PENGARUH ASUPAN GIZI SEIMBANG TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK SISWA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Endah Rizqi Yuniati
NIM : 2014820073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi September 2018
Endah Rizqi Yuniati (2014820073) PENGARUH ASUPAN GIZI SEIMBANG TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK SISWA
xv + 116 hal,19 tabel, 4 gambar, 24 lampiran
ABSTRAK
Gizi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan serta kecerdasan siswa. Asupan gizi yang terjadi pada saat ini adalah kurangnya pemahaman siswa dalam memperhatikan makanan yang mereka konsumsi. Asupan gizi seimbang yaitu informasi yang memberikan gambaran mengenai makanan yang dikonsumsi siswa setiap harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh asupan gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survai. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SDN 01 Petamburan kelas IV. Sampel yang digunakan sebanyak 44 siswa kelas IVA dan IVB. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket mengenai asupan gizi seimbang dan kecerdasan kinestetik. Uji validitas ini menggunakan penilaian kepala sekolah dan uji empiris oleh siswa kelas V SDN 01 Petamburan sebanyak 30 siswa. Uji reliabilitas dengan konsistensi internal menggunakan teknil AlphaCroanbach. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh asupan gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa kelas 4 di SDN 01 PETAMBURAN. Hal ini terlihat dari hasil analisis regresi diketahui Fhit
24,511 , Ftab 4,07, dikarenakan Fhit lebih besar dari Ftab maka hipotesis diterima. Adapun besar nilai koefisien determinasi adalah 36,9%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak terkait yang dapat memanfaatkan seperti guru, siswa dan peneliti selanjutnya.
Kata Kunci : Gizi, Makanan, Kecerdasan, Kinestetik, Siswa.
Daftar Pustaka 30 (2002-2017)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Mamah, Ayah, dan Sahabat tercinta
Serta untuk kalian yang bertahan, setia hingga akhir
Tak lupa juga teman-teman seperjuangan
yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini
viii
MOTTO
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap
apa yang luput dari kamu, dan tidak pula
terlalu gembira terhadap apa yang
diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai terhadap orang yang
sombong dan membanggakan diri. (Q.S
Al-Hadid: 23)
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya
yang selalu melaksanakan ajarannya.
Skripsi ini sengaja peneliti ajukan sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penelitian skripsi
ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu peneliti
ingin menyampaikan permohonan kritik dan sarana dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan yang baik ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr. Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk mengikuti studi di fakultas ini.
2. Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta
yang telah mendorong dan mengarahkan kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
3. Dr. R. Andi Ahmad Gunadi, M.Pd., Pembimbing skripsi yang telah
mengarahkan dan meluruskan jalan pikiran peneliti dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Muhadi, M.Pd., Kepala SDN Petamburan 01 beserta para guru yang
telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di sekolah ini.
5. Orang tua, Ayahanda Roni dan Ibunda Halidah, yang telah melahirkan,
merawat, serta banyak memberikan semangat dan bimbingannya.
x
6. Lilis, Devi, Firda, Vina yang selalu memberikan saran dan bantuan
selama masa pendidikan di universitas ini agar dapat menyelesaian
studi dengan tepat waktu.
7. Sarah, Putri, Rasyid, Lala, Noni, Anii yang dengan sabar
mendengarkan dan membantu saya dalam mengerjakan skripsi agar
tepat waktu
8. Teman-teman kelas DSD dan kelompok bimbingan skripsi yang telah
saling memberikan dukungan kepada peneliti dalam rangka
penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,
peneliti berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan
mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Jakarta, Mei 2018
Endah Rizqi Yuniati
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI …………….
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................
FAKTA INTEGRITAS .........................................................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ……………..
PERSEMBAHAN ...............................................................................
MOTTO ...............................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................
DAFTAR GAMBAR …..…………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................
B. Identifikasi Masalah ...........................................................
C. Batasan Masalah ...............................................................
D. Rumusan Masalah ............................................................
E. Tujuan Penelitian ...............................................................
F. Manfaat Penelitian .............................................................
G. Sistematika Penulisan .......................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori .......................................................................
1. Asupan Gizi Seimbang.................................................
2. Kecerdasan Kinestetik..................................................
B. Kerangka Berpikir ..............................................................
C. Hipotesis Penelitian ...........................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
B. Metode Penelitian ..............................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv
1
7
8
8
8
8
9
11
11
26
42
42
44
45
xii
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel .......................
D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling) ..........................
E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian .....................................
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................
G. Teknik Analisis Data ..........................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ……………………………………………….
B. Hasil Analisa Data …………………………………………..
C. Uji Hipotesis ………………………………………………...
D. Interpretasi Hasil Penelitian ………………………………..
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………..
B. Saran ………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………………….
45
48
49
51
54
65
66
74
78
82
83
84
86
116
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................... 44
Table 3.2 Bentuk Penilaian Instrumen ........................................................ 50
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Variabel X ........................................ 51
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Variabel Y.......................................... 51
Table 3.5 Skala Likert ................................................................................. 53
Table 4.1 Hasil Uji ValiditasVariabel X dan Y ............................................. 66
Tabel 4.2 Skala Perhitungan Validasi X ..................................................... 66
Table 4.3 Skala Perhitungan Validasi Y ..................................................... 67
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas X .......................................................................... 68
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Y .......................................................................... 69
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Asupan Gizi Seimbang .............................. 70
Table 4.7 Distribusi Frekuensi kecerdasan Kinestetik ............................... 71
Tabel 4.8 Uji Normalitas ............................................................................. 73
Tabel 4.9 Uji Homogenitas ......................................................................... 73
Tabel 4.10 Uji Linieritas ................................................................................ 74
Table 4.11 Uji t ………………………………………………………………………75
Tabel 4.12 Uji f ............................................................................................. 76
Table 4.13 Uji Koefisien Determinasi ............................................................ 77
Table 4.14 Interpretasi Koefisien Korelasi ……………………………………….81
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpeng Makanan …………………………………….. 18
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ........................................................ 42
Gambar 4.1 Grafik Histogram Frekuensi Variabel X ....................... 70
Gambar 4.2 Grafik Histogram Frekuensi Variabel Y ....................... 72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Uji Coba Variabel X ............................................... 86
Lampiran 2 Data Uji Coba Variabel X ................................................... 88
Lampiran 3 Hasil Data Uji Validitas Variabel X ..................................... 89
Lampiran 4 Data Uji Reliabilitas Variabel X .......................................... 90
Lampiran 5 Angket Uji Coba Variabel Y ................................................ 91
Lampiran 6 Data Uji Coba Variabel Y ................................................... 93
Lampiran 7 Hasil Data Uji Validitas Variabel Y ..................................... 94
Lampiran 8 Data Uji Reliabilitas Variabel Y .......................................... 95
Lampiran 9 Angket Penelitian Variabel X .............................................. 96
Lampiran 10 Data Penelitian Variabel X ................................................ 98
Lampiran 11 Angket Penelitian Variabel Y ........................................... 99
Lampiran 12 Data Penelitian Variabel Y ............................................... 101
Lampiran 13 RTabel ............................................................................ 102
Lampiran 14 FTabel ............................................................................... 103
Lampiran 15 Berita Acara Seminar Proposal ........................................ 104
Lampiran 16 Surat Bimbingan Skripsi ................................................... 105
Lampiran 17 Surat Permohonan Penelitian .......................................... 106
Lampiran 18 Surat Balasan Sekolah ..................................................... 107
Lampiran 19 Surat Validasi Kepala Sekolah ......................................... 108
Lampiran 20 Kartu Menyaksikan Sidang .............................................. 109
Lampiran 21 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi ................................. 110
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian ................................................... 112
Lampiran 23 Pasca Sidang .................................................................... 115
Lampiran 24 Riwayat Hidup Peneliti ..................................................... 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat bergantung
kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas, sehat, cerdas, produktif, dan mandiri.
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia,
diantaranya kualitas kecerdasan siswa. Keseimbangan gizi sangat
diperlukan oleh setiap individu sejak dalam kandungan, bayi, remaja,
hingga usia lanjut. Tiga hal yang mempengaruhi kecerdasan seseorang
yaitu genetik, lingkungan, dan gizi. Gizi merupakan salah satu dari tiga
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,
selain stimulus dan kasih sayang.
Gizi di Indonesia berkaitan erat dengan pangan yaitu segala
bahan yang dapat digunakan sebagai makanan. Oleh karena itu
asupan gizi sangat penting bagi anak bukan hanya untuk pertumbuhan
fisik tetapi juga untuk perkembangan kecerdasannya. Gizi merupakan
suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi
manusia untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara
proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk melakukan aktivitas
sehari-hari.
2
Siswa yang sehat, cerdas, kuat, dan berhasil tentu saja harus
memenuhi zat gizi yang diperlukan, dalam arti harus mengonsusmi
makanan yang bergizi lengkap dan seimbang. Zat gizi atau nutrients
yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energy, membangun dan
memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.
Hubungan tentang pemenuhan gizi untuk perkembangan otak,
kemampuan belajar, dan produktifitas kerja. Termasuk sebagai dasar
untuk penentuan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam menyongsong pembangunan nasional.
Saat ini Indonesia kini resmi menggunakan Pedoman Gizi
Seimbang (PGS) untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat
Indonesia. Namun dalam kenyataannya sampai saat ini didalam
masyarakat masih terdapat penderitaan berbagai tingkat kekurangan
gizi. selaras dengan masalah Nabilla Tashandra “Stunting atau kurang
gizi kronis sehingga tinggi badan dan kecerdasan anak tidak maksimal,
saat ini menjadi salah satu sorotan utama Pemerintah Indonesia.
Stunting ternyata terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya
masyarakat menengah ke bawah, namun juga di lapisan masyarakat
kelas atas. "Di kelompok miskin anak yang mengalami stunting 50
persen, orang kaya 30 persen," kata Pungkas Bahjuri Ali, Direktur
Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian Perencanaan dan
Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
di Jakarta.”
3
Masalah gizi tersebut merupakan refleksi konsumsi energi dan
zat-zat gizi lain yang belum mencukupi kebutuhan tubuh. Kebutuhan
gizi terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
diperoleh dari makanan. Makanan yang dikonsumsi beragam jenis
dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola
makan atau kebiasaan makan yang ada pada masyarakat dimana
seorang anak hidup yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan
dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai
penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Pertumbuhan adalah bertambahnya materi tubuh, sedangkan
perkembangan adalah kemajuan fungsi atau kapasitas fisiologis badan
atau organ badan. Susunan hidangan yang mengandung keempat jenis
kelompok makanan yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur,buah dalam
jumlah yang mencukupi kebutuhan badan dikenal sebagai susunan
empat sehat. dan jika ditambah susu dalam jumlah yang mencukupi
menjadi lima sempurna. Slogan “empat sehat lima sempurna” ini
menggambarkan susunan hidangan di Indonesia yang sangggup
memberikan kesehatan gizi yang baik serta dianjurkan kepada seluruh
masyarakat untuk mencapainya.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak adalah
asupan makanannya. Jenis makanan secara tidak langsung
mempunyai pengaruh yang besar untuk pertumbuhan fisik seorang
anak. Makanan yang bergizi seimbang akan memberikan dampak
positif pada pertumbuhan anak, makanan yang baik ialah makanan
4
yang memiliki kandungan gizi yang cukup untuk pertumbuhan seorang
siswa.
Adapun perubahan fisik yang terjadi meliputi tinggi badan, berat
badan. Agar masa pertumbuhan anak berjalan sesuai dengan
petumbuhannya maka pemberian makanan bergizi harus menjadi
perhatian dan disesuaikan dengan pola makan. Keadaan gizi
seseorang dapat dikatakan baik bila terdapat keseimbangan antara
perkembangan fisik dan perkembangan kecerdasan anak.
Dalam Al-qur‟an QS Al Baqarah: 172
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.”
Di dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita agar memakan
makanan yang baik. Selanjutnya Allah menyeru agar selalu bersyukur
terhadap nikmat-Nya jika benar-benar beribadah kepada-Nya. Makanan
yang baik dapat diartikan dengan cara mendapatkannya dan makanan
yang dikonsumsi harus makanan yang sehat supaya berpengaruh
positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap orang.
Menurut Griwijoyo dan Komariyah (2013:23) sehat adalah nikmat
karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan segala
kemampuan. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan
bergerak, bekerja dan berfikir, akan berkurang atau bahkan hilang
5
dengan ternggaunya kesehatan kita. Oleh karena itu kita harus
senantiasa mensyukuri nikmat sehat karunia Allah ini dengan
senantiasa memelihara dan bahkan meningkatkannya. Kecerdasan
bukan hanya dilihat dari nilai yang hanya menekankan kemampuan
logika dan bahasa yang diperoleh seseorang tetapi juga harus dilihat
dari aspek kinestetis, musical, visual-spasial, interpersonal,
intrapersonal dan naturalis.
Tugas orang tua yang utama yaitu mengoptimalkan
pertumbuhan anak yaitu memberikan makanan yang bergizi dan
seimbang namun ketika sudah memasuki usia sekolah anak cenderung
makan makanan yang bebas yang dijual diluar. Asupan gizi akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang dan kemampuan
seseorang dalam menangkap pelajaran di sekolah sehingga seseorang
yang memiliki asupan gizi yang baik akan memiliki daya tangkap yang
lebih baik dan dapat memperoleh hasil yang baik di sekolahnya
terutama dalam hasil akademik. Sebaliknya jika seseorang memiliki
asupan gizi yang kurang baik akan berdampak pada kecerdasan
sehingga kurang optimal dalam menangkap pelajaran disekolah.
Sehingga siswa menjadi kurang aktif dalam menggerakkan tubuhnya.
Menurut Sholeh dan Rokhman dkk (2016:24) kecerdasan majemuk
yang mencakup Sembilan kecerdasan pada dasarnya merupakan
pengembangan dari kecerdasan otak (IQ), Kecerdasan emosional
(EQ), kecerdasan spiritual (SQ).
6
Pada masa pertumbuhan anak dari sejak lahir hingga usia
sekolah Dasar kondisi fisik anak sangat tepat untuk diberikan stimulus
karena kondisi fisik anak masih kuat dan anak mudah untuk menerima
rangsangan yang diberikan. Pemberian stimulasi terhadap kondisi fisik
merupakan modal awal untuk tumbuh dan berkembang anak dengan
baik. Pemberian stimulus pada fisik anak sangat penting untuk
dilakukan karena dapat meningkatkan otot-otot besar pada anak.
Perkembangan fisik anak secara khusus berkaitan dengan kecerdasan
jamak atau biasa disebut dengan multiple intelligences yang bertujuan
untuk memecahkan masalah atau melakukan sesuatu yang ada
nilainya dalam dan perkembangan fisik itu sendiri termasuk dalam
salah satu kecerdasan jamak yang ada yaitu kecerdasan kinestetik.
Perkembangan fisik anak digolongkan kedalam kecerdasan kinestetik
karena kecerdasan kinestetik berkaitan dengan kemampuan yang
dimiliki anak dalam menggunakan dan mengendalikan gerak tubuh.
Kecerdasan kinestetik tubuh mencakup kemampuan menyatukan tubuh
dan pikiran dalam sebuah tampilan fisik yang sempurna.
Kecerdasan kinestetik merupakan gerakan yang membutuhkan
adanya kordinasi dari sebagian besar anggota tubuh anak. Anak yang
sehat tampak senang, mau bermain, berlari, berteriak, meloncat,
memanjat, tidak berdiam diri saja. Anak yang sehat kelihatan berseri-
seri, kreatif, dan selalu ingin mencoba sesuatu yang ada
disekelilingnya. Salah satu kecerdasan tentang gerak siswa yaitu
kecerdasan kinestetik memuat kemampuan seseorang untuk secara
7
aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk
berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah. Berdasarkan
pengamatan pada saat observasi yang peneliti lakukan di SDN 01
Petamburan.
Pada kenyataannya, sekolah belum terlalu memperhatiakan
tentang makanan yang dikonsumsi siswanya. Hanya beberapa guru
saja yang melakukan makanan sehat untuk siswanya. Kurangnya
pemahaman siswa dalam memperhatikan makanan yang mereka
makan. Maka perlu kiranya penyusun menyusun skripsi yang berjudul
Pengaruh Asupan Gizi Seimbang terhadap Kecerdasan Kinestetik
Siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Makanan yang bergizi seimbang mempengaruhi kecerdasan siswa
2. Makanan yang dikonsumsi siswa sekolah dasar akan
mempengaruhi kecerdasan kinestetik
3. Kurangnya pemahaman siswa dalam memperhatikan makanan
yang mereka makan
4. Pola makan atau jenis makanan mempengaruhi kecerdasan siswa
5. Perkembangan fisik siswa mempengaruhi kecerdasan kinestetik
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar peneliti lebih fokus
maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
8
1. Asupan Gizi Seimbang yang dimaksud adalah informasi yang
memberikan gambaran mengenai makanan yang dimakan tiap
hari
2. Kecerdasan Kinestetik yang dimaksud adalah kemampuan indera
gerak untuk mengikuti perintah petunjuk-petunjuk secara optimal
3. Makan yang dikonsusmsi siswa SDN Petamburan 01
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka peneliti
menetapkan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah asupan gizi
seimbang berpengaruh terhadap kecerdasan kinestetik siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh asupan gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik
siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak antara
lain:
1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan
pengetahuan dan wawasan ilmiah tentang Pengaruh Gizi
Seimbang Terhadap Kecerdasan kinestetik Siswa.
2. Secara praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk berbagai pihak antara lain:
a. Manfaat untuk siswa
9
Agar dapat memahami apa saja makanan sehat dan
mengetahui kandungan-kandungan gizi.
b. Manfaat untuk guru
Penelitian ini bermanfaat sebagai pengetahuan untuk guru
mengenai makanan apa saja yang boleh sehat dan baik yang
dimakan oleh siswa
c. Manfaat untuk sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui jenis makanan
yang sehat yang dapat dikonsumsi oleh siswa-siswinya serta
menjaga kesehatan siswa-siswinya dan kesehatan lingkungan
sekolah.
d. Manfaat untuk peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui dampak-dapak
yang timbul akibat gizi tidak seimbang khususnya tentang
makanan yang konsumsi oleh calon siswa-siswi serta
mengajarkan pentingnya makanan sehat dan selektif memilih
makanan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas mengenai apa saja yang tertera pada
skripsi ini maka dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan
sistematika penyampaian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
10
Pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka ini berisi kajian teori, kerangka berpikir dan
hipotesis penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini berisi tempat dan waktu penelitian,
metodologi penelitian, variable dan definisi operasional variable,
populasi dan sampel, kisi-kisi dan instrument penelitian, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini berisi deskripsi data, hasil analisa data,
interpretasi hasil penelitian
BAB V PENUTUP
Penutup ini berisi kesimpulan dan saran-saran
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Asupan Gizi Seimbang
a. Pengertian Gizi
Menurut Muchtadi (2009:1) Gizi berasal dari bahasa
arab “gidzha” yang menurut harfiah adalah makanan menurut
bahasa inggris dikenal dengan istilah “nutrition” yang berarti
adalah nutrisi. Gizi di Indonesia berkaitan erat dengan pangan
yaitu bahan yang dapat digunakan sebagai makanan. Menurut
Supariasa dan Bakri dkk (2002:17) gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbs, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ yang menghasilkan energi.
Menurut Almatsier (2009:3) zat gizi adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan
serta mengatur proses-proses kehidupan,
Menurut Sediaoetama (2008:1) definisi ilmu gizi mula-
mula yaitu ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan
sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energy atau
11
12
diekskresikan sebagai zat sisa. Tujuan ialah mencapai,
memperbaiki dan memperahankan kesehatan tubuh melalui
konsumsi makanan. Menurut Mardalena (2017:1) makanan
adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur ikatan kimia yang dapat direaksikan oleh tubuh menjadi
zat gizi sehingga berguna bagi tubuh. Menurut Sediaoetama
(2008:17) Zat makanan adalah satuan yang menyusun bahan
makanan. Menurut Almatsier (2009:3) bahan makanan adalah
makanan dalam keadaan mentah. Dalam bahasa Inggris hanya
satu kata yang digunakan untuk menyatakan kata makanan,
pangan, dan bahan makanan yaitu food. Bahan makanan
disebut juga apa yang kita beli, kita masak dan kita susun
menjadi hidangan. sehingga berguna bagi tubuh. Menurut
Sediaoetama (2008:17) zat makanan bahan dasar menurut
ilmu gizi atau nutrient yang kita kenal ialah:
1. karbohidrat atau hidrat arang,
2. protein atau zat putih telur,
3. lemak,
4. vitamin-vitamin,
5. mineral.
Menurut Sediaoetama (2008:18) susunan hidangan Indonesia
jenis bahan makanan dapat dikelompokkan yaitu:
1. bahan makanan pokok
2. bahan makanan lauk-pauk
13
3. bahan makanan sayur
4. bahan makanan buah-buah
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat diambil
kesimpulan bahwa gizi adalah zat-zat atau bahan makanan
yang dikonsumsi setiap hari berupa karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh dan memiliki
berbagai macam fungsi untuk mempertahankan hidup pada
setiap individu .
b. Klasifikasi Zat Gizi
Menurut Almatsier (2009:3) zat gizi adalah ikatan kimia yang
diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan
serta mengatur proses-proses kehidupan, zat gizi
dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi utama yaitu:
1) Zat gizi berdasarkan sumbernya yaitu:
a) Nabati yaitu sumber zat gizi yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
b) Hewani yaitu sumber zat gizi yang berasal dari
hewan.
2) Zat gizi berdasarkan fungsinya bagi tubuh yaitu:
a) Sumber tenaga bagi tubuh adalah karbohidrat,
lemak, dan protein.
14
b) Sumber pembangun dan penjaga tubuh adalah
protein, lemak, mineral, dan vitamin.
c) Sumber pengatur proses kerja di dalam tubuh
untuk mengatur proses metabolisme adalah
protein, mineral, vitamin, dan air.
3) Zat gizi berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh
tubuh yaitu:
a) Zat gizi makro: zat gizi makro adalah zat gizi yang
dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan
gram yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi makro
yang dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat,
lemak, dan protein.
b) Zat gizi mikro: Zat gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau
sedikit. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok
zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi
mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian
besar mineral dan vitamin.
Menurut Mardalena (2017:7) zat-zat gizi yang diperlukan
oleh tubuh dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:
1) Sumber energi. Zat ini termasuk sebagai sumber energy
yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat ini
akan digunakan untuk aktivitas tubuh. Jumlahnya pun
15
paling besar dalam bahan pangan.ketiga zat tersebut
desebut sebagai zat pembakar
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Zat gizi
yang termasuk didalamnya antara lain: protein, mineral
da air dan merupakan bagian jaringan tubuh. Fungsi dari
ketiganya adalah membentuk sel-sel baru, memelihara,
dan menggantkan sel-sel yang rusak. Zat ini juga disebut
zat pembangun.
Menurut Sediaoetama (2008:20) fungsi zat makanan secara
umum ialah:
1. Sebagai sumber energy atau tenaga
2. Menyokong pertumbuhan badan
3. Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau
terpakai
4. Mengatur metabolism dan mengatur berbagai
keseimbangan misalnya keseimbangan mineral didalam
cariran tubuh
5. Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh
terhadap berbagai penyakit, misalnya sebagai antitoksin
dan antibody lainnya.
Menurut Sajoto (2008:7) pada dasarnya ada enam jenis
zat makanan yang secara garis besar dianggap sangat pokok
karena mengandung zat-zat bergizi bagi dasar hidup manusia.
Keenam jenis makanan tersebut adalah karbohidrat, lemak,
16
protein, vitamin, mineral dan air. Mengatur proses tubuh. Zat
yang termasuk didalamnya antara lain protein, mineral, air dan
vitamin untuk mengatur proses tubuh. Fungsi protein sebagai
pengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai
pemelihara metralitas tubuh dan membentuk antibody
penangkal organism infektif dan bahan-bahan asing yang dapat
masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur
proses oksidasi fungsi normal saraf dan otot serta proses
menua. Air diperlukan untuk melarutkan bahan-bahan didalam
tubuh seperti dalam darah, proses pencernaan, jaringan,
mengatur suhu tubuh, peredaran darah, proses ekskresi.
Dapat disimpulkan manfaat zat-zat gizi bagi tubuh
adalah sebagai berikut: Memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan terutama bagi mereka yang
masih dalam masa pertumbuhan memperoleh energi guna
melakukan kegiatan fisik sehari-hari.
c. Macam-macam Status Gizi
Menurut Almatsier (2009:3) status gizi adalah
keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk,
kurang, baik, dan lebih.
Menurut Sediatoetama dalam Santoso (2014:71)
beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi:
1) Penyakit gizi lebih (obesitas)
17
2) Penyakit gizi kurang (malnutrition, undernutrition)
3) Penyakit metabolic bawaan (inborn erros of
metabolism)
4) Penyakit kercunan makanan (food intoxication)
Menurut Supariasa, Bakri dkk (2002:18) malnutrition
(gizi salah) keadaan patologis akibat kekurangan atau
kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat gizi.
Ada empat bentuk malnutrisi:
1) Under nutrition: kekurangan konsumsi pangan secara
relatif atau absolute untuk periode tertentu
2) Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu misalnya
kekurangan vitamin A . yodium, Fe
3) Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode
tertentu
4) Imbalance: karena disproporsisi zat gizi misalnya :
kolestrol terjadi karena tidak seimbangnya LDL (low
density Lipoprotein), HDL (high density lipoprotein) dan
VLDL (very density lippoprotein)
d. Pengertian Gizi Seimbang
Menurut keputusan Menteri Kesehatan (kepmenkes)
No.41/Menkes/2014 pengertian Gizi seimbang adalah susunan
makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
18
perilaku hidup bersih atau memantau berat badan normal untuk
mencengah masalah gizi. Menurut keputusan Menteri
Kesehatan (kepmenkes) No.41/Menkes/2014 Pedoman Gizi
seimbang bertujuan untuk memberikan panduan konsumsi
makanan sehari-hari dan perilaku hidup bersih, aktivitas fisik,
dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka
mempertahankan berat badan normal. kebutuhan asupan gizi
divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS)
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang
Sumber: Departemen Kesehatan Republik Indonesia PUGS
Tumpeng Gizi Seimbang tersebut terdiri atas
keanekaragaman pangan yaitu keanekaragaman kelompok
pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran
dan buah-buahan dan air serta beranekaragam dalam setiap
kelompok pangan. Menurut Kementrian Kesehatan RI dalam
Kholidiyah (2015:42) Gizi seimbang merupakan
penyempurnaan dari pedoman sebelumnya “4 Sehat 5
19
Sempurna” (meliputi makanan pokok, buah, sayur, lauk dan
susu). PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) yang
merupakan penjabaran lebih lanjut yang memuat pesan-pesan
yang berkaitan dengan masalah gizi, sehingga menjadi sebuah
pedoman kesehatan yang bisa dipergunakan oleh semua
orang.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia PUGS
diibaratkan rumah 4 (empat) pilar prinsip yang harus dipenuhi
agar rumah tersebut dapat berdiri, yaitu:
1) Mengonsumsi makanan beragam, tidak satupun jenis
makanan yang mengandung semua jenis zat gizi
yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan
dan mempertahankan kesehatannya, kecuali Air Susu
Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan
2) Membiasakan perilaku hidup bersih, sangat terkait
dengan prinsip gizi seimbang;
3) Melakukan aktivitas fisik, untuk menyeimbangkan
antara pengeluaran energi dan pemasukan zat gizi
kedalam tubuh;
4) Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB)
dalan batas normal, merupakan hal yang harus
menjadi bagian dari pada „Hidup Sehat‟ dan „Gizi
Seimbang‟, sehingga dapat mencegah penyimpangan
BB dan apabila terjadi penyimpangan maka dapat
20
segera melakukan langkah-langkah pencegahan dan
penanganannya.
Susunan makanan yang dianjurkan adalah yang
menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai
dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari.
Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang
dikandungnya. Penjabaran gizi seimbang lebih lanjut dari
pedoman empat Sehat lima Sempurna yang memuat pesan-
pesan yang berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi
kurang, maupun masalah gizi lebih.
Menurut Almatsier dalam Pesan dasar gizi seimbang
(PUGS) Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009:296)
terdapat tiga belas pesan dasar :
1) Makanlah aneka ragam makanan
2) Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
3) Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan energi
4) Batasi konsumsi minyak dan lemak sampai seperempat
dari kebutuhan energi
5) Gunakan garam beriodium
6) Makanlah makanan sumber zat besi
7) Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur empat bulan
8) Biasakan makan pagi
9) Minum air yang besih, aman, cukup jumlahnya
21
10) Lakukan kegiatan fisik dan olahraga
11) Hindari minum minuman beralkohol
12) Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
13) Bacalah label makanan pada makanan yang dikemas
Menurut Almatsier (2009:294) gizi yang seimbang
dikelompokkan berdasarkan tiga fungsi utama yaitu:
1) Sumber energi atau tenaga yaitu padi-padian atau
serealia seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian,
sagu
2) Sumber zat pembangun ikan, ayam, telur, daging, susu,
kacang-kacangan
3) Sumber zat pengatur seperti sayuran dan buah
Dapat disimpulkan bahwa asupan gizi seimbang yaitu
ragam makanan yang dimakan sehari-hari dengan
mengikuti prosedur pedoman umum gizi seimbang
(PUGS) berdasarkan perilaku dan menu makanan
sehari-hari berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral
e. Gizi Untuk Anak Sekolah
Usia sekolah berada pada masa pertumbuhan dan
perkembangan karena itu anak usia sekolah sangat
membutuhkan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
khususnya energi dan protein. Menurut Devi (2012:1) anak
sekolah yang dimaksud di sini adalah anak usia 6-14 tahun
22
anak usia ini sedang menjalani pendidikan dasar yang
merupakan titik awal anak mengenal sekolah yang
sesungguhnya dengan kurikulum dan mata pelajaran yang
serius. Di samping itu anak sekolah merupakan pengonsumsi
yang aktif dan mandiri dalam menentukan makanan yang
dikehendakinya. Kecepatan pertumbuhan anak sekolah jika
tidak dibarengi dengan zat gizi yang seimbang dikhawatirkan
kesempatan tumbuh yang pesat tersebut terganggu. Dengan
memperhatikan kuantitas dan kualitas zat gizi diharapkan
makanan yang dikonsumsi anak anak dapat menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya.
Menurut Kardjati, Alisjahbana (2007:83) Ciri menu seimbang
adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan cukup energi yang diperlukan tubuh
2. Memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan,
mekanisme pertahanan, perbaikan jaringan yang rusak dan
pemeliharaan
3. Mengandung cukup lemak untuk memberikan asam lemak
essensial dan melarutkan vitamin yang larut dalam lemak
4. Memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang
adekwat
Menurut Devi (2012:5) perilaku gizi yang salah pada
anak sekolah misalnya tidak sarapan pagi, jajan yang tidak
sehat disekolah, kurang mengonsumsi sayuran dan buah,
23
terlalu banyak mengonsumsi jenis fast food dan junk food,
terlalu babyak mengonsumsi zat makanan tambahan seperti
bahan pengawet, pewarna, dan penambah cita rasa. Gizi untuk
anak sekolah pada umumnya mengikuti pola makan di
Indonesia menurut Hong dalam Kardjati, Alisjahbana dkk yang
dimaksud dengan pola makan adalah berbagai infomasi yang
memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan
makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan
merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat
tertentu. Anak sekolah memerlukan nutrisi yang tepat agar
proses berpikir, belajar, dan beraktivitas menjadi optimal.
Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh faktor makanan (gizi) dan
genetik. Anak-anak seringkali mengalami faktor sulit makan
apabila problem ini berkepanjangan maka dapat menggangu
tumbuh kembang anak karena jumlah dan jenis gizi yang
masuk dalam tubuhnya berkurang gizi kurang pada anak dapat
dilihat dari berat badan dan tinggi badan anak. Bila berat badan
anak dibawah normal dikatakan kurus bila tinggi badan anak
dibawah normal dikatakan pendek.
Menurut Devi (2012:29) ketidaktahuan akan gizi yang
baik pada anak atau pun orang tua menyebabkan anak sekolah
sering berperilaku salah dalam menonsumsi zat gizi. Berikut
beberapa perilaku gizi yang salah pada anak sekolah :
1) Tidak mengonsumsi menu gizi seimbang
24
2) Tidak sarapan pagi
3) Jajan tidak sehat disekolah
4) Kurang mengonsumsi buah dan sayur
5) Mengonsumsi fast food dan junk food
6) Konsumsi gula berlebih
7) Konsumsi natrium berlebih
8) Konsumsi lemak berlebih
9) Mengonsumsi makanan berisiko
Menurut Rusli (2002:43) makanlah ragam aneka
makanan untuk anak sekolah. Kita membutuhkan puluhan
macam zat-zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein,
bermacam–macam vitamin dan mineral. Namun tidak satupun
bahan makanan yang mengandung semua macam zat gizi
tersebut. Ada makanan yang mengandung cukup kalori tetapi
kurang protein. Sebaliknya ada yang cukup protein tetapi
kurang kalori. Demikian pula ada yang cukup vitamin dan
mineral tetapi rendah kalori dan protein. Kita harus makan
beraneka-ragam makanan supaya kekurangan zat-zat gizi pada
bahan makanan yang satu dapat dipenuhi oleh kelebihan zat
gizi yang sama pada bahan makanan lain, dan terhindar dari
penyakit kekurangan gizi. Dengan makanan beraneka-ragam
makanan semua kebutuhan zat-zat gizi dapat terpenuhi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat
disimpulkan bahwa Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
25
dapat diambil kesimpulan bahwa gizi adalah zat-zat atau bahan
makanan yang diperlukan oleh tubuh dan memiliki berbagai
macam fungsi untuk mempertahankan hidup pada setiap
individu. Gizi merupakan zat-zat atau bahan makanan yang
diperlukan oleh tubuh serta memiliki berbagai macam fungsi
untuk mempertahankan hidup pada setiap individu. Zat gizi
dapat dikelompokkan berdasarkan sumber, fungsi dan jumlah
yang diperlukan oleh tubuh. Dapat disimpulkan manfaat zat-zat
gizi bagi tubuh adalah sebagai berikut: Memelihara proses
tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama bagi
mereka yang masih dalam masa pertumbuhan. Memperoleh
energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.Asupan gizi
seimbang merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman
pola makan yaitu empat sehat lima sempurna yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk tenaga, pemeliharaan dan
perbaikan jaringan karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan
mineral. Banyaknya gizi yang diperlukan berbeda antara satu
orang dengan orang yang lain ini disebabkan oleh berbagai
macam faktor. Tidak ada satu makanan yang mencukupi
semua kebutuhan gizi untuk itu setiap siswa dianjurkan
mengonsumsi ragam makanan setiap harinya. asupan gizi
seimbang yaitu ragam makanan yang dimakan sehari-hari
dengan mengitugi prosedur pedoman umum gizi seimbang
26
(PUGS) berdasarkan perilaku dan menu makanan sehari-hari
berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
2. Kecerdasan Kinestetik
a. Pengertian Kecerdasan
Kecerdasan atau inteligensi secara bahasa yaitu adalah
kemampuan umum dalam memahami hal-hal yang abstrak.
Sedangkan Menurut istilah kecerdasan atau inteligensi
didefinisikan sebagai kesanggupan seseorang untuk
beradaptasi dengan berbagai situasi dan dapat diabstraksikan
pada suatu kualitas yang sama. Menurut Bainbridge dalam
Yaumi dan Ibrahim (2013:9) kecerdasan didefinisikan sebagai
kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan
pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta
kemampuan untuk berfikir abstrak.
Sedangkan menurut Yaumi dan Ibrahim (20013:11)
intelligence (kecerdasan) adalah kemampuan beradaptasi
dengan lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan,
kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk
memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan
berpikir abstrak, kemampuan untuk memahami hubungan,
mengevaluasi dan menilai serta kapasitas ntuk menghasilkan
pikiran-pikiran produktif dan orisinal. menurut Gardner dalam
buku Yaumi dan Ibrahim (2013:10) definisi kecerdasan harus
dilihat dari dua sisi walaupun masih menyisahkan definisi
27
fungsional yang membentuk rangkaian struktur kognisi dan
struktur khusus sebagai kriteria. Apabila keterampilan itu sesuai
untuk menciptakan produk yang efektif harus memiliki potensi
untuk menemukan dan menciptakan masalah sebagai dasar
untuk memperoleh pengetahuan baru. Bakat dan kecerdasan
merupakan dua hal yang berbeda, namun saling terkait. Bakat
adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat
(inherent) dalam diri seseorang. Bakat siswa dibawa sejak lahir
dan terkait dengan struktur otaknya. Secara genetic struktur
otak telah terbentuk sejak lahir tetapi berfungsinya otak sangat
ditetukan oleh siswa dengan berinteraksi dengan
lingkungannya. Biasanya kemampuan itu dikaitkan dengan
kecerdasan intelegensi dimana kecerdasan merupakan modal
awal untuk bakat tertentu. Tingkat intelegensi siswa misalnya
cenderung diatas rata-rata namun siswa yang intelektualnya
tinggi tidak selalu menunjukkan siswa berbakat. Bakat seni dan
olahraga misalnya keduanya memerlukan strategi, taktik, logika
yang berhubungan dengan kecerdasan.
Pengertian Kecerdasan Menurut Thorndike dalam Yaumi
(2012:11) kemampuan manusia dilihat dari kemampuan untuk
beraktivitas dengan menggunakan gagasan-gagasan dan
symbol-simbol yang efektif (kemampuan abstrak), kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (kemampuan
28
sosial). Menurut Yaumi dan Ibrahim (2013:10) bahwa
kecerdasan manusia dilihat dari tiga komponen, yakni :
1) Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan
(the ability to direct thought and action)
2) Kemampuan untuk mengubah arah pikiran atau tindakan
(the ability to change the direction of thought and action)
3) Kemampuan untuk mengkritisi pikiran dan tindakan diri
sendiri (ability to criticize own thought and actions)
Menurut Munandar (2009:20) kecerdasan adalah suatu
yang mutlak yang didapat oleh seseorang anak melalui
pengalaman, pembelajaran serta pengetahuan yang didapat
dilingkungan bermain.
Menurut Atosokhi dan Babari (2003:34) bakat atau
kecerdasan di pengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
1) Unsur Genetik memegang peranan utama. Faktor biologi
ini sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri
yang dominan, segala tindakan dan pekerjaan adalah
berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur
rapi dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan
dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistik
serta atletis.
2) Latihan pengembangan bakat dipengaruhi oleh frekuensi
latihan. Kita baru dapat membedakan berbakat atau
tidak setelah serangkaian latihan dimana mereka yang
29
memiliki kecerdasan atau bakat akan lebih cepat
menguasai hal tersebut.
Menurut Jaali dalam Fatmawati (2007:32) Faktor yang
mempengaruhi kecerdasan yaitu :
1) Faktor Bawaan.
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang
dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau
kecakapan seseorang dalam memecahkan
masalah, antara lain ditentukan oleh faktor
bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas
dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan
pintar sekali, meskipun mereka menerima
pelajaran dan pelatihan yang sama.
2) Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas.
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada
suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi
perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat
dorongan atau motif yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga
apa yang diminati oleh manusia dapat
memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat
dan lebih baik.
3) Faktor Pembentukan.
30
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di
luar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan intelegensi. Di sini dapat
dibedakan antara pembentukan yang
direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau
pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya
pengaruh alam sekitarnya.
4) Faktor Kematangan.
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis,
dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh
atau berkembang hingga mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing. Oleh
karena itu, tidak diherankan bila siswa belum
mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal
Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum
matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan
kematangan berhubungan erat dengan faktor
umur.
5) Faktor Kebebasan.
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode
tertentu dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode,
31
juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai
dengan kebutuhannya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan kecerdasan
yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan
kegiatan belajar dan kemampuan mengatasi masalah-masalah.
Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu
faktor pembawaan, kematangan, pembentukan, minat dan
pembawaan yang khas, dan kebebasan.
b. Kecerdasan Majemuk
Menurut Gardner dalam buku Sholeh, Rokman,
Rustanto, dkk (2016:25) mengklaim bahwa ada sembilan jenis
kecerdasan manusia yang berbeda dan hanya satu jenis
kecerdasan yang dominan. Beberapa kecerdasan tersebut
aadalah sebagai berikut:
1) Kecerdasan linguistic-Verbal berkaitan erat dengan kata-
kata baik lisan maupun tertulis beserta dengan aturan-
aturannya.
2) Kecerdasan matematis-logis adalah kecerdasan dalam
penggunaan angka atau bilangan, hubungan sebab akibat,
dan problem solving.
3) Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan
menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat serta
32
mengubah penangkapannya tersebut kedalam bentuk lain
seperti dekorasi, arsitektur, lukisan, patung.
4) Kecerdasan kinestetik berkaitan dengan kemampuan
menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan ide dan
perasaaannya serta keterampilan menggunakan tangan
untuk menciptakan dan mengubah sesuatu.
5) Kecerdasan irama-musik berkaitan dengan kemampuan
menangkap bunyi-bunyi, membedakan, mengubah, dan
mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara yang
bernada dan berirama.
6) Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk
memahami dan bekerja sama dengan orang lain.
7) Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang
berhubungan dengan kemampuan memahami diri dan
tanggung jawab pada kehidupan sendiri.
8) Kecerdasan naturalis ialah kemampuan untuk mengenali,
membedakan, menggolongkan, dan membuat kategori
terhadap apa yang dijumpai dialam maupun lingkungan.
9) Kecerdasan eksistensional berkaitan dengan kemampuan
seseorang untuk menempatkan diri dalam lingkup kosmos
yang terjauh, dengan makna hidup, makna kematian, nasib
dunia jasmani maupun kejiwaan dan dengan makna
pengalaman mendalam seperti cinta dan kesenian.
33
menurut McKenzie dalam Yaumi dan Ibrahim (2013:12)
kecerdasan dikelompokan ke dalam tiga wilayah atau domain
yaitu:
1) Domain Interaktif Domain ini terdiri dari kecerdasan verbal-
linguistik, interpersonal, dan badaniah-kinestetik. Siswa
biasanya menggunakan kecerdasan untuk mengekspresikan
diri dan mengeksplorasi lingkungan mereka. Dimasukkannya
ciri masing-masing dari tiga kecerdasan ini sebagai interaktif
karena meskipun kecerdasan tersebut dirangsang melalui
kegiatan pasif, mereka biasanya mengundang dan mendorong
interaksi untuk mencapai pemahaman, bahkan jika siswa
menyelesaikan tugas Deskripsi Kemampuan Pemecahan,
secara individual, mereka harus mempertimbangkan orang
lain melalui cara mereka menulis, menciptakan sesuatu,
membangun, dan menggunakan pendekatan untuk sampai
pada kesimpulan. Kecerdasan interaktif diperoleh melalui
proses sosial yang terbangun secara alamiah.
2) Domain Introspektif Domain ini terdiri atas kecerdasan
esksistensial-spiritual, intrapersonal, dan visual-spasial.
Kecerdasan ini sangat jelas memiliki komponen afektif. Ketiga
kecerdasan ini diklasifikasikan sebagai introspektif karena
memerlukan keterlibatan siswa untuk melihat sesuatu lebih
dalam dari sekedar memandang melainkan harus mampu
membuat hubungan emosional antara yang mereka pelajari
34
dengan pengalaman masa lalu. Di samping itu, siswa juga
harus mempunyai keyakinan terhadap adanya perbedaan
yang terjadi dalam pembelajaran baru. Kecerdasan
introspektif dapat dicapai melalui proses afektif secara
alamiah.
3) Domain Analitik Domain analitik terdiri atas kecerdasan
berirama-musik, logismatematik, dan kecerdasan naturalis,
yang digunakan oleh siswa dalam menganalisis data dan
pengetahuan. Ketiga ciri kecerdasan ini disebut sebagai
kecerdasan analitik karena meskipun dapat memiliki
komponen sosial atau introspektif, kecerdasan tersebut
kebanyakan dapat digunakan untuk menganalisis dan
menggabungkan data ke dalam skema yang sudah ada.
Kecerdasan analitik pada dasarnya merupakan Deskripsi
Kemampuan Pemecaha proses heuristik alamiah. Heuristik
yang berkaitan dengan pemecahan masalah adalah cara
menunjukkan pemikiran seseorang dalam melakukan proses
pemecahan masalah sampai masalah tersebut berhasil
dipecahkan
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multiple
intelligences terdiri dari 9 macam intelligences yang dikelompokkan
menjadi 3 domain, yaitu domain interaktif yang terdiri dari
kecerdasan verbal-linguistik, interpersonal, dan badaniah-kinestetik;
domain introspekstif yang terdiri dari kecerdasan esksistensial-
35
spiritual, intrapersonal, dan visual-spasial; serta domain analitik
yang terdiri kecerdasan berirama-musik, logis-matematik, dan
naturalis.
c. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan gerak kinestetik berkaitan dengan
kemampuan menggunakan gerak seluruh tubuh untuk
mengekspresikan ide dan perasaannya serta ketrampilan
mempergunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah
sesuatu. Menurut Direktorat Jenderal Pembinaan TK dan SD
dalam Fatmawati (2007:5) kecerdasan kinestetik adalah suatu
kecerdasan dimana saat menggunakannya anak mampu
melakukan gerakan-gerakan yang teratur dan bertujuan seperti
berlari, menari, membangun sesuatu semua jenis seni dan hasil
karya. Anak yang cerdas dalam gerak kinestetik terlihat
menonjol dalam kemampuan fisik (terlihat lebih kuat, lebih
lincah) daripada anak-anak seusianya. Mereka cenderung suka
bergerak, tidak bisa duduk diam berlama-lama, mengetuk-
ngetuk sesuatu, suka meniru gerakan atau tingkah laku orang
lain yang menarik perhatiannya, dan senang pada aktivitas
yang mengandalkan kekuatan gerak seperti memanjat, berlari,
melompat, berguling.
Menurut Gardner dalam Sujiono (2009:188) Kecerdasan
kinestetik adalah suatu kecerdasan dimana saat menggunakan
kita mampu melakukan gerakan-gerakan yang bagus, berlari,
36
menari, membangun sesuatu, semua seni dan hasta karya.
Banyak anak yang berbakat secara fisik dan trampil
menggunakan tangan tidak menyadari bahwa mereka
menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi.
Menurut Yudha dalam Fatmawati (2009:47) kecerdasan
kinestetik merupakan kemampuan indera gerak anak untuk
mengikuti perintah petunjuk-petunjuk. Menurut Suyadi
(2010:116) Kecerdasan kinestetik adalah kemampuan untuk
menggabungkan antara fisik dan pikiran sehingga
menghasilkan gerakan yang sempurna. Jika gerak sempurna
yang bersumber dari gabungan antara pikiran dan fisik tersebut
terlatih dengan baik, maka apapun yang dikerjakan orang
tersebut akan berhasil dengan baik. Menurut Amstrong dalam
widhianawati (2011:43) kecerdasan kinestetik adalah sebagai
kemampuan menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk
mengekspresikan ide dan perasan (dalam bentuk berpantomim,
menari, berolahraga) dan keterampilan menggunakan tangan
untuk mencipta atau mengubah sesuatu (membuat kerajinan,
membuat patung, menjahit).
Menurut Yaumi dan Ibrahim (2013:26) karakteristik
Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik
1) Unggul dalam kegiatan olahraga
2) Bergerak dan memukul-mukul ketika berada lama disuatu tempat
3) Meniru sikap dan perilaku orang lain
37
4) Menunjukkan keterampilan tentang kerajinan tangan
Menurut Yaumi (2012:107) karakteristik kecerdasan kinestetik
1) Membuat sesuatu dengan menggunakan tangan secara langsung
2) Merasa bosan ketika berada pada suatu tempat dalam waktu lama
3) Melibatkan diri pada berbagai aktivitas diluar rumah termasuk ke
dalam melakukan berbagai kegiatan olahraga
4) Menyukai jenis komunikasi nonverbal seperti komunikasi dengan
bahasa-bahasa isyarat
5) Mengisi waktu luang dengan melakukan aktivitas seni berekspresi
dan karya seni rupa lainnya
6) Memperlihatkan ekspresi diri melalui gerakan tubuh
7) Memperlihatkan dan mengikuti gaya hidup yang sangat aktif atau
dengan kesibukan-kesibukan
Dalam perkembangannya, pasti ada anak yang memiliki
kecerdasan kinestetik tinggi. Dan biasanya mereka akan
lebih mahir jika dibandingkan dengan anak lain dalam bidang
olahraga, ketrampilan dan beberapa aktivitas lain yang
berhubungan dengan gerakan tubuh. Kecerdasan kinestetik
ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan
kemahiran mengelola objek. Kecerdasan kinestetik adalah
kemampuan menyelaraskan pikiran dengan badan sehingga
apa yang dikatakan oleh pikiran akan tertuang dalam bentuk
gerakan. Kecerdasan ini berkaitan erat dengan gerak
tubuh/motorik tubuh tidak hanya teratas pada pergerakan itu
38
sendiri melainkan terrmasuk bagaimana kemampuan untuk
menghasilkan dan mengontrol pergerakan tersebut. Anak
yang memiliki keceedasan kinestetik lebih menonjol
biasanya lebih senang mendemotrasikannya melalui
kegiatan atau praktik langsung di dalam atau di luar ruangan.
Pengertian kecerdasan kinestetik tersebut kecerdasan gerak
dimana kecerdasan ini merupakan indera untuk melakukan
gerakan secara terencana mempunyai struktur melibatkan
gerak tubuh yang berulang-ulang. Manfaat kecerdasan
kinestetik Meningkatkan kemampuan psikomotorik,
Meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas,
Membangun rasa percaya diri., Dapat menyehatkan tubuh,
Meningkatkan prestasi anak khususnya olahraga.
Menurut Fatmawati (2007:37) Ciri-ciri kecerdasan
kinestetik pada anak
a) Anak cenderung menyukai kegiatan fisik dibanding
kegiatan lainnya.
b) Anak senang memegang atau menyentuh benda-
benda di sekitarnya.
c) Anak dengan kecedasan kinestetik lebih menonjol
lebih memperhatikan tektur dan efek tekstur benda
terhadap tubuhhnya.
d) Anak sangat menyukai atau berprestasi di bidang
olahraga atau bidang seni gerak lainnya.
39
e) Anak lebih mudah memahami sesuatu konsep
atau suatu hal dengan menggunakan gerakan.
f) Anak dapat meniru gaya orang lain dengan sangat
mirip.
g) Anak sering kali mengungkapkan adanya
perbedaan sensasi fisik saat ia melakukan
aktivitas atau saat berfikir.
Aktivitas fisik yang cukup akan membantu anak agar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Melakukan
aktivitas gerak tubuh bukan hanya untuk bermanfaat
pertumbuhan dan perkembangan fisik melainkan juga sangat
penting untuk perkembangan daya fikir dan kreatifitasnya.
Menurut Yusuf (2004:25) masa kelas tinggi sekolah umur 10-
12 tahun memiliki beberapa ciri khas ialah:
1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkrit, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
2) Amat realistic, ingin mengetahui, ingin belajar.
3) Menjelang akhir masa ini telah ada minat pada hal-hal
paada mata pelajaran khusus yang para ahli mengikuti teori
faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor
bakat-bakat khusus
4) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru
atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan
40
memenuhi keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya
anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan
berusaha untuk menyelesaikannya.
5) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapot) sebagai
ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolah.
6) Anak-anak gemar membentuk kelompok sebaya biasanya
untuk bermain bersama-sama. Dalam permainan itu
biasanya anak tidak lagi tertarik kepada peratura permainan
yang tradisional (yang sudah ada) mereka membuat
peraturan sendiri.
Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan Dari
beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multiple
intelligences terdiri dari 9 macam intelligences yang dikelompokkan
menjadi 3 domain, yaitu domain interaktif yang terdiri dari
kecerdasan verbal-linguistik, interpersonal, dan badaniah-kinestetik;
domain introspekstif yang terdiri dari kecerdasan esksistensial-
spiritual, intrapersonal, dan visual-spasial; serta domain analitik
yang terdiri kecerdasan berirama-musik, logis-matematik, dan
naturalis. kecerdasan kinestetik yaitu kemampuan menggunakan
seluruh anggota gerak tubuh secara optimal dalam kegiatan sehari-
hari dengan mengacu pada kemampuan fisik. Dapat dilihat dari
karakter pada setiap siswa yaitu gemar mengikuti kegiatan
olahraga, siswa yang aktif dalam menggerakan tubuh, dan dilihat
dari perilaku sehari-hari siswa
41
B. Kerangka Berpikir
Dari bagan kerangka berfikir diatas dapat dijabarkan yaitu
asupan gizi seimbang pada siswa usia sekolah dasar mempunyai
peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada siswa dapat dilihat dari pola
makan yang dikonsumsi siswa setiap harinya. Siswa yang memiliki
pola makan yang sesuai dengan gizi seimbang akan terlihat aktif,
gesit, bersemangat dan bergairah dalam melakukan aktivitas
sehari-hari hal tersebut dapat terlihat dari kecerdasan kinestetik
yang dimiliki siswa. Apabila kecukupan gizi seimbang anak
terpenuhi maka anak akan terlihat lebih aktif dan sebaliknya apabila
siswa tidak mengonsumsi gizi secara seimbang siswa akan
cenderung lemas. Dengan demikian kecerdasan kinestetik siswa
disekolah pada usia sekolah dasar diharapkan memiliki hubungan
yang positif dengan asupan gizi seimbang siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap sebuah
rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan. Berdasarkan kajian
Gizi Seimbang
Pola Makan Kecerdasan Kinestetik
42
teori dan rumusan masalah yang ada, maka hipotesis penelitian ini
adalah:
Ha: terdapat pengaruh antara asupan gizi seimbang
terhadap kecerdasan kinestetik siswa
Ho: tidak terdapat pengaruh antara asupan gizi seimbang
terhadap kecerdasan kinestetik siswa
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Petamburan 01 kelas IV yang terletak di Petamburan, tepatnya
di Jl. Petamburan IV No.52 Kelurahan Petamburan Kecamatan
Tanah Abang DKI Jakarta Pusat 10260.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan November 2017
sampai bulan April 2018 kegiatan pelaksanaan penelitian di
susun berdasarkan table waktu penelitian sebagai berikut:
43
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis
Penelitian
Bulan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1. Penetapan
Judul
2. Revisi
bimbingan
bab 1-3
3. Penyusunan
Instrumen
4. Revisi
instrumen
5. Pengambilan
Data
6. Pengelolaan
Data
7. Analisis Data
8. Sidang
Skripsi
B. Metode Penelitian
Menurut Effendi (2012:9) penelitian kuantitatif lebih
ditunjukkan untuk penelitian yang telah jelas permasalahannya dan
dilakukan untuk populasi yang jumlahnya banyak, penelitian
kuantitatif lebih sesuai untuk menguji teori atau hipotesis yang
bersifat parametrik. Metode penelitian yang digunakan yaitu
menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu untuk mengetahui
pengaruh antar dua variabel, yaitu variabel bebas gizi seimbang
dan variabel terikatnya kecerdasan kinestetik. Alasan peneliti
memilih metode survei yaitu berdasarkan apa yang dikemukakan
oleh Arikunto bahwa metode survei adalah penelitian yang benar-
44
benar hanya memaparkan apa yang terdapat dan terjadi dalam
sebuah lapangan atau wilayah tertentu.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2015:60) variabel adalah
segala bentuk yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga mendapat informasi tentang hal
tersebut kemudian dapat ditarik kesimpulan. Menurut Sekaran dan
Bougie dalam Tehubijuluw, Sugiarto (2014:42), variabel adalah
segala sesuatu yang memiliki variasi nilai. Nilai numerik yang
ditetapkan terhadap suatu variabel adalah berdasarkan karakteristik
dari variabel yang bersangkutan. Selain itu variabel merupakan
proksi dari konstruk yang diukur untuk memberi gambaran lebih
nyata terkait fenomena yang diteliti. Variabel ini merupakan
mediator antar konstruk yang abstrak dengan penomena yang
nyata
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gizi
seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa. Sehingga terdapat
dua variabel dalam penelitian, yaitu variabel asupan gizi seimbang
dan kecerdasan kinestetik. Hubungan antar variabel dijelaskan
sebagai berikut:
1. Asupan Gizi Seimbang
a. Definisi Konseptual Asupan Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
45
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih atau memantau berat badan normal untuk
mencengah masalah gizi. Asupan gizi seimbang yaitu zat-zat
atau bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh serta
memiliki berbagai macam fungsi untuk mempertahankan
hidup pada setiap individu. Zat gizi dapat dikelompokkan
berdasarkan sumber, fungsi dan jumlah yang diperlukan oleh
tubuh. Gizi Seimbang tersebut terdiri atas keanekaragaman
pangan yaitu keanekaragaman kelompok pangan yang
terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-
buahan dan air
b. Definisi Operasional Asupan Gizi Seimbang
Asupan gizi seimbang berisi berbagai macam informasi
yang sesuai pedoman umum gizi seimbang (PUGS)
memberikan gambaran mengenai perilaku konsumsi nana
tau minuman siswa seperti sarapan pagi , mengonsumsi
jajanan yang ada disekolah, fast food dan junk food. Pola
makan atau ragam menu makanan yang terdiri dari
karbohidrat yaitu sumber energi atau tenaga yang terdapat
pada padi-padian atau sereali seperti beras, jagung,
gandum, umbi-umbian, sagu, lemak dan protein yaitu
sumber zat pembangun yang terdapat pada ikan, ayam,
telur, daging, susu, kacang-kacangan serta vitamin, mineral
46
Sumber zat pengatur seperti sayuran dan buah dan yang
dimakan setiap harinya.
2. Kecerdasan Kinestik
a. Definisi Konseptual Kecerdasan Kinestik
Kecerdasan kinestetik adalah sebagai kemampuan
menggunakan seluruh tubuh (fisik) untuk mengekspresikan
ide dan perasan, keterampilan menggunakan tangan untuk
mencipta atau mengubah sesuatu
b. Definisi Operasional Kecerdasan Kinestik
kemampuan fisik yang lebih menonjol lebih kuat dan lebih
lincah. Siswa aktif menggerakkan atau menggunakan
seluruh anggota tubuh secara optimal dalam kegiatan
sehari-hari kecerdasan ini dapat ditunjukkan senang pada
aktivitas yang mengandalkan kekuatan gerakan dalam
bidang olahraga , berperilaku serta menirukan gerakan
D. Populasi dan Sampel (Teknik Sampling)
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimilki oleh
obyek/subyek. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV di SDN Petamburan 01.
47
2. Sampel
Menurt Sugiyono (2015:118) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatsan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonprobalitity
Sampling sugiyono (2015:122) teknik pengambilan sample yang
tidak member peluang /kesempatan sama bagi setiap unsure
atau anggota populasi untuk diplih menjadi sample. sugiyono
(2015:124) Sampling jenuh adalah teknik penentuan sample bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sample. yaitu siswa
SDN Petamburan 01 Jakarta Pusat kelas IV yang berjumlah 44
siswa kelas IV. Siswa kelas 4 A dan B yang terdiri dari 21 siswa
kelas A dan 23 siswa kelas B
E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian
Sugiyono (2015:134) pengumpulan instrument variable bebas
peneliti menggunakan angket. Angket merupakan pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Titik tolak dari
penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan
untuk diteliti, dari variabel tersebut diberikan definisi oprasionalnya,
dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari
indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir
48
pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan
instrumen, maka perlu digunakan matriks pengembangan
instrumen atau kisi-kisi instrumen.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian
berupa angket dan observasi secara langsung.
1. Bentuk Instrumen
Bentuk angket ini adalah berbentuk angket dengan lima pilihan
jawaban. Angket ini digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh tentang asupan gizi seimbang yang dikonsumsi anak
terhadap kecerdasan kinestetik siswa. Angket yang digunakan
menggunakan skala likert dengan lima pilihan jawaban yaitu
selalu, sering, kadang-kadang, hampir tidak pernah, tidak
pernah. Untuk lebih jelasnya mengenai lima alternatif jawaban
dan skornya dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Bentuk Penilaian Instrumen
No Alternatif Jawaban Skor
Positif negatif
1 Selalu 5 1
2 Sering 4 2
3 Kadang-kadang 3 3
4 Hampir tidak pernah 2 4
5 Tidak pernah 1 5
Sumber: Sugiyono (2015:135) skala penilaian likert
49
2. Kisi-kisi angket atau kuesioner adalah sebagai berikut:
Table 3.3 Kisi-kisi Instrumen Asupan Gizi Seimbang
Table 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Kinestetik
NO VARIABEL ASPEK INDIKATOR (+) (-) JUMLAH ITEM
1. Kecerdasan Kinestetik
Karakteristik Siswa
1) Gemar mengikuti kegiatan olahraga
2) Aktif dalam menggerakan tubuh
3) Perilaku sehari-hari siswa
1,6,8 3,7,9,10,12,14, 17 4,13,18,20
2 11,16 5,15,19
4 9 7
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur ini biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Menurut Sugiyono (2015:147) instrumen
NO VARIABEL ASPEK INDIKATOR (+) (-) JUMLAH
ITEM
1. Asupan Gizi Seimbang
Gizi untuk Anak Sekolah Dasar
1) Perilaku konsumsi makanan/minuman siswa
2) Menu makanan/ minuman siswa
1,2,3,4,6, 12 10,14,15, 16,17,18, 19,20
9,11 5,7,8,13
8 12
50
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini, penelitian
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Sukmadinata (2011:220) observasi atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengaakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung. Kegiatan pada penelitian ini
berkenaan dengan perilaku konsumsi dan kegiatan siswa ketika
disekolah. Dengan melakukan observasi peneliti akan
mendapatkan data-data yang dapat mendukung terlaksananya
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
langsung di SDN Petamburan Jakarta Pusat.
2. Angket
Menurut Sukmadinata (2011:219) angket merupakan teknik
atu cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya-jawab dengan responden). Peneliti
melakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya serta mendapatkan data
yang dibutuhkan untuk penelitian.
Jenis angket yang digunakan peneliti merupakan angket
tertutup, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian
51
rupa sehingga responden diminta untuk memilih suatu jawab
yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi
tanda checklist. Angket ini diisi oleh siswa untuk mengetahui
pengaruh gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa.
Angket yang digunakan peneliti mengacu pada skala likert yaitu
dengan menggnakan S, SR, KK, HTP atau TP. Penskoran atas
kuesioner skala ini yang digunakan oleh peneliti menunjuk pada
lima alternative jawaban. Untuk keperluan analisis secara
kuantitatif, maka jawaban dalam angket diberi skor (angka)
sebagai berikut:
Skor Alternative Jawaban
Table 3.5 Pengukuran Skala Likert
Alternatife Jawaban Bobot Nilai
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Hampir tidak pernah 2
Tidak pernah 1
Sumber: Sugiyono (2015:135) skala penilaian likert
3. Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang
relevan, laporan, foto-foto, film documenter, data yang relavan
penelitian lainnya. Menurut Riduwan (2013:77) dokumentasi foto
merupakan data yang cukup penting sebagai bukti terjadinya
suatu peristiwa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan foto
sebagai dokumentasi dalam pengumpulan data. Pada penelitian
52
ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi berupa foto
pada saat penelitian di SDN Petamburan 01
G. Teknik analisis data
Menurut Sugiyono (2015:207) analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
terkumpul. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis yang
digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Setelah mengetahui hasil uji coba instrumen, bahwa data
yang dihasilkannya valid dan reliabel, maka dalam penelitian
sesungguhnya akan dilakukan analisis data dengan pengujian
statistik yaitu : uji analisis Data dan pengujian hipotesis.
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Menurut Zainal (2011:246) validitas adalah suatu
derajat ketepatan instrumen (alat ukur). Maksudnya apakah
instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur apa yang akan diukur. Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan
suatu instruman dapat dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat
Arikunto (2010:211).
53
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan
instrumen yang digunakan oleh peneliti. Penelitian ini
menggunakan validitas internal sebagai alat untuk mencari
valid tidaknya instrumen, yaitu dilakukan dengan cara analisis
butir. Analisis ini digunakan untuk menguji validitas setiap butir
soal, dengan skor-skor yang ada pada butir dikorelasikan
dengan skor total.
Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product
moment atau disebut korelasi pearson, dengan rumus sebagai
berikut:
Uji validitas dapat dihitung dengan menggunakan
software SPSS atau dengan perhitungan korelasi products
momen.
∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )
Keterangan:
= Angka indeks korelasi “r” product moment
n = Number of cases
∑ = Jumlah hasil perkalian skor antara x dan y
∑ = Jumlah skor seluruh x
∑ = Jumlah skor seluruh y
Setelah diperoleh angka korelasi product moment (r),
angka korelasi tersebut dibandingkan dengan nilai dari tabel
54
kritis untuk korelasi r Product Moment. Instrumen yang
digunakan dinyatakan valid jika nilai r > nilai kritis dari tabel.
Langkah-langkah menguji validitas angket menggunakan
program SPSS.V.21.0 antara lain:
1) Buka lembar kerja baru SPSS
2) Klik variabel view, lalu pada kolom name tulis P1, P2, P3
dan seterusnya hingga Soal 20 sesuai dengan jumlah soal
yang terdapat pada angket
3) Klik data view, dan masukan skor angket
4) Klik analyze – correlate – bivariate
5) Masukan semua skor angket dan skor total dari kotak
dialog bivariate correlation kedalam kotak variabel sebelah
kanan dengan mengklik tanda panah
6) Pada pilihan correlation coeficent pilih pearson , pada test
of significant centang two tail, lalu klik OK
b. Uji Realiabilitas
Menurut Sugiyono (2015:183), pengujian reliabilitas
instrumen dapat dilakukan secara external maupun internal
pengujian dapat dilakukan dengan Test-retest (stability),
equivalent, dan gabungan keduanya.
Selain datanya harus valid, instrumen juga harus
memenuhi standar realiabilitas. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika dapat dipercaya untuk mengumpulkan data
penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
55
realibilitas internal. Dan dalam mencari realibilitas
menggunakan rumus Alpha, rumus ini digunakan untuk mencari
realibilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya
untuk mencari realibilitas dari skor berbentuk skala 1-3, 1-5 dan
seterusnya.
Berikut ini adalah rumus Alpha:
(
) (
)
Keterangan: a = kofisien reliabilitas Alpha Cronbach K = banyaknya butir pertanyaan Σsi = jumlah varians skor butir SX2 = varians total
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi
(sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini
mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang
kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
1) Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
2) Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas
tinggi
3) Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas
moderat
4) Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
56
Langkah-langkah menguji reliabilitas angket menggunakan
program SPSS.V.21.0 antara lain:
1) klik analyze – scale – reliability analysis
2) Masukan semua item soal, kecali skor total dari kotak dialog
kedalam kotak variabel sebelah kanan denan mengklik tanda
panah
3) Pada pilihan statistic, pilih scale correlation lalu klik continue
dan OK
2. Tabel Distribusi Frekuensi
Table distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data
yang jumlahnya cukup banyak. Data dalam penelitian ini
merupakan data interval. Langkah pertama dalam membuat
table distribusi frekuensi adalah menentukan kelas interval.
Jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus Struges
sebagai berikut:
K= 1 + 3,3 log n
Keterangan
K = jumlah kelas N = jumlah responden Log = logaritma Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
menyusus table meliputi menghitung jumlah kelas interval,
menghitung rentang data, menghitung panjang kelas dan
menyusun interval kelas. Rentang data yaitu data terbesar
dikurangi dengan data terkecil. Panjang kelas yaitu rentang
57
data dibagi jumlah kelas. Penyajian data akan lebih mudah
dipahami jika dinyatakan dalam persen (%). Penyajian data
yang merubah frekuensi menjadi persen dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif.
3. Uji Prasyarat
Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis untuk
dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Hal yang
harus dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan uji
prasyarat. Uji prasyarat analisis yang perlu dipenuhi adalah
uji normalitas data, uji linearitas, dan uji hipotesis sebagai
berikut:
a) Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2015:241), statistik parametik
mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal maka sebelum
pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu pengujian
normalitas data. Menurut Priyanto (2013:12) sebelum
dilakukan analisis korelasi Product Moment maka
dilakukan uji asumsi normalitas untuk mengetahui
apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dilakukan pada kedua variabel yang akan
diteliti. Variabel bebas (X) adalah Asupan Gizi
Seimbang, dan variabel terikat (Y) adalah Kecerdasan
58
Kinestetik, Pada penelitian ini peneliti menggunakan
persamaan Komolgrov-Smirnov:
D = Fo/n – (fkk/n – F(Zi))
Keterangan:
D : Koefisien hitung Komolgrov-Smirnov Fo : Frekuensi Fk : Frekuensi Kumulatif N : Jumlah Responden F(Zi) : Besar Peluang masing-masing nilai
Data dikatakan berdistribusi normal dapat dilakukan
melalui prosedur sebagai berikut :
1) Hipotesis Normalitas
H = sampel berasal dari populasi yang
terdistribusi normal.
H = sampel berasal dari populasi yang tidak
terdistribusi normal.
2) Kriteria Pengujian
Jika nilai signifikansi > 5% = sebaran bersifat
normal
Jika signifikasi < 5% = sebaran data bersifat
tidak normal
3) Kesimpulan
Jika signifikansi > 5% maka HO diterima yang
berarti data sample berasal dari populasi
berdistribusi normal.
59
Pada penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS 21 untuk
menguji normalitas data. Berikut adalah langkah-langkah menguji
normalitas diantaranya:
1) Buka lembar kerja baru SPSS
2) Klik variabel view, lalu pada kolom name tulis X, lalu pada
baris kedua tulis Y. Pada kolom label, label X diisi dengan
asupan gizi seimbang dan label Y diisi dengan kecerdasan
kinestetik.
3) Klik data view, dan masukan skor variabel X dan Y
4) Klik analyze – regression – linear
5) Masukan asupan gizi seimbang kedalam kotak dialog
variabel independen, dan kecerdasan kinestetik kedalam
kotak dialog variabel dependen dengan mengklik tanda
panah
6) Klik save, lalu centang unstandarized residual
7) Klik continue dan OK
8) Setelah di klik OK maka terdapat output, lalu buka kembali
tabel data view. Bisa dilihat terdapat satu variabel bernama
unstandarized residual.
9) Klik analyze – non parametric test – legacy dialogs – 1-
Sampel K-S
10) Klik OK
b) Uji Linieritas
60
Menurut Priyanto (2013:40) uji linieritas digunakan untuk
menaksir atau meramalkan nilai variabel dependen bila
nilai variabel independen dinaikkan aau diturunkan.
Analisis ini didasarkan pada hubungan satu variabel
dependen dengan satu atau lebih variabel independen.
bertujuan apakah antara variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat linier atau tidak. Dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier sederhana karana
hanya menggunakan satu variabel independen.
Uji Linieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
Program SPSS versi 21.00 dengan pengambilan
keputusan yaitu:
a.Jika signifikansi pada Linierity < 0,05 maka hubungan
antara dua variabel tidak linier
b. Jika signifikansi pada Linierity > 0,05 maka hubungan
antara variabel dinyatakan linier
H. Uji Hipotesis
Menurut Sugiono (2015:224) hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitan telah dinyatakan dalam bentuk pernyataan.
Dikatakan sementara karena jawabanya yang diberikan baru
berdasarkan pada teori. Sebagai langkah terakhir dalam penelitian
ini, maka dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini di dasarkan
pada perhitungan-perhitungan sebelumnya, dan dilanjutkan dengan
61
pengukuran besar kecilnya hubungan yang ada antara dua variabel
tersebut. Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dan jga untuk mengukur tingkat signifikasi
(diterima atau ditolak) antara variabel X dan Y dengan
menggunakan analisis regresi.
1) Persamaan Regresi
Analisis regresi Priyatno (2013:40) didasarkan pada
hubungan satu variabel dependen dengan satu atau lebih
variabel independen. Jika hanya menggunakan satu variabel
independen maka disebut analisis regresi linier sederhana
dan jika menggunakanlebih dari satu variabel indepen maka
disebut analisis regresi linier berganda (multiple regression)
1) Regresi linier sederhana dengan bentuk fungsi:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Nilai yang diramalkan a = Konstanta b = Koefisien regresi X = variabel prediktor ε = Nilai residu
2) Uji Keberartian Regresi (Uji f)
Menurut Priyatno (2013:48) Uji f untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara serentak terhadap variabel
dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi SPSS 21 untuk
menghitung uji keberartian regresi.
62
3) Koefisien Determinasi
Menurut Priyatno (2013:73) Analisis koefisien determinasi
digunakan untu mengetahui seberapa besar presentase
sumbangan berpengaruh variabel independen secara
serentak terhadap variabel dependen. Menurut Riduwan
(2010:139), Untuk mengetahui seberapa besar variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, perlu diketahui
nilai koefisien determinasi r² karena nilai perbandingan,
kegunaan dari r² adalah : untuk mengukur besarnya
presentasi dari variabel bebas dengan terikat.
Dengan menggunakan rumus :
KD = r² x 100% KD = Nilai Koefesien Determinasi r = Nilai Koefesien Korelasi 100%=bilangan tetap
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01
Petamburan, Jakarta Pusat. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu asupan gizi
seimbang, sedangkan variabel terikat yaitu kecerdasan kinestetik.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket kepada siswa
kelas 4 yang berjumlah 44 siswa yang terdiri dari 21 siswa kelas 4A dan
23 siswa kelas 4B. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih
dahulu melakukan observasi, selanjutnya peneliti melakukan uji
validitas di kelas 5 yang berjumlah 30 siswa dalam bentuk angket
berupa pernyataan yang berjumlah masing-masing variabel X dan Y
yaitu 20 item pernyataan. sebelum di uji kepada siswa peneliti
mengonsultasikan kepada kepada kepala sekolah dan guru kelas 5.
Penelitian ini peneliti menyebar angket kepada siswa kelas 4A dan
4B yang berbentuk pernyataan dengan jumlah item pernyataan menjadi
18 item pernyataan yang valid yang berkaitan dengan asupan gizi
seimbang atau variabel X, dan jumlah item pernyataan menjadi 19 item
pernaytaan valid yang berkaitan dengan kecerdasan kinestetik siswa
atau variabel Y dengan bantuan statistical package for the social
sciences (SPSS) versi 21.00.
B. Hasil Analisis Data
Hasil pengujian analisis data dapat dijelaskan sebagai berikut:
64
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas dan reliabilitas angket dalam penelitian ini
menggunakan aplikasi program yang bernama statistical
package for the social sciences (SPSS) versi 21.00, uji validitas
dengan keshahihan item instrument dalam penelitian ini
menghasilkan item valid dan gugur dengan kriteria validitas >
0,374 maka dikatakan valid dan skala alpha cronbach > 0,05
untuk dapat dikatakan reliable. Berikut daftar item yang valid dan
tidak valid dalam uji coba instrument.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Asupan Gizi Seimbang dan Kecerdasan Kinestetik
Siswa
No. Aspek
Item
Valid Drop
1. Asupan Gizi
Seimbang
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 13, 14, 15 1, 12
2. Kecerdasan
Kinestetik
Siswa
1, 2,3, 4, 5, 6, 7, 9,
10, 11,12 ,13, 14, 15 8
Table 4.2 Skala Perhitungan Validasi Asupan Gizi Seimbang
Item Skor total r tabel Keterangan
Item 1 0,290 0,374 Drop
Item 2 0,778 0,374 Valid
Item 3 0,403 0,374 Valid
Item 4 0,808 0,374 Valid
Item 5 0,573 0,374 Valid
Item 6 0,403 0,374 Valid
65
Item 7 0,409 0,374 Valid
Item 8 0,677 0,374 Valid
Item 9 0,472 0,374 Valid
Item 10 0,417 0,374 Valid
Item 11 0,665 0,374 Valid
Item 12 0,328 0,374 Drop
Item 13 0,394 0,374 Valid
Item 14 0,572 0,374 Valid
Item 15 0,487 0,374 Valid
Item 16 0,450 0,374 Valid
Item 17 0,771 0,374 Valid
Item 18 0,475 0,374 Valid
Item 19 0,475 0,374 Valid
Item 20 0,479 0,374 Valid
Table 4.3 Skala Kecerdasan Kinestetik
Item Skor total r tabel Keterangan
Item 1 0,408 0,374 Valid
Item 2 0,487 0,374 Valid
Item 3 0,611 0,374 Valid
Item 4 0,558 0,374 Valid
Item 5 0,501 0,374 Valid
Item 6 0,444 0,374 Valid
Item 7 0,573 0,374 Valid
Item 8 0,296 0,374 Drop
Item 9 0,460 0,374 Valid
Item 10 0,388 0,374 Valid
66
Item 11 0,387 0,374 Valid
Item 12 0,467 0,374 Valid
Item 13 0,426 0,374 Valid
Item 14 0,466 0,374 Valid
Item 15 0,561 0,374 Valid
Item 16 0,402 0,374 Valid
Item 17 0,612 0,374 Valid
Item 18 0,542 0,374 Valid
Item 19 0,559 0,374 Valid
Item 20 0,574 0,374 Valid
Berdasarkan tabel di atas maka uji validitas skala asupan
gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik yang telah diuji
cobakan pada 30 responden dengan total 40 item pernyataan,
variabel X dan Y masing-masing 20 item pernyataan. Dan
karena ada item yang tidak valid atau drop sebanyak 3 item,
maka hanya ada 37 item yang valid. Adapun mengenai output
hasil uji validitas di SPSS versi 21.00 dapat dilihat sebagaimana
terlampir.
b. Uji Reliabilitas
Adapun uji reliabilitas yakni derajat kepercayaan yang
diperoleh dari hasil angket sebagai metode pengumpulan data
yakni kriteria 0,06 untuk variabel X dan Y maka disebut reliabel.
Berdasarkan perhitungan dengan rumus alpha cronbach,
dengan hasil sebagai berikut:
1) skala asupan gizi seimbang
67
asupan gizi seimbang memiliki derajat reliabilitas sebesar
0,854 dengan 18 item yang valid. Dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Reliabilitas Asupan Gizi Seimbang
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,854 18
2) skala kecerdasan kinestetik siswa memiliki derajat reliabilitas
sebesar 0,828 dengan 19 item yang valid.
Tabel 4.5 Reliabilitas Kecerdasan Kinestetik
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas hal ini berarti
instrumen yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.
2. Distrribusi Frekuensi Data
a. Asupan gizi seimbang
Instrumen asupan gizi seimbang berjumlah 18 butir
pernyataan. Jawaban diberi nilai skor 5 sampai dengan 1 untuk
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,828 19
68
jawaban pernyataan positif dan sebaliknya nilai pernyataan
negatif diberi nilai skor 1 sampai dengan 5. Responden
berjumlah 44 orang, skor tertinggi 89 dan skor terendah adalah
61. Adapun jumlah total skor 3481, rata-rata hitungan (ẋ) = 79,11
varians (s²) =45,871 dan simpangan baku (s) =6,773 sebaran
data dapat dilihat pada table distribusi frekuensi sebagai berikut:
Table 4.6 Distribusi frekuensi asupan gizi seimbang
K
Nilai Rentangan
Ƒa
ƒr
1. 2. 3. 4. 5. 6.
61 - 65 66 - 70 71 - 75 76 - 80 81 - 85 86 - 90
3 4 7
15 11 4
6,8 9,1 15,9 34,1 25 9,1
J u m l a h 44 100 Keterangan:
k = kelompok
ƒa = Frekuensi absolut
ƒr = Frekuensi relatif
69
Gambar 4.1 Histogram Asupan Gizi Seimbang
b. Kecerdasan kinestetik
Instrumen kecerdasan kinestetik berjumlah 19 butir
pernyataan. Jawaban diberi nilai skor 5 sampai dengan 1 untuk
jawaban pernyataan positif dan sebaliknya nilai pernyataan
negatif diberi nilai skor 1 sampai dengan 5. Responden
berjumlah 44 orang, skor tertinggi 85 dan skor terendah adalah
60. Adapun jumlah total skor 3191, rata-rata hitungan (ẋ) =72,52
varians (s²) =30,813 dan simpangan baku (s) =5,551 sebaran
data dapat dilihat pada table distribusi frekuensi sebagai berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
61-65 66-70 71-75 76-80 81-85 86-90
Asupan Gizi Seimbang
Asupan Gizi Seimbang
70
Table 4.7 Distribusi frekuensi Kecerdasan Kinestetik
K
Nilai Rentangan
Ƒa
ƒr
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
60 - 63 64 - 67 68 - 71 72 - 75 76 - 79 80 - 83 84 - 87
2 4
14 12 8 3 1
4,6 9,1 31,8 27,3 18,1 6,8 2,3
J u m l a h 44 100
Keterangan:
k = kelompok
ƒa = Frekuensi absolut
ƒr = Frekuensi relatif
Gambar 4.2 Histogram Kecerdasan Kinestetik
0
2
4
6
8
10
12
14
16
60-63 64-67 68-71 72-75 76-79 80-83 84-87
Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik
71
3. Uji prasyarat instrumen
a. Uji Normalitas
Setelah diperoleh angka persentase dari masing-masing
angket, maka langkah selanjutnya yaitu mencari uji normalitas
untuk setiap variabel penelitian. Dalam pengujian normalitas
peneliti menggunakan uji one-sample kolmogrov-smirnov
dengan bantuan statistical package for the social sciences
(SPSS) versi 21.00. pada taraf signifikan (alpha = 0,05) dan
banyaknya sampel 44 responden. Berdasarkan hasil perhitungan
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel asupan gizi seimbang
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 44
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,41110396
Most Extreme Differences
Absolute ,066
Positive ,066
Negative -,061
Kolmogorov-Smirnov Z ,440
Asymp. Sig. (2-tailed) ,990
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel pengolahan data menggunakan
software SPSS di atas, jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi
normal, sedangkan jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Nilai Sig data (2-tailed) = 0,990 maka lebih besar dari
72
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.
Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear
antara variabel X dengan variabel Y. dalam pengujian ini, penulis
menggunakan bantuan SPSS Versi 21.00 For Windows
Tabel 4.10 Uji Linieritas Variabel asupan gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa
Berdasarkan nilai signifikansi dari output di atas,
diperoleh nilai signifikansi 0,096 lebih besar dari 0,05 serta
fhitung lebih besar dari ftabel yaitu 1,878 lebih kecil dari 2,22
Hal ini berarti Fhitung < Ftabel yang artinya terdapat
pengaruh linier secara signifikan antara variabel Asupan Gizi
Seimbang (X) dengan Kecerdasan Kinestetik Siswa (Y).
C. Uji Hipotesis
1) Persamaan Regresi
73
Persamaan regresi digunakan untuk melihat
hubungan dan pengaruh antara variabel X (Asupan Gizi
Seimbang) dengan variabel Y (Kecerdasan Kinestetik).
Berikut ini adalah persamaan regresi sederhana yang
didapat mengunakan program SPSS.V.21.0.
Table 4.11 Hasil Persamaan Regresi
analisis regresi sederhana terdapat data penelitian
pengaruh Asupan Gizi Seimbang terhadap Kecerdasan
Kinestetik menghasilkan koefisien arah regresi sebesar 0,498
dan nilai konstanta sebesar 33,160. Maka bentuk arah
pengaruh Asupan Gizi Seimbang terhadap Kecerdasan
Kinestetik adalah:
Y = a + bX
a = 33,160
b = 0,498
Y = 33,160 + 0,498X
Persamaan regresi tersebut menunjukan bahwa setiap
skor Asupan Gizi Seimbang (X) mengalami peningkatan satu
74
skor, maka Kecerdasan Kinestetik(Y) akan naik juga sebesar
0,498 pada konstanta 33,160. Sedangkan nilai t hitung = 4,951
dengan nilai signifikansi 0,000< 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen (X) dan variable dependen (Y).
2) Uji keberartian regresi
Uji keberartian regresi dilakukan untuk mengetahui
apakah persamaan regresi yang diperoleh memiliki
keberartian atau tidak. Berikut hasil uji F menggunakan
program SPSS 21 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.12 Uji regresi Hasil uji f variabel asupan gizi seimbang terhadap kecerdasan kinestetik siswa
berdasarkan hasil uji f, dapat dilihat bahwa nilai
24,511 dengan taraf signifikansi 5% df (42-2) diperoleh
sebesar 4,07, jika dibandingkan keduanya <
atau 4,07 < 24,511, maka taraf signifikansi 5% Ha diterima
dan H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asupan
gizi seimbang mempunyai pengaruh yang signifikansi
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 488,290 1 488,290 24,511 ,000b
Residual 836,687 42 19,921
Total 1324,977 43
a. Dependent Variable: KecerdasanKinestetik
b. Predictors: (Constant), AsupanGiziSeimbang
75
terhadap kecerdasan kinestetik siswa pada kelas 4 di
Sekolah Dasar Negeri 01 Petamburan.
3) Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dalam regresi linear sederhana
digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan
pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y). Untuk mengukur besarnya persentasi dari
variabel bebas dengan variabel terikat sehingga nilai
determinasi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Tabel 4.13 Koefisien determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,607a ,369 ,353 4,463
a. Predictors: (Constant), AsupanGiziSeimbang
76
Dari tabel perhitungan diatas dapat diketahui hasil
korelasi antara variabel X (Asupan Gizi Seimbang) dan
variabel Y (Kecerdasan Kinestetik) adalah rxy 0,607
yang berkisar antara 0,60-0,799 berarti antara variabel
X dan Y terdapat korelasi yang kuat.
KD = x100%
KD = x100%
KD = 0,368449x100%
KD = 36,9%
Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat bahwa nilai r
square sebesar 0,369, yang memiliki arti variabel X (Asupan
Gizi Seimbang) memberikan kontribusi terhadap variabel Y
(Kecerdasan Kinestetik) sebesar 36,9%. Sedangkan sisanya
sebesar 63,1% dipengaruhi oleh variabel lain.
D. Interpretasi Hasil Penelitian
1) Variabel Asupan Gizi Seimbang (X)
Hasil uji coba validitas angket yang diberikan pada 30
responden siswa kelas 5 dengan jumlah 20 item. Hanya terdapat
18 item yang valid dan 2 item tidak valid karena nilai r hitung < r
77
tabel dibawa criteria rtabel yaitu 0,374. Sehingga hanya 18 item
angket yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian.
Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung melalui
perhitungan statistik Cronbach’s Alpha memperoleh nilai sebesar
0,854. Dari hasil alpha yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
alpha 0,879 > 0,07 sehingga dapat disimpulkan, bahwa angket
yang diujikan dikatakan reliabel atau konsisten.
2) Variabel Kecerdasan Kinestetik (Y)
Hasil uji coba validitas angket yang dibelikan pada 30
responden siswa kelas 5 dengan jumlah 20 item hanya terdapat
19 item yang valid dan 1 item tidak valid karena nilai r hitung < r
tabel dibawa criteria rtabel dibawa kriteria 0,374. Sehingga hanya
19 item angket yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian.
Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung melalui
perhitungan statistik Cronbach’s Alpha memperoleh nilai sebesar
0,828. Dari hasil alpha yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
alpha 0,828 > 0,07 sehingga dapat disimpulkan, bahwa angket
yang diujikan dikatakan reliabel atau konsisten.
Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai maka memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment yakni
:
1. Interpretasi dengan cara sederhana
Berdasarkan hasil uji normalitas Komologrov Smirnov
yang diperoleh, menunjukan bahwa variabel X dan Y diperoleh
78
nilai signifikansi sebesar 0,990 sedangkan taraf signifikasi 0,05,
artinya 0,990 > 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa kedua data
tersebut berdistribusi normal.
Berdasarkan perhitungan analisis regresi variabel X dan
variabel Y diperoleh nilai signifikansi 0,096 lebih besar dari
0,05, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan
antara variable asupan gizi seimbang (X) dengan kecerdasan
kinestetik (Y).
Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “Product
Moment”
Rumusan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nilai (H0)
yang penulis ajukan adalah:
Ha : Terdapat pengaruh antara asupan gizi seimbang
terhadap kecerdasan kinestetik siswa
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara asupan gizi
seimbang terhadap kecerdasan kinestetik
Pada uji hipotesis diperoleh persamaan regresi Y = a +
bX yaitu Y = 33,160 + 0,498X. Sedangkan nilai t hitung = 4,951
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Maka hal ini berarti ada
pengaruh yang signifikan Ha diterima Ho ditolak antara variabel
X (asupan gizi seimbang) dan variabel Y (kecerdasan
kinestetik).
Adapun kriteria pengajuan adalah jika <
maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya jika >
79
maka Ha ditolak dan H0 diterima. Kemudian penulis
mencari derajat kebebasan (df) dengan rumus df=N-nr.
Berdasarkan hasil uji F, dapat dilihat bahwa nilai
24,511 dengan taraf signifikansi 5% df (44-2=42) diperoleh
sebesar 4,07, jika dibandingkan keduanya < atau 4,07
< 24,511 maka taraf signifikansi 5% Ha diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi variabel X
(Asupan Gizi Seimbang) terhadap variabel Y (Kecerdasan Kinestetik),
terdapat adanya hubungan yang signifikan yaitu dapat dilihat dari nilai
Rsquare yaitu 0,607 yang berarti terbukti antara kedua variabel tersebut
memiliki pengaruh yang signifikan. Interpretasi koefisien korelasi yang
kuat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
kuat antara variabel X (Asupan Gizi Seimbang) dan variabel Y
(Kecerdasan Kinestetik). Angka yang dihasilkan melalui rumus korelasi
juga diolah kembali dengan rumus pengujian determinasi, dan sebagai
hasilnya diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 36,8%.
Tabel 4.14 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,019 Sangat Rendah
0,020 – 0,399 Rendah
0,040 – 0,599 Sedang/Cukup
0,060 – 0,799 Kuat
0,080 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2015:257)
80
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Asupan Gizi
Seimbang memiliki pengaruh positif dan signifikan yang kuat terhadap
kecerdasan Kinestetik siswa SDN Petamburan 01.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interpretasi data
hasil penelitian tentang Asupan Gizi Seimbang (X) dengan
Kecerdasan Kinestetik Siswa (Y) yang telah dilakukan oleh peneliti
dapat disimpulkan bahwa:
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara variabel asupan gizi seimbang dengan kecerdasan
kinestetik siswa. Hal ini telah dibuktikan pada beberapa hasil
perhitungan item pernyataan yang telah disebarkan oleh penulis.
Kemudian, hasil penelitian pada perhitungan “r” Product Moment nilai
24,511 dengan taraf signifikansi 5% df (44-2=42) diperoleh
sebesar 4,07, jika dibandingkan keduanya < atau
4,07 < 24,511 , maka taraf signifikansi 5% Ha diterima dan Ho ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asupan gizi seimbang mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kecerdasan kinestetik siswa kelas
4 di SDN 01 Petamburan.
Dari perhitungan koefisien determinasi (KD) dengan SPSS versi
21.00, ditemukan nilai KD = 36,9%. Hal ini mempunyai arti bahwa
Asupan Gizi Seimbang mempunyai pengaruh sebesar 36,9% terhadap
kecerdasan kinestetik siswa.
B. Saran
82
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa, hendaknya siswa mengetahui apa saja makanan
sehat dan mengetahui kandungan-kandungan gizi yang terdapat
pada makanan tersebut.
2. Bagi guru, diharapkan guru dapat memberikan pemahaman
mengenai makanan sehat untuk dikonsumsi siswa.
3. Bagi sekolah, hendaknya sekolah lebih memperhatikan makanan
apa saja yang berada disekitar sekolah agar siswa tetap sehat.
4. Bagi peneliti, diharapkan peneliti mengetahui pentingnya asupan
gizi seimbang sehingga dapat lebih selektif dalam mengonsumsi
makanan serta dapat mengajarkan kepada calon siswa-siswinya.
5. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian
lanjutan dengan meningkatkan kualitas penulisan.
83
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Danim, Sudarwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Alfabeta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Gizi Seimbang. 2014
(http://gizi.depkes.go.id)
Effendi Sofian. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Fatmawati. 2007. Peningkatan Kecerdasan Kinestetik melalui Kegiatan
Bermain Balap Karung. Skripsi. Prodi Pendidikan Anak Usia Dini. FIP UMJ
Giriwijoyo, Santoso dan Sidik, Didik. 2013. Ilmu Kesehatan Olahraga.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Kardjati dan Alisjahbana Anna. 2007. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak
Balita.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Kholidiyah, Arum. 2015. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Prodi Kebidanan.
Politeknik Kesehatan Surabaya
Mardalena, Ida. 2017. Dasar Dasar Ilmu Gizi dalam Keperawatan(konsep dan penerapan pada asuhan keperawatan). Yogyakarta: Pustaka Baru Presi
Muchtadi. 2009. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: Alfabeta Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rhineka Cipta Nirmala, Devi. 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia N0. 41 Tahun 2014. Pedoman
Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi, Regresi Dan Multivariate Dengan SPSS.
Yogyakarta: Gava Media
Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
84
Sajoto, Muhammad. 2008. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang
Santoso, Soegeng dan Ranti, Anne. 2013. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sediaoetama, Achmad Djaelani. 2008. Ilmu Gizi. Jakarta: PT Dian Rakyat Sholeh, Khabib dan Rokhman Fathur, dkk. 2016. Kecerdasan Majemuk
(Berorientasi pada Partisipasi Peserta Didik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: AlfaBeta Sujiono, Yuliani. 2009. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.
Jakarta: PT Indeks Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Supariasa, Dewa Nyoaman dan Bakri Bachyar, dkk. 2002. Penilaian
Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Tashandra, Nabila. 2016. 30 Persen Anak Orang Kaya Juga Alami Kurang Gizi
(https://lifestyle.kompas.com)
Widhianawati, Nana. 2011. Pengaruh pembelajaran Gerak dan Lagu dalam Meningkatkan Kecerdasan Musikal dan Kecerdasan Kinestetik anak. FKIP UMY
Yaumi, Muhammad dan Ibrahim Nurdin. 2013. Pembelajaran Berbasis
Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) Mengidentifikasi dan Mengembangkan Multitalenta Anak. Jakarta: Prenadamedia Group
Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences.
Jakarta: PT Dian Rakyat Yusuf, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Bandung: Remaja Rosdakarya Zainal, Arifin. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
85
LAMPIRAN 1 Angket Uji Coba
Lembar Validasi Asupan Gizi Seimbang
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat beberapa pernyataan bacalah dengan benar pada tiap-tiap pernyataan.
2. Jawablah penyataan dibawah ini dengan jujur sesuai situasi yang sebenarnya
3. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom SL : Selalu SR : Sering KK : Kadang-kadang HTP : Hampir tidak pernah TP : Tidak pernah
NO. PERNYATAAN SL SR KK HTP TP
1. Makan makanan yang bergizi setiap hari
2. Memperhatikan label pada makanan atau minuman kemasan
3. Makan tiga kali sehari
4. Makan secara teratur sesuai jadwal
5. Mengonsumsi fried chicken
6. Sarapan pagi setiap hari
7. Mengonsumsi minuman kemasan
86
8. Mengonsumsi Mie instan
9. Mengonsumsi cemilan asin ciki
10. Mengonsumsi nasi
11. Mengonsumsi permen
12. Memakai margarine untuk menggoreng
13. Mengonsumsi daging dalam bentuk olahan (naget,sosis, bakso)
14. Mengonsumsi ikan
15. Setiap hari makan tempe
16. Meminum susu kedelai
17. Setiap hari minum air putih 8 gelas
18. Mengonsumsi jus buah \ jus sayur setiap hari
19. Jenis sayuran berganti ganti setiap hari
20. Jenis buah setiap hari berganti-ganti
87
LAMPIRAN 2 Data Uji Coba Variable X
No Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 jumlah
1 3 3 5 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 69
2 4 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 2 3 1 5 5 4 3 4 5 75
3 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 94
4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 3 5 5 86
5 3 5 3 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5 3 5 3 5 4 5 4 82
6 5 5 3 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 91
7 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 82
8 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 4 71
9 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 5 4 1 4 3 3 3 4 3 65
10 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 92
11 3 5 3 4 5 3 4 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 5 3 5 82
12 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 89
13 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 78
14 5 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 82
15 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 5 3 3 72
16 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 86
17 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 81
18 5 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 5 3 69
19 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 3 4 3 3 73
20 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 3 88
21 3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 4 5 89
22 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 87
23 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 94
24 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 5 1 4 3 5 3 3 4 5 4 79
25 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 2 4 86
26 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 87
27 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 2 5 4 82
28 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 91
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 94
30 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 93
jumlah 122 127 119 125 135 112 118 128 129 123 128 120 130 113 132 125 129 123 129 122 2489
88
LAMPIRAN 3 Hasil Data Uji Coba Variable X
89
LAMPIRAN 4 Data Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p2 70,67 52,437 ,768 ,834
p3 70,93 56,064 ,358 ,851
p4 70,73 52,064 ,783 ,832
p5 70,40 56,386 ,505 ,846
p6 71,17 55,868 ,342 ,852
p7 70,97 56,516 ,310 ,853
p8 70,63 54,033 ,596 ,841
p9 70,60 56,179 ,417 ,848
p10 70,80 55,821 ,383 ,850
p11 70,63 52,930 ,618 ,839
p13 70,57 57,357 ,272 ,854
p14 71,13 51,637 ,412 ,854
p15 70,50 56,948 ,446 ,848
p16 70,73 56,202 ,417 ,848
p17 70,60 52,248 ,712 ,835
p18 70,80 54,924 ,433 ,847
p19 70,60 55,697 ,331 ,853
p20 70,83 55,454 ,399 ,849
90
LAMPIRAN 5 Angket Uji Coba Variable Y
Lembar Angket Uji Coba Kecerdasan Kinestetik
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat beberapa pernyataan bacalah dengan benar pada tiap-tiap pernyataan.
2. Jawablah pernytaan dibawah ini dengan jujur sesuai situasi yang sebenarnya
3. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom SL : Selalu SR : Sering KK : Kadang-kadang HTP : Hampir tidak pernah TP : Tidak pernah
NO. PERNYATAAN SL SR KK HTP TP
1. Mengikuti kegiatan olahraga disekolah
2. Sulit mencontoh kan gerakan olahraga
3. Ketika belajar lebih suka memeragakan daripada mendengarkan
4. Bergerak dan memukul-mukul sesuatu ketika diam terlalu lama
5. Membaca buku
6. Bermain bola futsal, basket
7. Senang berlarian daripada membaca buku
8. Mengikuti kegiatan senam
9. Menciptakan gerakan tubuh dengan ide
91
sendiri
10. Kesekolah dengan berjalan kaki
11. Menyukai pembelajaran seni rupa
12. Menyukai Berakting
13. Bermain peran bersama teman- teman dikelas
14. Mudah memahami sesuatu menggunakan gerakan
15. Menyukai hitungan dan angka-angka
16. Mampu mengekpresikan perasaan dengan baik
17. s Menyukai seni beladiri
18. m Mondar-mandir ketika memikirkan sesuatu
19. Menghabiskan waktu dengan cara menulis
20. Tidak betah ketika duduk terlalu lama
92
LAMPIRAN 6 Data Uji Coba Variable Y
No Responden P1 p2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 p12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 p20 JUMLAH
1 5 5 3 3 1 5 3 5 5 5 5 5 5 3 1 5 4 4 3 1 76
2 5 5 3 1 3 4 4 4 1 4 4 5 4 5 1 2 3 1 1 1 61
3 1 5 4 5 1 3 5 4 1 5 4 1 5 4 5 4 3 4 3 4 71
4 3 4 3 3 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 1 3 3 3 1 1 62
5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 62
6 3 4 1 3 3 4 3 3 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 60
7 5 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 72
8 5 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1 3 65
9 5 4 1 3 3 4 3 5 1 3 4 1 4 3 1 3 3 3 3 1 58
10 1 3 5 5 3 4 3 4 1 4 3 4 4 1 4 1 3 1 3 4 61
11 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 5 5 4 1 5 3 1 3 1 69
12 3 3 3 1 5 3 3 4 1 4 4 3 1 3 3 5 4 3 3 3 62
13 3 4 3 3 3 3 3 2 1 5 3 3 3 5 1 5 4 1 3 1 59
14 3 2 4 1 1 3 3 5 3 4 3 4 3 3 3 5 5 3 4 3 65
15 4 1 1 1 1 3 1 4 1 4 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 47
16 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
17 3 4 1 3 1 3 1 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 1 3 3 61
18 4 4 3 4 3 3 3 5 3 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 74
19 3 3 5 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 1 3 61
20 5 2 5 3 4 4 3 5 1 5 3 5 3 5 5 4 4 3 5 5 79
21 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 3 5 87
22 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 80
23 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 3 5 5 3 3 3 81
24 3 4 4 5 4 3 3 5 3 5 5 4 3 5 4 4 5 3 3 4 79
25 5 5 3 5 5 3 5 4 5 4 4 3 5 4 3 5 4 3 5 3 83
26 5 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 3 5 4 4 5 4 3 5 4 84
27 4 3 5 3 4 3 4 3 5 5 3 3 3 3 3 5 4 1 3 3 70
28 3 4 4 3 5 4 3 5 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 4 74
29 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 90
30 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 3 4 5 84
jumlah 113 115 105 99 94 110 102 118 89 125 111 103 109 110 94 120 112 84 93 93 2099
93
LAMPIRAN 7 Hasil Data Validitas Variabel Y
94
LAMPIRAN 8 Uji Reliabilitas Variabel Y
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 62,27 98,133 ,303 ,825
p2 62,20 97,131 ,419 ,820
p3 62,53 91,016 ,556 ,811
p4 62,73 93,375 ,489 ,815
p5 62,90 94,162 ,409 ,820
p6 62,37 100,378 ,376 ,822
p7 62,63 95,482 ,543 ,814
p9 63,07 94,064 ,335 ,827
p10 61,87 100,395 ,308 ,824
p11 62,33 101,540 ,274 ,826
p12 62,60 96,800 ,365 ,822
p13 62,40 98,731 ,343 ,823
p14 62,37 97,620 ,406 ,820
p15 62,90 92,852 ,464 ,817
p16 62,03 97,826 ,325 ,824
p17 62,30 96,217 ,544 ,815
p18 63,23 94,944 ,457 ,817
p19 62,93 95,513 ,446 ,818
p20 62,93 92,823 ,483 ,816
95
LAMPIRAN 9 Angket Penelitian Variabel X
Lembar Penelitian Asupan Gizi Seimbang
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat beberapa pernyataan bacalah dengan benar pada tiap-tiap pernyataan.
2. Jawablah penyataan dibawah ini dengan jujur sesuai situasi yang sebenarnya
3. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom SL : Selalu SR : Sering KK : Kadang-kadang HTP : Hampir tidak pernah TP : Tidak pernah
NO. PERNYATAAN SL SR KK HTP TP
1. Memperhatikan label pada makanan atau minuman kemasan
2. Makan tiga kali sehari
3. Makan secara teratur sesuai jadwal
4. Mengonsumsi fried chicken
5. Sarapan pagi setiap hari
6. Mengonsumsi minuman kemasan
7. Mengonsumsi Mie instan
8. Mengonsumsi cemilan asin ciki
9. Mengonsumsi
96
nasi
10. Mengonsumsi permen
11. Mengonsumsi daging dalam bentuk olahan (naget,sosis, bakso)
12. Mengonsumsi ikan
13. Setiap hari makan tempe
14. Meminum susu kedelai
15. Setiap hari minum air putih 8 gelas
16. Mengonsumsi jus buah \ jus sayur setiap hari
17. Jenis sayuran berganti ganti setiap hari
18. Jenis buah setiap hari berganti-ganti
97
LAMPIRAN 10 Data Penelitian Variabel X
No Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 jumlah
1 4 3 5 5 4 3 5 3 5 5 4 5 5 4 5 4 3 3 75
2 3 3 4 5 3 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 3 75
3 5 1 3 4 3 5 4 5 5 2 2 4 4 2 4 3 3 2 61
4 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 5 5 4 5 5 80
5 4 4 5 4 2 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 5 4 5 74
6 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 85
7 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 80
8 5 4 4 5 4 5 3 4 5 2 5 4 5 2 4 4 3 2 70
9 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 80
10 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 1 4 3 4 5 3 75
11 5 5 2 5 3 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 80
12 5 5 2 2 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 5 75
13 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 85
14 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 85
15 5 4 1 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 80
16 3 3 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 80
17 5 3 3 5 3 4 3 5 2 3 3 5 5 3 5 5 3 5 70
18 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 89
19 5 4 5 5 4 3 5 3 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 79
20 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 85
21 5 3 5 1 3 3 5 5 5 3 1 5 5 4 5 3 5 4 70
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 89
23 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 80
24 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 85
25 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 85
26 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 85
27 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 4 80
28 5 4 3 2 3 5 5 4 5 3 4 4 4 1 4 1 4 4 65
29 5 4 5 2 3 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 80
30 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 85
31 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 85
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 89
33 4 4 2 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 77
34 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 85
35 5 5 4 5 2 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 79
36 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 5 5 2 3 5 4 80
37 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 4 3 80
38 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 89
39 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 85
40 5 5 4 5 5 2 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 4 75
41 3 5 4 4 3 5 4 2 4 5 3 5 3 4 5 5 2 4 70
42 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 4 3 80
43 5 5 4 5 5 2 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 4 75
44 4 3 3 4 3 4 3 5 3 4 3 3 2 4 5 4 4 4 65
207 191 183 194 185 188 201 201 205 184 193 197 194 189 197 185 198 189 3481
98
LAMPIRAN 11 Angket Penelitian Variabel Y
Lembar Angket Kecerdasan Kinestetik
Nama :
Kelas :
Petunjuk Pengisian :
1. Pada angket ini terdapat beberapa pernyataan bacalah dengan benar pada tiap-tiap pernyataan.
2. Jawablah pernytaan dibawah ini dengan jujur sesuai situasi yang sebenarnya
3. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang terdapat pada kolom SL : Selalu SR : Sering KK : Kadang-kadang HTP : Hampir tidak pernah TP : Tidak pernah
NO. PERNYATAAN SL SR KK HTP TP
1. Mengikuti kegiatan olahraga disekolah
2. Sulit mencontoh kan gerakan olahraga
3. Ketika belajar lebih suka memeragakan daripada mendengarkan
4. Bergerak dan memukul-mukul sesuatu ketika diam terlalu lama
5. Membaca buku
6. Bermain bola futsal, basket
7. Senang berlarian daripada membaca buku
8. Menciptakan gerakan tubuh dengan ide sendiri
9. Kesekolah dengan
99
berjalan kaki
10. Menyukai pembelajaran seni rupa
11. Menyukai Berakting
12. Bermain peran bersama teman- teman dikelas
13. Mudah memahami sesuatu menggunakan gerakan
14. Menyukai hitungan dan angka-angka
15. Mampu mengekpresikan perasaan dengan baik
16. Menyukai seni beladiri
17. s Mondar-mandir ketika memikirkan sesuatu
18. m Menghabiskan waktu dengan cara menulis
19. Tidak betah ketika duduk terlalu lama
100
LAMPIRAN 12 Data Penelitian Variabel Y
No Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 jumlah
1 4 3 3 3 2 3 3 5 3 5 4 3 5 4 5 4 3 3 3 68
2 5 2 3 3 4 3 4 3 3 5 3 4 3 5 3 4 5 4 5 71
3 5 1 3 4 3 4 4 5 5 1 2 4 4 1 4 1 3 2 4 60
4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 3 5 5 4 3 4 5 3 4 75
5 4 3 4 4 2 4 3 4 2 2 5 1 4 4 3 3 4 3 3 62
6 5 3 3 5 4 5 3 4 5 2 3 4 5 2 4 4 3 2 4 70
7 5 4 5 3 1 3 5 3 3 4 3 3 4 5 3 5 5 4 3 71
8 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 5 4 4 3 4 4 3 1 3 68
9 4 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 1 1 3 4 5 3 3 75
10 5 3 4 3 5 2 4 5 5 4 2 5 3 4 3 3 4 3 4 71
11 5 5 2 2 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 3 2 5 75
12 2 4 1 5 3 5 5 1 5 3 4 3 5 3 4 5 3 5 5 71
13 5 3 3 5 3 4 3 5 2 3 3 5 5 2 5 5 3 3 3 70
14 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 75
15 4 3 3 4 3 5 2 4 4 5 4 3 5 5 4 3 3 3 4 71
16 3 3 5 3 5 4 3 5 4 3 5 5 5 3 5 4 3 3 5 76
17 5 3 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 5 4 68
18 5 4 5 5 3 3 3 3 5 4 5 3 5 3 5 3 5 5 5 79
19 3 4 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 5 76
20 5 3 4 5 2 3 1 5 3 5 3 4 4 3 4 4 5 5 5 73
21 3 2 3 3 5 4 3 2 2 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 68
22 5 3 5 3 4 5 3 5 5 5 2 3 4 2 5 3 3 4 3 72
23 5 5 5 5 4 5 4 3 5 3 5 3 2 5 2 3 5 4 4 77
24 3 5 4 3 3 2 4 3 3 4 3 5 4 3 4 5 3 5 5 71
25 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 2 5 3 5 82
26 5 5 5 2 5 5 5 4 5 4 5 2 2 4 3 2 3 5 1 72
27 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 5 5 5 5 3 2 5 4 4 71
28 5 4 3 1 1 5 5 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 4 3 64
29 2 4 2 2 4 3 2 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 4 3 66
30 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 3 4 82
31 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 2 5 3 5 3 4 4 5 83
32 2 5 5 2 5 5 5 4 4 3 5 4 4 2 4 2 2 2 3 68
33 4 3 2 5 3 4 4 5 5 3 5 4 3 5 5 4 4 5 4 77
34 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 85
35 5 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 5 77
36 5 3 5 5 1 3 5 4 5 4 1 5 5 1 5 3 5 3 5 73
37 5 5 5 3 5 5 2 4 5 5 3 2 5 4 3 4 4 5 4 78
38 4 3 5 3 2 5 3 4 5 2 2 4 4 2 5 4 5 5 5 72
39 5 2 5 5 3 3 5 4 5 4 5 3 2 5 3 3 5 2 4 73
40 5 5 3 5 5 2 3 4 4 3 4 3 5 5 4 4 5 4 2 75
41 5 3 4 3 4 3 1 3 4 3 5 4 3 3 4 3 3 3 3 64
42 5 3 5 3 4 4 3 3 5 4 3 5 5 5 5 3 5 3 5 78
43 3 5 4 4 3 5 4 2 4 5 3 4 3 4 4 5 5 3 4 74
44 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 64
189 161 172 169 153 172 160 170 180 163 166 171 172 157 176 156 173 157 174 3191
101
Lampiran 13 Rtabel
102
Lampiran 14 Ftabel
103
Lampiran 15 Berita Acara Seminar Proposal
104
Lampiran 16 Surat Bimbingan Skripsi
105
Lampiran 17 Surat Permohonan Penelitian
106
Lampiran 18 Surat Balasan Sekolah
107
Lampiran 19 Surat Validasi Kepala Sekolah
108
Lampiran 20 Kartu Menyaksikan Sidang
109
Lampiran 21 Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
110
111
LAMPIRAN 22 DOKUMENTASI
Pengisian angket uji coba kelas v
112
Penelitian kelas IVA dan IVB
113
…………………………..
Makan bersama
114
LAMPIRAN 23 PASCA SIDANG
115
Lampiran 24
RIWAYAT HIDUP PENELITI
Nama : Endah Rizqi Yuniati
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juni 1996
Agama : Islam
Alamat : Jl. Petamburan V No.01 RT/RW 010/005
Tanah Abang Jakarta Pusat 10260
Riwayat Keluarga
Orang Tua : 1. Ayah : Kasiron
2. Ibu : Khalidah
Riwayat Pendidikan
1. SDN 01 Petamburan tamat tahun 2008
2. SMPN 111 tamat tahun 2011
3. SMAN 112 tamat tahun 2014
4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Jakarta tahun 2014