0
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN
LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2011)
ARTIKEL
Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen Perusahaan
Oleh :
WAHYUDI ASTO NUGROHO
NIM. P100.100.037
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2012
1
2
PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Perioda 2008-2011)
Oleh;
Wahyudi Asto Nugroho
ABSTRACT
This study examined the effect of disclosure of Operating Profit Margin (OPM), Return on
Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and
Leverage Ratio of Firm value. The research objective is to find empirical evidence of (a) the
influence of the Operating Profit Margin (OPM) to firm value,(b) the influence of the Return
on Asset (ROA) to firm value, (c) the influence of the Return on Equity (ROE) to firm
value,(d) the influence of the Current Ratio (CR) to firm value,(e) the influence of the Quick
Ratio (QR) to firm value,(f) the influence of the Leverage Ratio to firm value. The sample in
this study is a manufacturing company listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) in span
of years 2008–2011. Study sample is as much as 44 companies with 136 observations.
Analysis of data using multiple regression analysis to all hyphotesis. The results showed that
the Operating Profit Margin (OPM) have a significant effect to firm value. Return on Asset
(ROA) have a significant effect to firm value. Return on Equity (ROE) have a significant
effect to firm value. Current Ratio (CR) does not have a significant effect to firm value.
Quick Ratio (QR) have a significant effect to firm value. Leverage Ratio (LR) have a
significant effect to firm value. With Goodness of Fit Test showed that 63,4% Operating
Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio
(CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio of corporate value, while the rest equal to
36,6% influenced by other variable which do not checked.
Keyword: Firm Value, Operating Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio (LR)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance) dan pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan secara optimal, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai
perusahaan. Menurut Hasnawati (2005), manajemen keuangan menyangkut
penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,
salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham
3
perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas
yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh
pelaku pasar. Harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja
manajemen perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila
ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi
sharehoder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan
keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki.
Beberapa hasil penelitian tentang perkembangan nilai perusahaan
menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian oleh Sudjoko dan Soebiantoro
(2007) menunjukkan bahwa, struktur kepemilikan, faktor ekstern dan intern
serta leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Meric, et.al
(2007) menunjukkan bahwa, perusahaan industri yang sama di negara-negara
yang berbeda cenderung untuk mempunyai karakteristik keuangan serupa
dengan pengintegrasian yang meningkatkan nilai perusahaan. Sianipar (2009)
menunjukkan adanya hubungan antara efisiensi nilai tambah perusahaan pada
rasio profitabilitas (ROA, ROE, CAP) dan capital gain investor di sektor
perbankan dan asuransi. Wijaya dan Wibawa (2011) menunjukkan bahwa,
keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan, dimana 17,8% perubahan nilai perusahaan
dipengaruhi oleh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan
dividen. Khatab et.al (2011) menunjukkan bahwa, rasio leverage dan growth
berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE sehingga meningkatkan nilai
perusahaan. Hermawati (2011) menunjukkan bahwa, ROA dan ROE
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Saleem dan Rahman (2011)
secara empiris menunjukkan adanya hubungan antara rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas yang memberikan dampak pada peningkatan nilai perusahaan.
Sedangkan hasil penelitian Mulyadi dan Anwar (2011) menunjukkan bahwa,
tiga ukuran profitabilitas berupa; ROA, ROE, dan NPM ditambah model non
keuangan, yaitu Coorporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap
nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Berkaitan dengan beberapa hasil penelitian tersebut, penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan Khatab et.al (2011)
4
dan memfokuskan pada analisis nilai perusahaan dan beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Beberapa perbedaan mendasar dengan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, antara lain; Pertama, adanya penambahkan variabel
bebas pada rasio-rasio keuangan. Kedua; pada periode amatan, yaitu
menggunakan data sekunder selama 4 tahun terakhir (2008-2011), hal ini
bertujuan untuk mengetahui hasil yang lebih baik apabila dilakukan perluasan
periode amatan dalam laporan tahunan. Ketiga, dalam penelitian ini
menggunakan perusahaan manufaktur, dikarenakan jenis usaha atau sektor
manufaktur ini memiliki jumlah emiten yang cukup besar, sehingga akan
menyediakan sampel yang relatif cukup untuk dilakukan analisis.
