Download - PMMC CPhI SEA 2016
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
1/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 1
CPhI SEA 2016
PMMCdai ly
M E D I A K O M U N I K A S I P E N J U A L & P E M B E L I F A R M A S I
www.pmmc.or.id
CPhI South East Asia 2016MENGHADIRKAN KOMBINASI LIMA PAMERAN SEKALIGUS
SUKSESKAN MUNAS GPFI XV / 2016TRANS HOTEL, 23 - 25 OKTOBER 2016, BANDUNG - JAWA BARAT
Edisi CPhI SEA 2016
Jakarta, PMMC Daily – Pameran yang digelar diJakarta Internaonal Expo, Kemayoran ini dibuka secararesmi oleh Direktur Jenderal Bina Kefarmasian danAlat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Maura LindaSitanggang. Acara ini akan digelar selama ga hari(6-8 April) dan menghadirkan kombinasi lima pameransekaligus.
Maura Linda mengatakan, pameran ini merupakan
peluang bagi para pelaku industri farmasi dan penyediabahan baku obat dari seluruh dunia untuk menjangkaupasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.
“Sejak tahun 2012 kita menjadi tuan rumah pameran,saya melihat sambutannya luar biasa. Ini bisa dimaklumi,mengingat Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia,”
ujarnya saat memberikan sambutan Pembukaan CPhISEA 2016.
Menurutnya, target pasar yang tercapai pada tahun2015 lalu sebesar Rp 62 triliun, diharapkan akanmeningkat di tahun 2016 ini. Peningkatan target inibukan hal yang mustahil, mengingat serapan pasarfarmasi di Indonesia dan negara-negara sekitarnya jugacukup nggi.
“Tentunya serapan pasar farmasi ini harus diikudengan sediaan obat dan bahan baku yang memadai dikalangan pelaku industri farmasi,” katanya.
Christopher Eve, Presiden Direktur PT UBM PameranNiaga Indonesia, mengatakan, CPhI SEA merupakankesempatan untuk berinteraksi dengan para profesonal
Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah gelaran Convenon on PharmaceuycalIngrediants Southeast Asia (CPhI SEA). Tahun 2016 ini merupakan tahun kelima pemeran
niaga terkemuka untuk Asean yang diadakan di Indonesia.
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
2/122 I PMMCDAILY CPhI SEA 2016 Pharma Materials Management Club
CPhI SEA 2016
farmasi global dari seluruh dunia.Pameran ini mencakup semua
aspek perkembangan farmasi, mulaidari bahan baku obat hingga mesin,
kemasan, dan layanan outsourchingpengiriman obat. “Di tahun kelima ini,kami menambahkan Health ingredientsyang fokus pada perpaduan farmasidan pangan fungsional,” katanya.
Pameran niaga yang berlangsungselama ga hari ini akan dilengkapidengan berbagai akvitas seperinnovaon gallery, exhibitor showcase,business matching dan Seminar HiSouth East Asia. Innovaon gallery
menampilkan produk-produk inovaf,termasuk produk-produk daripemenang CPhI Worldwide PharmaAward.
Ketua Umum Gabungan PerusahaanFarmasi Indonesia (GP Farmasi
Indonesia) Johanes Sejonomengatakan, CPhI SEA 2016 bukanhanya menjadi peluang besar bagi parapelaku industri farmasi, namun jugamenjadi ajang transkasi bisnis yangsangat menguntungkan.
Para pelaku industri bisa menjaringpelanggan baru dan menemukan pasaryang jauh lebih besar dari sebelumnya.“Tentu ini peluang yang sangat baikbagi kita pelaku industri farmasi,”ujarnya.
CPhI SEA 2016 memiliki dua pameran
baru, yaitu ICSE (InternaonalContract Service Expo) dan Hi (Healthingredients) South East Asia. ICSEadalah pameran khusus outsource dan contract service. SedangkanHi South Easth Asia 2016 tercatatmempersembahkan pameran khususbahan baku untuk pangan fungsionaldan nutrasekal. (a.kholis/tph)
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
3/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 3
CPhI SEA 2016
... bersambung hal. 4
Jakarta, PMMC daily - Masa
kepengurusan Gabungan Perusahaan
Farmasi Indonesia (GP FarmasiIndonesia) periode 2012 – 2016
tak lama lagi akan segera berakhir.
