PENGARUH IPK, STATUS SOSIAL EKONOMI, TEMAN SEBAYA, DAN
INFORMASI BEASISWA S2 TERHADAP MINAT STUDI S2 PADA
ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNILA
Skripsi
Oleh
WINDA MARLYANA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2020
ABSTRAK
PENGARUH IPK, STATUS SOSIAL EKONOMI, TEMAN SEBAYA, DAN
INFORMASI BEASISWA S2 TERHADAP MINAT STUDI S2 PADA
ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNILA
Oleh
Winda Marlyana
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh IPK, status sosial
ekonomi, teman sebaya, dan informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada
alumni jurusan pendidikan IPS FKIP Unila. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptiv perivikatif dengan pendekatan ex post facto dan
survey. Populasi dalam penelitan ini berjumlah 315 orang. Sampel yang diperoleh
adalah 76 orang dan teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling
dengan purposive sampling. Berdasarkan pada hasil analisis diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh secara individu antara IPK, status sosial ekonomi, teman
sebaya, dan informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada alumni jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila angkatan 2015. Sedangkan secara simultan juga
terdapat pengaruh antara IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya, dan informasi
beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada alumni jurusan Pendidikan IPS FKIP
Unila angkatan 2015. Nilai Fhitung sebesar 39,338 dengan sig. sebesar 0,000.
Kata Kunci : Informasi Beasiswa S2, IPK, Minat Studi S2, Status Sosial
Ekonomi, Teman Sebaya
ABSTRACT
INFLUENCE OF GPA, SOCIO-ECONOMIC STATUS, PEERS, AND S2
SCHOLARSHIP INFORMATION ON INTEREST IN S2 STUDY IN
ALUMNI DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCES FKIP UNILA
By
Winda Marlyana
The purpose of this study was to determine the effect of GPA, socioeconomic
status, peers, and S2 scholarship information on S2 study interest in alumni
majoring in Social Sciences FKIP Unila. The method used in this research is
verifikative descriptive with ex post facto and survey approaches. The population
in this study amounted to 315 people. Samples obtained were 76 people and the
sampling technique is non probability sampling with purposive sampling. Based
on the results of the analysis it was concluded that there was an individual
influence between the GPA, social economic status, peers, and S2 scholarship
information on the interest of S2 studies in the alumni majoring in Social Sciences
FKIP Unila class of 2015. While simultaneously there was also an influence
between the CPI, social status economics, peers, and S2 scholarship information
about S2 study interest in alumni majoring in Social Sciences FKIP Unila class of
2015. Count value of 39.333 with sig. Of 0,000.
Keywords: GPA, Information, Peers, S2 Scholarship, S2 Study Interest, Socio-
Economic Status
PENGARUH IPK, STATUS SOSIAL EKONOMI, TEMAN SEBAYA, DAN
INFORMASI BEASISWA S2 TERHADAP MINAT STUDI S2 PADA
ALUMNI JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNILA
Oleh
WINDA MARLYANA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2020
Judul Skripsi:PENGARUH IPK, STATUS SOSIAL EKONOMI, TEMAN
SEBAYA, DAN INFORMASI BEASISWA S2
TERHADAP MINAT STUDI S2 PADA ALUMNI
JURUSAN PENDIDIKAN IPS FKIP UNILA
Nama Mahasiswa : Winda Marlyana
Nomor Pokok Mahasiswa : 1653031007
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs.Tedi Rusman, M.Si. Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd.
NIP196008261986031001 NIP198708042014041001
2. Mengetahui
Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,
Drs. Tedi Rusman, M.Si. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. NIP196008261986031001 NIP 197708082006042001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua :Drs.Tedi Rusman, M.Si. …………....
Sekretaris :Albet Maydiantoro, M.Pd. .....................
Penguji
Bukan Pembimbing :Drs. I Komang Winatha, M.Si. ……....…….
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd.
NIP 19620804 198905 1 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi :13Maret 2020
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1, Bandarlampung 35145
Telepon (0721) 704624, Faximile (0721) 704624
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
nama : Winda Marlyana
NPM : 1653031007
jurusan/program studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi
fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar
pustaka.
Bandar Lampung,13Maret 2020
Winda Marlyana
1653031007
Penulis bernama Winda Marlyana dan biasa disapa dengan
Winda atau Mbakyu.Penulis lahir pada tanggal 30Maret 1997,
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak
Wartoyo dan Ibu Eliy Solehat.Penulis berasal dariKelurahan
Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.
Berikut pendidikan formal yang pernah ditempuh.
1. Sekolah Dasar (SD)Negeri 1 Ambarawa lulus pada tahun 2009
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ambarawa lulus pada tahun 2012.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ambarawa lulus pada tahun 2015.
4. Pada tahun 2016 penulis di terima melalui jalur MANDIRIpada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.
Pada tahun 2018 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian
melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di MTSs Al Falah Sidomulyo
dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Sidomulyo Kec. Pagar Dewa
Kab.Lampung Baratpada tahun 2019.Penulis aktif berorganisasi dan pernah
menjabat sebagai sekertaris Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan
Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPS (HIMAPIS) Universitas Lampung.Hingga
Pada tanggal 18 November2019Seminar Proposal, 28 Februari 2020Seminar Hasil
dan akhirnya Ujian Komprehensif pada 13Maret 2020.
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk
Kedua orang tuaku
Yang dengan tulus, ikhlas, dan sabar telah membesarkan dan mendidikkudengan kasih sayang yang
berlimpah. Tak pernah berhenti menasehati, mendukung, mendoakanku, dan memberikan kebebasan
memilih jalan hidupku.Terima kasih sudah menjadi sandaran pertama dan tempat terbaik dikala aku
tak mampu memikul beban sendirian.
Adik-Adikku tersayang
Terimakasih adikkuWindy Dwi Lestari dan Kelvin Kurniawan yang selalu menyemangatidan
memotivasiku disaat lelah, teruslah belajar meraih apa yang dicita-citakan.
Keluarga besar Bapak dan Ibu
Terimakasih untuk seluruh keluarga besar di Pringsewu, Lampung, di tangerang, Jakarta, Bogor,
Bekasi, di pekan baru , dan keluarga besar di Sukabumi Jawa Barat Terima kasih untuk semua doa
tulus yang diberikan untukku
Sahabat-sahabatku
Terima kasih untuk semua canda tawa dan tangisan yang kalian bagi padaku, terima kasih untuk
nasihat dan motivasi agar aku menjadi pribadi yang lebih baik, terima kasih untuk semua dukungan
dan bantuan kalian selama ini, semoga Allah kumpulkan kita kembali di Syurga-Nya.
Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta
Terimakasih Pak Bukatas semua jasa kalian, terima kasih atas semua ilmu yang kalian ajarkan dan
semua motivasi hidup yang kalian tanamkan kepadaku, semoga Allah selalu memberkahi setiap
perjalanan dan memudahkan segala urusan bapak dan ibu semua. Aamiinn.
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baikbagimu, danboleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk, bagimu; Allah
maha mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
(Qs.Al-Baqarah: 216)
“Makasesungguhnyabersamakesulitan adakemudahan,
sesungguhnyabersama kesulitan adakemudahan”
(Q.S Al-Insyirah : 5-6)
Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong
saudaranya.
(HR.Muslim)
Kurang Cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang Cakap dapat dihilangkan
dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki
(Muhammad Hatta)
Hidup tidak hanya bercerita mengenai satu hal, jika kita tidak beruntung dalam
suatu kesempatan, mungkin kita akan beruntung dalam kesempatan yang lain.
Teruslah melangkah dan manfaatkan setiap peluang.
(Winda Marlyana)
Banyak orang-orang yang kita cintai didunia ini, membahagiakan diri sendiri saja
tidak cukup, maka bekerja keraslah dan berbagilah.
(Winda Marlyana)
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh IPK,
Status Sosial Ekonomi, Teman Sebaya, dan Informasi Beasiswa S2 Terhadap
Minat Studi S2 Pada Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila”.Sholawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas
Lampung.
2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama
FKIP Universitas Lampung.
4. Drs.Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
FKIP Universitas Lampung.
5. Dr. Riswanti Rini, M.Si.,selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lampung dan juga selaku pembimbing Akademik
dan Pembimbing I yang telah bersedia membimbing penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi ini, terima kasih untuk bimbingannya
selama ini, semoga Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan
kepada Bapak.
7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Lampung yang telah mengajarkan tentang kedisiplinan,
kerapihan, dan kerja keras.
8. BapakAlbet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd., selakuPembimbing II yang telah
bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Saya sangat berterima kasih kepada bapak yang selalu memotivasi dan
membimbing agar saya terus semangat menyelasaikan skripsi ini, semoga
Bapak selalu diberikan kesehatan dan keberkahan umur yang panjang serta
selalu dimudahkan dalam segala urusan.
9. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si., selaku pembahas yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini, Terima kasih
pakatas semua bimbingan dan saran bapak selama ini, terima kasih untuk
semua nasehat-nasehat dan motivasi serta dukungannya selama ini, semoga
Allah selalu memberikan kesehatan dan keberkahan serta selalu dimudahkan
dalam segala urusan.
10. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen pendidikan ekonomi Bapak Drs.
Yon Rizal, M.Si, Ibu Dr. Erlina Rufaidah, M.Si, BapakDrs. Hi. Nurdin,
M.Si., Ibu Rahma Dianti Putri, S.E., M.Pd.,Ibu Fanni Rahmawati, S.Pd.,
M.Pd., Ibu Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd., Ibu Rahmawati, S.Pd., M.Pd.,
Bapak SurotoS.Pd., M.Pd., terimakasih atas ilmu yang diberikan semoga
Allah membalas ilmu yang telah bapakIbu ajarkan insya Allah semoga saya
dapat mengamalkan Ilmu yang telah bapak ibu berikan.
11. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Wartoyo dan Ibu Eliy
Solehat, yang selalu memberikan kasih sayang tak terhingga, yang selalu
mendoakanku dan memberikan perhatian yang amat luar biasa, kesabaran
dalam membesarkan dan mendidikku sampai kini, serta perjuangan yang
telah diberikan kepadaku, semoga Allah selalu menjaga dan memberikan
kesehatan, keberkahan umur panjang kepada kalian. Semoga anakmu ini
dapat membawamu ke syurga Allah kelak.
12. Adik-adikku tersayangWindy Dwi Lestari dan Kelvin Kurniawan semoga
selalu dimudahkan dalam menuntut ilmu, jadi anak yang sholeh dan soleha
serta bermanfaat bagi semua orang, semoga Allah selalu melindungi dan
menjaga kalian dan memudahkan segala urusan kalian mencapai cita-cita.
13. Keluarga besarkudi Pringsewu Lampung, Sukabumi Jawa Baratyang sudah
banyak membantu, mendukungku, memotivasiku serta mendoakanku dan
memberikan nasehat,Pakde dan bude serta paman dan bibiku yang
mendoakanku. Semua sepupuku dan keponakan-keponakanku tersayang,
Terima kasih untuk semua bantuan dan dukungan kalian selama ini, semoga
kalian semua selalu dalam lindungan Allah Swt.
14. Sahabat GF ku teman sedari kecil, bermain bersama, berbagi cerita dan
pengalaman bersama, hingga tumbuh dewasa bersama. Rezki Erfinda Dinar,
Rosti Rosmayoni, Dina Naseha Kadaria, Regina Anggraini Putri
Wulanningrum, Krisna Indriyanti manik.Trimakasih telah memberikan
semangat, nasehat dan motivasi kepadaku.
15. Sahabat-sahabat terbaikku Monica Tiara, Erna Ningtyas, Reyna Karlina,
Ahmad Ilham dan Muhammad Fakhri terimakasih banyak untuk kalian yang
senantiasa menghiburku, membantuku,dan menemani langkahku selama ini.
16. Keluarga besar Lamizum tampat bercerita dan berbagi informasi Kak Sin,
Mami Cia, Montir, Winhas,Vivi Jogil, Reyna, Wiwin, Cocol, Resi, Icha,
Indah, Maynitha, dan Nabilah aku sayang kalian.
17. Keluarga Azura Squad Qif, Maynita,Yola, Winhas, Ira,mba Reni, dan Leli
yang saling membantu, menjaga dan melengkapi kebutuhan logistik serta
asupan nutrisi di kostan setiap hari. Trimakasih untuk kebersamaannya.
18. Teman-teman Camp Squadku Monica, Aulia Jodha, Fakhri, Ilham, Rifal,
Alfan, Dhani, Khoirul dan mba Uun, terimakasih untuk pengalaman dan
kebersamaannya, semangatmendaki tangga-tangga kesuksesan berikutnya.
Salam Lestari.
19. Keluarga besar angkatan 2016yang saling memotivasi, melengkapi, dan
saling menjaga satu sama lain terimaksih atas kebersamaannya dan
perjuangannya selama ini, semoga kita semua kelak menjadi orang-orang
yang sukses dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
20. Untuk kakak tingkat 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 terimakasih sudah
memotivasi dan membimbing kami.Adik-adik angkatan 2016, 2017, 2018
dan 2019 terimakasih sudah menyemangati, semangat ya kuliahnya.
21. Keluarga besar kepengurusan HIMAPIS 2018yang salingmemotivasi, dan
berbagi ilmu. Trimakasih untuk pengalaman dan kebersamaannya.
22. Keluarga KKNdan PPK Pekon Sidomulyo Kec. Pagar Dewa Kab. Lampung
Barat dan PPLMTSs Al Falah Sidomulyo, Ahmad Sahida Alazhari, Kevin
Virgiawan, Uswatun Hasanah, Rika Kasih Arti, Nova Virgianti, Risqullah
Chikita Ayori Akbarani, Anggi Eka Saputri, Novita Andayani, Ermina
Harvianita, Trimakasih untuk kebersamaannya selama kurang lebih 55 hari,
berbagi cerita dan berbagi pengalaman. Semoga ilmu yang kita dapat bersama
kelak dapat bermanfaat di masyarakat.
23. Bapak, Ibu,Peratin, pakde budeselaku Tuan rumahkami selama KKN-PPL di
Pekon Sidomulyo, Kec. Pagar Dewa Kab. Lampung Barat terima kasih untuk
semua kenyamanan yang diberikanselama tinggal disana. Semoga Allah balas
semua kebaikannya,
24. Almamater tercinta,SD Negeri 4 Kresnomulyo, SMP Negeri 1 Ambarawa dan
SMA Negeri 1 Ambarawa yang telah memberikan aku banyak ilmu, dan
mengajarkan aku betapa pentingnya pendidikan dalam kehidupan.
25. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
atau tidak langsung semoga bernilai ibadah .
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas
kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua.Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat
membangun selalu diharapkan.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, 13Maret 2020
Penulis,
Winda Marlyana
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 13
C. Batasan Masalah .................................................................................. 13
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 14
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 14
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 15
G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 16
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 17
1. IPK ............................................................................................... 17
a. Pengertian IPK ...................................................................... 17
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi IPK ................................ 19
c. Penilaian IPK ........................................................................ 22
d. Indikator IPK ......................................................................... 23
2. Status Sosial Ekonomi .................................................................. 23
a. Pengertian Status Sosial Ekonomi ........................................ 23
b. Indikator Status Sosial Ekonomi ........................................... 25
c. Bentuk-bentuk Status Sosial Ekonomi .................................. 26
3. Teman Sebaya .............................................................................. 27
a. Pengertian Teman Sebaya ..................................................... 27
b. Fungsi Lingkungan Teman Sebaya ....................................... 28
c. Indikator Teman Sebaya ....................................................... 29
4. Informasi Beasiswa S2 ................................................................. 30
a. Pengertian Informasi Beasiswa S2 ........................................ 30
b. Indikator Informasi Beasiswa S2 .......................................... 36
5. Minat Studi S2 .............................................................................. 38
a. Pengertian Minat Studi S2 .................................................... 38
b. Unsur- Minat Studi S2 .......................................................... 39
c. Faktor-faktor Minat Studi S2 ................................................ 40
d. Indikator Minat Studi S2 ....................................................... 42
B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 43
C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 47
D. Paradigma Penelitian ........................................................................... 51
E. Hipotesis .............................................................................................. 52
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................ 53
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 55
1. Populasi ........................................................................................ 55
2. Sampel .......................................................................................... 56
C. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 57
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 58
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ....................................... 58
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ........................................ 58
E. Devinisi Konseptual Variabel ............................................................. 59
1. IPK ............................................................................................... 59
2. Status Sosial Ekonomi .................................................................. 59
3. Teman Sebaya .............................................................................. 59
4. Informasi Beasiswa S2 ................................................................. 60
5. Minat Studi S2 .............................................................................. 60
F. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 60
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 61
1. Observasi ...................................................................................... 61
2. Interview (Wawancara) ................................................................ 62
3. Dokumentasi ................................................................................. 62
4. Kuisioner (Angket) ....................................................................... 63
H. Uji Persyaratan Instrumen Penelitian .................................................. 63
1. Uji Validitas Instrumen ................................................................ 64
2. Uji Reabilitas Instrumen ............................................................... 66
I. Uji Persyaratan Validitas Data ............................................................ 69
1. Uji Normalitas .............................................................................. 69
2. Uji Homogenitas .......................................................................... 70
J. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 71
1. Uji Linearitas Garis Regresi ......................................................... 72
2. Uji Multikoloniaritas .................................................................... 74
3. Uji Autokorelasi ........................................................................... 75
4. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 77
K. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 79
1. Pengujian Secara Parsial .............................................................. 79
2. Pengujian Secar Simultan ............................................................. 80
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 83
1. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 83
2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila ...................... 84
3. Situasi dan Kondisi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila ............ 85
B. Gambaran Umum Responden ............................................................. 89
C. Deskripsi Data ..................................................................................... 89
1. Data IPK (X1) ............................................................................... 90
2. Data Status Sosial Ekonomi (X2) ................................................. 93
3. Data Teman Sebaya (X3) .............................................................. 96
4. Data Informasi Beasiswa S2 (X4) ................................................. 99
5. Data Minat Studi S2 (Y) ............................................................... 102
D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik.................................................... 106
1. Uji Normalitas Data ..................................................................... 106
2. Uji Homogenitas Sampel ............................................................. 107
E. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 108
1. Uji Leniaritas Garis Regresi ......................................................... 109
2. Uji Multikoloniaritas .................................................................... 110
3. Uji Autokorelasi ........................................................................... 112
4. Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 113
F. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 115
1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial .............................................. 116
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ........................................... 123
G. Kesimpulan Analisis Statistik ............................................................. 126
H. Pembahasan ......................................................................................... 127
1. Pengaruh IPK Terhadap Minat Studi S2 Pada Alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila Angkatan 2015 ............................... 127
2. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Minat Studi S2 Pada
Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila Angkatan 2015 ..... 128
3. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Minat Studi S2 Pada Alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila Angkatan 2015 ................... 130
4. Pengaruh Informasi Beasiswa S2 Terhadap Minat Studi S2 Pada
Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila Angkatan 2015 ..... 131
5. Pengaruh IPK, Status Sosial Ekonomi, Teman Sebaya, dan
Informasi Beasiswa S2 Terhadap Minat Studi S2 Pada Alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila Angkatan 2015 ................... 133
I. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 137
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................ 138
B. Saran ...................................................................................................... 139
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Menurut Badan Pusat
Statistik Indonesia .................................................................................... 2
2. Data Alumni Jurusan Pendidikan IPS Angkatan 2015 FKIP Universitas
Lampung yang Melanjutkan ke Pascasarjana .......................................... 5
3. Data Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Universitas Lampung Angkatan 2015 Mengenai Indeks Prestasi
Kumulatif ................................................................................................. 7
4. Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Universitas Lampung Tentang Status Sosial Ekonomi Berdasarkan
Pendapatan Orang Tua Per Bulan ............................................................ 8
5. Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Universitas Lampung Tentang Pengaruh Teman Sebaya ........................ 9
6. Daftar Biaya Pendidikan S2 ..................................................................... 10
7. Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Universitas Lampung Mengenai Informasi Beasiswa S2 ........................ 12
8. Daftar Beasiswa S2 2020-2021 ................................................................ 34
9. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................ 43
10. Jurnal yang Relevan ................................................................................. 46
11. Data Jumlah Angkatan 2015 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung .................................................................................................. 56
12. Devinisi Operasional Variabel ................................................................. 61
13. Indeks Korelasi Reliabilitas ..................................................................... 67
14. Reliabilitas Angket Status Sosial Ekonomi ............................................. 67
15. Reliabilitas Angket Teman Sebaya .......................................................... 68
16. Reliabilitas Angket Informasi Beasiswa S2 ............................................. 68
17. Reliabilitas Angket Minat Studi S2 ......................................................... 68
18. Analisis Varians (Anava) untuk Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi 73
19. Daftar Nama Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung Periode 2008-2020 ................................................................... 84
20. Gedung dan Fasilitas Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung .................................................................................................. 86
21. Sarana/Prasarana Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung .. 86
22. Jumlah Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung Tahun 2019/2020 ..................................................................... 87
23. Data Dosen dan Pegawai Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung Tahun 2019/2020 ..................................................................... 88
24. Distribusi Frekuensi Variabel IPK (X1) ................................................... 91
25. Kategori IPK (X1) .................................................................................... 92
26. Distribusi Frekuensi Variabel Status Sosial Ekonomi (X2) ..................... 94
27. Kategori Status Sosial Ekonomi (X2) ....................................................... 95
28. Distribusi Frekuensi Variabel Teman Sebaya (X3) .................................. 97
29. Kategori Teman Sebaya (X3) ................................................................... 98
30. Distribusi Frekuensi Variabel Informasi Beasiswa S2 (X4) ..................... 100
31. Kategori Informasi Beasiswa S2 (X4) ...................................................... 101
32. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Studi S2 (Y) ................................... 103
33. Kategori Minat Studi S2 (Y) .................................................................... 104
34. Rekapitulasi Uji Normalitas ..................................................................... 107
35. Rekapitulasi Uji Homogenitas ................................................................. 108
36. Rekapitulasi Uji Linearitas Regresi ......................................................... 109
37. Rekapitulasi Hasil Uji Multikolinearitas .................................................. 111
38. Rekapitulasi Uji Autokorelasi .................................................................. 112
39. Rekapitulasi Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 114
40. Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis dan Uji t Hipotesis ............................... 115
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Status Alumni ............................................................................................. 3
2. Status Alumni Yang Tidak Bekerja ............................................................ 4
3. Paradigma Penelitian .................................................................................. 51
4. Diagram IPK .............................................................................................. 92
5. Diagram Status Sosial Ekonomi ................................................................. 95
6. Diagram Teman Sebaya ............................................................................. 98
7. Diagram Informasi Beasiswa S2 ................................................................ 102
8. Diagram Minat Studi S2 ............................................................................. 105
9. Kurva Durbin-Watson ................................................................................ 113
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Penelitian Uji Coba .................................................................. 145
2. Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Uji Coba ....................................... 154
3. Instrumen Penelitian ................................................................................... 173
4. Data Penelitian ........................................................................................... 181
5. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 194
6. Uji Persyaratan Analisis Statistik Parametrik ............................................ 196
7. Analisis Statistik ......................................................................................... 200
8. Surat Izin Penelitian Pendahuluan .............................................................. …208
9. Surat Izin Penelitian ................................................................................... …209
10. Surat Balasan Izin Penelitian ...................................................................... …210
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kunci untuk mengembangkan kemampuan dan
potensi diri generasi penerus bangsa agar berkualitas serta berdayasaing
tinggi. Selain itu Pendidikan dapat meningkatkan kecerdasan, ketrampilan,
maupun kepribadian manusia, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan
Indonesia yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa” yang tercantum
dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 pada alenia ke VI. Dalam
hal ini berarti pendidikan merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan
Negara Indonesia.
Tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting untuk memberikan
kontribusi dalam menyiapkan sumberdaya yang andal dan mampu berdaya
saing. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki, diharapkan dapat
meningkatkan sumberdaya manusia menjadi lebih baik. Namun pada
realitanya Angka Partisipasi Kasar (APK) Penduduk Indonesia untuk
melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi masih tergolong rendah
yaitu hanya mencapai 27,98% dibanding dengan negara ASEAN lainnya,
seperti Malaysia 98% dan Singapura 78%. Berikut data APK perguruan
tinggi di Indonesia:
2
Tabel 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Menurut
Badan Pusat Statistik Indonesia
PROVINSI 2015 2016 2017 2018
ACEH 41.67 42.06 45.73 43.86
SUMATRA UTARA 25.89 28.93 30.71 31.11
SUMATRA BARAT 38.51 40.54 43.53 44.19
RIAU 30.00 29.81 33.37 34.15
JAMBI 26.33 26.98 32.27 33.78
SUMATRA SELATAN 18.60 21.64 23.77 26.23
BENGKULU 36.53 41.00 41.52 38.31
LAMPUNG 12.46 16.05 18.84 21.32
KEP. BANGKA BELITUNG 11.13 14.48 15.01 13.20
KEP.RIAU 21.14 22.11 23.08 27.64
DKI JAKARTA 32.72 33.58 34.94 36.71
JAWA BARAT 21.31 24.59 25.50 25.14
JAWA TENGAH 19.28 19.69 21.88 21.96
DI YOGYAKARTA 64.83 65.51 70.10 70.60
JAWA TIMUR 22.14 28.13 30.23 29.99
BANTEN 23.60 29.02 31.40 33.40
BALI 32.06 31.61 35.81 36.40
NUSA TENGGARA BARAT 26.30 25.89 28.09 29.75
NUSA TENGGARA TIMUR 24.51 26.92 29.21 30.14
KALIMANTAN BARAT 19.24 20.98 23.04 22.68
KALIMANTAN TENGAH 21.10 23.90 24.89 25.24
KALIMANTAN SELATAN 24.56 23.24 26.08 26.41
KALIMANTAN TIMUR 28.44 31.60 35.58 35.64
KALIMANTAN UTARA 18.25 24.35 26.76 21.58
SULAWESI UTARA 27.68 31.32 31.74 35.00
SULAWESI TENGAH 31.56 35.30 39.22 40.61
SULAWESI SELATAN 40.44 40.75 43.00 41.23
SULAWESI TENGGARA 42.31 45.35 46.98 46.42
GORONTALO 30.35 32.23 37.88 35.23
SULAWESI BARAT 25.51 27.54 29.72 28.90
MALUKU 44.46 46.38 47.39 48.42
MALUKU UTARA 33.72 40.87 45.01 42.68
PAPUA BARAT 32.83 32.37 36.32 35.97
PAPUA 16.01 20.44 20.37 19.03
INDONESIA 25.26 27.98 29.93 30.19
Sumber : Laporan Badan Pusat Statistik Indonesia
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Angka Partisipasi
Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Indonesia pada tahun terakhir yang paling
tinggi yaitu terdapat di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (70.60%).
3
Sedangkan untuk provinsi Lampung masih tergolong rendah ketiga
(21.32%) setelah provinsi Papua (19.03%), dan Kepulauan Bangka Belitug
(13.20%)
Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, dapat dilihat bahwa lulusan S1
Jururusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung yang melanjutkan
studi ke jenjang S2 masih tergolong rendah. Berikut data yang diperoleh
dari penelusuran alumni (Tracer Study) CCED Unila tahun 2017.
Sumber: (Laporan Tracer Study CCED UNILA tahun 2017)
Gambar 1. Status Alumni
Berdasarkan penelusuran alumni yang dilakukan pada tahun 2017, dapat
diketahui bahwa alumni Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang berhasil terdata sebanyak
170 orang dengan rincian alumni yang bekerja sebanyak 166 orang dan
yang sedang aktif mencari pekerjaan sebanyak 4 orang.
4
Sumber: (Laporan Tracer Study CCED UNILA Tahun 2017)
Gambar 2. Status Alumni yang tidak bekerja
Tidak semua alumni Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung lulusan tahun 2015 memilih untuk
bekerja, sebagian ada yang memilih untuk berusaha ataupun melanjutkan
studi. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa mayoritas alumni
yang tidak bekerja dengan alasan sedang mencari pekerjaan yaitu sebesar
33% atau 16 orang, sedangkan yang masih melanjutkan studi kuliah
profesi atau pascasarjana yaitu sebesar 62% atau 30 orang dan ada 2 orang
yang memilih tidak bekerja setelah lulus kuliah. Dari data penelitian
tersebut dapat kita ketahui bahwa lulusan Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung lulusan tahun 2015
lebih banyak yang bekerja setelah lulus kuliah. Dari 170 orang lulusan,
hanya 30 orang yang melanjutkan studinya ke jenjang S2.
Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan observasi yang dilakukan di
Jurusan Pendidikan IPS Universitas Lampung tahun 2019 mengenai alumni
angkatan 2015 yang melanjutkan studi ke S2. Berdasarkan hasil observasi
diperoleh data sebagai berikut :
5
Tabel 2. Data Alumni Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Angkatan
2015 FKIP Universitas Lampung yang Melanjutkan Ke
Pascasarjana
No Nama Program
Studi S1
Tahun
Lulus
Perguruan
Tinggi S2
IPK
1. Alma Teisa Pendidikan
Ekonomi
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.50
2. Remond
Joey
Paywala
Pendidikan
Ekonomi
2015 Universitas
Negeri
Malang
3.77
3. Ririn
Wulandari
Pendidikan
Ekonomi
2015 Universitas
Lampung
3.69
4. Dina
Naseha
Kadaria
Pendidikan
PPKn
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.70
Neillisa
Regga
Syahputri
Pendidikan
PPKn
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.46
6. Ratna Sari Pendidikan
PPKn
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.52
7. Shelvy
Oktavia
Pendidikan
PPKn
2015 Universitas
Pendidikan
Indonesia
3.78
8. Andre
Mustofa
Meihan
Pendidikan
Sejarah
2015 Universitas
Negeri
Semarang
3.93
9. Lulu
Mutoharoh
Pendidikan
Sejarah
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.85
10. M.
Edwansyah
Rissal
Pendidikan
Geografi
2015 Universitas
Negeri
Yogyakarta
3.74
Sumber: (Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung 2019)
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Universitas Lampung angkatan 2015 yang melanjutkan studinya
ke Pascasarjana sejumlah 10 orang dari 315 orang, dan sebagiannya lagi
lebih memilih untuk bekerja atau membuka usaha, dan ada juga yang masih
kuliah untuk menyelesaikan studi S1 nya.
6
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk
melanjutkan studinya ke S2. Dari semua faktor yang mempengaruhi, faktor
minat merupakan faktor yang paling penting. Rendahnya tingkat
melanjutkan studi ke S2 pada alumni Jurusan Pendidikan IPS dapat
disebabkan oleh minat untuk melanjutkan ke studi S2 yang masih rendah.
Menurut Slameto (2010: 180), “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya paksaan dari
orang lain. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu
keterikatan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Dalam hal ini
minat muncul karena adanya perasaan senang atau ketertarikan terhadap
suatu objek”.
Djali (2012: 121) menyatakan bahwa “Minat dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula diwujudkan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang
untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan,
pengalaman yang dirasakan oleh kegiatan itu sendiri. Minat tersebut tidak
tumbuh dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang
mempengaruhi, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor
internal meliputi prestasi belajar (IPK), intelejensi, dan banyak hal lainnya.
Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan sosial budaya, teman sebaya,
status sosial ekonomi orang tua, banyak informasi yang dimiliki dan lain
sebagainya”.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi minat alumni untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang
lebih tinggi. Dengan IPK yang tinggi alumni akan merasa lebih percaya diri
untuk melanjutkan studinya, karena mampu bersaing dengan mahasiswa
lulusan S1 lainnya. Berikut ini data hasil pengisian kuisioner yang dibagikan
kepada alumni angkatan 2015 Jurusan Pendidikan IPS mengenai Indeks
Prestasi Kumulatif Mahasiswa.
7
Tabel 3. Data Hasil Kuisioner terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2015 Mengenai
Indeks Prestasi Kumulatif
Range IPK Jumlah Alumni
2,50 – 3,00 1
3,01-3,50 14
3,51-4,00 25
Sumber: (Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung)
Berdasarkan data tabel diatas Indeks Prestasi kumulatif alumni jurusan
Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung Angkatan 2015 dapat dikatakan
baik, walaupun masih ada beberapa yang tergolong rendah. Namun hal
tersebut belum mampu mendorong minat alumni untuk melanjutkan studi ke
S2. Hal tersebut dikarenakan prestasi belajar alumni yang tinggi tidak
diimbangi dengan keputusan melanjutkan studi, sehingga banyak alumni
yang memiliki prestasi belajar yang kompeten namun lebih memilih untuk
bekerja setelah lulus kuliah.
Selain Indeks Prestasi Kumulatif, status sosial ekonomi juga dapat
mempengaruhi minat alumni untuk melanjutkan studi S2. Santrock, (2009:
194) mengemukakan bahwa “status sosial ekonomi adalah kategorisasi
orang-orang menurut karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan
mereka”. Sedangkan menurut Gerungan dalam Salmah, (2013: 4) status
sosial ekonomi adalah “gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu
masyarakat yang ditinjau dari segi sosial dan ekonomi, indikator status
sosial ekonomi yaitu seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat
pendapatan”.
8
Satatus sosial ekonomi orang tua dapat mempengaruhi sikap orang tua
terhadap pendidikan anaknya. Dengan jaminan dan dukungan ekonomi
orang tua, anak memiliki kesempatan lebih luas untuk mengembangkan
pengetahuan dan beragam kecakapannya (Abdullah Idi, 2010: 180).
Karena orang tua yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi di
masyarakat akan memiliki perhatian yang lebih tinggi pula terhadap
pendidikan anaknya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2009 pendapatan digolongkan
menjadi 4 yaitu:
1. Golongan pendapatan sangat tinggi (> Rp 3.500.000 per bulan)
2. Golongan pendapatan tinggi (Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 per bulan)
3. Golongan pendapatan sedang (Rp 1.500.000-Rp 2.500.000 per bulan)
4. Golongan Pendapatan Rendah (<Rp 1.500.000)
Tabel 4. Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Universitas Lampung Tentang status sosial
Ekonomi Orang Tua Berdasarkan Pendapatan Per Bulan
Keterangan Golongan Total
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah 13 15 12 40
Persentase 32,5 % 37,5 % 30% 100 %
Sumber: (Hasil kuisioner peneliti terhadap alumni Jurusan Pendidikan
IPS angkatan 15 FKIP Universitas Lampung)
Berdasarkan data tabel diatas mengenai pendapatan orang tua per bulan
dapat dilihat yaitu 32,5% tergolong rendah, 37,5% tergolong sedang, dan
30% tergolong tinggi. Data tersebut menunjukan bahwa kondisi ekonomi
orang tua alumni Jurusan Pendidikan IPS sebagian besar tergolong sedang.
9
Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melanjutkan
studinya yaitu pengaruh teman sebaya. Berdasarkan hasil pengamatan dari
peneliti yang dilakukan di Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung dapat dilihat bahwa teman sebaya memiliki pengaruh terhadap
pola prilaku mahasiswa, hal ini dapat dilihat dalam keseharian mahasiswa
banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya. Dengan demikian
dapat tercipta persepsi yang sama diantara mereka tentang orientasi
mahasiswa setelah lulus kuliah, lebih berorientasi untuk melanjutkan studi
ke S2 atau lebih memilih bekerja. Sehinga ketika teman-temannya lebih
berorientasi untuk melanjutkan studi ke S2, maka mahasiswa tersebut akan
cenderung memiliki orientasi yang sama dengan teman sebayanya.
Tabel 5. Hasil Kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Universitas Lampung Tentang Pengaruh Teman
Sebaya
No Keterangan
Tanggapan Jumlah
Tinggi Sedang Rendah
1 Tersedianya
Interaksi
sosial yang
dilakukan
28 10 2 40
2 Tempat
Pengganti
Keluarga
20 13 7 40
3 Memberi
Pengalaman
yang tidak
didapat dari
keluarga
24 11 5 40
4 Partner
belajar yang
baik
31 8 1 40
Jumlah
Persentase
103 42 15 160
64.4% 26.2% 9.4 % 100%
Sumber: (Hasil kuisioner penelitian terhadap Alumni angkatan
2015 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung)
10
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa 64,4% alumni
menyatakan pengaruh lingkungan teman sebaya cukup tinggi, sebanyak
26.2% menyatakan sedang, dan sebanyak 9.4% menyatakan rendah atau
tidak berpengaruh. Data tersebut mengindikasikan bahwa Teman sebaya
cukup berpengaruh terhadap alumni dalam mengambil keputusan terhadap
minat melanjutkan studi ke S2.
Selain teman sebaya faktor dari luar yang dapat mempengaruhi minat
alumni untuk melanjutkan studi S2 yaitu Informasi mengenai beasiswa
yang dapat digunakan untuk membantu proses pendidikan S2. Menurut
Murniasih (2009) mengatakan bahwa “beasiswa adalah bentuk
penghargaan yang diberikan kepada Individu agar dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi” Semakin banyak informasi
beasiswa yang diperoleh seseorang maka semakin besar ketertarikan
seseorang untuk melanjutkan studinya.
Bagi yang ingin melanjutkan studi ke S2 informasi beasiswa sangat
dibutuhkan, hal ini mengingat biaya studi S2 saat ini cukup mahal. Biaya
pendidikan yang mahal inilah yang menghambat seseorang untuk
melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Berikut biaya
pendidikan S2 di Universitas Lampung.
Tabel 6. Daftar Biaya Pendidikan S2
Rincian Magister
Pendaftaran Rp 450.000
Sumbangan Fasilitas Rp 1.000.000
SPP per Semester (Mandiri) Rp 7.000.000
Sumber: (htpps://www.unila.ac.id)
11
Berdasarkan rincian biaya pada tabel di atas, alumni yang ingin
melanjutkan studi S2 minimal harus membayar biaya studi sebesar RP
29.450.000 hingga mereka lulus selama 4 semester. Biaya ini tergolong
cukup mahal bagi keluarga alumni yang memiliki pendapatan menengah
ke bawah. Akan tetapi dengan banyaknya informasi beasiswa S2 yang
ditawarkan oleh lembaga dan intansi di dalam maupun luar negri, sehingga
saat ini mahasiswa lulusan S1 yang berasal dari keluarga kurang mampu
dapat melanjutkan studi ke S2. Tentunya dengan syarat yang telah
ditetapkan oleh masing-masing lembaga dan intansi yang menawarkan
beasiswa tersebut. Dengan adanya informasi beasiswa S2 ini diharapkan
alumni dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada kenyataannya sekarang ini banyak alumni yang memiliki prestasi
belajar yang tinggi namun tidak diimbangi dengan melanjutkan studi, hal
ini dikarenakan rendahnya dukungan dari orang tua untuk melanjutkan
pendidikan dan studi S2 karena biayanya mahal. Biaya S2 yang mahal
itulah yang membuat alumni seringkali mengurungkan niatnya untuk
melanjutkan studi. Sehingga mereka lebih memilih untuk bekerja, atau
apabila ingin melanjutkan studinya mereka harus bekerja terlebih dahulu
sebelum melanjutkan ke S2. Keterbatasan biaya membuat semua orang
mencari alternatif lain untuk mendapatkan biaya agar dapat melanjutkan
studi ke S2 tanpa harus bekerja terlebih dahulu, salah satu caranya adalah
dengan mencari beasiswa S2. Berikut ini penelitian hasil kuisioner yang
dilakukan pada alumni Jurusan Pendidikan IPS Universitas Lampung
angkatan 2015 mengenai Informasi beasiwa S2.
12
Tabel 7. Hasil kuisioner Terhadap 40 Alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Universitas Lampung Mengenai Informasi
Beasiswa S2
No Keterangan Tanggapan Jumlah
Tinggi Sedang Rendah
1.
Informasi beasiswa
S2 dapat membantu
dalam pengambilan
keputusan
19 14 7 40
2.
Mengetahui
beasiswa S2 apa saja
yang tersedia
15 16 9 40
3.
Senang mencari
Informasi tentang
beasiswa S2
13 17 10 40
4.
Memperoleh
Informasi tentang
Beasiswa S2 secara
mudah dan lengkap
4 13 23 40
Jumlah
Persentase
51 60 49 160
31.9% 37.5% 30.6% 100%
Sumber: (Hasil kuisioner penelitian terhadap Alumni angkatan 2015
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung)
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 31.9% alumni
Jurusan Pendidian IPS Universitas Lampung Angkatan 2015 menyatakan
informasi beasiswa S2 baik, sebanyak 37.5% menyatakan sedang, dan
sebanyak 30.6% menyatakan rendah. Data tersebut mengindikasikan
bahwa informasi beasiswa S2 cukup berpengaruh terhadap minat
melanjutkan studi S2.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh IPK, Status Sosial Ekonomi, Teman
Sebaya, dan Informasi Beasiswa S2 Terhadap Minat Studi S2 Pada
Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila”
13
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat didefinisikan
beberapa masalah yang terjadi, yaitu:
1. Masih rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di
Indonesia.
2. Masih rendahnya minat Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Universitas Lampung untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.
3. Mahalnya biaya pendidikan S2 di Indonesia
4. Tingginya orientasi teman sebaya yang lebih memilih bekerja daripada
melanjutkan studi setelah lulus kuliah
5. Rendahnya Informasi beasiswa mempengaruhi keputusan alumni untuk
melanjutkan studinya
6. Kurangnya pengetahuan alumni mengenai lembaga/instansi yang
menawarkan beasiswa S2
7. Banyak Mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang kompeten
namun tidak diimbangi dengan keputusan untuk melanjutkan studi
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
penelitian ini dibatasi pada kajian, IPK (X1), status sosial ekonomi (X2),
teman sebaya (X3), informasi beasiswa S2 (X4), serta minat studi S2 (X5)
pada Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila.
14
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh IPK terhadap minat melanjutkan studi S2 alumni
Jurusan Pendidkan IPS FKIP Unila ?
2. Apakah Ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat studi S2
alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila ?
3. Apakah ada pengaruh teman sebaya terhadap minat studi S2 alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila ?
4. Apakah ada pengaruh informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2
alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila ?
5. Apakah ada pengaruh IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya, dan
informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh IPK terhadap minat studi S2 alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila.
2. Untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat studi
S2 alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila .
3. Untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap minat studi S2
alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila.
15
4. Untuk mengetahui pengaruh informasi beasiswa S2 terhadap minat
studi S2 alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila.
5. Untuk mengetahui pengaruh IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya
dan informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memperkaya kajian ilmiah mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi mahasiswa S1 untu melanjutkan studi ke jenjang S2
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi
dan masukan apabila akan di kembangkan untuk penelitian yang
lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk mengembangkan daya fikir dan
penerapan keilmuan yang telah dipelajari di perguruan tinggi dan
untuk menambah ilmu pengetahuan peneliti.
b. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat memberikan sebuah informasi dan sumbangan
penlitian mengenai pendidikan dan untuk menentukan kebijakan yang
terkait dengan masalah pendidikan agar kualitas sumber daya
manusia dapat ditingkatkan melalui fasilitas-fasilitas pendidikan yang
16
diberikan pemerintah untuk menjadikan masyarakat yang mampu
bersaing dalam dunia kerja.
c. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa dalam belajar
dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian yang lebih
lanjut.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya,
informasi beasiswa S2 dan minat studi S2.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila
angkatan 2015.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada periode tahun 2019 semester ganjil.
5. Ilmu Penelitian
Lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan
17
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
Pada bagian tinjauan pustaka ini akan membahas mengenai teori-teori yang
mendasari variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dalam
penelitian ini IPK (X1), status sosial ekonomi (X2), teman sebaya (X3),
informasi beasiswa S2 (X4), serta variabel terikat yaitu minat studi S2 (Y).
1. IPK
a. Pengertian IPK
IPK adalah mekanisme penilaian keseluruhan prestasi terhadap
mahasiswa dalam sistim perkuliahan selama masa kuliah. Menurut
Slameto (2010: 17), “Prestasi belajar merupakan sebuah tolak ukur
utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang
yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil
dalam belajar”. Prestasi belajar merupakan hasil usaha dari semua
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa baik dari belajar,
pengalaman maupun latihan dari suatu kegiatan. Sedangkan untuk
mengetahui hasil belajar diukur melalui pengukuran tes prestasi.
18
Menurut Alwasilah et.al dalam Purnomo Edy, (2016: 5)
“Pengukuran dalam pendidikan merupakan proses yang
mendeskripsikan karakteristik atau performa peserta didik dengan
menggunakan suatu sekala kuantitatif (sistem angka) sedemikian
rupa sehingga sifat kualitatif dari karakteristik atau performa siswa
tersebut tercermin atau dapat dinyatakan dalam bentuk angka”. Hasil
pengukuran dari tes belajar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
nilai yang bersifat kuantitatif yaitu dapat berupa angka 0-4 atau
A,B,C,D,E. Kemudian tingkatan nilai tes ini diatur berdasarkan
pringkat dan dirumuskan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).
Indeks Prestasi (IP) merupakan hasil prestasi belajar mahasiswa
dalam perkuliahan untuk priode per semester yang dihitung pada
setiap akhir semester. Indeks Prestasi merupakan jumlah hasil
perkalian antara sks dan angka mutu setiap mata kuliah yang
kemudian dibagi dengan jumlah seluruh sks yang telah ditempuh
baik lulus, ataupun tidak lulus. Indeks Perestasi dinyatakan dengan
penulisan dalam 3 (tiga) digit dengan 2 (dua) desimal (Buku
Panduan Akademik Universitas Lampung, 2016). Sedangkan untuk
keseluruhan hasil yang didapat mahasiswa selama beberapa periode
yang telah dilalui dinamakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK),
(Malik dkk, 2015: 62).
19
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) adalah sebuah tolak ukur keberhasilan
prestasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan. IPK dihitung pada
tiap akhir semester yang dinyatakan dalam bentuk angka. Indeks
Prestas Kumulatif inilah yang akan menentukan apakah seseorang
tersebut mampu melanjutkan kejenjang berikutnya atau tidak.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi IPK
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, Menurut
Slameto (2013: 54-55) diantaranya yaitu :
1) Faktor Intern, meliputi tiga faktor yaitu jasmani, psikologis, dan
kelelahan.
a. Faktor Jasmani, diantaranya yaitu kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor Psikologis, diantaranya yaitu intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan, diantaranya yaitu berupa kelelahan
jasmani dan rohani. Kelelahan ini dapat diatasi dengan
pola hidup teratur seperti istirahat, tidur, mengatur jam
belajar, dan sebagainya.
2) Faktor Ekstern meliputi beberapa faktor diantaranya yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat.
a. Keluarga, berupa sikap orang tua yang mendukung anak
untuk lebih giat belajar, memberi reward dan sebagainya.
b. Sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum, lingkungan
sekolah, realisasi guru dan siswa, disiplin sekolah dan
sebagainya.
c. Masyarakat, berupa lingkungan sosial yang baik yang dapat
mendukung belajar anak.
Berikut faktor- faktor yang dapat memepengaruhi prestasi
belajar mahasiswa (IPK) :
a. Uang Saku
Uang saku yang diperoleh oleh mahasiswa menggambarkan
kondisi ekonomi dari keluarga mahasiswa tersebut. Keadaan
20
ekonomi keluarga memiliki keterkaitan erat dengan belajar
anak. Seseorang yang belajar harus terpenuhi kebutuhannya
untuk menunjang proses belajarnya. Semua kebutuhan dalam
proses belajar tersebut akan terpenuhi apabila kondisi ekonomi
orang tua baik.
b. Usia
Penambahan usia seseorang selalu dibarengi dengan proses
pertumbuahan dan perkembangannya. Semakin tua usia
seseorang maka akan meningkat pula kematangan psikogisnya,
(Sumanto dalam Hakam dkk, 2015: 62). Dengan demikian
kematangan psikologis tersebut dapat mempengaruhi prestasi
seseorang dalam proses belajar.
c. Nilai Rata-Rata Ujian Nasional
Hasil belajar (prestasi) siswa pada saat menempuh pendidikan
menengah atas disebut dengan Nilai Ujian Nasional. Nilai ujian
nasional ini merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan,
kesiapan, dan kemampuan siswa untuk melanjutkan ke jenjang
berikutnya (Perguruan tinggi). Dengan tingginya nilai UN ini
diduga siswa akan semakin percaya diri dan mampu dalam
mengikuti pendidikan diperguruan tinggi sehingga prestasi
belajarnyapun akan tinggi.
d. Organisasi yang di Ikuti Mahasiswa
Organisasi mengajarkan banyak pengalaman yang tidak
diajarkan khusus di akademik, sehingga dapat meningkatkan
21
soft skil mahasiswa. Sementara itu mahasiswa memiliki sebuah
tanggung jawab utama sebagai pelajar. Mahasiswa terkadang
belum dapat membagi waktu dengan baik atara kesibukan
berorganisasi dengan waktu belajarnya, dan apabila kesibukan
organisasi itu tidak diseimbangkan dengan tanggung jawab
utamanya sebagai pelajar maka akan menjadi sebuah
permasalahan bagi mahasiswa tersebut. Selain itu banyaknya
organisasi yang diikuti oleh mahasiswa, dapat membuatnya
kelelahan dan ia tidak berkonsentrasi dalam belajar, sehingga
dapat menyebabkan nilai prestasi belajar (IPK) nya menurun.
e. Lama belajar
Lama belajar ini diartikan sebagai lamanya waktu seseorang dalam
berlatih dan melakukan pengulangan dalam belajar. Seseorang
dapat disebut berlatih karena ia sering mengulang sesuatu sehingga
dapat menambah kecakapan dan pengetahuan yang ia kuasai
(Purwanto dalam Hakam dkk, 2015: 61-70). Dengan demikian
dapat membuat mahasiswa semakin menguasai ilmu dalam suatu
pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi
f. Lama Penggunaan Internet
Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar salah satunya
yaitu sarana dan prasarana yang menunjang (Purwanto dalam
(Hakam dkk, 2015: 62). Dalam era globalisasi saat ini internet
merupakan salah satu sarana dan fasilitas belajar yang dapat
mendukung mahasiswa dalam proses pembelajaran. Sehingga
22
internet diduga dapat membantu mahasiswa dalam mencapai
nilai prestasi belajar (IPK) yang baik. Akan tetapi penggunaan
internet yang tidak baik dapat memberikan dampak buruk bagi
penggunanya. Oleh karenanya diharapkan mahasiswa dapat
dengan bijak dalam menggunakan internet.
d. Penilaian IPK
Penilaian dalam pembelajaran sangat penting untuk dilakukan
karena agar dapat mengkomunikasikan informasi pembelajaran
atau prestasi seorang siswa. Menurut John W. Santrock (2009:
384), Penilaian (Grading) adalah menerjemahkan Informasi
asesmen deskriptif menjadi huruf, angka, dan tanda lain yang
mengindikasikan kualitas pembelajaran atau prestasi siswa.
Sedangkan Menurut Purnomo Edy (2016: 8), Penilaian dalam
pembelajaran merupakan kegiatan untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkisinambungan dan menyeluruh (komperhesip)
mengenai proses dan hasil belajar selama dan setelah mengikuti
pembelajaran. Penilaian ini dapat dilakukan melalui tes ujian
harian, ujian tengah semester, ataupun ujian semester. Informasi
yang dikumpulkan dalam penilaian dilakukan secara terus menerus
dan lebih dari satu kali dalam periode akademik.
Menurut Airasian dalam John W. Sntrock (2009: 384), dalam
proses ini, nilai mempunyai tujuan dasar yaitu:
1. Administratif, nilai membantu menentukan prinngkat kelas
siswa, kredit untuk kelulusan, dan apakah seorang siswa harus
dinaikan ketingkat yang berikutnya.
2. Informasional, nilai bisa digunakan untuk berkomunikasi
23
dengan siswa, orang tua dan yang lainnya (seperti petugas
penerimaan untuk pendidikan sekolah yang berikutnya) tentang
pekerjaan seorang siswa. Nilai mewakili seluruh kesimpulan
guru tentang seberapa baik seorang siswa memenuhi tujuan dan
target pembelajaran.
Untuk mengukur tingkatan prestasi belajar yang telah dicapai
tersebut maka dilakukan sebuah evaluasi dengan menggunakan alat
ukur tes maupun non tes. Menurut Purnomo Edy (2016: 10),
“Evaluasi pada dasarnya adalah melakukan judgment terhadap hasil
penilaian, oleh karena itu kesalahan pada proses pengukuran harus
sekecil mungkin. Perolehan hasil dari evaluasi tersebut selanjutnya
diolah dengan ketetapan yang berlaku yang kemudian ditunjukan
dalam bentuk nilai. Nilai hasil belajar inilah yang kemudian
diformulasikan menjadi Indeks Prstasi Akademik (IPK).
e. Indikator IPK
Indikator IPK dalam penelitian ini adalah Keseluruhan hasil belajar
mahasiswa yang diperoleh selama beberapa periode yang telah
dilaui. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nilai IPK alumni
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung angkatan 2015.
2. Status Sosial Ekonomi
a. Pengertian Status Sosial Ekonomi
Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang membentuk suatu
masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelas sosial. Dengan
24
adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat, menjadikan individu
sebagai anggota warga masyarakat mempunyai status atau bahkan
berbagai status. Perbedaan kedudukan atau status yang dimiliki
seseorang dari orang lain melahirkan adanya peran, hak, kewajiban,
pola tingkah laku dan perolehan perlakuan yang berbeda pula dalam
masyarakat.
Menurut Wahyuni (2011) Status adalah kedudukan seseorang didalam
kelompoknya yang membedakan martabat dari orang satu dengan
orang lainnya. Status memiliki dua aspek yaitu aspek struktural yang
merupakan perbandingan tinggi rendah dan aspek fungsional yang
berkaitan dengan peranan pada orang yang memiliki status tersebut.
Soekanto (2010: 210) berpendapat bahwa “status sosial adalah tempat
seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan
orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestasinya dan hak-
hak serta kewajibannya”. Adapun Jhon W. Santrock (2009: 194)
mengemukakan bahwa “Status sosial ekonomi adalah kategorisasi
orang-orang menurut karakteristik ekonomi, pendidikan dan pekerjaan
mereka”. Yang dimaksud dengan status sosial ekonomi disini yaitu
status sosial ekonomi orang tua, karena orang tualah yang memiliki
tanggung jawab untuk membiayai pendidikan, membimbing, dan
mengasuh anak-anaknya untuk mencapai tujuan tertentu dalam
kehidupan dan menghantarkannya untuk siap bermasyarakat.
25
Sugeng (2010: 19) menjelaskan bahwa “keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan, dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan
dihidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
di dalam perannya masing-masing”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
status sosial ekonomi dalam penelitian ini adalah latar belakang
ekonomi keluarga yaitu orang tua yang diukur berdasarkan kriteria
ekonomi seperti pendidikan, pekerjaan, jabatan, pendapatan, serta
kekuasaan yang dimiliki orang tua dalam lingkungan masyarakat.
Status sosial ekonomi memiliki dampak yang penting dalam
pendidikan. Seseorang yang status sosial ekonominya rendah
cenderung perhatiannya terhadap pendidikan juga rendah, hal ini
dikarenakan sumber ekonominya lebih sedikit, sehingga dapat
menghambat pendidikannya. Begitupula sebaliknya, seseorang yang
memiliki status sosial tinggi akan memiliki rasa keinginan yang
tinggi untuk melanjutkan studinya.
b. Indikator Status Sosial Ekonomi
Terdapat beberapa variabel yang sering digunakan sebagai indikator
dalam mengukur status sosial ekonomi yaitu tingkat pendidikan,
tingkat pekerjaan dan pendapatan (Suryani, 2008: 268). Sedangkan
menurut Dharmmesta dan Handoko (2012: 65), mengemukakan
bahwa “Ukuran atau kreteria yang dipakai untuk menggolongkan
anggota masyarakat kedalam kelas-kelas tertentu adalah kekayaan,
26
kekuasaan/jabatan, kehormatan, dan pendidikan/ilmu pengetahuan”.
Adapun menurut Mahmud (2009: 99), “Satatus Sosial Ekonomi
meliputi tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan,
fasilitas khusus dan barang-barang berharga yang dimiliki seperti
radio, televisi, almari es, dan lain-lain”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa
indikator status sosial ekonomi orang tua dapat diukur melalui
tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
c. Bentuk-bentuk Status Sosial Ekonomi
Status sosial sangat bervariasi, status sosial dalam masyarakat dapat
dibedakan kedalam beberapa jenis. Menurut Soekanto (2010: 210),
menyatakan bahwa bentuk-bentuk status ekonomi orang tua terdiri
dari tiga bentuk diantaranya yaitu:
1) Ascribed Status, merupakan jenis status yang diperoleh
seseorang secara langsung tanpa harus diperjuangkan terlebih
dahulu. Status ini bersifat tertutup dan hanya dimiliki oleh
orang-orang tertentu yang sama dengan status kedua orang
tuanya. Status yang diperoleh melalui proses ini misalnya
seperti keturunan dan jenis kelamin.
2) Achived status, merupakan jenis status yang diperoleh
seseorang dengan usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat
terbuka, dan sangat tergantung dari kemampuan seseorang
tersebut dalam meraih kedudukan tersebut. Untuk meraih status
ini pada umumnya seseorang menempuh jalan dipendidikan
foral dan bekerja keras. Achieved status dapat diperoleh melalui
prestasi, kekuasaan atau jabatan dan kualitas diri yang dimiliki.
3) Assigned status, Merupakan jenis status yang diperoleh
seseorang melalui kelompok atau golongan kepada seseorang
yang berjasa. Misalnya seperti tokoh adat atau kepala suku.
27
3. Teman Sebaya
a. Pengertian Teman Sebaya
Teman sebaya adalah sekelompok orang yang kurang lebih berusia
sama yang dimana kelompok ini berfikir dan bertindak secara
bersama-sama. Menurut Santrock (2011), “Teman sebaya adalah
anak-anak denga usia atau tingkatan kedewasaan yang kurang lebih
sama. Interaksi teman sebaya yang memiliki usia yang sama
memainkan peran khusus dalam perkembangan sosioemosional
anak-anak”. Menurut Horton dan Hunt dalam Damsar (2011: 74),
menyatakan bahwa “kelompok teman sebaya (peer group)
merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan
memiliki status yang sama, dengan siapa seseorang umumnya
berhubngan dan bergaul”.
Kelompok Teman Sebaya merupakan lingkungan sosial pertama di
mana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan
anggota keluarganya. Adapun menurut Vebriarto (2003: 54),
Kelompok sebaya adalah “kelompok yang terdiri dari sejumlah
individu yang sama. Arti persamaan disini yaitu individu-individu
yang berada dalam kelompok teman sebaya tersebut memiliki
persamaan dalam berbagai aspek, terutama terdiri atas persamaan
usia dan status sosialnya”. Teman sebaya dapat mempengaruhi
motivasi siswa melalui perbandingan sosial, kompeensi dan motivasi
sosial, pembelajaran bersama teman sebaya, serta pengaruh
kelompok teman sebaya (Simpkins dkk dalam Santrock, 2009: 226).
28
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat diketahui bahwa
pengertian teman sebaya yaitu seseorang yang memiliki tingkatan
usia atau kedewasaan yang sama. Teman sebaya memainkan peranan
khusus dalam perkembangan sosioemosional seseorang, sehingga
dapat mempengaruhi pengembangan sikap dan prilaku seseorang,
serta dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, termasuk
salah satunya keputusan dalam memilih melanjutkan studi. Dengan
demikian dapat kita ketahui bahwa lingkungan teman sebaya
mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan seseorang
dalam mencapai tujuannya.
b. Fungsi Lingkungan Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki pengaruh yang cukup besar bagi seseorang,
Menurut Febriarto dalam Karisma (2015: 56-57) teman sebaya
memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Teman sebaya membantu remaja untuk menemukan jatidirinya
agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan luar. Dalam
kelompok teman sebaya anak belajar bergaul dengan teman
sebayanya, yaitu belajar memberi dan menerima dalam
pergaulannya. Bergaul dengan Teman Sebaya merupakan
persiapan penting bagi kehidupan seseorang setelah dewasa.
2. Teman sebaya yang baik dapat membentuk kepribadian yang baik
pada anak. Dalam kelompok teman sebayanya anak belajar
mengenal kehidupan sosial, dan mempelajari kebudayaan
masyarakatnya. Melalui kelompok teman sebayanya anak belajar
menjadi manusia yang baik sesuai dengan norma lingkungan dan
cita-cita masyarakatnya: tentang kejujuran, tanggungjawab,
keadilan, dan kerjasama, tentang peranan sosialnya sebagai
seorang pria atau wanita, memperoleh berbagai macam informasi,
Serta mempelajari kebudayaan khusus masyarakatnya yang
bersifat etnik keagamaan, kelas sosial, dan kedaerahan.
3. Teman sebaya mengajarkan mobilitas sosial di dalam kehidupan
masyarakat. Anak kelas sosial bawah ketika bergaul dengan
teman-teman sebayanya yang tergolong kedalam kelas sosial
29
menegah dan kelas sosial atas, maka ia akan menangkap nilai-
nilai, cita-cita, dan pola tingkah laku anak dari golongan kelas
menegah dan kelas atas tersebut, sehingga anak-anak dari
kelompok kelas sosial bawah akan memiliki motivasi untuk
mobilitas sosial.
4. Dengan kelompok teman sebaya anak dapat mempelajari peranan
sosial yang baru. Anak yang berasal dari keluarga yang bersifat
demokratik dapat mengenal kehidupan yang otoriter, begitupun
sebaliknya, anak yang keluarganya bersifat otoriter dapat
mengenal suasana kehidupan yang demokratik
5. Di dalam kelompok teman sebaya anak belajar patuh pada norma
sosial yang berlaku dimasyarakat. Baik pada aturan sosial
impersonal maupun kewibawaan yang impersonal.
Fungsi lingkungan teman sebaya menurut Santrock (2011: 133)
yaitu sbagai berikut:
1. Pertemanan dimana seseorang anak dapat menghabiskan waktu
bersama dan bergabung dalam aktivitas kolaboratif
2. Dukungan Fisik yang selalu memberikan bantuan kapanpun
dibutuhkan
3. Dukungan ego, membantu anakmerasa bahwa mereka adalah
inividu yang berkompeten dan berharga.
4. Keintiman atau kasih sayang memberikan suatu hubungan yang
hangat, penuh kepercayaan dan dekat dengan orang lain.
Sehingga anak merasa nyaman dan terbuka akan berbagai
informasi pribadi.
c. Indikator Teman Sebaya
Berdasarkan beberapa fungsi teman sebaya diatas maka indikator
teman sebaya dalam penelitian ini yaitu :
1. Interaksi sosial yang dilakukan teman sebaya, baik yang
dilakukan di lingkungan sekitar maupun di lingkungan belajar
2. Tempat pengganti keluarga
3. Memberi pengalaman yang tidak didapat dari keluarga
4. Sebagai partner belajar yang baik
30
Indikator ini yang nantinya akan menjadi tolak ukur dalam penelitian
untuk mengetahui seberapa besar teman sebaya mempengaruhi minat
alumni dalam mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2.
4. Informasi Beasiswa S2
a. Pengertian Informasi beasiswa S2
Pada era globalisasi saat ini informasi menjadi suatu kebutuhan
pokok yang takdapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Karena
dalam kehidupan sehari-hari kita sangat membutuhkan informasi
untuk menyelesaikan barbagai aktivitas dalam suatu pekerjaan.
Sankarto (2008: 2), Menyatakan bahwa “mengenal obyek minat
diperlukan adanya informasi minat tersebut. Dengan adanya
informasi, seseorang dapat mengenal dan memahahi bahkan dapat
tertarik dan menyenangi obyek tersebut”. Adapun menurut
Sutarman (2012: 14) “informasi adalah sekumpulan fakta (data)
yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka
mempunyai arti bagi si penerima”
George R. Terry dalam Yakub (2014: 17) menyatakan bahwa “
Informasi adalah data penting yang dapat memberikan pengetahuan
yang berguna. Informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan
data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan bagi
penerimanya”. Lebih dalam lagi, Sutabrani (2012: 29), menyatakan
31
bahwa “Informasi merupakan suatu data yang diklasifikasikan atau
diinterprestasi yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diketahui bahwa
informasi beasiswa S2 merupakan suatu data mengenai beasiswa S2
yang diolah menjadi bentuk yang lebih bermanfaat, sehingga dapat
membantu orang yang membutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Menurut Yakub, (2014: 20-21) kualitasi informasi dapat ditentukan
melalui beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Tepat waktu (timeliness), Informasi harus tepat waktu maksudnya
informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena
informasi sebagai suatu landasan dalam pengambilan keputusan.
2. Relevan (relevance), yaitu informasi harus mempunyai manfaat
untuk pemakainya, dan relevansi informasi dalam tiap-tiap orang
akan berbeda-beda.
3. Akurat (acurarry), yang berarti informasi yang diberikan harus
terbebas dari kesalahan agar tidak menyesatkan. Akurat juga
berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus memberikan manfaat bagi penggunanya, dan
tentunya manfaat informasi bagi setiap orang berbeda-beda. Sutanta
(2011:11) mengemukakan bahwa manfaat informasi diantaranya
yaitu:
1. Menambah Pengetahuan
Adanya informasi dapat menambah pengetahuan bagi
penerimanya yang dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan.
2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi
Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan
terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga dapat menghindari
keraguan pada saat pengambilan keputusan.
32
3. Mengurangi resiko kegagalan
Adanya informasi dapat mengurangi resiko kegagalan karena apa
yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik, sehingga dengan
pengambilan keputusan yang tepat kemungkinan terjadinya resiko
kegagalan dapat lebih kecil
4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan
Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan
menghasilkan keputusan yang lebih jelas dan terarah.
5. Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran, dan keputusan untuk
menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan yang hendak
dicapai.
Pendapat di atas menunjukkan bahwa informasi akan memberikan
standar serta aturan dan keputusan yang lebih jelas dan terarah untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan secara lebih baik
berdasarkan informasi yang diperoleh. Selain itu, informasi juga
dapat mengurangi ketidakpastian dan menambah pengetahuan serta
wawasan bagi orang yang menerimanya.
Menurut Yusup (2009: 31) menyatakan bahwa sumber-sumber
informasi beragam jenisnya. Sumber informasi ini dapat diperoleh
melalui Buku, majalah, surat kabar, radio, tape recorder, CD-ROM,
disket komputer, brosur, pamplet, dan media rekaman informasi
lainnya. Indikator sumber Informasi disini meliputi dari mana saja
informasi tersebut diperoleh.
Murniasih (2009), Menyatakan bahwa “beasiswa adalah suatu
bentuk penghargaan yang diberikan kepada seseorang agar dapat
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Penghargaan
tersebut dapat berupa bantuan finansial keuangan atau berupa akses
tertentu dalam suatu instansi”. Adapun menurut Lahinta (2009),
33
“Beasiswa merupakan bantuan keuangan yang diberikan kepada
individu, yang bertujuan untuk menunjang keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa ini dapat diberikan melalui
lembaga pemerintah, perusahaan, atupun yayasan”.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikethui bahwa beasiswa S2
merupakan suatu bantuan yang diberikan kepada pelajar atau
mahasiswa yang berada pada suatu intansi, yang berguna untuk
menunjang proses pendidikan agar mereka dapat menyelesaikan dan
melanjutkan studinya pada jenjang yang lebih tinggi yaitu S2.
Tujuan pemberian beasiswa yaitu untuk membantu pelajar atau
mahasiswa yang memiliki masalah dalam pembiayaan pendidikan
untuk dapat mancari ilmu yang sesuai dengan bidang yang ingin
mereka kuasai. Dengan adanya beasiswa diharapkan dapat
membantu pemerataan pendidikan kepada orang-orang yang
membutuhkan, sehingga dapat terbentuk generasi baru yang cerdas
dan pintar, karena dengan adanya beasiswa seseorang dapat
mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi. Dengan terbentuknya generasi yang cerdas dan
pintar maka dapat meningkatkan kesejahteraan negara.
Menurut Murniasih (2009), terdapat beberapa jenis beasiswa
diantaranya yaitu:
1. Beasiswa pengharapan, beasiswa ini diberikan kepada seseorang
yang mempunyai keunggulan dibidang akademik.
2. Beasiswa bantuan, merupakan jenis beasiswa yang mendanai
kegiatan akademik mahasiswa yang kurang mampu, tetapi
mempunyai prestasi yang tinggi.
34
3. Beasiswa Atletik, merupakan jenis beasiswa yang diberikan
kepada pelajar atau mahasiswa yang memiliki keunggulan
dibidang atletik dan memiliki prestasi olahraga.
4. Beasiswa Penuh, merupakan jenis beasiswa yang diberikan
kepada pelajar atau mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
hidup, buku, dan biaya pendidikan yang mereka perlukan.
Berikut ini merupakan macam-macam beasiswa S2 dalam negri yang
sering ditawarkan dan memiliki peluang yang besar.
Tabel 8. Daftar Beasiswa S2 2020-2021
No Nama Beasiswa
1. Beasiswa Unggulan
Beasiswa Unggulan merupakan beasiswa yang berasal dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah
Indonesia. Beasiswa ini menawarkan dua jenis beasiswa S2
yang bisa dilamar untuk studi di dalam negeri, diantaranya
yaitu Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi dan
Beasiswa Unggulan Pegawai Kemdikbud. Beasiswa
unggulan juga menawarkan beasiswa penuh untuk kuliah S2.
Komponen dana beasiswa meliputi biaya SPP, biaya hidup,
biaya buku, biaya penelitian, biaya wisuda, dan asuransi.
Untuk biaya kuliah tergantung dengan biaya masing-masing
dari si pendaftar . Semua penerima beasiswa diberi jumlah
yang sama.
2. Beasiswa Pendidikan Indonesia – LPDP
Beasiswa LPDP ini merupakan beasiswa yang berasal dari
pemerintah Indonesia. Jenis beasiswa yang ditawarkan
beragam, seperti beasiswa LPDP reguler, beasiswa LPDP
afirmasi, dan beasiswa dokter spesialis. Pilihan beasiswa
LPDP tersebut semuanya menawarkan beasiswa S2 di dalam
negeri, yang menarik dari beasiswa ini yaitu semua biaya
kuliah ditanggung oleh pemerinth. Komponen pembiayaan
terdiri atas dana pendidikan seperti :dana pendaftaran, SPP,
tunjangan buku, dana bantuan penelitian tesis/disertasi, dana
bantuan sminar internasional, dana bantuan publikasi jurnal
Internasional. Sedangkan untuk biaya pendukukung seperti
dana transportasi dana aplikasi Visa/Recidence Permit,
asuransi kesehatan, dana hidup bulanan, dana kedatangan,
dana tunjangan keluarga (khusus doktoral), dana keadaan
darurat. Untuk tunjangan Biaya hidup yang diberikan
jumlahnya disesuaikan dengan tempat kuliah. Umumnya,
rata-rata semua wilayah di Indonesia memiliki biaya hidup
yang sama yaitu 3.8 juta perbulan. Sedangkan untuk
Wilayah Jakarta dan bandung 4 Juta perbulan
35
Tabel 8. Lanjutan
3. Beasiswa PMDSU
Beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister Menuju Doktor
untuk Sarjana Unggul) ini ditujukan bagi lulusan S1 fresh
graduate yang ingin menjadi dosen, dan ditawarkan khusus
Kementerian Ristek Dikti melalui Ditjen Dikti. Nantinya para
lulusan S1 akan menempuh pendidikan hingga doktor (S3)
dengan waktu empat tahun. Beasiswa ini juga menyediakan
tanggungan penuh biaya kuliah. Beasiswa yang diberikan
mencakup dana penelitian PMDSU maksimal Rp 60
juta/tahun/mahasiswa yang nantinya digunakan untuk
kegiatan riset di kelompok peneliti/promotor, kemudian biaya
kegiatan outsourcing fasilitas riset di luar negeri sesuai
rencana studi yang diusulkan, serta biaya pendidikan yang
meliputi SPP/UKT di masing-masing PT. Selain biaya
tersebut, juga diberikan biaya hidup dan tunjangan mahasiswa
sesuai standar beasiswa dalam negeri BPPDN.
4. Beasiswa Bidik Misi S2
Kemenristek Dikti bersama LPDP menyediakan beasiswa
Bidik Misi S2 untuk sejumlah studi di dalam maupun luar
negeri. Bagi penerima Bidikmisi yang sudah lulus dan ingin
melanjutkan studi S2 baik di dalam atau di luar negeri, dapat
mendaftar beasiswa di www.lpdp.depkeu.go.id. Beasiswa ini
juga menanggung biaya kuliah penuh. Penerima beasiswa
akan mendapatkan tanggungan biaya kuliah, seperti biaya
pendaftaran, SPP, tunjangan buku, tesis, seminar, dan biaya
pendidikan lainnya. Ada juga biaya pendukung, seperti
transportasi keberangkatan dan kepulangan, asuransi
kesehatan, visa, tunjangan hidup bulanan, tunjangan
kedatangan, dana keadaan darurat, dll.
5. Beasiswa SEARCA
Beasiswa SEARCA (Southeast Asian Regional Center for
Graduate Study and Research in Agriculture) ditujukan bagi
pegawai tetap pemerintah, lembaga penelitian serta perguruan
tinggi yang ingin melanjutkan S2 atau S3 disalah Satu
Universitas Anggota SEARCA. Beasiswa SEARCA
melibatkan beberapa universitas di Asia Tenggara seperti di
Indonesia, universitas yang cukup rutin menyediakan
beasiswa SEARCA adalah Universitas Gadjah Mada dan
Institut Pertanian Bogor. Program yang ditawarkan adalah
pertanian dan bidang terkait seperti biologi, perikanan, ilmu
lingkungan, statistik, kehutanan, dan ilmu-ilmu sosial.
Penerima beasiswa akan memperoleh tanggungan full biaya
studi yang meliputi uang saku, biaya kuliah, biaya perjalanan
Internasional dan domestik, dukungan tesis/disertasi,
tunjangan buku, serta asuransi kesehatan.
Sumber: (http://www.beasiswapascasarjana.com)
36
Bagi yang ingin melanjutkan studi S2 informasi beasiswa di atas
sangat dibutuhkan, hal ini mengingat biaya studi S2 saat ini cukup
mahal. Biaya pendidikan yang mahal inilah yang menghambat
seseorang untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.
Akan tetapi dengan banyaknya informasi beasiswa S2 yang
ditawarkan oleh lembaga dan intansi di dalam maupun luar negri,
saat ini mahasiswa lulusan S1 yang berasal dari keluarga kurang
mampu dapat melanjutkan studi ke S2. Tentunya dengan syarat
yang telah ditetapkan oleh masing-masing lembaga dan intansi
yang menawarkan beasiswa tersebut. Dengan adanya informasi
beasiswa S2 ini diharapkan alumni dapat melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Indikator Informasi beasiswa S2
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai atau kualitas
Informasi, indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel
Informasi beasiswa S2 menurut Oetomo, (2008: 16-17) yaitu :
1. Akurat dan teruji kebenarannya
a. Sumber informasi harus akurat dan dapat dipercaya
Sumber informasi yang diberikan harus terbebas dari
kesalahan agar tidak menyesatkan. Akurat juga berarti
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
(noise) yang dapat merusak informasi. Komponen akurat
meliputi:
a) Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik,
karena apabila informasi yang dihasilkan hanya sebagian
dan tidak lengkap akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan.
37
b) Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki kebenaran
c) Security, berarti informasi yang dihasilkan atau
dibutuhkan harus memiliki keamanan.
b. Informasi dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
Informasi yang diterima harus dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya agar dapat mengurangi resiko kegagalan
dalam penggunaan informasi. Karena informasi digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan .
2. Kesempurnaan informasi
a. Memperoleh suatu informasi secara jelas
Informasi yang diterima harus jelas sumbernya, harus jelas
menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact)
dengan efisien sehingga informasi dapat dengan mudah
dipahami oleh penerima.
b. Memperoleh informasi secara lengkap
Lengkap berarti bahwa informasi yang diberikan harus dapat
diterima dengan lengkap oleh penerimanya.
3. Tepat Waktu
a. Informasi datang tepat pada waktunya berarti informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena
informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
lagi. Dalam artian kita harus mendapatkan informasi
beasiswa S2 sebelum masa pendaftaran beasiswa berakhir.
b. Membantu dalam pengambilan keputusan
informasi beasiswa yang kita peroleh tersebut dapat
digunakan sebagai suatu landasan dalam pengambilan
keputusan untuk melanjutkan studi S2.
4. Relevansi
a. Bermanfat untuk penggunanya
Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dan
relevansi informasi pada setiap orang akan berbeda-beda
antara pengguna yang satu dengan penguna lainnya, sesuai
pada tingkat kebutuhannya.
b. Informasi beasiswa dapat membantu seseorang untuk
mengetahui jenis-jenis beasiswa S2 apa saja yang
ditawarkan diperguruan tinggi.
5. Mudah dan Murah
a. Informasi dapat diperoleh dengan mudah, artinya Informasi
dapat mudah diakses dari berbagai sumber,baik itu media
cetak maupun elektronik. Sehingga informasi beasiswa dapat
dengat cepat dan mudah digunakan oleh penerimanya.
b. Informasi dapat diperoleh dengan murah, sehingga kita tidak
perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk memperoleh
informasi.
38
5. Minat Studi S2
a. Pengertian Minat Studi S2
Minat merupakan salah satu faktor utama dalam melakukan sesuatu.
Dengan adanya minat inilah maka seseorang dapat melakukan
sesuatu dengan semangat dan bersungguh-sungguh untuk mencapai
tujuan yang ingin diraihnya.
Menurut Slameto (2010: 180), “Minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya
paksaan dari orang lain. Minat pada dasarnya merupakan penerimaan
akan suatu keterikatan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Dalam hal ini minat muncul karena adanya perasaan senang atau
ketertarikan terhadap suatu objek”. Adapun menurut Purwa Atmaja
Prawira (2016: 202), Minat adalah “kesadaran seseorang bahwa
sesuatu objek, seseorang, suatu soal, atau situasi mengandung
sangkut paut dengan dirinya, dan minat merupakan sambutan sadar
dari dalam diri”.
Djali (2012: 121) menyatakan bahwa “Minat dapat diekspresikan
melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula diwujudkan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas”. Minat berhubungan dengan gaya
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirasakan oleh
kegiatan itu sendiri (Crow and Crow dalam Djali, 2012: 121).
39
Syah (2012: 152), mendefinisikan bahwa “Minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu”. Dengan demikian setiap aktivitas yang
dikerjakan berdasarkan minat yang kuat, maka akan dilakukan
dengan perasaan senang dan semangat sehingga dapat mencapai
tujuan yang diinginkan dengan hasil yang baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat diketahui bahwa
minat adalah perasaan suka atau ketertarikan seseorang terhadap
suatu objek atau aktivitas. Suatu keinginan yang didasari dengan
minat yang kuat maka akan terwujud dengan baik atau dapat
memperoleh hasil yang maksimal daripada sesuatu yang dilakukan
tanpa minat. Dengan demikian seseorang yang berminat untuk
melanjutkan studinya maka ia akan berusaha dengan senang hati dan
bersungguh-sungguh agar ia mampu melanjutkan studinya.
b. Unsur Minat Studi S2
Terdapat unsur-unsur yang membentuk suatu minat. Menurut
Djamrah (2011: 166-167), menyatakan bahwa minat dapat
diekspresikan melalui:
1. Perasaan senang atau lebih menyukai sesuatu daripada yang
lainnya
2. Keterlibatan aktif di dalam suatu kegiatan
3. Menunjukan perhatian yang lebih terhadap suatu hal yang
diminatinya tanpa menghiraukan yang lain
Menurut Khairani (2013: 137), di dalam suatu minat terkandung
unsur unsur sebagai berikut:
40
1. Minat merupakan suatu gejala psikologis
2. Adanya pemusatan perhatian dari subjek terhadap suatu objek
karena tertarik
3. Adanya perasaan senang terhadap suatu objek yang menjadi
sasaran
4. Adanya kecenderungan yang terdapat pada diri subjek untuk
melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan.
c. Faktor-faktor Minat Studi S2
Melanjutkan pendidikan S2 merupakan keinginan seseorang yang
telah lulus S1 untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih
tinggi yaitu S2. Dalam hal ini tentunya terdapat faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi minat seseorang untuk melanjutkan studinya.
Menurut Khairani (2013: 145), faktor-faktor yang mempengaruhi
minat diantaranya yaitu:
1. The factor inner urge, rangsangan dari lingkungan yang sesuai
dengan keinginan ataupun kebutuhan seorang individu akan
mudah minimbulkan minat
2. The factor of social motive, merupakan minat sesorang individu
terhadap suatu hal yang dipengaruhi motif sosial
3. Emosional Factor, Merupakan faktor perasaan yang berpengaruh
terhadap suatu obyek, seperti suatu aktivitas atau kegiatan
tertentu yang dapat menumbuhkan perasaan senang dan
menambah semangat atau besarnya minat dalam kegiatan
tersebut.
Adapun menurut Sunarto dan Hartono (2008: 196), faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi minat dapat dikelompokkan menjadi:
1. Faktor sosial ekonomi, yaitu kondisi sosial dan ekonomi orang
tua di dalam masyarakat.
2. Faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan teman
sebaya, maupun lingkungan sosial.
3. Faktor pandangan hidup, yaitu bagian yang terbentuk dari suatu
lingkungan meliputi pendirian individu dan cita-cita.
41
Djaali (2012: 122), Menyatakan bahwa “minat tidak termasuk dalam
istilah populer di dalam psikologi karena memiliki ketergantungan
pada faktor-faktor internal yang lainnya, seperti pemusatan
perhatian, rasa keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan”.
Hurlock (2006: 221), Menyebutkan bahwa faktor-faktor yang dapt
mempengaruhi minat seseorang terhadap pendidikan diantaranya
yaitu:
1. Sikap teman sebaya yang lebih berorientasi melanjutkan studi
atau berorientasi kerja
2. Pandangan orang tua terhadap pendidikan sebagai mobilitas
sosial atau hanya sebagai sutu kewajiban karena diharuskan
oleh hukum atau peraturan negara
3. Nilai-nilai yang menunjukan keberhasilan ataupun kegagalan
akademis. Nilai yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu nilai
yang menunjukan prestasi mahasiswa (IPK)
4. Relevansi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran.seorang
pelajar akan minat terhadap pendidikan (melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu S2), apabila ia telah mengetahui
kegunaan atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran yang
dipelajari. Seorang pelajar harus meyakini bahwa setiap mata
pelajaran disekolah akan berguna terhadap masa depannya kelak.
5. Sikap terhadap tenaga pendidik, pegawai, tata usaha dan
kebijaksanaan akademis serta disiplin.
6. Keberhasilan siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler. Jika
dalam perguruantinggi yaitu keberhasilan mahasiswa dalam
berbagai kegiatan organisasi.
7. Dukungan sosial teman sebaya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat kita ketahui bahwa
minat studi S2 dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang dimana faktor-
faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri
seseorang. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi besarnya minat
seseorang terhadap suatu obyek. Obyek yang dimaksud disini yaitu
minat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2.
42
Masing-masing dari faktor tersebut memiliki peranan yang berbeda
sesuai dengan kondisi individu. Adakalanya salah satu faktor
memiliki pengaruh yang kuat dalam meningkatkan minat seseorang,
sedangkan faktor yang lainnya tidak terlalu berpengaruh kuat karena
kondisi setiap orang yang berbeda.
d. Indikator Minat Studi S2
Sutikno (2009: 16) menyebutkan bahwa minat ditandai dengan
adanya beberapa indikasi diantaranya yaitu :
1. Perhatian
Seseorang yang mepunyai minat pasti akan lebih perhatian
terhadap objek yng diminatinya tersebut. Ia akan lebih
memperhatikan dengan sungguh-sungguh sesuatu hal yang telah
menjadi minatnya.
2. Hasrat Bertanya
Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu hal, maka akan
ada rasa penasaran dalam dirinya untuk mencari tahu lebih dalam
segala hal yang berhubungan dengan sesuatu tersebut.
3. Adanya rasa ingin tahu (berhubungan dengan prestasi dan cita-
cita). Keinginan atau rasa ingin tahu ini merupakan dorongan
yang muncul dari sesuatu yang dikehendaki sehingga
menimbulkan proses perhatian yang kemudian berujung pada
minat seseorang ingin mengetahui.
4. Perasaan Senang
Perasaan senang dapat menimbulkan minat seseorang, karena
dengan perasaan senang tersebut maka timbulah dorongan akan
rasa terhadap ketertarikan pada sesuatu hal, yang kemudian
timbul menjadi suatu keinginan seseorang untuk
mendapatkannya
5. Kepuasan dalam diri seseoorang akan muncul bilamana ia telah
merasa berhasil atas apa yang telah dikerjakannya terhadap
minatnya minatnya tersebut.
43
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat kita ketahui bahwa
indikator minat studi S2 diantaranya yaitu :
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk mencapai cita-cita
3. Adanya perasaan senang
4. Adanya ketertarikan siswa terhadap informasi beasiswa
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan ini sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Berbagai penelitian yang relevan ini penulis gunakan sebagai acuan dan
bahan pertimbangan untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini.
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini akan disajikan pada tabel
dibawah ini
Tabel 9. Hasil Penelitian Yang Relevan
No Nama Judul Skripsi Hasil
1. Dyah Ayu
Anggraeni
(2012)
Pengaruh Prestasi
Belajar, Pendidikan
Orang Tua, dan
Informasi
Penawaran
Beasiswa S2
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
S2 Pada
Mahasiswa Prodi
Pendidikan
Ekonomi FE UNY
Angkatan 2012
Terdapat pengaruh positif
dan signifikan prestasi
belajar, pendidikan orang
tua, dan informasi
penawaran beasiswa S2
secara simultan terhadap
minat melanjutkan studi S2
dibuktikan dengan koefisien
determinasi (R2) sebesar
0,299 dapat diartikan bahwa
29,9 % minat melanjutkan
studi S2 Pada Mahasiswa
Prodi Pendidikan Ekonomi
FE UNY angkatan 2012
dipengaruhi oleh prestasi
belajar, pendidikan orang
tua dan informasi
penawaran beasiswa S2.
44
Tabel 9. Lanjutan
2. Ibnu Aji
Sumakta
(2015)
Pengaruh Prestasi
Belajar, Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua,
Ekspektasi Kerja
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
Ke S2 Pada
Mahsiswa
Pendidikan
Ekonomi FE UNY
Terdapat Pengaruh
positif dan signifikan
prestasi belajar, status sosial
ekonomi orang tua, dan
ekspektasi kerja secara
simultan terhadap minat
melanjutkan studi S2 pada
mahasiswa Pendidikan
Ekonomi FE UNY.
Dibuktikan dengan
koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,305 atau 30,5%,
dapat disimpulkan bahwa
30,5% minat melanjutkan
studi S2 dipengaruhi oleh
prestasi belajar, pendapatan
orang tua, dan ekspektasi
kerja dan sisanya 69,5%
dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak termasuk
dalam penelitian ini.
3. Aini Aziza
(2019)
Pengaruh Motivasi
Belajar, Status
Ekonomi Orang
Tua, Dan Informasi
Perguruan Tinggi
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
S2 Melalui Prestasi
Belajar Pada
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi Angkatan
2015 FKIP
Universitas
Lampung
Terdapat Pengaruh positif
dan signifikan motivasi
belajar, status ekonomi
orang tua, dan informasi
perguruan tinggi secara
simultan terhadap minat
melanjutkan studi S2 pada
mahasiswa pendidikan
ekonomi angkatan 2015
FKIP Universitas Lampung.
Jika siswa memiliki
motivasi belajar baik, status
ekonomi orang tua baik, dan
informasi perguruan tinggi
baik maka prestasi belajar
akan meningkat dan minat
untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi juga akan
meningkat.
45
Tabel 9. Lanjutan
4. Luluk Dwi
Rukmana
Ulfa (2018)
Pengaruh Prestasi
Belajar, Kondisi
Lingkungan
Keluarga, Dan
Ekspektasi Kerja
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
S2 Pada
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi FE UNY
Angkatan 2014
Terdapat pengaruh positif
dan signifikan prestasi
belajar, kondisi lingkungan
keluarga, dan ekspektasi
kerja secara simultan
terhadap Minat Melanjutkan
Studi ke S2 pada mahasiswa
Pendidikan Ekonomi FE
UNY
5. Orida
Novannisa
(2018)
Pengaruh Motivasi
Belajar, Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua, dan
Lingkungan Teman
Sebaya Terhadap
Minat Melanjutkan
Studi ke Perguruan
Tinggi Melalui
Prestasi Belajar
Pada Siswa Kelas
XII Akuntansi
SMKN 1 Bandar
Lampung TP
2017/2018
Terdapat Pengaruh positif
dan signifikan pengaruh
motivasi belajar, status
sosial eknomi orang tua,
lingkungan teman sebaya
dan prestasi belajar secara
simultan terhadap minat
melanjutkan studi ke
perguruan tinggi. Jika siswa
memiliki motivasi belajar
baik, status sosial ekonomi
baik, dan lingkungan teman
sebaya baik maka prestasi
belajar akan meningkat dan
minat untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi
juga akan meningkat.
6. Rizki
Herdiyanti
(2016)
Pengaruh Motivasi
Belajar dan Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
Ke Perguruan
Tinggi Siswa Kelas
XII IPS SMA
Perintis 2 Bandar
Lampung Tahun
Pelajaran
2015/2016
Terdapat Pengaruh Positif
dan signifikan motivasi
belajar dan status sosial
ekonomiorang tua terhadap
minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi di buktikan
dengan Fhitung>Ftabel yaitu 29,
687>3,0675 yang berarti
motivasi belajar dan status
sosial ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap minat
melanjtukan studi ke
perguruan tinggi.
Sumber: Dari berbagai sumber
46
Tabel 10. Jurnal Yang Relevan
1. Afri
Subarkah
dan Ahmad
Nurkhin
(2019)
(Jurnal
Nasional)
Pengaruh Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua, Efikasi
Diri, Dan
Bimbingan Karier
Terhadap Minat
Melanjutkan Ke
Perguruan Tinggi
Pada Siswa SMA
Negeri 1 Kejobong
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa status
sosial ekonomi orang tua,
efikasi diri dan bimbingan
karier berpengaruh positif
dan signifikan secara
simultan terhadap minat
melanjutkan ke perguruan
tinggi sebesar 36,8%, status
sosial ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap minat
melanjutkan perguruan
tinggi sebesar 13,032%,
efikasi diri berpengaruh
terhadap minat melanjutkan
perguruan tinggi sebesar
8,88%, dan bimbingan
karier berpengaruh terhadap
minat melanjutkan
perguruan tinggi sebesar
29,702%
2. Nike Pratiwi
Suci
Ningrum,
Endang Sri
Rahayu 2015
(Jurnal
Nasional)
Pengaruh Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua Dan
Motivasi Belajar
Terhadap Minat
Melanjutkan Studi
Ke Perguruan
Tinggi Pada Kelas
XI Di SMA Pusaka
1 Jakarta
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
terdapat pengaruh langsung
antara status sosial
ekonomi orang tua
terhadap minat
melanjutkan studi ke
perguruan tinggi sebesar
22,2%, Terdapat pengaruh
langsung antara motivasi
belajar terhadap minat
melanjutkan studi ke
perguruan tinggi sebesar
14, 1%, dan terdapat
pengaruh tidak langsung
antara status sosial
ekonomi orang tua
terhadap minat
melanjutkan studi ke
perguruan tinggi yang
dimoderatori oleh motivasi
belajar sebesar 18,1%.
47
Tabel 10. Lanjutan
3. Tiara Ayu
Suwandhini
, Osly
Usman
2019
(Jurnal
Internasion
al)
Influence Learning
Motivation, Socio-
Economic Status of
Parents and Peer
Environment to
Interest in
Continuing
Education to
College
Terdapat pengaruh positif
dan signifikan motivasi
belajar, status sosial
ekonomi orang tua, dan
lingkungan teman sebaya
secara simultan terhadap
minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan
tinggi pada siswa kelas XII
SMK Jakarta Timur
Sumber: Dari berbagai sumber
C. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan model konseptual mengenai hubungan teori
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting (Uma Sekaran dalam Sugiyono, 2015: 91)
Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi
sebagai tingkat lanjut dari jenjang pendidikan menengah di jalur pendidikan
formal. Program pendidikan tinggi mencakup program diploma, program
sarjana, program magister, program doctor, dan program profesi, serta
program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian (UU No.2 tahun 1989, pasal 16 ayat (1)).
48
Melihat peranan dan pentingnya melanjutkan studi ke perguruan tinggi
maka sangat penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang maka ilmu yang telah di dapat akan
semakin berkembang, sehingga mereka akan lebih terampil dalam bidang
keilmuannya, dan lebih percaya diri untuk memasuki dunia kerja.
Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk dapat
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (S2). Dari semua Faktor,
faktor minat merupakan faktor yang paling penting. Rendahnya tingkat
melanjutkan pendidikan ke S2 pada alumni Jurusan Pendidikan IPS
Universitas Lampung dapat disebabkan oleh minat untuk melanjutkan ke
pendidikan S2 yang masih rendah. Sukardi (1998) mengemukakan bahwa
“minat merupakan suatu kesukaan, kegemaran, atau kesenangan akan
sesuatu”. Djali dalam Afri subarkah (2018: 401) mengkategorikan faktor-
faktor tersebut menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi 1) kesehatan, 2) Intelegensi, 3) Motivasi. Sedangkan Faktor
Eksternal Meliputi 1) Keluarga, 2) Sekolah, 3) Masyarakat, 4) Lingkungan.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah, IPK (X1), status sosial
ekonomi (X2), Teman sebaya (X3) informasi beasiswa S2 (X4), dan minat
melanjutkan studi S2 (Y).
Pada era globalisasai sekarang ini persyaratan untuk dapat melanjutkan studi
kejenjang yang lebih tinggi cukup ketat, hal ini mengharuskan mahasiswa
lulusan strata satu (S1) harus mempunyai IPK yang baik. IPK ini menjadi
49
sebuah tolak ukur prestasi keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan.
Hurlock (2006: 221) menyatakan bahwa “salah satu faktor yang
mempengaruhi sikap maupun minat terhadap pendidikan adalah nilai-nilai
yang menunjukan keberhasilan atau kegagalan akademis”. Prestasi belajar
yang baik akan membuat alumni lebih percaya diri untuk dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi, karena dengan IPK yang baik
memungkinkan alumni untuk dapat bersaing dengan lulusan starata satu
(S1) lainnya. Oleh sebab itu IPK berpengaruh positif terhadap minat
melanjutkan studi S2.
Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi minat seseorang untuk
melanjutkan studinya. Pendidikan membutuhkan biaya yang cukup besar,
dan hal ini berhubungan denggan status sosial ekonomi orang tua siswa.
Karena orang tua lah yang memiliki tanggung jawab atas biaya pendidikan
anaknya. Hurlock (2006: 254) menyebutkan bahwa “apabila stastus sosial
ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat untuk mencakup
hal-hal yang semula belum mampu dilaksanakannya”. Hal tersebut juga
berlaku pada status sosial ekonomi orang tua dalam kelanjutan belajar anak-
anaknya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan memerlukan biaya
yang cukup tinggi. Orang tua yang status sosial ekonominya tinggi akan
memiliki perhatian yang lebih terhadap pendidikan anaknya, sehingga
mereka akan cenderung mengarahkan anaknya untuk melanjutkan studi
kejenjang yang lebih tinggi”. Karena hal tersebut didukung dengan
kemampuan ekonomi orang tua yang dapat membiayai pendidikan anaknya
sehingga memfasilitasi semua kebutuhan dalam proses pendidikan.
50
Selain status sosial ekonomi, teman sebaya juga dapat mempengaruhi minat
alumni untuk melanjutkan studi S2. Hurlock (2006: 221) menyebutkan
bahwa “salah satu faktor yang mempengaruhi sikap minat remaja terhadap
pendidikan adalah sikap teman sebaya yang berorientasi sekolah atau
berorientasi kerja. Apabila di lingkungan tersebut teman sebaya yang
berorientasi sekolah melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi (S2)
mendominasi maka mahasiswa tersebut akan berminat melanjutkan
pendidikannya ke S2 setelah lulus S1, begitupun sebaliknya”.
Faktor lain yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke S2 yaitu
Informasi mengenai beasiswa S2. Menurut Sutanta (2011), “Informasi
merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting
bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung
saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”. Dengan
demikian semakin banyak informasi beasiswa yang didapatkan
memungkinkan membuat alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas
Lampung untuk berminat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih
tinggi yaitu S2. Karena informasi beasiswa tersebut dapat menjadi sebuah
pertimbangan dalam pengambilan keputusan alumni untuk dapat
melanjutkan studinya.
51
D. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat dibuat paradigma penelitian sebagai
berikut:
Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah IPK (X1), Status Sosial
Ekonomi (X2), Teman Sebaya (X3), dan Informasi Beasiswa S2 (X4).
Sedangkan variabel Endogen adalah Minat Melanjutkan Studi S2 (Y).
Kerangka pemikiran dapat digambrkan sebagai berikut:
Gambar 3. Paradigma Penelitian
IPK (X1)
Informasi
Beasiswa S2 (X4)
Teman Sebaya
(X3)
Status Sosial
Ekonomi (X2)
Minat
Melanjutkan Studi
S2 (Y)
52
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan, Sugiyono
(2017: 96). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, dan belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritos terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empirik dengan data.
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan peneliti, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh IPK terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila
2. Ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat studi S2 pada alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila
3. Ada pengaruh teman sebaya terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan
Pendiikan IPS FKIP Unila
4. Ada pengaruh informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila
5. Ada pengaruh IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya, dan informasi
beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan Pendidikan IPS
FKIP Unila.
53
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam sebuah penelitian sangatlah penting. Metode
penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan kegunaan
dan tujuan tertentu. Metode Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan
Informasi data serta melakukan investigasi pada data yang telah didapatkan
tersebut.
Menurut Sugiono (2013: 3) menyatakan bahwa “Metodologi penelitian
merupakan cara ilmiah yang berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada
ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berati cara-cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis”
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa data yang diperoleh
melalui penelitian tersebut yaitu data yang rasional, empiris, dan sistematis
yang memiliki kreteria tertentu yaitu valid. Valid merupakan derajat
ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2008).
54
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IPK, status sosial
ekonomi, teman sebaya, dan informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2
pada alumni Jurusan Pendidika Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Metode deskriptif
adalah metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa yang
sedang berlangsung pada masa sekarang dan juga pada masa lampau.
Metode riset ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu Longitudinal (Sepanjang
Waktu) dan Cross Sectional (waktu tertentu). Menurut Nazir (2009: 86),
metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat,
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diteliti. Tujuan dari penelitian ini merupakan verifikatif yaitu sebagai
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau
lebih.
Menurut Sugiyono (2012: 7), Pendekatan ex post facto merupakan
penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan melihat ke
belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian
tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengambil data secara langsung di
lokasi penelitian yang dapat menggambarkan kondisi lapangan. Sedangkan
menurut Sugiyono (2012: 12), pendekatan survei adalah pendekatan yang
dilakukan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
55
buatan), tetapi penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,
misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya. Menurut Kline dalam Sugiyono (2012:7), walaupun metode
survei tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode
eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan dapat lebih akurat bila
digunakan sampel yang representatif.
B. Populasi dan Sampel
Bagian ini menjelaskan secara rinci mengenai populasi dan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini. Pada pembahasan akan dibagi tentang
teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampelnya.
Adapun penjelasan adalah sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek dari penelitian. Menurut
Sugiono (2015: 117) menyatakan bahwa “Populasi diartikan sebagai
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subyek yang mempunyai
karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh Angkatan 2015 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
yang berjumlah 315 orang. Berikut data angkatan 2015 disajikan pada
tabel berikut :
56
Tabel 11. Data Jumlah Angkatan 2015 Jurusan Pendidikan IPS
FKIP Universitas Lampung
No Prodi Jumlah angkatan 2015 yang Menjadi
Populasi
1. Ekonomi 84 Mahasiswa
2. Sejarah 72 Mahasiswa
3. PPKn 72 Mahasiswa
4. Geografi 87 Mahasiswa
Jumlah 315 Mahasiswa
Sumber: Jurusan Pendidikan IPS
Berdasarkan dari data diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian
memiliki jumlah populasi yang akan diteliti yaitu sebanyak 315
mahasiswa, dengan rincian prodi ekonomi berjumlah 84 mahasiswa,
prodi sejarah berjumlah 72 mahasiswa, prodi PPKn berjumlah 72
mahasiswa, dan prodi geografi berjumlah 87 mahasiswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari keseluruhan subjek yang dapat
mewakili populasi penelitian yang akan diteliti. Menurut Sugiyono
(2015: 118), menyatakan bahwa” Sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan populasi tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka penelitian dapat digunakan dengan menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut”.
Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan penelitian ini
menggunakan rumus Slovin (Sugiono, 2013: 16) sabagai berikut:
57
𝑛 =𝑁
𝑁 (𝑑)2 + 1
Keterangan:
n : Sampel
N : Populasi
d : Taraf nyata 0,1
1 : Bilangan konstan. (Sugiono, 2005: 154)
Berdasarkan rumus di atas maka dapat dilihat ukuran sampel yang
harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar:
𝑛 =𝑁
𝑁 (𝑑)2+1 = =
315
315 (0,1)2+1 =
315
315 (0,01)+1 =
315
3,15+1 = 76
Berdasarkan rumus di atas sampel yang dapat diambil dari populasi
sebanyak 76 orang responden dari angkatan 2015 Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk
mempermudah dalam penganalisisan data dan untuk menghemat waktu
penelitian, yang nantinya dari sampel tersebut dapat mewakili populasi yang
ada. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel (Sugiono, 2015: 122). Dengan menggunakan
58
teknik purposive sampling, yaitu penelitian menentukan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiono, 2015: 124). Sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh angkatan 2015 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang sudah lulus atau sudah
menjadi Alumni.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, yang kemudian dapat kita tarik kesimpulannya
(Sugiono, 2015: 60). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua
variabel yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus, prediktor,
atecendent. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiono, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
IPK (X1), status sosial ekonomi (X2), teman sebaya (X3), dan informasi
beasiswa S2 (X4).
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel bebas atau yang sering disebut sebagai variabel output,
kreteria, konsekuen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat studi S2 (X5).
59
E. Devinisi Konseptual Variabel
Devinisi konseptual variabel merupakan suatu penjelasan dari masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-
indikator yang membentuk variabel tersebut. Devinisi konseptual dari
variabel-variabel penelitian ini yaitu:
1. IPK (X1)
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah hasil prestasi belajar mahasiswa
dalam perkuliahan. IPK ini merupakan sebuah tolak ukur prestasi
keberhasilan mahasiwa dalam perkuliahan yang didapat mahasiswa
dalam beberapa periode, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk huruf
atau angka.
2. Status Sosial Ekonomi (X2)
Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau status yang dimiliki
seseorang di dalam lingkungan masyarakat berdasarkan kriteria tertentu
seperti, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan ekonomi, serta
kekuasaan atau jabatan soial yang dimiliki dalam masyarakat. Status
sosial ekonomi yang dimaksud yaitu status sosial ekonomi orang tua,
karena orang tualah yang mencukupi semua kebutuhan belajar anaknya.
3. Teman Sebaya (X3)
Teman sebaya yaitu orang yang memiliki tingkatan umur dan
kedewasaan yang sama. Teman sebaya dapat memberikan dampak
pengaruh positif ataupun negatif dalam suatu lingkungan pergaulan
tempat mereka berinteraksi.
60
4. Informasi Beasiswa S2 (X4)
Informasi beasiswa S2 adalah suatu data yang berkaitan dengan
beasiswa S2, yang dapat digunakan sebagai suatu dasar dalam
pengambilan keputusan seseorang untuk melanjutkan studinya ke
jenjang yang lebih tinggi (S2).
5. Minat Studi S2 (X5)
Minat studi S2 adalah ketertarikan dan perasaan senang mahasiswa
untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu S2, yang
tumbuh secara sadar dalam diri mahasiswa tersebut dan tanpa adanya
suatu paksaan.
F. Definisi Operasional Variabel
Devinisi operasional variabel merupakan suatu aspek penelitian yang
memberikan informasi kepada kita mengenai cara dalam mengukur suatu
variabel. Definisi operasional ini merupakan informasi ilmiah yang dapat
membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel yang sama. Berikut definisi operasional dalam
penelitian ini:
61
Tabel. 12. Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala
IPK (X1) 1. Nilai IPK semester 7
Mahasiswa Jurusan IPS
FKIP Universitas Lampung
(Slameto, 2010: 17),
Interval
Status Sosial
Ekonomi (S2)
1. Tingkat Pendidikan Orang
Tua
2. Jenis Pekerjaan
3. Penghasilan
4. (Suryani, 2008: 268)
Interval dengan
pendekatan smantic
deferensial
Teman Sebaya
(X3)
1. Tersedianya interaksi sosial
yang dilakukan
2. Tempat pengganti keluarga
3. Memberi pengalaman yang
tidak didapat dari keluarga
4. Partner belajar yang baik
(Tirtaraharja, 2005:181)
Interval dengan
pendekatan smantic
deferensial
Informasi
Beasiswa S2
(X4)
1. Keakuratan dan teruji
kebenarannya
2. Kesempurnaan informasi
tepat waktu
3. Relevansi
4. Mudah dan murah
(Oetomo, 2008: 16 -17)
Interval dengan
pendekatan smantic
deferensial
Minat Studi S2
(X5)
1. Keingina nuntuk
berprestasi
2. Keinginan untuk mencapai
cita-cita
3. Adanya perasaan senang
4. Adanya ketertarikan
(Sutikno, 2009: 16)
Interval dengan
pendekatan smantic
deferensial
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, yang dimana proses
tersebut tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis
(Sugionon, 2015: 2003). Teknik ini dipakai apabila penelitian yang
62
dilakukan peneliti berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
2. Interview (Wawancara)
Interview merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil atau
sedikit (Sugiono, 2015: 194). Dalam hal ini peneliti melakukan
interview dengan alumni Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung untuk mengetahui lebih
dalam mengenai variabel bebas yang akan diteliti. Interview ini
dilakukan untuk mendukung atau memperkuat informasi yang diperoleh
dari observasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari, dan mengumpulkan data mengenai
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, majalah, agenda, notulen
rapat dan sebagainya (Sugiono, 2015: 239). Dalam penelitian sosial
dokumentasi berfungsi untuk memberikan data dan informasi yang
dapat digunakan sebagai data pelengkap atau pendukung bagi data
primer yang diperoleh melalui observasi dan interview. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan jumlah alumni,
hasil belajar alumni, dan gambaran umum mengenai informasi beasiswa
S2.
63
4. Kuisioner (Angket)
Teknik pengumpulan data dengan kuisioner adalah pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiono, 2015:
199), Dalam penelitian ini kuisioner yang digunakan adalah kuisioner
tertutup karena menggunakan smantic deferensial. Kuisioner juga
cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
diwilayah yang luas. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan sebagai
alat pengumpulan data mengenai minat alumni untuk melanjutkan
studinya yang dipengaruhi oleh nilai Prestasi alumni (IPK), status sosial
ekonomi alumni, pengaruh teman sebaya, dan mengenai informasi
beasiswa S2. Sasaran dari kuisioner ini yaitu alumni Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung angkatan 2015 .
H. Uji Persyaratan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Alat ukur atau instrumen
dalam penelitian dapat berbentuk tes maupun nontest seperti kuisioner,
pedoman observasi dan wawancara. Sedangkan untuk mendapatkan data
yang lengkap maka alat instrumen harus memenuhi syarat yang baik. Suatu
instrumen dapat dikatakan baik dan efektif jika memenuhi syarat validitas
dan reabilitas.
64
1. Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas Instrumen digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
sebuah instrumen. Menurut Sugiono (2016: 121), validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat keahlian suatu instrumen.
Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Untuk menguji tingkat validitas digunakan rumus
korelasi prouct moment dari pearson.
Adapun rumus korelasi prouct moment adalah sebagai berikut:
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
= Jumlah peserta tes (testee)
= Total perkalian skor item dan total
= Jumlah skor butir pernyataan
= Jumlah skor total
= Jumlah kuadrat skor butir pernyataan
= Jumlah kuadrat skor total
(Arikunto, 2010: 72).
Kreteria pengujian yang digunakan adalah rhitung > rtabel maka alat
pengukuratau angket tersebuat adalah valid dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka alat pengukuran atau angket tersebut tidak valid (Rusman
Tedi, 2015: 40).
65
Untuk menguji tingkat validitas Status Sosial Ekonomi, Teman Sebaya,
Informasi Beasiswa S2, dan Minat Studi S2 digunakan program SPSS
17.0, dengan n = 20 dan rtabel = 0,444 maka diketahui perhitungannya
adalah sebagai berikut.
a. Satatus Sosial Ekonomi (X2)
Berasarkan kreteria tersebut, hasil pengujian validitas angket status
sosisal ekonomi dari 10 penyataan semuanya valid. Dengan demikian
angket yang digunakan untuk variabel status sosial konomi dalam
penelitian ini berjumlah 10 pernyataan. Untuk lebih jelasnya liat
lampiran.
b. Teman Sebaya (X3)
Hasil pengujian validitas angket teman sebaya dari 15 pernyataan
terdapat 12 pernyataan valid (2,3,4,6,7,8,9,10,12,13,14,15) dan 3
yang tidak valid (1,5,11) dalam penelitian ini pernyataan tersebut
kemudian di drop atau tidak digunakan. Dengan demikian angket
yang digunakan untuk variabel status sosial konomi dalam penelitian
ini berjumlah 12 pernyataan. Untuk lebih jelasnya liat lampiran.
c. Informasi Beasiswa S2
Hasil pengujian validitas angket teman sebaya dari 12 pernyataan
terdapat 10 pernyataan valid (1,2,3,4,5,6,7,9,10,12) dan 2 yang tidak
valid (8,11) dalam penelitian ini pernyataan tersebut kemudian di
drop atau tidak digunakan. Dengan demikian angket yang digunakan
untuk variabel status sosial konomi dalam penelitian ini berjumlah 10
pernyataan. Untuk lebih jelasnya liat lampiran.
66
d. Minat Studi S2
Hasil pengujian validitas angket teman sebaya dari 15 pernyataan
terdapat 12 pernyataan valid (1,2,3,5,6,7,9,10,11,12,13,14) dan 3
yang tidak valid (4,8,15) dalam penelitian ini pernyataan tersebut
kemudian di drop atau tidak digunakan. Dengan demikian angket
yang digunakan untuk variabel status sosial konomi dalam penelitian
ini berjumlah 12 pernyataan. Untuk lebih jelasnya liat lampiran.
2. Uji Reabilitas Instrumen
Reabilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa instrumen penelitian
memiliki tingkat kepercayaan dan keandalan. Reabilitas digunakan
untuk menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau
diandalkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach, rumus ini digunakan apabila
instrumen angket memiliki alternatif jawaban lebih dari dua pilihan
(ganda atau essay).
Dapat dihitung dengan rumus berikut.
𝑟11 = [𝑘
𝑘 − 1] [
1 − ∑ 𝑆𝑖
𝑆𝑡
]
67
Keterangan :
𝑟11 = Nilai Reliabilitas
𝑘 = Jumlah Item
∑ 𝑆𝑖 = Jumlah Varians skor tiap item
𝑆𝑡 = Varians Total
Kreteria Pengujian yang digunakan adalah, apabila rhitung > rtabel
dengan taraf signifikansi 0,05 maka pengukuran tersebut inyatakan
reliable dan sebalikbya. Jika alat instrumen reliabel maka
menginterprestasikan besarnya nilai korelasi dengan melihat tebel
berikut.
Tabel 13. Indeks Korelasi Reliabilitas
No Besarnya nilai
r11
Kriteria
1 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
2 0,600 – 0,799 Tinggi
3 0,400 – 0,599 Cukup
4 0,200 – 0,399 Rendah
5 0,000 – 0,199 Sangat rendah
(Riduwan dan Sunarto, 2009 : 80)
Tabel 14. Reliabilitas Angket Status Sosial Ekonomi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 10
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0, diperoleh hasil r Alpha sebesar
0,888 makadapat disimpulkan instrumen tersebut mempunyai reabilitas
sangat tinggi.
68
Tabel 15. Reliabilitas Angket Teman Sebaya
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.861 15
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0, diperoleh hasil r Alpha sebesar
0,861 makadapat disimpulkan instrumen tersebut mempunyai reabilitas
sangat tinggi.
Tabel 16. Reliabilitas Angket Informasi Beasiswa S2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 12
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0, diperoleh hasil r Alpha sebesar
0,861 makadapat disimpulkan instrumen tersebut mempunyai reabilitas
sangat tinggi.
Tabel 17. Reliabilitas Angket Minat Studi S2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.950 15
Sumber: Pengolahan Data Tahun 2019
Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0, diperoleh hasil r Alpha sebesar
0,861 makadapat disimpulkan instrumen tersebut mempunyai reabilitas
sangat tinggi.
69
I. Uji Persyaratan Validitas Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji
normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Alasan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, karena datanya
berbentuk interval yang disusun berdasarkan distribusi frekusnsi
komulatif dengan menggunakan kelas-kelas interval. Dalam uji
Kolmogorov-Smirnov diasumsikan bahwa distribusi variabel yang
sedang diuji mempunyai sebaran kontinue. Kelebihan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas yang lain
yaitu sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi diantara
satu pengamat dengan pengamat yang lainnya. Jadi uji Kolmogorov-
Smirnov, sangat tepat digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini
Rumus Uji Kolmogorov-Smirnov, adalah sebagai berikut:
Syarat Hipotesis yang digunakan:
H0 : Distribusi variabel mengikuti distribusi normal
H1 : Distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal
Statistik uji yang digunakan:
D = max | fo(xi)- Sn(xi) | ; i = 1,2,3 ...
70
Dimana :
f0(xi) : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relative dari
distribusi teoritis dalam kondisi
Sn(xi) : Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n.
Dengan cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada tabel
Kolmogrov-Smirnov dengan taraf nyata α maka aturan pengembalian
keputusan dalam uji ini adalah :
Jika D ≤ D tabel maka Terima H0
Jika D ≥ D tabel maka Tolak H0
Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogrov-
Smirnov Z, jika KSZ ≤ Zα maka terima H0, demikian juga sebaliknya.
Dalam perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas
hipotesis yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi
(Asymp.significance). Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari α
maka Tolak H0 demikian juga sebaliknya (Sugiyono, 2012: 156-159).
2. Uji Homogenitas
Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan
statistik parametrik yaitu uji Homogenitas. Uji homogenitas
dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh
berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Untuk
mencari homogenitas digunakan rumus Levene Statistic yang
dirumuskan sebagai berikut :
71
Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan
hipotesis sebagai berikut:
Dimana:
n = Jumlah observasi
k = Banyaknya kelompok
Zu = YU-YT
YT = rata-rata dari kelompok ke I Zt= rata-rata kelompok dari Zi
Z = rata-rata menyeluruh (overall mean) dari Zi Daerah Kritis
Tolak Ho jika W > F (a;k-1,n-k)
Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan hipotesis
sebagai berikut:
Ho : Data populasi bervarians homogen
Ha : Data populasi tidak bervarians homogen
Kriteria Pengujian
Jika probabilitas (Sig.) > 0,05 maka Ho diterima, sebaliknya jika
probabilitas (Sig.) < 0,05 maka Ho ditolak (Rusman, 2012: 65).
J. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel prediktor terhadap variabel
respon dan juga mengukur keeratan hubungan antara X dan Y maka
72
digunakan analisis regresi. Uji persyaratan regresi linear ganda meliputi uji
linearitas garis regresi, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji
heteroskedastisitas.
1. Uji Linearitas Garis Regresi
Uji kelinearitasan garis regresi (persyaratan analisis) dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang akan digunakan
dalam penelitian ini linier atau non linier, pengujian menggunakan
statistik F dengan rumus.
𝐹 =𝑆2𝑇𝐶
𝑆2𝐺
Keterangan:
S2TC = Varians Tuna Cocok
S2G = Varians Galat
Untuk melakukan uji linieritas diperlukan adanya rumusan hipotesis
sebagai berikut.
Ho : Model regresi berbentuk linier
H1 : Model regresi berbentuk non linier
Dengan dk (k-2) dengan dk penyebut (n-k) dengan α = 0,05 tertentu.
Kreteria uji apabila Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima yang menyatakan
linier dan sebaliknya jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak yang
menyatakan tidak linier (Sudjana dalam Rusman, 2015:55). Untuk
mencari Fhitung digunakan tabel ANAVA sebagai berikut.
73
Tabel 18. Analisis Varians (Anava) untuk Uji Keberartian dan
Kelinearan Regresi
Sumber Dk JK KT F Keterangan
Total 1 N ∑Y
2
Koefisien
(a)
Regre
si
(b/a)
Resid
u
1
1
n-2
JK (a)
JK
(b/a)
JK (S)
JK (a)
S2reg = JK (b/a)
S2sis = JK (s)
n-2
S2reg
S2sis
Untuk
menguji
keberartia
n
hipotesis
Tuna cocok
Galat/Error
k-2
n-k
JK (TC)
JK (G)
S2TC = JK (TC)
K-2
S2
= JK (E)
n-k
S2TC
S2G
Untuk
menguji
keliniera
n regresi
Sumber: Sudjana, 2005
Keterangan:
JK (a) =
JK(b/a ) =
JK (G) =
JK (T) = JK (a) – JK (b/a)
JK (T) = ∑Y2
JK (TC) = JK (S) – JK (G)
S2
reg = Varians Regresi
S2sis = Varians Sisa
n = Banyaknya responden
Kriteria Pengujian:
a. Kriteria Uji Keberartian
Jika Fhitung > Ftabel dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n-
2 dengan α tertentu maka regresi berarti dan sebaliknya.
b. Kriteria Uji Kelinieran
Jika Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang k-2 dan dk penyebut n-
k, maka regresi adalah linier dan sebaliknya.
74
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah bentuk pengujian asumsi untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas
satu dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear
berganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang
diduga akan mempengaruhi variabel tarikatnya. Pendugaan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan
yang linear (multikolinearitas) di antara variabel-variabel independen.
Adanya hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan
menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing
variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Jika terjadi hubungan yang linier (multikolonieritas) maka
akan mengakibatkan sebagai berikut.
1) Tingkat ketelitian koefesien regresi sebagai penduga sangat rendah,
dengan demikian menjadi kurang akurat.
2) Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil,
sehingga adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan
ragamnya berubah sangat berarti.
3) Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiapvariabel independen
secara individu terhadapvariabel dependen (Sudarmanto, 2013:
137)
Model ini membandingkan antara nilai R square dengan nilai
koefisien korelasi parsial untuk semua independent variabel dengan
rumus korelasi parsial, yaitu:
75
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X dengan Y
X = Skor gejala X
Y = Skor gejala Y
N = Jumlah Sampel
(Sudjana dalam Rusman, 2014)
Rumusan Hipotesis yaitu:
H0 : tidak terdapat hubungan antar variabel independen.
H1 : terdapat hubungan antar variabel independen.
Kriteria hipotesis sebagai berikut:
1) Apabila rhitung < rtabel dengan dk=n dan alpa 0,05= maka H0
ditolak. Sebaliknya jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.
2) Apabila koefisien signifikansi < a maka terjadi multikolinieritas
diantara variabel independenya.
Apabila nilai R Square > Correlations Partial dari masing-masing
variabel bebas, maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi
gejala multikolinier (Suliyanto, 2009: 90).
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di
antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Gujarati dalam
76
Sudarmanto, 2013: 142-143). Metode uji autokorelasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah statistik Durbin-Waston, sebagai berikut:
1) Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Oridinary Least Square)
dari persamaan yang akan diuji dan dihitung statistik d dengan
menggunakan persamaan:
D= ∑ (𝒖𝒕−𝒖𝒕−𝟏
𝒕𝟐 )𝟐
∑ 𝒖𝒕𝟐𝒕
𝟏
2) Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen
kemudian lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan
nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper du dan nilai
Durbin-Wastond1.
3) Dengan menggunakkan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak
ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif.
H0 : ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif) H1 : ρ < 0 (ada
autokorelasi positif)
Mengambil keputusan yang tepat :
Jika d < dL, tolak H0
Jika d > dU, tidak menolak H0
Jika dL ≤ d ≤ dU, tidak tersimpulkan
Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda
pertama, uji dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis
sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol
bahwa tidak ada autokorelasi.
77
H0 : ρ = 0
H0 : ρ = 0
Aturan Keputusan yang tepat adalah:
Apabila d < dL menolak H0
Apabila d > 4 – dL menolak H0
Apabila 4 – d > d tidak menolak H0
Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan Rumus hipotesis yaitu :
H0 : tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan
H1 : terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.
Kreteria pengujian sebagai berikut:
Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau
mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak
memiliki autokorelasi (Rietveld dan Sunarianto dalam Sudarmanto
2013: 141).
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak dengan sama untuk semua
pengamatan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini
tidak terpenuhi, maka penaksir menjadi tidak legi efisien baik dalam
sampel kecil maupun besar (Gujarati dalam Sudarmanto, 2005: 148)
dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat (Rietveld
dan Sunaryanto dalam Sudarmanto, 2005: 148).
78
Pengujian rank koelasi spearman (spearman`s rank correlation test)
Koefisien korelasi rank dari spearman didefinisikan sebagai berikut
Keterangan:
rS = Koefisien korelasi spearman.
di = Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua
karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = Banyakya individu atau fenomena yang diberi rank.
Rumusan Hipotesis
H0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang
menjelaskan dan nilai mutlak dari residunya.
Ha : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan
dan nilai residunya.
Kriteria Pengujian
Apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih besar dari α = 0,05, maka
dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data
pengamatan tersebut, yang berarti menerima H0 dan sebaliknya
(Suliyanto, 2011).
79
K. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Parsial
Pengujian hipotesis pertama, kedua, ketiga, dan keempat penulis
menggunakan rumus regresi linier sederhana, yaitu:
Untuk mengetahui nilai a dan b dengan rumus:
a =
a =
b =
Keterangan:
= Nilai yang diprediksikan
a = Konstanta atau bilangan harga
X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus s.
to =
Kriteria pengujian adalah H0 ditolak dengan alternatif Ha diterima jika t
hitung dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n-2 (Sugiyono, 2010: 152).
80
2. Pengujian Secara Simultan
Pengujian pada hipotesis ini, penulis menggunakan persamaan regresi
multiple, yaitu:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4
Keterangannya:
a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2 …. Xn = 0)
b1 – b4 = Koefisien arah regresi
X1 = IPK
X2 = Status Sosial Ekonomi
X3 = Teman Sebaya
X4 = Informasi Beasiswa S2
Ŷ = Minat Studi S2
b1 =
b2 =
b3 =
b4 =
(Sugiyono, 2012: 204)
Kemudian dilakukan uji F yaitu pengujian terhadap koefisien regresi
secara simultan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
semua variabel independen yang terdapat di dalam model secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
81
Menurut Sugiono (2016) dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah Variabel Independen
n = Jumlah anggota data atau kasus
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan yang diperoleh dengan
Ftabel menggunakan tingkat risiko atau signifikan level 5% atau dengan
degree freedom = k (n-k-1) dengan kriteria sebagai berikut:
ditolak jika Fhitung > Ftabel atau nilai sig < α
iterima jika Fhitung < Ftabel atau nilai sig > α
Jika terjadi penerimaan H0 maka dapat diartikan tidak berpengaruh
signifikan model regresi berganda yang diperoleh sehingga
mengakibatkan tidak signifikan pula pengaruh dari variabel-variabel
bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Adapun yang menjadi
hipotesis nol H0 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- H0: β1 = β2 = β3 = 0 : tidak berpengaruh signifikan
- Ha: β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan
82
1. Penetapan tingkat signifikansi
Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 (α=0) atau tingkat keyakinan sebesar 0,95.
Dalam ilmu-ilmu sosial tingkat signifikansi 0,05 sudah lazim digunakan
karena dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan antar-variabel
yang diteliti.
2. Penetapan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya diuji dengan menggunakan
metode pengujian statistik uji t dan uji F dengan kriteria sebagai
berikut:
Uji t:
H0 diterima jika nilai – ttabel < thitung < ttabel
H0 ditolak jika nilai – thitung < ttabel
atau < thitung -ttabel
Uji F:
H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel
H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
138
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh IPK terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila angkatan 2015. Jika IPK Alumni tinggi,
maka minat melanjutkan studi S2 yang dimiliki alumni akan semakin
meningkat.
2. Ada pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat studi S2 pada alumni
Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila angkatan 2015. Jika status sosial
ekonomi Alumni tinggi maka minat melanjutkan studi S2 yang dimiliki
alumni akan semakin meningkat.
3. Ada pengaruh teman sebaya terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Unila angkatan 2015. Jika teman sebaya yang
dimiliki alumni baik, dan memberi pengaruh positif serta lebih
berorientasi untuk melanjutkan studinya, maka dapat meningkatkan
minat alumni untuk melanjutkan studi S2.
139
4. Ada pengaruh informasi beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada
alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila angkatan 2015. Jika
Informasi Beasiswa S2 yang diperoleh alumni banyak, maka dapat
meningkatkan minat alumni untuk melanjutkan studi S2.
5. Ada pengaruh IPK, status sosial ekonomi, teman sebaya, dan informasi
beasiswa S2 terhadap minat studi S2 pada alumni Jurusan Pendidikan
IPS FKIP Unila angkatan 2015. Jika IPK alumni tinggi, status sosial
ekonomi tinggi, teman sebaya alumni baik, dan informasi beasiswa yang
diperoleh banyak, maka akan meningkatkan minat studi S2.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh IPK, Status Sosial
Ekonomi, Teman Sebaya, dan Informasi Beasiswa S2 Terhadap Minat
Melanjutkan Studi S2 Pada Alumni Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila.
Maka direkomendasikan saran sebagai berikut.
1. Alumni yang ingin melanjutkan studi S2, hendaknya dapat lulus
dengan IPK yang tinggi, sehingga dapat lebih percaya diri dan mampu
bersaing untuk melanjutkan studi S2.
2. Meskipun status sosial ekonomi sebagian alumni tidak tergolong tinggi,
alumni diharapkan tetap meningkatkan minatnya untuk melanjutkan
studi kejenjang yang lebih tinggi (S2), karena saat ini sudah banyak
alternatif lain yang dapat menunjang biaya pendidikan seperti beasiswa
pendidikan yang diberikan melalui lembaga pemerintah, perusahaan,
atupun yayasan.
140
3. Alumni harus lebih slektif untuk memilih lingkungan pertemanan karena
teman sebaya dapat memberikan pengaruh yang positif maupun negatif
yang akan mempengaruhi cara pendang seseorang. Jika seseorang bergaul
dengan teman sebaya secara benar maka akan memberikan dampak yang
positif, begitupun sebaliknya.
4. Alumni yang ingin melanjutkan studi S2 hendaknya mencari lebih banyak
informasi mengenai beasiswa S2 dari berbagai sumber, sehingga informasi
tersebut dapat dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk
melanjutkan studi S2.
5. Sebaiknya orang tua dapat memperhatikan prestasi belajar anak, dengan
cara mencukupi kebutuhan belajarnya sesuai dengan kemampuan serta
mengawasi pertemanannya dalam lingkungan teman sebaya, selain itu
mendukung anaknya yang ingin melanjutkan studi S2 dengan
menyemangati untuk mencari Informasi beasiswa dari berbagai sumber,
dengan demikian dapat meningkatkan minat anak untuk melanjutkan studi
S2.
141
DAFTAR PUSTAKA
Afri Subarkah dan Ahmad Nurkhin. 2019. Pengaruh Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, Efikasi Diri, Dan Bimbingan Karier Terhadap Minat
Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMA Negeri 1
Kejobong, Economic Education Analysis Journal,7 (2). 400-414.
Aini Aziza. 2019. Pengaruh Motivasi Belajar, Status Ekonomi Orang Tua,
Dan Informasi Perguruan Tinggi Terhadap Minat Melanjutkan Studi
S2 Melalui Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
Angkatan 2015 FKIP Universitas Lampung. Skripsi. Bandar
Lampung.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan tinggi (PT) menurut Profinsi,
2015-2016. (2018, Juli 11). Retrieved November 27, 2018. From
Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/dynamictable
/2018/07/11/1522/angka-partisipasi-kasar-apk-perguruan-tinggi-pt-
menurut-provinsi-2015-2016.html
Dalyono, M. 2009.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Djali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamrah, S. 2011. Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dyah Ayu Anggraeni. 2012. Pengaruh Prestasi Belajar, Pendidikan Orang
Tua, dan Informasi Penawaran Beasiswa S2 Terhadap Minat
Melanjutkan Studi S2 Pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi
FE UNY Angkatan 2012. Skripsi. Yogyakarta.
Fitriani. 2010. Jurnal Hubungan Pendidikan Ilmiah 1 (2). Jakarta.
Gerungan. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Ginting, Cipta. 2003. Kiat Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Hakam, Sudarno, Hoyyi.2015. Analisis Jalur Terhadap Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa
Statistika Undip, JURNAL GAUSSIAN, 4(1). 61-70.
142
Ibnu Aji Sumakta. 2015. Pengaruh Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, Ekspektasi Kerja Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke
S2 Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FE UNY. Yogyakarta.
Khairani, Makmum. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja
Luluk Dwi Rukmana Ulfa. 2018. Pengaruh Prestasi Belajar, Kondisi
Lingkungan Keluarga, Dan Ekspektasi Kerja Terhadap Minat
Melanjutkan Studi S2 Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FE
UNY Angkatan 2014. Yogyakarta.
Nike Pratiwi Suci Ningrum dan Endang Sri Rahayu. 2015. Pengaruh Status
Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Motivasi Belajar Terhadap Minat
Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Kelas XI Di SMA
Pusaka 1 Jakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, 3 (1).
2302-2663.
Oetomo, B.S. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
Orida Novannisa. 2018. Pengaruh Motivasi Belajar, Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat
Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Melalui Prestasi Belajar
Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMKN 1 Bandar Lampung TP
2017/2018. Skripsi. Bandar Lampung.
Purnomo, Edy. Dasar-Dasar Dan Perancangan Evaluasi Pembelajaran.
2016. Yogyakarta: media akademi.
Rizki Herdiyanti 2016. Pengaruh Motivasi Belajar dan Status Sosial
Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke
Perguruan Tinggi Siswa Kelas XII IPS SMA Printis 2 Bandar
Lampung TahunPelajaran 2015/2016. Bandar Lampung.
Rusman, Tedi. 2012. Modul Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS.
Bandar Lampung.
Rusman, Tedi. 2015. Statistik Penelitian Aplikasinya Dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Santrock, J.W. 2009. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta Selatan: Salemba
Humanika.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
143
Sudjana, Nana. 2005. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para
Peneliti. Bandung: Tarsito.
Sudjarwo dan Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial. Bandung:
CV Mandar Maju.
Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY press.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan : Teori & Aplikasi dengan SPSS.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Suryani, Tatik. 2008. Prilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suprananto, K. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Press Rajawali.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Raya Grafindo
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Tiara Ayu Suwandhini, Osly Usman. 2019. Influence Learning Motivation,
Socio Economic Status of Parents and Peer Environment to Interest
in Continuing Education to College.
Triswanto, S. 2010. Trik Menulis Skripsi dan Menghadapi Prestasi Bebas
Stres. Yogyakarta: Tugu Publisher.
Wicaksono Arif. 2011. Hubungan Antara Indeks Prestasi Kumulatif Dan
Nilai Uji Kompetensi Dokter Indonesia Pada Dokter Lulusan
Tanjungpura. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 664.
Yakub. 2012. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Yakub. 2014. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Vembriarto. 2003. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana.