Download - Perancangan Teknik
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
I.1 Latar Belakang
Sayur-sayuran dan ikan segar merupakan bahan pangan yang memiliki
banyak kandungan vitamin, oleh karenanya sayur-sayuran dan ikan
mempunyai manfaat yang baik jika dikonsumsi. Bahan pangan tersebut
banyak ditemukan pada Kabupaten Lampung Barat dimana daerah tersebut
salah satu sentra produksi sayuran dan perikanan di provinsi Lampung.
Beberapa contoh bahan pangan tersebut seperti cabai merah, cabai rawit,
kubis (kol), sawi telur, chaisin (sawi mie ayam), wortel, kentang, labu siam,
tomat, buncis dan berbagai macam produk sayuran lainnya. Selain itu potensi
perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung barat cukup beragam, yang
terdiri seperti ikan cakalang, blue merlin, layaran, tuna bahkan lobster yang
memiliki nilai ekonomi tinggi [Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, 2011].
Berdasarkan survei di lapangan, hasil pertanian dan perikanan yang
diproduksi oleh para petani dan nelayan di Lampung Barat, dikumpulkan
terlebih dahulu kepada pengumpul dan kemudian dikirim menggunakan
mobil pick-up. Hasil pertanian dan perikanan yang dihasilkan oleh Lampung
Barat banyak dijual ke Bandar lampung yang berjarak 246 km dari Lampung
Barat [Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, 2011].
Dalam proses pendistribusian yang jauh tersebut, diperlukan
pendinginan yang berguna untuk mempertahankan mutu dan nilai jual dari
hasil pertanian dan perikanan agar sampai ke tangan konsumen dalam keadaan
segar. Berdasarkan fakta, pendinginan selama ini menggunakan metode
tradisional berupa balok es yang dimasukan kedalam peti penyimpanan untuk
ikan. Sedangkan untuk sayuran cukup dihembuskan angin selama diangkut di
truk bak terbuka.
I.2 Rumusan Masalah
Selama proses pendistribusian hasil pertanian dan perikanan dari
Lampung Barat ke Bandar Lampung, distributor menggunakan pendinginan
berupa balok es dengan temperatur 0oC untuk mempertahankan kesegaran
produk [Bisnis Bali, 2010; Sulastri, 2011]. Sedangkan sayur harus
didinginkan pada temperatur 10oC sampai 14oC konstan [Teknopro, 2002].
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Dalam pendinginan ikan, demi mengkondisikan ruang pada temperatur yang
lebih rendah dan waktu yang lebih lama, diperlukan balok es dalam jumlah
yang besar. Metode ini memerlukan biaya yang cukup besar dan kurang
praktis.
Disamping itu pendinginan balok es memiliki kelemahan,
diantarannya sifat balok es yang mudah mencair sehingga menyebabkan
temperatur ruang penyimpanan relatif cepat meningkat. Balok es tidak
bertahan lama sampai keadaan mencair, dan mengakibatkan tumbuhnya
mikroorganisme, sel vegetative, ragi, dan jamur. Akibatnya protein akan
mengalami denaturasi dalam temperatur dingin yang mengakibatkan
perubahan penampilan produk. Hal ini akan menurunkan kandungan
vitamin A, B, D, dan E, pada ikan. Lebih lanjut, Lampung adalah daerah
tropis dimana temperatur siang hari dapat mencapai 34oC, sehingga
pendinginan sayur tidak berlangsung dalam temperatur yang seharusnya. Hal
ini akan mengakibatkan sebagian besar sayuran menjadi layu, dan tidak
segar lagi sampai ditangan konsumen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya inovasi teknologi
pendingin yang berguna untuk mengawetkan hasil pertanian dan perikanan
agar tetap segar hingga sampai ke tangan konsumen. Teknologi pendingin
yang dimaksud adalah teknologi mobile cooler yang mampu
mempertahankan kesegaran dari sentra pertanian dan perikanan sampai ke
tempat penjualan. Teknologi pendingin ini menggunakan stirling engine
sebagai pengganti sumber energi utama untuk menggerakkan kompresor pada
sistem pendingin konvensional. Karena stirling engine yang diadopsi untuk
mobile cooler merupakan teknologi dengan sumber tenaganya dari energi
panas, maka dimanfaatkanlah energi surya untuk menyuplai daya ke stirling
engine. Selain itu panas dari gas buang kendaraan digunakan juga untuk
menyuplai daya mobile cooler untuk pendistribusian produk saat malam hari.
Dengan menggunakan kedua sumber tenaga tersebut maka teknologi mobile
cooler ini dapat digunakan dalam keadaan apapun.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
I.3 Konsep Desain
I.3.1 Analisa Kebutuhan
Merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam melakukan
suatu perancangan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan apa
yang diperlukan didalam pasar atau konsumen. Lampung Barat merupakan
wilayah penghasil dan penyalur hasil pertanian dan perikanan terbesar di
wilayah Lampung, saat ini mengalami kendala untuk menjaga kualitas
(kesegaran sayuran dan ikan) saat pendistribusiaan keseluruh wilayah yang
ada di Lampung, khususnya pada jarak tempuh yang cukup jauh (waktu
tempuh lebih dari 5 jam). Untuk jarak tempuh yang relative dekat, metode
yang di terapkan saat ini yaitu dengan menggunakan es dalam proses
pendistribusannya masih cukup efektif. Namun, untuk jarak tempuh yang
cukup jauh metode ini sudah tidak efektif lagi untuk da lakukan, karena
sayuran dan ikan ketika sampai di tempat penjualan (Pasar) sudah tidak segar
lagi, sehingga minat konsumen untuk membeli ikan dan sayuran menurun.
Berdasarkan atas kebutuhan di atas, maka dilakukan sebuah perancangan
tentang mobile cooler sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
I.3.2 Tuntutan Kebutuhan
Merupakan aspek yang harus dipenuhi dalam pembuatan atau
pengembangan produk baru tersebut, yang menjadi gambaran keinginan dari
konsumen atau pasar. Dari aspek tuntutan kebutuhan ini, biasanya konsumen
cenderung lebih memilih ikan atau sayuran yang lebih segar daripada sayuran
yang tidak segar. Dari tuntukan konsumen tersebut, untuk mengurangi tingkat
kerusakan pada sayuran dan ikan serta tidak mengurangi harga jualnya, Maka
dirancanglah mobile cooler yang dimaksudkan untuk mempertahankan
perekonomian masyarakat lampung barat yang bekerja sebagai petani dan
nelayan.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Berdasarkan tuntutan-tuntutan kebutuhan tersebut maka didisain
sebuah inovasi tentang pendingin yaitu mobile cooler yang sekaligus menjadi
gambaran keinginan dari konsumen antara lain adalah:
Jenis Alat : Mobile Cooler
Kapasitas beban max : 4000 Kg
Dimensi Alat (mobile cooler) : (2 x 2 x 4)m = (p x l x t)
Sumber tenaga : Baterai/ stirling engine
Penggunaan : Terpasang pada kendaraan (mobil)
Pengoperasian : dapat beroperasi ketika kendaraan
hidup ataupun berjalan
Mobile cooler harus mampu mencapai pendinginan hinngga mencapai
suhu 0o C sampai 15o C, hal ini di tujukan untuk mencapai temperatur
pendinginan sayuran dan ikan.
I.3.3 Target perencanaan
Adapun konsep disain dari perancangan Mobile Cooler ini antara
lain :
1. Ramah lingkungan.
Hal ini dibuktikan dengan mengurangi kadar polusi hasil gas buang
kendaraan yang langsung di salurkan ke stirling engine sehingga gas
buang yang biasanya terbuang ke udara luar sekarang dengan
rancangan ini gas buang akan langsung disalurkan untuk
menggerakkan stirling engine.
2. Efektif dan Efisien
Untuk pendinginan ikan yang akan di distribusikan nelayan dari
lampung barat menuju bandar lampung harus menempuh jarak yang
cukup jauh, untuk itu jika hanya menggunakan balokan ES sebagai
media pendinginnya maka sesampainya di wilayah Bandar Lampung
ikan akan pucat dan tidak segar lagi sehingga mengurangi minat
pembeli, oleh karena itu kita mengadopsi mesin pendingin yang sudah
dipasarkan di wilayah ramai sehingga dengan mobile cooler ini yang
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
sistim kerjanya seperti Kulkas akan menjaga kesegaran ikan saat di
distribusikan menuju ke Bandar Lampung sehingga ikan tidak cepat
pucat wajahnya.
3. Murah
Untuk menjalankan mobile cooler ini tidak memerlukan tambahan
biaya seperti arus listrik,dll. Karena mesin ini akan bergerak dengan
sendirinya dengan hanya memanfaatkan panas dari gas buang
kendaraan.
4. Mobile
Dapat dibawa kemanapun yang kita inginkan, jadi mobile cooler ini
dibuat agar mampu untuk dibawa kemanapun yang kita mau dan tidak
terepatok pada satu tempat saja.
I.4 Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk membuat teknologi mesin
pendingin mobile yang mampu mempertahankan kesegaran dan
meningkatkan kualitas hasil pertanian dan perikanan dari sentra produksi
sampai ke tempat penjualan.
1.5 Kegunaan
1. Mempertahankan kesegaran hasil pertanian dan perikanan dari sentra
produksi hingga sampai ke tangan konsumen.
2. Meningkatkan perekonomian dari pedagang.
3. Meningkatkan nilai guna gas buang dari kendaraan.
1.6 Abstraksi Fungsi Benda Keseluruhan
Merupakan gambaran umum dari fungsi keseluruhan alat atau benda
yang kita desain atau kita buat. Fungsi dari mobile cooler ini berfungsi
sebagai ruang pendingin untuk menjaga kualitas atau tingkat kesegaran
sayuran dan ikan pada saat didistribusikan.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Adapun uraian dan pemilihan fungsi keseluruhan menjadi fungsi bagian
adalah fungsi dari keseluruhan benda atau alat yang kita desain atau yang
akan kita buat diuraikan menjadi fungsi dari setiap bagian yang ada pada
benda tersebut. Mobile cooler merupakan suatu alat yang digunakan untuk
pendinginan hasil pertanian dan perikanan yang akan dijual, mobile cooler ini
terdiri dari beberapa bagian utama atau komponen utama yang mempunyai
fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
1. Evaporator
Berfungsi mengambil panas zat pendingin agar menjadi lebih
dingin serta merubahnya menjadi gas. Sepintas mirip kondensor cuma
evaporator lebih banyak mengambil panas dibandingkan kondensor.
2. Kondensor (condenser)
Berfungsi mendinginkan atau memperkecil kalor zat pendingin
yang telah diberi tekanan oleh kompresor. Pada saat diberi tekanan
kompresor suhu zat pendingin menjadi panas, setelah melewati kondensor
menjadi dingin dan berubah jadi cair
3. Kompresor
Berfungsi memberikan tekanan pada zat pendingin (refrigerants)
agar bersikulasi pada sistem. Kompresor ada dua jenis yaitu jenis rotari
(gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan
zat pendingin) dan torak ( untuk menghisap dan menekan zat pendingin
dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor ).
4. Katub Expansi (expansion valve)
Berfungsi menurunkan tekanan zat pendingin dari kondensor
sebelum masuk ke evaporator, tujuannya agar zat pendingin berfungsi
optimal menyerap panas di sekitar evaporator
5. Receiver dryer/ drier
Berfungsi menyerap atau mengeringkan uap air sebagai efek
pendinginan zat pendingin dari kondensor.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Gambar 1. Komponen Utama Mobile Cooler
1.7 Morfologi pemilihan alternatif disain
No Fungsi bagian Fungsi alternatif
1Sumber tenaga
penggerak Gas Buang Kendaraan Battery
(Aki)
2 PenggerakMotor DC Stirling
Engine
3 Sistim TransmisiGear + rantai
Pulley + V-belt
4 Pengatur tekanan Kompresor
5 Siklus pendinginanEvaporator + drier + kondensor +
katub ekspansi
6 Pengeringan Uap AirReceiver dryer / drier
7Bentuk Kotak
Pendingin
Bentuk persegi dengan susunan rak didalanya
Bentuk persegi tanpa rak
variasi 1 (Biru)
Gas sisa pembakaran – (stirling engine + puli) – van belt (sebagai
penghubung) – kompresor – [kondensor – drier – katub expansi –
evaporator] – terdapat didalam kotak dengan tambahan rak -
selanjutnya siklus berulang.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Gambar 2. Variasi 1
variasi 2 (Merah)
Gas sisa pembakaran – (stirling engine + puli) – van belt (sebagai
penghubung) – [kompresor – kondensor – drier – evaporator –
katub expansi – evaporator] – terdapat didalam kotak tanpa rak -
selanjutnya siklus berulang.
Gambar 3. Variasi 2
Variasi 3 (hitam)
baterai (accu) – motor DC – (gear + rantai) sebagai penghubung –
kompresor – [kondensor – drier – katub expansi – evaporator] –
terdapat didalam kotak dengan tambahan rak - selanjutnya siklus
berulang.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Gambar 4. Versi 3
1.8 Kriteria Penilaian Alternatif Dari Variasi Konsep Disain
konstruksi kokoh tetapi sederhana, yaitu: mobile cooler ini di disain
dengan harapan agar mampu digunakan untuk membawa sayuran
dan ikan hasil pertanian dan perairan dengan jumlah yang cukup
banyak tetapi tidak menimbulkan perubahan atau kerusakan yang
cepat.
mudah di operasikan, yaitu mencakup keseluruhan aspek yang
mempengaruhi pengoprasian mobile cooler.
Mudah dalam melakukan perawatan, yaitu: mobile cooler ini di
disain sedemikian rupa agar memudahkan dalam melakukan
perawatan atau perbaikan apabila terjadi suatu kerusakan.
ramah lingkungan, yaitu: mobile cooler ini di disain dengan
memanfaatkan dari gas buang dan menggunkan motor listrik, Hal ini
dibuktikan dengan mengurangi kadar polusi hasil gas buang
kendaraan yang langsung di salurkan ke stirling engine sehingga gas
buang yang biasanya terbuang ke udara luar sekarang dengan
rancangan ini gas buang akan langsung disalurkan untuk
menggerakkan stirling engine. Dan dengan motor listrik tidak
menimbulkan suara bising.
Murah , yaitu: Untuk menjalankan mobile cooler ini tidak
memerlukan tambahan biaya yang banyak. Karena mesin ini akan
bergerak dengan sendirinya dengan hanya memanfaatkan panas dari
gas buang kendaraan. Dan arus listrik yang dapat di ambil langsung
dari baterai mobil.
Efektif dan efisien, yaitu: Untuk pendinginan ikan yang akan di
distribusikan pelayan menuju tempat penjualan yang cukup jauh, jika
hanya menggunakan balokan ES sebagai media pendinginnya maka
sesampainya di wilayah penjualan atau pemasaran tersebut ikan akan
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
pucat dan tidak segar lagi sehingga mengurangi minat pembeli, oleh
karena itu dengan mobile cooler ini yang sistim kerjanya seperti
Kulkas akan menjaga kesegaran ikan saat di distribusikan menuju ke
Bandar Lampung sehingga ikan tidak cepat pucat wajahnya.
Tabel penilain terhadap variasi konsep
Kriteria seleksi
Bobot
Konsep
Variasi 1 Variasi 2Variasi 3
RatingNilai bobot
RatingNilai bobot
RatingNilai bobot
konstruksi kokoh tetapi
sederhana
25 % 3 0.75 4 1 30.75
mudah di operasikan
5 % 2 0.1 3 0.15 20.1
Mudah dalam
melakukan perawatan
20 % 3 0.6 4 0.8 20.4
ramah lingkungan
10 % 4 0.4 4 0.4 40.4
Murah 15 % 2 0.3 3 0.45 30.45
Efektif dan
efisien25 % 3 0.75 4 1 2
0.5
Total nilai 2.9 3.82.6
peringkat 2 13
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Keterangan: Range untuk rating/penilaian adalah 2 sampai 4
2 - nilai dibawah rata-rata
3 – nilai rata-rata
4 – nilai diatas rata-rata
1.9 Embodiment dan detail design
1.9.1 Embodiment design
Cooler box didesain mengikuti konstruksi box pada truk pengangkut,
diperkecil dengan skala 1:5. Cooler box difungsikan untuk lemari
pendingin yang dilengkapi instalasi pendingin yang lengkap untuk
pendinginan ikan dan sayuran dalam kompartemen yang berbeda.
Perancangan komponen cooler box meliputi perancangan evaporator dan
condenser untuk mendapatkan luas permukaan perpindahan panas untuk
mencapai temperatur pendinginan sayuran dan ikan. Terakhir adalah
penentuan daya kompresor yang sesuai dengan beban termal rancangan.
Gambar 1. Evaporator dan kondenser
Laju perpindahan panas pada evaporator dihitung dengan (Hewitt, 1994;
Ozisik, 1987; Stoecker, W.F, 1982)
Perhitungan laju perpindahan panas pada evaporator
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Th in
Th out
Tc in
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
(1)
ρ=m∀
1000 kg/m3 = m
0.2 m2
200 kg = m
Qeva = m.Cp. ∆T
= 200.1.23(320 - 00)
= 7872 W
Dimana, Qeva : Laju perpindahan panas pada evaporator
m : laju aliran massa
∀ : luas permukaan perpindahan panas
Cp : control pressure (pada table termodinamika, dicari berdsarkan
Temperatur).
∆ T : beda temperatur (masuk dan keluar)
Perhitungan daya kompresor dihitung dengan persamaan
(2)
Dimana, wcomp : daya kompresor
Qevap : laju perpindahan panas evaporator
COP : coefisien opersi
Asumsi COP = 4*
*Untuk menghitung daya kompresor ini, COP di asumsikan 4. Mengapa,
hal ini ditujukan untuk memperkecil daya kompresor yang dibutuhkan.
Semuanya itu berdasarkan rentang perencanaan yang akan dibuat.
Wcomp = Qevap
4 =
78724
=1968W =2.63 PK
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
312.( ) .( )
" ., . .Pr
"
l v l sat ss l fg n
fg l
sref
sat s
g Cp T Tq h
Cs f h
qh
T T
Maka daya kompresor yang digunakan > 2.63 PK untuk dapat mencapai
temperatur hingga 00C.
Perhitungan beda temperatur logaritmik sepanjang evaporator dapat dihitung
dengan mengunakan persamaan:
Asumsi :
Th in = 300C
Thout = Thin +¿]
= 30 + [32−0
2¿
= 460C
R = Th∈¿−T hout
TC out−TC ∈¿¿¿
= 30−460−32
= −16−32
=0.5
P=TC out−TCin
T h∈¿−TCin= 0−32
30−32=1.6¿
Perhitungan koefisien konveksi pada refrigrant
¿q' '=813,4914
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
(3)
(4)
Dimana ,
Th,in : temp. panas masuk
Th, out : temp. panas keluar
Tc, in : temp. dingin masuk
Tc, out : temp. dingin keluar
∆ T LMTD : beda temperatur logaritmik
(Pada Apendix Tabel A.2 - A.6 Thermophysical Properties of Saturated)
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
23
16
89 27
16
..( )
0,387.0,60
0,5591 Pr
.
D s o
DD
D
o
g CpRa T T D
k
RaNu
Nu Kh
D
Perhitungan koefisien konveksi di evaporator
NuD=83.81
Perhitungan ukuran dari evaporator dihitung menggunakan persamaan
U= 11H
+1H
= 11
813,4914−
183,88695907
= 1
1,229269 x 10−3+0,011920804= 1
0,013150073=76 , 04520522
qevap = U.A.∆Tlmtd. F
qevap = U. Π. D.L.∆Tlmtd.F
1398,67W = 76.04520522 (3.14)(0,0127).L(280,8173007 K) 0.95
L= 1398.67809.0077295
m
L=1.728870997
Perhitungan laju perpindahan panas pada condenser dihitung dengan
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
(5)
(6)
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
COP= qevapqcond−qevap
2= 3147 Wqcond−3147 W
Qcond=4720,5 W
Perhitungan beda temperatur logaritmik sepanjang evaporator
Qcond = Mevp.C Pr eff @ 350C ∆Treff
4720,5W = 0.288906 j . 14725 j
KgK(313−Tcout ) K
Tcout = 301 K
Tcout = 28.90C
Thout=30+[ 40−28,92 ]C
Thout = 33.550C
R=Thin−T hout
T cout−T Cin
=30−35.5528,9−40
=0.5
P=T cout−T cin
T hin−T hout
=28,9−4030−40
=1,11
Dari P & R di dapat F = 0.95
Dimana, F: factor koreksi konfigurasi heat exchanger berdasarkan nilai P
dan R (F dapat diperoleh dari table Heat Exchanger)
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
(7)
(8)
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
∆ T LMTD=(Thi−Tco )−(Tho−Tci )
ln( Thi−TcoThou−Tci )
=(30−28,9 )−(35,55−40 )
ln( 30−28,935,55−40 )
=5.551.39
=3,99
Perhitungan untuk menentukan ukuran dari condenser dihitung
menggunakan persamaan:
(9)
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
hd=0 , 555[gρ( ρi− ρv )k3h fg
μ(T sal−T s )D in]1/ 4
¿917 , 769
NuD=C . ReD Pr2( PrPr1
)1
4
¿364 , 74
h=NuD
D
¿364 , 742
¿182 ,23
U=11
H+1
H
¿11
917 ,769+1
182 ,23¿152 , 04
qcond=UAΔTLmTd Fqcond=Uπ DL ΔTLmTd F472 , 05=152 ,04 (3 ,14 )(0 ,02 )L(3 , 99 )0,7L=3,6
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
1.9.2 Ditail design
Dari penilaian terhadap beberapa kombinasi alternatif
fungsi bagian diatas, maka diambil keputusan untuk dilakukan
disain pada kombinasi variasi nomor 2, yaitu: Gas sisa pembakaran
– (stirling engine + puli) – van belt (sebagai penghubung) –
[kompresor – kondensor – drier – evaporator – katub expansi –
evaporator] – terdapat didalam kotak tanpa rak - selanjutnya siklus
berulang.
Box bagian luar pada gambar di buat transparan agar
bentuk bagian dalam terlihat.
Adapun material dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang
digunakan pada variasi terpilih ini yaitu:
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama
Stirling engine
Puli
Box luar*
Box dalam
Condenser
Evaporator
Van belt
Kompresor
Mobile CoolerTugas Perancangan Teknik
Bagian kotak atau box bagian dalam yaitu menggunakan material
baja AISI 1045, pemilihan material baja ini ditujukan agar kotak
bagian dalam pendingin kuat dan tahan lama. Kemudian dilapisi
dengan material alumunium pada bagian dalam box untuk menegah
terjadinya karat pada bagian dalam karena sering terkena air,
sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada ikan dan sayuran.
Bagian disain dari evaporator dan kondensor ini menggunakan
material tembaga. Adapun tujuan dari penggunaan material
tembaga, karena tembaga memiliki konduktifitas termal yang
besar, sehingga akan lebih cepat untuk mendistribusikan panas.
rahmat dani, riyon riyan, dian purnama