perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER
DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
Ahmad Nashir
NIM K 7408051
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Nashir
NIM : K7408051
Jurusan/Prog.Studi : P.IPS / Pendidikan Ekonomi BKK PAP
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN
FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER
DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012 “
ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Ahmad Nashir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER
DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI
PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012
Oleh:
Ahmad Nashir
NIM K 7408051
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
ABSTRAK
Ahmad Nashir, PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN FASILITASBELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR KETERAMPILANKOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELASXI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012, Skripsi: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh darimotivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer danPengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi PerkantoranSMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2) pengaruh dari fasilitas belajarterhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswakelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta TahunDiklat 2011/2012; dan (3) pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajarsecara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer danPengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi PerkantoranSMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Program Keahlian AdministrasiPerkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 sebanyak 75 siswa.Sampel penelitian ditentukan sebanyak 45 siswa atau 60% dari jumlah keseluruhan,dan diambil dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Datapenelitian didapat dengan menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi. Datatersebut dianalisis menggunakan teknik analisis regresi linier ganda.
Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) terdapat pengaruh positifdan signifikan dari variabel motivasi berprestasi terhadap prestasi belajarKeterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI ProgramKeahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012; (2)terdapat pengaruh positif dan signifikan dari fasilitas belajar terhadap prestasi belajarKeterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI ProgramKeahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012;dan (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan secara simultan dari variabelmotivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar KeterampilanKomputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian AdministrasiPerkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012. Sumbangan relatifvariabel motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputerdan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI Program Keahlian AdministrasiPerkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y) adalah 66.65%, dansumbangan relatif variabel fasilitas belajar (X2) terhadap prestasi belajarKeterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI ProgramKeahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012 (Y)sebesar 33.34%. Sumbangan efektif variabel motivasi berprestasi (X1) terhadapprestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas XI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat2011/2012 (Y) sebesar 48.05%, dan sumbangan efektif variabel fasilitas belajar (X2)terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswakelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta TahunDiklat 2011/2012 (Y) sebesar 24.03%.
Kata kunci: motivasi berprestasi, fasilitas belajar, prestasi belajar, keterampilan
komputer dan pengelolaan informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRACT
Ahmad Nashir. THE EFFECT OF MOTIVATION TO ACHIVE ANDLEARNING FACILITIES ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THECOMPUTER SKILL AND MANAGING INFORMATION OF XI CLASSSTUDENTS OF THE OFFICE ADMINISTRATION SKILL PROGRAM OFTHE STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 OF SURAKARTA IN THEEDUCATION AND TRAINING YEAR 2011/2012, Skripsi: The Faculty ofTeacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012.
The objectives of this research are to investigate: (1) the effect of themotivation to achive on the learning achievement of the computer skill and managinginformation of XI class students of the office administration skill program of the statevocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012;(2) the effect of the learning facilities on the learning achievement of the computerskill and managing information of XI class students of the office administration skillprogram of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education andtraining year 2011/2012; and (3) the simultaneus effect of the effect motivation toachive and the learning facilities on the learning achievement of the computer skilland managing information of XI class students of the office administration skillprogram of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education andtraining year 2011/2012.
This research used the descriptive quantitative research method. Thepopulation of the research was all of the XI class students of the office administrationskill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education andtraining year 2011/2012 as many as 75 students. The sample of the researchconsisted of 45 students or 60% out of the total number of population, and they weretaken by using proportional random sampling technique. The data of the researchwere gathered by using questionnaire and documentation. They were then analyzedby using the multipel linear regression technique of analysis.
The results of the research are as follows: (1) there is a significant andpositive effect of the variable of the motivation to achive (X1) on the learningachievement of the computer skill and managing information of XI class students ofthe office administration skill program of the state vocational high school 1 ofSurakarta in the education and training year 2011/2012; (2) there is a significant andpositive effect of the variable of the learning facilities (X2) on the learningachievement of the computer skill and managing information of XI class students ofthe office administration skill program of the state vocational high school 1 ofSurakarta in the education and training year 2011/2012; and (3) there is asimutaneusly significant and positive effect of the variable of the motivation toachive (X1) and that of the learning facilities (X2) on the learning achievement of thecomputer skill and managing information of XI class students of the officeadministration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in theeducation and training year 2011/2012 (Y). The relative contribution of themotivation to achive (X1) on the learning achievement of the computer skill andmanaging information of XI class students of the office administration skill program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
of the state vocational high school 1 of Surakarta in the education and training year2011/2012 (Y) is 66.65%, and that of the learning facilities (X2) on the learningachievement of the computer skill and managing information of XI class students ofthe office administration skill program of the state vocational high school 1 ofSurakarta in the education and training year 2011/2012 (Y) is 33.34%. The effectivecontribution of the motivation to achive (X1) on the learning achievement of thecomputer skill and managing information of XI class students of the officeadministration skill program of the state vocational high school 1 of Surakarta in theeducation and training year 2011/2012 (Y) is 48.05%, and that of the learningfacilities (X2) on the learning achievement of the computer skill and managinginformation of XI class students of the office administration skill program of the statevocational high school 1 of Surakarta in the education and training year 2011/2012(Y) is 24.03%.
Keywords: Motivation to achive, learning facilities, learning achievement, computerskill and managing information.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
MOTTO
Hanya kebodohan yang meremehkan pendidikan.
(P. Syrus)
Harga dari kebaikan manusia akan diukur menurut apa yang telah
diperbuatnya.
(Ali bin Abu Thalib)
Bunga yang tidak akan pernah layu sepanjang jaman adalah kebajikan.
(William Cowper)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan sebagai wujud rasa syukur, sayang, dan cinta
kasih kepada:
Bapak dan Ibuku tercinta
yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan pengorbanan yang
tiada hentinya untuk ku
Kakak-kakak ku tersayang
yang selalu memotivasiku, menjadi inspirasiku dan selalu mendukung.
Keluarga besarku
yang selalu mencurahkan kasih dan sayangnya untukku
The Special One “D.M”
Tak ada kata yang mampu mewakili rasa ini untukmu. Thanks for
everything...
Sahabat-Sahabat Wisma Merdeka
mengajari tentang makna persahabatan dan kedewasaan
Keluarga Besar PAP FKIP UNS
Almamater tempatku menimba ilmu yang tak akan terlupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul: PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI
DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
(KKPI) SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN SMK N 1 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2011/2012
sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menemui banyak hambatan, namun
berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat
teratasi. Untuk itu atas segala bantuannya peneliti ucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Ign Wagimin, M.Si selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi
Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
5. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan selama penyusunan skripsi.
6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi dalam menyusun skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
7. Drs. Suyono, M. Si selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Surakarta yang telah
memberikan ijin kepada peneliti untuk mencari data dalam rangka penyusunan
skripsi.
8. Drs. Juni Irianto selaku Wakil Kepala Sekolah Sekolah SMK N 1 Surakarta yang
telah memberikan informasi dan bantuan kepada peneliti untuk mencari data.
9. Drs. Suratno selaku guru pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan
dan informasi dalam mencari data.
10. Bapak dan Ibu Guru SMK N 1 Surakarta yang telah memberikan keterangan dan
informasi sehingga peneliti dapat memperoleh dataa yang dibutuhkan dalam
menyusun skripsi.
11. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ilmu hingga peneliti dapat meraih gelar Sarjana Pendidikan.
12. Bapak, ibuku dan kakakku yang selalu mendoakan dan telah memberikan
motivasi yang tiada henti – hentinya.
13. Sahabat-sahabat ku seluruh Alumni Wisma Merdeka yang telah mengajarkan
arti persahabatan kepadaku.
14. Keluarga besar A2 Pendidikan Ekonomi 2008 dan PAP. B yang tidak bisa
disebutkan satu persatu, selamanya tak kan pernah terlupakan.
15. Serta semua pihak yang peneliti tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan dari semua pihak mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, namun diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmupengetahuan
dan juga bagi para pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ vi
HALAMAN ABSTRACT .............................................................................. viii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... x
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... xi
KATA PENGANTAR .................................................................................... xii
DAFTAR ISI................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian........................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 9
1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi ................................. 9
2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar......................................... 22
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar KKPI ............................... 29
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.................................................. 37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
C. Kerangka Berfikir...................................................................... 38
D. Pengajuan Hipotesis................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 41
B. Rancangan Penelitian ................................................................... 42
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 44
D. Teknik Pengambilan Sampel........................................................ 45
E. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 48
F. Teknik Analisis Data.................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 59
1. Deskripsi Data Umum............................................................ 59
2. Deskripsi Data Penelitian....................................................... 64
B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 68
1. Uji Normalitas Data ............................................................... 68
2. Uji Linearitas dan Keberartian .............................................. 69
3. Uji Multikolinearitas .............................................................. 70
4. Uji Heterokedastisitas............................................................. 71
C. Pengujian Hipotesis.................................................................... 72
D. Pembahasan Hasil Analisis Data............................................... 77
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................................... 82
B. Implikasi....................................................................................... 83
C. Saran............................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87
LAMPIRAN.................................................................................................... 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ........................................................... 39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Matriks Spesifikasi Angket Variabel X1 dan X2 ....................................... 89
2. Surat Pengantar Angket............................................................................. 91
3. Angket Penelitian ...................................................................................... 92
4. Hasil Try Out Variabel X1......................................................................... 96
5. Hasil Try Out Variabel X2......................................................................... 97
6. Perhitungan Validitas Angket Variabel X1 ............................................... 98
7. Perhitungan Validitas Angket Variabel X2 ............................................... 99
8. Output Uji Validitas X1 ............................................................................. 100
9. Output Uji Realibilitas X1 ......................................................................... 101
10. Output Uji Validitas X2 ............................................................................. 102
11. Output Uji Realibilitas X2 ......................................................................... 103
12. Daftar Sampel Penelitian........................................................................... 104
13. Hasil Penelitian Variabel X1 ..................................................................... 106
14. Hasil Penelitian Variabel X2 ..................................................................... 108
15. Prestasi Belajar Siswa (Y)......................................................................... 110
16. Data Induk Penelitian ................................................................................ 111
17. Tabel Kerja Perhitungan SR dan SE ......................................................... 112
18. Hasil Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan Y ............................................ 113
19. Hasil Uji Linearitas Variabel X1 dengan Y .............................................. 115
20. Hasil Uji Linearitas Variabel X2 dengan Y .............................................. 116
21. Hasil Uji Multikolinearitas variabel X1 dengan X2................................... 117
22. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 119
23. Hasil Uji Regresi Linear Multipel............................................................. 121
24. Lembar Kerja Uji T ................................................................................... 123
25. Lembar Kerja Perhitungan SR dan SE...................................................... 124
26. Tabel R....................................................................................................... 126
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xviii
27. Tabel T........................................................................................................ 127
28. Tabel F........................................................................................................ 128
29. Struktur Organisasi SMK N 1 Surakarta.................................................... 129
30. Denah SMK N 1 Surakarta......................................................................... 130
31. Jadwal Pelaksanaan Penelitian................................................................... 131
32. Foto-foto penelitian.................................................................................... 132
33. Daftar Nilai KKPI siswa Kelas AP 1 dan AP 2......................................... 133
34. Surat Permohonan izin Penyusunan Skripsi ............................................. 135
35. Surat keputusan dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi ................ 136
36. Surat Permohonan Izin Observasi ............................................................. 137
37. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Peelitian...................................... 138
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
melanjutkan pembangunan di segala bidang. Bidang pendidikan merupakan salah
satu sarana dan prasarana bangsa untuk memajukan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, sehingga pendidikan merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan dalam rangka mewujudkan pembangunan suatu bangsa. Oleh karena
itu, pemerintah berupaya memberikan perhatian yang serius terhadap pendidikan,
sejak dari Taman Kanak-kanak sampai jenjang Perguruan Tinggi, baik sekolah
negeri maupun swasta. Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sehingga mampu mengikuti
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat sejajar
dengan bangsa-bangsa lain.
Pendidikan merupakan landasan yang sangat penting bagi setiap manusia
untuk berkembang. Perkembangan jaman yang ditandai dengan perkembangan
peradaban manusia menuntut manusia untuk selalu maju. Hanya dengan
pendidikan, manusia dapat menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan baik
dari dalam maupun dari luar manusianya itu sendiri. Keberhasilan peserta didik
dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor
tersebut secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu dari
dalam maupun dari luar diri peserta didik. Faktor dari dalam diri peserta didik
antara lain kecerdasan, bakat, minat, motivasi, disiplin diri, kepribadian,
kemandirian dan kepercayaan diri sedangkan dari luar diri peserta didik antara
lain lingkungan sekolah, keluarga, fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan,
lingkungan masyarakat dan lain sebagainya.
Pendidikan dilakukan melalui proses belajar, dan proses belajar ini dapat
dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan
luar sekolah. Pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan.
Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah, cenderung mempersiapkan sumber daya
manusia agar memiliki keterampilan untuk masuk dunia kerja. Sampai saat ini,
sekolah tetap dianggap sebagai lembaga pendidikan utama yang berfungsi sebagai
pusat pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan didukung oleh
pendidikan di keluarga dan masyarakat. Dengan demikian hasil pendidikan yang
diperoleh di sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam mempersiapkan
diri dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
Pada umumnya, siswa, orang tua siswa dan guru selalu menginginkan
prestasi belajar yang baik, oleh karena itu mereka harus mengetahui bagaimana
prestasi belajar yang baik itu diperoleh, bagaimana prosesnya dan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi tercapainya prestasi belajar yang optimal. Proses
belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut banyak faktor dan
situasi sekitarnya. Salah satu faktor yang berasal dari dalam siswa yang
menentukan keberhasilan dalam meraih prestasi belajar adalah motivasi
berprestasi. Yang dimaksud motivasi berprestasi adalah “ suatu dorongan yang
terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan
atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan
menggunakan standar keunggulan” (Heckausen dalam Djaali, 2006 : 103).
Meskipun masih ada banyak lagi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa, namun keberhasilan siswa dalam belajar tidak lepas dari faktor motivasi
untuk berprestasi tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Bruner dalam Djaali
(2006 : 106) bahwa “siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, cenderung
untuk menjadi lebih pintar sewaktu mereka dewasa”.
Motivasi berprestasi merupakan faktor yang ikut menentukan
keberhasilan dalam belajar, besar ataupun kecilnya pengaruh tersebut bergantung
pada intensitas motivasi itu sendiri. Klausmeier dalam Djaali (2006 : 110)
mengungkapkan bahwa “perbedaan dalam intensitas berprestasi ditunjukkan
dalam berbagai tingkatan prestasi yang dicapai oleh berbagai individu”.
Keberhasilan dalam belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh fasilitas
belajar yang ada, baik di sekolah maupun di rumah. Fasilitas belajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
memadai kebutuhan dalam proses belajar mengajar akan mendukung siswa dalam
mencapai prestasi belajar yang maksimal. Pemakaian fasilitas secara optimal
sesuai dengan kebutuhan akan banyak memberikan peluang kepada siswa untuk
berprestasi. Fasilitas belajar menurut Arianto (2008) adalah:
Fasilitas dalam dunia pendidikan berarti segala sesuatu yang bersifat fisikmaupun material, yang dapat memudahkan terselenggaranya dalamproses belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempatperlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga pengajaran, bukupelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum loboratoriumdan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajarmengajar.
Keadaan keluarga yang berbeda-beda juga menentukan bagaimana dan
sampai dimana proses belajar yang dialami dan prestasi yang dicapai oleh anak-
anaknya. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan fasilitas belajar di rumah, dengan
tersedianya fasilitas yang menunjang untuk belajar siswa, diharapkan dapat
memperlancar proses belajar siswa yang pada akhirnya mencapai prestasi belajar
yang memuaskan.
Fasilitas belajar di rumah diantaranya adalah ruang belajar, meja kursi,
penerangan, peralatan tulis, buku-buku, komputer, akses internet dan lain-lain.
Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai, siswa akan lebih mudah dalam
mengerjakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran dan
tugas-tugas dari sekolah. Dan dengan adanya fasilitas belajar yang lebih lengkap
maka diharapkan siswa akan lebih maju dalam belajar dan akan mencapai prestasi
yang optimal juga.
Tersedianya fasilitas belajar yang lengkap disertai pemanfaatan yang
maksimal oleh siswa akan dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun, apabila fasilitas yang telah tersedia
tidak dimanfaatkan secara maksimal karena adanya berbagai keterbatasan,
misalnya ketidakmampuan mengoperasikan berbagai media atau alat bantu belajar
yang modern, maka berbagai fasilitas belajar yang tersedia di rumah tidak akan
memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu,
tidak semua siswa mempunyai latar belakang keluarga yang sama, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
antara siswa satu dengan yang lainnya akan berbeda-beda dalam hal kelengkapan
fasilitas yang dimiliki di rumah.
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi yang
dicapai siswa. Prestasi belajar merupakan pencerminan hasil belajar yang dicapai
siswa setelah melakukan usaha belajar. Kemampuan dan kualitas belajar
seseorang dapat diketahui dengan memperhatikan prestasi belajar. Tinggi
rendahnya prestasi belajar akan memberikan sumbangan dalam mencapai
kesuksesan masa depan siswa.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan
yang mengorientasikan siswa lulusannya untuk segera dapat bekerja, haruslah
terus mengembangkan potensi diri agar sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Demikian juga dengan SMK N 1 Surakarta yang termasuk ke dalam kelompok
bisnis manajemen terbagi dalam tiga program keahlian yaitu akuntansi,
administrasi perkantoran dan penjualan. SMK N 1 Surakarta juga selalu
melakukan perubahan-perubahan positif dalam mendukung penciptaan lulusan
siap kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012”
B. Identifikasi Masalah
Menurut Iskandar (2008) “identifikasi masalah merupakan kelanjutan
dari latar belakang masalah” (hlm 163). Tetapi untuk lebih mendalami tentang
masalah tersebut, maka peneliti memilih beberapa saja faktor yang penting, yang
berkaitan dengan variable yang akan diteliti yaitu:
1. Ada kecenderungan bahwa prestasi belajar yang baik merupakan dambaan dari
setiap siswa, tetapi pada kenyataannya tidak semua siswa SMK N 1 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat 2011/2012
mempunyai prestasi belajar yang baik.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar, tingkat motivasi berprestasi siswa SMK N 1
Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat
2011/2012 masih ada yang rendah sehingga dalam hal ini rendahnya motivasi
berprestasi siswa tersebut dimungkinkan akan mempengaruhi prestasi belajar
siswa.
3. Keterbatasan fasilitas yang disediakan di rumah menyebabkan siswa kurang
dapat mengembangkan pengetahuannya sehingga prestasi siswa SMK N 1
Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran tahun diklat
2011/2012 kurang maksimal.
4. Kurangnya pemanfaatan fasilitas belajar yang telah disediakan dirumah untuk
menunjang aktivitas belajar menjadikan prestasi belajar yang dicapai siswa
SMK N 1 Surakarta Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran
tahun diklat 2011/2012 kurang maksimal.
C. Pembatasan Masalah
“Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang
dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan
dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus
dan mendalam” (Iskandar, 2008: 165). Untuk memudahkan dalam pelaksaaan
penelitian serta dapat menjawab permasalahan secara fokus dan mendalam, maka
perlu adanya pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam
penelitian dibatasi mengenai motivasi berprestasi, fasilitas belajar dan prestasi
belajar siswa. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:
1. Motivasi berprestasi adalah suatu kondisi yang mampu menimbulkan dorongan
dalam diri siswa dan mampu mempengaruhi atau menggerakkan tingkah laku
individu dalam berusaha atau berjuang untuk mencapai sesuatu tujuan yang
ditetapkan, meningkatkan dan memelihara kemampuannya setinggi mungkin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
dalam semua aktivitas belajarnya. Dalam hal ini adalah siswa dalam
melaksanakan tugas belajarnya dengan baik dan mencapai prestasi belajar yang
maksimal.
2. Fasilitas belajar adalah suatu sarana yang membantu kelancaran dan
kemudahan dalam belajar sehingga pembelajaran yang dijalankan dapat
tercapai secara maksimal sesuai yang diharapkan. Dalam penelitian ini,
peneliti membatasi fasilitas belajar yang dimaksud hanyalah fasilitas belajar
siswa di rumah dikarenakan latar belakang keluarga siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat
2011/2012 berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi kepemilikan fasilitas
belajar di rumah yang berbeda-beda pula.
3. Prestasi Belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa
yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk
angka, huruf maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai.
Prestasi belajar ini diambil dari Nilai hasil belajar semester genap siswa kelas
XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun
Diklat 2011/2012 pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi (KKPI).
D. Perumusan Masalah
Iskandar (2008) menyatakan bahwa “ Rumusan masalah merupakan
uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang dikemukakan”
(hlm. 166). Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau
pernyataan yang jelas dan padat. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah diatas , maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh terhadap prestasi belajar
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat
2011/2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Apakah fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat
2011/2012?
3. Apakah motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama
berpengaruh terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
E. Tujuan Penelitian
Iskandar (2008: 167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah
tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk
mencapai tujuan penelitian yang dilakukan”. Berdasarkan perumusan masalah
yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap prestasi
belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas
XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun
Diklat 2011/2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI
Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat
2011/2012.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi berprestasi dan fasilitas belajar
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Program Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
F. Manfaat Penelitian
Menurut Iskandar (2008 : 168) “manfaat penelitian adalah dampak dari
tercapainya tujuan penelitian”. Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
wawasan ilmu pendidikan khususnya dalam mengkaji pengaruh motivasi
berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Kepala Sekolah, para guru dan
siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMK N 1 Surakarta ditinjau
dari pentingnya motivasi berprestasi siswa dan fasilitas belajar siswa dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Memberikan feedback ilmu yang telah peneliti terima selama mengikuti
perkuliahan di Program Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
c. Sebagai acuan bagi peneliti lain yang sejenis untuk melaksanakan penelitian
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian
karena diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti
yang berhubungan dengan fenomena yang akan dikaji. Menurut Arikunto
(2005) “Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi
pengetahuan itulah yang biasa dekenal dengan mengkaji bahan pustaka atau biasa
diangkat dengan istilah kajian pustaka” (hlm. 58).
Teori - teori mengenai variabel-variabel yang relevan dengan masalah
yang telah dirumuskan dalam sebuah penelitian harus disertai dasar kajian
pustaka. Beberapa teori yang relevan yang kemudian dipakai sebagai dasar
dalam penelitian ini adalah tentang (1). Motivasi Berprestasi, (2). Fasilitas
belajar, (3). Prestasi belajar siswa.
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Motivasi Berprestasi
a. Pengertian Motivasi
Masalah motivasi adalah masalah yang penting dalam pendidikan.
Dengan adanya motivasi siswa dalam belajar dapat diketahui seberapa besar
motivasi siswa dalam aktivitas belajarnya. Namun perlu juga diketahui
bahwa motivasi yang dimiliki siswa itu bervariasi karena motivasi tersebut
merupakan perbedaan individual. Manusia hidup di dunia tidak lepas dari
kebutuhan, kebutuhan tersebut sekaligus menjadi tujuan dan menimbulkan
motivasi untuk melakukan sesuatu agar kebutuhan dapat dipenuhi. Motivasi
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan.
Motivasi belajar dari kata “motif” menurut Sardiman (2001) “yang
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sesuatu” (hlm. 73). Berawal dari kata “ motif” itu maka motivasi dapat
diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Pendapat
tersebut diperkuat lagi dengan pendapat Suryabrata (2008) yang
mengemukakan bahwa “motif’’ adalah keadaan dalam pribadi seseorang
yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna
mencapai tujuan (hlm. 70). Berawal dari kata “motif’’ tersebut maka MC
Donald dalam Djamarah (2000) juga menjelaskan bahwa “Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
perasaan (afektif) dan reaksi untuk mencapai tujuan’’ (hlm. 148). Hal
senada juga disampaikan Syah (2005) yang berpendapat bahwa ”Motivasi
adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu” (hlm. 151). Motivasi dalam
pengertian ini berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku
secara terarah.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah kekuatan yang tersembunyi, merupakan daya penggerak
yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku
seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak sehingga dapat
mencapai hasil atau tujuan yang diharapkan.
b. Prinsip - Prinsip Motivasi
Berkaitan dengan upaya guru maupun orangtua dan guru untuk
memotivasi siswa agar dapat berprestasi sebenarnya tidak ada langkah
langkah atau prosedur yang standar tetapi hal itu dirasa sangat penting.
Prinsip prinsip ini disusun atas dasar penelitian yang saksama dalam rangka
mendorong motivasi siswa di sekolah yang menganut pandangan
demokratis dan dalam rangka menciptakan motivasi diri dan disiplin diri di
kalangan siswa. Menurut Djamarah (2000) “ada beberapa prinsip dan
prosedur yang perlu mendapat perhatian agar tercapai perbaikan-perbaikan
dalam motivasi, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitasbelajar siswa untuk dapat meraih prestasi.
2) Motivasi Intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalamberprestasi.
3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar dan berprestasi.6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.” (hlm. 154).
Kenneth H. Hover dalam Hamalik (2001:166) mengemukakan
prinsip – prinsip motivasi sebagai berikut:
1) Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari padamotivasi yang dipaksa dari luar. Sebabnya adalah karena kepuasanyang diperoleh individu itu sesuai dengan ukuran yang ada dalamdiri murid sendiri.
2) Motivasi itu mudah menjalar atau menyebar terhadap orang lain.Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid –murid yang juga berminat tinggi dan antusias. Demikian muridyang antusias akan mendorong murid – murid yang lain.
3) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan – tujuan akan merangsangmotivasi. Apabila seseorang telah menyadari tujuan yanghendak dicapainya maka perbuatannya kearah itu akan besar dayadorongnya.
4) Pujian – pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang– kadang diperlukan dan cukup efektif merangsang minat yangbesar.Berkat dorongan dari orang lain misalnya untuk memperolehangka yang tinggi maka murid akan berusaha lebih giat karenaminatnyamenjadi lebih besar.
5) Tehnik dan proses mengajar yang bermacam – macam adalahefektif untuk memelihara minat murid. Cara mengajar yangbervariasi ini akan menimbulkan situasi yang menantang danmenyenangkan .
6) Manfaat minat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifatekonomis. Minat khusus yang telah dimiliki oleh murid akanmudah ditransferkan kepada minat dalam bidang studi.
7) Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitanbelajar.Kecemasan ini akan mengganggu perbuatan belajar siswa,sebab akan mengakibatkan pindahnya perhatian ke pada hal lain,sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.
8) Setiap murid mempunyai tingkat – tingkat frustasi yangberlainan.Ada murid yang karena kegagalannya justrumenimbulkan incentive tetapi ada siswa yang selalu berhasilmalahan menjadi cemas terhadap kemungkinan timbulnyakegagalan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
9) .Tekanan kelompok murid (peer group) kebanyakan lebih efektifdalam motivasi dari pada tekanan atau paksaan dari orang dewasa.Parasiswa sedang mencari kebebasan dari orang dewasa, iamenempatkan hubungan peer lebih tinggi. Ia bersedia melakukanapa saja yang akan dilakukan oleh peer groupnya dan demikiansebaliknya.
10) Motivasi yang besar, erat hubungannya dengan kreativitas murid.Dengan teknik mengajar yang tertentu motivasi murid – muriddapat ditunjukan kepada kegiatan – kegiatan kreatif. Motivasi yangtelah dimiliki oleh murid apabila diberi semacam penghalangseperti adanya ujian yang mendadak, peraturan – peraturan sekolahdan lain – lain, maka kreatifitasnya akan timbul sehingga ia akanlolos dari penghalang tadi.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat diketahui bahwa
dalam motivasi terdapat beberapa prinsip utama yang sangat penting dalam
upaya memupuk motivasi seseorang, prinsip – prinsip tersebu antara lain
adalah:
1) Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih efektif
dibandingkan dengan motivasi yang berasal dari luar.
2) Motivasi bersifat menjalar atau menyebar dari individu satu ke individu
lain yang berhubungan.
3) Motivasi dengan memberikan hadiah atau pujian akan lebih baik jika
dibandingkan dengan motivasi yang berupa hukuman.
4) Kreatifitas cara belajar, teknik mengajar guru, minat dan juga proses
belajar yang bervariasi akan sangat menentukan motivasi seorang siswa
dalam belajar dan berprestasi.
5) Tujuan akan meningkatkan motivasi dan optimisme siswa.
6) Tekanan dari teman sebaya atau teman belajar sangat berpengaruh
terhadap motivasi dalam diri seorang anak.
7) Motivasi yang tinggi akan berdampak positif pada perolehan hasil belajar
atau prestasi belajar siswa.
c. Fungsi Motivasi
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku pada individu. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa peningkatan keterangan
dan perubahan sikap seseorang menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Dalam kegiatan belajar inilah diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar
akan menjadi optimal jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan akan semakin terdorong pula seseorang siswa untuk meraih hasil
belajar yang lebih baik, mudah untuk menerima, mengerti dan memahami
suatu materi pelajaran. Mudah menyelesaikan soal-soal mata pelajaranya
dengan benar. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan pemberian motivasi
yang tepat akan membuat siswa belajar lebih intensif, yang pada akhirnya
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi yang dicapai para siswa.
Suatu motivasi selalu berkaitan dengan suatu tujuan tertentu. Misalnya
seseorang siswa yang tetap tekun belajarrnya dikamar walaupun ada
tontonan yang bagus dan menarik, karena ia mengharapkan dapat mencapai
prestasi belajar yang tinggi dalam ujian. Sardiman (2001) mengemukkan
bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kerah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perrbuatan yan
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (hlm.
83).
Selanjutnya menurut Djamarah (2000), fungsi dari motivasi antara
lain adalah:
1) Motivasi sebagai pendorong perbuatan, sehingga berfungsi untuk
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan, merupakan dorongan psikologis
yang melahirkan sikap anak didik yang merupakan suatu kekuatan yang
tak terbendung dan selanjutnya terjelma dalam bentuk psikofisik.
3) Motivasi sebagai pengarah perbuatan, mengarahkan peserta didik untuk
fokus pada tujuan dari belajar sehingga segala sesuatu yang dapat
mengganggu pikirannya akan dibuang jauh – jauh (hlm. 156).
Berdasarkan uraian yang dikemukakan para ahli diatas, maka fungsi
motivasi adalah sebagai berikut:
1) Motivasi merupakan pendorong kegiatan manusia yang mempengaruhi
sikap apa yang akan dilakukan oleh seseorang.
2) Motivasi merupakan penggerak perbuatan seseorang.
3) Motivasi sebagai penyeleksi sikap apa yang harus dilakukan seseorang.
4) Motivasi merupakan pengarah kegiatan sehingga dapat mengarahkan
seseorang untuk fokus melakukan sesuatu yang searah dengan tujuan.
d. Unsur - Unsur Motivasi
Perubahan energi pada diri seseorang akan terjadi ketika motivasi
dalam dirinya telah tumbuh, Mc. Donald dalam Sardiman (2001 hlm. 68).
Perubahan energi yang terjadi tersebut ditandai dengan munculnya
“perasaan” dalam diri si pelaku. Perubahan yang demikian mendasar, di
karenakan adanya tiga elemen motivasi. Ketiganya adalah sebagai berikut :
1) Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri manusia.
Perkembangan motivasi membawa perubahan energi dalam sistem
“neurophysiological” pada organisme manusia. Karena menyangkut
perubahan energi, maka penekananya menyangkut kegiatan fisik
manusia.
2) Bila motivasi timbul, maka timbul pula rasa atau “perasaan”, afeksi
seseorang. Karena motivasi berkenaan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi, dan emosi. Tiga hal diatas yang sangat mempengaruhi
tingkah laku seseorang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3) Motivasi timbul bila ada tujuan. Motivasi hanyalah suatu respon dari
suatu aksi yaitu adanya suatu tujuan yang sangat jelas. Walaupun
motivasi itu timbul dari dalam diri manusia, namun kemunculannya
disebabkan oleh timbulnya suatu rangsangan yaitu tujuan. Dengan
demikian motivasi menyangkut soal kebutuhan, sebab tujuan timbul
karena adanya kebutuhan.
Menurut Djamarah (2000 hlm. 158) dalam bukunya Psikologi
belajar dijelaskan bahwa Unsur-unsur motivasi adalah:
1) Kebutuhan
Kebutuhan terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri
individu membuat individu yang bersangkutan melakukan suatu
tindakan. Tindakan itu mengarah pada suatu tujuan.
2) Dorongan
Salah satu dari ciri makhluk hidup adalah memiliki dorongan untuk
mempertahankan diri. Dorongan ini akan muncul apabila terjadi
ancaman. Ancaman ini dapat berupa ketidakseimbangan secara fisiologis.
Hal ini menumbuhkan dorongan yang bersifat alami, sedangkan ketidak
seimbangan psikologis, kecuali dororngan alami juga dipengaruhi oleh
pengalaman dan hasil belajar.
3) Tujuan
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan
tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar. Dari segi
tujuan maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara
psikologis, tujuan merupakan titik akhir sementara pencapaian
kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi, maka orang
menjadi puas, dan dorongan mental untuk berbuat terhenti.
Berdasarkan Pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi terbentuk dari beberapa unsur yaitu:
1) Adanya kebutuhan yang terjadi karena adanya ketidak seimbangan dalam
diri dan perubahan energi yang menyangkut pada kegiatan fisik manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2) Adanya dorongan untuk melakukan sesuatu baik bersumber dari ketidak
seimbangan fisiologis maupun ketidakseimbangan psikologis.
3) Adanya tujuan yang merupakan arah dari semua perilaku yang dilakukan
individu.
e. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Dimiyati dan Mudjiono dalam Sahabat (2012) faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi motivasi adalah :
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi tampak pada keinginan anak sejak kecil, seperti
keinginan belajar berjalan, dapat membaca, dan lain sebagainya.
Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan
untuk lebih giat, bahkan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan,
bahasa, nilai-nilai kehidupan, dan perkembangan pribadi. Cita-cita akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, sebab
tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan
atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan yang diperoleh siswa akan
menambah kekayaan pengalaman hidup, sehingga dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangan.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi. Seorang siswa yang yang sedang sakit, lapar
atau marah-marah akan mengganggu perhatian atau konsentrasi belajar.
Sebaliknya, seorang siswa yang sehat, kenyang dan gembira akan mudah
memusatkan perhatiannya pada pelajaran sehingga akan memperoleh
prestasi belajar yang tinggi.
4) Kondisi lingkungan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai
anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan
sekitar. Lingkungan yang aman, tentram, tertib, dan indah, akan
menambah semangat dan motivasi belajar siswa.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa
yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal dan pergaulan
juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat
kabar, majalah, radio, televisi, dan film semakin menjangkau siswa.
Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan luar
sekolah. Upaya pembelajaran di sekolah meliputi hal-hal berikut:
menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, membina disiplin belajar
dalam tiap kesempatan, seperti pemanfaatan waktu, pemeliharaan
fasilitas sekolah, membina belajar tertib pergaulan, dan membina belajar
tertib lingkungan sekolah. Guru juga perlu menghadapi anak didiknya
secara individual. Upaya pembelajarannya meliputi pemahaman tentang
diri siswa dalam rangka kewajaran tertib belajar, pemanfaatan penguatan
berupa hadiah, kritik, hukuman secara tepat-guna, dan mendidik cinta
belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi pada diri masing-
masing individu menurut Anne Ahira (2008) adalah:
1) Kondisi fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus,dan hasrat seksual.
2) Rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, danintelektual
3) Kebutuhan kasih sayang atau afeksi (love needs) yangditerimanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
4) Harga diri (self esteem needs) dan prestasi. Contohnya prestisememiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
5) Persepsi individu atau aktualisasi diri (self actualization),tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkanpotensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadikemampuan nyata. seseorang termotivasi atau tidak untukmelakukan sesuatu banyak tergantung pada proses kognitifberupa persepsi. Persepsi seseorang tentang dirinya sendiri akanmendorong dan mengarahkan perilaku seseorang untukbertindak
Dari beberapa pendapat diatas, secara garis besar dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi
seorang individu adalah:
1) Aspirasi dan aktualisasi diri individu
2) Kemampuan yang dimiliki oleh seorang individu
3) Kondisi fisiologis dan psikologis individu
4) Harga diri dan prestasi
5) Kondisi lingkungan individu
6) Unsur-unsur dinamis dalam kegiatan pembelajaran
7) Upaya pendidik dalam mendidik individu
f. Macam – Macam Motivasi
Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis,
sebagaimana telah dikutip Sardiman (2001 hlm. 86) yaitu:
1) Motif atau kebutuhan organis yaitu kebutuhan fisiologis yang
menyangkut makanan, minuman, bernafas dan sebagainya.
2) Motif darurat adalah dorongan untuk menyelamatkan diri. Dorongan
untuk membalas, untuk membantu.
3) Motif obyektif. Dalam hal imenyangkut kebutuhan untuk melakukan
eksploitasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini
muncul karena dorongan untuk dapat mengahadapi dunia secara efektif.
Menurut Djamarah, (2000) motivasi dibedakan menjadi motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik, penjelasannya adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
1) Motivasi intrinsik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena didalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2) Motivasi ekstrinsik adalah meupakan suatu bentuk motivasi timbul
karena adanya pengaruh rangsangan dari luar diri siswa untuk melakukan
suatu aktivitas. (hlm. 149).
Sedangkan menurut Purwanto (2000) motivasi dibedakan menjadi
dua macam yaitu:
1) Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu rangsangan dari luar.
2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya rangsangan dari luar (hlm. 67).
Dari pendapat beberapa ahli diatas, dapat diketahui bahwa jenis –
jenis motivasi secara garis besar antara lain adalah:
1) Motivasi intrinsik , yaitu motivasi yang berfungsinya karena memang
telah ada dorongan dari dalam diri individu tersebut untuk melakukan
sesuatu.
2) Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsinya karena adanya
suatu rangsang dari luar.
g. Pengertian Motivasi Berprestasi
Setiap Individu pasti memiliki motivasi dalam dirinya, motivasi
tersebut sangat luas dan beragam. Salah satu yang terpenting adalah motivasi
berprestasi. Suatu prestasi atau Achievment berkaitan erat dengan dengan
harapan (Expectation). Inilah yang membedakan motivasi berprestasi dengan
motivasi lain seperti haus, lapar dan motif biologis lainnya. Seseorang siswa
yang setiap hari berangkat ke sekolah tentunya mempunyai tujuan yang ingin
dicapai. Seseorang siswa akan mendapatkan hasil belajar yang baik kalau
dalam dirinya terdapat keinginan untuk berprestasi. Keinginan untuk
berprestasi merupakan hal yang sangat penting bagi diri siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya keinginan untuk berprestasi tersebut, seorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
siswa cenderung akan melakukan berbagai macam cara agar keinginan atau
tujuannya tersebut dapat dicapai, termasuk di dalamnya adalah dengan cara
belajar. Keinginan atau dorongan untuk berprestasi inilah yang disebut
motivasi berprestasi.
Heckhausen dalam Djaali (2006) menyatakan bahwa motivasi
berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu
berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya
setinggi mungkin dalam semua aktivitas yang menggunakan standar
keunggulan (hlm. 103).
McClelland dalam Djaali (2006) juga mengemukakan “motivasi
berprestasi adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa
standar kepandaian atau standar keahlian”(hlm. 103).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka motivasi berprestasi
adalah kekuatan yang tersembunyi dalam diri seorang individu, merupakan
daya penggerak yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan
menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong untuk menjadi aktif bertindak,
berusaha dan berjuang untuk meningkatkan kemampuannya setinggi mungkin
sehingga dapat mencapai hasil atau prestasi sesuai standar yang diharapkan.
h. Karakteristik Siswa Dengan Motivasi Berprestasi Tinggi
Sardiman (2001) mengemukakan bahwa ciri-ciri orang yang
memiliki motivasi berprestasi yaitu:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah ”untuk orang
dewasa”.
4) Lebih senang bekerja sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (hlm. 81).
McClelland dalam Satria (2011) mengatakan bahwa ciri-ciri orang
yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah :
1) Berprestasi yang dihubungkan dengan seperangkat standar. Seperangkat
standar tersebut bisa berhubungan dengan prestasi orang lain, prestasi diri
sendiri yang lampau serta tugas yang harus dilakukannya.
2) Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya.
3) Adanya kebutuhan untuk mendapatkanumpan balik atas pekerjaan yang
dilakukannya sehingga dapat diketahui dengan cepat bahwa hasil yang
diperoleh dari kegiatannya lebih baik atau lebih buruk.
4) Menghindarkan tugas-tugas yang terlalusulit atau terlalu mudah, tetapi
akan memilih tugas-tugas yang tingkat kesukarannya sedang.
5) Inovatif yaitu dalam melakukan suat pada sebelumnya. Hal ini dilakukan
agar individu mendapatan cara-cara yang lebih menguntungkan dalam
pencapaian tujuan.
6) Tidak menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena
tindakan orang lain dan ingin merasakan sukses atau kegagalan
disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri.
Sementara itu menurut Djaali (2006 : 109) dalam buku nya Psikologi
pendidikan mengungkapkan bahwa karakteristik motivasi berprestasi adalah:
1) Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas
hasil-hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib atau kebetulan.
2) Memilihh tujuan yang realistis tapi menantang dari tujuan yang terlalu
mudah dicapai atau terlalu besar resikonya.
3) Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan
segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4) Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.
5) Mampu menangguhkan pemuasan keinginan demi masa depan yang lebih
baik.
6) Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang, status, atau keuntungan
lainnya, ia akan mencainya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang
prestasi, suatu ukuran keberhasilan.
Dalam penelitian ini, indikator untuk mengukur variabel motivasi
berprestasi adalah:
1) Berusaha lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras,
tangguh dan tidak mudah putus asa
2) Berorientasi kedepan
3) Menyenangi tugas yang mempunyai tingkat kesulitan yang sedang
4) Percaya diri dalam menyelesaikan masalah
5) Pandai memanfaatkan waktu
6) Memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih
2. Tinjauan Tentang Fasilitas Belajar
a. Pengertian Fasilitas
Menurut Daryanto (2006), “fasilitas secara etimologis terdiri dari
sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar adalah alat langsung untuk
mencapai pendidikan. Sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung
untuk mencapai tujuan pendidikan. Fasilitas merupakan komponen yang
bersumber pada barang-barang hasil produksi yang antara lain berupa gedung
dan perlengkapannya dan berfungsi menyediakan tempat berlangsungnya
proses pendidikan” (hlm. 51). Selanjutnya mengenai definisi fasilitas belajar,
Arianto (2008) mengemukakan bahwa “Fasilitas dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.
Adapun yang dapat melancarkan usaha ini dapat berupa benda-benda maupun
uang. Sehingga dalam hal ini fasilitas dapat disamakan dengan sarana”.
Fasilitas Menurut The Liang Gie (2009) “fasilitas adalah persyaratan
yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
atau anak. Meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup, buku-buku
pegangan dan peralatan lain dalam hal ini kelengkapan peralatan komputer”.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian fasilitas diatas dapat
disimpulkan bahwa fasilitas adalah suatu sarana yang membantu kelancaran
dan kemudahan sesuatu usaha sehingga usaha yang dijalankan dapat tercapai
secara maksimal sesuai yang diharapkan. Di samping itu, dengan tidak adanya
fasilitas yang memadai dalam menjalankan sesuatu usaha, maka dalam suatu
usaha itu akan mengalami gangguan maupun hambatan.
b. Pengertian Belajar
Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang
yang belajar, apakah itu mengarah pada yang lebih baik ataupun yang kurang
baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang juga selalu terkait dalam belajar
adalah pengalaman, pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain
atau lingkungannya.
Pengertian belajar menurut Syah (2005) yakni “Belajar merupakan
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses
kognitif” (hlm. 92).
Belajar menurut Sardiman (2001) ”Upaya perubahan tingkah laku,
penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, lain sebagainya” (hlm. 20). Sedangkan
Winkel (2004) mendefinisikan belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai
sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas (hlm. 58).
Selanjutnya, menurut pendapat Slameto (2005) “Belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (hlm. 2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku, baik
potensial maupun aktual. Kemampuan yang melibatkan perubahan kognitif
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (ketrampilan/kecakapan).
c. Pengertian Fasilitas Belajar Siswa
Untuk mengemukakan pengertian tentang fasilitas, peneliti dapat
sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Daradjat dalam Arianto
(2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat mempermudah upaya dan
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut
Subroto di dalam Arianto (2008) “fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-
benda maupun uang”. Lebih luas lagi tentang pengertian fasilitas Arikunto di
dalam Arianto (2008) berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala
sesuatu usaha. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini
dapat berupa benda-benda maupun uang, jadi dalam hal ini fasilitas dapat
disamakan dengan sarana yang ada di sekolah” .
Dari beberapa pendapat yang dirumuskan oleh para ahli mengenai
pengertian fasilitas dapat dirumuskan bahwa fasilitas dalam dunia pendidikan
berarti segala sesuatu yang bersifat fisik maupun material, yang dapat
memudahkan terselenggaranya dalam proses belajar mengajar, misalnya
dengan tersedianya tempat perlengkapan belajar di kelas, alat-alat peraga
pengajaran, buku pelajaran, perpustakaan, berbagai perlengkapan pratikum
loboratorium dan segala sesuatu yang menunjang terlaksananya proses belajar
mengajar. Sehingga yang dimaksud dengan fasilitas belajar adalah semua
kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk
memudahkan, melancarkan dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah
maupun di rumah. Supaya kegiatan belajar peserta didik dapat lebih efektif
dan efisien serta maksimal sehingga hasil nya maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Macam-macam Fasilitas Belajar
1) Fasilitas Belajar Di Rumah
Menurut Slameto (2005 : 63), Anak yang sedang belajar selain
harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian,
perlindungan, kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar
seperti ruang belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku
dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai cukup uang. Hal senada juga diungkapkan oleh The Liang Gie
(2009) macam-macam fasilitas belajar yang diperlukan oleh siswa yang
dapat membantu kegiatan belajar di rumah, antara lain:
a) Ruang atau tempat belajar
Sebuah syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya ialah
tersedianya tempat belajar. Pertama-tama mengenai tata ruang kamar
tidur yang juga menjadi kamar belajar itu. Letak meja yang dipakai untuk
belajar hendaknya tidak menghadap kepintu kamar. Meja hendaknya
bersih dari benda-benda apapun yang tidak langsung diperlukan untuk
belajar seperti misalnya surat kabar atau majalah hiburan. Buku-buku
pelajaran yang tidak sedang dibaca sebaiknya ditaruh pada rak tersendiri
yang tidak jauh dari meja, baik di samping meja ataupun dengan
menempel tembok di sebelah atas dari meja. Kalau semua buku pelajaran
ditaruh diatas meja, ini akan memenuhi meja dan menyebabkan meja
tersebut terasa sangat sempit.
b) Penerangan
Syarat lain untuk tempat belajar yang baik ialah penerangan
cahaya yang cukup. Penerangan yang terbaik ialah yang diberikan oleh
cahaya matahari karena warnanya yang putih dan sangat intensif.
Penerangan dari cahaya lampu dapat dibedakan dalam 4 macam, yaitu (1)
penerangan tak langsung, (2) penerangan setengah tak langsung, (3)
penerangan setengah langsung, (4) penerangan langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c) Perabot belajar
Perbekalan belajar terdiri dari peralatan tulis dan perabot untuk
kamar, yaitu meja dan kursi belajar serta lemari buku. Suatu keharusan
untuk tempat belajar ialah meja berikut kursinya. Dan syarat-syarat untuk
meja belajar yang baik ialah sebagai berikut:
(1) Meja itu tidak tertutup seluruhnya dari permukaan sampai lantai.
(2) Permukaan meja hendaknya rata dan tidak berwarna gelap atau
berkilat-kilat.
(3) Luas meja belajar tidak perlu berlebih-lebihan karena mungkin lalu
menjadi tempat menaruh macam-macam barang yang bisa
menyulitkan konsentrasi dalam belajar.
(4) Tinggi meja hendaknya disesuaikan dengan tinggi badan siswa yang
bersangkutan.
d) Peralatan tulis dan buku-buku
Di samping buku-buku pelajaran, alat-alat yang harus dimiliki
sendiri oleh setiap siswa ialah pulpen, tinta, potlot hitam dan yang
berwarna merah dan biru, mistar, karet penghapus, alat penajam potlot,
perekat, kertas tulis, kertas penghisap tinta, dan buku notes.
Fasilitas belajar yang dimiliki seorang siswa dirumah sangat
mungkin berbeda-beda antara siswa satu dengan yang lainnya, hal ini
dapat dikarenakan oleh kondisi ekonomi orangtua siswa yang berbeda-
beda pula.
2) Fasilitas Belajar Di Sekolah
Fasilitas merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas sekolah yang meliputi semua
peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses
pendidikan di Sekolah. Sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya,
bahwa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar membutuhkan sarana
dan prasarana pendukung belajar. Kualitas atau tingkat penguasaan
pelajaran akan lebih baik apabila di dalam kegiatan belajar mengajar banyak
didukung oleh alat-alat pelajaran yang relevan. Arianto (2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
mengemukakan macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah,
yaitu:
a) Gedung sekolah
b) Ruang belajar
c) Mushola (Tempat ibadah)
d) Alat atau media pengajaran
e) Perpustakaan sekolah
f) Alat-alat tulis
g) Buku pelajaran
h) Alat-alat lain
Menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, macam-macam
fasilitas belajar yang tersedia di sekolah, yaitu:
a) Bangunan dan perabot sekolah
b) Alat pelajaran
c) Media pendidikan (Daryanto, 2006:51)
Untuk lebih jelasnya peneliti uraikan sebagai berikut:
a) Bangunan dan perabot sekolah
Gedung atau bangunan sekolah menjadi sentral perhatian dan
pertimbangan bagi setiap pelajar yang ingin memasuki suatu lembaga
sekolah tertentu. Karena mereka beranggapan kalau suatu sekolah
mempunyai bangunan fisik dan perabot sekolah yang memadai tentunya
para siswa dapat belajar dengan nyaman.
b) Alat pelajaran
Adalah semua benda yang dapat dipergunakan secara langsung oleh guru
maupun siswa dalam proses belajar mengajar. Adapun yang termasuk
dalam alat pelajaran antara lain: buku tulis, gambar-gambar, alat-alat tulis
menulis lain seperti kapur, penghapus dan papan tulis maupun alat-alat
praktek, semua termasuk ke dalam lingkup alat pelajaran. Maka dari itu
untuk membantu kelancaran dalam proses kegiatan belajar mengajar
harus didukung adanya kelengkapan alat pelajaran itu sendiri, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.
c) Media pendidikan
Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara di dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi
efektifitas dan efisiensi, tetapi dapat pula sebagai pengganti peranan
guru. Biasanya klasifikasi media pendidikan didasarkan atas indera yang
digunakan untuk menangkap isi dari materi yang disampaikan dengan
media tersebut. Dengan cara pengklasifikasian dibedakan atas:
(1)Media audio atau media dengar, yaitu media untuk pendengaran
(2)Media visual atau media tampak, yaitu media untuk penglihatan
(3)Media audio visual atau media tampak dengar, yaitu media untuk
pendengaran dan penglihatan.
Selanjutnya, Bafadal (2003) mengemukakan bahwa ”Paling tidak
ada dua macam sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot
kelas dan media pengajaran” (hlm. 13). Dalam hubungannya dengan perabot
kelas yang perlu disediakan antara lain berupa papan tulis, meja dan kursi
guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar hadir murid, papan
daftar piket, papan pemajangan karya murid, papan grafik pencapaian target
kurikilum, papan daftar pengelompokan murid, dan papan grafik kehadiran
murid.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat peneliti tarik kesimpulan,
bahwa macam-macam fasilitas belajar yang tersedia di sekolah dan di
rumah antara lain yaitu:
1) Fasilitas belajar di sekolah
a) Gedung dan perabot sekolah
b) Ruang belajar (kelas)
c) Mushola (Tempat ibadah)
d) Alat pelajaran
e) Media pendidikan
f) Perpustakaan sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2) Fasilitas belajar di rumah
a) Ruang atau tempat belajar
b) Waktu belajar
c) Penerangan
d) Perabot belajar
e) Peralatan tulis dan buku-buku
Peneliti dalam penelitian ini membatasi pada fasilitas belajar yang
ada di rumah, sehingga indikator untuk mengukur mengenai fasilitas belajar
siswa adalah:
1) Ruang atau tempat belajar
2) Waktu belajar
3) Penerangan
4) Perabot belajar
5) Peralatan tulis dan buku-buku
3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar KKPI
a. Pengertian Prestasi
Pengertian prestasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan,
diusahakan dan sebagainya. Hasil ini dapat dinyatakan dengan kuantitatif
dan kualitatif. Hasil kuantitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan angka.
Sedangkan hasil kualitatif adalah hasil yang dinyatakan dengan kata-kata,
seperti baik, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain.
Djamarah (2000:19) mengatakan bahwa “Prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok.”
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapat peneliti simpulkan
bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan
maupun diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Prestasi bukan
datang secara tiba-tiba tanpa ada usaha untuk mencapainya, namun prestasi
adalah akumulasi dari segala upaya dan cipta usaha manusia untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
mendapatkan hasil maksimal dalam bentuk kerja dan inisiatif usaha baik
diciptakan secara individu maupun diusahakan secara kelompok. Sedangkan
yang dimaksud dengan berprestasi adalah apabila anak telah mencapai hasil
yang maksimal dari usaha yang telah dilakukan sebelumnya yaitu kegiatan
belajar anak. Apabila kita hubungkan dengan kegiatan belajar anak dengan
pengertian tersebut diatas, maka prestasi merupakan kecakapan khusus dan
nyata yang dicapai secara maksimal sebagai hasil yang dicapai dari belajar.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil usaha maksimal yang telah dicapai
seseorang dalam mencapai tujuannya. Didalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2001) “Prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”
(hlm. 787). Syah (2005) memberikan pengertian bahwa “Prestasi belajar
merupakan pengungkapan hasil belajar ideal yang meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa” (hlm. 213).
Menurut Winkel (2004), “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan
yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi
subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai-nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan
menuju kemajuan” (hlm. 39).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari
usaha belajar siswa yang berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan
terhadap materi tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf
maupun kalimat yang diberikan oleh guru dalam suatu periode tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai oleh
seseorang setelah melakukan usaha belajar. Dalam kegiatan belajar tidak
semua siswa mempunyai prestasi belajar yang sama. Tingkat tinggi
rendahnya prestasi siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Slameto (2005) mengemukakan bahwa “Faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi
dua golongan saja, yaitu faktor intern dan ekstern”.
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Jasmaniah
(1) Faktor Kesehatan
(2) Cacat Tubuh
b) Faktor Psikologis
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motif
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c. Faktor Kelelahan
2) Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
(1) Cara Orang Tua Mendidik
(2) Relasi antara Anggota Keluarga
(3) Suasana Rumah
(4) Keadaan Ekonomi Keluarga
(5) Pengertian Orang Tua
(6) Latar Belakang Budaya
b) Faktor Sekolah
c) Faktor Masyarakat (hlm. 54).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Menurut Suryabrata (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar, yaitu:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih dapat
digolongkan menjadi dua golongan, dengan catatan bahwa overlapping
tetap ada, yaitu:
a) Faktor-faktor non social,
b) Faktor-faktor social.
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar, dan inipun masih dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
a) Faktor-faktor fisiolologis,
b) Faktor-faktor psikologis (hlm. 233).
Secara global, faktor yang mempengaruhi belajar siswa menurut
Syah (2005) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam siswa yang belajar,
meliputi factor fisiologis (bersifat jasmaniah) dan factor psikologis
(bersifat rohaniah).
2) Faktor Eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar siswa, meliputi
faktor lingkungan social dan lingkungan non social.
3) Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (hlm.
132).
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa di dalam melaksanakan atau mengikuti
proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa hal, baik dalam diri
siswa itu sendiri maupun dari luar diri siswa. Faktor faktor tersebut antara
lain adalah:
1) Faktor-faktor Intern
a) Faktor Jasmaniah
b) Faktor Psikologis
c)Faktor Kelelahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2) Faktor-faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
b) Faktor Sekolah
c) Faktor Masyarakat
3) Faktor Pendekatan belajar
a) Strategi belajar
b) Metode belajar
d. Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan
tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata)
dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan
proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.
Menurut Sugihartono (2007 : 130) Penilaian adalah suatu tindakan
untuk memberikan interpretasi terhadap hasil pengukuran dengan
menggunakan norma tertentu. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat
keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes hasil belajar.
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes hasil belajar dapat
digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
1) Tes Formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya
serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
2) Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah
diajarkan dalam waktu tertentu, diperhitungkan dalam menentukan nilai
raport.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3) Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
pokok-pokok bahasan yang telah diadakan selama satu semester satu atau
dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat taraf
keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes
sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat
(ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah (Djamarah, 2002:120).
Dari uraian diatas, bisa dikatakan bahwa penilaian menuntut guru
agar secara langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian
dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauh mana siswa
telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian
perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai, seperti unjuk
kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk),
kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and
pencil test).
e. Tujuan Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Menurut Syah (2005 hlm. 142), tujuan dari diadakannya penilaian
prestasi belajar antara lain adalah:
1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti, dengan
evaluasi guru dapat mengetahui sejauh mana perubahan yang dialami
siswa sebagai hasil dari proses belajar mengajar yang dialaminya dan
melibatkan guru selaku pembimbing dan pembantu kegiatan belajar
siswanya tersebut.
2) Untuk mengetahui posisi atau kedudukan siswa di dalam kelompok
kelas nya. Dengan demikian evaluasi hasil belajar dapat dijadikan
penetap oleh guru untuk menggolongkan bahwa siswa termasuk dalam
kategori cepat, sedang atau lambat dalam proses belajarnya.
3) Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam proses
belajar. Hasil belajar yang baik pada umumnya merupakan
pencerminan dari usaha belajar yang efisien sedangkan hasil yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
buruk itu juga merupakan pencerminan usaha belajar siswa yang kurang
efisien.
4) Untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa telah mendayagunakan
tingkat kognitifnya (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk
keperluan belajar.
5) Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian apabila metode yang digunakan guru tidak
mencerminkan peningkatan prestasi belajar siswa yang memuaskan,
maka akan sangat dianjurkan bagi guru untuk mengganti metode
tersebut atau mengkombinasikannya dengan metode lain yang serasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penilaian adalah
memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar
peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung
maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara
penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
didik.
f. Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
KKPI merupakan singkatan dari Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi. KKPI mulai diimpletasikan pada kurikulum 2004
atau yang lebih dikenal dengan nama Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) sampai dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Berdasarkan perbendaharaan katanya, Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi terdiri dari dua kalimat dan arti yang berdiri sendiri,
yaitu :
1) Keterampilan komputer atau kemampuan dalam mengoperasikan
komputer menggunakan perangkat lunak untuk membantu dalam
pekerjaan maupun untuk keperluan sehari-hari.
2) Pengelolaan Informasi atau proses mencari informasi, dipilih dan
dikelola sebagai data di dalam komputer, selanjutnya diproses menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
sebuah informasi baru yang dikemas dalam bentuk tampilan yang
diinginkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa
pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada
prakteknya adalah mengoperasikan seperangkat komputer dengan bantuan
perangkat lunak untuk membantu segala kebutuhan siswa yang bisa
diaplikasikan dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari melalui
proses pencarian informasi, memilih, mengelolanya dan mengolahnya
menjadi informasi baru yang dia butuhkan. Tujuan dari mata pelajaran
KKPI itu antara lain :
a) Membekali siswa agar menggunakan teknologi komputer dalam dunia
kerja maupun kehidupan sehari-hari.
b) Memiliki kemampuan dalam mengorasikan komputer.
c) Mampu mencari dan mengelola informasi bagi kebutuhan hidupnya dan
perkembangan dirinya sendiri.
Sedangkan arah pembelajaran mata pelajaran KKPI adalah :
a) Dapat membekali siswa dengan kecakapan hidup menggunakan
komputer sebagai sarana dalam mencapai tujuan kerja.
b) Peserta didik dapat mengikui dinamika perkembangan perangkat keras,
sistem informasi dan aplikasi/perangkat lunak.
c) Penanaman sikap dan prilaku KKPI dilakukan melalui pembiasaan
menggunakan keterampilan tersebut baik dirumah maupun di lingkungan
masyarakat.
Materi pada mata pelajaran Keterampilan Komputer Pengolah
Informasi yang ditunjukan pada kelas XI dibagi menjadi empat kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa, yaitu : 1) Melakukan entry data aplikasi
dengan keyboard, 2) Melakukan update data dengan utilitas aplikasi, 3)
Melakukan delete data dengan utilitas aplikasi, 4) Melakukan entry data
dengan image scanner.
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai akhir mata diklat
KKPI semester genap siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012 sebagai indikator untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil penelitian yang
terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Fontayne, Philippe Sarrazin, and Jean-
Pierre Famose yang berjudul “Kebudayaan dan Motivasi Berprestasi dalam
Olahraga: Studi Perbandingan Kualitatif Antara Remaja Perancis Maghrebian
dan Eropa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara latar belakang kebudayaan dan sosial terhadap motivasi
remaja untuk berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data
kualitatif model content analysis. Analisis data dalam penelitian ini
mengungkapkan bahwa sifat prestasi dari lingkungan sosial mempengaruhi
remaja untuk termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mwangi Ndirangu yang berjudul “Kualitas
fasilitas belajar dan lingkungan belajar: Tantangan pengajaran dan
pembelajaran di perguruan tinggi negeri di Kenya”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menemukan persepsi kualitas fasilitas pendidikan dan lingkungan
belajar di universitas negeri Kenya dan implikasinya terhadap proses belajar
mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif eksplorasi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah
kualitas perpustakaan, sumber daya online dan fasilitas kuliah yang diberikan
oleh perguruan tinggi negeri Kenya tidak memenuhi ukuran kualitas
kecukupan. Mereka tidak dapat mendukung program pendidikan secara efektif
dan memfasilitasi pengembangan lingkungan belajar yang mendukung siswa
dan guru dalam mencapai tujuan mereka. Hal tersebut berimplikasi pada proses
belajar mengajar yang kurang sehat dan teratur sehingga tidak dapat
memberikan suasana belajar yang nyaman dan penuh inspirasi bagi mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Penelitian yang dilakukan oleh Robert Scott McGowen yang berjudul
“Pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar siswa, kehadiran, Perilaku,
tingkat penyelesaian dan tingkat dan laju omset Guru sekolah tinggi pilihan di
Texas”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kemungkinan
hubungan antara sekolah fasilitas kondisi dan hasil sekolah seperti prestasi
akademik siswa, kehadiran, disiplin, tingkat penyelesaian dan laju guru omset.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif.
Temuan utama dari penelitian ini adalah ditemukannya pengaruh signifikan
antara fasilitas belajar siswa terhadap disiplin siswa dan tingkat pergantian
guru.
C. Kerangka Berfikir
Tujuan dari semua kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan tidak
terkecuali di Sekolah Menengah Kejuruan adalah meningkatnya kualitas belajar
dari siswa dan prestasi yang dicapai siswa. Agar proses pencapaian tujuan tersebut
berjalan lancar maka diperlukan adanya motivasi berprestasi yang tinggi dari
siswa. Seorang siswa harus dapat selalu membangkitkan motivasi berprestasi
dalam dirinya sendiri, cara yang dapat ditempuh adalah dengan selalu berusaha
lebih baik dari orang lain sehingga selalu bekerja keras, tangguh dan tidak mudah
putus asa, berorientasi kedepan, menyenangi tugas yang mempunyai tingkat
kesulitan yang sedang, menumbuhkan rasa percaya diri dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah, pandai dalam memanfaatkan waktu belajar yang
ada, memilih rekan belajar yang mempunyai kemampuan lebih dengan tujuan
agar dirinya termotivasi untuk melakukan hal yang sama baiknya atau lebih baik
dari teman tersebut. Dengan adanya dukungan yang tepat dari guru dan Orang tua
siswa maka motivasi berprestasi akan meningkat dan pada akhirnya akan
meningkatkan prestasi belajar siswa pada akhir proses belajar mengajar.
Fasilitas belajar yang tersedia di sekolah maupun di rumah juga dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dapat membuat siswa mendapatkan
berbagai kemudahan dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan adanya fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar siswa, maka siswa akan merasa
lebih nyaman dan merasa mudah untuk belajar, khususnya adalah fasilitas belajar
siswa yang ada dirumah. Karena latar belakang keluarga yang berbeda-beda dari
siswa, maka kepemilikan fasilitas belajar dirumah juga berbeda-beda dari siswa
satu dengan siswa yang lainnya. Fasilitas belajar yang ada di rumah antara lain
adalah ruang atau tempat belajar, waktu untuk belajar, penerangan di dalam ruang
belajar, perabot belajar yang dapat memudahkan anak untuk belajar, juga
peralatan- peralatan belajar anak seperti alat- alat tulis dan buku-buku pelajaran.
Jika pemenuhan fasilitas belajar siswa telah terpenuhi, maka siswa akan dapat
meningkatkan prestasi belajarnya yang tercermin pada nilai di akhir proses belajar
mengajar. Secara sistematis skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir
MOTIVASI BELAJAR
1) Selalu berusaha lebih baik dari orang
lain sehingga selalu bekerja keras,
tangguh dan tidak mudah putus asa
2) Berorientasi kedepan
3) Menyenangi tugas yang mempunyai
tingkat kesulitan yang sedang
4) Percaya diri dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah
5) Pandai memanfaatkan waktu
6) Memilih rekan belajar yang
mempunyai kemampuan lebih.
PRESTASI BELAJAR
KKPI
Nilai Raport Semester
Genap
FASILITAS BELAJAR
1) Ruang atau tempat belajar
2) Waktu untuk belajar
3) Penerangan
4) Perabot belajar
5) Peralatan tulis dan buku-buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses
menghubung – hubungkan sejumlah bukti empiris. Berdasarkan latar belakang
masalah, kajian teori dan kerangka berpikir, dapat disusun hipotesis sebagai
berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI)
siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun
Diklat 2011/2012.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi
belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa
kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun
Diklat 2011/2012.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi dan fasilitas
belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Diklat 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangatlah penting dalam sebuah penelitian, karena
dengan mempergunakan teknik, cara dan prosedur yang sistematis dan teliti dapat
diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.
Adapun hal-hal yang terkait dalam metode penelitian ini meliputi:
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tentang Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Fasilitas Belajar
Terhadap Prestasi Belajar KKPI ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) N 1 Surakarta pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran Tahun
Ajaran 2011/2012. Adapun Peneliti memilih SMK N 1 Surakarta sebagai lokasi
penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Pengamatan awal peneliti pada kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N
1 Surakarta menunjukkan bahwa dalam belajar mengajar kurang adanya
motivasi siswa untuk berprestasi akibatnya prestasi belajar kurang optimal.
b. Adanya permasalahan mengenai fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran di SMK N 1 Surakarta, masih rendahnya tingkat motivasi
berprestasi siswa, dan prestasi hasil belajar yang kurang maksimal sehingga
perlu diadakan penelitian yang lebih mendalam tentang fasilitas belajar dan
pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.
c. Pihak sekolah memberikan akses kepada peneliti sehingga memudahkan
peneliti dalam mengambil data yang diperlukan mengenai masalah yang ada
dalam penelitian ini.
d. Di SMK N 1 Surakarta belum pernah dilakukan penelitian dengan masalah
yang sama.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian mencakup rangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang
dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
adalah selama delapan bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Agustus
2012 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan.
Kegiatan tersebut meliputi pengajuan permasalahan, penyusunan
proposal, pengurusan perizinan, pengkajian landasan teori, penyusunan instrumen
penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Adapun
perincian jenis kegiatan tersebut dapat dilihat pada (Lampiran 31 hlm. 131).
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel
yang akan diteliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang nantinya
digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara mencari kebenaran yang
dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan
penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang
digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.
Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Metode
penelitian adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk
mencapai tujuannya yaitu mengumpulkan data penelitian. Hal itu sesuai dengan
pendapat Arikunto (2005) yang mengungkapkan “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya “(hlm.
100).
Menurut (Iskandar, 2008: 61) ada beberapa metode dalam suatu
penelitian kuantitatif, yaitu:
1. Metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk memberi uraian mengenai
fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Berdasarkan idikator-
indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau
menguhubungkan antara variabel yang diteliti untuk eksplorasi dan klasifikasi
dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah
variabel yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Metode penelitian komparatif.
Penelitian ini membandingkan satu variabel atau lebih dengan sampel besar.
Penelitian dilakukan dengan mengakaji beberapa fenomena-fenomena sosial.
3. Metode penelitian asosiatif.
Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui sebab dan akibat dari
variabel yang diteliti.
4. Metode penelitian eksperimen.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menuntut peneliti
memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta
mengamati variabel terikat.
5. Metode penelitan ex post facto.
Penelitian ini merupakan penelitin yang dilakukan untuk meneliti satu
peristiwa yang telah terjadi, kemudian mengamati ke belakang tentang faktor-
faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut.
6. Metode penelitian survey.
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap suatu gejala dari populasi besar maupun kecil. Tapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang mewakili data populasi tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas, sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat
masalahnya, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif
kuantitatif karena dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu mengumpulkan
data berdasarkan indikator dari variabel yang diteliti dengan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti,
kemudian mengolahnya dalam bentuk data kuantitatif dan berdasarkan data yang
didapat dari hasil analisis tersebut peneliti berusaha menggambarkan keadaan atau
fakta dan memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang ini.
Rancangan penelitian yang disusun dengan baik, selain berguna untuk
peneliti itu sendiri juga memudahkan pihak lain untuk melakukan evaluasi.
Berikut ini merupakan rancangan penelitian dalam penelitian ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
1. Variabel bebas atau independent variable adalah motivasi berprestasi diambil
melalui angket (X1) dan fasilitas belajar diambil melalui angket (X2).
2. Variabel terikat atau dependent variable adalah prestasi belajar siswa diambil
melalui nilai raport semester genap siswa pada mata diklat KKPI (Y).
3. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan
data, peristiwa atau kejadian yang ada dan memusatkan pada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang.
C. Populasi dan Sampel
Dalam suatu penelitian, tidak terlepas dari populasi dan sampel, karena
populasi dan sampel merupakan subyek penelitian. Populasi penelitian merupakan
suatu kelompok individu yang diselidiki tentang aspek-aspek yang ada pada
kelompok tersebut.
1. Populasi Penelitian
Menurut Komaruddin yang dikutip oleh Mardalis (2002) “Populasi
adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel” (hlm. 53).
Sementara itu menurut Siswoyo yang dikutip oleh Mardalis (2002) “Populasi
adalah sejumlah kasus yang memenuhi seperangkat kreteria yang ditentukan
peneliti” (hlm. 54). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi adalah
semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi
seperangkat kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi
Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran
2011/2012 yang berjumlah 76 siswa dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Perincian Jumlah Populasi
Kelas Jumlah Siswa
XI AP 1 37
XI AP 2 39
Sumber : Data primer yang diolah (2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2. Sampel Penelitian
Iskandar (2008) berpendapat, “Sampel adalah sebagian dari populasi
yang diambil secara representative atau mewakili populasi yang bersangkutan atau
bagian kecil yang diamati” (hlm. 69). Sementara Arikunto (2005) juga
berpendapat bahwa sampel adalah sejumlah subjek penelitian sebagai wakil dari
populasi yang ada (hlm. 91).
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi untuk
dijadikan obyek dalam penelitian. Dasar pengambilan sampel seperti yang
dikemukakan oleh Surakhmad (2004) berpendapat:
Untuk pedoman umum saja populasi dikatakan bahwa bila populasicukup homogen terhadap populasi dibawah 100, maka dapatdipergunakan sampel sebesar 50 %, dan diatas 1000 sebesar 15 %. Untukjaminan ada baiknya sampel ditambah sedikit lagi dari jumlah matematiktadi (hlm. 100).
Dalam penelitian ini jumlah populasi dibawah 100 yaitu 76 siswa.
Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menetapkan jumlah sampel sebanyak 60%
dari populasi pada masing-masing kelas yang terdiri dari:
Kelas AP 1 = 37 x 60% = 22,2 siswa dibulatkan ke bawah menjadi 22 siswa.
Kelas AP2 = 39 x 60% = 23,4 siswa dibulatkan ke bawah menjadi 23 siswa.
Sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 45 siswa.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel perlu digunakan teknik yang benar agar
sampel yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Suatu penelitian tidak harus menggunakan seluruh populasi yang ada
karena disamping memerlukan biaya yang besar juga membutuhkan tenaga yang
besar serta waktu yang lama.
Untuk memperoleh sejumlah sampel dalam penelitian, maka
digunakanlah teknik sampling agar jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasi
yang ada. Maksudnya adalah agar peneliti mendapatkan sampel yang representatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
atau dapat mewakili populasi yang ada. Banyak para ahli yang mendefinisikan
teknik sampling menurut pandangannya masing-masing, Hadi (2000)
mengemukakan bahwa “Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil
sampel” (hlm. 75). Arikunto (2005) berpendapat, “Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel” (hlm. 56). Pendapat tersebut mengandung arti bahwa teknik
sampling adalah cara-cara yang digunakan untuk mengambil atau menentukan
jumlah sampel yang akan diteliti. Hal ini karena didalam sebuah penelitian,
jumlah populasi biasanya tidak dikenai penelitian semua, namun hanya sebagian
saja atau yang disebut sebagai sampel.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa teknik sampling adalah teknik atau cara yang digunakan
oleh peneliti untuk menentukan jumlah sampel yang akan mewakili jumlah
populasi dalam suatu penelitian. Sampel yang diambil ini diharapkan dapat
mewakili populasi yang ada karena nantinya hasil penelitian yang dikenakan pada
sampel ini akan digunakan sebagai penggeneralisasian terhadap populasi
penelitian. Pendapat tersebut memiliki arti bahwa teknik sampling adalah suatu
cara pengambilan sampel yang representative (mewakili) dari populasi dalam
suatu penelitian.
Teknik penentuan sampel menurut Arikunto (2005 : 95), yaitu sebagai berikut :
1. Teknik Random Sampling
Yaitu pengambilan sampel yang akan diteliti secara acak atau tidak pandang
bulu. Dalam Random Sampling semua individu dalam populasi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Random sampling dapat ditempuh dengan dua cara:
a. Cara undian
Cara ini dilakukan sebagaimana mengadakan undian dengan memilih nomor
gulungan secara acak.
b. Cara ordinal
Cara ini diselenggarakan dengan mengambil subyek dari atas ke bawah. Ini
dilakukan dengan cara mengambil mereka-mereka yang bernomor gasal,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
genap, nomor kelipatan angka tiga, lima, sepuluh, dan seterusnya dari suatu
daftar yang telah disusun.
c. Cara randominasi dari tabel bilangan random
Cara ini berdasarkan tabel-tabel bilangan random statistik.
2. Teknik Non Random Sampling
Yaitu pengumpulan sampel secara pandang bulu, artinya tidak semua individu
dalam populasi diberi peluang yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota
sampel. Non Random Sampling ditempuh dengan cara:
a. Proporsional Sampling
Adalah cara pengambilan sampel yang terdiri dari sub-sub sampel yang
pertimbangannya mengikuti perkembangan sub-sub variasi.
b. Stratified Sampling
Adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan bilamana populasi terdiri
atas beberapa lapisan atau strata yang berbeda sehingga sampelnya harus
diambil dari setiap stratum yang berbeda.
c. Purposive Sampling
Adalah pengambilan sampel dengan pemilihan sekelompok subyek yang
sudah diketahui sebelumnya.
d. Quota Sampling
Yaitu pengambilan sampel dengan menentukan jumlah subyek terlebih
dahulu, kemudian penyelidikan segera dilakukan jika quotum sudah
ditentukan.
e. Double Sampling atau sampel kembar
Adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dua kali dengan tujuan
untuk melengkapi jumlah sampel atau untuk mengadakan pengecekan
terhadap kebenaran data terhadap variabel I.
f. Area Probability Sampling
Adalah cara pengambilan sampel dengan membagi daerah-daerah populasi
ke dalam sub-sub daerah ini dibagi lagi menjadi daerah-daerah yang lebih
kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
g. Cluster Sampling
Adalah cara pengambilan yang dilakukan dengan cara mengambil waktu
dari kelompok-kelompok populasi.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
teknik proporsional random sampling. Proporsional random sampling adalah
sampel proporsi, yaitu pengambilan subyek dari setiap wilayah atau strata
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-
masing wilayah atau strata. Seperti yang telah dikemukakan oleh Arikunto (2005)
bahwa :
“Teknik pengambilan sampel secara proporsi atau berimbang dilakukanuntuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau setiap wilayah tidaksama. Oleh karena itu, untuk memperoleh sampel yang representatif,pengambilan subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukanberimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah“ (hlm 98).
Sedangkan random sampling ialah secara acak, dimana setiap subyek
mempunyai kesempatan untuk menjadi sampel seperti yang dikemukakan oleh
Faisal (2008) bahwa “masing-masing warga populasi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih sebagai sampel (hlm. 58). Dalam penelitian ini pengambilan
sampel dilakukan secara undian.
E. Metode Pengumpulan Data
Masalah dapat dipecahkan secara tuntas apabila penelitian memiliki data
yang valid dan reliabel, untuk mendapatkan data yang valid reliable, perlu
digunakan suatu tehnik pengumpulan data yang tetap. Hal ini merupakan salah
satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya penelitian.
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tehnik angket dan dokumentasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
1. Angket
Menurut Arikunto (2005) menyebutkan “Angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada orang lain dengan maksud orang yang
diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna”
(hlm. 102). Sementara menurut Mardalis (2002: 67) “Kuesioner atau Angket
adalah tehnik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti”. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa angket adalah suatu alat untuk mengumpulkan data yang berisi pertanyaan-
pertanyaan yang ditujukan kepada seseorang atau sekumpulan orang untuk
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti.
Dalam proses penyusunan angket, terdapat langkah-langkah yang harus
ditempuh, langkah-langkah penyusunan angket tersebut adalah:
1. Menyusun matriks spesifikasi data
Matriks spesifikasi data berguna untuk melihat dan memperjelas terlebih
dahulu permasalahan yang akan dituangkan dalam angket. Dalam matriks ini
terdapat penjabaran aspek-aspek yang diukur yang berisi tentang konsep dasar,
variable, indikator, nomor soal, dan jumlah soal yang sesuai dan mengarah pada
rumusan masalah maupun tujuan penelitian.
2. Menyusun angket
Dalam penyusunan angket ini peneliti memberikan alternatif jawaban
menjadi empat tingkat. Hal ini dilakukan untuk mencegah responden bersikap
netral atau tidak memilih. Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pertanyaan positif dan negatif.
Apabila pertanyaan yang digunakan positif diberi nilai sebagai berikut:
1) Sangat setuju nilai = 4
2) Setuju nilai = 3
3) Tidak setuju nilai = 2
4) Sangat tidak setuju nilai = 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Apabila pertanyaan yang digunakan negatif diberikan nilai sebagai berikut:
1) Sangat setuju nilai = 1
2) Setuju nilai = 2
3) Tidak setuju nilai = 3
4) Sangat tidak setuju nilai = 4
Angket yang akan dibagikan kepada responden dapat disusun dengan
langkah- langkah sebagai berikut:
1) Surat pengantar
Surat pengantar ini berfungsi menghantarkan angket sehingga responden
dapat menerima dengan jelas.
2) Membuat pedoman pengisian angket.
3) Membuat butir pertanyaan yang diberikan dan sekaligus disertai alternatif
jawaban.
4) Membuat skoring atau penilaian angket.
3. Try out (uji coba) angket
Angket tersebut perlu diuji untuk mengetahui letak kelemahan atau
ada hal yang menyulitan responden, selain itu juga untuk mengetahui validitas
dan reabilitas angket tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan try
out angket di SMK N 1 Surakarta. Jumlah responden yang digunakan uji coba
adalah 15 orang, yaitu siswa kelas XI Administrasi Perkantoran yang bukan
termasuk sampel penelitian yang diambil secara acak. Menurut Hadi (2000:
166) tujuan diadakan try out angket adalah sebagai berikut:
1) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelasmaksudnya.
2) Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing,terlalu akademik,atau kata-kata menimbulkan kecurigaan.
3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dilewati,menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
4) Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakanitem-item yang dinyatakan tidak relevan dengan tujuan riset.
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya digunakan alat ukur
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
1) Validitas
Validitas menurut Arikunto (2005: 167) “validitas adalah suatu
keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan
mampu mengukur apa yang akan diukur”. Sehingga dapat diketahui bahwa
suatu instrumen dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau
sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = skor masing-masing item
Y = skor total
∑XY = jumlah perkalian
∑X2 = jumlah kuadrat X
∑Y2 = jumlah kuadrat
N = jumlah subjek
(Arikunto, 2005:171)
2) Reliabilitas
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk
digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas pengukuran suatu angket
menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama
atau dalam waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai
reabilitas tinggi dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data yang
dapat dipercaya.
Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus alpha, yaitu:
r11 =
51
1) Validitas
Validitas menurut Arikunto (2005: 167) “validitas adalah suatu
keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan
mampu mengukur apa yang akan diukur”. Sehingga dapat diketahui bahwa
suatu instrumen dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau
sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = skor masing-masing item
Y = skor total
∑XY = jumlah perkalian
∑X2 = jumlah kuadrat X
∑Y2 = jumlah kuadrat
N = jumlah subjek
(Arikunto, 2005:171)
2) Reliabilitas
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk
digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas pengukuran suatu angket
menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama
atau dalam waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai
reabilitas tinggi dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data yang
dapat dipercaya.
Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus alpha, yaitu:
r11 =
51
1) Validitas
Validitas menurut Arikunto (2005: 167) “validitas adalah suatu
keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan
mampu mengukur apa yang akan diukur”. Sehingga dapat diketahui bahwa
suatu instrumen dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau
sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = skor masing-masing item
Y = skor total
∑XY = jumlah perkalian
∑X2 = jumlah kuadrat X
∑Y2 = jumlah kuadrat
N = jumlah subjek
(Arikunto, 2005:171)
2) Reliabilitas
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk
digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas pengukuran suatu angket
menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama
atau dalam waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai
reabilitas tinggi dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data yang
dapat dipercaya.
Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus alpha, yaitu:
r11 =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Keterangan:
r11 = indeks reliabilitas
n = banyaknya butir instrumen
∑σi2 = Variansi butir ke-I, I = 1, 2, … k (k ≤n)
Σi2 = varian skor-skor yang diperoleh subjek uji coba
(Arikunto, 2005: 180)
4. Revisi angket
Setelah diujicobakan, hasilnya dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghilangkan item-item
pertanyaan yang tidak valid atau reliabel.
5. Memperbanyak Angket
Angket yang sudah direvisi kemudian diperbanyak sesuai dengan
jumlah responden yang dijadikan sampel.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2005: 244) Metode dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, parasit, notulen rapat, legger, agenda dan jenis-jenis atau bentuk rekaman
lainnya. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa metode dokumentasi
merupakan cara pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui sumber-sumber
data yang relevan, baik melalui majalah, makalah, buku-buku, surat-surat, catatan
harian, surat kabar, brosur, arsip-arsip, hasil penelitian orang lain. Dalam
penelitian ini data dokumentasi yang peneliti kumpulkan, digunakan untuk
melengkapi data yang diperlukan peneliti.
Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang
relevan dari penelitian. Data yang diungkap adalah tentang jumlah siswa yang
diteliti serta nilai raport pada semester genap mata pelajaran KKPI siswa kelas XI
AP SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah
serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
hipotesis yang diajukan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk
menguji hipotesis dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Teknik analisis
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier
ganda. Menurut Arikunto (2005: 453) “ Regresi ganda adalah suatu perluasan dari
teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk mengadakan
prediksi terhadap variabel terikat”.
Hubungan antara variabel-variabel kebanyakan merupakan hubungan
regresional. Regresi ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
terhadap variabel independen. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisis regresi ganda untuk mengolah dan menganalisis data
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan hipotesis yang diajukan.
Menurut Hadi (2000 : 2) tugas pokok analisis regresi adalah:
1. Mencari Korelasi antara kriterium dengan predikator
2. Mengujikorelasi itu signifikan atau tidak
3. Mencari persamaan garis regresinya
4. Menemukan sumbangan relatif masing-masing prediktor, jika prediktornya
lebih dari satu.
Adapun langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Menyusun tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
memudahkan dalam perhitungan.
2) Uji Persyaratan Analisis
a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependent, variabel independent, maupun
keduanya berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. ( Hindrayani &
Totalia 2010 : 209).
Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian ini peneliti
menggunakan program SPSS 17 untuk mencari nilai Z test dengan taraf
signifikasi 5%. Data dinyatakan normal apabila nilai Z test dari data
berada di antara -1,96 dan +1,96 (Hindrayani & Totalia 2010 : 40).
b. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi
linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for
Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian linearitas
menurut Priyatno (2011 : 1). Dua variabel dikatakan mempunyai
hubungan yang linear bila signifikasi (Linearity) kurang dari 0,05.
c. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang
sempurna antara beberapa variabel independen, tujuan utama dari uji
multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika ditemukan
adanya korelasi antara variabel independen tersebut, maka dinamakan
terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Dengan menggunakan program SPSS 17 untuk menguji apakah
data mempunyai masalah multikolinearitas atau tidak, digunakan metode
interpretasi output data SPSS 17 yaitu dengan melihat nilai Variance
Inflation Faktor pada model regresi. Menurut Santoso dalam Hindrayani
& Totalia (2010: 195) pada umumnya jika VIF tidak mendekati angka 1,
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan
varian dan residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk menguji Heteroskedastisitas menurut Santoso
(2009) dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara
masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai
signifikan lebih besar dari α (5%) maka tidak terdapat Heteroskedastisitas,
dan sebaliknya jika lebih kecil dari α (5%) maka terdapat
Heteroskedastisitas.
3) Uji hipotesis
a. Uji Hipotesis I dan II
Analisis yang digunakan pada hipotesis pertama dan kedua untuk
mengetahui koefisien korelasi antara variabel X1 dengan Y dan X2 dengan
Y digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, menurut
Faisal (2008: 225) adalah sebagai berikut :
(1) Koefisien Korelasi X1 dengan Y dengan rumus :
n ∑ X1Y – (∑X1) (∑ Y)rX1Y =
√{n ∑ X1² − ( ∑ X1)²}{n ∑ Y² – ( ∑ Y)²}
(2)Koefisien Korelasi X2 dengan Y dengan rumus :
n ∑ X2Y – (∑X2) (∑ Y)rX2Y =
√{n ∑ X2² − ( ∑ X2)²}{n ∑ Y² – ( ∑ Y)²}
Keterangan:
rᵪᵧ = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = Jumlah skor masing-masing prediktor
Y = Jumlah skor kriterium
n = Jumlah subjek penelitian
Uji r dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel correlations pada nilai pearson correlation. Jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
nilai pearson correlation (r hitung) > r tabel dengan nilai probabilitas < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Atau jika nilai pearson correlation (r hitung) < r
tabel dengan nilai probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua
variabel menurut Hindrayani & Totalia (2010 : 183) bahwa dua variabel
dikatakan mempunyai korelasi yang kuat apabila nilai korelasinya diatas
0,50. Selanjutnya untuk mengetahui nilai signifikasi, dihitung dengan uji
t dengan rumus sebagai berikut:
r. √n – 2t hitung =
√1 – r²Dimana:
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Sudjana ( 2001 : 62)
Kriteria Uji :
Distribusi (tabel t) untuk ɑ = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk= n – 2)
b. Uji Hipotesis III
Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ( ,
... ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan
berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Secara manual
uji F dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
F =
56
nilai pearson correlation (r hitung) > r tabel dengan nilai probabilitas < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Atau jika nilai pearson correlation (r hitung) < r
tabel dengan nilai probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua
variabel menurut Hindrayani & Totalia (2010 : 183) bahwa dua variabel
dikatakan mempunyai korelasi yang kuat apabila nilai korelasinya diatas
0,50. Selanjutnya untuk mengetahui nilai signifikasi, dihitung dengan uji
t dengan rumus sebagai berikut:
r. √n – 2t hitung =
√1 – r²Dimana:
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Sudjana ( 2001 : 62)
Kriteria Uji :
Distribusi (tabel t) untuk ɑ = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk= n – 2)
b. Uji Hipotesis III
Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ( ,
... ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan
berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Secara manual
uji F dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
F =
56
nilai pearson correlation (r hitung) > r tabel dengan nilai probabilitas < 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Atau jika nilai pearson correlation (r hitung) < r
tabel dengan nilai probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua
variabel menurut Hindrayani & Totalia (2010 : 183) bahwa dua variabel
dikatakan mempunyai korelasi yang kuat apabila nilai korelasinya diatas
0,50. Selanjutnya untuk mengetahui nilai signifikasi, dihitung dengan uji
t dengan rumus sebagai berikut:
r. √n – 2t hitung =
√1 – r²Dimana:
r = Koefisien korelasi hasil r hitung
n = Jumlah responden
Sudjana ( 2001 : 62)
Kriteria Uji :
Distribusi (tabel t) untuk ɑ = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk= n – 2)
b. Uji Hipotesis III
Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen ( ,
... ) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan
berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Secara manual
uji F dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
F =
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
(Sudjana, 2001: 108)
Dimana:
F = Menyatakan harga F garis regresi.
n = Menyatakan ukuran sampel.
k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R = Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor- prediktornya.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika F hitung > F tabel
dengan nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel
terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
Atau jika F hitung < F tabel dengan nilai probabilitas > 0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
c. Menghitung persamaan regresi linier multipel
Persamaan regresi linear mutipel digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variable bebas atau lebih yang secara bersama-sama
dihubungkan dengan variable terikatnya digunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a0 + a1X1 + a2X2
(Sudjana, 2001: 76)
Koefisien-koefisien a0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
a0 = Y – a1X1 – a2X2
a1 =
a2 =
(Sudjana, 2001: 79)
57
(Sudjana, 2001: 108)
Dimana:
F = Menyatakan harga F garis regresi.
n = Menyatakan ukuran sampel.
k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R = Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor- prediktornya.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika F hitung > F tabel
dengan nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel
terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
Atau jika F hitung < F tabel dengan nilai probabilitas > 0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
c. Menghitung persamaan regresi linier multipel
Persamaan regresi linear mutipel digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variable bebas atau lebih yang secara bersama-sama
dihubungkan dengan variable terikatnya digunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a0 + a1X1 + a2X2
(Sudjana, 2001: 76)
Koefisien-koefisien a0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
a0 = Y – a1X1 – a2X2
a1 =
a2 =
(Sudjana, 2001: 79)
57
(Sudjana, 2001: 108)
Dimana:
F = Menyatakan harga F garis regresi.
n = Menyatakan ukuran sampel.
k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.
R = Menyatakan koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor- prediktornya.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika F hitung > F tabel
dengan nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel
terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
Atau jika F hitung < F tabel dengan nilai probabilitas > 0,05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel
bebas terhadap variabel terikat.
c. Menghitung persamaan regresi linier multipel
Persamaan regresi linear mutipel digunakan untuk mencari
hubungan antara dua variable bebas atau lebih yang secara bersama-sama
dihubungkan dengan variable terikatnya digunakan rumus sebagai berikut:
Ŷ = a0 + a1X1 + a2X2
(Sudjana, 2001: 76)
Koefisien-koefisien a0, a1, dan a2 dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
a0 = Y – a1X1 – a2X2
a1 =
a2 =
(Sudjana, 2001: 79)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Untuk menghitung persamaan regresi linear multipel dalam
penelitian ini menggunakan software SPSS 17 yaitu dengan melihat pada
tabel coefficients dari output perhitungan regresi linear multipel
(Hindrayani & Totalia, 2010: 185).
d. Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing
prediktor.
Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y.
1. MenghitungRumusnya adalah sebagai berikut:
Prediktor X1 : SR% =
Prediktor X2 : SR% =
(Hadi, 2000: 45)
2. Menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y, dengan rumus:
Untuk X1 SE % X1 = SR % X1 x
Untuk X2 SE % X2 = SR % X2 x
Keterangan R2 = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.
(Hadi, 2000: 46)
58
Untuk menghitung persamaan regresi linear multipel dalam
penelitian ini menggunakan software SPSS 17 yaitu dengan melihat pada
tabel coefficients dari output perhitungan regresi linear multipel
(Hindrayani & Totalia, 2010: 185).
d. Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing
prediktor.
Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y.
1. MenghitungRumusnya adalah sebagai berikut:
Prediktor X1 : SR% =
Prediktor X2 : SR% =
(Hadi, 2000: 45)
2. Menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y, dengan rumus:
Untuk X1 SE % X1 = SR % X1 x
Untuk X2 SE % X2 = SR % X2 x
Keterangan R2 = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.
(Hadi, 2000: 46)
58
Untuk menghitung persamaan regresi linear multipel dalam
penelitian ini menggunakan software SPSS 17 yaitu dengan melihat pada
tabel coefficients dari output perhitungan regresi linear multipel
(Hindrayani & Totalia, 2010: 185).
d. Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing
prediktor.
Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing-masing variabel X terhadap variabel Y.
1. MenghitungRumusnya adalah sebagai berikut:
Prediktor X1 : SR% =
Prediktor X2 : SR% =
(Hadi, 2000: 45)
2. Menghitung sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y, dengan rumus:
Untuk X1 SE % X1 = SR % X1 x
Untuk X2 SE % X2 = SR % X2 x
Keterangan R2 = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.
(Hadi, 2000: 46)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Umum
a. Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Surakarta
Pada tanggal 1 September 1946 di kota Surakarta telah berdiri sebuah
lembaga pendidikan yang bernama Sekolah Tinggi Ekonomi dengan lokasi di
jalan Simpon. Pada tahun 1947 sampai dengan 1948 namanya diubah menjadi
Sekolah Ekonomi Menengah dengan alamat di jalan Tembaga II Surakarta.
Tabel 4.1 Daftar Kepala Sekolah SMK N 1 Surakarta
No NAMA MASA JABATAN123456789101112131415
Drs. KRMT. PrawironegoroSoedasmo AtmojoMr. KRMT. TirtodiningratDrs. PrawironegoroR.S. BudiwiryoR.S. SoeciptoD. SoetadiDrs. Roelijan S.Drs. SoekemiDrs. SoedaryonoDrs. WinantoSunarno, BADra. Soekiyah N.Drs. MukaswanDrs. Suyono, M. Si.
1 September 1946 - 19 Desember 194827 Desember 1948 - 195227 Desember 1952 - 195427 Desember 1954 - 195527 Desember 1955 - 31 Maret 19581 April 1958 - 10 Desember 196520 Desember 1965 - 23 Januari 196723 Januari 1967 - 1 Juni 19811 Maret 1986 - 27 Juni 198727 Juni 1987 - 13 Maret 198813 Maret 1988 - 30 Agustus 198830 Agustus 1988 - 1 Januari 199328 Januari 1993 - 29 Juli 19991 Agustus 1999 - 13 Januari 201113 Januari 2011- sekarang
Sumber: Data sekunder yang diolah (2012)
Sejalan dengan perkembangan waktu, pada tahun 1959 sampai dengan
tahun 1960 nama sekolah itu diganti menjadi Sekolah Menengah Ekonomi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Atas (SMEA) yang tetap bertahan sampai dengan tahun 1996. Pada tanggal 1
Januari 1997, nama SMEA diubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Surakarta yang berlokasi di jalan Kapuas No. 28 Surakarta.
b. Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Surakarta
SMK Negeri 1 Surakarta dikepalai oleh Drs. Suyono, M. Si. selaku
kepala sekolah, dibantu oleh empat Wakil Kepala Sekolah, yaitu:
1) Waka Kurikulum : Drs. Juni Irianto M.Pd
2) Waka Kesiswaan : Drs. Suratno
3) Waka Ketenagaan : Mujiyo Slamet, S.Ag
4) Waka Humas : Drs. Bambang Riyanto
Kepala Jurusan/Ketua Program Keahlian
1) Akuntansi : Dra. Sri Lestari
2) Administrasi Perkantoran : Drs. Bangkit Budiarto
3) Penjualan : Sri Wahyuni, S. Pd.
Untuk lebih jelasnya mengenai Struktur Organisasi SMK N 1
Surakarta dan mengenai garis komando yang ada dalam Struktur Organisasi di
SMK N 1 Surakarta, dapat dilihat pada Bagan Struktur Organisasi SMK N 1
Surakarta (lampiran 29).
c. Pembagian Tugas Guru SMK N 1 Surakarta
Mulai tahun ajaran 2005/2006, SMK Negeri 1 Surakarta menggunakan
kurikulum 2004, pedoman pelaksanaan kurikulum SMK menggunakan KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi). Kemudian menyesuaikan dengan
perkembangan kurikulum, maka saat ini menggunakan kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Sekolah Menengah Kejuruan terdiri dari bermacam-macam bidang
keahlian, yaitu:
1) Bisnis dan Manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2) Pekerjaan Sosial
3) Tata Kecantikan
4) Tata Busana
5) Pariwisata
6) Teknologi dan Industri
SMK Negeri 1 Surakarta mengacu pada bidang keahlian “Bisnis dan
Manajemen”, dengan program keahlian sebagai berikut:
1) Akuntansi
2) Administrasi Perkantoran
3) Pemasaran
SMK Negeri 1 Surakarta dikepalai oleh Drs. Suyono, M. Si. selaku
kepala sekolah, dibantu oleh empat Wakil Kepala Sekolah, yaitu:
5) Waka Kurikulum : Drs. Juni Irianto M.Pd
6) Waka Kesiswaan : Drs. Suratno
7) Waka Ketenagaan : Mujiyo Slamet, S.Ag
8) Waka Humas : Drs. Bambang Riyanto
Kepala Jurusan/Ketua Program Keahlian
4) Akuntansi : Dra. Sri Lestari
5) Administrasi Perkantoran : Drs. Bangkit Budiarto
6) Penjualan : Sri Wahyuni, S. Pd.
Berikut ini nama guru-guru SMK Negeri 1 Surakarta
1) Guru Normatif
a) Pendidikan Agama
(1)Mujiyo Slamet, S.Ag
(2)Siti Sholihah, S.Ag
(3)Sri Mulyaningsih
(4)Drs.Nicolus Suyoto
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b) Pkn
(1)Dra. Suginem
(2)Dra. Caecilia Sri Lestari
(3)Dra. Retnaningsih
c) Penjaskes
(1)Baryanto, S.Pd
(2)Johana Hendra P, S.Pd
d) Seni Budaya
(1)Rita Dwi N, S.Pd
2) Guru Adaptif
a) Bahasa Inggris
(1)Drs. Kuncahyo
(2)Drs. Pudjono
(3)Bernadeta Ginung T, S.Pd
(4)Dhina Shinto Wresni, S.Pd
b) Bahasa Indonesia
(1) Hery Sriyatno, S. Pd
(2) Dra. Anny Roosiyanti
c) Matematika
(1)Fatmawati, S.Pd
(2)Agus Suprapto, S.Pd
(3)Naomi Tri M.W.H, S.pd
(4)Sodiq Solikin, S.Pd
(5)Wahyu S, S.Pd
d) IPA
(1)Devi Widiastuti
e) KKPI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
(1)Drs. Suratno
(2)Dwi Retno Widiastuti, S. Pd.
(3)Drs.Bambang Riyanto
f) KWU
(1)Waluyo, S.Pd
(2)Nur Afidah P, S. Pd.
(3)Dra.Siti Suwartini
3) Guru Produktif
a) Akuntansi
(1)Dra. Budyani W
(2)Dra. Reny Istiati
(3)Dra. Wahyu Budi Lestari
(4)Sri Ningsih, S.Pd
(5)Sigit Budi Santoso, S.Pd
(6)Dra. Sri Lestari
b) Administrasi Perkantoran
(1)Dra. Siti Suwartini
(2)Drs. Bambang Riyanto
(3)Eny Sundari, S.Pd
(4)ID Krisna Arsi Sasiwi, BA
(5)Drs. Juni Irianto
(6)Diyah Setyaningrum, S.Pd
(7)Mugiyanto, S.Pd
(8)Drs. Bangkit Budianto
c) Pemasaran
(1)Sri Wahyuni, S.Pd
(2)Retno Pradaningsih, S.Pd
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
(3)Istyana Yulianti, SE
(4)Dra. Wiyatminingsih
(5)Drs. Joko Ciptadi
(6)Hadi Purnomo, S. Pd, M. Pd.
(7)Drs. Waluyo
d) Guru BP
(1)Drs. Daroji
(2)Dra. Endang Surasmi
(3)Rahadi, S.Pd
e) Guru Muatan Lokal
(1)Bahasa Jawa : Sri Handayani, S.Pd
(2)Bahasa Mandarin : Duta T.K.P, S.Pd
2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Fasilitas
Belajar Terhadap Prestasi Belajar KKPI Siswa Kelas XI Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Surakarta” ini menggunakan dua variabel bebas dan satu variabel
terikat. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Motivasi Berprestasi, sebagai variabel bebas pertama (X1)
2. Fasiitas Belajar, sebagai variabel bebas kedua (X2)
3. Prestasi Belajar Siswa, sebagai variabel terikat (Y)
a. Hasil Uji Coba Instrumen
Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu
dilakukan try out kepada 15 orang responden diluar sampel. Try out digunakan
untuk mengetahui item-item yang tidak memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas angket sebagai instrumen penelitian. Dalam try out ini, terdapat 10
item soal yang tidak valid, yaitu: 5 item dari variabel Motivasi berprestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
(Lampiran 6) dan 5 item dari variabel Fasilitas belajar siswa (lampiran 7). Item
yang tidak valid tersebut tidak digunakan karena sudah terwakili oleh item lain.
Kesepuluh item yang tidak valid tersebut adalah item nomor 1, 2, 13, 14, 24,
27, 34, 38, 40 dan 45. Sedangkan dari hasil uji realibilitas instrumen,
didapatkan hasil nilai Cronbach’s Alpha untuk X1 sebesar 0,956 yang apabila
dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf sigifikasi 0,05 dan jumlah sampel
sebanyak 15 maka didapat nilai rtabel sebesar 0,5140. Sehingga 0,956 > 0,5140
maka instrumen variabel X1 dinyatakan reliabel (Lampiran 9). Hasil nilai
Cronbach’s Alpha untuk X2 sebesar 0,901 yang apabila dikonsultasikan dengan
rtabel dengan taraf sigifikasi 0,05 dan jumlah sampel sebanyak 15 maka didapat
nilai rtabel sebesar 0,5140. Sehingga 0,901 > 0,5140 maka instrumen variabel X2
dinyatakan reliabel (Lampiran 11).
b. Deskripsi Data Variabel
Deskripsi data variabel penelitian diperoleh dari hasil penyebaran
angket kepada 45 responden yang merupakan siswa kelas X1 Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini terdiri
dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas yang pertama
adalah Motivasi Berprestasi (X1) dan variabel bebas yang kedua adalah
Fasilitas Belajar (X2), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Prestasi Belajar KKPI (Y). Dari data hasil penelitian yang merupakan ringkasan
data dari angket dengan pengukuran Skala Likert dimana nilai tertinggi adalah
4 dan nilai terendah 1 untuk setiap item pertanyaan dapat dijelaskan deskripsi
data variabel penelitian berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tabel 4.2. Deskripsi Data Statistik
Jumlah
Respo
nden
Nilai
Min
Nilai
Max
Rata –Rata
Std.
Deviasi
Motivasi Berprestasi
(X1)
45 59 68 63.60 2.742
Fasilitas Belajar (X2) 45 39 48 44.16 2.788
Prestasi Belajar KKPI
(Y)
45 79 87 83.29 2.302
Sumber: data primer yang diolah (2012)
1) Deskripsi Data Variabel Motivasi Berprestasi (X1)
Motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X1).
Angket tentang status motivasi berprestasi terdiri dari 21 pertanyaan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Jika
nilai variabel motivasi berprestasi dihitung dalam presentase, maka nilai
tertinggi motivasi berprestasi = jumlah item dikalikan alternatif jawaban 21
X 4 = 84 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi
dari variabel ini adalah 84 X 45 = 3780. Jumlah nilai variabel motivasi
berprestasi berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ X1 = 2862. Dengan
demikian presentase motivasi berprestasi siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 2862 : 3780
= 0,75714286 atau sebesar 75,71%.
Pencapaian tingkat motivasi berprestasi tercapai sebesar 75,71%
berarti ada hal-hal yang belum terpenuhi. Hal-hal yang belum terpenuhi
tersebut dapat dilihat dari daftar angket yang paling rendah nilainya. Item-
item yang nilainya paling rendah adalah item nomor 5 tentang pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
yang tidak berhubungan dengan cita-cita dan nomor 10 tentang malas
mengerjakan tugas yang memiliki jawaban terlalu panjang meskipun
sebenarnya bisa mengerjakan tugas tersebut. Masing-masing item itu
mendapatkan skor 122 dan 125.
2) Deskripsi Data Variabel Fasilitas Belajar (X2)
Fasilitas Belajar Siswa dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(X2). Angket tentang fasilitas belajar siswa terdiri dari 14 pertanyaan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban dengan skor 1 – 4. Jika
nilai variabel fasilitas belajar siswa dihitung dalam presentase, maka nilai
tertinggi fasilitas belajar siswa = jumlah item dikalikan alternatif jawaban 14
X 4 = 56 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi
dari variabel ini adalah 56 X 45 = 2520. Jumlah nilai variabel fasilitas
belajar siswa berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ X2 = 1987 Dengan
demikian presentase fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 1987 : 2520
= 0,788492 atau sebesar 78,84%.
Pencapaian tingkat fasilitas belajar siswa tercapai sebesar 78,84%
berarti ada hal-hal yang belum terpenuhi. Berdasarkan hasil angket bahwa
hal-hal yang belum terpenuhi tersebut dapat dilihat dari daftar angket yang
paling rendah nilainya yaitu nomor 33 tentang peralatan belajar yang
lengkap dan perawatannya dengan skor 134. Dan nomor 34 tentang
persiapan peralatan belajar sebelum belajar dengan skor yang sama yaitu
134.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3) Deskripsi Data Variabel Prestasi Belajar KKPI (Y)
Prestasi belaja KKPI dalam penelitian ini adalah variabel terikat (Y).
Data mengenai variabel prestasi belajar KKPI siswa ini diambil dari data
nilai raport siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta
tahun 2011/2012 (Lampiran 15). Jika nilai variabel prestasi belajar KKPI
dihitung dalam presentase, maka nilai tertinggi prestasi belajar KKPI adalah
100 dengan jumlah responden 45 siswa, maka diperoleh nilai tertinggi dari
variabel ini adalah 100 X 45 = 4500. Jumlah nilai variabel prestasi belajar
KKPI berdasarkan data yang terkumpul adalah ∑ Y = 3748. Dengan
demikian presentase prestasi belajar KKPI siswa Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah 3748 : 4500 =
0,83288889 atau sebesar 83,29%.
Tingkat pencapaian prestasi belajar KKPI tercapai sebesar 83,29%
dan belum mencapai skor maksimal, hal itu berarti ada hal-hal yang belum
terpenuhi untuk mencapai tingkat prestasi belajar KKPI yang maksimal.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
Sebelum data di analisis, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi untuk
dapat diteruskan dalam pengujian hipotesis. Uji persyaratan dalam analisis ini adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis
berbentuk sebaran normal atau tidak. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat
pada variabel ZX1, ZX2 dan ZY yang mana semua nilai dari variabel-variabel Z
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
tersebut berada diantara +1,96 dan -1,96 yang berarti distribusi data adalah normal
sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. (Lampiran 18).
2. Uji Linieritas dan Keberartian
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pada taraf signifikasi 0,05,
untuk mengetahui dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak, bisa
dilihat melalui nilai signifikasi linearity. Bila signifikasi linearity kurang dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linearitas. Dan
bila signifikasi linearity lebih dari 0,05, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi linearitas. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Motivasi Berprestasi (X1) dengan Prestasi Belajar KKPI (Y)
Pada tabel Anova hasil perhitungan menggunakan Software SPSS 17 (Lampiran
19) diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3. Tabel Linearitas X1 dengan Y
F SigLinearitas X1dengan Y
56,264 0,000
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi linearitas
variabel X1 dengan Y adalah 0,000. Nilai signifikasi linearitas 0,000 < 0,005
sehingga dapat disimpulkan bahwa antara X1 dengan Y memiliki korelasi yang
linear.
b. Fasilitas Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar KKPI (Y)
Pada tabel Anova hasil perhitungan menggunakan Software SPSS 17
(Lampiran 20) diperoleh hasil sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Tabel 4.4. Tabel Linearitas X2 dengan Y
F SigLinearitas X1dengan Y
26, 259 0,000
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikasi linearitas
variabel X2 dengan Y adalah 0,000. Nilai signifikasi linearitas 0,000 < 0,005
sehingga dapat disimpulkan bahwa antara X2 dengan Y memiliki korelasi yang
linear.
3. Uji Multikolinearitas
Tujuan utama dari uji multikolinearitas ini adalah untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun
hasil uji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Coefficients
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 X1 .897 1.115
X2 .897 1.115
Sumber: data primer yang diolah (2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Coefficients Correlations
Coefficient Correlationsa
Model X2 X1
1 Correlations X2 1.000 -.321
X1 -.321 1.000
Covariances X2 .005 -.002
X1 -.002 .005
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai korelasi
antara variabel Motivasi Berprestasi (X1) dengan Fasilitas Belajar (X2) adalah
sebesar -0,321. Juga dengan melihat nilai VIF kedua variabel bebas tersebut
kurang dari 5 dan mendekati angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa model
regresi terbebas dari masalah multikolinearitas atau tidak ada hubungan antara
variabel bebas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah
didapatnya nilai residual dari variabel motivasi berprestasi sebesar 0, 497 dimana
angka tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 atau 0,
497 > 0, 05 yang berarti tidak signifikan. Sedangkan nilai residual dari variabel
fasilitas belajar sebesar 0, 962 dimana angka tersebut juga lebih besar jika
dibandingkan dengan taraf signifikasi 0, 05 atau 0, 962 > 0, 05 yang berarti tidak
signifikan (Lampiran 22). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
masalah heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil
penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila
hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Uji Hipotesis I dan II
Hasil uji hipotesis I dan II dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Pearson Correlations
Correlations
Y X1 X2
Pearson Correlation Y 1.000 .760 .602
X1 .760 1.000 .321
X2 .602 .321 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000 .000
X1 .000 . .016
X2 .000 .016 .
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel Pearson Correlations di atas dapat dilihat bahwa:
1. Nilai r hitung antara variabel Motivasi berprestasi (X1) dengan Prestasi belajar
KKPI (Y) adalah 0,760 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai r tabel untuk
N = 45 adalah 0,2940 (Lampiran 26). Apabila dibandingkan maka didapat r
hitung > r tabel, yakni 0,760 > 0,294. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y). Nilai r hitung
sebesar 0,760 > 0,50 maka didapat hubungan yang kuat antara variabel
motivasi berprestasi (X1) dengan Prestasi belajar KKPI (Y). Dari hasil uji t
didapatkan t hitungn sebesar 7,659. Setelah dikonsultasikan dengan t tabel untuk
signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) (Lampiran 27) didapatkan
bahwa t hitung lebih besar dari t tabel atau 7,659 > 1, 6810 sehinggga pengaruh
motivasi berprestasi (X1) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y) adalah
signifikan. (Lampiran 24)
2. Nilai r hitung antara variabel Fasilitas Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar
KKPI (Y) adalah 0,602 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai r tabel untuk
N = 45 adalah 0,294 (Lampiran 26). Apabila dibandingkan maka didapat r
hitung > r tabel, yakni 0,602 > 0,294. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
Fasilitas Belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y). Nilai r hitung sebesar
0,602 > 0,50 maka didapat hubungan yang kuat antara variabel Fasilitas
belajar (X2) dengan Prestasi belajar KKPI (Y). Dari hasil uji t didapatkan t
hitungn sebesar 4,941. Setelah dikonsultasikan dengan t tabel untuk signifikasi
0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) (Lampiran 27) didapatkan bahwa t
hitung lebih besar dari t tabel atau 4,941 > 1, 6810 sehinggga pengaruh fasilitas
belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y) adalah signifikan. (Lampiran
24)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
2. Uji Hipotesis III
Hasil uji hipotesis III dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Hasil Perhitungan ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 168.193 2 84.097 54.297 .000a
Residual 65.051 42 1.549
Total 233.244 44
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai F hitung
antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah 54,297 dengan signifikansi
0,000. Sedangkan nilai F tabel untuk df1= 2 dan df2= 42 adalah 3,22 (Lampiran
28). Apabila dibandingkan maka didapat F hitung > F tabel, yakni 54,297 > 3,22.
Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama antara variabel Motivasi berprestasi (X1)
dan Fasilitas belajar (X2) terhadap Prestasi belajar KKPI (Y).
3. Persamaan Regresi Linear Multipel
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows
diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Koefisien Regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Coefficientsa
Model
Unst. Coefficients
Stan.
Coeff
icient
s
t Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 34.958 4.663 7.497 .00
0
X1 .531 .072 .632 7.351 .00
0
X2 .330 .071 .399 4.640 .00
0
Sumber: data primer yang diolah (2012)
Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, maka persamaan regresi
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Ŷ = 34,958 + 0,531 X1 + 0,330 X2
Keterangan:
Ŷ : Prestasi Belajar KKPI
X1 : Motivasi Berprestasi
X2 : Fasilitas Belajar
Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Konstanta / intersep sebesar 34,958 secara matematis menyatakan bahwa
jika nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai Y adalah
34,958.
b. Koefisien regresi variabel Motivasi Berprestasi (X1) sebesar 0,531 artinya
Motivasi Berprestasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Prestasi Belajar KKPI. Sedangkan koefisien 0,531 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel Motivasi Berprestasi dengan asumsi variabel
bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan Prestasi Belajar KKPI (Y)
sebesar 0,531 unit.
c. Koefisien regresi variabel Fasilitas Belajar (X2) sebesar 0,330 artinya
Fasilitas Belajar mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
Prestasi Belajar KKPI. Sedangkan koefisien 0,330 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel Fasilitas Belajar dengan asumsi variabel
bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan Prestasi Belajar KKPI
sebesar 0,330 unit.
Berdasarkan hasil penghitungan pada model summary diperoleh angka
R Square adalah sebesar 0,721 (Lampiran 23). Hal ini berarti 72,1% prestasi
belajar KKPI siswa SMK N 1 Surakarta dapat dijelaskan oleh kedua variabel
tersebut. Sedangkan sisanya (100 % - 72,1% = 27,9%) sebesar 27,9%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Adapun hasil perhitungan dari Sumbangan Relatif (SR) dan
Sumbangan efektif (SE) didapatkan hasil perhitungan SR motivasi berprestasi
(X1) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 66,65% dan SR fasilitas belajar
siswa (X2) terhadap prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 33,34%. Sedangkan SE
X1 terhadap Y = 48,05% dan SE X2 terhadap Y= 24,03%. (Lampiran 25)
4. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian
hipotesis, maka selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis.
Kesimpulan pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
a. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,760
> 0,2940 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi
hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan motivasi
berprestasi terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK
N 1 Surakarta” dapat diterima.
b. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhitung > rtabel atau 0,602
> 0,2940 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%. Jadi
hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan fasilitas
belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK N 1
Surakarta” dapat diterima.
c. Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai Fhitung > Ftabel atau
54,297 > 3,22 sehingga Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikansi 5%.
Jadi hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan
motivasi berprestasi dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan AP SMK N 1 Surakarta” dapat
diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan pada hasil analisis diatas, maka dapat diberikan pembahasan
sebagai berikut:
1. Motivasi Berprestasi
Tingkat capaian motivasi berprestasi siswa kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 75,71%. Angka tersebut diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
dengan membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden
dengan skor tertinggi kriterium variable motivasi berprestasi. Tingkat pencapaian
tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi.
Dari data yang telah terkumpul, item yang memperoleh nilai tertinggi yaitu item
nomor 11 dengan skor 153 yang berisi pernyataan “Jika guru bertanya, saya akan
berusaha menjawab pertanyaan itu meskipun belum yakin benar.”, hal ini
menunjukan bahwa keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar tinggi, siswa
juga memiliki keinginan yang tinggi pula untuk berprestasi, berfikir positif,dan
optimis dalam belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman (2000)
bahwa karakteristik siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi selalu
rajin dan tekun, percaya diri, dan mampu mempertahankan pendapatnya, serta
senang memecahkan soal-soal atau permasalahan (hlm. 81).
Rata-rata siswa juga mengerti bahwa dalam upaya meraih cita-cita
ataupun prestasi harus disertai dengan usaha yang serius, tidak hanya bermalas-
malasan namun harus rajin dalam belajar. Seperti yang terlihat pada item dengan
nilai tertinggi kedua yaitu item nomor 6 dengan jumlah skor 150 yang berisi
pernyataan “Keinginan saya dalam meraih cita-cita tidak pernah saya imbangi
dengan keseriusan belajar.” Hal lain yang perlu diperhatikan adalah rata-rata siswa
ternyata juga masih banyak yang belum mengerti bahwa pelajaran yang
berhubungan dengan minat, bakat, dan cita-cita nya haruslah dipelajari dengan
baik karena itu merupakan jalan untuk meraih cita-cita itu sendiri di masa yang
akan datang. Hal tersebut ditunjukkan pada item soal nomor 5 yang mendapat skor
terendah yaitu 122 yang berisi pernyataan “Saya lebih menyukai pelajaran yang
tidak berhubungan dengan cita-cita saya.”. Itu berarti bahwa rata-rata siswa belum
menyadai pelajaran yang sesuai dengan cita-cita yang ada pada diri meeka itu akan
meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam diri mereka sendiri untuk meraih
prestasi yang didambakan tersebut. Rata-rata siswa juga kurang termotivasi dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
mengerjakan soal yang membutuhkan jawaban terlalu panjang walaupun
sebenarnya mereka dapat mengerjakannya, seperti yang ada dalam pernyataan
item nomor 10 yang berisikan pernyataan “Saya malas ketika mengerjakan soal
yang membutuhkan jawaban terlalu panjang meskipun saya dapat
mengerjakannya.” Item tersebut mendapatkan skor terendah kedua yaitu 124.
2. Fasilitas Belajar
Tingkat capaian fasilitas belajar siswa kelas XI Jurusan Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 78,8%. Angka tersebut diperoleh dengan
membandingkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden dengan skor
tertinggi kriterium variable fasilitas belaar. Tingkat pencapaian tersebut masih
belum mencapai skor maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi.. Dari data yang
telah terkumpul, item yang memperoleh nilai tertinggi yaitu item nomor 24 dan
item nomor 28 dengan skor 155 yang secara berurutan berisi pernyataan “Saya
meletakkan majalah dan buku bacaan lain yang tidak berhubungan dengan
pelajaran di ruang belajar saya” dan “Penerangan di ruang belajar saya sudah
terang sehingga saya nyaman dalam belajar”, hal ini menunjukan bahwa rata-rata
siswa sudah memahami fungsi dari ruang belajar yang memang sebagai tempat
untuk berkonsentrasi dalam belajar tanpa terganggu benda-benda lain yang tidak
berkaitan dengan pelajaran entah itu buku-buku bacaan, majalah, dan sebagainya
yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajarnya. Selain itu, rata-rata siswa di
rumah juga telah mendapatkan penerangan yang baik di dalam ruang belajar nya
sehingga hal itu dapat meningkatkan konsentrasi dan keefektifan belajar mereka.
Rata-rata siswa ternyata juga masih belum memiliki peralatan tulis yang
lengkap untuk belajar dan mereka juga kurang merawat alat-alat tulisnya,
akibatnya alat-alat tulis mereka sering hilang. Seperti dengan item nomor 33 yang
memiliki skor terendah yaitu 134 yang berisikan pernyataan “Saya mempunyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
peralatan tulis yang lengkap dan saya merawatnya dengan baik”. Hal itu ditambah
lagi dengan rendahnya skor dari item nomor 34 yang memiliki skor sama rendah
dengan item nomor 33 yaitu 134 yang berisi pernyataan “Sebelum belajar saya
selalu menyiapkan peralatan untuk belajar terlebih dahulu”. Hal ini berarti rata-
rata siswa masih belum mempersiapkan peralatan-peralatan belajarnya sebelum
mereka belajar, tentu hal ini akan menghambat proses belajar nya.
Sebagian besar siswa juga belum memperhatikan masalah penerangan
dalam belajarnya di rumah hal tersebut dibuktikan pada item nomor 29 merupakan
item terendah kedua dengan skor 136 yang berisi pernyataan “Saya lebih sering
belajar dengan sinar lampu yang tidak langsung berhadapan dengan mata”.
Kemudian item yang terendah selanjutnya dengan jumlah skor 136 adalah nomor
27 yang berisikan pernyataan “Orang tua saya menyuruh saya melakukan
pekerjaan yag tidak berhubungan dengan belajar, sehingga saya tidak punya cukup
waktu untuk belajar di rumah”. Hal itu berarti bahwa orang tua harus memberikan
waktu yang lebih banyak kepada anak-anaknya untuk belajar agar anak-anaknya
mampu meraih prestasi yang maksimal di sekolah.
3. Prestasi Belajar KKPI
Tingkat capaian prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta sebesar 83,2%. Angka tersebut
diperoleh dengan membandingkan hasil prestasi belajar yang telah
diinterpretasikan dalam bentuk nilai raport semester genap siswa pada tahun ajaran
2011/2012 dengan skor tertinggi kriterium variabel prestasi belajar KKPI ini.
Tingkat pencapaian tersebut masih belum mencapai skor maksimal dan masih
dapat ditingkatkan lagi.
Berdasarkan pada data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa siswa
yang mempunyai skor tinggi dalam variabel motivasi berprestasi dan fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
belajar mempunyai angka yang tinggi pula dalam prestasi belajar. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dan fasilitas belajar, dalam proses
pembelajaran dapat menunjang pencapaian prestasi belajar yang tinggi pada siswa.
Namun, dari data yang diperoleh, peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar
tidak hanya dipengaruhi oleh variabel motivasi berprestasi dan fasilitas belajar
yang ada di rumah, melainkan juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya
yang tidak tercakup dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
Surakarta. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh rhitung lebih besar dari
rtabel atau 0,760 > 0,294.
2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan fasilitas belajar terhadap prestasi
belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
Surakarta. Terbukti dari hasil perhitungan diperoleh rhitung lebih besar dari
rtabel atau 0,602 > 0,294.
3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan motivasi berprestasi dan fasilitas
belajar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar KKPI siswa
kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Terbukti dari hasil
perhitungan diperoleh Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 54,297 > 3,22.
4. Tingkat pencapaian motivasi berprestasi siswa kelas XI Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta adalah sebesar 75,71%, tingkat
pencapaian fasilitas belajar siswa kelas XI Administrasi Perkantoan SMK
N 1 Surakarta adalah sebesar 78,8%. Sedangkan tingkat pencapaian
prestsai belajar KKPI siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1
Surakarta adalah sebesar 82,2%.
5. Dari hasil persamaan garis regresi linier diperoleh:
Ŷ = 34,958 + 0,531 X1 + 0,330 X2
Hal tersebut di atas berarti setiap peningkatan atau penurunan motivasi
berprestasi (X1) sebesar satu unit akan diikuti dengan peningkatan atau
penurunan prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 0,531. Demikian halnya
dengan setiap peningkatan atau penurunan fasilitas belajar (X2) sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
satu unit, maka akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan prestasi
belajar KKPI (Y) sebesar 0,330.
6. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
a. Sumbangan relatif motivasi berprestasi (X1) terhadap prestasi belajar
KKPI (Y) sebesar 66,65%.
b. Sumbangan relatif penggunaan fasilitas belajar (X2) terhadap terhadap
prestasi belajar KKPI (Y) sebesar 33,34%.
c. Sumbangan efektif motivasi berprestasi (X1) terhadap terhadap prestasi
belajar KKPI (Y) sebesar 48,05%.
d. Sumbangan efektif fasilitas belajar (X2) terhadap terhadap prestasi
belajar KKPI (Y) sebesar 24,03%.
B. Implikasi
1. Teoritis
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah membahas pengaruh
motivasi berprestasi dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar KKPI siswa
kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Berdasarkan
hasil penelitian ternyata motivasi berprestasi dan fasilitas belajar mempunyai
pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Oleh karena itu muncul sebuah
teori baru bahwa motivasi berprestasi sangat berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan Administrasi
Perkantoran SMK N 1 Surakarta. Selain itu penggunaan fasilitas belajar juga
dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar KKPI siswa kelas XI
jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
2. Metodologis
Penelitian ini mempunyai implikasi metodologis sebagai berikut :
a. Populasi sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini sudah dapat
mereprentasikan seluruh siswa kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran
SMK N 1 Surakarta.
b. Analisis regresi sudah tepat untuk menjawab hipotesis dalam penelitian
ini, selain dapat untuk memprediksi seberapa jauh nilai variabel dependen
bila nilai variabel independen dirubah juga dapat untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen.
3. Praktis
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kedua variabel yaitu motivasi
berprestasi dan fasilitas belajar secara terpisah dan secara bersama mempunyai
pengaruh positif terhadap prestasi belajar KKPI siswa kelas XI jurusan
Administrasi Perkantoran SMK N 1 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, hal ini
membawa implikasi praktis sebagai berikut:
a. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingginya motivasi
berprestasi dan fasilitas belajar siswa yang memadai akan menjadikan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif baik di sekolah maupun
dirumah.
b. Dengan adanya motivasi berprestasi yang tinggi dan fasilitas belajar siswa
yang memadai dapat menjadikan siswa mampu untuk meraih prestasi yang
maksimal.
c. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan inspirasi baru bagi tenaga
pendidik khususnya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
melalui penanaman motivasi untuk berprestasi pada diri siswa dan juga
fasilitas belajar siswa yang memadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat peneliti
sampaikan beberapa saran antara lain:
1. Kepada Kepala Sekolah
Di dalam kegiatan belajar mengajar ternyata siswa terkadang masih kurang
termotivasi ketika mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan rata-
rata siswa masih belum mengerti mengenai pentingnya mata pelajaran yang
berhubungan dengan cita-cita, bakat dan minat siswa (item nomor 5 dan 10).
Oleh karena itu, Kepala Sekolah dalam kesempatan-kesempatan tertentu
seperti pada saat memberikan pidato dalam upacara bendera, hendaknya lebih
sering memberikan motivasi-motivasi kepada siswa untuk berprestasi dan juga
memberikan arahan kepada para guru pada saat pertemuan-pertemuan tertentu
seperti pada saat rapat dengan para guru untuk membimbing dan mengarahkan
siswa untuk dapat mengenali bakat dan minatnya juga mengenai pentingnya
pelajaran maupun program studi yang berhubungan dengan bakat, minat dan
cita-cita yang dimiliki siswa bagi kehidupan siswa pada masa yang akan
datang.
2. Kepada Guru
a. Sebagian besar siswa masih kurang termotivasi ketika mengerjakan tugas
yang membutuhkan jawaban atau analisis yang terlalu panjang, meskipun
sebenarnya mereka dapat mengerjakannya (item nomor 10), sehingga guru
hendaknya berusaha memberikan arahan-arahan yang dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk berprestasi, agar siswa mengerjakan tugas dengan
sungguh-sungguh. Misalnya dengan cara memberikan tugas atau pertanyaan
yang mendorong siswa untuk menganalisis dan mengembangkan
gagasannya dan memberikan poin nilai yang tinggi pada soal tersebut, atau
juga dengan memberikan hadiah kepada siswa yang berhasil mengerjakan
tugas dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
b. Sebagian besar siswa masih belum mengerti mengenai pentingnya mata
pelajaran yang sesuai dengan cita-cita ataupun bakat dan minat siswa (item
nomor 5). Sehingga guru hendaknya memberikan arahan kepada siswa
bahwa pelajaran yang berhubungan dengan bakat, minat dan cita-cita siswa
akan sangat berguna bagi kehidupan mereka kelak ketika mereka telah
terjun dalam dunia kerja yang sesuai dengan bakat, minat dan cita-cita
mereka.
c. Sehubungan dengan banyak nya siswa yang kurang memiliki waktu untuk
belajar di rumah karena terlalu sibuk membantu orang tua (item nomor 27),
maka pada kesempatan-kesempatan tertentu seperti saat bertatap muka
dengan orang tua siswa pada saat pengambilan raport siswa atau pada rapat
yang dihadiri juga oleh orang tua siswa, hendaknya guru memberikan
himbauan kepada orang tua siswa agar memberikan waktu yang cukup bagi
anak-anaknya untuk belajar di rumah.
3. Kepada Siswa
a. Masih banyak siswa yang malas dan mudah menyerah ketika mengerjakan
tugas dari guru (item nomor 10). Untuk dapat mencapai prestasi yang
diharapkan, hendaknya siswa untuk bertanya kepada guru, teman, atau
orang lain yang dianggap dapat memahami dan menyelesaikan tugas yang
sedang dikerjakan tersebut apabila dirinya tidak mampu mengerjakan tugas
tersebut sendiri.
b. Persiapan siswa dalam hal peralatan belajar dan perawatannya masih kurang
(item nomor 33 dan 34), maka siswa hendaknya menyiapkan peralatan yang
akan digunakan sebelum mulai belajar dan juga merawat peralatan belajar
dan fasilitas belajar lain apabila sedang tidak digunakan atau telah selesai
digunakan untuk belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan motivasiindividu. Diperoleh 25 Mei 2012, darihttp://www.anneahira.com/motivasi/index.htm.
Arianto, Sam. 2008. Pengertian Fasilitas Belajar dan Jenisnya. Diperoleh 25 Mei2012, dari http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadal, Ibrahim. 2003 Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya.Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimiyati & Mujiono. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.Diperoleh 25 Mei 2012, dari http://sahabat-sejaties.blogspot.com/2012/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html.
Djaali. 2006. Psikologi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, S.B. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Faisal, Sanapiah. 2008. Format-format penelitian sosial. Jakarta: GrafindoPersada.
FKIP. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press
Fontayne, Paul., Sarrazin, Philippe & Famose, J.P. 2001. Culture and AchievementMotivation in Sport: A Qualitative Comparative Study BetweenMaghrebian and European French Adolescents. European Journal ofSport Science, vol. 1, issue 4. Diperoleh 17 Januari 2012, darihttp://halshs.archives-ouvertes.fr.
Hadi, Sutrisno. 2000. Analisis Regresi. Yokyakarta: Andi Offset.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar BaruAlgensindo.
Hindrayani, A & Totalia, S.A. 2010. Teknik Pengolahan Data. Surakarta: UNSPress.
Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: GP Press.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Mardalis. 2002. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: BumiAksara.
Mwangi Ndirangu, 2011. Quality of learning facilities and learning environment:Challenges for teaching and learning in Kenya's public universities.Journal Of Quality Assurance in Education Vol. 19 No. 3. Diperoleh 17Januari 2012 dari http://emeraldinsight.com.
Priyatno, Duwi. 2011. Uji Linearitas & Multikolinearitas. Diperoleh 14 Juni2012, dari http://duwiconsultant.blogspot.com.
Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya .
Santoso, Slamet. 2009. Uji Heterokedassrisitas. Diperoleh 30 Juli 2012 dari http://ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html.
Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Satria. 2011. Ciri-ciri motivasi berprestasi. Diperoleh 23 Mei 2012 darihttp://id.shvoong.com/business-management/humanresources/2196739-ciri-ciri-motivasi-berprestasi/#ixzz1zxVIeJT3.
Slameto, 2005. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya (Edisi Revisi). Jakarta: Reneka Cipta.
Sudjana. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti.Bandung: Tarsito.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Surakhmad, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :Remaja Rosdakarya.
The Liang Gie. 2009. Cara Belajar Yang Efisien. Diperoleh 25 Mei 2012, darihttp://www.pdfqueen.com/cara-belajar-yang-efisien.
Winkel, WS. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo .