1 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS MARLIN
Episode Teknologi Perikanan
Topik ke : 12
(Bycatch)
Program Bycatch: Pengembangan Teknologi Mitigasi
By : Gusti Kade Adiatmika
Produktivitas sektor perikanan memiliki porsi tersendiri
dalam industri bisnis di Indonesia. Berbagai alat tangkap
dimodifikasi dan dirancang sedemikian rupa supaya semakin
efisien dalam menangkap ikan target. Salah satu alat
tangkap yang saat ini marak digunakan dalam penangkapan
tuna adalah rawai tuna (longline).
Beberapa tahun terakhir, penggunaan rawai menjadi
perhatian. Sebabnya, penggunaan rawai tak hanya bisa
menangkap tuna, tapi juga spesies tangkapan sampingan,
terutama penyu. Melihat itu, Indonesia mulai mengadopsi
teknologi mitigasi untuk mengurangi jumlah penyu dan hiu
yang tidak sengaja terjerat.
Circle Hook
Circle hook diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 2006. Circle hook memiliki diameter lebih besar dari J Hook dan ujungnya melingkar sehingga ketika terjebak umpan, penyu mudah melepaskan diri. Faktanya, setelah diimplementasikan oleh sebagian besar nelayan di Indonesia, jumlah tangkapan sampingan penyu semakin menurun. Selain itu, jumlah tangkapan ikan tuna sebagai target pun semakin meningkat.
2 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS MARLIN
Episode Teknologi Perikanan
Topik ke : 12
(Bycatch)
Lampu LED Hijau
Selain circle hook, pada tahun 2014, WWF melakukan serangkaian percobaan teknologi alat tangkap yang dapat mengurangi bycatch biota yang terancam punah dan dilindungi di perairan Paloh, Kalimantan Barat menggunakan lampu LED berwarna hijau pada jaring nelayan. Penggunaan teknologi LED mensinyalir bahwa cahaya lampu berwarna hijau menyilaukan bagi penyu namun tidak bagi ikan target tangkapan nelayan. Hasilnya, lampu hijau dapat mengurangi tangkapan sampingan hingga 50%. Selain itu, penggunaan lampu LED tersebut juga meningkatkan hasil tangkapan utama nelayan yaitu ikan bawal putih dan bawal hitam. Penerapan teknologi ini menjadi inovasi pendukung perikanan yang berkelanjutan dan mendorong kebijakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
3 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS MARLIN
Episode Teknologi Perikanan
Topik ke : 12
(Bycatch)
Modifikasi Mata Pancing Magnet Permanen, A - Tool, dan ESS (Electro Shield System)
Sejak tahun 2015, Direktorat Kapal dan Alat Penangkap Ikan
(KAPI) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama WWF-
Indonesia menyelenggarakan Kompetisi Alat Penangkap Ikan yang
Ramah Lingkungan (API Ramli) dalam mencari inovasi alat penangkap
ikan yang selektif tapi tetap efisien sebagai bentuk pengelolaan
perikanan yang bertanggung jawab.
Dari ratusan ide dan inovasi yang dilombakan, terpilihlah tiga
modifikasi alat penangkap ikan ramah lingkungan yang
menginspirasi, diantaranya Modifikasi Mata Pancing Magnet
Permanen, A - Tool, dan ESS (Electro Shield System).
Mata Pancing Magnet Permanen
Penggunaan mata pancing magnet permanen pada kapal rawai di
Takalar, menunjukkan adanya pengaruh gaya magnet pancing terhadap
hasil tangkapan ikan ketambak yang terlihat pada rataan hook
rate. Untuk mata pancing biasa adalah 1,6%, sedangkan rataan hook
rate untuk mata pancing magnet permanen adalah 4%, serta 0% untuk
hasil tangkapan sampingan hiu.
4 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS MARLIN
Episode Teknologi Perikanan
Topik ke : 12
(Bycatch)
Cara Kerja Mata Pancing Magnet Permanen
Jadi alat tangkap itu berupa satu tali utama horisontal yang memiliki
100 tali cabang vertikal, diujung tali cabang itu terdapat mata pancing yang
dipasangkan magnet. Nantinya ketika hiu mendekati kailnya, maka hiu
akan menghindar karena adanya daya magnet di sekitar kail tadi. Alat
tangkap itu nantinya tetap bisa untuk menangkap ikan lain selain hiu.
Karena hanya hiu lah yang memiliki electroreceptor, yang berfungsi
sebagai penangkap gelombang elektromagnetik seperti gelombang listrik,
magnet ataupun audio
Electro Shield System
Cara penggunaan Electro Shield System cukup dengan mengaitkan alat pada jala nelayan. "Setelah diaktifkan alat tersebut akan mengapung pada saat jala dilempar. Kedua ujung electroshield system yang masuk ke dalam air itulah yang nantinya akan memancarkan aliran elektronik yang akan diterima oleh elektro reseptor pada ikan hiu rangsangan sebagai ancaman
Dengan adanya Electro Shield System, ikan hiu tidak akan mendekati jala sehingga tidak ikut tertangkap oleh nelayan yang sedang mencari ikan. Electro Shield System mempunyai radius hingga 500 meter dibawah permukaan laut. Namun, radius tersebut bisa ditambah tergantung dengan besar kecilnya alat yang digunakan.
5 Balai Diklat Perikanan Banyuwangi
GOESTY BASS MARLIN
Episode Teknologi Perikanan
Topik ke : 12
(Bycatch)
Uji coba penggunaan A-Tool pada frekuensi 400-499 Hz di
keramba apung dan pada alat tangkap jaring di Banyuwangi
menunjukkan bahwa pada frekuensi tersebut dapat menarik beberapa
spesies ikan karang. Namun sangat tidak disukai hiu, yang ditunjukkan
dengan tidak adanya hiu yang mendekat dan tertangkap pada frekuensi
400-499 Hz.
Pengoperasian Electro Shield System pada frekuensi 55-100 Hz
yang dipasang pada alat tangkap jaring insang di Banyuwangi,
meningkatkan beberapa jenis ikan karang yang tidak memiliki
organ electroreseptor tanpa adanya hasil tangkapan sampingan hiu
dalam setiap penurunan jaring.
Selain ramah lingkungan, Electro Shield System dapat menjadi
pilihan nelayan karena harganya yang relatif lebih murah dibanding alat
navigasi fish finder lainnya. "Selain terjangkau dengan kantong nelayan,
electroshield system adalah benda portable dan bisa dimodifikasi di
beberapa alat tangkap.
Ketiga alat penangkap ikan ini mampu menurunkan jumlah tangkapan hiu nelayan tanpa memberikan efek apapun pada tangkapan utama. Mereka cenderung menjauhi alat penangkap modifikasi tersebut. Ke depannya, akan terus dicari dan dibuat inovasi-inovasi dalam pengembangan teknologi mitigasi yang lebih efisien untuk mengurangi jumlah tangkapan sampingan. (*[email protected])