i
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX
SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK
DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh :
Adelheid Yane Nara
071424012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX
SMPK NIRMALA JOPU TENTANG MATERI LISTRIK
DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh :
Adelheid Yane Nara
071424012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Engkau akan mengeluarkan aku dari jaring yang dipasang
orang terhadap aku, sebab Engkaulah tempat
perlindunganku. ( Mazmur, 31 : 5 )
Kupersembahkan dengan segenap hati, teristimewa
Tuhan Yesus kristus
Keluargaku Tercinta
Seorang Kekasih
Sahabat, Almamater dan semua teman-temanku
Terimakasih untuk semua doa, perhatian dan
dukungan serta rasa sayang yang kalian berikan
kepadaku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Adelheid Yane Nara. 2012. „‟Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa Kelas IX
SMPK Nirmala Jopu Tentang Materi Listrik Dinamis dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD‟‟. Skripsi S-1. Yogyakarta.
Pendidikan Fisika. JPMIPA. FKIP. Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan
pemahaman siswa khususnya pada mata pelajaran fisika mengenai materi listrik
dinamis di kelas IX SMPK Nirmala Jopu.
Model pembelajaran kooperatif STAD terdiri dari 5 tahap utama yaitu
:penyajian materi oleh guru, siswa belajar dalam tim yang terdiri dari 4 – 5 orang,
pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan nilai tim. Peneliti
merencanakan penelitian melalui penyusunan perangkat pembelajaran
berdasarkan model pembelajaran. Penelitian ini merupakan gabungan dari
penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa atau tidak,
peneliti membandingkan nilai tes siswa sebelum dilakukan proses pembelajaran
dengan nilai tes siswa sesudah dilakukan proses pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terjadi peningkatan pemahaman
siswa mengenai konsep listrik dinamis, (2) pemahaman siswa setelah proses
pembelajaran masuk dalam kategori paham dan sangat paham.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Adelheid Yane Nara. 2012. „‟ The Increasing Of Understanding Of The
Students, in Class IX SMPK Nirmala Jopu Especially On The Subject Of Physics
About The Subject Matter Of Dynamic Electricity Use By Cooperative Learning
Model Of Type STAD‟‟.Yogyakarta: Physics Education. Departemant of
Mathematics and Scince Education. Faculty of Teacher Trainning and Education.
Sanata Dharma University.
This research was done as an effort to find the increasing of understanding
of the students, especially on the subject of physics about the subject matter of
dynamic electricity in Class IX SMPK Jopu Nirmala.
STAD cooperative learning model consist of four main phases: the
presentation of material by the teacher, students work in teams of 4-5 persons,
giving quizzes, correction score individual and respect the value of the team.
Researchers plan research through set of learning instrument based-on the STAD
cooperative learning model, consist of: questions, quizzes, and lesson plans. This
study is a combination of quantitative and qualitative research.
To find the increasing of understanding of the students or not, the
researchers compared the test scores of students before learning with student test
scores after a learning and teaching process.
The results showed that: (1) an increasing happened in students
understanding about the concept of dynamic electricity after a learning and
teaching process, (2) understanding of the students after a learning and teaching
process is the category of understand and very understand.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan penyertaan-
NYA kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat banyak
bantuan, dukungan serta dorongan semangat dari berbagai pihak yang sangat
berharga bagi penulis. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Romo Dr. Ir. P Wiryono Piyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan IPA.
4. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi.
Terima kasih atas waktu dan dukungan serta bimbingan bapak, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik,
terima kasih telah membimbing penulis dalam studi selama menjadi
mahasiswa.
6. Segenap dosen FKIP Universitas Sanata Dharma, khususnya dosen
pendidikan fisika yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama
penulis mengikuti perkuliahan, serta staff non akademik yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
7. Bapak Fransiskus Kamilus Sare,S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPK
Nirmala Jopu yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh siswa-siswi kelas IX SMPK Nirmala Jopu atas partisipasi dan
kerja samanya.
9. Kedua orang tua ku tercinta, terima kasih atas doa, dukungan dan cinta
yang kalian berikan untukku hingga saya bisa menjadi seperti ini.
i
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Kakakku Rm.Steven, Pr dan Adik – adik ku Sandry, Len, Tian , Fanti sek,
serta seluruh keluarga besarku yang saya tidak bisa sebutkan satu per satu
yang selalu memberikan semangat sampai saat ini, terima kasih
dukungannya.
11. Maun ku tercinta Elphidus Lau, S.Fil, terima kasih atas dukungan selama
ini kepada saya sehingga saya mampu, kuat, dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman satu kelompok bimbingan Usy, Wawan, dan Christin,
terima kasih karena kalian telah berjuang bersamaku sampai kita bisa
menyelesaikan skripsi kita ini, banyak sekali kisah dan pengalaman yang
penulis dapatkan ketika bersama-sama kalian.
13. Teman – teman angkatan 2007, teman-teman angkatan atas, angkatan
bawah, terima kasih atas dukungan kalian semua, baik itu berupa semangat
kebersamaan, waktu, yang telah kalian gunakan untuk mendukung penulis
sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.
14. Adik – adik kos ku, Mirsa, Vera, Grety, Tere, Frida, Siska, Juli, Ana,
April, yang selalu memberikan semangat buat penulis sampai penulis
menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari
pembaca yang membangun serta menunjang kesempurnaan skripsi ini. Penulis
berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak serta menunjang
kemajuan pendidikan di negara ini.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI .................................. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................... v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................. vii
ABSTRACT ........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................. 5
C. Perumusan Masalah ............................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 6
BAB II DASAR TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Fisika ........................................ 7
B. Pembelajaran Konstruktivistik ........................................... 12
C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran .... 18
D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar ......................................... 20
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif ....................... 22
F. Tinjauan Tentang Pembelajaran Metode STAD ................. 28
G. Langkah-langkah Pembelajaran STAD ............................. 29
H. Materi Listrik Dinamis ....................................................... 30
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................... 40
B. Desain Penelitian ................................................................ 42
C. Subyek Penelitian ............................................................... 44
D. Instrumen Penelitian .......................................................... 44
E. Validitas Instrumen ............................................................ 46
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 47
G. Teknik Analisis Data .......................................................... 47
BAB IV DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 49
B. Data Penelitian ................................................................... 51
C. Analisis dan Pembahasan ................................................... 59
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 85
B. Saran ................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif........................... 27
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest................................................................. 53
Tebal 4.2 Daftar Nilai Posttest ............................................................... 57
Tabel 4.3 Perhitungan untuk memperoleh harga “t” .............................. 62
Tabel 4.4 Kriteria Pemahaman Awal Siswa .......................................... 66
Tabel 4.5 Prosentase Pemahaman Awal Siswa ...................................... 67
Tabel 4.6 Kriteria Pemahaman Akhir Siswa .......................................... 68
Tabel 4.7 Prosentase Pemahaman Akhir Siswa ..................................... 69
Tabel 4.8 Variasai Jawaban Siswa Soal Pretest ..................................... 71
Tabel 4.9 Variasi Jawaban Siswa Soal Posttest ..................................... 77
Tabel 5.0 Peningkatan Pemahaman Siswa ............................................. 83
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kisi-Kisi Soal Pretest .............................................................................. 90
Kisi-Kisi Soal Posttest ............................................................................ 91
Soal Pretest .............................................................................................. 92
Jawaban Pretest ....................................................................................... 94
Soal Posttest ............................................................................................ 98
Jawaban Posttest ..................................................................................... 100
SILABUS KELAS XI SEMESTER I ..................................................... 104
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................. 119
Foto-foto aktivitas siswa di dalam kelas ................................................. 127
Surat Keterangan dari Sekolah
Soal dan Jawaban Pretest Siswa
Soal dan Jawaban Posttest Siswa
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini menuntut sumber daya
manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Manusia yang
mampu berkompetisi adalah manusia yang mempunyai keterampilan tinggi,
mempunyai pikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan punya kemauan
bekerjasama yang efektif. Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains
yang mendapat perhatian dari pemerintah. Fisika mempunyai peranan yang
penting dalam pendidikan, karena dengan kita mempelajari fisika dapat
membantu kita dalam kehidupan sehari-hari dan mengerti akan apa yang
terjadi di alam ini. Berdasarkan pengelaman saya dahulu yang pernah belajar
di sekolah SMPK Nirmala Jopu, proses pembelajaran IPA Fisika di SMP
tersebut menunjukan bahwa sebagian besar kami kurang respon dan
cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu dapat ditunjukkan
ketika guru memberikan beberapa pertanyaan awal untuk menggali potensi
awal kami, tetapi kami tidak bisa menjawab dan kami diminta guru untuk
membaca materi terlebih dahulu. Mengingat begitu pentingnya pembelajaran
fisika di sekolah maka perlu ditingkatkan mutu pembelajaran.
Ini terjadi, karena dalam pembelajaran fisika siswa kurang dilibatkan
secara aktif dalam menyelesaikan soal-soal dan monoton saja. Tentunya turut
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. Penyebab rendahnya hasil ulangan
siswa maupun ujian akhir disebabkan oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa)
mencakup faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik berkaitan dengan
kesehatan badan sedangkan faktor psikis berkaitan dengan motivasi,
perasaan, sikap dan emosi. Disisi lain faktor eksternal (faktor yang berasal
dari luar diri siswa) meliputi bahan pengajaran, metode pengajaran, media
pengajaran dan situasi lingkungan belajar. Hal ini menimbulkan kejenuhan
dalam diri siswa untuk belajar dan PBM cenderung berjalan kurang aktif.
rendahnya responsif siswa terhadap pembelajaran Fisika akan berdampak
rendahnya prestasi belajar siswa. Kondisi tersebut harus segara diupayakan
untuk segera mengatasinya. maka faktor utama yang dirasakan sebagai
penyebab rendahnya prestasi yang berarti kurangnya penguasaan materi ajar
siswa dalam kegiatan belajar mengajar fisika adalah guru kurang menerapkan
metode – metode pembelajaran yang menarik. Dengan demikian peran guru
dalam menyediakan dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna
sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru menemukan cara terbaik untuk
menyampaikan bahan ajar, sehingga siswa dapat memahami dan
mengingatnya lebih lama. Disamping itu guru harus menciptakan sistem
sosial dalam lingkungan belajar. Tanggung jawab guru adalah memotivasi
siswa untuk belajar secara kooperatif untuk menyelesaikan masalah yang
muncul saat pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dituntut kreatif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
inovatif menerapkan metode –metode pembelajaran yang lebih disukai siswa
dan dapat meningkatkan keaktifannya.
Masalah utama kurangnya kreatif dalam pembelajaran maka penulis
ingin memberikan alternatif dalam mengatasinya. Sebagai alternatif adalah
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
menjadi pilihan karena pembelajaran ini dirancang untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa, karena kelas dirancang sedemikian rupa
agar terjadi interaksi positif antar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif
siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep - konsep yang
sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah - masalah tersebut
dengan temannya. Pada penelitian ini penulis menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), dimana tipe
STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan
guru pengajar belum pernah menerapkan pembelajaran tipe STAD ini di
SMPK Nirmala Jopu. Disamping itu model pembelajaran kooperatif tipe
STAD tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep
sulit, tetapi sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan interaksi antar
guru dan siswa. Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran dengan
kelompok yang dapat mengaktifkan siswa baik fisik maupun mental sebab
dalam kelompok mereka diharapkan dapat bekerjasama dan berdiskusi untuk
menyampaikan tugas - tugas yang diberikan guru. STAD (Student Teams
Achievement Divisions) terdiri atas lima komponen utama dimana: presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelas, kerja tim, pemberian kuis, skor perbaikan individu, dan penghargaan
tim.
(http://images.sucikorafi.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/S
kZJzwoKCF8AAE@AM7A1/I.rtf?nmid=260703065.
Gagasan utama dari STAD (Student Teams Achievement Divisions)
adalah untuk memotivasi siswa agar dapat saling mendukung dan membantu
satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru.
Model pembelajaran ini melatih siswa dalam melatih siswa dalam menjalin
kerjasama sehingga dalam penguasaan materi pelajaran memperoleh
pemahaman yang sama. Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
berpandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi
aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial, dan
menerima keragaman dalam lingkungan satu kelompok belajar sehingga
dapat menumbuhkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran, dengan
timbulnya minat belajar akan tertanam dengan baik pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di batasi
sebagai berikut”
1. Materi yang digunakan Listrik Dinamis
2. Subyek yang di gunakan dalam penelitian ini siswa kelas IX
3. Metode yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan metode
STAD (Student Teams Achievement Divisions)
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas masalah dapat di
rumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik Dinamis?
2. Bagaimanakah pemahaman akhir siswa mengeni materi Listrik Dinamis?
3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan metode
STAD (Student Teams Achievement Divisions)?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai materi Listrik
Dinamis
2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa mengenai materi listrik
dinamis
3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan
metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
Dengan selesainya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat digunakan
untuk:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para guru fisika
sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan
pada pembelajaran fisika dalam proses meningkatkan hasil belajar
fisika dan mutu proses belajar dan pembelajaran di sekolah.
2. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih aktif,
dinamis, kooperatif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi
Listrik dinamis.
3. Menambah pengalaman praktek peneliti khususnya tentang hasil
belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode STAD (Student
Teams Achievement Divisions) untuk mengembangkan kemampuan
dalam melaksanakan pembelajaran dengan baik dan kemampuan
memecahkan permasalahan pembelajaran yang ditemui disekolah dan
sebagai bekal dan pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru dimasa
mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
DASAR TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Fisika
Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang
mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari
dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk
dari prose belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu
untuk learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna
pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak
siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan
dan tindakan atau perbuatan.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi
berdasarkan adanya rangsangan dan respon, rangsangan tersebut berasal dari
luar kemudian direspon. Tidak hanya perubahan pada tingkah laku saja tetapi
juga dapat berupa keterampilan, dan pengetahuan pada individu.
Dari definisi di atas diartikan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri individu yang
belajar, baik aktual maupun potensial
b. Perubahan tersebut berupa perubahan yang berlaku dalam waktu yang
relatif lama
c. Perubahan karena adanya usaha dari pribadi itu sendiri
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Mulyasa (2002 :118) mengatakan bahwa :“Keefektifan pembelajaran
dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan ajar dan aspek
lain dalam hal ini masyarakat yang berkenaan dengan situasi pembelajaran”.
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi seorang
mengalami proses belajar kalau ada perubahan pada diri individu.
Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui
pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan
kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran
adalah peristiwa yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem.
Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka
menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya.
Perubahan tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat
terbentuk perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat
Arikunto (1992:19)
Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi
karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia
yang melakukannya dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya
baik berupa pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Hal serupa juga disampaikan oleh Hamalik (2001: 4) sebagai
berikut: Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antar
individu dan lingkungan. Proses dalam hal ini merupakan kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
berlangsung terarah melalui tahapan-tahapan tertentu, berkesinambungan
serta merupakan kegiatan yang terpadu secara keseluruhan mewarnai dan
memberikan karakteristik terhadap belajar mengajar itu.
Dari keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu
proses dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang
menghasilkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga
seseorang yang akan belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang
lebih baik dibandingkan sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak
terlepas dari usaha individu itu dalam berinteraksi dengan individu lainnya
dan lingkungannya.
Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik
maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara
optimal. pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran fisika hendaknya selalu
melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan kemampuan siswa
antara lain kemampuan mengamati, mengaplikasikan konsep dan
melaksanakan penelitian serta mengkomunikasikan hasil penemuan.
Pembelajaran dengan menggunakan model STAD (Student Teams
Achievement Divisions) mengharapkan siswa mampu belajar aktif pada
mengharapkan siswa dapat menggali lebih banyak konsep - konsep yang
sedang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pembelajaran fisika merupakan suatu proses belajar yang menuntut
siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan terhadap
fakta. Ada tiga hal dalam pembelajaran sains fisika, meliputi yaitu: apa yang
dipelajari siswa, bagaimana siswa belajar, dan proses-proses apa yang
dipelajari siswa. Secara rinci siswa dapat belajar tentang:
a. Produk pengetahuan dari inkuiri ilmiah (fakta, konsep, prinsip dan teori)
b. proses upaya ilmiah (metode, kebiasaan berpikir, pendekatan terhadap
masalah)
c. Nilai dan sikap (masyarakat ilmiah, masyarakat local, masyarakat luas dan
keluarga), penerapan dan resiko-resiko fisika dan teknologi (konteks
sosial, konteks pribadi), karir fisika (apa yang dilakukan fisikawan, siapa
mereka dan bagaimana mereka mendidik), diri mereka sendiri (minat
terhadap fisika, kapasitas mengerjakan fisika) siswa belajar dapat
diketahui dari bagaimana siswa bereaksi terhadap suatu fenomena dan
menerapkan informasi (mengevaluasi, memanipulasi, memecahkan
masalah). Bagian lain yang dialami siswa dalam proses belajar meliputi:
internalisasi nilai-nilai, menilai diri sendiri dan menentukan pilihan
melalui belajar fisika, karir fisika, menerapkan pengetahuan dan
keterampilan ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal di atas dalam pembelajaran fisika siswa harus
benar-benar dilibatkan secara aktif, karena dalam proses pembelajaran fisika
menuntut pengembangan kemampuan - kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah - masalah fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Faktor pendukung berhasil tidaknya pengajaran fisika adalah guru
harus memperhatikan keadaan pelajar, tingkat pertumbuhan dan perbedaan
perorangan yang terdapat diantara peserta didik. Dalam hal ini para peserta
didik berbeda tipe dalam memahami materi yang di ajarkan oleh guru. ada
tiga tipe yaitu sebagai berikut :
a. Tipe auditif, yang mudah menerima pelajaran melalui pendengaran
b. Tipe visual, yang mudah menerima pelajaran melalui penglihatan
c. Tipe motorik, yang mudah menerima pelajaran melalui gerakan
Dalam ketiga tipe di atas seorang pengajar harus dapat pula
mempergunakan beberapa metode sehingga dapat mengaktifkan seluruh alat
dari peserta didik, baik alat auditif, visual, maupun motoriknya. Karena itu
metode di samping untuk keperluan menstransfer pengetahuan, juga harus
dapat berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan sikap inovatif pada
diri peserta didik.
Salah satu cara guru untuk mewujudkan pembelajaran fisika yang
benar - benar dapat mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan
menerapkan suatu pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar secara
aktif. Siswa akan termotivasi belajar bila ia mengetahui apa manfaat dari
pelajaran itu dan dapat bekerjasama dengan teman. Hal ini merupakan prinsip
dari pembelajaran kooperatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Pembelajaran Konstruktivistik
Pembelajaran merupakan suatu proses yang berlaku dalam akal
pikiran atau lebih dikenali sebagai kognitif dan kesan dari proses ini akan
dapat dilihat melalui perubahan dalam tingkah laku dan percakapan. Di dalam
proses pembelajaran berbagai macam teori telah diutarakan sebagai proses
pembelajaran yang akan lebih berkesan kepada murid-murid serta para
pelajar. Salah satu teori yang ditemui ialah teori konstruktif. Pembelajaran
dan Pengajaran berdasarkan konstruktif ini menyeimbangkan peranan guru
dan pelajar untuk saling bersandar di antara satu sama lain. Peranan guru
hanya dilihat sebagai pengawal dan selain itu mereka seharusnya menerima
murid - murid sebagai individu yang mempunyai ciri - ciri perlakuan yang
berbeda.
Melalui teori ini ia dapat membuka ruang serta peluang kepada guru
untuk memilih kaedah yang sesuai dalam memperoleh sesuatu konsep dan
pengetahuan. Sebelum kita membicarakan masalah yang di utarakan ini,
terlebih dahulu kita perlu mengetahui apakah yang dimaksudkan dengan
konstruktif. Konstruktif di ambil dari bahasa Inggris „konstruktivisme‟ yang
membawa maksud falsafah membina. Di bawah konteks pembelajaran teori
konstruktif menganggap bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh wujud diluar
tetapi dibina dalam diri berdasarkan pengalaman sebenarnya yaitu
pengetahuan yang dibina melalui proses pengaruh di antara pembelajaran
lama dengan pembelajaran terbaru yang saling berkaitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Guru seharusnya menerima murid sebagai individu yang mempunyai
ciri - ciri perlakuan yang berbeda di mana setiap individu itu penting dalam
proses pengajaran dan pembelajaran tanpa menafikan hak mereka di dalam
mengutarakan pendapat maupun ide yang berkaitan dengan pembelajaran
pada waktu itu. keadaan ini secara tidak langsung menjadi penyokong kepada
minat murid dalam pembelajaran dan akan terhapusnya situasi keterasingan di
kalangan pelajar dan murid - murid sendiri. Para ahli konstruktivis
menyatakan bahwa belajar melibatkan konstruksi pengetahuan saat
pengalaman baru diberi makna oleh pengetahuan terdahulu (Abruscato,
1999).
Persepsi yang dimiliki oleh siswa mempengaruhi pembentukan
persepsi baru. Siswa menginterpretasi pengalaman baru dan memperoleh
pengetahuan baru berdasar realitas yang telah terbentuk di dalam pikiran
siswa.
Konstruktivistik yang berakar pada psikologi kognitif, menjelaskan
bahwa siswa belajar sebagai hasil dari pembentukan makna dari pengalaman.
Peran utama guru adalah membantu siswa membentuk hubungan antara apa
yang dipelajari dan apa yang sudah diketahui siswa. Bila prinsip - prinsip
konstruktivistik benar-benar digunakan di ruang kelas, maka guru harus
mengetahui apa yang telah diketahui dan diyakini siswa sebelum memulai
unit pelajaran baru. Ada tiga prinsip yang menggambarkan konstruktivistik
(Abruscato, 1999);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(a) Seseorang tidak pernah benar - benar memahami dunia sebagaimana
adanya karena tiap orang membentuk keyakinan atas apa yang
sebenarnya,
(b) Keyakinan/pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang menyaring atau
mengubah informasi yang diterima seseorang,
(c) Siswa membentuk suatu realitas berdasar pada keyakinan yang dimiliki,
kemampuan untuk bernalar, dan kemauan siswa untuk memadukan apa
yang mereka yakini dengan apa yang benar-benar mereka amati.
Menurut paham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi
(bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (skemata). Pengetahuan tidak
bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai
skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan
merupakan proses kognitif di mana terjadi proses asimilasi dan akomodasi
untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang
baru. Seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau
pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparno, 1997). sedangkan teori
Konstruktivistik adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap
manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhannya dengan kemampuan
untuk menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut dengan bantuan
fasilitasi orang lain. Adapun tujuan dari teori ini adalah sebagai berikut:
1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa
itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya.
3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman
konsep secara lengkap.
4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan
dengan teori belajar konstruktivistik adalah teori perkembangan mental
Piaget. Teori ini biasa juga disebut teori perkembangan intelektual atau teori
perkembangan kognitif. Teori belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan
anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual dari
lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud
dilengkapi dengan ciri - ciri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu
pengetahuan.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky (Slavin, 1997), yaitu
Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding.
1. Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan jarak antara tingkat
perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan
pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial
yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah
bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat
yang lebih mampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama
tahap-tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan dan
memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang
semakin besar setelah dia dapat melakukannya (Slavin, 1997). Scaffolding
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk belajar dan
memecahkan masalah. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan,
peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan,
memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang memungkinkan
siswa itu belajar mandiri.
Piaget (1981) dalam Sutarjo (2012 : 20) mengatakan bahwa
pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan melalui
tindakan. Perkembangan kognitif anak bergantung pada seberapa jauh mereka
aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Dari pandangan
Piaget tentang tahap perkembangan kognitif anak dapat dipahami bahwa pada
tahap tertentu cara maupun kemampuan anak mengkonstruksi ilmu berbeda-
beda berdasarkan kematangan intelektual anak.
Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya karakteristik anak
sebagai berikut:
1. Siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki
tujuan
2. Belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa
3. Pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi
secara personal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan
pengaturan situasi kelas
5. Kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat
pembelajaran, materi, dan sumber.
Pandangan tentang anak dari kalangan konstruktivistik yang lebih
mutakhir yang dikembangkan dari teori belajar kognitif Piaget menyatakan
bahwa ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dengan
kegiatan asimilasi dan akomodasi sesuai dengan skemata yang dimilikinya
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu
aktivitas yang berlangsung secara interaktif antara faktor intern pada diri
pelajar dengan faktor ekstern atau lingkungan, sehingga melahirkan
perubahan tingkah laku.
Berbeda dengan kontruktivistik kognitif ala Piaget, konstruktivistik
sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa belajar bagi anak
dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun fisik. Penemuan
atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam konteks sosial
budaya seseorang
Adapun implikasi dari teori belajar konstruktivistik dalam
pendidikan anak (Poedjiadi, 1999: 63) adalah sebagai berikut:
a. Tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivistik adalah
menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir
untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang
memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh
peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan
melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan
sehari-hari
c. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar
yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator,
fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya
konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
C. Tinjauan Tentang Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Aktivitas dalam pembelajaran sangat penting, tanpa adanya aktivitas
yang baik, hasil belajar yang diperoleh tidak akan optimal. Itulah sebabnya
aktivitas merupakan komponen yang sangat penting dalam pembelajaran.
Piaget (Sardiman, 2006: 90) menyatakan bahwa ”Seorang siswa berfikir
sepanjang ia berbuat, tanpa berbuat siswa tidak akan berfikir”. Oleh karena
itu, agar siswa berfikir maka harus diberi kesempatan untuk berbuat atau
beraktivitas. Aktivitas belajar yang efektif melibatkan kemampuan siswa
dalam menggunakan seluruh inderanya.
Semakin banyak indera yang terlibat maka semakin banyak
pengalaman belajar yang diperoleh. (Sardiman,2006:101) membagi aktivitas
belajar ke dalam 8 jenis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,
mengamati percobaan.
2. Oral activities seperti mengemukakan pendapat, diskusi, bertanya,
memberi saran, dan interupsi.
3. Listening activities seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi dan
pidato.
4. Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket, dan
menyalin
5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat peta
dan diagram
6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi model
dan melakukan demonstrasi
7. Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
melihat hubungan dan mengambil keputusan
8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tegang dan gugup.
Keaktifan siswa dapat dilihat dari:
1. Berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran dengan penuh
keyakinan
2. Mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh
situasi pengetahuan
3. merasakan sendiri bagaiman tugas-tugas guru yang diberikan padanya
4. Belajar dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu
6. Mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan, dan penghayatan nilai-nilai
secara lisan atau penampilan.
Berdasarkan kutipan hasil pikiran di atas dapat disimpulkan bahwa
siswa dituntut aktif dalam pembelajaran. Siswa tidak hanya menerima
informasi dari guru, tetapi harus lebih aktif dalam menemukan konsep-konsep
tertentu dan mampu mengkomunikasikannya kepada siswa lain.
D. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terwujud dalam perubahan
tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto: (1992:7) yang
menyatakan bahwa “Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui
apakah materi yang sudah diberikan sudah dipahami oleh siswa dan apakah
metode yang digunakan sudah tepat atau belum”.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar
merupakan suatu prestasi yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan
belajar. Hasil belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika yang berupa nilai yang didapat dalam bentuk skor setelah diberi
tes akhir.
Sudjana (2002: 22-23) menyatakan bahwa: Hasil belajar
diklasifikasikan menjadi tiga ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil
belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.
Penilaian yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar meliputi
penilaian pada ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ini
dinamakan juga dengan penilaian otentik.
a. Aspek Kognitif
Kawasan kognitif menurut Bloom dalam Gulo (2002:57) terdiri
dari enam kawasan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi. Penilaian pada ranah kognitif maksudnya
pengukuran hasil belajar siswa yang berkaitan dengan memperoleh
pengetahuan, pengenalan pemahaman, dan penalaran. Bentuk penilaian
yang dilakukan dapat berupa kuis, ujian blok, maupun ujian akhir dalam
bentuk ujian tulis.
b. Aspek Afektif
Penggolongan kawasan efektif oleh Bloom dalam Gulo (2002:
66) dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: penerimaan, penanggapan,
penilaian, pengorganisasian, dan karakterisasi.
Penilaian pada ranah afektif digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
penerimaan atau penolakan terhadap suatu objek yang dipelajari. Penilaian
pada ranah afektif dilakukan dalam bentuk lembar observasi selama proses
pembelajaran berlangsung.
c. Aspek Psikomotor
Penggolongan kawasan Psikomotor oleh Bloom dalam Gulo
(2002: 69) dikategorikan dalam lima tingkatan yaitu: kesiapan, meniru,
meniru, menyesuaikan, dan menciptakan. Pengajaran yang terarah pada
kawasan psikomotor menuntut pengembangan dalam bidang tertentu.
Penilaian aspek psikomotor dalam pembelajaran fisika biasanya dilakukan
dengan melaksanakan praktikum di laboratorium sekolah.
Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan, bahwa hasil
belajar merupakan indikator keberhasilan seorang siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan yang didapat setelah
melakukan kegiatan yang meliputi penguasaan terhadap ranah kognitif,
afektif dan psikomotor.
E. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif
Upaya belajar adalah segala aktivitas untuk meningkatkan
kemampuan yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan baru,
baik kemampuan dalam aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
Aktifitas tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta
dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman maupun
gagasan - gagasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pembelajaran Kooperatif menunjukkan bahwa sasaran pembelajaran
sangat penting, tugas belajar bersifat rumit dan konseptual, pemecahan
masalah diperlukan, berpikir divergen atau kreatif diperlukan, kualitas kinerja
sangat diharapkan, strategi berpikir tingkat tinggi dan berpikir kritis sangat
dibutuhkan, pengembangan sosial dari pelajar adalah satu sasaran utama
pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu jenis khusus dari aktivitas
kelompok yang berusaha untuk memajukan pembelajaran dan keterampilan
sosial dengan kerjasama tiga konsep ke dalam pengajaran, yaitu: (a)
penghargaan kelompok, (b) pertanggung jawaban pribadi, dan (c) peluang
yang sama untuk berhasil.
Pembelajaran kooperatif membutuhkan perencanaan yang hati-hati
dan pelaksanaan yang sistematik. Pembelajaran kooperatif lebih banyak
diarahkan kepada perencanaan pelajar untuk mengelompokkan dan
menyampaikan kepada tutor dan anggota kelompok pelajar yang lain atau
penyempurnaan kegiatan.
Menurut Ibrahim (2000: 6) pembelajaran kooperatif memiliki ciri -
ciri sebagai berikut
1. Siswa bekerjasama dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang,
dan rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin yang berbeda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar
dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang
terpusat pada siswa, hal ini dibuktikan dari aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung, siswa bekerja sama dengan anggota kelompok
untuk mempelajari materi dan menyelesaikan tugas - tugas, memberi
penjelasan pada kelompok. Untuk itu pembelajaran kooperatif harus
mempunyai unsur - unsur supaya hasil pembelajaran itu dapat tercapai secara
maksimal. Menurut Ibrahim (2000:6) ada beberapa unsur dalam pembelajaran
kooperatif:
1. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka ”sehidup
sepenanggungan bersama”
2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,
seperti milik sendiri
3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota didalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama
4. Siswa haruslah berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya
5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau dikenakan hadiah/penghargaan yang
akan diberikan untuk semua anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan
untuk belajar bersama selama proses belajarnya
7. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif
Dari unsur - unsur diatas dapat dikatakan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif setiap anggota kelompok dituntut untuk bisa memberikan
pendapat, ide dan pemecahan masalah sehingga dapat tercapai tujuan belajar.
ada lima unsur dasar pembelajaran ini diantaranya:
a. Saling ketergantungan positif
b. Tanggung jawab perseorangan
c. Tatap muka
d. Komunikasi antar anggota
e. Evaluasi proses kelompok
Dengan demikian keberhasilan kelompok sangat tergantung kepada
setiap anggota kelompoknya. Disamping itu dalam pembelajaran kooperatif
siswa bekerja bersama-sama, berhadapan muka dalam kelompok kecil dan
melakukan tugas yang sudah terstruktur.
Pembelajaran kooperatif menuntut siswa belajar bersama dengan
temannya, mereka akan memperoleh dukungan emosi dan intelektual yang
membawa mereka melampaui level pengetahuan dan keterampilan mereka
sebelumnya. Dalam lingkup pembelajaran tidak semua anak mempunyai daya
tangkap yang sama dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru. Daya
tangkap setiap anak berbeda-beda ada yang cepat, sedang, dan lambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Adanya perbedaan tersebut tidak semua siswa memahami pelajaran yang
diberikan guru. Untuk itu maka diadakan pembelajaran kooperatif supaya
siswa bisa bekerjasama dengan temannya dan mudah mengerti.
Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran
kooperatif, ada 3 hal yang perlu diperhatikan:
a. Siswa harus merasa aman dari ancaman dan beban, namun harus merasa
tertantang dengan tugas yang diberikan
b. Kelompok harus cukup kecil untuk membuat setiap anggota kelompok
terlibat dalam memberikan kontribusi. Kelompok yang terlalu besar akan
menciptakan beberapa free-rider (anggota kelompok yang tidak ikut
bekerja)
c. Instruksi mengenai tugas harus diberikan dengan jelas dan siswa
memahami tujuan yang harus dicapai.
Slavin menyatakan bahwa ada beberapa keuntungan dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma - norma kelompok
b. Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil
c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok
d. Interaksi siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan
kognitif.
Menurut Slavin Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD
(Student Teams Achievement Divisions) yaitu:
a. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang
b. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena
peran anggota yang pandai lebih dominan.
Tabel 2. 1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah laku guru
Fase- 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Fase- 2
Menyajikan informasi
Fase- 3
Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok-kelompok
belajar
Fase- 4
Membimbing kelompok kerja
dan belajar.
Fase- 5
Evaluasi
Guru menyampaikan semua tujuan yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa.
Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien.
Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Fase- 6
Memberikan penghargaan
materi yang telah dipelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Guru mencari cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok
F. Tinjauan Tentang Pembelajaran Metode STAD
STAD (Student Teams Achievement Divisions) atau Tim Siswa
Kelompok Prestasi merupakan salah satu jenis metode pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. STAD dikembangkan oleh Robert Slavin
dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Metode ini mengacu
kepada belajar kelompok siswa, dimana siswa dibagi kedalam kelompok kecil
dan setiap kelompok harus heterogen tanpa memandang jenis kelamin, ras,
suku, kemampuan, agama dan lain-lain. Disamping itu siswa akan saling
membantu memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain
atau melakukan diskusi.
Pengelolaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD, ada tiga tujuan yang ingin dicapai yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions) bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas -
tugas akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Pengakuan adanya keragaman
Model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
latar belakang yang berbeda.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Model pembelajaran tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan
yang dimaksud bisa berupa keterampilan mengeluarkan pendapat, berbagi
tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, bekerjasama dalam
kelompok, dan sebagainya.
Jadi dalam metode STAD ini setiap siswa tidak akan ada yang
merasa rendah diri karena mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk
menambah poin bagi kelompoknya.
G. Langkah-langkah pembelajaran STAD
1. Presentasi kelas
Materi yang akan diajarkan pada siswa diperkenalkan melalui
presentasi kelas. Semua siswa harus memperhatikan presentasi kelas
karena akan membantu mereka dalam tes akhir nanti.
2. Kerja tim
Tim tersusun atas empat atau lima siswa. Fungsi utama tim adalah
menyiapkan anggota agar berhasil menghadapi kuis akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Kuis atau tes
Kuis dilaksanakan setelah melaksanakan 1 atau 2 kali pertemuan
atu 2 kali kegiatan kelompok. Dalam menghadapi kuis siswa tidak
dibenarkan untuk saling membantu. Hal ini menjamin agar secara
individual siswa bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar tersebut.
Kuis atau tes disini yang dimaksudkan peneliti adalah tes yang di lakukan
pada siswa setelah mereka mendengarkan penjelasan materi oleh peneliti.
Tes berupa jawaban soal – soal dari buku paket dan soal – soal yang di
berikan sendiri oleh peneliti.
4. Skor perbaikan individu
Setiap siswa diberi skor dasar yang diperoleh rata-rata prestasi
siswa pada kuis yang sebelumnya. Tes sebelumnya yang dimaksudkan
oleh peneliti adalah pre test mereka semuanya. Hasil tes siswa diberi poin
peningkatan yang ditentukan berdasarkan selisih skor terdahulu (skor tes
dasar dengan skor tes akhir). Skor akhir yang peneliti maksudkan adalah
skor nilai yang di peroleh mereka setelah mereka menjawab pertanyaan –
pertanyaan dari buku paket. Dari jawaban – jawaban yang diberikan siswa,
peneliti menganalisnya dalam kriteria masing – masing mulai dari tidak
paham sampai paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Penghargaan tim
Setelah dilakukan poin peningkatan individual, diberikan
penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar poin
kelompok. Penghargaan tim ini peneliti menyampaikan pada siswa – siswa
setelah peneliti melakukan post test.
H. Materi Listrik Dinamis
1. Materi Prasyarat
Dua buah titik memiliki beda potensial listrik jika muatan listrik di
kedua titik tersebut tidak sama. Potensial tinggi jika tempat tersebut lebih
positif daripada tempat lain, dan potensial rendah jika tempat tersebut
lebih negatif dari tempat lain. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah dalam penghantar. Arus listrik di anggap sebagai arus
muatan positif.
Untuk dapat memahami arus listrik dengan mudah, maka kita dapat
mengasumsikan arus listrik sebagai arus air, dimana besarnya arus listrik
identik dengan debit air, sumber arus listrik identik dengan pompa air,
hambatan identik dengan bendungan, beda potensial identik dengan beda
tinggi permukaan.
Agar arus listrik dapat terus mengalir dalam rangkaian maka
dibutuhkan sumber arus listrik, begitu juga agar air dapat mengalir terus
dalam pipa, maka diperlukan pompa air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Kuat Arus Listrik dan Tegangan Listrik
Kuat arus istrik dalam suatu penghantar dihitung dari banyaknya
muatan listrik yang mengalir tiap detik. Kuat arus listrik dilambangkan
dengan I. Jika banyaknya muatan listrik adalah Q dan waktu adalah t,
maka kuat arus listrik dapat dirumuskan sebagai :
Dimana :
I = kuat arus listrik dalam (ampere)
Q= muatan listrik dalam (coulomb)
t = waktu dalam (detik)
Berdasarkan persamaan 1 di atas maka satuan kuat arus listrik 1
ampere sama dengan 1 C/s, yang mengandung arti 1 ampere adalah
muatan listrik 1 coloumb yang mengalir dalam penghantar tiap detik. Kuat
arus istrik dapat diukur dengan menggunakan amperemeter. Amperemeter
di pasang seri terhadap hambatan.
Contoh soal:
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian sebesar 1 A, jika listrik
telah mengalir selama 1 menit, maka hitunglah jumlah muatan yang telah
dipindahkan.
Diketahui:
I = 1 A
T = 1 menit = 60 detik
Q = ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Jawab:
Q
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan
beda potensial listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur
dalam satuan volt (V). Alat yang digunakan adalah volmeter.
Beda potensial listrik adalah usaha yang dilakukan untuk
memindahkan satuan muatan listrik . hubungan antara energi listrik, muatan
listrik dan beda potensial dapat dituliskan dalam persamaan:
Dimana :
V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-
ujung penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda
potensial listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian yang akan diukur
voltmeter dipasang paralel dengan hambatan.
Contoh soal :
Beda potensial antara ujung - ujung penghantar adalah 12 volt, hitunglah
besarnya energi listrik jika jumlah muatan yang dipindahkan sebesar 4 coulomb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Diketahui:
V = 12 volt
Q = 4 C
W = ?
Jawab:
Gambar 1.1 Bagan rangkaian
Gambar 1.2 rangkaian listrik
Dalam rangkaian tertutup pemasangan voltmeter dan amperemeter
dapat dilakukan bersama - sama. Voltmeter dipasang paralel terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
hambatan dan amperemeter dipasang seri terhadap yang akan diukur. Di
laboratorium volmeter dapat dibuat dari rangkaian basic mater dan
multiplier, sedangkan ampere meter dapat di buat dari rangkaian basic
meter dan shun. Baik shun maupun multiplier memiliki batas ukur. Oleh
karena itu dalam pembacaan skalanya perlu diperhatikan antara batas ukur
dan pembacaan pada skala basic meter. Berikut ini cara menggunakan basic
meter dan cara pembacaannya.
Dalam rangkaian listrik, volt meter dipasang
paralel terhadap alat listrik.
Jika voltmeternya dengan menggunakan
kombinasi basic meter dan multiplier, maka
pembacaan hasil pengukurannya perlu
memperhatikan skala maksimum dan batas
ukurnya.
Batas ukur = 10 volt
Skala maksimumnya = 30 volt
Pengukuran dengan menggunakan basic mater dan multiplier yang
memiliki spesifikasi sebagai berikut: Contoh, Batas ukur multiplier adalah
12 volt, skala maksimum basic meter adalah 120 volt, jika jarum pada saat
digunakan menunjukkan angka 40, maka hitunglah besarnya tegangan
listrik yang terukur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Diketahui:
Batas ukur : 12 volt
Skala maksimum : 120 volt
Pembacaan skala = 40
Jawab:
Hasil pengukuran =
3. Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan hukum dasar dalam rangkaian elektronik.
Hukum Ohm menjelaskan hubungan antara tegangan, kuat arus dan
hambatan listrik dalam rangkaian. Besarnya tegangan listrik dalam sebuah
rangkaian sebanding dengan kuat arus listrik. Pernyataan ini di kenal
sebagai hukum Ohm. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik dalam
rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian
bertambah. Hubungan tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan
matematika.
Dalam (Hukum Ohm) R adalah konstanta yang disebut hambatan
penghantar R, satuannya adalah ohm.
Contoh soal:
Arus listrik sebesar 2 A mengalir dalam rangkaian yang memiliki
hambatan sebesar 2 ohm, hitunglah besarnya beda potensial antara ujung-
ujung hambatan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Diketahui:
I = 2 A
R = 2 ohm
V = ?
Jawab:
Untuk dapat memahami hukum Ohm dengan
sempurna maka kita harus berprinsip bahwa antara
tegangan listrik, hambatan penghantar dan kuat
arus listrik adalah satu kesatuan di dalam suatu
rangkaian. Jika dalam hambatan R mengalir arus
listrik I, maka antara ujung-ujung hambatan timbul
beda potensial V. persamaan matematinya sebagai
berikut :
Jika diantara ujung-ujung hambatan R terdapat beda potensial V,
maka dalam hambatan mengalir arus listrik I. sehingga dalam persamaan
matematisnya sebagai berikut :
Jika arus listrik I mengalir dalam suatu penghantar dan antara ujung-
ujung penghantar muncul beda potensial V, maka dalam penghantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tersebut terdapat hambatan. Sehingga persamaan matematisnya sebagai
berikut :
R = V/I ……………….. ( 6 )
4. Rangkaian Hambatan Listrik
Agar arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkian dapat
diperoleh sesuai dengan yang kita butuhkan maka perlu di atur dengan
menambahkan hambatan dalam rangkaian. Namun demikian terkadang
kita tidak mendapatkan nilai hambatan yang sesuai. Dengan demikian kita
perlu merangkai dua atau lebih hambatan agar mendapatkan nilai
hambatan yang sesuai. Setidaknya ada dua jenis cara menyusun hambatan
dalam rangkaian, yaitu secara seri dan paralel. Apakah perbedaan antara
rangkaian seri dan rangkaian paralel? Rangkaian manakah yang
menghasilkan hambatan pengganti lebih besar, dan rangkaian jenis apakah
yang menghasilkan hambatan pengganti lebih kecil. Berikut ini adalah
jenis-jenis rangkaian listrik.
1. Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian hambatan seri adalah
rangkaian hambatan yang disusun
berderet (tidak bercabang). Jika pada
setiap titik dipasang amperemeter,
maka besarnya arus listrik yang
melalui setiap hambatan adalah sama
besar. I1 = I2 = I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Sedangkan tegangan diantara a-b (Va-b), diantara b-c (Vb-c) dan
diantara a-c (Va-c) memiliki hubungan : Va-c = Va-b + Vb-c, berdasarkan
hal tersebut jika hukum ohm dimasukkan dalam perhitungan sebagai
berikut :
I1 = I2 = I, maka persamaanya menjadi :
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya
hambatan pengganti dalam rangkaian seri sama dengan hasil
penjumlahan aljabar semua hambatan. Sehingga nilai hambatan
pengganti selalu lebih besar daripada nilai hambatan yang disusunnya.
Contoh soal :
Dua buah hambatan masing-masing 4 ohm, jika dua buah
hambatan di rangkai dalam bentuk seri, maka hitunglah besarnya
rangkaian pengganti.
Diketahui R1 = R2 = 4 ohm
Jawab:
Rs = R1 + R2
Rs = 4 ohm + 4 ohm
Rs = 8 ohm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Rangkaian hambatan Paralel
Rangkaian hambatan paralel adalah
rangkaian hambatan yang bercabang.
Jika pada setiap cabang di pasang
amperemeter maka jumlah arus listrik
yang menuju titik cabang sama
dengan jumlah arus listrik yang
meninggalkan titik cabang. Pernyataan ini di kenal dengan hukum I
Kirchhoff. Dengan demikian dapat dituliskan : I = I1 + I2, Jika volt
meter dipasang pada tiap-tiap ujung hambatan dalam rangkaian, maka
beda potensial masing-masing hambatan besarnya sama. Dengan
demikian dapat dituliskan : V1 = V2 = V.
Dari hukum ohm: I = V/R maka persamaan tersebut dapat dituliskan
menjadi:
= ……………… ( 9 )
Contoh soal:
Dua buah hambatan masing-masing 4 ohm, jika dua buah hambatan di
rangkai paralel, maka hitunglah besarnya rangkaian pengganti.
Diketahui R1 = R2 = 4 ohm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Jawab:
=
=
= 2 ohm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan hipotesis penelitian yang
dikemukakan, penulis menggunakan jenis penelitian penelitian tindakan kelas
(Classroom action research). Pemilihan metode ini didasarkan bahwa penelitian
tindakan mampu memberikan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran dengan melihat berbagai
indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada siswa. Penelitian ini
difokuskan pada penelitian tentang peningkatan kemampuan bekerja kelompok
siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini guru meneliti sendiri terhadap
pembelajaran yang dilakukan di kelas, terutama mengenai perencanaan
pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan peningkatan
pemahaman siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1. Pendekatan kualitatif
Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Landasan
teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus pendekatan sesuai dengan
fakta di lapangan. dalam pendekatan kualitatif pendekatan bertolak dari
data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir
dengan suatu “teori”.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Tujuan pendekatan kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dan
mempunyai kejelasan unsur. Dalam pendekatan kuantitatif metode yang
digunakan adalah metode action research. setelah metode pendekatan
ditentukan, maka yang perlu dilakukan adalah penyusunan instrumen
penelitian, yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat
berbentuk tes, angket/kuesioner, untuk pedoman dan wawancara atau
observasi. Dalam menentukan instrumen perlu diteliti terlebih dahulu
validitas dan reliabilitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Desain Penelitian
Proses penelitian disajikan menurut tahap-tahapnya, yaitu: (1) Tahap
Observasi (2) Tahap Kegiatan Lapangan (Proses belajar mengajar), dan (3)
Tahap evaluasi.
1. Tahap Observasi
Beberapa kegiatan dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan
atau memulai melakukan penelitian. Masing-masing adalah: (1)
Penyusunan rancangan awal penelitian, (2) Pengurusan ijin penelitian,
(3) observasi lapangan dan penyempurnaan rancangan penelitian,(4)
Pemilihan dan interaksi dengan subjek dan informasi, dan (5) Penyiapan
piranti pembantu untuk kegiatan lapangan.
Menyusun Instrumen
Data Pretest
Pretest
Pelaksanaan Posttest Data Analisis
Pemahaman Awal
Perubahan Pemahaman
Pemahaman
Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Yang paling penting dan yang paling pertama setelah semua proses
perijinan adalah peneliti harus melakukan observasi terhadap sekolah
yang akan digunakan untuk penelitian. Mulai dari menentukan sekolah,
dan kemudian memilih kelas yang akan digunakan. Proses observasi
harus dilakukan dengan teliti dan tepat, karena kalau tidak peneliti akan
bisa mengalami kesulitan dalam proses penelitian nantinya. Observasi
harus benar-benar teliti dan cermat, mulai dari kelas yang akan
digunakan, jumlah siswa dan juga proses seperti apa guru mengajar di
kelas tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti untuk
bisa menguasai kelas tersebut. Setelah semuanya dianggap sudah sesuai
dengan prosedur obervasi, maka proses penelitian baru bisa
dilaksanakan.
2. Tahap Proses Penelitian
Pada tahap ini, peneliti sudah mulai melakukan penelitian di kelas
yaitu diawali dengan pemberian pretest pada awal pertemuan di kelas,
pemberian pretest ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pemahaman awal siswa ketika sebelum diberikan materi pembelajaran.
Setelah dilakukan pretest, siswa diajarkan tentang materi yang telah
disiapkan oleh peneliti, dalam proses pembelajaran ini, peneliti
menggunakan metode yang telah disiapkan juga, hal ini bertujuan agar
tujuan dari penelitian ini berhasil. Yaitu siswa mengalami peningkatan
pemahaman dibandingkan sebelum dilakukan proses pembelajaran. Di
akhir dari kegiatan proses pembelajaran ini, siswa diberikan tes akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa di kelas
tersebut setelah belajar bersama.
3. Tahap Evaluasi
Telah disinggung bahwa penelitian ini menerapkan penelitian
tindakan kelas, yaitu suatu prosedur penelitian yang memberikan
perlakuan kepada para siswa di kelas. Secara langsung proses penelitian
sudah melibatkan semua siswa untuk berpartisipasi aktif di kelas. Untuk
mengetahui secara langsung bagaimana tanggapan serta respon yang
diberikan oleh para siswa tersebut, peneliti akan melakukan evaluasi
secara menyeluruh terhadap siswa. Para siswa akan dikumpulkan dalam
satu kelas, di situ peneliti dan siswa akan diminta untuk mensharingkan
pengalaman mereka selama proses pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk
melihat kemajuan siswa secara menyeluruh
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMPK Nirmala Jopu
sebanyak 19 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen untuk memperoleh data penelitian
Instrumen yang akan saya gunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan pretest dan posttest. Pembelajaran akan dimulai dengan
memberikan pretest terlebih dahulu pada siswa yang akan di teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
a. Pretest
Pretest adalah tes awal yang diberikan guru pada siswa
sebelum siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah
disiapkan. Bentuk dari tes ini adalah soal soal dan materi yang akan
di pelajari. Pretest ini memiliki banyak kegunaan dalm proses
pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu pretest sangatlah penting
dalam proses pembelajaran. Fungsi pretest antara lain sebagai berikut :
1. Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena
dengan pretest pikiran siswa akan terfokus pada soal - soal yang
harus mereka jawab atau kerjakan
2. Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki oleh
peserta didik mengnai bahan ajar yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran
3. Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran di
mulai, tujuan – tujuan mana yang dikuasai peserta didik, dan tujuan
– tujuan mana yang perlu penekanan dan perhatian khusus
b. Posttest
Posttest adalah test akhir yang diberikan pada siswa setelah
siswa belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti
pada siswa di kelas. Bentuk tes ini masih sama seperti pretest yaitu
dengan memberikan soal–soal dari materi pretest.
Fungsi dari posttest adalah untuk mengetahui tingkat kemajuan
siswa sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pretest siswa
sebelum diajarkan dengan menggunakan metode dengan hasil posttest
yaitu setelah siswa belajar dengan menggunakan metode yang
disiapkan sebelumnya.
2. Instrumen untuk melakukan penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah semua
kelengkapan pembelajaran yang digunakan dalam proses penelitian antara
lain: RPP, buku paket, dan semua kelengkapan lainnya yang menunjang
proses pembelajaran dan penelitian di kelas.
E. Validitas Instrumen
Validitas instrumen adalah kemampuan instrumen untuk mengukur
dan menggambarkan keadaan suatu aspek sesuai dengan maksudnya untuk
apa instrumen itu digunakan.
(Kerlinger, 2000:686; Babble, 2004:144-145 dalam : teknik-analisis-
data/validitas-instrumen.html#ixzz1uFFJkdda ) dan (Sugiyono. 2010.
Statistika untuk Penelitian. Bandung
Instrumen yang harus memiliki validitas itu memiliki validitas isi,
dengan menggunakan kisi-kisi soal-soal, banyaknya soal yang dibuat dan
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
F. Teknik Pengumpulan Data
Ada 2 data yang akan di kumpulkan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Pretest
Pretest adalah tes awal yang diberikan guru pada siswa sebelum siswa
memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan.
2. Posttest
Posttest adalah test akhir yang diberikan pada siswa setelah siswa
belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti pada siswa
di kelas.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif dan analisi data kuantitatif.
1. Analisis data kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari
setiap jawaban siswa pada soal–soal pretest dan posttest. Jawaban setiap
siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namum disini
setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatan kemampuan siswa
menjawabnya. Untuk analisisnya di bagi dalam empat kategori, yaitu tidak
paham, kurang paham,paham, dan sangat paham.
Tidak paham jika siswa tersebut tidak sama sekali menjawab soal
yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut
bisa menjawab soal – soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
mengkategorikan anak kedalam tingkatan pemahaman mereka, harus di
lihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.
Pretest Posttest
Tidak
paham
Kurang
paham
Paham Sangat
paham
Tidak
paham
Kurang
paham
paham Sangat
paham
…..% …% …..% …..% …% …% …..% …%
2. Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk
melihat hasil jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan
rumus. Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test – t
untuk kelompok dependent. T- test ini digunakan untuk dua kelompok
dependent, atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan
posttest
Rumus t hitungan :
terel
1
2
2
21
NN
N
DD
XX
Dimana :
x1 = nilai rata – rata pretest
x2 = nilai rata – rata posttest
D = perbedaan anatar skor tiap subyek = x1 - x2
N = jumlah pasangan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Pelaksanaan Penelitian
Ijin untuk penelitian di keluarkan pada tanggal 14 Juli 2012 oleh
kepala sekolah SMPK Nirmala Jopu. Pelitian di laksanakan selama 10 hari
yaitu mulai tanggal 23 Juli sampai dengan tangal 1 Agustus 2012 .
Minggu pertama masuk sekolah dilakukan peneliti untuk observasi
sekolah dan kelas yang akan digunakan oleh peneliti. Selama melakukan
observasi siswa dalam kelas, peneliti menemukan berbagai macam
persoalan pembelajaran, dimana sebagian siswanya tidak konsentrasi
dalam mendengarkan penjelasan yang di berikan oleh gurunya. Jika di
minta gurunya untuk menyebutkan contoh benda – benda yang bermuatan
listrik statis, sebagian anak tidak bisa menjawab. Dalam pengambilan data
pada waktu pelaksanaan pre test banyak siswa yang mengeluh karena
mereka tidak terbiasa dengan metode seperti ini.
Keadaan kelas yang tidak mendukung seperti halnya kurangnya
media pembelajaran dan ada beberapa anak yang mengerjakan soal dengan
asal – asalan, dan hasilnya kurang bagus. Soal pre test di berikan pada
siswa dengan jumlah 13 soal.
Sebelum melaksanakan metode STAD siswa di bagi dulu dalam
kelompok, dalam membentuk kelompok peneliti membagi siswa dalam
beberapa mulai dari kurang mampu sampai dengan mampu. Dalam
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pembagian kelompok tersebut siswa setiap kelompoknya ada yang 4 orang
dan ada kelompok berjumlah 5 orang. Setelah mereka di bagi dalam
kelompok masing – masing, peneliti menjelaskan langkah – langkah kerja
kelompok. Setelah mereka memahami penjelasan yang di berikan peneliti,
mereka di bimbing oleh peneliti dalam kerja kelompok tersebut. Setelah
selesai membimbing siswa dalam kelompok kerja, peneliti menugasi siswa
untuk melaporkan hasil kerja kelompoknya berupa jawaban dari soal –
soal yang di berikan oleh peneliti. Setelah semua kelompok melaporkan
semua hasil pekerjaannya, peneliti membimbing siswa untuk
menyimpulkan pembelajarannya.
Untuk pertemuan selanjutnya peneliti menggunakan langkah yang
sama seperti awalnya untuk memberikan tes atau kuis untuk memperbaiki
nilai mereka pada pre test. Tes dilaksanakan setelah melaksanakan
penjelasan materi oleh peneliti dalam kegiatan kelompok. Posttest
diberikan setelah 3 kali pertemuan. Dalam menghadapi tes siswa tidak
dibenarkan untuk saling membantu. Hal ini menjamin agar secara
individual siswa bertanggung jawab untuk memahami bahan ajar
tersebut.Setelah melakukan beberapa kali mengajar dengan menggunakan
metode STAD siswa di beri post test. Post test diberikan siswa dan siswa
mengerjakan secara individual. Soal post test berjumah 13 soal.
Penghargaan untuk tim dalam kelompok setelah melakukan
posttest. Penghargaan kepada tim kelompok yang peneliti maksudkan
disini adalah Setelah dilakukan poin peningkatan individual, diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diberikan atas dasar poin
kelompok.
B. Data Penelitian
Penelitian melibatkan 19 siswa dalam pengambilan data ini, hal ini
di karenakan kelas IX ada 39 siswa yang dibagi dalam dua kelas, dan
peneliti menggunakan 1 kelas yaitu kelas IXB dengan jumlah siswa 19
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.1.
Daftar Nilai Pretest
No Kode
Siswa
Nomor Soal Pretest Skor
Total
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 80 25 74 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 553 42,538
2 B 25 25 30 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 628 48,307
3 C 80 25 74 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 553 42,538
4 D 25 25 80 25 25 25 100 74 74 74 25 74 25 826 63,538
5 E 25 25 80 23 74 25 100 25 25 23 25 25 25 500 38,461
6 F 74 25 74 24 25 25 100 74 74 25 25 25 25 595 45,769
7 G 25 25 74 25 23 25 100 25 25 74 25 74 25 545 41,923
8 H 25 25 74 25 23 25 100 25 25 25 25 74 25 496 38,153
9 I 25 25 80 23 25 25 100 74 74 25 25 25 25 551 42,384
10 J 25 25 74 25 25 25 100 74 25 23 23 74 25 543 41,769
11 K 25 25 80 25 25 25 100 25 23 74 25 74 25 551 42,384
12 L 25 20 80 25 74 25 100 74 74 95 25 95 25 737 56,692
13 M 80 25 74 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 553 42,538
14 N 25 25 25 25 25 25 100 23 23 25 25 25 25 396 30,461
15 O 25 25 25 25 25 25 100 74 23 25 25 25 25 447 34,384
16 P 25 25 74 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 498 38,307
17 Q 25 25 80 25 23 25 100 23 25 80 25 80 25 561 43,153
18 R 25 25 74 25 25 25 100 74 25 25 25 25 25 498 38,307
19 S 25 25 80 25 25 25 100 74 74 74 25 74 25 651 50,076
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Dari tabel 4.1 diatas maka bisa di lihat bahwa ada beberapa soal
yang bisa di kerjakan oleh siswa dan ada juga yang tidak bisa di kerjakan
oleh siswa. Jumlah siswa yang bisa mengerjakan dan tidak mengerjakan
serta asal–asalan adalah sebagai berikut :
Soal no.1 : semua siswa menjawab, tetapi ada 15 siswa yang tidak
bisa menjawab dengan benar hal ini dikarenakan mereka kurang
memahami materinya, tetapi ada 4 siswa yang bisa menjawab hal ini di
karenakan mereka memahami materinya.
Soal no.2 : semua siswa menjawab, tetapi mereka tidak bisa
menjawab dengan benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya
Soal no. 3 : semua siswa bisa menjawab, tetapi ada 3 siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya, 9 siswa yang bisa menjawab dengan benar hal ini di karenakan
mereka memahami materinya. Tetapi 7 siswa yang bisa menjawab dengan
sempurna .
Soal no. 4 : semua siswa bisa menjawab, tetapi mereka semuanya
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya.
Soal no.5 : semua siswa bisa menjawab, ada 17 siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya, Dan 2 siswa yang bisa mengerjakan karena mereka memahami
materinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Soal no.6 : semua siswa bisa menjawab, tetapi semua siswa yang
mengerjakannya jawabannya tidak benar hal ini dikarenakan mereka
kurang memahami materinya.
Soal no.7 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan mereka bisa
mengerjakan dan menjawab dengan benar karena mereka memahami
materinya
Soal no. 8 : semua siswa bisa menjawabnya, ada 6 siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya, dan 13 siswa yang bisa mengerjakan jawabannya benar karena
mereka memahami materinya
Soal no.9 : semua siswa bisa menjawab, ada 14 siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya, dan 5 siswa yang bisa mengerjakan dan jawabanya benar
karena mereka memahami materinya.
Soal no. 10 : semua siswa bisa menjawabnya, tetapi ada 18 siswa
yang menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya dan 1 siswa yang hampir sempurna jawabannya karna paham
dengan materinya.
Soal no. 11 : semua siswa bisa menjawab, tetapi semua siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya.
Soal no. 12 : semua siswa bisa menjawab, tetapi ada 17 siswa yang
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
materinya, dan 2 siswa yang jawabannya hampir sempurna karena mereka
sangat memahami materinya.
Soal no. 13 : semua siswa bisa menjawab, tetapi mereka semua
menjawab tidak benar hal ini dikarenakan mereka kurang memahami
materinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 4.2.
Daftar Nilai Posttest
No Kode
Siswa
Nomor Soal Post Test Skor
Total
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 A 100 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1295 99,615
2 B 100 100 100 100 100 100 80 74 100 100 100 100 74 1228 94,461
3 C 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1300 100
4 D 100 100 100 100 100 100 100 100 74 100 100 100 90 1264 97,230
5 E 100 95 74 74 25 25 100 95 100 100 100 100 25 1013 77,923
6 F 100 100 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1295 99,615
7 G 100 100 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 1280 98,462
8 H 100 100 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 1280 98,462
9 I 95 100 100 100 100 100 100 100 74 100 100 100 90 1259 96,846
10 J 100 100 100 100 100 100 100 95 95 95 95 100 95 1275 98.076
11 K 100 25 100 100 100 74 100 95 40 100 100 100 25 659 50,692
12 L 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1300 100
13 M 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1300 100
14 N 100 100 100 100 100 100 100 80 25 100 100 100 74 1179 90,692
15 O 95 100 100 80 100 100 100 95 74 100 100 100 74 1218 93,692
16 P 100 100 100 95 100 100 100 100 74 100 100 100 100 1269 97,615
17 Q 100 25 95 100 100 74 100 95 40 100 100 100 25 1054 81,076
18 R 100 100 100 100 100 100 100 100 95 100 100 100 100 1295 99,615
19 S 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1300 100
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Analisa soal post test :
Soal no.1 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna hal ini karena mereka
memahami materinya
Soal no.2 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada
yang tidak bisa menjawab dengan benar, hampir sempurna bahkan
jawabannya sempurna, hal ini mereka memahami materinya dan 2 siswa
yang jawabannya tidak benar hal ini di karena mereka kurang memahami
materinya
Soal no. 3 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya.
Soal no. 4 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya .
Soal no.5 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal karena mereka
memahami materinya.
Soal no.6 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada
yang belum benar, hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini
karena mereka ada 1 siswa yang kurang memahami materinya sebagian
besar sempurna karena memahami materinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Soal no.7 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya.
Soal no. 8 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya.
Soal no.9 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya ada
yang belum benar, hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini
karena mereka ada yang kurang memahami materinya tetapi sebagian
besar sudah memahami materi
Soal no. 10 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya
Soal no. 11 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya
Soal no. 12 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya
Soal no. 13 : semua siswa bisa mengerjakannya, dan jawabannya
hampir sempurna bahkan jawabannya sempurna, hal ini karena mereka
memahami materinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
C. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang di lakukan untuk
melihat hasil jawaban setiap siwa dengan menggunakan perhitungan
rumus. Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu
test –t untuk kelompok dependen. T- tes ini di gunakan untuk dua
kelompok yang dependent, atau satu kelompok yan di tes dua kali,
yaitu pada pre test dan post test.
Rumus t hitung:
treal
1
2
2
21
NN
N
DD
XX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.3.
Perhitungan untuk memperoleh harga ‘’t’’
No Kode
Siswa
Nilai
Pre test ( Post test (
1 A 553 1295 -57,077 3257,783
2 B 628 1228 -46,154 2130,191
3 C 553 1300 -57,462 3301,881
4 D 826 1264 -33,692 1135,150
5 E 500 1013 -39,462 1557,249
6 F 595 1295 -53,846 2899,391
7 G 545 1280 -56,538 3196,545
8 H 496 1280 -60,308 3637,054
9 I 551 1259 -54,462 2966,109
10 J 543 1275 -56,307 3170,478
11 K 551 659 -8,308 69,022
12 L 737 1300 -43,308 1875,582
13 M 553 1300 -57,462 3301,881
14 N 396 1179 -60,231 3627,773
15 O 447 1218 -59,308 3517,438
16 P 498 1269 -59,308 3517,438
17 Q 561 1054 -37,923 1438,153
18 R 498 1295 -61,308 3758,670
19 S 651 1300 -49,924 2492,405
∑ -952,388
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Analisa - analisa :
a.
= 43,246
b.
= 93,372
c. Menghitung standar deviasi perbedaan skor dari kedua variabel
=
=
=
=
= 12,798
d. Menghitung :
= =
= =
= -16,619
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
e. Menghitung :
treal
1
2
2
21
NN
N
DD
XX
= =
= = = = -4,223
Df = n – 1
= 19 – 1= 18
( menurut tabel korelasi )
Kesimpulan : jika | | maka significant
: | -4,223 > 2,101| maka significant
Dari hasil analisa di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa setelah
mendapat pembelajaran dengan metode STAD siswa lebih memahami
mengenai materi listrik dinamis. Ini bisa di lihat dari cara penyelesaian soal
dan nilai yang di peroleh siswa. Rata – rata antara nilai pre test dan post test
mengalami kenaikan yang signifikan yaitu -4,233.
Selain dari rata - rata nilai yang di peroleh dari pre test dan post test
siswa juga mengalami peningkatan. Dari 19 siswa yang di teliti 18 siswa
mengalami kenaikan nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif di lakukan dengan cara menganalisis dari
setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa
diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun disini setiap
jawaban siswa di bagi dalam tingkatan kemapuan siswa menjawabnya.
Untuk analisisnya di bagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang
paham,paham, dan sangat paham. Tidak paham, jika siswa tidak bisa sama
sekali menjawab soal yang di berikan, sampai pada tingkat sangat paham
berarti siswa tersebut sudah bisa menjawab soal yang di berikan dengan
baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman
mereka, harus di lihat dari sejumlah skor dari rentang berapa sampai
rentang berapa.
Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang
sering di gunakan di sekolah – sekolah maupun di setiap kampus. Untuk
kriteria tidak paham skor total nilainya adalah dari 0-24, untuk kriteria
kurang paham skor nilainya 25–49, untuk kriteria paham skor nilainya 50–
74, untuk kriteria sangat paham skor nilainya 75–100.
Untuk menghitung jumlah persentase pemahaman siswa dalam
setiap rentang kriteria pemahaman yang telah di tentukan adalah dengan
mengalikan jumlah siswa yang berada pada rentang nilai tersebut dengan
seratus persen di bagi dalam jumlah seluruh siswa di kelas. Untuk
menghitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing – masing
rentang skor adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.4.
Kriteria Pemahaman Awal Siswa
No Kode Siswa Nilai Kriteria pemahamam
1 A 42,538 Kurang paham
2 B 48,307 Kurang paham
3 C 42,538 Kurang paham
4 D 63,538 Kurang paham
5 E 38,461 Kurang paham
6 F 45,769 Kurang paham
7 G 41,923 Kurang paham
8 H 38,153 Kurang paham
9 I 42,384 Kurang paham
10 J 41,769 Kurang paham
11 K 42,384 Kurang paham
12 L 56,692 paham
13 M 42,538 Kurang paham
14 N 30,461 Kurang paham
15 O 34,384 Kurang paham
16 P 38,307 Kurang paham
17 Q 43,153 Kurang paham
18 R 38,307 Kurang paham
19 S 50,076 paham
Untuk mengitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing –
masing rentang skor adalah:
a. Untuk kriteria kurang paham ada 17 anak, skor total nilainya adalah dari
25 – 49. Maka persentasenya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
b. Untuk kriteria paham ada 2 anak,skor total nilainya adalah dari 50 -74.
Maka persentasenya adalah :
c. Untuk kriteria sangat paham tidak ada satu anak pun, peneliti memberikan
batas nilai dari 75 – 100. Maka persentasenya adalah :
Tabel 4.5.
Prosentase Pemahaman Awal Siswa
Interval skor kualifikasi Jumlah siswa
Persentase
jumlah siswa
(100 )
75 - 100 Sangat paham 0 0
50 - 74 paham 2
25 - 49 Kurang paham 17
<25 Tidak paham 0 0
Dari hasil perhitungan data pada table 4.5 di atas, dapat diketahui
seberapa besar tingkat pemahaman awal siswa ketika belum belajar
dengan menggunakan metode yang telah peneliti siapkan, dan ini
merupakan nilai awal yang akan digunakan untuk membandingkan nanti
dengan nilai setelah siswa di beri proses pembelajaran.
Dapat di lihat disini bahwa hasil dari pemahaman awal siswa pada
saat mengerjakan soal pre test sangat rendah sekali, yaitu hanya berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dalam range tidak paham dan paham. Sedangkan untuk yang paham dan
sangat paham tidak ada satupun siswa yang dapat mencapai batas nilai
tersebut
Tabel 4.6.
Kriteria Pemahaman AkhirSiswa
No Kode Siswa Nilai Kriteria pemahaman
1 A 99,615 Sangat paham
2 B 94,461 Sangat paham
3 C 100 Sangat paham
4 D 97,230 Sangat paham
5 E 77,923 Sangat paham
6 F 99,615 Sangat paham
7 G 98,462 Sangat paham
8 H 98,462 Sangat paham
9 I 96,846 Sangat paham
10 J 98.076 Sangat paham
11 K 50,692 paham
12 L 100 Sangat paham
13 M 100 Sangat paham
14 N 90,692 Sangat paham
15 O 93,692 Sangat paham
16 P 97,615 Sangat paham
17 Q 81,076 Sangat paham
18 R 99,615 Sangat paham
19 S 100 Sangat paham
Untuk mengitung persentase jumlah siswa yang mendapatkan masing –
masing rentang skor adalah:
a. Untuk kriteria tidak paham ada 0 anak, skor total nilainya adalah dari 25 –
49. Maka persentasenya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Untuk kriteria kurang paham ada 0 anak, skor total nilainya adalah dari 25
– 49. Maka persentasenya adalah :
c. Untuk kriteria paham ada 1 anak,skor total nilainya adalah dari 50 -74.
Maka persentasenya adalah :
d. Untuk kriteria sangat paham ada 18 anak, peneliti memberikan batas nilai
dari 75 – 100. Maka persentasenya adalah :
Tabel 4.7.
Prosentase Pemahaman Akhir Siswa
Interval skor kualifikasi Jumlah siswa
Persentase
jumlah siswa
(100 )
75 - 100 Sangat paham 18 94,736
50 - 74 Paham 1
25 - 49 Kurang paham 0
<25 Tidak paham 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari hasil perhitungan data di atas, dapat di ketahui seberapa besar
tingkat pemahaman akhir siswa ketika sudah belajar dengan menggunakan
metode yang telah peneliti siapkan, dalam hal ini pembelajaran aktif
STAD, dan ini merupakan nilai akhir atau nilai final siswa yang akan
digunakan untuk membandingkan dengan nilai sebelum siswa diberi
proses pembelajaran.
Dari hasil posttest tersebut dapat di lihat bahwa nilai masing –
masing siswa mengalami peningkatan, dalam hal ini dapat diketahui dari
perbandingan nilai awal ketika siswa mengerjakan soal pretest
dibandingkan dengan nilai siswa ketika mengerjakan soal posttest.
Pada nilai pretest yang mereka dapatkan, tidak satupun siswa yang masuk
kedalam sangat paham.
Setelah melakukan proses pembelajaran dengan STAD sebanyak 3
kali pertemuan, maka nilai posttest anak mengalami peningkatan. Hal ini
dapat di lihat dari jumlah siswa serta persentasenya masing – masing
kriteria yang rata – rata semuanya mengalami peningkatan. Siswa yang
berada dalam kriteria skor tidak paham 0 %, Siswa yang berada dalam
kriteria skor kurang paham 0 %, Siswa yang berada dalam kriteria skor
paham 5,263 %, Siswa yang berada dalam kriteria skor sangat paham 94,
736 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.8.
variasi jawaban siswa soal pretest
N
o
Jawaban Variasi Jawaban Jumlah
Siswa
Persentase
siswa
Kualifikasi Pemahaman
1 a. Kuat arus listrik adalah : banyaknya
muatan listrik yang mengalir melalui
penampang suatu penghantar setiap
sekon
b. Beda potensial adalah : banyaknya
energi untuk mengalirkan setiap
muatan listrik dari satu titik ke titik
yang lain dalam kawat pengantar
1. Muatan arus listrik yang mengalir melalui
pengantar tiap detik dan banyaknya energi yang
mengalir setiap muatan listrik dari satu titik ke
titik yang lain
2. Hambatan tenaga listrik yang merambat
sangat cepat
4
15
21,052 %
78,947 %
Paham
Kurang paham
2 Cara untuk menentukan syarat agar
arus listrik dapat mengalir dalam suatu
rangkaian adalah :
1. Rangkaian listrik harus tertutup
1. Menyiapkan kabel, batrei yang berukuran 1,5
volt, saklar
2. Tidak jawab sama sekali
18
1
94,736 %
0 %
Tidak paham
Tidak paham
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Harus ada beda potensial antara dua
titik dalam rangkaian listrik
3 saklar Lampu 1 Lampu 2
vs
1.
2.
3.
3
9
7
15,789 %
47,368 %
36,842 %
Tidak paham
Paham
Sangat paham
4 Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah :
jumlah kuat arus yang masuk ke suatu
titik cabang sama dengan jumlah kuat
arus yang keluar dari titik cabang
tersebut.
1. Tidak jawab
2. Gaya tarik menarik antar dua buah muatan
proton dan elektron
2
17
0 %
89,473 %
Tidak paham
Tidak paham
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
5
I masuk = I keluar
I = I1 + I 2
= 6 A + ( -3 A )
= 3A
Jadi, arus I sebesar 3 A dan arahnya ke
kanan.
1. Tidak jawab
2. I = I1 : I 2
= 6 A : 3 A = 2A
3. I = I1 + I 2
= 6 A + ( -3 A ) = 3A
3
14
2
0 %
73,684 %
10,526 %
Tidak paham
Kurang paham
paham
6 faktor – faktor yang mempengaruhi
hambatan penghantar adalah : panjang
penghantar, kuas penampang
pengantar, dan jenis bahan pengantar
Kerusakan/kesalahan yang memasangnya, kabel
putus, tegangan tinggi, terjadinya kerusakan pada
mesin,dapat ,menyalakan lampu dan listrik, saling
tarik menarik
19 100 % Tidak paham
7 bahan bersifat sebagai konduktor dan
isolator:
a) Bahan yang bersifat konduktor :
perak, tembaga, aluminium, wolfram,
manganin, konstantan, nikrom, dll
konduktor dan isolator:
a) Bahan yang bersifat konduktor : perak,
tembaga, aluminium, wolfram, manganin,
konstantan, nikrom, dll
b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas,
19 100 % Sangat paham
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b) Bahan yang bersifat isolator : batu,
gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang,
kayu, dll
lucite, mika, kuarsa, belerang, kayu, dll
8 Dik :
V = 24 Volt
I = 3 A
Dit : R ?
Jawab : V = I . R
R = I
V =
A
V
3
24 = 8 Ω
1. Tidak jawab
2. 24 *3 = 72
3. 24 volt / 3A= 8
2
13
4
0 %
68,421 %
21,052 %
Tidak paham
Tidak paham
Paham
9 Dik : A = 22mm
= 2000 meter
= 0,02 Ωm
Dit : R ?
Jawab :
1.tidak jawab
2. 2000*0,02 /2 = 20
3. 0,02 .
m
m26
102
2000 = 2 107
3
11
5
0 %
57,894 %
26,315 %
Tidak paham
Tidak paham
paham
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
R = . A
= 0,02 Ωm .
m
m26
102
2000
= 2 107 Ω
10 Rumus hambatan pengganti rangkaian
listrik seri :
= RRRR n..........
321
1. Tidak jawab
2. R1 *R2 / R3
3. RRRR n..........
321
2
11
6
0 %
57,894 %
31,578 %
Tidak paham
Tidak paham
paham
11 Rumus pengganti rangkaian listrik
parallel:
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
1.tidak jawab
2. R1 *R2 / R3
1
18
0 %
94,736 %
Tidak paham
Tidak paham
12 Dik : R1 = 5 Ω
R2 = 2Ω
R3 = 10Ω
Dit : Rs?
RS = RRRR n
..........321
1. 5*2/10 = 1
2. RRRR n..........
321
5 + 2 + 10 = 17 Ω
3. RS = 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
1
11
6
5,263 %
57,894 %
31,578 %
Tidak paham
Paham
Sangat paham
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
RS = 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
13 Dik : R1 = 4 Ω
R2 = 8Ω
R3 = 8Ω
Dihubungkan secara paralel
Dit : R p
?
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
RP
1 = 8
1
8
1
4
1
= 8
1
8
1
8
2 = 8
4
RP
= 4
8 = 2 Ω
R1*R2/R3
= 4*8/8
=32/8
=4
19 100 % Tidak paham
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4.9.
variasi jawaban siswa soal post test
No Jawaban Variasi Jawaban Jumlah Siswa Persentase siswa Kualifikasi Pemahaman
1
saklar Lampu 1 Lampu 2
vs
19 100 % Sangat paham
2 Bunyi hukum 1 kirchhoff
adalah : jumlah kuat arus
yang masuk ke suatu titik
cabang sama dengan jumlah
kuat arus yang keluar dari
titik cabang tersebut.
1. Jumlah arus yang masuk = arus
yang keluar dari titik
2. jumlah kuat arus yang masuk ke
suatu titik cabang sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari
titik cabang tersebut.
1
18
5,263%
94,736 %
Kurang paham
Sangat paham
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3 I masuk = I keluar
I = I1 + I 2
= 7 A + 1 A
= 8A
Jadi, arus I sebesar 8A dan
arahnya ke kanan.
I = I1 + I 2
= 7 A + 1 A
= 8A
2. I masuk = I keluar
I = I1 + I 2
= 7 A + 1 A
= 8A
arus I sebesar 8A dan arahnya ke
kanan.
1
18
5,263 %
94,736 %
Paham
Sangat paham
4 a) kuat arus listrik adalah:
banyaknya muatan listrik
yang mengalir melalui
penampang suatu
pengantar setiap sekon
b) beda potensial adalah :
banyaknya energi untuk
1. Muatan arus listrik yang
mengalir setiap sekon dan beda
potensial : muatan arus listrik yang
mengalir ke suatu aliran
2. kuat arus listrik adalah :
banyaknya muatan listrik yang
mengalir melalui penampang suatu
1
5,623 %
Kurang paham
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mengalirkan setiap
muatan lstrik dari suatu
titik ke titik yang lain
dalam kawat penghantar
penghantar setiap sekon dan beda
potensial adalah : banyaknya energi
untuk mengalirkan setiap muatan
lstrik dari suatu titik ke titik yang
lain dalam kawat penghantar
18 94,736 % Sangat paham
5 Cara untuk menentukan
syarat agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu
rangkaian adalah :
3. Rangkaian listrik
harus tertutup
4. Harus ada beda
potensial antara dua
titik dalam rangkaian
listrik
1. Kita harus hati – hati dan
tersusun
2. Rangkaian listrik harus
tertutup,dan Harus ada beda
potensial antara dua titik dalam
rangkaian listrik
1
18
5,623 %
94,736 %
Kurang paham
Sangat paham
6 faktor – faktor yang
mempengaruhi hambatan
1.panjang penghantar
2. luas penampang, panjang
1
5,623 %
Kurang paham
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
penghantar adalah : panjang
penghantar, luas penampang
penghantar, dan jenis bahan
penghantar
penampang
3. panjang penghantar, luas
penampang penghantar, dan jenis
bahan penghantar
2
16
10,526 %
84,210 %
Paham
Sangat paham
7 bahan bersifat sebagai
konduktor dan isolator:
c) Bahan yang bersifat
konduktor : perak,
tembaga, aluminium,
wolfram, manganin,
konstantan, nikrom,
dll
d) Bahan yang bersifat
isolator : batu, gelas,
lucite, mika, kuarsa,
belerang, kayu, dll
Bahan yang bersifat
konduktor:perak,
tembaga,aluminium,
wolfram,manganin,
konstantan,nikrom,dan Bahan yang
bersifat isolator : batu, gelas, lucite,
mika, kuarsa, belerang, kayu, dll
19
100 %
Sangat paham
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
8 Dik :
V = 48 Volt
I = 8 A
Dit : R ?
Jawab : V = I . R
R = I
V =
A
V
8
48= 6 Ω
1. 48/8 = 6 volt
2. V = I . R
R = I
V =
A
V
8
48 = 6 Ω
1
18
5,623 %
94,736 %
Kurang paham
Sangat paham
9 R = .
A
= 0,04 Ωm .
m
m26
104
1000
= 10 107Ω
R = . A
= 0,04 Ωm .
m
m26
104
1000
= 0,004 Ω.
2. R = . A
= 0,04 Ωm .
m
m26
104
1000
1
4
5,623 %
21,052 %
Kurang paham
Paham
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
= 0,1 107 Ω
3. R = . A
= 0,04 Ωm .
m
m26
104
1000
= 10 107Ω
14
73,684 %
sangat paham
10 10. Rumus hambatan
pengganti rangkaian listrik
seri : RS
=
RRRR n..........
321
RS = RRRR n
..........321
19 100 % sangat paham
11 Rumus pengganti rangkaian
listrik parallel:
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
19 100 %
Sangat paham
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
12 RS = RRRR n..........
321
RS = 5Ω + 2Ω + 8Ω = 15 Ω
RS = 5Ω + 2Ω + 8Ω = 15 Ω
19 100 % Sangat paham
13
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
RP
1 = 6
1
6
1
2
1
= 6
1
6
1
6
2 = 6
5
RP =
5
6 = 1,2 Ω
1. R p = 2Ω + 6Ω + 6Ω = 14Ω
2.
RP
1 = 6
1
6
1
2
1
RP =
6
5
3.
RP
1 = 6
1
6
1
2
1
= 6
1
6
1
6
2 = 6
5
RP =
5
6 = 1,2 Ω
3
3
13
15,789 %
15,789 %
68,421 %
Kurang paham
Paham
Sangat paham
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 5.0 Peningkatan pemahaman siswa
No Kode Siswa Pre test Post test Peningkatan
pemahaman
1 A 42,538 99,615 57,077
2 B 48,307 94,461 46,154
3 C 42,538 100 57,462
4 D 63,538 97,230 33,692
5 E 38,461 77,923 43,462
6 F 45,769 99,615 53,846
7 G 41,923 98,462 56,539
8 H 38,153 98,462 60,309
9 I 42,384 96,846 54,462
10 J 41,769 98,076 56,307
11 K 42,384 50,692 8,308
12 L 56,692 100 43,308
13 M 42,538 100 57,462
14 N 30,461 90,692 60,231
15 O 34,384 93,692 59,308
16 P 38,307 97,615 59,308
17 Q 43,153 81,076 37,923
18 R 38,307 99,615 61,308
19 S 50,076 100 49,924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan sebagai
berikut”
1. Pemahaman awal siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX berdasarkan data
pre test mengenai konsep listrik dinamis sangat rendah, ini bisa di lihat
dari nilai–nilai siswa yang sangat rendah. Mereka hanya berada pada
rentang kurang paham dan paham, dimana kualifikasi kurang paham ada
17 anak dengan persentase 89,473 % yang memiliki rentang nilai 25-49,
dan kualifikasi paham ada 2 anak dengan persentase 10,526 % dengan
rentang nilai 50–74.
2. Dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement
Divisions) siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX lebih baik dalam
menerima pelajaran. Hal ini bisa di lihat dari semangat dan kerja sama di
antara tim dalam kelompoknya, sehingga anak yang memiliki
kemampuan rendah akan terbantu oleh anak yang memiliki kemampuan
lebih. Sehingga pada tes akhir semua anak bisa menjawab pertanyaan
dengan baik.
3. Pemahaman akhir siswa SMPK Nirmala Jopu kelas IX pada materi
pokok listrik dinamis setelah diajarkan dengan menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Divisions) siswa mengalami peningkatan nilai yang tinggi, hal ini bisa di
lihat dari nilai dan jawaban siswa mengenai konsep listrik dinamis sangat
baik. dimana kualifikasi sangat paham ada 18 anak dengan persentase
94,736 % yang memiliki rentang nilai 75 - 100, dan kualifikasi paham
ada 1 anak dengan persentase 5,263 % dengan rentang nilai 50 – 74. Hal
ini bisa di lihat dari nilai uji real dan uji criticalnya, dimana jika
| | maka significant, atau | -4,223 > 2,101 | maka significant
B. Saran
1. Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti
menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diharapkan guru fisika dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam
pembelajaran fisika karena pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) ini dapat meningkatkan hasil
belajar fisika siswa.
b. Pembelajaran fisika dilaksanakan pagi karena siswa semangat dalam
belajar fisika dari pada siang hari
2. Siswa
Disarankan kepada siswa untuk belajar terlebih dahulu sebelum
mengerjakan soal dari materi yang akan dikerjakan, sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
lebih berkompeten lagi dalam mengerjakan soal - soal dan tugas yang
akan dilakukan.
3. Penelitian selanjutnya
a. Dalam melaksanakan penelitian yang serupa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD sebaiknya peneliti lebih
memahami pemahaman awal siswanya, hal ini bertujan agar
peneliti mudah membagi siswa dalam kelompok dengan tingkat
pemahaman yang rata sesuai dengan kemampuan siswa. Peneliti
juga harus banyak memberikan latihan soal – soal serta setiap
kali melakukan tes atau kuis, peneliti harus memberikan nilai –
nilai dari setiap jawaban siswa, sehingga peneliti dengan mudah
melihat peningkatan pemahaman mereka, dalam mempelajari
suatu materi yang diberikan.
b. Untuk penelitan selanjutnya, metode ini dapat dipakai untuk
materi yang lain dan lebih baik disertai dengan eksperimen
untuk siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato, J. 1998.‘’ Teaching children science A discovery approach fourt
edition ‘’ .
Anderson,W, Krathwohl, R. 2010. ‘’Pembelajaran , Pengajaran , dan Asesmen‘’.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. 1984. ‘’Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan‘’. Jakarta : Bina Aksara.
Azwar, S . „‟maret 2009.‘’Metode penelitian ‘’. Yogyakarta : pustaka pelajar.
Basrowi, dan Suwandi.2008.‘’penelitian kualitatif ‘’. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, O. 1983.‘’Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar‘’. Bandung
:Tarsito.
Hartono. ‘’Statistik untuk Penelitian ‘’. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Huda , Miftahul. 2011. ‘’ Cooperative Learning ‘’. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kerlinger,2000:686;Babble,2004:144-145dalam:analisis-data/validitas-
instrumen.html#ixzz1uFFJkdda
Sardiman, A. 1986.‘’Interaksi dan Motivasi Belajar ‘’. Jakarta :Rajawali.
Sugiyono. 2010. “ Statistika untuk Penelitian “. Bandung
Suparno, Paul.2007.‘’ Pengantar Statistik ‘’. Yogyakarta : Kanisius
Suparno,Paul.1997.’’filsafat konstruktivisme dalam pendidikan‘’ Yogyakarta :
Kanisius.
Sutarjo, A. Mei 2009. ‘’ pembelajaran nilai –karakter ‘’. Jakarta :Raja Grafindo
Persada.
http://www.israbox.com/instrumental/ di akses tanggal 1 maret 2012.
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
(http://images.sucikorafi.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SkZJ
zwoKCF8AAE@AM7A1/I.rtf?nmid=260703065/ di akses tanggal 17
maret 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
L A M P I R A N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
Kisi-Kisi Soal Pretest
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator Jumlah soal dan nomor soal
3.2 Menganalisis percobaan listrik
dinamis dalam suatu rangkaian
serta penerapannya dalam
kehidupan sehari - hari
Listrik Dinamis Menjelaskan konsep aliran
listrik, kuat arus dan beda
potensial.
Membuat gambar rangkaian
listrik yang terdiri dari kabel 2
buah lampu dan sumber listrik.
Menyebutkan bunyi hukum 1
Kirchoff dan menyelesaikan
soal – soal yang menggunakan
hukum kirchoff
Meyebutkan faktor – faktor
penghambat listrik
Menyebutkan contoh bahan
bersifat konduktor dan isolator.
Menghitung besar hambatan dari
sebuah penghantar
Mengemukakan rumus
hambatan pengganti seri dan
hambatan pengganti paralel.
Menghitung hambatan
pengganti rangkaian listrik seri
dan paralel
2 soal ( 1 dan 2 )
1 soal ( 3 )
2 soal ( 4, dan 5 )
1 soal ( 6 )
1 soal ( 7 )
2 soal ( 8, dan 9 )
2 soal ( 10 dan 11 )
2 soal ( 12 dan 13 )
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Kisi-Kisi Soal Posttest
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator Jumlah soal dan nomor soal
3.2 Menganalisis percobaan listrik
dinamis dalam suatu rangkaian
serta penerapannya dalam
kehidupan sehari - hari
Listrik Dinamis Menjelaskan konsep aliran
listrik, kuat arus dan beda
potensial.
Membuat gambar rangkaian
listrik yang terdiri dari kabel 2
buah lampu dan sumber listrik.
Menyebutkan bunyi hukum 1
Kirchoff dan menyelesaikan
soal – soal yang menggunakan
hukum kirchoff
Meyebutkan faktor – faktor
penghambat listrik
Menyebutkan contoh bahan
bersifat konduktor dan isolator.
Menghitung besar hambatan
dari sebuah penghantar
Mengemukakan rumus
hambatan pengganti seri dan
hambatan pengganti paralel.
Menghitung hambatan
pengganti rangkaian listrik seri
dan paralel
1 soal ( 4 )
1 soal ( 1 )
2 soal ( 2, dan 3 )
1 soal ( 6 )
1 soal ( 7 )
2 soal ( 8, dan 9 )
2 soal ( 10 dan 11 )
2 soal ( 12 dan 13
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Soal:
1. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan kuat arus listrik, dan beda
potensial?
2. Bagaimanakah cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu rangkaian?
3. Gambarlah rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu
dan sumber tegangan
4. Bagaimanakah bunyi hukum 1 kirchhoff?
5. Berapa besar arus I dan kemanakah arah?
6 A
3 A
I?
6. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar
7. Sebutkan bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator
8. Sebuah pengantar di pasang pada tegangan 24 volt. Arus yang mengalir
melalui penghantar itu sebesar 3 ampere. Berapa besar hambatan dari
pengantar itu?
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 22mm , jika panjang
pengantar 2000 meter, dan hambatan jenisnya 0,02 Ωm. berapa nilai
hambatan itu ?
10. Bagaimanakah rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri ?
11. Bagaimanakah rumus pengganti rangkaian listrik parallel?
12. Jika di ketahui R1 = 5 Ω, R2 = 2Ω, dan R3 = 10Ω, tentukan hambatan
pengganti dari rangkaian seri di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
R1 R2 R3
Vs
+ -
13. Jika di ketahui R1 = 4 Ω, R2 = 8Ω, dan R3 = 8Ω, tentukan hambatan
pengganti dari rangkaian paralel di bawah ini!
R1
R2
R3
Vs
+ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Jawaban :
1. Yang di maksudkan dengan kuat arus listrik dan beda potensial:
a) kuat arus listrik adalah : banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
penampang suatu pengantar setiap sekon
b) beda potensial adalah : banyaknya energi untuk mengalirkan setiap
muatan lstrik dari suatu titik ke titik yang lain dalam kawat pengantar
2. Cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu
rangkaian adalah : Rangkaian listrik harus tertutup dan Harus ada beda potensial
antara dua titik dalam rangkaian listrik
3. Gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan
sumber tegangan
saklar Lampu 1 Lampu 2
vs
4. Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah : jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
5. besar arus I dan arahnya
6 A
3 A
I?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
I masuk = I keluar
I = I1 + I 2
= 6 A + ( -3 A ) = 3A
Jadi, arus I sebesar 3 A dan arahnya ke kanan.
6. faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar adalah : panjang
pengantar, kuas penampang pengantar, dan jenis bahan pengantar
7. bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator:
a) Bahan yang bersifat konduktor : perak, tembaga, aluminium, wolfram,
manganin, konstantan, nikrom, dll
b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang,
kayu, dll
8. pengantar di pasang pada tegangan 24 volt. Arus yang mengalir melalui
penghantar itu sebesar 3 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu:
Dik :
V = 24 Volt
I = 3 A
Dit : R ?
Jawab : V = I . R
R = I
V
= A
V
3
24 = 8 Ω
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 22mm , jika panjang
pengantar 2000 meter, dan hambatan jenisnya 0,02 Ωm. berapa nilai hambatan itu
Dik : A = 22mm
= 2000 meter
= 0,02 Ωm
Dit : R ?
Jawab : R = . A
= 0,02 Ωm .
m
m26
102
2000 = 2 107 Ω
11. Rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri :
RS
= RRRR n..........
321
11.Rumus pengganti rangkaian listrik parallel:
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
12. R1 R2 R3
Vs
+ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dik : R1 = 5 Ω
R2 = 2Ω
R3 = 10Ω
Dit : Rs
?
Jawab : RS = RRRR n
..........321
RS = 5Ω + 2Ω + 10Ω = 17 Ω
13.
R1
R2
R3
Vs
+ -
Dik : R1 = 4 Ω
R2 = 8Ω
R3 = 8Ω
Dit : R p ?
Jawab :
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
RP
1 = 8
1
8
1
4
1
= 8
1
8
1
8
2 =
8
4
RP =
4
8 = 2 Ω
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Soal :
1. Gambarlah rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu
dan sumber tegangan
2. Bagaimanakah bunyi hukum 1 kirchhoff?
3. Berapa besar arus I dan kemanakah arah?
7 A
?
IA
4. Jelaskan apa yang di maksudkan dengan kuat arus listrik, dan beda
potensial?
5. Bagaimanakah cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu rangkaian?
6. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar
7. Sebutkan bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator
8. Sebuah pengantar di pasang pada tegangan 48 volt. Arus yang mengalir
melalui penghantar itu sebesar 8 ampere. Berapa besar hambatan dari
pengantar itu?
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 24mm , jika panjang
pengantar 1000 meter, dan hambatan jenisnya 0,04 Ωm. berapa nilai
hambatan itu ?
10. Bagaimanakah rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri ?
11. Bagaimanakah rumus pengganti rangkaian listrik parallel?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
12. Jika di ketahui R1 = 5 Ω, R2 = 2Ω, dan R3 = 8Ω, tentukan hambatan
pengganti dari rangkaian seri di bawah ini!
R1 R2 R3
Vs
+ -
13. Jika di ketahui R1 = 2 Ω, R2 = 6Ω, dan R3 = 6Ω, tentukan hambatan
pengganti dari rangkaian paralel di bawah ini!
R1
R2
R3
Vs
+ --
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Jawaban :
1. Gambar rangkaian listrik yang terdiri dari kabel dan dua buah lampu dan
sumber tegangan
saklar Lampu 1 Lampu 2
vs
2. Bunyi hukum 1 kirchhoff adalah : jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik
cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
3. besar arus I dan arahnya
7 A
8 A
IA
I masuk = I keluar
I = I1 + I 2
= 7 A + ( 1 A )
= 8A
Jadi, arus I sebesar 8 A dan arahnya ke kanan.
4. Yang di maksudkan dengan kuat arus listrik dan beda potensial:
a) kuat arus listrik adalah : banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
penampang suatu pengantar setiap sekon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
b) beda potensial adalah : banyaknya energi untuk mengalirkan setiap
muatan lstrik dari suatu titik ke titik yang lain dalam kawat pengantar
5. Cara untuk menentukan syarat agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu
rangkaian adalah :
1. Rangkaian listrik harus tertutup
2. Harus ada beda potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik
6. faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan pengantar adalah : panjang
pengantar, kuas penampang pengantar, dan jenis bahan pengantar
7. bahan bersifat sebagai konduktor dan isolator:
a) Bahan yang bersifat konduktor : perak, tembaga, aluminium, wolfram,
manganin, konstantan, nikrom, dll
b) Bahan yang bersifat isolator : batu, gelas, lucite, mika, kuarsa, belerang,
kayu, dll
8. pengantar di pasang pada tegangan 48 volt. Arus yang mengalir melalui
penghantar itu sebesar 8 ampere. Berapa besar hambatan dari pengantar itu:
Dik :
V = 48 Volt
I = 8 A
Dit : R ?
Jawab : V = I . R
R = I
V =
A
V
8
48= 6 Ω
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
9. Sebuah kawat tembaga memiliki luas penampang 24mm , jika panjang
pengantar 1000 meter, dan hambatan jenisnya 0,04 Ωm. berapa nilai hambatan itu
Dik : A = 22mm
= 2000 meter
= 0,02 Ω
Dit : R ?
Jawab : R = . A
= 0,04 Ωm .
m
m26
104
1000 = 10 10
7Ω
12. Rumus hambatan pengganti rangkaian listrik seri :
RS = RRRR n
..........321
11.Rumus pengganti rangkaian listrik parallel:
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
12 R1 R2 R3
Vs
+ -
Dik : R1 = 5 Ω
R2 = 2Ω
R3 = 8Ω
Dit : Rs?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Jawab : RS = RRRR n
..........321
RS = 5Ω + 2Ω + 8Ω
= 15 Ω
13. R1
R2
R3
Vs
+ --
Dik : R1 = 2 Ω
R2 = 6Ω
R3 = 6Ω
Dit : R p ?
Jawab :
RP
1 =
RRRR n
1........
111
321
RP
1 = 6
1
6
1
2
1
= 6
1
6
1
6
3=
6
5
RP =
5
6 = 1,2 Ω
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SILABUS
KELAS IX SEMESTER I
Standar Kompetensi: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
1.1 Mendeskripsikan
sistem ekskresi
pada manusia
dan
hubungannya
dengan
kesehatan
Sistem ekskresi
pada manusia
dan
hubungannya
dengan
kesehatan
o Mencari
informasi
tentang
karakteristi
k struktur
dan fungsi
organ
penyusun
sistem
ekskresi
pada
manusia
melalui
buku-buku
acuan
Mencari
Informasi (dari
buku, internet,
atau suber lain),
ceramah
Pengamatan,disk
usi, ceramah
Pengumpulan
data
Mendeskripsikan
bentuk/bangun organ-
organ penyusun sistem
ekskresi pada manusia
Mendeskripsikan fungsi
sistem ekskresi
Mendata contoh
kelainan dan penyakit
pada sistem ekskresi
yang biasa dijumpai
dalam kehidupan
sehari-hari dan upaya
mengatasinya
Kuis,
Laporan
kelompo
k, tanya
jawab
10 x
40‟
Yudhistira
, IPA
terpadu 3a
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
o Mengamati
torso/gambar
karakteristik
struktur organ
penyusun sistem
ekskresi pada
manusia
o Mencari informasi
tentang kelainan
dan penyakit pada
sistem ekskresi
pada manusia
beserta cara
mengatasinya
melalui studi
pustaka,internet,at
au sumber lain,
dan dari pusat
kesehatan dalam
bentuk kelompok
(klinik/puskesmas/
rumah sakit)
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
1.2
Mendeskripsik
an sistem
reproduksi dan
penyakit yang
berhubungan
dengan sistem
reproduksi
pada manusia
Sistem
reproduksi dan
penyakit yang
berhubungan
dengan sistem
reproduksi
pada manusia
o Mencari informasi
tentang karakteristik
struktur dan fungsi
organ penyusun
sistem reproduksi
pada manusia melalui
studi pustaka
o Mengamati
torso/gambar
karakteristik struktur
organ penyusun
sistem reproduksi
pada manusia
o Mencari informasi
tentang kelainan dan
penyakit pada sistem
reproduksi pada
manusia beserta cara
mengatasinya melalui
studi pustaka dan dari
pusat kesehatan
(klinik/puskesmas/ru
mah sakit)
Pengamatan,
pengumpulan
data
Diskusi,
ceramah,
Menyebutkan
macam organ
penyusun sistem
reproduksi pada
manusia
Mendeskripsikan
fungsi sistem
reproduksi
Menulis artikel
tentang cara
penularan dan
pencegahan penyakit
yang berhubungan
dengan sistem
reproduksi
Menyadari
pentingnya menjaga
kesehatan organ
sistem reproduksi
Laporan,
tanya
jawab,
latihan
soal
10 x
40‟
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
1.3
Mendeskripsik
an sistem
koordinasi dan
alat indera
pada manusia
dan
hubungannya
dengan
kesehatan
Sistem
koordinasi dan
alat indera
pada manusia
dan
hubungannya
dengan
kesehatan
o Mencari
informasi tentang
karakteristik
struktur dan
fungsi organ
penyusun sistem
koordinasi alat
indera pada
manusia melalui
studi pustaka
o Mengamati torso
/ gambar
karakteristik
struktur organ
penyusun sistem
koordinasi dan
alat indera pada
manusia
Pengamatan,
diskusi, ceramah
Membandingkan
bentuk/ bangun bagian
organ penyusun sistem
syaraf pada manusia
Mendeskripsikan fungsi
otak, fungsi sumsum
tulang belakang, dan
sel saraf dalam sistem
koordinasi
Menunjukkan bagian-
bagian alat indera dan
fungsinya
Mendata contoh
kelainan dan penyakit
pada alat indera yang
biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari
dan upaya
mengatasinya
Kuis, PR,
laporan
10 x
40‟
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
o Mencari
informasi tentang
kelainan dan
penyakit pada
sistem koordinasi
dan alat indera
pada manusia
beserta cara
mengatasinya
melalui studi
pustaka dan dari
pusat kesehatan
(klinik/puskesma
s/rumah sakit)
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
2.1
Mengidentifik
asi
kelangsungan
hidup makhluk
hidup melalui
adaptasi,
seleksi alam,
dan
perkembangbi
akan
Kelangsungan
hidup makhluk
hidup melalui
adaptasi,
seleksi alam,
dan
perkembangbia
kan
o Mencari informasi
melaui studi
pustaka tentang
kelangsungan
hidup makhluk
hidup melalui
adaptasi, seleksi
alam, dan
perkembangbiakan
o Mencari informasi
melalui studi
pustaka tentang
cara
perkembangbiakan
makhluk hidup
Pengamatan,
pengumpulan
data
Ceramah
o Membahas perubahan
lingkungan yang
menyebabkan
terjadinya penyesuaian
fungsi kerja organ atau
adaptasi fisiologi
melalui contoh
o Membahas hal yang
menyebabkan
terjadinya adaptasi
tingkah laku di darat
dan di air
o Menggunakan cara
untuk mendiskusikan
punahnya beberapa
jenis makhluk hidup
o Mendiskusikan
bagaimana perkembang
biakan berperan dalam
kelangsungan jenis
o Mencari data hewan dan
tumbuhan yang hampir
punah karena tingkat
reproduksinya rendah
o Membandingkan cara
perkembangbiakan
generatif dan vegetatif
Kuis,
tanya
jawab
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
2.2
Mendeskripsik
an konsep
pewarisan sifat
pada makhluk
hidup
Proses
pewarisan dan
hasil pewarisan
sifat beserta
penerapannya
o Mencari informasi
melalui studi
pustaka tentang
deskripsi dari
materi genetis baik
gen maupun
kromosom dilihat
dari sifat-sifatnya
o Merumuskan sifat
gen dan
kromosom
Pengamatan,
pengumpulan data
Ceramah
o Mendeskripsikan
materi genetis yang
bertanggung jawab
dalam pewarisan
sifat ( gen,
kromosom)
o Membedakan
pengertian sifat
resesif dominan
dan intermediat
Kuis,
Laporan
kelomp
ok,
5 x 40‟
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
2.3
Mendeskripsik
an proses
pewarisan dan
hasil pewarisan
sifat beserta
penerapannya
Proses
pewarisan dan
hasil pewarisan
sifat beserta
penerapannya
o Mencari informasi
melalui studi pustaka
tentang deskripsi proses
pewarisan sifat pada
makhluk hidup
o Mencari informasi
melalui studi pustaka
tentang besarnya
peluang yang terjadi
dalam pewarisan sifat
pada mahluk hidup
Pengamatan,
pengumpulan
data
Ceramah
o Menentukan
gamet dari
genotip
tetua/induk
o menentukan
rasio hasil
persilangan
persilangan
monohibrida dan
dihibrida melalui
bagan
10 x 40' Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
2.4
Mendeskripsik
an penerapan
bioteknologi
dalam
mendukung
kelangsungan
hidup manusia
melalui
produksi
pangan
Penerapan
bioteknologi
dalam
mendukung
kelangsungan
hidup manusia
melalui
produksi
pangan
o Mencari informasi
melalui studi pustaka
tentang pengertian,
macam, dan manfaat
bioteknologi yang
mendukung
kelangsungan hidup
manusia
o Mencari informasi
melalui studi pustaka
tentang contoh
penerapan bioteknologi
dalam produksi pangan
untuk mendukung
kelangsungan hidup
manusia
Pengamatan,
pengumpulan
data
Ceramah
Mendefinisikan
pengertian
bioteknologi
Mendeskripsikan
keuntungan
pemanfaatan
bioteknologi dalam
produksi pangan
Mendata produk-
produk
bioteknologi
Laporan
kelomp
ok,
tanya
jawab
10 x 40' Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
o Mencari informasi
melalui studi pustaka
tentang contoh produk
bioteknologi baik yang
konvensional maupun
yang modern yang biasa
dimanfaatkan sebagai
bahan pangan
o Melakukan observasi
untuk mendata produk
bioteknologi sederhana
dan modern yang
dipakai di lingkungan
rumah tangga
konvensional dan
modern di
lingkungan
sekitarnya
Membuat produk
bioteknologi
sederhana yang
dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan
sehari-hari
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Standar Kompetensi: 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
3.1 Mendeskripsikan
muatan listrik
untuk memahami
gejala-gejala
statis serta
kaitannya dalam
kehidupan
sehari-hari
Listrik statis
Mencari
informasi
melalui studi
pustaka untuk
menemukan teori
tentang listrik
statis
Melakukan
percobaan untuk
menunjukkan
antara dua benda
bermuatan listrik
Memberi muatan
pada elektroskop
secara induksi
Pengamatan,
ceramah
Eksperimen
Menjelaskan benda
dapat bermuatan
listrik dengan cara
digosok
Memberi contoh
peristiwa yang
menghasilkan benda
yang bermuatan
listrik dalam proses
terjadinya secara
sederhana
Melakukan
percobaan sederhana
untuk menunjukkan
sifat muatan listrik
Menjelaskan
hubungan antara
besar gaya listrik
dan besar muatan
listrik serta jarak
antara benda
bermuatan listrik
Laporan
kelompo
k, tanya
jawab
10 x 40' Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
3.2 Menganalisis
percobaan
listrik dinamis
dalam suatu
rangkaian
serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari
Listrik
mengalir
Mencari informasi
melalui studi
pustaka untuk
menemukan teori
tentang arus listrik
dan beda potensial
listrik.
Mencari informasi
melalui studi
pustaka untuk
menemukan cara
membuat
rangkaian listrik
baik secara seri
maupun paralel.
Melakukan
percobaan
sederhana untuk
menyelidiki
hubungan antara
arus listrik dan
beda potensial
dalam suatu
rangkaian
Pengamatan,
pengumpulan data
Ceramah
Menjelaskan
konsep aliran
listrik, kuat arus
dan beda
potensial.
Membuat gambar
rangkaian listrik
yang terdiri dari
kabel 2 buah
lampu dan
sumber listrik.
Mengemukakan
hukum Kirchoff
Mengemukakan
konsep hambatan
listrik, satuan
hambatan listrik,
faktor-faktor
yang menentukan
besar hambatan
listrik,
mengemukakan
Kuis,
Laporan
kelomp
o, tanya
jawab
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Mencari informasi
melalui studi
pustaka untuk
menemukan teori
tentang hambatan
dari beberapa jenis
bahan baik yang
tergolong
konduktor,
semikonduktor,
dan isolator, serta
prosedur
penerapan Hukum
Kirchoff.
Melakukan
eksperimen untuk
mendapatkan
rumus hambatan
pengganti seri dan
hambatan
pengganti paralel.
secara kwlitatif
besar hambatan
konduktor,
semikonduktor
dan isolator.
Mengemukakan
rumus hambatan
pengganti seri
dan hambatan
pengganti paralel.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
3.3 Mendeskripsi-
kan prinsip
kerja elemen
dan arus listrik
yang
ditimbulkanny
a serta
penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari
Arus Listrik Mencari
informasi
melalui studi
belajar untuk
mendapatkan
konsep sumber
tegangan dan
prinsip kerja
sumber
tegangan arus
searah.
Melakukan
percobaan
pengukuran
tegangan saat
batu baterai
mengalirkan
listrik dan
membandingka
n dengan
tegangan yang
tertulis pada
batu baterai
Ceramah,
pengamatan
Eksperimen
Mendeskripsikan
konsep kuat arus,
sumber tegasngan dan
prinsip kerja elemen
volta, batu baterai dan
acumulator.
Menunjukkan
perbedaan antara
GGL dengan
tegangan jepit.
kuis,
laporan
4 x 40‟
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran Metode Indikator Evaluasi
Alokasi
Waktu Acuan
3.4 Mendeskripsi-
kan hubungan
energi dan
daya listrik
serta
pemanfaatanny
a dalam
kehidupan
sehari-hari
Energi dan
Daya listrik
melalui studi
pustaka untuk
menemukan
ubungan antara V, I
dan energi listrik,
hubungan antara
daya listrik energi
listrik, dan satuan
energi listrik dan
dfaya listrik Joule
dan watt )
Menyelesaikan soal-
soal yang berkait
dengan perhitungan
penggunaan listrik
Melakukan
eksperimen
sedehana untuk
menunjukkan
perubahan energi
listrik ke bentuk
energi lain
Mengkaji cara-cara
yang tepat untuk
melakukan
Pengamatan
dan ceramah
Eksperimen
Penelitian
Menjelaskan
hubungan antara
V, I dengan energi
listrik yang
digunakan dan
daya listrik.beserta
satuannya.
Menerapkan
konsep energi dan
daya listrik dalam
perhitungan
penggunaan listrik
di rumah tangga
berdasarkan angka
yang tertera pada
kWh meter
Menunjukkan
perubahan energi
listrik menjadi
energi bentuk lain
Mengemukakan
cara-cara
penghematan
energi listrik dalam
Tugas
rumah,
laporan,
tes tulis
10 x
40‟
Yudhistir
a, IPA
terpadu
3a
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
penghematan energi
alam kehidupan
sehari-hari dan dasar
teori yang
mendukung berdasar
kajian pustaka
kehidupan sehari-
hari
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMPK NIRMALA JOPU
Kelas : IX A ( Sembilan A )
Mata Pelajaran : IPA FISIKA
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik.
2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri
maupun paralel.
3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan
grafik.
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu
rangkaian (hukum Ohm).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, isolator
dan semikonduktor).
6. Menggunakan Hukum I Kirchoff untuk menghitung tegangan dan arus dalam
rangkaian.
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel.
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian arus listrik.
2. Menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
3. Mengukur kuat arus listrik.
4. Menjelaskan pengertian beda potensial listrik.
5. Membedakan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup.
6. Menjelaskan fungsi saklar dan sekring.
7. Membedakan rangkaian seri dan rangkaian pararel.
8. Menyebutkan bunyi hukum Ohm.
9. Menemukan hubungan antara kuat arus dengan beda potensial.
10. Menjelaskan cara mengukur hambatan listrik.
11. Membedakan konduktor, isolator, dan semikonduktor.
12. Menyebutkan beberapa contoh konduktor, isolator, dan semikonduktor.
13. Menentukan hubungan antara hambatan listrik, ukuran, dan jenis benda.
14. Menentukan besarnya hambatan dari suatu bahan.
15. Menyebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
16. Memahami hukum I Kirchhoff pada rangkaian bercabang.
17. Menyebutkan jenis-jenis resistor.
18. Membedakan rangkaian resistor seri dan rangkaian resistor pararel.
19. Memahami rangkaian resistor seri.
20. Memahami rangkaian resistor pararel.
21. Menentukan hambatan total dalam rangkaian resistor seri dan resistor
paralel.
B. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis
C. Metode Pembelajaran
1. Model : - Cooperative Learning ( STAD )
2. Metode :
– Diskusi kelompok
- Ceramah
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
· Motivasi dan Apersepsi:
- Mengapa burung yang duduk di kabel bertegangan tinggi tidak
tersengat listrik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
- Manakah yang lebih terang dua lampu yang dirangkai secara seri ataukah secara
pararel?
· Prasyarat pengetahuan:
- Apakah yang dimaksud dengan kuat arus listrik?
- Apakah keuntungan rangkaian seri?
b. Kegiatan Inti
· Penelitian membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
· Peserta didik ( dibimbing oleh peneliti ) mendiskusikan pengertian arus listrik.
· Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan pengertian kuat arus listrik.
· Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian beda potensial.
· Perwakilan peserta didik diminta untuk menjelaskan fungsi saklar dan sekring
dalam rangkaian listrik.
· Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai perbedaan rangkaian
seri dan rangkaian pararel.
c. Kegiatan Penutup
· Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
· Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
· Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah fungsi hambatan listrik pada rangkaian elektronika?
- Mengapa konduktor (logam) mudah menghantarkan arus listrik?
· Prasyarat pengetahuan:
- Faktor apakah yang mempengaruhi besar kecilnya hambatan listrik?
- Apakah yang dimaksud dengan konduktor?.
b. Kegiatan Inti
· Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
· Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hukum Ohm.
· Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum Ohm yang
disampaikan oleh peneliti
· Peneliti memberikan beberapa soal penerapan hukum Ohm untuk dikerjakan
oleh peserta didik.
· Peneliti mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru dapat
langsung memberikan bimbingan.
· Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan kegunaan hambatan listrik
dalam rangkaian elektronika.
· Peserta didik memperhatikan perbedaan konduktor, isolator yang disampaikan
oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
· Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan beberapa contoh
konduktor, isolator
c. Kegiatan Penutup
· Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
· Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
· Peneliti memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
PERTEMUAN KETIGA
a. Kegiatan Pendahuluan
· Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah besar arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan arus yang
keluar dari titik percabangan?
· Prasyarat pengetahuan:
- Sebutkan bunyi hukum I Kirchhoff.
b. Kegiatan Inti
· Peneliti membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
· Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) mendiskusikan Hukum I Kirchhoff.
· Peserta didik memperhatikan contoh soal penerapan hukum I Kirchhoff yang
disampaikan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
· Peserta didik memperhatikan penjelasan peneliti mengenai perbedaan rangkaian
resistor seri dan rangkaian resistor pararel.
· Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan hambatan total dalam
rangkaian resistor seri dan rangkain resistor paralel yang disampaikan oleh
peneliti.
· Peneliti memberikan beberapa soal menentukan hambatan total dalam rangkaian
resistor seri dan rangkain resistor paralel untuk dikerjakan oleh peserta didik.
c. Kegiatan Penutup
· Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
· Peserta didik (dibimbing oleh peneliti) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
E. Sumber Belajar
a. Buku IPA Fisika
b. Buku referensi yang relevan
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
- Tes tertulis
- Penugasan
b. Bentuk Instrumen:
- Tes uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
- Tes identifikasi
- Tugas rumah
c. Contoh Instrumen:
Contoh tes uraian
Tiga buah hambatan masing-masing 4 ohm, 8 ohm, dan 8 ohm dirangkai
secara pararel. Tentukan hambatan totalnya.
Contoh tes identifikasi
Tentukan bahan-bahan yang termasuk ke dalam konduktor, isolator, dan
semikonduktor dari bahan-bahan yang tersedia berikut: kertas, besi, karet,
baja, arsen, silikon, plastik, dan perak.
Contoh tugas rumah
Buatlah grafik yang menunjukkan hubungan antara besarnya arus listrik dan
beda potensial.
Jopu, Juli 2012
Mengetahui
Mahasiswa Penelitian
Adelheid Yane Nara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Foto – Foto Aktivitas Siswa di dalam Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
SMPK NIRMALA JOPU
JENJANG AKREDITASI : DIAKUI
Alamat : Jopu, Wolowaru, Ende, Flores, NTT
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SMPK Nirmala Jopu menyatakan bahwa:
Nama : Adelheid Yane Nara
NIM : 071424012
Prodi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas : Sanata Dharma Yogyakarta
Benar benar telah melakukan penelitian di SMPK Nirmala Jopu pada bulan juli - agustus
2012 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul:
‘’ PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA KELAS IX SMPK NIRMALA
JOPU TENTANG MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD’’
Demikian surat ini diberikan kepada mahasiswa yang bersangkutan, supaya dapat digunakan
semestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI