PENGARUH DAYA TARIK IKLAN KUALITAS PRODUK
DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
JAMU TOLAK ANGIN PT. SIDO MUNCUL
(Studi Kasus Pada Masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren)
Oleh :
Lilis Nurul Husnah
NIM : 205081000183
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2011 M
iii
ABSTRACT
This research has a purpose: To analyze the influence of advertising appeal,
product quality and brand image simultaneously on purchase decisions, to
analyze the influence of advertising appeal, product quality and brand image to
the purchasing decision, To analyze the variables which most influence on
purchase decisions .
This research uses multiple regression analysis. Data used in this reseach using
primary data to obtained from the answers of respondents who consumed Tolak
Angin and have a taste properties are given several questions. The sample in this
research are all consumers who consume Reject Wind.
The results of this research indicate that there are significant variables
simultaneously at Fascination Advertising, Product Quality and Brand Image on
Purchase Decision and also showed variable Fascination Advertising, Product
Quality and Brand Image has a significant partial to Buying Decision. In the test
there is determination of the influence of 88.4% which affects the purchase
decision is explained by variables Fascination Advertising, Product Quality and
Brand Image, while the remaining 19.6% influenced by other variables and not
included in this regression analysis.
Keywords: Attractiveness Advertising, Product Quality, Brand Image, Purchase
Decision
iv
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan: Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan,
kualitas produk dan citra merek secara simultan terhadap keputusan pembelian,
Untuk menganalisis besarnya pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra
merek terhadap keputusan pembelian, Untuk menganalisis variabel mana yang
paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban dari
responden yang mengkonsumsi tolak angina dan telah merasakan khasiatnya yang
diberikan beberapa pertanyaan. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah
semua konsumen yang mengkonsumsi Tolak Angin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada
variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Daya Tarik Iklan,
Kualitas Produk dan Citra Merek berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Keputusan Pembelian. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 88,4% yang
mempengaruhi Keputusan Pembelian yang dijelaskan oleh variabel Daya Tarik
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek, sedangkan sisanya 19,6% dipengaruhi
oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
Kata kunci: Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, Citra Merek, Keputusan
Pembelian
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
N a m a : LILIS NURUL HUSNAH
NIM : 205081000183
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Tempat/ Tgl Lahir : Tangerang, 7 Desember 1987
Alamat : Jl. Ceger Raya RT. 011/01 No.2 Pd. Karya-Pd.Aren
Nama Orang Tua : Bpk. Syahroni HS dan Ibu Siti Hawa
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus SDN Pondok Betung V Tahun 1999
2. Lulus SLTP Perwira Jakarta Tahun 2002
3. Lulus SMU Negeri 29 Jakarta Tahun 2005
4. Terdaftar sebagai Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis jurusan Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Tahun 2005
Pekerjaan : Guru Honorer
NUPTK : 3539 7656 6730 0003
Jabatan : Guru Bidang Study
Unit Kerja : SDN PONDOK BETUNG 04
Alamat : Jl. Pondok Betung Raya No.17, Pondok Aren, Tangsel
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul” (Studi kasus pada
masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren). Shalawat serta salam tak
lupa penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh
keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang ikut mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik secara moril maupun materiil, khususnya kepada:
1. Allah SWT atas rahmat, rizqi, dan keridhoan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari
zaman jahiliyyah menuju zaman yang terang-benderang.
3. Kedua Orang Tuaku, Mama yang selalu mendoakanku. Khusus untuk
Babeh, yang telah mendidik dan membesarkanku dengan sabar. Maaf
penulis tidak dapat memenuhi harapan utuk lulus tepat waktu. Semoga
cepat mendapat Ibu baru. ^^
4. Abang-abang serta adek-adekku. Terima kasih dukungannya dan
doanya.
vi
5. Bpk. Dr. Yahya Hamja, MM Bpk. Suhendra S.Ag., MM selaku
pembimbing I dan II yang telah banyak membantu, mengarahkan,
memberi saran, nasihat, meluangkan waktu serta motivasinya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bpk. Prof. Dr. H. Abdul Hamid, Ms selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Dosen dan Staff Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah banyak membantu penulis, penulis hanya bisa mengucapkan
banyak terima kasih.
8. Saudara-saudaraku, khususnya Cing Lilis, Miss Ulfah yang selalu
memberikan semangat, menghibur dan tempat bersandar dikala penulis
membutuhkan sosok “ibu”. Terima kasih banyak.
9. Seluruh teman-teman angkatan 2005 FEB UIN,, terima kasih
dukungannya yang selalu mengatakan “ayo lis, pasti bisa”.
10. KEPRIE Brother n Sista’ yang setia dengan Gayo Residence: Ncang
(KK slank), Randi (Voc. Golliath band), Mamas (Voc. Hello Band),
JP, riQ, Vemao, Zomi, Dedi, Iwan, Nci, Ucox, Uun, Ratih. Yuk
kumpul lagi..
11. my soulmate, Ricky Muliana yang selalu menemani penulis saat sedih
maupun senang.. Cepet lulus juga ya ayy,, biar niat baik kita segera
terlaksana.. ^^
12. Keluarga besar aa tercinta. Terima kasih dukungannya dan doanya
kepada kami.
vii
13. Arina FC: Mas Timbul Pardikin, Mas Alie Irno (Doyok), Mas Temon
yang sudah mau direpotin oleh penulis dalam pembuatan skripsi
maupun tugas-tugas lainnya. Hehe. Makasih banyak yaa mas-mas
elek..
14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung,
maupun tidak langsung kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Maaf penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu.. pokoknya,
terima kasih banyak atas motivasi dan bantuannya.
Dalam penelitian ini, penulis menyadari betul masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh sebab itu, penulis membuka diri untuk menerima kritik dan
saran dari semua pihak yang terkait penelitian ini sehingga penulis dapat
memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat
memberikan manfaat kepada semua pihak terkait.
Jakarta, Januari 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ...................................................................... i
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................. ii
Abstract ..................................................................................................... iii
Abstrak ...................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................... v
Daftar Isi .................................................................................................... viii
Daftar Tabel ............................................................................................... xi
Daftar Gambar ........................................................................................... xv
Daftar Lampiran ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran .................................................. 7
1. Manajemen Pemasaran .......................................... 8
B. Pengertian Iklan ........................................................... 9
1. Tujuan Periklanan ................................................. 11
2. Memutuskan Anggaran Periklanan ....................... 13
3. Memilih Pesan Periklanan .................................... 15
4. Keputusan Tentang Media .................................... 17
5. Mengevaluasi Efektifitas Periklanan .................... 19
C. Fungsi Periklanan ........................................................ 19
1. Memberi Informasi ............................................... 19
2. Membujuk atau Mempengaruhi ........................... 20
3. Menciptakan Kesan .............................................. 20
4. Memuaskan Keinginan ........................................ 20
D. Hubungan antara Iklan dengan Keputusan Pembelian 20
E. Kualitas Produk ........................................................... 22
ix
1. Pengertian Produk ................................................. 22
2. Kualitas Produk ..................................................... 23
3. Dimensi Kualitas Produk ...................................... 25
F. Citra Merek .................................................................. 25
1. Citra Merek (Brand Image) ................................... 25
2. Hubungan antara Citra Merek dengan Keputusan
Pembelian ............................................................. 29
G. Keputusan Pembelian .................................................. 30
1. Pengenalan Kebutuhan .......................................... 31
2. Pencarian Informasi ............................................... 32
3. Evaluasi Alternatif ................................................. 32
4. Keputusan Pembelian ............................................. 32
5. Perilaku Pasca Pembelian ...................................... 32
H. Penelitian Terdahulu ................................................... 33
I. Kerangka Pikiran ......................................................... 37
J. Hipotesis ...................................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................... 40
B. Metode Penentuan Sampel........................................... 40
C. Metode Pengumpulan Data ........................................ 41
D. Metode Analisis ........................................................... 42
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 43
2. Analisis Kuantitatif ............................................... 44
E. Operasional Variabel Penelitian .................................. 52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................ 56
1. Sejarah Singkat Tolak Angin PT. SidoMuncul ..... 56
2. Visi dan Misi PT. SidoMuncul .............................. 57
3. Sumber Daya Manusia .......................................... 57
4. Fasilitas Pabrik ...................................................... 58
5. Agrowisata ........................................................... 59
x
6. Kerjasama Ilmiah ................................................. 61
B. Karakteristik Responden ............................................. 62
C. Hasil dan Pembahasan ................................................. 63
1. Validitas dan Reliabilitas ....................................... 63
2. Penemuan dan Pembahasan .................................. 66
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 92
1. Uji Normalitas Data ............................................... 92
2. Uji Multikolinieritas ............................................... 93
3. Uji Autokorelasi ...................................................... 94
4. Uji Heterosekreditas ............................................. 94
E. Interpretasi ................................................................... 102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................. 106
B. Implikasi ...................................................................... 107
C. Saran ............................................................................. 107
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 109
Lampiran 1 Lembar Kuesioner .............................................................. 111
Lampiran 2 Data Mentah ....................................................................... 116
Lampiran 3 Hasil Uji Regresi ................................................................ 121
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Operasional Variabel Penelitian 55
4.1 Data Responden 64
4.2 Hasil Try Out Item Instrumen Pengaruh Daya Tarik 67
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian
4.3 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul menginformasikan 69
kepada saya mengenai produk tersebut
4.4 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul membujuk saya untuk 70
menggunakan produk tersebut
4.5 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul mengingatkan saya 70
untuk menggunakan produk tersebut
4.6 Gaya iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul sesuai dengan 71
produk tersebut
4.7 Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul menyentuh hati 71
4.8 Slogan Tolak Angin PT. SidoMuncul (“Orang pintar, 72
minum Tolak Angin”) sudah sesuai dengan iklan tersebut
4.9 Menurut saya, format iklan secara keseluruhan sudah bagus 73
4.10 Menurut saya, iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul tidak 73
melanggar norma sosial
4.11 Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul di 74
televisi
4.12 Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul dari 74
Radio
4.13 Saya melihat iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul di media 75
cetak, seperti majalah dan koran
4.14 Saya merasa mutu dan kualitas dari produk jamu Tolak 76
Angin PT. SidoMuncul sangat terpercaya
4.15 Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan jamu 76
xii
Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan bahan-bahan 76
alami
4.16 Kemasan Tolak Angin praktis dan mudah dibawa kemana 77
saja
4.17 Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan jamu Tolak 77
Angin PT. SidoMuncul dibawa kemana saja dan dikonsumsi
dimanapun saya berada
4.18 Tolak Angi PT. SidoMuncul berguna untuk mengobati 78
masuk angin, mual, kembung, letih dan pusing
4.19 Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak Angin 79
PT. SidoMuncul
4.20 Produk Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan produk 79
asli buatan Negeri sendiri
4.21 Menurut saya, karakteristik desain kemasan sesuai dengan 80
produk Tolak Angin PT. SidoMuncul
4.22 Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan oleh jamu 80
Tolak Angin PT. SidoMuncul sesuai untuk menyembuhkan
penyakit masuk angin beserta gejala-gejalanya
4.23 Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk angin, saya 81
selalu mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul
4.24 Kemasan jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul sangat menarik 82
4.25 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan 82
pemimpin pasar/ market leader dalam industri jamu di
Indonesia
4.26 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 83
cakupan pasar yang luas di Indonesia
4.27 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 83
merek yang mudah diingat
4.28 Produk jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul mempunyai 84
merek yang mudah untuk diucapkan/ dilafalkan
xiii
4.29 Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan merupakan 85
merek yang sangat terkenal di masyarakat
4.30 Jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul merupakan merek jamu 85
favorit di masyarakat
4.31 Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin pada 86
saat saya mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya
4.32 Saya tertarik mencoba produk jamu Tolak Angin PT. 87
SidoMuncul
4.33 Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sido- 87
Muncul karena membaca kegunaannya dan bahan-bahan
yang digunakan yang tertera pada kemasan jamu Tolak
Angin PT. SidoMuncul
4.34 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari 88
iklan
4.35 Saya mengetahui produk Toalk Angin PT. SidoMuncul dari 88
orang lain (teman, keluarga, dll)
4.36 Saya mengetahui Tolak Angin PT. SidoMuncul dari media 89
massa
4.37 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 89
Muncul dibandingkan merek lain
4.38 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 90
Muncul karena terbiasa mengkonsumsinya
4.39 Teman saya menyatakan produk Tolak Angin PT. Sido- 90
Muncul itu berkualitas
4.40 Menurut saya, ada manfaat dari mengkonsumsi jamu Tolak 91
Angin PT. SidoMuncul
4.41 Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul 92
sesuai dengan kualitas produknya
4.42 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 92
Muncul, saya merasa produk tersebut sangat bagus
4.43 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 93
xiv
Muncul, saya akan membeli kembali produk tersebut
4.44 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 93
Muncul, saya menganjurkan hal yang positif kepada
konsumen lain
4.45 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sido- 94
Muncul, saya merasakan kepuasan
4.46 Uji Multikolinieritas 93
4.47 Uji Autokorelasi 94
4.48 Uji Determinasi (R2) 96
4.49 Uji F 97
4.50 Uji T 98
4.51 Uji Regresi Berganda 104
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap 31
2.2 Model Penelitian Kerangka Berpikir 37
4.1 Data responden menurut jenis kelamin 62
4.2 Data responden menurut usia 62
4.3 Uji Normalitas Data (P-P Plot) 92
4.4 Scatter Plot (Uji Heterosekreditas) 95
xvi
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Lampiran 1 Lembar Kuesioner 111
Lampiran 2 Data Mentah 116
Lampiran 3 Hasil Uji Regresi (Frekuensi Data) 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trend hidup masyarakat dalam bidang pengobatan agaknya sudah mulai
bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.
Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional
daripada obat-obat kimia.banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya
adalah harga obat-obat kimia yang semakin mahal. Gaya hidup “back to
nature” ini membuat persaingan bisnis jamu menjadi semakin ketat, Banyak
produsen jamu berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan dan
memperoleh konsumen atau pangsa pasar baru. Penggunaan media-media baik
melalui media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik
(televisi, radio) serta media internet akan dimanfaatkan secara optimal guna
mengembangkan usaha atau bisnisnya.
Persaingan dunia usaha yang semakin ketat khususnya dalam bidang
pengobatan mengharuskan para produsen jamu bersaing di pasar untuk
mempertahankan produknya. Pemasaran yang terjadi saat ini merupakan
pertempuran persepsi konsumen dan bukan lagi sekedar pertempuran produk.
Produk yang memiliki kualitas, model dan features yang relatif sama dapat
memiliki kinerja yang berbeda da pasar, hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan persepsi di benak konsumen. Salah satu aset yang dapat digunakan
untuk membangun persepsi adalah merek (brand). Menurut Kotler (1997),
2
merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-
hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk
pesaing.
Setiap pemain pasar dituntut untuk bisa memperlihatkan identitas
produknya (merek) dibanding dengan pesaing. Basis pembeda ini sangat
penting karena basis pembeda ini akan digunakan konsumen untuk memilih
suatu merek daripada produk yang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menekankan basis pembeda adalah melalui brand association. Brand
association adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah
merek (Aaker, 1991: 109). (www.belajar-blog-88.blogspot.com).
Brand association sebagai salah satu bagian dari brand equity dapat
menjadi pijakan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dan dapat
meningkatkan loyalitas konsumen pada merek tersebut. Perusahaan juga dapat
menggunakan brand association untuk menetapkan positioning produknya.
Asosiasi-asosiasi terhadap suatu merek (brand association) jumlahnya
sangat banyak, tetapi tidak semuanya mempunyai makna yang berarti.
Kumpulan asosiasi yang mempunyai makna akan menimbulkan suatu
rangkaian yang disebut brand image (Aaker, 1991 : 109). Brand image yang
positif adalah berbagai asosiasi merek sesuai harapan pemilik merek.
Tentunya untuk mendapatkan brand image positif sesuai harapan pemiliknya,
harus dilakukan upaya untuk mengarahkan persepsi-persepsi yang diharapkan
3
muncul dan terkait dengan merek tersebut. Persepsi-persepsi yang diharapkan
itu harus, dikomunikasikan secara konsisten di benak target pasar.
Keadaan tersebut disadari benar oleh produsen jamu Tolak Angin
SidoMuncul. Oleh sebab itu PT. SidoMuncul melakukan basis pembeda
dengan brand association yaitu melalui periklanan yang menarik.
Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam menentukan sikap atau
pilihan akan produk-produk yang ditawarkan. Sehingga strategi komunikasi
yang disampaikan lewat iklan harus dibuat semenarik mungkin untuk menarik
perhatian masyarakat. Mengingat iklan pada dasarnya adalah segala bentuk
pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media yang ditujukan
pada sebagian atau seluruh masyarakat. (Kasali,1992). Iklan merupakan salah
satu jalan menuju pangsa pikiran konsumen, sehingga periklanan sangat
penting karena faktor pendeknya daya ingat manusia. Konsumen selalu dijejeli
dengan berbagai informasi baru,sehingga harus selalu dilakukan suatu usaha
yang dapat membuat produk perusahaan selalu diingat oleh konsumen.
Sehingga citra produk yang ingin disampaikan oleh perusaahaan lewat iklan
sesuai dengan citra produk yang dipersepsi oleh konsumen.
Iklan-iklan yang dikeluarkan PT. Sidomuncul secara tidak langsung
memberi gambaran betapa industri jamu saat ini sudah sejajar dan bisa
bersaing dengan obat-obat lainnya. (Yusniar, 2008). “Jamu yang selama ini
diposisikan sebagai produk kesehatan tradisional dan hanya diperuntukkan
bagi masyarakat kelas bawah diubah oleh perusahaan jamu yang
4
menggunakan bahan alami negeri sendiri dengan membangun industri jamu
lewat sentuhan modern” (Yusniar, 2008 : 1).
PT. SidoMuncul berusaha menciptakan citra yang baik terhadap produk
jamu sebagai bagian dari industri produk kesehatan (Merawat Brand dengan
Hati, 2007). “Dibandingkan perusahaan jamu sejenis, PT. Sidomuncul harus
diakui sangat progresif. Banyak upaya yang ditempuh perusahaan yang
dilakukan demi meningkatkan citra jamu. Boleh dikata, PT. Sidomuncul dua
tiga langkah lebih maju dibandingkan perusahaan jamu lainnya dalam
memperkenalkan produk yang lebih baik.” (Kaban, 2003 : 2) (www.
digilib.petra.ac.id).
Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian ini dalam bentuk skripsi
dengan judul “PENGARUH DAYA TARIK IKLAN, KUALITA PRODUK
DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMU
TOLAK ANGIN PT. SIDOMUNCUL” (Studi Kasus Pada Masyarakat di
Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek
secara simultan terhadap keputusan pembelian?
2. Seberapa besar pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek
secara parsial terhadap keputusan pembelian?
5
3. Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh daya tarik iklan, kualitas produk dan
citra merek secara simultan terhadap keputusan pembelian.
b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh daya tarik iklan, kualitas
produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian.
c. Untuk menganalisis variabel mana yang paling berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.
2. Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi :
a. Peneliti
Sebagai bahan pembelajaran dan penelitian serta sebagai syarat
kelulusan untuk mendapatkan gelar S1.
b. Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh pihak produsen
Tolak Angin yaitu PT. SidoMuncul sebagai informasi dan referensi
dalam hal periklanan dan peningkatan kualitas dan citra produknya.
6
c. Akademisi
Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang berminat untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai periklanan dalam dunia
pemasaran.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran
Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari
sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002:7) memberikan definisi
pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai dengan
orang atau kelompok lain.
Menurut Donald Trump (2007:9), Pemasaran adalah tentang manusia.
Pemasaran adalah tentang memahami apa yang diinginkan orang, kemudian
berupaya untuk memberi hal yang diinginkan itu pada mereka dengan harga
yang bersedia mereka bayar dan harga yang akan memberi anda keuntungan
yang pantas.
Pemahaman pemasaran bagi pihak pemasaran sangat penting dalam
rangka pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan, penentuan pasar
sasaran mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan,
serta merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar
tersebut.
Kotler (2005:10) mendefinisikan Pemasaran adalah proses sosial yang
dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
8
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2005:10) mendefinisikan
Pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan
harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi.
Sedangkan Assauri (1999:4) mendefinisikan pemasaran sebagai usaha
menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-
orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan
promosi dan komunikasi yang tepat.
Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan
serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market),
mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa,
pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi
perusahaan.
1. Manajemen Pemasaran
Menurut Tjiptono (2002:16) adalah “Manajemen pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan
distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi”.
Sedangkan menurut Kotler (2005:11) Manajemen Pemasaran adalah
seni dan ilmu untuk memilih pasar sasaranserta mendapatkan,
9
mempertahankan, dan menambah jumlah pelanggan melalui penciptaan,
penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang unggul.
B. Pengertian Iklan
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya lebih kurang adalah
menggiring orang pada gagasan. (M. Nasir Ibrahim, 2007:47).
Pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktifitas
untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Caples, John, (1997) dalam
Yudi Farola Bram (2005:2) menyatakan bahwa periklanan adalah segala
bentuk penyajian non personal, promosi dan ide, barang ataupun jasa oleh
sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan menurut Darmadi
Durianto (2003) dalam Yudi Farola Bram (2005:2) periklanan merupakan
suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring
orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat
iklan.
Menurut Suhandang (2005:13) dalam M. Nasir Ibrahim (2007:47)
periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor
tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah
media massa atas penyiaran iklannya.
Menurut Kotler (2000:658), definisi iklan adalah segala bentuk penyajian
nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu
yang perlu dibayar. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa iklan adalah suatu
10
bentuk komunikasi nonpersonal dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan
dalam penggunaan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi calon
konsumen.
Peter dan Olson (2000:222) dalam M. Nasir Ibrahim (2007:45)
menyatakan pada prakteknya iklan mampu menciptakan perasaan emosional
terhadap konsumen. Rangsangan eksternal yang menciptakan emosi positif
dapat dipasangkan dengan produk sehingga produk tersebut mendapatkan efek
positif.
Periklanan merupakan satu dari empat alat penting yang digunakan oleh
perusahaan untuk memperlancar komunikasi persuasif terhadap pembelian dan
masyarakat yang ditargetkan. Kemudian juga definisi iklan dan periklanan
yang dipopulerkan oleh American Marketing Association (AMA) dalam Fandy
Tjiptono (2003:229) adalah iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk
mengimplementasikan dan mempromosikan ide, barang atau jasa secara non
personal oleh sponsor yang jelas, sedangkan periklanan adalah seluruh proses
yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan.
Dapat disimpulkan bahwa iklan adalah sarana komunikasi antara produsen
dengan konsumennya. Melalui iklan ini produsen menawarkan produk baik itu
barang maupun jasa kepada konsumennya, dan mampu menciptakan perasaan
suka terhadap produk yang ditawarkan, sehingga iklan menjadi setiap bentuk
presentasi gagasan, barang, atau jasa yang bukan perorangan dan dibayar oleh
sponsor yang dikenal.
11
Dalam membuat program periklanan, manajer pemasaran harus selalu
mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli
(Kotler,1997:235). Selanjutnya membuat lima keputusan utama dalam
pembuatan program periklanan, yang disebut 5M (Kotler, 1997:235).
1. Misi (mission): Apakah tujuan periklanan?
2. Uang (money): Berapa banyak yang dapat dibelanjakan?
3. Pesan (message): Pesan apa yang harus disampaikan?
4. Media (media): Media apa yang digunakan?
5. Pengukuran (measurement): Bagaimana mengevaluasi hasilnya?
1. Tujuan Periklanan
Tujuan strategi iklan adalah apa saja yang diinginkan untuk dilakukan,
dipikirkan, atau dirasakan oleh customer sebagai hasil dari iklan itu.
(Donald Trump, 2007:248).
Pada dasarnya periklanan mempunyai suatu tujuan yang ingin
disampaikan. Tujuan tersebut merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi
sejauh mana periklanan yang telah dilaksanakan pada umumnya. Hal ini
sejalan dengan Kotler (2003:236) bahwa tujuan iklan bisa dikelompokan
menjadi 3 macam yaitu:
a. Periklanan Informatif
Periklanan informatif dilakukan besar-besaran pada tahap awal
suatu produk, tujuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama.
12
Beberapa tujuan periklanan informatif ini, yaitu:
1) Memberi tahu pasar mengenai suatu produk baru.
2) Mengusulkan kegunaan baru suatu produk.
3) Memberi tahu pasar mengenai perubahan harga.
4) Menjelaskan bagaimana cara kerja suatu produk.
5) Menjelaskan pelayanan yang tersedia.
6) Mengkoreksi kesan yang salah.
7) Mengurangi kecemasan pembeli.
8) Membangun citra perusahaan.
b. Periklanan Persuasif
Periklanan persuasif penting dilakukan dalam tahap kompetitif,
tujuannya adalah untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu
merek tertentu. Beberapa periklanan persuasif telah beralih ke jenis
periklanan perbandingan yang berusaha membentuk keunggulan suatu
merek melalui perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa
merek lain di kelas produk yang sama. Beberapa tujuan periklanan
persuasif, yaitu:
1) Membentuk preferensi merek.
2) Mendorong pengalihan ke merek yang dipersepsikan konsumen.
3) Membujuk pembeli untuk segera membeli.
4) Membujuk pembeli untuk menerima telepon penjualan.
13
c. Iklan Pengingat
Iklan pengingat sangat penting untuk produk yang sudah mapan.
Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan pengingat adalah iklan
penguat yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka
telah melakukan pilihan yang benar. Beberapa tujuan iklan pengingat,
yaitu:
1) Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkan kemudian.
2) Mengingatkan pembeli dimana dapat membeli.
3) Menjaga agar pembeli tetap ingat walaupun tidak sedang
musimnya.
4) Mempertahankan kesadaran puncak atas produk perusahaan.
2. Memutuskan Anggaran Periklanan
Setelah menentukan tujuan periklanan, perusahaan kemudian dapat
membuat anggaran periklanan untuk tiap produk. Peran periklanan adalah
meningkatkan permintaan atas produk itu. Perusahaan ingin mengeluarkan
dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelian.
Jika perusahaan membelanjakan terlalu sedikit, pengaruhnya tidak
akan berarti. Jika perusahaan terlalu banyak untuk periklanan, maka
sebenarnya sebagian uang tersebut dipergunakan untuk hal yang lebih
baik.
14
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan saat menetapkan
anggaran periklanan (Kotler,1997:237):
a. Tahap dalam siklus hidup produk: Produk baru umumnya mendapat
anggaran iklan yang besar untuk membangun kesadaran dan membuat
pelanggan mencoba produk tersebut. Merek yang sudah mapan
biasanya didukung anggaran periklanan yang lebih rendah sebagai
rasio penjualannya.
b. Pangsa pasar dan basis konsumen: Merek dengan pangsa pasar yang
tinggi biasanya membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai
presentase penjualan untuk mempertahankan pangsanya.
c. Persaingan dan gangguan: Dalam pasar dengan banyak pesaing dan
pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan besar-
besaran agar terdengar di tengah kegaduhan pasar, bahkan gangguan
sederhana dari iklan yang tidak bersaing secara langsung dengan
merek tersebut sudah menyebabkan perlunya periklanan yang lebih
besar.
d. Frekuensi periklanan: Jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk
menyampaikan pesan ke konsumen juga sangat menentukan anggaran
periklanan.
e. Kemungkinan substitusi produk: Merek dalam suatu kelas komoditas
memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang
berbeda. Periklanan juga penting jika suatu merek dapat memberikan
manfaat atau tampilan fisik yang unik.
15
3. Memilih Pesan Periklanan
Setelah merumuskan tanggapan yang diinginkan, selanjutnya
mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya pesan tersebut seharusnya
mendapat perhatian (attention), menarik minat (interest), membangkitkan
keinginan (desire) dan menyebabkan tindakan (action). Akan tetapi dalam
praktiknya hanya sedikit pesan yang mampu membawa konsumen
melewati semua tahap mulai dari kesadaran hingga pembelian, hanya saja
kerangka kerja tersebut diatas memperlihatkan mutu yang diinginkan dari
setiap komunikasi (Kotler, 2005:254).
Pengiklan melalui empat tahap untuk mengembangkan suatu strategi
kreatif (Kotler, 1997:239): Pembentukan pesan, evaluasi dan pemilihan
pesan, pelaksanaan pesan dan penelaahan tanggung jawab sosial.
a. Pembentukan Pesan
Pada prinsipnya, pesan produk adalah manfaat utama yang
ditawarkan merek harus diputuskan sebagai bagian dari
pengembangan konsep produk. Namun bahkan konsep ini, terdapat
sejumlah kemungkinan pesan. Seiring berjalannya waktu, pemasar
mungkin ingin mengganti pesan tersebut tanpa mengganti produk,
khususnya jika konsumen sedang mencari manfaat baru atau lain dari
produk itu.
b. Evaluasi dan Pemilihan Pesan
Pengiklan perlu mengevaluasi pesan-pesan alternatif. Iklan yang
baik biasanya berfokus pada satu usulan penjualan inti. Pesan
16
pertama-tama harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau
membedakan yang tidak terdapat pada semua merek di dalam
kategori produk. Akhirnya, pesan harus dapat dipercaya atau
dibuktikan.
c. Pelaksanaan Pesan
Pengaruh pesan tidak hanya tergantung pada apa yang dikatakan
tetapi juga pada bagaimana mengatakannya (Kotler,1997:241).
Beberapa iklan mengarah pada penentuan posisi rasional dan yang
lain penentuan posisi emosional.
1) Gaya
Pesan apapun dapat disajikan dalam salah satu dari
berbagai gaya pelaksanaan, atau kombinasinya. Gaya terdiri dari:
potongan kehidupan(slice of life), gaya hidup (lifestyle), fantasi
(fantasy), suasana atau citra (mood or image), music (musical),
simbol kepribadian (personality symbol), keahlian teknis
(technical expertise) dan bukti ilmiah (scientific evidence).
2) Nada
Komunikator juga harus memilih nada yang tepat untuk
iklan tersebut, humor hamper selalu dihindari agar tidak
mengalihkan perhatian dari pesan. Perusahaan lain menggunakan
emosi untuk menentukan nadanya biasanya mengutamakan
hubungan manusiawi.
17
3) Kata-kata
Kata-kata yang mudah diingat dan menarik perhatian harus
ditemukan dalam iklan.
4) Format
Elemen format seperti ukuran, warna dan ilustrasi iklan
membuat perbedaan terhadap dampak iklan maupun biayanya.
Sedikit penataan ulang atas elemen mekanis dalam iklan dapat
meningkatkan kemampuannya untuk menarik perhatian. Iklan
ukuran besar menarik lebih banyak perhatian, walau tidak
sebesar perbedaan biayanya.
5) Tanggung Jawab Sosial
Pada saat yang sama, pengiklan dan bironya memastikan
bahwa iklan “kreatif” mereka tidak melanggar norma sosial dan
hukum. Pemasar umumnya bekerja keras untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan konsumennya, tetapi
penyalahgunaan mungkin terjadi, dan pembuat kebijakan publik
telah mengembangkan seperangkat undang-undang dan peraturan
untuk mengatur periklanan.
4. Keputusan Tentang Media
Media adalah bagaimana pesan itu mencapai customer. Media
iklan tradisional mencakup televisi, radio, majalah, surat kabar, ikaln
luar ruangan, dan internet. Iklan non tradisional mencakup beragam
18
pilihan yang berbeda seperti pameran dagang, acara, pemberian sponsor
(sponsorship), dan penempatan produk. (Donald Trump: 2007:257).
Berikut ini adalah berbagai jenis media periklanan:
a. Televisi
Televisi adalah yang terbaik dalam citra dan simbol
komunikasi karena mampu memeragakan penggunaan produk dan
reaksi konsumen, televisi juga memiliki jangkauan yang sangat
luas.
b. Radio
Radio memiliki keterlibatannya yang kurang dibandingkan
televisi, tapi menawarkan biaya yang lebih murah dan peluang
untuk menargetkan pemirsa tertentu. Rata-rata orang yang
mendengarkan radio lebih dari tiga jam perhari. Iklan radio paling
tidak efektif ketika orang sedang melakukan hal lain seperti
bekerja, berkendara atau berjalan. Hal ini memperkuat kembali
iklan televisi.
c. Media Cetak
Media cetak memiliki keterlibatan yang lebih tinggi
daripada media elektronik. Para pembaca memilih iklan yang
mereka ingin baca dan menggunakan waktu selama waktu yang
mereka inginkan. Jadi, media cetak adalah efektif untuk
mengkomunikasikan informasi spesifik tentang produk. Ini
19
terutama penting bagi sebagian besar produk industri dan barang
konsumen dengan keterlibatan tinggi.
5. Mengevaluasi Efektifitas Periklanan
Manajemen harus mengetahui untuk apa pesan diterima, dipahami
dan dipercaya oleh pemirsa sasaran, sebagaimana dampaknya terhadap
perilaku penerima (percobaan, pembelian ulang). Pengujian pesan
biasanya dikaitkan dengan cara-cara alternatif untuk menunjukkan pesan
ke pemirsa sasaran.
C. Fungsi Periklanan
Menurut Basu Swastha (2000:78) terdapat beberapa fungsi iklan, antara
lain:
1. Memberi informasi
Periklanan dapat menambah nilai suatu barang atau jasa dengan
memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh
periklanan tersebut dinamakan sebuah faedah informasi. Dengan
demikian, periklanan menyediakan alat bagi penjual dan pembeli untuk
memberitahukan kepada pihak-pihak lain tentang kebutuhan mereka,
sehingga kebutuhan dan keinginan dapat dipenuhi dengan mengadakan
pertukaran yang memuaskan.
20
2. Membujuk atau mempengaruhi
Sering periklanan tidak bersifat memberi tahu saja tetapi juga
membujuk kepada konsumen potensial, dengan menyatakan bahwa suatu
produk yang dihasilkan lebih baik daripada produk lain.
3. Menciptakan kesan
Dengan sebuah iklan, seseorang akan mempunyai kesan tertentu
tentang apa yang diiklankan. Untuk itu pemasang iklan harus melakukan
perencanaan yang sebaik-baiknya tentang warna, bentuk serta gaya yang
menarik minat konsumen.
4. Memuaskan Keinginan
Periklanan merupakan komunikasi yang efektif bagi penjual dalam
memberikan informasi tentang produk yang dapat memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen.
D. Hubungan antara Iklan dengan Keputusan Pembelian
Pendapat para ahli pemasaran dalam M. Nasir Ibrahim (2007:48)
menyatakan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh eksternal yang
berdasarkan dari aktifitas komersial berupa bauran pemasaran yang dilakukan
oleh suatu individu/ perusahaan (produk, harga, promosi, dan distribusi) serta
aktifitas komersial yang terjadi di lingkungan sosiokultural. Dengan
mengasumsikan bahwa faktor promosi mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan, maka dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui media iklan
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
21
Menurut Donald trump (2007:245) terdapat banyak cara untuk
berkomunikasi dengan customer pada pasar sasaran. Iklan adalah cara yang
paling nyata dan mudah ditangkap.
Komunikasi dengan jenis apapun (iklan, penjualan pribadi, humas)
memainkan peranan penting dalam strategi pemasaran. Komunikasi
keuntungan pada target anggota dari unit pembuat keputusan di pasar sasaran
itu sehingga mereka akan bertindak. Sebuah produk atau jasa mungkin akan
memiliki posisi paling menarik yang bisa dibayangkan, tetapi jika customer
yang bersangkutan tidak mengetahui posisi itu atau tidak sependapat dengan
posisi itu, posisi itu tidak akan memiliki dampak terhadap perilaku customer.
(Donald Trump, 2007:245-246).
Yang menjadi perhatian utama pemasar menurut Kotler dan Keller
(2009:235-236) adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan
konsumen dan berpengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan
pembelian selanjutnya. Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi
itu berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli.
Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang
produk tertentu dari sumber komersial (iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko).
22
E. Kualitas Produk
1. Pengertian Produk
Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui
produk. Kotler (2003 : 407) mendefinisikan ”A Product is anything that
can be offered to market to satisfy a want or need. Produk adalah apa saja
yang dapat ditawarkan ke pasar unruk dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan”. Produk yang dapat dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, peristiwa (events), orang (peoples), tempat, property,
organisasi, informasi, dan gagasan.
Istilah lain yang dipakai untuk menyebutkan produk adalah
penawaran dan pemecahan. Produk atau penawaran dapat dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu barang fisik, jasa dan gagasan. Tingkat
kepentingan produk fisik lebih tergantung pada jasa yang mereka berikan
pada pemiliknya, sehingga produk fisik sebenarnya adalah sarana yang
memberikan jasa pada kita.
Menurut Assael (1995 : 121) definisi produk adalah sebagai
berikut: ”A product as a set of tangible and intangible atributs, including
packaging, color, price, quality, and brand, plus seller’s service and
repitation. A product may be a good, service, ideal”. Yang dapat diartikan
bahwa produk adalah sekumpulan atribut berwujud dan tidak berwujud
yang mencangkup unsur-unsur kemasan, warna, harga, kualitas dan merek
serta pelayanan dan reputasi penjual. Suatu produk mungkin adalah barang
berwujud, jasa atau gagasan.
23
Menurut Tjiptono (1997 : 95) mengatakan bahwa produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas
’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai uasaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai
dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang
digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa
tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan pelanggan
dalam membeli barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya
saja tetapi lebih dari itu, pelanggan tersebut membayar sesuatu yang
diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
2. Kualitas Produk
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah kualitas produk. Menurut American Society for Quality Control,
kualitas adalah “The totality of features and characteristics of a product or
service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan
ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini
24
merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga
dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila
produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan
konsumen. (www.jurnal-sdm.blogspot.com).
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang
ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki
oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan
pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan
penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah
merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Menurut Kotler and Armstrong (2004:283) arti dari kualitas produk
adalah “The ability of a product to perform its functions, it includes the
product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and
repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah
produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi
produk juga atribut produk lainnya.
25
3. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (1997:25), dimensi kualitas produk meliputi :
a. Kinerja (performance)
Yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang
dibeli.
b. Keistimewaan tambahan (features)
Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
c. Keandalan (reliability)
Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal
dipakai.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)
Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Daya tahan (durability)
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.
f. Estetika (asthethic)
Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
F. Citra Merek
1. Citra Merek (Brand Image)
Membangun merek yang kuat menuntut perencanaan yang cermat
dan banyak investasi jangka panjang. Inti dari merek yang berhasil ada
26
pada produk atau jasa besar yang didukung pemasaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara kreatif. (Kotler dan Keller, 2009:341).
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2009:332)
mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan
untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.
Kotler (2005:13) mendefinisikan merek sebagai tawaran dari suatu
sumber yang sedang terkenal. Nama merek menimbulkan asosiasi dalam
pikiran orang. Berbagai asosiasi itu membentuk citra merek.
Lebih dalam, Kotler (Simamora, 2004:63) mendefinisikan citra
merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap suatu merek. Karena itu sikap dan tindakan konsumen
terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek tersebut. Kotler
juga menambahkan bahwa citra merek merupakan syarat dari merek yang
kuat. Simamora (2002) mengatakan bahwa citra adalah persepsi yang
relatif konsisten dalam jangka panjang (enduring perception). Jadi tidak
mudah untuk membentuk citra, sehingga bila terbentuk akan sulit untuk
mengubahnya. Citra yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan
bila dibandingkan dengan pesaingnya. Saat perbedaan dan keunggulan
merek dihadapkan dengan merek lain, muncullah posisi merek. Pada
dasarnya sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi
yang telah terbentuk lama. Setelah melalui tahap yang terjadi dalam proses
27
persepsi, kemudian dilanjutkan pada tahap keterlibatan konsumen. Level
keterlibatan ini selain mempengaruhi persepsi juga mempengaruhi fungsi
memori (Mowen, 1995).
a. Komponen citra merek (brand image) terdiri atas 3 bagian,
yaitu;
1) Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi
yang dipersepsikan konsumen terhadap perusahaan yang
membuat suatu produk atau jasa. Dalam penelitian ini citra
pembuat meliputi: popularitas, kredibilitas serta jaringan
perusahaan
2) Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang
menggunakan suatu barang atau jasa. Meliputi : pemakai itu
sendiri, gaya hidup/kepribadian, serta status sosialnya, dan
3) Citra Produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi
yang dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk.
Meliputi artibut produk tersebut, manfaat bagi konsumen,
penggunanya, serta jaminan.
b. Manfaat citra merek (brand image)
Sutisna dan Prawita (2001: 83), menjelaskan bahwa manfaat
citra merek (brand image) adalah sebagai berikut;
1) Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,
lebih mungkin untuk melakukan pembelian,
28
2) Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan
memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap
merek produk lama, dan
3) Kebijakan family branding dan leverage branding dapat
dilakukan jika citra produk yang telah ada positif.
c. Pengukur citra merek (brand image)
Menurut Kotler & Keller (2003:78) dalam M. Yani Syafei
(2004) bahwa pengukur citra merek dapat dilakukan berdasarkan
pada aspek sebuah merek, yaitu:
1) Kekuatan (strengthness)
Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh
merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek
lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut
fisik atas merek tersebut sehingga bisa dianggap sebagai
sebuah kelebihan disbanding dengan merek lainnya. Yang
termasuk pada sekelompok kekuatan (strength) : penampilan
fisik, keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk,
maupun penampilan fasilitas pendukung dari produk tersebut.
2) Keunikan (uniqueness)
Adalah kemampuan untuk membedakan sebuah merek
diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk
tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi
dengan produk-produk lainnya. Yang termasuk dalam
29
kelompok unik ini adalah variasi layanan, variasi harga,
maupun penampilan atau nama dari sebuah merek dan fisik
produk itu sendiri.
3) Keunggulan (Favorable)
Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain
kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek
untuk tetap diingat oleh pelanggan maupun kesesuaian antara
kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang
diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
1. Hubungan antara Citra Merek dengan Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2004) dalam M. Yani Syafei (2004:5)
bahwa a strong brand is a valuable asset. Merek yang kuat merupakan
suatu aset yang berharga sehingga citra merek perlu dibangun dan dikelola
dengan baik. Dalam mengelola citra merek, produsen perlu
mengkomunikasikannya kepada konsumen dengan baik dan kontinyu,
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Aperia (2001, yang dikutip dalam
Morling dan Stannegard (2004:224) dalam M. Yani Syafei (2004:18)
bahwa membangun merek adalah merupakan suatu aktivitas dengan tujuan
membedakan suatu merek tertentu melalui penciptaan suatu hubungan
(relationship) antara merek dengan pembeli atau pelanggan.
Tujuan pengelolaan merek melalui penciptaan hubungan
(relationship) dengan pelanggan yaitu untuk menumbuhkan kepercayaan
pelanggan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Alba dan Hutchinson
30
(1987), yaing dikutip dari Youl Ha (2004:329) dalam M. Yani Syafei
(2004:18) bahwa keakraban merek yaitu merupakan suatu variabel yang
berlanjut yang mencerminkan tingkat pengalaman pelanggan dengan
produk, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Fanatisme merek yang sudah melekat dalam ingatan pelanggan
disebabkan karena citra merek yang positif. Sesuai menurut Cravens dan
Piercy (2006) dalam M. Yani Syafei (2004:18) bahwa sikap pembeli
terhadap merek merupakan hal yang penting karena temuan riset dan
pengalaman menunjukkan bahwa sikap (attitude) mempengaruhi perilaku
(behavior). Dan dipertegas oleh Kotler dan Amstrong (2004) dalam M.
Yani Syafei (2004:18) bahwa melalui proses belajar, orang akan
memperoleh kepercayaan dan sikap. Ppemasar akan tertarik terhadap
kepercayaan (beliefs), dimana konsumen akan memformulasikan mengenai
produk atau jasa, karena kepercayaan ini akan memeperindah produk dan
citra merek sehingga mempengaruhi perilaku pembelian.
G. Keputusan Pembelian
Untuk meraih keberhasilan, pemasar menilai lebih jauh bermacam-
macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan
pemahaman mengenai bagaimana konsumen mengambil keputusaaan
pembelian, jenis keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses
pembelian.
31
Menurut Kotler (1997:153) proses keputusan pembelian dipengaruhi
oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang
meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling),
hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity), promosi
penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing),
adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang
dapat dikontrol oleh perusahaan.
Proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler (2005:224) terdiri
dari lima tahap, yaitu: tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.
Gambar 2.1. Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap
Sumber: (Philip Kotler, 2005:224)
Dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa komponen-komponen
keputusan pembelian menurut Kotler (2005: 224) terdiri atas:
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan pembeli
mengenai masalah/ kebutuhan. Pada tahap ini pemasar dapat
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh
konsumen.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
32
2. Pencarian Informasi
Pada tahap ini konsumen berusaha melakukan pencarian informasi
mengenai produk atau hal-hal lainnya. Melalui pengumpulan
informasi, konsumen tersebut mempelajari merek-merek yang bersaing
beserta fitur-fitur merek tersebut
3. Evaluasi Alternatif
Tahap dimana konsumen menggunakan informasi-informasi yang
ada untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam suatu susunan
pilihan.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan yang diambil oleh konsumen untuk membeli merek
yang disukai setelah mengetahui informasi yang telah didapat.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk,konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidapuasan tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan
akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen
tersebut puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi
untuk membeli kembali produk tersebut. Sedangkan para pelanggan
yang tidak puas mungkin akan membuang atau mengembalikan produk
tersebut. Mereka mungkin mengambil tindakan publik seperti
mengajukan keluhan ke perusahaan tersebut, pergi ke pengacara, atau
mengadu ke kelompok-kelompok lain. Tindakan pribadi dapat berupa
33
memutuskan untuk berhenti membeli produk tersebut atau
memperingatkan teman-teman.
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh saudari Verawati Sinaga
dengan judul skripsi ” Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Proses
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Pengguna Kosmetik Merek
Avon Di Kota Bandung)”
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa Citra merek Avon
dibenak sebagian besar konsumen adalah positif, sehingga semakin positif
persepsi konsumen terhadap citra merek maka semakin besar pula proses
keputusan pembelian konsumen terhadap kosmetik merek Avon di kota
Bandung. Berdasarkan hasil penelitian pada PT Avon Indonesia mengenai
pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen
kosmetik merek Avon diwilayah kota Bandung dengan menggunakan
koefisien korelasi Rank Spearman didapat nilai koefisien korelasi sebesar
0,452 sedangkan koefisien determinasi sebesar 20,43 %. Hal ini berarti
bahwa pengaruh citra merek terhadap proses keputusan pembelian konsumen
yaitu sebesar 20,43 % sedangkan sisanya sebesar 79,57 % dipengaruhi faktor
lain.
Selain saudari Verawati Sinaga, penelitian serupa juga pernah
dilakukan oleh saudari Yulia Hamdaini Putri (2008) dengan judul ” Pengaruh
34
Brand Image terhadap Loyalitas Konsumen” (Studi pada Konsumen Mie
Sedaap di Kota Palembang).
M. Yani Syafei 2006 dalam jurnalnya ”Pengaruh Citra Merek dan
Penyampaian Jasa Bengkel Resmi Terhadap Nilai Pelanggan Serta
Dampaknya pada Keputusan Pembelian”. Dalam penelitian ini objeknya
yaitu kendaraan MPV 2000 cc kebawah pada bengkel resmi dealer mobil di
Bandung. Responden sebanyak 296 pelanggan bengkel mobil dan
menggunakan analisis deskriptif serta analisis jalur. Hasil penelitian ini
menunjukkan pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian jasa resmi bengkel
(X2) terhadap nilai pelanggan (Y) adalah :
Y = 0,48 X1 + 0,44 X2 ; Errorvar = 0,22 ; R2 = 0,78
Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian
jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y) pada dealer mobil di
Bandung adalah sebesar 78%, sisanya sebesar 22% dipengaruhi oleh variabel
lain diluar variabel penelitian. Kemudian suatu persamaan yang diperoleh
dengan menggunakan program Lisrel Ver. 8.72 untuk model persamaan
struktural sesuai dengan hipotesis 2 (dua) yang diajukan, yaitu pengaruh citra
merek (X1) dan penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap keputusan
pembelian pelanggan (Z) adalah sebagai berikut:
Z = 0,36Y + 0,34X1 + 0,28 X2 ; Errorvar = 0,14; R2 = 0,86
Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1), penyampaian jasa
bengkel resmi (X2), dan nilai pelanggan (Y) secara simultan terhadap
keputusan pembelian pelanggan (Z) pada bengkel resmi dealer mobil di
35
Bandung adalah sebesar 86,0% dan sisanya sebesar 14,0% dipengaruhi oleh
variabel lai diluar variabel penelitian.
Yudi Farola Bram 2005 dalam jurnalnya ”Analisis Efektivitas Iklan
Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan dan
Penerbitan di PT Rambang dengan Menggunakan Menggunakan Metode
EPIC Model”. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai respndennya
adalah pelanggan PT Rambang yang sudah pernah melihat iklan PT
Rambang yang berdomisili di kota Palembang dan sekitarnya . Riset
menggunakan pendekatan survei sejak pertengahan bulan Desember 2004
sampai Februari 2005 dengan menggunakan kuesioner. Teknik yang
digunakan adalah convenient sampling. Sebanyak 300 responden diambil
berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata
adalah 3.48, artinya iklan PT Rembang efektif saja tetapi kinerjanya belum
maksimal. Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikan 0.05
atau tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan
bahwa koefisien korelasi antara belanja iklan (X) dengan volume penjualan
(Y) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai tersebut
dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi) antara belanja
iklan dengan volume penjualan tersebut. Nilai koefisiensi Determinasi (R2)
sebesar 0.913. Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi belanja iklan (X)
terhadap volume penjualan (Y) kinerja pegawai adalah sebesar 0.913, atau
dengan kata lain kontribusi efektif yang diberikan variabel belanja iklan
36
terhadap volume penjualan adalah sebesar 91,3%. Kemudian hasil persamaan
simple regression linear yang didapat melalui program SPSS adalah Y =
2243,797 + 38, 765 X. Persamaan tersebut mempunyai konstanta sebesar
2243.797 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 (t hitung = 9.300), hal ini
berarti tanpa adanya pengaruh variabel belanja iklan, maka volume penjualan
perusahaan tetap ada, tetapi cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin
memperkuat pernyataan bahwa belanja iklan yang telah dikeluarkan
perusahaan mempengaruhi volume penjualan secara signifikan.
Tahun 2009 Meidi Chandra dalam skripsi ”Analisis Pengaruh Citra
Merek, Kualitas Produk, dan Efektifitas Periklanan Terhadap Pembelian Air
Minum dalam Kemasan Aqua. Studi kasus Mahasiswa UIN Jakarta”.
Penelitian ini menggunakan convenience sampling dan jumlah sampel
sebanyak 50 responden dengan metode regresi linear berganda. Diperoleh
hasil uji regresi yang menyatakan bahwa ketiga variabel independen yaitu
citra merek (X1), kualitas produk (X2), dan efektifitas periklanan
(X3)mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Hasil penelitian ini dibuktikan dengan nilai koefisiensi regresi pada masing-
masing variabel independen yaitu X1 = 0.471, X2 = 0.230, X3 = 0.281.
Sedangkan nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0.292, hal ini
menyatakan bahwa 29% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh
variabel citra merek, kualitas produk dan efektifitas periklanan, sedang
sisanya sebesar 70,8% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak
diketahui dan tidak termasuk dalam penelitian ini.
37
I. Kerangka Pikiran
Uma Sekaran (2006: 127) menjelaskan bahwa kerangka pikiran atau
kerangka konseptual merupakan fondasi seluruh proyek penelitian.
Kerangka pemikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari
model perilaku konsumen Kotler dan Assael yang digambarkan seperti
bagan berikut:
Gambar 2.2. Model Penelitian Kerangka Berpikir
Tolak Angin
Iklan
Kualitas Produk
Citra Merek
Kesimpulan dan Implikasi
Standar Uji:
1. Normalitas
2. Validitas dan
Reliabilitas
3. Uji Asumsi Klasik
Keputusan Pembelian
38
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk Jamu Tolak
Angin PT SidoMuncul dapat dipengaruhi Daya Tarik Iklan, Kualitas
Produk, Citra Merek. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan sehingga
akan membentuk suatu pilihan terhadap produk yang dipilih. Pilihan
tersebut akan mempengaruhi sikap yang pada gilirannya akan
mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli atau tidak.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya, dalam penelitian
ini penulis menggunakan standar uji: nornalitas, validitas dan reliabilitas,
serta uji asumsi klasik.
J. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara daya
tarik iklan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu
Tolak Angin.
Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik
iklan secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak
Angin.
2. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak
Angin.
39
Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
produk secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak
Angin.
3. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara citra
merek secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak
Angin.
Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara citra merek
secara simultan terhadap keputusan pembelian produk jamu Tolak Angin.
4. Ho : Diduga bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara daya
tarik iklan, kualitas produk dan citra merek secara parsial terhadap
keputusan pembelian produk jamu Tolak Angin.
Ha : Diduga bahwa ada pengaruh yang signifikan antara daya tarik
iklan, kualitas produk dan citra merek secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk jamu Tolak Angin.
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Fokus penelitian ini lebih dititikberatkan pada bidang pemasaran yaitu
tentang daya tarik iklan, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan
pembelian. Sejauh mana faktor-faktor tersebut mempengaruhi masyarakat
dalam melakukan keputusan pembelian produk jamu tolak angin PT.
SidoMuncul.
Produk yang diteliti adalah produk jamu tolak angin PT. Sidomuncul.
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di lingkungan Kelurahan
Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren yang mengkonsumsi jamu tolak
angin cair, khususnya merek Tolak Angin PT. Sidomuncul.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang,
objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya
(Kuncoro, 2001:22), sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian
(subset) dari unit populasi. Kuncoro (2001:22) dalam Dodik Agung Indra dan
Tri Gunarsih (2009:4).
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi.
Sampel diambil secara random sampling. Jumlah sampel berdasarkan
pendapat Roscoe seperti dikutip Sekaran (2000) dalam Kuncoro (2001:22)
41
dalam Dodik Agung Indra dan Tri Gunarsih (2009:4) bahwa ukuran sampel
lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 telah mencukupi untuk digunakan
dalam semua penelitian. Pendapat Roscoe tersebut dalam sebuah penelitian
sudah dianggap mencukupi. Mengacu pada pendapat Roscoe yang dikutip
Sekaran (2000) itu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60
responden dari populasi yang ada dan mengkonsumsi jamu Tolak Angin
PT.SidoMuncul. Sampel menggunakan Convenience Sampling yaitu istilah
umum yang mencangkup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.
Convinience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi,
tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif. (Abdul
Hamid, 2007 : 30).
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak untuk
memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang
baik maka dipilih dengan menggunakan metode:
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh
data melalui responden dengan menyebar beberapa pernyataan tertulis
kepada responden yang pernah mengkonsumsi jamu tolak angin PT.
Sidomuncul.
42
2. Kepustakaan
Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
membaca, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang
penelitian ini.
D. Metode Analisis
Analisis dengan metode kuantitatif dilakukan dengan melakukan
pengolahan dari kuesioner yang ada dengan menggunakan analisis regresi
berganda dan koreasi untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara
variabel Y (variabel keputusan pembelian) dengan variabel X1 (Daya tarik
iklan), X2 (Kualitas produk), dan X3 (Citra merek)
Kuesioner menggunakan Skala Likert, menurut Riduan dan H.Sunarto
(2009:20) dalam adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial dengan rumusan sebagai berikut :
SS = Sangat setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Untuk menjaga validitas dan realibitas butir-butir pertanyaan yang ada
pada kuesioner dilakukan uji Validitas dan Reabilitas terlebih dahulu dengan
melakukan Try Out terhadap konsumen jamu tolak angin PT. Sidomuncul.
43
1. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dalam
penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas akan
dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antar subjek pada item
pertanyaan dengan skor test yang diperoleh dari hasil kuesioner, yaitu
dengan mencari koefisien korelasi (r) dari masing-masing pertanyaan dan
dibandingkan dengan nilai kritik table korelasi r. Bila r hitung > r tabel,
maka pertanyaan/ variable tersebut adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa
pertanyaan-pertanyaan tersebut memiliki validitas konstrak, yaitu memiliki
konsistensi internal yang berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut
mengukur aspek yang sama.
Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang
reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang
kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama
asumsinya, tidak terdapat perubahan psiokologis pada responden.
Koefisien Cornbach Alpha adalah suatu alat analisis penilaian
keandalan (reliability test) dari suatu skala yang dibuat. Cara ini untuk
menghitung korelasi skala yang dibuat dengan seluruh variabel yang ada,
dengan angka koefisien yang dapat diterima yaitu diatas 0,6. Husein Umar
(2000:146) dalam Yudi Farola Bram (2005:8) mencari reabilitas
menggunakan rumus Cronboach Alpha, yaitu mencari reabilitas
instrument yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara
44
beberapa nilai. Yang akan dikerjakan dengan menggunakan program SPSS
versi 16.0 dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus Cronbach Alpha (α)
r11 =
2
2
11
t
b
k
k
r11 = Reabilitas instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
2
t = Jumlah varians butir
Rumus varians yang digunakan :
σ =
n
n
xx
2
2
n = Jumlah sampel
X = Nilai skor yang dipilih
2. Analisis Kuantitatif
a. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas Data bertujuan mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa
cara, diantaranya yaitu dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu
variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik
data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-
titik data searah mengikuti garis diagonal. Teknik lain yang dapat
45
digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal
dengan Chi-square. (Triton Pb,2006:210) dalam Nove (2009).
Tahapan-tahapan dalam melakukan analisis chi-square atau
χ2
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis statistik
a) Ho : Tidak ada hubungan antara baris dengan
variabel kolom.
b) Ha : Ada hubungan antara variabel baris dengan
variabel kolom.
2) Menentukan nilai kritis
Nilai kritis ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi (α)
dan derajat kebebasan atau df. Rumus derajat kebebasan
adalah df = (C-1)(R-1), dimana C adalah jumlah kategori
kolom dan R = jumlah kategori baris. Tingkat signifikansi
yang digunakan adalah 5%.
3) Menentukan nilai chi-square hitung
χ2
=
fe
fefo2
4) Pengambilan keputusan tentang menerima atau menolak Ho
dan atau Ha dengan cara membandingkan chi-square (χ2)
hitung dengan chi-square (χ2) tabel.
46
5) Kesimpulan didasarkan pada keputusan menolak atau
menerima Ho dan Ha. Analisis chi-square ini akan
dikerjakan dengan SPSS 16.0
b. Uji Asumsi Klasik
Beberapa uji asumsi klasik menurut Damodar Gujarati adalah
sebagai berikut:
1) Multikolinearitas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas(independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Koefisien
korelasi antar variabel independen haruslah lemah (di
bawah 0,5) jika korelasi kuat, maka terjadi problem
multikolinieritas.
Menurut Singgih Santoso (2000 :203) dalam untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolineritas di dalam model
regresi adalah sebagai berikut : multikolineritas juga dapat
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation
factor (VIF). Suatu model regresi yang bebas
multikolineritas adalah mempunyai nilai VIF berkisar pada
angka 1 sampai 8 dan mempunyai angka toleransi
mendekati 1.
47
Jika terjadi gejala multikolineritas, dapat dilakukan
tindakan perbaikan antara lain sebagai berikut (Husein
Umar, 2002 : 187).
a) Menghilangkan sebuah atau beberapa variabel X
b) Menambah data baru
Multikolineritas merupakan suatu gejala yang
terjadi pada sampel. Dan mungkin sampel lain
dengan variabel-variabel yang sama gejala
multikolineritas sangat kecil. Dengan mengubah
sampel, yaitu dengan menambah jumlah elemen
sampel, masalah ini mungkin dapat di atasi.
c) Menghubungkan data cross-sectional dan data
runtun waktu (time series), dikenal sebagai
penggabungan data (pooling the data) (Gujarati,
1978 : 168).
d) Transformasi variabel, dapat dilakukan dalam
bentuk logaritma natural dalam bentuk firt
difference atau delta (Gujarati, 1978 : 168).
2) Heterokedastisitas
Heterokedastisitas berfungsi untuk menunjukan
apakah alam model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual atau pengamatan lainnya, jika varian residual
dan satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka
48
disebut heterokedastisitas. Menurut Bhuono (2005:62), cara
untuk memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot
yang menyatakan model tersebut. Analisis pada gambar
Scartterplot yang menyatakan model regresi linier berganda
tidak terdapat heterokedastisitas jika :
a) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau
disekitar angka 0
b) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau
dibawah saja.
c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan
melebar kembali.
d) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
c. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hubungan antara variabel daya tarik iklan (X1),
kualitas produk (X2), citra merek (X3), dan keputusan pembelian
(Y), maka akan digunakan model analisis regresi linier berganda
sebagai berikut:
49
Y = a + ß1X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + ß4 X4
Keterangan :
a : Konstanta
X1 : Daya tarik iklan
X2 : Kualitas produk
X3 : Citra merek
Y : Keputusan Pembelian
ß1 : koefisien regresi daya tarik iklan
ß2 : koefisien regresi kualitas produk
ß3 : koefisien regresi citra merek
Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan
atau hasil tentang koefisien determinasi, uji f, uji t untuk menjawab
perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan
dengan hal tersebut diatas, yakni :
1) Uji F (uji Simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1, X2,
dan X3, secara keseluruhan terhadap variabel Y. untuk
merumuskan hipotesa Ho : b = 0,maka langkah –langkah yang akan
digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan uji F adalah
sebagai berikut :
a) Menentukan Ho dan Ha
Ho : ß1 = ß2 = 0 ( tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen dengan dependen).
50
Ha : ß1 ≠ ß2 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen dengan dependen).
b) Menentukan Level of Significance
Level of Significance yang digunakan sebesar 5% atau (α) =
0,05.
c) Menentukan nilai F (Fhitung)
Menentukan F hitung perumusannya sebagai berikut :
F = ).(/)1(
2/
1
2
knR
R
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
k-1 = Jumlah variabel independen
d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho, dengan
melihat tingkat probabilitasnya yaitu :
Jika Probabilitas < 0,05 tolak Ho
Jika Probabilitas > 0,05 diterima Ho
Atau dengan melihat daerah kritis atau daerah
penolakan yaitu , apabila t hitung > t tabel, atau t hitung
< - (t tabel).
Jika t hitung > t tabel tolak Ho
Jika t hitung < t tabel diterima Ho
51
2) Uji t (Uji Parsial)
Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui tingkat
signifikan koefisien regresi. Jika suatu koefisien regresi
signifikan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen (explanatory) secara individual dalam
menerangkan variabel dependen.
Pengujian hipotesis secara parsial menggunakan uji statistik
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menentukan Ho dan Ha
Ho : ß = 0 (koefisien regresi tidak signifikan)
Ha : ß ≠ 0 (koefisien regresi signifikan)
b) Menentukan Level of significance
Level of significance yang digunakan sebesar 5% atau
(α) = 0,05.
c) Menentukan nilai t (t hitung)
Menentukan t hitung (t-test) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
t hitung =
Sb
bii
I = 0 dengan rumus t hitung =
Sb
bi
Dimana :
bi = Koefisien variabel ke-i
ßi = Parameter ke-1 yang dihipotesiskan
Sb = Kesalahan standar
52
Sb adalah standar error dari koefisien regresi dengan
rumus matematis, adalah sabagai berikut :
Sb =
2
2
n
XX
se
se adalah standar error sampel yang dirumuskan sebagai
berikut :
se2
2
n
e
Dimana ∑е2
akan dirumuskan sebagai berikut :
22
Ye a Y b XY
d) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho
Jika Probabilitas < 0,05 tolak Ho
Jika Probabilitas > 0,05 diterima Ho
E. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode dependen yaitu menggunakan
dua set variabel (bebas dan terikat), yaitu bertujuan untuk menentukan apakah
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara individual atau
bersamaan.
53
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah daya tarik iklan,
kualitas produk, dan citra merek yang dikonotasikan (X1, X2, dan X3).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian
yang dikonotasikan dengan huruf (Y).
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator Skala
1 Iklan (X1)
(Kotler,1997:235)
1. Tujuan Periklanan
2. Pesan
3. Media
1.1 Menginformasikan
1.2 Membujuk
1.3 Mengingatkan
2.1 Gaya
2.2 Nada
2.3 Kata-kata
2.4 Format
2.5 Tanggung jawab
sosial
3.1 Televisi
3.2 Radio
3.3 Media cetak
Ordinal
Ordinal
Ordinal
2 Kualitas Produk
(X2)
Tjiptono
(1997:25)
1. Kinerja
2. Keistimewaan
tambahan
3. Keandalan
1.1 Mutu dan kualitas
2.1 Bahan alami
2.2 Praktis
3.1 Diklasifikasikan
sesuai kebutuhan
3.2 Kemudahan dalam
pembelian ulang
3.3 Produk asli buatan
Negeri sendiri.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
54
4. Kesesuaian
dengan spesifikasi
5.
6. Daya tahan
7. Estetika
4.1 Sesuai dengan
spesifikasi
4.2 Tidak sesuai dengan
spesifikasi
5.1 Berapa lama produk
tersebut digunakan
6.1 Mempunyai
kemasan yang
menarik.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
3 Citra Merek (X3)
Kotler & Keller
(2003:78)
1. Kekuatan
(Strengthness)
2. Keunikan
(Uniqueness)
3. Favorable
1.1 Sudah menjadi market
leader di industri jamu
tolak angin Indonesia
1.2 Memiliki cakupan
Pasar yang luas di
Indonesia
2.1 Merek mudah diingat
2.2 Merek mudah
diucapkan/ dilafalkan
3.1 Merek terkenal
3.2 Merek favorit
Ordinal
Ordinal
Ordinal
4 Keputusan
pembelian (Y)
Kotler (2001: 222)
1. Pengenalan
kebutuhan
2. Pencarian
informasi
3. Evaluasi alternatif
4.1 Rangsangan internal
4.2 Rangsangan eksternal
2.1 Sumber pribadi
2.2 Sumber komersial
2.3 Sumber pengalaman
2.4 Sumber publik
3.1 Citra merek
3.2 Sudah terbiasa
mengkonsumsi produk
tersebut
Ordinal
Ordinal
Ordinal
55
4. Keputusan
pembelian
5. Pasca pembelian
4.1 Sikap orang lain
4.2 Faktor situasi yang
Tidak diharapkan
(pendapatan, harga,
manfaat).
5.1 Membicarakan hal
positif
5.2 Membeli kembali
5.3 Mengimbau kepada
orang lain untuk
membeli.
5.4 Merasa puas
Ordinal
Ordinal
Sumber: (diolah dari berbagai sumber)
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Tolak Angin PT. SidoMuncul
Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih pindah ke
Semarang, dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana
namun produknya diterima masyarakat secara luas. Karena semakin
bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi pabrik juga merupakan
suatu hal yang mendesak. Pada 1984, PT. SidoMuncul memulai
modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik
yang representatrif dengan mesin-mesin modern. Pada 11 November 2000,
PT. SidoMuncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang lebih
luas dan modern.
Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada
saat itu pula PT. Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat
inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu
berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik
seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi
kawasan pendukung lingkungan pabrik. Pada tanggal 10 Februari 2010
telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku
57
herbal seluas 3.000 m2. Logo Jamu SidoMuncul yang berupa ibu dan
anaknya adalah gambar Ny. Rahkmat Sulistio, pendiri Jamu SidoMuncul
beserta cucunya, Irwan Hidayat, saat itu berusia 4 tahun. Irwan Hidayat
sejak tahun 1972 sampai sekarang adalah Presiden Direktur PT.
SidoMuncul.
2. Visi Dan Misi PT. SidoMuncul
a. Visi :
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada
masyarakat dan lingkungan.
b. Misi :
Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan
pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina
kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami
dan pengobatan secara tradisional.
Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan
dalam pengembangan pengobatan tradisional.
3. Sumber Daya Manusia
Saat ini PT. SidoMuncul didukung lebih dari 2000 karyawan
dengan tingkat pendidikan bervariasi dan ditempatkan sesuai dengan
keahlian, kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Sebagai
pendukung, Sido Muncul juga memilki tenaga ahli dari berbagai disiplin
58
ilmu, seperti biologi, ekonomi, farmasi, pertanian, hukum, teknologi
pangan, teknik kimia, teknik elektro, dll.
Untuk mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertentu
kepada karyawan diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus,
maupun seminar. Untuk mendukung pengembangan, PT. SidoMuncul juga
merekrut konsultan yang ahli di bidangnya, misalnya : apoteker, dokter
umum, dokter gigi dan spesialis.
4. Fasilitas Pabrik
Dengan standar pabrik CPOB ( Standard pabrik Farmasi ), maka
fasilitas yang ada di PT. SidoMuncul antara lain :
a. Laboratorium
1) Laboratorium Instrumentasi
2) Laboratorium Farmakologi
3) Laboratorium Formulasi
4) Laboratorium Farmakognosi
5) Laboratorium Stabilitas
Laboratorium Kimia, yang dilengkapi peralatan HPLC ( High
Pressure Liquid Chromatography ), GC ( Gas Chromatography ) dan TLC
Scanner ( Thin Layer Chromatography ). Keseluruhan laboratorium
tersebut dibangun di atas lahan seluas 1200 m².
b. Laboratorium Kultur Jaringan
1) Kebun percobaan dan budidaya tanaman obat
2) Extraction Centre
59
3) Pengolahan air bersih
4) Pengolahan air limbah
5) Perpustakaan
6) Klinik Holistik
Selain sebagai tempat pelaksanaan produksi, di lokasi pabrik PT.
SidoMuncul juga terdapat Agrowisata seluas 1,5 hektar. Lahan agrowisata
tersebut berisikan berbagai jenis tanaman obat yang ada di Indonesia dan
digunakan sebagai bahan baku produksi produk jamu SidoMuncul.
Disamping itu, PT. SidoMuncul juga memberikan kesempatan bagi
masyarakat umum untuk datang berkunjung dan melihat secara langsung
proses produksi yang dilakukan, dengan harapan dapat membuka mata
masyarakat jamu - jamu produksi SidoMuncul memang memenuhi standar
CPOB dan aman serta berkhasiat untuk dikonsumsi.
5. Agrowisata
Keberadaan Agrowisata PT. SidoMuncul bertujuan untuk
mengoleksi tanaman obat, terutama diprioritaskan pada tanaman - tanaman
langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari
tanaman untuk bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan
lainnya masih dieksplorasi dari alam.
Pada tahun 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi
koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain seartistik mungkin dan
menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut
dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang
60
terpadu, antara koleksi tanaman obat dengan desain taman serta
infrastruktur lainnya.
Agrowisata PT. SidoMuncul memiliki tiga ( 3 ) buah misi, yaitu :
a. Misi Ilmiah
Merupakan tempat koleksi tanaman hidup yang diambil dari
berbagai tempat, yang bisa diindikasikan sebagai tanaman obat,
terutama tanaman langka sebagai tanaman stok / plasma nutfah, yang
sewaktu-waktu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian lebih
lanjut, baik untuk penelitian budidaya / pengembangan atau penelitian
khasiat sebagai bahan baku jamu baru. Penelitian selain dilakukan oleh
team R&D PT. SidoMuncul juga melibatkan atau bisa dilakukan oleh
institusi lain terutama para pelajar dan mahasiswa.
b. Misi Sosial
Agrowisata dibuka untuk umum, siapa saja bisa datang
berkunjung, terutama yang peduli terhadap keanekaragaman hayati
alam Indonesia. Agrowisata bisa memberikan wawasan dan
pengetahuan baru kepada masyarakat, terutama tentang tanaman obat
baik mengenai cara budidaya maupun fungsi dan khasiatnya bagi
kesehatan manusia.
c. Misi Ekonomi
Agrowisata sebagai Plasma Nutfah / Stok tanaman hidup
yang bisa dikembangkan untuk tanaman baru sebanyak-banyaknya di
tempat lain. Hasil perbanyakan tanaman yang berupa bibit atau benih
61
dikembangkan seluas-luasnya di tempat lain dan hasilnya digunakan
sebagai bahan baku industri jamu atau komoditas tanaman
perdagangan.
Agrowisata PT. SidoMuncul terbuka untuk umum, dan biasanya
dalam sebulan menerima minimal empat kali kunjungan. Program
kunjungan Agrowisata biasanya dilakukan setelah pengunjung melakukan
peninjauan ke proses produksi pabrik, yang letaknya tidak jauh. Bagi yang
berminat bisa langsung menghubungi Public Relations Department, PT.
SidoMuncul, baik yang berada di Jakarta maupun yang ada di Semarang.
6. Kerjasama Ilmiah
Agar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan
lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun
dunia " ke-ilmu-an ", seperti :
a. Universitas Diponegoro, Semarang
b. PPOT, Universitas Gadjahmada, Jogjakarta
c. Fakultas Farmasi, Universitas Widya Mandala, Surabaya
d. Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta
e. Lembaga penelitian, Institut Tekhnologi Bandung
f. Balai Penelitian Tanaman Obat, Depkes, di Tawangmangu
g. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Rempah, di Bogor.
62
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah Konsumen yang mengkonsumsi
Tolak Angin, dan sampel yang di tarik berjumlah 60 responden dengan asumsi
responden yang dihubungi Konsumen yang telah merasakan dan telah
mengkonsumsi Tolak Angin. Dari data yang diperoleh yang telah
diklasifikasikan mengenai data responden sebagai berikut :
Tabel 4.1
Data Responden
Usia Jenis Kelamin
Kategori Responden Kategori Responden
18 – 25 thn 15 Laki- laki 38
26 – 50 thn 34 perempuan 22
50 thn > 11
60 60
Gambar 4.1
Data responden menurut jenis kelamin
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa pria
lebih mendominasi dari pada wanita, hal ini terlihat dengan angka persentase
pria sebesar 38 responden dari 60 responden yang berarti 63 % lalu wanita
sebesar 22 responden dari 60 responden yang berarti 37 %.
63
Gambar 4.2
Data responden menurut usia
Dari perhitungan data responden menurut usia, disini terlihat yang
lebih mendominasi adalah usia di kisaran 26 – 50 tahun yaitu sebesar 34
responden lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia 18 – 25 tahun
sebanyak 15 responden, namun pada kisaran usia 50 > tahun hanya berjumlah
11 responden.
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Validitas dan Reliabilitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Menurut
Suliayanto (42:2005) Pengertian valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
kemampuan alat tersebut untuk mengukur objek yang diukur dengan
cermat dan tepat. Keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap
valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara:
64
1. Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3
2. Jika keofisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n-2) n= jumlah
sampel
3. Nilai Sig. < α
Sedangkan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Jika hasil pengukuran yang dilakukan
berulang menghasilkan hasil yang relatif sama, pengukuran tersebut
dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Menurut Bhuno,
(2005:72) uji relabilitas dilakukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha
degnan kriteria sebagai berikut:
1. Jika nilai Cronbach's Alpha > 0.6 maka suatu instrumen dikatakan
reliable
2. Jika nilai Cronbach's Alpha < 0.6 maka suatu instrumen dikatakan tidak
reliabel
Untuk mendapatkan dapa primer, penulis melakukan penyebaran
kuesioner kepada konsumen yang mengkonsumsi Tolak Angin sebanyak
60 responden. Sebelum kuesioner disebarkan kepada 60 responden,
penulis melakukan try out kepada 20 responden dengan memberikan 40
butir pertannyaan.
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden
dengan 43 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 4 variabel utama yaitu
Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek dan Keputusan
Pembelian.
65
Tabel 4.2
Hasil try out Item Instrumen pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk
dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian.
Item
Pertanyaan
Alpha if
Item
Deleted
Keterangan Alpha
Cronbach’s Keterangan
Daya Tarik Iklan (X1)
DTI1 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI2 0.798 VALID 0.875 RELIABEL
DTI3 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI4 0.596 VALID 0.889 RELIABEL
DTI5 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI6 0.424 VALID 0.898 RELIABEL
DTI7 0.492 VALID 0.895 RELIABEL
DTI8 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI9 0.446 VALID 0.896 RELIABEL
DTI10 0.547 VALID 0.891 RELIABEL
DTI11 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
Kualitas Produk (X2)
KPD1 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD2 0.702 VALID 0.863 RELIABEL
KPD3 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD4 0.604 VALID 0.870 RELIABEL
KPD5 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD6 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
KPD7 0.567 VALID 0.872 RELIABEL
KPD8 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD9 0.424 VALID 0.880 RELIABEL
KPD10 0.542 VALID 0.874 RELIABEL
KPD11 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
Citra Merek (X3)
CM1 0.711 VALID 0.898 RELIABEL
CM2 0.827 VALID 0.875 RELIABEL
CM3 0.674 VALID 0.900 RELIABEL
CM4 0.612 VALID 0.909 RELIABEL
CM5 0.891 VALID 0.864 RELIABEL
CM6 0.801 VALID 0.879 RELIABEL
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP2 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP3 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP4 0.769 VALID 0.955 RELIABEL
KP5 0.716 VALID 0.956 RELIABEL
KP6 0.684 VALID 0.957 RELIABEL
KP7 0.748 VALID 0.956 RELIABEL
66
KP8 0.731 VALID 0.956 RELIABEL
KP9 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP10 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP11 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
KP12 0.717 VALID 0.956 RELIABEL
KP13 0.705 VALID 0.957 RELIABEL
KP14 0.683 VALID 0.957 RELIABEL
KP15 0.831 VALID 0.954 RELIABEL Sumber : Data primer yang telah diolah
Dari hasil try out tersebut, diperoleh data yang menyatakan bahwa
dari 43 item pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden menyatakan
bahwa semua item pertanyaan nilai Alpha Cronbach’s lebih besar dari
0.60 yang berarti semua item pertanyaan dinyatakan reliable dan nilai
Alpha if Item Deleted lebih dari r tabel sebesar 0,308 berarti dinyatakan
seluruh pertanyaan valid, lalu peneliti akan membagikannya kepada 60
responden yang akan menjadi langkah penelitian selanjutnya.
2. Penemuan dan Pembahasan
Pengaruh Daya tarik iklan, kualitas produk, dan citra merek
terhadap keputusan pembelian jamu Tolak Angin PT.Sidomuncul akan
dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output
kuesioner yang diberikan kepada responden konsumen jamu Tolak Angin
PT.SidoMuncul di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren.
a. Daya Tarik Iklan
Adapun dalam variabel Promosi Penjualan pada kuesioner
penulis memasukan 11 pertanyaan, adapun hasil outputnya sebagai
berikut :
67
Tabel 4.3
Iklan Tolak Angin PT. SidoMuncul Menginformasikan Kepada Saya
Mengenai Produk Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 10.0
Setuju 38 38.0 63.3 73.3
Sangat Setuju 16 16.0 26.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, 1 responden yang menjawab tidak setuju, 5
responden menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 16
responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa iklan
Tolak Angin PT. Sidomuncul menginformasikan produknya dengan
baik.
Tabel 4.4
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul Membujuk Saya Untuk Menggunakan
Produk Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 32 32.0 53.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju dan yang menjawab tidak setuju hanya 3 responden,
menjawab ragu-ragu 10 responden, menjawab setuju 32 responden, dan
68
15 responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul dapat membujuk responden untuk
menggnakan produk tersebut.
Tabel 4.5
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul Mengingatkan Saya Untuk
Menggunakan Produk Tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 33 33.0 55.0 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, responden yang menjawab tidak setuju hanya 2, dan ragu-
ragu sebanyak 11, responden menjawab setuju 33, dan 14 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa iklan jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul mengingatkan responden untuk menggunakan
produk tersebut.
Tabel 4.6
Gaya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai dengan produk tersebut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 9 9.0 15.0 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
69
Tabel di atas terlihat tidak hanya 1 responden menjawab sangat
tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden menjawab ragu-ragu, 37
responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa gaya iklan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sudah sesuai dengan produk tersebut.
Tabel 4.7
Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul menyentuh hati
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 10.0
Setuju 40 40.0 66.7 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-ragu, 40 responden
menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa iklan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
menyentuh hati sebagian besar responden.
70
Tabel 4.8
Slogan Tolak Angin PT. Sidomuncul (“Orang pintar, minum Tolak Angin”)
sudah sesuai dengan iklan tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 20.0
Setuju 40 40.0 66.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju, yang menjawab tidak setuju hanya 2 responden,
menjawab ragu-ragu 10 responden, menjawab setuju 40 responden, dan
8 responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
slogan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul (”Orang pintar, minum
Tolak Angin”) sudah sesuai iklan produk tersebut.
Tabel 4.9
Menurut saya format iklan secara keseluruhan sudah bagus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 23.3
Setuju 39 39.0 65.0 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju,
2 responden menjawab tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,
39 responden menjawab setuju, dan 7 responden menjawab sangat
71
setuju. Hal ini membuktikan bahwa format iklan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sudah bagus.
Tabel 4.10
Menurut saya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul tidak melanggar norma
sosial
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 13.0 21.7 26.7
Setuju 37 37.0 61.7 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak responden menjawab sangat tidak
setuju, hanya 3 responden menjawab tidak setuju, 13 responden
menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 7 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa iklan jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul tidak melanggar norma sosial.
Tabel 4.11
Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul di televisi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 11.7
Setuju 38 38.0 63.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 3 menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab ragu-
72
ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 15 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden menyaksikan
iklan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul di televisi.
Table 4.12
Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul dari radio
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 8 8.0 13.3 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju dan 2 menjawab tidak setuju, 8 responden menjawab ragu-ragu,
37 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden mengetahui iklan jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul lewat radio.
Tabel 4.13
Saya melihat iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul di media cetak, seperti
majalah dan koran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 33 33.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
73
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, hanya 1 menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab
ragu-ragu, 33 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden mengetahui iklan
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul melalui media cetak.
b. Kualitas produk
Dalam variabel kualitas produk pada kuesioner penulis
memasukkan 11 pertanyaan, yang hasil outputnya sebagai berikut :
Tabel 4.14
Saya merasa mutu dan kualitas dari produk jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sangat terpercaya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 6 6.0 10.0 11.7
Setuju 36 36.0 60.0 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 6 responden
menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 17 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden
percaya pada mutu dan kualitas jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.
74
Tabel 4.15
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul merupakan bahan-bahan alami
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 37 37.0 61.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, hanya 2 responden yang menjawab tidak setuju, 11
responden menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 10
responden menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa
responden percaya bahwa bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul menggunakan
bahan-bahan alami.
Tabel 4.16
Kemasan tolak angin praktis dan mudah dibawa kemana saja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 17 17.0 28.3 31.7
Setuju 35 35.0 58.3 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 17 responden
75
menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 6 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju
bahwa kemasan jamu tolak angin praktis dan mudah dibawa kemana
saja.
Tabel 4.17
Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul dibawa kemana saja dan dikonsumsi dimanapun saya berada
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 16 16.0 26.7 30.0
Setuju 30 30.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 16 responden menjawab ragu-ragu, 30 responden
menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa responden setuju bahwa cara penggunaan jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul praktis, mudah dibawa kemana saja dan
dapat dikonsumsi dimana saja.
76
Tabel 4.18
Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk mengobati masuk angin, mual,
kembung, letih dan pusing
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 7 7.0 11.7 13.3
Setuju 35 35.0 58.3 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 7 responden
menjawab ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 17 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk mengobati masuk
angin, mual, kembung, letih dan pusing.
Tabel 4.19
Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 15 15.0 25.0 25.0
Setuju 35 35.0 58.3 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35
responden menjawab setuju, dan 10 responden menjawab sangat setuju.
77
Hal ini membuktikan bahwa responden mudah dalam mendapatkan
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.
Tabel 4.20
Produk Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan produk asli buatan Negeri
sendiri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 12.0 20.0 23.3
Setuju 37 37.0 61.7 85.0
Sangat Setuju 9 9.0 15.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden
menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 9 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden
percaya jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul buatan Negeri sendiri.
Tabel 4.21
Menurut saya, karakteristik desain kemasan sesuai dengan produk Tolak
Angin PT. Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 37 37.0 61.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
78
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 14 responden
menjawab ragu-ragu, 37 responden menjawab setuju, dan 8 responden
menjawab sangat setuju. Berdasarkan jumlah responden yang
menjawab setuju membuktikan bahwa karakteristik desain kemasan
sesuai dengan produk Tolak Angin PT. Sidomuncul.
Tabel 4.22
Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan oleh jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul sesuai untuk menyembuhkan penyakit masuk angin beserta
gejala-gejalanya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 11.7
Setuju 42 42.0 70.0 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 5 responden
menjawab ragu-ragu, 42 responden menjawab setuju, dan 11 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa bahan-bahan
yang dipergunakan oleh jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai
untuk menyembuhkan penyakit masuk angin beserta gejala-gejalanya.
79
Tabel 4.23
Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk angin, saya selalu
mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 13.3
Setuju 40 40.0 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat 1 responden menjawab sangat tidak setuju,
2 responden menjawab tidak setuju, 5 responden menjawab ragu-ragu,
40 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa setiap mengalami gejala masuk
angin, responden selalu mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul.
Tabel 4.24
Kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat menarik
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 11 11.0 18.3 18.3
Setuju 35 35.0 58.3 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden menjawab ragu-ragu,
35 responden menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat
80
setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden setuju jika kemasan
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat menarik.
c. Citra Merek
Pada variabel citra merek, pertanyaan yang diajukan sebanyak 6
butir dengan hasil output sebagai berikut:
Tabel 4.25
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan pemimpin pasar/
market leader dalam industri jamu di Indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu - Ragu 8 8.0 13.3 16.7
Setuju 40 40.0 66.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 8 responden
menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 10 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak
Angin PT. SidoMuncul merupakan pemimpin pasar/ market leader
dalam industri jamu di Indonesia.
81
Tabel 4.26
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai cakupan pasar yang
luas di Indonesia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu - Ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 35 35.0 58.3 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 10 responden menjawab
ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 12 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul memiliki cakupan pasar yang luas di Indonesia.
Tabel 4.27
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai merek yang mudah
diingat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 3 3.0 5.0 6.7
Ragu - Ragu 14 14.0 23.3 30.0
Setuju 31 31.0 51.7 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju,
3 responden menjawab tidak setuju, 14 responden menjawab ragu-ragu,
31 responden menjawab setuju, dan 11 responden menjawab sangat
82
setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul lebih mudah diingat oleh konsumen.
Tabel 4.28
Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul mempunyai merek yang mudah
untuk diucapkan/ dilafalkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu - Ragu 7 7.0 11.7 15.0
Setuju 38 38.0 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 13.0 21.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden
menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 13 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa merek jamu
Tolak Angin PT. SidoMuncul mudah untuk dilafalkan oleh responden.
Tabel 4.29
Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan merek yang sangat terkenal
di masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu – Ragu 13 13.0 21.7 25.0
Setuju 39 39.0 65.0 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
83
Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 13 responden menjawab ragu-ragu, 39 responden
menjawab setuju, dan 6 responden menjawab sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat
terkenal di masyarakat.
Tabel 4.30
Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan merek jamu favorit di
masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu - Ragu 20 20.0 33.3 38.3
Setuju 27 27.0 45.0 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tak satupun menjawab sangat tidak setuju,
3 responden menjawab tidak setuju, 20 responden menjawab ragu-ragu,
27 responden menjawab setuju, dan 10 responden menjawab sangat
setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak Angin PT.SidoMuncul
merupakan merek favorit di masyarakat.
d. Keputusan Pembelian
Pada variabel keputusan pembelian, penulis memberikan 15
butir pertanyaan kepada responden pengguna jamu Tolak Angin
PT.Sidomuncul dengan hasil output sebagai berikut:
84
Tabel 4.31
Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin pada saat saya merasa
mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 10.0
Setuju 41 36.9 68.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 5 responden
menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 13 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa pada saat
responden mengalami masuk angin dan gejala-gejalanya, responden
merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul.
Tabel 4.32
Saya tertarik mencoba produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 4 3.6 6.7 11.7
Setuju 35 31.5 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 16.2 30.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas tak terlihat responden menjawab sangat tidak
setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 4 responden menjawab
ragu-ragu, 35 responden menjawab setuju, dan 18 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden
85
merasa tertarik untuk mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.
SidoMuncul.
Tabel 4.33
Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul karena
membaca kegunaanya dan bahan-bahan yang digunakan yang tertera pada
kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 39 35.1 65.0 80.0
Sangat Setuju 12 10.8 20.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden
menjawab ragu-ragu, 39 responden menjawab setuju, dan 12 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasa
tertarik mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul karena
membaca kegunaan dan bahan-bahan yang digunakan yang tertera pada
kemasan.
86
Tabel 4.34
Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari iklan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 6 5.4 10.0 13.3
Setuju 38 34.2 63.3 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 6 responden menjawab ragu-ragu, 38 responden
menjawab setuju, dan 14 responden menjawab sangat setuju. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian besar responden mengetahui produk
jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul dari iklan.
Tabel 4.35
Saya mengetahui produk Tolak Angin PT. Sidomuncul dari orang lain
(teman, keluarga, dll)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 44 39.6 73.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas tampak 1 responden menjawab sangat tidak setuju
dan tidak setuju, 7 responden menjawab ragu-ragu, 44 responden
menjawab setuju, dan 7 responden menjawab sangat setuju. Hal ini
87
membuktikan bahwa responden juga mengetahui produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul dari orang lain.
Tabel 4.36
Saya mengetahui Tolak Angin PT. Sidomuncul dari media massa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 23.3
Setuju 40 36.0 66.7 90.0
Sangat Setuju 6 5.4 10.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas tak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden menjawab
ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 6 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden juga banyak yang
mengetahui jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul dari media massa.
Tabel 4.37
Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul dibandingkan
merek lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 16.7
Setuju 45 40.5 75.0 91.7
Sangat Setuju 5 4.5 8.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 7 responden menjawab
88
ragu-ragu, 45 responden menjawab setuju, dan 5 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden lebih yakin
dengan jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul daripada merek lainnya.
Tabel 4.38
Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul karena
terbiasa mengkonsumsinya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 3.6 6.7 6.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 20.0
Setuju 41 36.9 68.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 4 responden menjawab tidak setuju, 8 responden
menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 7 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden sudah
terbiasa mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.
Tabel 4.39
Teman saya menyatakan produk Tolak Angin PT. Sidomuncul itu
berkualitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 13.3
Setuju 41 36.9 68.3 81.7
Sangat Setuju 11 9.9 18.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
89
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 3 responden menjawab tidak setuju, 5 responden
menjawab ragu-ragu, 41 responden menjawab setuju, dan 11 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden
semakin yakin dengan pengakuan orang lain disekitarnya yang telah
mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.
Tabel 4.40
Menurut saya ada manfaat dari mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 25.0
Setuju 36 32.4 60.0 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 12 responden menjawab
ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 9 responden menjawab
sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden merasakan
manfaat nyata dari mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul.
90
Tabel 4.41
Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul lebih mahal
dibandingkan harga produk jamu sejenisnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 15.0
Setuju 38 34.2 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 8 responden
menjawab ragu-ragu, 38 responden menjawab setuju, dan 13 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa harga jamu Tolak
Angin sesuai dengan kualitas yang diperoleh responden.
Tabel 4.42
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
merasa produk tersebut sangat bagus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 20.0
Setuju 32 28.8 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 14.4 26.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 10 responden
menjawab ragu-ragu, 32 responden menjawab setuju, dan 16 responden
91
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa jamu Tolak
Angin PT. SidoMuncul sangat bagus.
Tabel 4.43
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya akan
membeli kembali produk tersebut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 18.3
Setuju 40 36.0 66.7 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 10 responden
menjawab ragu-ragu, 40 responden menjawab setuju, dan 9 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar
responden akan melakukan pembelian ulang terhadap produk jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul.
Tabel 4.44
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
menganjurkan hal yang positif kepada konsumen lain
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 15 13.5 25.0 28.3
Setuju 35 31.5 58.3 86.7
Sangat Setuju 8 7.2 13.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
92
Tabel di atas terlihat hanya 1 responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak setuju, 15 responden menjawab ragu-ragu, 35
responden menjawab setuju, dan 8 responden menjawab sangat setuju.
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden yang sudah
pernah mengkonsumsi jamu Tolak Angin PT. SidoMuncul akan
menganjurkan kepada konsumen lain.
Tabel 4.45
Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul, saya
merasakan kepuasan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 16.7
Setuju 36 32.4 60.0 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah
Tabel di atas terlihat tak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 2 responden menjawab tidak setuju, 8 responden
menjawab ragu-ragu, 36 responden menjawab setuju, dan 14 responden
menjawab sangat setuju. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar
responden merasakan kepuasan setelah mengkonsumsi jamu Tolak
Angin PT. SidoMuncul.
93
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan.
Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam
rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas.
Gambar 4.3
Uji Normalitas Data (P-P Plot)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
94
2. Uji Korelasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus
pearson product moment dengan bantuan program SPSS 16.0.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 diperoleh
hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.46
Korelasi
KP DTI KPD CM
Pearson Correlation KP 1.000 .928 .660 .838
DTI .928 1.000 .584 .829
KPD .660 .584 1.000 .586
CM .838 .829 .586 1.000
Sig. (1-tailed) KP . .000 .000 .000
DTI .000 . .000 .000
KPD .000 .000 . .000
CM .000 .000 .000 .
N KP 60 60 60 60
DTI 60 60 60 60
KPD 60 60 60 60
CM 60 60 60 60
Tabel 4.47
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan
dengan tabel yang terdapat berikut ini :
95
Tabel 4.48
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien
Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Daya Tarik Iklan (X1) 0.928
Sangat
Kuat 0.000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Kualitas Produk(X2) 0.660
Kuat 0.000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y)
dengan Citra Merek (X3) 0.838
Sangat
Kuat
0.000 Signifikan
Daya Tarik Iklan (X1) dengan
Kualitas Produk(X2) 0.584 Sedang
0.000 Signifikan
Daya Tarik Iklan (X1) dengan
Citra Merek (X3) 0.829
Sangat
Kuat
0.000 Signifikan
Kualitas Produk(X2) dengan
Citra Merek (X3) 0.586 Sedang
0.000 Signifikan
3. Uji Multikolinieritas
Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus
terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi
antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas dengan
melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di bawah 10,
hal ini akan dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.49
UJi Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
DTI .298 3.358
KPD .626 1.598
CM .297 3.370
a. Dependent Variable: KP
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala
multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu dengan
96
melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai 10 maka
data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena
data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan
seperti itu membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.
4. Uji Autokorelasi
Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, data harus
segera diperbaiki agar model tetap dapat digunakan. Untuk menghilangkan
masalah autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson. Adapun
hasil uji Durbin Watson dalam penelitian ini adalah :
Tabel 4.50
UJi Autoklerasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .944a .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP
Nilai Durbin Watson dari penelitian ini sebesar 1.918, ini
mengartikan bahwa penelitian tidak mengalami autokorelasi. Apabila nilai
Durbin Watson berada diantara 1.54 sampai dengan 2,46 maka dapat
dipastikan data tidak mengalami autokorelasi (Wing Wahyu Winarno,
2006:527).
5. Uji Heteroskedatisitas
Heterokedastisitas berfungsi untuk menunjukan apakah alam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan
lainnya, jika varian residual dan satu pengamatan ke pengamatan lainnya
97
tetap maka disebut heterokedastisitas. Menurut Bhuono(2005:62), cara
untuk memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot yang menyatakan model
tersebut.
Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti
akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa
data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas
ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai
berikut :
Gambar 4.4
Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)
Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan
demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak
ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
98
a. Uji Signifikansi
(1) Uji Signifikansi secara simultan
Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui
besarnya pengaruh variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan
Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian dalam
penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan melalui pengujian nilai R² (
R-Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.51
UJi Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .944a .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP
Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka
dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini
memiliki nilai R² (R Squared) sebesar 0.886. Nilai tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel Daya Tarik
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap variabel
Keputusan Pembelian.
Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa
pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap
variabel dependent adalah sebesar 88.6%. Sisanya sebesar 19,4%
dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.
99
(2) Uji Anova ( Uji F)
Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien
determinasi diatas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji
F. Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut
(Jonathan Sarwono,2007:177) :
(a) H0 : Tidak ada hubungan linier antara seluruh variabel
independen dengan variabel dependen.
(b) Ha : Ada hubungan linier antara seluruh variabel independen
dengan variabel dependen.
Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
(a) Apabila nilai signifikan > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
(b) Apabila nilai signifikan < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut :
Tabel 4.52
UJi F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2787.349 3 929.116 153.256 .000a
Residual 339.501 56 6.063
Total 3126.850 59
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP
Dari data diatas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar
0.000 ini mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam
penelitian ini bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini
menyatakan bahwa hasil uji koefisien determinasi diatas benar
adanya.
100
Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat
dari nilai F tabel dari Uji Anova diatas, dengan ketentuan sebagai
berikut :
(a) Apabila nilai F hitung < F tabel maka H0 diterima dan Ha
ditolak
(b) Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan Ha
diterima
Dalam penelian ini diperoleh nilai F hitung sebesar 153.256 yang
lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3.94. Hal ini mengartikan
bahwasanya ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulanya,
terdapat hubungan yang linier antara variabel independent dengan
variabel dependent.
(3) Uji t / Uji Signifikansi Parsial
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari setiap
variable independent terhadap variable dependent, maka dapat
dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian
ini :
Tabel 4.53
UJi T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.516 2.948 1.193 .238
DTI .858 .099 .698 8.652 .000 .298 3.358
KPD .221 .081 .153 2.748 .008 .626 1.598
CM .380 .181 .170 2.102 .040 .297 3.370
a. Dependent Variable: KP
101
1) Hubungan antara Daya Tarik Iklan dan Keputusan Pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien adalah 8.652,
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai
α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58 (didapat dari rumus n-
2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat ttabel
adalah 2.00.
Variabel Opinion memiliki nilai p-value 0.000 < 0.05
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (8.652 > 2.00), maka
Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Daya Tarik Iklan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
2) Hubungan antara Kualitas Produk dan keputusan pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Kualitas Produk
adalah 2.748, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,
dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58
(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-
2=58). Didapat ttabel adalah 2.00.
Variabel Kualitas Produk memiliki nilai p-value 0.008
< 0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2.748 >
2.00), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
102
disimpulkan bahwa koefisien Kualitas Produk secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
3) Hubungan antara Citra Merek dan keputusan pembelian
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Citra Merek
adalah 2.102, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,
dengan α = 0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika
mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 58
(didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-
2=58). Didapat ttabel adalah 2.00.
Variabel Citra Merek memiliki nilai p-value 0.040 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (2.102 > 2.00),
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa koefisien Citra Merek secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
(4) Analisis Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Daya Tarik
Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap variabel
Keputusan Pembelian, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.54
UJi Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.516 2.948
DTI .858 .099 .698
KPD .221 .081 .153
CM .380 .181 .170
a. Dependent Variable: KP
103
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
untuk mengetahui pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan
Citra Merek terhadap variabel Keputusan Pembelian sebagai
berikut:
Y = a + bx1 + bx2 + bx2
Y = 3.516 + 0.858x1 + 0.221x2 + 0.380x3
Keterangan :
Y : Keputusan Pembelian
X1 : Daya Tarik Iklan
X2 : Kualitas Produk
X2 : Citra Merek
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di
atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 3.516
menunjukkan bahwa jika variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas
Produk dan Citra Merek bernilai nol maka nilai keputusan
pembelian adalah 3.516 satuan.
Variabel Daya Tarik Iklan 0.858 menunjukkan bahwa jika
variabel Daya Tarik Iklan meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.858 satuan.
Variabel Kualitas Produk 0.221 menunjukkan bahwa jika
vaiabel Kualitas Produk meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0.221 satuan. dengan
catatan variabel lain dianggap konstan.
104
Variabel Citra Merek 0.380 menunjukkan bahwa jika
vaiabel Citra Merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan
keputusan pembelian sebesar 0.380 satuan. dengan catatan variabel
lain dianggap konstan.
E. Interpretasi
a. Hubungan antara Daya Tarik Iklan terhadap keputusan pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Daya Tarik Iklan memiliki
pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji
statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05 hasil ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yudi Farola Bram 2005 dalam
jurnalnya ”Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi
Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan di PT Rambang dengan
Menggunakan Menggunakan Metode EPIC Model”. Dalam penelitian ini
yang bertindak sebagai respndennya adalah pelanggan PT Rambang yang
sudah pernah melihat iklan PT Rambang yang berdomisili di kota
Palembang dan sekitarnya . Riset menggunakan pendekatan survei sejak
pertengahan bulan Desember 2004 sampai Februari 2005 dengan
menggunakan kuesioner. Teknik yang digunakan adalah convenient
sampling. Sebanyak 300 responden diambil berdasarkan ketersediaan
elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Hasil penelitian ini
menunjukkan secara keseluruhan EPIC rate, rata-rata adalah 3.48, artinya
iklan PT Rembang efektif saja tetapi kinerjanya belum maksimal.
Berdasarkan hasil analisa korelasi (pada tingkat signifikan 0.05 atau
105
tingkat kepercayaan 95%), diperoleh hasil pengujian yang menunjukkan
bahwa koefisien korelasi antara belanja iklan (X) dengan volume
penjualan (Y) memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000, karena nilai
tersebut dibawah 0.05, ini berarti memang terdapat hubungan (korelasi)
antara belanja iklan dengan volume penjualan tersebut. Nilai koefisiensi
Determinasi (R2) sebesar 0.913. Hal ini berarti bahwa besarnya kontribusi
belanja iklan (X) terhadap volume penjualan (Y) kinerja pegawai adalah
sebesar 0.913, atau dengan kata lain kontribusi efektif yang diberikan
variabel belanja iklan terhadap volume penjualan adalah sebesar 91,3%.
Kemudian hasil persamaan simple regression linear yang didapat melalui
program SPSS adalah Y = 2243,797 + 38, 765 X. Persamaan tersebut
mempunyai konstanta sebesar 2243.797 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.000 (t hitung = 9.300), hal ini berarti tanpa adanya pengaruh
variabel belanja iklan, maka volume penjualan perusahaan tetap ada, tetapi
cukup rendah. Dari hasil analisa ini semakin memperkuat pernyataan
bahwa belanja iklan yang telah dikeluarkan perusahaan mempengaruhi
volume penjualan secara signifikan.
b. Hubungan antara Kualitas Produk terhadap keputusan pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Kualitas Produk memiliki
pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji
statistik dengan melihat nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meidi Chandra (2009)
dalam skripsi ”Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan
106
Efektifitas Periklanan Terhadap Pembelian Air Minum dalam Kemasan
Aqua. Studi kasus Mahasiswa UIN Jakarta”. Penelitian ini menggunakan
convenience sampling dan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan
metode regresi linear berganda. Diperoleh hasil uji regresi yang
menyatakan bahwa ketiga variabel independen yaitu citra merek (X1),
kualitas produk (X2), dan efektifitas periklanan (X3)mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian ini
dibuktikan dengan nilai koefisiensi regresi pada masing-masing variabel
independen yaitu X1 = 0.471, X2 = 0.230, X3 = 0.281. Sedangkan nilai
koefisien determinasi (R square) sebesar 0.292, hal ini menyatakan bahwa
29% variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel citra merek,
kualitas produk dan efektifitas periklanan, sedang sisanya sebesar 70,8%
dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diketahui dan tidak
termasuk dalam penelitian ini.
c. Hubungan antara Citra Merek terhadap keputusan pembelian
Secara parsial dinyatakan bahwa Citra Merek tidak berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian ini terlihat pada uji statistik
dengan melihat nilai signifikansi di atas 0,05. Hasil penelitian sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh M. Yani Syafei 2006 dalam
jurnalnya ”Pengaruh Citra Merek dan Penyampaian Jasa Bengkel Resmi
Terhadap Nilai Pelanggan Serta Dampaknya pada Keputusan Pembelian”.
Dalam penelitian ini objeknya yaitu kendaraan MPV 2000 cc kebawah
pada bengkel resmi dealer mobil di Bandung. Responden sebanyak 296
107
pelanggan bengkel mobil dan menggunakan analisis deskriptif serta
analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh citra merek (X1)
dan penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y)
adalah : Y = 0,48 X1 + 0,44 X2, Errorvar = 0,22, R2 = 0,78
Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1) dan
penyampaian jasa resmi bengkel (X2) terhadap nilai pelanggan (Y) pada
dealer mobil di Bandung adalah sebesar 78%, sisanya sebesar 22%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian. Kemudian suatu
persamaan yang diperoleh dengan menggunakan program Lisrel Ver. 8.72
untuk model persamaan struktural sesuai dengan hipotesis 2 (dua) yang
diajukan, yaitu pengaruh citra merek (X1) dan penyampaian jasa resmi
bengkel (X2) terhadap keputusan pembelian pelanggan (Z) adalah sebagai
berikut, Z = 0,36Y + 0,34X1 + 0,28 X2 , Errorvar = 0,14, R2 = 0,86
Dengan demikian total pengaruh citra merek (X1), penyampaian
jasa bengkel resmi (X2), dan nilai pelanggan (Y) secara simultan terhadap
keputusan pembelian pelanggan (Z) pada bengkel resmi dealer mobil di
Bandung adalah sebesar 86,0% dan sisanya sebesar 14,0% dipengaruhi
oleh variabel lai diluar variabel penelitian.
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Uji simultan (F-Test)
Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa ada pengaruh
signifikan antara variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra
Merek secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian yang telah
mengkonsumsi tolak angin.
2. Uji Parsial (t-Test)
Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas yang
mempengaruhi keputusan pembelian adalah Daya Tarik Iklan, Kualitas
Produk dan Citra Merek.
3. Koefisien determinasi (R2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88,6 % pengaruh keputusan
pembelian yang dijelaskan oleh variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas
Produk dan Citra Merek dan sisanya 19,4% dipengaruhi oleh variabel
lain dan tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.
109
B. Implikasi
Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial (uji t) keputusan
pembelian dipengaruhi Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk dan Citra Merek.
Keadaan ini membuktikan bahwa kualitas produk akan meningkatkan
keputusan dalam membeli produk karena dengan kualitas yang baik akan
meningkatkan kepuasan akan produk berdasrkan manfaat yang dirasakan dan
khasiat yang telah dibuktikan berdasrkan kualitas produk.
Sedangkan berdasarkan daya tarik iklan, maka dapat di kaitkan
dengan informasi yang diterima konsumen mengenai produk. Dengan iklan
yang menarik akan mempengaruhi rasa penasaran yang akan membangun
rasa ingin tahu yang berakhir dengan adanya perasaan ingin mencoba.
Sehingga pengenalan produk melalui daya tarik iklan akan meningkatkan
keputusan pembelian.
Sedangkan berdasarkan citra merek akan meningkatkan keputusan
pembelian yaitu, dengan kualitas yang baik akan meningkatkan citra merek
sebagai produk yang baik dan berkualitas yang akan meningkatkan keinginan
untuk membeli produk.
C. Saran
Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu :
1. Produk Tolak angin harus melakukan inovasi dalam meningkatkan
kualitas produk dengan menambah rasa dan meningkatkan khasiat dari
tolak angin sebagai obat penghilang masuk angin
110
2. Tolak Angin harus meningkatkan daya tarik iklan dengan melakukan
iklan yang lebih menarik dan dapat diterima dan mudah dimengerti
masyarakat.
3. Penelitian ini hanya mengukur variabel Daya Tarik Iklan, Kualitas
Produk dan Citra Merek terhadap keputusan pembelian, untuk itu
diharapkan pada penelitian mendatang dapat diteliti variabel-variabel
lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Dan berdasarkan
nilai R2 bahwa diketahui bernilai 88,6 %, ini membuktikan bahwa
masih sekitar 19,4 % terdapat pengaruh selain dalam penelitian.
111
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D.A, “Managing Brand Equity”, Maxwell Macmillan, Canada Inc, New
York, 1991.
Assauri, Sofjan, “Manajemen Pemasaran”, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 1999.
Boyd Dan Walker, “Manajemen Pemasaran”, PT. Erlangga, Jakarta, 2000.
Basu Swastha DH, Irawan, “Manajemen Pemasaran Modern”, Edisi kedua,
Cetakan Keempat, Liberty Yogyakarta, 1995.
Basu Swastha DH dan T, Hani Handoko, “Manajemen Pemasaran, Analisis
Perilaku Konsumen”, BPFE, Yogyakarta, 2000.
Bram, Yudi Farola, “Analisis Efektivitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi
Pemasaran Perusahaan Percetakan dan Penerbitan PT.Rambang dengan
Menggunakan Metode EPIC Model”, Jurnal Manajemen & Bisnis
Sriwijaya Vol.3 No.6, Desember 2005.
Hamid, Abdul. “Panduan Penuliasan Skripsi”, Cetakan 1, FEIS UIN Press,
Jakarta, 2004.
Ibrahim, M.Nasir, “Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap Pengambilan
Keputusan Membeli Air Minum Dalam Kemasan Merek Aqua Pada
Masyarakat Kota Palembang”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya,
Vol. 5, No. 10, 2007.
Kotler & Armstrong, G. “Dasar-dasar Pemasaran” Jilid 2. (Edisi ketujuh),
Terjemahan, penerbit Erlangga, Jakarta, 1996.
_____________________. “Dasar-dasar Pemasaran” Jilid 1. (Edisi kedelapan),
Terjemahan, penerbit Erlangga, Jakarta, 2001.
Koter, Philip, “Manajemen Pemasaran”, Jilid I dan II, edisi millenium, Jakarta,
2000.
__________, “Manajemen Pemasaran”, Edisi millenium, PT. Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta, 2004.
__________, “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1. (Edisi keduabelas), Terjemahan,
Jakarta, 2009.
112
Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L, “Cosnsumer Behaviour”, 7th
edition, prentice
Hall, Inc, New Jersey,1997.
Santoso, Singgih, Fandi Tjiptono, “Riset Pemasaran”, Cetakan kedua, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2002.
Sexton, Don. “Marketing 101’, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2007.
Siswati, Rani. “Analisis Hubungan Faktor-faktor Stimuli Pemasaran dan
Lingkungan Sosial Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Sony
ericsson”, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Ciputat, 2009.
Simamora, Bilson, “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2004.
Syafei, M, Yani, “Pengaruh Citra Merek dan Penyampaian Jasa Benkel Resmi
Terhadap Nilai Pelanggan Serta Dampak Pada Keputusan Pembelian:
Studi kasus Kendaraan MPV 2000cc Kebawah Pada Bengkel Resmi
Dealer Mobil di Bandung”, Jurnal Pemasaran, 2006.
Taufik, Linggih. “Pengaruh Iklan Makanan Suplemen dan Kesadaran Hidup
Sehat Terhadap Keputusan PembelianKonsumen (Studi Kasus Iklan
YOU.C1000). Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Ciputat, 2007.
Tjiptono, Fandy, “Strategi Pemasaran”, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 1997.
http://jurnal-blogspot.com diakses bulan Agustus 2010
http://belajar-blog-88.blogspot.com diakses bulan Agustus 2010
http://digilib.petra.ac.id diakses bulan Agustus 2010
http://info-manajemen.com diakses bulan Agustus 2010
http://hardiyantikarisma.blog.com diakses bulan Agustus 2010
113
LAMPIRAN 1 (LEMBAR KUESIONER)
LEMBAR KUESIONER
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sehubungan dengan adanya penelitian untuk tugas akhir saya, maka dengan ini :
Nama : Lilis Nurul Husnah
NIM : 205081000183
Fak/ Jur : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen Pemasaran
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul skripsi : “Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Produk, dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul”. (Studi
kasus pada masyarakat di Kelurahan Pondok Karya, Pondok Aren).
Saya memohon kesediaan dan waktunya untuk mengisi angket yang telah
disediakan sebagai bahan penelitian dan pengumpulan data sesuai dengan judul
skripsi di atas. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Wasalamu’alaikkum Wr. Wb.
Petunjuk pengisian angket!
1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian angket
2. Beri tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat anda
3. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pertanyaan
I. Identitas Responden
1. Nama Responden : ………………………………………
2. Jenis Kelamin : ………………………………………
3. Usia : ………… tahun
4. Tingkat Pendidikan : ………………………………………
5. Pekerjaan : ………………………………………
114
Daya Tarik Iklan (X1)
No Pernyataan
SS S R TS STS Tujuan Periklanan
1 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
menginformasikan kepada saya mengenai
produk tersebut
2 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul membujuk
saya untuk menggunakan produk tersebut
3 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
mengingatkan saya untuk menggunakan
produk tersebut
Pesan
4 Gaya iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
sesuai dengan produk tersebut
5 Iklan Tolak Angin PT. Sidomuncul
menyentuh hati
6 Slogan Tolak Angin PT. Sidomuncul (“Orang
pintar, minum Tolak Angin”) sudah sesuai
dengan iklan tersebut.
7 Menurut saya format iklan secara keseluruhan
sudah bagus
8 Menurut saya iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul tidak melanggar norma sosial
Media
9 Saya menyaksikan iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul di televisi
10 Saya mengetahui iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari radio
11 Saya melihat iklan Tolak Angin PT.
Sidomuncul di media cetak, seperti majalah
dan koran
Kualitas Produk (X2)
No Pernyataan
SS S R TS STS Kinerja
1 Saya merasa mutu dan kualitas dari produk
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sangat
terpercaya
Keistimewaan Tambahan
2 Bahan-bahan yang dipergunakan dalam
pembuatan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan bahan-bahan alami
115
3 Kemasan tolak angin praktis dan mudah
dibawa kemana saja
4 Cara penggunaan yang praktis, memungkinkan
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul dibawa
kemana saja dan dikonsumsi dimanapun saya
berada
Keandalan
5 Tolak Angin PT. Sidomuncul berguna untuk
mengobati masuk angin, mual, kembung, letih
dan pusing
6 Saya mudah mendapatkan produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul
7 Produk Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan produk asli buatan Negeri sendiri
Kesesuaian Dengan Spesifikasi
8 Menurut saya, karakteristik desain kemasan
sesuai dengan produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul
9 Menurut saya, bahan-bahan yang dipergunakan
oleh jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul sesuai
untuk menyembuhkan penyakit masuk angin
beserta gejala-gejalanya
Daya Tahan
10 Setiap saya mengalami gejala-gejala masuk
angin, saya selalu mengkonsumsi produk jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul
Estetika
11 Kemasan jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
sangat menarik
Citra Merek (X3)
No Pernyataan
SS S R TS STS Kekuatan (strengthness)
1 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
merupakan pemimpin pasar/market leader
dalam industri jamu di Indonesia
2 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
116
mempunyai cakupan pasar yang luas di
Indonesia
Keunikan (Uniqueness)
3 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
mempunyai merek yang mudah diingat
4 Produk jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
mempunyai merek yang mudah untuk
diucapkan/ dilafalkan
Favorable
5 Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan
merek yang sangat terkenal di masyarakat
6 Jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul merupakan
merek jamu favorit di masyarakat
Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan
SS S R TS STS Pengenalan Kebutuhan
1 Saya merasa perlu mengkonsumsi jamu Tolak
Angin pada saat saya merasa mengalami
masuk angin dan gejala-gejalanya
2 Saya merasa tertarik mencoba produk jamu
Tolak Angin PT. Sidomuncul
Pencarian Sumber Informasi
3 Saya tertarik mengkonsumsi jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul karena membaca
kegunaanya dan bahan-bahan yang digunakan
yang tertera pada kemasan jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul
4 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari iklan
5 Saya mengetahui produk Tolak Angin PT.
Sidomuncul dari orang lain (teman, keluarga,
dll)
6 Saya mengetahui Tolak Angin PT. Sidomuncul
dari media massa
Evaluasi Alternatif
7 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin
PT. Sidomuncul dibandingkan merek lain
8 Saya yakin dengan produk jamu Tolak Angin
117
PT. Sidomuncul karena terbiasa
mengkonsumsinya
Keputusan Pembelian
9 Teman saya menyatakan produk Tolak Angin
PT. Sidomuncul itu berkualitas
10 Menurut saya ada manfaat dari mengkonsumsi
jamu Tolak Angin PT. Sidomuncul
11 Menurut saya, harga jamu Tolak Angin PT.
Sidomuncul lebih mahal dibandingkan harga
produk jamu sejenisnya
Pasca Pembelian
12 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya merasa produk
tersebut sangat bagus
13 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya akan membeli
kembali produk tersebut
14 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya menganjurkan
hal yang positif kepada konsumen lain
15 Setelah mengkonsumsi produk jamu Tolak
Angin PT. Sidomuncul, saya merasakan
kepuasan
118
LAMPIRAN 2 (DATA MENTAH)
Daya Tarik Iklan (X1)
NO DTI1 DTI2 DTI3 DTI4 DTI5 DTI6 DTI7 DTI8 DTI9 DTI10 DTI11 TOTAL_DTI
1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
2 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 51
3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 48
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54
5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
6 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 51
7 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 43
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
9 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
10 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 44
11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
13 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 53
14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42
15 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49
16 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
17 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42
18 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 39
19 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47
20 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 40
21 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 44
22 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 31
23 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 45
24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 45
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 42
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 45
27 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 45
28 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 4 43
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 45
30 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 47
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
32 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 46
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
34 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 43
35 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 42
36 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 41
37 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 46
38 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 49
39 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 45
40 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 44
41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 30
42 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 49
43 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 41
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 45
45 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 46
46 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 20
119
47 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46
48 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 50
49 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 41
50 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
51 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 49
52 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 46
53 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 50
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 43
55 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 46
56 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 23
57 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 46
58 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 45
59 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 44
60 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 45
Kulitas Produk (X2)
NO KPD1 KPD2 KPD3 KPD4 KPD5 KPD6 KPD7 KPD8 KPD9 KPD10 KPD11 TOTAL_KPD
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42
2 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 46
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 50
5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 41
6 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 48
7 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 41
8 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 41
9 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 39
10 4 3 3 3 4 3 4 4 5 3 5 41
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
12 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 42
13 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 46
14 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 38
15 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
16 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 51
17 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 48
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54
19 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
20 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 51
21 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 43
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43
23 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
24 5 3 3 4 5 5 5 3 4 4 3 44
25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 43
27 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 53
28 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 42
29 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 49
30 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 39
31 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42
32 5 3 3 3 5 3 3 3 4 4 3 39
120
33 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 47
34 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 41
35 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 42
36 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 44
37 5 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 45
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 44
39 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41
40 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 48
41 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 4 30
42 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 43
43 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
44 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 40
45 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 46
46 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 5 30
47 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 45
48 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 47
49 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 45
50 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 43
51 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 45
52 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 45
53 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 49
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 43
55 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 43
56 3 3 3 1 2 3 3 2 2 1 3 26
57 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 52
58 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 46
59 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 46
60 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 43
Citra Merek (X3)
NO CM1 CM2 CM3 CM4 CM5 CM6 TOTAL_CM
1 4 5 4 4 4 4 25
2 4 3 5 4 4 3 23
3 4 4 3 4 3 4 22
4 5 5 5 4 4 5 28
5 4 4 3 4 4 3 22
6 4 4 5 4 5 5 27
7 4 3 4 4 3 4 22
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 3 4 3 4 3 21
10 4 4 3 4 4 3 22
11 3 4 4 4 4 4 23
12 3 4 4 4 3 4 22
13 4 4 5 4 4 5 26
14 4 5 4 4 4 4 25
15 3 4 4 5 4 4 24
16 4 3 3 4 3 3 20
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 3 3 4 3 3 20
121
19 5 4 4 3 3 4 23
20 4 4 3 4 4 3 22
21 4 5 4 4 4 4 25
22 3 4 2 3 2 2 16
23 4 5 4 3 4 4 24
24 4 5 4 4 4 4 25
25 3 5 5 3 3 5 24
26 4 3 4 4 4 4 23
27 4 5 2 4 4 2 21
28 4 3 5 4 4 5 25
29 5 4 5 4 4 5 27
30 4 4 4 3 3 4 22
31 4 4 4 5 4 4 25
32 5 3 3 4 3 3 21
33 4 4 4 4 4 4 24
34 4 3 3 5 4 3 22
35 4 4 3 4 3 3 21
36 5 3 3 4 4 4 23
37 4 5 4 4 5 4 26
38 5 4 4 5 4 3 25
39 3 4 4 4 4 4 23
40 4 4 5 5 5 5 28
41 3 2 3 2 3 3 16
42 5 4 5 5 4 5 28
43 3 4 4 5 5 4 25
44 4 4 4 4 4 4 24
45 4 4 3 4 4 3 22
46 2 1 2 3 3 2 13
47 4 4 5 5 4 5 27
48 5 4 4 4 4 4 25
49 4 4 4 4 4 3 23
50 4 4 3 5 4 3 23
51 4 5 4 5 4 4 26
52 5 4 4 4 4 4 25
53 4 4 5 5 4 5 27
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 3 4 3 3 21
56 2 2 1 2 1 3 11
57 5 5 4 5 5 3 27
58 4 5 4 4 5 4 26
59 4 4 4 5 4 3 24
60 4 4 4 4 4 3 23
122
Keputusan Pembelian (Y)
NO KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 KP11 KP12 KP13 KP14 KP15 TOTAL_KP
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58
2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 62
3 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 61
4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 68
5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 56
6 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 62
7 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4 4 60
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 61
9 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 54
10 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 63
11 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 54
12 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 57
13 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 65
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 59
15 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 64
16 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 55
17 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 57
18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 61
19 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 64
20 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 64
21 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 3 4 60
22 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 43
23 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 3 60
24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 61
25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 3 56
26 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 3 3 4 60
27 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4 60
28 4 5 4 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 61
29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 60
30 5 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 62
31 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 62
32 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 61
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59
34 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 60
35 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 59
123
36 3 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 57
37 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 64
38 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 67
39 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 61
40 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 61
41 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 41
42 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 67
43 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 5 60
44 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 62
45 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 63
46 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 30
47 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
48 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 66
49 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 57
50 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 60
51 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 66
52 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 61
53 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 70
54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 59
55 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 63
56 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 30
57 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 65
58 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 62
59 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 61
60 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 62
124
LAMPIRAN 3 (HASIL UJI REGRESI)
FREKUENSI DATA
DAYA TARIK IKLAN
DTI1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 10.0
Setuju 38 38.0 63.3 73.3
Sangat Setuju 16 16.0 26.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 21.7
Setuju 32 32.0 53.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 33 33.0 55.0 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
125
DTI4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 9 9.0 15.0 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 10.0
Setuju 40 40.0 66.7 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 10 10.0 16.7 20.0
Setuju 40 40.0 66.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 23.3
Setuju 39 39.0 65.0 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
126
DTI8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 13 13.0 21.7 26.7
Setuju 37 37.0 61.7 88.3
Sangat Setuju 7 7.0 11.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.0 5.0 5.0
Ragu-ragu 4 4.0 6.7 11.7
Setuju 38 38.0 63.3 75.0
Sangat Setuju 15 15.0 25.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 8 8.0 13.3 18.3
Setuju 37 37.0 61.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
DTI11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 33 33.0 55.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
127
KUALITAS PRODUK
KPD1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 6 6.0 10.0 11.7
Setuju 36 36.0 60.0 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 11 11.0 18.3 21.7
Setuju 37 37.0 61.7 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 17 17.0 28.3 31.7
Setuju 35 35.0 58.3 90.0
Sangat Setuju 6 6.0 10.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 1.0 1.7 3.3
Ragu-ragu 16 16.0 26.7 30.0
Setuju 30 30.0 50.0 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
128
KPD5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 7 7.0 11.7 13.3
Setuju 35 35.0 58.3 71.7
Sangat Setuju 17 17.0 28.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 15 15.0 25.0 25.0
Setuju 35 35.0 58.3 83.3
Sangat Setuju 10 10.0 16.7 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 12 12.0 20.0 23.3
Setuju 37 37.0 61.7 85.0
Sangat Setuju 9 9.0 15.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Ragu-ragu 14 14.0 23.3 25.0
Setuju 37 37.0 61.7 86.7
Sangat Setuju 8 8.0 13.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
129
KPD9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 3.3 3.3
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 11.7
Setuju 42 42.0 70.0 81.7
Sangat Setuju 11 11.0 18.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 2.0 3.3 5.0
Ragu-ragu 5 5.0 8.3 13.3
Setuju 40 40.0 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 12.0 20.0 100.0
Total 60 60.0 100.0
KPD11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu-ragu 11 11.0 18.3 18.3
Setuju 35 35.0 58.3 76.7
Sangat Setuju 14 14.0 23.3 100.0
Total 60 60.0 100.0
130
KEPUTUSAN PEMBELIAN
KP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 10.0
Setuju 41 36.9 68.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 4 3.6 6.7 11.7
Setuju 35 31.5 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 16.2 30.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 39 35.1 65.0 80.0
Sangat Setuju 12 10.8 20.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 6 5.4 10.0 13.3
Setuju 38 34.2 63.3 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
131
KP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 15.0
Setuju 44 39.6 73.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 23.3
Setuju 40 36.0 66.7 90.0
Sangat Setuju 6 5.4 10.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 7 6.3 11.7 16.7
Setuju 45 40.5 75.0 91.7
Sangat Setuju 5 4.5 8.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 4 3.6 6.7 6.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 20.0
Setuju 41 36.9 68.3 88.3
Sangat Setuju 7 6.3 11.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
132
KP9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 2.7 5.0 5.0
Ragu-Ragu 5 4.5 8.3 13.3
Setuju 41 36.9 68.3 81.7
Sangat Setuju 11 9.9 18.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 2 1.8 3.3 5.0
Ragu-Ragu 12 10.8 20.0 25.0
Setuju 36 32.4 60.0 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 15.0
Setuju 38 34.2 63.3 78.3
Sangat Setuju 13 11.7 21.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 20.0
Setuju 32 28.8 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 14.4 26.7 100.0
Total 60 54.1 100.0
133
KP13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Ragu-Ragu 10 9.0 16.7 18.3
Setuju 40 36.0 66.7 85.0
Sangat Setuju 9 8.1 15.0 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 1.7 1.7
Tidak Setuju 1 .9 1.7 3.3
Ragu-Ragu 15 13.5 25.0 28.3
Setuju 35 31.5 58.3 86.7
Sangat Setuju 8 7.2 13.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
KP15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 2 1.8 3.3 3.3
Ragu-Ragu 8 7.2 13.3 16.7
Setuju 36 32.4 60.0 76.7
Sangat Setuju 14 12.6 23.3 100.0
Total 60 54.1 100.0
134
UJI VALIDITAS DAN REALIBELITAS
Item
Pertanyaan
Alpha if
Item
Deleted
Keterangan Alpha
Cronbach’s Keterangan
Daya Tarik Iklan (X1)
DTI1 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI2 0.798 VALID 0.875 RELIABEL
DTI3 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI4 0.596 VALID 0.889 RELIABEL
DTI5 0.506 VALID 0.893 RELIABEL
DTI6 0.424 VALID 0.898 RELIABEL
DTI7 0.492 VALID 0.895 RELIABEL
DTI8 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
DTI9 0.446 VALID 0.896 RELIABEL
DTI10 0.547 VALID 0.891 RELIABEL
DTI11 0.841 VALID 0.873 RELIABEL
Kualitas Produk (X2)
KPD1 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD2 0.702 VALID 0.863 RELIABEL
KPD3 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD4 0.604 VALID 0.870 RELIABEL
KPD5 0.533 VALID 0.874 RELIABEL
KPD6 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
KPD7 0.567 VALID 0.872 RELIABEL
KPD8 0.741 VALID 0.859 RELIABEL
KPD9 0.424 VALID 0.880 RELIABEL
KPD10 0.542 VALID 0.874 RELIABEL
KPD11 0.556 VALID 0.873 RELIABEL
Citra Merek (X3)
CM1 0.711 VALID 0.898 RELIABEL
CM2 0.827 VALID 0.875 RELIABEL
CM3 0.674 VALID 0.900 RELIABEL
CM4 0.612 VALID 0.909 RELIABEL
CM5 0.891 VALID 0.864 RELIABEL
CM6 0.801 VALID 0.879 RELIABEL
Keputusan Pembelian (Y)
KP1 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP2 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP3 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP4 0.769 VALID 0.955 RELIABEL
KP5 0.716 VALID 0.956 RELIABEL
KP6 0.684 VALID 0.957 RELIABEL
KP7 0.748 VALID 0.956 RELIABEL
KP8 0.731 VALID 0.956 RELIABEL
135
KP9 0.805 VALID 0.955 RELIABEL
KP10 0.795 VALID 0.955 RELIABEL
KP11 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
KP12 0.717 VALID 0.956 RELIABEL
KP13 0.705 VALID 0.957 RELIABEL
KP14 0.683 VALID 0.957 RELIABEL
KP15 0.831 VALID 0.954 RELIABEL
UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
KP 59.45 7.280 60
DTI 43.65 5.923 60
KPD 43.55 5.027 60
CM 23.25 3.255 60
Correlations
KP DTI KPD CM
Pearson Correlation KP 1.000 .928 .660 .838
DTI .928 1.000 .584 .829
KPD .660 .584 1.000 .586
CM .838 .829 .586 1.000
Sig. (1-tailed) KP . .000 .000 .000
DTI .000 . .000 .000
KPD .000 .000 . .000
CM .000 .000 .000 .
N KP 60 60 60 60
DTI 60 60 60 60
KPD 60 60 60 60
CM 60 60 60 60
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .944a .891 .886 2.462 1.918
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP
136
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2787.349 3 929.116 153.256 .000a
Residual 339.501 56 6.063
Total 3126.850 59
a. Predictors: (Constant), CM, KPD, DTI
b. Dependent Variable: KP
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.516 2.948 1.193 .238
DTI .858 .099 .698 8.652 .000 .298 3.358
KPD .221 .081 .153 2.748 .008 .626 1.598
CM .380 .181 .170 2.102 .040 .297 3.370
a. Dependent Variable: KP
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
DTI .298 3.358
KPD .626 1.598
CM .297 3.370
a. Dependent Variable: KP
Charts
137