PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PELAKSANAAN HAJI
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR
SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
NOVI AD‟HA SADILA
NIM : 111-14-086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
SALATIGA
2018
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PELAKSANAAN HAJI
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR
SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
NOVI AD‟HA SADILA
NIM : 111-14-086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PELAKSANAAN HAJI
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR
SMK N 3 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
NOVI AD‟HA SADILA
NIM : 111-14-086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
SALATIGA
2018
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : Novi Ad‟ha Sadila
Nim : 111-14-086
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI PELAKSANAAN HAJI MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X
SEMESTER 2 TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK N 3
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.
Salatiga, 28 Mei 2018
Dosen Pembimbing
Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
NIP. 19661029 200112 1 001
v
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi ang dijadikan bahan rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi dihadapan sidang munaqasah
skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Suruh, 28 Mei 2018
Penulis,
Novi Ad‟ha Sadila
111-14-086
vii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Novi Ad‟ha Sadila
Nim : 111-14-086
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupaka hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Naskah skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-
repository IAIN SALATIGA.
Salatiga, 28 Mei 2018
Yang menyatakan,
Novi Ad‟ha Sadila
NIM. 111-14-086
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Musuh yang paling berbahaya di dunia adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh” (Andrew
Jackson).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Orang tuaku yang sangat saya cintai (Bapak Bambang Rusnoto dan Ibu
Sukarni) yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kasih sayang
dan membiayai serta mendoakan di setiap langkah anaknya untuk
menggapai cita-citanya.
2. Untuk adikku tersayang Fitriatun Ni‟mah yang selalu memberi motivasi
dan memberikan doa sehingga selesai skripsi ini.
3. Untuk kakek dan nenekku (Kaelan dan Kusnah) yang selalu mendoakan
penulis sehingga lancar dalam penulisan skripsi ini.
4. Seluruh keluarga besar Bapak Kaelan yang memberi semangat kepada
penulis.
5. Para Dosen dan Guru yang telah memberikan ilmunya yang sangat
bermanfaat bagi penulis dalam menempuh pendidikan di IAIN
SALATIGA.
6. Keluarga besar PAUD IT AL HIDAYAH yang selalu memberikan
bantuan kepada penulis sehingga selesai skripsi ini.
7. Kepada teman-teman angkatan 2014 Pendidikan Agama Islam yang selalu
memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
8. Sahabat-sahabat penulis (Rizka, Endah, Arifin, Istichomah, Nurul, Latifah)
yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada penulis.
ix
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis haturkan kepada kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq dan inayahya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Materi Pengelolaan Haji Menggunakan Metode
Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2 Jurusan Teknik Sepeda
Motor Smk N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ini sebaga tugas dan syarat
yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
(PAI) IAIN Salatiga.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang pebuh dengan cahaya
sekolah. Suatu kebanggan tersendiri, jika skripsi ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak
ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses
penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri.
Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak
yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaiakan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN SALATIGA.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Rukhayati, M.Pd selaku ketua jurusan PAI yang telah memberikan
saran yang membangun kepada peneliti.
4. Bapak Dr. Muh. Saerozi., M.Ag yang selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing penulis dengan penuh semaangat.
5. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis dengan
penuh kesabaran sehingga mampu menyelesaikan penelitian ini.
xi
xii
ABSTRAK
Sadila, Novi Adha. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Pelaksanaan Haji Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada
Siswa Kelas X Semester 2 Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Sutrisna, S.Ag., M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Kontekstual.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi
Pengelolaan haji pada siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor
SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek dalam penelitian ini
adalah guru mata pelajaran PAI dan siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik
Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga yang terdiri dari 2 siswa perempuan dan 27
siswa laki-laki.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari
2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi yang terdiri dari 2 siklus yang setiap siklusnya
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu
tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang telah ditetapkan yaitu ≥ 75 (sesuai KKM yang diberlakukan di
SMK N 3 Salatiga) sekaligus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria
Ketuntasan Minimal.
Berdasarkan hasil penelitian ini mennjukkan bahwa penerapan metode
pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi
Pengelolaan haji pada siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor
SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dpat dibuktikan dari hasil
pra siklus sebelum menerapkan metode pembelajaran kontekstual hanya 9 siswa
yang tuntas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan presentase 31,03%,
sedangkan 20 siswa tidak belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
dengan presentase 68,96%. Meningkat pada siklus I siswa mencapai ketuntasan
klasikal 44,82 % (13 siswa tuntas KKM dengan presentase 44,82%, sedangkan 16
siswa belum tuntas KKM dengan presentase 55,17%). Terjadi peningkatan hasil
belajar pada siklus II yaitu siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 96,55 % (1
siswa belum tuntas KKM dengan presentase 3,44%, sedangkan 28 siswa tuntas
KKM dengan presentase 96,55). Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh
siswa dari siklus I ke Siklus II mengalami peningkatan hasil belajar sebesar
51,73%.
xiii
xiv
xv
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Nilai siswa Pra Siklus................................................................... 56
Tabel 2. Nilai Perolehan Hasil tes Siklus 1.......................................................... 59
Tabel 3. Lembar Pengamatan Guru Siklus I........................................................ 62
Tabel 4. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I........................... 64
Tabel 5. Nilai Perolehan Hasil Tes Siklus II........................................................67
Tabel 6. Lembar Pengamatan Guru Siklus II.......................................................70
Tabel 7. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II..........................72
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus............................................. 75
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil Evaluasi Pra Siklus.....................................................................59
Gambar 2. Hasil Evaluasi Siklus I.......................................................................62
Gambar 3. Hasil Evaluasi Siklus II......................................................................70
Gambar 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II....75
xviii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan pada masa sekarang merupakan hal yang penting.
Tanpa adanya pendidikan seorang anak tidak bisa berkembang. Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mendefinisikan pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Negara kita memang berada ditengah-tengah perjalanan
masyarakat modern menuju kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga menimbulkan pergeseran dan perubahan masyarakat semakin
cepat. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu proses untuk
menjadi manusia lebih baik. Semua pendidikan umum maupun pendidikan
agama selalu mengidealkan terciptanya anak didik yang dewasa baik
intelektual, emosional maupun spiritual.
Usaha meningkatkan pendidikan tersebut diperlukan kreaktifitas
siswa dalam belajar sehingga siswa dapat mengembangkan pemikirannya
sesuai kemajuan IPTEK. Namun banyak permasalahan yang muncul
dalam dunia pendidikan, terutama dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Menurut Abdul Majid, (2014) Pendidikan Agama Islam adalah
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan
berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran ajaran agama Islam dari
sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadist, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.
Pembelajaran PAI ini penting dilakukan karena melihat dari
pengertiannya, bahwa PAI diharapkan mampu mengarahkan peserta didik
2
menyiapkan segala sesuatu yang nantinya menjadi pengetahuan bagi diri
sendiri tidak hanya dalam lingkungan sekolah tetapi juga dalam
penerapannya dilingkungan masyarakat. Untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidaklah mudah, sebab
sering dijumpai berbagai masalah yang sering muncul diantaranya : (1)
siswa tidak aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. (2)
pembelajaran yang kurang menyenangkan dan membuat kejenuhan dalam
kelas. (3) apabila ditanya tidak ada yang menjawab atau pasif. Hal tersebut
yang menjadikan nilai siswa dan materi yang ditangkap oleh siswa tidak
maksimal.
Berdasarkan hasil survei di SMK N 3 Salatiga yang dilakukan
peneliti dengan guru Pendidikan Agama Islam yaitu Pak Solikin
ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa kurang suka dengan
pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Siswa belum efektif dalam
menggunakan waktu, kurangnya konsentrasi dalam belajar, kurangnya
dukungan siswa dalam belajar, metode pembelajaran yang kurang tepat
dan pembelajaran yang membosankan, guru tidak melibatkan siswa dalam
pembelajarannya, penjelasan guru yang kurang maksimal, keterbatasan
waktu dan rendahnya minat siswa dalam pembelajaran PAI. Selain itu
kurangnya pemahaman siswa dalam materi pengelolaan haji terbukti
adanya nilai akhir mata pelajaran PAI sebelum dilakukan penelitian
tindakan kelas (pra siklus) yakni dari jumlah 29 siswa hanya 9 orang siswa
yang tuntas KKM dan 20 siswa lainnya tidak tuntas KKM.
Berdasarkan hasil survei, di SMK N 3 Salatiga menjadi lokasi
penelitian untuk penulis karena di SMK tersebut pernah melakukan
kerjasama anatara Institut Agama Islam Negeri Salatiga terkait Profesi
Kependidikan. Jadi mudah bagi peneliti untuk melakukan peneliian
tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian perbaikan kelas materi
pelaksanaan haji dengan mengunakan metode Kontekstual. Alasan
pemilihan materi tersebut karena nilai yang dicapai oleh siswa belum
memenuhi KKM. Sedangkan KKM di SMK N 3 Salatiga adalah ≥ 75.
3
Tidak semua kelas mendapat nilai dibawah KKM. Dari seluruh siswa
kelas X hanya satu kelas yang mendapat nilai paling rendah yaitu kelas X
Jurusan Teknik Sepeda Motor 2 yang memang kebanyakan siswa nya
tidak lulus KKM. Jadi, peneliti mengambil sampel pada siswa Teknik
Sepeda Motor 2.
Pembelajaran yang menyenangkan dan demokratis inilah yang
nantinya akan mengajak siswa kelas X Teknik sepeda motor 2
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan siswa akan berpartisipasi
aktif dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran yang menarik
haruslah menggunakan metode yang tepat dan sesuai agar tidak rancu
dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Rusadi Ruslan, (2010)
Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja
(sistematis) untuk memahami suatu subjek atau obyek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Maka digunakan metode
kontekstual yang dikaitkan dengan dunia nyata, sehingga siswa akan lebih
paham dalam menerapkan di kehidupan sehari-hari karena materi
Pelaksanaan Haji cocok diterapkan dengan metode kontekstual. Hakikat
Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011) Pembelajaran
kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada
keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta
didik secara nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan
menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan metode kontekstual ini pada mata pelajaran PAI
khususnya bagi guru masih jarang digunakan dalam proses belajar
mengajar. Dengan menggunakan metode konteksttual guru sebagai
fasilitator akan mampu mengarahkan, membimbing dan dapat
menciptakan pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan mengajak siswa
untuk praktek langsung terkait dengan materi Pelaksanaan haji. Hal-hal
yang belum ada dalam lingkungan sekitar akan ditampilkan dengan
contoh-contoh yang akan membantu siswa dalam memahami kaitanyya
4
dengan materi pelaksanaan haji tersebut. Oleh sebab itu peneliti
menerapkan Pendekatan Kontekstual diharapkan akan meningkatkan hasil
belajar siswa. Maka dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pendekatan kontekstual dapat
menggunakan adanya kerja sama antara Guru Pendidikan Agama Islam
dengan peneliti.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti berusaha menjadi
solusi dari permasalahan diatas yang terjadi dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang dapat disimpulkan menggunakan metode
yang kurang tepat. Dengan ini perlu adanya perubahan dalam penggunaan
metode yakni diperlukan pendekatan kontekstual agar pembelajaran
Pendidikan Agama Islam lebih efektif dan efisien. Siswa juga dapat
memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, berpartisipasi
aktif dalam mengikuti pembelajaran serta mampu mengembangkan
pemikirannya. Sehingga muncul judul penelitian ini adalah “Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Pelaksanaan Haji
Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas X Semester 2
Jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang
muncul adalah : “Apakah penggunaan pendekatan kontekstual pada mata
pelajaran PAI Pelaksanaan Haji dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018” ?
5
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang ditentukan, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui
penggunaan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PAI materi
Pelaksanaan Haji, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian dapat
ditentukan hipotesis tindakan sebagai berikut :
1. Hipotesis Tindakan
“Penerapan pendekatan konstektual pada mata pelajaran PAI materi
Pelaksanaan Haji dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
semester 2 Jurusan Teknik Sepda Motor SMK N 3 Salatiga tahun
pelajaran 2017/2018”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan kontekstual dikatakan berhasil apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah :
a. Individu
Siswa dikatakan berhasil memenuhi kriteria ketuntasan minimal
apabila mendapatkan nilai ≥ 75.
b. Klasikal
Apabila jumlah keseluruhan siswa mencapai nilai KKM ≥ 85 %.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Secara teoritis :
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang
pendidikan dan memberikan informasi tentang keefektifan dalam
menggunakan metode belajar terhadap hasil belajar siswa.
6
b. Menambah dan memperluas pengetahuan, khususnya mengenai
metode-metode dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa
memuaskan.
c. Penelitian ini juga dapat dijadikan sumber bacaan dan bahan kajian
lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya, khususnya di bidang
pendidikan.
2. Manfaat Secara Praktis :
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tetang pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak
dan pengaruhnya terhadap kedisilpinan belajar.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya
kedisiplinan, terutama kedisiplinan dalam belajar, sehingga
diharapkan siswa dapat memperoleh hasil dan prestasi belajar yang
optimal.
c. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan
bagi guru dalam mengembangkan dan meningkatkan kedisiplinan
belajar siswa, sehingga guru dapat lebih terinspirasi untuk
menemukan cara efektif dalam mendukung peningkatan
kedisiplinan belajar siswa.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan membantu pihak sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan
sehubungan dengan kedisiplinan belajar siswa.
7
e. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian in diharapkan dapat menjadi masukan bagi
para orang tua agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat,
sehingga dapat meningkatkan kedisiplinan belajar anaknya.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari dari kekurang jelasan atau pemahaman yang
berbeda dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam
judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai
berikut :
1. Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia meningkatkan mempunyai arti “(1) menaikkan (derajat,
proses, taraf, dsb); mempertinggi, memperhebat (produksi, dsb); (2)
mengangat diri.”
Menurut Ahmad Susanto (2013) makna hasil belajar yaitu
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif an psikomotorik sebagai hasil
dari kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.
Jadi hasil belajar yang dimaksud peneliti adalah segala usaha
atau upaya yang dilakukan pada diri siswa untuk menambah,
memperbaiki baik secara kualitas maupun kuantitas agar menjadi
lebih baik dalam mencapai suatu tujuan ataupun dalam memecahkan
masalah.
8
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menurut Zakiah Daradjat, (2011) bila kita akan melihat
pengertian Pendidikan menurut bahasa, maka kita harus melihat
kepada kata Arab karena ajaran Islam itu diturunkan dalam bahasa
tersebut. Kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang,
dalam bahasa Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”.
Sedangkan “Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah
“Tarbiyah Islamiyah”. Pengertian pendidikan menurut istilah seperti
yang lazim dipahami sekarang belum terdapat dizaman nabi. Tetapi
usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan
seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi
contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi dan
menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide
pembentukan pribadi muslim itu, telah mencakup arti pendidikan
dalam pengertian sekarang.
Menurut Ahmad Taufiq dan M.Rohmadi, (2011) pada
hakikatnya Islam adalah aturan Allah yang terdapat dalam kitab
Allah dan Rasul Allah yang meliputi perintah dan larangan. Aturan
itu berfungsi sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Secara umum aturan
itu meliputi tiga hal pokok yaitu akidah, syariah dan akhlak. Dalam
bahasa Indonesia kata agama identik dengan kata din. Din
merupakan peraturan-peraturan yang berupa hukum yang harus
dipatuhi. Din dapat berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan
berbentuk larangan yang harus ditinggalkan. Unsur yang penting
yang terdapat dalam setiap agama ialah kekuatan gaib, keyakinan
manusia, respon yang bersifat emosional dari diri manusia dan
paham adanya kudus. Islam adalah Agama Samawi yang diturunkan
oleh Allah SWT melalui utusan-Nya, Muhammad SAW, yang
ajaran-ajarannya terdapat dalam kitab suci Al-Qur‟an an as-Sunah
9
dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan dan petunjuk-
petunjuk untuk ebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama dan
Pendidikan Agama Islam adalah pembentukkan kepribadian muslim.
Dimana Agama mengajarkan aqidah, syariah dan akhlak. Yang mana
dari ketiganya menjadikan manusia untuk menjalani kehidupan.
3. Pelaksanaan Haji
Definisi Haji menurut Retno Widyani dan Mansyur Pribadi,
(2010) ulama fiqh mendefinisikan haji dengan “menyengaja
mendatangi Ka‟bah untuk menunaikan amalan-amalan tertentu
untuk melakukan amalan-amalan tertentu”. Jadi, pengertian haji
adalah menyengaja mengunjungi Baitullah untuk beribadah kepada
Allah dengan syarat atau rukun tertentu, serta pada waktu tertentu
pula. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama berhaji meliputi
amalan-amalan yang dikelompokkan dan rukun, wajib dan sunnah
haji.
4. Pendekatan Kontekstual
Hakikat Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011)
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang
menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan
dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didik
mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi
dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan
pentingnya belajar dan memperoleh makna yang mendalam terhadap
apa yang dipelajari. Tugas guru dlam pembelajaran kontekstual
adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan
menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.
Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa
10
hafalan, tetapi mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik belajar.
Jadi pendekatan kontektual adalah siswa mampu menangkap
materi yang diajarkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Media Diorama
Kata Diorama menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) adalah pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi
dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta
dipadukan dengan latar aslinya, pola atau corak tiga dimensi suatu
adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan
obyek dan tokoh didepan latar belakang dengan perspektif yang
sebenarnya sehingga dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk
menggambarkan suatu kejadian secara nyata. Asal usul diorama
adalah dekorasi teater di Eropa dan Amerika. Pecinta miniatur sering
membuat diorama untuk memamerkan model kendaraan militer,
figur politik dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Diorama
adalah karya tiga dimensi untuk menyatakan bentuk seperti asli
namun dalam bentuk kecil untuk menampilkan seperti kenyataannya.
G. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian
tindakan kelas dan dapat dipertanggung jawabkan dalam penelitian ini
maka dijelaskan sebagai berikut :
1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan diatas dapat diajukan
kerangka berfikir yang dijadikan sebagai acuan yaitu dalam proses
belajar mengajar tradisional guru lebih mendominasi dalam kegiatan
11
pembelajaran sehingga siswa jenuh dan pasif. Siswa hanya mencatat
dan mendengarkan yang menimbulkan kebosanan sehingga tidak
efektif dalam pembelajaran dan materi yang disampaikan tidak
ditangkap siswa secara maksimal. Pembelajaran seperti ini
menyebabkan peserta didik kurang mendapatkan makna dari apa yang
dipelajari karena guru juga tidak mengaitkan antara kehidupan shari-
hari dengan materi yang diajarkan. Supaya proses pembelajaran lebih
bermakna maka penggunaan metode kontekstual akan mampu
mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah dan secara
bebas untu menumpahkan segalam pemikirannya.
Pembelajarannya akan lebih bermakna dan menyenangkan
terhadap siswa. Dari uraian diatas bahwa menggunakan metode
kontekstual dalam pembelajaran PAI materi Haji dapat meningkatkan
prestasi belajar peserta didik sisa kelas X jurusan Teknik Sepeda
Motor semester Genap tahun pelajaran 2017/2018.
Maka kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
12
Kondisi awal Guru menerapkan
metode
kontekstual
Keaktifan dan
minat siswa
terhadap mata
pelajaran PAI
rendah
Tindakan Penerapan metode
kontekstual
Siklus 1
Menerapkan
metode
kontekstual
Siklus II
Menerapkan
metode
kontekstual
Kondisi akhir
Dalam penerapan metode kontekstual diduga dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran PAI materi Haji, Zakat dan Wakaf pada siswa
kelas X Semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N
3 SALATIGA tahun pelajaran 2017/2018. Siswa dapat
lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
13
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Tempat dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini
penulis mengambil lokasi di Kel. Kalibening, Kecamatan Tingkir,
Kota Salatiga, Kabupaten Semarang pada tahun pelajaran
2017/2018. Sekolah ini dipimpin oleh Suripan, S.Pd. selaku kepala
Sekolah SMK N 3 SALATIGA. Penelitian ini dilaksanakan diruang
kelas X Teknik Sepeda Motor.
b. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada hari Kamis tanggal
15 Maret 2018 untuk observasi kegiatan Pra Siklus. Kemudian hari
Kamis tanggal 16 April 2018 sebagai penelitian Siklus 1 dan
penelitian Siklus II pada tanggal 23 April 2018. Waktu dari
perencanaan penulisan hasil penelitian ini pada semester 2 tahun
pelajaran 2017/2018. Setelah kegiatan selesai peeliti
mendiskusikan dan mengidentifikasi masalah-masalah dalam
pembelajaran dengan Guru penilai. Namun sebelum melaksanakan
kegiatan Siklus I peneliti terlebih dahulu mengkonfirmasi perihal
RPP pada tanggal 12 April 2018. Pada hari Kamis tanggal 16 April
2018 dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
Kontekstual. Dan Guru penilai memberikan masukan setelah
selesai pembelajaran.
Penyususnan RPP Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis
19 April 2018. Berdasarkan masukan dari penilai. Pembelajaran
siklus II dilaksanakan tanggal 23 April 2018. Ternyata hasil dari
Siklus II sudah baik sehingga tidak perlu perbaikan Siklus III. Pada
hari Senin 30 April 2018 melakukan reflleksi seluruh pelaksanaan.
Hasilnya penilai memberi masukan perlunya menerapkan metode
Kontekstual. Selanjutnya peneliti menganalisis dari Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II.
14
Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan ini peneliti
membutuhkan bantuan dari berbagai pihak. Peneliti dibantu oleh
Guru Pendidikan Agama Islam di SMK N 3 SALATIGA yang
mengajar dikelas X jurusan Teknik Sepeda Motor untuk kelancaran
peneliti dalam melakukan penelitian. Dan selain itu rekan-rekan di
SMK N 3 SALATIGA yang turut membantu demi terlaksananya
penelitian ini.
Pada Tahun 2017/2018 kelas X jurusan Teknik Sepeda
Motor terdapat 2 kelas yakni Teknik Sepeda Motor 1 berjumlah 34
siswa dan Teknik Sepeda Motor 2 berjumlah 34 siswa namun 5
diantaranya nasrani. Jadi, tidak termasuk dalam subjek penelitian
peneliti. Sedangkan Teknik Sepeda Motor 3 berjumlah 34 siswa.
c. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester
2 jurusan Teknik Sepeda Motor SMK N 3 Salatiga tahun pelajaran
2017/2018 yang mengalami permasalahan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. Jumlah siswa 29 orang. Terdiri dari 2
orang perempuan dan 27 orang laki-laki. Selain siswa, Guru juga
menjadi subjek penelitian terkait perilaku Guru dalam mengajar.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari empat tahapan,
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan
refleksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Setiap
rangkaian tahapan ini disebut siklus. Penelitian ini telah selesai
appabila mendapatkan hasil yang diharapkan. Sehingga peneliti bisa
berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
15
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yakni
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung saat proses pembelajaran
berlangsung, mempersiapkan lembar observasi guru dalam
melakukan proses pembelajaran, menyiapkan instrumen untuk
menggali data hasil belajar siswa berupa tes serta evaluasi
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini guru mengadakan proses pembelajaran
dengan menerapkan kolaborasi antara media dengan penerapan
kehidupan sehari-hari, guru menciptakan suasana belajar yyang
menyenangkan dan tidak membosankan sehingga bisa
berkolaorasi dengan baik. Peneliti sebagai guru menyiapkan alat
pendukung, sarana dan prasarana lainnya.
c. Pengamatan (observasi)
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan siswa seperti
tanggapa siswa saat pembelajaran yang dilakukan guru dan
keefektifan siswa dan melaksanakan pengamatan guru untuk
mengetahui keterampila guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan
untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan serta melihat
kesesuaian pelaksanaan dengan rencana tindakan yang telah
diterapkan.
d. Refleksi
Menurut Saur Tampubolon, (2014) prapenelitian
merupakan refleksi awal, yaitu sebelum penelitian tindakan siklus
16
dilaksanakan. Merefkeksi hasil evaluasi analisis data penelitian
siklus I tentang spek atau indikator maka dapat direfleksikan
dalam bentuk rekomendasi ke siklus selanjutnya. Memperbaiki
rancangan pembelajaran dikelas namun dengan metode yang tetap.
Jadi, tahap ini bagian terpenting sebagai perenungan
mengenai keberhasilan atau kegagalan baik dalam
pembelajarannya, medianya, pelakunya dan lain-lain.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh data tentang kualitas pembelajaran, motivasi belajar
siswa dan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi Haji adalah
sebagai berikut :
a. Tes
Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) menjelaskan tes
merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat
untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik,
minat, motivasi dan sebagainya. Tes merupakan bagian tersempit
dari suatu penilaian. Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah
pernyataan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan untuk
mengukur tingkat kemampuan seeseorang atau mengungkap aspek
tertentu dari orang yang dikenai tes. Bentuk-bentuk tes yang
digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar dilihat dari segi
sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua yaitu
objektif dan tes subjektif. Tes objektif memberikan pengaruh
bahwa siapa saja yang memeriksa lembar jawaban tes akan
menghasilkan nilai yang sama. Tes subjektif adalah tes yang
penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor atau korektor.
17
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat pengukur
dalam menentukan kemampuan sseeorang baik melalui tes
objektif atau tes subjektif.
b. Lembar Observasi untuk mengamati guru terhadap penerapan
pendekatan Kontekstual dengan media Diorama.
5. Metode Pengumpulan Data
Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) metode
pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian karena metode ini merupakan strategi yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam
penelitiannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan peneliti
adalah sebagai berikut:
a) Tes tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengukur tingkat
kemampuan siswa. Seberapa jauh siswa dalam memahami
materi yang diajarkan. Kemudian hasil tes tertulis inilah
yang menentukan keberhasilan siswa pada mata pelajaran
terkait.
b) Observasi
Menurut Eko Putro Widoyoko, (2012) observasi
sebagai pengamatan dan pencacatan secara sitematis
terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada
objek. Jenis observasi ada dua hal yaitu berdasarkan proses
pengumpulan data dan berdasarkan instrumen yang
digunakan. Observasi dibedakan menjadi dua yaitu
observasi partisipan dan non partisipan. Artinya bila
partisipan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang terlibat.
Namun bila non partisipan observer tidak ikut ambil bagian
dalam kegiatan atau tidak terlibat langsung.
18
Jadi dapat disimpulkan obervasi adalah kegiatan
pengamatan yang nampak dan dapat dilakukan dengan
partisipan atau nonpartisipan.
c) Dokumentasi
Menurut Riduwan, (2010) dokumentasi adalah
ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan
data yang elevan penelitian.jadi dokumentasi sebagaibukti
dalam melakukan penelitian.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari sampul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian
tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan lampiran.
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode
penelitian dan sistematikan penulisan. Metode penelitian mencakup
rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-
langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data
dan analisis data.
BAB II Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi kajian tentang definisi peningkata hasil
belajar, pembelajaran PAI, metode kontekstual.
BAB III Pelaksanaan Penelitian
19
Dalam bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan tindakan Pra
Siklus, siklus I dan Siklus II. Meliputi Perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data dan Refleksi.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang deskripsi pra siklus, Siklus I dan
Siklus II yang membahas mengenai data dari hasil pengamatan
atau wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan
berisi pembahasan.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil mempunyai arti “(1)
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan sebagainya.)”. Dan belajar
mempunyai arti “(1) berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (2)
berlatih.”
Jadi hasil belajar yang dimaksud peneliti adalah segala usaha atau
upaya yang dilakukan untuk menambah, memperbaiki baik secara kualitas
maupun kuantitas agar menjadi lebih baik dalam mencapai suatu tujuan
ataupun dalam memecahkan masalah.
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Syaifurrahman dan Tri Ujiati, (2017) mendefinisikan teori
belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun
implisit (tersembunyi). Untuk menangkap isi dan pesan belajar tersebut
individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Belajar merupakan aktivitas/usaha perubahan
tingkah laku yang terjadi pada dirinya atau individu. Perubahan tingkah
laku tersebut merupakan pengalaman-pengalaman baru. Dengan belajar
individu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Perubahan dalam
kepribadian yang menyatakan sebagai suatu pola baru pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian. Menurut Lefudin,
(2014) secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahaan
perilaku, akibat interaksi antara individu dengan lingkngannya.
Untuk mempertegas pengertian hasil belajar penulis memberikan
kesimpulan bahwa hasil belajar adalah suatu proses lahir dan batin dari
individu untuk memperoleh pengalaman baru dan pengetahuan baru.
Hasil belajar merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon. Sehingga akan muncul perubahan perilaku pada diri individu.
21
Hasil belajar ini pengaruh dari siswa saat menangkap materi ketika
disampaikan saat pembelajaran.
2. Modalitas Belajar
Menurut Syaifurrahman dan Tri Ujiati, (2017) dalam menyikapi
berbagai macam mengenai gaya belajar, tentlah harus ditambah dengan
logika dan kebudayaan cara kerja kita dan yang paling penting dari
semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini
kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar
adalah suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk
melalu ppanca indera secara optimal.
Jadi, modalitas belajar adalah cara atau gaya dalam belajar yang
dilakukan siswa agar dapat menyerap materi pembelajaran yang
diajarkan.
3. Ciri-ciri Belajar
Menurut Muhammad Fathuurohman, (2017) Belajar mempunyai
ciri-ciri khusus. Ciri-ciri tersebut dikemukakan supaya pembca
mengenali pa yang dinamakan belajar. Dari pendapat beberapa ahli
tentang definisi belajar. Bahruddin dan Esa Wahyuni menyimpulkan
ada beberapa ciri-ciri belajar, yaitu :
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Ini berarti,
bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi
terampil.
b. Perubahan perilaku relatif permanen.. ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
22
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Segala
sesuatu yang memperkuat itu akan dapat memberikan semangat
atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
Menurut E.Kosasih, (2013) ciri-ciri belajar sekurang-kurangnya
ditandai dengan dua ciri yakni adanya perubahan tingkah laku dan
melalui suatu pengalaman atau adanya interaksi dengan sumber belajar.
Berdasarkan iri-ciri tersebut, seseorang yang membaca ataupun
mengikuti ceramah, tanpa disertai dengan perubahan tingkah laku,
bukanlah belajar. Begitu sebaliknya, seorang yang mengalami
perubahan tingkah laku secara tiba-tiba tanpa dilatar belakangi oleh
suatu pengalaman tertentu, juga bukan belajar. Dengan demikian,
seorang dapat dikatakan belajar apabila mengalami perubahan tingkah
laku yang berdasar pengalaman atau interaksi dengan sumber belajar.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar ditandai dengan
tingkah laku. Dan tingkah lau tersebut tidak bisa dilihat secara langsung
dalam pembelajaran. Melainkan dengan latihan dan pengalaman yang
dapat menguatkan.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007)
dalam proses belajar banyak faktor yang mempengaruhi selama
melakukan proses belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi hal
tersebut, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor-faktor yang datangnya dari diri sendiri, seperti
kurang lenkapnya tubuh atau anggota tubuh. Selain itu dapat pula faktor
psikologis, yaitu berupa kecerdasan IQ, minat, bakat, motif dan lain-
lain. Adapun faktor eksternal turut pula menentukan terhadap kondisi
belajar. Faktor ini merupkan faktor yang datangnya dari luar individu
atau faktor lingkungan dimana seorang berada seperti lingkungan
23
sekolah, lingkungan keluarga dan bentuk kehidupan atau lingkungan
dimasyarakat.
Menurut Ahmad Susanto, (2013) faktor internal merupakan faktor
yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi
kemampuan belajarnya. Sedankan faktor eksternal adalah berasal dari
luar peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar
bisa datang dari diri sendiri atau dari lingkungan luar. Dan tentu saja
dari dukungan keluarga dan masyarakat.
5. Macam-macam Hasil belajar
Menurut Ahmad Susanto, (2013) macam-macam hasil belajar
meliputi pemahaman konsep(aspek kognitif), keterampilan
proses(aspek psikomotorik, dan sikap siswa(aspek afektif). (1)
Pemahaman konsep.diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti
dari materi atau bahan yang dipelajari. (2) Keterampilan proses
diartikan bahwa keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam dari individu. (3) Sikap. Sikap
tidak hanya merupakan aspek mental semata, melaina mencakup pula
aspk respon fisik, jadi sikap ini harus ada kekompakanantara mental
dan fisik secara serempak.
Dapat disimpulkan macam-macam hasil belajar ada tiga yakni
aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Yang ketiganya saling
berkesinambungan satu sama lain.
6. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2009) banyak teori dan prinsip-
prinsip belajar yang dikemukakan para ahli yang satu dengan yang lain
memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai prinsip belajar
24
tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang
dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru
dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan
dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan serta perbedaan individual.
a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan
belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap
bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar.
Disamping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam
kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan
mengarahkan aktivitas seseorang.
b. Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan
keaktifan. Keaktifa itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari
kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang
susah diamati. Kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis,
berlatih, keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh
kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yang
dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,
membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaab dan kegiatan psikis yang lain.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Keterlibatan siswa dalam belajar jangan diartikan keterlibatan
fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan
mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan
internalisasi nilai-nilai dalam bentuk sikap dan nilai serta pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukkan keterampilan.
25
d. Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan
barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori
psikologi daya. Menurut teori belajar ini melatih daya-daya yang ada
pada manuia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap,
mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.
e. Tantangan
Teori Medan Field Theory dari Kurt Lewin mengemukakan
bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau
lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu
tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu
mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila
hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan =b1elajar telah dicapai
maka ia akan masuk dalam medan baru dan tjuan baru, demikian
seterusnya.
f. Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan
terutama ditekankan oleh teori belajar Operant Conditioning dari
B.F. Skinner. Kunci teori belajar ini adalah law of effect-nya
Thorndike. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahuidan mendapatkan hasil yang baik. Hasi yang baik akan
mendapat baika yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi
usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu tidak saja
oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak
menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif dan negatif
dapat emperkuat belajar.
g. Perbedaan Individual
Perbedaan Individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar
siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru
dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan klasikal yang
26
dilakukan disekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan
individual. Umumnya pelaksanaan pembelajaran dikelas dengan
melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata,
kebiasaan yang kurang ebih sama, demikian pula dengan
pengetahuannya.
Dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar sangat penting
bagi dunia pendidikan. Karena akan membantu siswa maupun guru
untuk mempermudah dalam proses pembelajaran. Terutama
pembelajaran yang menyenangkan.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Hakikat Pendidikan
Menurut Syaifurrahman dan Tri Ujiati, (2017) dalam Mudyahardjo
(2001: 91) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep ada
yang berfungsi sebagai asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/
titik tolak pemikiran sebuah teori, sebagai definisi konotatif atau
denotatif attau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-
istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori. Sedangkan menurut
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sitem Pendidikan
Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Jadi, hakikat pendidikan adalah konsep dasar dari sebuah teori dan
pengembangan dari peserta didik agar ia mampu secara aktif berpotensi
baik secara keterampilan, kecerdasan, spiritual keagamaan dan lain-lain.
Sehingga peseta didik mampu bersikap mandiri.
27
2. Pendidikan Agama dan Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiah Daradjat, (2011) bila kita akan melihat pengertian
Pendidikan menurut bahasa, maka kita harus melihat kepada kata Arab
karena ajaran Islam itu diturunkan dalam bahasa tersebut. Kata
“pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa
Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Sedangkan
“Pendidikan Islam” dalam bahasa Arabnya adalah “Tarbiyah
Islamiyah”. Pengertian pendidikan menurut istilah seperti yang lazim
dipahami sekarang belum terdapat dizaman nabi. Tetapi usaha dan
kegiatan yang dilakukan oleh Nabi dalam menyampaikan seruan agama
dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih
keterampilan berbuat, memberi motivasi dan menciptakan lingkungan
sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim
itu, telah mencakup arti pendidikan dalam pengertian sekarang.
Menurut Ahmad Taufiq dan M.Rohmadi, (2011) pada hakikatnya
Islam adalah aturan Allah yang terdapat dalam kitab Allah dan Rasul
Allah yang meliputi perintah dan larangan. Aturan itu berfungsi sebagai
petunjuk dan pedoman hidup umat manusia untuk mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Secara umum aturan itu meliputi tiga
hal pokok yaitu akidah, syariah dan akhlak. Dalam bahasa Indonesia
kata agama identik dengan kata din. Din merupakan peraturan-
peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat berbentuk
perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang harus
ditinggalkan. Unsur yang penting yang terdapat dalam setiap agama
ialah kekuatan gaib, keyakinan manusia, respon yang bersifat
emosional dari diri manusia dan paham adanya kudus. Islam adalah
Agama Samawi yang diturunkan oleh Allah SWT melalui utusan-Nya,
Muhammad SAW, yang ajaran-ajarannya terdapat dalam kitab suci Al-
Qur‟an an as-Sunah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan
dan petunjuk-petunjuk untuk ebaikan manusia, baik di dunia maupun di
akhirat.
28
Menurut Abdul Majid, (2014) Pendidikan Agama Islam adalah
upaya sadar dan terncana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami dan menghayati hingga mengimani, bertaqwa
dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran ajaran agama Islam
dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadist, melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama dan Pendidikan
Agama Islam adalah pembentukkan kepribadian muslim. Dimana
Agama mengajarkan aqidah, syariah dan akhlak. Yang mana dari
ketiganya menjadikan manusia untuk menjalani kehidupan. Usaha yang
dilakukan untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
dapat memahami kandungan ajaran Islam secara menyeluruh.
3. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Zakiah Daradjat, (2011) tujuan ialah suatu yang
diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka
pendidikan, karena merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses
melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan
bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk
tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian
seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupan. Kalau kita
melihat kembali pengertian pendidikan Islam, akan terlihat jelas sesuatu
yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan Islam
secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya
menjadi “insan kamil” dengan pola takwa “insan kamil” artinya
manusia utuh rohani dan jasmani, dapat hidup berkembang secara wajar
dan normal karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti
bahwa pendidikan Islam itu diharapkan menghasilkan manusia yang
berguna bagi dirinya dan masyarakat serta senang dan gemar
mengamalkan ddan mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan
dengan Allah dan manusia sesamanya. Ada beberapa tujuan pendidikan
29
Islam yaitu tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara dan tujuan
operasional. Tujuan umum adalah tujuan yang ingin dicapai dengan
semua kegiatan pendidikan baik pengajaran atau dengan cara lain.
Tujuan umum pendidikan islam harus dikaitkan dengan tujuan
pendidikan nasional negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan
dan harus dikaitkan dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan akhir adalah terdapat pada
waktu hidup didunia ini telah berakhir. Mati dalam keadaan berserah
diri kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujung dari taqwa
sebagai akhir dari proses hidup. Tujuan sementara adalah tujuan yang
akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu
yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan
operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah
kegitan pendidikan tertentu. Kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan
yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan
tertentu yan disebut tujuan operasional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
mempersiapkan manusia secara lahir dan batin baik jasmani maupun
rohani dalam menjalankan kehidupan di dunia yang pasti
dipertanggungjawabkan diakhirat. Sehingga manusia sudah mempunyai
keluarga maupun lingkungan masyarakat.
4. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Menurut Abdul Majid, (2014) Pendidikan Agama Islam untuk
sekolah/madrasah berfungsi sebagai berikut :
a. Pengembangan. Yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah SWT, yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga.
b. Penanaman nilai, yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
30
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungsn fisik maupun lingkungan sosial dan
dapatt mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan peserta didik dalam keyyakinan,
pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dalam
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
seutuhnya.
C. Materi Pelaksanaan Haji
1. Definisi Haji
Menurut Retno Widyani dan Mansyur Pribadi, (2010) ulama fiqh
mendefinisikan haji dengan “menyengaja mendatangi Ka‟bah untuk
menunaikan amalan-amalan tertentu untuk melakukan amalan-amalan
tertentu”. Jadi, pengertian haji adalah menyengaja mengunjungi
Baitullah untuk beribadah kepada Allah dengan syarat atau rukun
tertentu, serta pada waktu tertentu pula. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selama berhaji meliputi amalan-amalan yang dikelompokkan
dan rukun, wajib dan sunnah haji. Amalan-amalan haji ulama fiqh
menetapkan bahwa amalan yang harus dikerjakan oleh seorang haji ada
sebelas macam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh penyusun Kitab
As-Sittah (Kitab Hadist yang enam). Syarat ibadah haji ada yang
bersifat umum ada yang bersifat khusus. Syarat umum haji meliputi
Islam, dewasa, berakal sehat, merdeka dan istita‟ah (mampu
melaksanakannya). Dasar hukum haji, para ulama sepakat bahwa
ibadah haji wajib hukumnya bagi setiap muslim yang mempunyai
kemampuan biaya, fisik dan waktu. Apabila sudah memiliki bekal yang
cukup untuk berangkat haji, segera berangkat menunaikannya karena
kamu tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok. Bercerita tentang
31
keutamaan haji, haji yang mabrur merupakan amal yang paling utama
karena dipenuhi dengan kebajikan yang ditandai dengan lemah lembut
dalam ucapan dan suka menyumbang makanan. Ciri haji yang mabrur
ditandai dengan sifat an eadaan setelah haji lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya. “Haji merupakan jihad bagi laki-laki yang tua,
lemah dan wanita”(Hadist riwayat Nasai dan Bukhori Muslim).
Amalan-amalan haji yang harus dikerjakan saat haji disebut rukun haji.
Rukun Haji terdiri atas Ihram (niat haji), wukuf, tawaf haji, tahalul haji,
tertib. Sedangkan wajib haji meliputi; Ihram dari miqat,meninggalkan
larangan ihram, bermalam di muzdalifah, melempar jumrah aqobah,
bermalam di mina, melempar tige jumrah (Ula, wustha, aqabah).
Untuk Sunnah Haji terdiri dari Membaca Talbiyah, mandi junub ketika
hendak ihram, melakukan haji ifrad, yaknihaji dulu baru umrah,
membaca dzikir ketika hendak tawaf, masuk ke Baitullah, sholat dua
rekaat sesudah tawaf.
2. Prosedur Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia
Menurut Kementrian Agama Republik Indonesia tahun 2014 dari
tahun ke tahun minat mnasyarakat Indonesia untuk menunaikan ib adah
haji semakin meningkat. Pemerintah sebagai penanggung jawab
penyelenggaraan ibadah haji senantiasa berupaya dengan sungguh-
sungguh menyempurnakan dan meningkatkan pelayanannya.
Pemerintah dibawah koordinasi Menteri Agama mengatur proses
pelaksanaan haji dalam buku “Pedoman Perjalanan Haji” yang berisi
tentang : (1) Persiapan, melalui pendaftaran terbagi menjadi dua sistem
yakni sistem tabungan haji dan sistem setoran luinas. Sistem tabungan
haji menyetor pada Bank Penerima Setoran antara 20 juta sampai 25
juta. Sedangkan setoran lunas biaya perjalanan haji disetorkan secara
lunas dan mendapat bukti kelunasan. Selanjutnya dikelompokkan setiap
jamaah beregu 11 orang dan setiap 45 orang dikelompokkan menjadi
satu rombongan. Jumlah akan diberangk;atkan dalam satu kloter dengan
32
kapasitas 325-455 orang. Selanjutnya tiap koter diberi tugas TPHI (Tim
Pemandu Haji Indonesia sebagai ketua kloter), TPIHI (Tim
Pembimbing Ibadah Haji seagai pembimbing Ibadah), TKHI (Tim
Kesehatan Haji Indonesia sebagai pelayanan kesehatan terdiri dari 1
dokter dan 2 paramedis), Ketua Rombongan (Karo) dan Ketua Regu
(Karu). Selanjutnya ada bimbingan haji. Calon jamaah haji akan m
emperoleh buku paket bimbingan manasik haji, panduan perjalanan
haji, tanya jawab ibadah haji, doa dan dzikir ibadah haji. (2)
Pemberangkatan, persiapan pemberangkatan berupa mental dan
spiritual. Di Asrama Haji Embarkasi calon jamaah haji menyerahkan
surat panggilan masuk asraa, menerima kartu makan dan akomodasi,
memeriksa kesehatan dan mesnimbang barang bawaan. Setelh masuk
asrama calon jamaah mengikuti pem binaan m anasik haji dll. Naik
pesawat dan m engikuti instruksi selanjutnya. (3) Kegiatan di Arab
Saudi Mulai turun dari pesawat di Bandar Udara King Abdul Aziz
Jeddah, kegiatan haji seluruhnya diatur oleh pemerintah Indonesia
bekerja sama dengan pemerintah Arab Saudi. (4) Pemulangan. Setelah
ibadah haji selesai dilaksanakan, jamaah secara berangsur-angsur akan
pulang ketanah air. Pemerintah mengatur kegiatan di Madinatul Hujjaj,
di Debarkasi sampai ke kampung halaman masing-masing.
3. Dasar Hukum Haji dan Umrah
Menurut Retno Widyani dan Mansyur Pribadi,
(2010) Para Ulama fiqh sepakat bahwa ibadah haji dan
umrah adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim yang
mempunyai kemampuan biaya, fisik dan waktu. Sesuai
dengan nash Al-Qur‟an :
ولل على النا س حج البيت مه استطا ع اليه سبيل
Artinya: “dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke baitullah bagi
yang mampu mengerjakannya” (Q.S 3: 97).
33
Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur‟an Surah Ali „Imran,3:
97, Al-Baqarah, 2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. Dalam Surah Ali
„Imran, 2: 97 Allah SWT Berfirman:
فان كفر ومه سبيلا اليه استطاع مه البيت حج الناس على ولل الل
لميه الع عه غني
Artinya: „Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu)
dari semesta alam.” (Q.S. Ali „Imran, 3: 97)
4. Azas, tujuan dan penyelenggaraan haji di Indonesia
Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan haji di Indonesia
adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1999 yang
telah mendapat persetujuan dewan DPR RI dan disahkan di Jakarta
pada tanggal 3 mei 1999 oleh presiden republik Indonesia, Bacharuddin
Jusuf Habiebie (mantan ketua umum Ikatan Cendikiawan muslim
Indonesia).
Penyelengaraan haji berdasarkan azas keadilan memperoleh
kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai dengan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penyelegaraan ibadah haji
bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik-sebaiknya melalui sistem dan menejemen penyelenggaraan
yang baik agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, tertib,
lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji
dapat melaksanakan ibadah haji secara mamdiri, sehingga diperoleh
haji mabrur.
D. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
1. Pengertian Metode
Menurut Rosadi Ruslan, (2010) metode berasal dari kata methodos
(Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode
34
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja
(sistematis) utuk memahami suatu subjek atau obyek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Menurut Soerjono Soekanto,
(1986) penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis
dan konsisten. Menarik kesimpulan dari pembahasan tersebut, bahwa
sistem dan metode yang dipergunakan utuk memperoleh informasi atau
bahan materi suatu pengetahuan ilmiah yang disebut dengan
Metodologi Ilmiah. Pada sisi lain dalam kegiatan untuk mencari
informasi tersebut dengan tujuan untuk menemukan hal-hal baru
merupakan suatu prinsip-prinsip tertentu atau solusi (pemecahan
masalah) tersebut disebut dengan “penelitian”.
Pelaksanaan dan metode riset secara umum berkaitan dengan
kegiatan melalui suatu sistem. Secara praktisi bahwa metode penelitian
tersebut dapat dikonkretisasi melalui pola pertanyaan ari unsur-unsur
utama dalam penelitian dengan bagan 5W+1H (who, what, why, where
and how). Menurut Sietel, (1992) bahwa riset atau penelitian secara
garis besar terbagi menjadi dua model. Pertama, penelitian dasar dan
kedua, penelitian terapan atau praktikal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan suatu pemecahan masalah. Dan proses
pemecahan masalah itu dapat dipertanggungjawabkan keotentikannya.
2. Pendekatan Kontekstual
Hakikat Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011)
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang
menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia
kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga peserta didikmampu
menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam
kehidupan sehari-hari. Melalui proses penerapan kompetensi dalam
35
kehidupan sehari-hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar
dan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajari.
Tugas guru dalam pembelajaran kontekstual adalah memberikan
kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai
sarana dan sumber belajar yang memadai. Guru bukan hanya
menyampaikan materi pembelajaran yyang berupa hafalan, tetapi
mengatur lingkungan dan strategi pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik belajar. Lingkungan yang kondusif sangat penting dan
menunjang pembelajaran kontekstual dan keberhasilan pembelajaran
secara keseluruhan. Pembelajaran kontekstual menghendaki pola
hubungan yang interaktif. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran
memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek
pedagogis, psikologis dan didaktis secara bersamaan.
Menurut Ngalimun, (2012) pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan
(ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan
siswa sehingga akan terasa manfaat dari materi yang disajikan, motivasi
belajar muncul, dnia pikiran siswa menjadi konkret dan suasana
menjadi kodusif nyaman dan menyenangkan.
Strategi Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011)
Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL ) adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam kehidupa mereka. Berbeda dengan strategi-
strategi yang telah dibicarakan sebelumnya, CTL merupakan strategi
yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Siswa
didorong untuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
topik yang dipeljarinya. Belajar dalam konteks CTL bukan hanya
sekedar mendengarkan dan mencatat, tapi belajar dengan mengalami
secara langsung. Melalui proses mengalami itu diharapkan
36
perkembangan siswa terjadi secara utuh, tidak hanya berkembang
dalam aspek kognitif saja, tetapi juga spek psikomotorik dan afektif.
Belajar melalui CTL diharapkan siswa dapat menemukan sendiri materi
yang dipelajarinya.
Pembelajaran kontekstual mengarahkan pembelajaran kepada
upaya untuk membangun kemampuan berfikir dan kemampuan
menguasai materi pembelajaran, dimana pengetahuan yang sumbernya
dari luar diri, dikonstruksi dalam diri individu siswa. Dalam
pembelajaran, guru jug harus memahami hakikat materi pelajaran yang
diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan
kemampuan berfikir siswa. Dalam pembelajaran kontekstual, belajar
bukanlah menghafal tapi proses mengkontruksi pengetahuan sesuai
dengan pengalaman yang mereka miliki. Karena itulah, semakin banyak
pengalaman yang mereka miliki semakin banyak pula pengetahuan
yang mereka peroleh. Belajar bukan sekedar memperoleh pengetahuan
dengan cara mengumpulkn fakta yang lepas-lepas, tapi mengorganisasi
semua yang dialami. Strategi pembelajaran kontekstual banyak
dipengruhi oleh filsafat konstruktivisme yang awalnya digagas oleh
Mark Baldwin dan selanjutnya dikembangkan oleh Jean Piaget.
Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan
siswa untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar diorientasikan
pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar tidak hanya
mengharapkan agar siswa menerima pelajaran, tetapi juga mencari dan
menemukan sendiri materi pelajaran. Pembelajaran konstektual
mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yaang
dipelajari dengan situasi kehidupa nyata. Pembelajaran kontekstual
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan. Siswa
tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya,
tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya
dalam kehidupan sehari-sehari.
37
Asas-asas Pembelajaran Kontekstual menurut Hamruni, (2011)
pembelajaran kontekstual sebagai suatu pendekatan pembelajaran
memiliki tujuh asas (komponen). Pertama, kontrukstivisme adalah
proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur
kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Kedua, Inkuiri adalah proses
pembelajaran didsarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses
berfikir secara sistematis. Ketiga, bertanya. Bertanya dipandang sebagai
refleksi dari keingintahuan setiap individu sedangkan menjawab
pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam berfikir.
Keempat, masyarakat belajar. Konsep masyarakat belajar dalam
pembelajaran kontekstual menyarankan agar hasil belajar diperoleh
melalui kerja sama dengan orang lain. Kelima, pemodelan. Adalah
proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh
yang didapat ditiru oleh setiap siswa. Keenam, Refleksi. Adalah proses
pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan
cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa
pembelajaran yang telah dilaluinya. Ketujuh, Penilaian nyata. Adalah
proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang
perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pendekatan Kontekstual adalah proses pembelajaran yang
mendorong peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan
memberi wadah untuk peserta didik dalam mengembangkan
pengetahuannya yang nantinya metode ini diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari atau dunia nyata. Mengungkapkan apa yang dipelajari
dengan dikaitkan pada dunia nyata. Dengan ini, maka peserta didik
mampu memahami konsep yang telah diberikan. Pendekatan
kontekstual mengarahkan siswa untuk lebih berfikir nyata dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa dapat mengekplorasi dan menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
38
3. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual menurut Trianto,
(2009) secara garis besar langkah-langkah nya adalah (1) kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja
sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan lainnya. (2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan
inquiri untuk semua topik. (3) mengembangkan sifat ingin tahu siswa
dengan bertanya. (4) ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam
kelompok-kelompok). (6) Melakukan refleksi diakhir pertemuan. (7)
Melakukan penilaian yang sebenarnya.
4. Kelebihan Pendekatan Kontekstual
Menurut M Hosnan, (2016.) Ada beberapa kelebihan dengan
menggunakan metode kontekstual antara lain pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan rii. Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap
hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan
nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan
materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi sisa
materi itu akan berfungsi secara fungsional akan tetapi materi yang
dipelajarinya aka tertanam erat dalam memori siswa sehingga tidak
akan dilupakan.
5. Kelemahan Pendekatan Kontekstual
Menurut Retno Widyani dan Mansyur Pribadi, (2010) Kelemahan-
kelemahan dalam metode kontekstual ialah guru tidak lagi berperan
sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai
sebuat tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan
keterampilan yang baru bagi siswa. Guru lebih intensif dalam
membimbing siswa yang dipandang sebagai individu yang berkembang.
Selanjutnya, guru hanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar
39
menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi-strategi mereka
sendiri untuk belajar.
6. Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Menurut M. Hosnan, (2016) prinsip pada pembelajaran kontekstual
dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan cara belajarnya sendiri
dan selalu mengaitkan dengan apa yang telah diketahui dan apa yang
ada dimasyarakat, yaitu aplikasi dan konsep yang dipelajari.
Pembelajaran kontekstual membantu siswa menguasai tigal hal yakni
yang pertama pengetahuan, yakni apa yang dipikirkannya membentuk
konsep, definisi, teori dan fakta. Kedua, kompetensi atau keterampilan,
yakni kemampuan yang dimiliki untuk bertindak. Ketiga, pemahaman
kontekstual, yakni mengetahui waktu dan cara bagaimana
menggunakan pengetahuan dan keahliann dalam situasi kehidupa nyata.
Dalam pembelajaran kontekstual minimal ada tiga prinsip utama
yang sering digunakan yakni sebagai berikut :
a. Prinsip saling ketergantungan
Menurut kajian para ilmuwan segala yang ada didunia ini adalah
saling berhubungan dan ketergantungan. Begitu pula dalam
pendidikan dan pembelajaran. Prinsip ini membuat hubungan yang
bermakna antara proses pembelajaran dan konteks kehidupan nyata
sehingga peserta didik berkeyakinan bahwa belajar merupakan
aspek yang esensial bagi kehidupan dimasa datang.
b. Prinsip perbedaan
Prinsip perbedaan adalah mendorong peserta didik
menghasilkan keberagaman, perbedaan dan keunikan. Terciptanya
kemandirian dalam belajar yang dapat mengkontruksi minat peserta
didik untuk belajar mandiri dalam konteks tim dengan
mengkorelasikan bahan ajar dengan kehidupan nyata dalam rangka
mencapai tuujuan secara penuh makna.
40
c. Pengorganisasian diri
Prinsip pengorganisasian diri menyatakan bahwa proses
pembelajaran diatur, dipertahankan dan disadari oleh peserta didik
sendiri dalam rangka merealisasikan seluruh potensinya. Prinsip ini
menuntut para pendidik agar mendorong tiap siswa untuk
memahami dan merealisasikan semua potensi yang dimiliki
seoptimal mungkin.
7. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan dalam Pembelajaran
Kontekstual
Menurut M. Hosnan, (2016) siswa dalam pembelajaran dipadang
sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar
seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan
pengalaman yang dimiliki. Siswa memiliki kecenderungan untuk
belajar hal-hal baru dan penuh tantangan. Belajar bagi siswa adalah
proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru
dengan hal-hal yang sudah diketahui. Belajar bagi anak adalah proses
penyempurnaan skema yang telah ada atau proses pembentukan skema
ratu atau akomodasi, dengan demikian tugas guru adalah memfasilitasi
agar anak mampu melakukan proses asimilas dan proses akomodasi.
8. Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Untuk lebih memahami cara mengaplikasikan pembelajaran
kontekstual dalam proses pembelajaran. Siswa dapat berfikir luas ketika
menemukan pengalaman baru. Siswa menemukan dan mengembangkan
sikap bertanya untuk lebih mengaktifkan dan menemukan keterampilan
barunya. Menunjukkan model sebagai contoh belajar. Menciptakan
masyarakat belajar. Melakukan pengulangan atau refleksi diakhir
pertemuan. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan cara yang
benar.
41
Sisa dibawah ini disajikan contoh penerapannya dalam contoh
tersebut dipaparkan bagaimana guru menerapkan pembelajaran dengan
pola konvensional dan pola CTL. Misalnya, pada suatu hari guru akan
membelajarkan anak tentang fungsi haji. Kompetensi yang harus
dicapai adalah kemampuan anak untuk memahami fungsi dan macam-
macam haji. Jadi, indikator hasil belajar adalah siswa dapat
menjelaskan pengertian haji, macam-macam haji, tata cara pelaksanaan
haji, siswa dapat menyimpulkan tentang fungsi haji dan membuat
karangan tentan haji. Pola pembelajaran konvensional guru
menerapkan strategi pembelajaran dengan cara menyuruh siswa
membaca tentang haji, menyampaikan materi pelajaran, memberi
kesempatan pada siswa untuk berdiskusi, guru mengulas pokok-
pokokmateri, guru melakukan evaluasi, guru menugaskan kepada siswa
untuk membuat karangan. Dari pembelajaran diatas dapat disimpulkan
bahwa guru memegang kendali sepenuhnya. Siswa tidak diberi
kesempatan untuk mengekplorasi. Sedangkan pola pembelajaran CTL
dengan indikator yang sama, guru menjelaskan kompetensi yang harus
dicapai, manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi
pelajaran. Kemudian guru menjelaskan prosedur pembelajaran
kontekstual dengan cara siswa dibagi ke beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah siswa. Menugaskan siswa untuk mewawancarai pengrus
masjid dan mencatat hasil wawancaranya, guru melakukan taya jawab
seputar tugas yang diberikan. Kemudian setelah melakukan wawancara
siswa berdisukusi didalam kelas dngan pantauan guru. Setiap kelompok
melaporkan hasil diskusinya dan guru meenyimpulkan hasil nya serta
menugaskan kepada siswa untuk membuat karangan tentang materi
“haji”.
Menurut M. Hosnan, (2014) penerapan pendekatan kontekstual
dikelas terdapat tujuh komponen utama pembelajaran yakni
konstruktivisme, bertanya, inquiry, masyarakat belajar, pemodelan dan
penilaian autentik.
42
a. Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun
pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan
pengalaman.
b. Menemukan
Komponen kedua dalam kontekstual adalah menemukan atau
inquiry. Artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian
dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Secara
umum proses inquiry dapat dilakukan melalui beberapa langkah
yaitu merumuskan masalah, mengajukan hipotesa, mengumpulkan
data, menguji hipotesis dan membuat kesimpulan.
c. Bertanya
Ada 6 keterampilan bertanya dalam kegiatan yakni pertanyaan
yang jelas dan singkat, memberi acuan, memusatkan perhatian,
memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan, pemberian
kesempatan berfikir dan pemberian tuntutan.
d. Masyarakat Belajar
Didasarkan pada pendapat Vygotsky, bahwa pengetahuan dan
pemahaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang
lain. Permasalahan tidak mungkin dipecahkan sendirian, tetapi
membutuhkan bantuan oran lain. Konsep masyarakat belajar dalam
kontekstual adalah hasil pembelajaran diperoleh melalui keja sama
dengan orang lain, kelompok, teman dan bukan hanya sekedar
guru.
e. Pemodelan
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan
sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
Modeling merupakan azas yang cukup penting dalam pembelajaran
43
kontekstual. Sebab siswa terhindar dari embelajaran yang abstrak
yang memungkinkan terjadinya verbalisme.
f. Refleksi
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah
dipelajari dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau
peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam proses
pembelajaran dengan kontekstual setiap berakhir proses
pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
merenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.
g. Penilaian nyata
Menilai sikap pengetahuan dan keterampilan, berlangsung
selama proses secara terintegrasi, dilakukan melalui berbagai cara
dan alternatif bentuk kinerja, observasi, ortofolio dan jurnal.
9. Media Diorama
Kata Diorama menurut kamus besar bahasa Indonesia
(KBBI) adalah pemandangan dalam ukuran kecil yang dilengkapi
dengan patung dan perincian lingkungan seperti aslinya serta
dipadukan dengan latar aslinya, pola atau corak tiga dimensi suatu
adegan atau pemandangan yang dihasilkan dengan menempatkan
obyek dan tokoh didepan latar belakang dengan perspektif yang
sebenarnya sehingga dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Diorama adalah sejenis benda miniatur tiga dimensi untuk
menggambarkan suatu kejadian secara nyata. Asal usul diorama
adalah dekorasi teater di Eropa dan Amerika. Pecinta miniatur sering
membuat diorama untuk memamerkan model kendaraan militer,
figur politik dan lain-lain. Diorama mempunyai karakteriktik yang
berbeda. Penggunaan media diorama dapat digunakan dalam
pembelajaran. Kelebihan dari media diorama ini adalah lebih praktis
44
karena diorama dapat dibawa kemanapun dan lebih menarik. Untuk
kekurangannya diorama ini harus mempunyai ketelitian dalam
membuatnya.
Pengaruh media diorama dipandang mampu untuk
meningkatkan belajar minat siswa. Artinya, materi yang disampaikan
oleh guru dengan bantuan media diorama akan dapat diterima oleh
peserta didik. Oleh karena itu penggunaan media diorama tidak
hanya dapat mempermudah dan mengefektifkan pembelajaran, akan
tetapi pembelajaran lebih menyenangkan dan kreatif sehingga minat
peserta didik meningkat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Diorama adalah karya tiga
dimensi untuk menyatakan bentuk seperti asli namun dalam bentuk
kecil untuk menampilkan seperti kenyataannya. Agar mampu
mengajak peserta didik untuk mudah dalam memahami materi dan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merrupakan langkah penelitian yang menjelaskan
tentang kajian kepustakaan yaitu dengan mengkaji skripsi atau penelitian
yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Vitria Alviani (2010) yang berjudul “
Pengaruh Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual terhadap
hasil belajar Pendidikan Agama Islam Eksperimen SMP N 2
Tangerang Selatan”. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: FakultasIlmu
Tarbiyah dan Keguruan. Dari Skripsi tersebut menunjukkan bahwa
melalui penerapan metode kontektual, dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa yaitu nilai rata-ratanya 81,85, sedangkan menggunakan
metode dengan belajar kelompok rata-ratanya hanya 77,23. Maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Kontekstual dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam. Namun
45
penggunaan metode kontekstual pada penelitian ini belum terfokus
pada satu materi yang akan dibahas, oleh karena itu peneliti
menggunakan metode Kontekstual dengan fokus pada satu materi
Pengelolaan Haji.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Ilmiati (2010) yang berjudul
“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching ang Learning (CTL)
dalam Meningkatkan Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama
Islam) di SMP Islam Ngoro Jombang”. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim. Malang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan. Thesis tersebut menjelaskan bahwa Pendidikan agama
Islam lebih banyak menyentuh pada aspek kognitif saja belum
sampai pada aspek psikomotorik dan afektif. Maka dari itu
ternyata penerapan pendekatan metode Kontekstual pada PAI
berjalan dengan baik yaitu dapat dilihat pada komponen atau
aspek pembelajaran kontekstual yakni kontrukstivisme, inquiry,
bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian
auntentik. Proses pengumpulan datanya menggunakan metode
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari penelitian tersebut
menggunakan metode kontekstual namun belum spesifikasi pada
satu materi dan tidak menggunakan instrumen tes. Oleh sebab itu,
penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode kontekstual
dengan instrumen tes, bservasi dan dokumentasi.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Fina Lutfiana Aldia (2017) yang
berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Melalui Contextual Teaching ang Learning (CTL) Pada Kelas VII
SMP N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Dari hasil penelitian diatas bahwa pembelajaran
Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar PAI Pada Kelas VII
SMP N 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nilai raa-rata pra
siklus 64,68, siklus I 69,25 dan Siklus II dengan rata-rata 78,07.
46
Namun dalam penelitian ini hanya sebatas pada hasil belajar siswa
tanpa melakukan pengamatan pada siswa. Oleh karena itu dalam
penelitian yang penulis lakukan, penulis juga mengamati aspek
minat siswa.
Dari ketiga penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa
penelitian diatas terdapat perbedaan yang penulis lakukan yakni
pada penelitian penulis lebih spesifik pada satu materi yakni
materi Pengelolaan Haji pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan pendekatan Kontekstual dan menggunakan metode
pengumpulan data dengan tes, observasi, wawancara dan
dokumentasi.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK N 3 Salatiga
1. Letak Geografis SMK N 3 Salatiga
SMK Negeri 3 Salatiga beralamatkan di Jalan Jafar Sodiq Raya
No. 7a Jl. Ja‟far Shodiq Kel. Kalibening, Kec. Tingkir Kota Salatiga.
SMK Negeri 3 Salatiga dapat dibilang sekolah alam karena terletak di
daerah pedesaan dan masih dekat dengan persawahan. Kondisi yang
jauh dari pusat kota Salatiga membuat SMK Negeri 3 Salatiga memilki
udara yang sejuk dan masih asri pemandangannya. SMK Negeri 3
Salatiga terdiri dari beberapa bangunan yang saling menyebar. Adapun
ruangan – ruangan yang dimiliki oleh SMK Negeri 3 Salatiga yaitu
ruang loby, ruang tamu, ruang kepala sekolah, ruang guru normatif,
ruang tata usaha, ruang koperasi sekolah, ruang perpustakaan, ruang
osis, ruang uks, ruang pramuka, ruang BK, ruang guru di masing –
masing jurusan, laboratorium fisika, mushola, laboratorium Komputer,
bengkel mekatronika, bengkel welding, bengkel ototronik, bengkel
Teknik sepeda motor, ruang alat dimasing masing jurusan, gudang,
kantin, mushola, kamar mandi/wc serta ruang – ruang kelas.
Selain fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar terdapat pula
asilitas lainnya seperti lapangan upacara, lapangan bola, dan lapangan
volley. Terdapat pula tempat parkir guru/tamu yang terletak didepan
sedangkan tempat parkir untuk siswa terletak di belakang. Di dekat
gerbang masuk terdapat pos satpam untuk menjaga dan mengawasi
sekolah.
2. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
b. Status Sekolah : Negeri
c. Akreditasi : A
48
d. Maskot : 3 lilin berjajar
e. Nama Kepala Sekolah : Suripan, S.Pd
f. Nama Ketua Komite SMK : Drs. Sri Hartati, M.Pd
g. Kurikulum : Kurikulum 2013
h. Progam/Jurusan/Peminatan : Mekatronika, Welding, Teknik
Mesin, Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura serta Geomatika
i. Lokasi : Jalan Ja‟far Shodiq, Tingkir 50741
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
j. Pembelajaran : Pukul 07.00-16.00 Wib
3. Keadaan Gedung SMK N 3 Salatiga
Keadaan gedung dalam SMK N 3 Salatiga sudah layak dan
memadai sebagai salah satu sarana pendidikan serta sudah mampu
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Adapun jumlah Gedung dalam
SMK 3 Salatiga adalah sebagai berikut :
a. Ruang Kepala Sekolah. Ruang kepala sekolah terletak satu gedung
dengan ruang tamu, Wakil Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha dan
Ruang guru yang masing-masing kondisi keseluruhan baik.
b. Ruang BK yang terletak bersebelahan dengan ruang komputer
c. Ruang Kelas terdiri dari :
1) Mekatronika : 3 ruang kelas
2) Welding : 3 ruang kelas
3) Geomatika : 2 ruang kelas
4) Teknik Sepeda Motor : 3 ruang kelas
5) Ototronik : 3 ruang kelas
6) Agribisnis : 4 ruang kelas
7) Ruang kelas umum : 6 kelas
d. Laboratotium :
1) Laboratorium Biologi 1 buah
2) Laboratorium Fisika 1 buah
49
3) Laboratorium Bahasa 1 buah
4) Laboratorium Komputer 2 buah
e. Fasilitas KM/WC :
1) KM/WC Guru 2 buah
2) KM/WC Murid 12 buah
3) Ruang Bengkel Praktik berjumlah 4
f. Perpustakaan berjumlah 1
g. Tempat Ibadah berjumlah 1 yang menampung jamaah sekitar ± 50
jamaah. Untuk perlengkapan masjid sudah baik dan dapat dibilang
lengkap.
h. Koperasi berjumlah 1
i. Lain-lain :
1) Ruang Pramuka 1 buah
2) Ruang Osis 1 buah
3) Ruang UKS 1 buah
4) Ruang Unit Produksi 1 buah
j. Lapangan terdiri dari :
1) Lapangan Upacara
2) Lapangan Olah raga
k. Tempat Parkir Guru, Karyawan dan Siswa
4. Keadaan Guru SMK N 3 Salatiga
SMK Negeri 3 Salatiga memiliki 102 tenaga pendidik yang dibagi
menjadi 3 golongan yaitu 48 guru PNS, 36 guru Non PNS. Di bagian
Tata Usaha/Adminstrasi SMK Negeri 3 Salatiga memiliki 18 karyawan
dan pegawai tidak tetap. Berikut data Guru PNS dan Non PNS serta
Karyawan SMK N 3 Salatiga.
50
Tabel. 1 Data Guru PNS Tahun Pelajaran 2017/2018
NO Nama
N I P
L/P
Tempat, tanggal
lahir
Bidang
1. Suripan, S.Pd.
196501
20
199003
1 003
L Kudus, 20 Januari
1965
Sejarah
Sejarah
2. Dra. Sri Hartati P Salatiga, 11
Maret l957
1984 PKn
195703
1
119840
3 2 004
P Salatiga, 11 Maret
1957
PKn
3. Nuridah, S.Pd. 196901
02
199702
2 003
P Bontobahari, 2
Jan 1969
Matemat
ika
4. Sugiartini ,
S.Pd.
196307
09
199003
2 008
P Salatiga, 09 Juli
1963
Sejarah
Indonesi
a
5. Dra. Ngizatun 197011
19
199802
2 001
P Semarang, 19
Nov. 1970
BP/BK
6. Dian Adriyanto,
S.Pd., M.Pd.
197003
17
200501
1 008
L Purwokerto, 17
Maret 1970
Prod.
Ototroni
ka
7. Dulhadi, S.Ag.,
M.Pd.I.
196908
05
200501
1 005
L Tuban, 5 Agustus
1969
PAI
8. Adria Vineta, S.
Si
197112
17
200604
2 007
P Jakarta, 17
Desember 1971
Fisika
9. Asih
Niyati,S.Pd
197207
28
200604
2 010
P Salatiga, 28 Juli
1972
Prakarya
/ KWR
10. Lamini, S.Pd. 196404
02
200701
2 005
P Banyuwangi, 2
April 1964
BP
51
11. Hery
Ridawati,S.Pd.
197005
09
200701
2 017
L Salatiga, 09 Mei
1970
PKn
12. Fitri Nurhayati
Sih W., S.Pt.
197406
20
200701
2 012
P Jakarta,20 Juni
1974
Kima
13. Dyah
Sulistyorini, S.
Pd.
197509
16
200604
2 012
P Salatiga,16
September 1975
Matemat
ika
14. Drs. Muh Towil 19651126
199802 1 001
L Salatiga, 26
November 1965
1998 Bhs. Indonesia
196511
26
199802
1 001
L Salatiga, 26
November 1965
Bhs
Indonesi
a
15. Siti Sulaikah,
S.Pd., M.Pd.
19690917
200701 2 009
P Salatiga, 17 Sept
1969
1994 Bhs. Inggris 24
196909
17
200701
2 009
P Salatiga, 17 Sept
1969
Bhs
Inggrs
16. Mariati, S. Pd.,
M.Pd.
197504
23
200801
2 006
P Kab. Semarang,
23 April 1975
Prod.Me
katronika
17. M. Hafid, S. Ag. 196206
12
198703
1 018
L Semarang, 12
Juni 1962
PAI
18. Retno Agustin
Dwi Astuti,
S.Pd.
198208
07
200803
2 002
P Klaten, 7 Agustus
1982
Fisika
19. Drs. Sugeng
Winarto
196612
12
200701
1 024
L Semarang,12 Des
1966
Mesin
20. Sri Supadmi, S.
Pd.
196909
05
200801
2 015
P Boyolali, 05
September 1969
Bhs.
Inggris
21. Anis Fadilah, S.
Pd., M.Sc.
197711
16
200801
2 013
P Tangerang, 16
Nov. 1977
Matemat
ika
52
22. Achiruddin
Pasila, S.Pd.
197910
22
200902
1 003
L Salatiga, 22
Oktober 1979
Penjaske
s
23. Indaryanto,
S.Pd.T.
197906
18
200902
1 002
L Magelang, 18
Juni 1979
Teknik
Mesin
24 Sulistiyo, S.Pd. 198005
31
200902
1 001
L Klaten, 31 Mei
1980
Seni
Budaya
25. Ani Kurniasari,
S.Pd.
198212
10
200902
2 003
P Kab.Semarang,
10 Des. 1982
Kimia
26. Daniel Adi
Prabowo, S.Pd.
198309
14
200902
1 006
L Boyolali, 14
September 1983
Bahasa
Jawa
27. Hendrik Ade
Putra, S.Pd.
198501
15
200902
1 004
L Kab.Semarang,
15 Jan. 1985
Prod.
Mekatro
nika
28.. Puji Wijayanti,
S.Pd.
198506
28
200902
2 003
P Magelang, 28
Juni 1985
Bahasa
Indonesi
a
29. Siswanto, S. Pd. 197501
23
200902
1 005
L Kab. Semarang,
23 Jan 1975
Tekniik
Otomotif
30. Heru Lukman
Wicaksono,
S.Pd.
198507
22
200902
1 005
L Bojonegoro, 22
Juli 1985
Bahasa
Jepang
31. Evita Rintarsih,
S.Pd.
197803
07
201001
2 008
P Kab.Sleman, 7
Maret 1978
Teknik
Banguna
n
32. Devy
Listyowati,S.P.
197812
11
201001
2 005
P Bantul, 11
Desember 1978
Produktif
Budiday
a
33. Dewi
Fatihatuzulfa,
197904
12
P Boyolali, 12 April
1979
BP/BK
53
S.Psi. 201001
2 010
34. Djaru Purnomo,
S.Pd.
197904
26
201001
1 012
L Surakarta, 26
April 1979
Teknik
Mesin
35. Sukiningsih ,
S.Pd.
197911
07
201001
2 015
P Kab.Smg., 07
November 1979
Teknik
Mesin
36. Daud Lanang
Prabowo, S.Pd.
198006
08
201001
1 014
L Grobogan, 8 Juni
1980
Prod.
Mekatro
nika
37. Syaefudin Afan
Eko H., S.T
198306
16
201001
1 022
Sragen, 16 Juni
1983
Teknik
Mesin
38. Ayustina
Krisniati, S.P.
198306
25
201001
2 021
P Salatiga, 25 Juni
1983
Pertanian
39. Ifana Tri
Kusumastuti, S.
P.
198405
09
201001
2 013
P Klaten, 9 Mei
1984
Pertanian
40. Zainal Arifin, S.
Pd.T.
198504
23
201001
1 015
L Kulonprogo, 23
April 1985
Prod.
Mekatro
nika
41. Mahetasari,
S.Ant.
198605
11
201001
2 017
P Bogor, 11 Mei
1986
Sejarh
Indonesi
a
42. Eko Listyo
Sahono, S.Pd.
197901
23
201001
1 011
L Grobogan, 23
Januari 1979
Teknik
Mesin
43. Samsul Huda,
S.Pd.
197908
31
201402
1 001
P Sidoarjo, 31
Agustus 1979
Pend.Tek
nik
Otomotif
44. Arif Rusgiono,
S.Pd.
198408
03
201402
1 001
L Demak, 3
Agustus 1984
Pend.Tek
nik
Otomotif
54
45. Sidiq Suprayogi,
S.Pd.
198603
15
201402
1 001
L Batang, 15 Maret
1986
Pend.Tek
nik
Otomotif
46. Cahyono Dwi
Atmoko, S.Pd.T.
198602
05
201402
1 001
L Sleman, 5
Februari 1986
Pend.Tek
nik
Otomotif
47. Eko Noferi
Yanto, S.Pd.
198811
11
201402
1 001
L Bantul, 11
November 1988
Pend.Tek
nik
Otomotif
48. Dimas Nico
Saputra, S.Pd.
199111
30
201402
1 001
L Klaten, 30
November 1991
Pend.Tek
nik
Otomotif
Tabel 2. Data Guru Non PNS Tahun Pelajaran 2017/2018
NO Nama N U P L/P Tempat,Tgl
Lahir
Bidang
1 Pramesthi
Dewi, S.Pd.
200707 2
001
P Kab, Smg. 26
Jan l983
Prod.
Mekatronik
a/ KKPI
2 Hasan Habib
Nur W. , S.
Pd.T.
200807 1
002
L Kab.
Semarang, 15
Feb1980
Produktif
Mesin
3 Samuel
Ngasto Roso,
S.Th.
200807 1
003
L Ambarawa, 9
Sep 1974
Pend.
Agama
Kristen
4 Anggit Dian
Nugroho, S.
Pd.
200807 1
004
L Sukoharjo, 25
Januari 1984
Penjaskes
5 Hery
Winarno,
S.P.
200807 1
005
L Salatiga, 23
Juni 1972
Produktif
Agro
6 Ahmad
Abdul
Mutholib,
S.Pd
201007 1
007
L Kab.Semarang,
12 Nop. 1984
Matematika
7 Anton
Nugroho,S.P
d.
201007 1
008
L Salatiga, 25
Januari 1987
Prakarya
8 Angga Arga 201007 1 L Kudus, 10 Bhs.
55
Wastu,S.Pd. 009 April 1985 Inggris/
Simulasi
Dig.
9 Ardiana
Angga
Widiyanto,
S.Pd.
201207 1
025
L Blora, 6
Agustus 1987
otomotif
10 M. Chamid,
A.Md.
200707 1
010
L Kab. Smg, 09
Des 1985
Simulasi
Digital
11 Wiwid
Haniffudin,
S.Pd.
201207 1
027
L Pati, 29 Maret
1989
Oto
12 Anjar
Subagio,
S.Pd.
201208 1
029
L Jakarta, 18
Januari 1984
Prakarya/&
KWR/
Simulasi
Digital
13 Novi Widi
Atmaja, S.Pd.
201208 1
030
L Semarang, 27
Nov 1986
Prod.
Ototronika
14 Nurul Fitri,
S.Pd.
201307 2
038
P Kab.Semarang,
20 Mei 1989
Bahasa dan
sastra
15 Aris Nursaid,
S.Pd.
201307 2
039
P Semarang, 4
Januari 1991
Matematika
16 Wahyu
Sharandavi,
S.Pd.
201307 1
040
L Kab.Semarang,
22 Juni 1989
Prod.Mekat
ronika
17 Nor Rosidah,
S.Pd.
201309 2
042
P Demak, 12
Mei 1990
Penjaskes
18 Uswatun
Khasanah,
S.Pd.
201307 2
033
P Kab.Semarang,
9 Des 1991
Bhs.
Inggris/Bhs.
Ind
19 Wida
Rahayu,
S.Pd.
201407 2
044
P Bdr.Lampung,
6 Mei 1984
Seni
Budaya
20 Rina
Wijayanti,
S.Pd.
201407 2
045
P Salatiga, 2
Maret 1984
Pend. Bhs
Jawa
21 Siti Noor
Fauziah,
S.Pd.
201407 2
046
P Kab.Semarang,
24 Maret 1991
Prakarya/K
WR/
Prod.TSM
22 Elys
Munadziroh,
S.Pd.
201407 2
047
P Kab.Smg, 19
September
1989
Bhs.
Indonesia
23 Fita
Indriyani,
S.Psi., S.Pd.
201407 2
048
P Kab.Smg, 15
Mei 1985
BP/BK
56
24 Eko Budi
Riyanto,
S.Pd.
201407 1
049
L Demak, 15
Desember
1974
Teknik
Mesin
25 Ema Apriadi,
S.Pd.
201507 1
051
L Salatiga, 2
April 1986
Bhs
Indonesia
26 Ayus Riana
Isnawati,
M.Sc.
201507 2
052
P Salatiga, 19
Oktober 1985
Matematika
27 Tri Rahma
Adi S., S.Pd.
201507 1
053
L Probolinggo,
23 Mei 1987
TSM
28 Solikhin,
S.Pd.I.
201507 1
054
L Semarang, 27
Desember
1987
Pend.Ag.
Islam
29 Bayu
Afrianto,
S.Pd.
201508 1
055
L Semarang, 02
September
1986
Prod.
Ototronika
30 Drs. Paulus
Hau Pita
201510 1
056
L Waingapu,19
Sept 1955
BP/BK
31 Siti
Muhtariyah,
S.Ag.
201301 2
031
P Semarang, 31
Agst 1964
Pend.Agam
a Islam
32 Wahyu
Sriyanti, B.A.
19560404
198603 2
002
P Salatiga, 04
April 1956
Fisika
33 Rita Permana
Kelana Wati,
S.H.,M.Pd.
19671026
200701 2
012
P Salatiga, 26
Oktober 1967
PPKn
34 Dina Dyah
Sari Rahmah,
S.Pd.
19770812
200701 2
012
P Geomatika
35 Masyhoed,
S.Pd.
19690305
200212 1
003
L Geomatika
36 Rina Tri
Rahayu,
S.Pd.
P P Geomatika
57
Tabel 3. Data Karyawan PNS dan Pegawai Tidak Tetap Tahun
Pelajaran 2017/2018
No Nama N I P / N U
P
L/P Tempat,Tgl
Lahir
Tugas
1 Joko
Maryono,A.M
d
19840217
201101 1
013
L Kab.Smg.,17
Februari 1984
Verifikator
Keu.
2 Eko Yuliani 19660723
201406 2
001
P Semarang, 23
Juli 1966
Sraf
Keuangan
3 Tukiman 19830312
201406 1
001
L Semarang, 12
Maret 1983
Staf
4 Sugimin 200807 1
014
L Salatiga, 06 Mei
1962
Koord. Tata
Usaha
5 Nazifudin 200807 1
011
L Kab. Semarang,
12 Des 1956
Penjaga
Malam
6 Harmin 200707 1
012
L Grobogan, 21
April 1965
Kebersihan
7 Faizal Ahmad
Afiyudin
200807 1
013
L Salatiga, 23
Maret 1985
Penjaga
Malam
5 Mohamad
Toha Al Hasan
200907 1
015
L Semarang,28
Feb 1986
Satpam
6 Muhtari 200907 1
016
L Kab.Semarang,
09 Juni 1957
Tukang
Kebun
7 Muh. Dahlan 200907 1
018
L Kab.Semarang,
05 Des
Tukang
Kebun
8 Munawir 201007 1
019
L Kab.Semarang,
22 April 1974
Tukang
Kebun
9 Buang 201007 1
020
L Kab. Semarang,
02 Okt 1987
Kebersihan
10 Indro Setyo
Permono
201203 1
023
L Kab.Semarang,
23 Okt 1981
Satpam
11 Devis Afista
Krishna Nanda
Z.
201207 1
028
L Situbondo, 5
Juni 1994
Toolman
Ototronika
12 Nugroho 201301 1
032
L Salatiga, 29
April 1994
Prod.Mekatr
onika/
Toolman
13 Sriyono 201307 1
034
L Salatiga, 02 Feb
1974
Kebersihan
14 Ahmat Saiful
Khadiqunnuha
201307 1
035
L Salatiga, 28
November 1993
Penjaga
Malam
15 Muhammad
Bagus
Wicaksono
201307 1
036
L Kab.Semarang,
21 Sept. 1993
Toolman
Welding
58
16 Afdlol
Legowo
201309 1
037
L Kab.Semarang,
15-02-1995
Toolman
Welding
17 Yuli
Supriyatinings
ih
201506 2
057
P Salatiga, 1 Juli
1989
Staf
18 Siti Samsiyah,
S.I.Pust.
201607 2
058
P Kab.Semarang,
8 Juni 1975
Pustakawan
5. Keadaan Siswa SMK N 3 Salatiga
Jumlah siswa SMK N 3 Salatiga dari kelas X,XI dan XII Tahun
Pelajaran 2017/2018 adalah 1.320 siswa yang terdiri dari berbagai
program/jurusan.
Tabel 4. Data Siswa SMK N 3 Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018
No KELAS
X
Jumlah KELAS
XI
Jumlah KELAS
X11
Jumlah
1 X M 1 36 XI M 1 37 XII M 1 36
2 X M 2 36 XI M 2 38 XII M 2 34
3 X W 1 34 XI W 1 37 XII W 1 32
4 X W 2 34 XI W 2 30 XII W 2 36
5 X O 1 34 XI TSM
1
37 XII TSM
1
33
6 X O 2 34 XI TSM
2
39 XII TSM
2
34
7 X O 3 36 XI TSM
3
34 XII TSM
3
29
8 X A 1 32 XI O 1 32 XII O 1 36
9 X A 2 30 XI O 2 32 XII O 2 35
10 X TSM
1
34 XI O 3 36 XII O 3 34
11 X TSM 34 XI A 1 38 XII A 1 38
59
2
12 X TSM
3
34 XI A 2 35 XII A 2 37
13 X G 35 XI G 36
TOTAL 445 461 414
6. Keadaan Siswa Penelitian
Pada enelitia ini penulis melakukan penelitian padda siswa kelas X
jurusan Teknik Sepeda Motor 2 yang berjumlah 34 siswa, 29 diantara
beragama muslim dan 5 diantara beragama Nasrani. 27 siswa laki-laki
dan 2 siswa perempuan. Maka peneliti hanya mengambil sampel pada
29 siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
Pengelolaan Haji. Berikut daftar siswa Teknik Sepeda Motor 2 yang
menjadi objek penelitian.
Tabel 5. Data Siswa sebagai Objek Penelitian tahun peljaran
2017/2018
NO NIS Nama Siswa L/P
1 1153659 Abdillah Ade Munawar L
2 1153660 Aji Darmawan L
3 1153661 Anggit Ridlo Abdurrachman L
4 1153662 Deni Aji Wicaksono L
5 1153663 Dicky Saputra L
6 1153664 Dimas Bintang Karyadi (K) -
7 1153665 Dimas Bintang Nuryanto(K) -
8 1153666 Dwi Yulianto(K) -
9 1153667 Farhan Sofyan Efendi L
10 1153668 Fiki Karyadi L
11 1153669 Hendi Anggara L
12 1153670 Ihsan Sidiq L
13 1153671 Indarwati P
14 1153672 Khoirul Abdul Haris L
15 1153673 Maulana Bakhrul Amiq L
16 1153674 Muhamad Eko Latofa L
17 1153675 Muhamad Fahrizal L
18 1153676 Muhammad Adi Saputra L
60
19 1153677 Muhammad Dafid Febriawan L
20 1153678 Muhammad Hanif Khoirurroziqin L
21 1153679 Muhammad Zidni Ilma L
22 1153680 Pandu Dion Winata L
23 1153681 Ragil Setyo Budi L
24 1153682 Raul Adam Enero L 25 1153683 Ravengga Saputra Hernawan L
26 1153684 Ridwanul Anwar L
27 1153685 Rio Ananda L
28 1153686 Rio Ardhiansyah L
29 1153687 Rizki Ananda Putra L
30 1153688 Surya Andhikka Rio Arianto (K) -
31 1153689 Tiara Novita Sari P
32 1153690 Ulfa Kristiyanto L
33 1153691 Wahyu Adi Kurniawan L
34 1153692 Yohanes Elang Rngga Raditya (K) -
7. Visi dan Misi SMK N 3 Salatiga
a. Visi SMK N 3 Salatiga
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu
bersaing didunia kerja.
2) Memberikan pelayanan prima kepada siswa dan tamatan
pencar kerja.
3) Menyediakan lowongan kerja ang memadai bagi siswa dan
tamatan pencari kerja.
4) Menyelenggarakan rekrutmen tenaga kerja untuk menyalurkan
siswa dan tamatan.
5) Bekerja sama antar BKK untuk mengembangkan BKK SMK N
3 Salatiga.
b. Misi SMK N 3 Salatiga
Mewujudkan tamatan yang memiliki kompetensi (hard skill dan
soft skill) dan siap kerja.
61
8. Susunan Organisasi Sekolah
a. KEPALA SEKOLAH : Suripan, S.Pd
b. KOORDINATOR SDM : Dyah S, S.Pd.
c. KOORDINATOR ADMINISTRASI SEKOLAH : Sugimin
d. WAKIL KEPALA
1) Opendikur : Mariati, S.Pd., M.Pd.
2) Kesiswaan : Indaryanto, S.Pd.T
3) Sarana dan Prasarana : Siswanto, S.Pd.
4) Hubungan Masyarakat dan Industri : Djaru Purnomo, S.Pd.
e. TIM PENGEMBANGAN SEKOLAH :
1) Drs. Muh. Towil
2) Daud Lanang Prabowo, S.Pd.
3) Hery Ridawati, S.Pd.
f. KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN (KKK)
1) Teknik Mekatronika : Zainal Arifin, S.Pd.T
2) Teknik Mesin (Welding) : Syaefudin Afan E.H., S.T
3) Teknik Ototronik : Cahyono Dwi Atmoko, S.Pd.T
4) Teknik Sepeda Motor : Samsul Huda, S.Pd.
5) Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura : Hery Winarno, S.P
6) Teknik Geomatika : Evita Rintarsih, S.Pd
g. STAF SDM
1) Sekretaris : Anton Nugroho, S.Pd
2) Lead Auditor & Kearsipan SDM : Dian Adriyanto, S.Pd, M.Pd
3) Pengendali Dokumen dan IT : Hendrik Ade Putra, S.Pd
h. STAF BIDANG OPENDIKKUR
1) Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum : Dimas Nico
Saputra, S.Pd
2) Operasional Pembelajaran : M. Chamid, A.Md
3) Evaluasi Pembelajaran : Siti Sulaikah, S.Pd, M. Pd dan Wahyu
Sharandavi, S.Pd
62
4) Kordinator Perpustakaan : Puji Wijayanti, S.Pd
5) Admin : Catur Wijayanto
i. STAF BIDANG KESISWAAN
1) Waskebang & TUS : Achirudin Pasila, S.Pd.
2) OSIS dan Lapim : Anjar Subagio, S.Pd.
3) Keterlaksanaan Tatib dan Disiplin : Daniel Adi Prabowo, S.Pd,
Angga Argawastu, S.Pd
4) Ekstrakurikuler : Anggit Dian Nugroho, S.Pd.
5) LKS, dan Wawasan Wiyata Mandala : Sri Supadmi, S.Pd
6) Asuransi dan Beasiswa : Dewi Fatihatuzulfa, S.Psi.
7) Kerohanian : Dulhadi, S.Ag., M.Pd.I.
8) Admin : Yuli Supriyatiningsih
j. STAF BIDANG SARANA DAN PRASARANA
1) Inventaris Barang Habis Pakai : Eko Noveri Yanto, S.Pd.
2) Pencatat Aset : Arief Rusgiono, S.Pd.
3) Lingkungan : Ardiana Angga, S.Pd.
4) Pengembangan & Koord. Kebersihan : Harmin
5) Maintenance & Repair : Harmin
k. STAF BIDANG HUMAS DAN INDUSTRI
1) Pokja BKK : Sidiq Suprayogi, S.Pd.
2) Pokja Prakerin : Hasan Habib Nuw W., S.Pd.T
3) Pokja Humas : Ifana Tri Kusumastuti, S.P.
4) Admin : Nur Wahyuningsih
l. STRUKTUR ORGANISASI KOMPETENSI KEJURUAN
1) Progli. Teknik Mekatronika
1.1. Ketua Jurusan : Zainal Arifin, S.Pd.T.
1.2. Sekretaris : Wahyu Sharandavi, S.Pd.
1.3. Bendahara : Mariati, S.Pd., M.Pd.
1.4. Toolman : Nugroho
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Daud Lanang Prabowo, S.Pd.
1.6. Kepala Bengkel : Hendrik Ade Putra, S.Pd.
63
2) Progli. Teknik Welding
1.1. Ketua Jurusan : Syaefudin Afan Eko H., S.T.
1.2. Sekretaris : Hasan habib Nur W., S.Pd.T.
1.3. Bendahara : Djaru Purnomo, S.Pd.
1.4. Toolman : M. Bagus Wicaksono
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Indaryanto, S.Pd.T.
1.6. Kepala Bengkel : Drs. Sugeng Winarto
3) Progli. Teknik Ototronik
1.1. Ketua Jurusan : Cahyono Dwi Atmoko, S.Pd.T.
1.2. Sekretaris : Wiwid hanifudin, S.Pd.
1.3. Bendahara : Dimas Nico Saputra, S.Pd.
1.4. Toolman : Devis Afista KNZ
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Arif Rusgiono, S.Pd.
1.6. Kepala Bengkel : Ardiana Angga W., S.Pd.
4) Progli. Teknik Sepeda Motor
1.1. Ketua Jurusan : Samsul Huda, S.Pd.
1.2. Sekretaris : Sidiq Suprayogi, S.Pd.
1.3. Bendahara : Eko Noferi Yanto, S.Pd.
1.4. Toolman : Afdlol Legowo
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Bayu Afrianto, S.Pd.
1.6. Kepala Bengkel : Novi Widi Atmaja, S.Pd.
5) Progli. ATPH
1.1. Ketua Jurusan : Hery Winarno, S.P.
1.2. Sekretaris : Devy Listyowati, S.Pd.
1.3. Bendahara : Ifana Tri Kusumastuti, S.P.
1.4. Toolman : Munawir
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Hery Winarno, S.P.
1.6. Kepala bengkel : Ayustina Krisniati, S.Pd.
6) Progli Geomatika
1.1. Ketua Jurusan : Evita Rintarsih, S.P.
64
1.2. Sekretaris : Akhmad Hidayat Mioryza
1.3. Bendahara : Mashoed, S.Pd.
1.4. Toolman : Akhmad Hidayat Mioryza
1.5. Koordinator UP/Ketua UP : Evita Rintarsih, S.P.
1.6. Kepala Bengkel : Akhmad Hidayat Mioryza
m. KOORD. NORMATIF ADAPTIF
1) Ketua : Anis Fadilah, S.Pd., M.Sc.
2) Sekretaris : Retno Agustin Dwi Astuti, S.Pd.
3) Bendahara : Fitri Nurhayati Sih W., S.Pt.
n. KOORD. BIMBINGAN KONSELING (BK) : Dra. Ngizatun
o. KOORD. UNIT PRODUKSI SEKOLAH
1) Ketua :Pramesthi Dewi, S.Pd.
2) Sekretaris : Samsul Huda, S.Pd.
3) Bendahara : Devy Listyowati, S.P.
p. KOORDINATOR UNIT PRODUKSI :
1) Ototronika : Arif Rusgiono, S.Pd.
2) Teknik Sepeda Motor : Bayu Afrianto, S.Pd.
3) Mekatronika : Daud Lanang Prabowo, S.Pd.
4) ATPH : Hery Winarno, S.P.
5) Welding : Indaryanto, S.Pd.T.
6) Geomatika : Evita Rintarsih, S.Pd.
7) Koperasi dan Kantin : Hery Ridawati, S.Pd.
q. KOORD. IKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (IKK) :
Sugiartini, S.Pd
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Pada tanggal 15 Maret 2018 dilaksanakan penelitian Pra Siklus.
Kegiatan ini dilakukan untuk pencarian data nilai siswa kelas X Teknik
Sepeda Motor 2. Tahap Pra Siklus merupakan dasar yang digunakan
peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian dalam upaya
65
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X Teknik Sepeda Motor
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam agar memperoleh hasil yang
memuaskan. Data dari Pra Siklus ini didapat 20 siswa tidak tuntas
KKM dan 9 siswa tuntas KKM. Oleh sebab itu penelitian perbaikan
kelas ini dilaksanakan.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dan menganalisa
hasil observasi yang dikaitkan dengan adanya hasil tes awal
pembelajaran sebelum PTK, maka pada siklus I perlu ditangguangi
dengan menggali persepsi awal siswa tentang materi yang akan
dipelajari sebelum proses pembelajaran berlangsung. Siklus I
dilaksanakan pada 16 April 2018, dengan tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, peneliti menyusun perencanaan tindakan
mulai dengan menentukan materi pembelajaran kelas X SMK N 3
Salatiga jurusan Teknik Sepeda Motor 2 yaitu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi Pengelolaan Haji, menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Perencanaan pada tindakan siklus I dituangkan dalam
bentuk RPP yang mengacu pada kurikulum 2013. RPP yang dibuat
memperhatikan berbagai aspek seperti menentukan (a) Kompetensi
Inti, (b) Kompetensi Dasar, (c) Indikator Pencapaian Kompetensi,
(d) Tujuan Pembelajaran, (e) Materi Pembelajaran, (f) Metode dan
Model Pembelajaran, (g) KegiatanPembelajaran, (h) Sumber
Belajar dan (i) Penilaian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada 16 April 2018, dikelas X SMK
N 3 Salatiga jurusan Teknik Sepeda Motor 2. Penelitian siklus I
sudah menerapkan metode Kotekstual dan elakukan Praktikum.
66
Dalam hal ini peneliti berindak sebagai guru atau pengajar. Adapun
proses belajar mengajar mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disiapkan. Pada pelaksanaan tindakan ini
dilakukan dengan langkah-langkah kegiatan yang tercantum dalam
RPP sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal/Pendahuluan
a) Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
b) Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an dengan
lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya).
c) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi.
e) Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
f) Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
g) Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa berupa
tulisan di papan tulis / whiteboard, potongan kartu / kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat / dibaca atau
gambar), jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector).
2) Kegiatan Inti
1. Mengamati
Mencermati bacaan teks tentang pengertian, ketentuan
dan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan haji.
67
Dalam kegiatan ini Guru mengajak siswa untuk berlatih
manasik haji sesuai urutannya.
2. Menanya
Mengapa haji harus dikelola ?
Bagaimana cara mengelola haji ?
3. Mengumpulkan data / eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan makna dan ketentuan haji
serta pengeloalaannya.
Guru membagi kedalam beberapa kelompok yang
selanjutnya siswa berdiskusi mengerjakan soal yang
diberikan guru.
Guru berkeliling memantau jalannya diskusi dan
memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan materi pengelolaan haji.
Siswa membuat rangkuman tentang materi haji yang
dikaitkan dengan kehidupan nyata.
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang
materi pengelolaan haji dalam hal ini setiap kelompok
bekerja sama memecahkan soal, meskipun soal
dikerjakan secara mandiri namun anggota kelompok
saling membantu.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, jika masih ada
siswa yang merasa kesulitan maka tugas anggota
kelompok menjelaskan.
68
3) Penutup
a) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya.
b) Berdoa (menutup pembelajaran).
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan ditujukan
pada obyek, yaitu guru sebagai pengajar. Adapun aspek yang
diamati pada pengamatan adalah penggunaan metode Kontekstual.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama kegiatan pelaksanaan
tindakan kelas berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan.
d. Tahap Refleksi
Setelah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan
pada siklus I, tahap akhir dari siklus I, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya :
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan dari guru.
2) Sebagian sisa aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berangsung.
3) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam pembelajaran
namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran tersebut,
diantaranya :
1) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang
aktif dan sedikit mengabaikan materi pembelajaran.
2) Waktu pembelajaran yang kurang efektif.
69
3) Keberanian siswa bertanya dan menjawab pertanyaan masih
kurang aktif.
Untuk mengatasi kekurangan pada Siklus I peneliti
melakukan gagasan perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada
siklus berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama.
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kelas pada saat
pembelajaran berlangsung.
2) Guru mengelolawaktu dengan efektif dan efisien agar
pembelajaran dapat maksimal.
3) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi Siklus I maka peneliti merencanakan
Siklus II pada tanggal 23 April 2018. Kelemahan pada Siklus I akan
diperbaiki dengan harapan hasil belajar dan minat siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam meningkat. Peneliti mencoba
memperbaiki pelaksanaan pembelajaran PAI materi Pengelolaan Haji
dengan menggunakan metode Kontekstual dengan engaitkan dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Tahapan Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II, didasarkan pada
hasil yang diperoleh pada pembelajaran siklus I. Perencanaan pada
siklus II ialah sebagai berikut :
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 23
April 2018 pada kelas yang sama.
2) Menyusun RPP dengan merevisi bagian-bagian yang masih
kurang tepat.
3) Menyiapkan media pembelajaran yaitu diorama tentang Ibadah
Haji.
4) Seperti hanya pada siklus I, peneliti menyiapkan soal tes
evaluasi dan lembar observasi guru.
70
b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian siklus II pada 23 April 2018 pada
kelas yang sama.proses belajar mengajar mengacu pada RPP yang
telah disiapkan. Pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Kegiatan awal/pendahuluan
a) Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
b) Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an dengan
lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya).
c) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.Mengajukan pertanyaan secara komunikatif
berkaitan dengan materi.
d) Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e) Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
f) Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa berupa
tulisan di papan tulis / whiteboard, potongan kartu / kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat / dibaca atau
gambar), jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector).
2) Kegiatan Inti
1. Mengamati
Mencermati bacaan teks tentang pengertian, ketentuan
dan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan haji.
71
Mengamati diorama dan menjelaskan kepada siswa
kemudian siswa mengulang kembali bersana anggota
kelompoknya.
Guru memancing siswa agar muncul pertanyaan
mengenai ibadah haji.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan contoh lain.
2. Menanya
Mengapa haji harus dikelola ?
Bagaimana cara mengelola haji ?
Bagaimana tata cara manasik haji ?
3. Mengumpulkan data / eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan makna dan ketentuan haji
serta pengeloalaannya.
Guru membagi kedalam beberapa kelompok yang
selanjutnya siswa berdiskusi mengerjakan soal yang
diberikan guru.
Guru berkeliling memantau jalannya diskusi dan
memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan materi pengelolaan haji.
Siswa membuat rangkuman tentang materi haji yang
dikaitkan dengan kehidupan nyata.
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang
materi pengelolaan haji dalam hal ini setiap kelompok
bekerja sama memecahkan soal, meskipun soal
72
dikerjakan secara mandiri namun anggota kelompok
saling membantu.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, jika masih ada
siswa yang merasa kesulitan maka tugas anggota
kelompok menjelaskan.
Guru meluruskan kesalah pahaman, memberi penguatan
dan kesimpulan.
3) Penutup
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya.
Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
Memberi motivasi agar terus rajin belajar.
Berdoa selesai pembelajaran.
Sebagaimana siklus I, paa siklus II diakhir
pembelajaran siswa diberi tugas untuk meengerjakan soal
evauasi.
c. Tahapan Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan ditujukan
pada obyek, yaitu guru sebagai pengajar. Adapun aspek yang
diamati pada pengamatan adalah penggunaan metode
Kontekstual. Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama
kegiatan pelaksanaan tindakan kelas berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
73
d. Tahapan Refleksi
Hasil dari pengamatan siklus II dianalisis oleh ppeneliti
untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Kesimpulan juga
diambil dari siklus sebelumnya. Diharapkan refleksiini
memberikan hipotesis yang peneliti ajukan.
Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II telah
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar PAI materi
Pengelolaan Haji dan hasil pada siklus II telah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Secara umum kesiapan guru daam penyusunan RPP dan
penyediaan instrumen atau lembar pengamatan yang telah
dibuat oleh peneliti sudh baik, guru mampu mengarahkan
siswa pada tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
guru telah mengelola kelas dengan baik sehingga pembelajaran
berlangsung sesuai harapan. Setelah mengadakan perbaikan
dalam menanggulangi kekurangan sebagaimana siklus
sebelumnya, maka semua dapat berjalan dengan baik.
Sebagian besar siswa sudah memperhatikan dan
mendengarkan. Sebagian siswa sudah tidak bingung lagi dalam
memahami materi dan sebagian besar siswa sudah paham
dengan metode kontekstual. Maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode kontekstual menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Untuk itu, penelitian hanya sampai pada siklus II
dan dihentikan pada Siklus ini.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1
Pada siklus I telah menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan metode kontekstual untuk pembelajaran PAI materi
Pengelolaan Haji.
a. Data Hasil Pengamatan
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut :
Tabel 6. Nilai Perolehan Hasil tes Siklus 1
NO NIS Nama Siswa Nilai KKM KET
1 1153659 Abdillah Ade Munawar 67,5 75 Tidak
Tuntas
2 1153660 Aji Darmawan 67,5 75 Tidak
Tuntas
3 1153661 Anggit Ridlo
Abdurrachman
87,5 75 Tuntas
4 1153662 Deni Aji Wicaksono 77,5 75 Tuntas -
5 1153663 Dicky Saputra 57,5 75 Tidak
Tuntas
6 1153664 Dimas Bintang Karyadi
(K)
- Nasrani
7 1153665 Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- Nasrani
8 1153666 Dwi Yulianto(K) - Nasrani
9 1153667 Farhan Sofyan Efendi 65 75 Tidak
Tuntas
10 1153668 Fiki Karyadi 80 75 Tuntas
11 1153669 Hendi Anggara 65 75 Tidak
Tuntas
12 1153670 Ihsan Sidiq 77,5 75 Tuntas
75
13 1153671 Indarwati 77,5 75 Tuntas
14 1153672 Khoirul Abdul Haris 55 75 Tidak
Tuntas
15 1153673 Maulana Bakhrul Amiq 77,5 75 Tuntas
16 1153674 Muhamad Eko Latofa 80 75 Tuntas
17 1153675 Muhamad Fahrizal 32,5 75 Tidak
Tuntas
18 1153676 Muhammad Adi
Saputra
55 75 Tidak
Tuntas
19 1153677 Muhammad Dafid
Febriawan
87,5 75 Tuntas
20 1153678 Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
77,5 75 Tuntas
21 1153679 Muhammad Zidni Ilma 52,5 75 Tidak
Tuntas
22 1153680 Pandu Dion Winata 77,5 75 Tuntas
23 1153681 Ragil Setyo Budi 52,5 75 Tidak
Tuntas
24 1153682 Raul Adam Enero 77,5 75 Tuntas
25 1153683 Ravengga Saputra
Hernawan
67,5 75 Tidak
Tuntas
26 1153684 Ridwanul Anwar 92,5 75 Tuntas
27 1153685 Rio Ananda 62,5 75 Tidak
Tuntas
28 1153686 Rio Ardhiansyah 52,5 75 Tidak
Tuntas
29 1153687 Rizki Ananda Putra 62,5 75 Tidak
Tuntas
30 1153688 Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- Nasrani
31 1153689 Tiara Novita Sari 65 75 Tidak
Tuntas
76
32 1153690 Ulfa Kristiyanto 77,5 75 Tuntas
33 1153691 Wahyu Adi Kurniawan 65 75 Tidak
Tuntas
34 1153692 Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
- Nasrani
JUMLAH 1.992,5
JUMLAH TUNTAS 13
TIDAK TUNTAS 16
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TUNTAS
44, 82%
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TIDAK TUNTAS
55,17%
1) Nilai Rata-rata
M=
M=
M= 68,70
2) Nilai Presentase Tidak Tuntas
P=
x 100%
P=
x 100%
P= 55,17%
3) Nilai Presentase Tuntas
P=
x 100%
P=
x 100%
P= 44,82 %.
77
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang
ditunjukkan dengan nilai siswa telah meningkat. Peningkatan tersebut
dibuktikan dengan siswa yang tuntas atau telah mencapai KKM
sebanyak 13 siswa dengan presentase 44,82 %. Dan 16 siswa belum
tuntas atau tidak memenuhi KKM dengan presentase 55,17 %.
Dengan nilai rata-ratanya adalah 68,70. Dapat dilihat dengan gambar
berikut ini :
Gambar 1. Hasil Evaluasi Siklus I
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
Hasil pengamatan guru selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I dapat diketahui dari tabel berikut :
Tabel 7. Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
78
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
Sikap guru dalam proses
pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
8 Antusias dalam penampilan
9 Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Memiliki wawasan yang uas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13 Penyajian diorama sesuai dengan materi
14 Keterampilan dalam memainkan diorama
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu ketika bermain diorama
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16 Menggunakan media diorama dengan
tepat
17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media diorama
18 Kerapian susunan media diorama
19 Kesesuaian media dengan materi
Pelaksanaan Haji
Evaluasi pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
19 Penilaia yang diberikan sesuai dengan
RPP
Kemampuan menuutup kegiatan
pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah
diajarkan
21 Memberikan kesempatan bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
79
Keterangan :
Skor nilai :
A= 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (kurang)
Berikut lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I
Tabel 8. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I
NO
NAMA
Komponen Pengamatan Siklus 1
1 2 3 4 5 6
1 Abdillah Ade Munawar -
2 Aji Darmawan v v v - v
3 Anggit Ridlo
Abdurrachman
v v v - v
4 Deni Aji Wicaksono
5 Dicky Saputra v v v - v
6 Dimas Bintang Karyadi
(K)
- -
7 Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- -
8 Dwi Yulianto(K) - -
9 Farhan Sofyan Efendi v v v -
10 Fiki Karyadi v v - v
11 Hendi Anggara
12 Ihsan Sidiq v v v v - v
13 Indarwati
80
14 Khoirul Abdul Haris v v v -
15 Maulana Bakhrul Amiq v v -
16 Muhamad Eko Latofa v v v v - v
17 Muhamad Fahrizal v -
18 Muhammad Adi Saputra
19 Muhammad Dafid
Febriawan
v v v v - v
20 Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
21 Muhammad Zidni Ilma v v v -
22 Pandu Dion Winata v v v -
23 Ragil Setyo Budi v -
24 Raul Adam Enero v v -
25 Ravengga Saputra
Hernawan
v v -
26 Ridwanul Anwar v v v - v
27 Rio Ananda v -
28 Rio Ardhiansyah v v -
29 Rizki Ananda Putra v v v - v
30 Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- -
31 Tiara Novita Sari
32 Ulfa Kristiyanto v v - v
33 Wahyu Adi Kurniawan
34 Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
- -
JUMLAH 29 11 12 12 29 14
PRESENTASE (%) 100
%
50% 54,5
4%
54,5
4%
100
%
63,6
3%
81
KETERANGAN :
1. Kehadiran
2. Perhatian
3. Keaktifan bertanya
4. Keaktifan menjawab pertanyaan
5. Mengerjakan tugas dalam kelompok
6. Pemahaman materi
KRITERIA PENILAIAN :
81- 100% =Sangat baik
61-80 % = Baik
41-60 % = Cukup Baik
21-40 % = Kurang Baik
0-20 % = sangat tidak baik
c. Refleksi
Pada tahap akhir siklus I, peneliti dapat menemukan beberapa
keberhasilan yang dicapai, diantaranya keaktifan bertanya,
menjawab pertanyaan, pemahaman materi, kehadiran, keaktifan
kerja kelompok dan pemhaman materi. Kelebihan tersebut adalah :
1) Sebagian kecil siswa sudah mau bertanya dan menjawab
pertanyaan.
2) Semua siswa bekerja kelompok dengan baik.
3) Semua siswa hadir dalam pembelajaran.
4) Sebagian kecil siswa sudah paham dengan materi.
Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan, namun masih ada
kekurangan dalam pembelajaran tersebut, diantaranya :
82
1) Dalam pembelajaran masih ada siswa yang kurang aktif dan
mengabaikan pembelajaran.
2) Waktu yang digunakan belum efektif.
3) Keberanian siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
gagasan perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus
berikutnya tidak terjadi kekurangan yang sama.
1) Keterampilan guru untuk menarik perhatian siswa agar mau
bertanya dan menjawab pertanyaan.
2) Guru mengelola waktu pembelajaran dengan efektif dan efisien.
3) Memotivasi siswa diakhir pembelajaran.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pada Siklus ini selain memaksimalkan penerapan metode
Kontekstual, peneliti juga mengatasi kekurangan pada siklus
sebelumnya dengan memancing siswa untuk aktif dan merespon.
a. Data Hasil Pengamatan
Tabel 9. Nilai Perolehan Hasil Tes Siklus II
NO NIS Nama Siswa Nilai KKM KET
1 1153659 Abdillah Ade Munawar 97,5 75 Tuntas
2 1153660 Aji Darmawan 87,5 75 Tuntas
3 1153661 Anggit Ridlo Abdurrachman 95 75 Tuntas
4 1153662 Deni Aji Wicaksono 77,5 75 Tuntas
5 1153663 Dicky Saputra 77,5 75 Tuntas
6 1153664 Dimas Bintang Karyadi (K) - -
7 1153665 Dimas Bintang Nuryanto(K) - -
8 1153666 Dwi Yulianto(K) - -
83
9 1153667 Farhan Sofyan Efendi 80 75 Tuntas
10 1153668 Fiki Karyadi 95 75 Tuntas
11 1153669 Hendi Anggara 77,5 75 Tuntas
12 1153670 Ihsan Sidiq 95 75 Tuntas
13 1153671 Indarwati 77,5 75 Tuntas
14 1153672 Khoirul Abdul Haris 77,5 75 Tuntas
15 1153673 Maulana Bakhrul Amiq 77,5 75 Tuntas
16 1153674 Muhamad Eko Latofa 92,5 75 Tuntas
17 1153675 Muhamad Fahrizal 55 75 Tidak
Tuntas
18 1153676 Muhammad Adi Saputra 77,5 75 Tuntas
19 1153677 Muhammad Dafid
Febriawan
85 75 Tuntas
20 1153678 Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
77,5 75 Tuntas
21 1153679 Muhammad Zidni Ilma 50 75 Tidak
Tuntas
22 1153680 Pandu Dion Winata 95 75 Tuntas
23 1153681 Ragil Setyo Budi 85 75 Tuntas
24 1153682 Raul Adam Enero 95 75 Tuntas
25 1153683 Ravengga Saputra
Hernawan
92,5 75 Tuntas
26 1153684 Ridwanul Anwar 95 75 Tuntas
27 1153685 Rio Ananda 95 75 Tuntas
28 1153686 Rio Ardhiansyah 95 75 Tuntas
29 1153687 Rizki Ananda Putra 85 75 Tuntas
30 1153688 Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- - -
31 1153689 Tiara Novita Sari 77,5 75 Tuntas
32 1153690 Ulfa Kristiyanto 95 75 Tuntas
33 1153691 Wahyu Adi Kurniawan 95 75 Tuntas
34 1153692 Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
-
84
JUMLAH 2.457,5
JUMLAH TUNTAS 28
TIDAK TUNTAS 1
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TUNTAS
96,55%
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TIDAK TUNTAS
3,44%
1) Nilai Rata-rata
M=
M=
M= 84,74
2) Nilai Presentase Tidak Tuntas
P=
x 100%
P=
x 100%
P= 3,44 %
3) Nilai Presentase Tuntas
P=
x 100%
P=
x 100%
P= 96,55 %.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa siswa mengikuti
pembelajaran dengan baik dan jauh lebih meningkat. Nilai rata-rata
kelas mengalami peningkatan yait pada siklus I 68,70 menjadi 84,74.
Meningkat sebanyak 16,04 %. Peningkatan pada siklus II ini 15 siswa.
Namun masih ada siswa yang belum tuntas KKM yakni 1 siswa. Dari
data diatas dapat diihat diagram berikut ini : :
85
Gambar 2. Hasil Evaluasi Siklus II
Hasil pembelajaran ini sudah memenui standar ideal ketuntasan
belajar karena sudah mencapai indikator dengan rata-rata nilai 84,74.
Namun masih ada satu siswa yang belum tuntas KKM. Berdasarkan
pengamatan peneliti bahwa memang kurang aktif dalam kegiatan
pembelajaran sehingga tidak mencapai KKM.
b. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Hasil pengamatan guru selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus I dapat diketahui dari tabel berikut :
Tabel 10. Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
86
Sikap guru dalam proses
pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
8 Antusias dalam penampilan
9 Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Memiliki wawasan yang uas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13 Penyajian diorama sesuai dengan materi
14 Keterampilan dalam memainkan diorama
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu ketika bermain diorama
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16 Menggunakan media diorama dengan
tepat
17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media diorama
18 Kerapian susunan media diorama
19 Kesesuaian media dengan materi
Pelaksanaan Haji
Evaluasi pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
19 Penilaia yang diberikan sesuai dengan
RPP
Kemampuan menuutup kegiatan
pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah
diajarkan
21 Memberikan kesempatan bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
87
Keterangan :
Skor nilai :
A= 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1 (kurang)
Tabel 11. Lembar Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II
NO
NAMA
Komponen Pengamatan Siklus II
1 2 3 4 5 6
1 Abdillah Ade Munawar -
2 Aji Darmawan v v v - v
3 Anggit Ridlo
Abdurrachman
v v v - v
4 Deni Aji Wicaksono
5 Dicky Saputra -
6 Dimas Bintang Karyadi
(K)
- -
7 Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- -
8 Dwi Yulianto(K) - -
9 Farhan Sofyan Efendi v v v -
10 Fiki Karyadi v v - v
11 Hendi Anggara
12 Ihsan Sidiq v v v v - v
13 Indarwati -
88
14 Khoirul Abdul Haris
15 Maulana Bakhrul Amiq -
16 Muhamad Eko Latofa v v v v - v
17 Muhamad Fahrizal v
18 Muhammad Adi Saputra - - -
19 Muhammad Dafid
Febriawan
v v v v - v
20 Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
- - -
21 Muhammad Zidni Ilma v -
22 Pandu Dion Winata v v v -
23 Ragil Setyo Budi v -
24 Raul Adam Enero v v -
25 Ravengga Saputra
Hernawan
v v -
26 Ridwanul Anwar v v v - v
27 Rio Ananda v -
28 Rio Ardhiansyah v v -
29 Rizki Ananda Putra v v v - v
30 Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- -
31 Tiara Novita Sari -
32 Ulfa Kristiyanto v v - v
33 Wahyu Adi Kurniawan -
34 Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
- -
JUMLAH 29 23 20 19 29 22
PRESENTASE (%) 100
%
79,3
1%
68,9
6%
65,5
1%
100
%
75,8
6%
89
KETERANGAN :
1. Kehadiran
2. Perhatian
3. Keaktifan bertanya
4. Keaktifan menjawab pertanyaan
5. Mengerjakan tugas dalam kelompok
6. Pemahaman materi
KRITERIA PENILAIAN :
81- 100% =Sangat baik
61-80 % = Baik
21-40.1 = Cukup Baik
21-40 % = Kurang Baik
0-20% = sangat tidak baik
c. Refleksi
Pada tahap akhir siklus II, peneliti dapat menemukan
keberhasilan yang meningkat, diantaranya kehadiran, perhatian,
keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, pemahaman materi, ,
keaktifan kerja kelompok dan pemhaman materi. Kelebihan dalam
pembelajaranadalah :
1) Sebagian besar siswa sudah mau bertanya dan menjawab
pertanyaan.
2) Semua siswa bekerja kelompok dengan baik.
3) Semua siswa hadir dalam pembelajaran.
4) Sebagian besar siswa sudah paham dengan materi.
5) Penggunaan waktu sudah efektif dan efisien.
6) Penggunaan media yang baik dalam menjelaskan ke siswa.
90
7) Kemampuan Guru sudah baik dalam menarik perhatian siswa
sehingga mau bertanya dan menjawab pertanyaan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari paparan hasil penelitian dari tahap pra siklus, siklus I dan
Siklu II maka diperoleh nilai hasil keseluruhan :
Tabel 12. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
% Jumlah
siswa
% Jumlah
siswa
%
Tuntas 9 31,03% 13 44,82% 28 96,55%
Tidak
Tuntas
20 68,96% 16 55,17% 1 3,44%
Jumlah 29 100% 29 100% 29 100%
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus,
siklus I dan siklus II.
Gambar 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II.
91
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari pra siklus ke
siklus I peningkatan siswa yang tuntas KKM 4 siswa. Dan siklus I ke
siklus II peningkatan siswa yang tuntas KKM 14 siswa. Hasil belajar
dipengaruhi karena minat siswa yang tinggi dan moivasi belajar siswa
dalam belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode
kontekstual. Adapun faktor lain dalam peningkatan keberhasilan siswa
adalah faktor intelegensi, bakat, karakteristik anak, bakat minat anat dan
metode yang digunakan guru dalam pembelajaran.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian perbaikan pembelajaran per siklus dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode kontekstual dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X semester 2 jurusan Teknik Sepeda Motor 2
SMK N 3 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan
peningkatan nilai hasil belajar per siklus. Dengan rincian sebagai berikut :
untuk tahap pra Siklus sebelum menggunakan metode kontekstual hanya 9
siswa yang mencapai KKM dengan presentase 31,03 % dan 20
diantaranya tidak tuntas KKM dengan presentase 68,96 %. Pada tahap
Siklus I terjadi peningkatan hasil belajar, terdapat 13 siswa dari jumlah
siswa 29 orang telah mencapai KKM dengan presentase 44,82 %. 16
diantaranya tidak mencapai KKM dengan presentase 55,17%. Pada tahap
siklus I ketuntasan klasikalnya 55,17 % jadi belum mencapai target
klasikal 85 %. Pada tahap Siklus II siswa mencapai ketuntasan klasikal
dari jumlah siswa 29, sebesar 28 siswa yang telah mencapai KKM dengan
presentase sebesar 96,55 % dan hanya 1 siswa yang tidak KKM dengan
presentase 3,44%. Ketuntasan klasikal siklus II 96,55% sudah memenuhi
syarat ketuntasan klasikal ≥ 85 %. Karena 96,55% ≥ 85 %. Sehingga
penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil.
B. Saran dan Tindak Lanjut
1. Kepala sekolah
Kepala Sekolah sebaiknya membimbing guru-guru untuk
memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti
menghimbau kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran
dalam mengajar agar pembelajaran tidak membosankan, guru harus
93
memiliki inovasi dalam mengajar atau kreatif. Kemudian memberikan
motivasi kepada guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yaitu
menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
2. Guru
Guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam mengajar, yakni
dapat menggunakan media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik
sehingga tujuan pembelajaran tercapai dan melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan menghilangkan
kejenuhan siswa.
3. Siswa
Siswa sebaiknya dapat lebih efektif dan semangat dalam mengikuti
proses pembelajaran agar mampu memahami materi yang diajarkan
olehh guru sehingga hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik.
94
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Z. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta:
Garudhawaca.
Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hosnan, M. (2016). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Adab 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kementrian Agama Republik Indonesia. (2014). Fikih. Jakarta: Kementerian
Agama Republik Indonesia.
Kosasih, E. (2013). Strategi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.
Majid, A. (2014). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian (Public Relations dan Komunikasi). Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Prenadamedia Group.
Syaifurrahman & Tri Ujati. (2017). Manajemen Dalam Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks.
Tampubolon, S. (2014). Peneltian Tindakan Kelas. Jakarta: Anggota IKAPI.
Taufiq, A & M.Rohmadi. (2011). Pendidikan Agama Islam. Surakarta: Yuma
Pustaka dan UPT MKU UNS.
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP UPI. (2007). Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Jakarta: PT Imperial Bhakti Utama.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Widoyoko, Eko P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
95
Widyani, R & Mansyur P. (2010). Panduan Ibadah Haji dan Umrah. Cirebon:
Swagati Press.
Alviani, v. (2010). Pengaruh Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
(CTL)Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam eksperimen SMP N
2 Tangerang. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
Ilmiati, E. (2008). Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) Dalam meningkatkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP Islam Ngoro Jombang. Thesis tidak diterbitkan. Jombang: Universitas
Isam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Lutfiana, A. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui
Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kelas VII SMP N 3 Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
http://referensi.elsam.or.id/2014/11/uu-no-23-tahun-2003: Sistem Pendidikan
Nasional. Diakses pada 10 Maret 2018 pukul 19.49 WIB.
https://kbbi.web.id/ajar. Diakses pada 16 April 2018 pukul 20.52 WIB.
Digilib.uinsby.ac.id. Diakses pada 28 Agustus 2018 pukul 13.15 WIB.
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
97
Lampiran 1
SILABUS
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Keatas
Sekolah : SMK Negeri 3 Salatiga
Kelas : X (sepuluh)
Kompetensi Inti :
(K1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
(K2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
(K3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.9 Memahami Pelaksanaan Haji
98
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Penilaian Waktu Sumber
Belajar
3.9
Memahami
Pelaksanaan
Haji
4.7.1
Menyajikan
dalil tentang
ketentuan
Haji.
4.7.2
Menyajikan
Pelaksanaan
Haji.
Pelaksanaan
Haji Mengamati
- Mencermati
bacaan teks
tentang
pengertian,
ketentuan
dan hal-hal
yang
berkaitan
dengan
Pelaksanaan
Haji.
- Meyimak
penjelasan
materi di
atas melalui
tayangan
vidio atau
media
lainnya.
Menanya (memberi
stimulus
agar peserta
didik
bertanya)
- Mengapa
Haji haarus
dikelola?
- Bagaimana
cara
mengelola
Haji?
Mengumpu
lkan
data/eksplo
rasi
- Peserta
didik
mendiskusi
kan makna
Tugas
- Mengum
pulkan
data
(gambar,
berita,
artikel
tentang
pengelol
aan
Haji).
Observa
si
- Mengam
ati
pelaksan
aan
diskusi
dengan
menggun
akan
lembar
observasi
yang
memuat
isi
diskusi
dan
sikap
saat
diskusi.
- Mengam
ati
pengelol
aan Haji.
Portofoli
o
- Membua
t paparan
dan
mengana
2x3
Jam
pelajara
n
Buku
PAI
Kls X
Kemdi
kbud
Buku
lain
yang
menunj
ang
Multim
edia
interakt
if dan
Interne
t
99
dan
ketentuan
Haji serta
Pelaksanaan
Mengasosi
asi
- Membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
Haji.
Mengkomu
nikasikan
- Mempresen
tasikan
/menyampai
kan hasil
diskusi
tentang
materi
Pelaksanaan
Haji.
lisis
tentang
Pelaksan
aan Haji.
Tes tulis
- Tes
kemamp
uan
kognitif
dengan
menjawa
b soal-
soal
pilihan
ganda
dan
uraian
tentang
ketentua
n dan
Pelaksan
aan Haji.
Tes lisan
- Memapa
rkan
hasil
pengama
tan
tentang
Pelaksan
aan Haji.
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PRA SIKLUS
Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Luhur
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Pelaksanaan Haji
Alokasi Waktu : 2x 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjuk kan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
perma salahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
Lampiran 2
101
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.9. Memahami Pelaksanaan haji.
4.7.1. Menyajikan dalil tentang ketentuan Pelaksanaan haji..
4.7.2. Menyajikan Pelaksanaan haji.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.9.1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
3.9.2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
4.7.1.1. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4.7.1.2. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
4.7.2.1. Menjelaskan pelaksanaan dan Pelaksanaan haji di Indonesia.
4.7.2.2. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam Pelaksanaan haji.
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
3. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
5. Menjelaskan pelaksanaan dan Pelaksanaan haji.
6. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam Pelaksanaan haji.
102
E. Materi Pembelajaran :
1. Pelaksanaan Haji
a. Dasar hukum Haji dan Umrah
Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur‟an Surah Ali „Imran,3:
97, Al-Baqarah, 2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. Dalam Surah Ali
„Imran, 2: 97 Allah SWT Berfirman:
غني عه الع على الناس حج البيت مه استطاع اليه سبيلا ومه كفر فان الل لميه ولل
Artinya: „Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta
alam.” (Q.S. Ali „Imran, 3: 97)
b. Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut :
1) Beragama Islam.
2) Berakal sehat.
3) Balig.
4) Merdeka, bukan hamba sahaya.
5) Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah)
c. Azas, tujuan dan penyelenggaraan haji di Indonesia
Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan haji di Indonesia
adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1999 yang
telah mendapat persetujuan dewan DPR RI dan disahkan di Jakarta
pada tanggal 3 mei 1999 oleh presiden republik Indonesia, Bacharuddin
Jusuf Habiebie (mantan ketua umum Ikatan Cendikiawan muslim
Indonesia).
103
Penyelengaraan haji berdasarkan azas keadilan memperoleh
kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai dengan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penyelegaraan ibadah haji
bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik-sebaiknya melalui sistem dan menejemen penyelenggaraan
yang baik agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, tertib,
lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji
dapat melaksanakan ibadah haji secara mamdiri, sehingga diperoleh
haji mabrur. Untuk pendaftaran setiap warga negara yang beragama
islam yang akan menunaikan haji diwajibkan untuk mendaftarkan diri
ke Departemen Agama Kabupaten/Kota, dengan memenuhi sejumlah
persyaratan antara lain:
1) Mempunyai KTP asli yang masih berlaku
2) Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan
sehat dari dokter.
3) Bagi wanita harus di sertai oleh suami atau marham.
4) Berusia minimal 17 tahun
5) Menyerahkan fotokopi bukti tabungan haji pada BPS BPIH dengan
jumlah minimal Rp. 20.000.000,-
6) Menyerahkan pas foto dengan ukuran 3X4 sebanyak 31 lembar dan
ukuran 4X6 sebanyak 2 lembar.
F. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode : Ceramah, penugasan
104
G. KegiatanPembelajaran :
No Kegiatan Waktu
1
Pendahuluan :
1. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
2. Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an dengan
lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya).
3. Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi.
5. Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
6. Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
7. Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa berupa
tulisan di papan tulis / whiteboard, potongan kartu / kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat / dibaca atau
gambar), jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector).
30 Menit
105
No Kegiatan Waktu
2 Kegiatan Inti :
a. Mengamati
- Mencermati bacaan teks tentang pengertian, ketentuan
dan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan haji.
- Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan
video atau media lainnya.
b. Menanya
- Mengapa haji harus dikelola ?
- Bagaimana cara mengelola haji ?
c. Mengumpulkan data / eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan ketentuan haji
serta Pelaksanaan.
d. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan materi Pelaksanaan haji.
e. Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang
materi Pelaksanaan haji.
45 Menit
3 Penutup :
1. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya.
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan
tugas.
30 Menit
106
No Kegiatan Waktu
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
H. Penilaian Hasil Belajar :
Pengamatan Kegiatan Diskusi
No Nama
Aktifitas Jml
Skor
Nilai
MK,
MB,
MT,
BT
Ket
Kerja
sama Keaktifan Inisiatif
Pengua
saan
materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
Catatan :
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang
dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang
dinyatakan dalam indikator.
107
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam
indikator.
Rentang Skor = Skor Maksimal - Skor Minimal = 16 - 4
MK = 14 – 16. MB = 11 – 13. MT = 8 – 10. BT =
4 – 7
Keterangan :
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten).
MK : Membudaya / kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten).
Portofolio
Secara berkelompok peserta didik membuat paparan tentang Pengelolaan Haji
Penilaian :
Struktur Hasil Karya Indikator Nilai
Proses Persiapan
Kerjasama
Tampilan Keterbacaan
Kebersihan
Kerapian
108
Isi Kesesuaian dengan materi
Orisinalitas karya
Kelengkapan informasi
Kelengkapan pustaka
Jumlah
Kriteria Penilaian Indikator :
4 : Sangat baik. 3 : Baik. 2 : Cukup. 1 : Kurang
I. Sumber Belajar
1. Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMK
2. Literatur yang memuat tentang pengelolaan haji
3. LKS
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Luhur
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Pelaksanaan Haji
Alokasi Waktu : 1x 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti :
a) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjuk kan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
perma salahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
Lampiran 3
110
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.9. Memahami Pelaksanaan haji.
4.7.1. Menyajikan dalil tentang ketentuan Pelaksanaan haji..
4.7.2. Menyajikan Pelaksanaan haji.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.9.1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
3.9.2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
4.7.1.1. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4.7.1.2. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
4.7.2.1. Menjelaskan Pelaksanaan haji di Indonesia.
4.7.2.2. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam pengelolaan haji.
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
3. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
5. Menjelaskan pelaksanaan haji.
111
6. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam Pelaksanaan haji.
E. Materi Pembelajaran :
1. Pelaksanaan Haji
a. Dasar hukum Haji dan Umrah
Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur‟an Surah Ali „Imran,3:
97, Al-Baqarah, 2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. Dalam Surah Ali
„Imran, 2: 97 Allah SWT Berfirman:
غني عه الع على الناس حج البيت مه استطاع اليه سبيلا ومه كفر فان الل لميه ولل
Artinya: „Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta
alam.” (Q.S. Ali „Imran, 3: 97)
b. Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut :
1. Beragama Islam.
2. Berakal sehat.
3. Baligh.
4. Merdeka, bukan hamba sahaya.
5. Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah)
c. Azas, tujuan dan penyelenggaraan haji di Indonesia
Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan haji di Indonesia
adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1999 yang
telah mendapat persetujuan dewan DPR RI dan disahkan di Jakarta
pada tanggal 3 mei 1999 oleh presiden republik Indonesia, Bacharuddin
Jusuf Habiebie (mantan ketua umum Ikatan Cendikiawan muslim
Indonesia).
Penyelengaraan haji berdasarkan azas keadilan memperoleh
kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai dengan
112
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penyelegaraan ibadah haji
bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik-sebaiknya melalui sistem dan menejemen penyelenggaraan
yang baik agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, tertib,
lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji
dapat melaksanakan ibadah haji secara mamdiri, sehingga diperoleh
haji mabrur. Untuk pendaftaran setiap warga negara yang beragama
islam yang akan menunaikan haji diwajibkan untuk mendaftarkan diri
ke Departemen Agama Kabupaten/Kota, dengan memenuhi sejumlah
persyaratan antara lain:
1) Mempunyai KTP asli yang masih berlaku
2) Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan
sehat dari dokter.
3) Bagi wanita harus di sertai oleh suami atau marham.
4) Berusia minimal 17 tahun
5) Menyerahkan fotokopi bukti tabungan haji pada BPS BPIH dengan
jumlah minimal Rp. 20.000.000,-
6) Menyerahkan pas foto dengan ukuran 3X4 sebanyak 31 lembar dan
ukuran 4X6 sebanyak 2 lembar.
F. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode : Kontekstual
G. KegiatanPembelajaran :
No Kegiatan Waktu
1
Pendahuluan :
Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan
berdo‟a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta
didik dengan penuh khidmat.
30 e
n
i
113
No Kegiatan Waktu
Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan
program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya).
Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi.
Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar
dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa
berupa tulisan di papan tulis / whiteboard, potongan
kartu / kertas karton (tulisan yang besar dan mudah
dilihat / dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
t
114
No Kegiatan Waktu
2 Kegiatan Inti :
1. Mengamati
- Mencermati bacaan teks tentang pengertian, ketentuan
dan hal-hal yang berkaitan dengan Pelaksanaan haji.
- Dalam kegiatan ini Guru mengajak siswa untuk berlatih
manasik haji sesuai urutannya.
2. Menanya
Memberi pertanyaan tentang hal yang belum dipahami
saat melakukan kegiatan manasik haji. Dan siswa
memberikan umpan balik. Jadi antara Guru dan siswa
dapat bekerja sama dengan baik. Siswa lebih paham
dengan metode kontekstual yang langsung
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengumpulkan data / eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan ketentuan haji
serta Pelaksanaan.
- Guru membagi kedalam beberapa kelompok yang
selanjutnya siswa berdiskusi mengerjakan soal yang
diberikan guru.
- Guru berkeliling memantau jalannya diskusi dan memberi
bantuan pada kelompok yang kesulitan.
4. Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan materi Pelaksanaan haji.
- Siswa membuat rangkuman tentang materi haji yang
dikaitkan dengan kehidupan nyata.
75 Menit
115
No Kegiatan Waktu
5. Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang
materi pengelolaan haji dalam hal ini setiap kelompok
bekerja sama memecahkan soal, meskipun soal dikerjakan
secara mandiri namun anggota kelompok saling
membantu.
- Setelah siswa selesai mengerjakan soal, jika masih ada
siswa yang merasa kesulitan maka tugas anggota
kelompok menjelaskan.
3 Penutup :
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan
langkah selanjutnya.
Berdoa
30 Menit
Penilaian Hasil Belajar :
Pengamatan Kegiatan Diskusi
No Nama
Aktifitas Jml
Skor
Nila
i
MK,
MB,
Ket
Kerja
sama
Keaktifa
n Inisiatif
Penguasaan
materi
116
MT,
BT
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
Catatan :
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang
dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang
dinyatakan dalam indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam
indikator.
Rentang Skor = Skor Maksimal - Skor Minimal = 16 - 4
MK = 14 – 16. MB = 11 – 13. MT = 8 – 10. BT = 4 – 7
Keterangan :
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten).
117
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten).
MK : Membudaya / kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten).
Portofolio
Secara berkelompok peserta didik membuat paparan tentang Pengelolaan Haji
Struktur Hasil Karya Indikator Nilai
Proses Persiapan
Kerjasama
Tampilan Keterbacaan
Kebersihan
Kerapian
Isi Kesesuaian dengan materi
Orisinalitas karya
Kelengkapan informasi
Kelengkapan pustaka
Jumlah
Kriteria Penilaian Indikator :
4 : Sangat baik. 3 : Baik. 2 : Cukup. 1 : Kurang
H. Sumber Belajar
1. Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMK
2. Buku Panduan Haji dan Umrah.
118
=
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lampiran 4
119
(RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMK N 3 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Luhur
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Pelaksanaan Haji
Alokasi Waktu : 1x 3 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjuk kan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
perma salahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
Lampiran 4
120
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar :
3.9. Memahami Pelaksanaan haji.
4.7.1. Menyajikan dalil tentang ketentuan Pelaksanaan haji..
4.7.2. Menyajikan Pelaksanaan haji.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.9.1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
3.9.2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
4.7.1.1. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4.7.1.2. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
4.7.2.1. Menjelaskan pelaksanaan dan Pelaksanaan haji di Indonesia.
4.7.2.2. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam Pelaksanaan haji.
D. Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan makna Pelaksanaan haji.
2. Menyebutkan syarat dan rukun haji.
3. Menjelaskan ketentuan dan dalil tentang haji.
4. Menjelaskan perundang-undangan tentang haji.
5. Menjelaskan pelaksanaan haji.
6. Menyebutkan lembaga yang berwenang dalam Pelaksanaan haji.
E. Materi Pembelajaran :
1. Pengelolaan Haji
a. Dasar hukum Haji dan Umrah
121
Dasar hukum haji dan umrah ialah Al-Qur‟an Surah Ali „Imran,3:
97, Al-Baqarah, 2: 196-197, dan Al-Hajj, 22: 27-28. Dalam Surah Ali
„Imran, 2: 97 Allah SWT Berfirman:
غني عه الع على الناس حج البيت مه استطاع اليه سبيلا ومه كفر فان الل لميه ولل
Artinya: „Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta
alam.” (Q.S. Ali „Imran, 3: 97)
b. Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut :
1) Beragama Islam.
2) Berakal sehat.
3) Baligh.
4) Merdeka, bukan hamba sahaya.
5) Kuasa atau mampu mengerjakan (istitaah)
c. Azas, tujuan dan penyelenggaraan haji di Indonesia
Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan haji di Indonesia
adalah Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 1999 yang
telah mendapat persetujuan dewan DPR RI dan disahkan di Jakarta
pada tanggal 3 mei 1999 oleh presiden republik Indonesia, Bacharuddin
Jusuf Habiebie (mantan ketua umum Ikatan Cendikiawan muslim
Indonesia).
Penyelengaraan haji berdasarkan azas keadilan memperoleh
kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai dengan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Penyelegaraan ibadah haji
bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
yang sebaik-sebaiknya melalui sistem dan menejemen penyelenggaraan
yang baik agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan aman, tertib,
122
lancar, dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji
dapat melaksanakan ibadah haji secara mamdiri, sehingga diperoleh
haji mabrur. Untuk pendaftaran setiap warga negara yang beragama
islam yang akan menunaikan haji diwajibkan untuk mendaftarkan diri
ke Departemen Agama Kabupaten/Kota, dengan memenuhi sejumlah
persyaratan antara lain:
1) Mempunyai KTP asli yang masih berlaku
2) Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan
sehat dari dokter.
3) Bagi wanita harus di sertai oleh suami atau marham.
4) Berusia minimal 17 tahun
5) Menyerahkan fotokopi bukti tabungan haji pada BPS BPIH dengan
jumlah minimal Rp. 20.000.000,-
6) Menyerahkan pas foto dengan ukuran 3X4 sebanyak 31 lembar dan
ukuran 4X6 sebanyak 2 lembar.
7)
F. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode : Kontekstual
G. KegiatanPembelajaran :
No Kegiatan Waktu
1
Pendahuluan :
Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo‟a
bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan
penuh khidmat.
Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur‟an dengan
lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program
pembiasaan yang ditentukan sebelumnya).
30 Menit
123
No Kegiatan Waktu
Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi.
Menyampaikan kompetensi inti, dan kompetensi dasar dan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
Menyampaikan tahapan-tahapan kegiatan.
Mempersiapkan media / alat peraga / alat bantu, bisa berupa
tulisan di papan tulis / whiteboard, potongan kartu / kertas
karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat / dibaca atau
gambar), jika memungkinkan melalui tayangan slide (media
LCD projector).
2 Kegiatan Inti :
1. Mengamati
Mencermati bacaan teks tentang pengertian, ketentuan
dan hal-hal yang berkaitan dengan Pelaksanaan haji.
Mengamati diorama dan menjelaskan kepada siswa
kemudian siswa mengulang kembali bersana anggota
kelompoknya.
Guru memancing siswa agar muncul pertanyaan
mengenai ibadah haji.
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
memberikan contoh lain.
2. Menanya
Mengapa haji harus dilaksanaan?
Bagaimana cara Pelaksanaan haji ?
75 Menit
124
No Kegiatan Waktu
Bagaimana tata cara manasik haji ?
3. Mengumpulkan data / eksplorasi
Peserta didik mendiskusikan makna dan ketentuan haji
serta Pelaksanaan.
Guru membagi kedalam beberapa kelompok yang
selanjutnya siswa berdiskusi mengerjakan soal yang
diberikan guru.
Guru berkeliling memantau jalannya diskusi dan
memberi bantuan pada kelompok yang kesulitan.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan materi Pelaksanaan haji.
Siswa membuat rangkuman tentang materi haji yang
dikaitkan dengan kehidupan nyata.
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan / menyampaikan hasil diskusi tentang
materi pengelolaan haji dalam hal ini setiap kelompok
bekerja sama memecahkan soal, meskipun soal
dikerjakan secara mandiri namun anggota kelompok
saling membantu.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal, jika masih ada
siswa yang merasa kesulitan maka tugas anggota
kelompok menjelaskan.
Guru meluruskan kesalah pahaman, memberi penguatan
dan kesimpulan.
125
No Kegiatan Waktu
3 Penutup :
Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan
yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya.
Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
Memberi motivasi agar terus rajin belajar.
Berdoa selesai pembelajaran.
i. e
n
i
t
H. Penilaian Hasil Belajar :
Pengamatan Kegiatan Diskusi
No Nama
Aktifitas Jml
Skor
Nilai
MK,
MB,
MT,
BT
Ket
Kerja
sama Keaktifan
Inisiat
if
Penguasaa
n materi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
Catatan :
126
1. Apabila peserta didik belum memperlihatkan perilaku yang dinyatakan
dalam indikator.
2. Apabila sudah memperlihatkan perilaku tetapi belum konsisten yang
dinyatakan dalam indikator.
3. Apabila sudah memperlihatkan perilaku dan sudah kosisten yang
dinyatakan dalam indikator.
4. Apabila sudah memperlihatkan perilaku kebiasaan yang dinyatakan dalam
indikator.
Rentang Skor = Skor Maksimal - Skor Minimal = 16 - 4
MK = 14 – 16. MB = 11 – 13. MT = 8 – 10. BT = 4 – 7
Keterangan :
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten).
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten).
MK : Membudaya / kebiasaan (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara
konsisten).
Portofolio
Secara berkelompok peserta didik membuat paparan tentang Pengelolaan Haji
Struktur Hasil Karya Indikator Nilai
Proses Persiapan
Kerjasama
Tampilan Keterbacaan
Kebersihan
127
Kerapian
Isi Kesesuaian dengan materi
Orisinalitas karya
Kelengkapan informasi
Kelengkapan pustaka
Jumlah
Kriteria Penilaian Indikator :
a. : Sangat baik. 3 : Baik. 2 : Cukup. 1 : Kurang
I. Sumber Belajar
1. Buku PAI dan Budi Pekerti Kls X SMK
2. Buku Panduan Haji dan Umrah
128
Lampiran 5
Hasil nilai siswa pra siklus :
NO NIS Nama Siswa Nilai KKM KET
1 115365
9
Abdillah Ade Munawar 55 75 Tidak tuntas
2 115366
0
Aji Darmawan 70 75 Tidak tuntas
3 115366
1
Anggit Ridlo
Abdurrachman
85 75 Tuntas
4 115366
2
Deni Aji Wicaksono 70 75 Tidak tuntas
5 115366
3
Dicky Saputra 70 75 Tidak tuntas
6 115366
4
Dimas Bintang Karyadi
(K)
- Nasrani
7 115366
5
Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- Nasrani
8 115366
6
Dwi Yulianto(K) - Nasrani
9 115366
7
Farhan Sofyan Efendi 65 75 Tidak tuntas
10 115366
8
Fiki Karyadi 70 75 Tidak tuntas
11 115366
9
Hendi Anggara 70 75 Tidak tuntas
12 115367
0
Ihsan Sidiq 75 75 Tuntas
13 115367
1
Indarwati 75 75 Tuntas
14 115367
2
Khoirul Abdul Haris 65 75 Tidak tuntas
15 115367
3
Maulana Bakhrul Amiq 60 75 Tidak tuntas
16 115367
4
Muhamad Eko Latofa 75 75 Tuntas
17 115367
5
Muhamad Fahrizal 50 75 Tidak tuntas
18 115367
6
Muhammad Adi
Saputra
70 75 Tidak tuntas
19 115367 Muhammad Dafid 75 75 Tuntas
129
7 Febriawan
20 115367
8
Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
75 75 Tuntas
21 115367
9
Muhammad Zidni Ilma 60 75 Tidak tuntas
22 115368
0
Pandu Dion Winata 70 75 Tidak tuntas
23 115368
1
Ragil Setyo Budi 55 75 Tidak tuntas
24 115368
2
Raul Adam Enero 75 Tidak tuntas
25 115368
3
Ravengga Saputra
Hernawan
60 75 Tidak tuntas
26 115368
4
Ridwanul Anwar 75 75 Tuntas
27 115368
5
Rio Ananda 50 75 Tidak tuntas
28 115368
6
Rio Ardhiansyah 60 75 Tidak tuntas
29 115368
7
Rizki Ananda Putra 70 75 Tidak tuntas
30 115368
8
Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- Nasrani
31 115368
9
Tiara Novita Sari 75 75 Tuntas
32 115369
0
Ulfa Kristiyanto 75 75 Tuntas
33 115369
1
Wahyu Adi Kurniawan 70 75 Tidak tuntas
34 115369
2
Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
- - Nasrani
JUMLAH 1960
130
Lampiran 6
Hasil Nilai Siswa Siklus I
NO NIS Nama
Siswa
Nilai KK
M
KET
1 115365
9
Abdillah Ade Munawar 67,5 75 Tidak
Tuntas
2 115366
0
Aji Darmawan 67,5 75 Tidak
Tuntas
3 115366
1
Anggit Ridlo
Abdurrachman
87,5 75 Tuntas
4 115366
2
Deni Aji Wicaksono 77,5 75 Tuntas -
5 115366
3
Dicky Saputra 57,5 75 Tidak
Tuntas
6 115366
4
Dimas Bintang Karyadi
(K)
- Nasrani
7 115366
5
Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- Nasrani
8 115366
6
Dwi Yulianto(K) - Nasrani
9 115366
7
Farhan Sofyan Efendi 65 75 Tidak
Tuntas
10 115366
8
Fiki Karyadi 80 75 Tuntas
11 115366
9
Hendi Anggara 65 75 Tidak
Tuntas
12 115367
0
Ihsan Sidiq 77,5 75 Tuntas
13 115367
1
Indarwati 77,5 75 Tuntas
14 115367
2
Khoirul Abdul Haris 55 75 Tidak
Tuntas
15 115367
3
Maulana Bakhrul Amiq 77,5 75 Tuntas
16 115367 Muhamad Eko Latofa 80 75 Tuntas
131
4
17 115367
5
Muhamad Fahrizal 32,5 75 Tidak
Tuntas
18 115367
6
Muhammad Adi
Saputra
55 75 Tidak
Tuntas
19 115367
7
Muhammad Dafid
Febriawan
87,5 75 Tuntas
20 115367
8
Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
77,5 75 Tuntas
21 115367
9
Muhammad Zidni Ilma 52,5 75 Tidak
Tuntas
22 115368
0
Pandu Dion Winata 77,5 75 Tuntas
23 115368
1
Ragil Setyo Budi 52,5 75 Tidak
Tuntas
24 115368
2
Raul Adam Enero 77,5 75 Tuntas
25 115368
3
Ravengga Saputra
Hernawan
67,5 75 Tidak
Tuntas
26 115368
4
Ridwanul Anwar 92,5 75 Tuntas
27 115368
5
Rio Ananda 62,5 75 Tidak
Tuntas
28 115368
6
Rio Ardhiansyah 52,5 75 Tidak
Tuntas
29 115368
7
Rizki Ananda Putra 62,5 75 Tidak
Tuntas
30 115368
8
Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- Nasrani
31 115368
9
Tiara Novita Sari 65 75 Tidak
Tuntas
32 115369
0
Ulfa Kristiyanto 77,5 75 Tuntas
33 115369
1
Wahyu Adi Kurniawan 65 75 Tidak
Tuntas
132
34 115369
2
Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
- Nasrani
JUMLAH 1.992,5
JUMLAH TUNTAS 13
TIDAK TUNTAS 16
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TUNTAS
44, 82%
PRESENTASE PENCAPAIAN KKM
TIDAK TUNTAS
55,17%
133
Lampiran 7
Hasil Nilai Siswa Siklus II
NO NIS Nama
Siswa
Nilai KKM KET
1 115365
9
Abdillah Ade Munawar 97,5 75 Tuntas
2 115366
0
Aji Darmawan 87,5 75 Tuntas
3 115366
1
Anggit Ridlo
Abdurrachman
95 75 Tuntas
4 115366
2
Deni Aji Wicaksono 77,5 75 Tuntas
5 115366
3
Dicky Saputra 77,5 75 Tuntas
6 115366
4
Dimas Bintang Karyadi
(K)
- -
7 115366
5
Dimas Bintang
Nuryanto(K)
- -
8 115366
6
Dwi Yulianto(K) - -
9 115366
7
Farhan Sofyan Efendi 80 75 Tuntas
10 115366
8
Fiki Karyadi 95 75 Tuntas
11 115366
9
Hendi Anggara 77,5 75 Tuntas
12 115367
0
Ihsan Sidiq 95 75 Tuntas
13 115367
1
Indarwati 77,5 75 Tuntas
14 115367
2
Khoirul Abdul Haris 77,5 75 Tuntas
15 115367
3
Maulana Bakhrul Amiq 77,5 75 Tuntas
16 115367
4
Muhamad Eko Latofa 92,5 75 Tuntas
17 115367
5
Muhamad Fahrizal 55 75 Tidak
Tuntas
18 115367
6
Muhammad Adi
Saputra
77,5 75 Tuntas
19 115367
7
Muhammad Dafid
Febriawan
85 75 Tuntas
134
20 115367
8
Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
77,5 75 Tuntas
21 115367
9
Muhammad Zidni Ilma 50 75 Tidak
Tuntas
22 115368
0
Pandu Dion Winata 95 75 Tuntas
23 115368
1
Ragil Setyo Budi 85 75 Tuntas
24 115368
2
Raul Adam Enero 95 75 Tuntas
25 115368
3
Ravengga Saputra
Hernawan
92,5 75 Tuntas
26 115368
4
Ridwanul Anwar 95 75 Tuntas
27 115368
5
Rio Ananda 95 75 Tuntas
28 115368
6
Rio Ardhiansyah 95 75 Tuntas
29 115368
7
Rizki Ananda Putra 85 75 Tuntas
30 115368
8
Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
- - -
31 115368
9
Tiara Novita Sari 77,5 75 Tuntas
32 115369
0
Ulfa Kristiyanto 95 75 Tuntas
33 115369
1
Wahyu Adi Kurniawan 95 75 Tuntas
34 115369
2
Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
-
JUMLAH 2.45
7,5
JUMLAH TUNTAS 28
TIDAK TUNTAS 1
PRESENTASE PENCAPAIAN
KKM TUNTAS
96,55%
PRESENTASE PENCAPAIAN
KKM TIDAK TUNTAS
3,44%
135
Lampiran 8
i.
KETERANGAN KKM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS X
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Memahami Pelaksanaan Haji
3.9.1 Menjelaskan Pengertian Haji
3.9.2 Menjelaskan ketentuan haji
3.9.3 Mengemukakan dalil tentang haji
4.7.1 Menyajian dalil tentang haji
4.7.2 Menyajikan Pelaksanaan haji
Kriteria Pencapaian Ketuntasan KKM
Intake Kompl
eksitas
Daya
Duku
ng
Pengetahuan Ketrampilan
IPK KD Map
el
IPK KD Map
el
1 2 56 75 67 67 67
1 2
136
Lampiran 9
Nilai tertinggi Siklus I
137
Lampiran 10
Nilai Terendah Siklus I
Lampiran 11
138
Lampiran 11
Nilai tertinggi Siklus II
139
Lampiran 12
Nilai Terendah Siklus II
140
Lampiran 13
Foto Kegiatan Pembelajaran
141
142
143
Lampiran 14
LEMBAR PENGAMATAN GURU
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka
pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberikan motivasi awal
3 Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
Sikap guru dalam proses
pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara
7 Variasi gerakan badan tidak mengganggu
siswa
8 Antusias dalam penampilan
9 Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan bahan belajar
10 Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat RPP
11 Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar
12 Memiliki wawasan yang uas dalam
menyampaikan bahan ajar
Kegiatan belajar mengajar
13 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
14 Memiliki keterampilan dalam merespon
dan menanggapi pertanyaan siswa
15 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
Pemanfaatan sumber belajar/media
pembelajaran/alat peraga
16 Menngunakan media/alat peraga secara
efektif dan efisien
17 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media/alat peraga
Evaluasi pembelajaran
144
18 Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
19 Penilaia yang diberikan sesuai dengan
RPP
Kemampuan menuutup kegiatan
pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah
diajarkan
21 Memberikan kesempatan bertanya dan
menjawab pertanyaan
22 Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak lajut
23 Memberikan tugas kepada siswa
24 Menginformasikan materi, bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar
145
Lampiran 15
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
NO
NAMA
Komponen Pengamatan Siklus
1 2 3 4 5 6
1 Abdillah Ade Munawar
2 Aji Darmawan
3 Anggit Ridlo
Abdurrachman
4 Deni Aji Wicaksono
5 Dicky Saputra
6 Dimas Bintang Karyadi
(K)
7 Dimas Bintang
Nuryanto(K)
8 Dwi Yulianto(K)
9 Farhan Sofyan Efendi
10 Fiki Karyadi
11 Hendi Anggara
12 Ihsan Sidiq
13 Indarwati
14 Khoirul Abdul Haris v v
15 Maulana Bakhrul Amiq
16 Muhamad Eko Latofa v
17 Muhamad Fahrizal
18 Muhammad Adi Saputra
19 Muhammad Dafid
Febriawan
146
20 Muhammad Hanif
Khoirurroziqin
21 Muhammad Zidni Ilma
22 Pandu Dion Winata
23 Ragil Setyo Budi
24 Raul Adam Enero
25 Ravengga Saputra
Hernawan
26 Ridwanul Anwar
27 Rio Ananda
28 Rio Ardhiansyah
29 Rizki Ananda Putra v
30 Surya Andhikka Rio
Arianto (K)
31 Tiara Novita Sari
32 Ulfa Kristiyanto
33 Wahyu Adi Kurniawan
34 Yohanes Elang Rngga
Raditya (K)
147
Lampiran 16
Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi
148
Lampiran 17
Surat Pemohonan Izin Penelitian
149
Lampiran 18
Surat Keterangan Penelitian
150
Lampiran 19
Lembar Konsultasi Skripsi
151
Lampiran 20
Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakulikuler (SKK)
Nama :Novi Ad‟ha Sadila Fakultas/ Jurusan : FTIK/PAI
Nim :111-14-086 Dosen Pembimbing : Sutrisna, S.Ag., M.pd
1. OPAK STAIN SALATIGA
2014 “ Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa Yang Beretika dan
Berfikir Terbuka”.
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
2. OPAK JURUSAN
TARBIYAH STAIN
SALATIGA 2014 “
Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai Pembentuk
Generasi yang Religius,
Educative dan Humarnis”.
20-21 Agustus
2014
Peserta 3
3. ORIENTASI DASAR
KEISLAMAN (ODK) oleh
LDK DARUL AMAL DAN
ITTAQA STAIN SALATIGA
“ Pemahaman Islam
Rahmatallil‟alamin Sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter”
21 Agustus 2014 Peserta 2
4. WORKSHOP
ENTREPRENEURSHIP oleh
KSEI dan SSC STAIN
SALATIGA “Menanamkan
22 Agustus 2014 Peserta 2
152
Nilai-Nilai Jiwa Kewiraushaan
Mahasiswa yang Kreatif dan
Inovatif”
5. ACHIEVEMENT
MOTIVATION TRAINING
oleh CEC dan JQH STAIN
SALATIGA “ Dengan AMT
Semangat Menyongsong
Prestasi”
23 Agustus 2014 Peserta 2
6. UPT PERPUSTAKAAN
STAIN SALATIGA “ Library
User Education (Pendidikan
Pemustaka)
28 Agustus 2014 Peserta 2
7. TRAINING PEMBUATAN
MAKALAH oleh LDK
STAIN SALATIGA
17 September 2014 Peserta 2
8. SK PENETAPAN
KOORDINATOR DAN
PEMBINA
EKSTRAKULIKULER SMP
N 2 TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
23 September 2014 Pembina 7
9. DISKUSI TERBUKA oleh
LPM DINAMIKA STAIN
SALATIGA “ Mahasiswa
Menulis”
25 September 2014 Peserta 2
10. SOFT SKILL oleh
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2014 “
12 November 2014 Peserta 2
153
Meningkatkan Keterampilan
Berbahasa Sebagai
Implementasi Dari Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928”.
11. KULIAH UMUM oleh
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2014“
Pengembangan Media
Pembelajaran PKN”
12 November 2014 Peserta 2
12. PENDIDIKAN DASAR
PERKOPERASIAN (PDP)
oleh KOPMA FATAWA
STAIN SALATIGA “
Membangun Jiwa
Enterpreneur Dengan
Berkoperasi”
28 November 2014 Peserta 2
13. HAS INVOLVED IN STUDY
CLUB oleh CEC STAIN
SALATIGA “ Division of
Education and Linguistic”
7 Desember 2014 Peserta 2
14. PENERIMAAN ANGGOTA
BARU JQH AL-FURQAN
oleh JQH AL-FURQAN
STAIN SALATIGA
“Menumbuhkan Karakter
Islami dan Qur‟ani”
13-14 Desember
2014
Peserta 3
15. SIBA-SIBI TRAINING UAS
SEMESTER GANJIL oleh
CECdan ITAAQA STAIN
19-20 Desember
2014
Peserta 3
154
SALATIGA
16. SEMINAR NASIONAL oleh
KOPMA FATAWA STAIN
SALATIGA “Peranan
Enterpreneur dalam
Mendukung Program
Pemerintahan Melalui
Ekonomi Kreatif”
15 April 2015 Peserta 8
17. SK PENGANGKATAN
GURU TETAP YAYASAN
ALHIDAYAH AR
RIMAYAH KARANGGEDE
21 Agustus 2017 Guru 8
18. SERTIFIKAT PARTISIPASI
oleh PAUD IT AL HIDAYAH
dalam rangka OUTBOND
KIDS ”Belajar Bersama
Alam”
26 September 2017 Panitia 3
19. NATIONAL ACHIVEMENT
MOTIVASION TRANING
oleh LDK IAIN SALATIGA “
Cerdas Akademik Militan
dalam Organisasi”
30 September 2017 Peserta 8
20. ECONOMIC FESTIVAL oleh
DEMA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM IAIN SALATIGA”
Jalan Santai”
26 Oktober 2017 Peserta 2
21. SEMINAR PARENTING oleh
PAUD IT AL HIDAYAH
KARANGGEDE “Pendidikan
Intelektual Anak Usia Dini
Versus Karakter Dalam
26 Desember 2017 Panitia 3
155
Menghadapi Perkembangan
Zaman”
22. GEBYAR AL HIDAYAH
oleh PAUD IT AL HIDAYAH
KARANGGEDE “Lets to be
Fun and Creative”
10 Februari 2018 Panitia 3
23. SERTIFIKAT KEGIATAN
MANASIK HAJI oleh PAUD
IT AL HIDAYAH
26 Maret 2018 Panitia 3
24. PIAGAM PENGHARGAAN
oleh PAUD IT AL HIDAYAH
KARANGGEDE “ Peragaan
Busana Tradisional dalam
Rangka Memperingati Hari
Kartini”
20 April 2018 Panitia 3
25. LOMBA CIPTA PUISI oleh
FORKOMMI UGM
14-29 April 2018 Peserta 2
26. SEMINAR NATIONAL oleh
CEC IAIN SALATIGA “The
Millennial Generation
Character Education VS
Popular Culture”
5 Mei 2018 Peserta 8
27. SEMINAR NASIONAL &
LAUNCHING FKKDKN oleh
LDK IAIN SALATIGA
“Tantangan Lembaga Dakwah
Kampus dalam Mencetak
Generasi Mahasiswa Muslim
yang Moderet dan Cinta NKRI
di Perguruan Tinggi”.
07 Mei 2018 Peserta 8
156
28. SERTIFIKAT oleh PAUD IT
AL HIDAYAH dalam rangka
“Akhirussanah” dengan tema “
Siap Menggapai Impian
Cemerlang”
12 Mei 2018 Panitia 3
29. SERTIFIKAT oleh PAUD IT
AL HIDAYAH dalam rangka
menyambut bulan suci
Ramadan “Targhib
Ramadhan”.
15 Mei 2018 Panitia 3
Jumlah 104
Salatiga, 4 Juni 2018
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP. 19700510 199803 1 003
157
Lampiran 21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Novi Ad‟ha Sadila
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 28 April 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Bambang Rusnoto
Nama Ibu : Sukarni
Alamat : Boro Kidul RT 17 RW 03, Kedungringin, Suruh,
Semarang
No.Hp : 081542086496
Email : -
Pendidikan
1. SD N 1 Kedungringin lulus tahun 2008
2. SMP N 2 Wonosegoro lulus tahun 2011
3. SMA N 1 Karanggede lulus tahun 2014
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Suruh, 28 Mei 2018
Penulis,
Novi Ad‟ha Sadila
NIM 111-14-086