i
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI Kota Madiun
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Putri Marina Mustika Weny
NIM : 112114033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
S k r i p s i
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun
Oleh:
Putri Marina Mustika Weny
NIM: 112114033
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. G. Anto Listianto, M.SA., Akt. Tanggal : 21 Agustus 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
S k r i p s i
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Kopersi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Putri Marina Mustika Weny
NIM: 112114033
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 29 Oktober 2015
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA .............................
Sekretaris Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA ............................
Anggota Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Ak. .............................
Anggota Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA .............................
Anggota Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA .............................
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Dr. Herry Maridjo, M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
“PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 29 Oktober 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan,
Putri Marina Mustika Weny
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiwa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Putri Marina Mustika Weny
NIM : 112114033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun”
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikan saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Yang membuat pernyataan,
Putri Marina Mustika Weny
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat TuhanYang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc.,Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
3. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Drs. G. Anto Listianto, M.SA., Ak. selaku Pembimbing yang telah sabar
membimbing, memberi pengarahan, masukan, dan kritikan yang membangun
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin.
5. Tri Prasetyo, selaku pempinan Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan segenap karyawan
Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang telah banyak membantu
dengan mencarikan data yang dibutuhkan.
6. Orangtua (Mama Weny dan Papa Fredy) serta adik (Windy Dwi P.) penulis
yang terkasih dalam Kristus, terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan
dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.
7. Sahabat-sahabat di madiun (Christardhi Kurniawan, Agus kecut, Yoga,
Randi, Enggrit) dan Saviour Girls (Vita, Melinda, Ninda, Santi, Esther)
penulis yang terkasih dalam Kristus, yang selalu mendampingi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
memberikan semangat penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
8. Seluruh teman-teman satu bimbingan yang telah berkenan untuk membagi
semangat, dan dukungan di dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 Oktober 2015
Putri Marina Mustika Weny
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ..................... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ vi
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
ABSTRAK ........................................................................................................ xiv
ABSTRACT .......................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Koperasi ..................................................................................... 6
1. Pengertian Koperasi .......................................................... 6
2. Tujuan Koperasi ................................................................ 8
3. Fungsi Koperasi ................................................................ 9
4. Prinsip Koperasi ................................................................ 10
5. Jenis Koperasi ................................................................... 13
B. Jumlah Anggota ........................................................................ 14
1. Pengertian Anggota Koperasi ........................................... 14
2. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi ............................. 15
C. Simpanan Koperasi ................................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
1. Pengertian Simpanan Koperasi ......................................... 16
D. Pinjaman Koperasi .................................................................... 17
1. Pengertian Pinjaman ......................................................... 17
E. Modal Koperasi .......................................................................... 18
1. Pengertian Modal .............................................................. 18
2. Pengertian Modal Kerja .................................................... 20
3. Fungsi dan Peran Modal Kerja .......................................... 21
4. Jenis Modal Kerja ............................................................. 22
F. Sisa Hasil Usaha (SHU) ............................................................. 24
1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU) .................................. 24
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) ................................. 25
3. Prinsip-Prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha .................... 27
G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ................... 28
1. Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap SHU ....................... 28
2. Pengaruh Jumlah Simpanan Terhadap SHU ..................... 30
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman Terhadap SHU ...................... 31
4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja Terhadap SHU ................. 31
H. Penelitian Terdahulu .................................................................. 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 35
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 35
C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 35
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 36
E. Data yang Diperlukan ................................................................ 37
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37
G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ............................ 37
H. Teknik Analisis Data ................................................................. 39
1. Mengumpulkan Data ......................................................... 39
2. Menentukan Model Regresi Data Panel ............................ 40
3. Menentukan Metode Regresi Data Panel .......................... 41
4. Menguji Asumsi Klasik dalam Regresi ............................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Menganalisa Persamaan Regresi Data Panel ..................... 45
6. Menguji Koefisien Determinasi (R2) ................................ 46
7. Menguji Hipotesis ............................................................. 46
BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI ................................................ 49
A. Sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia ................. 49
B. Struktur Organisasi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kota Madiun ................................................................ 53
C. Bidang Usaha Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kota Madiun ................................................................ 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 59
A. Pengumpulan Data ..................................................................... 59
B. Penentuan Model Regresi Data Panel ........................................ 61
C. Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel ....................... 62
1. Pengujian Chow ............................................................... 62
2. Pengujian Hausman ........................................................... 62
D. Pengujian Asumsi Klasik dalam Regresi ................................... 63
1. Pengujian Normalitas Model Regresi ............................... 63
2. Pengujian Multikolinieritas ............................................... 64
3. Pengujian Heteroskedastisitas ........................................... 65
4. Pengujian Autokorelasi ..................................................... 65
E. Penentuan Persamaan Regresi Data Panel ................................. 66
F. Perhitungan Koefisien Determinasi (R2) ................................... 67
G. Pengujian Hipotesis ................................................................... 68
1. Pengujian Statistik t (Uji t) ................................................ 68
H. Pembahasan ............................................................................... 70
1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap SHU ........................ 70
2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap SHU ...................... 71
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap SHU ....................... 71
4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap SHU .................. 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Pengaruh Dominan antara Jumlah Anggota, Jumlah
Simpanan, Jumlah Pinjaman, dan Jumlah Modal Kerja
Terhadap SHU ................................................................... 73
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 74
A. Kesimpulan ................................................................................. 74
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 74
C. Saran ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data Perkembangan SHU 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi
Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) .................................................................................. 60
Tabel 5.2 Uji Chow (Uji F) .................................................................... 62
Tabel 5.3 Uji Hausman .......................................................................... 63
Tabel 5.4 Uji Normalitas ....................................................................... 64
Tabel 5.5 Uji Multikolinieritas .............................................................. 65
Tabel 5.6 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 66
Tabel 5.7 Uji Autokorelasi Model Summary .......................................... 67
Tabel 5.8 Analisis Regresi Data Panel ................................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Permodalan Koperasi ......................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, JUMLAH SIMPANAN,
JUMLAH PINJAMAN DAN JUMLAH MODAL KERJA TERHADAP SISA
HASIL USAHA (SHU) Studi Kasus di BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun
Putri Marina Mustika Weny
NIM : 112114033
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui
pengaruh jumlah anggota terhadap SHU, 2) Untuk mengetahui pengaruh jumlah
simpanan terhadap SHU, 3) Untuk mengetahui pengaruh jumlah pinjaman
terhadap SHU, 4) Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja terhadap SHU,
5) Untuk mengetahui yang berpengaruh paling dominan diantara jumlah anggota,
jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil
Usaha (SHU).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi dan observasi. Teknik Analisis data dilakukan
dengan metode regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jumlah anggota berpengaruh
terhadap SHU, 2) Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap SHU, 3) Jumlah
pinjaman tidak berpengaruh terhadap SHU, 4) Jumlah modal kerja tidak
berpengaruh terhadap SHU, 5) Jumlah pinjaman berpengaruh paling dominan
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE NUMBER OF MEMBER, MEMBER’S
SAVINGS, THE LOAN AMOUNT AND THE NUMBER OF MEMBER’S
WORKING CAPITAL ON COOPERATIVE’S PROFITS A Case Study at Cooperative’s of Koperasi Primer Anggota PKPRI
Kota Madiun
Putri Marina Mustika Weny
NIM : 112114033
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this research were as follows: 1) to determine the influence
of the number of member on cooperative‘s profits, 2) to determine the influence of
member’s saving on cooperative’s profits, 3) to determine the influence the loan
amount on cooperative’s profits, 4) to determine the influence of the number of
member’s working capital on cooperative’s profits, 5) to determine the most
dominant variable that influence cooperative’s profits.
This study was a case study. The data collection techniques were
documentation and observation. The data analysis techniques was Pooled
Regression Method.
The result from this research showed that 1) the number of member
affecting net income on cooperative’s profits, 2) the member’s saving does not
affect on cooperative’s profits, 3) the loan amount does not affect on
cooperative’s profits, 4) the number of member’s working capital does not affect
on cooperative’s profits, 5) the loan amount is the dominant factor that influence
cooperative’s profits.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ekonomi masyarakat saat ini, koperasi terbukti masih
diperlukan terutama dalam rangka mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil
dan menengah. Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 3, koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila
dan UUD 1945. Berdasarkan bunyi UU No. 25 tahun 1992 pasal 3 dapat
dikatakan bahwa tujuan khusus dari koperasi adalah mensejahterakan dan
memajukan ekonomi anggota.
Menurut Munkner (2011: 125), koperasi adalah organisasi yang bukan
mengejar keuntungan dari modal yang ditanamkan, koperasi adalah organisasi
yang bekerja dengan modal, namun bukan untuk modal, organisasi yang
mengenyampingkan modal sebagai sumber kekuasaan.
Sekalipun koperasi tidak mengejar keuntungan, koperasi diharapkan untuk
memperoleh keuntungan yang layak, sehingga koperasi mampu memperkuat dan
mengembangkan kemampuan usahanya. Koperasi tidak menggunakan istilah
keuntungan untuk menunjukkan selisih antara penghasilan yang diterima selama
periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penghasilan. Selisih tersebut dikenal sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) atas dasar
besarnya jasa anggota yang diberikan kepada koperasi. Menurut Taman (2012),
dalam mencapai tujuan tersebut koperasi seringkali menghadapi kendala antara
lain: pertama, masalah yang muncul dari segi jumlah anggota. Pertumbuhan
jumlah anggota dalam koperasi berjalan sangat lambat. Hal ini disebabkan karena
kurangnya partisipasi anggota terhadap informasi dalam koperasi, sehingga
koperasi masih sangat kesulitan untuk berkembang. Kedua, masalah munculnya
dari segi simpanan. Terbatasnya modal yang ada dalam koperasi menyebabkan
sulitnya mengembangkan unit-unit usaha yang diharapkan mampu meningkatkan
kesejahteraan anggota. Ketiga, masalah dari pemberian pinjaman. Pemberian
pinjaman terbatas karena modal yang juga terbatas. Selain itu, pemanfaatan
modal yang kurang baik juga dapat menghambat peningkatan SHU koperasi.
Keempat, dari segi modal kerja yang kurang efisien. Modal kerja merupakan
modal yang selalu berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan
menghasilkan pendapatan bagi koperasi. Apabila modal kerja tidak efisien, maka
akan berdampak pada pendapatan yang akan diterima koperasi.
Keterlibatan anggota dalam kegiatan-kegiatan koperasi dan komitmen para
anggota terhadap koperasi akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
koperasi. Anggota yang memiliki jasa besar dalam usaha koperasi akan
meningkatkan SHU pada koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, masalah dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)?