Sehubungan dengan penambahan variabel bebas pada rasio keuangan,
berupa; operating profit margin (OPM), current ratio (CR), dan quick ratio
(QR) dapat dikemukakan bahwa, rasio profitabilitas untuk aspek operating
profit margin (OPM) diindikasi dapat memberikan kontribusi pada peningkatan
nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan OPM dapat mengukur seberapa banyak
keuntungan operasional yang dapat diperoleh dari penjualan, dimana operating
profit margin (OPM) yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu sehingga
semakin baik rasio OPM, maka akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Selanjutnya, kontribusi variabel likuiditas pada aspek current ratio (CR)
dan quick ratio (QR) dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dikemukakan
bahwa, rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana semakin
besar prosentase current ratio (CR) dan quick ratio (QR), maka perusahaan
memiliki tingkat likuidasi yang baik, sehingga akan memberikan persepsi
positif terhadap kondisi perusahaan serta akan meningkatkan nilai perusahaan di
mata investor. Hal ini sebagaimana dikemukakan Husnan (2005) bahwa,
likuiditas adalah suatu aktiva yang dapat diubah dalam ukuran satuan moneter
untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang paling lancar karena dapat
diterima secara luas sebagai media pertukaran.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi akademisi
dan praktisi pasar modal, khususnya dalam mengalisis faktor-faktor yang
5
mempengaruhi nilai perusahaan. Berpijak pada uraian yang telah dikemukakan
tersebut, maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan” yang merupakan studi pada
perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.
2. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian masalah yang telah dijelaskan, rumusan
permasalahan yang dapat dikemukakan adalah; 1) Apakah profitabilitas (OPM,
ROA, dan ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan?. 2) Apakah rasio
likuiditas (Curent Ratio dan Quick Ratio) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan? dan 3) Apakah leverage perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
3. Tujuan Penelitian
Berpedoman pada permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis pengaruh
profitabilitas yang mencakup OPM, ROA, dan ROE terhadap nilai perushaan.
2) Menganalisis pengaruh rasio likuiditas yang mencakup Curent Ratio (CR)
dan Quick Ratio (QR) terhadap nilai perusahaan dan 3) Menganalisis pengaruh
leverage perusahaan terhadap nilai perusahaan.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan
persepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan
persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga
saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didasarekan pada Tobin’s Q.
Tobin’s Q adalah gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi dari nilai
perusahaan dari perspektif investor, seperti dalam defisisi yang telah dijelaskan
di atas bahwa Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari firm’s assets dan
replacement value of those assets. Secara matematis Tobin’s Q dapat dihitung
dengan formulasi rumus sebagai berikut:
6
Q = (MVS + D)
TA
Keterangan:
MVS = Market value of all outstanding stock, merupakan nilai pasar saham
yang diperoleh dari perkalian jumlah saham yangberedar dengan harga
saham.
D = Debt. merupakan besarnya nilai pasar hutang.
TA = Firm’s asset’s merupakan total aser perusahaan.
2. Rasio Profitabilitas
a. Operating Profit Margin (OPM) adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
bersih setelah dipotong pajak Alexandri (2008:200). Secara matematis profit
margin diformulasikan, sebagaimana disajian dalam ICMD :
OPM= Penjualan
EAT
Keterangan:
EAT : Laba setelah pajak
OPM : Profit margin
b. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang
dimiliki dalam aktivitas operasionalnya. Secara matematis dapat
diformulasikan (ICMD):
TA
NIATROA =
Keterangan :
NIAT : Net Income after tax (pendapatan bersih setelah pajak)
TA : Total Asset
c. Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba setelah pajak atau net
income after tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal
dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang
dikumpulkan oleh perusahaan. ROE dapat diformulasikan (ICMD):
7
Equity
NIATROE =
Keterangan :
ROE = Return On Equity
NIAT = Laba bersih setelah pajak
Equity = Total modal sendiri
2. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio. Rasio ini menujukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup
dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka
pendek. Rasio ini dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dengan
kewajiban lancar (Brigham dan Houston, 2001: 79). Berkaitan dengan hal
tersebut rumus yang digunakan adalah (ICMD):
Curret Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
b. Quick Ratio. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan
persediaan, yang didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan.
Adapun rumus yang digunakan dalam penghitungan rasio perputaran piutan
adalah (Brigham dan Houston, 2001):
Quick Test Ratio = (Aktiva Lancar – Persediaan)
Hutang Lancar
3. Rasio Leverage
Rasio Leverage merupakan ukuran yang memperlihatkan sejauh mana
perusahaan dalam membiayai aktivanya menggunakan pembiayaan utang (total
utang) dalam struktur modal perusahaan untuk membiayai kegiataan
perusahaan. (Brigham dan Waston, 2001). Leverage perusahaan menunjukkan
hutang yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Debt To Equity Ratio
(DER). Perhitungan rasio total utang terhadap ekuitas dapat disajikan
sebagaimana rumus persamaan berikut ini (ICMD):
Total Kewajiban
(DER) =
Ekuitas pemegang saham
8
C. Metode Penelitian
1. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah data dari perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 dan menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap serta dipublikasikan pada Indonesian Capital Market
Directory. Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak
44 perusahaan, namun dilakukan pemotongan terhadap outliers data yang
terdapat pada keseluruhan data tersebut. Secara rinci jumlah sampel data yang
diteliti dapat disajikan sebagaimana dalam Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Pengambilan Sampel
Perusahaan Sektor Manufaktur Periode 2008 – 2011
Kriteria Sampel
Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 2008–
2011
164
2. Perusahaan mengalami laba negatif selama periode amatan (41)
3. Perusahaan mengalami laba positif 123
4. Perusahaan tidak lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan
selama periode amatan
(79)
5. Perusahaan lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan
selama periode amatan
44
6. Jumlah perusahaan sesuai kriteria sampel selama periode amatan
7. Total sampel selama periode amatan 4 Tahun x 44 Perusahaan
8. Data Outliers yang dihilangkan
44
176
(40)
Jumlah Data Analisis 136 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2012
Didasarkan pada Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa, jumlah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI menurut klasifikasi ICMD dan sesuai dengan
kriteria sampel sejak tahun 2008 – 2011 sebanyak 44 perusahaan, sehingga
jumlah secara keseluruhan selama 4 tahun sebanyak 176 data (N=176). Namun
karena dilakukan pemotongan data terhadap outliers (nilai data yang berada
jauh dari rata-rata) sebanyak 40 data, maka jumlah data yang sesuai sebanyak
136 data (N=136).
2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data akuntansi berupa laporan keuangan dan data saham
9
per 31 Desember, sedangkan data saham yang digunakan adalah harga saham.
Data akuntansi berupa laporan keuangan digunakan untuk mengetahui rasio-
rasio keuangan perusahaan. Data saham berupa harga saham digunakan untuk
mengetahui besarnya rasio keuangan dan harga saham. Sumber data laporan
keuangan tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
dan melalui akses internet pada website www.idx.co.id.
D. Teknis Analisis dan Interpretasi Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh
operating profit margin (OPM), return on asset (ROA), return on equity (ROE),
current ratio (CR), quick ratio (QR) dan leverage ratio (LR). Berkaitan dengan
analisis yang dilakukan, maka dalam penelitian nini menggunakan teknik
analisis regresi linier berganda. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini
disajikan hasil analisis sebagaimana Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2
Hasil Analisis Nilai Koefisien Regresi
Variabel Penelitian Koefisien
Regresi
Std.
Error
t
Hitung p-Value
(Constant) .206 .164 1.257 .211
OPM .059 .008 6.984 .000
ROA .078 .014 5.612 .000
ROE -.011 .005 -2.224 .028
Current Ratio (CR) .001 .001 1.717 .088
Quick Ratio(QR) -.003 .001 -3.357 .001
Leverage Ratio (LR) .180 .072 2.495 .014
F Hitung 40,03
Sig. 0,000
Adjusted R Square 0,634 (63,4%)
Sumber : Data sekunder diolah, 2012
Didasarkan pada hasil analisis koefisien regresi sebagaimana disajikan
pada Tabel 2, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Q = 0,206+0,059OPM+0,078ROA–0,011ROE+0,001CR–0,003QR+0,180LR
2. Interpretasi Data
Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
10
β0= 0,206; angka ini merupakan nilai konstanta variabel nilai perusahaan
apabila variabel independen atau variabel bebas yang diteliti bernilai nol.
Kondisi ini menunjukkan bahwa, apabila Operating Profit Margin (OPM),
ROA, ROE, CR, QR dan LR sama dengan nol, maka nilai perusahaan sebesar
0,206 secara konstan atau tetap.
β1= 0,059; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel Operating
Profit Margin (OPM) yang berarti bahwa, variabel Operating Profit Margin
(OPM) mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini
memiliki arti bahwa, jika Operating Profit Margin (OPM) meningkat, maka
akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,059 dengan anggapan variabel
yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai Operating Profit Margin
(OPM), maka semakin tinggi pula nilai perusahaan dan demikian pula
sebaliknya.
β2=0,078; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel ROA yang
berarti bahwa, variabel ROA mempunyai pengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Kondisi ini memiliki arti, jika nilai ROA meningkat, maka akan
meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,078 dengan anggapan variabel yang
lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai ROA, maka semakin tinggi nilai
perusahaan.
β3= -0,011; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel ROE
yang berarti bahwa, variabel ROE mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan. Kondisi ini memiliki arti, jika nilai ROE menurun, maka akan
menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,011 dengan anggapan variabel yang
lain tetap atau konstan. Semakin kecil nilai ROE, maka akan semakin rendah
nilai perusahaan.
β4= 0,001; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel current
ratio (CR) yang berarti bahwa, variabel current ratio (CR) mempunyai
pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini menunjukkan, jika
current ratio (CR) meningkat, maka akan meningkatkan nilai perusahaan
sebesar 0,001 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin
besar current ratio (CR), maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.
11
β5= -0,003; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel quick
ratio (QR) yang berarti bahwa, variabel QR mempunyai pengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini menunjukkan, jika nilai quick ratio (QR)
menurun, maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,003 dengan
anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai negatif
quick ratio (QR), maka semakin rendah pula nilai perusahaan.
β6= 0,180; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel leverage
(L) yang berarti bahwa, variabel leverage mempunyai pengaruh positif terhadap
nilai perusahaan. Kondisi ini memiliki arti bahwa, jika nilai leverage meningkat,
maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,180 dengan anggapan
variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai leverage, maka
semakin tinggi nilai perusahaan.
3. Uji Kebaikan dan Ketepatan Model (Goodness of Fit Test)
Uji Kebaikan dan Ketepatan Model (Goodness of Fit Test) menggunakan
uji F yang digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel bebas secara
simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil analisis analisis
sebagaimana disajikan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa, nilai F hitung sebesar
40,038 dengan tingkat signifikansi nilai p-value 0,000 menggunakan nilai
α =0,05 (5%). Jumlah sampel (n) =136, jumlah variabel bebas (X) = k = 6,
maka df1=k=6 dan df2=n-k-1 = 136-6-1=129 sehingga F-tabel yang diperoleh
sebesar 2,144 (lihat lampiran).
Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% secara
simultan variabel Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio
(CR), Quick Ratio (QR), dan Leverage Ratio (LR) berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur dalam periode 2008-2011. Hasil
tersebut didukung oleh nilai koefisien determinasi melalui Uji R2 digunakan
untuk mengetahui seberapa besar kontribusipengaruh variabel bebas (variabel
independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen) yang dinyatakan
dalam prosentase dimana nilai Adjusted R Squaredigunakan untuk mengukur
kecocokan garis regresi. Didasarkan pada hasil analisis sebagaimana disajikan
pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa, nilai Adjusted R Square= 0,634. Hal ini
12
berarti bahwa Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio (CR),
Quick Ratio (QR), dan Leverage Ratio (LR) mampu menjelaskan nilai
perusahaan sebesar 63,4% sedangkan sisanya sebesar 36,6% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti atau diluar model penelitian.
4. Uji Hipotesis dan Analisis Pembahasan
Uji t digunakan untuk menguji masing-masing variabel bebas yang terdiri
profit margin, return on asset, return on equity, current ratio, quick ratio, dan
leverage ratiosecara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang
terdaftar di BEI. Didasarkan pada hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3
selanjutnya dapat disajikan rekapitulasi hasil uji parsial seperti berikut ini.
Tabel 3
Rekapitulasi Hasil Uji Parsial (Uji t)
Variabel Penelitian
t Hitung
Sig.
Keterangan
Operating Profit Margin (OPM) 6.984 .000 H1aDiterima
ROA 5.612 .000 H1b Diterima
ROE -2.224 .028 H1c Diterima
Curret Ratio (CR) 1.717 .088 H2a Tidak Diterima
Quick Ratio (QR) -3.357 .001 H2b Diterima
Leverage Ratio (LR) 2.495 .014 H3 Diterima Sumber : Data sekunder diolah, 2012
Berdasarkan hasil rekapitulasi uji parsial sebagaimana disajikan pada Tabel 3,
maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Pengaruh Opeating Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel operating profit margin (OPM) menunjukkan
bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,000<0,05 dengan nilai t-hitung sebesar
6,984>t-tabel 1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129;
α= 5% (0,05). Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan
95% variabel operating profit margin (OPM) berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama yang berbunyi
Operatig Profit Margin (OPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan
diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh operating
profit margin (OPM) terhadap nilai perusahaan.
Kondisi ini menunjukkan adanya margin keuntungan yang diperoleh
oleh perusahaan menurun dapat mengurangi nilai perusahaan. Hal ini
13
sebagaimana dikemukakan dalam diskripsi data. Kenyataan ini didasarkan
pada suatu kenyataan bahwa, operating profit margin (OPM) yang tinggi
menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu, demikian pula sebaliknya (Jogiyanto, 2005:80).
Semakian tinggi OPM yang dihasilkan, maka akan memberikan persepsi
positif terhadap nilai perusahaan.
b. Pengaruh ROA Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel return on asset (ROA) menunjukkan tingkat
signifikan sebesar 0,000<0,05. Nilai t-hitung 5,612> t-tabel 1,652 dimana
degree of freedom (df)=n-k-1=136-6-1=129; α=5% (0,05). Hasil ini
mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel return on
asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga
hipotesis kedua yang berbunyi return on asset (ROA) berpengaruh terhadap
nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh
return on asset (ROA) terhadap nilai perusahaan.
Kondisi ini mengidikasikan bahwa, ROA yang tinggi dapat
memberikan dampak positif pada peningkatan nilai perusahaan. Hal ini
sebagaimana fungsi dari ROA tersebut, yaitu untuk mengukur seberapa besar
keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Semakin besar keuntungan
menunjukan semakin baik manajemen dalam pengelolaan suatu perusahaan
Payamta (Husnan, 2005: 68). Lebih lanjut, Kretarto (2005:91)
mengemukakan, Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan
harta yang dimiliki dalam aktivitas operasionalnya.
c. Pengaruh Return on Equity(ROE) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel return on equity (ROE) menunjukkan bahwa,
tingkat signifikan sebesar 0,028>0,05. Nilai t-hitung -2,224>t-tabel -1,652
dimana degree of freedom (df)=n-k-1=136-6-1=129; α= 5% (0,05). Hasil ini
mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel return on
equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga
hipotesis ketiga yang berbunyi return on equity (ROE) berpengaruh terhadap
14
nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh
Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan.
Kenyataan ini mengidikasikan bahwa, ekspektasi dari ekuitas yang
diharapkan sesuai dengan kenyataan akan meningkatkan nilai perusahaan.
Kondisi eksternal (lingkungan dan pesaing) yang berada di sekitar
perusahaan sulit diprediksi seringkali memberikan sentimen negatif pada
peningkatan nilai perusahaan meskipun return yang diharapkan memiliki
kecenderungan meningkat (Husnan, 2005). Lebih lanjut dapat dikemukakan
bahwa, Return On Equity (ROE) merupakan perbandingan antara Net Income
After Tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (Equity).
d. Pengaruh Current Ratio(CR) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel current ratio (CR) menunjukkan bahwa, tingkat
signifikan sebesar 0,088>0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 1,717<t-tabel
1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α = 5% (0,05).
Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel
current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,
sehingga hipotesis keempat yang berbunyi current ratio (CR)
berpengaruhterhadap nilai perusahaan tidak diterima. Hasil analisis
menunjukkan, tidak terdapat pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai
perusahaan.
Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai kekayaan lancar (yang segera
dapat dijadikan uang) dengan perbandingan hutang jangka pendek tidak
memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan nilai perusahaan,
meskipun current ratio juga menunjukkan tingkat keamanan (margin of
safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang-hutang jangka pendek (Kretarto, 2005:55).
e. Pengaruh Quick Ratio(QR) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel quick ratio (QR) menunjukkan bahwa, tingkat
signifikan sebesar 0,001<0,05 dengan nilai t-hitung -3,357< t-tabel -1,652
dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α = 5% (0,05). Hasi
ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel quick
15
ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga
hipotesis kelima yang berbunyi quick ratio (QR) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh dari
quick ratio (QR) terhadap nilai perusahaan.
Hasil ini mengidikasikan bahwa, ukuran kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan
persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk
direalisasi menjadi uang kas, memberikan dampak pada peningkatan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2006), sehingga semakin tinggi harga saham
semakin tinggi nilai perusahaan. Sedangkan rasio cepat (quick ratio) ini lebih
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal
kerja dalam waktu yang lebih cepat (Kretarto, 2001:56).
f. Pengaruh Leverage Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
Hasil analisis variabel leverage ratio menunjukkan bahwa, tingkat
signifikan sebesar 0,014<0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 2,495>t-tabel
1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α=5% (0,05).
Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel
leverage ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga
hipotesis keenam yang berbunyi leverage ratio berpengaruh terhadap nilai
perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh dari
leverage ratio terhadap nilai perusahaan.
Kondisi ini mengidikasikan bahwa, pentingnya pedanaan hutang bagi
perusahaan dengan jalan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang
didukung oleh pendanaan hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan
(Brigham dan Houston, 2006). Dalam kaitannya dengan nilai perusahaan,
dampak rasio leverage menunjukkan nilai positif, yang berarti memberikan
pengaruh secara nyata dalam peningkatan nilai perusahaan.
16
E. Penutup
1. Kesimpulan
Variabel operating profit margin (OPM) berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama yang berbunyi operating profit
margin (OPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis
variabel return on asset (ROA) menunjukkan bahwa, variabel return on asset
(ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis
kedua yang berbunyi return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan diterima. Hasil analisis variabel return on equity (ROE)
menunjukkan bahwa, variabel return on equity (ROE) berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ketiga yang berbunyi return on
equity (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis
variabel current ratio (CR) menunjukkan bahwa, variabel current ratio (CR)
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis
keempat yang berbunyi current ratio (CR) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan tidak diterima. Hasil analisis variabel quick ratio (QR)
menunjukkan bahwa, variabel quick ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan, sehingga hipotesis kelima yang berbunyi quick ratio (QR)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.Hasil analisis variabel leverage
ratio menunjukkan bahwa, variabel leverage ratio berpengaruh signifikan
terhadap mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga hipotesis keenam yang
berbunyi leverage ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.
Melalui uji kebaikan dan ketepatan model, secara simultan variabel
Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio, Quick Ratio, dan
Leverage bermakna secara statistik dalam mempengaruhi nilai perusahaan
sektor manufaktur periode 2008-2011. Lebih lanjut dapat diketahui bahwa,
variabel bebas tersebut mampu menjelaskan tingkat pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan sebesar 63,4% sedangkan sisanya sebesar 36,6% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, disarankan untuk melakukan analisis
lebih cermat dalam melakukan penilaian pada rasio keuangan, sehingga dapat
17
memberikan informasi yang akurat dalam pembuatan keputusan. Cara yang
dapat dilakukan oleh pihak manajemen, antara lain; 1) Menganalisis secara
cermat rasio-rasio keuangan yang memberikan peran penting dalam
peningkatan nilai perusahaan. 2) Melakukan evaluasi penyebab tidak
optimalnya penggunaan dana, sehingga mengakibatkan dana yang dimiliki
pasif, kurang terserap dengan baik dalam kegiatan operasional perusahaan.3)
Melakukan kajian dan analisis secara cermat dalam pendanaan operasional yang
didasarkan dari dana hutang, sehingga dapat dilakukan efisiensi, yaitu biaya
(cost) operasional lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang dapat dicapai.
Bagi akademisi disarankan dalam penelitian selanjutnya untuk melakukan
analisis terhadap sektor lainnya, berupa sektor perbankan dan property,
sehingga hasil yang diperoleh dapat dilakukan komparasi terhadap hasil yang
dicapai saat ini. Disarankan untuk menambah periode amatan menjadi 10 tahun
terakhir, sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik. Disarankan untuk
melakukan pengembangan penelitian terhadap variabel non keuangan,
diantaranya; struktur kepemilikan, CSR, dewan komisaris, resiko sistematik,
dan manajemen laba sehingga hasil yang dicapai akan lebih komprehensif.
Disarankan untuk melakukan perbaikan data pada uji normalitas dan
heterokedastisitas agar data yang ada serta hasil yang dicapai menjadi lebih
baik.
18
DAFTAR PUSTAKA
A Sun, Kyung and Young Kim, Dae. 2008. Customer Satisfaction, Profitability, And
Firm Value In The Hospitality And Tourism Industry:An Application Of American
Customer Satisfaction Index (ACSI). International Journal of Trade, Economics
and Finance, Vol.2, No.4, Maret
Akbarpour, Mojtaba, and Aghabeygzadeh, Shahoo. 2011. Reviewing Relationship
between Financial Structure and Firms Performance in Firms Traded on the Tehran
Stock Exchange. International Journal of Business Administration. Vol. 2, No. 4;
November.
Baridwan, Zaki. 2008. Akuntansi Pengantar. Konsep Proses Penyusunan laporan
Keuangan, Pendekatan Sistem Terpadu. Edisi Kedua. BPFE. Yogyajarta.
Eduardus Tandelilin, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi II,
BPFE, Yogyakarta.
Elton, Gruber.1995, Modern Potfolio Theory and Investment Analysis, Fifth Edition,
John Wiley & Sons, INC, New York.
Brigham. Eugene F. and Houston, Joel. 2006, Manajemen Keuangan, Gelora Aksara
Pratama, Erlangga, Jakarta.
Gurajati, Damodar, Sumarno Zain, 2000, Ekonometrika Dasar (Edisi Bahasan
Indonesia), Penerbit Erlangga, Cetakan 4, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Ghozali, Iman dkk. 2002, Meneropong Hitam Putih Pasar Modal dan Lika-liku
Kebijakan Ekonomi Moneter, Magister Ekonomi UNDIP – LP2S dengan Gama
Media Jogjakarta.
Hermawati, Angra. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan CSR dan Struktur Kepemilikan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Riset
Ekonomi. Universitas Gunadarma
Jogiyanto, 2005, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.
Jones, 2002, Investment, Eight Edition, John Wiley dan Sons, Inc.
Khatab, Humera, Masood, Maryam. Zaman, Khalid. Saleem, Sundas and Saeed, Bilal.
2011. Corporate Governance and Firm Performance:A Case study of Karachi
Stock Market. International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol.2,
No.1, February.
19
Linvat Joshua, Paul Zarowin, 2002. Tambahan Kandungan Informasi Komponen-
Komponen Arus Kas. Artikel. Universitas Sumatera Utara (USU).
Meric, Ilhan. Lentz, Christine and Meric, Gulser, 2007. A Comparison of the Financial
Characteristics of French German and UK Firms in the Electronic and Electrical
Equipment Manufacturing Industry: 2001-2005. International Journal of Business
Administration. Vol. 4, No. 2; Desember
Mulyadi, Martin Surya dan Anwar, Yunita. 2011. Impact of CSR Toward Firm Value
and Profitability. Article. The Business Review. Cambridge. Vol 19. No. 2
Palupi, Margenta Jati. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien
Respon Laba. Jurnal EKUBANK, Vol.3.
Ristiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan
Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Jurnal SNA XIII.
Purwokerto
Saleem, Qosim dan Rahman, Ramiz Ur. 2011. Impact of Likuidity Ratios on
Profitability (Case of Oil ang Gas Companies of Pakistan). Interdiciplinary
Journal of Research ini Business. Vol I. Issue 7, July
Saidi, Muhamad. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham di
BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10, No. 1. STIE Stikubank Semarang.
Sudjoko dan Soebiyantoro, Ugy. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. (Studi
empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta).
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret
Sianipar, Mutiara. 2009. The Impact Of Intellectual Capital Towards Financial
Profitability And Investors’ Capital Gain On Shares:An Empirical Investigation Of
Indonesian Banking And Insurance Sector For Year 2005-2007. Simposium
Nasional Akuntansi XI.
Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alpabeta. Bandung.
Website Bursa Efek Jakarta (BEJ). http://www.jsx.co.id. Diakses 10 September 2011
Wijaya, Lihan Rini.Bandi dan Wibawa, Anas. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.
Yuniarsih, Ni Wayan dan Wirakusuma, Made Gede. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR dan Good Coorporate
Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Artikel. Manajemen dan Akuntansi.
Nopember
1
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Nilai Perusahaan 136 .22 4.60 1.4218 .92340
Operating Profit Margin (OPM) 136 .84 36.09 10.7381 7.67505
ROA 136 .01 35.94 9.3420 7.97124
ROE 136 .03 146.98 19.5132 19.39709
Current Ratio (CR) 136 84.02 1068.45 250.5599 202.65811
Quick Ratio(CR) 136 31.53 767.09 157.1089 154.22124
Leverage 136 .10 5.41 1.2203 1.00834
Valid N (listwise) 136
Regression
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating
Profit Margin (OPM), ROA, Current Ratio (CR)
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .807a .651 .634 .55835 1.802
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating Profit Margin (OPM), ROA, Current
Ratio (CR)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 74.892 6 12.482 40.038 .000a
Residual 40.216 129 .312
Total 115.109 135
a. Predictors: (Constant), Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating Profit Margin (OPM), ROA, Current
Ratio (CR)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
3
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .206 .164 1.257 .211
Operating Profit Margin (OPM) .059 .008 .488 6.984 .000 .555 1.801
ROA .078 .014 .672 5.612 .000 .189 5.294
ROE -.011 .005 -.232 -2.224 .028 .249 4.021
Current Ratio (CR) .001 .001 .218 1.717 .088 .168 5.968
Quick Ratio(CR) -.003 .001 -.420 -3.357 .001 .173 5.781
Leverage .180 .072 .196 2.495 .014 .437 2.288
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
4
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Melalui Nilai Skewness dan Kurtosis
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Unstandardized Residual 136 -1.973 1.458 -.10265 .643149 .260 .208 -.089 .413
Valid N (listwise) 136
Hasil analisis menunjukkan :
Nilai Skewness sebesar 0,260/0,208 = 1,250
Nilai Kurtosis sebesar -0,089/0,413 = -0,2155
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, nilai skewness dan kurtosis berada diantara nilai -2 dan +2, sehingga data yang ada
terdistribusi normal.
2. Uji Autokorelasi Melalui Nilai Durbin-Watson
Model R Durbin-Watson
1 .807a 1.802
Hasil analisis menunjukkan :
Nilai Durbin-Watson sebesar 1,802 yang berada pada pada daerah III (1,55s.d 2,46) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model
regresi tidak ditemukan adanya gejala autokorelasi.
5
3. Uji Multikolinierity Melalui Nilai Tolerance dan VIF
Model
Collinearity Statistics
B Tolerance VIF
1 (Constant) .206
Operating Profit Margin (OPM) .059 .555 1.801
ROA .078 .189 5.294
ROE -.011 .249 4.021
Current Ratio (CR) .001 .168 5.968
Quick Ratio(CR) -.003 .173 5.781
Leverage .180 .437 2.288
4. Uji Heterokedastisitas Melalui uji Glejser
Model t Sig.
1 (Constant) 6.610 .000
Operating Profit Margin (OPM) 3.822 .000
ROA -3.534 .001
ROE 4.331 .000
Current Ratio (CR) .356 .722
Quick Ratio(CR) -1.277 .204
Leverage -4.723 .000
Hasil analisis menunjukkan bahwa;
Nilai tolerance tiap-tiap variable > 0,10 dan Nilai VIF tiap-tiap
variable < 0,10 sehingga data-data tersebut tidak menunjukkan
adanya gejala Multikolinierity.
Hasil analisis menunjukkan bahwa;
Nilai signifikansi variable Current Ratio dan Quick Ratio > α
0,05, maka kedua variabel tersebut tidak terdapat gejala
Heterokedastisitas.
Sedangkan variable OPM dan ROA memiliki nilai signifikansi
hitung < α 0,05, maka terdapat gejala Heterokedastisitas.
6
Grafik Uji Asumsi Klasik
Charts
7
8