KELOMPOK 1
DAYA SAING KOMODITAS PRODUKSI PERTANIAN
Anggota:
Xavierre Danica Ntxhais Madeleine H0914018
Ramah Sugihati H0915064
Rossa Ivana S H0915072
Santy Maharani H0915077
Theresia Andarini H0915081
Tiara Pinky M H0915083
Ilmu dan Teknologi Pangan UNS Surakarta,
Jawa Tengah
anggota ASEAN
salah satu
pendiri ASEAN
mencetuskan kebijakan-
kebijakan yang bermanfaat untuk
ASEAN
saling bersaing di berbagai aspek
berlomba-lomba mempersiapkan
masyarakatnya untuk berdaya saing tinggi
Bagian daridunia
Kemampuan untuk dapat menghasilkan barang-barang dan jasa berkualitas unggul
yang mampu bersaing dengan produk-produk negara-negara lain.
Manifestasi dari tingkat keterterimaan produk industri di pasar domestik maupun internasional.
Produk yang memiliki daya saing tinggi
Eksis
Terus
ber-kem-bang
Ekspor negara-negara ASEAN
(termasuk Indonesia)
ke kawasan ASEAN
akan makin besar
mendorong produksi dalam negeri
Meningkat-kan
pendapatan petani,
kesempatan kerja dan devisa negara
Indonesia: produk pertanian yang saat ini paling krusial dilihat dari
segi ketahanan pangan (food security) adalah beras dan gula.
Peningkatan Soft Skill Meningkatkan kualitas produk-produk kebutuhan masyarakat yang mereka
produksi
Mengikuti standar produkmelalui pengesahan WTO
(World Trade Organization)
3840 SNI Beberapa dikeluarkan oleh kementrian perindustrian
47 buah (1,2%) yang telah
dinotifikasi ke WTO
Liberalisasi perdagangan
daya saing menjadi kunciproduksi
Peningkatandaya saing
produkmelalui:
kalah bersaing
mengembangkan produk-produknya yang akan diekspor
Yang tidak dapat mengembangkan dan
mempertahankan daya saing produk-produk
Rekayasa dan inovasi
teknologi
Terus-menerus
Hasil:Cost advantage
Quality advantage
Ketahanan nasional
Kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi gangguanumtuk menjaminkelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
Kompetensi bersifat non teknis yang menunjuk pada karakteristik
kepribadian, nampak pada perilaku seseorang baik saat berinteraksi
dalam situasi sosial
Soft Skill
Tidak melupakan nilai-nilai Pancasila dalam
penerapannya
Pancasila merupakan dasar dan pandangan
hidup bangsa Indonesiadijadikan pedoman kita dalam bertindak dan mempertimbangkan
kebijakan yang akan kita laksanakan
Nilai yang sengaja diformulasikan
sebagai antetisa terhadap dominasi
kolonialisme
Nasionalisme
Diperlukan strategi dan komunikasi
tertentu sehingga fungsi ideologisnya
dapat terbentuk dan terjaga secara berkelanjutan
Contoh pedomanberdasarkan sila pada
Pancasila
Sila pertama: Melakukansegala hal hendaknya
senantiasa berdoa kepadaTuhan
Sila kedua:Mengindahkan nilaikemanusiaan dalamproses persaingan
2015
Daya saing ekspor mening-kat
Penetrasi impor
menurun
Keberpihakan pemerintah terhadap tujuan sosial dan politik
bertentangan dengan tujuan memaksimalkan nilai
Prioritas memilih manajemen danpegawai dengan kepentingan politik
dibanding kemampuannya
Biaya transaksi lebih tinggi
Keunggulan daya saing lanjutan dapat dicapai
dengan :
Reputasi perusahaan :sumber dari keunggulan daya saing, penerapan strategi penciptaan nilai yang tidak mampu diikuti oleh pesaing oleh perusahaan
Cara mencapainya
Reputasi ukuran akuntansi
ReputasiPerusahaan
behavioral trait yang dibangun oleh
serangkaian kegiatan yang konsisten
Sinergitas industri besar-industri kecil semuanya
masih rendah
Lahan pertanian semakinsempit
Kondisi infrastruktur yang belum memandai
Tingkat suku bunga perbankantidak kompetitif
Birokrasi yang rumit dan koruptif
Penyerapan pasar terhadap produk
Kualitas SDM rendah
Kondisi infrastruktur jalan --- berakibatbiaya produksi tinggi
Informasi
Bahan BakuTeknologiberkualitas
tinggi
Pengetahuan
Inovasi
Nalar dan Pengetahuan Manusia untukmemberdayagunakan informasi dalam
berkarya
This presentation was edited by:Xavierre Danica Ntxhais MadeleineH0914018