Download - Profil Puskesmas 2012 sedayu
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu bentuk penyajian data dan informasi yang dapat menggambarkan hasil
pembangunan bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah Profil
Kesehatan Puskesmas Sedayu II yang dibuat satu tahun sekali. Dalam setiap edisinya
memuat berbagai data dan informasi tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, pelayanan kesehatan,
pencapaian program-program kesehatan dan keluarga berencana, yang dianalisis secara
sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.
Penerbitan Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II Tahun 2012 ini bertujuan untuk
penyediaan data dan informasi dalam rangka proses perencanaan, pemantauan dan
mengevaluasi pencapaian program kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II, serta
pembinaan dan pengawasan program di bidang kesehatan.
Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Puskesmas Sedayu II, serta sistematika penyajian diurutkan secara ringkas.
1
2
Bab II – Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
yang meliputi keadaan geografis, batas wilayah, cuaca, keadaan penduduk dan
pendidikan.
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan, dan angka
status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan (kesehatan ibu, kesehatan anak,
perbaikkan gizi masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga
berencana, kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat miskin), mutu
pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, kesehatan lingkungan.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan jenis
pelayanan kesehatan.
Bab VI – Kesimpulan
Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Sedayu II Tahun 2012 serta hal-hal
yang dianggap masih kurang dalam rangka pelaksanaan program kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II.
Lampiran
3
BAB II
PENDAHULUAN
A. Keadaan Geografis
ecamatan Sedayu merupakan salah satu dari 17 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Bantul. Letak Kecamatan Sedayu kurang lebih 12,5 Km arah
Ibu Kota Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Sedayu terdiri
atas 4 Desa yaitu Desa Argorejo, Argodadi, Agosari dan Argomulyo.
KPuskesmas Sedayu II merupakan Puskesmas Rawat Jalan yang terletak di Kecamatan
Sedayu dan mewilayahi 2 Desa yaitu Desa Argorejo dengan luas wilayah 723.000 Ha
yang mencakup 13 Dusun dan Desa Argodadi dengan luas wilayah 1.121.4955 Ha yang
mencakup 14 Dusun.
Kondisi geografis berupa dataran rendah dan berbukit dengan suhu 23 – 31 derajat
celcius yang merupakan tanah persawahan, tegalan, dan pekarangan sehingga mudah
dijangkau dengan kendaraan mobil atau pun motor sampai ke dusun.
Puskesmas Sedayu II memiliki prasarana satu unit gedung untuk puskesmas induk dan
tiga unit gedung untuk puskesmas pembantu (pustu). Luas gedung untuk puskesmas
induk sebesar 347 m2 pada lahan seluas 960 m2, luas gedung pustu Selogedong
sebesar 110 m2 pada lahan seluas 500 m2, luas gedung pustu Bakal Pokok sebesar 110
m2 pada lahan seluas 500 m2 dan luas pustu Bandut sebesar 67 m2 pada lahan seluas
3
4
300 m2. Secara geografis Puskesmas Sedayu II mempunyai letak pada lokasi yang
strategis, yaitu di tepi Jalan Raya Sedayu – Pajangan dan tidak begitu jauh dari Jalan
Wates.
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Dari gambar peta dapat dilihat bahwa Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II batas
sebelah Utara adalah Desa Argodadi, Batas sebelah Timur adalah Kecamatan
Gamping Kabupaten Sleman, batas sebelah Selatan adalah Kecamatan Pajangan, dan
batas sebelah Barat adalah Kabupaten Kulon Progo.
B. Demografi
Wilayah Desa Argorejo dibagi menjadi 13 dusun, sedangkan Desa Argodadi dibagi
menjadi 14 dusun dengan jumlah kepala keluarga kedua desa tersebut sebanyak 6.855
5
KK. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2011 sejumlah
22.757 jiwa dengan proporsi seperti tampak pada grafik berikut :
Grafik 1. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2011
Dari Piramida Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II di atas, jumlah
penduduk laki-laki terbanyak pada golongan umur 5-9 tahun, yaitu 976 jiwa.
Sedangkan jumlah penduduk perempuan terbanyak pada golongan umur 40-44
dengan 981 j iwa.
6
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
erajat kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan suatu indikator status
kesehatan, yaitu Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Angka Status
Gizi. Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II dari berbagai data dan informasi yang dilaporkan adalah sebagai
berikut.
DA. Angka Kematian
1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Angka kematian ibu maternal tahun 2011 di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
adalah nihil. Nihil dalam Angka Kematian Ibu Maternal merupakan tidak ada
kematian ibu maternal yang dilaporkan. Dengan nihil pada angka kematian ibu
maternal pada tahun 2011 ini, menjadikan ada peningkatan kualitas dari tahun 2010,
yang terdapat laporan 1 kematian ibu yang terjadi di desa Argorejo.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tidak ada
perubahan dari tahun 2010, yang artinya tidak ada kasus kematian bayi yang
dilaporkan. tidak seperti tahun 2009 dan 2008 yang terdapat laporan kematian bayi,
masing-masing 7 dan 2 kasus.
6
7
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Seperti halnya AKI dan AKB, Angka Kematian Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II tahun 2011 adalah nihil. Tidak ada kasus kematian balita yang dilaporkan.
B. Angka Kesakitan
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
tahun 2011 mengalami penurunan 11 kasus dari tahun 2010, yaitu 4 kasus dari 15
kasus yang dilaporkan. Dari 4 kasus tersebut 3 laki-laki dan 1 perempuan, dan tidak
ada kasus meninggal akibat demam berdarah dengue ini yang menjadikan CFR
demam berdarah dengue 0%. Meskipun terjadi penurunan angka kesakitan pada
tahun 2011, tetapi belum sebaik tahun 2009 yaitu hanya 1 kasus. Sedangkan tahun
2007 terdapat 8 kasus dan tahun 2008 terdapat 5 kasus.
Grafik 2. Grafik Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2007 – 2011
8
2. Diare
Angka kesakitan diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011 sebanyak
600 kasus, yang semua kasus sudah tertangani. Jumlah angka kesakitan tahun
2011 ini merupakan angka tertinggi dari 3 tahun terakhir. Angka kesakitan diare di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2010 sebanyak 106 kasus, tahun
2009 sebanyak 463 kasus, sedangkan tahun 2008 sebanyak 445 kasus.
Grafik di bawah ini dapat menunjukkan naik dan turunnya angka kesakitan diare di
wilyah kerja Puskesmas Sedayu II.
Grafik 3. Grafik Jumlah Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Tahun 2008 – 2011
3. Tuberkolosis (TBC)
Angka kesakitan kasus tuberkolosis dihitung dari awal pengobatan yang
9
kesembuhannya di tahun berikutnya. Sehingga, angka kesakitan kasus tuberkolosis
pada tahun 2011 dihitung dari penemuan pasien dari tahun 2010. Pada tahun 2010,
pasien dengan BTA (+) sebanyak 6 orang, 3 laki-laki dan 3 perempuan. Dari 6
penderita dengan BTA (+) 6 dinyatakan sembuh dengan pengobatan.
Untuk angka kesakitan pada tahun 2010, terdapat 3 pasien yang mendapat
pengobatan dan dinyatakan sembuh diobati. Sehingga, terdapat kenaikan kasus dari
tahun 2010 – 2011 sebanyak 3 kasus.
4. Penyakit Menular Seksual
Kasus penyakit menular seksual yang dilaporkan dan diobati pada periode 2011 di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah nihil. Sedangkan pada tahun 2010
terdapat 1 kasus, dan sudah ditangani sesuai tatalaksana penanganan penyakit
menular seksual. Hal ini menjadikan penurunan angka kesakitan penyakit menular
seksual di wilayah Puskesmas Sedayu II.
5. HIV / AIDS
Pelaporan kasus HIV / AIDS di tahun 2011 adalah nol. Begitu juga dengan tahun
sebelumnya,, tidak ada pelaporan kasus HIV / AIDS di tahun 2010. Hal ini
menjadikan angka kesakitan HIV / AIDS 2 tahun terakhir ini di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II adalah nihil.
6. Malaria
Seperti halnya angka kesakitan HIV / AIDS, kasus malaria tahun 2011 di wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II adalah nol. Di tahun 2010, angka kesakitan malaria juga
nol.
10
7. Acute Flaccid Paralysis < 15 tahun
Angka kesakitan dari Acute Flaccid Paralysis (AFP) di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II tahun 2011 adalah nihil. Tidak adanya laporan AFP tahun 2010,
menjadikan 2 tahun terakhir ini angka kesakitan AFP di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II adalah nol.
8. Kusta
Tidak ada pelaporan kasus kusta pada tahun 2011. Sehingga, angka kesakitan
kusta di wilayah Puskesmas Sedayu II pada tahun 2011 adalah nihil. Pada tahun
2010, pelaporan kasus kusta juga nihil.
9. Filariasis
Angka kesakitan filariasis tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah
nihil. Begitu juga pada tahun sebelumnya, angka kesakitan filariasis tahun 2010
adalah nihil.
10. Pneumonia Balita
Angka kesakitan pneumonia balita di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011
mengalami peningkatan 4 kasus dari tahun 2010. Jumlah kasus pneumonia balita
tahun 2011 terdapat 5 kasus sedangkan pada tahun 2010 terdapat 1 kasus. Dari
kedua periode tersebut, semua penderita sudah ditangani sesuai prosedur.
11. PD3I : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, dan
Hepatitis B
Kasus PD3I yang meliputi Pertusis, Difteri, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak,
11
Polio, dan Hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011 adalah nol.
Pada PD3I ini ada penurunan jumlah kasus dari tahun 2010, yang semula terdapat
kasus campak pada tahun 2010 yang berjumlah 8 kasus, di Dusun Argodadi
terdapat 7 kasus dan di dusun Argorejo terdapat 1 kasus.
12. Sepuluh Besar Penyakit
Sepuluh besat penyakit yang dilaporkan di Puskesmas Sedayu II tahun 2011 adalah
sebagai berikut:
a. Hipertensi esensial (I10) sebanyak : 1.628 kasus
b. Infeksi saluran nafas atas akut multipel dan ytt / ISPA (J06) sebanyak : 1.391
kasus
c. Nasofaring akut (commond cold) (J00) : 1.208 kasus
d. Dyspepsia (K30) : 948 kasus
e. Influensa, virus tidak diidentifikasi (J11) : 850 kasus
f. Diabetes mellitus non-dependen insulin (E11) : 799 kasus
g. Gout (M10) : 536 kasus
h. Skizofrenia (F20) : 507 kasus
i. Diare dan gastroenteritis yang diduga berasal dari infeksi (A09) : 427 kasus
j. Demam tanpa sebab jelas (fever of unknown origin) (R50) : 420 kasus
C. Angka Status GIzi
Angka status gizi ditunjukkan dengan jumlah balita dengan gizi buruk. Hasil
pemantauan status gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2011
dilaporkan terdapat 8 anak atau 0,57%, dengan 4 anak laki-laki dan 4 anak
perempuan. Dengan persentase 0,57%, angka status gizi balita di wilayah kerja
12
Puskesmas Sedayu II terus mengalami perbaikan atau penurunan presentase dari
tahun 2008 sampai tahun 2011 ini.
Grafik 4. Grafik Angka Kesakitan Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II
Tahun 2008 – 2011
13
BAB IV
SITUASI DAN UPAYA KESEHATAN
alam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berikut
disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dan dicapai pada
tahun 2011 oleh Puskesmas Sedayu II.DA. Pelayanan Kesehatan
1. Kesehatan Ibu
Pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu meliputi pemeriksaan ibu hamil K1, K4,
persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk
ibu hamil.
K1 atau kunjungan pertama ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun
2011 mencapai 100%. Dengan kunjungan K1 ibu hamil di tahun 2011 mencapai
100% dengan banyaknya ibu hamil sejumlah 432 ibu. Dari grafik di bawah ini
menunjukkan peningkatan presentase dari tahun 2008 sampai 2010. Dan di tahun
2010 ke 2011 menunjukkan di presentase tertinggi atau 100%.
13
14
Grafik 5. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 di Puskesmas Sedayu II
Tahun 2008 – 2011
Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 atau kunjungan ke-4 di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II ditahun 2011 tidak sebaik K1, yang hanya mencapai
presentase 88%. Bahkan menurun sedikit dari tahun 2010, yaitu 88,44%. Grafik di
bawah ini akan menunjukkan naik dan turunnya presentase K4 ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II dari tahun 2008 sampai dengan 2011.
Grafik 6. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 di Puskesmas Sedayu II
Tahun 2008 – 2011
15
Program pemberian tablet Fe kepada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II juga dilaksanakan untuk mencegah para ibu hamil mengalami anemia.
Pemberian tablet Fe ini diberikan 3 kali selama kehamilan. Dan di tahun 2011,
pemberian tablet Fe mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun
2010 pada pemberian tablet Fe ke-1 atau Fe1. Begitu pula dengan Fe3 yang juga
mengalami peningkatan walau tidak sebesar Fe1. Dari 432 ibu hamil di tahun
2011, yang mendapat Fe1 mencapai 100%,sedangkan untuk Fe3 sebanyak 372
atau 86.11%. Presentase pemberian Fe1 dan Fe3 di tahun 2010 yaitu 89.07% dan
80.27%.
Grafik 7. Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2010 – 2011
Jumlah ibu hamil dengan komplikasi atau resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas
16
Sedayu II pada tahun 2011 dilaporkan sebanyak 86 ibu. Jika dari jumlah seluruh
ibu hamil, 432 ibu, maka presentase dari ibu hamil dengan komplikasi tersebut
sebesar 19.91%. Dan dari 19.91% tersebut, kesemuanya ditangani dengan
dirujuk. Jika dilihat dari presentase ibu hamil dengan komplikasi tahun 2010,
presentase di tahun 2011 mengalami penurunan, yaitu dari 25.95%.
Pelaporan dari pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II mengalami penurunan. Yang dari tahun 2008
sampai 2010 terus mengalami kenaikkan yang cukup bagus. Di tahun 2011
jumlah yang pertolongan dilaporkan sebanyak 339 ibu atau 78.5%, yang pada
tahun 2010 sebanyak 94.92%.
Grafik 8. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2011
2. Kesehatan Anak
17
Kunjungan bayi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedayu
II tahun 2011 untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dilaporkan sudah
mencapai 100%.
Selain itu bayi lahir di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II yang ditimbang
dilaporkan mencapai 100%. Dari hasil penimbangan tersebut, didapatkan hasil :
bayi dengan berat badan lahir rendah yang dilaporkan 3.9%. Bayi dengan BBLR
tersebut sudah ditangani semuanya.
Kunjungan neonatus KN1 di puskesmas Sedayu II pada tahun 2011 dilaporkan
mencapai 98.2%. Sedangkan untuk kunjungan KN3 atau KN Lengkap dilaporkan
mencapai 92.5%
Grafik 9. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas
Sedayu II Tahun 2008 – 2011
Jumlah neonatal dengan resiko tinggi pada tahun 2011 di wilayah kerja
18
Puskesmas Sedayu II mencapai 15% dan semua neonatal tersebut sudah
ditangani sehinggan neonatal dengan resiko tinggi sudah mencapai 100%.
Cakupan bayi yang diberi ASI ekslusif di wilayah kerja Puskemas Sedayu II
ditahun 2011 mengalami peningkatan. Tahun 2011 ini, presentase bayi dengan
ASI ekslusif sebesar 33.5% yang ditahun sebelumnya 13.26%.
Pemberian Vitamin A pada bayi dan balita dibulan Februari dan Agustus tahun
2011 masing-masing 100% dan 60.8%.
Di sektor gizi balita, terdapat penurunan jumlah balita yang di timbang dari tahun
2010. Ditahun 2010, balita yang ditimbang mencapai 76.28%, sedangkan ditahun
2011 hanya 56.5%. Dari balita yang ditimbang ditahun 2011, 54.9% diantaranya
mengalami kenaikkan berat badan dan 3.1% bayi terdapat di Bawah Garis Merah.
3.1% balita BGM tersebut, kesemuanya telah mendapatkan MP-ASI untuk
memperbaiki status gizi balita tersebut.
Grafik 10. Grafik Cakupan Presentase Penimbangan Balita (D/S dan N/D) di
19
Wilayah Kerja Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2011
Dari penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II tahun 2011, dilaporkan 90.6% telah mendapatkan pelayanan
kesehatan. Untuk pelayanan yang sesuai standar, persentasenya baru mencapai
37.9%. Ditahun sebelumnya, tahun 2010, presentase kesehatan siswa SD yang
medapat pelayanan kesehatan sudah mencapai 92.32%. Sedangkan dari tingkat
SMP maupun SMU belum ada laporan yang masuk.
Murid SD/MI sebanyak 31.3% atau 623 murid dari seluruh murid SD/MI (1988
murid) yang berada diwilayah kerja Puskesmas Sedayu II telah diperiksa
kesehatan giginya. Dengan hasil 307 murid dinyatakan memerlukan perawatan.
Dari seluruh murid yang memerlukan perawatan, hanya 42.7% atau 131 murid
yang mendapatkan perawatan.
3. Imunisasi
20
Program imunisasi lengkap di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011
dilaporkan dengan rincian sebagai berikut : DPT1 + HB1 = 94.6%, Campak =
92.2%, BCG = 91%, Polio3 = 95.21%. Presentase Drop Out Rate DPT1-Campak
dilaporkan 2.5%. Jika dibandingkan dengan tahun 2010, imunisasi lengkap di
wilayah kerja Puskesmas Sedayu II mengalami peningkatan kualitas.
Grafik 11. Grafik Cakupan Persentase Imunisasi Lengkap di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II Tahun 2008 – 2011
Ditahun 2010 dan 2011, desa UCI (Universal Child Imunization) di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II dilaporkan mencapai 100%.
4. Kesehatan Pra Usila dan Usila
21
Di sektor kesehatan Usila, di tahun 2011 terdapat peningkatan presentase Pra
Usila dan Usila yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari tahun 2010, yaitu
dari 33.83% ke 39.17%.
5. Keluarga Berencana
Jumlah Pasangan Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011
adalah 3879 pasangan. Dari 3879 pasangan tersebut, dilaporkan 95.1%
merupakan peserta KB aktif dan 8.1% merupakan akseptor KB baru. Peserta KB
aktif dan KB baru sama-sama mengalami peningkatan dari tahun 2010. Peserta
KB aktif yang ditahun 2010 hanya 82.68%dan peserta KB baru adalah 7.22%.
6. Kejadian Luar Biasa
Pada tahun 2011, tidak terjadi Kejadian Luar Biasa yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II. Sedangkan ditahun 2010, terjadi KLB di 2 desa wilayah
kerja Puskesmas Sedayu II yang kesemuanya telah ditangani kurang dari 24 jam.
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Dalam rangka program kesehatan masyarakat miskin, dilaporkan bahwa
pada tahun 2011, sebanyak 100% masyarakat miskin yang terdaftar di Desa
Argorejo dan Desa Argodadi sudah dicakup dengan Jaminan Kesehatan
Masyarakat.
22
Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat miskin di Wilayah Kerja
Puskesmas Sedayu II tahun 2011 dilaporkan sebanyak 86 % untuk pelayanan
kesehatan rawat jalan
B. Akses dan Mutu Pelayanan
Jangkauan atau akses pelayanan kesehatan Puskesmas Sedayu II telah dapat
dijangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II. Pelayanan
di puskesmas telah dilengkapi dengan pelayanan BP Umum, BP Gigi, KIA Unit
Farmasi, dan pelayanan laboratorium kesehatan dasar.
C. Promosi Kesehatan
Laporan atas rumah tangga yang ber-PHBS ditahun 2011 yaitu 5.936 rumah tangga
dari jumlah keseluruhan 6.855 rumah tangga. Ditahun 2011 ini terjadi peningkatan
jumlah rumah tangga yang dipantau dibanding dengan tahun 2010, yaitu 2.213 rumah
tangga. Dengan peningkatan jumlah rumah tangga yang signifikan, terjadi sedikit
penurunan presentase rumah tangga yang ber-PHBS. Presentase ditahun 2011
hanya mencapai 41.8% atau 2.258 rumah tangga sedangkan ditahun 2010 mencapai
53.05%.
Grafik 12. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Kerja Puskesmas
23
Sedayu II Tahun 2009 – 2011
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II pada tahun 2011 dilaporkan
sebanyak 36 posyandu dengan posyandu aktif sebesar 17 atau 47.22%. Strata
posyandu-posyandu tersebut adalah: pratama sebesar 0%, madya sebesar 52.78%
dan posyandu purnama sebanyak 47.22%, madiri sebanyak 0%.
Posyandu akitf di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II meningkat dari tahun 2010
sebesar 16.66%. dari segi strata juga mengalami peningkatan, strata madya dari
38.89% ke 52.78%, strata purnama dari 30.56% ke 47.22%.
Grafik 12. Grafik Perbandingan Strata Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
24
Sedayu II Tahun 2009 – 2011
D. Kesehatan Lingkungan
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya pada tahun
2011 dilaporkan sebanyak 2.288 rumah yang keseluruhan rumah yang ada di wilyah
kerja Puskesmas Sedayu II sebanyak 6.116 rumah. 1.412 rumah atau 61.7% dari
rumah yang diperiksa masuk dalam kategori rumah sehat. Jika dibanding dengan
tahun 2010 terjadi penurunan persentase dari 62.37% menjadi 61.7%.
Jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II tahun 2011 yang diperiksa air
bersihnya dilaporkan sebanyak 1.643 keluarga atau 24.0%. Semua keluarga yang
diperiksa tersebut telah mendapatkan sumber air bersih dengan rincian: ledeng
sebanyak 333 keluarga atau 20.3%; sumur gali sebanyak 1.237 keluarga atau 75.3%;
mata air sebanyak 73 keluarga atau 4.4%
Pemeriksaan dari sektor kepemilikan sarana sanitasi dasar pada keluarga di wilayah
25
kerja Puskesmas Sedayu II meliputi jamban, tempat sampah, dan pengelolaan air
limbah. Keluarga yang diperiksa untuk kepemilikan sarana sanitasi dasar tersebut
sejumlah 2.579 keluarga. Untuk kepemilikan jamban, 1.775 keluarga memiliki jamban
dan hanya 1.486 keluarga yang memeilik jamban yang sehat. Untuk kepemillikan
tempat sampah, 2.173 keluarga memiliki tempat pembuangan sampah dengan 2.162
memiliki tempat pembuangan tempat sampah yang sehat. Dan yang terakhir kelaurga
yang memiliki pengelolaan air limbah sejumlah 2.579 keluarga dengan 2.035 dalam
kategori sehat.
Pemeriksaan untuk tempat umum dan pengelolaan makanan di wilyah kerja
Puskesmas Sedayu II di tahun 2011 menyatakan kesemuanya dalam kategori sehat.
Rincian tempat umum dan pemngelolan makanan tersebut adalah 27 rumah makan
atau resoran, 3 pasar, dan 74 TPUM lainnya.
Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II
tahun 2011 hanya 4 sarana kesehatan, 24 sarana pendidikan, dan 3 perkantoran.
Dari 31 instansi tersebut yang tidak mendapat pembinaan kesehatan hanya 3
perkantoran. Sehingga persentasnya 90.3%.
Dalam rangka upaya pencegahan penyakit yang dibawa oleh nyamuk di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II, dilakukan Gerakan Serentak PSN. Di tahun 2011 telah
diperiksa 3.331 rumah dari 6.116 rumah atau 54.46% dengan rumah yang bebas dari
jentik nyamuk sebanyak 2.991 atau 89.79%. Terdapat peningkatan persentase dari
tahun 2010 yaitu dari 83.48% menjadi 89.79%.
26
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
ntuk mencapai status kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diperlukan sumber daya kesehatan. Di mana sumber
daya tersebut meliputi tenaga kesehatan dan sarana
kesehatan. Berikut disajikan situasi sumber daya kesehatan di Puskesmas Sedayu II.
U A. TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan di Puskesmas Sedayu II pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Dokter Umum 2 orang (2 perempuan), Bidan berjumlah 6 orang (4 Bidan D1 dan 3
Bidan D3 ), 8 orang Perawat (3 laki-laki dan 5 perempuan, termasuk Perawat Gigi),
tenaga Kefaramasian berjumlah 1 orang (Sarjana Farmasi), 1 orang tenaga Gizi (DIII
Gizi), 2 Sarjana Masyarakat (1 laki-laki dan 1 perempuan), 2 tenaga Sanitasi (1 laki-
laki dan 1 perempuan), 1 tenaga Teknisi Medis (1 Analisis Laboratorium)
Grafik 13. Grafik Perbandingan Rasio Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sedayu
II dengan Indikator Indonesia Sehat Tahun 2011
29
27
Dengan melihat rasio antara tenaga kesehatan dengan Indikator Indonesia Sehat
sangat jelas terlihat bahwa Puskesmas Sedayu II masih kekurangan tenaga
kesehatan.
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Total realisasi anggaran Puskesmas Sedayu II tahun 2011 dilaporkan sejumlah Rp
174.420.000,-. Dari realisasi anggaran tersebut, 68.8% bersumber dari dana
Operasional Puskesmas.
C. SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan milik pemerintah yang di wilayah Puskemas Sedayu II meliputi 1
puskesmas induk, 3 puskesmas pembantu,1 mobil puskesmas keliling dan 1 mobil
ambulan.
28
Pelayanan kesehatan swasta di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II terdapat 11 unit
yang terdiri dari 4 praktik dokter perorangan dan 7 praktik bidan. Untuk sarana
kesehatan yang berbasis masyarakat, sudah terbentuk 36 poyandu balita dan 16
posyandu lansia.
29
BAB VI
KESIMPULAN
erdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Sedayu II tahun 2011 yang dilaporkan dapat disimpukan bahwa
indicator kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sedayu II adalah
sebagai berikut:
B1. Angka Kematian Ibu dilaporkan sebesar nol
2. Angka Kematian Bayi dilaporkan sebesar nol
3. Angka Kematian Balita dilaporkan sebesar nol
4. Angka Kesakitan DBD dilaporkan sebesar 4 kasus
5. Angka Kesakitan Diare dilaporkan sebesar 600 kasus
6. Angka Kesembuhan TBC dilaporkan sebesar 3 kasus
7. Kasus HIV positif dilaporkan sebesar nol
8. Angka Gizi Buruk dilaporkan sebesar 8 kasus
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Sedayu II sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan, yang hasilnya sebagai berikut:
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil 88 %
2. Persentase cakupan KB aktif sebesar 95,1 %
3. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100 %
4. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 92,2 %
5. Persentase ibu hamil mendapat tablet Fe 1 sebesar 100 % & Fe 3 sebesar 86,4 %
6. Persentase desa yang terkena KLB ditangani kurang dari 24 jam sebesar nol ( tidak
terjadi KLB di wilayah kerja Puslesmas Sedayu II)
7. Persentase penduduk miskin yang tercakup Jamkesmas sebesar 100 %
32
30
8. Persentase rumah tangga yang berPHBS sebesar 41,8 %
9. Persentese rumah atau bangunan yang bebas jentik nyamuk sebesar 89,79 %
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah dilaksanakan,
dapat terlihat dari menurunnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, angka status
gizi buruk dari tahun ke tahun. Bagaimanapun pembangunan kesehatan harus tetap
ditingkatkan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Profil kesehatan ini dilampiri juga dengan tabel-tabel sesuai pedoman penyusunan dan
diterbitkan setiap tahun, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
seberapa jauh dinamika kondisi kesehatan yang telah dicapai. Semoga buku ini dapat
bermanfaat, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan edisi mendatang.