Download - Peraturan Jurusan Fisika tahun 2011
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2011
1
Kata Pengantar
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan selesainya penulisan dokumen Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2011−2015, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran. Pedoman ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Jurusan dan Program Studi dalam empat tahun mendatang. Proses penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2011−2015 dilaksanakan melalui beberapa tahapan pembahasan yang melibatkan seluruh sivitas akademika Jurusan Fisika, lokakarya dan disahkan melalui rapat Majelis Jurusan.
Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2011−2015 merupakan perubahan dari Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2007−2010 dan pengembangan kegiatan yang sesuai dengan isu-isu internal serta eksternal pendidikan tinggi dalam empat tahun mendatang. Perubahan mendasar adalah pada bagian program studi, laboratorium pendidikan dan penelitian serta penghapusan Kelompok Bidang Keahlian (KBK).
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, khususnya kepada anggota Majelis Jurusan dan segenap sivitas akademika Jurusan Fisika atas partisipasi dan sumbangan pemikirannya selama penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2011−2015 ini. Mudah-mudahan Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika 2011−2015 ini bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan Jurusan Fisika.
Jatinangor, April 2011 Ketua Jurusan
Dr. rer. nat. Ayi Bahtiar NIP. 19701029 199702 1 002
2
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I MUKADIMAH 4
Bab II KETENTUAN UMUM 5
Bab III JATI DIRI
Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan 6
Pasal 2 Asas 6
Pasal 3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi 6
Bab IV TUGAS DAN JENIS PENDIDIKAN
Pasal 4 Tugas Pokok 8
Pasal 5 Jenis Pendidikan 8
Bab V ORGANISASI
Pasal 6 Struktur Organisasi 9
Pasal 7 Klasifikasi Rapat 9
Pasal 8 Jurusan 10
Pasal 9 Pengangkatan dan Pemberhentian Ketua dan Sekretaris Jurusan
10
Pasal 10 Serah Terima Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan 12
Pasal 11 Program Studi 13
Pasal 12 Serah Terima Jabatan Pimpinan Program Studi 13
Pasal 13 Laboratorium 14
Pasal 14 Perpustakaan Jurusan 15
Pasal 15 Tenaga Kependidikan 16
Pasal 16 Kelompok Tenaga Pendidik Luar Biasa (LB) 16
Bab VI UNSUR NON STRUKTURAL
Pasal 17 Majelis Jurusan 17
Pasal 18 Himpunan Mahasiswa 18
Pasal 19 Alumni 18
3
Bab VII TUNJANGAN JABATAN
Pasal 20 Tunjangan Jabatan Pengelola Jurusan dan Program Studi 19
Bab VIII PROGRAM KERJA
Pasal 21 Program Kerja 19
Pasal 22 Evaluasi Program Kerja 20
Bab IX PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 23 Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan 20
Pasal 24 Kurikulum 20
Bab X PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 25 Pembinaan Sumber Daya Manusia 21
Pasal 26 Studi Lanjut 21
Pasal 27 Pelatihan atau Magang untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan
21
Pasal 28 Klasifikasi Seminar 22
Pasal 29 Bantuan Untuk Seminar Nasional/Internasional 22
Pasal 30 Bantuan Publikasi 23
Bab XI PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 31 23
Bab XII PERUBAHAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN JURUSAN
Pasal 32 23
4
PEDOMAN PENYELENGGARAAN JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Bab I
MUKADIMAH
Perguruan tinggi adalah pusat penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni guna mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam mencapai tujuan nasional seperti termaktub dalam
pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Universitas Padjadjaran sebagai salah satu perguruan
tinggi negeri berkewajiban mengemban tujuan di atas dengan konsentrasi seperti dalam visi,
misi, tujuan dan sasaran serta Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam adalah bagian dari Universitas yang berkewajiban mensukseskan visi, misi,
PIP tersebut dalam bidang yang berkaitan dengan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam
yang dituangkan dalam Rencana Strategis 2006−2010. Jurusan Fisika adalah bagian dari
Fakultas yang berkewajiban mensukseskan Rencana Strategis Fakultas 2006−2010 dalam
bidang yang berkaitan dengan fisika dan terapannya. Keberhasilan menjalankan kewajiban
tersebut sangat ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kemampuan dalam
pengelolaan sumber daya secara optimal. Kemampuan tersebut memerlukan berbagai piranti,
seperti seperangkat tatanan kerja, norma, dan organisasi, yang dapat dijadikan sebagai pijakan
bertindak dan pengembangan. Untuk itu disusunlah Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika
2011−2015 yang memuat perubahan dan perbaikan dari Pedoman Penyelenggaraan Jurusan
Fisika 2007−2010.
5
Bab II
KETENTUAN UMUM
Dalam Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika ini, yang dimaksud dengan:
1. Unpad adalah Universitas Padjadjaran.
2. FMIPA adalah Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Unpad.
3. Fakultas adalah FMIPA.
4. Jurusan adalah Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
5. Ketua Jurusan adalah Ketua Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
6. Sekretaris Jurusan adalah Sekretaris Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
7. Program Studi adalah Program Studi Fisika dan Program Studi Geofisika.
8. Ketua Program Studi adalah Ketua Program Studi Fisika dan Ketua Program Studi
Geofisika.
9. Sekretaris Program Studi adalah Sekretaris Program Studi Fisika dan Program Studi
Geofisika.
10. Kepala Laboratorium adalah Kepala Laboratorium Pendidikan dan Kepala Laboratorium
Penelitian
11. Dosen adalah Staf Pengajar tetap Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
12. Dosen LB (Luar Biasa) adalah Staf Pengajar tidak tetap Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
13. Dosen Aktif adalah dosen yang tidak sedang mengikuti pendidikan program S2, S3 atau
program lain yang melebihi masa 6 (enam) bulan di luar kota Bandung.
14. Mahasiswa adalah individu yang secara resmi terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Fisika
FMIPA, Unpad.
11. Sivitas Akademik adalah Dosen dan Mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
12. Dekan adalah Dekan FMIPA, Unpad.
13. Rektor adalah Rektor Unpad.
14. Dikti adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
15. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.
16. Kegiatan formal adalah kegiatan kedinasan atau kegiatan yang berkaitan dengan Jurusan
Fisika FMIPA, Unpad.
17. Pedoman Jurusan adalah buku Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
6
Bab III
JATI DIRI
Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan
1. Jurusan ini bernama Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran yang untuk selanjutnya disebut Jurusan.
2. Jurusan ini semula bernama Jurusan Fisika FIPPA, Unpad (Fakultas Ilmu Pasti dan
Pengetahuan Alam, Unpad) didirikan tahun 1959 berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 102233/5 tertanggal 22 Oktober 1959. Berdasarkan SK Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Dikti No. 217/DIKTI/Kep/96 tertanggal 11 Juli 1996, Jurusan Fisika
memiliki 1 program studi yaitu Program Studi Fisika (S1). Selanjutnya berdasarkan SK
No. 257/D/O/2010 berdiri Program Studi Geofisika sehingga Jurusan Fisika memiliki dua
Program Studi.
3. Jurusan ini berkedudukan di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Pasal 2 Asas
Jurusan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pasal 3 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
A. Visi:
Menjadi institusi pendidikan berkualitas yang unggul dalam bidang fisika dan
aplikasinya di tingkat ASEAN pada tahun 2021.
B. Misi:
1) Melaksanakan tridarma perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang menguasai
ilmu fisika dan aplikasinya, terampil berkomunikasi dan berjiwa enterpreneur serta
berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
2) Mengembangkan sumber daya untuk melaksanakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
7
3) Membangun dan mengembangkan kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian
dengan institusi dalam dan luar negeri.
C. Tujuan:
1) Menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang fisika dan aplikasinya dengan masa
studi tepat waktu.
2) Menghasilkan lulusan yang mampu diserap industri dengan waktu tunggu yang
singkat.
3) Menghasilkan produk penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal nasional dan
internasional.
4) Menghasilkan produk penelitian yang bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
5) Menghasilkan aktivitas pendidikan dan penelitian berbasis kerjasama.
D. Sasaran:
1) Menghasilkan 80 % lulusan dengan masa studi 8 semester dan IPK 3,25.
2) Menghasilkan 50 % lulusan dengan masa tunggu kerja maksimum 3 bulan.
3) Menghasilkan 10 artikel per tahun yang dipublikasikan dalam jurnal nasional
terakreditasi.
4) Menghasilkan 10 artikel per tahun yang dipublikasikan dalam jurnal internasional
yang terindeks Scopus atau Thomson Reuters.
5) Menghasilkan satu HKI/paten per tahun.
6) Menghasilkan 2 produk ilmiah yang dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat.
7) Menyelenggarakan 5 kuliah tamu per tahun dari institusi dalam dan luar negeri.
E. Strategi
1) Mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran untuk mencapai kompetensi
lulusan.
2) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen, kuliah dari dosen tamu, serta pertukaran
mahasiswa.
3) Mengembangkan kerjasama dengan industri untuk kegiatan pelatihan dan penyerapan
lulusan.
8
4) Meningkatkan kualifikasi sumber daya manusia melalui studi lanjut, pelatihan dan
seminar.
5) Melaksanakan kegiatan Physics Go to Society untuk memecahkan permasalahan
masyarakat.
6) Meningkatkan jumlah nota kesepahaman kerjasama dengan institusi dalam dan luar
negeri.
BAB IV
TUGAS DAN JENIS PENDIDIKAN
Pasal 4 Tugas Pokok
Untuk mencapai tujuan, Jurusan menjalankan tugas pokok sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang yang
berkaitan dengan fisika dan aplikasinya.
2. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain sepanjang tidak bertentangan dengan norma,
peraturan, dan tujuan Jurusan.
Pasal 5 Jenis Pendidikan
1. Pendidikan yang diselenggarakan Jurusan dapat berbentuk pendidikan formal dan non
formal dalam bidang yang berkaitan dengan fisika ataupun aplikasinya.
2. Pendidikan formal dapat terdiri dari :
2.1. Program Studi Fisika
2.2. Program Studi Geofisika
3. Pendidikan non formal dapat berbentuk pelatihan atau workshop.
9
BAB V
ORGANISASI
Pasal 6 Struktur Organisasi
1. Untuk mengelola Jurusan dibentuk suatu organisasi yang terdiri dari unsur pengelola dan
unsur pendukung.
2. Unsur pengelola terdiri dari :
2.1. Pimpinan Jurusan terdiri dari Ketua dan Sekretaris Jurusan.
2.2. Pimpinan Program Studi terdiri dari Ketua dan Sekretaris.
2.3. Kepala Laboratorium Pendidikan.
2.4. Kepala Laboratorium Penelitian.
2.5. Pelaksana Administrasi.
3. Unsur pendukung terdiri dari :
3.1. Majelis Jurusan
3.2. Organisasi Kemahasiswaan
3.3. Organisasi Alumni
4. Skema struktur organisasi terlihat pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari struktur organisasi ini.
Pasal 7 Klasifikasi Rapat
1. Beberapa keputusan penting Jurusan diambil berdasarkan hasil rapat yang diadakan atau
diakomodir oleh Jurusan.
2. Rapat diklasifikasikan atas :
2.1. Rapat Pemilihan calon Ketua dan Sekretaris Jurusan adalah rapat yang
diselenggarakan oleh Jurusan dengan mengundang semua dosen tetap atau pihak
tertentu sesuai dengan peraturan/kesepakatan. Aturan pemilihan ditentukan oleh
Fakultas dan aspirasi rapat jurusan.
2.2. Rapat Istimewa adalah rapat yang diadakan oleh majelis dengan mengundang
semua dosen tetap. Rapat ini sah jika dihadiri sedikitnya 2/3 dosen aktif dan putusan
rapat sah jika didukung oleh sedikitnya 2/3 suara yang hadir.
10
2.3. Rapat Pleno adalah rapat yang diadakan oleh Jurusan dengan mengundang semua
dosen. Rapat ini sah jika dihadiri sedikitnya 60% dosen aktif dan putusan rapat sah
jika didukung oleh sedikitnya 60% suara yang hadir.
2.4. Rapat Dosen adalah rapat yang diadakan oleh Jurusan atau majelis dengan
mengundang semua dosen.
2.5. Rapat Terbatas adalah rapat yang dihadiri oleh orang tertentu saja.
Pasal 8 Jurusan
1. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu) rumpun
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/atau olahraga.
2. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang Sekretaris.
3. Ketua Jurusan adalah pimpinan tertinggi Jurusan yang mewakili Jurusan dalam berbagai
kegiatan formal.
4. Ketua Jurusan bertugas memimpin dan mengelola Jurusan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
5. Ketua Jurusan berhak mengatur dan memanfaatkan sumber daya untuk kepentingan
Jurusan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan/norma yang berlaku.
6. Sekretaris Jurusan dapat mewakili Ketua Jurusan jika Ketua Jurusan berhalangan.
7. Tugas-tugas Sekretaris Jurusan mengacu pada Tata Kelola Fakultas.
8. Ketua Jurusan dibantu oleh Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
9. Ketua Jurusan dibantu oleh Kepala Laboratorium penelitian dalam mengatur dan
memanfaatkan sumber daya untuk kepentingan Jurusan.
10. Ketua Jurusan bertanggung jawab pada Dekan.
Pasal 9 Pengangkatan dan Pemberhentian Ketua dan Sekretaris Jurusan
1. Calon Ketua dan Sekretaris Jurusan dipilih dalam Rapat Pemilihan.
2. Calon Ketua dan Sekretaris Jurusan terpilih disampaikan jurusan ke fakultas.
3. Ketua dan Sekretaris Jurusan diangkat dan diberhentikan oleh Dekan.
4. Masa jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan ditentukan oleh peraturan Unpad.
11
5. Ketua dan Sekretaris Jurusan diusulkan untuk diberhentikan dari jabatannya jika:
5.1. Telah habis masa jabatannya.
5.2. Berhenti sebagai PNS dengan berbagai sebab.
5.3. Mengikuti pendidikan dengan masa pendidikan satu tahun atau lebih.
5.4. Menduduki jabatan struktural di Instansi Pemerintah.
5.5. Permohonan pengunduran diri dengan alasan yang dapat diterima.
5.6. Terkena hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan.
5.7. Dianggap menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan Jurusan.
6. Prosedur usulan pemberhentian Ketua dan Sekretaris Jurusan sebelum masa jabatannya
berakhir sebagai mana diatur dalam pasal 5 butir 5.2 sampai 5.7 adalah :
6.1. Berdasarkan penilaian Majelis Jurusan, Ketua Jurusan dianggap menyimpang dari
peraturan yang telah ditetapkan Jurusan.
6.2. Majelis Jurusan (tanpa perlu izin Pimpinan Jurusan) mengadakan Rapat Istimewa
Tahap I yang khusus diperuntukan bagi pembahasan penyimpangan tersebut.
6.3. Jika sebagian besar suara Rapat Istimewa tahap I menyatakan bahwa dugaan
penyimpangan tersebut tidak benar maka Ketua dianggap tidak bersalah dan proses
dihentikan.
6.4. Jika sebagian besar suara Rapat Istimewa tahap I menyatakan bahwa dugaan
penyimpangan tersebut benar maka paling cepat satu minggu setelah Rapat Istimewa
Tahap I, Majelis Jurusan melanjutkan ke Rapat Istimewa Tahap II dengan
mengundang Ketua Jurusan.
6.5. Rapat Istimewa Tahap II digunakan untuk memberi kesempatan kepada Ketua
Jurusan untuk membela diri atas dugaan penyimpangan dengan cara menjelaskan
dan menjawab pertanyaan dosen sekitar dugaan penyimpangan.
6.6. Dalam waktu paling cepat satu minggu Majelis Jurusan mengadakan Rapat Istimewa
Tahap III untuk pengambilan keputusan mengenai hasil Rapat Istimewa Tahap II.
Keputusan yang diambil dapat berupa tidak bersalah atau teguran atau
pemberhentian atau sanksi lainnya.
6.7. Usul pemberhentian Ketua Jurusan diajukan ke Fakultas oleh Majelis Jurusan
dengan mencantumkan hasil Rapat Istimewa Tahap III dan daftar hadir peserta
rapat.
6.8. Jika Rapat Istimewa Tahap III tidak memenuhi kuorum maka rapat tersebut dapat
diulang sekali lagi paling cepat satu minggu.
12
6.9. Jika dapat Rapat Istimewa Tahap III ulangan ini gagal, maka rapat dapat dilanjutkan
menjadi Rapat Dosen yang sifatnya tidak dapat menjatuhkan sanksi pemberhentian
Ketua Jurusan.
7. Prosedur usulan pemberhentian Sekretaris Jurusan sama dengan prosedur usulan
pemberhentian Ketua Jurusan.
Pasal 10 Serah Terima Jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan
1. Serah terima jabatan Ketua dan Sekretaris Jurusan dilakukan paling lambat dua bulan
setelah:
1.1. Berakhirnya masa Jabatan Ketua/Sekretaris Jurusan dan
1.2. Menerima Surat Keputusan pemberhentian Ketua/Sekretaris Jurusan,
Ketua/Sekretaris Jurusan lama harus menyerahkan jabatan Ketua/Sekretaris Jurusan
kepada penggantinya dalam rapat dosen.
2. Dalam rapat tersebut, Ketua Jurusan Lama:
2.1. Menyampaikan hasil program dan kebijakan Jurusan masa kepemimpinannya.
2.2. Menyerahkan semua aset Jurusan kepada Ketua Jurusan baru secara simbolik.
3. Semua kegiatan pada Ayat 2 (dua) diringkaskan dalam bentuk dokumen yang setidaknya
berisi :
3.1. Kondisi Jurusan saat ini.
3.2. Gambaran umum kegiatan Jurusan.
3.3. Harapan di masa mendatang.
4. Dokumen tersebut diberikan kepada:
4.1. Ketua dan Sekretaris Jurusan lama.
4.2. Para Pemimpin Program Studi.
4.3. Ketua dan Sekretaris Jurusan baru.
4.4. Ketua dan Sekretaris Majelis Jurusan.
13
Pasal 11 Program Studi
1. Program Studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman
penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta
ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
dengan sasaran kurikulum.
2. Program Studi dikelola oleh seorang Ketua dan seorang Sekretaris.
3. Ketua dan Sekretaris Program Studi ditunjuk oleh Ketua Jurusan untuk diusulkan ke
Fakultas.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran, pimpinan Program Studi dibantu oleh Kepala
Laboratorium Pendidikan, Staf Administrasi, Laboran, dan Teknisi yang statusnya diatur
dalam Pedoman ini.
5. Ketua dan Sekretaris Program Studi bertugas memimpin dan mengelola Program Studi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Tugas Pokok dan Fungsi Ketua dan Sekretaris Program Studi tercantum dalam buku Tata
Kelola Fakultas yang terpisah dari Pedoman ini.
7. Ketua Program Studi bertanggung jawab pada Ketua Jurusan dan Dekan FMIPA.
Pasal 12 Serah Terima Jabatan Pimpinan Program Studi
Serah terima jabatan:
1. Dilakukan paling lambat satu bulan setelah Ketua/Sekretaris Program Studi menerima
Surat Keputusan Pemberhentian dan Ketua/Sekretaris Program Studi Baru menerima Surat
Keputusan Pengangkatan sebagai pimpinan Program Studi.
2. Ketua harus mengadakan serah terima pimpinan yang lama dan melantik penggantinya
dalam rapat terbatas.
3. Dihadiri oleh pimpinan Jurusan, Majelis dan pihak–pihak lain yang terkait.
14
Pasal 13 Laboratorium
Ayat 1
Laboratorium Pendidikan 1. Laboratorium adalah tempat mahasiswa atau dosen melakukan eksperimen.
2. Laboratorium berupa laboratorium pendidikan bagi mahasiswa untuk melaksanakan
praktikum mahasiswa dan pelayanan.
3. Jumlah laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum.
4. Tiap laboratorium dipimpin oleh Kepala Laboratorium.
5. Calon Kepala Laboratorium diajukan oleh Ketua Jurusan kepada Fakultas.
6. Kepala laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh Dekan berdasarkan usulan dari
Ketua Jurusan.
7. Kepala Laboratorium dibantu oleh laboran atau teknisi yang jumlahnya ditentukan
berdasarkan kebutuhan laboratorium.
8. Laboran dan teknisi diusulkan ke Fakultas oleh Ketua Jurusan berdasarkan pertimbangan
Kepala Laboratorium.
9. Laboran dan teknisi diangkat dan diberhentikan melalui Surat Keputusan dari Dekan
berdasarkan usulan Ketua Jurusan.
10. Laboran atau teknisi bertugas membantu Kepala Laboratorium dalam melaksanakan tugas
operasional dan kegiatan sehari-hari.
11. Jika Kepala Laboratorium dinilai tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Ketua Jurusan
dapat menon-aktifkan dan mengusulkan pemberhentian dengan mempertimbangkan
pendapat Ketua Program Studi.
12. Tugas Kepala Laboratorium Pendidikan mencakup :
12.1. Membuat perencanaan untuk persiapan praktikum atau eksperimen.
12.2. Menyelenggarakan kegiatan praktikum atau eksperimen.
12.3. Membuat dan mengembangkan modul praktikum.
12.4. Mengevaluasi dan mengembangkan jenis praktikum.
12.5. Mengevaluasi dan mengembangkan proses PBM di laboratorium.
12.6. Menginventarisasi sarana dan prasarana laboratorium.
12.7. Mengelola dan mengembangkan sumber daya laboratorium.
15
13. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Laboratorium bertanggung jawab pada Ketua
Jurusan.
Ayat 2 Laboratorium Penelitian
1. Laboratorium Penelitian adalah tempat dosen dan mahasiswa melakukan penelitian.
2. Jumlah laboratorium disesuaikan dengan bidang peminatan dosen.
3. Setiap laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala Laboratorium.
4. Calon Kepala Laboratorium diajukan oleh Ketua Jurusan kepada Fakultas.
5. Kepala laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh Dekan berdasarkan usulan dari
Ketua Jurusan.
6. Jika Kepala Laboratorium dinilai tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Ketua Jurusan
dapat menon-aktifkan dan mengusulkan pemberhentian dengan mempertimbangkan
pendapat Majelis Jurusan.
7. Tugas Kepala Laboratorium Penelitian mencakup :
7.1. Membuat roadmap penelitian.
7.2. Melakukan koordinasi penelitian.
7.3. Membuat perencanaan pengembangan sumber daya.
7.4. Membuat perencanaan pelaksanaan tugas akhir mahasiswa.
7.5. Merencanakan dan mengkoordinasikan kerjasama.
8. Dalam menjalankan tugasnya Kepala Laboratorium Penelitian bertanggung jawab pada
Ketua Jurusan.
Pasal 14 Perpustakaan Jurusan
1. Jika dianggap perlu, Jurusan dapat mengadakan perpustakaan Jurusan.
2. Perpustakaan Jurusan merupakan tempat yang memfasilitasi dosen dan mahasiswa untuk
belajar mandiri, mendapatkan sumber bacaan akademik dan informasi lain guna
menunjang kelancaran studi, karir dan penelitian.
3. Perpustakaan dikelola oleh pegawai yang ditugaskan oleh Fakultas.
4. Tugas pokok pegawai Perpustakaan Jurusan mencakup :
4.1. Mengelola dan bertanggung jawab atas aset/sumberdaya perpustakaan.
16
4.2. Mencari alternatif untuk menarik minat mahasiswa memanfaatkan Perpustakaan
Jurusan.
4.3. Tugas-tugas lain yang masih dalam lingkup Perpustakaan Jurusan.
5. Dalam menjalankan tugasnya, pegawai perpustakaan dibawah pengawasan Ketua Jurusan.
Pasal 15 Tenaga Kependidikan
1. Tenaga kependidikan adalah kelompok orang yang ditugaskan oleh Fakultas untuk
menjalankan semua kegiatan administrasi di Program Studi dan Jurusan yang mencakup:
1.1. Pelaksana Administrasi
1.2. Pelaksana Perpustakaan
1.3. Laboran dan Teknisi
1.4. Pelaksana Kebersihan
2. Tugas Pelaksana Tenaga Kependidikan Program Studi mencakup :
2.1. Administrasi Akademik: persiapan dan pelaksanaan PBM, pengumpulan nilai,
administrasi tugas akhir.
2.2. Administrasi Kepegawaian: surat-menyurat, membantu dosen dan karyawan dalam
kenaikan pangkat dan sertifikasi.
2.3. Administrasi Umum: inventarisasi barang/fasilitas Jurusan, menyediakan kebutuhan
operasional harian, menjaga sarana dan prasarana Jurusan.
3. Pelaksana Administrasi Program Studi/Jurusan dipimpin oleh Kepala Tata Usaha yang
diangkat dan diberhentikan oleh Dekan.
4. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Tata Usaha dibawah koordinasi dan arahan Ketua
Jurusan dan Ketua Program Studi.
5. Jika Kepala Tata Usaha Program dinilai tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Ketua
Jurusan dapat mengusulkan pergantian.
Pasal 16 Kelompok Tenaga Pendidik Luar Biasa (LB)
1. Kelompok tenaga pendidik LB adalah kelompok staf pengajar tidak tetap yang diusulkan
oleh Jurusan ke Fakultas.
2. Pengusulan tenaga pendidik LB berdasarkan kebutuhan PBM.
17
BAB VI
UNSUR NON STRUKTURAL
Pasal 17 Majelis Jurusan
1. Majelis Jurusan merupakan badan normatif dan perwakilan para dosen dan program studi
pada tingkat jurusan.
2. Majelis Jurusan terdiri dari
2.1. Lima orang perwakilan dosen yang dipilih oleh kelompok dosen dalam Rapat Pleno
yang diselenggarakan oleh Ketua Majelis Jurusan.
2.2. Satu orang wakil dari tiap Program Studi.
2.3. Guru Besar
3. Ketua dan Sekretaris Jurusan tidak boleh menjadi anggota Majelis Jurusan walaupun
mewakili Program Studi.
4. Paling lambat satu bulan setelah rapat pemilihan anggota Majelis Jurusan, Ketua Majelis
Jurusan Lama harus mengadakan rapat serah terima dengan Majelis Jurusan Baru yang
disahkan oleh Jurusan.
5. Majelis Jurusan dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu seorang sekretaris yang
keduanya merangkap sebagai anggota Majelis Jurusan.
6. Ketua dan Sekretaris Majelis Jurusan dipilih oleh anggota Majelis Jurusan.
7. Keanggotaan Majelis Jurusan berlaku selama dua tahun dan dapat dipilih lagi selama tidak
melebihi dua masa keanggotaan berturut-turut.
8. Perwakilan Program Studi tidak berhak menjadi Ketua Majelis Jurusan tetapi berhak
memilih.
9. Tugas pokok Majelis Jurusan mencakup :
9.1. Memberikan pertimbangan pengembangan dan kebijakan akademik program.
9.2. Memberikan pertimbangan norma dan tolak ukur penyelenggaraan pendidikan
tingkat jurusan. Apabila anggota Majelis Jurusan berhalangan tetap, dapat diganti
oleh staf dosen yang lain yang dipilih melalui rapat Jurusan.
9.3. Mengevaluasi pimpinan Program Studi dan Jurusan atas semua kebijakan dan
pelaksanaan tugas jurusan.
10. Rapat Majelis diadakan paling sedikit dua kali dalam satu semester.
18
Pasal 18 Himpunan Mahasiswa
1. Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika yang untuk seterusnya disebut Himpunan
Mahasiswa adalah organisasi kemahasiswaan pada tingkat program studi.
2. Himpunan Mahasiswa adalah organisasi yang diselenggarakan oleh dan untuk mahasiswa
Program Studi.
3. Anggota Himpunan Mahasiswa adalah mereka yang berstatus mahasiswa pada Program
Studi yang bersangkutan.
4. Nama Himpunan Mahasiswa bersifat bebas sepanjang tidak melanggar norma, etika dan
peraturan yang berlaku.
5. Himpunan Mahasiswa adalah unsur non struktural Jurusan atau Program Studi yang
merupakan wahana untuk melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler dalam rangka
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan, organisasi, kepribadian, dan
kecendikiaan.
6. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diterapkan oleh Jurusan dan Program
Studi dengan mempertimbangkan aspirasi yang berkembang.
Pasal 19 Alumni
1. Alumni Jurusan Fisika FMIPA Unpad yang untuk seterusnya disebut Alumni adalah
lulusan Program Studi yang berada dalam lingkungan Jurusan.
2. Para alumni dapat bergabung dalam Ikatan Keluarga Fisika yang merupakan bagian dari
Ikatan Alumni FMIPA Unpad.
3. Untuk mengatur jalannya organisasi, Ikatan Alumni dapat membuat Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) sendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan AD
& ART Ikatan Alumni FMIPA, Unpad.
19
Bab VII
TUNJANGAN JABATAN
Pasal 20 Tunjangan Jabatan Pengelola Jurusan dan Program Studi
Tunjangan Jabatan Pengelola Jurusan (Ketua dan Sekretaris Jurusan), Program Studi (Ketua
dan Sekretaris Program Studi), dan Kepala Laboratorium diberikan oleh Unpad berdasarkan
Surat Keputusan Dekan.
BAB VIII
PROGRAM KERJA
Pasal 21 Program Kerja
1. Program Kerja (Proker) adalah rencana kegiatan program studi yang dilaksanakan untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra FMIPA.
2. Proker disusun untuk setiap tahun anggaran.
3. Tahun anggaran dimulai pada 1 Januari sampai 31 Desember tahun yang sama.
4. Penyusunan rencana Proker dilakukan sebelum penyusunan anggaran kegiatan untuk
tahun anggaran berikutnya.
5. Penyusunan Proker dilakukan melalui rapat kerja yang melibatkan pengelola Jurusan,
pengelola Program Studi, para Kepala Laboratorium dan Majelis Jurusan.
6. Hasil Proker disosialisasikan kepada seluruh dosen melalui rapat Jurusan.
7. Penyusunan anggaran kegiatan dilakukan setelah penyusunan Proker dan paling lambat 6
bulan sebelum anggaran tahun berikutnya dimulai.
8. Hasil penyusunan anggaran kegiatan selanjutnya diusulkan oleh Jurusan ke Fakultas.
20
Pasal 22 Evaluasi Program Kerja
1. Evaluasi Proker dilakukan setiap tiga bulan melalui rapat Jurusan yang dihadiri oleh
pengelola Jurusan, pengelola Program Studi, para dosen dan Majelis Jurusan.
2. Evaluasi Proker mencakup capaian kegiatan yang telah dilakukan dan rencana kegiatan
berikutnya.
3. Laporan evaluasi dan pencapaian Proker disampaikan setiap akhir tahun dalam rapat
Jurusan.
Bab IX
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 23 Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan
Pedoman penyelenggaraan pendidikan mengacu kepada Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan FMIPA dan Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Universitas
Padjadjaran.
Pasal 24 Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum adalah seperti tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
2. Kurikulum Program Studi berisi silabus dan seluruh mata kuliah Program Studi serta
dimuat dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan FMIPA yang terpisah dari
buku Pedoman Penyelenggaraan Jurusan Fisika.
3. Kurikulum Program Studi dievaluasi setiap semester atau paling lama setiap tahun.
4. Evaluasi perubahan kurikulum dilakukan setiap 3−5 tahun.
5. Rancangan perubahan kurikulum dilakukan melalui rapat pimpinan Jurusan, Program
Studi dan para pakar yang terkait.
6. Hasil rancangan ini disampaikan pada Rapat Pleno.
21
Bab IX
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pasal 25 Pembinaan Sumber Daya Manusia
Untuk keberhasilan program pendidikan diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
handal. Karena itu SDM yang ada perlu dikembangkan melalui studi lanjut, pelatihan, magang,
seminar, dan bentuk lain yang berdampak pada peningkatan kualitas SDM (keahlian, loyalitas,
dan integritas). Untuk mengembangkan SDM ini diperlukan pengaturan sumber daya yang
dimiliki.
Pasal 26 Studi Lanjut
1. Seorang dosen yang melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3 akan mendapat beasiswa
dalam bentuk bantuan pembayaran uang kuliah yang bersumber dari beasiswa DIKTI
(BPPS atau beasiswa luar negeri) atau Universitas.
2. Para penerima beasiswa melaporkan hasil kemajuan studi dalam bentuk mengirimkan
transkip akademik bagi S2 dan keterangan dari promotor bagi S3 pada setiap semester
kepada Universitas melalui Jurusan dan Fakultas.
Pasal 27 Pelatihan atau Magang untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan
1. Dosen dan tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan atau magang akan diajukan oleh
Jurusan ke Fakultas untuk memperoleh bantuan pendanaan sesuai dengan program kerja
yang telah disetujui.
2. Setelah selesai mengikuti pelatihan atau magang, dosen atau tenaga kependidikan harus
melaporkan hasil kegiatan kepada Fakultas melalui Jurusan.
22
Pasal 28 Klasifikasi Seminar
1. Untuk mengikuti perkembangan Fisika, dosen perlu mengikuti berbagai seminar. Untuk
itu Jurusan perlu membantu keikutsertaan dosen pada seminar.
2. Seminar dapat dikelompokkan atas :
2.1. Seminar Internasional: merupakan seminar yang diselenggarakan oleh
perhimpunan profesi yang kepanitiaan dan presenternya secara signifikan dari
mancanegara. Dalam hal ini permbicara kunci tidak dikelompokkan sebagai
presenter.
2.2. Seminar Nasional: merupakan seminar yang diselenggarakan oleh perhimpunan
profesi yang kepanitiaan dan presenternya didominir oleh orang Indonesia dari
berbagai instansi atau Perguruan Tinggi. Daftar Seminar Nasional tercantum pada
Jurusan.
2.3. Seminar Lokal: merupakan seminar yang diselenggarakan oleh satu atau dua
instansi di Indonesia.
3. Jurusan menentukan jenis seminar yang diajukan.
Pasal 29 Bantuan Untuk Seminar Nasional/Internasional
1. Bantuan sebagai Penulis Makalah Seminar Nasional/Internasional harus memenuhi syarat
berikut:
1.1. Penulis adalah dosen tetap Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
1.2. Dalam makalah tersebut dicantumkan nama Jurusan Fisika FMIPA Unpad sebagai
tempat instansi penulis bekerja.
1.3. Ada surat pernyataan resmi dari panitia seminar bahwa makalah tersebut diterima
untuk dipresentasikan dalam seminar.
1.4. Penulis adalah penulis utama, sedangkakn penulis kedua, ketiga dan seterusnya tidak
mendapat bantuan.
2. Besarnya bantuan disesuaikan dengan pagu yang telah ditetapkan oleh Fakultas.
23
Pasal 30 Bantuan Publikasi
1. Syarat bantuan adalah
1.1. Penulis adalah dosen tetap Jurusan Fisika FMIPA, Unpad.
1.2. Dalam makalah tersebut dicantumkan nama Jurusan Fisika FMIPA Unpad sebagai
tempat instansi penulis bekerja.
1.3. Hanya penulis pertama yang diajukan untuk mendapatkan bantuan dari
Fakultas/Universitas.
2. Besarnya bantuan disesuaikan dengan pagu yang telah ditetapkan oleh
Fakultas/Universitas.
Bab XI
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 31
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditentukan oleh Ketua Jurusan dengan
persetujuan Majelis Jurusan sepanjang tidak menyimpang dari peraturan, norma, dan
kepentingan Jurusan.
Bab XII
PERUBAHAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN JURUSAN
Pasal 32
1. Perubahan pedoman dapat berbentuk perubahan esensi kata/kalimat, penambahan,
pembekuan atau pembatalan sebagian atau keseluruhan.
2. Pedoman dapat diubah melalui Rapat yang khusus membahas masalah tersebut.
3. Rapat ini diselenggarakan oleh Jurusan berdasarkan pertimbangan Majelis Jurusan atau
aspirasi yang berkembang.
4. Hasil rancangan perubahan tersebut disampaikan pada Rapat Pleno.
5. Jika Rapat Pleno tersebut tidak memenuhi kuorum maka Rapat Pleno diadakan sekali lagi
Jatinangor, April 201 Jurusan Fisika FMIPA, Unpad
24
Lampiran 1. Skema Struktur Organisasi Jurusan Fisika 2011−2015
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)
Ketua Jurusan
1. Menyusun program kerja akademik semesteran dan tahunan yang mengacu kepada Renstra
dan RKT Fakultas .
2. Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan
pengembangannya.
3. Membuat usulan kepada Fakultas tentang hal-hal yang berhubungan dengan tugas dan
fungsi dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi.
4. Melaksanakan pengembangan SDM Jurusan sesuai dengan Renstra Fakultas.
5. Melakukan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun non pemerintah
dalam rangka pengembangan Jurusan.
6. Memberikan masukan kepada Fakultas dalam penyusunan anggaran.
7. Membuat laporan bulanan tertulis kepada Dekan.
8. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Jurusan dibantu oleh Sekretaris Jurusan.
9. Bertanggung-jawab kepada Dekan.
25
Sekretaris Jurusan
1. Membantu dalam melaksanakan tugas-tugas harian Ketua Jurusan dan bertanggung-jawab
atas kelancaran manajemen internal.
2. Apabila Ketua Jurusan berhalangan, maka seluruh fungsi, tugas, dan tanggung-jawab
Ketua Jurusan dilaksanakan sepenuhnya oleh Sekretaris Jurusan.
3. Melakukan koordinasi secara teknis dalam bidang administrasi dengan Pembantu Dekan II.
4. Menyusun laporan-laporan bulanan, semesteran, dan tahunan.
5. Bertanggung-jawab kepada Ketua Jurusan.
Ketua Program Studi
1. Menyusun, melaksanakan dan memonitor kegiatan proses belajar-mengajar (PBM) sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, yang dituangkan dalam bentuk Standard Operational
Procedure (SOP).
2. Melakukan evaluasi kurikulum yang berlaku.
3. Mengendalikan dan mendistribusikan mahasiswa dalam pelaksanaan Kerja Praktek/Tugas
Akhir, yang dituangkan dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP).
4. Melakukan koordinasi secara teknis dalam bidang akademik dengan Pembantu Dekan I.
5. Melaporkan kegiatan akademik, semesteran dan tahunan kepada Ketua Jurusan.
6. Bertanggung-jawab kepada Ketua Jurusan.
Sekretaris Program Studi
1. Menyusun, melaksanakan, dan memonitor kegiatan kemahasiswaan yang dituangkan
dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP).
2. Membina dan mengarahkan potensi mahasiswa.
3. Mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan prestasi mahasiwa dalam berbagai kegiatan
kompetisi.
4. Menstimulasi enterpreneurship mahasiswa.
5. Memfasilitasi pemecahan permasalahan mahasiswa.
6. Melakukan koordinasi secara teknis dalam bidang kemahasiswaan dengan Pembantu
Dekan III.
7. Membantu Sekretaris Jurusan dalam urusan administrasi umum.
8. Melaporkan kegiatan kemahasiswaan, semesteran dan tahunan kepada Ketua Jurusan.
9. Bertanggung-jawab kepada Ketua Jurusan.
26
Ketua Program Studi Pascasarjana (Magister dan Doktor)
1. Melaksanakan dan memonitor kegiatan proses belajar-mengajar (PBM) sesuai dengan
kurikulum yang berlaku serta mendorong untuk pengembangan aktivitas penelitian yang
dituangkan dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP).
2. Melakukan evaluasi kurikulum yang berlaku.
3. Mendistribusikan dan memonitor mahasiswa dalam penyelesaian tesis/disertasi.
4. Membantu Jurusan/Fakultas dalam mempromosikan Program Studi.
5. Mengembangkan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan institusi di dalam dan luar
negeri.
6. Melaporkan kegiatan akademik, semesteran dan tahunan kepada Ketua Jurusan
7. Bertanggung-jawab kepada Ketua Jurusan.
Kepala Laboratorium
1. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan praktikum di laboratorium
yang dituangkan dalam bentuk Standard Operational Procedure (SOP).
2. Menyusun rencana operasional dan pengembangan laboratorium.
3. Melakukan pembinaan kepada laboran dan asisten.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana dan prasarana dan kegiatan
dalam laboratorium.
5. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.
Kepala Laboratorium Riset
1. Menyusun roadmap penelitian setidaknya untuk 5 (lima tahun) ke depan.
2. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengabdian
pada masyarakat di laboratorium yang dituangkan dalam bentuk Standard Operational
Procedure (SOP).
3. Menyusun rencana operasional dan pengembangan laboratorium.
4. Memberikan pelayanan bagi mahasiswa untuk melakukan Tugas Akhir.
5. Melakukan pembinaan kepada anggota laboratorium dalam pengembangan ilmu.
6. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resourse sharing dan pemberdayaan
laboratorium.
27
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana dan prasarana dan kegiatan
dalam laboratorium.
8. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada Ketua Jurusan.
Satuan Penjaminan Mutu Internal Jurusan (SPMI)
1. Merencanakan dan melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu di tingkat Jurusan/Program
Studi.
2. Melakukan monitoring dan evaluasi Sistem Penjaminan Mutu di Program Studi
berdasarkan Standard Operational Procedure (SOP) yang sudah dibuat oleh SPMI
Fakultas.
3. Melaporkan secara berkala pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu kepada Satuan
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas dengan tembusan kepada pimpinan Jurusan.
Kepala Tata Usaha Jurusan
1. Membantu pimpinan jurusan dalam penyusunan rencana serta pelaksanaan kegiatan yang
terkait dengan administrasi akademik.
2. Melakukan pendokumentasian data akademik setiap mahasiswa.
3. Membuat surat-surat yang terkait dengan kegiatan akademik mahasiswa dan dosen.
4. Mengajukan permohonan surat-surat keputusan (SK) terkait kegiatan akademik dan
kemahasiswaan (misal: SK mengajar, SK Dosen Wali dan sebagainya).
5. Menyiapkan form-form isian terkait dengan kegiatan dan evaluasi dalam proses belajar
mengajar dan Tugas Akhir mahasiswa.
6. Melakukan pengarsipan surat masuk dan keluar.
7. Menjalankan segala kegiatan lain yang terkait dengan administrasi akademik.
8. Menyampaikan laporan secara periodik kepada Ketua Jurusan.
JMEI
1. Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan Jurnal.
2. Melakukan koordinasi dan evaluasi penerbitan Jurnal secara berkala.
3. Mengkoordinasikan dan mendistribusikan kegiatan review artikel.
4. Bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.