1
1. Pendahuluan
Kendala pembelajaran sering dialami oleh pelaku pendidikan. Berdasarkan
hasil observasi yang telah dilakukan di SMK NU Ungaran pada mata pelajaran
simulasi digital masih terdapat permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar
mengajar. Salah satu kendala pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
adalah siswa merasa bosan dikarenakan guru menyampaikan materi dengan cara
konvensional, yaitu guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode
ceramah dan media pembelajaran konvensional menggunakan buku sebagai
sumber belajar sehingga menyebabkan tidak sedikit siswa yang tidak
memperhatikan dan ramai sendiri. Keadaan seperti ini sangat mempengaruhi
prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diperoleh siswa
kurang memuaskan.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
permasalahan proses pembelajaran tidak hanya disebabkan oleh siswa dan guru,
namun terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi diantaranya penggunaan
metode dan media pembelajaran yang kurang sesuai. Maka dari itu dibutuhkan
suatu metode dan media pembelajaran yang belum pernah dilakukan sebelumnya
di SMK NU Ungaran.
Media pembelajaran dengan e-learning merupakan sebuah inovasi yang
mempunyai kontribusi besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana
proses pembelajaran tidak lagi hanya mendengarkan namun siswa dapat
melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.
Tumblr merupakan sebuah layanan blog yang dapat digunakan sebagai e-learning
yang mengijinkan usernya untuk memposting tidak hanya teks, tetapi dapat pula
memposting video, photo, link, dan audio. Tumblr merupakan microblogging
yang menjembatani pengguna social networking seperti Facebook dan pengguna
blog [1]. Tumblr dapat memberikan solusi bagi pengguna social networking dan
pengguna yang senang menulis dan membaca blog. Selain dengan media
pembelajaran yang digunakan, strategi pembelajaran juga turut mempengaruhi
hasil pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang efektif adalah strategi
pembelajaran kooperatif karena metode ini dianggap akan memberikan para siswa
pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman siswa yang mereka butuhkan
dengan siswa membentuk suatu kelompok demi tercapainya tujuan pembelajaran
[2]. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe Numbered Head Together
(NHT). Pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa menempati posisi
dominan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kerjasama dalam kelompok
yang ditandai dengan penomoran mendorong semua siswa berusaha untuk
memahami setiap materi yang diajarkan dan bertanggungjawab atas nomor
anggotanya masing-masing[3].
Pembelajaran yang masih menggunakan buku pegangan hanya untuk guru saja
dan menjelaskan materi dengan ceramah yang digunakan di SMK NU Ungaran,
hal ini kan menyebabkan kebosanan bagi siswa yang akan mempengaruhi pada
prestasi belajar siswa. Berdasarkan masalah tersebut, maka penelitian dilakukan
dengan meneraplan Microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran
kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Simulasi
Digital di SMK NU Ungaran.
2
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian Muhfidin menunjukkan bahwa penggunaan media Edmodo sebagai
media pembelajaran sebagai e-learning dianggap efektif apabila rata-rata hasil
belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama dengan KKM. Hasil penelitian,
diperoleh rata-rata perolehan keseluruhan nilai siswa pada pembelajatarn DKK
dengan menggunakan media Edmodo yakni diatas KKM yang dipersyaratkan.
Sehingga pengguna media Edmodo sebagai media pembelajaran dikatakan
efekktif [4].
Penelitian lain yang dilakukan oleh Kartika Nurfida mengenai
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) menunjukkan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) lebih
efektif daripada pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika
pokok bahasan segiempat semester genap SMP Negeri 15 Yogyakarta. Siswa
menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar sehingga memberikan hasil
belajar yang maksimal [5].
Berdasarkan uraian yang ada terdapat persamaan dan perbedaan dari
penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan. Persamaan penelitian
dengan penelitian terdahulu yaitu : Menggunakan media pembelajaran online
untuk meningkatkan prestasi siswa dan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Sedangkan perbedaan yaitu penggunaan media pembelajaran online
tanpa metode dan metode pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT)
tanpa menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan persamaan dan perbedaan
tersebut penelitian ini dilakukan dengan menggunakan media pembelajaran dan
metode pembelajaran yaitu menggunakan media pembelajaran Microblogging
Tumblr dan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT).
Efektivitas merupakan nilai atau usaha ketepatgunaan suatu benda atau
usaha untuk mencapai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran dapat
dikatakan efektif apabila menghasilkan sesuatu sesuai seperti apa yang diharapkan
[6]. Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu
organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Penilaian efektivitas
harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan [7]. Efektivitas diukur
dari hasil belajar yang diperoleh siswa, yang dilihat dari nilai pretest dan posttest
terhadap hasil belajar siswa dilihat dari indikator ketuntasan belajar, dimana setiap
siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) TIK ≥ 70 dengan
sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa [8]
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
untuk belajar. Sedangkan media pengajaran adalah semua bahan dan alat fisik
yang mengkin digunakan untuk mengimplementasikan pengajaran dan
memfasilitasi prestasi siswa terhadap sasaran atau tujuan pengajaran [9]. Media
hasil teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis
mikro-prosesor. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam
3
pengajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran
dengan bantuan komputer) [10]. Microblogging adalah versi yang lebih kecil dari
tradisional blog dengan tujuan untuk media sosial. Semua orang dapat
membagikan berita dan segala informasi di dalam Microblogging. Dalam
penggunaannya, user lebih merasa tertarik untuk berpatisipasi dalam membagikan
maupun memberi komentar sebuah informasi [11]. Diciptakan pada tahun 2007
oleh seorang pengusaha internet muda yang bernama David Karp, tumblr adalah
microblogging yang memungkinkan user untuk menaruh/memposting apasaja
yang diinginkan ke dalam blog, seperti teks, gambar, video, audio, link dan chat.
Cara memposting dapat melalui dashboard, bookmarklet di browser, IM,
Handphone maupun email. Karena dapat digunakan untuk memposting apa saja
yang diinginkan sehingga Tumblr dapat digunakan untuk tujuan dari e-learning.
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah
satu media yang digunakan adalah jaringan komputer baik jaringan lokal maupun
berbasis web. Informasi yang disajikan melalui e-learning untuk pembelajaran
biasanya disajikan secara up-todate atau real time sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu oleh guru yang bersangkutan [12].
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran melalui
kelompok kecil siswa yang saling bekerjasama dengan memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar [13]. Strategi pembelajaran kooperatif
memiliki beberapa tipe, salah satunya adalah Numbered Head Together (NHT).
NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional [14]. NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang
akhirnya dipresentasikan di depan kelas [3]. Strategi pembelajaran kooperatif
memiliki 4 fase utama yaitu: (1)Penomoran, guru membagi siswa ke dalam
kelompok 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.
(2)Mengajukan Pertanyaan, guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.
(3)Berpikir bersama, Siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban pertanyaan
itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.
(4)Menjawab, Guru memanggil nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya
sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk
seluruh kelas.[13]
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
karena pemilihan metode ini bertujuan untuk memberikan perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control
Group Design guna mengetahui efektivitas penggunaan Microblogging Tumblr
dengan strategi pembelajaran kooperatif.
Tabel 1. Desain Pembelajaran
Kelompok Prestest Perlakuan Posttest
KE P1 T1 P2
KK P3 T2 P4
4
KE : Kelompok Experimen (Experimental group)
KK : Kelompok Kontrol (Control Group)
P1 : Kemampuan kelompok eksperimen sebelum diberi
perlakuan.
P2 : Kemampuan kelompok eksperimen setelah diberi
perlakuan.
P3 : Kemampuan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan.
P4 : Kemampuan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.
T1 : Perlakuan dengan media Tumblr kooperatif learning.
T2 : Perlakuan dengan media konvensional.
