Download - Pidato Sunyoto
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
1/21
TEKNIK KONSERVASI SUMBERDAYA AIR DALAM PERSPEKTIF SOSIO-
KULTURAL DAN TEKNNOLOGIS
A. Teknik Tradisiona
Tiada kehidupan tanpa air. Sejak manusia belum lahir ke dunia fana ini. Hidup dalam
lingkungan air yaitu dalamguagarba selama kandungan sampai lahir ke dunia. Di dunia fana
telah dibuktikan bahwa dengan berkurangnya air di dalam tubuh, maka akan terjadi dehidrasi
yang bila berlanjut akan menuju pada kematian. Hal ini menjadi dasar identifikasi pembuktian
dari hipotesis tentang ketiadaan suatu kehidupan di planet lain yaitu tanpa keberadaan unsur
hidrogen atau air. Arti penting air ini telah disadari oleh manusia sejak zaman peradaban
dimulai. Hal ini terbukti bahwa dalam konteks kultural sejak zaman dahulu kala air telah
mempunyai posisi sentral, yaitu dengan adanya predikat air, candi petirtaan, prasasti tentang
keairan Sukarto !artoatmodjo, "#$%& ritus kepercayaan, ritus keagamaan, dan juga
pengaruhnya terhadap etymological process terutama untuk penamaan tempat atau daerah.
'erbagai bangsa di dunia menempatkan air pada posisi yang sangat tinggi, hal ini
dapat dilihat dari cara pemredikatannya. (rang di negeri )ropa menyebut air sebagai fons
vitae atau air kehidupan, bahasa *unani menyebut air dengan nectar dan ambrosia yang
berarti minuman dan makanan dewa. (rang 'elanda menyebut levens water atau air
kehidupan. (rang +nggris menyebut the elixir of life yang berarti sesuatu yang mutlak
diperlukan untuk hidup. (rang erancis menyebut air dengan la source de vie, demikian pula
orang Arab menyebutnya maul khayat dan orang -adura menamakan somber odik yang
sernuanya berarti surnber kehidupan. Dan bahasa Sansekerta menyebut dengan banyak nama
yang berarti air kehidupan antara lain tirta nirmala, tirtha kamandalu, amrta njiwani, banyu
bening, pawita sari dst.
'erbagai prasasti tentang pembangunan keairan banyak ditemukan antara lain
Sukarfo !artoatmodjo, "#$%& Pertama rasasti Tukmas Dakawu& suatu prasasti yang
terletak di sebelah timur kota -agelang /awa Tengah atau lereng barat 0. -erbabu yang di
dalamnya menyebut sungai Gangga dan menyinggung pula air suci yang bersih tak bernoda
(subha sitatoya) dan berasal dari sekitar tahun 112 -. Kedua prasasti 3anggrang yang
terdapat di desa Suci, !abupaten asuruan, yang bertarikh $1" Saka #45 -& dan menyebut
namaake !ino Pu "indok "ri #sana $ikrama %harmmatungga juga menyebut bangunan
suci sang hyang dharmmasramma ing pawitra clan sang hyang tirtha pancuran& Ketiga
prasasti -anukraya yang tersimpan di desa -anukraya, Tampaksiring 'ali dan menyebut raja
#ndrajaya sing hawarmmadewa yang isinya6antara lain perluasan tirtha di air hampul& Dan
keempat adalah prasasti Samirana suatu prasasti batu yang terdapat di desa Samirana,
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
2/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
kecamatan 0etasan, kabupaten Semarang /awa Tengah. rasasti ini terletak di pinggir kolam
yang sudah mulai mengering clan bertarik "%72 Saka atau "88$ -. Di bagian atas prasasti
terdapat gambarphallus lingga& yang oleh para ahli diartikan sebagai lambang kesuburan.
3andi pada umumnya merupakan suatu tempat yang disucikan clan dikeramatkanmengingat fungsinya adalah sebagai media untuk berkomunikasi 9ertikal yaitu berhubungan
antara manusia dengan dewa yang disembahnya. 3andi petirtaan menandakan bahwa air
merupakan suatu unsur 9ital dalam kehidupan hingga dalam hubungannya dengan dewa,
manusia pada zamannya tidak melupakan air yang diujudkan dalam bentuk candi petirtaan.
'erbagai candi pertirtaan di pulau /awa dan :usa Tenggara antara lain candi 'ale !ambang
di Semarang, !unthi, ;erep, Semboja dan !alitelon di 'oyolali, Senjaya di Salatiga, ayak di
*ogyakarta, Simbatan
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
3/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
telah mati karena akan mendapatkan celaka. Hal ini berkaitan dengan sumur mati yang
dimanfaatkan untuk menampung clan meresapkan air pada saat hujan sebagai suatu usaha
pelestaian sumber daya air.
Setelah menjalani kehidupan di dunia fana ini diyakini bahwa manusia masih akanmenjatani hidup di dunia baka. Di alam baka ini fungsi air untuk menunjang kehidupan
ternyata masih sangat penting yaitu dengan apa yang di firmankan Allah swt dalam =S Al
'a>arah ayat 41 'erilah khabar gembira bagi orang orang yang beriman clan beramal salih,
bahwa sesungguhnya untuk mereka itu surga yang mengalir air sungai dibawahnya (agian
ayat ini terdapat -. buah tersebar dalam berbagai surat)& Tiap tiap mereka mendapat rezeki
dari pada buah6buahannya, mereka berkata +ni seperti rezeki yang diberikan kita dahulu.
-ereka diberi rezeki yang serupa serupa dan untuk mereka dalam surga isteri isteri yang suci,
sedang mereka kekal didalamnya.
B. Teknik Modern
?saha konser9asi air pada umumnya bersamaan dengan konser9asi tanah dengan
melibatkan interdisiplin maupun multidisiplin ilmu. Dari berbagai literatur masalah
konser9asi air ini mengacu pada konsep negara maju yang notabene keadaan alamnya
berbeda. Sebagai ilustrasi, di negara subtropis sampai kelandaian "1 derajad lahan pertanian
belum rnemerlukan guludan atau teras karena budidaya tanam yang berbeda serta curah hujan
yang kecil yang secara rata rata hanya seperlima dari curah hujan di +ndonesia. :amun
demikian teknik yang ada secara umum dapat diacu namun perlu penyesuaian dengan
keadaan setempat mengingat keadaan alam yang berbeda. ?ntuk itu berbagai teknik
konser9asi air dan tanah dapat diimplementasikan adalah meliputi cara 9egetatif, cara teknis
konstruktif clan cara manajemen daerah aliran sungai.
3ara 9egetatif ini adalah suatu usaha konser9asi yang mengandalkan penutupan
9egetasi dalam upaya mengurangi erosi maupun besarnya limpasan permukaan. Secara logis
dapat dipahami bahwa bila penutupan 9egetasi pada
permukaan tanah rapat, maka gaya impactbutir air hujan yang jatuh kebumi akan tereduksi
oleh lapisan 9egetasi ini hingga tidak dengan mudah melepaskan butiran tanah di permukaan
dari kumpulannya. !emudian rimbunnya penutupan 9egetasi ini dapat menangkap air hujan
sebelum jatuh kepermukaan tanah selain seresah yang berada di permukaan tanah mampu
berfungsi sebagai sponge system yang menyerap cukup banyak air sebelum terinfiltrasi
kedalam tanah. 3ara ini adalah yang sebenarnya alami dan secara ekosistem ideal dalam
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
%
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
4/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
upaya swalestari dan cara inilah seharusnya dimodifikasi secara teknis agar sesuai dengan
keadaan dan tataguna lahan maupun fungsi lainnya antara lain dengan
Pertama& enghijauan yaitu penanaman pohon yang dapat diadakan di sebarang lahan
kosong misal di pinggir jalan, halaman maupun pada lahan kritis yang pada hakekatnyamemperbesar luas penutupan permukaan tanah dari benturan butir air hujan untuk mencegah
erosi, kemudian menciptakan lapisan permukaan tanah yang berhumus hingga besar infiltrasi
meningkat. -enurut Sunjoto "##8&, sesuai dengan falsafah /awa yang dinyatakan dalam
penamaan kelompok tanaman menjadi pala pendhem yang berarti tanaman yang produknya
didapat di dalam tanah seperti ketela, kacang tanah dan lain lain yang pada umumnya berupa
tanaman musiman dan pala gemandul atau tanaman yang produknya berada di atas
permukaan tanah misal buah buahan yang pada umumnya tanaman keras. Secara filosofis
dapat ditafsirkan bahwa bila pulau /awa ini ingin tetap eksis maka harus diperbanyak pala
gemandul karena bermakna mengangkasa bukan pala pendhem yang bermakna tenggelam.
Secara teknis hal ini mudah dijelaskan yaitu karenapala pendhem yang tanaman musiman ini
sangat rentan terhadap erosi maupun penciptaan banjir dan pala gemandul yang tahan erosi
dan berpotensi besar dalam penciptaan air tanah maka untuk mempertahankan keberadaan
pulau /awa inipala gemandullah pilihannya. Dan sesuai dengan @eroT "#$#& bahwa di
/awa, -adura dan 'ali terdapat hutan "%.81# km4, semak belukar dan padang rumput "5.#75
km4, lahan kering 4.#8% km4, dataran tinggi 48.2%# km4, lahan basah %4.515 km4, tanaman
keras 41.%"8 km4, permukiman "7.#44 km4dan sisanya lain lain dari sejumlah total "%$.428
km4 sebagai uas pulau /awa, -adura dan 'ali. 'ila tanah kritis ini ditanam dengan
hortikultura dan setiap hektarnya memerlukan 42 pohon untuk permukiman, maka akan
ditanam sebanyak %1.$88.222 pohon, dan bila $2 pohon per hektar untuk semak belukar dan
padang rumput serta lahan kering maka akan tertanam sebanyak "1#.4$2.222 batang atau
keduanya sekitar 422 juta batang pohon. 'ila sebatang bibit berharga sepuluh ribu rupiah
maka akan diperlukan biaya pengadaan bibit sebesar 4 trilyun rupiah. 'ila dengan asumsi
pesimistis bahwa setiap pohon memproduksi sebanyak 12 kg buah misalnya dengan harga
jual "222 rupiah per kilogram dengan rendemen 12 maka akan didapat hasil 4,1 trilyun
rupiah mulai tahun keempat setelah penanaman. /adi dengan cara ini selain didapat
keuntungan pembangunan lingkungan juga akan didapat keuntungan materiil yang sangat
besar.
Kedua& @eboisasi atau penghutanan kembali pada umumnya di daerah hulu yang
direncana sebagai zona resapan. @eboisasi yang berfungsi sama dengan penghijauan ini tidak
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
8
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
5/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
dapat dilaksanakan di sebarang tempat dan cakupannya pada umumnya luas karena pada
dasarnya adalah penghutanan kembali suatu daerah, karena diyakini bahwa lingkungan hutan
adalah suatu lingkungan yang sangat ideal dalam menopang keseimbangan daur hidrologi di
permukaan tanah maupun ekosistem lainnya.
Ketiga& /rop Pattern atau cara tanam adalah cara bertanam yang selain mengikuti
aturan bertanam juga memperhatikan konser9asi air dan tanah dengan catatan sesuai dengan
jenis tanaman budidayanya, karena dapat terjadi secara konse9asi air cara tersebut
menguntungkan namun secara teknik bertanam merugikan sebagai misal kadar air akan
menjadi tinggi dan untuk tanaman tertentu tidak sesuai hingga produksinya tidak seperti yang
diharapkan atau bahkan akan mati. 3ara ini meliputi antara lain contour cropping urut
kontur&, strip cropping tanam berjalur&, crop rotation tumpang gilir&, dan multiple cropping
tumpang sari&.
3ara teknis konstruktif yaitu semua usaha konser9asi yang dilaksanakan dengan
bantuan bangunan atau konstruksi yang pada hakekatnya akan menahan laju limpasan
permukaan dan memperbesar resapan air tanah dan yang meliputi
Kesatu& arit jebakan air yaitu parit yang digali searah garis kontur guna menangkap
limpasan permukaan dan pada akhirnya menciptakan micro climate guna mendukung
tumbuhnya penutupan 9egetasi. 3ara ini hanya sesuai untuk bukan daerah permukiman.
Kedua& Terrasering adalah usaha menciptakan fungsi datar pada kawasan yang miring.
3ara ini merupakan suatu usaha artifisial yang memerlukan banyak energi. :amun demikian
karena cara ini cukup sederhana, maka dapat dilaksanakan hampir semua orang karena tidak
memeBrlukan teknologi yang tinggi dan hasilnyapun efektif dalam usaha konser9asi air dan
tanah. 'erbagai macam teras sesuai dengan keadaan lapangan antara lain teras saluran, teras
guludan, teras kredit, teras datar, teras bangku.
Ketiga& 'angunan pengendali yaitu suatu bangunan yang dibuat dengan maksud agartercipta suatu sistem konser9asi air serta tanah antara lain bendungan yang berfungsi sebagai
penyedia air irigasiCpariboga, air industril paricipta, air minumCparidaga, air
domestikCpariwisma, ;TACparidaya, pengendali banjirCparibena, perikananlparimina, dan
tourismeCpariwisata. !emudian checkdam adalah bangunan melintang sungai seperti
bendungan dengan fungsi menahan bahan sedimen. 'angunan ini banyak dipakai terutama
untuk konser9asi tanah, dan aplikasi terbanyak pada sungai lahar seperti di gunung
0alunggung, -erapi, !elud, Agung, dan uji, serta pada kawasan dengan tingkat erosi yang
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
1
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
6/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
besar. Dengan checkdam ini selain aliran lahar tertahan maka akan terjadi pelandaian dasar
sungai yang dapat menyebabkan berkurangnya potensi erosi serta meningkatkan stabilitas
lereng sungai hingga probabilitas longsor tebing lembah diperkecil.
Keempat& +mbuhan buatan yaitu usaha sengaja memasukkan limpasan permukaanmenjadi air tanah antara lain dengan
a. +mbas yaitu didapat dengan membendung sungai maka akan terjadi kenaikan muka air
tanah di sebelah hulu hinnga air akan meresap menambah tampungan air tanah di
sampingnya. :amun perlu dipastikan bahwa base flowpada daerah tersebut kecil atau nol
hingga cara ini akan dapat bermanfaat.
b. urrow 0 ditch adalah dengan mengalirkan air sungai kesuatu kawasan yang disediakan
untuk daerah resapan. ada daerah resapan ini permukaan tanah diubah menjadi lajur6lajursaluran sejajar untuk mengalirkan air dari sungai serta memberi kesempatan yang lebih
untuk meresap kedalam tanah.
c. ipa porus yaitu mengalirkan air sungai kesamping dengan pipa porus hingga air dapat
lebih banyak rneresap kedalam tanah. ?ntuk konstruksinya dari butir a, b, dan c ini dapat
menggunakan bahan filtrasi granulair atau bahan filter sintetik, dan untuk bahan sintetik
anyam, formulasi porositasnya dapat dilihat pada ;ampiran 4.
d. +njeksi yaitu memompakan air dari permukaan kedalam tanah dengan maksud
memperbesar tampungan air tanah. 3ara ini biayanya mahal mengingat selain diperlukan
purifikasi juga daya untuk memompa air masuk kedalam tanah. ?ntuk mendisain pompa
sesuai dengan debit yang dikehendaki dapat dihitung dengan dengan melihat ;ampiran 5.
e. 0enangan yaitu semua bentuk penggenangan misalnya telaga, situ, embung, kolam,
jugangan yang karena penggenangan dan gaya gra9itasi maka air akan meresap kedalam
tanah sesuai dengan teori !o9acs "#$"&.
f. Saluran yaitu saluran irigasi maupun saluran drainasi dapat berfungsi sebagai peresapan
air bila tidak dilapis dengan bahan kedap air. Dalam perjalanannya air melalui saluran
tersebut air selain menguap juga meresap kedalam tanah. ?ntuk perhitungannya dapat
dilihat pada ;ampiran 8.
g. Daerah irigasi yaitu lahan yang mendapatkan pasokan air untuk pertanian merupakan
daerah pengisian air tanah mengingat selain air bere9apotranspirasi juga air berinfiltrasi
kedalam tanah. :amun sering untuk daerah irigasi sederhana jarak bendung terlalu dekat
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
5
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
7/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
hingga tidak efisien maka untuk optimasinya dapat diperhitungkan dengan formula pada
;ampiran l.
h. Serapan air hujan adalah suatu sistem drainasi yang dalam konsep mengeringkan daerah
layanan tanpa membuang air, namun meresapkannya kedalam tanah di sekitar bangunandengan maksud selain mencegah genangan juga sekaligus mengkonser9asi air.
!onstruksinya dapat berupa
"&. Sumur serapan yaitu suatu sumur yang berfungsi untuk meresapkan air kedalam tanah
dan ideal untuk kawasan yang ele9asi muka air tanah lebih dari 46% m. Dasar sumur
mencapai lapisan tanah yang porus agar air cepat meresap kedalam tanah hingga
dimensi sumur kecil. Dinding sumur dapat dari pasangan batu kosong&, buis beton
atau bahan setempat lain guna melindungi dinding tanah dari bahaya longsor. @uangsumur disediakankan tetap kosong dimanfaatkan guna menampung air sebelum
meresap kedalam tanah. ada dasar sumur dihampar lapisan batu belah setebal sekitar
%2 cm dengan maksud untuk mencegah erosi dasar akibat turbulensi benturan jatuhnya
air. Di daerah yang tersedia bahan batu melimpah dapat didisain sumur tanpa dinding
namun ruang sumur diisi dengam batu belah dilindungi ijukCfilter sintetik dengan
catatan 9olumenya minimum dua kali lebih besar dari rencana semula dan untuk
perhitungannya dapat dilihat dalam ;ampiran %.
4&. arit serapan yaitu parit yang berfungsi meresapkan air kedalam tanah dan cara ini
diterapkan pada keadaan muka air tanah berada pada ele9asi sekitar 4 m ketika sumur
serapan sudah tidak efektif lagi. Dari segi ekonomis sumur serapan lebih
menguntungkan mengingat dinding yang sirkuler hingga dari segi mekanika teknik
maupun mekanika tanah lebih ideal dalam mendistribusi beban. !emudian karena
bentuk parit yang memanjang walau keliling tampang datar parit konstan namun
karena luasnya makin kecil bila dibanding bentuk bujur sangkar maka faktor
geometriknya berkurang hingga diperlukan dimensi yang lebih besar untuk
kemampuan yang sama. Demikian pula diperlukan bahan penutup (concrete slab)
yang lebih luas hingga lebih mahal. ?ntuk perhitungannyaE dapat menggunakan
formula pada ;ampiran 1
3ara manajemen daerah aliran sungai adalah mengatur suatu daerah aliran sungai
dengan perangkat perundangan serta sosialisasi lainnya hingga usaha pelestarian air dapat
tercipta dan hal ini meliputi
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
7
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
8/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
Kesatu& erundanganCperaturan telah dikeluarkan yang pada hakekatnya mengatur
tentang pengelolaan air secara benar. Sebagai ilustrasi berbagai aspek legal tersebut adalah
?? :o "" tahun "#78 tentang engairan, :o 44 tahun "#$4 tentang Tata engaturan Air
sebagai kebijakan dasar bagi pengelolaan sumber daya air, ?? :o 8 tahun "#$4 tentang
okok okok ;ingkungan Hidup dar yang kemudian diperbaharui dengan ?? :o 4% tahun
"##7 tentang hal yang sama. Selain kedua undang undang serta peraturan pemerintah tersebut
masih banyak ketentuan yang harus dipatuhi antara lain @T@< serta erda yang mengatur
tentang kawasan resapan, sumur serapan air hujan dan lain lain hal yang pada hakekatnya
demi terciptanya lingkungan yang baik dari segi kuantitas maupun kualitas air.
Kedua& rogram terpadu sebagai usaha nyata telah dicanangkan oleh pemerintah
misalnya rokasih atau rogram !ali 'ersih yang substansi dari program ini adalah
penciptaan lingkungan sungai yang bersih dalam arti memenuhi standar baku mutu. ?saha ini
adalah sangat bagus namun masih berkekurangan artinya belum lengkap. -enurut Sunjoto
"##8& usaha ini perlu ditingkatkan yaitu menjadi prokassih atau rogram !ali Sehat dan
'ersih. Sehat dalam hal ini berarti sungai yang rasio debit maksimum dengan debit
minimumnya adalah kecil. artinya pada musim kemarau sungai tidak kering dan pada musim
penghujan sungai tidak terlalu banjir. ?ntuk sungai di kawasan subtropis dikatakan tidak sehat
bila rasio debit maksimum dengan debit minimum lebih besar 42. -engingat di kawasan
tersebut sungai mempunyai base flow yang lebih menguntungkan karena adanya timbunan
salju di sebelah hulu maka batas tersebut terlalu sulit untuk dipenuhi di +ndonesia. Angka 12
adalah merupakan batas yang cukup realistis dalam arti dengan siklus hidrologi di daerah
tropis serta tingkat aliran yang cukup memadai pada saat musim kemarau. eriu diingat
bahwa pada saat ini rasio tersebut untuk sungai6sungai besar di /awa dapat mencapai 122
bahkan "222. Hingga untuk mempersehat suatu sungai maka usaha utama adalah dengan
memperbaiki daerah alirar. sungainya yaitu dengan realisasi usaha konser9asi air dalam segala
bentuk.
Ketiga& engendalian penduduk sebagai konsumen air guna memperbaiki imbangan
air. /umlah penduduk yang besar adalah -odal Dasar embangunan seperti yang tertera pada
0'H: sebenarnya dari segi lingkungan hidup terutama imbangan air adalah merugikan.
enduduk dengan ketrampilan
yang terbatas yang hanya mampu bersaing pada comparative advantage bukan pada
competitive advantage atau bahkansurpetitive advantage sehingga disatu sisi menghabiskan
sumberdaya namun di sisi lain tidak memberikan nilai tambah pada sumberdaya lainnya maka
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
$
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
9/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
jumlah penduduk yang besar bukan lagi modal dasar pembangunan namun dapat menjadi
beban dasar pembangunarc&
#feempat& rogram pembangunan terencana yang menyangkut rencana pembangunan
dalam kaitannya dengan usaha penyebaran penduduk perlu mendapat prioritas. -embangunpusat industri di kawasan padat pendudak secara ekonomis tepat sebab upah buruh rendah dan
demikian pula biaya transportasi produk rendah. :amun untuk proyeksi jangka panjang hal
ini tidak menguntungkan terutama dari segi lingkungan hidup dalam hal ini adalah im5angan
air salah satunya. Demikian pula penentuan alokasi dana pembangunan yang mengacu pada
kepadatan penduduk seperti yang menjadi konsep masa orde baru pada hakekatnya justru
akan menyebabkan kerusakan lingkungan terutama dari sudut ketersediaan air. ?ntok itu
perlu adanya redisain tentang konsep ini selain mempertimbangkan faktor faktor ekonomis
juga harus dipertimbangkan masalah lingkungan hidup ini.
Sebagai kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa kesadaran akan signifikasi fungsi
serta pelestarian air telah muncul sejak peradaban dimuiai. Hal ini dikarenakan oleh fungsi air
diyakini sangat penting dalam menunjang kehidupan. 'ahkan banyak ahli memprediksikan
bahwa suatu saat nanti, perang bukan lagi karena minyak tapi karena kelangkaan air. Dan
sejalan dengan modemisasi, konsep yang sangat bijak dan telah dicanangkan oleh nenek
moyang seperti tersebut diatas bahkan makin ternafikan. -aka dari itu diperlukan refleksi
pemikiran dari para akademisi terutama, untuk mereposisi kesadaran dalam memahami
warisan budaya aditama ini untuk ditingkatkan sesuai dengan kaidah ilmian,
mendeseminasikan serta mengimplementa9ikannya, walau masalah ini nampaknya sesuatuhal
yang utapis dan musk6**& Dan usaha ini akan berhasil, dengan motto where there1s a will
there1s a iaay kata orang +nggris, war een wil is, is een weg kata orang 'elanda, 9ouloir cBest
pou9oir kata orang erancis atau niat dan tekat dapat kata bangsaku. 'erangkat dari sini,
dengan penuh asa dan keyakinan bahwa untuk menjangkau masalah yang sifatnya semesta
lagipula muskil ntopisme adalah awal dari realita. Amin.
!ARAK ANTARA DUA BENANG
/arak antara dua bendung dalam pengambilan air berulang menurut Sunjoto F
!amulyan '. "#$7& sbb coscosGGG dat
23=
dengan ; jarak antara dua benang m&
= debit air yang mengalir di sungai m%Cs&
t faktor koreksi luas lahan
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
#
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
10/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
a kebutuhan air m%Cm4Cs&
d jarak antara dua punggung dari daerah aliran sungai m&
sudut kemiringan dasar sungai o&
sudut kemiringan lereng tebing o&
POROSITAS GEOTEKSTIL ANYAM.
". Roin e# Denis $Daa% Go&r'( ")*+, &"$"G"22
4=n ( n / 0 $1orosi#as ke'i,
+. Br&n'2er $")*",
%
%
%;64;
sinarc
8
%52
8&G%G8
4
4
4
444
=
=
+=
3r
m3
3
m
rrmrm
n
dengan n porositas
4 m jarak antara dua benang
r radius benang
3. Go&r' $")*+,
%4
%
%4
sin
"$2
GG
8
%G
G$
G"
4
4
44
4
=
=
++=
3d
m3
3
33
ddm
m
dn
d
tt
t
dengan n porositas
dt jarak bukaan antara dua benang
4 m jarak antara dua benang
. S&n4o#o $")*5,
a& 3e tisse maille carree uni n " I G 0
b& 3e tisse maille carree croisse &"G4" G
4n +=
c& 3e tisse maille carree serge &4"G%" G
4n +=
d& 3e tisse maille carree satin &4%G1" G
4n +=
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"2
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
11/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
dengan
%4
%
%4
sin.
"$2
GG
cos4
sinG4
cos
"
&cos4G8
sinG
4
4
=
=
+=
=
3d
m3
3
33
arc
tgG
4
n porositas
4m jarak antara 4 benang
d diameter benang
DIMENSI SUMUR SERAPAN
A. Kedaa%an S&%&r
". (@3HH)l-)@ "#%2&
to find ! hydraulic conducti9ity of soil
'asic concept
a. inflow discharge to the well =i 2
b. (utflow discharge from the well =2 ! h
ig. Schema of flow in the well orchheimer, "#%2&
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
""
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
12/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
"
4lnG
&"4GG
,
&"4G"
4ln.
.ln.
,,ln
G
G
4
4
h
h
tt4
K
(s
tt4Kh
h(s
4K)h(s
xdxandxx
dxdt4K
h
dh(
4K!dt
dh(4K!d2
dt
dh(d2
s
so
so
=
=
=
=
===
==
=
with ! hydraulic conducti9ity of soil mCh&
@ radius of well m&
shape factor m& Jorchheimer "#%2& 8 @K
t" first time of measurement h&
t4 final time of measurement h&
h" water le9el at t" m&
h4 water le9el at t4 m&
As cross section area of the well m4, As n @4&
The neLt studies gi9e the 9alue of shape fcctor had been eLecuted by Samsiu "#%"&, Harza"#%1&M Dachler "#%5&, Taylor "#8$&H9orsle9 "#1"&, Ara9in "#51& and Sunyoto
"#$#&.
'. S?:/(T( "#$$&
'asic concept ,
a. +nflow discharge to the well =i =
b. (utflow discharge from the well =, ! h
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"4
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
13/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
=o !hig. 1. Schema of flow in the well Sunjoto, "#$$&
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
14/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
==
= 2.M.ln
&
d/xx
dx
h4K
2
h4K
2d
4K
(st
4
"
ln"4
h
h
h4K
2
4K
(stt
=
if t4 I t" T, so
&ln&ln"ln4lnb
abah
4K
2h
4K
2
4K
(s)
jika =
=
=
"
4
ln
h4K
2
h4K
2
(s
4K)
+ f h4 6 h " H, and reference l ine mo9e from * to O so h " 2 F h4 H
and e>uation becomes
=
4K
2
!4K
2
(s
4K)ln
=
2
4K!
(s
4K)"ln , eLp ln L L
where
H depth of water in the well m&
= inflow discharge m%Cj&
shape factor m&
! hydraulic conducti9ity of soil mCj&
T duration of precipitation j&@ radius of the well m&
As Mcross section area of the well m4M As 5 n @4&
+nflow discharge @ational ormula& 6 7 I A
= +nflow discharge m%/j&
3 runoff coeficient of roof 6&
+ intensity of precipitation mCj&
A area of roof m4&
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"8
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
15/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
+. Li#8an9 Pe%&ki%an PU $")):,
ormula ini dibangun berasaskan keseimbangan statik, sbb
,!TAs
As!T6A+T
+=!
dengan H tinggi air dalam sumur m&
+ intensitas hujan mCj&
A luas bidang atap m4&
As luas tampang sumur m4&
keliling sumur m&
! koefisien permeabilitas tanah mCj&
T durasi pengaliran j&
3. ;MTL-ITB $")):,
Dengan berasas keseimbangan statik dibangun suatu formula empiris untuk
menghitung dimensi sumur resapan yang mendasarkan konsep N. 'reen dalam H-T;6+T',
"##2& bahwa hujan terkonsentrasi adalah #2 , dan konsep Horton dalam H-T;6+T',
"##2& bahwa air yang meresap alami adalah sebesar %2 jadi yang harus diresapkan adalah
sebesar 72 , maka formula tersebut dinyatakan sbb
"222.C8.d
&C5Kp&."7#[email protected],7.2,#.4
448j
=!
dengan H tinggi air dalam sumur m&
d diameter sumuran 2,$2 I ",82 m&
A luas bidang atap m4&
@48 j curah hujan terbesar dalam 48 jam mmChari&
p faktor perkolasi
2,72 air hujan yang diresapkan sebesar 72 Horton&
2,#2 hujan terkonsentrasi sebesar #2 N. 'reen&
"C5 faktor kon9ersi dari 48 jam ke 8 jam N. 'reen&
B. Faktor Geo%e#rik S&%&r
aktor geometrik yang pertama kali diperkenalkan oleh orchheimer "#%2& untuk
menghitung permeabilitas tanah, adalah besaran yang mewakili keliling serta luas tampang
sumur, gradien hidraulik , keadaan perlapisan tanah serta kedudukan sumur terhadap
perlapisan tersebut serta porositas dinding sumur yang dinyatakan dalam besaran radius
sumuran.
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"1
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
16/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
". 'erbentuk bola, seluruh lapisan tanah porus. Samsioe, "#%"M Dachler, "#%5M Ara9in,
"#51& M 8@
4. Dasar setengah bola, lapisan tanah bawah porus atas kedap air. Samsioe, "#%"M Dachler,
"#%5M Ara9in , "#51& 4@
%. Dasar rata, lapisan tanah Bbawah porus atas kedap air. orchheimer, "#%2M Dachler,
"#%5M Ara9in, "#51& 8@
8. Dasar setengah bola, seluruh lapisan tanah porus. Sunjoto, "##5& 4@
1. Dasar rata, seluruh lapisan tanah porus. Harza "#%1& memberikan 8,$@ sCd 1,5@,
Taylor "#8$& menghasilkan 1,7@ dan H9orsle9 "#1"& memberikan kesepakatan
1,1 @
Sedangkan menurut Sunjoto "#$#& adalah 4@
5. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur porus, lapisan tanah bawah porus dan atas
kedap air Sunjoto,"##5& adalah
+
+
+
+=
"4
ln
4.ln.4
4
4
3
3
34
7. Dasar rata, dinding bawah sumur porus pada lapisan tanah bawah porus dan atas
kedap air.
-enurut Dachler "#%5&
+
+
=
"ln
4
4
3
3
34
Sedangkan menurut Sunjoto "##5& adalah
( )
+
+
+
+=
"4
ln
4.ln.4
4
3
3
34
$. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus.
-enurut Sunjoto "##5&
+
+
+
+=
"4
4ln
4.ln.4
4
4
3
3
34
#. Dasar rata, dinding bawah sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus.
-enurut Dachler "#%5&
+
+
=
"4ln
4
4
3
3
34
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"5
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
17/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
Sedangkan menurut Sunjoto "##5& adalah
( )
+
+
+
+=
"4
4ln
4.ln.4
4
3
3
34
"2. Dasar setenbah bola seluruh dinding sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus.
Sunjoto, "##5&
+
+
++=
"1
4
1
&44ln
4.ln.4
4
4
!
!
!4
"". Dasar rata, seluruh dinding sumur porus dan seluruh lapisan tanah porus. Sunjoto,
"##5&
( )
+
+
+
+=
"1
4
1
&44ln
4.ln.4
4
!
!
!4
PARIT SERAPAN AIR ;U!AN
A. Dimensi arit
". ;uas 'idang @esapan H-T;6+T', "##2&
'idang resapan ini merupakan parit dengan kedalamam 6 sekitar + m yang diisi
pasir dan krikil. Air dari atap dialirkan melalui pipa porus sepanjang parit dengan letak 72
cm dari dasar parit. Dengan demikian luas pandangan atas& dihitung dengan formula yang
didasarkan pada asas N. 'reen yang banyak digunakan untuk limpasan permukaan telah
diturunkan suatu persamaan sbb "4$
[email protected],#.2,7
A
j48
br
p=
dengan Abr luas bidang resapan m4&
A luas atap m4&
@48j curah hujan rerata maksimum mmChr&
p faktor perkolasi menitCcm&
+. Pan4an9 Pari# $S&n4o#o( "))5,
Secara analitis Sunjoto menurunkan formula ini dengan asas kesetimbangan
dinamik sbb
=
2
fK!b
fK),
"lnG
dengan ' panjang parit m&
b lebar parit m&
f faktor geometrik parit m&
! koefsien permeabilitas tanah mCj&
H tinggi air dalam parit m&
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"7
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
18/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
= debit masuk m% Cjam&
B. Fak#or Gea%e#rik Pari# $S&n4o#o( "))5,
-enurut Sunjoto harga dari faktor geometrik parit f& diturunkan dari faktar geometrik
sumur & dengan dasar bahwa keliling sumur sama dengan keliling parit yang berbetuk bujur
sangkar yang besarnya merupakan kelipatan dari b P ' & yaitu jumlah panjang dan lebar
parit yang tiap keadaan harganya tergantung dari keadaan sumur serta perletakannya dengan
lapisan tanah. !emudian besaran ini dikoreksi oleh faktor luas yaitu walau keliling sama
besar namun bila bentuk bukan lagi bujur sangkar maka harganya akan mengecil dengan
harga koreksi sebesar 4 b ' & C b P ' & yang berasal dari akar panjang kali lebar parit
dibagi akar dari setengah jumlah panjang dengan lebar kuadrat.
". Tampang lingkaran, seluruh lapisan tanah porus. b,f $=
4. Dasar setengah lingkaran, lapisan tanah bawah porus atas kedap air. b,f 8=
%. Dasar rata, lapisan tanah bawah porus atas kedap air. b,f
$=
8. Dasar setengah lingkaran, seluruh lapisan tanah porus.b,f 4=
1. Dasar rata, seluruh lapisan tanah porus. b,f 8=
5. Dasar setengah lingkaran, dinding bawah parit porus pada lapisan tanah bawah
porus dan atas kedap air.
+
+
+
+=
"4
ln
4lnG48
4
b,
3
b,
b,3
b,3f
7. Dasar rata, dinding bawah parit porus pada lapisan tanah bawah porus dan atas
kedap air.
+
+
+
+=
"4
ln
K4lnGJ8
4
b,
3
b,
b,3
b,3f
$. Dasar setengah lingkaran, dinding bawah parit porus dan seluruh lapisan tanah
porus.
+
+
+
+=
"
44
4ln
4lnG48
4
b,
3
b,
b,3
b,3f
#. Dasar rata, dinding bawah parit porus dan seluruh lapisan tanah porus.
+
+
+
+=
"44
4ln
K4lnGJ8
4
b,
3
b,
b,3
b,3f
"2.Dasar setengah lingkaran, seluruh dinding parit porus dan seluruh lapisan
tanah porus.
+
+
+
+=
"
1
4
1
K4J4ln
4lnG48
4
b,
!
b,
b,!
b,!f
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"$
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
19/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
"". Dasar rata, seluruh dinding parit porus dan seluruh lapisan tanah porus.
+
+
+
+=
"1
4
1
K4J4ln
4lnG8
4
b,
!
b,
b,!
b,!f
KE;ILANGAN AIR DI SALURAN
!ehilangan air ini adalah yang meresap kedalam tanah, bukan akibat penguapan
dan menurut berbagai peneliti adalah
". Mori#< $")"3,
-oritz membangun suatu formula semi6empiris sbb
+
+++=
67
6667
v
2/"
"4.2""5,2
4
dengan S kehilangan air di saluran m%CsCkm&
3 kehilangan air harian mQhr& lihat tabel di bawah ini
= debit saluran m%Qs&
9 kecepatan air mCs&
: rasio dasar saluran dengan kedalaman air
R kemiringan tebing z h bila 9 "&
Harga 3 untuk lapisan dasar saluran -oritz. "#"%& K
No. S o i s 7 $%=da>,
".
4.
%.
8.
1.
5.
7.
$.#.
/oncrete
/ement gravel with hardpan sandy loam
/lay and clay loam
"andy loam
8olcanic ash
8olcanic ash and same sand
8olcanic ash, sand and clay
"and and gravel"and loam with gravel
2,24
2,"2
2,"4
2,42
2,4"
2,%2
2,%7
2,1"2,57
+. Bo&?er $")5/,
'ouwer membangun suatu formula dan sekaligus grafik yang dijabarkan dari analog
elektrik untuk tiga keadaan =
dengan > kehilangan air m%CmQhr&
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
"#
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
20/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
+sC! harga dara grafk dari 0ambar " F 0ambar 4.
k koeisien pernaeabiiitas tanah mChr&
-
7/24/2019 Pidato Sunyoto
21/21
'ateri kuliah %rainase (tiyah)
DAYA POMPA PADA SUMUR IN!EKSI
Daya pompa untuk menginjeksi air ke dalam tanah dapat dihitung dengan Sunjoto,
"##$&4K
2P
4
=
dengan daya pompa kg. mCs&= debit air masuk m%Cs&
faktor geometrik sumur m&
! koefisien permeabilitas sumur mCs&
berat jenis air kgCm%&
rendemen pompa 2,5 6 2,71&
Tabel . Harga dan f sumur dan parit untuk berbagai keadaan dengan keliling sumur dan parit
sama besar pada keadaan ; 2.
!eadaan@ 4C7tM b ' "M ;2 @ "M b ' 7cC4M ;2
Sumur arit Sumur arit
f f
" $,222 $,222 "4,155 "4,155
4 8,222 8,222 5,4$% 5,4$%
% 4,185 4,185 8,222 8,222
8 5,4$% 5,4$% #,$72 #,$72
1 8,222 8,222 5,4$% 5,4$%
5 %,#58 %,#58 5,447 5,447
7 4,148 4,148 %,#58 %,#58
$ 5,4$% 5,4$% #,$72 #,$72
# 8,222 8,222 5,4$% 5,4$%
"2 7,82# 7,82# "",5%# "",5%#
"" 8,7"7 8,7"7 7,82# 7,82#
Program "tudi eknik "ipil "* +niversitas $ijayakusuma Purwokerto
4"