Download - Penggunaan AB Rasional (DR HAPSARI)
• Identitas : – MM DEAH Hapsari – Bogor. 22 April 1961– Jl Kagok No 15 Semarang-024 8504859 / 08122801960– [email protected]
• Pekerjaan - Dokter di Puskesmas Martha Tiahahu. Ambon Maluku – 1987- PPDS Kesehatan Anak FK UNDIP – 1990-1996- Dokter Anak RS Margono Purwokerto 1998-2000 - Staf Anak RSUP Dr Kariadi 2000-sampai sekarang
• Organisasi– Anggota Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) dan IDAI – Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI – Ketua Divisi Infeksi Tropis RSUP Dr Kariadi –Semarang – Ketua Tim PPRA RSUP Dr Kariadi Semarang – Sekretaris Tim HIV/AIDS RSUP Dr Kariadi Semarang – Ketua Kom Li DBD Jawa Tengah
Curriculum VitaeDr MM.DEAH, Hapsari Sp A (K)
Staf pengajar Departemen Ilmu Kes Anak FK UNDIP-RSUP dr Kariadi Semarang
1
LOGO
“ Add your company slogan ”
Penggunaan antibibiotik rasional pada anak
MM.D.E.A.H HapsariDepartemen Anak RSUP Dr Kariadi
Semarang
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
4
Sejarah pengendalian infeksi
1950 1980
antibiotik baru ++
Infeksi teratasi
dengan baik
• Pengembangan antibiotik
baru terhambat• Dana riset penemuan antibiotik sangat terbatas• Resistensi semakin
meningkat
Infeksi masalah global
5
Kecepatan penemuanantibiotik
Timbulnyaresistensikuman
- Post antibiotic era- Kembali ke zaman pra antibiotik- Peningkatan kematian karena penyakit infeksi
Bagan Spekulatif Waktu
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Gambar 1
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
www.themegallery.com
Pemilihan Antibiotik
Terapi empiris
Berbagai antibiotik
di Pelayanan kesehatan
• Seftazidim• Meropenem• Vankomisin
Ruang Rawat Inap
• Infeksi ringan
• Infeksi sedang
Permasalahan
TIDAK BENAR
Tahapan memberikan antibiotik Tegakkan diagnosis Pertimbangkan usia Kondisi pasien( before ) Organisme ? Sensitifitas di RS ? Pengambilan kultur Terapi empiris berdasar:
Situasi lokal Literatur / konsensus
Modifikasi berdasar hasil kutur dan respon klinis
Monitoring kondisi pasien Terapi dihentikan
Arthritis septik Usia 2 tahun Sehat Staphylococcus aureus Masih sensitif –metisilin Di darah dan cairan sendi Kloksasilin iv
Kultur S aureus sensitif metisilin (MSSA )
Ax,PF,Px penunjang Selama 3-4 minggu
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
www.themegallery.com
Amtibiotik Rasional
Penggunaan paling banyak Negara maju Neg Sedang
berkembang
Antibiotik 13-37 % 30-80 %
Penggunaan antibiotik
BIJAK
RASIONAL
RASIONALEfficacy SafetyQuality
Tepat: Penderita, Indikasi, Jenis, Dosis, Durasi
Mikrobiologi – Peta medan kuman Waspada efek samping
BIJAK
Rasional+
Pemberian informasi jelasEvaluasi
Menjaga tidak cepat resisten.
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
www.themegallery.com
Prinsip dasar penggunaan Antibiotik
1. Keluhan & gejala ok suatu infeksi ?
2. Kuman penyebab? –pmx mikrobiologi
3. Dapatkah diobati antibiotik ?
4. Apakah benar2 dibutuhkan antibiotik ?
5. Jenis antibiotik apa ?
6. Tetukan dosisi, lama, pk pd,.
7. Follow up : - perbaikan - kompliikasi - MDR - tambahan pengobatan ? ( pembedahan) - penggantian AB - streamline ( switching / lebih
efektif )
www.themegallery.com
Sebelum pemberian antibiotik
Antibiotik sesuai hasil biakan ?
Pasien telah mendapat AB Sebelumnya ?
Apakah ada kontraindikasi AB ?
Pikirkan
www.themegallery.com
Penulisan Resep
Apakah ada tambahan tindakan (insisi abses) Apakah pasien berbahaya terhadap kontak ? pencegahan (meningitidis)
Apakah pasien mempunyai kelainan hati / ginjal ?
Obat diberikan intravena ? langsung / infus
1 2 3
Berapa lama pemberian antibiotik ???
www.themegallery.com
Penulisan Resep
Apakah perlu ulangan biakan ? Tentukan parameter klinis & laboratorium untuk memantau efikasi obat
Pemeriksaan penunjang utk memantau dan ketepatan pemberian AB.
Setelah ada hasil biakan dievaluasi kembali AB
4 5 6
www.themegallery.com
Ketidak berhasilan pengobatan antibiotik
Pejamu Penyakit Obat Kuman
Defek imunitasDefek anatomiBenda asing
Salah DiagnosisDiperlukan kombinasi ABKomobiditas Atau dual infeksi
Ketaatan minum obatDosis kurang tepatDifusi keTempat infeksiKurang bagus
Resisten terhadap obat yg diberikan
Superinfeksi dgBakteri resisten
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
Indikator Kesembuhan
Keadaan Fisik
Perbaikan secara klinis
Pemeriksaan penunjang
• Membaik secara teratur
• Ulangan laboratorium mis
• Lekosit
•Demam (-) •Gejala sistemik (-)
Penilaian evaluasi pemberian antibiotik
Pada pasienPemberhentian AB hati-hati. ( khusus infeksi bakteri tanpa fokus )
Jika pasien sembuh :- Pengobatan stop ?- Pengobatan lanjut ( pedoman )
Jika pasien tidak sembuh kaji ulang dari diagnosis sd terapi & kepatuhan
Pemantauan : • Menilai / evaluasi
hasil pengobatan• Tujuan tercapai ??
• Tambunan T. State of theart : common problems in hospitalized children. PKB VIII J2011.
1
23
4
Perhatian ketat untuk penggunaan antibiotik
Penggunaan antibiotik
1 Re-evaluasi dalam 48 jam ( Klinis & Lab )
2 Secara nyata tidak ada infeksi bakteri Berhentikan AB
3 Pergantian AB ke jenis lain / spektrum sempit
4 Persyaratan terpenuhi switching- ke-oralLama pemberian sesuai Guideline (fokus sdh jelas)
Dryden M, J Antimicrob Chemother.2011;66:2441-3
Switching iv-to -oral ( Early -24-48 hours)
CClinical improvement observed
OOral route is not compromised
MMarker showing a trend toward to normal
S Specific indication / deep seated infection
COMS
McLaughlin C . Q J Med 2005;98:745:752
Gambar 1. Appropriateness of iv to oral switching
McLaughlin C . Q J Med 2005;98:745:752
Antibiotik diberhentikan
•Demam Tifoid : jangan terburu-buru mengganti AB
•perbaikan klinis membutuhkan waktu : Kloramfenikol : 3-5 hari, ampisilin 5-7 hari, sefalosporin : 3-5 hari
•Setelah waktu diatas : tetap demam.• Evaluasi ulang diagnosis komplikasi, resistent ,
dual infection ???
Evidence
•Gejala Klinis : subyektif dan obyektif •Laboratorium :• darah rutin lekosit kearah normal •Pemeriksaan yang lain ( sesuai diagnosis )
Pasien + Laboratorium
penunjang
- Pujiadi AH, Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2010.- Samsi KM, PKB VIII Jakarta. 2011
Penghentian antibiotik pada penyakit-penyakit tertentu
Evidence dari penyakit : Demam tifoid : perbaikan klinis pada hari ke 4-5, terapi
lanjutkan sampai 10 hari. Pneumonia : perbaikan dalam 24-72 jam setelah terapi,
lanjutkan sampai 7-10 hari Infeksi Saluran Kemih : perbaikan dalam 2 x 24 jam.
Terapi selama 10 hari Secara Klinis :
Demam dan gejala sistemik yang mulai menghilang Laboratorium Penunjang :
Biakan kuman, tanda inflamasi, pencitraan
www.themegallery.com
Topik
Pemilihan antibiotik 1
Penggunaan antibiotik rasional 2
Prinsip dasar penggunaan antibiotik3
Penerapan evaluasi pemberian antibiotik4
5 Timbulnya resistensi antimikroba
31
MunculnyaMikrobaResisten
Penggunasalahan
antibiotik
OverusePada infeksi ringan
MisuseTidak ada sarana
Diagnostik
UnderuseDukungan finansial (-)
Penggunaan sefalosporin pada pasien anak di rawat jalan di 5 rumah sakit di Cina
Gambar 3. DDD pada rawat jalan pada lima RS di Cina.
Wenshuang Zhang. Eur J Clin Pharmacol 2008.
Gambar 4
0.490.46
0.4 0.38
0.530.5
0.31
0.22
0.450.43
0.460.49
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
Total caseIndication( - )Indication (+)
Figure 7. DDD /day every period
Quantity of Antibiotic use
p = 0.010p = 0.800p = 0.000
• Test of Mean difference ( Anova)
Hapsari et al , Sari Pediatri 2006; 8(1): 16-24
Gambar 5
Take home message
Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian antibiotik secara tepat dalam mengatasi infeksi
Pertimbangan klinisi melalui “ educated guess” dalam menentukan terapi, tidak berhenti setelah hasil keputusan pemilihan antibiotik.
Berbagai pertimbangan dalam pemberian antibiotik pada pasien infeksi tidak bisa digeneralisasi , namun dokter melakukan “tailoring” merupakan kunci keberhasilan
Overuse dan penggunasalahan obat akan memicu terjadinya resistensi antimikroba.
LOGO
“ Add your company slogan ”
www.themegallery.com