Download - PERAN BAZNAS KOTA BOGOR DALAM MENINGKATKAN …
PERAN BAZNAS KOTA BOGOR DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MUSTAHIK
(Studi kasus Pada Program Bogor Cerdas)
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh MUHAMAD HERI
(1110046300005)
KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
v
ABSTRAK
Muhamad Heri, NIM: 1110046300005. Peran Baznas Kota Bogor dalam
Meningkatkan Kemampuan Mustahik (StudiPada Program Bogor Cerdas). Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf
(ZISWAF), Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 1437 H/2016 M.
Skripsi ini dilatarbelakangi tentang adanya masalah pengelolahan dan
pedayagunaan mengenai peran BAZNAS Kota Bogor. Skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui mekanisme pengelolaan zakat dan pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor
dalam meningkatkan kemampuan mustahik pada program Bogor cerdas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif kualitatif yaitu metode untuk mengungkapkan dan memecahkan masalah
dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa dari penelitian. adanya
menganalisis data berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dari hasil
wawancara, dokumentasi dan observasi langsung ke BAZNAS Kota Bogor.
Hasil dari penelitian ini, mekanisme penyaluran dana ZIS yang dilakukan
meliputi 4 tahapan yaitu perencanaan, segi prosedur atau administrasi,segi
pelaksanaan,segi pelayanan. Faktanya program ini berjalan dan direspon baik oleh
masyarakat serta dalam pelaksanaan dibantu masyarakat menunjukan bahwa pola
penyaluran dana ZIS yang digunakan BAZ Kota Bogor dibagi beberapa kegiatan
yaitu, beasiswa reguler, beasiswa kasuistik, beasiswa guru ngajiku dan peran yang
dilakukan BAZ Kota Bogor dalam mendayagunakan dana ZIS khususnya pada
program pendidikan telah efektif, di lihat dari penghimpunan dana ZIS yang telah di
realisasikan kepada mustahiq setiap tahunnya meningkat dan para mustahiq
merasakan terbantu dengan adanya program bogor cerdas.
Kata Kunci : Zakat,Pendayaagunaan, Program Bogor Cerdas
Pembimbing : Dr. Asep Saepudin Jahar MA.
Daftar pustaka : Tahun 1986 s.d. Tahun 2011
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr, Wb.
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan rahmat-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi persyaratan
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah pada Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam
Negri Jakarta. Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada jungjungan umat Islam Nabi
Muhammad SAW, berserta segenap keluarga,sahabat,dan juga umatnya. Yang Insya Allah kita
termasuk didalamnya. Didorong oleh semua itu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berjudul
“ Peran Baznas Kota Bogor Dalam Meningkatkan Kemampuan Mustahik Pada Program Bogor
Cerdas.”
Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang, baik secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA.
2. Ketua Program Studi Muamalat AM. Hasan Ali, M.A. dan Sekretaris Program Studi
Muamalat Abdurrauf, M.A.
3. Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku dosen Pembimbing, yang dengan arahan dan
bibingan beliau saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
4. Arif Purkon, SHI, MA.Selaku pembimbing akademik yang juga senantiasa
mengingatkan dan mengarahkan penulis semasa mengikuti perkuliahan hingga penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap dosen fakultas syariah dan hukum yang dengan ikhlas menyampaikan ilmu
dan pengetahuannya dalam kegiatan belajar mengajar.
6. Staf Perpustakaan Fakultas Syari’ah Hukum serta Perpustakaan Utama yang telah
membantu dalam penulisan skrpsi ini.
7. Kepada pihak BAZNAS Kota Bogor yang bersedia memberikan waktu, data, dan
informasi semoga kedepan menjadi Lembaga Amil Zakat yang berkembang pesat,
amin.
8. Drs.H.A.Chotib Malik Selaku ketua umum BAZNAS Kota Bogor, dan H.Jejen
Hermawan, S.Ag selaku seketaris BAZNAS Kota Bogor yang telah meluangkan
waktuuntuk membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tua penulis, Ayah Mamat dan Ibu Uning. Atas semua yang telah
diberikan dan dikorbankan, termasuk motivasi dan masukan yang diberikan keduanya
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi dan studi di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
vii
10. Muhamad Hendar dan Rina Malasari selaku kaka yang selalu memberi dukungan
khususnya selama penulisan skripsi ini berjalan.
11. Drs. H. Kosasih S.A.P dan Farid Fauzi S.Sy yang selalu menyemangatkan penulis dan
masukan dengan sepenuh hati dari awal sampai akhir penulisan skripsi.
12. Keluarga besar Manajemen Zakat dan Wakaf (ZISWAF), sahabat perjuangan,
basecamp inpirasi, Ahmad Haidir SE.Sy, Khusy Mubarok SE.Sy, Ahmad Ara Farhadi
SE.Sy, Ahmad Deddat Sadam Alhaque SE.Sy, Ahmad Firdaus SE.Sy, Ahmad Taher
SE.Sy, Lutfi Hidayat SE.Sy, Ahmad Zuher SE.Sy, Hani Tahliani SE.Sy, Tasya Gebi
Amdini SE.Sy, Siti Aisyah Nasution SE.Sy, Yani Angraini SE,Sy dan lain-lain yang
tidak pernah letih untuk memberikan motivasi, dorongan dan do’anya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
13. Keluarga Besar FOKUS KHZEFA (Forum Komunikasi dan Silaturahmi KH.Z.
Mustafa).
14. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan kontribusiyang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan
di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberi mereka balasan yang
jauh lebih besar dari apa yang mereka lakukan dan berikan, khususnya kepada penulis,
umumnya kepada semua pihak, baik menyangkut penulisan skripsi ini atau hal
lainnya.
Penulis berharap semoga skripsi ini Allah jadikan wasilah yang dapat
memberikan manfaat khususnya diri saya sendiri, umumnya bagi pembaca sekalian.
Amin ya Rabb al- Alamin.
Jakarta, 07 Juni 2016
Muhamad Heri
viii
DAFTARISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUANPEMBIMBING ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ...................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 8
E. Review Studi Terdahulu ....................................................................... 9
F. Metode Penelitian................................................................................. 11
G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 16
A. Konsep Zakat ....................................................................................... 16
1. Pengertian Zakat............................................................................. 16
2. Dasar Hukum Zakat ....................................................................... 17
3. Tujuan dan Manfaat Zakat ............................................................. 19
4. Sasaran Penerimaan Zakat ............................................................. 21
5. Hikmah Zakat ................................................................................. 26
B. Pendayagunaan ..................................................................................... 28
1. Pengertian ....................................................................................... 28
2. Konsep Dasar Pendayagunaan ....................................................... 29
3. Tahap-tahap Pendayagunaan Zakat................................................ 30
4. Urgensi Pendayagunaan ................................................................. 32
5. Pola Pendayagunaan....................................................................... 33
6. Inti Pendayagunaan ........................................................................ 37
ix
BAB III GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT KOTA BOGOR
.......................................................................................................................... 39
A. Sejarah Berdirinya Badan Amil Zakat Kota Bogor ............................. 39
B. Visi dan Misi BAZ Kota Bogor ........................................................... 42
1. Visi ................................................................................................. 42
2. Misi ................................................................................................ 43
3. Strategi ........................................................................................... 43
C. Struktur Organisasi BAZ KotaBogor ....................................................44
D. Program-program BAZNAS Kota Bogor ............................................ 46
1. Program Kesehatan ........................................................................ 46
2. Program Pendidikan ....................................................................... 47
3. Program Syiar ................................................................................ 48
4. Program Kemanusiaan ................................................................... 48
5. Program Ekonomi .......................................................................... 49
E. Rekening Bank BAZ Kota Bogor ........................................................ 49
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 51
A. Mekanisme Pengolahan Dana Zakat dan Shodaqoh pada Program Bogor
Cerdas ................................................................................................... 51
B. Pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor dalam Meningkatkan
Kemampuan Mustahik pada Program Bogor Cerdas ........................... 56
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 68
A. Kesimpulan .......................................................................................... 68
B. Saran-saran ........................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
4.1 Laporan Keuangan BAZNAS Kota Bogor ................................................ 60
4.2 Data-data Mustahik yang Diberi Bantuan Zakat oleh BAZNAS ............... 63
4.3 Data Guru Ngaji yang Mendapatkan Santunan dari BAZNAS Kota Bogor
.......................................................................................................................... 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan adalah penyakit sosial yang
harus diatasi, karena dapat menimbulkan dampak yang kompleks dan
berkepanjangan. Menurut Goenawan Sumodiningrat yang di kutip oleh Nahlin M
dan Agus Ahmad S, kemiskinan dapat dibedakan menjadi kemiskinan natural,
kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural.1 Kemiskinan natural adalah
kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiyah, seperti perbedaan usia,
perbedaan kesehatan, perbedaan geografis, dan tempat tinggal. Kemiskinan
kultural adalah kemiskinan yang di lihat dari perbedaan adat istiadat dan
perbedaan etika kerja. Adapun kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang
disebabkan oleh faktor-faktor perbuatan manusia seperti distribusi aset yang
timpang, kebijakan ekonomi yang diskriminatif, korupsi, dan tantangan ekonomi
dunia yang cenderung tidak menguntungkan kelompok masyarakat atau golongan
tertentu.
Kemiskinan dapat ditanggulangi dengan suatu aktivitas yang nyata melalui
perintah formal.2 Aktivitas tersebut adalah zakat, karena dalam Islam zakat
merupakan transfer kekayaan dari orang kaya kepada orang yang miskin. Zakat
sebagai rukun Islam merupakan salah satu kewajiban yang pasti (qat’i), yang
1 Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safe’I, Pengembangan Masyarakat Islam dari
Ideologi Strategi Sampai Tradisi, (Bandung Rosyada Karya, 2001, cet Ke-1), h.70 2 Djarot Setiawan, Titik Temu Zakat dan Pajak (Jakarta Selatan: BAMUIS BNI ’46 dan
BAZIS DKI Jakarta 2001),cet.1, h. 95-96
2
ditetapkan oleh Allah Swt. kepada umat muslim yang mampu membayarnya dan
diperuntukan bagi mereka yang kurang mampu. Dengan zakat sebagai jaminan
sosial bagi seluruh umat muslim untuk dapat tetap hidup layak.3
Islam sebagai sebuah konsep hidup (way of life) yang lengkap sanggat
menganjurkan umatnya agar senantiasa menjauhi kemiskinan. Hal ini dikarenakan
kemiskinan dapat membawa masyarakat pada kehinaan yang berujung kepada
kekufuran. Oleh karena itu, Islam menawarkan konsep zakat sebagai program
pengentasan kemiskinan. Zakat adalah satu dari lima pilar (rukun Islam) yang
menegakan bangunan Islam. Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah yang
mempunyai keunikan tersendiri. Karena didalamnya terdapat dua dimensi, yaitu
dimensi kepatuhan dan ketaatan kepada Allah Swt dan dimensi kepedulian
terhadap sesama manusia.4
Sebagai Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dengan angka
penduduk Muslimnya sebayak 207,2 juta, Indonesia memiliki potensi zakat yang
sangat luar biasa. Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya
pengentesan kemiskinan atau pembangunan ekonomi jika dikelola dengan baik.
Pengelolaan zakat secara maksimal juga dapat menjadi solusi pengurangan jumlah
angka kemiskinan, hal ini dipaparkan oleh Didin Hafidhuddin dalam bukunya The
Power Of Zakat, bahwa menuturkan menjalan kankewajiban pembayaran zakat,
3 IMZ, Indonesia Zakat & Development Report 2011: Kajian Empiris Peran Zakat dalam
Pengentesan Kemiskinan. (Jakarta: IMZ, 2011), h.4 4 Muhammad Syafe’ei El Bantanie, GAPTEK Gampang Praktek Zakat Infak dan Sedekah
(Bandung: PT Salamadani Pustaka Semesta, 2009), h.6
3
juga diyakini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengentaskan kemiskinan
di tengah-tengah masyarakat.5
Secara tekstual yang berhak menerima zakat adalah delapan ashnaf
(golongan), yaitu: fakir, miskin, amil, mu’allaf, riqab (hamba sahaya), gharim, fi
sabilillah dan ibnu sabil. Di lain hal itu juga dipergunakan untuk kepentingan
seperti: sarana ibadah pendidikan Islam, beasiswa pendidikan dan lain sebagainya.
Di dalam mengoptimalkan fungsi zakat sebagai amal ibadah sosial yang
mengharuskan pendayagunaan zakat diarahkan pada model produktif dari pada
model konsumtif seperti ketentuan dalam UU No. 23 Tahun 2011 tentang
pengelolaan zakat.6
Zakat merupakan salah satu tiang utama ajaran Islam memiliki keunikan
terdiri, selain merupakan rukun Islam yang ketiga yang memiliki dimensi ibadah
yang kuat, pengaruh zakat juga sangat besar dalam aktifitas sosial ekonomi
kemasyarakatan.7
Zakat sangat erat kaitannya degan masalah bidang sosial dan ekonomi di
mana zakat mengikis sifat ketamakan dan ke serakahan si kaya. Masalah bidang
sosial bertindak sebagai alat yang diberikan Islam untuk menghapuskan
kemiskinan dari masyarakat dengan menyadarkan si kaya akan tanggung jawab,
sosial yang mereka miliki, sedangkan dalam bidang ekonomi zakat mencegah
penumpukan kekayaan dalam tangan seseorang.8
5 Didin Hafidhuddin, The Power Of Zakat (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h.4
6 UU No. 23 Tentang Pengelolaan Zakat Pasal 27
7 Mustafa Edwin Nasution, Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, Seminar
Potensi Lembaga Keuangan, Universitas Islam Negeri, Rabu 17 Januari 2007.
8 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf (Jakarta, PT. Grasindo, 2007), h.2
4
Suatu kewajiban bagi umat Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an,
Sunah Nabi, dan Ijma para ulama. Zakat sebagai rukun Islam yang selalu di
sebutkan sejajar dengan shalat.9 Zakat yang diberikan untuk biaya pendidikan
termasuk kedalam golongan yang berhak menerima zakat (mustahik) yaitu ibnu
sabil yang berarti musafir, berpergian atau orang yang sedang berpergian.
Hal tersebut sangat perlu diciptakan dan menjadi tuntunan masyarakat
karena merupakan kebutuhan mutlak bagi umat Islam dalam
mengimplementasikan rukun Islam yang ketiga, serta kesadaran masyarakat untuk
berbagi dengan sesama dapat semakin meningkat dan terpercaya untuk menerima
dan menyalurkan zakat, tidak hanya zakat tetapi juga dana-dana sosial lain seperti
infaq dan sedekah.10
Pendidikan adalah hak seluruh warga masyarakat, mulai lapisan paling atas
hingga lapisan paling bawah, masyarakat menengah ke atas dengan kondisi sosial
ekonomi yang mendukung, tentunya tidak akan mengalami kesulitan untuk
menjangkau pendidikan sampai tingkat atas, namun tidak demikian halnya dengan
masyarakat menengah ke bawah. Untuk inilah perlu adanya pemerataan
kesempatan memperoleh pelayanan pendidikan.11
Pendidikan juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang
bertanggung jawab baik secara formal, informasi dan non formal. Kegiatan
tersebut adalah “mendidik, mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan dan
9 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-baly, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan
Keuangan Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2006), h.1 10
Subki Risya, Zakat Untuk Pengentasan Kemiskinan (Jakarta: PP.LAZIS NU,2009),
Cet.1, h.62 11
IMZ, “Zakat dan Empowering”, Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009, h. 68
5
menggerakan siswa agar mencapai tujuan-tujuan pendidikan”.12
Yaitu memiliki
kompetisi-kompotisi menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan motorik, dan
nilai-nilai. Dan kondisi pendidikan di Indonesia pada saat ini sangatlah
memperhatikan, apalagi jika dibandingkan dengan negara lain di seluruh dunia.13
Dan menurut Sulton Masyhud dan M. Khusnurdilo “pendidikan merupakan usaa
untuk membimbing dan mengembangkan potensi peserta didik secara optimal
agar mereka dapat berperan serasi dengan dan tuntutan dan kebutuhan masyarakat
lingkungannya”.14
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa yang akan
datang yaitu pendidikan yang mampu memgembangkan potensi peserta didik dan
juga harus menyentuh potensi nuraini dan kompetisi peserta didik. Karena peserta
didik tersebut di tuntut mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk
menghadapi problematika kehidupan. Apabila masyarakat yang mempunyai
kesempatan mendapatkan pendidikan dengan baik, maka hal ini akan dapat
memperbaiki moral bangsa, kualitas sumber daya manusia dan ekonomi
masyarakat Indonesia.
Bagi masyarakat yang memiliki keuangan berkecukupan, akan sangat
mudah untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk masyarakat yang
kurang mampu, mereka akan mendapatkan banyak halangan dan rintangan dalam
memperoleh pendidikan yang diinginkan. Adanya penghimpunan dan
12
Imam Machali dan Mustopa,Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi; Buah
Pikiran Seputar Filsafat, Ekonomi, Sosial dan Budaya, (Yogyakarta : Presma,2004), cet ke-1, h
26
13Jalaludin,Teologi Pendidikan, (Jakarta ; PT.Raaja Grafindo Persada, 2002) Cet ke-2, h
97
14 Sulthon Masyhud dan M. Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva
Pustaka,2003) Cet ke-3, h621
6
pendayagunaan dana dalam bidang pendidikan di harapkan dapat membantu
masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak,
sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikan ke jelang yang lebih tinggi.
Para penghimpun dana diharapkan melakukan kinerja yang baik, sehingga
alokasi penghimpunan dana tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat yang kurang
mampu dengan tepat serta pendayagunaan dana tersebut dapat bermanfaat bagi
kaum dhuafa.
Dengan adanya BAZNAS Kota Bogor ini sebagai Badan Amil Zakat
sekaligus memiliki peranan besar terhadap kaum dhuafa. Dengan tujuan untuk
mengentaskan kebodohan, kemiskinan, kemerosotan ahlak, serta mewujudkan
kewajiban belajar hingga seumur hidup. BAZNAS menghimpunan dan
mendayagunaan dana ZIS untuk membantu dan meringannkan biaya pendidikan
dan membantu guru ngaji yang kurang mampu yang ada di Kota Bogor.
Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini melalui penelitian
berupa skripsi dengan judul “Peran BAZNAS Kota Bogor Dalam Meningkatkan
Kemampuan Mustahik (studi pada Program Bogor Cerdas)”.
B. Identifikasi Masalah
Sebelum dirumuskannya masalah penelitian perlu dibuat identifikasi
masalah. Berikut ini dikemukakan Masalah-masalah yang ada pada obyek yang
diteliti,antara lain:
1. Apakah sasaran dan tujuan program Bogor cerdas BAZ kota Bogor?
2. Bagaimana peran pendidikan pada BAZ kota Bogor?
7
3. Bagaimana dampak pendayagunaan ZIS pada BAZ kota Bogor terhadap
masyarakat?
4. Apakah penayagunaan BAZ kota Bogor pada program Bogor cerdas sudah
berjalan efektif?
5. Apakah pendayagunaan pada program pendidikan BAZ kota Bogor dapat
mensejahterakan masyarakat?
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan-batasan
dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan-batasan ini berguna untuk
mengidentifikasi faktor mana saja yang tidak termasuk ruang lingkup masalah
penelitian.15
Agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini tidak meluas serta menjaga
kemungkinan penyimpangan dalam penelitian skripsi ini, maka dalam penulisan
ini penulis memfokuskan dan membatasi hanya dalam ruang lingkup pada
masalah pengelolaan dan pemberdayaan ZIS kota Bogor pada program Bogor
cerdas. Adapun penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 November 2014 sampai 4
maret 2016 bertempat di BAZNAS Kota Bogor Jl. Raya Pajajaran No.10 Kota
Bogor, yang mengumpulkan data sekunder penyaluran zakat priode 2011-2014.
penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
1) Bagaimana mekanisme penggelolaan dana ZIS BAZNAS Kota Bogor untuk
program Bogor cerdas?
15
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), h.23.
8
2) Bagaimana pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor dalam meningkatkan
kemampuan mustahik pada program Bogor cerdas?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan permasalahan dan latar belakang yang telah
diuraikan maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan zakat di BAZNAS Kota
Bogor untuk program Bogor cerdas.
b. Untuk mengetahui pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor dalam
meningkatkan kemampuan mustahik pada program Bogor cerdas.
2. Kegunaan Penelitian
a. Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih
pemikiran dan pengetahuan bagi akedimisi mengenai penyaluran
dana zakat produktif sehingga mampu memberikan kontribusi positif
bagi perkembangan praktek penyaruran secara benar dan baik.
b. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi
BAZNAS Kota Bogor, yakni menjadi bahan masukan berupa
informasi tentang penyaluran yang efektif dapat menentukan
kebijakan ke depan bagi BAZNAS Kota Bogor pada khususnya.
9
c. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat digunkan sebagai gambaran mengenai
sistem tata kelola Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor dengan
harapan bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah Kota Bogor
dalam menentukan regulasi tenteng zakat yang kini sedang dalam
masa pembahasan.
d. Pihak lain
Manfaat penelitian ini bagi pihak lain adalah untuk memberi
informasi atau pengetahuan tentang penyaluran dana zakat, serta
dapat memberi masukan dan referensi untuk menggambil keputusan
mengenai penyaluran bagi orang yang mau menyalurkan dana
zakatnya.
E. Review Studi Terdahulu
Adapun studi pendahuluan untuk penelitian yang akan saya lakukan melihat
kepada beberapa penelitian skripsi terdahulu, yaitu:
Penelitian Lisa Hafizah, tahun 2005 yang berjudul: ”Efektivitas Pengelolaan
Dana Zakat untuk BAZDA Kota Tangerang terhadap pemberdayaan pengusaha
kecil dan mikro”. Skripsi tersebut membahas tentang pengelolaan zakat pada
BAZDA Kota Tangerang khususnya dalam hal pemberdayaan pengusaha kecil
dan mikro, apakah sudah efektif dan tepat sasaran atau belum. Kemudian juga
tentang hubungan BAZDA Kota Tangerang dengan BAZDA-BAZDA
Kecamatan.
10
Selanjutnya adalah penelitian Faradillah tahun 2006 yang berjudul
“Efektivitas penyaluran zakat dalam meningkatkan pendapatan mustahik pada
LAZNAS Bangun Sejahtera Mitra (BSM) Umat”. Skripsi tersebut membahas
tentang pola penyaluran zakat yang efektif pada LAZNAS BSM Umat dan
seberapa besar jumlah dana zakat yang yang dimiliki untuk dapat meningkatkan
pendapatan mustahik, apakah dana zakat yang ada tersebut dapat meningkatkan
pendapatan mustahik atau tidak.
Berikutnya adalah penelitian Jamalullail tahun 2003 yang berjudul:
“Efektivitas pengelolaan zakat pada Lembaga Amil Zakat” (studi kasus pada
Baitul Maal Muamalat). Skripsi tersebut membahas tentang perkembangan
Lembaga Amil Zakat di Indonesia, kemudian membahas juga tentang Baitul Maal
Muamalat dalam menjalankan programnya serta peran dari Baitul Maal Muamalat
dalam hal pemberdayaan masyarakat atau mustahik.
Terakhir, penelitian Muhamad Nurhadi tahun 2009 yang berjudul:
“Pemberdayaan mustahik melalui zakat produktif” (studi kasus pada LAZ Al-
Azhar peduli Ummat). Skripsi tersebut membahas tentang konsep pemberdayaan
mustahik dengan zakat produktif di LAZ Al-Azhar Peduli Umat dan tingkat
keberhasilan program tersebut.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah tentang peran
BAZNAS Kota Bogor dalam meningkatkan kemampuan mustahik pada program
Bogor cerdas(Studi Kasus Kota Bogor) serta alasan yang mendasari mereka dalam
menyalurkan zakatnya kepada mustahik dan bagaimana cara kerja penyaluran dan
pendayagunaan zakat dalam meningkakan kemampuan mustahik.
11
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriftif yaitu metode untuk mengungkapkan dan
memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa
adanya dari penelitian.16
Menurut Sumadi Suryabrata, bahwa “ metode
deskriftif” adalah metode penelitian yang bertujuan untuk membuat
penyederhanaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor
populasi yang bersifat sistematis.17
Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Tailor seperti yang dikutip
Lexy J Moleong yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut
secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu
atau organisasi keadaan variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya
sebagai bagian dari suatu keutuhan.18
2. Waktu dan Tempat Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian ini di mulai dari tanggal 11 November sampai dengan
tanggal 04 Maret 2016.
16
Winarno S, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Tehnik, (Bandung: Trasino,
1989), h. 139 17
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1987), Cet. Ke-1, h. 9 18
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002),
Cet. Ke-11, h. 3
12
b. Tempat Penelitian
Penulis melakukan penelitian di BAZNAS Kota Bogor, menara
masjid raya Jl.Raya Pajajaran No.10 Kota Bogor.
3. Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini yaitu penulis sendiri, sedangkan
yang menjadi objek penelitian ini adalah pihak pelaksana program, yaitu:
BAZNAS Kota Bogor, dan pihak sasaran penerima (mustahik) kegiatan
program Bogor cerdas, yaitu: para siswa dan guru ngaji (mustahik).
4. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil
wawancara dengan Pengurus BAZNAS Kota Bogor yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
b. Data Sekunder
Data sekuder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur
kepustakaan seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan
dengan materi penulisan skripsi ini.
5. Sumber Data
Sumber data yang di gali adalah dari data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu data yang di dapat dari studi lapangan BAZNAS Kota
Bogor melalui wawancara dengan mustahiq. Data sekunder yaitu data yang di
dapat dari studi dokumentasi, data yang di dapat dari BAZNAS Kota Bogor
maupun dari litereatur-literatur yang ada.
13
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
wawancara dan studi dokumentasi. Teknik yang digunakan adalah
berupa interview bebas terpimpin yaitu penulis mengajukan beberapa
pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian langsung dijawab oleh
informan dengan bebas terbuka.19
Adapun teknik yang dilakukan yaitu dengan wawancara atau
komunikasi langsung dengan narasumber yaitu pihak BAZNAS Kota
Bogor dan penerima (mustahik) program Bogor cerdas dan observasi
yaitu melakukan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap
sesuatu yang terkait dengan masalah program Bogor cerdas yaitu
siswa/mahasiswa dan guru ngaji (mustahik), sehingga mendapat
jawaban data yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian.
Wawancara dilakukan oleh penulis dengan pihak-pihak yang
terkait yang dapat menjelaskan berbagai aspek mengenai BAZNAS
Kota Bogor tentang pola pendayagunaan zakat. Tujuan wawancara
ialah untuk mengumpulkan informasi dan bukannya untuk merubah
ataupun mempengaruhi pendapat responden.
Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data-data yang diperlukan
dengan cara memperoleh data dokumentasi tentang BAZNAS Kota
Bogor dari lokasi penelitian serta mencari bahan pustaka/buku-buku
19
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004),
Cet.6, h.72
14
rujukan yang berkaitan dengan judul penulisan skripsi yang sedang
dibuat ini.
b. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Dalam penelitian ini dibutuhkan data deskriptif kualitatif, maka
dalam mengalisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif
evaluatif. Untuk menggambarkan dan menganalisis tentang prosedur
yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Bogor dalam mendayagunakan
dana zakat yang ada secara objektif. Kemudian di tarik suatu
kesimpulan yang diharapkan setiap fakta yang ada bisa diterima secara
logis dan ilmiah.
c. Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan pada penelitian ini berpedoman
pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2014.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan
skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab.Penelitian ini disusun
dengan sistematika yang terdiri dari beberapa bab atau bagian yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan Penelitian dan Kegunaan
15
peneitian, studi terdahulu, Metode Penelitian dan Sistematika
Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORITIS
Bab ini berisi pembahasan tentang :Konsep zakat yang meliputi
pengertian zakat, Dasar hukum zakat, tujuan dan manfaat zakat, sasaran
penerimaan Zakat, hikmah zakat. Pengertian pendayagunaan, konsep
dasar pendayagunaan, tahap-tahap pendayagunaan zakat, urgensi
pendayagunaan, pola pendayagunaan, inti pendayagunaan.
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BAZNAS KOTA BOGOR
Bab ini membahas tentang gambaran umum BAZNAS Kota Bogor
yang meliputi Sejarah berdiri BAZNAS Kota Bogor , Visi dan Misi
BAZNAS Kota Bogor, serta Struktur Organisasi BAZNAS Kota Bogor,
serta Program-program BAZNAS Kota Bogor dan Rekeniong Bank
BAZNAS Kota Bogor.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang peran BAZNAS, mekanisme
pengelolaan zakat, Infaq dan Shadaqah pada program Bogor cerdas, dan
pendayagunaan BAZNAS kota Bogor dalam meningkatkan kemampuan
mustahik pada program Bogor cerdas.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta beberapa saran yang akan ditunjukan kepada para pihak
terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
16
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. KONSEP ZAKAT
1. Pengertian Zakat
Zakat berasal dari kata zaka mempunyai beberapa arti, yaitu
“berkembang, tumbuh dan bertambah”.1 Sedangkan secara istilah,
meskipun para ulama mengemukakan dengan redaksi yang agak berbeda
antara satu dengan lainnya, akan tetapi pada prinsipnya sama, yaitu bahwa
zakat adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu yang Allah
SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada yang
berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.2
Hubungan antara pengertian zakat menurut bahasa dan istilah
sangat nyata dan erat sekali, yaitu bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya
akan menjadi berkah, tumbuh, bertambah, suci dan beres (baik). Hal ini
dinyatakan dalam QS. At-Taubah (9):103 dan QS. Ar-Rumm (30): 39,
1 Ahmad Warso Munawar, Al Munawir Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka
Progresif,1997), h.557 2 Didin Hafidhudin, Zakat Dalam perekonomian modern (Jakarta: Gema Insani, 2002),
h.7
17
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”.(QS.At-
Taubah: 103)
Artinya : ”Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia
bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan
untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) itulah
orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)‟‟. (QS.Ar-Rumm:39)
Dalam pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
tentang pengelolaan zakat, zakat didefinisikan sebagai harta yang wajib
dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
2. Dasar Hukum Zakat
Di dalam Al-Qur’an, Allah telah menyebutkan secara jelas
berbagai ayat tentang zakat dan shalat. Dari sini disimpulkan bahwa zakat
18
merupakan rukun Islam terpenting setelah shalat. Beberapa ayat Al-Qur’an
yang menjelaskan tetang zakat diantaraanya adalah QS. Al-Bayyinah ayat
5:
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang harus dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan demikian itulah agama yang lurus”. (Q.S. Al-
Bayyinah ayat 5)
Dari ayat yang menjelaskan tentang zakat tersebut, maka pada
akhirnya dapat ditarik beberapa kesimpulan, pertama, zakat adalah
predikat untuk jenis barang tertentu yang harus dikeluarkan oleh umat
Islam dan dibagi-bagikan kepada golongan yang berhak menerimanya
sesuai dengan ketentuannya yang ada dalam syariah Islam. Kedua, zakat
merupakan konsekuensi logis dari prinsip harta milik dalam ajaran Islam
yang fudamental, yakni berupa haqqullah atau harta milik Allah yang
dititipkan kepada manusia dalam rangka pemerataan kekayaan. Dan yang
ketiga, zakat merupakan ibadah yang tidak hanya berkaitan dengan
19
dimensi ketuhanan saja, tetapi juga merupakan bagian ibadah dari Islam
yang mencangkup dimensi sosial kemanusiaan.
Adapun landasan kewajiban zakat disebutkan dalam Al-Qur’an
maupun hadist. Dalam Al-Quran dijelaskan dalam Surat at-Taubah ayat
103 yang telah disebutkan di atas. Adapun dalam hadis diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
Dalam dalil Muttafaq’alaih, dan Lafadz ini dalam riwayat Bukhari,
mewajibkan mengeluarkan zakat yang artinya: ”Dari Ibnu „Abbas ra. :
Bahwasannya Nabi Saw. mengutus Mu‟az ke Yaman, dan Ibnu „Abbas
menyebutkan hadits itu, dan dalam hadits itu adalah tersebut sabda
Nabi SAW. : “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat atas mereka
dari harta-hartanya, diambil dari orang-orang kayanya dan diserahkan
kepada yang fakir-fakirnya”.
Menurut para ahli hukum Islam, kekayaan yang wajib dizakati
pada dasarnya memiliki dua persyaratan pokok . yaitu barang dapat
dimiliki dan juga dapat diambil manfaat.3
3. Tujuan dan Manfaat Zakat
Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, ialah
dimensi hablum minallah dan dimensi minannas. Ada beberapa tujuan
3 Nurul Huda dan M. Haykal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h.
293
20
yang ingin dicapai oleh Islam di balik kewajiban zakat adalah sebagai
berikut:4
a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan hidup serta penderitaan.
b. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para
mustahik (penerima zakat).
c. Membentangkan dan membantu tali persaudaraan sesama umat
Islam dan manusia pada umumnya.
d. Menghilangkan sifat kikir dan atau banyak pemilik harta kekayaan.
e. Membersihkan sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dari hati
orang-orang miskin.
f. Menjebatani jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin
dalam suatu masyarakat.
g. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseoang,
terutama pada mereka yang punya harta.
h. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan
menyerahkan hak orang lain yang ada padanya.
i. Sarana pemerataan pendapatan untuk mencapai keadilan sosial.
Dapat penulis simpulkan bahwa tujuan dan manfaat zakat yaitu
menjalin tali persaudaraan antara Muzakki (orang yang
mengeluarkan zakat ) dan Mustahik (orang yang berhak menerima
zakat).
4 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta : PT. Grasindo, 2007), h.
12-13.
21
4. Sasaran Penerimaan Zakat
Seperti yang kita ketahui, didalam Al-Qur’an zakat itu dijelaskan
secara ringkas, maka secara khusus pula Al-Qur’an memberikan perhatian
dengan menerangkan kepada siapa saja zakat itu harus diberikan, seperti
yang terdapat pada QS.Surat at-Taubah ayat 60:
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” (Q.S At-Taubah 60).
Ayat tersebut menerangkan bahwa orang yang berhak menerima
zakat (mustahiq) ada delapan asnaf (golongan), fakir, miskin, amil
(petugas zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), riqab (budak),
gharimin (orang yang berhutang ), fisabilillah (orang yang berjihad dijalan
22
Allah), dan ibnu sabil (yang dalam perjalanan). Adapun pengertian dari
masing-masing golongan tersebut, yaitu:
a. Fakir adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan dan keadaan
hidupnya di bawah standar minimal.5 Menurut pandangan mayoritas
jumhur ulama fiqih adalah orang yang tidak memiliki harta dan
penghasilan yang halal, atau yang mempunyai harta yang kurang dari
nisab zakat dan kondisinya lebih buruk dari pada orang miskin.6
b. Miskin adalah orang yang memiliki mata pencaharian tetap, tetapi
penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimal bagi diri dan
keluarganya.7 Sedangkan, menurut mazhab Syafi’I adalah orang yang
mempunyai harta atau mempunyai mata pencaharian tapi tidak
mencukupi kebutuhannya sehari-hari, baik ia minta-minta atau tidak
minta-minta.8
c. Amil zakat adalah orang-orang yang ditugaskan oleh pemerintah atau
imam untuk memungut zakat dari pewajib zakat, memelihara dan
kemudian mendistribusikannya kepada orang yang berhak
menerimanya. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
dalam bukunya panduan zakat, amil adalah para petugas zakat yang di
5 Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2008),
h.155 6 Hikmat Kurnia, Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultum Media, 2008),
h.140 7 Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,2008),
h.141 8 Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan Kitab Al-Umm, (Jakarta :
Pustaka Azzam, 2004), h.500
23
angkat oleh pengusaha atau lembaga yang berwenang untuk mengurus
zakat.9
d. Mualaf adalah orang yang hatinya perlu dilunakkan (dalam arti yang
positif) untuk memeluk Islam, atau untuk dikukuhkan karena ke
Islamannya yang lemah atau untuk mencegah tindakan buruknya
terhadap kaum muslimin atau karena ia membentengi kaum
muslimin.10
Muallaf muslim ada empat kelompok, antara lain:
1) Para orang terhormat kaum muslimin yang memiliki para
pengikut atau teman dari orang-orang kafir.
2) Orang-orang muslim yang ilmunya lemah, tetapi di hormati dan
ditaati oleh kaumnya.
3) Kelompok muslimin yang berada diperbatasan negeri musuh.
4) Kaum muslimin yang dibutuhkan bantuannya untuk mengambil
zakat dari orang-orang yang tidak mau membayarnya, kecuali
melalui kekuatan dan pengaruh kaum muslimin tersebut.
Sedangkan muallaf kafir ada dua kelompok, antara lain
sebagai berikut:
1) Orang yang diharapkan keimanannya dengan pemberian zakat
kepadanya.
2) Orang kafir yang dikhawatirkan melakukan tindakan buruk
terhadap Islam.
9 Badan Amil Zakat Nasional, panduan Zakat (Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional,
2008), h.19 10
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta, PT.Pena Pundi Aksara, 2009), h.677
24
e. Riqab adalah pembebasan budak dan usaha menghilangkan segala
bentuk perbudakan.11
Dalam kajian fiqih klasik yang dimaksud
dengan para budak, dalam hal ini jumhur ulama, adalah perjanjian
seseorang muslim (budak belian) untuk bekerja dan mengabdi kepada
majikannya, dimana pengabdian tersebut dapat dibebaskan bila si
budak belian memenuhi kewajiban pembayaran sejumlah uang,
namun si budak belian tersebut tidak memiliki kecukupan materi
untuk membayar tebusan atas dirinya tersebut. Oleh karena itu, sangat
dianjurkan untuk memberikan zakat kepada orang itu agar dapat
memerdekakan diri mereka sendiri.12
Sedangkan, Mazhab Syafi’I berpendapat ar-riqab adalah budak
yang ingin memerdekakan dirinya dengan cara membayar tebusan
kepada tuannya, yang berada di dekat tempat orang-orang yang
mengeluarkan zakat itu cukup untuk mereka, maka dalam hal ini
mereka mendapat bagian dari zakat tersebut supaya dapat digunakan
untuk memerdekakan dirinya. Tapi apabila petugas zakat langsung
memberikan harta zakat tersebut kepada orang yang akan
memerdekakan budak-budak, maka hal seperti ini di anggap lebih
baik.13
11
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Nomor 51 Tahun 2006, Pasal 1
Ayat 24 12
M. Arif Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat: Mengkomunikasikan Kesadaran
dan Membangun Jaringan (Jakarta: Kencana, 2006), h.200 13
Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris, Ringkasan Kitab Al-Umm, h.501
25
f. Gharim adalah orang yang mempunyai hutang dan sulit untuk
membayarnya.14
Orang yang berhak menerima bagian zakat golongan
ini adalah orang yang berhutang untuk kepentingan pribadi yang tidak
bisa dihindarkan dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1) Utang timbul karena kemaksiatan
2) Utang itu melilit pelakunya.
3) Sudah tidak sanggup lagi melunasi utangnya.
4) Utang itu sudah jatoh tempo, atau sudah harus dilunasi ketika
zakat itu diberikan kepada orang yang berhutang.
g. Sabil artinya ialah jalan.15
Sabilillah adalah usaha dan kegiatan
perorangan atau badan yang bertujuan untuk menegakan kepentingan
agama atau kemaslahatan umat.16
Jadi yang dimaksud dengan
fisabilillah adalah orang yang berjuang dijalan Allah, dalam
pengertian luas sesuai yang ditetapkan oleh para ulama fiqih.
h. Ibnu Sabil menurut jumhur ulama adalah kiasan untuk musafir, yaitu
orang yang melintas dari satu daerah ke daerah yang lain.17
Sedangkan
menurut golongan Syafi’Iyah, ibnu sabil ada dua macam. Pertama,
orang yang melakukan perjalanan di negerinya sendiri. Kedua, orang
yang melakukan perjalanan di negeri orang lain. Kedua golongan ini
berhak menerima zakat, meskipun ada orang yang siap
14
Al-Furqon Hasbi, 125 Masalah Zakat, h.179 15
Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: Pustaka Riski
Putra, 1999), h.185 16
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 51 Tahun 2006,
Pasal 1 Ayat 24. 17
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h.549
26
mengutanginya untuk mencukupi kebutuhannya dan di negerinya ada
dana yang cukup untuk membayar utang tersebuit. Sedangkan
menurut Malik dan Ahmad, ibnu sabil yang berhak menerima zakat
adalah yang melakukan perjalanan sampai melewati batas negrinya.
Jika ada orang yang siap mengutanginya dan di kampung halamannya
ada harta yang cukup untuk membayar utang tersebut, maka ia tidak
berhak menerima zakat.18
Dengan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa
pendayagunaan dana zakat sebenarnya telah tertera di dalam Al-Quran
sesuai dengan 8 asnaf, yaitu faqir, miskin, „amil, mu‟allaf, riqab,
gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
5. Hikmah Zakat
a. Menolong orang yang lemah dan susah agar dia dapat menunaikan
kewajiban kepada Allah dan terhadap mahluk Allah (masyarakat).
b. Membersihkan diri dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta
mendidik diri agar bersifat mulia dan pemurah dengan membiasakan
membayarkan amanat kepada orang yang berhak dan berkepentingan.
c. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu
instrument pemerataan pendapatan. Dengan zakat yang di kelola
dengan baik. Dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi
sekaligus pemerataan pendapatan, economic with equity.19
18
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: PT.Pena Pundi Aksara, 2009), h.686 19
Ahmad Muflih Saepudin dan Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h.14
27
d. Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang
diberikan kepadanya.
e. Guna menjaga kejahatan-kejahatan yang akan timbul dari si miskin dan
yang susah.
f. Guna mendekatkan hubungan kasih sayang dan cinta mencintai antara
si miskin dengan si kaya. Rapatnya hubungan tersebut akan
membuahkan beberapa kebaikan dan kemajuan, serta berfaedah bagi
kedua golongan dan masyarakat umum.
g. Kebiasaan memberikan zakat dapat menghantarkan menjadi seorang
mukmin yang jauh dari sifat keborosan dan ketamakan.20
Dengan memahami hikmahnya, pihak muzakki akan merasakan
suatu keharusan dan kenikmatan tersendiri dalam menunaikan tersendiri
dalam menunaikan kewajiban mengeluarkan harta benda yang sangat
dicintainya. Secara tidak langsung seseorang yang telah mengeluarkan
zakatnya, ia telah melakukan tindakan prefentif bagi terjadinya berbagai
kerawanan sosial yang umumnya dilatarbelakangi oleh kemiskinan dan
ketidakadilan. Hasbi As-Shiddiqy, membagi rahasia dan hikamah zakat
atas empat sisi, yaitu hikamah pihak wajib zakat (muzakki), pihak
penerima zakat (mustahik), gabungan antara keduanya, dan hikmah
rahasia yang khusus dari Allah.21
Hikmah menurut penulis yaitu zakat sesungguhnya bukanlah
sekedar memenuhi kebutuhan para mustahik, terutama fakir miskin,
20
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung: PT Sinar Baru, 1986), h.217 21
Abdurachman Qadir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial, h.80
28
yang bersifat konsumtif dalam waktu sesaat, akan tetapi memberikan
kecukupan dan kesejahteraan kepada mereka, dengan cara
menghilangkan atau memperkecil beban mereka.
B. Pendayagunaan
1. Pengertian
Pengelolaan dan pendayagunaan zakat berpijak kepada landasan
filosofis penyaluran zakat sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an
surat at-Taubah ayat 60:
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu‟allaf yang
dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
29
Pendayagunaan adalah bagaimana cara atau usaha dalam
mendatangkan hasil atau manfaat yang lebih besar serta lebih baik.
Pendayagunaan zakat dapat diartikan sebagai upaya pemberdayaan
mustahik sebagai sasaran dengan memproduktifkan dana zakat Al-
Qur’an secara jelas menyebutkan bahwa sasaran zakat ada delapan
asnaf.22
Berdasarkan pada filosofis zakat yang bertujuan untuk
membantu orang-orang lemah agar mereka memiliki kekuatan untuk
menunaikan perintah Allah Swt memegang teguh tauhid serta
beribadah, maka pengelolaan dan pendayagunaan zakat berpijak pada
prinsip penguatan orang-orang lemah yang membutuhkan bantuan
terutama kelompok fakir miskin (dhuafa).
Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa pendayagunaan
adalah berusaha melakukan tugas dengan baik agar mendatangkan
hasil atau manfaat.
2. Konsep Dasar Pendayagunaan
Secara konsep bahwa dalam pendayagunaan hendaklah
memperhatikan akan efesiensi dan efektivitas akan pendayagunaan
tersebut. Sepeti yang dikutip dari Sukarno K. dalam bukunya Dasar-
Dasar Manajemen, dalam kesimpulannya bahwa dalam
pendayagunaan hendaklah memiliki konsep sebagai berikut:
22
Efry Samsul Bahri”Inovasi Pendayagunaan Zakat”, artikel diakses pada 12 Oktober
2015 pada pukul 20.00 WIB dari http://www.republika.co.id
30
a. Tepat
Maksudnya adalah kena sasaran dan apa yang dikehendaki atau
yang menjadi tujuannya tercapai.
b. Cepat
Maksudnya adalah dalam pendayagunaan tidak menghabiskan
waktu yang tidak perlu, selesai tepat pada waktunya atau sebelum
waktu yang ditetapkan.
c. Hemat
Yang dimaksud dengan hemat maksudnya dalam
pendayagunaannya menggunakan biaya yang sekecil-kecilnya,
tanpa terjadi pemborosan dalam bidang apapun.
d. Selamat
Yang dimaksud selamat maksudnya dalam pendayagunaan
segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa mengalami
hambatan-hambatan, kelambatan-kelambatan, ataupun kemacetan-
kemacetan.
3. Tahap-tahap Pendayagunaan Zakat
Pendayagunaan zakat dapat dilakukan dengan beberapa tahap,
yaitu:23
23
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Peradaban Zakat (Jakarta:
Manajemen Zakat, 2007), h.69
31
a. Penyaluran Murni
Pada tahap penyaluran murni, umumnya setiap dana yang ada
digunakan untuk kegiatan penyaluran hibah konsumtif, santunan
atau kegiatan kreatif langsung. Biasanya pada saat dibagikan dana
langsung habis, sesuai dengan penyampaian bantuan yang
dilakukan. Pada tahap penyaluran murni orientasi kegiatan adalah
sampainya dana kepada mustahik. Artinya pada tahap ini yang
dipentingkan adalah harus sampainya ZIS kepada orang-orang
yang bener-bener termasuk mustahik.
b. Semi pendayagunaan
Pada tahap ini, dana yang ada selain digunakan untuk hibah
konsumtif, santunan, dan kegiatan kreatif, juga digunakan untuk
kegiatan-kegiatan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Pada tahap ini, saat dibagikan dana juga langsung habis. Sedangkan
orientasi pada tahap semi pendayagunaan ini selain sampainya dana
ke mustahik juga adalah orientasi manfaat dana (program) bagi
mustahik.
c. Pendayagunaan
Pada tahap pendayagunaan, dana yang ada digunakan untuk
kegiatan hibah, baik untuk kegiatan karitas langsung maupun tidak
langsung, pengembangan SDM dan ekonomi produktif, maka pada
umumnya dana yang dibagikan tidak langsung habis, baik karena
32
terus berputer diantara para mustahik, maupun karena dana tersebut
mengalir mengikuti kegiatan ekonomi produktif. Sedangkan
orientasi dari tahap pendayagunaan adalah perubahan mustahik.
Oleh karena itu, pada konteks ini yang perlu diperhatikan adalah
sejauh mana perubahan mustahik setelah mendapatkan bantuan
atau mengikuti program dari Badan Amil Zakat.
4. Urgensi Pendayagunaan
Untuk dapat mengembangkan strategi pendayagunaan yang
unggul, yang pertama kali harus dipahami adalah makna hakiki atau
intisari dari pendayagunaan zakat. Inti pendayaguanaan zakat adalah
proses atau upaya mengubah mustahik menjadi muzakki. Adapun
pentingnya pemberdayaan adalah sebagai berikut:24
a. Menanamkan kesadaran akan harkat dan martabat pada mustahik
sebagai manusia. Jangan sampai posisi dan keberadaannya sebagai
mustahik membuatnya kehilangan martabat dan kehancuran derajat
sebagai mahluk yang mulia.
b. Mewujudkan kualitas perubahan dalam kehidupan menuju kondisi
yang lebih baik. Dengan pemberdayaan diharapkan terjadi sebuah
perubahan kondisi kehidupan mustahik menjadi lebih baik.
c. Menghindari eksploitasi dan dominasi pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Sangat sering terjadi, kelemahan yang dialami
24
Didin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membagun Peradaban Zakat, h.71
33
mustahik dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab untuk melakukan berbagai tindakan atau aktifitas yang
menyimpang, baik menurut agama maupun Negara. Pada konteks
ini, sering kali mustahik hanya dijadikan korban untuk memuaskan
kepentingan seseorang atau segelintir orang.
d. Menanamkan nilai, cita-cita, dan prilaku kehidupan yang Islami.
Pemberdayaan adalah wahana untuk mentrasfer nilai-nilai
kebajikan kepada para mustahik. Proses pemberdayaan, bisa
dijadikan sebagai washilah untuk mewujudkan masyarakat Islami.
5. Pola Pendayagunaan
Untuk mencapai hasil yang maksimal, efektif dan efesien serta
terciptanya sarana dan tujuan zakat, maka pendayagunaan lebih baik
diarahkan kearah yang produktif. Pemangfaatan dan pendayagunaan
alokasi dana zakat dapat digolongkan kedalam empat katagori, sebagai
berikut:
a. Bersifat Konsumtif tradisional
Yaitu zakat dibagikan kepada mustahiq untuk dimanfaatkan
secara langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir
miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat maal
yang dibagikan kepada para korban bencana alam.
34
b. Penyaluran bersifat konsumtif kreatifyaitu zakat yang diwujudkan
dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam
bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa.
c. Penyaluran dalam bentuk produktif tradisional
yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barng produksi seperti
kambing, sapi alat cukur, dan sebagainya. Pemberian dalam bentuk
alat produksi tersebut diharapkan dapat menciptakan suatu usaha
yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.
d. Penyaluran dalam bentuk produktif kreatif
yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk permodalan baik
untuk membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang
pengusaha kecil.25
Dalam pedoman zakat yang ditertibkan oleh Departemen
Agama, dijelaskan bahwa zakat dapat saja digunakan untuk:
1) Orentasi pembangunan; dalam hal ini erat kaitannya dengan
pemberdayaan kaum fakir-miskin.
2) Mustahiq yang delapan, sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. At-
Taubah, ayat 60.
3) Proyek rintisan, yaitu proyek-proyek yang dirintis untuk
memberdayakan zakat dengan maksimal. Diantara proyek rintisan
tersebut meliputi bidang-bidang berikut:
25
M.Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam : Zakat dan Wakaf, (Jakarta: Universitas Islam
Press, 1998), cet Ke-1, h.61-63
35
a. Bidang Ibadah
1) Membantu membangun atau merehabilitasi masjid, langgar
dan mushalla.
2) Menggairkan dan membantu perlengkapan kegiatan ibadah
wajib lainnya.
b. Bidang Pendidikan dan Budaya
1) Mendirikan dan atau membantu pembangunan/rehabilitasi
madrasah dan pondok pesantren terpadu.
2) Pembangunan prasarana dan sarana keterampilan.
3) Meningkatkan dakwah.
4) Penelitaian Islam.
5) Publikasi mengenai Islam baik yang bersifat akademis
maupun yang bersifat ilmiyah popular.
6) Mendirikan perpustakaan Islam dan membantu
perpustakaan Islam yang ada.
c. Bidang kesehatan
1) Mendirikan rumah sakit Islam.
2) Mendirikan pukesmas.
3) Mendirikan rumah-rumah bersalin.
d. Bidang Pelayanan Sosial
1) Mendirikan rumah-rumah yatim piatu.
2) Mendirikan rumah orang tua jompo.
3) Mendirikan rumah penderita cacat.
36
4) Membantu rumah-rumah yatim piatu, orang tua jompo dan
penderita cacat.
e. Bidang Ekonomi
1) Menyediakan lapangan kerja bagi fakir miskin sesuai
keahlian dan kemampuannya.
2) Memberikan pendidikan dan latihan keterlampilan kepada
remaja drop out.
3) Memberikan modal kerja dan sarana bekerja bagi fakir
miskin dan remaja drop out.
4) Mengembangkan usaha pertanian, perkebunan, perikanan
dan kerajinan bagi petani, nelayan dan pengrajin miskin.
5) Membantu persiapan dan pelaksanaan transmigrasi.
6) Mendirikan pusat studi Islam (pustudis).
7) Mendirikan musium peninggalan budaya Islam.
8) Memberikan dana bantuan kepada lembaga-lembaga
keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah,
kesehatan, pelayanan sosia, tempat ibadah dan lain-lain.
9) Usaha-usaha lain untuk mewujudkan kesejahteraan lahir-
batin umat Islam. Kegiatan-kegiatan tersebut diatas
dilaksanakan sesuai dengan urutan prioritas (yang
37
diutamakan) dan alternative (pilihan) yang paling
memungkinkan bagi penggunaan dana zakat.26
Dengan adanya pola pendayagunaan tersebut penulis
menyimpulkan bahwa dana ZIS tersebut dapat dioptimalkan dengan
baik dan dapat dilakukan lebih produktif lagi sesuai dengan program-
program pendayagunaan yang ada.
6. Inti Pendayagunaan
Untuk dapat mengembangkan strategi pendayagunaan yang
unggul, yang pertama kali harus dipahami adalah makna hakiki atau
intisari dari pendayagunaan zakat. Inti pendayagunaan zakat adalah
proses atau upaya untuk mengubah mustahiq menjadi muzakki. Proses
ini kita sebut sebagai proses pemberdayaan.27
Adapun pentingnya pemberdayaan adalah:
a. Menanamkan kesadaran akan harkat dan martabat pada mustahiq
sebagai manusia. Jangan sampai posisi dan keberadaannya sebagai
mustahiq membuatnya kehilangan martabat sebagai makhluk yang
mulia.
b. Mewujudkan kualitas perubahan dalam kehidupan kondisi yang
lebih baik. Dengan pemberdayaan diharapkan terjadi sebuah
perubahan kondisi kehidupan mustahiq menjadi lebih baik.
26
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji, Pedoman Pembinaan Sosial Keagamaan, (Jakarta: Kementerian Agama RI
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan penyelenggaraan Haji, 2005), h.63 27
Dindin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Pradaban Zakat (Ciputat: Divisi
Publikasi Institut Manajemen Zakat, 2007), h. 71-72
38
c. Menghindari eksploitasi dan dominasi pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Sangat sering terjadi, kelemahan yang dialami
mustahiq dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung
jawab.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA BOGOR
A. Sejarah Berdirinya Badan Amil Zakat Kota Bogor
Badan Amil Zakat selanjutnya disebut BAZ Kota Bogor telah
dididrikan pada tahun 1981 oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor yang
berkedudukan di bawah Sekretaris Daerah Kota Bogor dan diketuai langsung
oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor. Pengurus BAZ Kota Bogor adalah
pegawai pemerintah Daerah Kota Bogor.
Pada awalnya lembaga ini bernama Badan Amil Zakat, infaq dan
shodaqoh disingkat BAZIS Kota Bogor. Kebijakan serta pokok program
penyaluran dana zakat, infaq dan shodaqoh lebih difokuskan kepada fakir
miskin dan sabilillah, dengan objek zakat yang paling utama adalah zakat
fitrah yang biasa dikeluarkan umat Islam pada bulan Ramadhan saja.
Kebijakan program kerja Badan Amil Zakat berdasarkan pada
Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Departemen Agama No 29
Tahun 1991 tentang Pembinaan Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh.
Namun sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat, nama BAZIS Kota Bogor di ubah menjadi BAZ Kota
Bogor, sebagai lembaga yang berkedudukan semi independen yang tidak
diketahui langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor melainkan pengurus
BAZ dianjurkan oleh kepala kantor Departemen Agama Kota Bogor kepada
40
Walikota Bogor kemudian diterbitkan surat keputusan Wali Kota Bogor
degan masa bakti selama 3 tahun.
BAZ Kota Bogor merupakan badan hukum yang operasionalnya
diatur oleh undang-undang yang mencangkup kegiatan perencanaan,
perorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan tugas pokok
mengumpulkan dan mendayagunakan serta mendistribusikan dana zakat,
infaq dan shodaqoh umat Islam di Kota Bogor. Sebagai lembaga publik yang
tidak berorientasi pada keuntungan (non profit organization) BAZ Kota
Bogor menjalankan dua peranan penting yaitu sebagai lembaga pengelola
dana zakat, infaq dan shodaqoh dari umat Islam yang ada di Kota Bogor dan
sekaligus sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki
fungsi memberdayakan dan menyejahterakan umat.
Seiring perubahan waktu dan berkembangan zaman, BAZ Kota Bogor
terus berupaya membenahi diri dengan memperbaharui setiap program yang
ada, hingga pada akhirnya nanti BAZ Kota Bogor menjadi lembaga pengelola
zakat, infaq dan shodaqoh pilihan masyarakat, yang di percaya umat dalam
menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqoh dari umat Islam yang ada di
kota Bogor.1 Dengan itu pemerintah kota Bogor membentuk suatu Badan
Amil Zakat yang didirikan pada tahun 2002 yang berkedudukan di Masjid
Raya. Dalam konteks itulah BAZ kota Bogor mendedikasikan dirinya,
1 BAZ Kota Bogor, diakses pada Hari Jumat, 14 Agustus 2015
http://Bazkotabogor.or.id/index.php/baz/profil/15951139-struktur-baz.
41
berkhidmat untuk menumbuhkan kekuatan dan keberdayaan umat Islam di
kota Bogor melalui ZISWAF.2
Dalam perkembangan zakat BAZ kota Bogor memproyeksikan tahun
2020 Bogor sebagai kota zakat. Hal ini mulai dirasakan dengan peningkatan
jumlah zakat dari tahun ke tahun. Dalam konteks Indonesia, munculnya
Badan Amil Zakat (BAZ) yang di inisiasi pemerintah untuk menggerakan
budaya zakat dan infaq telah terbukti mampu menyelesaikan beberapa
persoalan umat Islam di tanah air. Bahkan mampu berkontribusi dalam
membantu umat Islam di negara lain yang tertimpa bencana maupun tragedi
kemanusiaan. Respon masyarakatpun sangat baik untuk perkembangan BAZ
Kota Bogor, karena banyak masyarakat dhuafa yang telah terbantu dengan
adanya program-program pada BAZ Kota Bogor seperti program pendidikan,
program ekonomi, program kesehatan, program kemanusiaan dan dakwah.
BAZ Kota Bogor mengajak berbagai pihak untuk bergandengan
tangan membantu banyak dhuafa di Kota Bogor. Ajakan ini di tebar melalui
media, perusahaan swasta, sampai kalangan perbankan. Semuanya
mengerucut pada satu semanggat berjamaah untuk umat. Bahkan BAZ Kota
Bogor memperbanyak pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) seperti
UPZ masjid dan UPZ pelajar. Ajakan kerjasama ini mendapat respon baik
dari PT. Pos Indonesia Cabang Kota Bogor. BAZ Kota Bogor memiliki akses
untuk memperluas infaq dan shadaqoh.
2 Hasil wawancara dengan Bapak Jejen Hermawan Sebagai Sekertaris BAZ Kota Bogor,
pada hari Senin, 21 Juni 2015
42
Dua kerjasama ini berlanjut dengan pihak dewan pimpinan Wilayah
Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) JABODETABEK.
Kesepakatan untuk kerja sama itu dituangkan pada nota kesepahaman antara
DPW ASBISINDO JABODETABEK dengan BAZ Kota Bogor
penandatanganannya dilakukan Cahyo Kartiko selaku Ketua Umum DPW
ASBISINDO JABODETABEK dan Endang Oman selaku Ketua BAZ Kota
Bogor. Dengan itu perlu adanya lembaga yang dapat mengelola dana zakat,
infak dan shadaqah secara professional, agar dana ZISWAF tersebut dapat
memberdayakan para mustahik. Dengan adanya pengelolaan zakat yang
profesional, maka akan mewujudkan keinginan mustahik yang mempunyai
minat berwirausaha untuk lebih mendorong tumbuhnya perekonomian dalam
mengentaskan kemiskinan pada mustahik itu sendiri.
Dari uraian di atas, bahwa BAZ Kota Bogor selalu mengalami
peningkatan. BAZ Kota Bogor terdapat lima program pendayagunaan yaitu
program kesehatan, program ekonomi, program pendidikan, program
kemanusiaan dan program dakwah. Dengan adanya program-program
tersebut BAZ Kota Bogor dapat mendayagunakan dana ZIS dengan lebih
produktif sehingga dapat membantu masyarakat dhuafa.
B. Visi dan Misi BAZNAS Kota Bogor
1. Visi
“ Lembaga Amanah yang Memakmurkan dan Mensejahterakan Umat
43
2. Misi
a. Membangkitkan kesadaran berzakat, berinfaq dan bershodakoh.
b. Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq
dan shodaqoh.
c. Mendorong perputaran dana uamat menuju kehidupan ekonomi
yang berkeadilan.
d. Meningkatkan martabat kaum mustahiq menuju kemakmuran dan
kesejahteraan.
3. Strategi
a. Meningkatkan aktifitas dakwah yang membangkitkan kesadaran
berzakat, berinfaq, bershadaqoh dan berwakaf.
b. Menggalang dukungan pemerintah, kalangan dunia usaha dan
kaum professional untuk mengoptimalkan penarikan zakat, infaq
dan shadaqoh.
c. Mendata potensi muzakki dan membina para muzakki berbagai
forum.
d. Menciptakan hubungan kemitraan dengan berbagai lembaga sosial
Islam dalam mengoptimalkan.
e. Mengsosialisasikan setiap langkah BAZ dengan memanfaatkan
berbagai media publikasi.
f. Membentuk jaringan relawan penggerak kesadaran berzakat,
berinfaq dan bershadaqoh dan kalangan generasi muda Islam.
g. Meningkatkan kapabilitas amilin melalui pendidikan dan pelatihan.
44
C. Struktur Organisasi BAZNAS Kota Bogor
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun.3 Dikatakan
organisasi jika ada aktivitas atau kegiatan yang dikerjakan secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dan bukan satu orang. Karena jika kegiatan itu dilakukan oleh satu orang bukan
dikatakan organisasi. Ada pun yang disebut struktur organisasi adalah suatu
susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu
organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.4
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas
dan fungsi dibatasi. Untuk itu dalam menjalankan visi, misi dan tujuan-tujuan
BAZ Kota Bogor membuat struktur organisasi sebagai berikut:
1. Dewan Pertimbangan
Ketua : Drs. H. A. Chatib Malik
Wakil Ketua : H. Dede Supriatna, S.Ag, M.Pd.I
Sekretaris : H. Jejen Hermawan, S.Ag
Wakil Sekretaris : Husen Assoleh, S.Ag
3Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta:PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008). Cet ke 4, h. 1342 4Mesiono, Manajemen dan Organisasi (Bandung: Cita Pustaka Media Perintis, 2010), h.
39
45
Bendahara : Nuryatmi
Wakil Bendahara : Sahidul Burhan, SE
2. Bidang Pengumpulan
Ketua : Drs. Kundun Du’ali, MBA
Seketaris : Husnan, SP
Anggota : 1). Bambang Juanda
2). Ahmad Khairul Umam, SH, MA.HK
3). Syarif Hidayatullah, S. Ag
3. Bidang Pendayagunaan dan Pendistribusian
Ketua : Iwan Diantara
Seketaris : Ruli Indrawan, ST
Anggota : 1). Oon Tabroni
2). Badri, SPd.I
3). Erwin Maulana
4). Ahmad Rifai, S.HI
4. Bidang Pengembangan
Ketua : Hasbullah, SE,MA.Ek
Sekretaris : Deni Lubis, MA
46
Anggota : 1). Nurdiyat Ilhamsyah, S.Pd.I
2). H.Khairun Naim, Lc, M.EI
3). Titono Wahyudi, S.Pd.I
D. Program-program BAZNAS Kota Bogor
1. Program Kesehatan
Melalui Klinik Dhuafa Ibnu Sina BAZNAS Kota Bogor
berupaya memberikan akses seluas-luasnya bagi para dhuafa Kota
Bogor untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar. Bahkan Poliklinik
Ibnu Sina Tirta Pakuan yang berlokasi di samping PDAM Tirta Pakuan
Bogor, telah menyediakan jasa layanan dokter gigi. Selain itu, KDIS di
Masjid Agung telah menjadi pilihan utama banyak dhuafa untuk
mendapatkan layanan kesehatan dasar.
Pelayanan KDIS ini diperkuat dengan layanan KDIS keliling
yang merupakan cikal bakal dari seluruh layanan KDIS. KDIS keliling
hamper setiap minggu masuk ke wilayah-wilayah yang di kota Bogor
jauh dari layanan kesehatan. Semua layanan kesehatan di KDIS
diberikan secara gratis bagi siapapun yang memenuhi persyaratan
sebagai dhuafa.
Untuk penanganan kasus pasien gawat darurat, program
kesehatan memiliki Health Emergency Case. Ada ratusan kasus pasien
gawat darurat dhuafa yang berhasil di urai melalui aktivitas HEC.
47
Beberapa kasus gawat darurat berhasil diselesaikan melalui kerja sama
dengan beberapa rumah sakit di kota Bogor.
Selain aktifvitas di atas, program kesehatan juga memiliki
aktifvitas Medical Plus. Aktifvitas ini memiliki fokus pada upaya
memberikan kemudahan bagi dhuafa untuk mendapatkan obat yang
merupakan barang mahal bagi dhuafa.
2. Program Pendidikan
Layanan pendidikan adalah salah satu langkah yang diyakini
akan membuka kesempatan bagi dhuafa untuk keluar dari kemiskinan.
Rumusan ini pula yang mendorong BAZNAS kota Bogor melahirkan
program pendidikan. Salah satu aktivitas rutin yang dilakukan adalah
penyeleksian danpenyaluran beasiswa pendidikan. Beasiswa ini
diberikan untuk membantu para pelajar di tingkat SMP,
SMA/SMK/MA dari kalangan dhuafa untuk memastikan proses
pendidikan tetap berlanjut di tengah keterbatasan ekonomi.
Selain itu, ada pula aktifvitas beasantri yang secara khusus
memberikan beasiswa kepada para santri. Langkah ini menjadi bagian
tak terpisahkan untuk menyinambungkan langkah dakwah.
Aktivitas lainnya adalah pemberian santunan bagi guru ngaji
yang telah secara sukarela mendedikasikan hidupnya untuk
mengajarkan Al-Qur’an di berbagai TPA kota Bogor.
48
3. Program Syiar
Program ini telah banyak membantu pengembangan dakwah di
wilayah kota Bogor dan member kesempatan kepada ormas/ masyarakat
umumnya untuk saling bekerjasama dalam menyebarluaskan nilai-nilai
Islam.
4. Program Kemanusiaan
Program ini terdiri dari tiga aktivitas utama yaitu aksi peduli
bencana, paket senyum, dan bedah rumah. Aksi peduli bencana adalah
aktivitas yang disiapkan untuk menangani berbagi bencana alam yang
mungkin terjadi di kota Bogor. Termasuk untuk membiayai proses
tanggap darurat karena terjadinya bencana alam.
Paket senyum adalah aktivitas untuk menjamin kebutuhan pokok
dhuafa yang masuk asnaf fakir. Setiap bulan, paket ini akan disalurkan
secara rutin kepada mereka yang berhak menerimanya. Paket sembako
terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, teh celub, sarden, dan
segala macam bahan untuk memenuhi kebutuhan hidup satu bulan.
Dari data statistik para penerima, hanya ada dua penerima
bantuan paket senyum yang usianya berkisar antara 40 sampai 50 tahun.
Sebagian besar lainnya adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Bahkan ada penerima bantuan adalah mereka yang usianya di atas 100
tahun.
49
Sedangkan bedah rumah adalah aktivitas untuk melakukan
renovasi rumah dhuafa. Selain ketika terjadi bencana, program ini
dirancang secara rutin untuk membantu renovasi rumah warga dhuafa.
5. Program Ekonomi
Pemberdayaan ekonomi adalah bagian tak terpisahkan dan
penting untuk mengangkat lebih banyak dhuafa dari kemiskinan. Untuk
itulsh, BAZNAS kota Bogor merancang pemberian modal bergulir
kepada para dhuafa kota Bogor. Pemberian modal bergulir ini menganut
prinsip Qardhul Hasan(pinjam tanpa bunga-red) dan diberikan kepada
para dhuafa kota Bogor yang menjadi bagian program ekonomi
BAZNAS kota Bogor.
E. Rekening Bank BAZNAS Kota Bogor
1. Rekening Zakat
Bank BNI No. Rek. 0003902085
BCA No.Rek 0953047745
Bank BNI Syariah No.Rek. 0092992213
Bank Syariah Mandiri No.Rek. 0160042156
Bank MEGA Syariah No.Rek. 1000015708
Bank JABAR BANTEN Syariah No. Rek 0000362778999
50
2. Rekening infaq
Bank BNI No. Rek. 0003902096
BCA No.Rek. 0953047753
Bank Mandiri No.Rek. 1330000200915
Bank BNI Syariah No.Rek. 0092992950
Bank Syariah Mandiri No.Rek. 0160042160
Bank MEGA Syariah No.Rek. 1000015690
Bank JABAR BANTEN Syariah No.Rek. 0000362761999
3. Rekening Kemanusiaan
BCA No.Rek. 0953047761
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Mekanisme Pengelolaan Dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada Program
Bogor Cerdas
Sebelum menguraikan mengenai mekanisme pengelolaan dana zakat infaq,
shodaqoh dikaitkan dengan program Bogor cerdas, terlebih dahulu dibahas
mengenai program Bogor cerdas. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan
gambaran secara jelas mengenai program Bogor cerdas sebagai salah satu objek
sasaran penyaluran dan zakat, infaq dan shodaqoh.
1. Program Bogor Cerdas
Program Bogor cerdas adalah sebuah program layanan terhadap
masyarakat yang diselengarakan oleh BAZNAS Kota Bogor dalam upaya
meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat dalam bidang pendidikan
secara menyeluruh untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas.1 Masyarakat
yang cerdas adalah masyarakat yang mampu berkerja keras dan cerdas sehingga
dapat menjawab permasalahan-permasalahan suatu dinamika yang berkembang,
sehingga masyarakat memiliki kemampuan dan daya saing.
Untuk mewujudkan Bogor cerdas, BAZNAS kota Bogor telah
melaksanakan program pendidikan dengan biaya sekolah gratis dari jenjang
pendidikan menengah pertama di sekolah-sekolah negeri sampai dengan
perguruan tinggi. Bentuk pelaksanaan program Bogor cerdas yang terkait dengan
pendidikan formal dan non formal dibagi menjadi tiga katagori,yaitu:
1Hasil wawancara dengan Bapak Badri Sebagai Pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor,
pada hari kamis 10 Desember 2015, 09.00 WIB.
52
a. Beasiswa Reguler
Beasiswa reguler bantuan yang diberikan secara rutin kepada pelajar yang
berprestasi mulai dari pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah atas, dan mahasiswa.
b. Beasiswa kasuistik
Beasiswa kasuistik ini merupakan bantuan yang diberikan terhadap pelajar
atau mahasiswa yang mempunyai permasalahan ekonomi yang sifatnya
mendesak dan mendadak, danbantuan yang diberikan tidak bersifat permanen
dan jumlah bantuannyapun bersifat setimulan.
c. Santunan untuk guru ngaji
Santunan untuk guru ngaji merupakan bantuan yang diberikan kepada para
guru ngaji yang dengan sukarela telah mengabdikan diri untuk mengajar
ngaji. Bantuan untuk guru ngaji merupakan penghargaan dan sekaligus
bantuan kesejahteraan bagi mereka.
2. Mekanisme Pengelolaan Dana ZIS
Mekanisme yang digunakan oleh BAZNAS Kota Bogor dalam
menyalurkan dana zakat, infaq dan shodaqoh yaitu:
Pertama, perencanaan yang matang pada sebuah program yang akan
dijalankan yaitu pada program Bogor cerdas sebelum disalurkan.
Kedua, dari segi prosedur atau administrasi. Hal awal sesuai prosedur
penyaluran yaitu meninjau penerima manfaat memiliki kriteria sebagai
seorang mustahik atau tidak. Hal ini guna memberikan pelayanan pendidikan
dengan sistem pendataan bagi dhuafa. Dengan harapan agar dana ZIS yang
53
disalurkan melalui BAZNAS Kota Bogor dapat disampaikan kepada orang
yang berhak menerimanya. Dalam hal keputusan program Bogor cerdas
BAZNAS Kota Bogor mempunyai prosedur sistem kepesertaan, yakni
administrasi yang lengkap seperti:
1) Mengajukan permohonan secara tertulis dari yang bersangkutan kepada
BAZNAS Kota Bogor yang diketahui oleh RT dan membawa surat
keterangan tidak mampu.2
2) Fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir khusus untuk beasiswa:
a) Ijazah SD/Madrasah Ibtidaiyah bagi pemohon siswa/i SMP/ Madrasah
Tsanawiah .
b) Ijazah SMP/Madrasah Tsanawiah bagi pemohon siswa/I
SMA/Madrasah Aliyah
c) Ijazah SMA/Madrasah Aliyah bagi pemohon Mahasiswa.
d) Fotokopi Raport/Daftar Nilai IP.
3) Surat Keterangan dari Kepala Sekolah khusus beasiswa menyatakan:
a) sebagai siswa SMP, SMA dan Mahasiswa.
b) Berkelakuan baik.
c) Belum pernah menerima beasiswa lain
4) Surat dari kelurahan yang menyatakan:
a) Berdomisili di Kota Bogor.
b) Keluarga tidak mampu.
c) Belum menikah.
2Hasil wawncara dengan H. Jejen Hermawan Sebagai Sekertais BAZNAS Kota Bogor,
pada hari senin 21 Juli 2015, 11.00 WIB.
54
5) Surat pernyataan tertulis dari Siswa/Mahasiswa yang bersangkutan di
atas materai Rp.6000 yang menyatakan kesanggupan dan bersedia untuk
mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh BAZNAS Kota Bogor.
6) Surat persetujuan dari OrangTua/Wali Siswa/Mahasiswa yang
bersangkutan untuk mendapatkan beasiswa dari BAZNAS Kota Bogor.
7) Pas foto berwarna ukuran 2x3 sebanyak 1 lembar.
8) Fotokopi Kartu Tanda Pendudukan (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Terlebih dari itu BAZNAS Kota Bogor pun tidak ingin mempersulit para
mustahik yang akan dibantu. Mereka melihat dari kebutuhan yang
sifatnya mendesak dan urgent (penting).
Hal ini tentunya merupakan angin segar untuk masyarakat kurang
mampu yang memutuhkan pendidikan ditengah fenomena banyak anak-anak
yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena biaya sekolah yang sangat mahal.
Ini akan meringankan masalah kaum dhuafa mengenai kesehatan yang layak
dan akses terhadap layanan pendidikan pada program Bogor cerdas.
Ketiga, dari segi pelaksanaan. Setelah Tim program Bogor cerdas
mengumpulkan data lengkap, lalu Tim pendidikan melakukan planning dan
menyesuaikan program apa yang akan di lakukan. Berkenaan dengan itu. Tim
pendidikan mempersiapkan Budget untuk pelaksanaan, menyiapkan timeline
lokasi serta KPI (Key Personal Indikator). Sebelum melaksanakan eksekusi
program, Tim program perlu berkoordinasi dengan pihak Internal BAZNAS
Kota Bogor mengenai pencairan dana.
55
BAZNAS Kota Bogor pun tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya
bantuan dari pihak setempat. Tim program berkoordinasi dengan pihak sekolah
dan masyarakat setempat. Kemudian tim program siap untuk menjalankan
program/aktivitas kerja dengan pelayanan kepada para mustahik dan
pendokumentasian program dengan tim media BAZNAS Kota Bogor yaitu
dengan foto dan mencatat setiap aktifitas kerja. Setelah program selesai, tim
program menyiapkan pelaporan program kepada internal BAZNAS kota Bogor
sendiri untuk dilaporkan kembali kepada donatur.
Keempat, dari segi pelayanan. Berbicara mengenai pelayanan pendidikan
BAZNAS kota Bogor bertujuan salah satunya memberikan layanan pendidikan
bagi masyarakat miskin yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena biaya
kurang. Namun kendalanya dalam kondisi financial seta kebutuhan yang besar
membutuhkan dana yang besar pula.
Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor mempunyai beberapa
perencanaan dan penentuan dalam pendistribusian zakat, yaitu:
1. Sebelum mendistribusikan zakat, seluruh pengurus BAZNAS Kota Bogor
melakukan musyawarah terlebih dahulu atau yang disebut juga dengan
MUSDA atau RAKERDA.3
2. Dana zakat didistribusikan langsung kepada 8 ashnaf kecuali riqab, baik itu
untuk yang bersifat konsumsi ataupun bersifat produktif (untuk menunjang
pendidkan)
3. Biasanya zakat didistribusikan 2 termin dalam setahun, yaitu:4
3Hasil wawncara dengan H. Jejen Hermawan Sebagai Sekertais BAZNAS Kota Bogor,
pada hari senin 21 Juli 2015, 11.00 WIB.
56
a. Pada bulan juni atau pertengahan tahun, BAZNAS memberikan bantuan
kepada mustahik sebesar 50%.
b. Termin kedua pada bulan akhir Desember, BAZNAS memberikan
bantuan kepda mustahik sebear 50%.
Perencanaan ini untuk memberikan tanggang waktu kepada BAZNAS
dalam mengumpulkan besaran potensi zakat dan juga untuk mencari
orang-orang yang berhak menerima zakat atau mustahik. Sehingga
BAZNAS dapat mengelola dana zakat dengan baik.
Dalam distribusi zakat, ada 8 (delapan) ashnafyang berhak menerima
zakat, akan tetapi pada tahap aplikasinya zakat disalurkan kepada 7 (tujuh)
ashnafkarena riqab tidak terdapat di Kota Bogor.
B. PendayagunaanBAZNAS Kota Bogor dalam Meningkatkan Kemampuan
Mustahik pada Program Bogor Cerdas
Pendayagunaan ZIS yang dilaksanakan oleh BAZNAS Kota Bogor dalam
menunjang program Bogor Cerdas, sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa dana zakat, infaq dan shodaqoh tidak hanya bersifat
konsumtif tetapi juga bersifat produktif. Demikian pula BAZNAS Kota Bogor
dalam mendayagunakan ZIS menggunakan skala prioritas dengan
memperhatikan azas manfaat dan berkesinabungan. Pendayagunaan ZIS Kota
Bogor sebagai berikut :
1. Penyaluran Dana ZIS BAZNAS Kota Bogor untuk Program Pendidikan
4Hasil wawncara dengan Bapak Badri Sebagai Pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor,
pada hari kamis 10 Desember 2015, 09.00 WIB.
57
Sebagai Badan Amil Zakat Nasional Kota Bogor telah melaksanakan model
atau pola pelayanan yang diberikan kepada kaum dhuafa secara gratis (cuma-
cuma). Adapun pola atau model layanan yang diberikan dalam menunjang
program Bogor cerdas yaitu:
a. Beasiswa regular tingkat SMP, SMA/SMK/MA
Program layanan beasiswa regular yang diselengarakan oleh
BAZNAS Kota Bogor dalam menangani masalah pendidikan berupa
beasiswa yang diberikan secara rutin setiap bulan kepada penerima. Pada
program ini yang menerima bantuan beasiswa adalah pelajar tingkat SD,
SMP, dan SMA, Santri dan mahasiswa. Para penerima manfaat program
ini diprioritaskan untuk masyarakat miskin dan dhuafa. untuk
memastikannya calon penerima manfaat yang bener-bener menerimanya
dilakukan verifikasi lapangan ke rumah dan ke sekolah tempat penerima
manfaat belajar.
Pemberian beasiswa regurer oleh BAZNAS Kota Bogor telah
memberi manfaat dan dampak yang besar terhadap masyarakat, terutama
mustahik, sehingga mereka bisa melanjutkan pendidikannya kejenjang
secara gratis.
Adapun besar bantuan beasiswa pada program reguler ini sebagai
berikut5:
1) Beasiswa pelajar tingkat SD, SMP dan SMA @ Rp. 250.000 / bulan
2) Beasarjana @ Rp. 500.000 / bulan
5Hasil wawncara dengan Bapak Badri Sebagai Pendayagunaan BAZNAS Kota Bogor,
pada hari kamis 10 Desember 2015, 09.00 WIB.
58
3) Beasantri @ Rp. 300.000 / bulan
b. Beasiswa Kasuistik
Program layanan ini untuk merespon permohonan masyarakat yang
meminta bantuan masyarakat yang datang ke BAZNAS kota Bogor
karena membutuhkan dana untuk menanggulangi biaya pendidikan yang
bersifat darutat dan segera di tanggulangi.
Program beasiswa kasuistik ini dilakukan karena masyarakat yang
datang dan meminta bantuan biaya pendidikan dari BAZNAS kota Bogor
cukup banyak. Namun semua permohonan akan dilakukan verifikasi
terlebih dahulu guna memastikan bantuan dapat tersalurkan dengan baik
dan sesuai dengan tepat sasaran kepada mustahiknya.
Pada program layanan bantuan kasuistik ini paling banyak
permintaan pada saat menjelang akhir semester. Permohonan bantuan
biasanya untuk menanggulangi masalah tunggakan biaya pendidikan
bulanan. Karena biasanya menjelang ujian semesteran pihak sekolah
sering melakukan ultimatum kepada siswa agar segala tunggakan harus
dilunasi sebelum ujian dilaksanakan. Oleh karena itu, BAZNAS Kota
Bogor dalam upaya mengatasi persoalan-persoalan kasuitik ini telah
membangun komunikasi secara aktif dan membuat kerjasama dengan
para pihak terkait dibidang pendidikan guna meminimalisir siswa yang
terpaksa tidak mengikuti ujian semesteran karena tidak mampu
membayar tunggakan biaya pendidikan.
59
c. Santunan untuk Guru ngaji
Pemberian santunan untuk guru ngaji merupakan upaya BAZNAS
kota Bogor dalam upaya memberikan penghargaan kepada para guru
ngaji yang telah mengajar anak-anak untuk menjadi anak-anak yang
cerdas, berakhlak mulia dan bertakwa kepada Allah Swt.
Tunjangan yang diberikan kepada guru ngajiku ini dianggarkan
setiap bulan Juni dan bulan Desember. Besar bantuan yang diberikan
perbulan adalah Rp. 100,000,00. Sehingga dalam setahun perguru ngaji
mendapat tunjangan sebesar Rp 1,200,000,00.
Pada tahun 2013 guru ngaji yang telah mendapat bantuan
sebanyak1 00 orang, dan pada tahun 2014 jumlah guru ngaji yang
mendapatkan tunjangan dari BAZNAS kota Bogor sebanyak 150 orang
guru ngaji. Hal ini dapat terwujud jika kesadaran masyarakat dalam
mengeluarkan zakat, infaq dan shadakah makin meningkat.6
Dana yang disalurkan oleh BAZNAS Kota Bogor untuk
pendidikan sudah cukup besar. Dari tahun ke tahun terus ada
peningkatan. Itu dapat terlihat pada tabel di bawah ini:
6 Hasil wawncara dengan Bapak Badri Sebagai Sekertais Pendayagunaan BAZNAS Kota
Bogor, pada hari Kamis 10 Desember 2015 pukul 9.00 WIB
60
Table 4.1
TAHUN JUMLAH
PENGHIMPUNAN
JUMLAH
PENYARURAN
PENDIDIKAN
2011 Rp.2.680.807.231 Rp.248.052.500
2012 Rp.2.810.870.774 Rp.306.226.878
2013 Rp.3.315.154.578 Rp.539.930.675
2014 Rp.3.274.544.055 Rp.624.432.000
Sumber: Laporan keuangan BAZNAS kota Bogor.
Dari data diatas tergambar bahwa mekanisme penyaluran ZIS mulai dari
perencanaan sampai pendistribusiannya telah dilakukan sesuai dengan prosedur.
Untuk jumlah penerimaan dana ZIS tersebut dari tahun ketahun cenderung
mengalami peningkatan, hanya pada tahun 2014 mengalami penurunan. Begitu
pula untuk pendistribusian dana ZIS setiap tahun terus meningkat seiring dengan
kenaikan penerimaan ZIS. Dari tahun 2011 sampai 2014 penyaluran dana ZIS
untuk program pendidikan meningkat. Pada tahun 2012 dan 2013 pendistribusian
dana ZIS untuk program pendidikan meningkat cukup signifikan.
2. Tingkat Keberhasilan Pendayagunaan Dana Zakat Melalui Program Bogor
Cerdas
Berdasarkan teori Sukarno K. dalam bukunyaDasar-Dasar Manajemen
yang telah dijelaskan pada pembahasan bab sebelumnya, peneliti mencoba
menganalisa hasil penelitian ini dengan menyesuaikan teori tersebut. Untuk
61
lebih mudah dalam menyajikan hasil penelitian ini, peneliti mencoba
menguraikan berdasarkan konsep dasar pendayagunaan dalam program ini:
Pertama, tepat pada sasarannya, yakni orang fakir dan miskin. Bukan
hanya itu, program ini lebih diprioritaskan kepada para mustahik yang
memiliki kemauan dalam melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan
kesiapan untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang ada dalam program ini,
sehingga program yang digulirkan tidak menjadi sia-sia. Dengan tahapan yang
telah dijabarkan diatas, bahwa salah satu dari tahapannya menyurvei dan
menguji kelayakan mustahik, dari sini lah akan tersimpulkan bahwa penerima
manfaat ini telah memenuhi kriteria mustahik. Pengelola BAZ melakukan
pengkajian kepada yang akan menjadi mustahik dengan melakukan survei
langsung kepada tempat tinggal mustahik dengan tidak menginformasikan
terlebih dahulu kepada mustahik guna menghindari dari yang tidak diinginkan.
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan koordinator dan pendamping
mustahik, lalu peneliti menelaah langsung kepada tempat tinggal mustahik
yang berada di daerah Kp.Gudang Rt 04 Rw 01Kel.Gudang Kec.Bogor Tengah
Kota Bogor pada hari senin, 14 Desember 2015. Ternyata benar bahwa Dendy
Hidayatullah penerima manfaat program bogor cerdas ini adalah mereka yang
termasuk katagori miskin dan tidak berkecukupan dan mereka memiliki
kemauan untuk melanjutkan sekolah yang sudah berjalan.
Kedua, cepat.Setelah peneliti telaah dari berbagai aspek, mulai dari
mekanisme dan kegiatan yang dilakukan dalam program ini, dan dari biaya
yang disalurkan oleh BAZNAS Kota Bogor, sangat cepat untuk melakukan
62
proses mendapatkan program bogor cerdas dan tidak mempersulit mustahik
dalam memenuhi syarat-syarat.Itupun bukan jumlah yang sedikit untuk
diberdayakan, karena tujuan dari pemberdayaan ini adalah bukan hanya
sekedar membantu melanjutkan pendidikan tetapi juga untuk meningkatkan
prestasi mustahik dan mewujudkan masyarakat yang cerdas..
Ketiga, hemat.Program ini digulirkan dengan biaya yang cukup hemat.
Secara sekilas mungkin dana yang sebesar Rp 250.000,. (duaratus limapuluh
ribu) untuk beasiswa reguler dan sebesar Rp 100.000., (seratus ribu) setiap
bulannya. Untuk setiap mustahiknya yang diberdayakan, akan tetapi jika
ditinjau dari kebutuhan dalam pelaksanaan program ini dan pada sekarang ini
kebutuhan sehari-hari terbilang mahal, maka dana tersebut diatas tidaklah besar
untuk memberdayakan mustahik. Karena masih banyak masyarakat yang
kurang mampu yang belum terdata dan terdaftar di BAZNAS Kota Bogor.
Keempat,selamat. Dalam setiap pelaksanan kegiatan/program tentulah
menemukan hambatan. Pada dasarnya BAZNAS Kota Bogor telah melakukan
beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan, namun dengan adanya
batasan waktu yang telah ditentukan , karena untuk merealisasikan program ini
tidak membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai tujuan-tujuan dari
program tersebut.
Selanjutnya dari mustahik Ibu Siti Hamidah yang belum meningkat.
Namun tidak semua mustahik seperti itu, di daerah Pancasan Atas RT04 RW07
Kel.PasirKec.Bogor Barat Kota Bogor,belum meningkat kebutuhan hidupnya
dan perekonomiannya.
63
3. Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS padaPeningkatan Pendidikan Masyarakat
Kota Bogor
Untuk mengukur peningkatan pendidikan mustahik, digunakan cara yang
sederhana yaitu dengan melihat data-data mustahik yang telah menerima
bantuan zakat dari BAZNAS Kota Bogor dan melihat prestasi dan kondisi
ekonomi para mustahik setelah itu dilakuakan analisa data sesuai dengan
kondisi mustahiq.
Tabel 4.2.
Data-Data Mustahik yang Diberi Bantuan Zakat oleh BAZNAS Kota Bogor
No
Nama
Prestasi Setelah Mendapat
Bantuan Zakat dari
BAZNAS Kota Bogor
Keterangan
Tetap Meningkat
1 Anggita Nopiana
2 Aditya Nugraha
3 M. Ahdan Alimudin
4 Sri Devi Novianti
5 Genia Putri Salshadila
6 M. Ariya Saputra
7 Kurnia Ningsih
8 M. Kemal Muttaqin
9 Dendy Hidayatullah
64
10 Syarif Hidayatullah
11 Dani Ibrohim
12 Fahri Witanto
13 Tri Esmiati
14 Riri Abdul Barry
15 Suhartani
Dari data tabel 4.2, dapat dilihat 10 dari 15 mustahik yang mendapatkan
bantuan zakat produktif dari BAZNAS Kota Bogor, prestasi pendidikan mereka
mengalami peningkatan. Seperti yang diungkapkan salah satu penerima manfaat
beasiswa regulerbeasantri yaitu Dendy Hidayatullah merasakan, “dengan adanya
program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa reguler bisa
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah”.7
Ada sekitar 33,3 % mustahik tersebut merasakan program pendidkan
BAZNAS Kota Bogor belum meningkat atau kurang efektif dikarenakan fasilitas
layanan pemberian beasiswa tersebut kurang memadai. Sebagian besar penerima
atau 66,6 % penerima dana zakat BAZNAS Kota Bogor mendapatkan manfaat
yang sangat besar, terutama dalam bidang pendidikan.
7 Hasil Wawancara dengan Dendy Hidayatullah sebagai Mustahik Pada Program Bogor
Cerdas BAZNAS Kota Bogor, pada hari Senin 14 Desember 2015
65
Tabel 4.3
Data Guru Ngaji yang Mendapatkan Santunan dari BAZNAS
Kota Bogor
No
Nama
Kondisi Ekonomi Setelah Mendapat
Bantuan Guru Ngajiku Dari BAZNAS KET.
Tetap Membaik Maju
1 Agus sukmana
2 Abdul Ghofur Azizie
3 Pupu Marpuah
4 Siti Hamidah
5 Hasan Basri
6 Siti Sofiah
7 Husnul Malik
8 Siti Badriyah
9 Tien Sholihat
10 Abdullah
11 Agus Idris
12 Yayah Rodiah
13 Bajuri
14 Dede Muhtar
66
15 Umi Rokhayati
Dari data tabel di atas, hampir semua kondisi ekonomi mustahik setelah
mendapat bantuan guru ngajiku dari BAZNAS Kota Bogor membaik bahkan ada
4 mustahik yang mengalami kemajuan dan hanya 1 orang saja yang kondisi
ekonominya tetap. Sedangkan 10 mustahik lainnya, membaik dari segi ekonomi
setelah mendapatkan bantuan guru ngajiku dari BAZNAS Kota Bogor.Selain itu,
peran dari program Bogor cerdas BAZNAS Kota Bogor dirasakan oleh
Bpk.Hasnul Malik, ”Alhamdulillah saya bisa mendapatkan manfaat dari program
guru ngajiku dan sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari serta program
ini sangat bagus karena biasa menghargai peran guru ngaji yang sudah
memberikan ilmunya kepada generasi masa depan.8Dana bantuan dari zakat
BAZNAS Kota Bogor setidaknya meringankan beban para guru ngaji dalam hal
finansial. Mereka dapat fokus menjalankan aktivitas mengajar dan tidak
tersibukan mencari penghasilan tambahan.Jadi, pendayagunaan zakat yang
diberikan oleh BAZNAS Kota Bogor kepada 15 mustahik bisa dikatakan
meningkatkan kemampuan mustahik.
Tidak hanya pada bantuanpendidikan tersebut, akan tetapi untuk
pelayanan pun sangat baik.Dimulai dari mudahnya mendapatkan program Bogor
cerdas yang meliputi beasiswa reguler,beasiswa kasuistik, dan layanan guru
ngajiku. Serta para pegawainya dan pengurusnya yang ramah tamah. Respon
8 Hasil Wawancara dengan Bpk. Husnul Malik sebagai Mustahik Pada Program Bogor
Cerdas BAZNAS Kota Bogor, pada hari Senin 14 Desember 2015
67
para penerima manfaat program pendidikan dari BAZNAS Kota Bogor sangat
signifikan, baik untuk para pelajar maupun guru ngaji.
Berdaskan data-data tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa peran
BAZNAS Kota Bogor pada program Bogor cerdas ini pendayagunaan dana ZIS
untuk meningkatkan kemampuan mustahik itu sangat efektif. Dilihat dari tolak
ukurnya yaitu, penyaluran dana ZIS untuk pendidikan pada program Bogor
cerdas, dan meningkat pendidikannya kepada mustahik. Dengan ketiga tolak ukur
tersebut, penulis mendapatkan data untuk menilai peran yang dilakukan BAZNAS
Kota Bogor dalam meningkatkan kemampuan mustahik dalam mendayagunakan
dana ZIS tersebut.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mekanisme penyaluran dana ZIS yang dilakukan meliputi 4 tahapan yaitu
perencanaan, segi prosedur atau administrasi, segi pelaksanaan, segi
pelayanan. Faktanya program ini berjalan dan direspon baik oleh
masyarakat serta dalam pelaksanaan dibantu masyarakat.
2. Penelitian ini untuk mengetahui peran pada BAZ Kota Bogor untuk
meningkatkan pendidikan Kota Bogor khususnya untuk kaum dhuafa,
penelitian ini juga bertujuan agar masyarakat bahwa dana ZIS dapat di
dayagunakan lebih produktif bukan hanya sekedar pemberian langsung
habis saja. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana pola pelayanan
pendidikan yang dilakukan BAZ Kota Bogor dalam mendayagunakan dana
tersebut.
3. Hasil penelitian ini menunjukan pertama, pada pola penyaluran dana ZIS
yang digunakan BAZ Kota Bogor dibagi kepada beberapa kegiatan yaitu,
beasiswa regular, beasiswa kasuistik, beasiswa guru ngajiku. Kedua hasil
penelitian memperlihatkan bahwa peran yang dilakukan BAZ Kota Bogor
dalam mendayagunakan dana ZIS khususnya pada program pendidikan telah
efektif, faktanya pada tahun 2014 pengumpulan dana ZIS sebanyak
624,432,000, sehingga banyak masyarakat dhuafa yang dapat merasakan
manfaat dan pendidikan gratis dan mudah.
69
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan yang telah dipaparkan,
kiranya penulis dapat menyampaikan beberapa saran atas program
pendidikan BAZ Kota Bogor:
1. Menguatkan gerakan zakat-zakat di perusahaan-perusahaan baik kecil,
menegah, maupun besar di Kota Bogor serta intansi-intansi pendikan yang
ada di Kota Bogor.
2. Dalam priode tertentu BAZ Kota Bogor diharapkan memberikan
penyuluhan/pelatihan/kursus kepada mustahik secara terus menerus
tentang pentingnya pendidikan dan mendapatkan pendidikan yang tinggi.
3. Dari segi pengarahan, diharapkan BAZ Kota Bogor mengadakan
mentoring atau bimbingan yang khusus untuk mengarahkan para peserta
mahasiswanya untuk lebih baik lagi.
4. Dalam memberi bantuan beasiswa diharapkan BAZ Kota Bogor memiliki
sekolahan sendiri agar semua fasilitas yang diberikan kepada peserta
beasiswa lebih memadai lagi.
70
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M.Daud.Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta: Universitas Islam
Press. Cet Ke-1. 1998.
Ash Shiddieqy, Tengku Muhammad Hasbi.Pedoman Zakat. Semarang: Pustaka Riski
Putra. 1999.
BadanAmil Zakat Nasional. Panduan Zakat. Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional.
2008.
Baly, Al-, Abdul Al-Hamid Mahmud. Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan
Keuangan Syariah. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. 2006.
Bantanie, El, Muhammad Syafe’ei. GAPTEK Gampang Praktek Zakat Infk dan
Sedekah. Bandung: PT Salamadani Pustaka Semesta. 2009.
Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji, Pedoman Pembinaan Sosial Keagamaan, (Jakarta:
Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
penyelenggaraan Haji, 2005), h.63
Departemen Pendidikan Nasional,Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa
(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2008)cet ke 4,hal 1342
Dindin Hafidhuddin dan Ahmad Juwaini, Membangun Pradaban Zakat (Ciputat:
Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat, 2007), h. 71-72
Hafidhuddin, Didin dan Ahmad Juwaini.Membangun Peradaban Zakat. Jakarta:
Manajemen Zakat. 2007.
71
Hafidhuddin, Didin. The Power Of Zakat. Malang: UIN-Malang Press. 2008.
Hafidhudin, Didin. Zakat Dalam perekonomian modern. Jakarta: Gema Insani. 2002.
Hasbi, Al-Furqon.125 Masalah Zakat. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2008.
Huda, Nurul dan M. Haykal. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana. 2010.
Imam Syafi’I Abu Abdullah Muhammad bin Idris.Ringkasan Kitab Al-Umm. Jakarta :
Pustaka Azzam, 2004.
IMZ, Zakat dan Empowering, Jurnal Pemikiran dan Gagasan. 2009
IMZ. Indonesia Zakat & Development Report 2011: Kajian Empiris Peran Zakat
dalamPengentesanKemiskinan. Jakarta: IMZ. 2011.
Kurnia, Hikmat dan Ade Hidayat. Panduan Pintar Zakat.Jakarta: Qultum Media.
2008
Machendrawati, Nanih dan Agus Ahmad Safe’I. Pengembangan Masyarakat Islam
dari Ideologi Strategi Sampai Tradisi. Bandung: Rosyada Karya. Cet I. 2001.
Mesiono. Manajemen dan Organisasi. Bandung:Cita Pustaka Media Perintis. 2010.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA. 2010
Mufraini, M. Arif.Akuntansi dan Manajemen Zakat: Mengkomunikasikan Kesadaran
dan Membangun Jaringan. Jakarta: Kencana. 2006.
Munawar, Ahmad Warso, Al Munawir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya: Pustaka
Progresif, 1997.
72
Nasution, Mustafa Edwin. Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia,
Seminar Potensi Lembaga Keuangan. Universitas Islam Negri, Rabu 17
Januari 2007
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Ibukota Jakarta Nomor 51 Tahun 2006, Pasal 1
Ayat 24
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 51 Tahun 2006,
Pasal 1 Ayat 24.
Prasetio, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori
dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 2006.
Qadir, Abdurachman. Zakat dalam Dimensi Mahdhah dan Sosial.
Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat.
Rasjid, Sulaiman.Fiqih Islam. Bandung: PT Sinar Baru. 1986
Risya, Subki. Zakat Untuk Pengentasan Kemiskinan. Jakarta: PP.LAZIS NU. Cet.1.
2009
Sabiq, Sayyid.Fiqih Sunnah. Jakarta, PT.Pena Pundi Aksara. 2009.
Saepudin, Ahmad Muflih dan Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian
Modern. Jakarta: Gema Insani Press. 2002.
Sari, Elsi Kartika. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta, PT. Grasindo. 2007.
Setiawan, Djarot. Titik Temu Zakat dan Pajak. Jakarta Selatan: BAMUIS BNI ’46
dan BAZIS DKI Jakarta. Cet.1. 2001.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. Metodelogi Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara. 2006.
73
UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat Pasal 27
Hasil Wawancara:
Hasil wawancara dengan Bapak Jejen Hermawan Sebagai Sekertaris BAZ Kota
Bogor, pada hari Senin, 21 Juni 2015
Hasil Wawancara dengan Bpk. Husnul Malik sebagai Mustahik Pada Program Bogor
Cerdas BAZNAS Kota Bogor, pada hari Senin 21 Desember 2015
Hasil Wawancara dengan Dendy Hidayatullah sebagai Mustahik Pada Program Bogor
Cerdas BAZNAS Kota Bogor, pada hari Senin 14 Desember 2015
Hasil wawncara dengan Bapak Badri Sebagai Sekertais Pendayagunaan BAZ Kota
Bogor, pada hari kamis 10 Desember 2015
74
Internet:
Bahri, Efry Samsul.”Inovasi Pendayagunaan Zakat”.Artikel diakses pada 12
Oktober 2015 dari http://www.republika.co.id
http://Bazkotabogor.or.id/index.php/baz/profil/15951139-struktur-baz. Diakses pada
Hari jumat , 14 Agustus 2015
PEDOMAN WAWANCARA
Nama : H. Jejen Hermawan, S.Ag.
Jabatan : Sekretaris
Hari/Tanggal : Senin, 21 Juli 2015
Tempat : BAZNAS Kota Bogor
Jam : 11.00-Selesai
1. Program apa saja yang dikembangkan BAZ dalam pendidikan yaitu meningkatkan
kemampuan mustahiq?
Jawab: Program-program yang dikembangkan oleh BAZ Kota Bogor adalah sebagai
berikut:
a) Upaya pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya potensi dan manfaat zakat
dan mengupayakan masyarakat dalam menunaikan zakat. Dalam hal ini BAZ menyiapkan SDM
yang kompeten dan paham serta terlatih dalam mensosialisasikan tentang zakat.
b) Mengumpulkan dan mengeluarkan zakat yang disesuaikan dengan amanat MUSDA atau
RAKERDA. Dan pengurus harus melaksanakan apa yang telah digariskan oleh MUSDA dan
RAKERDA.
2. Apa dasar hukum BAZNAS Kota Bogor?
Jawab:
a) Al-Quran dan Hadist.
b) Undang Undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.
c) Peraturan Presiden No 14 Tahun 2014. Tentang Mengelola Zakat.
3. Bagaimana proses perencanaan dan pelaksanaan program Bogor cerdas?
Jawab:
a) Mengumpulkan dana ZIS.
b) Setiap tahun diadakan rapat kerja untuk memberikan presentase untuk tepat sasaran
terutama fakir dan miskin.
c) Evaluasi setelah tiga bulan.
d) Eksekusi di survey ulang.
e) Proposal yang masuk dilihat dari keperluannya dan dirapatkan.
4. Bagaimana mekanisme pendayagunaan dalam program Bogor cerdas?
Jawab:
a) Mengajukan permohonan secara tertulis diketahui oleh RT setempat.
b) Mengajukan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan
c) Surat mensetujui orang Tua.
d) Survey dan diproses paling cepat tiga hari dan paling lambat satu minggu dan akan
diinformasikan oleh BAZNAS Kota Bogor kepada mustahik.
5. Bagaimana Proses Pengawasaannya?
Jawab:
a) Dari pihak sekolahan yang diberikan kepercayaan oleh BAZNAS Kota Bogor untuk
menetahui perkembangan mustahik.
b) Dari lingkungan masyarakat setempat.
c) Pengurus BAZNAS Kota Bogor.
d) Dan Dari pemerintahan.
6. Apakah ada kerja sama dengan BAZNAS Kota Bogor ?
Jawab:
a) Dinas pemerintahan Kota Bogor.
b) Perusahaan Swasta.
c) Mall yang berada dikota Bogor.
7. Bagaimana pendapat masyarakat sekitar khususnya mustahiq terhadap peran BAZ?
Jawab:
Masyarakat dan mustahiq menilai bahwa adanya Badan Amil Zakat (BAZ) berarti
membantu masyarakat dan mustahiq terhadap pendidikan. Oleh karena itu berhubung
BAZ Kota Bogor mengumpulkan dan mendistribusikan zakat secara baik serta membantu
mustahik dalam melanjukan sekolah yang lebih tinggi sehingga terasa bener manfaatnya
oleh mustahiq dengan adanya BAZ dan sangat mendukung dengan program-program
yang dikembangkan oleh BAZ. Masyarakat pun sangat berharap dengan eksistensi BAZ
dalam memerangi kemiskinan khususnya di kota Bogor.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama : Bapak Badri. Spd.I.
Jabatan : Pendayagunaan
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Desember 2015
Jam : 09.00- Selesai
1. Apa program Bogor cerdas?
Jawab: Program Bogor cerdas adalah sebuah program layanan terhadap masyarakat yang
diselengarakan oleh BAZNAS Kota Bogor dalam upaya meningkatkan kesadaran dan
kemauan masyarakat dalam bidang pendidikan secara menyeluruh untuk mewujudkan
masyarakat yang cerdas
2. Bagaimana mekanisme pendistribusian zakat?
Jawab: Ada beberapa mekanisme dalam mendistribusikan zakat, yaitu:
a. Sebelum mendistribusikan zakat seluruh pengurus BAZ melakukan musyawarah
terlebih dahulu atau yang disebut juga dengan MUSDA atau RAKERDA.
b. Dana zakat didistribusikan langsung kepada delapan asnaf, baik itu untuk
melanjutkan pendidikan.
c. Biasanya zakat didistribusikan setahun 2 kali, yaitu:
Pada bulan juni atau pertengahan tahun, BAZNAS memberikan bantuan kepada
mustahiq sebesar 50%
Pada bulan desember akhir, BAZNAS memberikan bantuan kepada mustahiq
sebesar 50%
3. Apa saja kendala-kendalanya?
Jawab:Dalam pengumpulan zakat tentu tidak semudah seperti yang kita harapkan, tentu
saja ada kendalanya. Akan tetapi kami selaku bagian pengurus BAZ Kota Bogor sudah
bekerja secara optimal.
Kendala-kendala dalam penumpulan zakat adalah:
a. Kesadaran umat Islam dalam menunaikan zakat belum merata dan maksimal
terutama zakat mal. Kalaupun mengeluarkan mengeluarkan zakat, dikelola dan
disalurkan sendiri.
b. Banyaknya badan-badan resmi pengumpul zakat sehingga terjadi persaingan dalam
menumpulkan zakat.
c. Banyaknya DKM dan pesantren yang mengumpulkan zakat.
4. Berapa besar bantuan yang diberikan kepada mustahiq untuk program bogor
cerdas?
Jawab:
a. Reguler untuk SD sampai SMA sebesar Rp 250.000.
b. Reguler untuk santri sebesar Rp 300.000.
c. Reguler sarjana sebesar Rp 500.000.
d. Kasuistik , bantuan yang diberikan tidak bersifat permanen dan jumlah bantuannya
bersifat setimulan.
e. Guru ngaji sebesar Rp 100.000 setiap bulannya.
5. Syarat-syarat apa saja yang diperlukan oleh mustahiq jika ingin mendapatkan
program Bogor cerdas?
Jawab:
1). mengajukan permohonan secara tertulis dari yang bersangkutan kepada BAZNAS
yang diketahui oleh RT dan membawa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan.
2). Foto copy ijazah terakhir yang dilegalisir khusus reguler.
3). Surat keterangan dari kepala sekolah khusus reguler.sebagai siswa atau Mahasiswa,
berkel;akuan baik dan belum pernah menerima beasiswa lain.
4). KTP berdomisili Kota Bogor dan KK
5).Surat oernyataan tertulis dari siswa yang bersangkutan di atas matrai 6000 yang
bersedia untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh BAZNAS Kota Bogor.
6). Surat persetujuan dari orang tua .
7). Pas foto 2x3 sebanyak 1 lembar.
6. Apa langkah strategis BAZ Kota Bogor untuk meningkatkan pendidikan
masyarakat miskin pada program bogor cerdas?
Jawab:
Langkahnya mungkin hanya sosialisasin kepada para masyarakat yang berada di
Kota Bogor saja dengan melalui media cetak seperti koran radar Bogot. Dan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan untuk masyarakat
miskin tentunya dengan memberikan pelayanan pendidikan yang mudah dan baik. Dan
kiata insyaaalah akan membuat seminar tentang pendidikan agar masyarakat mengerti
akan pentingnya pendidkan.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Dendy Hidayatullah
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Anggita Nopiana
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.20 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : M. Ahdan Alimudin
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Aditya Nugraha
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.20 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Sri Devi Novianti
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 14 Desember 2015
Waktu : 14.00-14.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Genita Putri Salshadila
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : M. Ariya Saputra
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Kurnia Ningsih
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : M.Kemal Muttaqin
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Syarif Hidayatullah
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Dani Ibrohim
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Fahri Witanto
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Tri Esmiati
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Riri Abdul Barry
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 3 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Suhartini
Status : Mustahiq penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah saya sudah menerima program Bogor Cerdas selama 4 tahun
semenjak saya duduk di kelas 1 SMA dan bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
2. Bagaimana setelah mendapatkan beasiswa dari program Bogor Cerdas?
Jawab:yahh saya berterimakasih banyak kepada BAZNAS yang telah memberikan
bantuan kepada saya, dan saya merasa terbantu oleh program tersebut.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: menurut saya bagus program Bogor cerdas banyak yang terbantu orang-orang
yang kurang mampu dan membantu bagi orang-orang yang putus sekolah sehingga bisa
melanjutkan sekolah lagi.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: bantuan yang diberikan kepada saya adalah hanya berupa uang saku dan untuk
biaya sekolah saja.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: dengan adanya program Bogor cerdas ini, saya yang mendapatkan beasiswa
reguler bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan sangat membantu untuk
mengurangi biaya sekolah.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik, dan Bagus.
7. Berapa jumlah bantuan yang di salurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: Rp. 300.000.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Husnul Malik
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulilah berjalan 3 tahun mendapatkan program bogor cerdas
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: berkembang perekonomian dan bisa membantu kebutuhan sehari-hari.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: sangat bagus banyak yang membutuhkan terutama guru ngaji yang tidak memiliki
gaji.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: berupa sembako dan uang saku.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: Alhamdulillah saya bisa mendapatkan manfaat dari program guru ngajiku dan
sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari serta program ini sangat bagus karena
biasa menghargai peran guru ngaji yang sudah memberikan ilmunya kepada generasi
masa depan
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: dengan adanya program bogor cerdas ini bisa membantu guru ngaji dan bisa
memakmurkan guru ngaji
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Agus Sukmana
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun berjalan dari tahun 2013
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: meringani beban sehari-hari.
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: setuju sekali BAZNAS mengadakan program bogor cerdas.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: Sembako, uang, dll
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: Alhamdulillah manfaat yang di dapat yaitu membantu anak-anak untuk belajar
mengaji
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: sangat bagus dan sangat respon kepada mustahik dan melayani.
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.600.000 seiap akhir bulan desember akhir.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Abdul Ghofur Azizie
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2,5 tahun sejak tahun 2013 awal juni.
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: Alhamdulillah sangat membantu dengan adanya program bogor cerdas
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: dengan adanya program itu bisa membantu anak dalam pendidikan mengaji.
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: Sandang, Pangan dan papan
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: membantu anak-anak untuk mengaji walaupun banyak kendala nya
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: kurang segi penyalurannya.
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Pupu Marpuah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 1 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: sangat bermanfaat bagi kami selaku penerimanya
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: program tersebut sangat membantu bagi kalangan yang tidak mampu
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: sembako dan kebutuhan pokok.
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: membantu kami mengajar dan mengurangi beban pengajar.
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: baik dan memuaskan
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Siti Hamidah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: sangat membantu bagi kami
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: baik dan cukup membantu
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: rata-rata uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: membantu untuk membeli peralatan mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup baik dan membantu
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Hasan Basri
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 1,5 tahun dari tahun 2013
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulillah membantu kami para pengajar
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: programnya membantu dan membuat kami merasa bahagia
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: rata-rata uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaat nya membantu kami untuk mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: alhamdulillah baik
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Siti Sofiah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: program itu bagus dan membantu kami
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: kebanyakan uang terkadang barang juga pernah
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: membantu para pengajar untuk memberikan pelajaran yang terbaik
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: alhamdulillah baik
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Siti Badriyah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 3 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: : program itu bagus dan membantu kami
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: kadang barang tapi rata-rata uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaat nya membantu kami untuk mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: bagus
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Tien Sholihat
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulilllah lumayan membantu
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak untuk mengaji
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: uang kadang sembako
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaatnya membantu kami mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: baik dan bagus
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Abdullah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Selasa, 22 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulilllah membantu
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak untuk mengaji
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: uang kadang sembako
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaatnya membantu kami mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: baik
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Agus Idris
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 23 Desember 2015
Waktu : 08.00-08.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 3 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak untuk mengaji
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: sembako dan uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaatnya membantu kami mengajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: baik dan bagus
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Bajuri
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 23 Desember 2015
Waktu : 09.00-09.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: rata-rata uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: manfaatnya membantu anak-anak belajar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: bagus
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Dede Muhtar
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 23 Desember 2015
Waktu : 10.00-10.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2,5 tahun pada pertengahan taun 2013.
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak untuk mengaji
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: rata-rata uang kadang juga barang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulillah membantu
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: cukup membantu
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Umi Rokhayati
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 23 Desember 2015
Waktu : 11.00-11.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 2 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: lumayan membantu bagi anak-anak untuk mengaji
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: alhamdulillah membuat kami terbantu dengan adanya program ini
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: kebanyakan uang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: cukup membantu bagi kami
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: baik dan bagus
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Pewawancara : Muhamad Heri
Nama Narasumber : Yayah Rodiah
Status : Guru Ngaji penerima Program Bogor Cerdas
Tanggal : Rabu, 23 Desember 2015
Waktu : 13.00-13.30 WIB
1. Sudah berapa lama saudara mendapatkan program Bogor cerdas?
Jawab: 3 tahun
2. Bagaimana setelah mendapatkan santunan dari program Bogor Cerdas?
Jawab: cukup membantu kami para pengajar
3. Apa penilaian saudara dengan adanya program Bogor Cerdas itu sendiri?
Jawab: alhamdulillah sangat baik program tersebut
4. Apa saja yang diberikan bantuan oleh BAZNAS Kota Bogor?
Jawab: rata-rata uang kadang juga barang
5. Manfaat apa yang saudara dapatkan dari adanya program Bogor cerdas?
Jawab: alhamdulillah membantu anak-anak dan kami para pengaar
6. Menurut saudara bagaimana layanan program Bogor cerdas yang ada BAZNAS
Kota Bogor?
Jawab: bagus dan respon
7. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima
program Bogor cedas?
Jawab: sebesar Rp.100.000