2. Apakah jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)?
3. Apakah jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)?
4. Apakah jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)?
5. Diantara jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah
modal kerja manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil
Usaha (SHU)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5. Untuk mengetahui yang berpengaruh paling dominan diantara jumlah
anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Koperasi
Hasil penelitian dapat memberikan masukan dalam meningkatkan keaktifan
anggota, kontribusi modal serta meningkatkan modal kerja koperasi agar
tercapainya tujuan koperasi.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang koperasi dan dapat
mengaplikasikan teori selama di bangku kuliah dan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian dapat diharapkan menambah pengetahuan dan menambah
referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma tentang koperasi.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang menjadi dasar pengolahan data
yaitu: pengertian koperasi, anggota, simpanan, pinjaman, modal kerja,
sisa hasil usaha, kerangka berpikir, dan tinjauan penelitan sebelumnya.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, tempat penelitian, subjek dan
objek penelitian, data pokok yang diperlukan, variabel dan pengukuran
teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Koperasi
Bab ini menguraikan mengenai perkembangan koperasi, dan laporan
keuangan koperasi mengenai gambaran umum koperasi
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menyajikan analisis data untuk menentukan apakah ada
pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan
jumlah modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU), dan manakah
variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap SHU.
Bab VI Penutup
Bab terakhir dalam penulisan skripsi menyajikan kesimpulan
berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, keterbatas penelitian,
dan saran-saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah Cooperation atau Cooperative yang berarti
bekerjasama. Maksud dari kerjasama disini adalah ikut serta beberapa orang
untuk bekerja sendiri-sendiri dengan maksud tujuan yang sukar dicapai
apabila mereka bekerja sendiri-sendiri. Koperasi secara etimologis terdiri
dari dua suku kata yaitu Co dan Operation yang artinyakerjasama dalam
mencapai suatu tujuan (H.Budi, 2005: 1)
Sebagai ilustrasi, untuk memberikan wawasan yang luas menyangkut
definisi badan usaha koperasi Abrahamson (1975: 2-5), menyatakan bahwa:
”Badan usaha koperasi dimiliki oleh anggota, yang merupakan pemakai
jasa(users). Fakta ini membedakan koperasi dari badan usaha
(perusahaan) bentuk lain yang pemiliknya, pada dasarnya adalah para
penanam modalnya (investor).”
Dari definisi ini, Abrahamson menarik kesimpulan penting :
“Fakta bahwa orang-orang membentuk koperasi ialah untuk memenuhi
kebutuhannya akan pelayanan, yang sebagian besar dinyatakan dalam
tujuan-tujuannya, bagaimana koperasi itu diawasi, dibiayai, dan
dioperasikan serta bagaimana Sisa Hasil Usaha (SHU)
didistribusikan.Tingkat keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuan-
tujuannya, menjelaskan alasan keunggulan koperasi bagi anggota
pengguna jasa (member-user) untuk menjadi pelanggannya, daripada
menjadi pemilik perusahaan yang berorientasi pada penanaman modal.”
(Abrahamson, 1976 :4)
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Koperasi merupakan badan usaha yang khas karena koperasi berfungsi
sebagai wahana untuk mengatasi berbagai permasalahan ekonomi secara
bersama-sama. Koperasi merupakan gerakan bersama untuk menolong diri
sendiri dan bertumpu pada kekuatan bersama. Meskipun demikian, gerakan
koperasi tidak hanya terbatas pada kegiatan ekonomi semata-mata (Harsoyo,
2006: 150).
M. Hatta menyatakan, “Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.
Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa
kepada kawan berdasarkan “seorang buat semua dan semua buat
seorang”.Koperasi pada umumnya lebih mengutamakan kemakmuran dari
anggota khususnya masyarakat, bukan kemakmuran dari perseorangan (Sitio
dan Haloman, 2001).
Menurut Munkner (2011: 125), koperasi adalah organisasi yang bukan
mengejar keuntungan dari modal yang ditanamkan, koperasi adalah
organisasi yang bekerja dengan modal, namun bukan untuk modal,
organisasi yang mengenyampingkan modal sebagai sumber kekuasaan.
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal (1), koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Menurut SAK (2007: 7) yang dikutip oleh Ferline ,dkk (2013), koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan
sumber daya ekonomi para anggota atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan
kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya
dan masyarakat daerah pada umumnya.
Menurut International Cooperative Alliance (ICA), koperasi adalah
kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan
sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi
anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan saling membantu antara
satu dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut
harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi (Suwandi, 1985: 12).
2. Tujuan Koperasi
Koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial harus tunduk pada
hukum, hukum ekonomi dan efisiensi serta perlu mengutamakan
peningkatan kualitas masyarakat. Oleh karena itu perlu diingat bahwa
koperasi mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan utama dan tujuan antara.
Tujuan antara adalah tujuan ekonomis dan tujuan utama adalah peningkatan
kualitas hidup masyarakat baik anggota koperasi maupun masyarakat
lingkungan kerja koperasi tersebut (Harsoyo, 2006: 38).
Menurut Munkner (2011: 26) tujuan khusus dari koperasi yaitu untuk
mensejahterakan masyarakat/ memajukan kepentingan ekonomi para
anggotanya (promosi anggota) merupakan ciri utama yang karakteristik dari
bentuk organisasi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
bagiankeduapasal (3), koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
3. Fungsi Koperasi
Sebagai badan usaha, koperasi memiliki fungsi dan peran sebagai
berikut (Baswir, 1997: 79-80):
1. Menumbuhkan motif berusaha yang lebih berperikemanusiaan.
2. Mengembangkan metode pembagian sisa hasil usaha yang lebih adil.
3. Memerangi monopoli dan bentuk-bentuk konsentrasi modal lainnya.
4. Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah.
5. Meningkatkan penghasilan angota-anggotanya.
6. Mendorong terwujudnya suatu tatanan sosial yang manusiawi, yang
tidak dibangun atas hubungan-hubungan kebendaan melainkan atas rasa
persaudaraan dan kekeluargaan.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pasal (4), fungsi dan
peran koperasi adalah :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya serta masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional koperasi dengan soko gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip Koperasi
Menurut Kongres AKI (Aliansi Koperasi Internasional), “Prinsip-prinsip
koperasi adalah pedoman-pedoman yang menuntun koperasi-koperasi
menerapkan nilai-nilai dalam praktek kehidupannya”. Kongres AKI (Aliansi
Koperasi Internasional) menetapkan tujuh prisip koperasi yang diterima
secara umum, yaitu (Munker, 2011: 180-184):
a. Keanggotaan secara sukarela dan terbuka.
Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua
orang yang mampu memanfaatkan pelayanan-pelayanannya dan
bersedia menerima tanggungjawab keanggotaannya, tanpa diskriminasi
gender, sosial, ras, politik atau religius.
b. Pengawasan oleh anggota secara demokratis.
Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh para
anggotanya, yang berpartisipasi secara aktif dalam menetapkan
kebijakanya dan membuat keputusan.Laki-laki dan perempuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menjabat sebagai wakil-wakil terpilih bertanggungjawab kepada
anggota. Pada koperasi-koperasi primer para anggota memiliki hak
suara yang sama(satu anggota, satu suara) dan koperasi-koperasi pada
tingkat lain diorganisasikan juga secara demokratis.
c. Partisipasi ekonomi para anggota.
Para anggota memberikan kontribusi yangsama terhadapmodal
koperasi dan mengawasinya secara demokratis. Para anggota membagi
kelebihan-kelebihan hasil usaha untuk tujuan-tujuan berikut:
mengembangkan perusahaan koperasi, dengan membentuk cadangan,
sekurang-kurangnya sebagian daripadanya tidak dibagikan, memberi
manfaat kepada para anggota sebanding dengan transaksi-transaksi yang
dilakukannya dengan koperasi, dan mendukung kegiatan-kegiatan lain
yang disetujui oleh anggota.
d. Otonomi dan independensi.
Koperasi adalah organisasi otonom yang diawasi oleh para
anggotanya untuk menolong dirinya sendiri. Jika koperasi-koperasi itu
menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi lain, termasuk
pemerintah, atau memupuk modal dari sumber-sumber dana ekstern,
maka hal itu dilakukan dengan ketentuan menjamin pengawasan secara
demokratis oleh para anggotanya dan menjaga otonomi koperasi.
e. Pendidikan, pelatihan dan informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
para anggotanya, wakil-wakil terpilih, manajer dan karyawan sehingga
mereka dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan koperasinya
secara efektif.Mereka menginformasikan masyarakat luas terutama
orang muda dan pemimpin-pemimpin masyarakat mengenai hakikat dan
manfaat kerjasama.
f. Kerjasama antar koperasi
Koperasi melayani anggotanya sangat efektif dan memperkuat
gerakan koperasi melalui kerjasama koperasi tingkat lokal, nasional,
kawasan dan internasional.
g. Kepedulian terhadap masyarakat
Koperasi bekerja untuk kepentingan pembangunan masyarakat
secara berkelanjutan melalui kebijakan yang disetujui oleh para
anggotanya.
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 5, koperasi
melaksanakan Prinsip koperasi yang meliputi :
a. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukansecara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
e. Kemandirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
f. Pendidikan perkoperasian.
g. Kerja sama antar koperasi.
Prinsip koperasi menjadi sumber inspirasi dan menjiwai secara
keseluruhan organisasi dan kegiatan usahanya koperasi sesuai dengan
maksud dan tujuan pendiriannya.
5. Jenis Koperasi
Jenis koperasi yang dikemukakan Anoraga (1993: 18) yang dikutip oleh
Ferline, dkk (2013), dalam buku “Dinamika Koperasi”, dibagi menjadi 5
jenis yaitu :
a. Koperasi Konsumsi
Barang konsumsi adalah barang kebutuhan sehari-hari,
misalnya barang pangan, barang sandang dan barang pembantu
keperluan sehari-hari. Tujuan koperasi adalah agar para anggotanya
dapat membeli barang-barang dengan mutu yang baik dan harga yang
layak.
b. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi menerima simpanan-simpanan dan deposito dari para
anggotanya serta memberikan pinjaman bagi anggotanya yang sama.
c. Koperasi Produksi
Koperasi produksi sebagai suatu badan usaha yang dimiliki
oleh para karyawan/pekerjanya (koperasi produsen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Koperasi Jasa
Koperasi jasa diorganisir untuk dapat melayani para
anggotanya dengan pelayanan yang lebih meningkat, seperti asuransi,
kredit, telepon, dan lain-lain.
e. Koperasi Serba Usaha
Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang menyelenggarakan
usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan
ekonomi para anggotanya.