Rencananya, 23-25 Oktober
mendatang, kepengurusan baru akan
segera dibentuk melalui Musyawarah
Nasional (Munas) yang akan diadakan
di Kota Bandung, Jawa Barat.
Sp p ksip Ms GP
Fmsi Isi skg?
Teddy Iman, salah satu anggota
SC (Stering Commitee) Munas ini
menjelaskan, bahwa sampai saat ini
pania masih terus bekerja. Tim SC
bertugas sebagai m yang menjaring
para calon ketua umum.
Pebentukan m ini adalah
seuai dengan AD/ART GP Farmasi
Indonesia, bahwa enam bulan
sebelum pemilihan, harus sudah
dibentuk m yang akan menjaring
para kandidat yang akan maju sebagai
Ketua Umum GP Farmasi Indonesia.“Tim penjaringan bukan m yang
menentukan calon untuk menjadi
ketua, tapi hanya menjaring saja. Tim
ini sudah dibentuk yang terdiri dari
lima orang,” ujarnya.
Menurut Teddy, sejak dibentuk,
m ini sudah mulai bekerja dan siapmengirimkan formulir ke seluruh
Pengurus Provinsi (Pengprov) GP
Farmasi Indonesia untuk segera
megusulkan nama calon Ketua Umum
yang akan diusung.
Menurut ketentuan AD/ART, calon
yang diusung paling sedikit didukung
oleh ga Pengprov. “Jadi kalau ada
satu nama yang didukung oleh ga
Pengprov, maka dia sudah layak dan
sah jadi calon ketua umum. Kalau
sudah ada nama-nama yang sah kan
kami dari SC enak,” tambahnya.
Jika sudah terjaring nama-nama
calon ketua umum, selanjutnya para
kandidat akan dimintakan kesediaan
nama-nama tersebut untuk “benar-
benar” menjadi calon ketua umum.
Ini penng, mengingat dak semua
nama yang diajukan oleh Pengprov itu
bersedia.
Kesediaan itu akan dituangkan
dalam formulir yang telah disiapkanoleh Tim SC. Formulir yang dikirimkan
itu memiliki batas waktu, agar dak
berlarut-larut.
Menurut Teddy, jika banyak nama
yang muncul untuk jadi kandidat,
namun dak didukung oleh minimal
ga Pengprov, itu akan sulit karenadak memenuhi kualikasi yang
ditentukan.
“Kalau hal ini terjadi, maka
nama-nama ini akan kita kirimkan
ke Pengprov-pengprov untuk
dipersilakan memberi dukungan
kepada nama mana yang akan
didukung,” ujarnya.
Menurut Teddy, proses
pemilihan dalam Munas nannya,
akan menggunakan pola Munas
sebelumnya, yakni melalui vong.
Dan tak tertutup kemungkinan, akan
muncul calon tunggal, jika memang
nannya tak ada yang bersedia untuk
mencalonkan diri.
“Kalau muncul calon tunggal itu
bukan lagi wewenang kami di pania,
tapi itu jadi wilayahnya Presidium.
Kami hanya berwenang menjaring
nama saja,” ujarnya. (a.kholis/tph)
PERSIAPAN PANITIAdan Calon yanG dIGadanG-GadanG
Jg Ms GP Fmsi Isi
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
4/124 I PMMCDAILY CPhI SEA 2016 Pharma Materials Management Club
CPhI SEA 2016
Jakarta, PMMC daily - Isu yangmerebak di kalangan daerah salahsatu nama yang sudah digadang-gadang adalah Tirto Kusnadi, SekjendGP Farmasi Indonesia. Dilihat daripengalamannya, sosok yang satu inimemang tak meragukan lagi. Namundemikian, saat ditanya kesiapannyauntuk menjadi salah satu calon Ketua
Umum GP Farmasi Indonesia, diahanya tersenyum.
Ia berharap, kepengurusan GPFarmasi Indonesia ke depan bisamenjadikan anggotanya lebih baikdari sebelumnya. Owner MersiFarma ini juga berharap, KetuaUmum GP farmasi Indonesia kedepan bisa melihat situasi yangsebenarnya sedang terjadi saat ini.
“Jangan terlalu banyakkekhawaran dan was-was,
tapi harus lebih berani dalammenghadapi persoalan yang saat initerjadi,” ungkapnya.
Harapan ini dak berlebihan,mengingat kondisi masyarakat masihperlu diedukasi lebih baik lagi,terutama soal harga obat. “Sekarangharga obat sudah murah, tapi jugamasih dipersoalkan dan dibilangmahal. Justru yang sering dijadikanpenyebabnya adalah industri farmasinasional. Padahal, perusahaan obatnasional sudah sangat murah harga
obatnya,” ujarnya.Meski demikian, Tirto memaklumi
anggapan masyarakat tersebut.Menurutnya, anggapan ini muncullantaran sebagian besar masyarakat
masih belum tahu. Mereka hanyamelihat produk-produk dariperusahaan farmasi asing atauperusahaan mulnasional.
“Edukasi publik mungkin perlusekali. Namun yang lebih penngadalah pejabat-pejabatnya. Pejabatitu kan banyak dijadikan panutanoleh masyarakat. Tapi kalau
pejabatnya sendiri dak tahu bahwaharga obat produksi perusahaannasional sudah sangat murah, kansusah,” katanya.
Masih ada PR
Nama lain yang muncul sebagaicalon ketua umum adalahKendrariadi Suhanda, Wakil SekjenGP Farmasi Indonesia. Pria yang akfdi berbagai organisasi ini, sudahberedar di kalangan anggota GP
Farmasi Indonesia.Namun, saat dikonrmasi PMMCNews, Kendrariadi menampikinformasi tersebut. “Siapa bilang?Saya dari dulu lebih senang bisaseper sekarang ini. Bisa masukkemana saja dan bisa bergaul denganipa saja,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia hanya mengatakan, dirinyamasih diminta akf di kepaniaanMunas. “Sebagai orang organisasi,Kendrariadi tetap diminta untukterus membantu terlaksananya acara
ini.,” tambahnya.Menurutnya, saat ini industri
farmasi dalam negeri terusmenghadapi tantangan danperubahan zaman. Makanya, ia
berharap, orang yang nannyaterpilih sebagai Ketua Umum GPfarmsi mampu menjawab semuatantangan perubahan. Siap untukmengahadapi perubahan, baik secarainternasional maupun lokal. Diaharus memiliki jaringan yang luas.
“Bukan hanya untuk di dalamnegeri, tapi juga jaringan di luar
negeri, karena negara-negara Aseandan lainnya juga menjadi pasar kita,”ujarnya.
Soal Pekerjaan Rumah (PR) GPfarmasi yng belum rampung saatini, menurutnya, adalah bagaimanabisa merealisasikan dengan baikRoadmap GP Farmasi Indonesiayang telah digagas hingga tahun2025. Harus memiliki strategi yang
jelas untuk bisa mencapai Roadmaptersebut.
“Seper yang dikatakan ibu Linda,bahwa saat ini di Indonesia masihbelum ada industri bahan baku,dan kita masih impor. Arnya, kamibersama pemerintah harus salingbahu-membahu untuk menghadapiini,” ujarnya.
Ia juga berharap, Ketua Umum GPFarmasi Indonesi periode mendatangharus memiliki komunikasi yang baikdengan regulator atau pemerintah.Jika kemampuan ini dimiliki dandijalankan dengan baik, maka ia
yakin industri farmasi di Indonesiaakan lebih baik ke depannya.Semoga. (a.kholis/tph)
Pi bkmis ii mjwbipms sj. Mt, g
mtk ji t k sgt tgtg p pss pmii.I mgtk, igg st ii, ksip
pi Ms s ckp bik smi bkj g bik.
- TIrTo KuSnadI -
SIAP MENJAWAB TANTANGAN SEBAGAI KETUM
GP FARMASI INDONESIA
4 I PMMCDAILY CPhI SEA 2016 Pharma Materials Management Club
CPhI SEA 2016
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
5/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 5
CPhI SEA 2016
PERGESERAN KEMASAN
DARI GELAS KE PLASTIK
ys S,
PT. Merindo Makmur
CPhI SEA 2016
PMMC News – Jakarta. Saat ini,teknologi packaging terus berkembangseiring dengan makin meningkatnya
kebutuhan pasar. Bahkan, bisnis duniakemasan juga mengalami pergeseran
material dan fungsi pemakaian secarasignikan.
Salah satunya adalah penggunaankemasan berbahan baku gelas(kaca). Kemasan dengan materialgelas, belakangan mulai bergesermenggunakan plask.
Kini, sudah cukup banyakindustri makanan dan minumanyang sebelumnya menggunakankemasan berbahan baku gelas berlihmenggunakan kemasan berbahanbaku plask. Bahkan, dimungkinkanindustri farmasi akan melakukan halyang sama.
Ada beberapa alasan mendasar daritren perganan ini. Menurut YohannesSeono dari PT Merindo Makmur,salah satu alasan perganan ini adalah
karena kemasan berbahan baku gelasdianggap rijit atau merepotkan.
“Untuk aplikasi tertentu, kemasanberbahan baku gelas juga banyakrisikonya. Kemasan gelas itu gampang
pecah kalau terjatuh atau terbentur,”ujarnya.
Alasan lainnya, dari sisi transportasi,kemasan berbahan baku gelas berbiayanggi dibandingkan dengan kemasanplask. Meski dari sisi volume bisadikatakan sama, namun dari sisi berat,kemasan berbahan baku gelas jauhlebih berat dibanding plask.
Meski demikian, Johanesmengatakan, tak semua kemasan bisadigankan dengan kemasan berbahanbaku plsk. Ada beberapa aplikasiyang masih tetap aman dan terjamindengan menggunakan kemasanberbahan baku gelas.
“Misalnya produk-roduk yang sensifterhadap udara, maka kemasannyaharus tetap menggunakan kemasan
gelas,” katanya.Menurut Johanes, seaman-amannya
kemasan plask, material ini masihmemiliki pori-pori. Walaupunukurannya sangat kecil, namun bisa
ditembus. Nah, untuk produk-produktertentu, justru kemasan ini bisaberbahaya.
“Tapi yang paling perludiperhitungkan adalah soal harga.Harga kemasan berbahan bakugelas, bisa 20 persen lebih mahaldibandingkan dengan kemasanberbahan baku plask. Ini angka yangcukup signikan,” ungkapnya.
Bagi industri skala besar, selisih20 persen tentu saja sangat menjadiperhaan serius dari sisi keuangan.Hanya saja, kemasan berbhan bakuplask sampai sekarang masihmenyisakan persolan tersendiri,mengingat plask sulit terurai di dalamtanah. (a.kholis/tph)
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
6/126 I PMMCDAILY CPhI SEA 2016 Pharma Materials Management Club
CPhI SEA 2016
Jakarta, PMMC daily - Ketua
Umum PMMC Kendrariadi Suhanda
menyambut baik kebijakan
pemerintah yang membuka peluang
industri bahan baku 100 persen untuk
asing. Sebab jika hal tersebut bisa
direalisasikan Indonesia mendapatkanmanfaat banyak dan dak akan
mengalami ketergantungan yang
besar.
“Kalau
misalnya ada
industri farmasi
di Indonesia
yang membuat
bahan baku jelas
manfaatnya
banyak,ketergantungan
kita nggak akan
sebesar itu. Kalau
100 persen itu
adalah mendorong
animo industri farmasi dari luar untuk
bisa menginvestasikan uangnya di
Indonesia,” kata Kendrariadi di sela
Pameran Niaga Industri Farmasi
Convenon of Pharmaceucal
Ingredients Southeast Asia (CPhl SEA)2016 di JIEXPO, Rabu (6/4).
Lebih lanjut, Kendra menuturkan
untuk kebijakan tersebut sebaiknya
pemerintah juga memperhakan
pangsa pasar Indonesia yang dak
besar atau sekitar 0.6 dari pangsa
pasar dunia. Arnya, lanjut Kendra,
kalau ingin membuat industri bahan
baku di Indonesia penjualannya
jangan hanya diperuntukkan bagi
lokal market.
“Harus bisa memproduksi sebanyakmungkin bukan hanya untuk market
Indonesia tapi dunia. Baru itu
bisa terjadilah untuk ekonomis di
Indonesia. Nah jalannya seper apa,
salah satunya dengan menggandeng
investor dari luar negeri untuk invest
di Indonesia dan dak hanya menjual
produknya di Indonesia melalui
chanel dan networking. Kalau itu
terjadi keuntungan lama-lama akan
ada di pihak Indonesia karena sudahada transport teknologi dan diajari
bagaimana membuat bahan baku
yang baik dan memenuhi standart
internasional,” jelasnya. (ninuk/tph)
KEBIJAKAN PEMERINTAH PERHATIKANPASAR INDONESIA
- KeTua uMuM PMMC KendrarIadI Suhanda -
CPhI SEA 2016
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
7/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 7
CPhI SEA 2016
Jakarta, PMMC daily - CEO PT Tigaka
Distrindo Perkasa (TDP)Thomas
Ricky Harsono menuturkan kebijakan
pemerintah soal peluang industri
100 persen asing sebagai inisiaf
baik. Tetapi sebaiknya, kata Thomas,Indonesia secara umum harus
memberikan oering yang dak bisa
ditolak dan sangat menarik untuk
investor berinvestasi di Indonesia.
“Karena argumentasinya adalah
kalau kita mau buka pabrik bahan
baku di Indonesia sudah dikasih 100
persen, apa untungnya mereka buka
di negeri asing. Sementara mereka
bisa meningkatkan kapasitas produksi
mereka di China,” tuturnya.
Selain itu, sambung Thomas,
tentunya orang-orang Indonesia
yang bekerja di luar harus kembali
dan membantu untuk menghandle
technical . Sehingga bisa belajar dan
melakukan alih teknologi untuk
kedepannya mandiri.
“Kita sempat ternggal sekali
dari Cina dan India, ya itu akibat
dari man power di Indonesia yangkeluar negeri dan dak kembali.
Kedua kesiapan dari kesiapan bahan
pembantu, itu industri kimia kita
juga harus diperkuat, sehingga dak
hanya focusing di oil dan gas tapi
juga di kimia murni. Sedangkan tanpa
yang komperhensif dari hulu ke hilir
yang kuat dak akan visible untuk
membuat pabrik bahan baku di
Indonesia,” jelasnya.
Terkait kebijakan ini, Thomas
mengingatkan bahwa pabrik bahan
baku itu sangat poluf karena
limbahnya sangat beracun. Untuk
itu, katanya, perlu kawasan industri
yang khusus bagi bahan baku farmasi
agar lingkungan Indonesia dak
rusak. Selain berpikir bagaimana
memperbesar pangsa pasar hingga ke
manca negara.
“Ini start yang baik untuk memulai,tapi pemerintah tetap harus
memberikan paket kebijakan yang
komperhensif bagi investor dan
membuat Indonesia bisa sebagai
source low cost produser bahan
baku selain China dan India. Kalau
Indonesia memang mempunyai
keinginan ke arah itu, bukan hanya
kepemilikan dari investor asing
eorts-nya harus lebih mencakup
insenf pajak, importasi dan lainnya.
Sebab itu "challenging" karena pasar
kita mau harga murah dengan kualitas
baik dan investor juga ingin ROI
cepat,” tutup Thomas. (ninuk/tph)
PERLU DIBERIKAN PAKET KOMPREHENSIFYANG TIDAK BISA DITOLAK INVESTOR
Ceo PT TIGaKa dISTrIndo PerKaSa (TdP)THOMAS RICKY HARSONO
Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 7
CPhI SEA 2016
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
8/12
Bc & Mkg ofc
Wisma Tiara Building, 4th Floor Jalan
Raya Pasar Minggu Km 18 No. 17
Jakarta 12510
Telp. (021) 7987683Fax. (021) 7987686
h ofc & Fct
Jalan Raya Pelabuhan Km. 18
Cikembar Sukabumi - Jawa Barat
Telp. (0266) 321877
Fax. (0266) 321878Email : [email protected]
PT MERSIFARMA TIRMAKU MERCUSANA
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
9/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 9
CPhI SEA 2016
Jakarta, PMMC daily - Sejalan denganroadmap Kementerian Kesehatan(Kemenkes), PT. Kimia Farma Tbkmelakukan pengembangan bahan
baku obat, salah satunya adalahmengembangkan garam farmasi diIndonesia. Hal tersebut dilakukanuntuk menjawab keprihananatas fakta bahwa Indonesia masihmelakukan impor bahan baku hingga95 persen.
Demikian General Manager PT.Kimia Farma Tbk Agung Kisworokeka dikonrmasi terkaitpengembangan garam farmasi dalamPameran Niaga Industri FarmasiConvenon of PharmaceucalIngredients South East Asia (CPhl SEA)2016 di JIEXPO, Rabu (6/4).
"Untuk program Kemenkes ini,PT. Kimia Farma Tbk memang sejakawal terlibat. Dan bila dibandingkandengan negara lain yang sudahmemproduksi bahan baku obat, kitasudah jauh kenggalan. Bayangkanbahan baku yang beredar di Indonesiaini ada sekitar 1200-an dengankomposisi 841 nya itu bahan akf dansisanya bahan pembantu. Jadi dalampengembangan bahan baku ini kitamengusulkan yang dikembangkan
adalah yang kita memiliki bahandasarnya di Indonesia. Salah satunyaya garam farmasi. Ironi kan kalaugaram aja sampai impor, bukankarena nggak mampu. Orang-orangIndonesia itu pintar-pintar, bisalah
membuat garam kualitas farmasi, kancuma masalah di kemurnian," jelasAgung Kisworo.
Apalagi, sambung Agung, manfaat
garam farmasi ini bukan hanyasebagai bahan pembantu. Lebih dariitu, garam farmasi juga digunakanuntuk industri obat terutama infus.
"Karena itu derajat kualitasnyaadalah garam farmasi kualitas infus.Kalau di luar negeri kan kualitas infusitu paling nggi. Dan garam farmasiini sudah memenuhi syarat kimia dansika, juga termasuk lulus uji biologi,uji endoktosin atau pyrogen.
Saat ini, Agung menjelaskankebutuhan garam farmasi Indonesiamencapai 6000 Ton per bulanberdasarkan data PT Garam.Sementara pengembangan garamfarmasi yang dilakukan Kimia Farma,saat ini baru bisa memenuhi sepergadari kebutuhan.
"Untuk memenuhi kebutuhangaram farmasi kita akan melakukanpembangunan tahap kedua. Kitabangun pabrik dalam waktu satusetengah tahun, dengan standartpabrik sesuai GMP Bahan baku(CPBBAOB), sehingga kualitas GaramFarmasi yang dihasilkan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan,terutama sesuai syarat yang dimintakonsumen. Kualitas harus nggikarena kita kan harus bersaingdengan produk import," katanya.
Lantas ditanya, bagaimana dengan
harga yang diberlakukan untukpenjualan garam farmasi produksidalam negeri apakah bisa bersaingdengan impor?
Agung mengatakan denganteknologi yang dipakai karyaIndonesia, dimana peralatan-peralatan yang dipakai buatandalam negeri dan esiensi-esiensiyang dilakukan serta dukunganpemerintah, garam farmasi akandijual dengan harga di bawah hargagaram farmasi impor.
"Kita upayakan akan beradadi bawah harga import. asalkankapasitas full produksi nggaksetengah-tengah dan juga denganharapan pasar kita di lindungipemerintah. Meski Saat ini standingbuyer garam farmasi ini sudah banyak," tuturnya.
Sementara itu, Dirjen BinaKefarmasian dan Alat KesehatanKementerian Kesehatan RepublikIndonesia Maura Linda Sitanggangmenuturkan melahirkan bahanbaku sendiri dan menghasilkan jenisproduk sendiri merupakan bagian darikebijakan ekonomi XI. Terkait hal ini,Linda menuturkan tanggungjawabuntuk mengembangkan kemandirian
bahan baku dak hanya dibebankanpada Kemenkes tapi juga 8kementerian lembaga lainnya untukbersinergi. (ninuk/tph)
GARAM FARMASI
ProduKSI PT. KIMIa FarMa TBK
ADVETORIAL
AGUNG KISWOROGENERAL MANAGER PT. KIMIA FARMA, TBK
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
10/1210 I PMMCDAILY CPhI SEA 2016 Pharma Materials Management Club
CPhI SEA 2016
CPhI SEA23 - 25 2016
Jakarto
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
11/12Pharma Materials Management Club PMMCDAILY CPhI SEA 2016 I 11
CPhI SEA 2016
CPhI SEA23 - 25 2016
Jakarto
-
8/18/2019 PMMC CPhI SEA 2016
12/12
CPhI SEA 2016