Perancangan Media Informasi Pariwisata
Berbasis Multimedia
(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Halmahera Utara)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Rolan Patani (692009077)
Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.
Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Perancangan Media Informasi Pariwisata
Berbasis Multimedia
(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Halmahera Utara)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Desain
Peneliti:
Rolan Patani (692009077)
Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.
Anthony Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2016
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Persetujuan Akses
Lembar Tidak Plagiat
Lembar Pernyataan
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi
Lembar Persetujuan Publish Jurnal
Perancangan Media Informasi Pariwisata Berbasis Multimedia
(Studi Kasus : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Halmahera Utara)
1 Rolan Patani,
2Andeka Rocky Tanaamah,S.E., M.Cs.,
3Anthony
Tumimomor, S.Kom., M.Cs.
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711,Indonesia
Email: 1)[email protected], 2) [email protected], 3)
Abstract
Multimedia based tourism information media is very vital in supporting tourism
development in some areas. It is due to some elements possessed by multimedia such as
texts, sound, animation and video, which are attention-grabbing for people’s senses and
interest in accessing the information given. However, North Halmahera District owns the
great potential of natural resources such as some small islands, forests and beaches. One
of the most popular tourist destinations is Kakara and Tagalaya beaches, which are
famous with its marine park possessing natural and innumerable sea organism. In
communicating the tourism information, the North Halmahera Tourism and Culture
Office has used printed media such as brochure, newspaper advertisement, banner,
billboard and website. However, the information has not been detail and yet attractive.
By using qualitative method and prototype, information media of North Halmahera
District tourism has been produced and can be accessed by the potential tourists.
Keyword: Information media, tourism North Halmahera, Multimedia.
Abstrak
Media informasi pariwisata berbasis multimedia merupakan hal yang penting
dalam menunjang pengembangan pariwisata daerah, beberapa unsur yang dimiliki
multimedia seperti teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna
dalam mengakses informasi yang disajikan. Kabupaten Halmahera Utara memiliki
potensi alam berupa pulau-pulau kecil, hutan dan pantai. Salah satu obyek wisata andalan
adalah pantai Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki
aneka ragam biota laut yang masih alami. Dalam hal menyampaikan informasi pariwisata,
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara menggunakan media
cetak dan media ruang seperti brosur, iklan koran, spanduk, baliho maupun website,
namun informasi wisata yang disajikan belum detail dan menarik. Dengan menggunakan
metode kualitatif dan strategi linear maka dapat menghasilkan media informasi pariwisata
Kabupaten Halmahera Utara yang bisa diakses oleh calon wisatawan.
Kata Kunci : Media Informasi, wisata Kabupaten Halmahera Utara, Multimedia.
1Mahasiswa Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3 Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
1. Pendahuluan
Sektor pariwisata merupakan hal yang penting bagi pembangunan
ekonomi suatu negara maupun daerah. Hal ini disebabkan sumbangan sektor
pariwisata dalam pembangunan ekonomi nasional dapat diukur dengan mudah
dari berbagai macam tolok ukur dimana hal yang paling penting adalah mengenai
sumbangan pada neraca pembayaran, pendapatan nasional (GDP), penciptaan
lapangan kerja dan sektor-sektor ikutan lainnya dari sektor pariwisata. Menurut
data statistik dinas Kepariwisataan Dan Industri Kreatif, ranking devisa pariwisata
terhadap komoditas ekspor lainnya pada tahun 2014 memberikan kontribusi yang
cukup besar yakni menempati urutan ke-4 dengan nilai US $ 11 M [1].
Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dan manfaat
yang besar bagi masyarakat. Salah satu bentuk perkembangan teknologi yang
menonjol adalah bidang komputer, khususnya bidang multimedia yang sangat
berperan penting dalam penyampaian berita atau informasi. Kehadiran teknologi
membantu manusia dalam menjalankan aktivitas serta proses menyelesaikan tugas
yang relatif singkat.
Salah satu teknologi yang mendukung ialah penerapan multimedia dalam
menyajikaninformasi untuk menunjang pengembangan pariwisata. Multimedia
dalam menyajikan informasi memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan
media cetak maupun media ruang seperti brosur, koran, selebaran, spanduk,
baliho dll, hal ini disebabkan beberapa unsur yang dimiliki multimedia seperti
teks, suara, animasi, dan video menarik indera dan minat pengguna dalam
mengakses informasi yang disajikan. Selain itu interaktivitas yang dimiliki
multimedia mengundang pengguna untuk mengakses media yang dikembangkan
dibandingkan dengan media cetak dan media ruang yang hanya berisi teks.
Berdasaran penelitian awal yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
dalam hal menyampaikan informasi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Halmahera Utara menggunakan media cetak dan media ruang seperti brosur, iklan
koran, spanduk, baliho dimana desain yang dibuat belum menarik dan juga
jangkauan penyebaran informasi yang terbatas serta menggunakan website namun
informasi yang disajikan hanya sebatas informasi profil Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan sementara informasi wisata yang disajikan belum terperinci.
Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-pulau
kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata yang ada
di antaranya adalah pantai Kakara, pantai Tagalaya, pantai Luari, pantai Meti,
pantai Kupa-kupa, telaga Duma dan masih banyak lagi pontensi wisata alam yang
lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai Kakara yang memiliki titik
snorkeling dan diving serta pantai Tagalaya yang terkenal dengan Taman Lautnya
yang memiliki biota laut yang beraneka ragam dan masih alami.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang media informasi
pariwisata berbasis multimedia kepada wisatawan maupun calon wisatawan yang
akan berkunjung ke Kabupaten Halmahera Utara.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul "Perancangan dan Implementasi Komunikasi
Visual Media Promosi wisata Berbasis Multimedia (studi kasus: Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Poso)" media promosi pariwisata di Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Poso memenuhi kriteria baik sebagai media promosi
pariwisata dan membantu mempermudah Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
Kabupaten Poso dalam mempromosikan wisata kepada calon wisatawan untuk
menentukan lokasi wisata yang akan dituju, namun sisi layout media informasi
maupun tampilan galleri kurang interaktif karena layout yang dibuat
membingungkan serta berkesan rumit, juga perancangan sinematografi yang
belum video menarik [2].
Penelitian selanjutnya “Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten
Halmahera Utara” Penelitian ini merancang video promosi Dinas Pariwisata
Kabupaten Halmahera Utara. Video yang dirancang memiliki informasi yang
jelas, dapat mewakili profil Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara,
promosi yang disampaikan sudah menarik. Namun informasi yang disampaikan
hanya berbentuk video [3].
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya ialah, perancangan media
informasi wisata berbasis multimedia diterapkan pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara, konten informasi dari setiap tempat
wisata dilengkapi dengan video, perancangan video dititik beratkan pada
sinematografi untuk menambah daya tarik calon wisatawan yang melihat, serta
penataan layout media informasi disesuaikan dengan tema pariwisata Kabupaten
Halmahera Utara agar menarik dan mudah untuk diakses.
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai
pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Kata media merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima.
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang
lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima
dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Pengertian Media Informasi ialah sebagai alat untuk mengumpulkan dan
menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat
bagi penerima informasi, media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual” [4].
Pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti
banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan atau bepergian.
Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali -kali atau berputar-putar
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pengertian pariwisata secara luas dapat
dilihat dari beberapa definisi sebagai berikut : 1) Pariwisata berarti perpindahan
orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar
tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka
selama tinggal di tempat-tempat tujuan tersebut. 2) Pariwisata dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang berkaitan dengan tinggalnya
orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal di situ
untuk melakukan suatu pekerjaan penting yang memberikan keuntungan serta
bersifat permanen maupun sementara [5].
Definisi yang ditetapkan dalam Undang-Undang No.10 Tahun 2009
tentang Kepariwisataan (pasal 1), yaitu: 1) Wisata adalah kegiatan perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari
keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. 2)
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. 3) Pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. 4)
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan
bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. 5) Daya Tarik
Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. 6) Usaha Pariwisata adalah
usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. 7) Kawasan Strategis Pariwisata
adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi
untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu
atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan
sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan
keamanan. 8) Wisata kesehatan adalah perjalanan seseorang wisatawan dengan
tujuan tertentu untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana
ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani,
dengan mengunjungi tempat peristirahatan, seperti mata air panas yang
mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim
udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas
kesehatan lainnya [6].
Produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan
dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak meninggalkan tempat tinggalnya,
sampai daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah di
mana berangkat semula. Wisata seni dan budaya adalah berkaitan dengan ritual
budaya yang sudah menjadi tradisi, misalnya Sekaten di Surakarta dan
Yogyakarta, Ngaben di Bali. Wisata alam: Bentuk kegiatan wisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungan. Wisata Bahari
adalah Suatu kunjungan ke objek wisata, khususnya untuk menyaksikan
keindahan lautan, menyelam dengan perlengkapan selam lengkap. Wisata
Olahraga: Mengunjungi peristiwa penting di dunia olahraga, misalnya Asean
Games, Olimpiade. Pariwisata sebagai keseluruhan jaringan dan gejala yang
berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat yang
penting yang memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara [7].
Multimedia adalah penggunaan beberapa media yang berbeda untuk
menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik,
animasi dan video. Kata multimedia sendiri berasal dari bahasa latin yang terdiri
dari kata multum (multi) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium
(media) yang berarti sesautu yang dipakai untuk menyampaiakan atau membawa
sesuatu. Multimedia menurut beberapa ahli antara lain: 1) Kombinasi dari tiga
elemen: suara, gambar dan teks, 2) Kombinasi antara komputer dan video, 3)
Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa
audio (suara/musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. 4) Alat yang dapat
menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks,
grafik, animasi, audio dan video. 5) Multimedia dalam konteks komputer adalah
pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio
video dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi,
berkreasi, dan berkomunikasi [8].
Kelebihan Multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena
merupakan gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan [9].
Kabupaten Halmahera Utara dengan luas Wilayah ± 22.507,32 km2 yang
meliputi wilayah laut: 17.555,71 km2 (78%) dan wilayah daratan: 4.951,61 km2
(22%). Dengan batas wilayahnya: Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten
Pulau Morotai; Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Wasilei Kabupaten
Halmahera Timur dan Laut Halmahera; Sebelah Selatan, berbatasan dengan
Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat; Sebelah Barat,
berbatasan dengan Kecamatan Loloda, Sahu, Ibu, dan Jailolo Kabupaten
Halmahera Barat. Serta jumlah penduduknya Tahun 2011 sebanyak 179.366 jiwa,
terdiri dari 92.620 jiwa laki-laki dan 86.746 jiwa perempuan.
"Pearl of The Pacific" atau dalam bahasa Indonesia berarti Mutiara di
Pasifik adalah Brand Image Kabupaten Halmahera Utara dimana eksotisme alam,
kekayaan bahari, untaian sejarah dan kebudayaan lokal menjadikan Halmahera
Utara pantas untuk dikunjungi [10].
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Metode kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai dengan
kondisi lapangan. Metode kualitatif menghasilkan data tidak dalam bentuk angka
melainkan berupa teks, dokumen, gambar, foto maupun objek-objek yang
ditemukan di lapangan selama penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh
melaluai metode kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara
[11].
Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Tobelo yaitu Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. Alasannya ialah : 1) Berkaitan
dengan topik pembahasan penelitian yaitu studi kasus pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara. 2) Letak geografis, biaya, efisiensi
waktu, dan tenaga dalam melakukan penelitian cukup terjangkau.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Desember 2015 yang
berlangsung selama lima bulan semenjak pengajuan proposal mengenai topik
penelitian kemudian pasca diterima, melakukan pra-penelitian selama satu bulan
yaitu bulan Juli 2015.
Fokus penelitian saat berada dilokasi ialah mengumpulkan semua data dan
informasi menyangkut objek wisata yang berada di Kabupaten Halmahera Utara
kemudian mendokumentasikan kedalam bentuk video dan foto.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan
untuk mendukung dalam perancangan media informasi. Metode pengumpulan
data terdiri dari 2 yaitu, pengumpulan data secara primer melalui wawancara
dengan kepala dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dimana hasil yang
didapatkan yaitu:
1. Data wisata yang sedang berkembang dan potensi wisata unggulan di
Kabupaten Halmahera Utara.
2. Daftar benda-benda bersejarah yang ada di Kebudayaan Kabupaten
Halmahera Utara
3. Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara
4. Pemetaan lokasi wisata, serta sejarah dari semua tempat wisata
5. Mendapatkan warna corporate Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Halmahera Utara
6. Mendapatkan informasi mengenai akses transportasi dan akomodasi yang
tersedia disetiap tempat wisata
7. Data gambar tempat-tempat wisata
Sedangkan pengumpulan data secara sekunder yaitu melalui website Dinas
Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara mendapatkan bagan
struktur organisasi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera
Utara, buku-buku yang berhubungan dengan perancangan media informasi
berbasis multimedia dan perancangan video.
Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode prototype. Metode prototype adalah pengembangan yang cepat dan
pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan
berulang – ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis [12].
Proses utama dari metode ini yaitu listen to customer, build/revise mock-up dan
customer test-drives mock-up seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Metode Prototype
Tahapan – Tahapan prototype
Tahapan metode prototype adalah sebagai berikut:
Listen to customer
Langkah awal dalam pengembangan sistem adalah listen to customer.Hal
ini bertujuan untuk menganalisa kebutuhan apa saja yang akan dikembangkan
dalam sistem.Wawancara dengan kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata
Kabupaten Halmahera Utara yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan
hasil yaitu, Kabupaten Halmahera Utara memiliki potensi alam berupa pulau-
pulau kecil, hutan, pantai, pemandian. Beberapa potensi dan daya tarik wisata
yang ada di antaranya adalah pantai Tagalaya, pantai Luari, dan masih banyak lagi
pontensi wisata alam yang lain. Salah satu obyek wisata andalan adalah pantai
Kakara dan Tagalaya yang terkenal dengan taman lautnya yang memiliki biota
laut yang beraneka ragam dan masih alami. Selain itu secara geografis Kabupaten
Halmahera Utara masuk dalam jalur segitiga terumbu karang (coral triangle)
untuk perairan di Indonesia.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara dalam hal
menyampaikan informasi, menggunakan media cetak dan media ruang berupa
brosuriklan, koran, spanduk dan baliho. Penyampaian informasi wisata yang
dilakukan melalui media cetak dan media ruang selama ini, belum menarik dan
hanya memberikan sedikit informasi serta penyebarannya tidak merata. Disisi lain
penyampaian informasi yang dilakukan melalui website Dinas Pariwisata
Kabupaten Halmahera Utara, hanya sebatas profil Dinas, visi misi dan objek
wisata, namun informasi mengenai objek wisata yang disampaikan belum detail.
Build/Revise Mockup
Langkah selanjutnya adalah melakukan prototypingmedia informasi
(Build/Revise Mock-Up). Pada tahap ini dibuat prototyping aplikasi, dengan
membuat rancangan konten, diagram menu utama program, dan tampilan antar
muka aplikasi (User Interface).
Perancangan media
Proses perancangan media dilakukan untuk menggambarkan apa yang
akan dikembangkan dalam media informasi, Rancangan media yang dibuat
berdasarkan pada tahap listen to customer dan pengumpulan data. Pada Gambar 2
menjelaskan diagram menu utama media informasi yang dirancang.
Gambar 2. Diagram menu utama media informasi
Dalam media informasi yang dirancang terdapat dua menu utama, yaitu
menu wisata dan menu galeri, dalam menu wisata terdapat empat submenu yaitu
wisata bahari, wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner. Sedangkan pada
menu galeri terdapat foto-foto seluruh lokasi wisata yang berada di Halmahera
Utara. Didalam submenu wisata bahari terdapat lokasi-lokasi wisata bahari yang
ditampilkan dalam bentuk video, foto dan deskripsi, begitu juga dengan submenu
wisata sejarah, wisata tirta, dan wisata kuliner.
Tahap selanjutnya ialah perancangan antarmuka pengguna atau user
interface. Antarmuka atau interface merupakan jembatan antara media informasi
yang dirancang dengan pengguna [13]. Oleh karena itu, diperlukan perancangan
yang baik agar media informasi dapat digunakan dengan mudah dan nyaman.
Langkah pertama dalam perancangan desain antarmuka adalah membuat
rancangan tampilan menggunakan software pengolah grafis. Menu pada media
informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu wisata dan galleri. Rancangan tampilan
antarmuka halaman menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Rancangan User Interface media informasi
Keterangan :
Label 1 = Text Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara.
Label 2 = Text Media informasi pariwisata Halmahera Utara.
Button1 = Tombol navigasi untuk masuk ke menu wisata.
Button 2 = Tombol navigasi untuk masuk ke menu galleri.
Pada menu wisata terdapat pembagian empat jenis wisata yaitu: bahari,
tirta, sejarah dan kuliner. Rancangan tampilan antarmuka halaman menu wisata
dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Rancangan User Interface media informasi
Keterangan :
Label 3 = Text Selamat Datang di Wisata Kabupaten Halmahera Utara.
Button3 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata bahari.
Button4 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata tirta.
Button5 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata sejarah.
Button6 = Tombol navigasi untuk masuk ke wisata kuliner.
Button7 = Tombol navigasi kembali ke menu utama.
Proses perancangan antarmuka pengguna menggunakan tipografi/jenis
huruf serif agar informasi yang disampaikan mudah untuk dibaca, dapat
mendukung elemen utama, serta memberikan kesan dekoratif dan menarik. Huruf
yang digunakan dalam rancangan antarmuka ialah huruf "Blenda Script".
Pemilihan warna yang digunakan dalam rancangan tampilan antarmuka
ialah warna biru, hal ini dilakukan sesuai dengan warna corporate Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara selain itu warna biru
juga menggambarkan keberagaman jenis wisata dan potensi wisata bahari yang
merupakan wisata unggulan Kabupaten Halmahera Utara.
Setelah proses perancangan diagram menu utama dan perancangan
antarmuka pengguna, kemudian dilakukan perancangan konten media informasi.
Perancangan konten dilakukan guna informasi yang terdapat dalam media yang
dirancang dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh pengguna yang
mengakses media informasi. Dasar yang digunakan untuk merancang konten
berdasarkan wawancara dan diskusi dengan bapak Michel Bitjoli selaku kepala
bidang pariwisata yang menjelaskan bahwa Kabupaten Halmahera Utara memiliki
letak yang strategis, karena sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik,
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Timur dan Laut
Halmahera, sedangkan sebelah selatan dan barat berbatasan dengan dengan
Kabupaten Halmahera Barat. Letaknya yang cukup strategis, maka dapat
dikatakan bahwa pengembangan wisata bahari menjadi isu sentral untuk
dikembangkan. Proses perancangan konten yang dilakukan sama dengan proses
perancangan video pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi,
produksi dan pasca produksi.
Perancangan Konten
Proses perancangan konten yang dilakukan sama dengan proses
perancangan video pada umumnya terdiri dari tiga tahap yaitu pra produksi,
produksi dan pasca produksi.
Pra produksi, yang dilakukan dalam tahap ini ialah menentukan konsep.
Konsep yang dipilih yaitu menampilkan keindahan dan keunggulan dari setiap
tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Halmhera Utara secara detail, agar
supaya calon wisatawan dapat mengetahui seluruh potensi wisata unggulan yang
ada di Halmhera Utara. Dalam proses pra produksi terdapat tiga tahap yaitu,
perancangan storyline, treatment dan storyboard.
Storyline merupakan kejadian- kejadian yang dirangkai menjadisebuah
cerita yang menarik [14]. Berdasarkan hasil diskusi, maka storyline yang
dijelaskan adalah storyline mengenai perancangan video wisata bahari pantai
tanjung Kakara. Hal ini dilakukan karena pantai tanjung Kakara merupakan salah
satu potensi wisata unggulan dari Kabupaten Halmahera Utara. Adapun storyline
yang dirancang adalah sebagai berikut: Menampilkan seorang wisatawan yang
mengunjungi pantai tanjung Kakara, wisatawan tersebut berjalan menuju sebuah
rumah adat yang digunakan sebagai Diving Center, di pantai ini terdapat fasilitas
bagi wisatawan untuk melakukan snorkeling dan diving tepatnya disebelah timur
pantai Kakara, adalah titik yang direkomendasikan untuk snorkeling karena akan
terlihat beragam terumbu karang yang indah saat air sedang surut. Selanjutnya
wisatawan tersebut berjalan menyusuri pantai sambil menikmati keindahan alam
tepi pantai yang diteduhi rimbunnya pepohonan, menikmati indahnya pantai
Kakara yang air lautnya sejernih kristal dari atas jembatan, menampilkan
jembatan yang berada digaris pantai dan keindahan yang ada disekitar,
menampilkan konstruksi awal rumah adat Hibualamo yang merupakan simbol
pemersatu masyarakat Halmahera Utara, menampilkan gapura selamat datang di
pantai tanjung Kakara dan cerahnya cuaca disiang hari saat itu.
Treatment merupakan kerangka lengkap yang berisikan adegan-adegan
disuatu tempat, oleh sebab itu treatment pun disertakan keterangan tempat dan
waktu [15]. Yang dijelaskan sebagai berikut :
Scene1 (MS)Int : (day)
Menampilkan seorang wisatawan yang berjalan menuju rumah adat sambil menikmati keindahan
pantai tanjung Kakara
Cut to....
Scene 2 (MS)Int : (day)
Menampilkan wisatawan yang sedang berjalan ditepi pantai
Cut to....
Scene 3 (FS)Int : (day)
Menampilkan wisatawan yang berjalan menuju rumah adat yang digunakan sebagai tempatDiving
Center
Cut to....
Scene 4 (LS)Int : (day)
Menampilkan seorang wisatawan yang menikmati keindahan pantai Kakara dari atas jembatan
Cut to....
Scene 5 (FS)Int : (day)
Menampilkangapura selamat datang dipantai Kakara
Cut to....
Scene 6 (FS)Int : (day)
Menampilkan rumah adat
Cut to....
Scene 7 (FS)Int : (day)
Menampilkan keadaan alam berupa pepohan yang ada disekitar pantai
Cut to....
Scene 8 (FS)Int : (day)
Menampilkan Menampilkan rumah adat yang digunakan sebagai tempat peristrahatan
Cut to....
Scene 9 (FS)Int : (day)
Sebagai penutup menampilkan suasana langit yang cerah saat itu.
Cut to....
Perancangan storyboard bertujuan untuk menggambarkan secara garis
besar bagaimana video akan ditampilkan. Rancangan storyboard video dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Storyboard video
No Scene Shoot/angle/moving Timeline Deskripsi
1
Medium
Shot/Normal
angel/Track in
0.01-
0.03
Diantara dua pohon
kelapa , berjalan
menikmati suasana di
pantai tanjung
Kakara.
2
Medium
Shot/Normal
angel/Still cam
0.04-
0.07
Menikmati
pemandangan pantai
yang indah sambil
berjalan ditepi pantai
3
Full Shot/Normal
angel/Track in
0.08-
0.11
Berjalan melihat
keunikan rumah adat,
yang juga merupakan
tempat Diving Center
4
Long Shot/Normal
angel/Track in
0.12-
0.14
Menikmati
pemandangan dari
atas jembatan
5
Full Shot/Normal
angel/Pedestal
0.15-
0.20
Gapura selamat
datang di objek wisata
pantai tanjung Kakara
6
Full Shot/Frog
eye/Sliding Right
0.21-
0.22
Menampilkan rumah
adat.
7
Full Shot/Normal
angel/Track in
0.23-
0.25
Keindaan alam
disekitar pantai
8
Full Shot/Frog
eye/Sliding Left
0.26-
0.28
Menampilkan rumah
adat yang digunakan
sebagai tempat
istrahat/santai.
9
Full Shot/Normal
angel/ Still cam
0.29-
0.32
suasana langit yang
cerah siang itu
Proses produksi adalah proses pengambilan gambar, dan pemilihan
backsound. Pengambilan gambar disesuaikan dengan rancangan storyboard mulai
dari shoot, angle, dan camera moving. Sedangkan lokasi wisata yang ada dalam
proses pengambilan gambar, mengikuti daftar objek wisata yang diperoleh dari
list wawancara, hal ini dilakukan agar proses produksi lebih teratur dan terarah.
Aktivitas proses produksi dapat dilihat pada Gambar 5.
(a)MakeUptalent (b) Perlengkapan talent (c) Pengambilan gambar
Gambar 5. Aktivitas proses produksi
Pemilihan backsound yang digunakan pada perancangan video ini
menggunakan jenis musik instrumental. Hal ini dipilih untuk menambah suasana
yang terdapat dalam video.
Pasca Produksi, tahap terakhir dalam perancangan konten ialah pasca
produksi. Pada tahap ini dilakukan proses editing yaitu penataan sequence per
scene dan proses color grading.
Penataan sequence per scene bertujuan untuk menggabungkan potongan-
potongan gambar menjadi sebuah video. Penataan sequence per scene dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Penataan Sequence per Scene
Color grading adalah proses penyesuaian warna untuk membangun
suasana pada video. Didalam color grading terdapat dua versi pada dasarnya yaitu
pemilihan warna hangat dan warna dingin. Proses color grading dilakukan dengan
memilih highlight, midtone pada objek video untuk mendapatkan kestabilan
warna dasar dan cenderung warna hangat. Proses color grading sebelum dan
sesudah dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Proses color grading sebelum dan sesudah
Customer Test – Drives Mockup
Langkah berikutnya ialah evaluasi prototyping (Customer Test-Drives
Mock-Up). Hal ini bertujuan mengetahui apa saja yang masih menjadi kekurangan
dari aplikasi yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pihak Dinas
dalam hal ini sebagai (customer) yaitu bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom. Jika masih
terdapat kekurangan dan belum sesuai dengan kebutuhan, maka revisi prototyping
dilakukan dan akan kembali ke tahap awal. Jika Customer Test-Drives Mock-Up
telah dilakukan, maka tahapan selanjutnya akan kembali ke tahapan listen to
customer sampai pada akhirnya aplikasi sesuai dengan yang kebutuhan yang
diinginkan.
Dokumentasi Prototype
Dokumentasi prototype dari hasil perancangan adalah sebagai berikut:
A. Prototype1
Evaluasi pada prototype1 yaitu penempatan tombol menu wisata dan
galleri ditengah,banyak memberikan ruang yang kosong. Layout kurang
memberikan informasi mengenai menu. Pada bagian header dan footer masih
terlihat kaku dan ramai karena terdapat garis dibawahnya. Warna background biru
sesuai dengan permintaan sudah mulai menyatu dengan header dan footer.
B. Prototype2
Evaluasi dari prototype 1 yaitu kurangnya informasi pada tombol menu
wisata dan galleri sehingga pada prototype 2, tombol menu yang didesain
berbentuk icon lokasi wisata,untuk mewakili tombol menu wisata dan
iconthumbnail image mewakili menu galleri agar mudah dipahami maka
ditambahkan animasi mouse over dan mouse out pada masing-masing tombol.
Penempatan tombol tidak memberikan kesan ruang kosong sudah terlihat
keserasian antara penggunaan huruf untuk header dan footer,sederhana serta
mudah untuk digunakan. Perpaduan warna biru yang dibuat sudah seimbang dan
menarik.
C. Prototype 3
Evaluasi Prototype 3 menjelaskan tampilan galleri dalam menu utama
yang berisi foto-foto tempat wisata Kabupaten Halmahera Utara hal ini dianggap
informasi yang disampaikan berulang-ulang karena didalam menu wisata sudah
terdapat galleri dari masing-masing tempat wisata.
D. Prototype 4
Pada prototype 4 dilakukan evaluasi dari prototype 3 yaitu informasi
dalam galeri menu utama yang berulang-ulang diganti menjadi galleri foto
Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan yaitu menggambarkan kota
Tobelo. Evaluasi yang dilakukan pada prototype 4 didasarkan pada pengujian
rancangan media informasi oleh praktisi cinematographer yaitu bapak Martin
Setyawan, S.T, M.Cs.
4. Hasil dan Pembahasan
Pada saat pertama kali media informasi diakses,akan menampilkan screen
pembuka yang berisi motto pariwisata Halmahera Utara yaitu "Hai Let Us
Together, Tobelove, Bersama Kita Saling Menyayangi". Terdiri dari dua kata
yaitu HALUT = Hai Let Us Together dan kata TOBELOVE dari kata Tobelo
sebagai ibukota Kabupaten Halmahera Utara. Setelah screen pembuka,akan
tampil menu utama yaitu menu wisata dan menu galeri. Tampilan screen pembuka
dan menu utama dapat dilihat pada Gambar 8.
(a)hai let us together (b)Tobelove
(c) Bersama kita saling menyayangi
(d) menu utama
Gambar 8. Tampilan Screen pembuka dan halaman menu utama
Didalam menu wisata terdapat fasilitas untuk mengakses jenis-jenis wisata
Kabupaten Halmahera Utara yang terbagi dalam empat submenu yaitu wisata
bahari berisi mengenai informasi wisata bahari,wisata sejarah, wisata tirta, begitu
juga dengan wisata kuliner, serta sebuah fasilitas untuk kembali ke menu utama.
Halaman menu wisata dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Halaman menu wisata
Pada menu wisata bahari terdapat fasilitas untuk mengaksesinformasi
potensi wisata bahari yang dibagi dalam sepuluh submenu yaituunder
water(Bawah Laut) menampilkan keindahan bawah laut yang menjadi titik utama
snorkeling dan diving,pantai meti terkenal dengan air lautnya yang jernih, pantai
Kakara terdapat beraneka ragam terumbu karang yang masih alami dan
merupakan salah satu titik untuk aktivitas snorkeling dan diving, pantai Luari
yang lokasinya berhadapan langsung dengan samudera pasifik,pantai Pawole,
pantai dan resort Kupa-kupa,pantai dan resort Carlen,pantai Ruko,pantai Tupu-
tupu dan pantai Tagalaya yang terkenal akan beragam biota laut dengan
kedalaman 2-10 meter, pepohonan bakau yang tumbuh diatas pasir putih, terumbu
karang yang dijumpai disekitar akar bahar, serta danau air tawar. Didalam menu
wisata bahari juga terdapat fasilitas untuk kembali ke menu menu wisata.
Halaman wisata bahari dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Halaman wisata bahari
Menu wisata sejarah terdapat fasilitas untuk mengakses informasi wisata
sejarah yang dibagi dalam empat submenu yaitu monumen Pancasila atau juga
dikenal dengan nama bukit doa "Dukono Lamo" merupakan tempat untuk
menikmati indahnya panorama daratan Tobelo dari ketinggian, telaga Duma
merupakan danau terbesar di Halmahera dan memiliki nilai sejarah yang sangat
penting bagi masyarakat setempat serta cocok untuk aktivitas memancing dan
berperahu,selain itu telaga Duma juga masuk dalam jenis wisata tirta. Museum
Dabiloha merupakan tempat disimpannya benda-benda dan warisan budaya,
bunker dua ruangan dengan panjang 15 meter dan bangkai kapal
Kawiyamiyamaru dan Tosimaru di Kao yang merupakan peninggalan pendudukan
jepang selama masa perang dunia ke-II, serta terdapat sebuah fasilitas untuk
kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata sejarah dapat dilihat pada Gambar
11.
Gambar 11. Halaman wisata sejarah
Menu wisata tirta terdiri dari tiga submenu yaitu air terjun Sapoli dimana
lokasi air terjun ini tersembunyi dibelakang desa Samuda, dari beberapa air terjun
yang ada, air terjun ini merupakan air terjun tertinggi di Halmahera Utara,
memiliki dua titik pancuran yang membuat seolah nampak seperti air terjun
kembar. Telaga Duma, telaga Paca yang lokasinya berlatar belakang Gunung dan
bebukitan serta dikelilingi hutan rindang menjadikan tempat ini sebagai tempat
rekreasi alam bebas yang menyenangkan, dan terdapat sebuah navigasi untuk
kembali ke menu jenis wisata. Halaman wisata tirta dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Halaman wisata tirta
Menu wisata kuliner terdapat menu wisata kuliner yaitu rumah makan ikan
bakar Talaga Mabunga. Rumah makan ini merupakan rumah makan yang
menyediakan kuliner khas dari masyarakat Halmahera Utara yaitu Pisang goreng
"Mulu Bebe", aneka jenis Ikan Bakar, Sayur daun Singkong dan Bunga Pepaya,
dan Dabu-dabu. Didalam menu wisata kuliner juga terdapat sebuah fasilitas untuk
kembali ke menu wisata. Keseluruhan informasi tersebut dikemas dalam bentuk
teks/deskripsi tempat wisata, foto lokasi wisata, dan video yang menampilkan
keindahan dan keunggulan dari setiap tempat wisata yang ada. Halaman wisata
kuliner dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Halaman wisata kuliner
Sedangkan fasilitas galeri yang terdapat pada menu utama, berisi galleri
foto Kabupaten Halmahera Utara secara keseluruhan seperti keberadaan
masyarakat di Tobelo , pakaian adat, acara adat berupa tarian cakalele, maupun
suasan kota Tobelo Gambar. Halaman wisata kuliner dapat dilihat pada Gambar
14.
Gambar 14. Halaman galeri
Perancangan Media
Implementasi hasil rancangan dapat diaplikasikan keberbagai media yang
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
(a) Sarana Informasi di Bandara (b)CD profile Dinas Website Pariwisata
Gambar 15. Perancangan Media
Sarana Informasi di Bandara
Media informasi yang dirancang dapat digunakan sebagai sarana informasi di
ditempat-tempat umum yang strategis seperti di Bandara, agar supaya jangkauan
penyampaian informasi lebih luas, serta dapat menarik minat calon wisatawan
yang berkunjung di Halmahera Utara.
Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata
Penerapan pada CD profile Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan untuk dibagikan
kepada pengunjung pada saat diadakan pameran daerah, hal ini dilakukan agar
supaya calon wisatawan lain yang belum sempat berkunjung dapat mengetahui
informasi potensi wisata yang ada di Kabupaten halmahera utara, serta sebagai
media presentasi saat melakukan kunjungan keluar daerah.
Website Pariwisata
Rancangan media informasi dapat diaplikasikan kedalam website pariwisata yang
sudah dibuat sebelumnya, mengingat akses melalui jaringan internet memiliki
sifat penyebaran informasi yang luas, sehingga calon wisatawan dapat
memperoleh informasi melaluiwebsite.
Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian secara kualitatifkepada Dinas
Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara dalam hal ini bapak Theo Sosebeko,
S.Ilkom, selaku kepala Dinas, untuk mengetahui apakah media informasiyang
telah dirancang sudah sesuai dengan kebutuhanuntuk menyampaikan informasi
mengenai potensi wisata apa saja yang terdapat di Kabupaten Halmahera Utara.
Wawancara dengan bapak Theo Sosebeko, S.Ilkom, mendapatkan hasil
yaitu, media informasi yang dirancang kontennya sudah sesuai dengan diskusi
ditahap awal, informasi wisata yang di tampilkan sudah menarik dari segi
deskripsi maupun visualisasi, pemilihan jenis musik dapat mendukung suasana
pada video yang ditampilkan, potensi-potensi wisata yang berkembang dan
sedang berkembang sudah disajikan secara detail dan menarik karena adanya foto
dan video, hal ini dipandang lebih menarik bila dibandingkan dengan media
informasi yang digunakan sebelumnya (brosur, koran, selebaran), penyebarannya
akan lebih luas karena akan segera diimplementasikan ke website pariwisata,
konten video yang terdapat dalam media informasi dapat digunakan sebagai video
promosi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara, informasi yang ditampilkan
sudah dapat mewakili profil dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten
Halmahera Utara.
Pengujian yang kedua dilakukan kepadacinematographer sekaligus staf
pengajar UKSW yaitu bapak Martin Setyawan, S.T, M.Cs, untukmengetahui
apakah perancangan video, proses editing, pemilihan backsound, media informasi
serta pemilihan warnasudah sesuai. Dari pengujian yang telah dilakukan,
didapatkan hasil yaitu video yang telah dirancang sudah memiliki sinematografi
yang baik, memiliki komposisi warna dan lighting yang sesuai, dapat
menggambarkan suasana pada lokasi wisata, color grading sebagian besar sudah
sesuai namun pada beberapa video wisata bahari penggunaan warna biru terlalu
berlebihan, backsound instrumental pada video sudah mendukung suasana yang
terdapat dalam video, kesesuaian antara transisi video dengan backsound sudah
pas, pemilihan tipografi kurang jelas namun dapat dibaca, animasi yang
digunakan dalam media informasi sudah sesuai dan tidak mengganggu, pemilihan
warna yang menarik, layout yang terdapat dalam media tidak membingungkan,
secara keseluruhan jalan cerita dalam video sudah sesuai, akan tetapi pada video
wisata tirta Air terjun Sapoli, informasi yang ditampilkan belum terlalu jelas, dan
media informasi yang telah dirancang akan lebih menarik lagi jika diterapkan
mengikuti perkembangan tekonologi saat ini yaitu pada platform mobile.
5. Kesimpulan
Berdasarkan dengan hasil perancangan dan pengujian, maka dapat
disimpulkan bahwa media informasi pariwisata Kabupaten Halmahera Utara yang
dirancang sudah sesuai dan layak untuk dijadikan media informasi mengenai
potensi wisata unggulan dan sedang berkembang, kepada calon wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Halmahera Utara. Konten media informasi telah sesuai
dan menarik karena adanya deskripsi yang detail mengenai tempat wisata, foto,
dan adanya video mengenai tempat wisata. Perancangan media informasi dapat
implementasikan keberbagai media yaitu pada, CD profile Dinas Pariwisata Dan
Kebudayaan Kabupaten Halmahera Utara,website dinas,sarana informasi di
Bandara. Agar supaya penyebaran informasi lebih luas jangkauannya, serta
diharapkan menarik minat calon wisatawan yang berwisata di Kabupaten
Halmahera Utara.
6. Daftar Pustaka
[1] Http://www.parekraf.go.id/asp/index.asp (diakses tanggal 19
Agustus 2015)
[2] Laemba, Anthony, 2013, Perancangan Dan Implementasi Komunikasi
Visual Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia (Studi
Kasus: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Poso). Artikel
Ilmiah.Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
[3] Stive Karimang, 2008, Video Promosi Pariwisata Kab. Halmahera
Utara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Halmahera Utara
Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile, Salatiga : Universitas
Kristen satya wacana
[4] Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Pembelajaran,
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2009/07/juhaeri-
multimedia_bagian1.pdf. (Diakses tanggal 25 Juni 2015)
[5] Spillane J. J, 1987, Pariwisata Indonesia Sejarah dan Prospeknya,
Kanisius: Yogyakarta
[6] Nandi, 2008, Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia,
Jurnal "GEA" Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8, No.1
[7] Soekadijo, G. R. 2000, Anatomi Pariwisata. Jakarta: PT Gramedia
Media Pustaka Utama.
[8] Hofstetter, Fred T,2001. Multimedia Literacy. Third Edition.
McGraw- Hill
[9] Suheri, Agus, 2006, Animasi Multimedia Pembelajaran, Jurnal
Media Teknologi, 2(1):1-7
[10] Buana Sari, 2013, Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Tentang
Penggunaan Smartphone Sebagai Gaya Hidup Mahasiswa UKSW.
Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
[11] http://www.halmaherautara.com/guide/panduan-perjalanan-ke-
halmahera-utara (Diakses tanggal 9 Februari 2015)
[11] Creswell, John W, 2010, Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
[12] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s
approach, McGraw-Hill, New York.
[13] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia: making It Work. Edisi keenam.
Yogyakarta : Andi.
[14] P.C.S. Sutisno.1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi
dan Video.Jakarta: PT Grasindo.
[15] M.S. Gumelar. 2011. Academic Writing. Jakarta: Lulu.com