B. Jumlah Anggota
1. Pengertian Anggota Koperasi
Koperasi dapat berkembang apabila badan usaha koperasi memiliki
kesadaran anggota untuk berkoperasi yang tinggi. Tanpa adanya anggota,
koperasi akan sulit berkembang dalam kegiatan usaha. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ropke (2000: 45):
“Tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas rendahnya atau
menurunnya efisiensi dan efektivitas anggota dalam rangka mencapai
kinerja koperasi akan lebih besar.”
Menurut Baswir (2012) yang dikutip oleh Bayu, dkk (2014), anggota
koperasi adalah individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi
tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota
koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk simpanan pokok dan
simpanan wajib koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992 pasal 17 ayat (1)
menyatakan bahwa anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus
pengguna jasa koperasi. Disini dapat disimpulkan bahwa anggota dapat
memiliki dan memanfaatkan ekonomi yang disediakan dan sesuai dengan
modal yang disetor anggota ke koperasi. Sehingga koperasi dapat dikatakan
berkembang tidaknya ditentukan dari para anggotanya.
2. Hak dan Kewajiban Anggota Koperasi
Kewajiban dari setiap anggota koperasi yang tercantum dalam ketentuan
Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 20 ayat (1), sebagai berikut :
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
Koperasi.
c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Adapun hak dari setiap anggota koperasi seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang No.25 tahun 1992 pasal 20 ayat (2) yaitu:
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat
Anggota.
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi pengurus atau pengawas.
c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran
dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat
anggota baik diminta atau tidak diminta.
e. Memanfaatkan koperasi dan mendapatkan pelayanan yang sama antara
sesama anggota.
f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
ketentuan dalam anggaran dasar.
C. Jumlah Simpanan
1. Pengertian Simpanan
Menurut IAI (2009: 27-7), yang dikutip oleh Thamrin (2013),
simpanan anggota yang berkarakteristik sebagai ekuitas adalah sejumlah
tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota koperasi atas
kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil sewaktu-waktu sesuai
perjanjian. Simpanan ini tidak menanggung resiko kerugian dan sifatnya
sementara karenanya diakui sebagai kewajiban.
Menurut Sitio dan Halomoan (2001: 84), jumlah simpanan yang ada
dalam koperasi bersumber dari modal sendiri yang terdiri dari:
1. Simpanan pokok
Simpanan pokok yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya,
yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi
pada saat masuk menjadi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Simpanan wajib
Simpanan wajib yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak
harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada periode tertentu.
3. Dana cadangan
Dana cadangan yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari
penyisihan Sisa Hasil Usaha (SHU) dan dicadangkan untuk menutupi
kerugian koperasi bila diperlukan.
4. Donasi
Donasi yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang
disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban
untuk mengendalikannya
D. Pinjaman Koperasi
1. Pengertian Pinjaman
Menurut Winarno dan Ismaya (2003: 289), yang dikutip oleh Thamrin
(2013), pinjaman adalah pemberian sejumlah uang dari suatu pihak (lembaga
keuangan, seseorang atau perusahaan) kepada pihak lain (seseorang atau
perusahaan) yang mewajibkan pinjamannya untuk melunasi dalam jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga yang disepakati bersama.
Menurut Sitio dan Halomoan (2001: 85), pinjaman yang ada dalam
koperasi bersumber dari modal pinjaman yang terdiri dari:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1. Anggota
Anggota yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota
koperasi yang bersangkutan.
2. Koperasi lainnya
Koperasi lainnya yaitu pinjaman dari koperasi lainnya dan/atau
anggotanya yang didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.
3. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya yaitu pinjaman dari bank dan
lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya yaitu dana yang
diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5. Sumber lain yang sah
Sumber lain yang sah yaitu pinjaman yang diperoleh dari bukan
anggota yang dilakukan tanpa melalui penawaran secara umum.
E. Modal Koperasi
1. Pengertian Modal
Dalam melaksanakan dan mengembangkan kegiatan usahanya, koperasi
membutuhkan modal. Tanpa adanya modal, aktivitas usaha tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dijalankan dan tidak tercapainya hasil yang diinginkan. Koperasi dapat
berjalan apabila memiliki modal yang memadai.
Prof. Meiji mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang
modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet. Sedang yang dimaksud
dengan barang-barang modal ialah semua barang yang ada dalam rumah
tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk
pendapatan (Riyanto, 2013: 18).
Sementara itu pengertian tentang modal dijelaskan pula oleh Prof. Polak
yang mendefinisikan modal yang sebagai berikut :
Modal ialah sebagai kekuasaan untuk menggunakan barang-barang
modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit.
Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang
yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di
sebelah debit (Riyanto, 2013: 18).
Jadi modal yang terdapat disebelah debit dari neraca disebut modal
kongkrit dan yang tercatat pada neraca sebelah kredit disebut modal abstrak.
Apabila melihat neraca pada suatu perusahaan akan tampak dua gambaran
modal yaitu neraca dibagian debit menunjukkan modal menurut bentuknya,
sedangkan neraca yang dibagian kredit menunjukkan modal menurut sumber
atau asalnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modal dalam perusahaan
maupun badan usaha koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan
untuk menjalankan usahanya.
Menurut SAK ETAP (2013:71), modal pokok koperasi adalah simpanan
pokok anggota, mirip saham atas nama, tak dapat dipindahtangankan dan
dapat diambil kembali bila anggota keluar dari keanggotaan koperasi.
Ekuitas koperasi atau kekayaan bersih koperasi adalah simpanan pokok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
simpanan lain, pinjaman-pinjaman, penyisihan hasil usaha termasuk
cadangan.
Modal koperasi yang tercantum pada Undang-Undang No.25 tahun
1992 pasal (41) terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dimana
modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan,
dan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lainnya
dan/atau anggotanya, bank dan lembaga, penerbitan obligasi dan surat
hutang lainnya, dan sumber lain yang sah..
2. Pengertian Modal Kerja
Koperasi sama halnya dengan perusahaan, sebagai badan usaha koperasi
tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan modal kerja. Dilihat dari sifatnya,
modal kerja akan berputar terus – menerus di dalam perusahaan. Modal kerja
atau kadang-kadang disebut juga modal kerja kotor, sebenarnya adalah aktiva
lancar yang digunakan dalam operasi perusahaan dan harus selalu ada dalam
perusahaan. Seperti kas, piutang, persediaan dan surat berharga (Ambarwarti,
2010: 112).
Menurut Sitio dan Halomoan (2001:82), modal kerja adalah sejumlah
uang yang tertanam dalam aktiva lancar perusahaan atau yang dipergunakan
untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan, seperti pengadaan
bahan baku, tenaga kerja, pajak, biaya listrik, dan lain-lain. Ditinjau dari sudut
neraca, modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Aktiva
lancar adalah harta perusahaan yang dalam jangka paling lama setahun dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dicairkan menjadi uang kas, seperti deposito jangka pendek, piutang-piutang
dagang, persediaan barang, dan uang kas.
Menurut Gitosudarmo (1999), yang dikutip oleh Taman (2012), modal
kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk
menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode
tertentu.
Menurut Agnes Sawir (2005:129), yang dikutip oleh Rachmawaty (2013),
mengatakan bahwa “Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus
tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.
Menurut Sartono (2010:385), modal kerja diperlukan perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja,
yang pertama gross working capital, adalah keseluruhan aktiva lancar,
sementara pengertian net working capital adalah kelebihan aktiva lancar di
atas utang lancar. Rumus untuk net working capital sebagagi berikut:
3. Fungsi dan Peran Modal Kerja
Modal kerja harus cukup jumlahnya yang artinya harus mampu
membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan sehari-hari, karena dengan
modal yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi
secara efisien dan koperasi tidak mengalami kesulitan keuangan. Menurut S.
Net working capital = (kas + piutang dagang + persediaan)-(utang dagang+akrual)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Munawir (2004: 117), yang dikutip oleh Nurfarhana (2013), modal kerja yang
cukup akan memberikan beberapa keuntungan antara lain:
1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai
dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya.
3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para anggotanya.
4. Memungkinkan bagi koperasi untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan bagi para anggota.
5. Memungkinkan bagi koperasi untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang
dibutuhkan.
Kegiatan usaha dapat dilakukan dengan lancar, apabila koperasi dapat
merencanakan kebutuhan modal kerjanya dengan efektif. Pengelolaan modal
kerja yang rendah akan merugikan serta dapat mengancam kelangsungan
hidup koperasi. Syahyunan (2003), yang dikutip oleh Rachmawaty (2013),
menyatakan bahwa kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan
laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan.
4. Jenis Modal Kerja
Menurut Ambarwarti (2010: 113), jenis-jenis modal kerja digolongkan
menjadi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Modal kerja permanen, adalah modal kerja yang harus ada dalam
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang jadi.
Modal kerja permanen ini dibedakan menjadi :
1. Modal kerja primer, adalah modal kerja minimal yang harus dimiliki
perusahaan agar dapat terus beroperasi.
2. Modal kerja normal, adalah modal kerja yang harus ada dalam
perusahaan agar dapat beroperasi dalam kapasitas normal.
b. Modal kerja variabel, adalah modal kerja yang selalu berubah
proporsional dengan perubahan kapasitas produksi. Modal kerja ini terdiri
dari :
1. Modal kerja musiman, adalah modal kerja yang berubah sesuai
perubahan musim atau permintaan misalnya permintaan yang besar
pada waktu hari raya.
2. Modal kerja siklis, adalahmodal kerja yang berubah akibat fluktuasi
konjungtur.
3. Modal kerja darurat, adalah modal kerja yang berubah sesuai keadaan
yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 1. Mekanisme permodalan koperasi di Indonesia (Sitio dan
Halomoan, 2001:85)
F. Sisa Hasil Usaha (SHU)
1. Pengertian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Menurut IAI (2004: 275) Sisa Hasil Usaha adalah penjumlahan dari
partisipasi neto dan laba atau rugi kotor dengan non anggota, ditambah atau
dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian pajak
penghasilan badan koperasi.
