PERPUSTAKAAN SEBAGAI LEARNING RESOURCE BAGI SISWA
SMAN 9 KOTA TAGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
Oleh :
PUTRI ANGGRAENI
1110025000035
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Putri Anggraeni Perpustakaan Sebagai Learning Resource Bagi Siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Penelitian ini membahas tentang perpustakaan sebagai learning resource bagi siswa SMAN 9 Kota Tangerang selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan para siswa tentang perpustakaan yang dapat menjadi learning resource, untuk mengetahui keterlibatan para guru dalam menjadikan perpustakaan sebagai learning resource, dan untuk mengetahui ketersediaan koleksi perpustakaan sekolah agar peprustakaan dapat menjadi learning resource. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh melalui kuesioner/angket, observasi, studi pustaka dan wawancara. Selanjutnya hasil data yang diperoleh dibuat tabulasi untuk mendapatkan gambaran perpustakaan sebagai learning resource. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI yang berjumlah 791 Siswa. Sampel yang digunakan menggunakan rumus perhitungan besaran sampel, sehingga jumlah sampel yang diperoleh dari populasi yaitu 89 siswa. Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana para siswa dalam menjadikan perpustakaan sekolah sebagai learning resource, bagaimana keterlibatan para guru dalam menjadikan perpustakaan sebagai learning resource, dan bagaimana ketersediaan koleksi yang disediakan oleh perpustakaan sekolah dapat menjadi learning resource. Hasil penelitian ini pandangan siswa tentang perpustakaan sudah cukup membantu memenuhi kebutuhan informasi, untuk mencari tugas maupun informasi lain yang dapat menambah wawasan, siswa menjadikan perpustakaan sebagai sumber utama dalam memenuhi kebutuhan informasi. Guru sudah cukup berperan dengan mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan satu kali dalam seminggu dan melakukan kegiatan bersama di perpustakaan. Ketersediaan koleksi sudah cukup jumlahnya untuk membantu proses belajar siswa, koleksi yang biasa digunakan oleh siswa yaitu koleksi fiksi.
Kata Kunci : Perpustakaan Sekolah, Learning Resource
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan segala nikmat yang sangat luar biasa dan karena
berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perpustakaan sebagai Learning Resource bagi Siswa SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan” yang diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi penulis mendapatkan banyak
bantuan dari berbagai pihak yang mendukung baik secara moril, materil, maupun
tenaga. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan serta pembimbing skripsi yang sudah baik dan dengan sabar
mencurahkan ilmunya dan bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis sampai terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Ade Abdul Haq, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
iii
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan, yang telah banyak
mengajarkan dan membagi ilmu yang berharga kepada penulis selama
perkuliahan.
6. Keluarga besar SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, khusunya, Kepala
Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan. Bapak Lesdi selaku pustakawan Perpustakaan SMAN
9 Kota Tangerang Selatan yang telah memberikan banyak bantuan serta
informasi yang penulis butuhkan dan membantu penulis selama penelitian.
Seluruh siswa-siswi SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yang telah menjadi
responden kuesioner penelitian penulis. Terima kasih atas seluruh waktu
dan bantuan yang kalian berikan untuk penelitian ini.
7. Alm. Bapak dan Mamah, yang tidak pernah lelah memberikan doa dan
dorongan semangat pantang menyerah sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Teteh-tetehku Nurhayati dan Fitriyani, Kakak ipar Alm. Hari
Supriyanto dan Ranu Taufan, serta keponakan-keponakan Nuryanti
Pratami, M. Rizky Dwiyanto, Rafif Triharyanto, dan Refina Dewantari
terima kasih untuk doa dan semangat yang kalian berikan. Skripsi ini
penulis persembahkan untuk kalian, keluargaku tercinta.
8. Untuk Slamet Wahyudi Terimaksih atas support yang diberikan pada
penulis sampai skripsi ini selesai.
iv
9. Untuk ka Shinta, Rida, Neyla sahabat sejak kecil yang sudah penulis
anggap sebagai kakak, terimakasih atas pengalaman, masukan, bantuan,
serta doa kalian dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman di Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2010,
Khususnya Illona Rezky, Yeni Nurul Fitriyani, Nuty Inanda Kusuma,
Moh. Rifqi Muzaki, Triyona Febri Guantoro, Ashabul Kahfi, Ari
Herdiana. Serta teman-teman kelas IPI.B lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu-satu. Terima kasih untuk doa dan semangat yang kalian
berikan selama proses penyelesaian skripsi ini, terima kasih atas
kebersamaan kita dan pengalaman yang berharga bagi kehidupanku.
11. Teman-teman KKN Simfoni 2010 sekaligus keluarga kedua bagi penulis,
Slamet Wahyudi, Illona Rezky, Yeni Nurul Fitriyani, Nuty Inanda
Kusuma, Irni Febriani, Afini Nur Fitria, Ilham Alkaf, Hendrik Hexa Yoga,
Valent Febri Yusra, Sakinah Aulia, Ratu Purnama Sari, Lufita Amalia,
Yulianah, Muhammad Rahimi, Rizwan Januar, Dani Hidayat, Ade
Septiawan dan keluarga besar Kp. Citamiang 2 Pamijahan Bogor. Terima
kasih untuk doa dan semangat yang kalian berikan pada proses
penyelesaian skripsi ini, serta untuk kebersamaan dan suka duka kita
selama satu bulan yang tidak akan pernah terlupakan, kebersamaan kita
sungguh berkesan.
12. Dan semua pihak yang ikut terlibat yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu terima kasih atas segala doa dan dukungannya.
v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun, dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan
untuk pengembangan diri penulis selanjutnya.
Akhir kata penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga Allah SWT.
memberikan balasan yang setimpal pada semua pihak atas kebaikan dan
bantuannya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi para pembacanya, khususnya bagi dunia perpustakaan
di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Jakarta, 28 September 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
ABSTRAK .......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................... 5
D. Metodologi Penelitian ............................................ 6
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................... 7
2. Sumber Data .................................................... 7
a. Data Primer .............................................. 7
b. Data Sekunder .......................................... 7
3. Populasi dan Sampel ........................................ 7
4. Teknik Pengumpulan Data ............................... 9
a. Studi Pustaka ............................................ 9
b. Metode Angket ......................................... 10
c. Wawancara ............................................... 10
5. Teknik Pengolahan Data .................................. 10
vii
a. Editing ...................................................... 10
b. Perhitungan data ....................................... 11
c. Tabulasi .................................................... 12
E. Definisi Istilah ........................................................ 12
F. Sistematika Penulisan ............................................. 12
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah ............................................. 14
1. Definisi Perpustakaan Sekolah ......................... 14
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah .......................... 15
3. Tugas Perpustakaan Sekolah ............................ 16
4. Fungsi Perpustakaan Sekolah ........................... 18
5. Koleksi Perpustakaan Sekolah ......................... 23
B. Sumber Belajar Learning Resources ....................... 26
1. Definisi Sumber Belajar................................... 26
2. Jenis Sumber Belajar ....................................... 27
3. Fungsi Sumber Belajar .................................... 29
4. Aspek-Aspek Perpustakaan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar ............................................... 30
C. Penelitian Relevan .................................................. 33
BAB III GAMBARAN UMUM SMAN 9 KOTA TANGERANG
SELATAN
A. Gambaran Umum SMAN Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan ................................................................... 35
viii
1. Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan .......... 35
2. Visi dan Misi, Tujuan, Nilai-Nilai dan Motto
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan................... 35
3. Data Siswa SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan ........................................................... 37
4. Keunggulan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan ........................................................... 38
5. Kepengurusan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan ........................................................... 39
B. Gambaran Umum Perpustakaan Sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan ......................................... 42
1. Gambaran Singkat Perpustakaan SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.................................. 42
2. Visi, Misi, dan Tujuan Perpustakaan SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.................................. 43
3. Layanan Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan ........................................................... 44
4. Struktur Organisasi Peprustakaan SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.................................. 47
5. Koleksi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan ........................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Responden ..................................................... 50
ix
B. Hasil Penelitian ...................................................... 52
1. Pandangan Siswa terhadap Learning Resource 52
2. Peran Guru terhadap Perpustakaan Sebagai
Learning Resource ........................................... 60
3. Ketersediaan Koleksi dalam Mendukung
Learning Resource ........................................... 67
C. Pembahasan ........................................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................ 77
B. Saran ...................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 80
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ........... 8
Tabel 3.2 Daftar Guru SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan ..... 39
Tabel 3.3 Daftar Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan .......................................................................... 40
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan .......................................................................... 41
Tabel 3.5 Jam Layanan Perpustakaan ............................................ 44
Tabel 3.6 Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan .......................................................................... 48
Tabel 3.7 Koleksi Karya Siswa SMA Negeri 9 Kota Tangerang
Selatan .......................................................................... 49
Tabel 4.8 Data Responden ............................................................ 51
Tabel 4.9 Kuesioner Penelitian ..................................................... 52
Tabel 4.10 Mengunjungi Perpustakaan Sekolah .............................. 53
Tabel 4.11 Menjadikan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar .......................................................................... 53
Tabel 4.12 Frekuensi Kunjungan Perpustakaan Sekolah.................. 54
Tabel 4.13 Layanan Perpustakaan Sekolah ..................................... 55
Tabel 4.14 Layanan Perpustakaan Sekolah Yang Pernah
Dimanfaatkan ................................................................ 55
Tabel 4.15 Alasan Tidak Menggunakan Layanan Perpustakaan
xi
Sekolah ......................................................................... 56
Tabel 4.16 Kegiatan Di Perpustakaan Sekolah ................................ 56
Tabel 4.17 Cara Memenuhi Kebutuhan Informasi Sebagai Siswa .... 57
Tabel 4.18 Keberadaan Perpustakaan Sekolah dalam Pemenuhan
Informasi ....................................................................... 58
Tabel 4.19 Pendapat Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan
Sekolah ......................................................................... 59
Tabel 4.20 Alasan Responden ......................................................... 59
Tabel 4.21 Guru Mengajak Siswa Mengunjungi Perpustakaan
Sekolah ......................................................................... 60
Tabel 4.22 Frekuensi Guru Mengajak Siswa Mengunjungi
Perpustakaan Sekolah .................................................... 61
Tabel 4.23 Memberikan Pengertian Keberadaan dan Manfaat
Perpustakaan sekolah ................................................... 61
Tabel 4.24 Merekomendasikan Perpustakaan Sekolah Sebagai
Sumber Belajar.............................................................. 62
Tabel 4.25 Mengajak Siswa Memanfaatkan Perpustakaan
Sekolah Sebagai Penunjang Kegiatan Belajar ................ 63
Tabel 4.26 Kegiatan Yang Biasa Dilakukan Guru dan
Siswa di Perpustakaan ................................................... 63
Tabel 4.27 Peran Guru Dalam Pemanfaatan Perpustakaan
Sekolah ......................................................................... 64
Tabel 4.28 Mencari Tugas Di Perpustakaan sekolah ....................... 65
xii
Tabel 4.29 Menganjurkan Mencari Bahan Pelajaran/Tugas
Di Perpustakaan Sekolah ............................................... 65
Tabel 4.30 Kegiatan Belajar Di Perpustakaan Sekolah Bersama
Guru .............................................................................. 66
Tabel 4.31 Frekuensi Kegiatan Belajar Di Perpustakaan Sekolah
Bersama Guru ............................................................... 66
Tabel 4.32 Guru Yang Sering Mengajak Siswa Melakukan
Kegiatan Belajar Di Perpustakaan Sekolah .................... 67
Tabel 4.33 Koleksi Perpustakaan Sekolah dalam Memenuhi
Kegiatan Belajar ............................................................ 68
Tabel 4.34 Membaca/Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan
Sekolah ......................................................................... 69
Tabel 4.35 Koleksi Yang Telah Dibaca/Dimanfaatkan .................... 69
Tabel 4.36 Alasan Tidak Pernah Membaca/Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan Sekolah .................................................... 70
Tabel 4.37 Koleksi Membantu Kegiatan Belajar ............................. 71
Tabel 4.38 Jumlah Koleksi Fiksi (novel, cerpen, dsb) ..................... 71
Tabel 4.39 Jumlah Koleksi Non-Fiksi (buku teks pelajaran ............. 72
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Meja Baca
Gambar 2 Meja Pustakawan
Gambar 3 Rak Majalah
Gambar 4 Rak Koran
Gambar 5 Rak buku
Gambar 6 Rak Penyimpanan Tas
Gambar 7 Rak Buku Referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 43 tahun 2007 pasal 23 ayat 1, yang berbunyi : “Setiap
Sekolah/Madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi
Standar Nasional Perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional
Pendidikan”1 hendaknya sebuah sekolah mempunyai perpustakaan.
Perpustakaan yang dapat mendukung proses belajar mengajar siswa dan
guru.
Saat ini masih banyak sekolah yang belum melaksanakan
ketentuan dari Undang-Undang tersebut, ketentuan untuk
menyelenggarakan perpustakaan sekolah yang memenuhi Standar
Nasional. Namun, ada pula beberapa sekolah yang menyadari akan
ketentuan Undang-Undang yang telah ditetapkan dengan turut serta
menyelenggarakan perpustakaan sekolah.
Di saat sekolah mulai menyadari pentingnya peran perpustakaan,
justru terkadang para siswanya kurang peduli untuk memanfaatkan
fasilitas perpustakaan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya minat
para siswa untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan sebagai
1 Sekertariat Negara RI, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
Tentang Perpustakaan Sekolah, (Jakarta, 2007), h. 14
2
tempat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebagai penunjang
proses belajar.
Dilihat dari perannya, sebuah perpustakaan sekolah merupakan
mitra siswa dalam proses belajar, memberikan bimbingan/pendidikan
kepada siswa dalam menggunakan perpustakaan dan sumber informasi,
menyediakan informasi yang terbaru, menyiapkan ruang belajar, diskusi,
dan penelitian. Intinya, sebuah perpustakaan sekolah merupakan “Sumber
Belajar” yang tersedia dari berbagai sumber belajar yang ada di
lingkungan sekolah.
Kementrian pendidikan dan kebudayaan PPPTK matematika
mengutip pengertian sumber belajar menurut Association for Education
Communication Technology (AECT) yaitu : “Berbagai sumber baik itu
berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajarnya.”2
Perpustakaan sebagai sumber belajar mempunyai 4 aspek utama
yang harus difokuskan, yaitu : aspek staf, koleksi, fasilitas, dan teknologi
komunikasi dan informasi.3
2 Kementrian Pendidikan dan kebudayaan PPPPTK Matematika, Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar, http://p4tkmatematika.org/2012/04/perpustakaan-sebagai-sumber-belajar/ Diakses pada : 29 April 2012
3 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan : pemerataan peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2001), h. 98
3
Dari hasil observasi awal yang peneliti lakukan di perpustakaan
sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan menunjukkan, konsep learning
resource belum terlalu jauh diperkenalkan pada para siswa. Sejauh ini
pemahaman konsep learning resource yang diberikan oleh guru baru
dalam berupa himbauan untuk menyumbangkan buku-buku ke
perpustakaan. Mewajibkan siswa untuk datang ke perpustakaan dan
menjadikan perpustakaan sebagai salah satu sumber penunjang proses
belajar belum sepenuhnya diterapkan. Karena hanya sebagian guru yang
mengharuskan siswa melengkapi kebutuhan informasi dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. Beberapa guru menjadikan
perpustakaan sebagai leraning resource dengan cara, memberikan tugas
yang mengharuskan siswa mencari bahan penunjang tugas di
perpustakaan. Tetapi itu berlaku pada sebagian guru. Para siswanya sendiri
menjadikan perpustakaan sebagai leraning resource untuk keperluan tugas
yang diberikan guru, sebagian dari siswa datang ke perpustakaan hanya
sekedar mengisi waktu luang disaat guru mereka berhalangan masuk kelas.
Mereka lebih banyak menggunakan fasilitas internet dan membaca novel
juga buku tahunan sekolah.
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan merupakan sebuah SMA Negeri
yang sudah terakreditasi A. Sebagai sekolah yang sudah terakreditasi A,
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sudah mempunyai salah satu sarana
penunjang belajar yaitu perpustakaan. Perpustakaan ini terletak di suatu
ruangan yang berada dilantai 2 sekolah.
4
Berkaitan dengan masalah keberadaan perpustakaan sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dan berdasarkan pengamatan sekilas di
lapangan yang akan diteliti, belum terlihat jelas perpustakaan sekolah
sebagai Learning Resource (Sumber Belajar) bagi SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan. Masih sedikit siswa yang menjadikan perpustakaan
sebagai Learning Resource (sumber Belajar), dan guru yang menggunakan
perpustakaan sebagai kegiatan belajar juga masih terhitung sedikit. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti sejauh apa siswa SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan menjadikan perpustakaan sebagai Learning Resource
(Sumber Belajar) dan sejauh apa keterlibatan para guru dalam menjadikan
perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sebagai Learning
Resource (Sumber Belajar).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Learning Resource di perpustakaan sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan, dengan judul “Perpustakaan sebagai Learning
Resource bagi Siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan sesuai dengan masalah di atas,
maka penulis memberikan batasan masalah yang sesuai dengan topik yang
akan diteliti. Pembahasan hanya dibatasi pada tentang peran perpustakaan
sebagai learning resources dalam meningkatkan proses pembelajaran
siswa SMAN 9 Kota Tengerang Selatan.
5
Untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian
dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti, maka perlu membuat
rumusan suatu masalah. Perumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana para siswa menjadikan perpustakaan sekolah
sebagai Learning Resource (sumber belajar) dalam proses
belajar?
b. Bagaimana keterlibatan para guru dalam menjadikan
perpustakaan sebagai learning resources bagi para siswanya
dalam proses belajar?
c. Bagaimana ketersediaan koleksi yang disediakan oleh
perpustakaan sekolah dapat menjadi learning resources
(sumber belajar) bagi para siswa?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai perpustakaan sebagai Learning Resource bagi
siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pandangan para siswa tentang perpustakaan
yang dapat menjadi Learning Resources bagi proses belajar
mereka.
2. Untuk mengetahui keterlibatan para guru dalam menjadikan
perpustakaan sebagai learning resources bagi para siswanya
dalam proses belajar.
6
3. Untuk mengetahui ketersediaan koleksi perpustakaan sekolah agar
perpustakaan dapat menjadi Learning Resources bagi para siswa.
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
a. Memberi saran kepada para siswa SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan agar menjadikan perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sumber belajarnya.
b. Sebagai bahan evaluasi para guru SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai
Learning Resource yang dapat penunjang kegiatan belajar
mengajar.
c. Memberikan masukan kepada para guru dalam hal pengadaan
koleksi yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa dan koleksi
tersebut dapat menjadi Learning Resource yang sesuai.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti
apa adanya.4
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang berupa
4 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60
7
angka-angka. Dari penelitian kuantitatif ini peneliti ingin memperoleh
informasi mengenai sejauh mana peran perpustakaan sebagai learnimg
resources dalam meningkatkan proses pembelajaran siswa SMAN 9
Kota Tengerang Selatan.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber
data pertama di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan atau objek
penelitian. Data diperoleh dari para siswa dan guru serta
pustakawan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak lagsung
dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-
dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah).5
3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (Universum) dari
objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala, nilai, udara, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya,
sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.6
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMAN 9
Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 791 orang sebagaimana
tampak dalam tabel di bawah ini :
5 Prasetya Irawan., Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 87 6 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 99
8
Tabel 1.1 Jumlah Siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Kelas Total Kelas Jumlah Siswa
X 9 378 orang XI 10 413 orang
Jumlah 19 791 orang
Sampel adalah wakil (dari populasi).7 Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel random, yaitu
metode pemilihan sampel dimana semua anggota populasi mendapat
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel8.
Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan besaran
sampel atas besaran populasi dengan menggunakan rumus perhitungan
besaran sampel sebagai berikut :
Keterangan :
n : Jumlah sampel yang dicari
N: Jumlah populasi
d : Nilai presisi (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau
diinginkan).9
7 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 73 8 Prasetya Irawan, Prosedur dan Logika Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 182 9 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya,( Jakarta : Kencana, 2008), h. 105
n = N
N(d)2+1
9
Untuk perhitungan sampel dari jumlah populasi tersebut
ditetapkan tingkat kepercayaan sebesar 90% dan tingkat kesalahan
pengambilan sampel sebesar 10%, maka jumlah sampel dari populasi
adalah :
n = 791
791 (0,1) 2 + 1
= 791
8,91
= 88,77 (dibulatkan ke atas)
= 89 orang
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh sampel yang
akan diteliti sebesar 89 siswa. Peneliti akan mengambil sampel secara
acak terhadap 89 responden dari kelas X dan XI. 9 kelas dari kelas X
masing-masing kelas akan dipilih 4 orang responden dan 10 kelas dari
kelas XI maisng-masing akan dipilih 5 orang responden. Pada
penelitian ini siswa kelas XII tidak dihitung kedalam populasi dan
dijadikan sampel, karena siswa kelas XII sedang mempersiapkan ujian
Nasional.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi pustaka
Data-data yang digunakan penulis adalah berasal dari sejumlah
buku-buku, internet, artikel dan dokumen-dokumen lainnya.
10
b. Metode angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis, kemudian disebarkan untuk diisi oleh
responden. Metode angket disebut pula dengan metode kuesioner.10
c. Wawancara
Wawancara adalah metode penelitian yang datanya dikumpulkan
melalui wawancara dengan responden (kadang kala disebut “Key-
Informant”).11 Wawancara ini dilakukan untuk membantu kelengkapan
data dalam penelitian. Responden dalam wawancara ini adalah guru,
bagian tata usaha, dan pustakawan perpustakaan sekolah. Wawancara
ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi mengenai profil SMAN 9
Kota Tangerang Selatan, profil perpustakaan, struktur organisasi,
koleksi, layanan yang tersedia di perpustakaan, serta kendala-kendala
yang dihadapi perpustakaan sekolah.
5. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai
menghimpun data di lapangan.12
10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2008) , h. 123 11 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitia, (Jakarta: STIA-LAN, 1999) , h. 64 12 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2008) , h. 165
11
b. Perhitungan Data
Setelah editing data-data kuesioner yang terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan perhitungan data-data kuesioner tersebut
dengan menggunakan rumus persentase berikut :
P = F x 100%
N
Keterangan :
P : Angka Persentase untuk setiap kategori
F : Frekuensi Jawaban Responden
N : Jumlah Responden.13
Setelah data diperoleh dan dihitung dengan menggunakan
rumus persentase, maka untuk memudahkan penafsiran terhadap
nilai persentase yang telah diolah, data dideskripsikan
menggunakan parameter-parameter sebagai berikut :
0 % = Tidak Satupun
1 – 25 % = Sebagian Kecil
25 % - 49 % = Hampir Setengahnya
50 % = Setengahnya
51 % - 75 % = Sebagian Besar
76 % - 99% = Hampir Seluruhnya
100 % = Seluruhnya14
13 Anas Sudijodo, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 46
12
c. Tabulasi
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Maksud dari
kegiatan tabulasi ini adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu
dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.15
E. Definisi Istilah
Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang berada di sekolah,
dikelola sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar mengajar,
penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan, dan tempat rekreasi.
Learning Resources (sumber belajar) adalah segala sesuatu yang dapat
memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh informasi,
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, yang dapat menunjang suatu
proses belajar mengajar didalam sekolah.
F. Sistematika Penulisan
Agar memudahkan saat penyusunan skripsi ini, maka skripsi ini
diklasifikasikan dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi : Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat penelitian, Metodologi penelitian, Populasi dan
Sampel, serta Sistematika Penulisan.
14 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa,
(Jakarta : Gramedia Pustaka, 1992), h. 11 15 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya, ( Jakarta : Kencana, 2008) , h. 168
13
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab II memuat tentang teori kajian pustaka yang berhubungan dengan
penelitian meliputi : Perpustakaan sekolah, Tujuan perpustakaan sekolah,
Fungsi Perpustakaan sekolah, Koleksi Perpustakaan Sekolah, Definisi
Sumber belajar, Jenis Sumber Belajar, Fungsi Sumber Belajar, dan Jenis
Koleksi Sebagai Sumber Belajar.
BAB III GAMBARAN UMUM
Membahas gambaran umum sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan,
Visi, Misi, tujuan, dan nilai-nilai sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan, pengajar dan staf sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan,
gambaran singkat perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, visi,
misi, dan tujuan perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, layanan
perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, struktur organisasi
perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, dan koleksi perpustakaan
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti memberikan gambaran dari hasil penelitian yang
dijelaskan dengan apa adanya, meliputi: pandangan siswa terhadap
Learning Resource, peran guru terhadap perpustakaan sebagai Learning
Resource, ketersediaan koleksi dalam mendukung Learning Resource.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diambil oleh peneliti setelah
melakukan penelitian dan pembahasan, serta memuat saran-saran
14
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah
1. Definisi Perpustakaan Sekolah
Sebelum penulis menjelaskan tentang definisi perpustakan sekolah,
terlebih dahulu penulis ingin menjelaskan definisi perpustakaan secara
umum, agar pemahaman mengenai perpustakaan sekolah lebih terarah.
Karena perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan dari
berbagai jenis perpustakaan yang telah ada.
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang
di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan
penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercatak
maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat
kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain.16
Selanjutnya agar lebih terarah dalam penelitian ini, peneliti ingin
menjelaskan definisi perpustakaan sekolah. Menurut ketentuan Standar
Nasional Perpustakaan, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
berada pada satuan pendidikan formal di lingkungan pendidikan dasar dan
menengah yang merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah yang
bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan.17
16 M. Yusuf Pawit, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 1 17 Perpustakaan Nasional RI, Standar Perpustakaan Nasional, (2011), h. 49
14
15
Menurut Yusuf Pawit, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang
ada di lingkungan sekolah.18
Dari beberapa definisi di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang berada di
lingkungan sekolah, yang memiliki koleksi-koleksi yang dapat menunjang
kegiatan belajar-mengajar yang dikelola oleh tenaga pustakawan
profesional dengan tujuan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh sekolah di mana perpustakaan sekolah tersebut
bernaung.
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perpustakaan sekolah bertujuan
untuk mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa dalam proses
pendidikan serta membantu memperluas cakrawala pengetahuan
guru/karyawan dalam lingkungan pendidikan.19
Tujuan perpustakaan sekolah adalah menjadi suatu unit yang
menyediakan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan bagi pencapaian
atau pengembangan tujuan-tujuan dari sekolah yang bersangkutan.20
Sedangkan Yusuf Pawit berpendapat tujuan perpustakaan sekolah
adalah sebagai berikut :
18 M. Yusuf Pawit, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 2 19 C. Larasati Milbruga, Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Kanius, 1986), h.
57 20 Undang Sudarsana, Pembinaan Minat Baca, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.
34
16
a. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca
para siswa.
b. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru
dan pustakawan.
c. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
d. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk
kepentingan pelaksanaan kurikulum.
e. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat
membaca dan semangat belajar bagi para siswa.
f. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar
para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang
mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan
oleh perpustakaan.21
3. Tugas Perpustakaan Sekolah
Tugas perpustakaan sekolah dapat diurutkan sebagai berikut :
a. Sebagai pusat belajar mengajar. Perpustakaan sekolah berfungsi
membantu program pendidikan pada umunya, serta sesuai dengan
tujuan kurikulum masing-masing. Mengembangkan kemampuan
anak untuk menggunakan sumber informasi. Bagi guru,
perpustakaan sekolah merupakan tempat untuk membantu guru
mengajar, juga tempat bagi guru untuk memperkaya pengetahuan.
21 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,
2010), h. 3
17
b. Membantu anak didik, memperjelas dan memperluas
pengetahuannya tentang suatu pelajaran di kelas serta
mengadakan penelitian di perpustakaan.
c. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca
menuju kebiasaan mandiri.
d. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan
kegemarannya.
e. Membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan,
kemudian anak mencari informasi dalam perpustakaan yang akan
menolongnya kelak dalam pelajaran selanjutnya.
f. Perpustakaan sekolah tempat memperoleh bahan rekreasi sehat,
melalui buku-buku bacaan fiksi.
g. Perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bagi siswa-
siswa.22
Pendapat lain tentang tugas perpustakaan sekolah yaitu tugas
perpustakaan sekolah terfokus untuk mendukung secara menyeluruh
atas tugas madrasah/sekolah dimana perpustakaan itu berada, yaitu
menyukseskan kurikulum madrasah/sekolah berbasis kompetensi,
meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
madrasah/sekolah yang lain serta mendukung tugas-tugas unit
pendukung madrasah/sekolah lainnya.23
22 Undang Sudarsana, Pembinaan Minat Baca, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2007), h.
36 23 Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah), h. 34
18
4. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah mempunyai fungsi yang secara garis besarnya
adalah sebagai salah sumber belajar dan mencari informasi yang
dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang
berhubungan langsung dengan mata pelajaran (buku teks) maupun buku
penunjang buku teks oleh perpustakaan.
Adapun menurut keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
nomor 0103/0/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan sekolah
mempunyai fungsi sebagai :
a) Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti tercantum dalam kurikulum sekolah.
b) Puat penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa
mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya.
c) Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi
waktu luang (buku-buku hiburan).24
Fungsi perpustakaan madrasah/sekolah yaitu :
a. Preservasi
Menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di
lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain.
24 Media Edukasi, Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah, http:// www.m-
edukasi.web.id/2013/02/fungsi-dan-peran-perpustakaan-sekolah.html. Diakses pada : Jumat, 22 Februari 2013
19
b. Informasi
Menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik, terutama hal-hal
yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agama,
dan kehidupan sehari-hari.
c. Pendidikan
Ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah,
maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah.
d. Dakwah
Menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit kerja yang
berada di lingkungan madrasah yang mampu menarik lingkungannya, baik
peserta didik, pendidik, tenaga pendidikan, orang tua murid, dan
masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan menjauhkan diri dari
perbuatan mungkar dan tercela.
e. Penelitian
Melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan
madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian, terutama penelitian
kepustakaan atau literatur.
f. Budaya
Memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas
yang dimilikinya.
20
g. Rekreasi
Menyediakan bahan bacaan, bahan audio-visual yang dapat
dimanfaatkan oleh para pengguna untuk memuaskan kebutuhan
rekreasinya. 25
Sedangkan Bafadal Menjelaskan beberapa fungsi perpustakaan sekolah
adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Edukatif
Didalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-
buku fiksi maupun nonfiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat
membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru,
baik secara individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan
sekolah dapat meningkatkan interest membaca murid-murid, sehingga
teknik membaca semakin lama semakin dikuasai oleh murid-murid.
Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang
sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah.
Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Oleh sebab itu, kiranya dapat kita katakan bahwa perpustakaan
sekolah itu memiliki fungsi edukasi.
b. Fungsi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-
bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan
bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti
25 Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah), h.35-38
21
majalah, bulletin surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan
dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead
projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape
recorder dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau
keterangan yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu
perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif.
c. Fungsi Tanggung Jawab Administrasi
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan
sekolah, di mana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku
selalu dicatat oleh pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke
perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu
pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas, tidak boleh menggangu
teman-temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang
terlambat mengembalikan buku pinjamannya didenda, dan apabila
ada murid yang telah menghilangkan buku pinjamannya harus
menggantinya, baik dengan cara dibelikan di toko, maupun
difotokopikan. Semua ini selain mendidik murid-murid ke arah
tanggung jawab juga membiasakan murid-murid bersikap dan
bertindak secara administratif.
d. Fungsi Riset
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa di dalam
perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan pustaka
yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukkan riset,
22
yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang
diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang kehidupan
orang-orang pada abad ke 17 yang lalu, atau seorang guru ingin
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh
seorang bayi, maka mereka (murid atau guru) dapat melakukan riset
literatur atau yang dikenal dengan sebutan “Library Research”
dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia di dalam
perpustakaan sekolah.
e. Fungsi Rekreatif
Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak
berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu.
Selain itu, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat
dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu
istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah,
surat kabar, dan sebagainya.26
Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah
secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif,
rekreasi, penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam
proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.
26 Ibrahin Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h.
7-8
23
5. Koleksi Perpustakaan
a. Definisi Koleksi Perpustakaan
Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar haruslah mempunyai
koleksi-koleksi yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar
disekolah, koleksi yang dimiliki juga harus sesuai dengan kebutuhan
informasi para siswa dan guru.
Definisi dari koleksi itu sendiri yaitu, sumber daya perpustakaan
madrasah untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para
penggunanya, misalnya kebutuhan para siswa memperoleh literatur
yang dicarinya sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru.27
Selanjutnya Yusuf Pawit menjelaskan, koleksi perpustakaan
sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik
berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk
kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
bersangkutan.28
Menurut pedoman umum penyelenggaraan perpsutakaan sekolah,
jumlah koleksi dasar perpustakaan sekolah minimal 1000 judul, terdiri
dari berbagai bahan disiplin ilmu/mata pelajaran sesuai sekolah yang
bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki harus
27 Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah), h. 41 28 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta :
Kencana, 2010), h. 9
24
selalu ditambah, sehingga ratio 1 siswa 10 judul untuk SD, 12 judul
SLTP, dan 14 judul untuk SLTA dapat tercapai.29
b. Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah
Noerhayati mengungkapkan fungsi koleksi secara umum dapat
disebutkan seperti berikut :
a) Fungsi pendidikan
b) Fungsi Penelitian
c) Fungsi Relevan
d) Fungsi Umum30
c. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah
Menurut Yusuf Pawit jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Koleksi Buku
Koleksi buku terbagi menjadi :
1) Buku-buku Nonfiksi
Buku-buku nonfiksi yaitu buku yang ditulis berdasarkan
fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita. Berikut
ini adalah contoh buku yang tergolong ke dalam kelompok
buku-buku nonfiksi :
1. Buku Teks atau Buku Pelajaran
2. Buku Teks Lengkap
29 Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah), h. 75-76 30 Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Bandung : Alumni, 1987), h. 135-
136
25
3. Buku penunjang
4. Buku Referns atau Rujukan
5. Kamus
6. Ensiklopedia
7. Buku Tahunan
8. Buku Pedoman, Buku Petunjuk
9. Direktori
10. Almanak
11. Bibliografi
12. Indeks
13. Abstrak
14. Atlas
15. Dokumen Pemerintah
b) Buku-Buku Fiksi
Buku-Buku fiksi yaitu buku yang ditulis bukan
berdasarkan fakta atau kenyataan. Buku-buku fiksi ditulis
berdasarkan kehendak atau khayalan pengarangnya saja.
1) Koleksi Bahan Bukan Buku
Koleksi bahan bukan buku adalah bahan atau
koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan
berupa buku. Jenis koleksi bahan bukan buku antara lain
sebagai berikut :
26
1. Terbitan Berkala (Majalah dan Surat Kabar)
2. Pamflet
3. Brosur
4. Guntingan Surat Kabar
5. Gambar atau Lukisan
6. Globe
c) Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audiovisual)
Koleksi bahan pandang dengar adalah koleksi
perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan
hasil bahan hasil dari cetakan dari kertas. Contohnya adalah
sebagai berikut :
1. Film Suara
2. Kaset Video
3. Tape Recorder
4. Slide Suara31
B. Sumber Belajar (Learning Resource)
1. Definisi Sumber Belajar
Defini sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya:
buku-buku atau bahan-bahan cetak lainnya.
Media edukasi mengutip dari AECT (1977), AECT mengartikan
sumber belajar yaitu :
31 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta :
Kencana, 2010), h. 9-23
27
“Sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu sistem instruksional yang lengkap sehingga mengakibatkan belajar yang bertujuan dan terkontrol.”32
2. Jenis Sumber Belajar
Secara umum, menurut Mulyasa terdapat beberapa jenis sumber-
sumber belajar, yaitu sebagai berikut :
a. Manusia
Manusia sebagai sumber belajar adalah orang yang menyampaikan
pesan secara langsung, seperti guru, konselor, administrator, yang
secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar (by design),
dan atau orang-orang yang tidak diniati untuk kepentingan proses
belajar mengajar tetapi memiliki suatu keahlian yang dapat digunakan
untuk kepentingan proses pembelajaran, misalnya penyuluhan
kesehatan, pimpinan perusahaan, pengurus koperasi, dan lain-lain (by
utilization).
b. Bahan
Yang dimaksud dengan bahan adalah sesuatu atau benda yang
mengandung pesan pembelajaran baik yang bersifat khusus seperti,
film pendidikan, peta, grafik, buku paket, dan sebagainya maupun
32 Media Edukasi, Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah, http:// www.m-
edukasi.web.id/2013/02/fungsi-dan-peran-perpustakaan-sekolah.html. Diakses pada : Jumat, 22 Februari 2013
28
bahan yang bersifat umum seperti film keluarga berencana yang
dimanfaatkan untuk kepentingan proses pembelajaran.
c. Lingkungan
Lingkungan sebagai sumber belajar adalah ruang atau tempat di
mana sumber-sumber berinteraksi dengan peserta didik atau siswa
dalam proses pembelajaran, baik yang khusus seperti ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, maupun yang umum seperti museum,
kebun binatang, kebun raya, candi, pasar, dan lain-lain.
d. Alat dan Peralatan
Sumber belajar yang berupa alat adalah sumber belajar untuk
produksi dan atau memainkan sumber-sumber lain, seperti kamera
untuk produksi foto, proyektor untuk menayangkan film, televisi,
pesawat radio, dan lain-lain.
e. Aktifitas
Aktifitas sebagai sumber belajar merupakan perpaduan antara
teknik dengan sumber belajar lain yang dapat memudahkan proses
pembelajaran seperti pengajaran berprogram, simulasi, dan
karyawisata.33
Sedangkan AETC (Association For Education Communication
Technology) meninjau dari segi pendayagunaannya membedakan
sumber belajar menjadi dua jenis, yaitu :
33 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan : Pemetaan Peran Serta
Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar. (Jakarta:Fakultas dan Adab Humaniora, 2001), h. 31-33
29
a. Sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk
digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang tersebut
dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video, dan
sebagainya yang memang dirancang untuk membantu
mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
b. Sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat
untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini
banyak terdapat di sekeliling kita jika suatu saat kita
membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkannya.
Contohnya : sumber belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat,
toko, pasar museum.34
3. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu :
a. Meningkatkan produktifitas pembelajaran dengan jalan :
a) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik.
b) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan
gairah.
b. Memberikan pembelajaran yang memungkinkan pembelajaran
yang sifatnya lebih individual, dengan cara :
34 Darmono, Perpustakaan Sekolah : pendekatan aspek manajemen dan tata kerja,
(Jakarta:Grasindo,2007), h. 6
30
a) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
b) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
dengan kemampuannya.
c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
dengan cara :
a) Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
d. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :
a) Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
b) Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu :
a) Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat
verbal dan bastrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
b) Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.35
4. Aspek-Aspek Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Perpustakaan sebagai sumber belajar harus memiliki aspek-aspek
pendukung yang dapat menjadi suatu acuan bagi perpustakaan sekolah
untuk menjadi perpustakaan sekolah yang lebih baik.
35 Kurniasih Nia, Peran dan Fungsi Sumber Belajar,
http://kurniasihnia0773.blogspot.com/2011/11/kuliah-perdanan.html?m=1. Diakses pada : Sabtu, 12 November 2011
31
Menurut Sudarnoto Aspek-aspek tersebut difokuskan pada empat
aspek utama, yaitu sebagai berikut :
a. Koleksi Perpustakaan
Sumber sumber informasi yang disediakan oleh perpustakaan
hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran, dan
kebutuhan siswa baik secara kelompok maupun secara individual
dalam rangka mengembangkan potensi dan kreatifitas siswa serta
dalam rangka menumbuh-kembangkan minat dan kebiasaan
membaca di kalangan siswa. Lotsee P. Smith menyebutkan 3
tujuan koleksi perpustakaan sekolah, yaitu : untuk mendukung
kurikulum, menyediakan bahan-bahan untuk kesenangan
membaca, dan menyediakan sarana bagi keperluan mengajar guru.
Sebagaimana telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional, yaitu
1000 eksemplar, dan standar IFLA/UNESCO, yaitu 2.500
eksemplar.
b. Pegawai Perpustakaan
Selain koleksi, tenaga pengelola perpustakaan merupakan
salah satu faktor penting yang menentukan terhadap peran
perpustakaan dalam proses pembelajaran. Hasil studi yang telah
dilakukan berkenaan dengan pentingnya pegawai perpustakaan
menunjukkan bahwa para siswa pada sekolah yang di dalamnya
dilengkapi perpustakaan sekolah dan pegawai perpustakaan yang
memenuhi kualifkasi yang dibutuhkan sangat membantu para
32
siswa dalam pencapaian hasil belajar terutama pada aspek
pemahaman bacaan (reading comprehension) dan kemampuan
dasar penelitian
c. Fasilitas dan Perlengkapan Perpustakaan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya dalam mendukung
proses pembelajaran di madrasah, perpustakaan perlu dilengkapi
fasilitas dan perlengkapan yang memadai, baik fisik gedung, tata
letak, perabotan maupun sarana teknis lainnya.
Ketersediaan gedung perpustakaan yang respresentatif sangat
mendukung kegiatan dan layanan perpustakaan. Gedung
perpustakaan tidak semata-mata untuk menyimpan sumber-
sumber informasi atau koleksi perpustakaan akan tetapi juga
sebagai ruang bagi kegiatan atau proses pembelajaran. Proses
pembelajaran tidak terikat di ruang-ruang kelas, akan tetapi dapat
dilaksanakan di luar, termasuk di dalam perpustakaan. Oleh
karena itu menjadi sangat penting untuk menyediakan ruang yang
cukup yang memungkinkan tersedianya layanan perpustakaan
yang baik dan memuaskan serta dapat berfungsi sebagai salah satu
tempat bagi terjadi proses pembelajaran.
d. Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pentingnya teknolgi komunikasi dan informasi di
perpustakaan merupakan suatu keniscayaan mengingat para siswa
33
hidup dan berkembang pada era atau kehidupan modern dengan
ditandai pada perlunya penguasaan teknologi.36
C. Penelitian Relevan
Topik penelitian tentang perpustakaan sekolah sebelumnya sudah
pernah diteliti oleh beberapa peneliti, berikut ini peneliti akan
memaparkan beberapa penelitian yang sejenis :
Penelitian sejenis yang sama pernah diteliti oleh Utari Setyani
Ma’ruf mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2013
dengan judul penelitian “Peranan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat
Sumber Belajar Bagi Siswa di SMAN 9 Wonosari”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan dalam
mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar
bagi siswa SMAN 2 Wonosari. Secara garis besar tujua peneitian ini
hampir sama dengan penelitian yang peneliti lakukan, sama-sama ingin
mengetahui sejauh apa peran perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
Hanya saja terdapat perbedaan yaitu, penelitian ini tidak membahasa peran
guru dan koleksi apa saja yang membantu dan menunjang perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar.
Penelitian sejenis yang selanjutnya pernah diteliti oleh Ika Dewi
Ratna Sari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012 dengan
judul penelitian “Tanggapa Guru Terhadap Peranan Perpustakaan Sekolah
Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Di SMAN 3 Yogyakarta”.
36 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan : Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora), h. 98-108.
34
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan guru terhadap
peranan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
di SMAN 3 Yogyakarta. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
peneliti lakukan yaitu terletak pada, penelitian ini lebih terarah pada sejauh
apa peranan guru terhadap perpustakaan sekolah dalm meningkatkan
kualitas pembelajaran disekolah.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM SMAN 9 KOTA TANGERANG SELATAN
A. Gambaran Umum Tentang SMAN Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
1. Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan adalah sekolah dengan akreditas
“A” yang berdiri pada tanggal 26 April 2006. SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan juga sebagai sekolah model SKM-PBKL-PSB, sudah meraih
penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi. SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
beralamat Jalan Hidup Baru No.31 Rt.09/01 Desa Serua, Kecamatan
Ciputat, Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Kode Pos 15414,
Telepon/Faksimili (021) 74638445/(021) 74630701.
2. Visi dan Misi, Tujuan, dan Nilai-Nilai SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
a. Visi
“Mewujudkan insan yang berkarakter positif, kreatif, inovatif, dan
menguasai IPTEK yang berbudaya lingkungan, serta bangga sebagai
Bangsa Indonesia”
b. Misi
1) Menumbuh kembangkan kultur positif berdasarkan IMTAK.
2) Membudayakan sikap kreatif, inovatif, menguasai IPTEK, dan
peduli lingkungan.
35
36
3) Mewujudkan Life-Skill peserta didik dengan memerdayakan
Multiple-Intelegence.
4) Memanfaatkan lingkungan dan Information Communication
Technology (ICT) sebagai media pembelajaran.
5) Menjadikan peserta didik sebagai bagian dari komunitas global
yang mampu bekerjasama secara individu maupun kelompok.
c. Tujuan
1) Menghasilkan insan cerdas, insan kamil dan paripurna serta
meningkatkan kunatitas lulusan yang diterima di PTN setiap tahun.
2) Menjadikan sekolah sebagai tempat pembentukan karakter dan
penyadaran budaya lingkungan hidup.
3) Memiliki kurikulum diversifikasi yang mengedepankan nilai-nilai
budaya karakter dan lingkungan serta berbasis ICT.
4) Mewujudkan Life Skill peserta didik dengan memberdayakan
multiple-intelligent melalui proses pembelajaran yang bersifat
kontekstual.
5) Memiliki pemahaman tentang pendidikan sebagai profesi dalam
melaksanakan kerangka moral, legal dan etika bekerja yang
berkaitan dengan profesi pendidik.
6) Warga sekolah memiliki kemampuan ICT, dan berkomunikasi
dalam berbahasa Inggris secara aktif.
7) Memiliki sistem informasi sekolah berbasis ICT.
37
8) Memiliki struktur oraganisasi yang dinamis, efektif dan efisien
sesuai dengan Visi dan Misi sekolah dalam mendukung
keberhasilan pembelajaran peserta didik.
9) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan sesuai standar nasional
pendidikan.
10) Memperoleh prestasi dalam keikutsertaan dibidang olahraga, seni
dan sains tingkat kota dan provinsi.
d. Nilai-Nilai
Membentuk insan yang visioner, disiplin, dan tanggung jawab
sebagai bekal dalam kehidupan di masyarakat.
Sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, untuk
mendukung terlaksananya visi, misi, dan tujuan tersebut maka perlu
adanya nilai luhur sebagai arah bagi sikap dan prilaku aktivitas
akademik.
3. Data Siswa
a. Jumlah siswa seluruhnya : 1100 orang
b. Jumlah rombongan belajar
1) Kelas X : 9 ruang
2) Kelas XI-IPA : 5 ruang
3) Kelas XI-IPS : 5 ruang
4) Kelas XII-IPA : 5 ruang
5) Kelas XII-IPS : 4 ruang
38
c. Jumlah siswa masing-masing kelas :
1) Kelas X : 378 Siswa
2) Kelas XI-IPA : 205 Siswa
3) Kelas XI-IPS : 208 Siswa
4) Kelas XII-IPA : 184 Siswa
5) Kelas XII-IPS : 132 Siswa
4. Keunggulan Sekolah
a. Sebagai sekolah terakreditasi A dengan nilai 96,25
b. Sebagai penggagas sekolah berpendidikan karakter melalui training
ESQ di lingkungan Tangerang Selatan.
c. Sebagai sekolah pertama yang meraih penghargaan ADIWIYATA
yakni sekolah peduli lingkungan hidup di lingkungan Kota
Tangerang Selatan.
d. Sebagai sekolah pertama yang menyelenggarakan Layanan Khusus
SLS (Student Learning Service) dalam bentuk individu dan
kelompok.
e. Sebagai sekolah Model SKM-PBKL-PSB No. 961/C.C4/LK/2010
dilingkungan Kota Tangerang Selatan (Penyelenggara Sekolah
Berbasis PBKL).
f. Pengelola dan Pengembang Taman Konservasi Keanekaragaman
Hayati (Taman Kehati) Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan
BLHD Kota Tangerang Selatan.
39
5. Tenaga Pengajar dan Staf
Berikut ini tabel daftar guru dan staf yang terdapat di SMAN 9
Kota Tangerang Selatan :
Tabel 3.2 Daftar Guru SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No. Nama NIP Mata Pelajaran
1 Drs. A Nana Mahmur M., M.Pd
196010301984031005 Kepala Sekolah
2 Deri Aldina, SE, M.Pd 197203072006041013 Ekonomi 3 Moch. Hidayat, S.Ag 196810082007011007 Matematika 4 Wawan Prasetya A, S.Pd 197911072006041007 Penjas Orkes 5 Drs. Tarsim T, MM 196511152007011008 Bhs. Indonesia 6 Wahidah Nurhasanah,
M.Pd 196709022007012010 Bhs. Indonesia
7 Yuli Sukarelawati, M.Pd 196407052007012005 Ekonomi 8 Titin Setijani, M.Pd 197512212006042004 Sosiologi 9 Saiful Nirwan, M.P.d 196808082008011008 Pendidikan
Agama 10 Sudarmiasih, S.Pd 197202022006042026 PKn 11 Hera Rahmawati, S.Pd 196904082007012006 PKn 12 Andriyanto Yasmar SP,
S.Pd 196604232007011003 Matematika
13 Dra. R. Tita Juwita 196205012007012003 Bhs. Jerman 14 Ruri, S.Pd 197705012007012000 Biologi 15 Rudianto, S.Pd 196104032007011000 Fisika 16 Minah, S.Ag 197302142008012004 Pendidikan
Agama 17 Suryani, S.Pd 197204092008012006 Bhs. Indonesia 18 Wiwin Sambawa R, S.Pd 197307202008012000 Bhs. Inggris 19 Nugroho Setiyono P, S.Si 197807092008011000 Kimia 20 Ida Farida Mutia, M.Pd 197511162008012000 Fisika 21 Zunariah, S.Ag 196911072008012005 Bhs. Indonesia 22 Rini Hastuti, S.Pd 197607272008012009 Ekonomi 23 Hamidah, S.Pd 196807082008012000 Bhs. Inggris 24 Dra. Eti Yuniati 196806051989032001 Sejarah 25 Helmi Suryani, S.Pd 197203132005022001 Matematika 26 Menik Stri Wuranti, ST 197708272006042003 Kimia 27 Dandhi Dwinanto, S.Pd 198209152010011009 Sejarah 28 Neneng Waluya, S.Pd 198010042010012008 Matematika 29 Tedi Yosep, S.Pd 198512102011011003 Bhs. Inggris
40
30 Hendro Budiyanti, S,Kom 197802252011011002 Komputer 31 Gancy Vidyaningrum,
S.Pd 198502012011012004 Matematika
32 Rias Fitria, S.Si 198408262011012002 Fisika 33 Robiatul Adawiyah, S.Pd 198711042011012002 Geografi 34 Vivin Setiyowati, S.Pd 198607092011012003 Biologi 35 Lina Nur Amalina, S.Pd 198712142011012003 Kimia 36 Wiri Kurnianingsih, S.Pd 198307092011012001 Bhs. Indonesia 37 Arya Perkasa, S.Or 198203242011011003 Penjasorkes 38 Aruyan Suharsi K, S.Pd 197704032009022002 Geografi 39 Drs. Digi Susandi - Penjasorkes 40 Ir. Siti Marfuah - Seni Budaya 41 Umiati, S.Pd - Bhs. Inggris 42 dwi Indriyani, S.Pd - Biologi 43 Siti Aliyah, S.Pd - Kimia 44 Eni Musiti, S.Sos - Sosiologi 45 Arfiata Achdy - Mulok DGM 46 Gunawan, S.Pd - Geografi 47 Joko Sri Handoyo, S.Pd - Seni Musik 48 Rossa Vini A, MM - PLH/PBKL 49 Dewi Kartika - Bhs. Mandarin 50 Andika, S.Kom - TIK 51 S.S Hamengku Susilo - TIK 52 Sirojudin, Lc - Bhs. Arab 53 M. Mahmud Nuruddin - PAI 54 Susilo Maesyarjo, A.MD - Mulok Cinema
Tabel 3.3 Daftar Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No. Nama NIP Bidang
1 Ilham Suyanto, S.Pd 197209212010011005 Kepala Tata Usaha 2 Ismunadi, S.Kom - Kasubag. Kepegawaian 3 Deden Sumanteri - Adm. Umum 4 Mashuri - Adm. Keuangan 5 Dodi Harmoko - Adm. Kesekretariatan 6 Herman Suwanda - Adm. Akademik 7 Asri Nurhasanah - Keuangan/Kasir 8 Jaki Subhani - Adm. Kesekretariatan 9 Sukiryo - Pesuruh 10 Rohmat - Pesuruh 11 Maryono - Pesuruh 12 M. Sabeni - Pesuruh
41
13 Ma’mun - Ka. Pesuruh 14 Sumarta G - Penjaga 15 Rudi - Pesuruh 16 Abdul Rojak - Penjaga 17 Rohman - Penjaga 18 Lesdi Suryadi Said - Pustakawan 19 Aep Yismayana - Pesuruh 20 Doni Lesmana - Penjaga 21 Bina Frendly - Penjaga 22 Ryan Ahmad Sugita - ICT Support 23 Mahmud - Pesuruh 24 Nurlaela - Pesuruh 25 Sahrizal - Pesuruh 26 Eka Prasetya - ICT Support
6. Sarana dan Prasarana
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
No. Jenis Sarana Jumlah
Ruang Kondisi Ruang
B RR RS RB 1. Ruang Kelas 21 2. Lab IPA :
Fisika Kimia Biologi
1 1 1 1
3. Lab. Bahasa 1 4. Lab. Komputer 1 5. Lab. Multimedia 1 6. Ruang Kepala Sekolah 1 7. Ruang Guru 1 8. Ruang TU 1 9. Ruang Perpustakaan 1 10. Ruang Ibadah 1 11. Ruang BP/BK 1 12. Ruang UKS 1 13. Ruang OSIS 1 14. Kamar Mandi/WC Murid 12 15. Kamar Mandi/WC Guru 4 16. Gudang 2 17. Ruang Keterampilan 1 18. Koperasi/Toko 1
42
19. Rumah Penjaga Sekolah 1 20. Unit Produksi 1 21. Ruang Wakasek 1 22. Tempat Bermain/Olahraga 1 23. Ruang SLS 1 24. Kantin Sehat 1 25. Dapur Sekolah 1 26. Green House 1 27. Penangkaran Burung 1
B. Gambaran Umum Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
1. Gambaran Singkat Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
Seiring dengan berdirinya SMAN 9 yang dahulu bernama
SMAN 4 Tangerang Selatan, maka kebeardaan perpustakaan sekolah
sebagai pusat pembelajaran (center for learning) sangat dibutuhkan
dalam proses belajar mengajar. Sistem layanan yang digunakan dalam
perpustakaan sekolah SMAN 9 Tangerang Selatan adalah, sistem
layanan terbuka (open access), dimana pengguna (user) dapat langsung
menelusur koleksi di rak.
Layanan perpustakaan SMAN 9 sudar terkomputerisasi
(otomasi) dengan sistem informasi menggunakan software senayan.
Senayan sendiri telah mencakup bidang pengadaan, pengolahan,
sirkulasi, hingga pelaporan (reporting).
43
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Terwujudnya perpustakaan yang unggul, handal dan terdepan
sebagai pusat sumber informasi bagi civitas akademika SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.
b. Misi
a) Memenuhi kebutuhan infromasi dan bahan-bahan pustaka
seluruh civitas akademika SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
b) Mendukung proses belajar, penelitian, dan program
pengembangan yang ada di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
c) Menunjang terwujudnya iklim akademik yang bersifat ilmuan
dan profesional dengan menyediakan koleksi dan akses
informasi yang luas kepada seluruh civitas akademika SMAN 9
Kota Tangerang Selatan.
d) Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan.
e) Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi
yang baru dan up to date.
f) Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber
sumber dan layanan infromasi yang tersedia di perpustakaan.
c. Tujuan
Tujuan perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan tidak dapat lepas dari fungsi perpustakaan. Tujuan
44
perpustakaan sekolah adalah untuk menunjang pelaksanaan program
pendidikan sekolah, yang antara lain sebagai berikut :
a) Menanamkan serta membina minat siswa membaca, sehingga
membaca merupakan suatu kebiasaan bagi siswa agar membaca
menjadi kegemaranya.
b) Memperluas pengetahuan siswa, dengan menyediakan berbagai
buku-buku pengetahuan.
c) Meningkatkan pelayanan yang prima untuk seluruh anggota
perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
3. Layanan Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Sistem pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan bersifat terbuka (open access)
sehingga pemakai dapat langsung mencari koleksi di rak. Pelayanan
diberikan setiap hari kerja, yaitu enam hari dalam seminggu. Khusus
hari sabtu hanya menyediakan pelayanan ruang baca. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5 Jam Layanan Perpustakaan
Hari Kegiatan Jam Layanan
Senin-Kamis Stack Reading Istirahat
07.00-16.00 12.00-13.00
Jumat Stack Reading Istirahat
07.00-16.00 11.00-13.00
Sabtu Khusus pelayanan ruang baca 07.00-12.00
45
Adapun Jenis Layanan yang Disediakan Adalah :
a. Pelayanan Ruang Baca
Pemakai perpustakaan baik anggota aktif maupun pemakai
lainya dapat memanfaatkan koleksi dan layanan pada setiap jam
layanan.
b. Pelayanan Sirkulasi
Anggota aktif dapat meminjam buku sebanyak 3 eksemplar
selama 1 minggu. Apabila dalam pengembalian buku terlambat akan
dikenakan denda, pelayanan sirkulasi ini juga mengawasi pintu keluar
masuk perpustakaan.
c. Pelayanan Referensi
Pelayanan referensi yang ada di perpustakaan SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan ini meliputi :
1) Penelusuran Informasi
Perpustakaan akan membantu pengguna untuk memperoleh
informasi, baik berupa data bibliografis maupun artikel full text
dengan topik tertentu yang diperoleh dari berbagai sumber
informasi yang ada. Pustakwan akan memandu pengguna dalam
proses penelusuran tersebut.
2) Bimbingan Pemakai (User Education)
Bimbingan yang diberikan adalah membantu pengguna mengenal
tata cara pemakaian OPAC/penelusuran bahan pustaka secara
46
online, temu kembali koleksi, atau penelusuran informasi melalui
koleksi referensi.
d. Pelayanan Fotokopi
Pemakai dapat meminjam koleksi untuk di fotokopi sendiri
sebanyak 3 eksemplar dan memesan fotokopi koleksi melalui staf
perpustakaan.
3) Pelayaanan CD dan Internet
Anggota aktif dapat mengakses koleksi CD dan internet secara
gratis bahkan mereka dapat mengakses internet secara gratis
melalui laptop pribadi di area perpustakaan dan sekitarnya.
47
4. Stuktur Organisasi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan
Berikut ini struktur organisasi yang ada di perpustakaan sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan :
Kepala Sekolah
Drs. H. Ahmad Nana Mahmur M., M.Pd
Koordinator Perpustakaan Yuli Sukarelawati, S.Pd
Guru
Kepala Perpustakaan Lesdi Suryadi S, S.IP
TU
Bag. Layanan Teknis
Bag. Layanan Pembaca
48
5. Koleksi Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Adapun jumlah koleksi yang dimiliki oleh SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan adalah sebagai berikut sesuai dengan tabel dibawah
ini :
a. Komposisi Koleksi Buku Perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2013
Tabel 3.6 Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
NO SUBYEK TAHUN 2013
JUDUL EKS 1 Pengetahuan Umum (000) 5 5 2 Filsafat dan Psikologi (100) 9 9 3 Agama Lain (200) 3 4 4 Ilmu Sosial (300) 166 226 5 Bahasa (400)
Bahasa Indonesia Bahasa Jerman Bahasa Inggris
18 25 2 6
26 40 6 llmu Murni (500)
Biologi Fisika Kimia Matematika
20 35 24 40 19 35 20 40
7 Ilmu Terapan dan Teknologi (600) 39 54 8 Kesenian dan Olah Raga (700)
Kesenian Olahraga
5 8 9 34
9 Kesusastraan (800) 10 30 10 Sejarah dan Geografi (900)
Sejarah Geografi
30 35 20 45
11 Islam Umum (2X0) 198 228 12 Kamus 53 67 14 Soal-soal Ujian 22 199 15 Pendidikan Lingkungan Hidup 56 38 16 Fiksi 385 399
Jumlah 1139 1620
49
b. Komposisi Koleksi Karya Siswa
Tabel 3.7 Koleksi Karya Siswa SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan
NO JENIS KOLEKSI TAHUN 2013 JUDUL EKS
1 Kliping 73 73 2 Sinopsis 129 129 3 Makalah 94 94 4 Karya Tulis 29 29
Jumlah 325 325
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tahap Penelitian
Data hasil penelitian ini didapatkan melalui kuesioner yang telah
disebarkan kepada 89 siswa/siswi SMAN 9 Kota Tangerang Selatan pada
tanggal 5 Mei 2014. Awalnya penyebaran kuesioner dibantu oleh Bapak Lesdi
selaku pustakawan di Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan, tapi mengingat kesibukan beliau, penyebaran kuesioner dilakukan
sendiri oleh penulis. Selanjutnya kuesioner disunting untuk menentukan
apakah jawaban yang diisi pada kuesioner sudah lengkap.
Jumlah responden dapat diperoleh dari ketentuan besaran sampel atas
besaran populasi yang berjumlah 791 orang dengan menggunakan rumus
perhitungan besaran sampel, sehingga menghasilkan jumlah sampel 89 orang.
Kuesioner yang telah disebarkan kepada 89 siswa/siswi SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan kemudian dikembalikan kepada penulis dengan jumlah
yang sama 89 kuesioner (100%).
Berikut ini adalah tabel yang menerangkan tentang data responden
yang telah mengisi kuesioner penelitian tentang perpustakaan sebagai learning
resource bagi siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
50
51
Tabel 4.8 Data Responden
No. Kelas
Jumlah
1. X.1 4 orang 2. X.2 4 orang 3. X.3 4 orang 4. X.4 4 orang 5. X.5 4 orang 6. X.6 4 orang 7. X.7 4 orang 8. X.8 4 orang 9. X.9 4 orang 10. XI. IPA. 1 6 orang 11. XI. IPA. 2 5 orang 12. XI. IPA. 3 5 orang 13. XI. IPA. 4 6 orang 14. XI. IPA. 5 5 orang 15. XI. IPS. 1 5 orang 16. XI. IPS. 2 6 orang 17. XI. IPS. 3 5 orang 18. XI. IPS. 4 5 orang 19. XI. IPS. 5 5 orang Jumlah 89 orang
89 responden terdiri dari siswa kelas X dan XI. 9 kelas untuk kelas X
dan 10 kelas untuk kelas XI, dari kelas X masing-masing kelas akan dipilih 4
responden dan dari kelas XI 3 kelas dipilih 6 responden dan 7 kelas dipilh 5
responden.
Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner selanjutnya diolah
secara manual dan dituangkan kedalam bentuk tabel. Dari jumlah kuesioner
yang disebar dapat dilihat data yang akan diolah pada tabel berikut :
52
Tabel 4.9 Kuesioner Penelitian
Kuesioner
yang disebar Kuesioner yang
kembali Kuesioner yang
tidak sah Kuesioner yang
di olah
Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
89 89 100% 0 0 89 100%
Dari tabel di atas, terlihat bahwa kuesioner yang disebar di SMAN 9
Kota Tangerang Selatan sebanyak 89 kuesioner, dan kuesioner yang
dikembalikan (100%).
B. Hasil Penelitian
Setelah kuesioner disebarkan kepada responden, penulis dapat
mengetahui hasil dari penelitan yang dilakukan. Pertanyaan yang terdapat
didalam kuesioner sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian yang penulis
buat, tujuan penelitian terdiri dari 3 tujuan, yakni untuk mengetahui
pandangan para siswa tentang perpustakaan yang dapat menjadi learning
resource bagi proses belajar mereka, untuk mengetahui keterlibatan para guru
dalam menjadikan perpustakaan sebagai learning resource bagi para siswanya
dalam proses belajar, untuk mengetahui ketersediaan koleksi perpustakaan
sekolah agar perpustakaan dapat menjadi learning resource bagi para siswa.
1. Pandangan Siswa Terhadap Learning Resource
Sesuai dengan tujuan pertama, yakni pandangan siswa terhadap
learning resource, penulis ingin mengetahui beberapa hal, diantaranya:
kunjungan siswa, perpustakaan sebagai sumber belajar, frekuensi
53
kunjungan, layanan perpustakaan, pemanfaatan layanan, alasan tidak
memanfaatkan layanan, kegiatan di perpustakaan, cara memenuhi
kebutuhan informasi, peran perpustakaan sekolah dalam pemenuhan
informasi, keberadaan perpustakaan sekolah, alasan responden.
Berikut ini hasil penelitian tentang indikator pertama, yaitu
kunjungan ke perpustakaan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10 Mengunjungi Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F %
Pernah 89 100% Tidak Pernah 0 0
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden 100%
pernah mengunjungi perpustakaan sekolah. Hal ini menjelaskan bahwa
responden ikut berperan dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah.
Selanjutnya penulis ingin mengetahui apakah para siswa sudah
menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar mereka. Berikut
ini tabel mengenai siswa menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar.
Tabel 4.11 Menjadikan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Alternatif Jawaban F % Ya 60 67,4% Tidak 29 32,6%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden
67,4% sudah menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar. Responden
54
sudah menyadari bahwa perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar,
sehingga mereka menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber
belajar.
Selanjutnya akan dijelaskan tabel mengenai frekuensi responden
dalam mengunjungi perpustakaan sekolah. Frekuensi siswa mengunjungi
perpustakaan sekolah juga mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar. Semakin sering siswa mengunjungi
perpustakaan, maka akan semakin sering juga mereka memanfaatkan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar. Berikut tabel frekuensi
siswa mengunjugi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.12 Frekuensi Kunjungan Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % 1 kali dalam seminggu 31 34,8% 1-3 kali dalam seminggu 47 52,8% >3 kali dalam seminggu 11 12,4%
Jumlah 89 100%
Tabel di atas menjelaskan, hampir setengah responden 52,8%
melakukan kunjungan ke perpustakaan sekolah dengan frekuensi 1 kali
dalam seminggu.
Di perpustakaan sekolah terdapat beberapa jenis layanan yang
dapat dimanfaatkan oleh para siswa, pada bagian ini penulis ingin
mengetahui berapakah jumlah responden yang pernah dan tidak pernah
memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah dan juga ingin mengetahui
layanan apa yang pernah responden gunakan di perpustakaan sekolah jika
55
mereka sudah pernah menggunkanan layanan perpustakaan sekolah.
Berikut ini tabel penggunaaan layanan perpustakaan sekolah.
Tabel 4.13 Penggunaan Layanan Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Pernah 79 88,8% Tidak Pernah 13 11,2%
Jumlah 89 100%
Tabel di atas menjelaskan, hampir seluruh responden 88,8% sudah
pernah memanfaatkan layanan yang ada di perpustakaan sekolah.
Selanjutnya penulis ingin mengetahui layanan apa yang sudah
digunakan bagi responden yang pernah menggunakan layanan
perpustakaan sekolah. Berikut ini tabel layanan perpustakaan sekolah yang
pernah dimanfaatkan.
Tabel 4.14
Layanan Perpustakaan Sekolah Yang Pernah Dimanfaatkan
Alternatif Jawaban F % Sirkulasi 15 19,8% Referensi 54 71,0% JasaInformasi/Konsultasi Pustakawan 7 9,2%
Jumlah 76 100%
Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden
71,0% responden menggunakan layanan referensi.
Penulis juga akan membahas apa yang melatarbelakangi
responden tidak pernah menggunakan layanan di perpustakaan sekolah
bagi responden yang tidak pernah menggunakan layanan perpustakaan
56
sekolah. Berikut ini tabel alasan tidak pernah menggunakan layanan
perpustakaan sekolah.
Tabel 4.15 Alasan Tidak Menggunakan Layanan Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Tidak mengetahui layanan di perpustakaan 8 61,6% Tidak memerlukan layanan di perpustakaan 2 15,4% Layanan perpustakaan tidak memadai 1 7,7% Lain-Lain (belum sempat menggunakan layanan perpustakaan sekolah)
2 15,3%
JUMLAH 13 100%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagain besar responden
61,6% mengatakan alasan mereka tidak pernah mengunjungi perpustakaan
sekolah karena mereka tidak mengetahui layanan di perpustakaan.
Selanjutnya akan dijelaskan kegiatan apa yang biasa siswa lakukan
saat berada di perpustakaan sekolah dengan pilihan menjawab lebih dari 1.
Berikut ini tabel mengenai kegiatan yang biasa dilakukan di perpustakaan.
Tabel 4.16 Kegiatan di Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Membaca buku 58 41,4% Membaca majalah/surat kabar 13 12,8% Membaca/belajar catatan milik pribadi 8 5,7% Meminjam/mengembalikan buku 50 35,7% Diskusi 11 7,9%
Jumlah 140 100%
Hasil dari tabel di atas, hampir sebagian responden 41,4%
menjawab kegiatan yang biasa dilakukan di perpustakaan sekolah yaitu
membaca buku. Pada hasil tabel ini jumlah frekuensi lebih banyak yaitu,
57
140. Jumlah itu didapat dari perintah yang membolehkan mejawab lebih
dari 1.
Berikutnya akan dijelaskan tentang bagaimana cara responden
dalam memenuhi kebutuhan infromasi sebagai siswa. Setiap siswa
mempunyai kebutuhan infromasi yang berbeda-beda, dan setiap siswa
mempunyai cara masing-masing pula untuk memenuhi kebutuhan
informasi mereka. Perpustakaan seharusnya bisa menjadi sumber
informasi yang dapat memenuhi kebutuhan setiap siswa. Pada bagian ini,
penulis ingin mengetahui bagaimana cara responden memenuhi kebutuhan
informasi mereka sebagai siswa, dengan memberikan pilihan boleh
mejawab lebih dari 1 jawaban. Berikut ini tabel yang membahas tentang
cara memenuhi kebutuhan informasi sebagai siswa.
Tabel 4.17 Cara Memenuhi Kebutuhan Informasi Sebagai Siswa
Alternatif Jawaban F % Mencari informasi di koleksi perpustakaan 53 51,9% Bertanya pada guru 23 22,6% Mencari informasi di internet 26 25,5% Mencari ke sumber lain 0 0
Jumlah 102 100%
Hasil tabel di atas menjelaksan sebagian besar responden 51,9%
memenuhi kebutuhan infromasinya melalui koleksi perpustakaan sekolah.
Jumlah frekuensi pada tabel ini bertambah menjadi 120, karena adanya
pilihan boleh menjawab lebih dari 1.
Penulis ingin mengetahui apakah perpustakaan sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan sudah membantu atau tidak membantu kebutuhan
58
informasi para siswa. Berikut tabel keberadaan perpustakaan sekolah
dalam pemenuhan informasi.
Tabel 4.18 Keberadaan Perpustakaan Sekolah dalam Pemenuhan Informasi
Alternatif Jawaban F % Sangat membantu 19 21,3% Cukup membantu 70 78,7% Tidak membantu 0 0
Jumlah 89 100%
Tabel di atas menjelaskan, hampir seluruh responden 78,7%
mengakatakan keberadaan perpustakaan sekolah dalam pemenuhan
infromasi cukup membantu.
Keberadaan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar harus
bisa membantu siswa dalam pemenuhan kebutuhan informasi setiap siswa.
Dari pemaparan di atas, dijelaskan bahwa keberadaan perpustakaan
sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan cukup membantu siswa dalam
memenuhi kebutuhan infornasi yang berbeda dari setiap siswanya.
Selanjutnya akan dijelaskan pendapat siswa tentang keberadaan
perpustakaan sekolah beserta tabel alasannya. Berikut ini tabel mengenai
pendapat siswa tentang keberadaan perpustakaan sekolah.
59
Tabel 4.19 Pendapat Siswa Tentang Keberadaan Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Penting 89 100% Tidak Penting 0 0
Jumlah 89 100%
Berdasarkan hasil dari tabel di atas, seluruh responden 100%
berpendapat bahwa keberadaan perpustakaan sekolah penting, dan berikut
tabel yang memaparkan alasan responden tentang pentingnya keberadaan
perpustakaan sekolah.
Tabel 4.20 Alasan Responden
Alasan F % Perpustakaan tempat untuk mencari informasi yang membantu proses belajar dan juga membantu dalam mengerjakan tugas
43 48,3%
Karena perpustakaan mempunyai peran sebagai sumber informasi
24 26,9%
Perpustakaan salah satu tempat yang nyaman untuk belajar
5 5,7%
Perpustakaan sebagai salah satu sarana sekolah yang digunakan siswa, tidak hanya untuk membaca buku tetapi penggunaan internet juga
6 6,8%
Karena di perpustakaan bisa meminjam dan juga membaca buku yang belum siswa miliki
7 7,9%
Penting, karena kurikulum yang baru menuntut siswa untuk memperoleh pembelajaran dari berbagai sumber buku. Siswa juga dapat menambah wawasan dan informasi.
4 4,4%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, hampir setengah responden 48,3% menjelaskan
alasan bahwa adanya perpustakaan sekolah penting yaitu perpustakaan
60
tempat untuk mencari informasi yang membantu proses belajar dan juga
membantu dalam mengerjakan tugas.
2. Peran Guru Terhadap Perpustakaan Sebagai Learning Resource
Kemudian sesuai dengan tujuan kedua yaitu, keterlibatan guru
dalam menjadikan perpustakaan sebagai Learning Resource bagi para
siswa dalam proses belajar, penulis ingin mengetahui hal-hal berikut ini :
guru mengajak siswa mengunjungi perpustakaan, frekuensi guru mengajak
siswa mengunjungi perpustakaan, pengertian keberadaan perpustakaan,
merekomendasikan perpustakaan sebagai sumber belajar, peran guru
dalam pemanfaatan perpustakaan sebagai penunjang kegiatan belajar,
kegiatan guru dan siswa di perpustakaan, peran guru dalam pemanfaatan
perpustakaan, frekuensi mencari tugas, menganjurkan mencari referensi di
perpustakaan, berkegiatan bersama guru di perpustakaan, frekuensi belajar
di perpustakaan bersama guru, dan guru yang paling sering mengajak
berkunjung ke perpustakaan.
Berikut ini akan dijelaskan hasil penelitian pertama tentang tujuan
kedua dari kuesioner yang sudah disebar yaitu mengenai apakah guru
pernah mengajak siswa mengunjungi perpustakaan sekolah. Berikut ini
tabel guru mengajak siswa mengunjungi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.21 Guru Mengajak Siswa Mengunjungi Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Pernah 79 88,8% Tidak Pernah 10 11,2%
Jumlah 89 100%
61
Dari tabel di atas, hampir semua responden 88,8% pernah diajak
oleh guru mereka untuk mengunjungi perpustakaan.
Selanjutnya penulis akan membahas frekuensi guru mengajak
siswa mengunjungi perpustakaan sekolah. Berikut ini tabel frekuensi guru
mengajak siswa mengunjungi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.22 Frekuensi Guru Mengajak Siswa Mengunjungi Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % 1 Kali dalam seminggu 36 45,6% 1-3 Kali dalam sebulan 25 31,7% 2-3 Kali dalam seminggu 13 16,4% >3 Kali dalam seminggu 5 6,3%
JUMLAH 79 100%
Hasil dari tabel di atas, sebagian besar responden 54,6% diajak
oleh guru mereka mengunjungi perpustakaan sekolah 1 kali dalam
seminggu.
Tabel selanjutnya, penulis ingin mengetahui apakah guru-guru
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan pernah atau tidak pernah memberikan
pengertian tentang keberadaan dan manfaat dari perpustakaan sekolah itu
sendiri. Berikut ini tabel guru memberikan pengertian keberadaan dan
manfaat perpustakaan sekolah kepada siswa.
Tabel 4.23 Memberikan Pengertian Keberadaan dan Manfaat Perpustakaan
sekolah
Alternatif Jawaban F %
Pernah 75 84,3% Tidak Pernah 14 15,7%
Jumlah 89 100%
62
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa sebagian besar responden
84,3% menjawab guru sudah pernah memberikan pengertian tentang
keberadaan dan manfaat dari perpustakaan sekolah.
Selanjutnya penulis ingin membahas kepada responden apakah
guru di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sudah merekomendasikan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar untuk dapat menjadikan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, para siswa juga tentunya
harus mendapatkan bimbingan dan juga rekomendasi dari guru mereka
bahwa sebuah perpustakaan sekolah bisa menjadi sumber belajar bagi
kegiatan belajar mereka. Berikut ini tabel guru merekomendasikan
perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar
Tabel 4.24 Merekomendasikan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Alternatif Jawaban F % Ya 77 86,5% Tidak 12 13,5%
Jumlah 89 100%
Dari hasil tabel di atas, disampaikan hampir seluruh responden
86,5% responden menjawab guru mereka pernah merekomendasikan
perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber belajar yang dapat
menunjang kegiatan belajar.
Pada tabel berikutnya, penulis ingin mengetahui apakah para siswa
sudah pernah diajak untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai
salah satu sumber yang dapat menunjang kegiatan belajar. Berikut ini tabel
63
guru mengajak siswa untuk memanfatakan perpustakaan sekolah sebagai
penunjang kegiatan belajar.
Tabel 4.25 Mengajak Siswa Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah Sebagai
Penunjang Kegiatan Belajar
Alternatif Jawaban F % Pernah 80 89,9% Tidak pernah 9 10,1%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, hampir seluruh responden 89,9% mengatakan
pernah diajak untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai
penunjang kegiatan belajar oleh para guru mereka.
Selanjutnya, penulis ingin mengetahui kegiatan apa saja yang biasa
dilakukan oleh guru dan siswa yang pernah mengajak siswanya
mengunjungi perpustakaan untuk memanfaatkannya sebagai penunjang
kegiatan belajar. Berikut ini tabel kegiatan yang biasa dilakukan guru dan
murid di perpustakaan sekolah
Tabel 4.26 Kegiatan Yang Biasa Dilakukan Guru dan Siswa Di perpustakaan
Alternatif Jawaban F % Belajar bersama di perpustakaan 26 29,2% Mencari bahan untuk tugas pelajaran 52 58,5% Diskusi 9 11,2% Lain-lain (pelajaran tambahan) 2 2,2%
Jumlah 89 100%
64
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
58,5% menjawab kegiatan yang biasa dilakukan bersama guru di
perpustakaan yaitu mencari bahan untuk tugas pelajaran.
Tabel berikut ini penulis ingin meneliti bagaimana peran guru
dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk menunjang kegiatan
belajar para siswanya, apakah guru sudah cukup berperan atau malah tidak
berperan sama sekali. Berikut ini tabel peran guru dalam pemanfaatan
perpustakaan sekolah.
Tabel 4.27 Peran Guru Dalam Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Sangat berperan 21 23,6% Cukup berperan 62 69,7% Tidak berperan 6 6,7%
Jumlah 89 100%
Hasil dari tabel di atas menjelasakan, sebagian besar responden
69,7% mengatakan bahwa guru sudah cukup berperan dalam pemanfaatan
perpustakaan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar siswa.
Selanjutnya penulis ingin menjelaskan frekuensi waktu, seberapa
seringkah guru menugaskan para muridnya mencari bahan-bahan untuk
keperluan tugas mereka. Berikut ini tabel frekuensi mencari tugas di
perpustakaan sekolah.
65
Tabel 4.28 Mencari Tugas Di Perpustakaan sekolah
Alternatif Jawaban F % Jarang (1 kali dalam sebulan) 30 33,7% Kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan) 36 40,5% Cukup sering ( 1 kali dalam seminggu) 21 23,6% Sangat sering (2-3 kali dalam seminggu) 2 2,2%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas dapat diartikan, hampir setangah dari responden
40,5% menjawab kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan). Dari tabel di
atas, dapat dikatakan masih terbilang jarang guru di SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan yang memberikan tugas yang referensinya harus
mencari di perpustakaan.
Pada tabel ini penulis bertujuan ingin mengetahui, apakah
responden pernah atau tidak pernah dianjurkan oleh guru mereka untuk
memanfatakan koleksi peprustakaan sekolah untuk keperluan tugas dan
kegiatan belajar. Berikut ini tabel menganjurkan siswa mencari bahan-
bahan pelajaran/tugas di perpustakaan sekolah.
Tabel 4.29 Menganjurkan Mencari Bahan Pelajaran/Tugas Di Perpustakaan
Sekolah
Alternatif Jawaban F % Pernah 81 91,1% Tidak pernah 8 8,9%
Jumlah 89 100%
Uraian dari tabel di atas, hampir seluruh responden 91,1%
responden menjawab pernah dianjurkan oleh guru mereka untuk
memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah untuk keperluan tugas.
66
Untuk tabel selanjutnya, penulis ingin membahas mengenai apakah
siswa pernah melakukan kegiatan belajar bersama guru mereka di
perpustakaan sekolah. Penulis juga akan memaparkan frekuensi waktu
untuk kegiatan belajar bersama guru yang biasa dilakukan oleh para
responden yang menjawab pernah melakukan kegiatan belajar bersama
guru mereka di perpustakaan sekolah. Berikut ini tabel melakukan
kegiatan belajar di perpustakaan sekolah bersama guru.
Tabel 4.30 Kegiatan Belajar Di Perpustakaan Sekolah Bersama Guru
Alternatif Jawaban F % Pernah 64 71,9% Tidak Pernah 25 28,1%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, sebagian besar responden 71,9% menjawab
pernah melakukan kegiatan belajar bersama guru mereka di perpustakaan
sekolah.
Selanjutnya akan dibahas frekuensi waktu seberapa sering
melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah bersama guru mereka
bagi responden yang menjawab pernah. Berikut ini tabel frekuensi waktu
melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah bersama guru.
Tabel 4.31 Frekuensi Kegiatan Belajar Di Perpustakaan Sekolah Bersama Guru
Alternatif Jawaban F % Jarang (1 kali dalam sebulan) 27 42,2% Kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan) 28 43,7% Cukup sering (1 kali dalam seminggu) 8 12,5% Sangat sering (2-3 kali dalam seminggu) 1 1,6%
Jumlah 64 100%
67
Dari tabel diatas, dapat diartikan hampir setengah responden 43,7%
menjawab kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan).
Pada tabel ini, penulis ingin menjelaskan guru mata pelajaran apa
yang paling sering mengajak siswanya dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar di perpustakaan. Pada pertanyaan kali ini responden boleh
memilih jawaban lebih dari satu. Pada pertanyaan ini, responden boleh
menjawab lebih dari 1. Berikut ini tabel mengenai guru yang paling sering
mengajak siswa melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah.
Tabel 4.32 Guru Yang Sering Mengajak Siswa Melakukan Kegiatan Belajar Di
Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Bahasa Indonesia 62 49,2% Bahasa Inggris 32 25,3% Matematika 6 4,8% Lain-Lain (Sejarah, kimia, bahasa Mandarin) 26 20,7%
Jumlah 126 100%
Dari tabel diatas dijelaskan bahwa, hampir setengah responden
49,2% responden menjawab guru bahasa indonesia yang sering mengajak
siswa melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah. Frekuensi tabel
di atas berjumla 126, hal tersebut dikarenakan responden boleh menjawab
lebih dari 1.
3. Ketersediaan Koleksi Dalam Mendukung Learning Resource
Selanjutnya pada tujuan ketiga yaitu, ketersedian koleksi, penulis
ingin mengetahui beberapa hal yang terkait dengan tujuan ketiga,
diantaranya : koleksi perpustakaan dalam kebutuhan belajar, membaca
koleksi perpustakaan, jenis koleksi yang pernah dibaca, alasan tidak
68
pernah membaca koleksi, peran koleksi, jumlah koleksi fiksi, dan jumlah
koleksi non-fiksi.
Berikut ini akan dijelaskan hal pertama yang terkait dengan tujuan
ketiga. Berikut tabel koleksi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.33 Koleksi Perpustakaan Sekolah dalam Memenuhi Kegiatan Belajar
Alternatif Jawaban F % Sangat cukup 6 6,8% Cukup 73 82,0% Tidak cukup 10 11,2%
Jumlah 89 100%
Tabel di atas menjelaskan, hampir seluruh responden 82,0%
merasa cukup atas koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah dalam
memenuhi kegiatan belajar. Hal ini sesuai dengan jumlah koleksi
perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, yaitu berjumlah
1.212 judul yang terdiri dari koleksi fiksi, koleksi non-fiksi, koleksi
referensi, dan koleksi buku teks (buku pelajaran) yang sudah cukup dalam
memenuhi kegiatan belajar para siswa.
Selanjutnya penulis ingin mengetahui seberapa banyak siswa yang
pernah dan tidak pernah membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan
sekolah. Kemudian akan dibahas pula jenis koleksi apa saja yang biasanya
dimanfaatkan oleh para responden yang pernah membaca/memanfaatkan
koleksi perpustakaan sekolah. Dan juga akan dibahas mengapa responden
tidak pernah membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah bagi
responden yang menjawab tidak pernah membaca koleksi perpustakaan
69
sekolah. Berikut tabel membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan
sekolah.,
Tabel 4.34 Membaca/Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Pernah 83 93,2% Tidak pernah 6 6,8%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, terlihat hampir seluruh responden 93,2% pernah
membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah.
Selanjutnya penulis ingin membahas koleksi apa saja yang biasa
dibaca/dimanfaatkan oleh para responden yang pernah
membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah, dengan perintah
boleh menjawab lebih dari satu. Berikut ini tabel koleksi yang telah
dibaca/dimanfatakan.
Tabel 4.35 Koleksi Yang Telah Dibaca/Dimanfaatkan
Alternatif Jawaban F % Buku fiksi (novel, cerpen, dsb) 60 38,8% Buku non-fiksi (buku teks pelajaran) 52 33,6% Koleksi referensi (ensiklopedi, kamus, almanak, bibliografi, dsb)
32 20,6%
Majalah/surat kabar 9 5,8% Lain-lain 2 1,2%
Jumlah 155 100%
Dari hasil tabel di atas, hampir setengah responden 38,8%
responden menjawab pernah memanfaatkan buku fiksi (novel, cerpen,
dsb). Hasil tersebut didapat dengan memberikan perintah boleh menjawab
70
lebih dari satu jawaban, maka dari itu frekuensi yang ada pada tabel ini
bertambah menjadi 155.
Selanjutnya penulis akan membahas apa alasan responden yang
tidak pernah membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah.
Berikut ini tabel yang membahas tentang alasan siswa yang tidak pernah
membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.36 Alasan Tidak Pernah Membaca/Memanfaatkan Koleksi
Perpustakaan Sekolah
Alternatif Jawaban F % Koleksi tidak lengkap 3 50% Sudah memiliki koleksi yang dibutuhkan 1 16,7% Tidak memerlukan koleksi yang ada di perpustakaan 0 0 Koleksi tidak mutakhir 0 0 Bisa memperoleh infromasi ditempat lain 2 33,3%
Jumlah 6 100%
Dari tabel di atas terlihat sebagian responden 50% responden
menjawab koleksi tidak lengkap. Jadi alasannya siswa tidak pernah
membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah yaitu karena
merasa koleksi yang ada di perpustakaan tidak lengkap.
Koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah seharusnya bisa
membantu dalam kegiatan para siswa. Pada tabel ini, penulis ingin
mengetahui sejauh mana koleksi perpustakaan sekolah dalam membantu
kegiatan belajar para siswa. Berikut ini tabel koleksi membantu kegiatan
belajar.
71
Tabel 4.37 Koleksi Membantu Kegiatan Belajar
Alternatif Jawaban F % Sangat membantu 17 19,1% Cukup membantu 71 79,8% Tidak membantu 1 1,1%
Jumlah 89 100%
Dapat dilihat dari tabel di atas, sebagian besar responden 79,8%
merasa koleksi yang telah dimanfaatkan sudah cukup membantu.
Pada pembahasan koleksi fiksi ini, peneliti ingin mengetahui
menurut para responden apakah pemenuhan koleksi fiksi (novel, cerpen,
dsb) sudah cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing responden.
Berikut ini tabel Jumlah koleksi fiksi (novel, cerpen, dsb).
Tabel 4.38 Jumlah Koleksi Fiksi (novel, cerpen, dsb)
Alternatif Jawaban F % Sangat cukup 9 10,1% Cukup 61 63,6% Tidak cukup 19 21,3%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa sebagian besar responden
63,6% menjawab koleksi fiksi di perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota
Tangeran Selatan sudah cukup.
Pembahasan tentang koleksi selanjutnya, jumlah koleksi non-fiksi
(buku teks pelajaran, dsb). Penulis selanjutnya juga ingin mengetahui dan
memaparkan apakah menurut para responden koleksi non-fiksi (buku teks
pelajaran) yang ada di perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
72
Selatan sudah cukup memadai atau belum cukup bagi para siswa. Berikut
tabel jumlah koleksi non-fiksi (buku teks pelajaran, dsb)
Tabel 4.39 Jumlah Koleksi Non-Fiksi (buku teks pelajaran, dsb)
Alternatif Jawaban F % Sangat cukup 17 19,2% Cukup 56 62,9% Tidak cukup 16 17,9%
Jumlah 89 100%
Dari tabel di atas, 62,9% responden mengatakan bahwa jumlah
koleksi non-fiksi (buku teks pelajaran, dsb) cukup bagi kebutuhan
informasi mereka.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari jawaban resonden
pada kuesioner yang diberikan oleh penulis, mengenai pendangan siswa
terhadap perpustakaan sebagai learning resource disimpulkan bahwa,
responden usdah menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar. terlihat
dari seluruh responden (100%) sudah pernah mengunjungi perpustakaan.
Pernyataan ini tidak sesuai dengan hasil observasi awal yang penulis lakukan
kepada sebagaian siswa, bahwa sebagian siswa tersebut belum memahami
betul apa yang dimaksut dengan sumber belajar dan belum menjadikan
perpustakaan sebagai sumber belajar mereka.
Frekuensi siswa mengunjungi perpustakaan sekolah terbilang cukup
sering, yaitu sebanyak 1 kali dalam seminggu dengan berbagai kegiatan yang
dilakukan. Dengan keseluruhan jumlah siswa sebesar 1100 dan dengan
73
frekuensi berkunjung ke perpustakaan sebanyak 1 kali dalam seminggu, maka
dapat dihitung sekitar 255 siswa yang mengunjungi perpustakaan perharinya.
Jika dilihat dari luas ruangan perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
yaitu sebesar 72 m2, luas ruangan ini belum memadai untuk mendukung
frekuensi kunjungan siswa sebanyak 1 kali dalam seminggu. Hal ini juga
sesuai dengan ketentuan dari Standar Nasional Perpustakaan (SNP), yaitu :
“Perpustakaan menyediakan gedung/ruangan yang cukup untuk koleksi, staf,
dan pemustakanya dengan ketentuan bila 1 sampai 6 rombongan belajar seluas
56 m2, 7 sampai 12 rombongan belajar seluas 84 m2, 13 sampai 24 rombongan
belajar seluas 112 m2 . lebar minimal 5 m2.37 Kegiatan yang paling sering
dilakukan oleh sebagian besar siswa di perpustakaan sekolah yaitu membaca
buku, ada yang melakukan kegiatan lainnya seperti membuat cerpen dan juga
menggunakan fasilitas internet. Responden menjadikan perpustakaan sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Fasilitas yang disediakan
perpustakaan sekolah sebagai sarana yang dapat menunjang perpustakaan
sebagai sumber belajar sudah cukup membantu para siswa, layanan yang
paling sering digunakan oleh para siswa yaitu layanan referensi. Perpustakaan
dapat dikatakan sebagai sumber belajar, karena keberadaannya sudah cukup
membantu pemebuhan kebutuhan informasi para siswa. Selain bertanya pada
guru dan internet, perpustakaan juga sudah menjadi tempat pemenuhan
kebutuhan informasi para siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa
seluruh siswa belum mengetahui gambaran perpustakaan sebagai sumber
37 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, (Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011), h. 26
74
belajar. Hal ini dapat dilihat dari temuan baru yang penulis dapatkan, bahwa
belum semua siswa yang mengetahui tentang konsep sumber belajar karena
adanya perbedaan dari hasil kuesioner dan hasil pada observasi awal.
Peran guru dalam menjadikan perpustakaan sebagai learning resource
bagi para siswa juga sangat penting, guru perlu memberikan motivasi kepada
siswa agar siswa mau memanfaatkan bahan pustaka yang disediakan oleh
perpustakaan sekolah sebagai pemenuhan kebutuhan belajar.
Keterlibatan guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dalam menjadikan
perpustakaan sebagai sumber belajar cukup berperan. Dapat dilihat dari
jawaban responden yang mengatakan guru mereka sudah pernah mengajak
mereka berkunjung ke perpustakaan dan sudah memberikan pengertian
tentang keberadaan perpustakaan sekolah, kemudian guru juga sudah mau
merekomendasikan para siswa mencari bahan-bahan untuk tugas mereka di
perpustakaan. Guru juga sudah pernah mengajak siswa melakukan kegiatan
belajar di perpustakaan, kegiatan yang paling sering dilakukan yaitu diskusi
bersama. Frekuensi kegiatan belajar pun sudah cukup, yaitu 2-3 kali dalam
sebulan.
Penjelasan yang didapat melalui wawancara dengan guru, guru sudah
pernah mengajak siswa mengunjungi perpustakaan sekolah, frekuensi
berkunjung ke perpustakaan kebanyakan guru jarang mengajak siswa
mengunjungi perpustakaan biasanya hanya sekali dalam sebulan. Kemudian
guru juga belum sepenuhnya merekomendasikan kepada para siswa untuk
mencari tugas diperpustakaan dan masih jarang melakukan kegiatan belajar
75
diperpustakaan. Menurut penjelasan dari beberapa guru, bahwa adanya
kurikulum baru 2013 yang sumber belajar nya biasanya didapatkan dari
internet, maka guru menyesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan materi
belajar siswa. Guru bahasa Indonesia yang masih tetap merekomdasikan untuk
mencari tugas di perpustakaan sekolah.
Selanjutnya ketersedian koleksi perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan agar dapat menjadi learning resource bagi siswa, dari
kuesioner yang disebarkan, responden sebagian besar sudah pernah
menggunakan koleksi perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan
belajar mereka. Koleksi yang biasa digunakan oleh para responden yaitu
koleksi fiksi (novel, cerpen, dsb), responden merasa koleksi yang tersedia di
perpustakaan sekolah sudah cukup membantu dalam pemenuhan infromasi
mereka.
Hal ini sesuai dengan jumlah koleksi perpustakaan sekolah SMAN 9
Kota Tangerang Selatan, yaitu berjumlah 1.139 judul yang terdiri dari koleksi
fiksi, koleksi non-fiksi, koleksi referensi, koleksi buku teks (buku pelajaran).
Jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan ini sudah sesuai dengan pedoman umum penyelanggaraan
perpustakaan sekolah, jumlah koleksi dasar perpustakaan sekolah minimal
1000 judul, terdiri dari berbagai bahan disiplin ilmu/mata pelajaran sesuai
sekolah yang bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki
76
harus selalu ditambah, sehingga ratio 1 siswa 10 judul untuk SD, 12 judul
SLTP, dan 14 judul untuk SLTA dapat tercapai.38
38 Rizal Saiiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah), h. 75-76
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Siswa SMAN 9 Kota Tangerang dapat dikatakan sudah
menjadikan perpustakaan sekolah sebagai Learning Resource
(sumber belajar) dalam menunjang kegiatan belajar. Hal ini
dapat dilihat dari seluruh (100%) responden sudah pernah
mengunjungi perpustakaan sekolah. Sebagian besar dari
responden (51,9%) sudah menjadikan perpustakaan sebagai
sumber utama dalam memenuhi kebutuhan infromasi melalui
koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah. Kegiatan yang
dilakukan oleh sebagian besar siswa saat berkunjung ke
perpustakaan sekolah yaitu membaca buku yang ada di
perpustakaan. Frekuensi siswa mengunjungi perpustakaa
sekolah juga sudah cukup sering, yaitu 1 kali dalam seminggu.
2. Keterlibataan para guru dalam menjadikan perpustakaan sekolah
sebagai sumber belajar di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
sudah cukup berperan. Hal ini dibuktikan dengan para guru yang
sudah mau mengajak siswanya untuk mengunjungi perpustakaan
77
78
dengan intensitas cukup sering 1 kali dalam seminggu. Para
guru juga sudah pernah memberikan penjelasan tentang
keberadaan perpustakaan dan mengajak siswanya untuk mencari
bahan-bahan pelajaran di perpustakaan. Kegiatan yang siswa
dan guru lakukan di perpustakaan sekolah biasanya yaitu
mencari bahan untuk tugas pelajaran, ini sesuai dengan jawaban
dari responden sebagian besar (56,3%). Guru yang sering
mengajak siswanya dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai
sumber belajar yaitu guru bahasa Indonesia.
3. Ketersediaan koleksi yang terdapat di perpustakaan sekolah
SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dalam menunjang proses
belajar sudah cukup membantu. Dengan jumlah koleksi fiksi
dan non-fiksi yang sudah cukup jumlahnya untuk kebutuhan
belajar masing-masing siswanya.
B. Saran
Dari penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil analisa data, antara lain sebagai berikut:
1. Sebaiknya para guru semakin meningkatkan lagi perannya
dalam menjadikan perpustakaan sebagai Leraning Resource
(sumber belajar) bagi para siswanya. Karena bagaimanapun
keberhasilan sebuah perpustakaan sebagai sumber belajar tidak
terlepas dari peran para guru. Bagi guru yang belum pernah
mengajak siswa ke perpustakaan sekolah dan belum menjadikan
79
perpustakaan sebagai sumber belajar dalam proses belajar bagi
para siswanya, diharapkan bisa melakukan hal tersebut
dikemudian hari.
2. Koleksi yang ada di perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan memang sudah cukup jumlahnya, tetapi tidak
ada salahnya jika koleksi untuk perpustakaan sekolah
ditambahkan dengan koleksi-koleksi pdan sesuai dengan
kebutuhan para siswa di kurikulum yang baru. Ruang
perpustakaan sebaiknya diperluas, dan juga melengkapi fasilitas
sarana dan prasarana yang belum lengkap, Seperti: koneksi
internet dan juga memasang AC, dan sebagainya agar
perpustakaan semakin nyaman.
3. Petugas perpustakaan sekolah hendaknya melakukan kerjasama
dengan guru, yaitu dengan membuat jadwal belajar di
perpustakaan sekolah dan memotivasi siswa agar mau
berkunjung ke perpustakaan.
80
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijodo. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 1997. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013. Jakarta, 2012. Burhan Bugin. Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan
kebijakan publik setara ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana, 2008. Darmono. Perpustakaan Sekolah : pendekatan aspek manajemen dan tata kerja.
Jakarta: Grasindo, 2007. Herman Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian : buku pedoman mahasiswa.
Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992. Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,
2006. Karmidi Martoatmojo. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,
2008. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan PPPPTK Matematika. Perpustakaan
Sebagai Sumber Belajar.http://p4tmatematika.org/2012/04/perpustakaan-sebagai-sumber-belajar/ Diakses pada 29 April 2012.
Kurniasih Nia. Peran dan Fungsi Sumber Belajar. http://kurniasihnia0773.blogspot.com/2011/11/kuliah-perdana.html. Diakses pada Sabtu, 12 November 2011 Media Edukasi. Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah. http://www.m- edukasi.web.id/2013/02/fungsi-dan-peran-perpustakaan- sekolah.html. Diakses pada Jumat, 22 Februari 2013 Milburga C., Larasati. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanius,
1986. Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Kencana, 2010.
81
Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang. Menggali Potensi Guru dalam
Pemberdayaan Perpustakaan Sekolah. http://library.um.ac.id/index.html Perpustakaan Nasional RI. Standar Perpustakaan Nasional, 2011. Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Rizal Saiful Haq. Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Sudarnoto Abdul hakim. Perpustakaan dan Pendidikan : pemerataan peran serta
perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2001.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta :
Rineka Cipta. Sulistia. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Sekertariat Negara RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta, 2007 Undang Sudarsana. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
1. FOTO-FOTO RUANGAN PERPUSTAKAAN SMAN 9 KOTA TANGERANG SELATAN
Gambar 1. Meja Baca Gambar 2. Meja Pustakawan
Gambar 3. Rak Majalah Gambar 4. Rak Koran
Gambar 5. Rak Buku Gambar 6. Rak Penyimanan Tas
Gambar 7. Rak Refrensi
2. KUESIONER
KUESIONER:
PERPUSTAKAAN SEBAGAI LEARNING RESOURCE BAGI SISWA SMAN 9 KOTA
TANGERANG SELATAN
Kepada Yth.
Siswa/Siswi SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dari Program Studi Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis
bermaksud melakukan penelitian mengenai perpustakaan sebagai Learning Resources bagi
siswa SMAN 9 Kota Tangerang Selatan.
Penulis memerlukan sejumlah data dan informasi yang diperoleh melalui bantuan para
Siswa/Siswi SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Untuk itu perkenankanlah penulis untuk
memohon bantuan dan kesediaan Siswa/Siswi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan melakukan pengisian sesuai dengan petunjuk-
petunjuk yang terdapat pada kuesioner tersebut. Penulis mengharapkan kesediaan
Siswa/Siswi untuk menjawab pertanyaan di bawah ini dengan kondisi dan keadaan yang
sebenarnya. Informasi apapun yang diberikan hanya untuk kepentingan penelitian dan akan
dijaga kerahasiaannya
Atas bantuan dan partisipasi Siswa/Siswi, penulis ucapkan terima kasih.
Jakarta, 2014
Hormat Saya,
Putri Anggraeni
NIM 1110025000035
PERPUSTAKAAN SEBAGAI LEARNING RESOURCE BAGI SISWA SMAN 9 KOTA
TANGERANG SELATAN
Nama :
Kelas :
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dengan memberi tanda silang (X)
A. Perpustakaan Sebagai Learning Resource bagi Siswa
1. Apakah anda pernah mengunjungi perpustakaan sekolah?
[ ] Pernah
[ ] Tidak Pernah
2. Apakah anda sudah menjadi perpustakaan sebagai sumber belajar?
[ ] Ya
[ ] Tidak
3. Berapa kali anda mengunjungi perpustakaan?
[ ] 1-3 kali dalam seminggu [ ] 2-3 kali dalam seminggu
[ ] 1 kali dalam seminggu [ ] > 3 kali dalam seminggu
4. Apakah keberadaan perpustakaan sekolah sudah cukup membantu dalam pemenuhan
kebutuhan informasi anda?
[ ] Sangat membantu
[ ] Cukup membantu
[ ] Tidak membantu
5. Apakah anda pernah memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
Catatan : Jika jawaban “pernah” lanjutkan ke pertanyaan nomor 6.
Jika jawaban “tidak pernah” langsung ke pertanyaan nomor 7.
6. Layanan apa yang telah anda manfaatkan di perpustakaan sekolah?
[ ] Sirkulasi
[ ] Referensi
[ ] Jasa informasi/konsultasi pustakawan
7. Mengapa anda tidak pernah memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah?
[ ] Tidak mengetahui layanan di perpustakaan
[ ] Tidak memerlukan layanan perpustakaan
[ ] Layanan perpustakaan tidak memadai
[ ] Lain-lain (sebutkan)....
8. Kegiatan apa yang biasa anda lakukan di perpustakaan? (Boleh menjawab lebih dari
1)
[ ] Membaca buku
[ ] Membaca majalah/surat kabar
[ ] Membaca/belajar catatan milik pribadi
[ ] Meminjam/mengembalikan koleksi perpustakaan
[ ] Diskusi
9. Bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan informasi anda sebagai siswa? (Boleh
menjawab lebih dari 1)
[ ] Mencari informasi di koleksi perpustakaan
[ ] Bertanya pada guru
[ ] Mencari infromasi di internet
[ ] Mencari ke sumber lain (sebutkan)....
B. Peran Guru Terhdapa Perpustakaan Sebagai Learning Resource
10. Apakah guru anda pernah mengajak anda mengunjungi perpustakaan sekolah?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
Catatan : Jika jawaban “pernah” lanjutkan ke pertanyaan nomor 13.
Jika jawaban “tidak pernah” langsung ke pertanyaan nomor 14.
11. Berapa kalikah guru anda mengajak anda mengunjungi perpustakaan sekolah?
[ ] 1-3 kali dalam sebulan [ ] 2-3 kali seminggu
[ ] 1 kali dalam seminggu [ ] > 3 kali dalam seminggu
12. Apakah guru anda pernah memberi pengertian tentang keberadaan perpustakaan
sekolah dan manfaatnya?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
13. Apakah guru anda merekomendasikan perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sumber belajar?
[ ] Ya
[ ] Tidak
14. Apakah guru anda pernah mengajak anda untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah
dalam menunjang kegiatan belajar?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
Catatan : Jika jawaban “pernah” lanjutkan ke pertanyaan nomor 15.
Jika jawaban “tidak pernah” langsung ke pertanyaan nomor 16.
15. Kegiatan apa yang biasa anda lakukan bersama guru anda di perpustakaan sekolah?
[ ] Belajar bersama di perpustakaan
[ ] Mencari bahan untuk tugas pelajaran
[ ] Diskusi
[ ] Lain-lain (sebutkan)...
16. Bagaimana menurut anda peran guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dalam
memanfaatkan perpustakaan sekolah untuk menunjnag kegiatan belajar mengajar?
[ ] Sangat berperan
[ ] Cukup berperan
[ ] Tidak berperan
17. Seberapa sering anda ditugaskan guru anda untuk mencari bahan-bahan pelajaran di
perpustakaan sekolah?
[ ] Jarang (1 kali dalam sebulan)
[ ] Kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan)
[ ] Cukup sering (1 kali dalam seminggu)
[ ] Sangat sering (2-3 kali dalam seminggu)
18. Apakah anda pernah dianjurkan guru anda untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan
sekolah untuk mencari bahan-bahan pelajaran/tugas?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
19. Apakah anda pernah melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah bersama
guru anda?
[ ] Pernah
[ ] Tidak pernah
Catatan : Jika jawaban “pernah” lanjutkan ke pertanyaan nomor 20.
Jika jawaban “tidak pernah” langsung ke pertanyaan nomor 21.
20. Seberapa sering anda melakukan kegiatan belajar di perpustakaan sekolah bersama
guru anda?
[ ] Jarang (1 kali dalam sebulan)
[ ] Kadang-kadang (2-3 kali dalam sebulan)
[ ] Cukup sering (1 kali dalam seminggu)
[ ] Sangat sering (2-3 kali dalam seminggu)
21. Guru mata pelajaran apa yang paling sering mengajak anda memanfaatkan
perpustakaan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar? (Pilihan boleh lebih dari 1)
[ ] Bahasa Indonesia
[ ] Bahasa inggris
[ ] Matematika
[ ] Lain-lain (sebutkan)...
C. Ketersediaan Koleksi dalam Mendukung Learning Resource
22. Apakah anda pernah membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah?
[ ] Pernah
[ ] Tidak Pernah
Catatan : Jika jawaban “pernah” lanjutkan ke pertanyaan nomor 23.
Jika jawaban “tidak pernah” langsung ke pertanyaan nomor 24.
23. Koleksi apa yang telah anda baca/manfaatkan? (Boleh menjawab lebih dari 1)
[ ] Buku fiksi (novel, cerpen, dsb)
[ ] Buku non-fiksi (buku teks pelajaran, dsb)
[ ] Koleksi referensi (ensiklopedi, kamus, almanak, bibliografi, dsb)
[ ] Majalah/surat kabar
[ ] Lain-lain (sebutkan)....
24. Mengapa anda tidak pernah membaca/memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah?
(Boleh menjawab lebih dari 1)
[ ] Koleksi tidak lengkap
[ ] Sudah memiliki koleksi yang dibutuhkan
[ ] Tidak memerlukan koleksi yang ada di perpustakaan
[ ] Koleksi tidak mutkahir
[ ] Bisa memperoleh informasi di tempat lain
[ ] Lain-lain (sebutkan)....
25. Apakah koleksi yang disediakan perpustakaan sekolah sudah cukup dalam memenuhi
kegiatan belajar anda?
[ ] Sangat cukup
[ ] Cukup
[ ] Tidak cukup
26. Apakah koleksi yang telah anda manfaatkan membantu kegiatan belajar anda?
[ ] Sangat membantu
[ ] Cukup membantu
[ ] Tidak membantu
27. Apakah jumlah koleksi fiksi (novel, cerpen, dsb) yang ada di perpustakaan sekolah
sudah cukup bagi anda?
[ ] Sangat cukup
[ ] Cukup
[ ] Tidak cukup
28. Apakah jumlah koleksi non-fiksi (buku teks pelajaran, dsb) yang ada di perpustakaan
sekolah sudah cukup bagi anda?
[ ] Sangat cukup
[ ] Cukup
[ ] Tidak cukup
D. Pendapat dan Saran
29. Bagaimana pendapat anda tentang keberadaan perpustakaan sekolah? (Pilih salah
satu dengan memberi tanda silang X)
[ ] Penting
[ ] Tidak penting
Alasannya:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
30. Apakah saran untuk para guru anda agar meningkatkan peran mereka dalam
memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar demi menunjang proses
kegiatan mengajar?
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Terima Kasih Atas Partisipasi And
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Transkip Wawancara
Dengan Guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
Untuk Melengkapi Data Tujuan Kedua Penelitian : Peran Guru Terhadap
Perpustakaan Sebagai Learning Resource
Peran Guru Terhadap Perpustakaan Sebagai Learning Resource
Nama : Wahidah
Guru : Bahasa Indonesia
Penulis : Apakah anda pernah mengajak siswa untuk mengunjungi
perpustakaan sekolah?
Informan : Iyaa pernah.
Penulis : Berapah kali mengajak siswa ke perpustakaan sekolah?
Informan : Biasanya sih 1 kali dalam sebulan.
Penulis : Apakah anda pernah merekomendasikan perpustakaan sebagai salah
satu sumber belajar kepada para siswa?
Informan : Iyaa tentunya pernah.
Penulis : Apakah anda pernah memanfaatkan perpustakaan dalam menunjang
kegiatan belajar?
Informan : Pernah
Penulis : Kegaiatan apa yang biasanya dilakukan di perpustakaan bersama
siswa?
Infroman : Biasanya sih untuk mencari tugas.
Penulis : Seberapa sering melakukan kegiatan belajar di perpustakaan bersama
siswa?
Informan : Yaa sebulan sekali biasanya, disesuaikan saja dengan kebutuhannya.
Nama : Andre
Guru : Matematika
Penulis : Apakah anda pernah mengajak siswa untuk mengunjungi perpustakaan
sekolah?
Informan : Pernah
Penulis : Berapah kali mengajak siswa ke perpustakaan sekolah?
Infroman : Jarang sih, paling sebulan satu kali.
Penulis : Apakah anda pernah merekomendasikan perpustakaan sebagai salah
satu sumber belajar kepada para siswa?
Inroman : Pernah, tapi banyak siswa sekarang menggukan internet. Apalagi di
kurikulum 2013 banyak sumber belajar yang dari internet.
Penulis : Apakah anda pernah memanfaatkan perpustakaan dalam menunjang
kegiatan belajar?
Infroman : Jarang.
Penulis : Kegaiatan apa yang biasanya dilakukan di perpustakaan bersama
siswa?
Infroman : Tidak bisa ditentukan, karna jarang menggunakan koleksi perpustakaan
dalam proses belajar.
Penulis : Seberapa sering melakukan kegiatan belajar di perpustakaan bersama
siswa?
Infroman : Jarang.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Peneliti lahir di Jakarta 28 Januari 1992, anak ketiga
dari Alm. Bapak Sutarno dan Ibu Hayati. Peneliti
bertempat tinggal di Perumahan Sarana Indah
Permai Jl. Delima 3 Blok C No.7 Rt. 04/08
Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, kode
pos 15145. Peneliti menyelesaikan pendidikannya
di SDN Ciputat VI, SMP Dwi Putra, SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan, dan melanjutkan pendidikan S1 pada Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis karya tulis
berjudul “Perpustakaan Sebagai Learning Resource bagi Siswa SMAN 9 Kota
Tangerang Selatan”. Peneliti pernah melaksanakan praktek kerja lapangan di
Perpustakaan Arsip Nasional Republik Indonesia Jakarta Selatan. Semasa
kuliah peneliti pernah mengikuti kepanitiaan PROPESA Jurusan Ilmu
Perpustakaan pada tahun 2011 sebagai humas.