemindahbukuan ke rekening Penjual
sebagai pembayaran harga beli Tanah dan Bangunan untuk tujuan mana
DEBITUR dengan ini memberi kuasa kepada BANK untuk melakukan
pemindahbukuan dan tindakan-tindakan lain atas nama DEBITUR tanpa
mengurangi kewajiban DEBITUR dalam ayat 2 (d) di bawah.
2. Pencairan Kredit dilakukan secara sekaligus setelah dipenuhinya syarat-syarat
tersebut di bawah ini (syarat tertentu atas pertimbangan BANK dapat
dikesampingkan):
(a) Tanah sudah bersertipikat dan terdaftar atas nama Penjual;
(b) DEBITUR telah menyerahkan kepada BANK sebelum atau bersamaan
dengan pencairan Pokok Kredit:
(i) PPJB / AJB yang telah ditandatangani oleh Penjual dan DEBITUR;
(ii) Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) berikut lampirannya
(iii) SKMHT/APHT mengenai Tanah dan Bangunan yang telah
ditandatangani oleh DEBITUR dan BANK dalam bentuk dan dengan isi
yang dapat diterima BANK;
(iv) Asli polis asuransi jiwa kredit atas diri DEBITUR dan asli polis asuransi
kerugian atas Bangunan dalam jumlah pertanggungan yang ditentukan
BANK, dan di dalam polis mana BANK ditunjuk sebagai pihak yang
berhak menerima hasil klaim asuransi (Banker’s Clause);
(c) DEBITUR dan BANK telah menandatangani Perjanjian-perjanjian Jaminan;
(d) DEBITUR telah memberi kuasa dan petunjuk kepada PPAT/Notaris
bersangkutan atau kepada Penjual untuk menyerahkan langsung kepada
BANK asli sertipikat Hak Milik, atau Hak Guna Bangunan (HGB), dan asli
SKMHT atau APHT atau Sertipikat Hak Tanggungan, serta Sertipikat
Fidusia;
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 5/18
(e) DEBITUR telah membuka rekening pada BANK sesuai ketentuan dalam
Pasal 6 di bawah; dan
(f) Bukti pelunasan Biaya KPR.
PASAL 3
SUKU BUNGA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA
1. DEBITUR wajib membayar Bunga kepada BANK sesuai ketentuan dalam Pasal 3
Perjanjian Kredit, Bunga mana dapat berubah sesuai ketentuan dalam ayat 4 di
bawah.
2. Sistem Perhitungan Bunga dalam Perjanjian Kredit dapat berupa Sistem
Perhitungan Bunga Anuitas, Efektif, atau Flat sebagaimana ditentukan pada
Lampiran 1 Perjanjian Kredit, yang diperhitungkan atas Pokok Kredit terhutang
sejak Tanggal Pencairan Kredit sampai dengan tanggal dilunasinya seluruh
Hutang tersebut.
3. Bunga terhutang dan wajib dibayar sejak Tanggal Pencairan Kredit sampai
dengan tanggal Hutang lunas dibayar.
4. DEBITUR setuju bahwa BANK berhak mengubah Suku Bunga sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit dari waktu ke waktu berdasarkan
kebijaksanaan BANK dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan. BANK
akan memberitahukan perubahan ini melalui surat atau melalui pengumuman
pada kantor cabang BANK dan perubahan tersebut akan mulai berlaku bagi
pembayaran angsuran bulan berikutnya
5. Pemberitahuan perubahan Suku Bunga sebagaimana tersebut dalam ayat 4
Pasal ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit.
PASAL 4
PEMBAYARAN KEMBALI KREDIT
1. Kewajiban pembayaran Hutang secara Angsuran sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 6 Perjanjian Kredit dapat dilakukan DEBITUR secara tunai melalui loket-
loket di seluruh Kantor Cabang BANK, atau melalui pendebetan rekening
tabungan, atau melalui bank-bank lain yang ditentukan oleh BANK.
2. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perbankan yang berlaku, setiap
pembayaran yang diterima oleh BANK dari DEBITUR atas kewajiban
pembayaran Hutang diperhitungkan atau dibukukan oleh BANK ke dalam
rekening pinjaman DEBITUR dengan urutan pembayaran sebagai berikut :
a. denda atas tunggakan Angsuran;
b. biaya-biaya lain yang harus dibayar;
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 6/18
c. Bunga terhutang;
d. Pokok Kredit terhutang;
dengan ketentuan lebih lanjut, bahwa kewajiban-kewajiban pembayaran
Angsuran tertunggak didahulukan pelunasannya.
3. BANK tidak diwajibkan untuk mengirimkan surat-surat tagihan kepada DEBITUR,
sehingga dengan atau tanpa adanya surat tagihan, DEBITUR harus tetap
memenuhi pembayaran Angsuran sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam
Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
4. Apabila jadwal pembayaran Angsuran jatuh pada hari di luar hari kerja BANK,
maka pembayaran tersebut harus dilakukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari
kerja sebelum tanggal pembayaran Angsuran tersebut.
PASAL 5
PELUNASAN DIPERCEPAT
1. Pada prinsipnya, Pelunasan Dipercepat tidak diperbolehkan, namun apabila
DEBITUR bermaksud untuk tetap melunasi Hutangnya kepada BANK sebelum
berakhirnya jangka waktu kredit, maka DEBITUR harus mengajukan permohonan
tertulis kepada BANK untuk mendapat persetujuannya, dan wajib membayar
biaya penalti sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit, biaya
mana dapat diubah BANK dari waktu ke waktu dengan pemberitahuan kepada
DEBITUR.
2. Apabila DEBITUR hanya bermaksud melakukan Pelunasan Dipercepat sebagian,
maka jumlah pembayaran tersebut harus memenuhi jumlah minimum yang
ditetapkan oleh BANK dan wajib membayar biaya penalti sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 1 Perjanjian Kredit.
3. Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perbankan yang berlaku, pelunasan
Dipercepat sebagian sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini diperuntukkan
pembayaran dalam urutan sebagai berikut :
a. denda atas tunggakan Angsuran.
b. Biaya-biaya lain yang harus dibayar.
c. Bunga terhutang.
d. Pokok terhutang.
PASAL 6
PEMBUKAAN REKENING DAN KUASA PENDEBETAN
1. DEBITUR wajib untuk membuka rekening tabungan pada BANK selambat-
lambatnya pada tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit (bilamana DEBITUR
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 7/18
belum mempunyai rekening tabungan di BANK), dengan jumlah saldo minimum
tabungan sebesar 1 kali angsuran.
2. Dari waktu ke waktu DEBITUR wajib menyediakan dana yang cukup dalam
rekening tabungan tersebut untuk mempermudah pendebetan oleh BANK
sebagai pembayaran Angsuran pada saat jatuh tempo.
3. DEBITUR dengan ini menyatakan setuju bahwa pernyataan BANK mengenai
jumlah Hutang serta bagian-bagiannya yang dari waktu ke waktu terhutang oleh
DEBITUR kepada BANK berdasarkan catatan-catatan dalam buku BANK,
berlaku sebagai bukti sempurna dan mengikat terhadap DEBITUR, baik di depan
maupun di luar Pengadilan.
4. DEBITUR dengan ini memberi kuasa khusus dan wewenang penuh kepada
BANK untuk pada tanggal pembayaran Angsuran atau pada waktu lainnya yang
ditetapkan BANK sesuai ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit, untuk menarik
uang dari atau mendebet rekening tabungan DEBITUR tersebut di BANK, atau
rekening lainnya milik DEBITUR pada BANK bilamana rekening dimaksud tidak
mencukupi, sejumlah Angsuran yang wajib dibayar kepada BANK dan
pembayaran lainnya yang wajib dibayar DEBITUR.
5. Bilamana BANK menjual Tagihan BANK kepada pihak lain (Pembeli Tagihan)
sebagaimana ditentukan Pasal 14 di bawah, dan sehubungan dengan itu
bilamana diperlukan adanya bank lain untuk menggantikan BANK dalam
memberikan pelayanan atas kredit yang diberikan, termasuk dalam hal jasa
penagihan, sehingga memerlukan pemindahan rekening tabungan DEBITUR di
BANK ke rekening bank lain, DEBITUR dengan ini memberi kuasa khusus
kepada BANK untuk bertindak atas nama DEBITUR membuka rekening baru
pada bank lain yang menggantikannya dan memindahkan dana yang ada dalam
rekening BANK yang diperuntukan bagi pembayaran Hutang ke rekening
DEBITUR yang baru pada bank pengganti tersebut.1
6. Wewenang dan kuasa yang diberikan oleh DEBITUR dalam ayat (4) di atas
berlaku pula untuk bank pengganti yang ditunjuk sehingga berwenang untuk
menarik uang dari rekening DEBITUR sebagaimana dimaksud dalam ayat 5
diatas guna pembayaran Hutang, .
1 Note: Diperlukan aturan Bank Indonesia untuk mengatur hal ini, karena selama ini pembukaan
rekening harus melibatkan calon nasabah secara langsung. Perlu ada aturan teknis yang mengatur
pelaksanaan ini, misalnya mengenai kemungkinan specimen tandatangan nasabah yang ada pada
BANK dapat dipindahkan atau digunakan pula oleh bank pengganti.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 8/18
PASAL 7
AGUNAN KREDIT
1. Guna menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara sebagaimana
mestinya seluruh dan setiap Hutang yang terutang dan wajib dibayar DEBITUR
kepada BANK, baik yang saat ini ada, maupun yang timbul di kemudian hari, baik
berdasarkan Perjanjian Kredit maupun perjanjian-perjanjian jaminan terkait,
DEBITUR dengan ini setuju memberikan jaminan/agunan berupa:
(i) Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan untuk mana DEBITUR setuju
dan wajib untuk menandatangani APHT setiap saat dikehendaki BANK,
atau memberikan SKMHT kepada BANK dalam hal APHT tidak dapat
ditandatangani dengan segera;
(ii) Akta Jaminan Fidusia (dalam bentuk dan isi sebagaimana terlampir pada
Ketentuan dan Syarat Umum) atas:
(a) semua tagihan, hak, wewenang dan klaim uang ganti rugi asuransi
yang timbul berdasarkan polis asuransi kerugian dan asuransi jiwa
kredit yang sekarang telah ada dan dikemudian hari akan
dimiliki/dipunyai dan diperoleh DEBITUR terhadap perusahaan
asuransi manapun, mengenai kejadian yang diasuransi mengenai: (1)
Bangunan dan turutannya milik DEBITUR sebagaimana diuraikan
dalam Lampiran 2 Perjanjian Kredit; dan (2) diri DEBITUR terhadap
bahaya/risiko kecelakaan, kematian dan bahaya/risiko lain yang dapat
ditentukan oleh BANK; dan
(b) segala tagihan-tagihan terhadap Pemerintah Pusat maupun Daerah
yang timbul bilamana hak DEBITUR atas Tanah sesuatu saat
diputuskan/diakhiri sebelum batas waktunya berakhir.
2. DEBITUR menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk
memberikan bantuan sepenuhnya guna memungkinkan BANK melaksanakan
segala haknya sebagai pihak dijamin terutama bilamana terjadi kelalaian tersebut
dalam Pasal 12 di bawah, selanjutnya semua surat/dokumennya dikuasai oleh
BANK sampai seluruh jumlah Hutang dilunasi.
3. DEBITUR wajib menyerahkan pada dan BANK berhak menguasai :
- asli sertipikat Tanah dan AJB;
- asli IMB mengenai Bangunan;
- asli sertipikat Hak Tanggungan;
- asli polis asuransi;
- asli sertipikat Fidusia.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 9/18
4. DEBITUR wajib mengosongkan dan meninggalkan Tanah dan Bangunan
selambat-lambatnya satu bulan dimuka sebelum tanggal lelang Tanah dan
Bangunan yang diberitahu oleh BANK atau oleh pihak yang menggantikan BANK
dengan sanksi membayar uang denda sebesar [Rp. 1.000.000,- (satu juta
Rupiah)] untuk tiap hari keterlambatan, denda mana bila tidak dibayar
diperhitungkan menjadi bagian dari Hutang.
5. BANK wajib mengembalikan bukti-bukti kepemilikan Tanah dan Bangunan
kepada DEBITUR bila kredit telah dinyatakan lunas oleh BANK, sepanjang
sertipikat Tanah dan Bangunan telah diserahkan kepada BANK.
PASAL 8
AGUNAN TAMBAHAN
1. Apabila BANK berpendapat bahwa jaminan-jaminan yang tersebut pada ayat (1)
Pasal 7 di atas tidak mencukupi atau tidak lagi mencukupi untuk menjamin
pembayaran Hutang, DEBITUR menyetujui dan berkewajiban serta
mengikatkan diri untuk atas permintaan pertama dari BANK :
a. membayar kepada BANK sejumlah uang untuk menutupi kekurangan
agunan kredit tersebut;
b. menambah barang-barang/benda-benda lainnya untuk dijadikan agunan
tambahan;
c. menunjuk dan menghadirkan pihak ketiga untuk ikut menjamin pelunasan
Hutang (borgtocht/jaminan perorangan), pengikatan mana dibuat dalam
suatu perjanjian tersendiri.
2. Semua jaminan tambahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian Kredit.
PASAL 9
PERNYATAAN-PERNYATAAN JAMINAN DEBITUR
DEBITUR dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa :
(a) DEBITUR (bila menikah dan tidak membuat Perjanjian Kawin) telah mendapat
persetujuan dari suami/isteri DEBITUR;
(b) tidak ada tuntutan/sengketa terhadap diri DEBITUR maupun terhadap Tanah dan
Bangunan;
(c) DEBITUR tidak mempunyai hutang-hutang lain kepada pihak siapapun juga,
selain Hutang berdasarkan Perjanjian Kredit, hutang dagang yang timbul dari
usaha sehari-hari (bila DEBITUR berdagang), dan hutang-hutang yang
dinyatakan DEBITUR dalam formulir permohonan kredit (bila ada);
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 10/18
(d) DEBITUR tidak mempunyai tunggakan-tunggakan pajak, kecuali yang
diperkenankan oleh perundang-undangan dan DEBITUR tidak terlibat dalam
perselisihan dengan Kantor Pajak;
(e) DEBITUR bukan PENJAMIN dan/atau PEMBERI JAMINAN (bila ada) tidak
dinyatakan pailit dan tidak menunda pembayaran hutang-hutangnya dan tidak
kehilangan haknya untuk mengurus atau menguasai harta bendanya;
(f) DEBITUR telah mengungkapkan sebenar-benarnya segala hal dan informasi
yang layak kepada BANK, baik dalam formulir permohonan, formulir lainnya,
maupun dalam wawancara, dan tidak ada informasi penting yang tidak
disampaikan kepada BANK, informasi mana bila dikemukakan akan
mempengaruhi penilaian BANK dalam mempertimbangkan pemberian Hutang.
PASAL 10
ASURANSI
1. DEBITUR berkewajiban untuk menutup dan mempertahankan selama masa
Perjanjian Kredit:
(i) asuransi jiwa kredit atas diri DEBITUR; dan
(ii) asuransi kerugian atas Bangunan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
lain-lain bahaya dalam arti luasnya (seperti tanah longsor, gempa bumi,
banjir) yang dianggap perlu oleh BANK;
untuk jumlah pertanggungan yang dipandang cukup oleh dan dengan syarat-
syarat yang dianggap baik oleh BANK pada perusahaan asuransi yang ditunjuk
atau dapat diterima oleh BANK, dengan ketentuan asli surat polis asuransi
bersangkutan memuat Banker’s Clause guna kepentingan BANK, Penerus Hak
dan Pembeli Tagihan dengan kewajiban DEBITUR untuk menyerahkan asli polis
dan asli kwitansi premi pada BANK untuk disimpan oleh BANK.
2. Polis wajib diperpanjang sebelum masa berakhirnya bilamana dianggap perlu
oleh BANK, dan BANK dengan ini dikuasakan untuk menutup dan membayar
premi-premi asuransi-asuransi tersebut atas beban DEBITUR, termasuk
menerima dan menyimpan asli polis perpanjangannya.
3. Dalam hal terjadi sesuatu kejadian Kelalaian dan/atau kejadian yang
menimbulkan kewajiban pembayaran oleh perusahaan asuransi, uang hasil klaim
asuransi dimaksud menjadi hak BANK (dan/atau Penerus Hak dan Pembeli
Tagihan) (mengenai asuransi kebakaran sesuai ketentuan Pasal 297 Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang) dan BANK (dan/atau Penerus Hak dan
Pembeli Tagihan) berhak dan dengan ini diberi kuasa untuk menerima seluruh
uang hasil klaim asuransi itu guna pembayaran (sebagian) Hutang dengan
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 11/18
ketentuan, jika jumlah uang ganti rugi asuransi tidak mencukupi untuk membayar
Hutang, maka DEBITUR berkewajiban untuk membayar sisanya, sedangkan jika
jumlah uang ganti rugi asuransi melebihi jumlah Hutang, maka BANK (dan/atau
Penerus Hak dan Pembeli Tagihan) berkewajiban untuk mengembalikan
kelebihan itu kepada DEBITUR. Bilamana DEBITUR meninggal dunia, uang
penanggungan asuransi jiwa DEBITUR menjadi hak dan diterima oleh BANK
untuk diperhitungkan dengan Hutang.
PASAL 11
PENGHUNIAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN/RUMAH
1. DEBITUR wajib untuk segera menempati Bangunan/rumah yang dijadikan
agunan kredit.
2. Hunian segera oleh DEBITUR sendiri (dan keluarga) atas Bangunan merupakan
syarat mutlak pemberian kredit sehingga apabila dalam waktu 100 (seratus) hari
setelah serah terima Tanah dan Bangunan dari penjual kepada DEBITUR dan,
DEBITUR tetap belum menghuni rumah tersebut, maka telah terjadi cidera janji
dan BANK berhak untuk melakukan tindakan pengosongan dan eksekusi atas
agunan yang diberikan
3. DEBITUR, menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk :
a. menempati Bangunan/rumah tersebut secara layak;
b. memeliharanya dengan baik atas biaya sendiri;
c. memperbaiki atas beban DEBITUR sendiri segala kerusakan yang terjadi
atas Bangunan/rumah tersebut, dan memberitahukannya pada BANK
d. membayar berbagai kewajiban atas berbagai fasilitas atau jasa yang
diberikan pihak lain seperti antara lain langganan listrik, langganan air bersih
dan sebagainya secara tertib dan teratur;
e. membayar Pajak Bumi dan Bangunan serta pajak, retribusi maupun
pungutan-pungutan lain dari Instansi Berwenang yang lazim dikenakan
terhadap pemilik/penghuni rumah secara tepat dan teratur;
f. memperpanjang jangka waktu hak atas Tanah yang diagunkan kepada BANK
tepat waktu dan tidak melewati 2 (dua) tahun sebelum berakhirnya jangka
waktu hak DEBITUR atas Tanah.
4. DEBITUR tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK dilarang untuk:
a. mengubah bentuk atau konstruksi Bangunan/rumah tersebut yang
mengakibatkan berkurangnya nilai agunan;
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 12/18
b. membebani lagi Bangunan/rumah tersebut dengan Hak Tanggungan atau
dengan sesuatu jenis pembebanan lain apapun juga untuk kepentingan pihak
lain kecuali BANK;
c. menyewakan, menjual atau mengijinkan penempatan atau penggunaan
maupun menguasakan harta tersebut kepada pihak lain;
d. menerima uang muka, sewa atau sesuatu pembayaran lainnya atau
pembayaran kompensasi dimuka terhadap sewa-menyewa penempatan,
penjualan atau sesuatu bentuk penguasaan lainnya atas Tanah dan
Bangunan dari pihak lain.
PASAL 12
KEJADIAN KELALAIAN
1. Menyimpang dari jadwal pembayaran kembali Hutang yang ditentukan dalam
Perjanjian Kredit, BANK berhak dengan pemberitahuan kepada DEBITUR untuk
menuntut/menagih pembayaran seluruh Hutang yang terhutang dengan seketika
dan sekaligus, dan DEBITUR wajib membayar Hutang segera dan sekaligus
tanpa diperlukan somasi/teguran lebih lanjut. Bila DEBITUR alpa membayar
seluruh Hutang segera dan sekaligus, BANK berhak melaksanakan eksekusi
atas barang agunan, bilamana terjadi salah satu hal atau peristiwa Kelalaian
dibawah ini ;
a. bilamana suatu Angsuran atau bunga atau lain-lain jumlah uang yang
terhutang, tidak dibayar lunas pada waktunya dan dengan cara sebagaimana
ditentukan dalam Perjanjian Kredit, dalam hal mana lewatnya waktu saja
telah memberi bukti yang cukup dan sah bahwa DEBITUR telah melalaikan
kewajibannya;
b. bilamana DEBITUR lalai memenuhi atau melanggar salah satu ketentuan-
ketentuan lainnya dari kewajiban pembayarannya menurut Perjanjian Kredit
dan/atau kewajiban-kewajiban yang termaktub dalam Perjanjian-perjanjian
Jaminan yang dianggap material oleh BANK;
c. bilamana suatu pernyataan, keterangan atau dokumen yang diberikan
sehubungan dengan Perjanjian Kredit dan/atau perjanjian-perjanjian jaminan
ternyata tidak benar; atau diketahui dikemudian hari bahwa sesuatu hal yang
oleh BANK dianggap penting dalam mengambil keputusan memberikan kredit
ini tidak diungkapkan oleh DEBITUR;
d. bilamana DEBITUR tidak menempati Tanah dan Bangunan dalam batas
waktu 100 hari sejak tanggal serah terima rumah ;
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 13/18
e. bilamana DEBITUR dan/atau pihak lain mengajukan permohonan agar
DEBITUR dinyatakan pailit kepada Pengadilan atau mengadakan
permohonan penundaan pembayaran hutang-hutangnya atau bilamana
karena sebab apapun DEBITUR tidak berhak lagi mengurus dan menguasai
kekayaannya;
f. bilamana DEBITUR meninggal dunia atau dinyatakan berada dibawah
pengampuan (“onder curatele gesteld”);
g. DEBITUR membuat atau menyebabkan atau menyetujui dilakukan atau
membiarkan dilakukan suatu tindakan yang membahayakan atau dapat
membahayakan, mengurangi nilai atau meniadakan agunan atas kredit yang
telah diterima;
h. bilamana terjadi suatu bahaya terhadap Bangunan yang diasuransikan dan
mewajibkan perusahaan asuransi membayar uang asuransinya;
i. bilamana kekayaan DEBITUR seluruhnya atau sebagian disita oleh
Pengadilan atau Kantor Pajak;
j. bilamana DEBITUR telah lalai membayar Hutang yang jatuh waktu atau
melanggar atau tidak memenuhi sesuatu ketentuan dalam suatu perjanjian
dengan pihak lain dan pelanggaran tersebut mengakibatkan atau
memberikan hak kepada pihak lain untuk menagih kembali uang terhutang
dengan seketika dan sekaligus sebelum tanggal jatuh waktu pembayaran
yang telah ditentukan atau bilamana karena pelanggaran dari perjanjian yang
dijamin DEBITUR, DEBITUR wajib membayar hutang dijamin;
k. bilamana hak DEBITUR atas Tanah berakhir karena sebab apapun termasuk
bilamana hak atas Tanah diakhiri sebelum waktunya;
l. bilamana Hak Tanggungan Pertama atas Tanah dan Bangunan terdaftar atas
nama BANK (dan/atau Penerus Hak dan/atau untuk kepentingan Pembeli
Tagihan) atau Jaminan Fidusia berakhir karena sebab apapun atau tidak
dapat dilaksanakan karena sebab apapun;
m. suatu kejadian yang dengan lewatnya waktu atau pemberitahuan atau kedua-
duanya akan menjadi kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini.
2. Apabila setelah terjadi suatu Kelalaian, DEBITUR tidak dapat melunasi seluruh
sisa Hutang pembayarannya dengan seketika dan sekaligus yang ditagih oleh
BANK maka DEBITUR mengikatkan diri untuk mengosongkan tanah dan
Bangunan yang telah diagunkan oleh DEBITUR kepada BANK, selambat-
lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
perintah BANK, tanpa syarat dan ganti rugi apapun juga.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 14/18
3. Apabila DEBITUR ternyata tidak mengosongkan Tanah dan Bangunan dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam ayat (2) Pasal ini, maka BANK berhak untuk
meminta bantuan pihak yang berwenang guna mengeluarkan DEBITUR dari
Tanah dan Bangunan untuk mengosongkannya dan segala harta benda
DEBITUR, tanpa kewajiban membayar kerugian.
PASAL 13
PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
TERHADAP BARANG AGUNAN
1. Selama DEBITUR belum melunasi seluruh Hutangnya yang timbul dari Perjanjian
Kredit ini, BANK berhak setiap saat yang dianggap layak oleh BANK, melakukan
pemeriksaan terhadap barang agunan dan meminta keterangan-keterangan yang
diperlukan.
2. Apabila terjadi sesuatu Kelalaian seperti dimaksud Pasal 12 di atas, maka BANK
berhak setiap saat melakukan tindakan terhadap Tanah dan Bangunan yang
diagunkan yaitu BANK berhak (dan dengan ini diberi kuasa oleh DEBITUR) untuk
memasuki dan menguasai Tanah dan Bangunan dan melakukan segala tindakan
tanpa yang perlu kecuali untuk menjalankan penjualan eksekusi.
3. DEBITUR menyetujui dan diwajibkan serta mengikatkan diri untuk memberi
bantuan pada BANK dan Pembeli Tagihan, memberikan keterangan-keterangan
yang diperlukan pada umumnya melakukan segala apa yang perlu agar dapat
menjalankan segala hak-haknya atas Tanah dan Bangunan dan lain-lain apa
yang dijanjikan.
PASAL 14
PENYERAHAN PIUTANG KEPADA PIHAK LAIN
1. Sehubungan dengan penyerahan Tagihan BANK sebagaimana ditentukan dalam
Perjanjian Kredit, DEBITUR menegaskan telah mengetahui dan menyetujui
bahwa pihak yang menggantikan kedudukan BANK demi hukum memperoleh
dan mendapatkan manfaat dari segala hak dan agunan yang melekat pada
Tagihan tanpa kecuali, termasuk tanpa pembatasan berdasarkan (i) Hak
Tanggungan, (ii) hak milik fidusia atas uang pembayaran tagihan-tagihan
sebagaimana dimaksud dalam Ketentuan dan Syarat Umum Pasal 7 ayat 1 (ii) di
atas, (iii) hak untuk menyimpan atau menunjuk pihak lain untuk menyimpan
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 15/18
segala dokumentasi Hutang dan Perjanjian Jaminan, dan (iv) hak untuk menarik
uang dari dan meminta BANK mendebet rekening DEBITUR untuk pembayaran
Angsuran sesuai ketentuan Pasal 6 di atas.
2. DEBITUR memberi persetujuan dan kuasa sepenuhnya (dengan hak substitusi)
kepada BANK dan para Penerus Hak dan/atau para Pembeli Tagihan untuk:
(i) melakukan segala tindakan yang diperlukan dan berguna untuk
mengalihkan Perjanjian Kredit dan/atau Tagihan BANK berikut semua hak
dan kewajiban yang timbul dari padanya dan/atau untuk menjual Tagihan
BANK untuk Hutang yang belum dibayar kepada pihak lain dan/atau
mengadakan subrogasi dan/atau novasi kreditur;
(ii) menyatakan dan memberitahu pada Pembeli Tagihan dan lain pihak
berkepentingan bahwa DEBITUR mengakui dan menerima penjualan dan
cessie atas Tagihan BANK terhadap DEBITUR dan/atau subrogasi
dan/atau novasi kreditur, dimana BANK diganti sebagai kreditur
berdasarkan Perjanjian Kredit ini oleh Pembeli Tagihan;
(iii) mengungkap data-data keuangan dan lain-lain mengenai DEBITUR yang
berkaitan dengan Perjanjian Kredit ini kepada calon Pembeli Tagihan
bilamana hendak menjual Tagihan BANK terhadap DEBITUR;
(iv) menyerahkan segala dokumentasi mengenai Hutang dan Tagihan pada
Pembeli Tagihan atau pihak yang ditunjuk Pembeli Tagihan;
(v) menggabungkan Tagihan-tagihan BANK terhadap para debiturnya,
termasuk Tagihan terhadap DEBITUR dalam satu portfolio Tagihan untuk
dimiliki bersama oleh multi-kreditur secara proporsional atas portfolio
Tagihan-tagihan itu dalam rangka penjualan dan sekuritisasi Tagihan-
tagihan, sepanjang tidak menyebabkan beban tambahan bagi DEBITUR;
dan
(vi) pada umumnya BANK dan Pembeli Tagihan dikuasakan oleh DEBITUR
dengan ini untuk melakukan segala tindakan tanpa kecuali untuk
mencapai tujuan tersebut di atas serta untuk menyatakan, sesuai pasal
613 KUHPer, bahwa DEBITUR mengetahui, mengakui dan menyetujui
adanya penjualan dan cessie Tagihan BANK.
PASAL 15
PELEPASAN HAK KOMPENSASI
DEBITUR dengan ini melepaskan hak untuk menuntut kompensasi berdasarkan
ketentuan Pasal 1425 sampai dengan 1429 KUHPer atas tagihan-tagihannya
terhadap BANK atau Penerus Hak atau Pembeli Tagihan, dan hak untuk
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 16/18
mengajukan tuntutan-tuntutan balik terhadap BANK atau Penerus Hak atau Pembeli
Tagihan.
PASAL 16
IKATAN-IKATAN DEBITUR
DEBITUR berjanji dan menyetujui bahwa selama Perjanjian Kredit berlangsung
sampai dengan semua Hutang dibayar lunas oleh DEBITUR kepada BANK :
(I) DEBITUR wajib melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
(1) menggunakan Pokok Kredit semata-mata guna membiayai pembelian
Tanah dan Bangunan;
(2) menutup asuransi sesuai ketentuan Pasal 10 di atas;
(3) memelihara Bangunan tetap dalam keadaan layak huni sesuai ketentuan
Pasal 11;
(4) mengikat Tanah dan Bangunan dengan Hak Tanggungan terdaftar tingkat
pertama dan (bila diminta peringkat ke-2 dan seterusnya untuk
kepentingan) BANK sesuai peraturan yang berlaku dan dengan syarat-
syarat serta ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh BANK;
(5) memberikan keterangan-keterangan secara benar atas pertanyaan-
pertanyaan pihak BANK dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan
barang agunan;
(6) apabila DEBITUR mempunyai hubungan rekening atau simpanan
dengan/pada bank-bank lembaga keuangan lainnya, DEBITUR wajib
mengungkapkan secara penuh setiap rekening yang telah dibuka oleh
DEBITUR pada lembaga keuangan atau lembaga lainnya;
(7) memberi wewenang pada BANK atau penggantinya untuk mengirim
laporan rekening pinjaman DEBITUR pada Pembeli Tagihan;
(8) atas permintaan BANK, mengubah dan menandatangani perubahan-
perubahan Perjanjian Jaminan agar BANK memperoleh manfaat penuh
dari perjanjian-perjanjian jaminan itu, dan untuk itu DEBITUR memberi
kuasa pada BANK dan/atau Penerus Hak dan/atau Pembeli Tagihan
untuk menandatangani akta-akta perubahan itu dan melakukan
perbuatan-perbuatan berkenaan tanpa kecuali;
(9) membayar segala pajak terhutang termasuk pajak-pajak atas Tanah dan
Bangunan dan semua kewajiban-kewajiban pembayaran/retribusi lain
tepat pada waktunya; dan
(10) memperbaharui asuransi dan membayar segera premi-premi
asuransinya.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 17/18
PASAL 17
TIMBUL DAN BERAKHIRNYA HAK-HAK DAN KEWAJIBAN
1. Perjanjian Kredit berlaku efektif dan mengikat kedua belah pihak sejak
ditandatanganinya.
2. Dalam hal DEBITUR telah melunasi seluruh Hutangnya, BANK akan
mengeluarkan surat pernyataan lunas untuk keperluan roya hak tanggungan.
Biaya roya hak tanggungan tersebut menjadi beban DEBITUR.
3. Selanjutnya BANK wajib menyerahkan kembali kepada DEBITUR semua surat-
surat dan atau dokumen-dokumen mengenai barang agunan, serta surat-surat
bukti lainnya yang disimpan atau dikuasai BANK.
4. Dalam hal DEBITUR meninggal dunia, pengambilan surat-surat atau dokumen-
dokumen sebagaimana yang disebut ayat (3) pada Pasal ini berdasarkan
adanya:
a. Surat Keterangan Ahli Waris, yang dibuat oleh Ahli Waris yang bersangkutan
sendiri, yang disaksikan oleh Lurah dan diketahui oleh Camat dari Desa &
Kecamatan tempat tinggal almarhum bagi mereka yang berlaku Hukum Waris
Adat, atau
b. Surat Keterangan Hak Waris, yang dibuat oleh Notaris, bagi mereka yang
berlaku Hukum Waris KUH Perdata/BW, atau
c. Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat oleh Balai Harta Peninggalan, bagi
mereka yang berlaku Hukum Waris lainnya, misalnya Warga Negara
Indonesia keturunan India.
PASAL 18
KUASA YANG TIDAK DAPAT DITARIK KEMBALI
Semua kuasa yang dibuat dan diberikan oleh DEBITUR kepada BANK (dan/atau
Penerus Hak serta pihak lain yang membeli dan menerima penyerahan tagihan dari
BANK) berdasarkan Perjanjian Kredit maupun Ketentuan dan Syarat Umum ini
merupakan bagian yang terpenting dan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari
Perjanjian Kredit, yang tanpa adanya kuasa-kuasa itu Perjanjian Kredit tidak akan
dibuat, dan dengan demikian maka kuasa-kuasa tersebut tidak dapat ditarik kembali
atau berakhir karena sebab-sebab apapun juga, termasuk tetapi tidak terbatas pada
sebab-sebab termaktub dalam Pasal 1813, 1814, dan 1816 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata, selama masih ada kewajiban DEBITUR yang terhutang terhadap
BANK (dan/atau Penerus Hak serta pihak lain kepada siapa BANK telah menjual
tagihannya terhadap DEBITUR) dan setiap kuasa tersebut diberikan dengan hak
substitusi atau hak untuk mengalihkan kuasa.
0101. Ketentuan dan Syarat Umum 18/18
PASAL 19
ALAMAT PIHAK-PIHAK
1. Seluruh pembayaran Hutang dan setiap bagian dari Hutang harus dilakukan
pada Kantor (cabang) BANK yang telah ditentukan, pada jam-jam kerja dari
Kantor yang bersangkutan.
2. Semua surat menyurat dan pernyataan tertulis yang timbul dari dan berakar pada
Perjanjian Kredit dianggap telah diserahkan dan diterima apabila dikirimkan
kepada :
a. Pihak BANK dengan alamat kantor cabang yang bersangkutan.
b. DEBITUR dengan alamat rumah atau alamat kantor DEBITUR yang
tercantum pada formulir permohonan kredit atau alamat yang tercantum pada
Perjanjian Kredit.
3. Kedua belah pihak masing-masing akan memberitahukan secara tertulis pada
kesempatan pertama secepatnya setiap terjadi perubahan alamat, DEBITUR
pindah/tidak lagi menghuni rumah yang bersangkutan dan sebagainya.
PASAL 20
SATU KESATUAN PERJANJIAN
Semua ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Ketentuan dan Syarat Umum
ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahakan dengan dan merupakan bagian
dari Perjanjian Kredit.
0102. Perjanjian Kredit 1/7
PERJANJIAN KREDIT
Nomor :
Perjanjian Kredit ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, ___________, tanggal
___________________ dua ribu _____ (__-__-200__), oleh dan antara:
1. -PT BANK ____________, berkedudukan di _________, berkantor pusat di
_______, yang dalam hal ini bertindak melalui kantor cabang di ________, Jalan
___________, (selanjutnya bersama dengan para pengganti/penerus hak disebut
“BANK”).
2. -__________________, bertempat tinggal di ___________, Jalan __________,
pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor _____________, yang dikeluarkan oleh
________________, berlaku hingga tanggal __________,
-dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan untuk melakukan tindakan hukum
dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari suami/isterinya1) [yang turut hadir
menandatangani Perjanjian Kredit ini] (selanjutnya disebut “DEBITUR”).
-Para pihak telah saling setuju dan sepakat untuk membuat dan melaksanakan
Perjanjian Kredit ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DEFINISI
Perkataan-perkataan yang dimulai dengan huruf besar mempunyai arti sebagaimana
didefinisikan dalam Pasal 1 Ketentuan-Ketentuan dan Syarat-Syarat Umum Perjanjian
KPR yang ditetapkan BANK (“Ketentuan dan Syarat Umum”) terlampir yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kredit ini.
PASAL 2
JUMLAH POKOK KREDIT
BANK setuju untuk memberikan fasilitas kredit kepada DEBITUR berdasarkan
ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit sampai setinggi-tingginya dalam jumlah
yang disebut dalam Lampiran 1 huruf (a) (selanjutnya disebut ”Pokok Kredit”) untuk
tujuan membiayai pembelian Tanah dan Bangunan sebagaimana diuraikan dalam
Lampiran 2 Perjanjian Kredit ini.
1 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
0102. Perjanjian Kredit 2/7
PASAL 3
PENCAIRAN KREDIT
1. Realisasi pemberian atau pencairan Pokok Kredit (selanjutnya disebut “Pencairan
Kredit”) dilakukan BANK secara sekaligus dan tunduk pada syarat-syarat
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2 Ketentuan dan Syarat Umum.
2. Dengan adanya Pencairan Kredit, DEBITUR mengaku telah berhutang sejumlah
Pokok Kredit.
PASAL 4
JANGKA WAKTU KREDIT DAN JATUH TEMPO KREDIT
1. Pinjaman Pokok diberikan untuk jangka waktu sebagaimana tercantum pada
Lampiran 1 huruf (b) Perjanjian Kredit ini, terhitung sejak tanggal Pencairan Kredit,
dan wajib telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo kredit sebagaimana ditentukan
dalam Lampiran 1 huruf (c) Perjanjian Kredit ini (”Tanggal Jatuh Tempo”).
2. Selama Hutang (sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Ketentuan dan Syarat
Umum) belum dibayar lunas pada Tanggal Jatuh Tempo, Perjanjian Kredit ini tetap
berlaku.
PASAL 5
SUKU BUNGA DAN PROVISI
1. DEBITUR wajib membayar Bunga kepada BANK sesuai dengan suku bunga
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 huruf (d) Perjanjian Kredit ini yang
diperhitungkan berdasarkan Sistem Perhitungan Bunga sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 1 huruf (e) Perjanjian Kredit ini.
2. Atas fasilitas kredit yang diberikan BANK, DEBITUR wajib membayar provisi
dalam jumlah sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 1 huruf (f) Perjanjian
Kredit ini.
PASAL 6
PEMBAYARAN KEMBALI KREDIT
DEBITUR wajib membayar kembali Hutang secara Angsuran dalam jumlah dan jadwal
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam Lampiran 1 huruf (g) dan (h) Perjanjian
Kredit ini sampai seluruh Hutang lunas, tanpa mengurangi ketentuan kelalaian
sebagaimana diatur dalam Pasal 12 Ketentuan dan Syarat Umum yang mengakibatkan
kewajiban pembayaran seluruh Hutang yang terhutang dengan seketika dan sekaligus.
0102. Perjanjian Kredit 3/7
PASAL 7
DENDA TUNGGAKAN
Atas keterlambatan pembayaran Angsuran pada tanggal yang telah ditentukan,
DEBITUR dikenakan denda keterlambatan sebesar prosentase yang tercantum pada
Lampiran 1 huruf (i) Perjanjian Kredit ini.
PASAL 8
AGUNAN
1. Guna menjamin pembayaran kembali dengan tertib dan secara sebagaimana
mestinya seluruh dan setiap Hutang yang terutang dan wajib dibayar DEBITUR
kepada BANK, baik yang ada saat ini, maupun yang timbul di kemudian hari, baik
berdasarkan Perjanjian Kredit ini maupun perjanjian-perjanjian jaminan terkait,
DEBITUR dengan ini setuju memberikan agunan berupa :
i. Hak Tanggungan atas Tanah dan Bangunan sebagaimana diuraikan dalam
Lampiran 2 Perjanjian Kredit;
ii. Jaminan Fidusia atas tagihan-tagihan berupa klaim asuransi jiwa, asuransi
kerugian, dan tagihan terhadap pemerintah sehubungan pemutusan/
pencabutan hak atas tanah sebagaimana diuraikan dalam Pasal 7 ayat (1)(ii)
Ketentuan dan Syarat Umum.
2. Apabila BANK berpendapat bahwa agunan yang diberikan pada ayat (1) Pasal ini
tidak mencukupi atau tidak lagi mencukupi untuk menjamin pembayaran Hutang,
DEBITUR menyetujui dan berkewajiban serta mengikatkan diri untuk atas
permintaan pertama dari BANK untuk memberikan tambahan agunan
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 8 Ketentuan dan Syarat Umum.
PASAL 9
BIAYA-BIAYA
1. Semua biaya dan ongkos yang timbul untuk menyiapkan, menanda-tangani serta
untuk melaksanakan Perjanjian Kredit ini termasuk tanpa pembatasan biaya
hukum, biaya notaris, biaya perkara dan biaya pengacara yang ditunjuk untuk
melakukan penagihan terhadap DEBITUR, dipikul dan dibayar oleh DEBITUR.
2. Apabila karena satu dan lain hal biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan
Perjanjian Kredit dibayarkan lebih dahulu oleh BANK, maka DEBITUR mengakui
biaya-biaya tersebut sebagai Hutangnya dan wajib melunasinya kepada BANK,
kecuali diatur lain dalam Perjanjian Kredit.
0102. Perjanjian Kredit 4/7
PASAL 10
PENYERAHAN TAGIHAN BANK KEPADA PIHAK LAIN
1. DEBITUR mengetahui, mengakui dan menyetujui bahwa BANK berhak untuk
menjual dan menyerahkan Tagihan BANK terhadap DEBITUR berikut semua
Perjanjian Jaminan kepada pihak lain (Pembeli Tagihan) yang ditetapkan oleh
BANK.
2. Apabila BANK melaksanakan penyerahan (cessie) Tagihan BANK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini sehingga kedudukannya sebagai kreditur
digantikan oleh Pembeli Tagihan, DEBITUR setuju untuk melepaskan haknya
berdasarkan Pasal 613 ayat (2) KUHPer untuk diberitahu melalui juru sita dengan
pemberitahuan khusus kepada DEBITUR mengenai adanya pengalihan hak
(cessie). DEBITUR setuju, bilamana pemberitahuan akan dilakukan, BANK dapat
melakukan pemberitahuan terjadinya cessie melalui surat dan/atau dengan
pengumuman yang di tempelkan di kantor pusat maupun kantor-kantor cabang
BANK, dan/atau melalui surat kabar, dan/atau dengan cara lainnya yang ditentukan
BANK.
3. Adanya penyerahan Tagihan BANK kepada Pembeli Tagihan tidak mempengaruhi
sama sekali pelaksanaan kewajiban DEBITUR berdasarkan Perjanjian Kredit ini.
4. Selama DEBITUR belum diberitahu mengenai adanya penyerahan Tagihan BANK
kepada Pembeli Tagihan, DEBITUR tetap wajib melakukan pembayaran kepada
BANK.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyerahan Tagihan BANK diatur dalam Pasal 14
Ketentuan dan Syarat Umum.
PASAL 11
LAIN-LAIN
1. Perjanjian Kredit ini berikut lampiran-lampirannya, termasuk ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat yang tercantum dalam Ketentuan dan Syarat Umum, merupakan
satu kesatuan perjanjian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Kredit ini.
2. DEBITUR tidak dapat mengalihkan segala hak dan kewajibannya berdasarkan
Perjanjian Kredit kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
BANK (dan/atau pihak lain kepada siapa BANK telah menjual tagihannya terhadap
DEBITUR).
3. Semua pemberitahuan tertulis dari BANK dan semua surat menyurat antara BANK
dan DEBITUR dalam pelaksanaan Perjanjian Kredit ini mengikat dan harus ditaati
oleh DEBITUR.
0102. Perjanjian Kredit 5/7
4. Mengenai Perjanjian Kredit, DEBITUR dengan ini melepaskan hak untuk
membatalkan Perjanjian Kredit sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1266 dan
1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kecuali jika tidak ada jumlah uang
yang dicairkan BANK berdasarkan Perjanjian Kredit ini.
5. Mengenai Perjanjian Kredit ini dan segala akibatnya kedua belah pihak memilih
tempat tinggal hukum (domisili) yang tetap dan seumumnya di Kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri dimana BANK atau kantor cabang BANK berdomisili, namun
dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BANK (dan/atau pihak lain yang
memperoleh hak tagihan BANK terhadap DEBITUR) untuk memohon pelaksanaan
(eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap DEBITUR
berdasarkan Perjanjian Kredit di muka pengadilan lain yang berwenang dalam
wilayah Republik Indonesia.
PASAL 12
PENUTUP
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kredit ini akan diatur dalam
surat-menyurat berdasarkan kesepakatan bersama antara BANK dan DEBITUR
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit ini.
2. DEBITUR dengan ini menyatakan telah membaca dan memahami ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian Kredit ini dan Ketentuan dan Syarat
Umum yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kredit ini.
Demikianlah Perjanjian Kredit ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup,
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
BANK DEBITUR
_____________________ ___________________
0102. Perjanjian Kredit 6/7
LAMPIRAN 1
KETENTUAN POKOK PERJANJIAN KREDIT
Ketentuan-ketentuan pokok Perjanjian Kredit ini meliputi sebagai berikut :
(a) Jumlah Pokok Kredit : Rp. …………… (……………………..)
(b) Jangka waktu kredit : ………………… bulan
(c) Tanggal Jatuh Tempo : tanggal ……….
(d) Suku Bunga : [Index suku bunga ......] +….% per tahun
(e) Sistem perhitungan bunga : Annuitas / Efektif / Flat (coret yang tidak berlaku)
(f) Provisi : ………% Pokok Kredit
(g) Angsuran : Rp. …………… (……………..) per bulan
(h) Tanggal pencairan : tanggal ……….
(i) Tanggal Pembayaran Angsuran
- Angsuran pertama : tanggal ……….
- Angsuran kedua & selanjutnya : tanggal ....… setiap bulan, dimulai bulan …..
- Angsuran terakhir : tanggal ……….
(j) Denda tunggakan : ……% perhari dari jumlah angsuran tertunggak
(k) Penalti Pelunasan Dipercepat : .....% sisa Pokok Kredit
(l) Identitas Tanah & Bangunan
yang diagunkan : lihat Lampiran 2 Perjanjian Kredit
(m) Nama Penjual : …………………
0102. Perjanjian Kredit 7/7
LAMPIRAN 2
DATA TANAH DAN BANGUNAN
- Sebuah bangunan rumah tinggal, seluas ...........m2, setempat dikenal sebagai Jalan
.............................
yang didirikan berdasarkan Ijin Mendirikan Bangunan nomor ....................... tanggal
.........................., dikeluarkan oleh ......................................;
- Bangunan rumah tinggal tersebut didirikan di atas sebidang tanah terdaftar sebagai Hak
Milik [Hak Guna Bangunan] 1) No. ........../Desa......................... tertanggal
............................, dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan .........................., terletak di :
Propinsi :
Kabupaten/Kotamadya :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
=====
1 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
0103. Akta Jaminan Fidusia 1/8
AKTA JAMINAN FIDUSIA
Nomor :
-Pada hari ini,
.
-Berhadapan dengan saya, __________, Sarjana Hukum, Notaris di ________, dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta
ini:
1. -Tuan __________, [pekerjaan], bertempat tinggal di _______, pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor _______, yang dikeluarkan oleh ________, berlaku hingga
tanggal _______
-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan untuk
melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari
[suami/isterinya] 1) yang turut hadir dan menandatangani akta ini [atau sebagaimana
ternyata dari Surat Persetujuan dibawah tangan tertanggal _______, bermeterai
cukup dan dijahitkan pada minuta akta _______, Sarjana Hukum, Notaris di
_______, Nomor _____, tanggal _______] 2),
-selanjutnya disebut DEBITUR.
2. -.Tuan __________,
-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa tertanggal
______, Nomor ______ yang bermeterai cukup dan dilekatkan pada minuta akta
________, Sarjana Hukum, Notaris di ________, tertanggal ________ Nomor
_____, selaku kuasa dan karenanya sah mewakili direksi perseroan terbatas yang
akan disebut di bawah ini dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan
terbatas PT BANK ________, berkedudukan di __________ yang dalam hal ini
bertindak melalui kantor cabang _________
-selanjutnya bersama dengan para pengganti/penerus hak disebut “BANK”.
-Para penghadap masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan
terlebih dahulu, bahwa :
A. Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor ______ tanggal _____ (selanjutnya perjanjian
tersebut, berikut perubahan, tambahan, perpanjangan dan penegasannya disebut
1 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
2 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
0103. Akta Jaminan Fidusia 2/8
Perjanjian Kredit), DEBITUR dan BANK telah membuat perjanjian menurut dan
berdasarkan syarat dan ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian Kredit tersebut,
dimana BANK telah menyetujui memberikan pinjaman uang kepada DEBITUR guna
membiayai pembelian Tanah dan Bangunan (sebagaimana didefinisi dalam
Perjanjian Kredit).
B. Guna menjamin pembayaran kembali dengan lunas, penuh, tertib dan dengan
sebagaimana mestinya semua dan setiap jumlah uang yang terhutang berdasarkan
Perjanjian Dijamin, DEBITUR wajib membuat Perjanjian Fidusia ini.
C. Semua dan setiap istilah yang digunakan dalam akta ini mempunyai arti yang sama
seperti yang digunakan dalam Perjanjian Kredit, kecuali jika terhadap istilah tersebut
secara tegas diberikan definisi sendiri dalam akta ini
-Berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas ini para penghadap masing-
masing bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas menerangkan bahwa DEBITUR
dan BANK telah saling setuju dan mufakat untuk dan dengan ini membuat/menetapkan
perjanjian sebagai berikut :
Pasal 1
DEFINISI-DEFINISI
-Perkataan-perkataan dimulai dengan huruf besar mempunyai arti seperti disebut dalam
Perjanjian Kredit, kecuali ditentukan lain dibawah:
Hutang : segala dan setiap tagihan-tagihan BANK berdasarkan
Perjanjian Dijamin.
Perjanjian Dijamin : berarti (i) Perjanjian Kredit, dan (ii) perjanjian yang dibuat
berdasarkan atau sehubungan dengan Perjanjian Kredit,
mencakup tanpa pembatasan Perjanjian Pengakuan Hutang
Murni (bila ada).
Perjanjian Jaminan : mencakup Akta Jaminan Fidusia ini, Akta Pemberian Hak
Tanggungan dan perjanjian jaminan lainnya yang mungkin
diadakan di kemudian hari, masing-masing berikut perjanjian
perubahannya, pembaharuannya dan perluasannya.
Pihak Terkait : adalah perusahaan dimana DEBITUR bekerja, dan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang
berwenang memberikan ganti kerugian atas Tanah jika
0103. Akta Jaminan Fidusia 3/8
sesuatu saat diputuskan/diakhiri sebelum batas waktu
berakhirnya hak atas Tanah.
Tagihan : berarti segala tagihan-tagihan DEBITUR yang dirinci dalam
Pasal 2 (a) dan (b) di bawah.
Pasal 2
PENYERAHAN TAGIHAN
-Untuk menjamin pembayaran kembali dengan lunas, tertib dan sebagaimana mestinya
semua Hutang, DEBITUR dengan ini menyerahkan/mencessiekan kepada BANK yang
dengan ini menerima baik pengalihan dan penyerahan hak milik (cessie) dari DEBITUR,
atas:
(a) segala tagihan-tagihan terhadap Pemerintah Pusat maupun Daerah yang timbul
bilamana hak DEBITUR atas Tanah sesuatu saat diputuskan/diakhiri sebelum
batas waktunya berakhir;
(b) semua tagihan, hak, wewenang dan klaim uang ganti rugi asuransi yang timbul
berdasarkan polis asuransi kerugian dan asuransi jiwa yang sekarang telah ada
dan dikemudian hari akan dimiliki/dipunyai dan diperoleh DEBITUR terhadap
perusahaan asuransi manapun, meliputi dan mencakup kejadian apapun
mengenai:
(i) Bangunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Perjanjian Kredit berikut
turutannya milik / kepunyaan DEBITUR;
(ii) diri DEBITUR terhadap bahaya/risiko kecelakaan, kematian dan bahaya/risiko
lainnya yang ditentukan oleh BANK.
-Jaminan-jaminan tersebut di atas diberikan untuk jumlah yang lebih tinggi antara total
jumlah yang menurut catatan-catatan BANK dari waktu ke waktu terhutang oleh
DEBITUR dan jumlah Pokok Kredit ditambah 25% (dua puluh lima persen) darinya atau
seluruhnya sebesar Rp. _________,- (________ Rupiah).
Pasal 3
HAK ATAS TAGIHAN
-Mulai saat berlakunya akta ini, maka Tagihan, baik yang sekarang ada maupun yang
akan ada di kemudian hari, menjadi milik/hak BANK dan dengan demikian semua uang
hasil pembayaran Tagihan yang sekarang ada maupun yang timbul di kemudian hari
adalah milik/kepunyaan serta hak BANK.
0103. Akta Jaminan Fidusia 4/8
Pasal 4
POLIS ASURANSI
-DEBITUR wajib, segera setelah akta ini ditandatangani, menyerahkan kepada BANK
semua dan setiap polis asuransi, bukti pembayaran premi asuransi dan dokumen/surat
lain yang berhubungan dengan perjanjian asuransi yang sudah ada dan masih berlaku
atau yang akan ada dan dimiliki di kemudian hari.
-Dalam polis asuransi, wajib dimuat syarat sebagai berikut:
(a) nilai asuransi kerugian yang dipasang atas nama DEBITUR, paling sedikit nilainya
sama dengan harga jual barang berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak yang
diasuransikan;
(b) asuransi kerugian tersebut ditutup terhadap bahaya/risiko kebakaran, kemusnahan
dan bahaya lain yang ditentukan BANK;
(c) bankers clause yang menyebut BANK adalah pihak yang berhak menuntut dan
menerima uang ganti rugi asuransi, baik asuransi kerugian maupun asuransi jiwa,
dari perusahaan asuransi yang bersangkutan; dan
(d) perusahaan asuransi wajib memberitahu 30 (tiga puluh) hari di muka kepada BANK
sebelum asuransi berakhir.
Pasal 5
PENGHENTIAN DAN PERUBAHAN PERJANJIAN ASURANSI
-Penghentian/pengakhiran atau perubahan atau penambahan terhadap syarat dalam
perjanjian asuransi hanya sah dan mengikat BANK jika disetujui secara tertulis oleh
BANK.
Pasal 6
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PERJANJIAN ASURANSI
-Meskipun tagihan atas klaim asuransi telah diserahkan/dicessiekan oleh DEBITUR
kepada BANK berdasarkan akta ini, akan tetapi DEBITUR sebagai tertanggung
menyetujui tetap berkewajiban untuk menjalankan dan melaksanakan semua dan setiap
kewajiban terhadap perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian asuransi, antara lain
(tetapi tidak terbatas) membayar premi dan lain biaya asuransi serta kewajiban lain
mengenai atau sehubungan dengan barang yang diasuransikan.
0103. Akta Jaminan Fidusia 5/8
Pasal 7
PENGGUNAAN PEMBAYARAN TAGIHAN
-Semua pembayaran yang diterima oleh BANK sebagai pembayaran Tagihan, setelah
dikurangi dengan biaya penagihan, akan dipergunakan oleh BANK untuk membayar
lunas Hutang menurut ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kredit.
Pasal 8
PERNYATAAN DAN JAMINAN
-DEBITUR menjamin BANK bahwa Tagihan merupakan hak penuh DEBITUR sendiri,
tidak ada orang/pihak lain yang turut mempunyai hak apapun, tidak
dijaminkan/dipertanggungkan dengan cara bagaimanapun, tidak tersangkut dalam
perkara/sengketa dan tidak dalam sitaan serta belum pernah diserahkan/dicessiekan
dengan cara bagaimanapun dan kepada siapapun.
-DEBITUR dengan ini membebaskan dan melepaskan BANK dari semua dan setiap
tuntutan, gugatan atau tagihan yang mungkin diajukan oleh orang/pihak siapapun
mengenai atau sehubungan dengan hal yang dijamin oleh DEBITUR tersebut diatas
beserta kerugian yang timbul dari itu. Tuntutan, gugatan/tagihan dan kerugian yang
timbul sehubungan dengan hal-hal yang dijamin DEBITUR sepenuhnya dan seluruhnya
menjadi tanggungan dan tanggung jawab DEBITUR sendiri.
Pasal 9
K U A S A
-DEBITUR dengan ini memberi kuasa kepada BANK dengan hak untuk
memindahkan/mensubstitusikan kuasa ini kepada orang/pihak lain untuk:
(a) melakukan tindakan apapun yang dipandang perlu atau diwajibkan untuk
memberitahukan secara resmi mengenai penyerahan/cessie Tagihan yang
termaktub dalam akta ini kepada Pihak Terkait untuk memperoleh pengakuan Pihak
Terkait mengenai penyerahan Tagihan ini, demikian itu semua atas biaya
DEBITUR; dan
(b) melakukan dan mengerjakan segala tindakan apapun yang dipandang perlu oleh
BANK untuk menagih pembayaran Tagihan terhadap Pihak Terkait dan
sehubungan dengan itu menerima semua pembayaran serta memberikan tanda
pelunasan/kuitansi untuk segala penerimaan uang, menjalankan, melaksanakan
semua dan setiap hak/wewenang yang dimiliki oleh DEBITUR terhadap Pihak
0103. Akta Jaminan Fidusia 6/8
Terkait, antara lain (tetapi tidak terbatas) membuat perdamaian (dading) atau
persetujuan lain dengan Pihak Terkait, dan untuk melakukan dan mengerjakan
perbuatan dan tindakan tersebut BANK tidak memerlukan persetujuan DEBITUR
terlebih dahulu.
Pasal 10
PENYERAHAN KEMBALI TAGIHAN
-Penyerahan/cessie Tagihan ini berlangsung selama DEBITUR masih mempunyai
Hutang dan komitmen berdasarkan Perjanjian Dijamin, sehingga jika Hutang sudah
terbayar lunas dan tidak mungkin timbul hutang baru, maka Tagihan demi hukum
kembali kepada DEBITUR.
-Bila diminta DEBITUR, BANK atas biaya DEBITUR, mengeluarkan surat keterangan
atau pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh BANK bahwa hutang DEBITUR
kepada BANK telah dibayar lunas dan Tagihan kembali menjadi hak DEBITUR.
Pasal 11
KETENTUAN LAIN
1. Bukti Kelalaian
-DEBITUR akan terbukti lalai dalam melaksanakan suatu kewajiban kepada BANK
dengan lewatnya jangka waktu yang ditetapkan untuk melakukan kewajiban
tersebut, sehingga mengenai kelalaian itu tidak diperlukan teguran atau pernyataan
berupa apapun.
2. Kuasa Untuk Mendaftarkan
A DEBITUR dengan ini memberikan kuasa kepada BANK yang dengan ini
menyatakan menerima kuasa dari DEBITUR untuk melaksanakan pendaftaran
jaminan tersebut dalam akta ini atas biaya DEBITUR, untuk keperluan tersebut
menghadap pejabat atau instansi yang berwenang (termasuk Kantor
Pendaftaran yang berwenang), memberikan keterangan, menandatangani
surat/formulir, mendaftarkan jaminan atas obyek jaminan tersebut dalam akta ini
dengan melampirkan pernyataan pendaftaran jaminan, serta untuk mengajukan
permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi perubahan atas data
yang tercantum dalam Sertipikat Fidusia dan/atau pernyataan perubahan, serta
0103. Akta Jaminan Fidusia 7/8
dokumen-dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu, membayar semua
biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta selanjutnya
melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk melaksanakan
ketentuan dari akta ini.
B BANK berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh DEBITUR
untuk melakukan perubahan atau penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini,
apabila perubahan atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka
memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Fidusia
maupun ketentuan dari Undang-Undang Tentang Jaminan Fidusia Nomor 42
Tahun 1999 dan peraturan pelaksanaan lainnya, agar BANK memperoleh
manfaat sepenuhnya dari akta ini.
3 Kuasa Tidak Dapat Dicabut
-Kuasa yang diberikan oleh DEBITUR kepada BANK dalam dan berdasarkan akta
ini merupakan bagian terpenting dan tidak terpisah dari Perjanjian Kredit, perjanjian
mana tidak akan dibuat tanpa adanya akta kuasa tersebut, dan dengan demikian
maka kuasa tersebut tidak dapat ditarik/dicabut kembali atau dibatalkan atau karena
sebab atau peristiwa apapun selama berlakunya Perjanjian Kredit, dan para pihak
dengan ini melepaskan dan menyatakan tidak berlaku ketentuan dalam Pasal 1813,
1814 dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4. Pemberitahuan
-Semua pemberitahuan yang perlu dikirim kepada DEBITUR untuk dan dalam
rangka melaksanakan akta ini harus dikirim dengan surat pos tercatat, disampaikan
secara pribadi atau dikirim melalui telex atau facsimile kepada alamat sebagai
berikut :
DEBITUR :
.
.
Telepon :
Facsimilie :
Untuk Perhatian :
0103. Akta Jaminan Fidusia 8/8
BANK :
.
.
Telepon :
Facsimilie :
Untuk perhatian :
-atau kepada alamat lain yang dapat diberitahukan kemudian secara tertulis oleh
DEBITUR kepada BANK.
-Suatu pemberitahuan dianggap diterima oleh DEBITUR (i) pada hari
penyerahannya, jika disampaikan secara pribadi, (ii) 7 (tujuh) hari setelah diterima
di Kantor Pos, jika dikirim melalui pos tercatat, atau (iii) pada hari pengiriman berita,
jika dikirim melalui telex atau melalui facsimile (yang disusul dengan penegasan
tertulis).
5. Pemilihan Domisili
-Mengenai akta ini dan segala akibatnya, DEBITUR memilih domisili yang tetap dan
seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri ________ di _________, dengan
tidak mengurangi hak dan wewenang BANK mengajukan tuntutan hukum terhadap
DEBITUR berdasarkan perjanjian ini dihadapan pengadilan atau instansi lain yang
berwenang dalam wilayah Republik Indonesia.
-Para penghadap saya, Notaris, kenal.
-----------------------------------------------DEMIKIAN AKTA INI-------------------------------------------
-Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di _________ pada hari dan tanggal tersebut
pada kepala akta ini dengan dihadiri oleh _________ dan __________, keduanya
pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal di __________ yang saya, Notaris kenal
sebagai saksi-saksi.
-Segera setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para penghadap dan saksi-
saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.
-Dilangsungkan dengan _________ perubahan.
0103. Akta Jaminan Fidusia 1/8
AKTA JAMINAN FIDUSIA
Nomor :
-Pada hari ini,
.
-Berhadapan dengan saya, __________, Sarjana Hukum, Notaris di ________, dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebutkan pada bagian akhir akta
ini:
1. -Tuan __________, [pekerjaan], bertempat tinggal di _______, pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor _______, yang dikeluarkan oleh ________, berlaku hingga
tanggal _______
-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan untuk
melakukan tindakan hukum dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari
[suami/isterinya] 1) yang turut hadir dan menandatangani akta ini [atau sebagaimana
ternyata dari Surat Persetujuan dibawah tangan tertanggal _______, bermeterai
cukup dan dijahitkan pada minuta akta _______, Sarjana Hukum, Notaris di
_______, Nomor _____, tanggal _______] 2),
-selanjutnya disebut DEBITUR.
2. -.Tuan __________,
-menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa tertanggal
______, Nomor ______ yang bermeterai cukup dan dilekatkan pada minuta akta
________, Sarjana Hukum, Notaris di ________, tertanggal ________ Nomor
_____, selaku kuasa dan karenanya sah mewakili direksi perseroan terbatas yang
akan disebut di bawah ini dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama perseroan
terbatas PT BANK ________, berkedudukan di __________ yang dalam hal ini
bertindak melalui kantor cabang _________
-selanjutnya bersama dengan para pengganti/penerus hak disebut “BANK”.
-Para penghadap masing-masing bertindak dalam kedudukannya tersebut menerangkan
terlebih dahulu, bahwa :
A. Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor ______ tanggal _____ (selanjutnya perjanjian
tersebut, berikut perubahan, tambahan, perpanjangan dan penegasannya disebut
1 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
2 ) Coret salah satu yang tidak berlaku.
0103. Akta Jaminan Fidusia 2/8
Perjanjian Kredit), DEBITUR dan BANK telah membuat perjanjian menurut dan
berdasarkan syarat dan ketentuan yang termaktub dalam Perjanjian Kredit tersebut,
dimana BANK telah menyetujui memberikan pinjaman uang kepada DEBITUR guna
membiayai pembelian Tanah dan Bangunan (sebagaimana didefinisi dalam
Perjanjian Kredit).
B. Guna menjamin pembayaran kembali dengan lunas, penuh, tertib dan dengan
sebagaimana mestinya semua dan setiap jumlah uang yang terhutang berdasarkan
Perjanjian Dijamin, DEBITUR wajib membuat Perjanjian Fidusia ini.
C. Semua dan setiap istilah yang digunakan dalam akta ini mempunyai arti yang sama
seperti yang digunakan dalam Perjanjian Kredit, kecuali jika terhadap istilah tersebut
secara tegas diberikan definisi sendiri dalam akta ini
-Berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas ini para penghadap masing-
masing bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas menerangkan bahwa DEBITUR
dan BANK telah saling setuju dan mufakat untuk dan dengan ini membuat/menetapkan
perjanjian sebagai berikut :
Pasal 1
DEFINISI-DEFINISI
-Perkataan-perkataan dimulai dengan huruf besar mempunyai arti seperti disebut dalam
Perjanjian Kredit, kecuali ditentukan lain dibawah:
Hutang : segala dan setiap tagihan-tagihan BANK berdasarkan
Perjanjian Dijamin.
Perjanjian Dijamin : berarti (i) Perjanjian Kredit, dan (ii) perjanjian yang dibuat
berdasarkan atau sehubungan dengan Perjanjian Kredit,
mencakup tanpa pembatasan Perjanjian Pengakuan Hutang
Murni (bila ada).
Perjanjian Jaminan : mencakup Akta Jaminan Fidusia ini, Akta Pemberian Hak
Tanggungan dan perjanjian jaminan lainnya yang mungkin
diadakan di kemudian hari, masing-masing berikut perjanjian
perubahannya, pembaharuannya dan perluasannya.
Pihak Terkait : adalah perusahaan dimana DEBITUR bekerja, dan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah yang
berwenang memberikan ganti kerugian atas Tanah jika
0103. Akta Jaminan Fidusia 3/8
sesuatu saat diputuskan/diakhiri sebelum batas waktu
berakhirnya hak atas Tanah.
Tagihan : berarti segala tagihan-tagihan DEBITUR yang dirinci dalam
Pasal 2 (a) dan (b) di bawah.
Pasal 2
PENYERAHAN TAGIHAN
-Untuk menjamin pembayaran kembali dengan lunas, tertib dan sebagaimana mestinya
semua Hutang, DEBITUR dengan ini menyerahkan/mencessiekan kepada BANK yang
dengan ini menerima baik pengalihan dan penyerahan hak milik (cessie) dari DEBITUR,
atas:
(a) segala tagihan-tagihan terhadap Pemerintah Pusat maupun Daerah yang timbul
bilamana hak DEBITUR atas Tanah sesuatu saat diputuskan/diakhiri sebelum
batas waktunya berakhir;
(b) semua tagihan, hak, wewenang dan klaim uang ganti rugi asuransi yang timbul
berdasarkan polis asuransi kerugian dan asuransi jiwa yang sekarang telah ada
dan dikemudian hari akan dimiliki/dipunyai dan diperoleh DEBITUR terhadap
perusahaan asuransi manapun, meliputi dan mencakup kejadian apapun
mengenai:
(i) Bangunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Perjanjian Kredit berikut
turutannya milik / kepunyaan DEBITUR;
(ii) diri DEBITUR terhadap bahaya/risiko kecelakaan, kematian dan bahaya/risiko
lainnya yang ditentukan oleh BANK.
-Jaminan-jaminan tersebut di atas diberikan untuk jumlah yang lebih tinggi antara total
jumlah yang menurut catatan-catatan BANK dari waktu ke waktu terhutang oleh
DEBITUR dan jumlah Pokok Kredit ditambah 25% (dua puluh lima persen) darinya atau
seluruhnya sebesar Rp. _________,- (________ Rupiah).
Pasal 3
HAK ATAS TAGIHAN
-Mulai saat berlakunya akta ini, maka Tagihan, baik yang sekarang ada maupun yang
akan ada di kemudian hari, menjadi milik/hak BANK dan dengan demikian semua uang
hasil pembayaran Tagihan yang sekarang ada maupun yang timbul di kemudian hari
adalah milik/kepunyaan serta hak BANK.
0103. Akta Jaminan Fidusia 4/8
Pasal 4
POLIS ASURANSI
-DEBITUR wajib, segera setelah akta ini ditandatangani, menyerahkan kepada BANK
semua dan setiap polis asuransi, bukti pembayaran premi asuransi dan dokumen/surat
lain yang berhubungan dengan perjanjian asuransi yang sudah ada dan masih berlaku
atau yang akan ada dan dimiliki di kemudian hari.
-Dalam polis asuransi, wajib dimuat syarat sebagai berikut:
(a) nilai asuransi kerugian yang dipasang atas nama DEBITUR, paling sedikit nilainya
sama dengan harga jual barang berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak yang
diasuransikan;
(b) asuransi kerugian tersebut ditutup terhadap bahaya/risiko kebakaran, kemusnahan
dan bahaya lain yang ditentukan BANK;
(c) bankers clause yang menyebut BANK adalah pihak yang berhak menuntut dan
menerima uang ganti rugi asuransi, baik asuransi kerugian maupun asuransi jiwa,
dari perusahaan asuransi yang bersangkutan; dan
(d) perusahaan asuransi wajib memberitahu 30 (tiga puluh) hari di muka kepada BANK
sebelum asuransi berakhir.
Pasal 5
PENGHENTIAN DAN PERUBAHAN PERJANJIAN ASURANSI
-Penghentian/pengakhiran atau perubahan atau penambahan terhadap syarat dalam
perjanjian asuransi hanya sah dan mengikat BANK jika disetujui secara tertulis oleh
BANK.
Pasal 6
PELAKSANAAN KEWAJIBAN PERJANJIAN ASURANSI
-Meskipun tagihan atas klaim asuransi telah diserahkan/dicessiekan oleh DEBITUR
kepada BANK berdasarkan akta ini, akan tetapi DEBITUR sebagai tertanggung
menyetujui tetap berkewajiban untuk menjalankan dan melaksanakan semua dan setiap
kewajiban terhadap perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian asuransi, antara lain
(tetapi tidak terbatas) membayar premi dan lain biaya asuransi serta kewajiban lain
mengenai atau sehubungan dengan barang yang diasuransikan.
0103. Akta Jaminan Fidusia 5/8
Pasal 7
PENGGUNAAN PEMBAYARAN TAGIHAN
-Semua pembayaran yang diterima oleh BANK sebagai pembayaran Tagihan, setelah
dikurangi dengan biaya penagihan, akan dipergunakan oleh BANK untuk membayar
lunas Hutang menurut ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kredit.
Pasal 8
PERNYATAAN DAN JAMINAN
-DEBITUR menjamin BANK bahwa Tagihan merupakan hak penuh DEBITUR sendiri,
tidak ada orang/pihak lain yang turut mempunyai hak apapun, tidak
dijaminkan/dipertanggungkan dengan cara bagaimanapun, tidak tersangkut dalam
perkara/sengketa dan tidak dalam sitaan serta belum pernah diserahkan/dicessiekan
dengan cara bagaimanapun dan kepada siapapun.
-DEBITUR dengan ini membebaskan dan melepaskan BANK dari semua dan setiap
tuntutan, gugatan atau tagihan yang mungkin diajukan oleh orang/pihak siapapun
mengenai atau sehubungan dengan hal yang dijamin oleh DEBITUR tersebut diatas
beserta kerugian yang timbul dari itu. Tuntutan, gugatan/tagihan dan kerugian yang
timbul sehubungan dengan hal-hal yang dijamin DEBITUR sepenuhnya dan seluruhnya
menjadi tanggungan dan tanggung jawab DEBITUR sendiri.
Pasal 9
K U A S A
-DEBITUR dengan ini memberi kuasa kepada BANK dengan hak untuk
memindahkan/mensubstitusikan kuasa ini kepada orang/pihak lain untuk:
(a) melakukan tindakan apapun yang dipandang perlu atau diwajibkan untuk
memberitahukan secara resmi mengenai penyerahan/cessie Tagihan yang
termaktub dalam akta ini kepada Pihak Terkait untuk memperoleh pengakuan Pihak
Terkait mengenai penyerahan Tagihan ini, demikian itu semua atas biaya
DEBITUR; dan
(b) melakukan dan mengerjakan segala tindakan apapun yang dipandang perlu oleh
BANK untuk menagih pembayaran Tagihan terhadap Pihak Terkait dan
sehubungan dengan itu menerima semua pembayaran serta memberikan tanda
pelunasan/kuitansi untuk segala penerimaan uang, menjalankan, melaksanakan
semua dan setiap hak/wewenang yang dimiliki oleh DEBITUR terhadap Pihak
0103. Akta Jaminan Fidusia 6/8
Terkait, antara lain (tetapi tidak terbatas) membuat perdamaian (dading) atau
persetujuan lain dengan Pihak Terkait, dan untuk melakukan dan mengerjakan
perbuatan dan tindakan tersebut BANK tidak memerlukan persetujuan DEBITUR
terlebih dahulu.
Pasal 10
PENYERAHAN KEMBALI TAGIHAN
-Penyerahan/cessie Tagihan ini berlangsung selama DEBITUR masih mempunyai
Hutang dan komitmen berdasarkan Perjanjian Dijamin, sehingga jika Hutang sudah
terbayar lunas dan tidak mungkin timbul hutang baru, maka Tagihan demi hukum
kembali kepada DEBITUR.
-Bila diminta DEBITUR, BANK atas biaya DEBITUR, mengeluarkan surat keterangan
atau pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh BANK bahwa hutang DEBITUR
kepada BANK telah dibayar lunas dan Tagihan kembali menjadi hak DEBITUR.
Pasal 11
KETENTUAN LAIN
1. Bukti Kelalaian
-DEBITUR akan terbukti lalai dalam melaksanakan suatu kewajiban kepada BANK
dengan lewatnya jangka waktu yang ditetapkan untuk melakukan kewajiban
tersebut, sehingga mengenai kelalaian itu tidak diperlukan teguran atau pernyataan
berupa apapun.
2. Kuasa Untuk Mendaftarkan
A DEBITUR dengan ini memberikan kuasa kepada BANK yang dengan ini
menyatakan menerima kuasa dari DEBITUR untuk melaksanakan pendaftaran
jaminan tersebut dalam akta ini atas biaya DEBITUR, untuk keperluan tersebut
menghadap pejabat atau instansi yang berwenang (termasuk Kantor
Pendaftaran yang berwenang), memberikan keterangan, menandatangani
surat/formulir, mendaftarkan jaminan atas obyek jaminan tersebut dalam akta ini
dengan melampirkan pernyataan pendaftaran jaminan, serta untuk mengajukan
permohonan pendaftaran atas perubahan dalam hal terjadi perubahan atas data
yang tercantum dalam Sertipikat Fidusia dan/atau pernyataan perubahan, serta
0103. Akta Jaminan Fidusia 7/8
dokumen-dokumen lain yang bertalian untuk keperluan itu, membayar semua
biaya dan menerima kuitansi segala uang pembayaran serta selanjutnya
melakukan segala tindakan yang perlu dan berguna untuk melaksanakan
ketentuan dari akta ini.
B BANK berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh DEBITUR
untuk melakukan perubahan atau penyesuaian atas ketentuan dalam akta ini,
apabila perubahan atau penyesuaian tersebut diperlukan dalam rangka
memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah tentang Pendaftaran Fidusia
maupun ketentuan dari Undang-Undang Tentang Jaminan Fidusia Nomor 42
Tahun 1999 dan peraturan pelaksanaan lainnya, agar BANK memperoleh
manfaat sepenuhnya dari akta ini.
3 Kuasa Tidak Dapat Dicabut
-Kuasa yang diberikan oleh DEBITUR kepada BANK dalam dan berdasarkan akta
ini merupakan bagian terpenting dan tidak terpisah dari Perjanjian Kredit, perjanjian
mana tidak akan dibuat tanpa adanya akta kuasa tersebut, dan dengan demikian
maka kuasa tersebut tidak dapat ditarik/dicabut kembali atau dibatalkan atau karena
sebab atau peristiwa apapun selama berlakunya Perjanjian Kredit, dan para pihak
dengan ini melepaskan dan menyatakan tidak berlaku ketentuan dalam Pasal 1813,
1814 dan Pasal 1816 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4. Pemberitahuan
-Semua pemberitahuan yang perlu dikirim kepada DEBITUR untuk dan dalam
rangka melaksanakan akta ini harus dikirim dengan surat pos tercatat, disampaikan
secara pribadi atau dikirim melalui telex atau facsimile kepada alamat sebagai
berikut :
DEBITUR :
.
.
Telepon :
Facsimilie :
Untuk Perhatian :
0103. Akta Jaminan Fidusia 8/8
BANK :
.
.
Telepon :
Facsimilie :
Untuk perhatian :
-atau kepada alamat lain yang dapat diberitahukan kemudian secara tertulis oleh
DEBITUR kepada BANK.
-Suatu pemberitahuan dianggap diterima oleh DEBITUR (i) pada hari
penyerahannya, jika disampaikan secara pribadi, (ii) 7 (tujuh) hari setelah diterima
di Kantor Pos, jika dikirim melalui pos tercatat, atau (iii) pada hari pengiriman berita,
jika dikirim melalui telex atau melalui facsimile (yang disusul dengan penegasan
tertulis).
5. Pemilihan Domisili
-Mengenai akta ini dan segala akibatnya, DEBITUR memilih domisili yang tetap dan
seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri ________ di _________, dengan
tidak mengurangi hak dan wewenang BANK mengajukan tuntutan hukum terhadap
DEBITUR berdasarkan perjanjian ini dihadapan pengadilan atau instansi lain yang
berwenang dalam wilayah Republik Indonesia.
-Para penghadap saya, Notaris, kenal.
-----------------------------------------------DEMIKIAN AKTA INI-------------------------------------------
-Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di _________ pada hari dan tanggal tersebut
pada kepala akta ini dengan dihadiri oleh _________ dan __________, keduanya
pegawai Kantor Notaris dan bertempat tinggal di __________ yang saya, Notaris kenal
sebagai saksi-saksi.
-Segera setelah akta ini saya, Notaris, bacakan kepada para penghadap dan saksi-
saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi dan saya, Notaris.
-Dilangsungkan dengan _________ perubahan.
FORMULIR
#11
DOCUMENTS CHECKLIST
Dokumen harus asli atau fotocopy yang terlegalisir (sah)
01. Formulir Aplikasi KPR
02 Fotocopy KTP Calon Debitur dan Suami/Istri
03. Pasfoto calon debitur dan pasangannya
04. Surat Nikah / Cerai, dan Perjanjian Perkawinan (jika ada)
05. Fotocopy Kartu Keluarga
06. Surat Kewarganegaraan / Surat Ganti Nama
07. Riwayat Hidup Calon Debitur dan Pasangannya
08. Data tentang Penghasilan Calon Debitur
08.01. Berpenghasilan Tetap:
08.01.a. Keterangan Penghasilan dari Perusahaan / Slip Gaji
08.01.a. Keterangan Bekerja dari Perusahaan
08.01.a. Fotocopy Rekening Tabungan / Rekening Koran 3 bulan terakhir
08.01.a. Bukti NPWP / SPT PPh21 (untuk pinjaman di atas jumlah tertentu)
08.02. Berpenghasilan Tidak Tetap:
08.01.a. Fotocopy Anggaran Dasar Perusahaan dan Pengesahannya
08.01.a. Fotocopy Surat Ijin Usaha
08.01.a. Infiormasi Keuangan Perusahaan
08.01.a. Rekening Koran / Rekening Tabungan 3 bulan Terakhir
08.01.a. Bukti NPWP / SPT PPh21
08.03. Profesional:
08.01.a. Fotocopy Ijin Praktek
08.01.a. Fotocopy Rekening Tabungan / Rekening Koran 3 bulan terakhir
08.01.a. Fotocopy Catatan / Pembukuan Penerimaan Penghasilan dari Profesi
09. Data Rumah dan Tanah yang akan diagunkan:
09.01. Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
09.01. Fotocopy Pelunasan Uang Muka
09.01. Fotocopy Sertipikat Tanah
09.01. Perjanjian untuk Jual Beli / PPJB
09.01. Pelunasan PBB, Rekening Telepon dan Listrik (khusus untuk rumah bekas)
10. Laporan Penilaian
11. Bukti Pelunasan Biaya KPR
12. Worksheet / Kertas Kerja Analis Kredit
0201. Documents Checklist 1/1
FORMULIR PERMOHONAN KPR Nomor:
Dengan ini saya / kami mengajukan permohonan kredit sebesar
Jangka waktu yang diminta: Thn Bln
Dengan data dan keterangan sebagai berikut:
Nama perumahan: Tujuan penggunaan:
Jalan: Beli baru Refinance
Blok / Kavling: / Bekas Renovasi
Kelurahan: Konstruksi Lainnya:
Kecamatan:
Kotamadya: Sumber uang muka dari:
Kode pos: Dana simpanan sendiri Credit Card
Luas tanah / Bgn: m2 m2 Bantuan orangtua Lainnya:
Tipe bangunan:
Jumlah uang muka: Rp
Biaya appraisal: Rp
Nama penjual: Biaya notaris: Rp
Alamat penjual: Premi asuransi jiwa: Rp
Premi asuransi kebakaran: Rp
Telepon: Rp
Fax: - T o t a l - Rp
Contact Person:
Nama (Tn/Ny/Nn): Nama (Tn/Ny/Nn):
Tempat / Tgl Lahir: Tempat / Tgl Lahir:
Status: Kawin Bujangan Janda Duda Status: Kawin Bujangan Janda Duda
Jumlah tanggungan: Anak Lainnya Jumlah tanggungan: Anak Lainnya
Pendidikan: SMA D3 S1 Pendidikan: SMA D3 S1
S2 Lainnya S2 Lainnya
Nama Ibu Kandung: Nama Ibu Kandung:
Telepon: Telepon:
Alamat saat ini: Kelurahan
Kecamatan
Kode Pos: Kotamadya
Status rumah saat ini: Sewa Milik Sendiri Family Company Leased/Provided by Employer
Alamat sebelumnya: Alamat sebelumnya:
Kode Pos: Kode Pos:
Warga negara: Warga negara:
Nomor KTP/SIM: Nomor KTP/SIM:
Nomor NPWP: Nomor NPWP:
NIP (untuk PNS): NIP (untuk PNS):
Nama perusahaan: Nama perusahaan:
Jenis usaha: Jenis usaha:
Alamat perusahaan: Alamat perusahaan:
Kode Pos: Kode Pos:
Telepon: Telepon:
Posisi / jabatan: Posisi / jabatan:
Bekerja / usaha sejak: Bekerja / usaha sejak:
Gaji/Penghasilan Utama: Rp Rp Rp
Tunjangan Tetap: Rp Rp Rp
Tambahan Penghasilan Lainnya: Rp Rp Rp
Sumber Tambahan Penghasilan:
Rp Biaya Listrik Rp
Rp Biaya Air/PAM Rp
Rp Asuransi Rp
Rp Biaya lainnya Rp
- T o t a l - Rp - T o t a l - Rp
DATA SUAMI / ISTRI DEBITURDATA DEBITUR
PENGHASILAN KOTOR GABUNGAN DEBITUR
Angsuran/Bln
DATA PEKERJAAN DEBITUR DATA PEKERJAAN SUAMI / ISTRI DEBITUR
ISTRI / SUAMI
Jth Tempo Kebutuhan Rumah Tangga
KEWAJIBAN PEMBAYARAN/ PENGELUARANNama Bank Jml Pinjaman
Tanggal Permohonan:Rp
Tgl Nm.Bulan
Harga Rumah/tanah: Rp
Tahun
DATA KREDITDATA PROPERTI YANG AKAN DIBELI
0202. Formulir Permohonan KPR 1/2
FORMULIR PERMOHONAN KPR Nomor:
Nama Perusahaan: Nama Perusahaan:
Jenis Usaha: Jenis Usaha:
Alamat perusahaan: Alamat perusahaan:
Kode Pos: Kode Pos:
Telepon: Telepon:
Posisi / Jabatan: Posisi / Jabatan:
Bekerja / Usaha Sejak: s/d Bekerja / Usaha Sejak: s/d
Nama Perusahaan: Nama Perusahaan:
Jenis Usaha: Jenis Usaha:
Alamat perusahaan: Alamat perusahaan:
Kode Pos: Kode Pos:
Telepon: Telepon:
Posisi / Jabatan: Posisi / Jabatan:
Bekerja / Usaha Sejak: s/d Bekerja / Usaha Sejak: s/d
ASET
Bangunan
Tanah
Tabungan
Deposito
Mobil
Motor
Lainnya
Selanjutnya saya / kami menyatakan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tanggal:
Tandatangan calon debitur Tandatangan suami / istri
materai
A complete form with the necessary documents will help us process your application faster. Please take photocopies of all documents that are
submitted to banks (including this application form) for your personal record.
Dimiliki sejakNilaiLokasi / Merk / Nama BankTahun
PembuatanStatus
Tidak berada dalam keadaan pailit, atau terlibat dalam perkara di Pengadilan, sita jaminan, dan tidak
dalam keadaan memberikan jaminan atas hutang pihak lain.
Tidak berkeberatan dan menyetujui Bank untuk menghubungi kantor tempat saya / kami bekerja,
pemberi kerja, pemberi referensi serta pihak manapun yang dianggap penting bank Bank untuk
mendapatkan informasi dan keterangan serta data mengenai saya, berkaitan dengan permohonan
kredit ini.
Permohonan ini beserta seluruh lampirannya menjadi milik Bank dan tidak akan saya / kami minta
kembali.
Bersedia dituntut dimuka Pengadilan jika ternyata pernyataan ini beserta data yang saya / kami
serahkan ternyata tidak benar atau palsu.
DEBITUR
Bahwa semua informasi dalam aplikasi pembiayaan ini adalah lengkap dan benar, dan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian Hutang.
ASET YANG DIMILIKI
Atas nama
PERNYATAAN
SUAMI / ISTRI
DATA PEKERJAAN SEBELUMNYA
Permohonan yang saya ajukan ini adalah untuk kepentingan saya / kami dan bukan untuk orang lain.
Bank mempunyai hak untuk menyetujui / menolak permohonan saya / kami ini.
pasfotocalon debitur
4x6
pasfotoco-debitur
4x6
0202. Formulir Permohonan KPR 2/2
LEMBARAN ANALISA RISIKO
Nama Analis: Nomor:
Kantor Cabang:
Nama Calon Debitur: Lokasi:
Tempat / Tanggal Lahir: Luas Tanah / Bangunan: m2 m2
Pekerjaan: Harga: Rp
Masa Kerja: tahun bulan Hasil Penilaian: Rp
Nama Suami / Istri: Status Tanah:
Tempat / Tanggal Lahir: Status Bangunan:
Pekerjaan: Nama Penilai:
Masa Kerja: tahun bulan Nama Perusahaan Penilai:
Jumlah Tanggungan: orang Usia: Rumah Pertama: Ya / Tidak (dilingkari)
No Jenis Asset Down Payment: Rp
Rp Angsuran KPR: Rp
Rp Jumlah KPR: Rp
Rp
Rp
Angsuran KPR: Rp Kartu Kredit: Rp Rp
Asuransi Jiwa Kredit: Rp Angsuran Kredit: Rp Rp
Asuransi Kerugian: Rp Premi Asuransi: Rp Rp
Pajak Bumi dan Bangunan: Rp Angsuran Lain: Rp Rp
Pemeliharaan: Rp Rp Rp
Service Charge (APT): Rp Rp Rp
T o t a l: Rp T o t a l: Rp Rp
Gaji Kotor: Rp Rp Penghasilan Cukup:
PPH Pasal 12: Rp Rp Stabilitas Penghasilan:
Potongan Lain: Rp Rp Assets:
Gaji Bersih: Rp Rp KPR Terdahulu:
Tunjangan (jika ada): Rp Rp
Kewajiban Lain: Rp Rp
Penghasilan Efektif: Rp Rp
Kewajiban KPR: Rp Rp
Sisa: Rp Rp
Disetujui:
Disetujui dengan Syarat:
Ditolak:
Lainnya:
Tanggal: Tanggal: Tanggal:
SALDO
Sumber Dana
X. VALIDASI
VIII. CATATAN IX. REKOMENDASI
Penghasilan & Potongan VII. PERINGKAT CALON DEBITUR
VI. PENGHASILAN DAN POTONGAN
Debitur Co-Debitur
I. DATA CALON DEBITUR II. DATA RUMAH DAN TANAH
III. DATA KEUANGAN
IV. ESTIMASI KEWAJIBAN KPR / BLN V. ESTIMASI KEWAJIBAN LAIN
Jth Tempo
Nilai
Asset yang dimiliki Kewajiban Jumlah
0203. Lembaran Analisa Risiko 1/1
LAPORAN PENILAIAN
1. Untuk: Terlampir:
2. Nomor permintaan penilaian: Denah & foto obyek
Alamat obyek yang dinilai: Rumah dalam keadaan: Tipe:
Nama perumahan: Kosong Luas tanah / bgn: m2 m2
Nama jalan: Dihuni Tahun dibangun:
Blok / Kavling: / Lainnya Nama pemilik:
Kecamatan: Serfitikat atas nama: Status tanah / bgn: (berlaku s/d Thn/Bln)
Kelurahan: Hak Milik (HM) /
Kode pos: Hak Guna Bangunan (HGB) /
HGB di atas HPL /
Lokasi terletak di: Pertumbuhan: Nilai Properti: Permintaan / Penawaran:
Kota Cepat Naik Kurang
Pinggiran Kota Stabil Stabil Stabil
Pedesaan Lamban Turun Lebih
Bangunan disekitar lokasi: Penghunian: Kepadatan:
Rumah % Dihuni %
Ruko % Disewakan %
Komersial % Kosong % Kondisi Bangunan:
Industri %
Kosong %
OBYEK YANG DINILAI
LINGKUNGAN DAN INFO PROYEK
ANALISA LINGKUNGAN
m2Luas tanah sesuai
sertifikat:
Baik
Rat
a2
Cuk
up
JelekLingkungan: Pendapat Penilai:
Fasilitas transportasi umum
Fasilitas belanja
Fasilitas pendidikan
Fasilitas sekolah
Fasilitas rekreasi
Fasilitas ibadah
Sarana prasarana
Pos polisi / keamanan
Pemadam kebakaran
Proteksi thd kerusakan lingkungan
Penghijauan
Peresapan air hujan
Kontur tanah
TdkAda
Pem
erin
tah
Baik
Rat
a2
Cuk
up
Jelek
Ada
Lain
nyaSarana / Prasarana: (23) Analisa:
Listrik
Gas
Air
Saluran buangan air
Jalan lingkungan
Jalan setapak
Penerangan jalan
Selokan
Pengelolaan sampah
Taman
Ketinggian dari permukaan air
1. Bangunan
2. Dapur 3. Lainnya
Pendapat Penilai: (tentang keistimewaan & penyusutan dan keadaan pasar serta pengaruhnya terhadap obyek)
BIAYA PRODUKSI
Cost Approach
PENINGKATAN MUTU
nilai wajarvol kondisi
TdkAda
Pem
erin
tah
satuan
Ada
Lain
nya
harga nilai baru
0204. Laporan Penilaian 1/2
LAPORAN PENILAIAN
1. Untuk: Terlampir:
2. Nomor permintaan penilaian: Denah & foto obyek
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Rangka
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan Jendela
Pekerjaan Pintu
Pekerjaan Listrik
Pekerjaan Plumbing & Sanitair
Pekerjaan Perlengkapan
Total (A)
Pekerjaan Persiapan
Ijin / pajak
Fasilitas (listrik)
Total (B)
Sarana Pelengkap Lain
Total perkiraan reproduksi (C)
Depresiasi
Total (C) - depresiasi
Perkiraan Harga Tanah
Perkiraan harga tanah & rumah
Sales Comparation Analysis Pendapat Penilai:
Alamat
Harga jual
Sumber data
Penyesuaian
Kualitas konstruksi
Tgl penjualan
Lokasi
Usia
Kondisi
Garasi / carport
Kolam renang
Genset / lainnya
Net adjustment
Indikasi nilai
Pendapat akhir Penilai: Pernyataan:
- Kami tidak akan menarik keuntungan baik sekarang maupun dimasa yang
akan datang dari harta tetap yang ditaksir atau dari nilai yang diperoleh.
- kami tidak melakukan penelitian terhadap hutang / kerugian atas harta
tetap yang ditaksir tersebut dan jika dikemudian hari terdapat persoalan
berkaitan dengan itu adalah diluar tanggung jawab kami.
Tanda tangan Penilai Tanda tangan Pemeriksa
Nomor Sertifikat Penilai:
DATA PEMBANDING
Obyek
Rp Rp
Tanggal Pemeriksaan:
Indikasi harga atas dasar reproduksi: Indikasi harga atas perbandingan:
0204. Laporan Penilaian 2/2
DATA DEBITUR
Nama pemohon:
Umur pemohon saat ini: tahun bulan
Usia Pensiun: tahun
DATA PENGHASILAN
Gaji pokok: Rp Rp Rp
Tunjangan-tunjangan: Rp Rp Rp
Penerimaan: Rp Rp Rp
(Potongan-potongan): Rp Rp Rp
Gaji bersih: Rp Rp Rp
(Angsuran kredit dari bank lain) 1
: Rp Rp Rp
PERHITUNGAN LIMIT KREDIT
Jenis Pinjaman yang diajukan: [1=KPR] KPR
Tingkat suku bunga per tahun:
Ketentuan Payment to Income Ratio (PTI):
Maksimum jangka waktu kredit: thn bln
Maksimum Limit kredit yang dapat diberikan: Rp
Maksimum angsuran per bulan: Rp
PERHITUNGAN LTV DAN ANGSURAN
Harga rumah dan tanah: Rp
Nilai appraisal independen atas rumah dan tanah: Rp
LTV , sehingga maksimum kredit yang dapat dibiayai: Rp
Uang muka yang harus dibayarkan: Rp
Angsuran per bulan: Rp
0
55
0
0
4,000,000
WORKSHEET PERHITUNGAN LTV DAN ANGSURAN
KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)
PEMOHON ISTRI/ SUAMI GABUNGAN
3,000,000
1,000,000
0
135,000,000
33.33%
0
3,000,000
4,000,000
99,858
13,500,000
1,500,000
4%
15,000,000
0
4,000,000
90%
015
998,579
15,000,000
1,000,000
1
1,000,000
0
1,000,000
3,000,000
0
1,000,000
Roes Januhersyah
40
0205. Worksheet Perhitungan LTV dan Angsuran KPR 1/1
Suku Bunga 14.00%
Rasio Angsuran 100.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
40,000,000 3,591,485 1,920,515 1,367,105 1,093,059 930,730 824,230 749,600 694,860 653,348 621,066
45,000,000 4,040,420 2,160,580 1,537,993 1,229,691 1,047,071 927,258 843,301 781,718 735,017 698,699
50,000,000 4,489,356 2,400,644 1,708,881 1,366,324 1,163,413 1,030,287 937,001 868,575 816,685 776,332
55,000,000 4,938,291 2,640,709 1,879,770 1,502,956 1,279,754 1,133,316 1,030,701 955,433 898,354 853,965
60,000,000 5,387,227 2,880,773 2,050,658 1,639,589 1,396,095 1,236,344 1,124,401 1,042,290 980,022 931,599
65,000,000 5,836,163 3,120,837 2,221,546 1,776,221 1,512,436 1,339,373 1,218,101 1,129,148 1,061,691 1,009,232
70,000,000 6,285,098 3,360,902 2,392,434 1,912,853 1,628,778 1,442,402 1,311,801 1,216,005 1,143,359 1,086,865
75,000,000 6,734,034 3,600,966 2,563,322 2,049,486 1,745,119 1,545,430 1,405,501 1,302,863 1,225,028 1,164,498
80,000,000 7,182,969 3,841,031 2,734,210 2,186,118 1,861,460 1,648,459 1,499,201 1,389,720 1,306,696 1,242,131
85,000,000 7,631,905 4,081,095 2,905,099 2,322,751 1,977,801 1,751,488 1,592,901 1,476,578 1,388,365 1,319,765
90,000,000 8,080,841 4,321,159 3,075,987 2,459,383 2,094,143 1,854,517 1,686,601 1,563,435 1,470,033 1,397,398
95,000,000 8,529,776 4,561,224 3,246,875 2,596,015 2,210,484 1,957,545 1,780,301 1,650,293 1,551,702 1,475,031
100,000,000 8,978,712 4,801,288 3,417,763 2,732,648 2,326,825 2,060,574 1,874,001 1,737,150 1,633,370 1,552,664
105,000,000 9,427,647 5,041,353 3,588,651 2,869,280 2,443,166 2,163,603 1,967,701 1,824,008 1,715,039 1,630,298
110,000,000 9,876,583 5,281,417 3,759,539 3,005,912 2,559,508 2,266,631 2,061,401 1,910,865 1,796,707 1,707,931
115,000,000 10,325,519 5,521,482 3,930,427 3,142,545 2,675,849 2,369,660 2,155,101 1,997,723 1,878,376 1,785,564
120,000,000 10,774,454 5,761,546 4,101,316 3,279,177 2,792,190 2,472,689 2,248,801 2,084,580 1,960,044 1,863,197
125,000,000 11,223,390 6,001,610 4,272,204 3,415,810 2,908,531 2,575,717 2,342,501 2,171,438 2,041,713 1,940,830
130,000,000 11,672,325 6,241,675 4,443,092 3,552,442 3,024,873 2,678,746 2,436,202 2,258,295 2,123,381 2,018,464
135,000,000 12,121,261 6,481,739 4,613,980 3,689,074 3,141,214 2,781,775 2,529,902 2,345,153 2,205,050 2,096,097
140,000,000 12,570,196 6,721,804 4,784,868 3,825,707 3,257,555 2,884,804 2,623,602 2,432,010 2,286,718 2,173,730
145,000,000 13,019,132 6,961,868 4,955,756 3,962,339 3,373,896 2,987,832 2,717,302 2,518,868 2,368,387 2,251,363
150,000,000 13,468,068 7,201,932 5,126,644 4,098,971 3,490,238 3,090,861 2,811,002 2,605,725 2,450,055 2,328,997
155,000,000 13,917,003 7,441,997 5,297,533 4,235,604 3,606,579 3,193,890 2,904,702 2,692,583 2,531,724 2,406,630
160,000,000 14,365,939 7,682,061 5,468,421 4,372,236 3,722,920 3,296,918 2,998,402 2,779,440 2,613,392 2,484,263
165,000,000 14,814,874 7,922,126 5,639,309 4,508,869 3,839,261 3,399,947 3,092,102 2,866,298 2,695,061 2,561,896
170,000,000 15,263,810 8,162,190 5,810,197 4,645,501 3,955,603 3,502,976 3,185,802 2,953,155 2,776,729 2,639,529
175,000,000 15,712,746 8,402,255 5,981,085 4,782,133 4,071,944 3,606,004 3,279,502 3,040,013 2,858,398 2,717,163
180,000,000 16,161,681 8,642,319 6,151,973 4,918,766 4,188,285 3,709,033 3,373,202 3,126,870 2,940,066 2,794,796
185,000,000 16,610,617 8,882,383 6,322,862 5,055,398 4,304,626 3,812,062 3,466,902 3,213,728 3,021,735 2,872,429
Keterangan:
Cara menghitung angsuran per bulan:
1 Lingkari jumlah pinjaman yang anda inginkan, kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah angsuran per bulan
Contoh: Jumlah pokok kredit: 85,000,000
Jangka waktu (dlm tahun): 10
Suku bunga: 14.00%
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
1,319,765 Angsuran per bulan =
TABEL ANGSURAN
Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu Pinjaman (dalam tahun)
Angsuran per Bulan
0206. Tabel Angsuran
Suku Bunga 14.00%
PTI 100.00%
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
40,000,000 595,466 574,851 558,041 544,196 532,697 523,080 514,990 508,153 502,350 497,408
45,000,000 669,900 646,707 627,796 612,220 599,284 588,465 579,364 571,672 565,144 559,584
50,000,000 744,333 718,564 697,552 680,245 665,871 653,850 643,738 635,192 627,938 621,760
55,000,000 818,766 790,420 767,307 748,269 732,458 719,235 708,112 698,711 690,732 683,936
60,000,000 893,200 862,276 837,062 816,294 799,045 784,620 772,486 762,230 753,526 746,112
65,000,000 967,633 934,133 906,817 884,318 865,632 850,004 836,860 825,749 816,319 808,289
70,000,000 1,042,066 1,005,989 976,572 952,343 932,219 915,389 901,233 889,268 879,113 870,465
75,000,000 1,116,500 1,077,845 1,046,327 1,020,367 998,806 980,774 965,607 952,787 941,907 932,641
80,000,000 1,190,933 1,149,702 1,116,083 1,088,392 1,065,393 1,046,159 1,029,981 1,016,306 1,004,701 994,817
85,000,000 1,265,366 1,221,558 1,185,838 1,156,416 1,131,980 1,111,544 1,094,355 1,079,826 1,067,495 1,056,993
90,000,000 1,339,800 1,293,414 1,255,593 1,224,441 1,198,567 1,176,929 1,158,729 1,143,345 1,130,288 1,119,169
95,000,000 1,414,233 1,365,271 1,325,348 1,292,465 1,265,154 1,242,314 1,223,102 1,206,864 1,193,082 1,181,345
100,000,000 1,488,666 1,437,127 1,395,103 1,360,490 1,331,741 1,307,699 1,287,476 1,270,383 1,255,876 1,243,521
105,000,000 1,563,099 1,508,983 1,464,858 1,428,514 1,398,328 1,373,084 1,351,850 1,333,902 1,318,670 1,305,697
110,000,000 1,637,533 1,580,840 1,534,614 1,496,539 1,464,916 1,438,469 1,416,224 1,397,421 1,381,464 1,367,873
115,000,000 1,711,966 1,652,696 1,604,369 1,564,563 1,531,503 1,503,854 1,480,598 1,460,941 1,444,257 1,430,049
120,000,000 1,786,399 1,724,553 1,674,124 1,632,588 1,598,090 1,569,239 1,544,971 1,524,460 1,507,051 1,492,225
125,000,000 1,860,833 1,796,409 1,743,879 1,700,612 1,664,677 1,634,624 1,609,345 1,587,979 1,569,845 1,554,401
130,000,000 1,935,266 1,868,265 1,813,634 1,768,636 1,731,264 1,700,009 1,673,719 1,651,498 1,632,639 1,616,577
135,000,000 2,009,699 1,940,122 1,883,389 1,836,661 1,797,851 1,765,394 1,738,093 1,715,017 1,695,433 1,678,753
140,000,000 2,084,133 2,011,978 1,953,145 1,904,685 1,864,438 1,830,779 1,802,467 1,778,536 1,758,226 1,740,929
145,000,000 2,158,566 2,083,834 2,022,900 1,972,710 1,931,025 1,896,164 1,866,841 1,842,055 1,821,020 1,803,105
150,000,000 2,232,999 2,155,691 2,092,655 2,040,734 1,997,612 1,961,549 1,931,214 1,905,575 1,883,814 1,865,281
155,000,000 2,307,432 2,227,547 2,162,410 2,108,759 2,064,199 2,026,934 1,995,588 1,969,094 1,946,608 1,927,457
160,000,000 2,381,866 2,299,403 2,232,165 2,176,783 2,130,786 2,092,319 2,059,962 2,032,613 2,009,402 1,989,633
165,000,000 2,456,299 2,371,260 2,301,920 2,244,808 2,197,373 2,157,704 2,124,336 2,096,132 2,072,195 2,051,809
170,000,000 2,530,732 2,443,116 2,371,675 2,312,832 2,263,960 2,223,089 2,188,710 2,159,651 2,134,989 2,113,985
175,000,000 2,605,166 2,514,972 2,441,431 2,380,857 2,330,547 2,288,474 2,253,083 2,223,170 2,197,783 2,176,161
180,000,000 2,679,599 2,586,829 2,511,186 2,448,881 2,397,134 2,353,859 2,317,457 2,286,690 2,260,577 2,238,337
185,000,000 2,754,032 2,658,685 2,580,941 2,516,906 2,463,722 2,419,243 2,381,831 2,350,209 2,323,371 2,300,514
Keterangan:
Cara menghitung angsuran per bulan:
1 Lingkari jumlah pinjaman yang anda inginkan, kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah angsuran per bulan
Contoh: Jumlah pokok kredit: 110,000,000
Jangka waktu (dlm tahun): 15
Suku bunga: 14.00%
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
1,464,916 Angsuran per bulan =
TABEL ANGSURAN
Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu Pinjaman (dalam tahun)
Angsuran per Bulan
0206. Tabel Angsuran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8.00% 0.0869884291 0.0452272915 0.0313363655 0.0244129223 0.0202763943 0.0175332406 0.0155862144 0.0141366793 0.0130187149 0.0121327594
8.50% 0.0872197825 0.0454556749 0.0315675374 0.0246483034 0.0205165313 0.0177783846 0.0158364854 0.0143921286 0.0132793527 0.0123985689
9.00% 0.0874514768 0.0456847423 0.0317997327 0.0248850424 0.0207583552 0.0180255372 0.0160890783 0.0146502033 0.0135429087 0.0126675774
9.50% 0.0876835118 0.0459144930 0.0320329497 0.0251231367 0.0210018613 0.0182746908 0.0163439817 0.0149108873 0.0138093608 0.0129397558
10.00% 0.0879158872 0.0461449263 0.0322671872 0.0253625834 0.0212470447 0.0185258378 0.0166011840 0.0151741641 0.0140786862 0.0132150737
10.50% 0.0881486029 0.0463760416 0.0325024435 0.0256033798 0.0214939004 0.0187789700 0.0168606731 0.0154400162 0.0143508612 0.0134934997
11.00% 0.0883816585 0.0466078382 0.0327387171 0.0258455226 0.0217424231 0.0190340790 0.0171224364 0.0157084257 0.0146258610 0.0137750011
11.50% 0.0886150539 0.0468403153 0.0329760064 0.0260890089 0.0219926074 0.0192911562 0.0173864608 0.0159793738 0.0149036603 0.0140595444
12.00% 0.0888487887 0.0470734722 0.0332143098 0.0263338354 0.0222444477 0.0195501925 0.0176527328 0.0162528414 0.0151842326 0.0143470948
12.50% 0.0890828627 0.0473073082 0.0334536256 0.0265799989 0.0224979382 0.0198111787 0.0179212384 0.0165288086 0.0154675510 0.0146376169
13.00% 0.0893172757 0.0475418226 0.0336939520 0.0268274959 0.0227530730 0.0200741052 0.0181919633 0.0168072551 0.0157535877 0.0149310740
13.50% 0.0895520274 0.0477770145 0.0339352873 0.0270763230 0.0230098460 0.0203389622 0.0184648928 0.0170881597 0.0160423141 0.0152274289
14.00% 0.0897871176 0.0480128833 0.0341776298 0.0273264765 0.0232682508 0.0206057395 0.0187400116 0.0173715010 0.0163337012 0.0155266435
14.50% 0.0900225460 0.0482494280 0.0344209774 0.0275779529 0.0235282811 0.0208744268 0.0190173042 0.0176572571 0.0166277190 0.0158286789
15.00% 0.0902583123 0.0484866480 0.0346653285 0.0278307483 0.0237899301 0.0211450133 0.0192967547 0.0179454053 0.0169243373 0.0161334957
15.50% 0.0904944164 0.0487245425 0.0349106810 0.0280848589 0.0240531911 0.0214174883 0.0195783469 0.0182359228 0.0172235250 0.0164410537
16.00% 0.0907308579 0.0489631105 0.0351570330 0.0283402808 0.0243180571 0.0216918406 0.0198620639 0.0185287860 0.0175252508 0.0167513121
16.50% 0.0909676365 0.0492023513 0.0354043826 0.0285970100 0.0245845211 0.0219680587 0.0201478890 0.0188239712 0.0178294825 0.0170642299
17.00% 0.0912047521 0.0494422641 0.0356527275 0.0288550423 0.0248525758 0.0222461311 0.0204358049 0.0191214541 0.0181361879 0.0173797652
17.50% 0.0914422043 0.0496828479 0.0359020659 0.0291143736 0.0251222137 0.0225260460 0.0207257938 0.0194212100 0.0184453341 0.0176978760
18.00% 0.0916799929 0.0499241020 0.0361523955 0.0293749996 0.0253934274 0.0228077911 0.0210178380 0.0197232141 0.0187568877 0.0180185199
18.50% 0.0919181176 0.0501660254 0.0364037143 0.0296369160 0.0256662092 0.0230913543 0.0213119192 0.0200274410 0.0190708153 0.0183416541
19.00% 0.0921565782 0.0504086172 0.0366560200 0.0299001182 0.0259405511 0.0233767230 0.0216080190 0.0203338649 0.0193870830 0.0186672355
19.50% 0.0923953744 0.0506518766 0.0369093105 0.0301646019 0.0262164454 0.0236638845 0.0219061187 0.0206424601 0.0197056566 0.0189952210
20.00% 0.0926345059 0.0508958026 0.0371635834 0.0304303623 0.0264938837 0.0239528261 0.0222061993 0.0209532004 0.0200265017 0.0193255672
Keterangan:
Cara menghitung angsuran per bulan yaitu dengan cara mengalikan Faktor Angsuran dengan Pokok Kredit, sbb:
1 Lingkari suku bunga (yang tawarkan oleh bank), kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah Faktor Angsuran
4 Angsuran per bulan adalah Faktor Angsuran dikalikan dengan Pokok Kredit yang disetujui
Contoh: Jumlah pokok kredit: 85,000,000
Jangka waktu (dlm tahun) yg anda inginkan: 10
Suku bunga Bank: 14.00%
Maka angsuran per bulan =
faktor angsuran x pokok kredit =
0.0155266435 x 80.000.000 = 1,319,765
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
TABEL FAKTOR ANGSURAN
Jangka Waktu (dalam tahun)
Faktor Angsuran per Bulan
Jangka Waktu
(n)Suku bunga(i)
0207. Tabel Faktor Angsuran
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
8.00% 0.0114154469 0.0108245258 0.0103307388 0.0099131820 0.0095565208 0.0092492503 0.0089825684 0.0087496262 0.0085450138 0.0083644007
8.50% 0.0116863919 0.0111005556 0.0106117912 0.0101991854 0.0098473956 0.0095449100 0.0092829210 0.0090545745 0.0088544563 0.0086782323
9.00% 0.0119608039 0.0113803070 0.0108968051 0.0104893750 0.0101426658 0.0098451584 0.0095880390 0.0093644484 0.0091689678 0.0089972596
9.50% 0.0122386455 0.0116637324 0.0111857219 0.0107836800 0.0104422468 0.0101498957 0.0098978065 0.0096791145 0.0094883967 0.0093213119
10.00% 0.0125198775 0.0119507826 0.0114784809 0.0110820269 0.0107460512 0.0104590193 0.0102121046 0.0099984370 0.0098125891 0.0096502165
10.50% 0.0128044593 0.0122414068 0.0117750196 0.0113843401 0.0110539892 0.0107724244 0.0105308122 0.0103222776 0.0101413890 0.0099837989
11.00% 0.0130923490 0.0125355526 0.0120752736 0.0116905423 0.0113659693 0.0110900040 0.0108538064 0.0106504964 0.0104746389 0.0103218839
11.50% 0.0133835037 0.0128331658 0.0123791769 0.0120005542 0.0116818981 0.0114116496 0.0111809627 0.0109829524 0.0108121808 0.0106642963
12.00% 0.0136778788 0.0131341914 0.0126866622 0.0123142953 0.0120016806 0.0117372513 0.0115121553 0.0113195038 0.0111538566 0.0110108613
12.50% 0.0139754290 0.0134385728 0.0129976607 0.0126316835 0.0123252208 0.0120666981 0.0118472580 0.0116600087 0.0114995084 0.0113614055
13.00% 0.0142761079 0.0137462524 0.0133121026 0.0129526358 0.0126524217 0.0123998784 0.0121861444 0.0120043253 0.0118489795 0.0117157571
13.50% 0.0145798680 0.0140571716 0.0136299170 0.0132770683 0.0129831854 0.0127366804 0.0125286878 0.0123523127 0.0122021146 0.0120737468
14.00% 0.0148866612 0.0143712708 0.0139510322 0.0136048961 0.0133174139 0.0130769918 0.0128747623 0.0127038309 0.0125587600 0.0124352081
14.50% 0.0151964383 0.0146884899 0.0142753757 0.0139360343 0.0136550086 0.0134207008 0.0132242426 0.0130587414 0.0129187646 0.0127999777
15.00% 0.0155091496 0.0150087677 0.0146028746 0.0142703972 0.0139958712 0.0137676961 0.0135770043 0.0134169075 0.0132819798 0.0131678958
15.50% 0.0158247447 0.0153320427 0.0149334556 0.0146078990 0.0143399034 0.0141178669 0.0139329247 0.0137781947 0.0136482601 0.0135388069
16.00% 0.0161431726 0.0156582530 0.0152670448 0.0149484542 0.0146870074 0.0144711034 0.0142918824 0.0141424707 0.0140174630 0.0139125594
16.50% 0.0164643820 0.0159873361 0.0156035685 0.0152919772 0.0150370861 0.0148272971 0.0146537579 0.0145096058 0.0143894498 0.0142890064
17.00% 0.0167883209 0.0163192294 0.0159429529 0.0156383827 0.0153900429 0.0151863407 0.0150184338 0.0148794734 0.0147640854 0.0146680055
17.50% 0.0171149373 0.0166538701 0.0162851241 0.0159875861 0.0157457825 0.0155481286 0.0153857950 0.0152519497 0.0151412385 0.0150494193
18.00% 0.0174441787 0.0169911952 0.0166300085 0.0163395032 0.0161042104 0.0159125567 0.0157557286 0.0156269142 0.0155207820 0.0154331152
18.50% 0.0177759924 0.0173311420 0.0169775331 0.0166940505 0.0164652336 0.0162795230 0.0161281246 0.0160042497 0.0159025930 0.0158189658
19.00% 0.0181103258 0.0176736477 0.0173276249 0.0170511456 0.0168287603 0.0166489273 0.0165028754 0.0163838424 0.0162865526 0.0162068485
19.50% 0.0184471261 0.0180186496 0.0176802117 0.0174107069 0.0171947003 0.0170206718 0.0168798764 0.0167655823 0.0166725466 0.0165966461
20.00% 0.0187863404 0.0183660855 0.0180352218 0.0177726538 0.0175629650 0.0173946605 0.0172590257 0.0171493627 0.0170604647 0.0169882461
Keterangan:
Cara menghitung angsuran per bulan yaitu dengan cara mengalikan Faktor Angsuran dengan Pokok Kredit, sbb:
1 Lingkari suku bunga (yang tawarkan oleh bank), kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah Faktor Angsuran
4 Angsuran per bulan adalah Faktor Angsuran dikalikan dengan Pokok Kredit yang disetujui
Contoh: Jumlah pokok kredit: 110,000,000
Jangka waktu (dlm tahun) yg anda inginkan: 15
Suku bunga Bank: 14.00%
Maka angsuran per bulan =
faktor angsuran x pokok kredit =
0.0133174139 x 116.500.000 = 1,464,916
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
TABEL FAKTOR ANGSURAN
Jangka Waktu (dalam tahun)
Faktor Angsuran per Bulan
Jangka Waktu
(n)Suku bunga(i)
0207. Tabel Faktor Angsuran
Suku Bunga 14.00%
Rasio Angsuran 33.33%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
40,000,000 10,775,532 5,762,122 4,101,726 3,279,505 2,792,469 2,472,936 2,249,026 2,084,789 1,960,240 1,863,384
45,000,000 12,122,473 6,482,387 4,614,441 3,689,443 3,141,528 2,782,053 2,530,155 2,345,387 2,205,270 2,096,307
50,000,000 13,469,415 7,202,653 5,127,157 4,099,381 3,490,587 3,091,170 2,811,283 2,605,986 2,450,300 2,329,229
55,000,000 14,816,356 7,922,918 5,639,873 4,509,320 3,839,645 3,400,287 3,092,411 2,866,584 2,695,330 2,562,152
60,000,000 16,163,297 8,643,183 6,152,589 4,919,258 4,188,704 3,709,404 3,373,539 3,127,183 2,940,360 2,795,075
65,000,000 17,510,239 9,363,449 6,665,304 5,329,196 4,537,763 4,018,521 3,654,668 3,387,781 3,185,390 3,027,998
70,000,000 18,857,180 10,083,714 7,178,020 5,739,134 4,886,821 4,327,638 3,935,796 3,648,380 3,430,420 3,260,921
75,000,000 20,204,122 10,803,979 7,690,736 6,149,072 5,235,880 4,636,755 4,216,924 3,908,979 3,675,450 3,493,844
80,000,000 21,551,063 11,524,244 8,203,451 6,559,010 5,584,939 4,945,872 4,498,053 4,169,577 3,920,480 3,726,767
85,000,000 22,898,005 12,244,510 8,716,167 6,968,948 5,933,997 5,254,989 4,779,181 4,430,176 4,165,510 3,959,690
90,000,000 24,244,946 12,964,775 9,228,883 7,378,887 6,283,056 5,564,106 5,060,309 4,690,774 4,410,540 4,192,613
95,000,000 25,591,888 13,685,040 9,741,599 7,788,825 6,632,115 5,873,223 5,341,437 4,951,373 4,655,570 4,425,536
100,000,000 26,938,829 14,405,306 10,254,314 8,198,763 6,981,173 6,182,340 5,622,566 5,211,972 4,900,600 4,658,459
105,000,000 28,285,771 15,125,571 10,767,030 8,608,701 7,330,232 6,491,457 5,903,694 5,472,570 5,145,630 4,891,382
110,000,000 29,632,712 15,845,836 11,279,746 9,018,639 7,679,291 6,800,574 6,184,822 5,733,169 5,390,660 5,124,305
115,000,000 30,979,654 16,566,101 11,792,462 9,428,577 8,028,349 7,109,691 6,465,951 5,993,767 5,635,690 5,357,228
120,000,000 32,326,595 17,286,367 12,305,177 9,838,515 8,377,408 7,418,808 6,747,079 6,254,366 5,880,720 5,590,151
125,000,000 33,673,536 18,006,632 12,817,893 10,248,454 8,726,467 7,727,925 7,028,207 6,514,964 6,125,751 5,823,074
130,000,000 35,020,478 18,726,897 13,330,609 10,658,392 9,075,525 8,037,042 7,309,335 6,775,563 6,370,781 6,055,997
135,000,000 36,367,419 19,447,162 13,843,324 11,068,330 9,424,584 8,346,159 7,590,464 7,036,162 6,615,811 6,288,920
140,000,000 37,714,361 20,167,428 14,356,040 11,478,268 9,773,643 8,655,276 7,871,592 7,296,760 6,860,841 6,521,842
145,000,000 39,061,302 20,887,693 14,868,756 11,888,206 10,122,701 8,964,393 8,152,720 7,557,359 7,105,871 6,754,765
150,000,000 40,408,244 21,607,958 15,381,472 12,298,144 10,471,760 9,273,510 8,433,849 7,817,957 7,350,901 6,987,688
155,000,000 41,755,185 22,328,224 15,894,187 12,708,082 10,820,819 9,582,627 8,714,977 8,078,556 7,595,931 7,220,611
160,000,000 43,102,127 23,048,489 16,406,903 13,118,021 11,169,877 9,891,744 8,996,105 8,339,154 7,840,961 7,453,534
165,000,000 44,449,068 23,768,754 16,919,619 13,527,959 11,518,936 10,200,861 9,277,233 8,599,753 8,085,991 7,686,457
170,000,000 45,796,010 24,489,019 17,432,334 13,937,897 11,867,995 10,509,978 9,558,362 8,860,352 8,331,021 7,919,380
175,000,000 47,142,951 25,209,285 17,945,050 14,347,835 12,217,053 10,819,095 9,839,490 9,120,950 8,576,051 8,152,303
180,000,000 48,489,892 25,929,550 18,457,766 14,757,773 12,566,112 11,128,212 10,120,618 9,381,549 8,821,081 8,385,226
185,000,000 49,836,834 26,649,815 18,970,482 15,167,711 12,915,171 11,437,329 10,401,747 9,642,147 9,066,111 8,618,149
Keterangan:
Cara untuk mengetahui berapa penghasilan/gaji yang dipersyaratkan terkait pokok kredit dengan jangka waktu KPR
1 Lingkari jumlah pinjaman yang anda inginkan, kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah minimum penghasilan/gaji yang dipersyaratkan
Contoh: Jumlah pokok kredit: 85,000,000
Jangka waktu (dlm tahun): 10
Suku bunga: 14.00%
TABEL PENGHASILAN MINIMUM
Perkiraan Jumlah
Pinjaman
Jangka Waktu Pinjaman (dalam tahun)
Penghasilan Minimum per Bulan
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
Minimum gaji yg dipersyaratkan 3,959,690
0208. Tabel Penghasilan
Suku Bunga 14.00%
Rasio Angsuran 33.33%
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
40,000,000 1,786,578 1,724,725 1,674,291 1,632,751 1,598,249 1,569,396 1,545,126 1,524,612 1,507,202 1,492,374
45,000,000 2,009,900 1,940,316 1,883,578 1,836,845 1,798,031 1,765,570 1,738,267 1,715,189 1,695,602 1,678,921
50,000,000 2,233,223 2,155,906 2,092,864 2,040,939 1,997,812 1,961,745 1,931,407 1,905,765 1,884,002 1,865,468
55,000,000 2,456,545 2,371,497 2,302,151 2,245,032 2,197,593 2,157,919 2,124,548 2,096,342 2,072,403 2,052,015
60,000,000 2,679,867 2,587,087 2,511,437 2,449,126 2,397,374 2,354,094 2,317,689 2,286,918 2,260,803 2,238,561
65,000,000 2,903,189 2,802,678 2,720,723 2,653,220 2,597,155 2,550,268 2,510,830 2,477,495 2,449,203 2,425,108
70,000,000 3,126,512 3,018,269 2,930,010 2,857,314 2,796,937 2,746,443 2,703,970 2,668,071 2,637,603 2,611,655
75,000,000 3,349,834 3,233,859 3,139,296 3,061,408 2,996,718 2,942,617 2,897,111 2,858,648 2,826,004 2,798,202
80,000,000 3,573,156 3,449,450 3,348,583 3,265,502 3,196,499 3,138,792 3,090,252 3,049,224 3,014,404 2,984,748
85,000,000 3,796,478 3,665,041 3,557,869 3,469,595 3,396,280 3,334,966 3,283,393 3,239,801 3,202,804 3,171,295
90,000,000 4,019,801 3,880,631 3,767,155 3,673,689 3,596,061 3,531,141 3,476,533 3,430,377 3,391,204 3,357,842
95,000,000 4,243,123 4,096,222 3,976,442 3,877,783 3,795,843 3,727,315 3,669,674 3,620,954 3,579,605 3,544,389
100,000,000 4,466,445 4,311,812 4,185,728 4,081,877 3,995,624 3,923,490 3,862,815 3,811,530 3,768,005 3,730,936
105,000,000 4,689,767 4,527,403 4,395,015 4,285,971 4,195,405 4,119,664 4,055,956 4,002,107 3,956,405 3,917,482
110,000,000 4,913,090 4,742,994 4,604,301 4,490,065 4,395,186 4,315,839 4,249,096 4,192,683 4,144,805 4,104,029
115,000,000 5,136,412 4,958,584 4,813,587 4,694,159 4,594,967 4,512,013 4,442,237 4,383,260 4,333,206 4,290,576
120,000,000 5,359,734 5,174,175 5,022,874 4,898,252 4,794,748 4,708,188 4,635,378 4,573,836 4,521,606 4,477,123
125,000,000 5,583,056 5,389,766 5,232,160 5,102,346 4,994,530 4,904,362 4,828,519 4,764,413 4,710,006 4,663,669
130,000,000 5,806,379 5,605,356 5,441,447 5,306,440 5,194,311 5,100,537 5,021,659 4,954,990 4,898,406 4,850,216
135,000,000 6,029,701 5,820,947 5,650,733 5,510,534 5,394,092 5,296,711 5,214,800 5,145,566 5,086,806 5,036,763
140,000,000 6,253,023 6,036,537 5,860,020 5,714,628 5,593,873 5,492,886 5,407,941 5,336,143 5,275,207 5,223,310
145,000,000 6,476,345 6,252,128 6,069,306 5,918,722 5,793,654 5,689,060 5,601,082 5,526,719 5,463,607 5,409,857
150,000,000 6,699,668 6,467,719 6,278,592 6,122,816 5,993,436 5,885,235 5,794,222 5,717,296 5,652,007 5,596,403
155,000,000 6,922,990 6,683,309 6,487,879 6,326,909 6,193,217 6,081,409 5,987,363 5,907,872 5,840,407 5,782,950
160,000,000 7,146,312 6,898,900 6,697,165 6,531,003 6,392,998 6,277,584 6,180,504 6,098,449 6,028,808 5,969,497
165,000,000 7,369,634 7,114,491 6,906,452 6,735,097 6,592,779 6,473,758 6,373,645 6,289,025 6,217,208 6,156,044
170,000,000 7,592,957 7,330,081 7,115,738 6,939,191 6,792,560 6,669,933 6,566,785 6,479,602 6,405,608 6,342,590
175,000,000 7,816,279 7,545,672 7,325,024 7,143,285 6,992,342 6,866,107 6,759,926 6,670,178 6,594,008 6,529,137
180,000,000 8,039,601 7,761,262 7,534,311 7,347,379 7,192,123 7,062,282 6,953,067 6,860,755 6,782,409 6,715,684
185,000,000 8,262,923 7,976,853 7,743,597 7,551,473 7,391,904 7,258,456 7,146,208 7,051,331 6,970,809 6,902,231
Keterangan:
Cara untuk mengetahui berapa penghasilan/gaji yang dipersyaratkan terkait pokok kredit dengan jangka waktu KPR
1 Lingkari jumlah pinjaman yang anda inginkan, kemudian tarik garis ke kanan mendatar sampai ke ujung tabel
2 Lingkari jangka waktu pinjaman yang anda pilih, kemudian tarik garis menurun sampai ke ujung tabel
3 Angka yang berada pada garis yang bersinggungan tersebut adalah minimum penghasilan/gaji yang dipersyaratkan
Contoh: Jumlah pokok kredit: 110,000,000
Jangka waktu (dlm tahun): 15
Suku bunga: 14.00%
TABEL PENGHASILAN MINIMUM
Perkiraan Jumlah
Pinjaman
Jangka Waktu Pinjaman (dalam tahun)
Penghasilan Minimum per Bulan
Formula Angsuran: Fully Amortized / Monthly Rest
Minimum gaji yg dipersyaratkan 4,395,186
0208. Tabel Penghasilan
JADWAL ANGSURAN
ID-Karyawan Jumlah Pinjaman
Suku Bunga (pa)
Jangka Waktu (bln)
Tgl Pencairan
Tgl Mulai Angsuran
Tgl Jth Tempo
Angsuran bulanan
1,464,916
1,464,916
1,464,916
1,464,916
1,464,916
1,464,916
Nama Debitur
1
3
110,000,000
14%
180
25/04/2010
25/03/2025
ROES JANUHERSYAH
1,464,916
No KPR
No Perjanjian KPR PK/0511/090345
05-110010-01121
1605110107
2
4
25/03/2010
Saldo Akhir
109,818,418
Porsi Bunga
1,283,333
Porsi Pokok
181,582
Angsuran Bulanan
1,464,916 25/04/2010
No.
1
2 25/05/2010 109,818,418
Saldo Awal
110,000,000
Periode
0
183,701 1,281,215 109,634,717
3 25/06/2010 109,634,717 185,844 1,279,072 109,448,873
1,464,916
4 25/07/2010 109,448,873 188,012 1,276,904 109,260,861
5 25/08/2010 109,260,861 190,205 1,274,710 109,070,656
6 25/09/2010 109,070,656 192,425 1,272,491 108,878,231
7 25/10/2010 108,878,231 194,669 1,270,246 108,683,562
8 25/11/2010 108,683,562 196,941 1,267,975 108,486,621
9 25/12/2010 108,486,621 199,238 1,265,677 108,287,383 1,464,916
10 25/01/2011 108,287,383 201,563 1,263,353 108,085,820 1,464,916
11 25/02/2011 108,085,820 203,914 1,261,001 107,881,906 1,464,916
12 25/03/2011 107,881,906 206,293 1,258,622 107,675,613 1,464,916
13 25/04/2011 107,675,613 208,700 1,256,215 107,466,913 1,464,916
14 25/05/2011 107,466,913 211,135 1,253,781 107,255,778 1,464,916
15 25/06/2011 107,255,778 213,598 1,251,317 107,042,180 1,464,916
16 25/07/2011 107,042,180 216,090 1,248,825 106,826,089 1,464,916
17 25/08/2011 106,826,089 218,611 1,246,304 106,607,478 1,464,916
18 25/09/2011 106,607,478 221,162 1,243,754 106,386,317 1,464,916
19 25/10/2011 106,386,317 223,742 1,241,174 106,162,575 1,464,916
20 25/11/2011 106,162,575 226,352 1,238,563 105,936,223 1,464,916
21 25/12/2011 105,936,223 228,993 1,235,923 105,707,230 1,464,916
22 25/01/2012 105,707,230 231,665 1,233,251 105,475,565 1,464,916
23 25/02/2012 105,475,565 234,367 1,230,548 105,241,198 1,464,916
24 25/03/2012 105,241,198 237,102 1,227,814 105,004,096 1,464,916
25 25/04/2012 105,004,096 239,868 1,225,048 104,764,229 1,464,916
26 25/05/2012 104,764,229 242,666 1,222,249 104,521,563 1,464,916
27 25/06/2012 104,521,563 245,497 1,219,418 104,276,065 1,464,916
28 25/07/2012 104,276,065 248,361 1,216,554 104,027,704 1,464,916
29 25/08/2012 104,027,704 251,259 1,213,657 103,776,445 1,464,916
30 25/09/2012 103,776,445 254,190 1,210,725 103,522,254 1,464,916
31 25/10/2012 103,522,254 257,156 1,207,760 103,265,099 1,464,916
32 25/11/2012 103,265,099 260,156 1,204,759 103,004,943 1,464,916
33 25/12/2012 103,004,943 263,191 1,201,724 102,741,751 1,464,916
34 25/01/2013 102,741,751 266,262 1,198,654 102,475,490 1,464,916
35 25/02/2013 102,475,490 269,368 1,195,547 102,206,121 1,464,916
36 25/03/2013 102,206,121 272,511 1,192,405 101,933,611 1,464,916
37 25/04/2013 101,933,611 275,690 1,189,225 101,657,921 1,464,916
38 25/05/2013 101,657,921 278,906 1,186,009 101,379,014 1,464,916
39 25/06/2013 101,379,014 282,160 1,182,755 101,096,854 1,464,916
40 25/07/2013 101,096,854 285,452 1,179,463 100,811,402 1,464,916
41 25/08/2013 100,811,402 288,783 1,176,133 100,522,619 1,464,916
42 25/09/2013 100,522,619 292,152 1,172,764 100,230,467 1,464,916
43 25/10/2013 100,230,467 295,560 1,169,355 99,934,907 1,464,916
44 25/11/2013 99,934,907 299,008 1,165,907 99,635,899 1,464,916
45 25/12/2013 99,635,899 302,497 1,162,419 99,333,402 1,464,916
46 25/01/2014 99,333,402 306,026 1,158,890 99,027,376 1,464,916
47 25/02/2014 99,027,376 309,596 1,155,319 98,717,780 1,464,916
48 25/03/2014 98,717,780 313,208 1,151,707 98,404,572 1,464,916
49 25/04/2014 98,404,572 316,862 1,148,053 98,087,710 1,464,916
50 25/05/2014 98,087,710 320,559 1,144,357 97,767,151 1,464,916
51 25/06/2014 97,767,151 324,299 1,140,617 97,442,852 1,464,916
52 25/07/2014 97,442,852 328,082 1,136,833 97,114,770 1,464,916
53 25/08/2014 97,114,770 331,910 1,133,006 96,782,860 1,464,916
54 25/09/2014 96,782,860 335,782 1,129,133 96,447,078 1,464,916
5 6
Jadwal Peninjauan
Suku Bunga
25/03/2010 110,000,000 - - - 110,000,000
0209. Kartu Jadwal Angsuran 1/5
JADWAL ANGSURAN
ID-Karyawan Jumlah Pinjaman
Suku Bunga (pa)
Jangka Waktu (bln)
Tgl Pencairan
Tgl Mulai Angsuran
Tgl Jth Tempo
Angsuran bulanan
Nama Debitur
1
3
110,000,000
14%
180
25/04/2010
25/03/2025
ROES JANUHERSYAH
1,464,916
No KPR
No Perjanjian KPR PK/0511/090345
05-110010-01121
1605110107
2
4
25/03/2010
Saldo AkhirPorsi BungaPorsi Pokok Angsuran BulananNo. Saldo AwalPeriode
5 6
Jadwal Peninjauan
Suku Bunga
55 25/10/2014 96,447,078 339,700 1,125,216 96,107,379 1,464,916
56 25/11/2014 96,107,379 343,663 1,121,253 95,763,716 1,464,916
57 25/12/2014 95,763,716 347,672 1,117,243 95,416,044 1,464,916
58 25/01/2015 95,416,044 351,728 1,113,187 95,064,315 1,464,916
59 25/02/2015 95,064,315 355,832 1,109,084 94,708,483 1,464,916
60 25/03/2015 94,708,483 359,983 1,104,932 94,348,500 1,464,916
61 25/04/2015 94,348,500 364,183 1,100,733 93,984,317 1,464,916
62 25/05/2015 93,984,317 368,432 1,096,484 93,615,885 1,464,916
63 25/06/2015 93,615,885 372,730 1,092,185 93,243,155 1,464,916
64 25/07/2015 93,243,155 377,079 1,087,837 92,866,076 1,464,916
65 25/08/2015 92,866,076 381,478 1,083,438 92,484,598 1,464,916
66 25/09/2015 92,484,598 385,929 1,078,987 92,098,670 1,464,916
67 25/10/2015 92,098,670 390,431 1,074,484 91,708,239 1,464,916
68 25/11/2015 91,708,239 394,986 1,069,929 91,313,253 1,464,916
69 25/12/2015 91,313,253 399,594 1,065,321 90,913,658 1,464,916
70 25/01/2016 90,913,658 404,256 1,060,659 90,509,402 1,464,916
71 25/02/2016 90,509,402 408,972 1,055,943 90,100,430 1,464,916
72 25/03/2016 90,100,430 413,744 1,051,172 89,686,686 1,464,916
73 25/04/2016 89,686,686 418,571 1,046,345 89,268,115 1,464,916
74 25/05/2016 89,268,115 423,454 1,041,461 88,844,661 1,464,916
75 25/06/2016 88,844,661 428,394 1,036,521 88,416,266 1,464,916
76 25/07/2016 88,416,266 433,392 1,031,523 87,982,874 1,464,916
77 25/08/2016 87,982,874 438,449 1,026,467 87,544,425 1,464,916
78 25/09/2016 87,544,425 443,564 1,021,352 87,100,861 1,464,916
79 25/10/2016 87,100,861 448,739 1,016,177 86,652,123 1,464,916
80 25/11/2016 86,652,123 453,974 1,010,941 86,198,149 1,464,916
81 25/12/2016 86,198,149 459,270 1,005,645 85,738,878 1,464,916
82 25/01/2017 85,738,878 464,629 1,000,287 85,274,249 1,464,916
83 25/02/2017 85,274,249 470,049 994,866 84,804,200 1,464,916
84 25/03/2017 84,804,200 475,533 989,382 84,328,667 1,464,916
85 25/04/2017 84,328,667 481,081 983,834 83,847,586 1,464,916
86 25/05/2017 83,847,586 486,694 978,222 83,360,892 1,464,916
87 25/06/2017 83,360,892 492,372 972,544 82,868,520 1,464,916
88 25/07/2017 82,868,520 498,116 966,799 82,370,404 1,464,916
89 25/08/2017 82,370,404 503,927 960,988 81,866,477 1,464,916
90 25/09/2017 81,866,477 509,807 955,109 81,356,670 1,464,916
91 25/10/2017 81,356,670 515,754 949,161 80,840,916 1,464,916
92 25/11/2017 80,840,916 521,772 943,144 80,319,144 1,464,916
93 25/12/2017 80,319,144 527,859 937,057 79,791,285 1,464,916
94 25/01/2018 79,791,285 534,017 930,898 79,257,268 1,464,916
95 25/02/2018 79,257,268 540,247 924,668 78,717,021 1,464,916
96 25/03/2018 78,717,021 546,550 918,365 78,170,471 1,464,916
97 25/04/2018 78,170,471 552,927 911,989 77,617,544 1,464,916
98 25/05/2018 77,617,544 559,378 905,538 77,058,166 1,464,916
99 25/06/2018 77,058,166 565,904 899,012 76,492,263 1,464,916
100 25/07/2018 76,492,263 572,506 892,410 75,919,757 1,464,916
101 25/08/2018 75,919,757 579,185 885,730 75,340,572 1,464,916
102 25/09/2018 75,340,572 585,942 878,973 74,754,630 1,464,916
103 25/10/2018 74,754,630 592,778 872,137 74,161,852 1,464,916
104 25/11/2018 74,161,852 599,694 865,222 73,562,158 1,464,916
105 25/12/2018 73,562,158 606,690 858,225 72,955,467 1,464,916
106 25/01/2019 72,955,467 613,768 851,147 72,341,699 1,464,916
107 25/02/2019 72,341,699 620,929 843,986 71,720,770 1,464,916
108 25/03/2019 71,720,770 628,173 836,742 71,092,597 1,464,916
109 25/04/2019 71,092,597 635,502 829,414 70,457,095 1,464,916
0209. Kartu Jadwal Angsuran 2/5
JADWAL ANGSURAN
ID-Karyawan Jumlah Pinjaman
Suku Bunga (pa)
Jangka Waktu (bln)
Tgl Pencairan
Tgl Mulai Angsuran
Tgl Jth Tempo
Angsuran bulanan
Nama Debitur
1
3
110,000,000
14%
180
25/04/2010
25/03/2025
ROES JANUHERSYAH
1,464,916
No KPR
No Perjanjian KPR PK/0511/090345
05-110010-01121
1605110107
2
4
25/03/2010
Saldo AkhirPorsi BungaPorsi Pokok Angsuran BulananNo. Saldo AwalPeriode
5 6
Jadwal Peninjauan
Suku Bunga
110 25/05/2019 70,457,095 642,916 821,999 69,814,179 1,464,916
111 25/06/2019 69,814,179 650,417 814,499 69,163,762 1,464,916
112 25/07/2019 69,163,762 658,005 806,911 68,505,757 1,464,916
113 25/08/2019 68,505,757 665,682 799,234 67,840,075 1,464,916
114 25/09/2019 67,840,075 673,448 791,468 67,166,627 1,464,916
115 25/10/2019 67,166,627 681,305 783,611 66,485,322 1,464,916
116 25/11/2019 66,485,322 689,253 775,662 65,796,069 1,464,916
117 25/12/2019 65,796,069 697,295 767,621 65,098,774 1,464,916
118 25/01/2020 65,098,774 705,430 759,486 64,393,344 1,464,916
119 25/02/2020 64,393,344 713,660 751,256 63,679,685 1,464,916
120 25/03/2020 63,679,685 721,986 742,930 62,957,699 1,464,916
121 25/04/2020 62,957,699 730,409 734,506 62,227,290 1,464,916
122 25/05/2020 62,227,290 738,930 725,985 61,488,359 1,464,916
123 25/06/2020 61,488,359 747,551 717,364 60,740,808 1,464,916
124 25/07/2020 60,740,808 756,273 708,643 59,984,535 1,464,916
125 25/08/2020 59,984,535 765,096 699,820 59,219,439 1,464,916
126 25/09/2020 59,219,439 774,022 690,893 58,445,417 1,464,916
127 25/10/2020 58,445,417 783,052 681,863 57,662,365 1,464,916
128 25/11/2020 57,662,365 792,188 672,728 56,870,177 1,464,916
129 25/12/2020 56,870,177 801,430 663,485 56,068,747 1,464,916
130 25/01/2021 56,068,747 810,780 654,135 55,257,967 1,464,916
131 25/02/2021 55,257,967 820,239 644,676 54,437,727 1,464,916
132 25/03/2021 54,437,727 829,809 635,107 53,607,919 1,464,916
133 25/04/2021 53,607,919 839,490 625,426 52,768,429 1,464,916
134 25/05/2021 52,768,429 849,284 615,632 51,919,145 1,464,916
135 25/06/2021 51,919,145 859,192 605,723 51,059,953 1,464,916
136 25/07/2021 51,059,953 869,216 595,699 50,190,737 1,464,916
137 25/08/2021 50,190,737 879,357 585,559 49,311,380 1,464,916
138 25/09/2021 49,311,380 889,616 575,299 48,421,764 1,464,916
139 25/10/2021 48,421,764 899,995 564,921 47,521,769 1,464,916
140 25/11/2021 47,521,769 910,495 554,421 46,611,274 1,464,916
141 25/12/2021 46,611,274 921,117 543,798 45,690,156 1,464,916
142 25/01/2022 45,690,156 931,864 533,052 44,758,293 1,464,916
143 25/02/2022 44,758,293 942,735 522,180 43,815,557 1,464,916
144 25/03/2022 43,815,557 953,734 511,182 42,861,823 1,464,916
145 25/04/2022 42,861,823 964,861 500,055 41,896,962 1,464,916
146 25/05/2022 41,896,962 976,118 488,798 40,920,845 1,464,916
147 25/06/2022 40,920,845 987,506 477,410 39,933,339 1,464,916
148 25/07/2022 39,933,339 999,027 465,889 38,934,312 1,464,916
149 25/08/2022 38,934,312 1,010,682 454,234 37,923,631 1,464,916
150 25/09/2022 37,923,631 1,022,473 442,442 36,901,157 1,464,916
151 25/10/2022 36,901,157 1,034,402 430,514 35,866,755 1,464,916
152 25/11/2022 35,866,755 1,046,470 418,445 34,820,285 1,464,916
153 25/12/2022 34,820,285 1,058,679 406,237 33,761,606 1,464,916
154 25/01/2023 33,761,606 1,071,030 393,885 32,690,576 1,464,916
155 25/02/2023 32,690,576 1,083,525 381,390 31,607,051 1,464,916
156 25/03/2023 31,607,051 1,096,167 368,749 30,510,884 1,464,916
157 25/04/2023 30,510,884 1,108,955 355,960 29,401,929 1,464,916
158 25/05/2023 29,401,929 1,121,893 343,023 28,280,036 1,464,916
159 25/06/2023 28,280,036 1,134,982 329,934 27,145,054 1,464,916
160 25/07/2023 27,145,054 1,148,223 316,692 25,996,831 1,464,916
161 25/08/2023 25,996,831 1,161,619 303,296 24,835,212 1,464,916
162 25/09/2023 24,835,212 1,175,171 289,744 23,660,041 1,464,916
163 25/10/2023 23,660,041 1,188,882 276,034 22,471,159 1,464,916
164 25/11/2023 22,471,159 1,202,752 262,164 21,268,407 1,464,916
0209. Kartu Jadwal Angsuran 3/5
JADWAL ANGSURAN
ID-Karyawan Jumlah Pinjaman
Suku Bunga (pa)
Jangka Waktu (bln)
Tgl Pencairan
Tgl Mulai Angsuran
Tgl Jth Tempo
Angsuran bulanan
Nama Debitur
1
3
110,000,000
14%
180
25/04/2010
25/03/2025
ROES JANUHERSYAH
1,464,916
No KPR
No Perjanjian KPR PK/0511/090345
05-110010-01121
1605110107
2
4
25/03/2010
Saldo AkhirPorsi BungaPorsi Pokok Angsuran BulananNo. Saldo AwalPeriode
5 6
Jadwal Peninjauan
Suku Bunga
165 25/12/2023 21,268,407 1,216,784 248,131 20,051,623 1,464,916
166 25/01/2024 20,051,623 1,230,980 233,936 18,820,643 1,464,916
167 25/02/2024 18,820,643 1,245,341 219,574 17,575,301 1,464,916
168 25/03/2024 17,575,301 1,259,870 205,045 16,315,431 1,464,916
169 25/04/2024 16,315,431 1,274,569 190,347 15,040,862 1,464,916
170 25/05/2024 15,040,862 1,289,439 175,477 13,751,423 1,464,916
171 25/06/2024 13,751,423 1,304,482 160,433 12,446,941 1,464,916
172 25/07/2024 12,446,941 1,319,701 145,214 11,127,240 1,464,916
173 25/08/2024 11,127,240 1,335,098 129,818 9,792,142 1,464,916
174 25/09/2024 9,792,142 1,350,674 114,242 8,441,468 1,464,916
175 25/10/2024 8,441,468 1,366,432 98,484 7,075,037 1,464,916
176 25/11/2024 7,075,037 1,382,373 82,542 5,692,663 1,464,916
177 25/12/2024 5,692,663 1,398,501 66,414 4,294,162 1,464,916
178 25/01/2025 4,294,162 1,414,817 50,099 2,879,345 1,464,916
179 25/02/2025 2,879,345 1,431,323 33,592 1,448,022 1,464,916
180 25/03/2025 1,448,022 1,448,022 16,894 0 1,464,916
181 25/04/2025 0 - - 0 -
182 25/05/2025 0 - - 0 -
183 25/06/2025 0 - - 0 -
184 25/07/2025 0 - - 0 -
185 25/08/2025 0 - - 0 -
186 25/09/2025 0 - - 0 -
187 25/10/2025 0 - - 0 -
188 25/11/2025 0 - - 0 -
189 25/12/2025 0 - - 0 -
190 25/01/2026 0 - - 0 -
191 25/02/2026 0 - - 0 -
192 25/03/2026 0 - - 0 -
193 25/04/2026 0 - - 0 -
194 25/05/2026 0 - - 0 -
195 25/06/2026 0 - - 0 -
196 25/07/2026 0 - - 0 -
197 25/08/2026 0 - - 0 -
198 25/09/2026 0 - - 0 -
199 25/10/2026 0 - - 0 -
200 25/11/2026 0 - - 0 -
201 25/12/2026 0 - - 0 -
202 25/01/2027 0 - - 0 -
203 25/02/2027 0 - - 0 -
204 25/03/2027 0 - - 0 -
205 25/04/2027 0 - - 0 -
206 25/05/2027 0 - - 0 -
207 25/06/2027 0 - - 0 -
208 25/07/2027 0 - - 0 -
209 25/08/2027 0 - - 0 -
210 25/09/2027 0 - - 0 -
211 25/10/2027 0 - - 0 -
212 25/11/2027 0 - - 0 -
213 25/12/2027 0 - - 0 -
214 25/01/2028 0 - - 0 -
215 25/02/2028 0 - - 0 -
216 25/03/2028 0 - - 0 -
217 25/04/2028 0 - - 0 -
218 25/05/2028 0 - - 0 -
219 25/06/2028 0 - - 0 -
0209. Kartu Jadwal Angsuran 4/5
JADWAL ANGSURAN
ID-Karyawan Jumlah Pinjaman
Suku Bunga (pa)
Jangka Waktu (bln)
Tgl Pencairan
Tgl Mulai Angsuran
Tgl Jth Tempo
Angsuran bulanan
Nama Debitur
1
3
110,000,000
14%
180
25/04/2010
25/03/2025
ROES JANUHERSYAH
1,464,916
No KPR
No Perjanjian KPR PK/0511/090345
05-110010-01121
1605110107
2
4
25/03/2010
Saldo AkhirPorsi BungaPorsi Pokok Angsuran BulananNo. Saldo AwalPeriode
5 6
Jadwal Peninjauan
Suku Bunga
220 25/07/2028 0 - - 0 -
221 25/08/2028 0 - - 0 -
222 25/09/2028 0 - - 0 -
223 25/10/2028 0 - - 0 -
224 25/11/2028 0 - - 0 -
225 25/12/2028 0 - - 0 -
226 25/01/2029 0 - - 0 -
227 25/02/2029 0 - - 0 -
228 25/03/2029 0 - - 0 -
229 25/04/2029 0 - - 0 -
230 25/05/2029 0 - - 0 -
231 25/06/2029 0 - - 0 -
232 25/07/2029 0 - - 0 -
233 25/08/2029 0 - - 0 -
234 25/09/2029 0 - - 0 -
- 0 -
235 25/10/2029 0 - - 0 -
- 0
237 25/12/2029 0 - - 0 -
-
- 0
239 25/02/2030 0 - - 0 -
- 240 25/03/2030 0 -
238 25/01/2030
0 -
0 -
236 25/11/2029
0209. Kartu Jadwal Angsuran 5/5
0210. Diagram Amortisasi Angsuran
DIAGRAM AMORTISASI ANGSURAN
Diagram Amortisasi Angsuran
Porsi Bunga
Porsi Pokok
1 61 121 181 241
Jangka Waktu (240 bulan=20 tahun)
An
gsu
ran
Porsi Bunga
Porsi Pokok
Jumlah KPR 50.000.000,00
Suku Bunga per Tahun 12%
Jangka Waktu (tahun) 20
Angsuran per Bulan 550.543
Bln-ke Saldo Awal Porsi Pokok Porsi Bunga Saldo Akhir
1 50.000.000,00 50.543,00 500.000,00 49.949.457,00
2 49.949.457,00 51.048,00 499.495,00 49.898.409,00
3 49.898.409,00 51.559,00 498.984,00 49.846.850,00
4 49.846.850,00 52.074,00 498.469,00 49.794.776,00
5 49.794.776,00 52.595,00 497.948,00 49.742.181,00
6 49.742.181,00 53.121,00 497.422,00 49.689.060,00
7 49.689.060,00 53.652,00 496.891,00 49.635.408,00
8 49.635.408,00 54.189,00 496.354,00 49.581.219,00
9 49.581.219,00 54.731,00 495.812,00 49.526.488,00
10 49.526.488,00 55.278,00 495.265,00 49.471.210,00
11 49.471.210,00 55.831,00 494.712,00 49.415.379,00
12 49.415.379,00 56.389,00 494.154,00 49.358.990,00
13 49.358.990,00 56.953,00 493.590,00 49.302.037,00
14 49.302.037,00 57.523,00 493.020,00 49.244.514,00
15 49.244.514,00 58.098,00 492.445,00 49.186.416,00
16 49.186.416,00 58.679,00 491.864,00 49.127.737,00
17 49.127.737,00 59.266,00 491.277,00 49.068.471,00
226 7.633.374,00 474.209,00 76.334,00 7.159.165,00
227 7.159.165,00 478.951,00 71.592,00 6.680.214,00
228 6.680.214,00 483.741,00 66.802,00 6.196.473,00
229 6.196.473,00 488.578,00 61.965,00 5.707.895,00
230 5.707.895,00 493.464,00 57.079,00 5.214.431,00
231 5.214.431,00 498.399,00 52.144,00 4.716.032,00
232 4.716.032,00 503.383,00 47.160,00 4.212.649,00
233 4.212.649,00 508.417,00 42.126,00 3.704.232,00
234 3.704.232,00 513.501,00 37.042,00 3.190.731,00
235 3.190.731,00 518.636,00 31.907,00 2.672.095,00
236 2.672.095,00 523.822,00 26.721,00 2.148.273,00
237 2.148.273,00 529.060,00 21.483,00 1.619.213,00
238 1.619.213,00 534.351,00 16.192,00 1.084.862,00
239 1.084.862,00 539.694,00 10.849,00 545.168,00
240 545.168,00 545.168,00 5.452,00 -
Rumus annuitas
( 1 + r ) n Cr X r
A = ---------------- X -----------
( 1 + r ) n – 1 12
Dimana:
A: Angsuran per bulan
r: Bunga pertahun
n: Jangka Waktu (dlm tahun)
Cr: Jumlah Pokok Kredit / Jumlah KPR
Rumus efektif
( 1 + r ) n
A = ---------------- X Cr X r
( 1 + r ) n – 1
Dimana:
A: Angsuran per bulan
r: Bunga perbulan (bunga pertahun dibagi 12)
n: Jangka Waktu (dlm bulan)
Cr: Jumlah Pokok Kredit / Jumlah KPR
MORTGAGE GLOSARY
#11
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 1 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
01. Istilah dan pernyataan di bawah ini merupakan istilah yang sering digunakan di dalam KPR.
02. Petugas yang terlibat dalam pengelolaan KPR disarankan untuk memahami istilah yang ada
di dalam pengelolaan KPR untuk dapat melayani konsumen dengan baik.
ISTILAH KETERANGAN
Ability To Pay Kemampuan angsur konsumen dengan memperkirakan berapa besar kemampuan untuk membayar angsuran KPR setelah penghasilan kotor konsumen dipotong kewajiban lain yang ada. (lihat Bab Underwriting Sub-Bab Rasio Angsuran)
Adjustable Rate Mortgage (ARM)
KPR dengan suku bunga yang dapat disesuaikan secara periodik berdasarkan suatu indeks yang sudah ditentukan sebelumnya.
Alih Debitur Pelunasan saldo pinjaman KPR konsumen lama dengan cara penjualan rumah yang menjadi jaminan KPR, dimana pembeli rumah akan menjadi konsumen KPR.
Amortization (Amortisasi) Pengurangan utang dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman lunas/ terbayar pada saat jatuh tempo.
Amortization Schedule (Jadwal Amortisasi)
Schedule/jadwal pembayaran angsuran bulanan yang menggambarkan bagaimana pinjaman akan dilunasi dalam besaran angsuran yang terdiri dari pokok dan bunga.
Application form (Formulir Aplikasi)
Formulir permohonan yang harus diisi oleh nasabah dan/atau calon nasabah untuk mencatat informasi yang dibutuhkan oleh Bank.
Appraisal Opini atas nilai estimasi harga pasar terhadap suatu obyek rumah tertentu dan pada saat tertentu.
Business Continuity Plan Merupakan perencanaan yang dibuat untuk mengantisipasi kesinambungan bisnis dan operasional setelah terjadinya bencana (disaster). Lihat juga Disaster and Recovery Plan.
Credit Enhancement Adalah suatu metoda untuk mengurangi risiko kredit dengan melimpahkannya ke suatu lembaga/institusi tertentu.
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 2 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
ISTILAH KETERANGAN
Contoh: Credit Enhancement dapat diperoleh dari penggunaan asuransi kredit, jaminan dari Pihak Ketiga, dan lainnya. Setiap metoda memberikan jaminan kerugian yang dialami Originator dalam hal terjadi kredit macet.
Credit Report Adalah suatu laporan mengenai catatan kinerja kredit dari konsumen potensial yang akan dipergunakan Originator untuk membantu menetapkan kelayakan pemberian kredit terhadap konsumen tersebut.
Custodial Services Jasa pelayanan penyimpanan dokumen jaminan dan dokumen berharga lainnya.
Custodian Petugas pengelola penyimpanan dokumen jaminan.
Disaster Recovery System Adalah suatu sistem yang melakukan back-up terhadap keberlanjutan kegiatan bisnis terhadap suatu risiko/kejadian menyebabkan sistem utama (back-bone) menjadi tidak berfungsi (misalnya karena adanya bencana atau hal lainnya) Kategori bencana antara lain: - Kebakaran - Kegagalan sistem - Serangan teroris - Serangan virus komputer - Demontrasi karyawan - Masalah Hukum - Dan lain-lain Lihat juga Business Continuity Plan
Dual Approval Adalah persetujuan kredit terhadap konsumen yang diberikan oleh dua orang yang independen.
Dual Control Pengawasan yang dilakukan secara berlapis dan independen.
Early Payment Default Kejadian gagal bayar/ tunggakan KPR di awal masa KPR.
Fixed Rate Tingkat suku bunga KPR tetap sepanjang jangka waktu pinjaman KPR.
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 3 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
ISTILAH KETERANGAN
Foreclosure Proses eksekusi/penjualan jaminan yang dilakukan Originator untuk mendapatkan pelunasan saldo KPR yang tertunggak melalui ketentuan hukum yang berlaku.
Foreclosure Risk Tingkat/rasio kemungkinan terjadinya eksekusi/penjualan jaminan.
Fully Amortized Sistem pembayaran angsuran bulanan yang terdiri dari Pokok dan Bunga. Besarnya angsuran mencukupi untuk pembayaran kembali pinjaman hingga lunas sesuai jangka waktu yang ditetapkan; dapat disebut juga pelunasan secara otomatis.
GIGO (Garbage In GarbageOut)
Merupakan prinsip dalam sistem informasi dimana kualitas data yang diterima akan berdampak pada informasi yang dihasilkan kemudian.
Index Rate Adalah suatu acuan tingkat suku bunga tertentu untuk digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga produk KPR.
Loan Application Adalah dokumen persyaratan yang disyaratkan Originator pada saat debitur mengajukan pinjaman. Dokumen ini berisi informasi detil tentang debitur dan data rumah & tanah yang akan dibiayai Originator.
Loan Approval Lihat Bab Origination Sub-bab Fungsi Dalam Proses Originasi KPR
Loan Closer Lihat Bab Origination Sub-bab Fungsi Dalam Proses Originasi KPR
Loan Processor Lihat Bab Origination Sub-bab Fungsi Dalam Proses Originasi KPR
Loan Servicing Pengelolaan tagihan pembayaran KPR serta kewajiban terkait debitur lainnya, seperti pengelolaan rekening escrow, asuransi, penyelesaian pinjaman debitur bermasalah dan pengiriman pembayaran angsuran pool KPR kepada investor.
Loan File Suatu sarana pencatatan yang menyediakan informasi pinjaman/ KPR secara menyeluruh.
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 4 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
ISTILAH KETERANGAN
Loan Set-up Kegiatan pencatatan data/ informasi ke dalam loan file sesuai dengan hasil keputusan kredit.
Loan To Maturity Sisa jangka waktu KPR
Loan Workout Suatu upaya penyelesaian kredit bermasalah.
Loss Severity Nilai kerugian pokok pinjaman ketika dilakukan eksekusi/penjualan jaminan KPR.
LTV Ratio (Loan To Value) Adalah perbandingan (persentase) antara jumlah kredit dengan harga jual tanah & rumah atau hasil penilaian yang dilakukan oleh perusahaan penilai, mana yang lebih rendah. (Jumlah Pinjaman/ nilai properti = loan to value ratio).
Margin Rate Tingkat/ rasio keuntungan.
Mortgage Insurance Adalah pertanggungan asuransi terhadap kemungkinan timbulnya kerugian Originator sebagai akibat kredit macet untuk jumlah tertentu (umumnya 20%).
Management Information System
Kemampuan infrastruktur IT dalam mendukung pengelolaan sistem informasi KPR.
Non Performing Loan (NPL) Status pinjaman/ KPR dimana terjadi penunggakan angsuran lebih dari 3 (tiga) bulan atau tergantung dari Perjanjian Kredit yang ada.
Origination Proses penawaran produk KPR hingga memastikan kelengkapan aplikasi calon debitur KPR.
Periodic Rate Adjustment Date
Tanggal penyesuaian suku bunga dalam suatu periode tertentu.
Personal Discussion Teknik wawancara/ berkomunikasi dengan calon debitur guna mendapatkan informasi dan kebutuhan debitur serta memberikan solusi yang paling tepat bagi calon debitur dalam mendapatkan rumah melalui KPR. Istilah ‘personal discussion’ adalah pengganti istilah wawancara/interview untuk tidak memberikan kesan bahwa petugas interview lebih tinggi dari
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 5 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
ISTILAH KETERANGAN
yang di-interview.
Prepayment Lihat Bab Servicing Sub-bab Prepayment
Prepayment Speed Adalah perkiraan tingkat kecenderungan konsumen melunasi sebagian atau seluruh saldo KPR sebelum tanggal/waktu jatuh tempo. Hal ini penting bagi investor untuk melakukan penilaian dalam investasi di pass-through RMBS.
Probability of Default Adalah tingkat kemungkinan terjadinya gagal bayar angsuran KPR sehingga masuk ke dalam kriteria KPR menunggak.
Quality Control Kebijakan dan prosedur untuk memastikan kualitas ketepatan dan efisiensi dalam produksi, penjualan dan pengelolaan KPR.
RMBS Residential Mortgage Backed Securitities/ RMBS adalah Surat berharga (Efek Beragun Aset) dimana investor memperoleh pengembalian dan hasil investasinya dari pembayaran angsuran KPR.
Servicer Jasa pengelolaan terhadap tagihan pembayaran KPR konsumen serta kewajiban terkait debitur lainnya dari pool KPR pada RMBS. (lihat Loan Administrator).
Servicing (Loan Administration)
Suatu fungsi dalam pengelolaan KPR yang meliputi kegiatan administrasi pembayaran, customer service (pelayanan debitur), pelaporan kepada investor, penagihan dan proses eksekusi aset. Selengkapnya lihat Bab Servicing Sub-bab Tanggung Jawab Departemen Servicing.
Tracking Record System Suatu mekanisme pencatatan yang dibuat sedemikian rupa untuk kemudahan pengaksesan data/ informasi.
Underwriter Disebut juga loan processor, adalah petugas yang melakukan verifikasi data dan evaluasi terhadap permohonan pinjaman KPR dan merekomendasikan keputusan kredit. Evaluasi meliputi, antara lain aspek kemampuan keuangan (ability to pay), aspek kemampuan kewajiban membayar sesuai ketentuan yang ditetapkan (willingness to pay), aspek hukum dan nilai jaminan, dll
PEDOMAN STANDAR MINIMUM KPR REVISI
BAB MORTGAGE GLOSARY HALAMAN 6 / 6
SUB-BAB
MORTGAGE GLOSARY KOLOM VERIFIKASI
ISTILAH KETERANGAN
Underwriter Lihat Bab Origination Sub-bab Fungsi Dalam Proses Originasi KPR
Underwriting Proses pemberian keputusan kredit kepada konsumen melalui penilaian dan analisa dari aspek jaminan, ability dan willingness to repay, dll (lihat underwriter)
Willingness To Pay Berkaitan dengan karakter konsumen dalam kemampuan dan kemauan memenuhi pembayaran angsuran KPR sesuai ketentuan Originator.
Write Off Penghapusan bukuan piutang tertunggak yang sudah tidak dapat tertagih lagi.
RINGKASAN
#11
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB RINGKASAN HALAMAN 1 / 4
SUB-BAB
RINGKASAN KOLOM VERIFIKASI
BAB SUB-BAB
KETERANGAN
KRITERIA KPR Kriteria KPR beserta uraiannya dibuat secara singkat, jelas dan tidak menyesatkan, untuk memudahkan calon debitur mengambil keputusan untuk memilih KPR yang sesuai dengan kebutuhannya.
TAHAPAN PROSES ORIGINASI KPR
Originator perlu memiliki pedoman tertulis mengenai seluruh tahap proses originasi, mulai dari awal kontak dengan konsumen sampai dengan pencairan. Pedoman tersebut hendaknya mudah diakses dan dipahami oleh seluruh staf yang terlibat dalam proses.
FUNGSI DALAM PROSES ORIGINASI KPR
Untuk mendukung pelaksanaan proses originasi, perlu adanya struktur organisasi yang jelas termasuk tanggung jawab, akuntabilitas dan peran staf diseluruh aspek dalam proses originasi.
STRUKTUR ORGANISASI Perlu adanya pemisahan fungsi yang jelas dalam proses originasi KPR dalam rangka menjamin terlaksananya proses ban berjalan dan confilict of interest.
BERKAS KREDIT Minimum Berkas Kredit.
LIST OF ADVANCE APPROVAL Untuk mempercepat proses KPR perlu ada advance approval untuk pihak ketiga
TUGAS DAN SYARAT UNDERWRITER
Syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seorang underwriter
3C’s Faktor yang dianalisis: Capacity, Collateral, Character
VERIFIKASI Tujuan verifikasi: untuk meyakinkan originator bahwa: Tidak ada perbedaan atau inkonsistensi data satu dengan lainnya, dan meyakinkan tentang sumber pembayaran uang muka dan biaya KPR bukan dari pinjaman.
RASIO ANGSURAN Cara menghitung ability to pay:
Front end Ratio/ Payment to income ratio
Back end ratio/ Debt to Income ratio
PENILAIAN AGUNAN Metode penilaian Cost Approach dan Sales Comparation Approach.
LOAN TO VALUE (LTV) Loan to Value (LTV) adalah perbandingan antara jumlah kredit (L) dengan harga jual atau hasil penilaian, mana yang lebih rendah (V).
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB RINGKASAN HALAMAN 2 / 4
SUB-BAB
RINGKASAN KOLOM VERIFIKASI
BAB SUB-BAB
KETERANGAN
Maksimum LTV = 70%.
ASURANSI KPR minimum harus memiliki Asuransi Jiwa kredit dan Asuransi kebakaran untuk selama masa KPR.
KEPUTUSAN KREDIT Dalam kebijakan kredit diatur bahwa keputusan kredit harus:
1. Dilakukan oleh sedikitnya 2 (dua) orang pejabat yang berwenang atau komite kredit, selain underwriter,
2. Transparan,
3. Keputusan kredit (persetujuan atau penolakan) harus tertulis dan merupakan satu mata rantai dari mulai aplikasi KPR,
4. Keputusan penolakan harus dicantumkan secara tertulis. Konsumen harus mengetahui mengapa aplikasi KPR-nya ditolak,
5. Mencantumkan syarat akad kredit, terutama: uang muka lunas, biaya KPR lunas, berkas rumah dan tanah memenuhi syarat, tidak ada perubahan data (konsumen dan agunan).
BERKAS AGUNAN Minimum Berkas Agunan adalah: Sertifikat hak atas tanah, IMB, Sertifikat Hak Tanggungan dan lain-lain.
TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN SERVICING
Tanggung jawab servicer meliputi:
1. Pengelolaan dan kustodi semua berkas KPR;
2. Loan Set-up dan pemeliharaan loan file, termasuk memproses semua pembayaran angsuran KPR, klaim asuransi, retensi, dan lain-lain;
3. Customer loan service;
4. Collection;
5. Loan Workout;
6. Foreclosure;
7. Prepayment,
8. Laporan kepada manajemen dan kepada pihak ketiga yang relevan;
KUSTODI DOKUMEN KPR Fungsi custody:
1. Memiliki prosedur untuk menerima, menyimpan, melepaskan serta meminjamkan berkas agunan.
2. Memiliki dan memelihara Berkas kredit dan Berkas Agunan yang disimpan dan dipelihara oleh kustodi dengan sistem keamanan
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB RINGKASAN HALAMAN 3 / 4
SUB-BAB
RINGKASAN KOLOM VERIFIKASI
BAB SUB-BAB
KETERANGAN
yang memadai termasuk ruang tahan api.
MONITORING BERKAS AGUNAN
Originator memiliki sistem pengelolaan dokumen agunan yang terhubung dengan sistem informasi lainnya secara terintegrasi, sehingga dapat menghasilkan laporan yang komprehensif.
CUSTOMER LOAN SERVICE Originator memiliki pedoman kerja agar semua CS dapat memberikan informasi yang sama kepada konsumen. CS haruslah orang yang berjiwa customer service oriented, serta memahami seluruh proses KPR secara detil.
COLLECTIONS Filosofi Collection:
1. Mengutamakan pemberian bimbingan, agar konsumen dapat menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi sehingga dapat memenuhi kewajibannya.
2. Sedapat mungkin penyelesaian tunggakan tidak mengakibatkan konsumen kehilangan tempat berteduh.
3. Tindak lanjut penanganan collection dilakukan secara konsisten.
4. Memiliki strategi dan pedoman collection serta payment processing system yang dipahami oleh collector.
LOAN WORKOUT Jenis loan workout:
1. Restrukturisasi KPR
2. Alih Debitur
3. Write Off
4. Agunan Yang Diambil Alih
FORECLOSURE Seluruh KPR dibebani Hak Tanggungan
PREPAYMENT Originator memiliki sistem prosedur prepayment dan sistem tracking record, sehingga dapat menghasilkan data historis prepayment.
QUALITY CONTROL Penerapan Quality Control (QC) menuntut komitmen dari manajemen beserta seluruh stafnya. Memiliki fungsi QC, baik sebagai unit kerja tersendiri atau melekat pada tugas rutin yang menjadi tanggung jawab semua karyawan yang terlibat dalam proses KPR.
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM
1. Sistem aplikasi sesuai dengan Kebijakan KPR yang telah ditetapkan serta memiliki fungsi pengelolaan yang memadai.
PEDOMAN STANDAR DOKUMEN KPR REVISI
BAB RINGKASAN HALAMAN 4 / 4
SUB-BAB
RINGKASAN KOLOM VERIFIKASI
BAB SUB-BAB
KETERANGAN
2. Dalam mengelola data: Sistem dapat menjaga integritas dan keamanan data dan Sistem memiliki Disaster Recovery System yang memadai.
3. Sistem mampu memproduksi laporan mengenai historical performance termasuk prepayment risk, prepayment speed, probability default, foreclosure risk dan loss severity.
4. Sistem mampu menghasilkan laporan yang akurat, tepat waktu dan relevan secara berkala kepada pihak terkait, termasuk investor.
SET-UP AND MAINTAINING LOAN FILE
Data yang masuk ke dalam sistem servicing harus akurat, bebas dari kesalahan dan sesuai dengan hasil keputusan kredit Memiliki sistem pengamanan (security system) untuk menjaga integritas data termasuk maintenance-nya