Download - Pengolahan Buangan Industri Karet
Pengolahan Buangan Industri Karet PT. SUMBER DJANTIN
Presented by :
Ricka Aprillia (D14107032)
Prodi Teknik Lingkungan
Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Latar Belakang
Pabrik Karet
• Pengolahan karet
Limbah
• CAIR, PADAT, GAS
Zat Pencemar
• BOD
• COD
• TSS
• PH
• Amonia
• N
Lingkungan
Permasalahan
Sisa dari proses produksi karet PT. Sumber Djantin menghasilkan limbah cair, padat dan gas yang berpotensi mencemari lingkungan dan badan sungai. Adapun parameter yang terkandung dalam limbah cair yaitu BOD, COD, TSS, pH, Amonia dan N.
Tujuan
Untuk mengidentifikasi parameter-parameter yang terdapat pada limbah cair, padat dan gas. Dan mengevaluasi instalasi pengolahan air limbah PT. Sumber Djantin agar sesuai dengan standar baku mutu air limbah industri.
Parameter Pencemar
Inlet
Kand. Maks (mg/L) Beban penc. Maks (kg/ton) outlet beban penc. kg/ton
1 BOD5 60 2,4 28,9 0,83 245 IK 5.4.2.11.02
2 COD 200 8 77,8 2,23 579 SNI 06-6989.2-2004
3 TSS 100 4 17,4 0,50 732 SNI 06-6989.3-2004
4 NH3-N 5 0,2 4,29 0,12 3,60 SNI 06-6989.30-2004
5 N Total 10 0,4 4,76 0,14 5,75 Perhitungan
6 pH 7,38 - 6,08 SNI 06-6989.11-2004
7 Debit 28,6 - SNI 0140 : 200740 m3/ton produk
6,0-9,0
Metode UjiNo.Zat
Pencemar
Baku Mutu Limbah Cair Hasil Uji
Sumber Limbah
• Limbah cair berasal dari proses produksi, pencucian, dll.
• Limbah padat berasal dari proses sedimentasi dalam pengolahan limbah cair.
• Limbah gas berasal dari proses pendinginan.
Pemilihan Lokasi
• Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT. Sumber Djantin dilokasikan pada bagian samping area industri tepatnya di samping kanan pabrik. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan lahan yang dimiliki oleh PT. Sumber Djantin. Pemilihan lokasi IPAL ini juga bertujuan untuk mempermudah pembuangan air limbah agar dekat dengan badan Sungai Kapuas. Air limbah yang telah diolah sampai memenuhi standar baku mutu, dapat dibuang langsung ke badan sungai.
Kondisi Eksisting di Lokasi IPAL PT. Sumber Djantin
Tahapan Pengolahan yang tedapat pada IPAL pabrik ini dimulai dengan :
• proses penyaringan,
• bak prasedimentasi
• bak koagulasi
• bak pengendapan, dan
• v-notch outlet
Proses Penyaringan
Bak Prasedimentasi
Bak Koagulasi
Bak Sedimentasi
Limbah Padat
Evaluasi dan Masukan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Effluent yang dibuang ke badan sungai telah memenuhi baku mutu lingkungan di Sungai Kapuas. Sehingga pengolahan yang telah dilakukan oleh pabrik ini mendapatkan hasil yang cukup maksimal karena effluent yang dibuang ke badan air telah memenuhi baku mutu air
Solusi • Menggunakan dosis bahan kimia yang digunakan
seperti Soda Ash dan Tawas yang sesuai dan tepat dengan kebutuhan pemakaian sehingga mampu menekan biaya operasional dengan tetap memperhatikan standar dari dosis pemakaian bahan kimia itu sendiri
• Menambah sistem yang digunakan sekarang dengan sistem yang lebih ekonomis dan efisien yaitu dengan penambahan unit filtrasi. Hal ini dilakukan karena bahan-bahan kimia yang digunakan sekarang harganya lebih mahal dan persediaannya yang terbatas di pasaran.
Mengapa Filtrasi…??
• Filtrasi adalah proses penyaringan partikel secara fisik, kimia dan biologi untuk memisahkan atau menyaring partikel yang tidak terendapkan di sedimentasi melalui media berpori (contohnya pasir).
• Filtrasi juga mampu menghilangkan : BOD5 : 20 – 50%, COD : 20 – 50%, TSS : 60 – 80%, TP(Total Phosphat) : 20 – 50%, ON (organik nitrogen): 50 - 70%.
Integrasi Pengolahan Limbah
Trima Kasih