Undang-Undang No.25 tahun 1992 mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU)
dalam pasal 45 mengatakan bahwa:
a. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi merupakan pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
Modal Koperasi
Modal Sendiri : 1. Simpanan Pokok 2. Simpanan Wajib 3. Dana Cadangan 4. Donasi
Modal Luar : 1. Anggota 2. Koperasi 3. Bank 4. Lembaga keuangan nonbank 5. Penerbitan obligasi 6. Sumber lain
Modal Kerja
SHU
Investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Sisa Hasil Usaha (SHU) setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan
kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh
masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi,
sesuai dengan keputusan rapat anggota.
c. Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan
bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) harus dilakukan pada akhir periode
pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai
kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dapat dilakukan karena jenis dan
jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau
anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka Sisa
Hasil Usaha (SHU) tersebut dicatat sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU) belum
dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
Menurut Sitio dan Halomoan (2001:89), acuan dasar untuk membagi Sisa
Hasil Usaha (SHU) adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang menyebutkan
bahwa pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Dengan demikian, Sisa
Hasil Usaha (SHU) koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a. Sisa Hasil Usaha (SHU) atas jasa modal
Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik
ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpanan) tetap diterima
dari koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan Sisa Hasil
Usaha (SHU) pada tahun buku yang bersangkutan.
b. Sisa Hasil Usaha (SHU) atas jasa usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai
pemakai atau pelanggan. Secara umum Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran dasar
atau anggaran rumah tangga koperasi sebagai berikut:
1. Cadangan koperasi
2. Jasa anggota
3. Dana pengurus
4. Dana karyawan
5. Dana pendidikan
6. Dana sosial
7. Dana untuk pembangunan lingkungan
Tentunya tidak semua kompenen di atas harus diadopsi koperasi dalam
membagi Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal ini sangat tergantung dari keputusan
anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.
Perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi
dasar diketahui sebagai berikut (Sitio dan Halomoan,2001:86):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. SHU total koperasi pada satu tahun buku
b. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota
c. Total simpanan seluruh anggota
d. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omset) yang bersumber
dari anggota
e. Jumlah simpanan per anggota
f. Omzet atau volume usaha per anggota
g. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk simpanan anggota
h. Bagian (persentase) Sisa Hasil Usaha (SHU) untuk transaksi usaha
anggota
3. Prinsip – prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Menurut Sitio dan Halomoan (2001:91-92), agar tercermin asas
keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian Sisa Hasil
Usaha(SHU) sebagai berikut :
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi adalah yang bersumber dari
anggota. Pada hakekatnya Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi
kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri.
Sedangkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang bukan berasal dari hasil
transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagi kepada anggota,
melainkan dijadikan sebagai cadangan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota adalah jasa dari modal dan transaksi
usaha yang dilakukan anggota sendiri. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang
diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal
yang diinventasi dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan
koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi Sisa Hasil Usaha
(SHU) untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada
anggota.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota dilakukan secara
transparan. Proses perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) per anggota
dan jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dibagi kepada anggota
harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat
dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya
kepada koperasinya.
4. Sisa Hasil Usaha (SHU) anggota dibayar secara tunai. Sisa Hasil
Usaha (SHU) per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena
dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan
usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.
G. Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis
Koperasi dalam menjalankan usaha membutuhkan kontribusi modal dari
anggota untuk membiayai kegiatan usaha. Berdasarkan tujuan koperasi yaitu
mempromosikan anggota, maka yang diperjuangkan adalah agar anggota dapat
meraih laba yang sebesar-besarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Baswir (1997: 124), bahwa setiap koperasi didirikan
dengan tujuan untuk dapat terus menambah jumlah anggotanya, dengan cara
memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mendukung cita-cita
koperasi untuk mendaftar sebagai anggota. Selain mendukung cita-cita
sebuah koperasi, para calon anggota tentu harus dapat memenuhi syarat-
syarat keanggotaan koperasi sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga koperasi yang bersangkutan.
Namun demikian, tidak berarti bahwa koperasi harus menambah
jumlah anggotanya secara besar-besaran dalam waktu singkat. Penambahan
jumlah anggota harus disesuaikan dengan kemampuan pelayanan koperasi.
Apabila seseorang telah menjadi anggota koperasi, maka anggota tersebut
diharapkan dapat memanfaatkan barang dan jasa yang disediakan oleh
koperasi.
Anggota koperasi merupakan sasaran utama koperasi sebagai
pembeli maupun sebagai penjual sesuai dengan kegiatan usaha koperasi.
Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, maka
semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi. Hal ini sesuai dengan
penelitian Taman (2012), yang menyatakan bahwa aktivitas anggota dalam
melaksanakan kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU, bila
anggota koperasi banyak namun sifatnya pasif tentu saja tetap tidak
berpengaruh terhadap SHU koperasi. Oleh karena itu yang menentukan SHU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
bukanlah jumlah anggota dari segi kuantitas, tetapi lebih kepada aktivitas
anggota koperasi dalam memajukan koperasi. Berdasarkan uraian di atas,
hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU
2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Muljono (2012: 195), bahwa salah satu cara pembentukan
modal pada koperasi adalah dengan melalui simpanan, baik simpanan pokok
maupun simpanan wajib, dana cadangan, hibah, serta modal penyertaan.
Atas simpanan sebagai modal, koperasi berkewajiban memberikan sebagian
keuntungannya dalam bentuk SHU kepada pemiliknya, sedangkan atas
simpanan sebagai pinjaman koperasi berkewajiban memberikan bunga
pinjaman kepada pemilik simpanan. Akibat adanya simpanan anggota, maka
anggota koperasi akan semakin besar perannya dalam kaitannya dengan
kesejahteraan yang diperoleh terutama dari kemanfaatan simpanan dan juga
pembagian SHU yang akan diterimanya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Taman (2012), bahwa simpanan
dalam koperasi digunakan sebagai modal sendiri dan modal pinjaman dari
anggota sehingga koperasi mempunyai kewajiban untuk membayarkan jasa
berupa bunga simpanan (UU Nomor 25 tahun1995). SHU terbentuk dari
bunga pinjaman. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap SHU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha
Pinjaman adalah salah satu produk utama koperasi yang juga
dikonsumsi anggota koperasi sendiri. Menurut Muljono (2012: 126), bahwa
penghasilan pinjaman koperasi yang utama berasal dari bunga pinjaman.
Bunga pinjaman merupakan pendapatan utama koperasi. Penentuan bunga
pinjaman tersebut dikaitkan dengan pertimbangan apakah bunga tersebut
dapat dikembangkan oleh peminjam dan apakah dapat membuat koperasi
berkembang. Penghasilan usaha (PHU) koperasi yang utama berasal dari
bunga yang diterima. Besarnya PHU sangat menentukan berapa SHU yang
didapatkan.
Menurut Taman (2012), bahwa hal ini disebabkan karena semakin
banyak jumlah pinjaman yang diberikan maka semakin banyak bunga yang
diperoleh, sehingga SHU yang diperoleh juga meningkat. Berdasarkan
uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap SHU.
4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha
Menurut Tohar (2000:30), modal kerja koperasi adalah jumlah uang
yang tertanam dalam aktiva lancar koperasi. Masalah modal kerja sangat erat
hubungannya dengan dengan operasi badan usaha sehari-hari. Tersedianya
modal kerja yang cukup sangat penting bagi badan usaha, karena badan
usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhannya dalam pembiayaan operasi
sehari-hari dengan cukup pula. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
adanya dana yang tidak produktif dan sebenarnya merupakan kerugiaan bagi
badan usaha, karena kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih
besar disia-siakan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Taman (2012),
bahwa semakin banyak modal kerja maka koperasi tersebut akan dapat
melakukan berbagai usaha untuk dapat meningkatkan SHU.
Sementara menurut Muljono (2012), bahwa semakin besar modal
kerja maka akan lebih memungkinkan koperasi untuk mencapai SHU yang
diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap SHU.
Secara sistematis kerangka pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai
berikut:
independen dependen
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah ada sebelumnya memuat variabel-variabel yang
berhubungan dengan penelitian dalam skripsi ini dan digunakan sebagai bahan
pertimbangan. Penelitian Taman (2012) menunjukkan bahwa jumlah anggota,
Jumlah anggota
SHU
Jumlah simpanan
Jumlah pinjaman
Jumlah modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi simpan
pinjam di Kabupaten Badung. Variabel jumlah anggota dan jumlah modal kerja
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha,
sedangkan variabel jumlah simpanan dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh.
Variabel jumlah modal kerja berpengaruh dominan terhadap SHU koperasi
simpan pinjam di Kabupaten Badung.
Penelitian Ferline dkk (2013) menunjukkan jumlah anggota, simpanan
anggota dan penjualan berpengaruh secara bersama-sama terhadap peningkatan
Sisa Hasil Usaha (SHU) PKP-RI Provinsi Sumatera Barat. Diantara jumlah
anggota, jumlah simpanan anggota, dan penjualan yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap peningkatan Sisa Hasil Usaha PKP-RI Provinsi Sumatera
Barat adalah simpanan anggota.
Penelitian Vera (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dan menunjukkan
adanya hubungan yang searah antara modal kerja dengan Sisa Hasil Usaha
(SHU).
Penelitian Thamrin (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara simpanan dan pinjaman anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penelitian Eko (2000) menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah simpanan, dan tingkat kesehatan
koperasi selama lima tahun berturut-turut adalah baik dan sehat.
Penelitian Km. Bayu dkk (2014) menunjukkan bahwa modal berpengaruh
positif terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU), volume usaha berpengaruh positif
terhadap Sisa hasil Usaha (SHU), jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha. Modal, volume usaha dan jumlah anggota secara simultan
berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
Penelitian Nurfarhana (2013) menujukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara modal kerja dan laba usaha koperasi pada koperasi serba
usaha sejati mulia Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan berupa studi kasus. Studi kasus
dilakukan di Koperasi BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun sehingga kesimpulan yang
akan diambil hanya berlaku pada Koperasi BUMN/BUMD Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) di Kota Madiun.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) di Kota Madiun.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai bulan April 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pengurus koperasi sebagai sumber informasi
untuk penelitian ini.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti adalah data jumlah anggota, jumlah simpanan
anggota, jumlah pinjaman anggota, dan jumlah modal kerja serta data
tambahan yaitu data perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009: 115). Populasi dari penelitian ini adalah laporan keuangan dan Sisa
Hasil Usaha (SHU) selama lima tahun pada BUMN/BUMD Koperasi
Primer Anggota PKPRI Kota Madiun dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 116). Sampel yang akan digunakan
dalam penelitian yaitu teknik Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2009:
122), Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi
yaitu data jumlah anggota, jumlah simpanan anggota, jumlah pinjaman
anggota, dan Sisa Hasil Usaha (SHU) dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum koperasi meliputi sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI), struktur organisasi, serta usaha koperasi.
2. Data Sisa Hasil Usaha (SHU), jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah
pinjaman serta jumlah modal kerja dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 di Koperasi.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun
elektronik. Dokumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
perkembangan Koperasi.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung dan pencatatan secara sistimatik
terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala
dalam objek penelitian.
G. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi :
a. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi variabel lainnya
yang dalam penelitian ini adalah Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Variabel Independen adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel
dependen. Variabel dalam penelitian ini adalah jumlah anggota, jumlah
simpanan anggota, jumlah pinjaman anggota, dan jumlah modal kerja.
2. Definisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah definisi operasional untuk masing-masing variabel
penelitian :
a. Jumlah Anggota
Jumlah anggota adalah jumlah anggota masing-masing koperasi dalam
kurun waktu 2010 sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan satuan
orang.
b. Jumlah Simpanan Anggota
Jumlah simpanan anggota adalah jumlah simpanan koperasi baik berupa
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua,
simpanan perumahan yang diukur dengan satuan rupiah dalam kurun
waktu 2010 sampai dengan tahun 2014.
c. Jumlah Pinjaman
Jumlah pinjaman merupakan jumlah pinjaman anggota dan jumlah
pinjaman non-anggota yang diberikan oleh masing-masing koperasi
berdasarkan kesepakatan pihak peminjam dengan koperasi dengan
imbalan bunga yang telah ditentukan dalam kurun waktu tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 yang diukur dengan satuan rupiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Modal Kerja
Modal kerja adalah jumlah modal sendiri berupa simpanan pokok,
simpanan wajib, dana cadangan, hibah dan modal luar berupa pinjaman
dari anggota, pinjaman dari bank, modal pinjaman dari koperasi yang
diperlukan oleh masing-masing koperasi dalam rangka memenuhi
kebutuhan usaha koperasi dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 yang diukur dengan satuan rupiah.
e. Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan dikurangi total biaya,
penyusutan dan kewajiban lainnya dalam satu tahun buku masing-masing
koperasi dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2014 yang dikur
dengan satuan rupiah.
H. Teknik Analisis Data
1. Mengumpulkan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dilihat atau disajikan dalam
bentuk angka. Dalam penelitian ini berupa data Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) di Kota Madiun mengenai jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah
pinjaman, dan jumlah modal kerja selama lima tahun dari tahun 2010-2014.
Data tersebut kemudian diolah untuk menjawab permasalahan yang diajukan.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
data panel, yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan pengaruh jumlah
anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Menentukan Model Regresi Data Panel
Data panel merupakan data yang memiliki cross-section dan data
time series. Regresi dengan data panel merupakan regresi dengan data yang
memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Jika setiap cross-section unit
memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai
balanced panel. Sebaliknya jika jumlah observasi berbeda untuk setiap cross-
section unit maka disebut unbalanced panel (Suharjo, 2008).
Menurut Hidayat (2014), dalam metode estimasi model regresi
dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan,
antara lain:
a. Common Effect (CE)
Common Effect (CE) merupakan pendekatan model data panel yang
paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross
section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu,
sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai
kurun waktu. Metode ini dapat menggunakan pendekatan Ordinary Least
Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data
panel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Fixed Effect (FE)
Fixed Effect (FE) merupakan model yang mengasumsikan bahwa
perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya.
Dalam mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik
variabel dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan,
perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial,
dan insentif. Namun, demikan slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi
ini sering disebut teknik Least Square Dummy variable (LSDV).
c. Random Effect (RE)
Random Effect (RE) merupakan model yang mengestimasi data panel
dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar
individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh
error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model
Random Effect yaitu menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini disebut
dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square
(GLS).
3. Menguji Metode Regresi Data Panel
Menurut Hidayat (2014), dalam penelitian ini ada beberapa pengujian
yang akan penulis lakukan yaitu sebagai berikut :
a. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk menentukan model Fixed Effect
(FE) atau Common Effect (CE) yang paling tepat digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mengestimasi data panel. Jika Cross-section lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05, maka model dapat diestimasi dengan Fixed Effect. Jika nilai
Cross-section lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka model dapat
diestimasi dengan Common Effect (CE).
b. Uji Lagrange Multiplier (LM)
Uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah
model Random Effect lebih tepat daripada model Common Effect. Jika nilai
Lagrange Effect (LM) lebih kecil dari nilai Chi Square,maka model dapat
diestimasi dengan Common Effect (CE). Jika nilai Lagrange Effect lebih besar
dari nilai Chi Square, maka model dapat diestimasi dengan Random Effect
(RE).
c. Uji Hausman
Menurut Gujarati (2003) yang dikutip oleh Taman (2012), bahwa uji
hausman dilakukan untuk menguji apakah Fixed Effect Model (FEM) atau
Random Effect Model (REM) yang dipilih yaitu : Apabila nilai Chi Square
statistik pada uji Hausman signifikan, berarti model dapat disetimasi dengan
model Fixed Effect Model (FEM). Apabila nilai Chi Square statistik pada uji
Hausman tidak signifikan, berarti model dapat diestimasi dengan Random
Effect Model (REM) karena nilainya tidak berbeda secara substansi.
Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (t) > jumlah individu
(n), maka menggunakan Fixed Effect Model (FEM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jika data panel yang dimiliki mempunyai jumlah waktu (t) < jumlah individu
(n), maka menggunakan Random Effect Model (REM).
4. Menguji Asumsi Klasik dalam Regresi
Menurut Priyatno (2012: 59-64), bahwa pengujian asumsi klasik
diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan
benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala
multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan
alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best
linier unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak
terdapat multikoliniearitas, dan tidak terdapat autokorelasi
Pengujian asumsi klasik yang akan digunakan adalah :
a. Uji Normalitas Model Regresi
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan teknik Kolmogrov Smirnov. Penerapan pada uji
Kolmogrov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi dibawah 0,05 berarti
data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikansi dengan data
normal baku. Jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal
baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Uji Multikoliniearitas
Multikoliniearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi mensyaratkan tidak
adanya masalah multikolinearitas. Metode pengambilan keputusan yaitu
jika semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka
semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Dalam
kebanyakan penelitian menyebutkan bahwa jika Tolerance > 0,1 dan VIF
< 10 maka tidak terjadi multikoliniearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan
varian dari residual pada model regresi. Model regresi mensyaratkan tidak
adanya masalah heteroskedastisitas. Metode pengambilan keputusan pada
uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser dengan melihat
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat simpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun
menurut runtun waktu. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi dengan menggunakan uji Run Test. Uji Run Test digunakan
untuk melihat apakah data residual bersifat acak atau tidak. Apabila nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
hasil uji run test lebih besar daripada tingkat singnifikansi (α), maka tidak
terdapat masalah autokorelasi. Apabila nilai hasil uji run test lebih kecil
daripada tingkat singnifikansi (α), maka terdapat masalah autokorelasi.
5. Menganalisa Persamaan Regresi Data Panel
Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time
series. Dalam penelitian ini digunakan variabel jumlah anggota dalam satuan
orang, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja memiliki
satuan dalam ribu rupiah. Untuk membantu dalam proses pengolahan data, model
penelitian dibuat dalam bentuk log-linier (Log). Adapun model persamaan yang
digunakan dan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y’ = βo + β1X1it + β2LogX2it +β3LogX3it +β4LogX4it + e
Keterangan :
Y’ = Sisa Hasil Usaha (SHU)
X1 = Jumlah Anggota koperasi
LogX2 = Jumlah Simpanan Anggota
LogX3 = Jumlah Pinjaman Anggota
LogX4 = Jumlah Modal Kerja
β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi
βo = konstanta
i = KPRI BUMN/BUMD
t = periode waktu ke-t
e = error variabel/variabel pengganggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
6. Menguji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Gujarati (2001: 98), koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang
menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel independen
terhadap variabel dependen dari fungsi tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan
cara pengukuran ketepatan suatu garis regresi dengan R2 yaitu angka yang
menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel independen (0
< R2 < 1), dimana semakin mendekati 1 maka semakin dekat pula hubungan
antar variabel independen dengan variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa
model tersebut baik. Jika R2 semakin menjauh angka 1, maka hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen jauh atau tidak erat, atau dengan
kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.
R2 dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut :
7. Menguji Hipotesis
a. Menguji Statistik t (Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya
hubungan dua variabel antara variabel interval atau rasio dengan variabel
interval atau rasio yang melibatkan hubungan lebih dari dua variabel
dengan mengkonstankan variabel yang tidak diukur (Iqbal Hasan,
2004:101).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Prosedur uji statistik adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Ha
a. Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU)
b. Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
c. Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa hasil Usaha
(SHU).
d. Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel
Taraf nyata (α) = 5%
Nilai t tabel dengan derajat bebas (db) = n – 2
tα;n-2 = ... atau tα/2;n-2 = ...
3. Menghitung statistik uji
t0 =.
keterangan :
rp = koefisien korelasi parsial
n = jumlah sampel
m = banyaknya variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Mengambil Keputusan
Ho diterima apabila –t α/2 < to atau to < tα/2
Ho ditolak apabila to > tα/2 atau t0 < -tα/2
5. Menarik kesimpulan
a. Jika Ho1 ditolak, maka jumlah anggota berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU)
b. Jika Ho2 ditolak, maka jumlah simpanan berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU)
c. Jika Ho3 ditolak, maka jumlah pinjaman berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU).
d. Jika Ho4 ditolak, maka jumlah modal kerja berpengaruh
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM KOPERASI
A. Sejarah Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun yang pada
awalnya bernama “KOPERASI PEGAWAI NEGERI KOTA BESAR
MADIUN”, berdiri pada tanggal 2 Desember 1954. Pembentukan koperasi ini
didasarkan atas anjuran pemerintah Pusat dengan surat edaran No. 18/R.1/1954.
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kotamadya Madiun dibentuk oleh beberapa
orang pendiri sebagai berikut :
Ketua :Sdr. Tjiptosoedarmo, Kepala Perekonomian Umum
Madiun.
Wakil Ketua :Sdr. Sardjani, Kepala penerangan Kota Madiun.
Sekretaris I :Sdr. Moeljono, Kepala Pusat Pembukuan Perusahaan-
Perusahaan Pemerintah Kota Besar Madiun.
Sekretaris II :Sdr. Soetrisno, Pegawai Inspeksi Koperasi Kota/Kabupaten
Madiun.
Bendahara I :Sdr. Joeswono Danowinoto, Patih fd. Sekretaris
Karesidenan Madiun.
Bendahara II : Sdr. Soebini, Jururawat RSU Madiun.
Pembantu Umum :Sdr. Hadi Soebroto, Kepala Inspeksi Koperasi
Kota/Kabupaten Madiun.
Pelindung : Bapak residen Madiun.
Penasehat : Bapak Walikota Madiun.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kota Besar Madiun pada tanggal 1
Januari 1955 beranggotakan 103 orang. Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang
pertama diadakan pada tanggal 22 Juli 1956, jumlah anggota 73 koperasi
primer dengan anggota 4.079 orang, sedangkan di tahun 1977 sampai dengan
1978 anggota Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kota Madiun setelah
diadakan penertiban dari 52 Primer tinggal 28 Primer dengan anggota kurang
lebih 2.000 orang.
Badan Hukum pertama diperoleh pada tanggal 25 November 1955
dengan Nomor Daftar No. 1099, sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Selama ini
telah terjadi penggantian yaitu pada tahun 1960 karena dari KPN (Koperasi
Pegawai Negeri) menjadi PKPN (Pusat Koperasi Pegawai Negeri). Pada tahun
1968 berganti lagi karena menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 12
tahun 1967 dan tahun 1978 dalam proses perubahan dalam rangka
penyesuaian dengan EYD dan situasi dan kondisi Koperasi dalam Orde Baru.
Kantor Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Kota Besar Madiun
menempati Kantor Kota Madiun sampai dengan akhir November 1956. Pada
tanggal 1 Desember 1956 pindah ke Jl. Diponegoro 100 A, yang dibeli pada
tanggal 17 November 1956 dari Sdr. Rahardjo. Dalam tahun 1957 gedung ini
menjadi sengketa karena tuntutan Sdr. Karijo Prawiro pada pemiliknya.
Pengurus yang diwakili oleh : Sdr. Tjipsoedarmo, R. Moeljono dan R.
Soenardi yang sebagai pembeli bersama-sama dengan pemiliknya diadili,
dengan tuduhan jual beli barang dalam sengketa. Penjualan dan pembeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dinyatakan bersalah. Penjual membayar denda Rp. 15.000,00. Surat
pencabutan sitaan keluar tertanggal 21 Oktober 1957 No. 1830/Pdt/1957.
Rapat tanggal 7 November 1960 dan tanggal 17 November 1960
memutuskan untuk dibentuk Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN)
Kotamadya Madiun atas dasar Undang-Undang Nomor 79/58 dan PP Nomor
60/59. Berdasarkan Undang- Undang tersebut, nama yang sebelumnya
Kotapraja diubah menjadi Kotamadya maka nama koperasi menjadi Pusat
Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya Madiun.
Dalam bidang usaha Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN)
Kotamadya Madiun mengalami pasang surut sesuai dengan pasang surut dan
perkembangan perekonomian negara. Pada masa berdirinya usaha konsumsi
yang mendapatkan fasilitas dari Pemerintah, karena Badan Hukum yang
pertama keluar bidang Simpan Pinjam, maka diusahakan pula Simpan Pinjam.
Mengingat kebutuhan konsumsi meningkat maka pada taraf permulaan
membuka unit pertokoan dengan menunjuk CV. Purbojo yang dikuasai oleh
Sdr. H. Ikhsan sebagai pelaksananya. Dalam perkembangan selanjutnya toko
dapat diusahakan sendiri di Kantor Jl. Diponegoro No. 100 A. Dalam jaman
berdikari pernah dibuka unit persabunan, namun kemudian setelah jaman
Orde Baru unit tersebut perlahan-lahan berhenti karena persaingan berat
dengan perusahaan lain.
Sehubungan dengan bergantinya Undang-Undang Nomor 12 tahun
1967 menjadi Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 dan perubahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Anggaran Dasar (AD) Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya
Madiun dengan Badan Hukum Nomor 323B/BH/II/12-67 tanggal 18
Desember 1995, maka Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) Kotamadya
Madiun namanya diubah menjadi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(PKPRI) Kotamadya Madiun. Saat ini Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) Kotamadya Madiun memiliki anggota 59 koperasi primer
yang beranggotakan 11.972 anggota perorangan yang terdiri dari unsur
Instansi atau Dinas dengan 19 KPRI yang beranggotakan 3.955 anggota
perorangan, unsur Pendidikan dengan jumlah 29 KPRI yang beranggotakan
4.396 anggota perorangan, dan unsur BUMN/BUMD dengan 11 KPRI yang
beranggotakan 3.621 anggota perorangan.
Sampai dengan penulisan sejarah ini unit yang masih hidup adalah :
1. Unit Kredit Konsumsi (USP-PKPRI).
2. Unit Simpan Pinjam (USP) GKPRI Cabang Kota Madiun.
3. Unit Penyaluran Barang (UPB) GKPRI – PKPRI Kota Madiun.
4. Unit Pertokoan.
5. Unit Pendayagunaan Gedung.
6. Unit Kredit Masyarakat (UKM)
7. Unit Wisma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
B. Stuktur Organisasi Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
Kota Madiun
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan
hubungan antar personel atau antar bagian dalam menyelesaikan tugas
organisasi. Struktur organisasi yang efektif akan menunjang pengelolaan
organisasi dengan efektif pula. Adapun struktur organisasi di Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI PKPRI KOTA MADIUN
Keterangan :
USP : Unit Simpan Pinjam
UPB : Unit Penyaluran Barang
UKM : Unit Kredit Masyarakat
PENGURUS
KEPALA KANTOR
PENGAWAS
PKPRI
RAPAT ANGGOTA
USP USP
CABANG UKM UNIT
PENDAYAGUNAAN GEDUNG
UNIT WISMA
UNIT PERTOKOAN
UPB CABANG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang berwenang untuk
meneruskan masa depan kehidupan koperasi. Rapat anggota diadakan
minimal satu tahun sekali. Rapat anggota bertugas untuk menetapkan :
a. Anggaran dasar,
b. Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi.
c. Pemilihan, pengangkatan serta pemberhentian pengurus dan pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahaan laporan keuangan.
e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya.
e. Pembagiaan Sisa Hasil Usaha (SHU).
f. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2. Pengurus
Pengurus merupakan sekelompok anggota yang dipilih dalam Rapat
Anggota, diberi tugas dan wewenang untuk mengelola dan mengendalikan
kegiatan organisasi, administrasi, dan usaha koperasi. Pengurus bertugas
untuk :
a. Mengelola koperasi dan usahanya.
b. Mengajukan rancangan kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
c. Menyelenggarakan Rapat Anggota.
d. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas.
e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
3. Pengawas
Pengawas merupakan sekelompok anggota yang dipilih dan diangkat
oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota serta memiliki hak dan
kewajiban sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksana kebijakan dan peneglolaan
koperasi.
b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
c. Meneliti catatan yang ada di koperasi.
d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
Berikut ini adalah stuktur kepengurusan yang ada Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) periode tahun 2012 sampai dengan
2015 :
1. Ketua I : Drs. Diran (KPRI Pertaguma)
Wakil Ketua : Drs. Suyanto, MPd. (KPRI Tut Wuri)
Sekretaris I : Sri Wiani, S.H. (KPRI Karya Madya Kencana)
Sekretaris II : Drs. Sukarman, S.Pd.Msi. (KPRI Pertaguma)
Bendahara : Purwoko, S.E. (KPRI Wahana Tirta Artha)
Pleno I : Subandi, S.Ag (KPRI Sumber Bahagia)
Pleno II : HAM. Sujayadi (KPRI Harapan)
2. Badan Pengawas :
Koordinator : HM. Labib Badri, S.Ag. (KPRI Rangga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Anggota : a. Syamsul Hady, S.Sos. (KPRI Karya Praja).
b. H. Soedjito Taathadi (KPRI KOPINKA)
4. Pengelolaan Usaha/Kepala Kantor
Pengelola usaha (Kepala Kantor) merupakan pengelola usaha yang
diangkat oleh pengurus dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola
usaha koperasi serta bertindak untuk dan atas nama pengurus. Pengangkatan
kepala kantor harus mendapatkan persetujuan dalam Rapat Anggota.
Pengelola usaha / kepala kantor bertugas untuk :
a. Melaksanakan kewajiban pengurus dalam pengelolaan usaha koperasi.
b. Mengendalikan, mengkoordinasi semua kegiatan usaha koperasi yang
dilaksanakan oleh karyawan.
c. Melakukan pembagian tugas secara jelas mengenai bidang
pelaksanaannya.
d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan keputusan Rapat Anggota.
Berikut ini adalah struktur karyawan yang ada di Pusat Koperasi
Pegawai Republi Indonesia (PKPRI) periode 2012 sampai dengan 2015:
1. Kepala Kantor : Tri Prasetyo
2. Wakil Kepala Kantor : Gunarsih
3. Adm. Organisasi : Wiratmi Ari Sujatmi
4. Kasir : Eny Idayanti
5. Ekspeditor : Saudi Kapiyanto
6. Unit Toko : Eny Winarni
7. Penjaga/Pesuruh : 1. Nur Buat
2. Chrisbiantoro
8. Unit Wisma : 1. Irkham
2. Adha Junianto
3. Dodik Jatmiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Nizar Aymana
C. Bidang Usaha Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota
Madiun
Pusat Koperasi Peagawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota Madiun
memiliki beberapa unit usaha diantaranya sebagai berikut:
1. Unit Simpan Pinjam dan Layanan Kredit.
a. Unit Simpan Pinjam (USP) untuk anggota KPRI di seluruh Kota
Madiun).
b. Unit Layanan Kredit Perorangan, menerima layanan dari anggota
koperasi maupun calon anggota koperasi dengan jasa 1,5% per bulan
dalam rangka turut berkontibusi memerangi kemiskinan. Layanan ini
sekaligus mewujudkan kepedulian koperasi teerhadap kepentingan atau
kesejahteraan sosial/masyarakat sekitar, atas kelebihan kemampuan yang
ada dalam mencukupi kebutuhan anggota ataupun KPRI.
2. Unit Pertokoan.
Unit pertokoan merupakan penyediaan barang-barang kebutuhan sehari-hari
dengan harga murah dan lengkap terletak di lantai I seluas 162 m2.
3. Unit Pendayagunaan Gedung.
a. Luas gedung kurang lebih 160 m2 pada lantai II, dengan fasilitas sound
system, cyling fan, kursi, meja, cukup untuk 150 orang, dapat digunakan
rapat atau resepsi sederhana, tarif sewa sangat terjangkau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Menyewakan tempat usaha yang terdapat enam ruang dengan ukuran luas
lantai 10,5 m2 hingga 45 m
2. Lokasi strategis dengan tarif sewa Rp
300.000,00/m2 per tahun.
4. Unit Wisma.
a. Tersedia 20 kamar dengan fasilitas 1 big springbed, kamar mandi dalam,
televison, AC/fan, tempat parkir luas, dekat dengan fasilitas umum
(Pemerintah Kota, Stasiun, dan pusat-pusat perbelanjaan).
b. Tarif kamar terjangkau: kamar yang menggunakan fan (standar) Rp
80.000,00 per malam, include tax, kamar VIP dengan tarif Rp 130.000,00
per malam, include tax.
5. Unit Perumahan.
Unit perumahan “NEW CITY” yang berlokasi di Desa Bantengan
Kecamatan Mojopurno sebanyak 3.500 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data diambil hanya pada BUMNN/BUMD Koperasi
Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Kota
Madiun. Data yang diambil oleh peneliti adalah data yang diambil selama lima
tahun yaitu 2010 sampai dengan 2014. Data yang diminta berupa data mengenai
perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU), jumlah anggota masing-masing
koperasi, jumlah simpanan koperasi baik berupa simpanan pokok, simpanan
wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua, simpanan perumahan, jumlah
pinjaman baik berupa pinjaman anggota dan pinjaman non-anggota, dan jumlah
modal kerja yang berupa modal sendiri dan modal pinjaman dari
BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI). Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1.
Berdasarkan tabel 5.1, pengambilan sampel dilakukan menggunakan
metode sampling purposive atau pertimbangan tertentu, sehingga data yang akan
diteliti adalah data yang lengkap. Sampel dengan total populasi 11
BUMN/BUMD koperasi primer anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI), maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
sebanyak 8 koperasi BUMN/BUMD koperasi primer anggota Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI). Jumlah sampel telah dianggap representif
dalam penelitian ini.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.1
Data Perkembangan 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi Primer
Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
No. KPRI Tahun
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah SHU
Anggota Simpanan Pinjaman Modal Kerja
(Orang) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1
Sejahtera
(PT
(Persero)
Distribusi
Madiun)
2010 355 22.955.335 1.522.060.547 3.447.996.753 139.219.132
2011 353 25.157.335 1.841.863.694 3.980.123.432 144.150.194
2012 351 31.344.335 3.326.874.099 4.566.150.778 150.064.175
2013 340 33.420.335 4.095.328.930 5.214.612.518 145.942.651
2014 344 37.518.335 1.437.763.000 1.632.968.830 164.565.509
2 K o p i n k a
(PT INKA)
2010 845 185.526.561 4.342.965.010 12.801.109.365 1.151.349.589
2011 844 441.957.076 5.756.586.550 18.832.577.578 1.216.609.650
2012 950 845.659.194 2.644.592.570 21.334.219.425 1.527.018.550
2013 958 605.381.000 6.535.002.880 24.579.572.505 1.813.012.450
2014 922 533.622.500 6.056.597.852 4.504.168.013 2.275.439.752
3
Kopegtel
Surya
Cendrawasih
(PT Telkom)
2010 103 49.260.711 1.409.871.393 5.822.873.707 173.512.076
2011 109 61.185.496 1.636.037.393 5.353.442.451 240.865.875
2012 100 42.716.455 2.774.685.479 7.468.813.406 243.086.764
2013 99 43.177.250 1.716.088.422 5.341.981.126 233.350.459
2014 92 45.257.250 1.001.547.789 1.212.790.000 189.648.716
4
Harapan (PT
Rajawali
Rejo Agung
Baru)
2010 632 38.443.790 3.002.081.305 5.069.540.358 552.207.017
2011 634 43.632.590 3.888.320.148 6.461.105.309 620.146.800
2012 605 53.509.590 8.691.512.000 7.365.732.111 540.731.352
2013 603 58.783.590 4.142.942.155 8.628.901.110 546.097.350
2014 551 62.109.590 1.020.080.852 1.186.373.389 561.426.983
5
Perum
Perhutani
KPH Lawu
DS(Perum
Perhutani
2010 460 9.578.090 985.679.011 1.989.963.997 314.307.410
2011 462 11.078.090 1.039.717.268 1.833.615.413 310.382.649
2012 446 13.218.890 1.633.711.040 1.897.595.299 364.789.442
2013 442 18.556.890 1.123.939.742 1.507.794.012 343.709.020
2014 420 27.412.890 583.284.127 644.132.173 49.430.393
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Data Perkembangan 5 tahun BUMN/BUMD Koperasi Primer
Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI)
Lanjutan
No. KPRI Tahun
Jumlah
Anggota
(Orang)
Jumlah
Simpanan
(Rp)
Jumlah
Pinjaman
(Rp)
Jumlah
Modal Kerja
(Rp)
SHU
(Rp)
6
Wahana
Tirta Artha
(PDAM
Madiun)
2010 181 35.478.500 348.851.062 388.370.711 18.880.157
2011 179 36.651.785 460.908.088 659.875.176 13.471.623
2012 198 112.814.859 732.619.179 664.298.071 17.244.810
2013 190 113.742.459 498.232.413 701.030.805 16.348.948
2014 195 115.542.459 296.967.898 1.336.314.411 17.775.761
7
Jaya
(Stasiun
KA
Madiun)
2010 178 10.199.863 600.940.585 778.918.269 49.987.690
2011 174 11.501.863 727.648.160 1.767.115.500 75.493.766
2012 170 14.037.863 1.812.543.630 1.711.844.661 74.031.192
2013 171 16.005.863 767.308.780 1.137.801.973 74.252.115
2014 146 17.829.853 377.500.000 6.345.015.100 28.050.563
8
Bina
Sejahtera
(PT POS)
2010 160 164.189.796 673.062.714 5.458.438.370 140.955.104
2011 164 194.832.350 933.962.591 10.144.859.338 195.676.798
2012 153 416.538.564 9.772.520.212 10.049.279.764 218.810.962
2013 157 501.192.431 1.051.297.260 8.391.801.636 195.831.308
2014 154 12.206.270 2.595.420.754 881.525.128 205.917.343
Sumber : Data Sekunder, 2015
B. Penentuan Model Regresi Data Panel
Dalam penelitian ini digunakan regresi data panel. Data panel merupakan
data yang memiliki jumlah cross section dan time series. Data dikumpulkan
dalam suatu rentang waktu terhadap banyak individu.
Ada dua macam data panel yaitu data panel balance dan data panel
unbalance. Data panel balance adalah keadaan dimana unit cross sectional
memiliki jumlah observasi times series yang sama. Data panel unbalance adalah
keadaan dimana unit cross sectional memiliki jumlah observasi time series yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tidak sama. Ada tiga pendekatan dalam membuat regresi data panel yaitu
Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect.
C. Penentuan Metode Estimasi Regresi Data Panel
1. Pengujian Chow (Uji F)
Uji Chow dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana
yang terbaik antara Common Effect (CE) dan Fixed Effect (FE). Hasil
pengujian Chow dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2
Uji Chow (F Test)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai Probabilitas Cross-section F
sebesar 0,0000 < 0,05 sehingga model FE lebih tepat dibandingkan dengan
model CE.
2. Pengujian Hauman
Uji hausman dilakukan untuk memilih model yang terbaik antara Fixed
Effect (FE) dan Random Effect (RE). Hasil pengujian hausman dapat dilihat
pada tabel 5.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.3
Uji Hausman
Sumber : Data Diolah, (2015)
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai probabilitas Cross-section
random sebesar 0,0281 < 0,05 sehingga model FE lebih tepat dibandingkan
dengan model RE.
Berdasarkan dua uji penentuan model, model FE lebih tepat dari pada
model CE dan RE, tanpa harus dilakukan uji selanjutnya yaitu Uji Lagrange
Multiplier (LM).
D. Pengujian Asumsi Klasik dalam Regresi
1. Pengujian Normalitas Model Regresi
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji pengujian normalitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.4
Uji Normalitas dengan One-sample Kolmogrov-Smirnov Test
Berdasarkan hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai Signifikan
0,628 lebih besar dari 0,05, data memiliki distribusi normal.
2. Pengujian Multikolinieritas
Uji multikoliniearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel
independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna. Hasil pengujian multikolinieritas dapat
dilihat pada tabel 5.5 sebagai berikut :
Tabel 5.5
Uji Multikolinieritas
Sumber : Data diolah, (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berdasarkan output di atas, nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka
tidak terjadi masalah multikolinieritas pada model regresi.
3. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan
varian dari residual pada model regresi. Untuk mendeteksi keberadaan
heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser.
Tabel 5.6
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data Diolah (2015)
Berdasarkan output pada tabel 5.6, nilai signifikansi ke empat
variabel independen lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak terjadi
masalah heteroskedatisitas pada model regresi.
4. Pengujian Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual
untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut
runtun waktu. Salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan autokorelasi
dengan menggunakan uji Run-Test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.7
Uji Autokorelasi Run Test
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan
0,149 lebih besar dari 0,05, maka data tidak terjadi masalah autokorelasi.
E. Penentuan Persamaan Regresi Data Panel
Analisis regresi digunakan untuk megukur besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis regresi data panel dapat
dilihat pada tabel 5.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.8
Analisis Regresi Data Panel
Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai persamaan regresi untuk
pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal
kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah :
SHU = 6,380399+0,002465 X1it−0,065884 X2it+0,197899 X3it − 0,035044 X4it
Persamaan tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan uji t.
F. Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji siginifikansi atau
tidaknya hubungan lebih dari dua variabel. Hasil analisis koefisien determinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dapat dilihat pada tabel 5.8. Melalui analisis data yang ditunjukkan, nilai
koefisien R Square lebih besar dari 0 dan mendekati 1 maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah
modal kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) secara bersama-sama adalah
signifikan. Untuk mengetahui besarnya perubahan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang
tidak disebabkan oleh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan
jumlah modal kerja dapat diperoleh dengan perhitungan 1-R2. Nilai R square
(R2) sebesar 0,955684 atau 95,5684%, artinya bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU)
berubah karena adanya pengaruh jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah
pinjaman dan jumlah modal kerja. Sementara itu, sisanya sebesar 1-0,955684=
0,044316 atau 4,4316% dipengaruhi oleh variabel bebas lain, misalnya biaya
bahan baku, tingkat inflasi, dan kebijakan kas kecil dimana variabel-variabel
tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini.
G. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Statistik t (Uji t)
Berdasarkan persamaan model t statistic menunjukkan pengaruh
parsial jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal
kerja terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi di Kota Madiun. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 5.8.
Untuk melakukan uji hipotesis dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
a. Penentuan Ha.
1. Ha1 : Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
2. Ha2 : Jumlah simpanan berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
3. Ha3 : Jumlah pinjaman berpengaruh terhadap Sisa hasil Usaha (SHU).
4. Ha4 : Jumlah modal kerja berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
b. Penentuan taraf nyata (α) dan t tabel.
Taraf nyata (α) = 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi)
df = 40 – 2 = 38, maka besar t tabel adalah 2,02439/-2,02439.
Ho diterima apabila –t α/2 < to atau to < tα/2
Ho ditolak apabila to > tα/2 atau t0 < -tα/2
c. Penghitungan nilai statistik uji (to)
Dari hasil outout di atas terlihat bahwa :
1. Jumlah Anggota : nilai t1 sebesar 2,306114
2. Jumlah Simpanan : nilai t2 sebesar -0,634183
3. Jumlah Pinjaman : nilai t3 sebesar 1,927839
4. Jumlah Modal Kerja : nilai t4 sebesar -0,358186
d. Pengambilan keputusan
1. Jumlah Anggota : Ho1 ditolak, karena t1 > t tabel (2,306114 > 2,02439)
2. Jumlah Simpanan : Ho2 diterima, karena t2 < t tabel (-0,634183<-2,02439)
3. Jumlah Pinjaman : Ho3 diterima, karena t3< t tabel (1,927839 < 2,02439)
4. Jumlah Modal Kerja: Ho4 diterima, karena t4>t tabel (-0,358186 < -
2,02439)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
e. Penarikan kesimpulan.
1. Ho1 ditolak, maka jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil
Usaha (SHU)
2. Ho2 diterima, maka jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU)
3. Ho3 diterima, maka jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU)
4. Ho4 diterima, maka jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa
Hasil Usaha (SHU)
H. Pembahasan
1. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha
Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
koperasi BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Jumlah anggota koperasi
berpengaruh terhadap SHU karena anggota yang tergabung dalam koperasi
merupakan tulang punggung usaha koperasi. Jumlah anggota koperasi yang
banyak akan bermanfaat sebagai tambahan modal yang didapat dari
simpanan pokok, simpanan wajib. Dapat dikatakan bahwa keaktifan anggota
dalam kegiatan koperasi lebih berpengaruh terhadap SHU. Hasil penelitian
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taman (2012), yang
menyatakan bahwa variabel jumlah anggota berpengaruh positif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun, dari hasil analisis
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Km. Bayu
dkk (2014), menunjukkan bahwa jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Pengaruh Jumlah Simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha
Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Ini berarti bahwa semakin kecil nilai
simpanan anggota koperasi maka semakin kecil SHU yang akan diperoleh
koperasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Taman (2012) menunjukkan bahwa jumlah simpanan tidak berpengaruh
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun, tidak sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Thamrin (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara simpanan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU).
3. Pengaruh Jumlah Pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha
Jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI) di kota Madiun. Jumlah Pinjaman tidak berpengaruh
terhadap SHU karena koperasi perlu tambahan modal, simpanan, dan jumlah
anggota. Menurut Taman (2012), bahwa semakin banyak jumlah pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh, sehingga Sisa
Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh juga meningkat. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan yang dilakukan oleh Thamrin (2013) menunjukkan bahwa
pinjaman berpengaruh signifikan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Namun,
hasil analisis penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Taman
(2012) menunjukkan bahwa jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap
Sisa Hasil Usaha (SHU).
4. Pengaruh Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha
Jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (PKPRI). Hasil penelitian ini mendukung pendapat Partomo dan
Rahman (2002: 76) yang dikutip oleh Bayu (2014) yang menyatakan bahwa
perkembangan usaha koperasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana
atau modal yang digunakan. Semakin berkembangnya kegiatan usaha
koperasi, maka semakin besar dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan usaha koperasi. Semakin berkembangnya usaha yang dilakukan
koperasi maka akan memperbesar peluang koperasi dalam menghasilkan
SHU yang maksimal. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Vera (2013) dan Nurfarhana (2013)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara modal kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) dan menunjukkan adanya hubungan yang
searah antara modal kerja dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).
5. Pengaruh Dominan antara Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah
Pinjaman dan Jumlah Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan melihat nilai koefisien
masing-masing variabel yang berpengaruh diperoleh bahwa diantara jumlah
anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja,
variabel jumlah anggota yang paling berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU) BUMN/BUMD Koperasi Primer Anggota Pusat Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Kota Madiun. Jumlah pinjaman merupakan faktor paling
dominan yang berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) karena
penghasilan koperasi berasal dari bunga pinjaman. Semakin banyak jumlah
pinjaman yang diberikan maka semakin banyak bunga yang diperoleh,
sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh juga meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpukan sebagai berikut :
1. Jumlah anggota berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha.
2. Jumlah simpanan tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha.
3. Jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha,
4. Jumlah modal kerja tidak berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usaha.
5. Jumlah pinjaman berpengaruh paling dominan terhadap Sisa Hasil Usaha
(SHU).
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki kelemahan dan keterbatasan yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Data-data keuangan berupa laporan SHU serta jumlah anggota, jumlah
simpanan, pinjaman, modal kerja tidak dapat penulis lampirkan secara
keseluruhan dalam bentuk laporan keuangan yang lengkap karena kebijakan
dari pihak koperasi untuk tidak menyebarluaskan data keuangan koperasi.
2. Penelitian dalam menganalisis jumlah anggota tidak dibedakan antara
perempuan dengan laki-laki. Hasil yang diperoleh adalah hasil secara umum.
3. Data keuangan untuk jumlah simpanan tidak dibedakan antara simpanan
pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan hari tua, simpanan
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
khusus, simpanan perumahan, sedangkan data keuangan untuk menganalisis
jumlah pinjaman tidak dibedakan antara pinjaman anggota dengan pinjaman
non-anggota. Hasil yang diperoleh tidak bisa dijelaskan secara spesifik
bagaimana pengaruh terhadap SHU untuk masing-masing kategori jumlah
simpanan dan jumlah pinjaman tersebut.
4. Data keuangan dalam penelitian ini jumlah modal kerja tidak dibedakan
antara modal sendiri dengan modal pinjaman dari luar. Hasil yang diperoleh
adalah hasil secara umum.
5. Penelitian ini hanya meneliti mengenai jumlah anggota, jumlah simpanan,
jumlah pinjaman, jumlah modal kerja, sedangkan masih banyak faktor lain
yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU), seperti
biaya bahan baku, upah tenaga kerja, perputaran modal kerja, perputaran
piutang, volume usaha yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil
Usaha (SHU).
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
penulis, maka penulis ingin memberikan saran sebagai berikut :
1. Penelitian terhadap variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti dan
mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) belum dapat dilakukan karena
keterbatasan waktu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan variabel bebas lain
yang mampu mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) seperti biaya bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
baku, upah tenaga kerja, perputaran modal kerja, perputaran piutang, volume
usaha yang dapat mempengaruhi perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU).
2. Penelitian ini belum cukup kuat dalam menganalisis jumlah anggota, jumlah
simpanan, jumlah pinjaman, dan jumlah modal kerja yang disebabkan karena
peneliti tidak memperhatikan masing-masing variabel ke dalam beberapa
kategori, serta keterbatasan data yang ada. Sebaiknya dalam penelitian
selanjutnya dapat menelusur lebih rinci dengan memperhatikan masing-
masing variabel ke dalam beberapa kategori, serta melengkapi ketersediaan
data, agar hasil analisis data dapat dijelaskan secara spesifik pengaruh
terhadap SHU untuk masing-masing variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwarti, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.
Boedjioewono, Nugroho.2007. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Eko, Bambang. 2000. Pengaruh Simpan-Pinjam Terhadap Sisa Hasil Usaha dan
Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi (Studi Kasus pada: Credit Union
Karyawan Santo Tarcius, Kodya Dumai Tahun 1995-1999). Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Fadly, Ferdian. 2013. Tutorial Eviews Cara Input Data Panel Alternatif.
http://ferdifadly.blogspot.com/2013/06/tutorial-eviews-cara-input-data-
panel.html. Diakses tanggal 5 Juli 2015
Ferline, Ariesta., dkk. 2013. “Pengaruh Jumlah Anggota dan Simpanan Anggota
Terhadap Peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada PKP-RI (Pusat
Koperasi Pegawai Republik Indonesia) Provinsi Sumatera Barat”. eJurnal.
Sumatera Barat: STKIP PGRI SUMBAR.
Harsoyo, Y., dkk. 2006. Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan. Yogyakarta:
Pustaka Widyatama.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statististik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hidayat, Anwar. 2014. Uji Statistik: Regresi Data Panel.
http://www.statistikian.com/2014/11/regresi-data-panel.html. Diakses
tanggal 11 Juni 2014.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan: Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik.
Km. Bayu, dkk. 2014. “Pengaruh Modal, Volume dan Anggota terhadap Sisa Hasil
Usaha Pada Koperasi Serba Usaha Kecamatan Buleleng”. ejournal. Vol 4.
No 1 Tahun 2014.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Muljono, Djoko. 2012. Buku Pintar strategi Bisnis Koperasi Simpan Pinjam.
Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Munkner, Hans-H. 2011. Membangun UU Koperasi Berdasarkan Prinsip-Prinsip
Koperasi. Reka Desa, Jakarta.
Nurfarhana, Anna. 2013. Pengaruh Modal Kerja dengan Laba Usaha Koperasi pada
Koperasi Serba Usaha Sejati Mulia Jakarta. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI.
Pedoman Penulis Skripsi. 2010. Universitas Sanata Dharma
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktik Analisis Parametrik dan Non Parameterik
dengan SPSS. Gava Media.Yogyakarta.
Ropke, Jochen. 2012. Ekonomi Koperasi: Teori dan Manajemen. Diterjemahkan oleh
Sri Djatnika. Jakarta.
Sartika, Tiktik. 2009. Ekonomi Koperasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sitio, Arifin dan Haloman Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis: (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Alfabeta, Bandung.
Suharjo, Bambang. 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS”. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Supranto. 2004. Statistik Pasar Modal Keuangan dan Perbankan. Rineka Cipta.
Jakarta.
Suryana, Asep dan Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suwandi, Ima. 1985. Koperasi: Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial. Jakarta:
Bhatara Karya Aksara.
Taman, Ni Made. 2012. “Pengaruh Jumlah Anggota, Jumlah Simpanan, Jumlah
Pinjaman, dan Jumlah Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Di Kabupaten Badung Provinsi Bali”.
Jurnal Ekonomi. Bali: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Thamrin, M. 2013. “Pengaruh Simpanan dan Pinjaman Anggota Terhadap Sisa Hasil
Usaha Koperasi Credit Union Pancuran Hidup Pekanbaru”. Pekbis Jurnal.
Vol. 5. No 1, Maret 2013: 64-72.
Tohar, M. 2000. Permodalan dan Pengkreditan Koperasi. Kanisius, Yogyakarta.
Untung, H. Budi. 2005. Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia. Yogyakarta :
Andi, Ed. T.
UU No.25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Rachmawaty, Vera. 2013. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Sisa Hasil Usaha Pada
Pusat Koperasi Polisi Daerah Jawa Barat (PUSKOPPOLDA JABAR.
Skripsi. Jawa Barat: Universitas Pendidikan Indonesia.
Riyanto, Bambang. 2013. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE – Yogyakarta.
Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 1989. Koperasi dan Perekonomian Indonesia.
Jakarta : PT. BinaAksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI