Download - Pokbah 9 Penyusunan Instrumen Penelitian
04/18/23 1
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
Dadang A. Suriamihardja
04/18/23 2
Organisasi Penyajian
• Latar belakang: pengetahuan ilmiah 3 ~ 8
• Pengertian ‘berpikir reflektif, kegiatan penelitian, kegiatan keilmuan’: 9 ~ 12
• Jenis penelitian kualitatif: 12 ~ 16
• Jenis penelitian kuantitatif: 17 ~ 23
• Hasil pemodelan: 24 ~ 25
04/18/23 3
Pengembangan Pengetahuan Ilmiah
• Di antara berbagai prosedur pengembangan pengetahuan ilmiah seringkali digunakan proses induktif-deduktif dalam suatu hubungan yang saling melengkapi dan terpadu.
• Proses induksi dimulai dengan fakta-fakta yang teramati. Dari pengamatan ini ditarik kesimpulan-kesimpulan logik, matematik dan intuitif, sehingga terbentuk kerangka konsep (verbal) yang umum (general).
• Kerangka konsep berkembang menjadi suatu sistem proposisi menyusun sebuah suatu teori. Bentuk kerangka konsep tersebut berbentuk ungkapan dan/atau rumus matematik, yang terorganisasi menurut pola-pola logika deduktif.
04/18/23 4
Unsur-unsur Pengetahuan Ilmiah
• Konsep merupakan simbol-simbol yang membantu untuk mengorganisasikan pengalaman.
• Hukum adalah korelasi antara dua konsep atau lebih yang dekat kaitannya dengan hal-hal yang terobservasi. [Hukum mencerminkan urutan sistematik suatu pengalaman dan berfungsi untuk memerikan pengalaman menurut pola yang beraturan, dan dapat dinyatakan dalam bentuk grafik, persamaan atau ekspresi verbal tentang interrelasi antara konsep yang satu dengan yang lainnya].
• Teori adalah kerangka konsepsi yang terorganisasi menjadi suatu generalisasi yang dapat dijabarkan menjadi hukum-hukum.
• Dibandingkan dengan hukum, teori memiliki generalitas yang jauh lebih luas dan komprehensif.
04/18/23 5
Memajukan Pengetahuan Ilmiah
Kemajuan pengetahuan ilmiah melibatkan kombinasi dari (1) perumusan hipotesis atau ‘conjecture’ secara intuitif,
komprehensif, dan referensial, (2) eksperimentasi dengan seperangkat peralatan dan
fasilitas yang memungkinkan gejala yang akan ditinjau (dimodelkan) dapat berlangsung, dan
(3) interpretasi melalui kompilasi, seleksi, dan memproses data sesuai dengan keperluan metoda inferensi yang digunakan dengan melibatkan konsep, hukum, dan teori yang tersedia.
04/18/23 6
Konstruksi Sebuah Teori
• Konsep-konsep yang digunakan dalam teori adalah konstruksi mental yang disusun dari hasil penangkapan pertanda alam dan sosial melalui survei atau eksperimentasi.
• Konsep-konsep ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dari bahan mentahnya (data), dan sudah siap untuk masuk ke fase penjelasan tentang fenomena yang sedang ditinjau.
• Penjelasan tersebut bukan sekedar daftar konsep yang berhasil dirumuskan, tetapi merupakan kaitan langsung antara dua atau lebih konsep yang memiliki tingkat keterkaitan.
• Kualitas teori yang terumuskan kemudian diuji/ dievaluasi wilayah keberlakuannya dan kemampuan peramalannya.
04/18/23 7
Kriteria Untuk Mengevaluasi Teori
• Apakah data yang digunakan dapat direproduksi dalam masyarakat keilmuan, atau adakah kesesuaiannya dengan pengalaman empiris ?
• Apakah tidak ada suatu kontradiksi di antara konsep-konsep yang menyusun teori ? [Jika ini dipenuhi maka teori tersebut memiliki validitas dan tercapainya simplisitas teori yang dicirikan oleh jumlah minimal asumsi yang dijadikan dasar penyusunannya].
• Apakah teori tersebut bersifat komprehensif ? [termasuk generalitasnya, atau kemampuannya untuk menunjukkan keterpaduan beragam fenomena yang melatarbelakanginya].
04/18/23 8
CCA Criteria
• Consistency: One of these essential requirements of theory is that ideas forming parts of the theory must not cancel each other by irreconcilable conflict. This is the “bottom line” value of the basic critical requirement of logical consistency in theorizing.
• Coherence: A second internal need built into the theoretical enterprise is that the thinker can move from one thought to others in a relevantly connected way. This is the basis for the requirement of logical coherence in critical thinking.
• Adequacy: Adequacy is difficult to achieve, since our concepts tend to influence what we notice; but our concepts and expectations do not completely dominate our capacities for noticing.
04/18/23 9
KEGIATANPENELITIAN
KEGIATAN KEILMUAN
BERPIKIR REFLEKTIF
04/18/23 10
Berpikir Reflektif
• Terdapat suatu ketidak-sesuaian antara: penjelasan dan kejadian yang tidak diharapkan, sifat yang teridentifikasi dengan objek yang sesungguhnya, harapan dan kenyataan,
• Mendefinsikan ketidak-sesuaian dalam bentuk rumusan masalah
• Mengajukan solusi yang mungkin dalam bentuk: dugaan, hipotesis, inferensi, atau teori
• Mengembangkan gagasan yang masuk akal dengan bantuan data atau bukti-bukti yang diperoleh
• Mengkonfirmasi gagasan yang diajukan dan membentuk simpulan melalui verifikasi dugaan, hipotesis, atau inferensi
• Menilai generalitas tentatif
04/18/23 11
Kegiatan penelitian
• Pemilihan Nama Judul sesuai substansi yang diteliti• Pemilihan Masalah: sumber, kesesuaian dengan
kemampuan dan keingintahuan, lingkup cakupan penelitian
• Prosedur penyelesaian: analisis logis, tata-urutan meneliti, data yang dibutukan dan cara memperolehnya, perlakuan terhadap data, asumsi yang digunakan
• Penyimpulan: simpulan hipotetis, simpulan inferensial yang memiliki jalan aplikasinya
• Telaah berbagai penelitian sejenis untuk komparasi atau sebagai batu uji verifikasi
04/18/23 12
Metode dan Teknik Penelitian
• Metode penelitian yang dipilih sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan
• Metode experimentasi paling tidak terbagi menjadi dua jenis menurut tempat pelaksanaannya, yaitu di lapangan atau di dalam laboratorium
• Prosedur dan teknik harus sesuai dengan tempat penelitiannya
• Pendekatan yang digunakan merupakan cara pandang dan bidik terhadap objek kajian (yang tersembunyi, bergerak cepat, atau di luar kemampuan imajinatif peneliti) dan cara efisien untuk menyelesaikan masalah. Terkadang peniruan terhadap alam dilakukan dengan modeling
• Instrumen yang digunakan merupakan alat bantu terhadap kemampuan indera manusia yang sangat terbatas
04/18/23 13
Jenis Penelitian Kualitatif
Peneliti kualitatif (1) mendefinisikan konsep-konsep umum,(2) menelaah konsep dan kategori melalui induksi analitik,(3) mencari pola-pola hubungan antar konsep,(4) bertindak sebagai instrumen, mengikuti asumsi-asumsi kultural
sekaligus mengikuti data,(5) bersifat fleksibel dan reflektif, tetapi tetap mengambil jarak,(6) melakukan pengamatan partisipatoris,(7) bergerak dari data melalui perumusan hipotesis sampai kepada
pengujian dan verifikasinya,(8) lebih mementingkan pengujian teori daripada inferensi atau
generalisasi,(9) memandang peubah (konsep) sebagai produk penelitian.
04/18/23 14
Contoh Konsep Tentang Mata Angin Diperoleh Melalui Pengamatan Partisipatif
Toraja Bugis Makassar Mandar
UTARA Uluna Salo Manorang Wara’
SELATAN Polona Wae Maniang Timboro’
BARAT Matampu Iwatang Raya
TIMUR Matallo Timoro Kalau’
04/18/23 15
Contoh Konsep Tentang Waktu Diperoleh Melalui Pengamatan Partisipatif
Buttu Allo/ melambi
Jam 6 Matanga allo
Jam 12 Lambun allo
Jam 18 Matanga bongi
Jam 24
Kendek allo
Jam 7 Dipalem-pe allo
Jam 13 Mabongi Jam 19 Lendu Matanga
Jam 1
Malasu-mo allo
Jam 8 Solo moallo
Jam 14 Sika-rimbu
Jam 20 Nonimo manuk
Jam 2
Matanga tuka
Jam 9 Matanga solo
Jam 15 Bongimo Jam 21 Danari lambe
Jam 3
Kaku
mandian
Jam 10 Maka-roeng
Jam 16 Manda-lam bongi
Jam 22 Danari Jam 4
Jam 11 Maka-roengmo
Jam 17 Jam 23 La ma siang
Jam 5
04/18/23 16
Contoh Konsep Cara Berkehidupan Diperoleh Dari Mendengar Penuturan
• Sadda mappabati ada, ada mappabati gau, gau mappabati tau;
• Mesa kada dipotuwo, pantan kada dipomate;• Tallasa kamase-masea;• Balla situju-tuju;• Reso temangingi;• Taro ada taro gau;• Pissan rokko tallang mamata.
04/18/23 17
Jenis Penelitian KuantitatifPeneliti kuantitatif:(1) mendefinisikan karakteristik dan kategori peubah dalam suatu
populasi,(2) menelaah frekuensi kejadiannya melalui induksi enumeratif,(3) mencari pola-pola keterkaitan antara peubah bebas dan
bergantung,(4) menggunakan instrumen dalam melakukan pengukuran/
pengamatan mengenai besaran/magnitudo peubah,(5) bersifat netral dan tetap mengambil jarak dari objek yang diamati,(6) melakukan pengamatan yang bebas dari pengaruh objek yang
diamati,(7) menata instrumen dengan baik sehingga dapat menghindari
peluang fleksibilitas, masukan imajinatif dan refleksitas.(8) melakukan inferensi dan generalisasi atas data yang diperoleh
melalui perhitungan dalam bingkai hipotesis yang lebih dulu ada sebelum data terkumpul,
(9) memandang peubah sebagai sarana atau alat analisis.
04/18/23 18
Contoh Karakterisasi Data
• Skala nominal: Ya (=1) dan tidak (=2)• Skala ordinal: Sangat tidak setuju (=1), tidak
setuju (=2), netral (=3), setuju (=4), dan sangat setuju (=5)
• Skala interval: Mahasiswa A mendapat nilai 60 %, B 45 %, dan C 30 %, maka A lebih pandai dari B, dan B lebih pandai dari C.
• Skala rasio: A lebih pandai dari B (4/3), dan B lebih pandai dari C (3/2).
04/18/23 19
Contoh Distribusi Persetujuan Staf Berdasarkan Pengukuran Melalui Kuesioner
10
20
6
2 2
0
5
10
15
20
25
Sangat TidakSetuju
Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Tingkat Persetujuan
Fre
kuen
si (
keke
rap
an)
04/18/23 20
Contoh Distribusi Rinci Persetujuan Staf Berdasarkan Pengukuran Kuesioner
0
2 2
01
4
6
3
1 1
6
12
1 10
0
2
4
6
8
10
12
14
SangatTidak Setuju
Tidak Setuju Netral Setuju SangatSetuju
Fre
kuen
si
Pendidik Senior
Pendidik Menengah
Pendidik Pemula
04/18/23 21
Kwantitas Fisis (1) Beserta Alat Ukurnya
• Ruang: posisi dan ketinggian (GPS), jarak, kemiringan dan luasan (Theodolit), volume (takaran),
• Waktu: detik, menit, dan jam (stopwatch), hari, minggu, bulan, tahun, abad, ……….(kalender)
• Materi: mg, g, kg,…(neraca)• Energi: erg, joule, kalori,…(Power meter)• Suhu:derajat C (thermometer)• Kelembaban: % (higrometer)• Curah hujan: mm (penakar hujan)
04/18/23 22
Kwantitas Fisis (2) Beserta Alat Ukurnya
• Arus energi (power meter): Watt [Joule/detik]• Arus air (current meter dan luas penampang):
m3/detik, liter/detik• Arus listrik (ampere meter): (Coulomb/detik)• Arus lalu-lintas (counter & stop watch):
kendaraan/menit• Arus migrasi (observasi): individu/bulan• Arus informasi (pulsa meter): bit/detik
04/18/23 23
Year Location Earthquake Max Runup
Number of Deaths
1965 Buru, Molucca M7.5 Thrust 4 71
1967 South Sulawesi M5.8 Thrust -- 58
1968 Central Sulawesi M7.4 Normal 10 200
1969 South Sulawesi M6.9 Thrust -- 64
1977 Sumba M8.0 Normal 15 189
1982 Larantuka M5.9 Thrust -- 13
1992 Flores M7.5 Thrust 26 2100
1994 Banyuangi M6.8 Thrust 14 208
1996 Central Sulawesi M7.7 Thrust 5 8
1996 Biak, Irianjaya M8.0 Thrust 7 160
2004 Aceh M9.0 Thrust 10 95000 ?
Contoh rekaman Kejadian Bencana Tsunami Disaster Akibat Gempa
04/18/23 24
Tsunami Model-1
04/18/23 25
Tsunami Model-2