Tabel 1 menunjukkan bahwa subjek penelitian dibagi dalam dua kelompok,
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan
dengan media Tumblr dengan kooperatif learning sedangkan untuk kelas kontrol
menggunakan media media konvensional atau tanpa perlakuan.
Penelitian ini dilakukan di SMK NU Ungaran dengan mengambil kelas X3
sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 28 dan kelas X5 sebagai
kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Pengambilan sampel
dilakukan dengan memperhatikan nilai dari hasil pretest kelas yang memiliki nilai
tidak lebih baik dari kelas lain yang telah dilakukan pretest. Penelitian terdiri dari
beberapa tahapan :
Pra Penelitian
Mendesain Strategi
Pelaksanaan
Evaluasi
Gambar 1. Tahapan Penelitian [15]
Tahap yang pertama adalah tahap pra penelitian. Pada tahap pra penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui keadaan pembelajaran yang sudah berlangsung
selama ini. Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, dilakukan observasi
yang bertujuan untuk mendapatkan dapat mengetahui bagaimana proses
pembelajaran selami ini yang terjadi serta perilaku siswa maupun guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
Tahap yang kedua adalah mendesain strategi pelaksanaan. Desain strategi
pelaksanaan yang dibuat adalah mendesain alur pembelajaran, Rancangan
5
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembuatan soal. Desain alur pembelajaran
yang digunakan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 2.
Diskusi
Diskusi di dalam
kelas dengan
strategi kooperatif
tipe NHT
Siswa melakukan
diskusi dengan dibentuk
kelompok yang terdiri
dari 2-3 siswa
Guru membimbing,
menilai dan mengamati
jalannya diskusi
Report hasil
diskusi
Pembahasan hasil
diskusi
Diskusi
menggunakan
Tumblr (Luar jam
pelajaran)
Siswa menjawab
pertanyaan yang
diberikan Admin
Tumblr
Guru mengamati,
memberi komentar
dan masukan
Hasil Diskusi di
Tumblr
Gambar 2. Aktifitas siswa dan guru
Penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran di sekolah dan di luar jam
pembelajaran di sekolah. Dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan
Tumblr sebagai media diskusi (luar jam pembelajaran sekolah), admin membuat
soal yang harus didiskusi oleh kelompok dengan cara komen pada postingan soal.
Kelompok dibuat dalam bentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 siswa
dalam satu kelompok. Diskusi dimulai dengan admin membuat soal yang
diposting di Tumblr , siswa berdiskusi bersama kelompok masing-masing diluar
jam pelajaran dan perwakilan kelompok memposting hasil diskusi di Tumblr
untuk didiskusikan kembali saat di dalam kelas. Dengan adanya diskusi di Tumblr
membuat siswa memiliki gambaran akan mempelajari materi apa pada pertemuan
di kelas. Hasil diskusi di Tumblr didiskusikan kembali di dalam kelas dengan
strategi pembelajaran NHT. Dan akhir dari diskusi adalah pembahasan hasil
diskusi yang dilakukan oleh guru dan siswa.
6
Admin mendaftar
di Tumblr
Admin membuat
pertanyaan di
Tumblr
Siswa perwakilan
kelompok
mendaftar di
Tumblr
Siswa menjawab
pertanyaan admin
Gambar 3. Persiapan dan proses diskusi di Tumblr
Diskusi dimulai dengan admin mendaftar di Tumblr. Setelah mendaftar di
Tumblr, admin membuat pertanyaan di Tumblr dan siswa perwakilan kelompok
mendaftar di Tumblr. Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang telah dibuat
admin di Tumblr yang merupakan hasil diskusi dari kelompok. Hasil diskusi di
Tumblr akan dibahas kembali di dalam kelas.
Diskusi dilakukan meliputi materi mengenai komunikasi dalam jaringan
(daring). Setiap perwakilan kelompok wajib untuk memposting hasil diskusi
kelompok mereka di Tumblr. Siklus diskusi di Tumblr, kemudian dibawa dalam
pembelajaran dikelas yang terjadi dalam 2 siklus. Siklus yang pertama membahas
tentang Pengertian komunikasi. Dan pada pada siklus kedua membahas tentang
komunikasi dalam jaringan. Dari proses diskusi ini diharapkan memberi kesan
bagi siswa dalam memahami materi yang telah didiskusikan dengan teman
lainnya.
Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol : Tabel 2. Perbandingan Desain Pembelajaran
No Kegiatan Belajar Kelas Kontrol Kegiatan Belajar Kelas Eksperimen
1. Kegiatan awal
1. Memberi salam dan doa
2. Memberi penjelasan kepada
siswa mengenai pokok
bahasan, pengertian, contoh,
pemahaman materi yang
dipelajari.
Kegiatan awal
1. Memberi salam dan doa
2. Memberi penjelasan kepada siswa
mengenai pokok bahasan,
pengertian, contoh, pemahaman
materi yang dipelajari.
3. Memberi penjelasan kepada siswa
bahwa materi pembelajaran yang
akan disampaikan telah didiskusikan di dalam Tumblr.
2. Kegiatan inti
Guru menjelaskan materi
Guru meminta peserta didik
untuk mengerjakan LKS
materi komunikasi dalam
jaringan.
Kegiatan inti
Guru membahas materi yang telah
didiskusikan di Tumblr tentang
komunikasi dalam jaringan (online).
Guru memperjelas materi yang
didiskusikan di Tumblr
7
Guru mengoreksi jawaban siswa
Guru memandu siswa dengan langkah berikut ini :
1. Guru membagi siswa menjadi
kelompok yang terdiri dari 4-5
orang.
2. Memberikan penomoroan
kepada setiap anak dalam satu
kelompok dengan nomor 1,
2,3,4 dan 5 (apabila satu
kelompok hanya terdiri dari
empat anak, salah satu dari
keempat anggota kelompok
merangkap menjadi dua buah nomor dalam satu kelompok)
3. Guru memberi setiap kelompok
LKS untuk dikerjakan secara
berkelompok mengenai
komunikasi dalam jaringan
(online)
4. Guru memberi waktu untuk
menyelesaikan LKS dengan
cara berdiskusi.
5. Guru menyebutkan nomor dan
siswa dengan nomor tersebut angkat tangan.
6. Guru menunjuk salah satu
siswa yang angkat tangan untuk
mempresentasikan hasil
diskusi.
7. Guru meminta kelompok lain
dengan nomor yang sama untuk
memberi masukan maupun
menyanggah dan bertanya dan
begitu seterusnya sampai LKS
selesai.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya
langsung.
3. Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
Penutup
1. Guru merangkum butir-butir penting
seluruh pelajaran dengan cara
menanyakan kepada siswa apa saja yang
telah dipelajari.
2. Siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
3. Guru memperkuat hasil diskusi serta
memberi penghargaan kepada seluruh
siswa atas partisipasi aktifnya dalam belajar.
4. Memberikan tugas rumah untuk
pertemuan berikutnya.
Proses pembelajaran yang dilakukan para kelas eksperimen dan kelas kontrol
diawali dengan persiapan untuk proses pembelajaran memulai dengan salam dan
doa. Dalam hal memotiviasi siswa, guru menjelaskan tentang materi yang akan
8
disampaikan. Pada kelas eksperimen dijelaskan bahwa materi yang akan
disampaikan adalah materi yang telah didiskusikan di Tumblr. Sehingga siswa
sudah mempunyai bayangan tentang materi yang akan diberikan. Dalam kegiatan
inti pada kelas eksperimen guru melakukan diskusi dengan strategi pembelajaran
kooperatif tipe NHT. Berbeda dengan kelas kontrol, pada kegiatan inti guru hanya
menjelaskan materi dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS.
Instrumen dalam penelitian yaitu lembar observasi, soal pretest dan posttest
dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain : Metode observasi, bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai
jalannya pembelajaran siswa dalam proses kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif di dalam kelas. Berikut indikator
penilaian aktifitas belajar siswa.
Tabel 3. Indikator observasi aktifitas pembelajaran kelas eksperimen [5]
No Indikator
1 Akses Tumblr
2 Pengorganisasian kelas saat diskusi (guru)
3 Pembentukan kelompok dan pemberian nomor
4 Diskusi siswa
5 Pembahasan hasil diskusi
6 Mengomentari hasil diskusi
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru pada waktu di
dalam kelas. Observasi memiliki beberapa indikator. Indikator disesuaikan dengan
strategi pembelajaran di kelas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Observasi digunakan juga untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Metode tes (pretest dan posttest) bertujuan untuk mengukur pencapaian
penguasaan terhadap materi yang diajarkan. Instrumen disusun bersama guru mata
pelajaran simulasi digital dengan kisi-kisi seperti ditunjukkan pada tabel 4. Guru
simulasi digital juga berperan untuk memvalidasi isi soal tes agar sesuai dengan
tujuan dan mencakup materi yang diajarkan.
Tabel 4. Kisi-kisi soal pretest posttest
No. Indikator No. Pertanyaan
1 Menjelaskan pengertian komunikasi 1,2
2 Mengidentifikasi jenis komunikasi 3,4
3 Menjelaskan pengertian komunikasi dalam
jaringan 5,6
4 Mengidentifikasi fungsi dan jenis komunikasi
dalam jaringan 7,8,9
5 Mengidentifikasi komponen pendukung
komunikasi dalam jaringan 10
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Tindakan dilakukan sesuai
dengan desain penelitian yaitu penggunaan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Masing masing kelas melakukan pretest guna mengetahui kemampuan awal siswa
9
serta penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Proses pembelajaran
dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah dirancang oleh guru. Pada kelas
eksperimen akan menggunakan Microblogging Tumblr dengan strategi
pembelajaran kooperatif sedangkan kelas kontrol akan menggunakan media
konvensional. Setelah proses pembelajaran selesai, masing masing kelas akan
diberikan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Tahap penelitian yang terakhir adalah evaluasi. Hasil tes langsung dievaluasi
untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran siswa di SMK NU Ungaran pada
mata pelajaran Simulasi Digital. Setelah melakukan evalusi hasil belajar siswa,
dilakukan wawancara kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui
bagaimana pendapat siswa setelah digunakannya Microblogging Tumblr dengan
strategi pembelajaran kooperatif.
4. Hasil Pembahasan
Tahap pertama sebelum tindakan yaitu melakukan observasi pada saat proses
kegiatan belajar mengajar berlangsung pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas
X3 dan kelas X5. Dari hasil observasi yang dilakukan, penyampaian materi masih
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah yang menyebabkan siswa
menjadi bosan dan kurang berperan aktif dalam pembelajaran sehingga
menyebabkan pemahaman materi siswa menjadi kurang yang dapat dilihat ketika
guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa dan siswa yang menjawab
sebagian kecil siswa. Proses pembelajaran dimulai dengan memberikan pretest
kepada kelas X3 dan kelas X5. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa sebelum diberikan perlakuan serta pembagian kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Tabel 5. Rata-rata nilai Pretest Kelas X5 Dan X3
Keterangan Kelas Rata –rata nilai pretest
Pretest X5 5,46
X3 4,82
Dari hasil pretest didapat kelas X3 mendapat nilai rata-rata kelas lebih rendah
dibandingkan dengan kelas X5. Sehingga kelas X5 menjadi kelas kontrol tanpa
ada perlakuan sedangkan kelas X3 menjadi kelas eksperimen dalam penelitian
penggunaan microblogging Tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif.
Kelas X5 berjumlah 26 siswa sedangkan kelas X3 berjumlah 28 siswa.
Guru membagi kelas X3 ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa
dalam satu kelompoknya. Proses pembelajaran menggunakan Microblogging
tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif dimulai dengan admin
memberikan tugas kelompok untuk didiskusikan di luar kelas di luar jam
pelajaran oleh kelompok yang kemudian hasil dari diskusi kelompok tersebut
dishare di soal yang telah admin posting di Tumblr. Selama proses diskusi yang
dilakukan, admin memberikan pertanyaan dan siswa menjawab dengan cara
memberi komentar pada pertanyaan yang telah diberikan. Berikut adalah contoh
diskusi yang dilakukan.
10
Gambar 4. Diskusi di Tumblr pengertian komunikasi
Dalam gambar 4, siswa mendiskusikan tentang pengertian komunikasi. Dalam
proses ini siswa dalam satu kelompok mendiskusikan tentang pengertian
komunikasi. Dapat diketahui bahwa pada proses diskusi ini siswa aktif dalam
memberikan pendapat. Hasil diskusi di Tumblr akan dibahas kembali di dalam
kelas. Diskusi di Tumblr berguna memberi gambaran materi pada waktu
pertemuan di dalam kelas.
Gambar 5. Diskusi di Tumblr mengenai Pengertian Komunikasi Dalam Jaringan
11
Gambar 5 adalah gambaran proses diskusi yang membahas tentang
komunikasi dalam jaringan. Siswa memberi jawaban tentang pengertian
komunikasi dalam jaringan serta contoh komunikasi dalam jaringan. Siswa
melakukan diskusi di luar kelas sebanyak 2 kali. Pertama mengenai pengertian
komunikasi dan kedua mengenai pengertian komunikasi dalam jaringan dan
contohnya.
Pada proses diskusi yang terjadi di Tumblr ialah materi mengenai
Komunikasi. Yaitu pengertian komunikasi dan komunikasi dalam jaringan.
Pembelajaran dengan menggunakan Tumblr dilakukan di dalam kelas eksperimen.
Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak melakukan diskusi di Tumblr.
Pembelajaran masih dilakukan seperti sebelumnya dengan cara konvensional
tanpa adanya diskusi terlebih dahulu.
Proses diskusi yang dilakukan di Tumblr kemudian dibahas di dalam kelas. Di
dalam kelas, dilakukan kembali proses belajar secara berdiskusi. Diskusi yang
dilakukan adalah model pembelajaran kooperatif. Tipe pembelajaran kooperatif
yang digunakan adalah tipe Numbered Head Together (NHT). Dengan adanya
diskusi yang dilakukan di Tumblr sebelum penyampaian materi di kelas
eksperimen, memberikan efek positif terhadap keaktifan siswa. Jika sebelumnya
siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan penjelasan guru, setelah adanya
proses diskusi di Tumblr siswa cenderung aktif di dalam kelas. Dengan adanya
diskusi di Tumblr membuat siswa mempunyai gambaran tentang materi yang akan
disampaikan. Sehingga membuat siswa lebih aktif dalam menyampaikan
pendapatnya.
Proses diskusi dimulai dengan pengempolokan siswa di kelas. Guru membuka
pelajaran dengan menanyakan hasil diskusi di Tumblr pada masing-masing
kelompok. Kemudian guru membagikan lembar LKS kepada masing-masing
kelompok untuk mendiskusikan pertanyaan mengenai komunikasi. Dalam strategi
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diskusi seperti ini disebut
dengan fase berpikir bersama. Fase dimana siswa menyatukan pendapat terhadap
jawaban pertanyaan itu dan menyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui
jawaban tim.
Gambar 6. Diskusi siswa (diskusi bersama)
Setelah siswa berdiskusi bersama mengerjakan LKS, guru membagikan nomor
pada setiap anggota kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor
antara 1-5 tergantung dari jumlah kelompok. Apabila kelompok terdiri dari 4
12
siswa, maka terdapat salah satu siswa yang mendapatkan nomor ganda dalam satu
kelompok. Setelah semua mendapat nomor kelompok, proses evaluasi dimulai
dengan guru memanggil salah satu nomor dan setiap anggota kelompok nomor
tersebut mengacungkan tangan untuk menjawab LKS. Dan nomor anggota
kelompok lain yang memiliki nomor sama akan mengutarakan pendapat
berdasarkan hasil diskusi dari kelompok masing-masing.
Gambar 7. Diskusi bersama dan pemanggilan nomor
Dengan digunakannya metode pembelajaran kooperatif membuat siswa
menjadi lebih aktif dalam proses belajar dibandingkan dengan metode
konvensional yang hanya mendengarkan penjelasan guru. Berikut adalah hasil
observasi aktivitas belajar kelas eksperimen dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).
Tabel 6. Hasil Observasi aktifitas siswa kelas eksperimen pertemuan pertama
No Indikator Hasil observasi
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Akses Tumblr 75 % 100%
2 Pengorganisasian kelas saat diskusi (guru) 87,5 % 92,5 %
3 Pembentukan kelompok dan pemberian
nomor 100 % 100 %
4 Diskusi siswa 75 % 87,5 %
5 Pembahasan hasil diskusi 100 % 100 %
6 Mengomentari hasil diskusi 50 % 75,5 %
Total 81,25 % 92,5 %
Tabel 7. Kriteria presentase aktivitas siswa [16]
Interval Kategori
0 – 29,99 Sangat rendah
30 – 54,99 Rendah
55 – 74,99 Sedang
75 – 89,99 Tinggi
90 - 100 Sangat tinggi
Hasil observasi pada pertemuan pertama didapatkan hasil yang dapat
diinterpresentasikan pada kategori tinggi. Kendala pertama yang dialami saat
melakukan pemberian perlakuan yaitu siswa yang sulit untuk membuka web
Tumblr dan memposting hasil diskusi mereka dengan alasan tidak ada koneksi
internet dan koneksi internet lemot. Mengatasi masalah tersebut dilakukan jadwal
13
ulang untuk membuka web Tumblr pada jam-jam tertentu dengan waktu untuk
memposting hasil diskusi lebih lama untuk menghindari terjadinya lemot. Pada
pertemuan kedua seluruh siswa berdikusi dengan menggunakan Tumblr pada luar
jam mata pelajaran sebelum pertemuan di kelas.
Hasil observasi lain juga menunjukkan bahwa kegiatan siswa di dalam kelas
mengalami peningkatan dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua yaitu
sebesar 11,25%. Peningkatan paling signifikansi terjadi pada indikator
mengomentasi hasil diskusi siswa di dalam kelas. Pada pertemuan pertama siswa
dalam mengomentari memiliki jawaban yang sama pada setiap kelompok, hal ini
terjadi dikarenakan masih belum adanya bayangan materi yang akan dibahas pada
pertemuan tersebut. mengatasi masalah tersebut dilakukan penyimpulan materi
yang berbeda pada setiap kelompok guna mendapatkan variasi jawaban. Dengan
adanya variasi jawaban merangsang siswa untuk memberi komentar pada hasil
diskusi kelompok lain.
Peningkatan hasil belajar dilihat dari hasil pretest dan posttest. Kemudian
dilakukan uji Independent sampel t-test yang digunakan untuk membandingkan
nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol guna menjawab hipotesis.
Syarat uji t yaitu nilai harus normal dan homogen. Setelah dilakukan perhitungan,
kedua kelas bernilai normal dan homogen, yang artinya syarat uji Independent
sampel t-test terpenuhi.
Tabel 8. Hasil Uji Independent sample t-test Posttest
Keterangan Kelas Mean Sig(P) α thitung ttabel
Posttest Eksperimen 7,96 0.047 0.05 -2,032 1.67469
Kontrol 7,34
Berdasarkan tabel 8, posttest kelas eksperimen dan kontrol memperoleh nilai
rata-rata nilai kelas yang berbeda. Kelas eksperimen mendapat rata-rata nilai kelas
7,96 sedangkan pada kelas kontrol 7,34. Data yang didapatkan dari hasil tes diuji
untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai kelas yaitu dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Hipotesis yang digunakan
adalah H0 : Penggunaan microblogging tumblr dengan strategi pembelajaran
kooperatif tidak efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. H1 : Penggunaan microblogging tumblr
dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran. Pada uji t
diketahui bahwa nilai sig(P) = 0,047 yang lebih kecil daripada 0,05 dan thitung =
2,032 lebih besar daripada ttabel = 1,67469. Hal tersebut berarti bahwa H0 ditolak
atau H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan microblogging
tumblr dengan strategi pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran.
Setelah mendapatkan hasil tes, wawancara dilakukan untuk mengetahui
pendapat siswa mengenai penggunaan microblogging tumblr dengan strategi
pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan. Wawancara dilakukan kepada
seluruh siswa kelas eksperimen. Setelah dilakukan wawancara kepada seluruh
siswa kelas eksperimen, didapatkan informasi bahwa proses diskusi di Tumblr
14
yang dilakukan sebelum penyampaian materi dan diskusi di dalam kelas dengan
strategi NHT lebih menyenangkan dan tidak membuat bosan dalam belajar.
5. Simpulan
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan
yang meliputi proses aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan wawancara, maka
dapat disimpulkan bahwa penggunaan microblogging tumblr dengan strategi
pembelajaran kooperatif efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran Simulasi Digital di SMK NU Ungaran.
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, saran bagi penelitian selanjutnya dapat
menerapkan media pembelajaran Tumblr dalam mata pelajaran lain serta dapat
melakukan dengan menggunakan metode pembelajaran lain .
6. Daftar Pustaka
[1] Marquart, Emily. 2010. Microblog Sensation: The Growing Popularity Of
Tumblr.Http://Www.Artichokwebdesign.Com/ARIN6912/3pmjournal_2010
s2.Pdf#Page=71 [25/3/2014]
[2] Barkley, Elizabeth E., Cross, K. Patricia & Major, Clair Howell. 2012.
Collaborative Learning Techniques : Teknik-teknik Pembelajaran
Kolaboratif. Penerjemah: Narulita Yusron. Bandung : Penerbit Nusa Media
[3] Arends, Richard I. 2007. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
[4] Mufhidin, Amar. 2013. “Efektivitas Penggunaan Edmodo Sebagai
Penunjang Pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Di SMK Negeri 1
Majalengka”. Universitas Pendidikan Indoesia
[5] Nurfarida, Kartika. 2011. “Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Dengan Pendekatan Problem Based
Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP
Negeri 15 Yogyakarta”. Universitas Islam Negeri Kalijaga
[6] Rahmatika, Rosa. 2009. “ Efektifitas Penerapan Multimedia Pembelajaran
Interaktif Komponen Perangkat Keras (Hardware) Komputer Dengan
Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas Vii Smpn 40
Bandung”. Universitas Pendidikan Indonesia
[7] Georgopolous dan Tannenbaum. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta:
Erlangga
[8] Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
[9] Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Madia Pengajaran. Jogjakarta:
Dina Press.
[10] Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : PT.Raja Grafindo
Persada.
[11] Böhringer, M. 2009. “Really Social Syndication: A Conceptual View on
Microblogging," . Sprouts: Working Papers on Information Systems, 9(31).
http://sprouts.aisnet.org/9-31
15
[12] Rahayuningsih, Sri. 2013. “Potensi Pemanfaatan Facebook Sebagai Media
Pembelajaran Bagi Siswa Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus SMA
Negeri 1 Salatiga”. Universitas Kristen Satya Wacana
[13] Slavin, Robert. 2005. Cooperatif Learning : Teori, Riset Dan Praktik.
Penerjemah : Narulita Yusron. Bandung :Nusa Media
[14] Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group
[15] Dwi Rachmawati, Laila. 2014. “Penggunaan metode kolaboratif dengan
memanfaatkan media Facebook pada mata pelajaran ekonomi di SMA 1
Pabelan”. Universitas Kristen Satya Wacana
[16] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
CV.Alfabeta