PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BANK
SAMPAH BANGKITKU KELURAHAN PAAL LIMA KECAMATAN
KOTA BARU KOTA JAMBI
S K R I P S I
Oleh :
AZELIA DESKASARI
NIM: EES 150607
Pembimbing :
Drs. H. MAULANA YUSUF, M.Ag
ADDIARRAHMAN, S.HI, M.SI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2019 M/1440 H
i
ii
iii
iv
MOTTO
Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa
takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang
berbuat baik. (QS. Al-A’raaf [7]: 56)1
1
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an
Cordoba, 2015
v
PERSEMBAHAN
Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah tercapai,
Kubersujud dihadapan Mu, engkau berikan kesempatan sampai pada saat
awal perjuanganku.
Segala puji bagi Mu ya Allah..,
Alhamdulillah..Alhamdulillahirobbil'alamin...
Sujud syukur kupersembahkan kepadamu Tuhan yang maha agung atas
takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu,
beriman, dan bersabar dalam menjalani hidup. semoga keberhasilan ini menjadi
satu langkah awal untuk meraih cita-cita besarku.
Setulus hatimu Ibu, searif arahanmu Ayah..,
Izinmu hadirkan keridhoan untukku, petuahmu tuntunkan
jalanku, pelukmu berkahi hidupku, perjuangan serta tetesan doa
malammu mudahkan urusanku, dan senyuman hangatmu merangkul diriku
menuju hari depan yang cerah, hingga diriku selesai dalam studi sarjana.
Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhoan Mu ya
Allah, kupersembahkan karya tulis ini untuk yang teristimewa, Ayahanda Ali
Mustopa dan Ibunda tercinta Rita Nirmala, S.Pd.I yang tiada henti
memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, kasih sayang serta pengorbanan
yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani setiap rintangan. Saya
juga sangat berterima kasih kepada adik saya yang bernama Dwi Ratih
Maharani yang selalu memberi semangat dan support yang tak henti-hentinya
agar saya dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Tidak lupa saya berterima kasih untuk guru-guru dan dosen-dosen yag
telah ikhlas memberikan saya banyak ilmu, terutama bapak Drs. H. Maulana
Yusuf, M.Ag selaku pembimbing I dan bapak Addiarrahman, S.HI., M.HI
selaku pembimbing II karena dengan adanya bapak skripsi saya berjalan dengan
lancar.
Tanpamu semua tak pernah berarti, tanpamu aku bukan siapa-siapa dan
takkan jadi apa-apa. Teruntuk sahabatku tercinta Evi Hariyanti, Ita Nurliana
Siregar, dan Nurul Badriyah yang tiada henti mensupport saya dalam keadaan
suka maupun duka, serta teman-teman Ekonomi Syariah Lokal J Angkatan tahun
2015 yang begitu banyak mengisahkan kisah suka maupun duka selama 4 tahun
kita lewati bersama.
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku, faktor pendukung dan faktor
penghambat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah
Bangkitku, dan dampak positif Bank Sampah Bangkitku terhadap ekonomi
masyarakat sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan mengambil lokasi
penelitian di Bank Sampah Bangkitku. Subyek penelitian ini adalah pengelola,
nasabah Bank Sampah Bangkitku dan Kepala Lurah Paal Lima. Pengumpulan
data dilakukan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Peneliti melakukan penelitian dibantu oleh pedoman wawancara. Teknik analisis
data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan
dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan ekonomi
masyarakat dilakukan melalui program menabung sampah, sosialisasi, dan
pelatihan ketrampilan tentang pengolaan sampah. Faktor-faktor yang mendukung
pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu adanya respon positif dari masyarakat
menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya dukungan dari pihak
nasabahh dan pihak eksternal yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan di Bank
Sampah Bangkitku. Dan faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi
masyarakat yaitu kurangnya sosialisasi kepada masyarakat yang lebih luas,
terkendalanya oleh kesibukann masing-masing nasabah, belum adanya bantuan
sarana dan prasarana dari kelurahan untuk kegiatan di Bank Sampah Bangkitku.
Dampak positif Bank Sampah Bangkitku terhadap ekonomi masyarakat
memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan bagi keluarga karena uang
hasil penabungan sampah tersebut dapat digunakan untuk menambah uang belanja
keluarga. Selain itu, hasil menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat
menjadi tambahan modal usaha bagi nasabah yang memiliki kegiatan usaha.
Kata kunci : Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Sampah, Bank Sampah
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Allah SWT atas
rahmat hidayah dan ridho-Nya yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal
Merah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Disusun untuk memenuhi
persyaratan menyelesaikan program Sarjana Ekonomi Islam Strata Satu Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Skripsi ini adalah usaha maksimal penulis yang tidak luput dari kekeliruan
dan masih jauh dari kata sempurna, karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis butuhkan agar dapat memperbaikinya. Sehubung
dengan selesainya skripsi ini, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing saya Drs. H. Maulana Yusuf, M.Ag
selaku pembimbing I dan Addiarrahman, S.HI, M.SI selaku pembimbing II yang
selalu sabar dalam membimbing penulis sesampainya skripsi ini selesai, dan tidak
lupa juga penulis berterima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA,Ph.D selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI, Dr.Novi Mubyarto,SE.ME, dan Ibu
Dr.Halimah Dja’far, M.Fil.I, selaku Wakil Dekan I,II,III Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., MA selaku ketua program studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................
.......................................................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................
.......................................................................................................................... ii
MOTTO .........................................................................................................
.......................................................................................................................... iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ................................................................
.......................................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..........................................................................................
.......................................................................................................................... v
ABSTRAK .....................................................................................................
.......................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................
.......................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
.......................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
.......................................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
.......................................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
........................................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
........................................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
........................................................................................................ 7
x
E. Batasan Masalah ............................................................................
........................................................................................................ 8
F. Kerangka Teori ..............................................................................
........................................................................................................ 8
G. Kerangka Pemikiran .......................................................................
........................................................................................................ 28
H. Tinjauan Pustaka ............................................................................
........................................................................................................ 29
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ...................................................................
........................................................................................................ 33
B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................
........................................................................................................ 33
C. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................
........................................................................................................ 35
D. Subyek dan Obyek Data ................................................................
........................................................................................................ 37
E. Unit Analisis .................................................................................
........................................................................................................ 38
F. Teknik Analisis Data .....................................................................
........................................................................................................ 39
G. Sistematika Penulisan ...................................................................
........................................................................................................ 41
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku ..................................................
........................................................................................................ 43
B. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku ........................................
........................................................................................................ 44
xi
C. Tujuan Bank Sampah Bangkitku ..................................................
........................................................................................................ 44
D. Manfaat Bank Sampah Bangkitku ................................................
........................................................................................................ 44
E. Struktur Bank Sampah Bangkitku .................................................
........................................................................................................ 45
F. Aset Bank Sampah Bangkitku ......................................................
........................................................................................................ 45
G. Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi .............
........................................................................................................ 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Yang Diselenggarakan
Oleh Bank Sampah Bangkitku ......................................................
........................................................................................................ 52
B. Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku ..............
........................................................................................................ 53
C. Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap Ekonomi
Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi ..................................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................
........................................................................................................ 60
B. Saran ...............................................................................................
........................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Data Bank Sampah Bangkitku .............................................
.......................................................................................................................... 5
Tabel 1.2 : Ringkasan Penelitian Terdahulu .........................................
.......................................................................................................................... 30
Tabel 3.1 : Aset Bank Sampah Bangkitku .............................................
.......................................................................................................................... 45
Tabel 3.2 : Harga Beli Barang ................................................................
.......................................................................................................................... 46
Tabel 3.3 : Nasabah Bank Sampah Bangkitku .......................................
.......................................................................................................................... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Alur Pelayanan Bank Sampah Bangkitku ........................
.......................................................................................................................... 20
Gambar 1.2 : Kerangka Berfikir Penelitian ............................................
.......................................................................................................................... 30
Gambar 3.1 : Struktur Bank Sampah Bangkitku ....................................
.......................................................................................................................... 45
Gambar 3.2 : Peta Kecamatan Kota Baru Di Wilayah Kota Jambi .......
.......................................................................................................................... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk
sangat besar dan memiliki kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu.
Sampah saat ini menjadi persoalan pokok di Indonesia. Salah satu kota
yang berjuang mengatasi permasalahan sampah adalah Kota Jambi.
Menurut data yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistika (BPS) jumlah
penduduk di Kota Jambi yaitu 598.103 jiwa.2
Sedangkan jumlah
penduduk Kecamatan Kota Baru 77.049 jiwa dan jumlah penduduk
Kelurahan Paal Lima 15.263 jiwa.3
Bertambahya penduduk dan
berubahnya pola konsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya
volume, jenis, dan karakteristik sampah.4
Sebagaian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai
barang sisa yang tidak berguna, belum memberi nilai sebagai sumber daya
yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih
bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipa), yaitu sampah
dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.
Sistem yang dilakukan selama ini belum menyelesaikan masalah sampah,
akan tetapi dapat menimbulkan masalah baru di tempat lain, karena
2 https://jambi.bps.go.id/dynamictable/2018/05/16/444/penduduk-provinsi-
jambi-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-kelamin-tahun-2000-2017.html, diakses tanggal
20 April 2019 3 https://jambikota.bps.go.id, diakses tanggal 30 Juli 2019
4 Bambang Suwerda, Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan),
(Yogyakarta: Pustaka Rihama, 2012 ), hlm. 3
2
kapasitas TPA sudah tidak mampu lagi menampung jumlah sampah yang
dihasilkan masyarakat. Timbunan sampah dengan volume yang besar di
lokasi tempat pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas methan
(CH4) yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan
kontribusi terhadap pemanasan global.5
Beberapa dampak apabila sampah tidak dikelola dengan baik
adalah sebagai berikut:
1. Sampah dapat menjadi sumber penyakit. Lingkungan menjadi kotor.
Hal ini akan menjadi tempat yang subur bagi mikroorganisme patogen
yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dan juga menjadi tempat
sarang lalat, tikus dan hewan liar lainnya.
2. Pembakaran sampah dapat berakibat terjadinya pencemaran udara yang
dapat menganggu kesehatan masyarakat, dan memicu terjadinya
pemanasan global.
3. Pembusukan sampah, dapat menimbulkan bau yang tidak sedap dan
berbahaya bagi kesehatan. Cairan yang dikeluarkan (lindi) dapat
meresap ke tanah, dan dapat menimbulkan pencemaran sumur, air
tanah, dan yang dibuang ke badan air akan mencemari sungai.
4. Pembuangan sampah ke sungai atau badan air dapat menimbulkan
pendangkalan sungai, sehingga dapat memicu terjadinya banjir.
5 Ibid, hlm. 4
3
Hal tersebut terjadi dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat
akan kebersihan lingkungan. Maka sangat penting kepedulian masyarakat
untuk mengelola sampah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan PP
Nomor 81 tahun 2012 serta PERDA Kota Jambi Nomor 8 tahun 2013
tentang Pengelolaan Sampah.6 Sistem pengelolaan persampahan terutama
untuk daerah perkotaan, harus dilaksanakan secara tepat dan sistemastis.
Kegiatan pengelolaan persampahan akan melibatkan penggunaan dan
pemanfaatan berbagai prasarana dan sarana persampahan yang meliputi
pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan
maupun pembuangan akhir.7
Dengan adanya bank sampah dapat mengurangi sampah yang
bertumpuk di pembuangan akhir (TPA) Talang Gulo. Seiring
perkembangan teknologi, sampah saat ini dapat dikelola menjadi sesuatu
barang yang bernilai rupiah. Akan tetapi kebanyakan masyarakat belum
mampu mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai rupiah. Bank
sampah mampu menghasilkan nilai ekonomi (pendapatan) kepada
masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran di Kota Jambi sehingga
angka kemiskinan di Kota Jambi dapat berkurang. Program pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui bank sampah ini dilakukan dengan
6 Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
7 Jailan sahil, Dkk. Jurnal Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan
Sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate, Vol. 4 N0 2 Maret 2016 ISSN-2301-
4678, hlm. 478
4
pengoptimalan pengelolaan sampah. Nasabah Bank Sampah Bangkitku
merupakan masyarakat Kota Jambi.
Allah berfiman pada Ayat Suci Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 41
Artinya:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).”(QS: Ar-Rum Ayat: 41)8
Ayat tersebut menjelaskan dua hal pokok yang menjadi dasar
pandangan Islam dalam isu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam
menyadari telah dan akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan
lautan yang berakibat pada turunnya kualitas lingkungan untuk
mendukung hidup manusia. Kedua, Islam memandang manusia sebagai
penyebab utama kerusakan dan sekaligus pencegah terjadinya kerusakan
tersebut.9
Seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW:
النظافة مه الإيمان
8 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an Cordoba,
2015 9
Wiwit Udi Laksono, Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah)
Arcawinangun, Purwokerto, Banyumas), SkripsiIAIN PURWOKERTO,(2016), Hlm. 3
5
Artinya: “Kebersihan sebagian dari iman”. (HR. Ahmad)
Isi kandungan hadis tersebut menjelaskan bahwa kebersihan
merupakan sebagian dari iman. Artinya seorang muslim telah memiliki
iman yang sempurna jika dalam kehidupannya ia selalu menjaga diri,
tempat tinggal dan lingkungannya dalam keadaan bersih dan suci baik
yang bersifat lahiriyah maupun yang bersifat bathiniyah.
Berikut ini Data Jenis sampah yang dikumpulkan di Bank Sampah:
Tabel 1.1
Data Bank Sampah Bangkitku
No Jenis Sampah Jumlah Berat Sampah/hari
1. Kertas 35 Kg
2. Plastik 42 Kg
3. Besi 60 Kg
4. Alumunium 25 Kg
5. Tembaga 0.7 Kg
Sumber : Bank Sampah Bangkitku
Bank Sampah adalah salah satu strategi penerapan 3R menurut
Undang-Undang dan 4R serta 5R menurut Kemen LH RI dalam
pengelolaan sampah di tingkat sumber. Pelaksanaan Bank Sampah pada
prinsipnya adalah satu rekayasa sosial (Social Engineering) untuk
mengajak masyarakat memilah sampah. Bank Sampah Bangkitku
merupakan rujukan untuk bank sampah induk yang akan dikelola
6
pemerintah Kota Jambi di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup Kota
Jambi, bank sampah induk ini sudah dicanangkan menaungi bank sampah
unit kelolaan kelompok-kelompok masyarakat.
Dengan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka penulis
tertarik untuk meneliti tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang
diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal
Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi?
2. Apakah Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah
Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota
Jambi?
3. Bagaimanakah Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap
Ekonomi Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini dengan
melihat latar belakang dan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut:
7
1. Untuk mengetahui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
yang diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan
Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mendukung dan
Menghambat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank
Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi.
3. Untuk mengetahui Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku
Terhadap Ekonomi Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi yang mengenal dan mempelajari pemberdayaan
ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal
Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
2. Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan, ilmu, dan
pengetahuan bagi penulis, pembaca maupun peneliti. Dan dapat
dijadikan sebagai sumber referensi dalam penelitian selanjutnya.
E. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak adanya perluasan
yang tidak fokus pada rumusan masalah, maka dalam penelitian ini penulis
hanya membatasi penelitian ini pada pemberdayaan ekonomi masyarakat
melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota
8
Baru Kota Jambi dan study yang dilakukan hanya pada masyarakat
Kecamatan Kota Baru yang menjadi nasabah Bank Sampah Bangkitku
F. Kerangka Teori
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
1. Pengertian Pemberdayaan
Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya”
yang berarti kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan
bertindak. Bertolak dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan
dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses
untuk memperoleh daya/kekuatan, dan atau proses pemberian
daya/kekuatan dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang
kurang atau belum berdaya. Pengertian “proses” menunjuk pada
serangkaian tindakan atau langkah yang dilakukan secara kronologis
sistematis yang mencerminkan pentahapan upaya mengubah
masyarakat yang kurang atau belum berdaya menuju keberdayaan.10
Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu sendiri,
dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan
potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.
Selanjutnya, upaya tersebut diikuti dengan memperkuat potensi atau
daya yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Dalam konteks ini
diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari hanya
10
Kholidah Attina Yopa, Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui
Desa Wisata BudayadiKebonDalemKidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta,( 2017), hlm.16
9
menciptakan iklim dan suasana yang kondusif. Perkuatan ini meliputi
langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai
masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang
(opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi makin
berdaya.11
2. Pemberdayaan Ekonomi
Menurut Ahmad Karim berpendapat bahwa ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu maupun kelompok
dalam ikatan pekerjaan sehari-hari yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh pendapatan dan bagaimana pula
mempergunakan pendapatan tersebut.12
Ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang
berhubungan dengan kebutuhan dan sumber daya yang terbatas.13
Berdasarkan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan
ekonomi yaitu suatu kebutuhan masyarakat yang di nilai dengan uang
atau barang yang dapat berguna untuk kebutuhan manusia yang dapat
memberikan jumlah yang besar atau banyak untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari sebagai sumberdaya yang sangat bermanfaat.
11
Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat,
(Bandung : Alfabeta, 2017) hlm. 53 12
Pratiwi Mega Septiani. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi
Lokal Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Dusun Satu Kecubung Desa
Terbanggi Lampu Tengah., Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan, (2017), hlm. 3 13
Rozalinda, Ekonomi Islam. (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015), hlm.2
10
Menurut Ginandjar Kartasasmita pemberdayaan ekonomi
rakyat adalah upaya yang merupakan pengerahan sumberdaya untuk
mengembangkan potensi ekonomi rakyat untuk meningkatkan
produktivitas rakyat sehingga baik sumberdaya manusia maupun
sumber daya alam disekitar keberadaan rakyat dapat ditingkatkan
produktivitasnya.
Menurut Swasono dalam Rintuh, Cornelis dan Miar
mengatakan bahwa pemberdayaan ekonomi kerakyatan mengandung
maksud pembangunan ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia
sebagai agenda utama pembangunan nasional sehingga langkah-
langkah yang nyata harus diupayakan agar pertumbuhan ekonomi
rakyat berlangsung dengan cepat. Dengan adanya pemberdayaan
ekonomi masyarakat maka diharapkan dapat meningkatkan kehidupan
masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih
baik menurut Goulet pada dasarnya meliputi: kebutuhan hidup,
kebutuhan harga diri, kebutuhan kebebasan. Oleh karena itu, ahli
ekonomi mengemukakan bahwa sasaran pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang minimal dan harus mengutamakan apa yang disebut
keperluan mutlak, syarat minimum untuk memenuhi kebutuhan pokok
serta kebutuhan dasar.14
14
Ully Hikmah Andini, MochamadSaleh Soeaidy, Ainul Hayat. Jurnal
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak
Tertinggal (Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati) Vol. 2 No.
12
11
Menurut Sumodiningrat, konsep pemberdayaan ekonomi
secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Perekonomian rakyat adalah perekonomian yang diselenggarakan
oleh rakyat. Perekonomian yang deselenggarakan oleh rakyat
adalah bahwa perekonomian nasional yang berakar pada potensi
dan kekuatan masyarakat secara luas untuk menjalankan roda
perekonomian mereka sendiri. Pengertian rakyat adalah semua
warga negara.
2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan
ekonomi yang kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam
mekanisme pasar yang benar. Karena kendala pengembangan
ekonomi rakyat adalah kendala struktural, maka pemberdayaan
ekonomi rakyat harus dilakukan melalui perubahan struktural.
3. Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari
ekonomi tradisional ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke
ekonomi kuat, dari ekonomi subsisten ke ekonomi pasar, dari
ketergantungan ke kemandirian. Langkah-langkah proses
perubahan struktur, meliputi:
a. pengalokasian sumber pemberdayaan sumberdaya
b. penguatan kelembagaan
c. penguasaan teknologi
d. pemberdayaan sumberdaya manusia.
12
4. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan
peningkatan produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang
sama, dan hanya memberikan suntikan modal sebagai stimulan,
tetapi harus dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat
antara yang telah maju dengan yang masih lemah dan belum
berkembang.
5. Kebijakannya dalam pemberdayaan ekonomi rakyat adalah:
a. pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada aset
produksi (khususnya modal)
b. memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi
rakyat, agar pelaku ekonomi rakyat bukan sekadar price taker
c. pelayanan pendidikan dan kesehatan
d. penguatan industri kecil
e. mendorong munculnya wirausaha baru
f. pemerataan spasial
6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup:
a. peningkatan akses bantuan modal usaha
b. peningkatan akses pengembangan SDM
c. peningkatan akses ke sarana dan prasarana yang mendukung
langsung sosial ekonomi masyarakat lokal
Dari enam butir pokok mengenai konsep pemberdayaan
masyarakat ini, dapat disimpulkan, bahwa:
13
1. Pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilakukan hanya melalui
pendekatan daun saja, atau cabang saja, atau batang saja, atau akar
saja, karena permasalahan yang dihadapi memang ada pada
masing-masing aspek.
2. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak cukup
hanya dengan pemberian modal bergulir, tetapi juga harus ada
penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat, penguatan
sumberdaya manusianya, penyediaan prasarananya, dan penguatan
posisi tawarnya.
3. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi atau penguatan
ekonomi rakyat, harus dilakukan secara elegan tanpa menghambat
dan mendiskriminasikan ekonomi kuat, untuk itu kemitraan antar
usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar adalah
jalan yang harus ditempuh.
4. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi adalah proses
penguatan ekonomi rakyat menuju ekonomi rakyat yang kokoh,
modern, efisien.
14
5. Pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, tidak dapat
dilakukan melalui pendekatan individu, melainkan harus melalui
pendekatan kelompok.15
3. Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat menurut Paul B. Harton dalam bukunya Bagja
Waluya adalah sekumpulan masyarakat yang relatif mandiri yang
hidup bersama cukup lama yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar
kegiatan besar kegiatan dalam kelompok itu. Masyarakat adalah
sekumpulan orang yang saling berinteraksi secara kontinyu sehingga
terdapat relasi sosial yang terpola, terorganisasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud
masyarakat adalah sekumpulan orang yang mendiami wilayah tertentu
dengan jangka waktu yang cukup lama memiliki kebudayaan yang
sama dan sama-sama melakukan kegiatan atau pekerjaan yang besar
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Secara konseptual, pemberdayaan masyarakat adalah upaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang
dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari
15
Erni Febrina Harahap, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang
Ekonomi Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh Dan Mandiri. Vol. 3
No. 2 Mei 2012 ISSN 2086 – 5031, hlm.86
15
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan kata lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.
Dalam konsep pemberdayaan, menurut Prijono dan Pranarka manusia
adalah subyek dari dirinya sendiri. Proses pemberdayaan yang
menekankan pada proses memberikan kemampuan kepada masyarakat
agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu agar
mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan
hidupnya.16
Menurut Sumodiningrat, bahwa pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi kemampuan yang mereka miliki. Adapun pemerdayaan
masyarakat senantiasa menyangkut dua kelompok yang saling terkait,
yaitu masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan dan pihak yang
menaruh kepedulian sebagai pihak yang memberdayakan. Mubyarto
menekankan bahwa pemberdayaan terkait erat dengan pemberdayaan
ekonomi rakyat.
Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada
pengembangan sumberdaya manusia, penciptaan peluang berusaha
yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat menentukan
jenis usaha, kondisi wilayah yang pada gilirannya dapat menciptakan
lembaga dan sistem pelayanan dari, oleh dan untuk masyarakat
16
Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat.
(Bandung : Alfabeta, 2017), hlm. 51
16
setempat. Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada
pemberdayaan ekonomi rakyat.
Pemberdayaan masyarakat adalah usaha menjadikan
masyarakat semakin berdaya untuk berpartisipasi dalam suatu
kebijakan publik. Sebagai tujuan pemberdayaan menunjuk pada
keadaan atau hal yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial,
yaitu masyarakat yang berdaya memiliki kekuasaan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam
melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.17
Upaya pemberdayaan
masyarakat dilakukan dengan tiga hal :
1. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi manusia
berkembang. Titik tolaknya adalah penekanan bahwa setiap
manusia dan masyarakat memiliki potensi-potensi kemudian
diberikan motivasi dan penyadaran bahwa potensi itu dapat
dikembangkan.
2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat dimana perlu
langkah-langkah yang lebih positif dan nyata, penyediaan
berbagai masukan serta pembukaan akses kepada berbagai
17
Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan
Masyarakat, (Yogyakarta:Parama Publishing,2016) hlm. 38
17
peluang yang akan membuat masyarakat mampu dan
memanfaatkan peluang.
3. Pemberdayaan mengandung arti pemihakan pada pihak yang
lemah untuk mencegah persaingan yang tidak seimbang dan
menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan.
Peran serta masyarakat yang dicerminkan dalam perilaku sehat
individu maupun komunitas terhadap pengelolaan sampah sangatlah
penting. Setiap warga masyarakat pasti butuh untuk sehat, termasuk
lingkungan yang sehat. Sadar dan berperan aktif dalam pengelolaan
sampah menjadikan program tersebut akan lebih berkelanjutan.
Karena masyarakat sadar bahwa sehat adalah kebutuhan. Salah satu
nilai moral yang ditanamkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari
Iman. Kesadaran dan peran aktif yang senantiasa dipupuk sejak dini
akan tercermin dalam perilaku sehari-hari setiap warga. Dan dampak
besar yang positif adalah tercipta lingkungan yang sehat dan bersih
serta asri.18
Pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai upaya untuk
membantu masyarakat mengembangkan kemampuan sendiri sehingga
bebas dan mampu untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan
secara mandiri. Konsep pemberdayaan bertujuan untuk menemukan
18
Ibid, hlm. 40
18
alternatif-alternatif baru dalam pembangunan masyarakat.19
Tujuan
dari pemberdayaan masyarakat yaitu untuk mendorong terciptanya
kekuatan dan kemampuan lembaga masyarakat sehingga secara
mandiri mampu mengelola dirinya sendiri berdasarkan kebutuhan
masyarakat itu sendiri, serta mampu mengatasi tantangan persoalan di
masa yang akan datang.20
b. Penerapan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Bank
Sampah
Pengelolaan sampah menurut Sejati adalah semua kegiatan
yang dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai
dengan pembuangan akhir. Pengelolaan sampah merupakan hal
penting untuk diperhatikan jika memang tidak ingin wilayah menjadi
lautan sampah. Berbagai upaya pun dilakukan seperti mencanangkan
program 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Tiga R terdiri atas reuse,
reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi
lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang
mengakibatkan sampah. Recycle berarti mengolah kembali (daur
ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
19
Harry Hikmat, strategi pemberdayaan masyarakat. ( Bandung : Tim
Humaniora, 2013), hlm. 1 20
Pitri Nurhidayah, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah di Dusun
Serut, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Jurnal Universitas Negeri
Yogyakarta, (2017), hlm. 4
19
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Pasal 5
No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan 3R melalui Bank
Sampah, mekanisme bank sampah meliputi:
1. Pemilahan Sampah
Sampah yang akan disetor oleh nasabah dianjurkan untuk
memilahnya terlebih dahulu sebelum disetor ke Bank Sampah.
2. Penyerahan Sampah ke Bank Sampah
Sampah yang telah terpilah ada yang langsung membawa
sendiri ke bank sampah untuk disetor, ada yang menunggu jadwal
penimbangan yang biasanya sekali dalam sepekan dan ada juga
yang meminta sampahnya dijemput oleh petugas Bank Sampah.
Kendaraan Bank Sampah yang biasa di gunakan untuk menjemput
adalah motor Viar 3 roda atau truk sampah.
3. Penimbangan Sampah
Prosedur penimbangan sampah di Bank Sampah dilakukan
setiap seminggu sekali sesuai dengan jadwal nasabah membawa
tabungan sampah ke Bank Sampah. Dalam penimbangan di
wajibkan ada kedua belah pihak sebagai saksi yaitu pihak
pengelola Bank Sampah dan Nasabah agar semua tau dan melihat
langsung berapa jumlah berat timbangan sampah yang dihasilkan.
Penimbangan dilakukan oleh pengurus bank sampah. Pengurus ini
akan menyebutkan jenis dan berat sampah yang disetorkan oleh
nasabah kepada sekertaris. Hal ini menjadikan petugas penimbang
20
merupakan petugas yang paling paham jenis sampah yang ditabung
oleh nasabah.
4. Pencatatan
Pencatatan pada bank sampah dilakukan oleh pengelola
bagian pencatatan. Disaksikan langsung oleh Nasabah, hasil dari
penimbangan langsung dibukukan ke buku agenda atau buku besar
Bank Sampah. Hasil dari pencatatan inilah nantinya menjadi bahan
acuan yang akan di masukkan ke buku tabungan Nasabah.
5. Hasil Penjualan
Sampah yang diserahkan dimasukkan ke dalam buku
tabungan. Setelah petugas mencatat total berat sampah yang
disetorkan oleh Nasabah, maka Nasabah boleh mengambil kembali
buku tabungannya.21
Penarikan uang dapat dilakukan setiap satu
bulan sekali.
Gambar 1.1
Alur Pelayanan Bank Sampah Bangkitku
1.PELAPORAN :
Nasabah datang ke Bank Sampah
dengan membawa sampah yang sudah dipilah
sesuai jenisnya. Dan menyerahkan buku tabungan
SIMPAPAH bagi nasabah yang telah memiliki buku.
Dan bagi nasabah baru,cukup melapor terlebih dahulu.
21
Andi Rahbil Fadly, Dkk. Studi Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Salah Satu
Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Bank
Sampah Kecamatan Manggala), Jurnal Universitas Hasanuddin
21
2. PENIMBANGAN :
Petugas Bank Sampah melakukan
proses penimbangan
sesuai jenis sampah yang dibawa nasabah.
3. PENCATATAN : Petugas Bank Sampah mencatat
sesuai dengan berat/jenis sampah yang ditimbang dan
langsung memberikan cacatan nilai uang sesuai dengan
daftar harga yang berlaku.
4. PENYERAHAN GIREK ( HASIL CATATAN
SEMENTARA ) :
Petugas Bank Sampah memberikanya berdasarkan
hasil Penimbangan dan nilai uang.sebagai buku
nasabah, sebelum dipindahkan ke buku Tabungan
SIMPAPAH.
5. PEMINDAHAN CATATAN GIREK KE BUKU INDUK :
Petugas Bank Sampah memindahkan catatan semen
Tara dari girek ke buku induk yang nantinya akan
22
Dipindahkan ke buku Tabungan SIMPAPAH sesuai
Nilai uangnya.
6. PENYERAHAN BUKU TABUNGAN :
Petugas Bank Sampah setelah selesai
memindahkan catatan, langsung meneyerahkan
buku Tabungan SIMPAPAH kepada nasabah.
Pendauran ulang (Recycle) menurut Penjelasan Pasal 11 Ayat (1)
huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
adalah upaya memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna setelah
melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu.22
Berikut ini jenis-jenis
sampah yang bisa didaur ulang untuk kerajinan :
1. Plastik
a) Botol Plastik : - Hiasan Dinding
- Pot Bunga
- Gelas
- Tataan Gelas
b) Kantong Kresek : - Hiasan Dinding
22
Villy Yuneke, Penerapan Prinsip 3r (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam Pengelolaan
Sampah Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran Lingkungan Di Kabupaten Bantul. Jurnal
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA,(2016), hlm.7
23
- Tas, dompet, tempat buku
- Jas Hujan/baju
- Anyaman, tong sampah kering, tempat tissu
- bunga dan daun
c) Plastik Keras : - Tas dan Hiasan
(K. Bimoli dan Sunlight) : - Tempat koran
d) PVC/galon PC : - Pot bunga
e) Plastik Kemasan : - Tikar/Anyaman
(mie instan, kopi kapal - Tas/dompet
api, sampho sashet) - Alas meja
f) Plastik Pipet : - Taplak meja
- Hiasan Dinding
2. Kertas
a) Koran : - Tempat tissu
- Guci
b) Kardus : - Bunga dan tangkainya
- Mainan anak-anak
3. Gabus/Sterofoam : - Pot Kembang
Proses pengolahan sampah tersebut dilakukan di Bank Sampah yang
dibekali dengan Ilmu Pengetahuan melalui Pelatihan Keterampilan atau
Skill. Kemudian setelah mengikuti pelatihan keterampilan atau skill
masyarakat dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomi.
24
c. Bank Sampah
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut
financial intermediary. Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang
dalam aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu,
usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang
merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama.23
Menurut Undang-Undang Perbankan No 10 tahun 1998 yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.24
Dari pengertian di atas
dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga
berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.25
2. Pengertian Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
23
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2011),
hlm. 16 24
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : KENCANA PRENADAMEDIA
GROUP,2014), hlm. 30 25
Kasmir, BANK dan Lembaga Keuangan Lainnya. (Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2014), hlm. 24
25
tidak terjadi dengan sendirinya. Azwar menyatakan bahwa sampah
adalah sebagian dari sesuatu yang tidak disenangi, tidak terpakai atau
sesuatu yang dibuang, pada umumnya berasal dari kegiatan manusia
dan bersifat padat.
Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan,
sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dalam Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat. Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa sampah adalah hasil
kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna.
Selanjutnya yang dimaksud sampah spesifik adalah sampah yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus. Menurut Notoatmojo sampah mengandung
prinsip adanya sesuatu benda atau bahan padat, adanya hubungan
langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia, benda atau bahan
tersebut tidak dipakai lagi.26
3. Pengertian Bank Sampah
Bank sampah merupakan sebuah sebutan atau julukan yang
diberikan kepada sebuah aktivitas pengolahan sampah di dalam
masyarakat. Yang dimaksud dengan “Bank” di sini ialah sistem yang
26
Heru Subaris dan Dwi Endah,Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan
Masyarakat. (Yogyakarta:Parama Publishing, 2016) hlm. 18
26
diambil dan diterapkan dalam bank sampah. Seperti terdapat Direktur,
Bendahara, dan Teller. Kemudian ada proses menabung, pengambilan
hasil tabungan, selain itu ada nasabah, bahkan rekening. Hanya saja
yang membedakan secara mencolok adalah masyarakat tidak
menabungkan uangnya, tetapi menabungkan sampah mereka. Jadi bisa
dikatakan bahwa bank sampah adalah tempat untuk “menabung”
sampah.
Kemudian yang dimaksud “menabung” adalah menjual sampah
warga yang masih memiliki nilai ekonomisnya atau biasanya disebut
sebagai rosok ke petugas bank sampah. Bedanya dengan menjual rosok
ke pembeli rosok yaitu masyarakat yang menjual sampah rosok
mereka tidak langsung menjual kepada pengepul rosok keliling, tetapi
hasil penjualan sampah warga disimpan di dalam bank tersebut. Selain
itu masyarakat tidak harus menunggu sampahnya banyak dahulu,
berapa pun sampah yang di bawa ke bank sampah akan di terima
karena ada pencatatan berat sampah yang nantinya diakumulasikan
dengan tabungan sampah sebelumnya. Oleh sebab itulah mengapa
disebut menabung sampah, jadi sampah yang di tabung warga
dijualkan oleh pihak bank sampah dan hasil penjualan sampah oleh
pihak bank sampah akan dimasukkan di dalam rekening penabung
27
sampah dalam bentuk uang yang dapat diambil setiap satu bulan
sekali.27
Sampah-sampah yang disetorkan ke bank sampah secara garis
besar sampah dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
a) Sampah Organik : segala macam sampah baik dari aktivitas
manusia atau bukan di mana limbah tersebut dapat mengalami
pembusukan dan terurai. Seperti : sisa makanan, sisa sayuran,
sampah dedaunan.
b) Sampah Anorganik : segala macam sampah baik dari aktivitas
manusia atau bukan yang tidak dapat mengalami pembusukan dan
terurai. Seperti : kaleng, plastik kresek, plastik perkakas, dan
seng.28
Dengan begitu sampah yang masih bisa didaur ulang seperti
sampah organik tetap bisa digunakan menjadi lebih berguna untuk
kesuburan tanah. Selain itu, sampah plastik dimanfaatkan untuk bahan
pelapis sandal, tas, dan perabot lainnya.
Dari adanya bank sampah dari segi ekonomi, dapat menjadi
tambahan penghasilan. Hasil dari tabungan nasabah tersebut mampu
memberi tambahan uang belanja nasabah ketika diambil dari rekening
bank sampah. Kemudian munculnya Bank Sampah turut menggerakkan
lagi program pengolahan sampah yang masih digiati oleh beberapa
masyarakat terutama ibu-ibu. Dengan munculnya Bank Sampah, mengolah
27
Sri Muhammad Kusumantoro. Menggerakkan Bank Sampah . (Yogyakarta :
Kreasi Wacana, 2013) hlm. 17 28
Ibid, hlm. 16
28
sampah plastik menjadi kerajinan pun mulai bergerak kembali, karena
mendapat suplai bahan baku yaitu bungkus plastik dari penabungan
sampah. Dibentuknya Bank Sampah turut juga membantu memberikan
sebuah bentuk lapangan pekerjaan bagi beberapa Masyarakat.
Sesuai dengan pasal 19 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008,
pengelolaan sampah dibagi dalam dua kegiatan pokok, yaitu pengurangan
sampah dan penanganan sampah. Pasal 20 menguraikan tiga aktivitas
utama dalam penyelenggaraan kegiatan pengurangan, yaitu pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali
sampah.29
Melalui penerapan 3R di seluruh lapisan masyarakat diharapkan
mengubah pandangan dan memperlakukan sampah sebagai sumber daya
alternatif yang sejauh mungkin dimanfaatkan kembali, baik secara
langsung, proses daur ulang, maupun proses lainnya.
E. Kerangka Pemikiran
Bank Sampah selain sebagai media untuk memilah sampah dan
memanfaatkan sampah. Peran pemerintah dalam mengelola sampah juga
akan menjadi tanggung jawab masyarakat. Bank Sampah diharapkan dapat
mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA menjadi berkurang.
Penerapan prinsip 3R sebisa mungkin dapat menyelesaikan masalah
sampah secara terstruktur dan menyeluruh sehingga tujuan akhir kebijakan
pengelolaan sampah di Indonesia dapat terlaksana dengan baik.
29
Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan
Masyarakat. (Yogyakarta:Parama Publishing, 2016) hlm. 11
29
Bank sampah telah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk
berperan serta ambil bagian dalam pengelolaan sampah. Bank Sampah
merupakan salah satu stimulan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan dan pendayagunaan sampah guna menciptakan lingkungan
yang bersih, sehat, serta mampu memberi dampak positif bagi masyarakat
yang menjadi nasabah. Dengan adanya bank sampah tentunya akan
mampu menambah kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Sampah yang menumpuk menimbulkan dampak eksternalitas bagi
lingkungan. Eksternalitas lingkungan didefinisikan sebagai manfaat dan
biaya yang ditunjukkan oleh perubahan lingkungan secara fisik hayati.
Penanggulangan sampah harus menjadi prioritas dan sangat dibutuhkan
keseriusan untuk mengatasi produksi sampah yang terus meningkat. Peran
serta masyarakat tentu sangat dibutuhkan dalam menanggulangi sampah
itu sendiri, hal ini dikarenakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan
terus menyempit seiring dengan meningkatnya volume sampah.
Gambar 1.2
Kerangka Berfikir Penelitian
Bank Sampah Sebagai Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat
Pengelolaan Sampah dilakukan
dengan 3R (Reuse, Reduce, dan
Recycle)
Bank Sampah dapat memberikan
kesadaran kepada masyarakat akan
kebersihan
30
F. Tinjauan Pustaka
Dalam rangka menetapkan permasalahan dalam melakukan suatu
penelitian, subjek penelitian, untuk selanjutnya melaksanakan penelitian
ke lapangan, peneliti perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti
angkat ini telah ada yang meneliti baik itu ditinjau dari aspek yang sama
menggunakan metode yang sama dan mengambil lokasi yang sama, serta
apakah ada relevansi dengan penelitian yang akan di teliti ini, agar tidak
terjadi pengulangan.
Dibawah ini beberapa hasil penelitian yang memiliki relevansi
dengan penelitian ini, antara lain :
Tabel 1.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Metode Kesimpulan
1. Wiwit Udi
Laksono,
skripsi, IAIN
Purwokerto
(2016)
Manajemen Bank
Sampah Dalam
Pemberdayaan
Ekonomi
Nasabah (Studi
Kasus Pada Bank
Sampah Pas
(Peduli Akan
Sampah)
Arcawinangun,
Purwokerto,
Banyumas)
Kualitatif Hasil penelitian
tersebut yaitu
nasabah mengelola
sampah yang tidak
bermanfaat sehingga
mempunyai nilai
guna dan
nasabahnya dibekali
dengan pengetahuan,
sikap dan
keterampilan untuk
membuat kerajianan
tangan yang unik.
31
2. Jean Anggraini,
skripsi, UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta (2013)
Dampak Bank
Sampah Terhadap
Kesejahteraan
Masyarakat Dan
Lingkungan
(Studi Kasus
Bank Sampah
Cempaka Ii Di
Kelurahan
Pondok Petir Rw:
09) Bojongsari
Kota Depok
Kualitatif Hasil penelitian
tersebut yaitu
dampak yang
dirasakan
masyarakat dari
adanya pengelolaan
sampah
tersebut lingkungan
mereka lebih terlihat
bersih dan rapi, dan
hasil dari penjualan
sampah tersebut bisa
membantu mereka
dalam kebutuhan
mereka.
3. Merla Liana
Herawati,
Skripsi,
Universitas
Negeri
Yogyakarta
(2014)
Pemberdayaan
Ekonomi
Masyarakat
Melalui Kerajinan
Tempurung
Kelapa Studi: di
Dusun Santan,
Guwosari,
Pajangan, Bantul
Kualitatif Hasil penelitian
tersebut yaitu dapat
mengembangkan
potensi masyarakat,
dan
mengembangkan
ekonomi
masyarakat, serta
mengurangi
pengangguran
.
4. Shofiatiningsih,
skripsi, UIN
Sunan Kalijaga
(2012)
Pengelolaan
Sampah
Berbasis
Masyarakat”,
Studi di Bank
Sampah Gemah
Ripah Dusun
Badegan, Bantul,
Yogyakarta
Kualitatif Hasil penelitian
tersebut yaitu Sistem
pengelolaannya bisa
dijadikan menjadi
beberapa aksesoris
rumah tangga, di
antaranya dompet,
tas, gantungan
kunci, tempat
laptop dan dapat
menambah
penghasilan
masyarakat. Sampah
daun dan sisa sisa
makanan bisa
dikelola menjadi
pupuk kompos
untuk tanaman.
32
5. Hanafiah
Maulidah,
skripsi, Institut
Pertanian
Bogor (2017)
Analisis Potensi
Nilai Ekonomi
Sampah Dalam
Pengelolaan
Sampah Berbasis
Masyarakat (Studi
Kasus: Bank
Sampah Srikandi
Berdikari, Desa
Pasarean,
Kabupaten Bogor
Kuantitatif Hasil penelitian
tersebut yaitu
sebagian besar
masyarakat tidak
merasakan pengaruh
positif maupun
negatif dalam aspek
ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
Dikarenakan
Tingkat keinginan
non
nasabah untuk
berpartisipasi
menjadi nasabah
yaitu 100%.
Sumber: Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang telah penulis jelaskan merupakan suatu
pertimbangan dalam pembuatan penelitian. Hal ini agar tidak adanya
kesamaan dalam penelitian yang penulis lakukan. Secara garis besar
penelitian terdahulu yang penulis tulis menjelaskan tentang manajemen
bank sampah dalam pemberdayaan ekonomi nasabah, dampak bank
sampah terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, dan
pengeloaan sampah. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah
mengetahui apakah adanya bank sampah dapat melakukan pemberdayaan
ekonomi masyarakat.
33
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini yang digunakan peneliti yaitu pendekatan
penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin, yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan untuk
penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.30
B. Jenis dan Sumber Data
Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data pokok yang
diperlukan dalam penelitian, yang diperoleh langsung dari sumbernya
ataupun dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian
yang diperoleh di lapangan. Data primer tidak diperoleh melalui sumber
perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ada dua yaitu data primer dan data sekunder.31
30
Sujarweni, V.Wiratna.2014. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka
Baru Press), hlm 20 31
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. K-1, Edisi Revisi, Muara
Bulian: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Pers, 2012. hlm. 34
34
Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
peneliti dengan narasumber. Data yang diperoleh dari data primer ini harus
diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.32
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer
yang diperoleh melalui wawancara kepada pengelola Bank Sampah
Bangkitku, Masyarakat Kecamatan Kota Baru, dan Kepala Lurah Paal
Lima Kota Baru Kota Jambi.
Adapun data sekunder adalah sumber data atau sejumlah
keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber
perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain,
sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan
kedua, ketiga, dan seterusnya.33
Data Sekunder adalah data yang didapat
dari catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan,
laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain
sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah
lagi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang
diperoleh dari jurnal penelitian terdahulu, buku dan data-data yang
berhubungan dengan penelitian seperti data jumlah nasabah, data sampah
yang dikumpulkan.
32
Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :
PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 75 33
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Fakultas Syariah
dan Syariah Press, (2012), hlm. 34
35
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk penelitian kualitatif, alat
utama yang digunakan adalah si peneliti itu sendiri (human instrument).
Dalam hal ini si peneliti terjun langsung dengan menggunakan alat-alat
pengumpulan data seperti observasi dan wawancara.34
Teknik
pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk
mengungkapkan atau menjaring informasi dari responden sesuai lingkup
penelitian. Berikut ini teknik pengumpulan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk
menggali data secara lisan. Hal ini haruslah dilakukan secara mendalam
agar kita mendapatkan data yang valid dan detail. Instrument ini
digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan, sehingga
dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data
mentah ini adalah data utama dalam penelitian ini yang diperoleh oleh
peneliti secara langsung dari informan.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Sedangkan wawancara tidak
34
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Fakultas Syariah
dan Syariah Press, (2012), hlm. 37
36
terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara tersusun secara sistematis.
Pada penelitian ini penulis menggunakan kedua metode wawancara
seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar
informan tidak hanya memberikan jawaban-jawaban secara lengkap
saja melainkan agar informan tetap dapat menggunakan istilah-istilah
mereka sendiri mengenai fenomena yang terjadi. Pada penelitian ini
yang penulis wawancara yaitu pengelola Bank Sampah Bangkitku,
masyarakat Kecamatan Kota Baru, dan Kepala Lurah Paal Lima
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.35
Menurut Nasution
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan
suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyajikan gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Para ilmuwan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi.36
Pada penelitian ini penulis hanya sebagai pengamat
dan selama proses observasi akan dibuat catatan-catatan untuk
keperluan analisis dan pengecekan data kembali.
35
Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :
PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 75
37
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data kualitatif
sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Pada penelitian ini dokumentasi nya sebagian besar data
berbentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil kerajinan, cenderamata,
jurnal kegiatan dan sebagainya. Bahan dokumenter terbagi beberapa
macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian,
memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server
dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. Data jenis ini
mempunyai sifat utama tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam.
D. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan
keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Jadi, subyek penelitian itu
merupakan sumber informasi yang digali untuk mengungkapkan fakta-
fakta dilapangan. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah
pengelola Bank Sampah Bangkitku, masyarakat Kecamatan Kota Baru,
Kepala Lurah Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
36
Sugiyono. Penelitian Kualitatif. ( Bandung : Alfabeta, 2016), hlm. 64
38
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal yang menjadi sasaran penelitian.
Obyek penelitian adalah pokok permasalahan yang hendak diteliti
untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun obyek penelitian
dalam penelitian ini yaitu Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal
Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi,
E. Unit Analisis
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi
oleh Spradley dinamakan sosial situation atau situasi sosial yang
terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan
aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis. Unit analisis
dalam pengambilan sampel disebut juga dengan teknik sampling.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan pada penelitian. Adapun teknik sampling
yang sering digunakan pada penelitian kualitatif ada dua yaitu,
purposive sampling dan snowball sampling. Kedua teknik tersebut
dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
a) Purposive sampling
Yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti
memilih general manajer sebagai orang yang dianggap tahu
sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi
sosial yang diteliti.
39
b) Snowball sampling
Adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awal
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan
karena jumlah sumber data yang sedikit tersebut belum mampu
memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi
yang dapat digunakan sebagai sumber data, seperti bola salju yang
menggelinding, lama-lama menjadi besar.37
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan gabungan kedua
teknik tersebut, yaitu teknik purposive sampling dan snowball
sampling. Alasan peneliti menggunakan kedua teknik tersebut agar
informasi yang disajikan lengkap serta mampu memberikan data yang
memuaskan bagi para pembaca.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Mudjiarahardjo analisis data adalah sebuah kegiatan
untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau
tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian
aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-
tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah.
Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2016. Hlm. 219
40
Menurut Miles dan Faisal analisis data dilakukan selama
pengumpulan data dilapangan dan setelah semua dan terkumpul dengan
teknik analisis model interaktif. Analisis data berlangsung secara bersama-
sama dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai
berikut :
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-
hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah
berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan
memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga
mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan
atas data sebelumnya yangg diperoleh jika diperlukan.38
Pada prosedur
reduksi data ini, data direduksi dan ditransformasi dalam upaya agar
data menjadi lebih mudah terakses, lebih mudah dipahami.39
2. Penyajian Data
Data yang diperoleh dikategorikan menurut pokok permasalahan
dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk
melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. Tujuan
penyajian data adalah mendeskripsikan ide-ide utama dalam data yang
38
Sujarweni, Wiratna. Metodologi Penelitian. (Yogyakarta :
PUSTAKABARUPRESS, 2014), hlm. 35 39
Fattah Hanurawan, Metode Penelitian Kualitatif. ( Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2016 ), hlm. 129
41
disajikan secara terorganisir dan gabungan informasi terabstraksi yang
memungkinkan kesimpulan menjadi dapat diambil.
3. Penyimpulan dan Verifikasi
Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari
kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan
disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara. Kesimpulan
yang diperoleh pada tahap awal biasanya kurang jelas, tetapi pada
tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang
kuat. Kesimpulan sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat
digunakan untuk memverifikasi adalah triangulasi sumber data dan
metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini direncanakan dibagi menjadi 5(lima) bab,
didalamnya terdapat sub-sub seperti berikut :
BAB I : Bab ini membahas tentang uraian penelitian yang meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka.
BAB II : Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB III : Bab ini membahas mengenai gambaran umum mengenai
gambaran umum tempat penelitian Bank Sampah Bangkitku.
42
BAB IV: Bab ini merupakan pembahasan dan hasil penelitian berisi
deskripsi data penelitian.
BAB V : Bab ini adalah bab penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan
saran-saran.
43
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bank Sampah Bangkitku
Sejarah berdirinya Bank Sampah Bangkitku didasari pemikiran dan
ditetapkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 dan PP Nomor 81
tahun 2012 serta PERDA Kotan Jambi Nomor 8 tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah, maka bagaimana cara memandang sampah sebagai
sesuatu yang punya nilai jual dan berdaya guna, sehingga timbul
istilah “dulu sampah sekarang berkah”.
Selanjutnya dari hasil pemikiran Bapak Santoso dari Dinas
Kebersihan Pertamanan dan pemakaman Kota Jambi yang sudah dibina
dan didik serta sudah mendapatkan pelatihan dari Kemen PU.RI, Kemen
LH.RI dan Kemen ESDM RI serta dukungan tokoh masyarakat Iman
Prasetiawan,Amd dan Permadi, SE.ME Dosen Unja serta dukungan kawan
seperjuangan IPTEK Unja dan Unbari maka terbentuklah Wadah Peduli
Lingkungan Bank sampah Bangkitku yang diresmikan oleh Bapak
Walikota Jambi pada tanggal 21 April 2014. Asal mula mendirikan Bank
Sampah merasa terpanggil terutama memang ruang lingkup pekerjaannya
di DKPP Kota Jambi dan bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat
dari Bintek, Diklat, Sarasehan, Workshop dan lain-lain.
44
B. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku
a. Visi
Membantu Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sampah sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah yang dijabarkan melalui Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun
2013.
b. Misi
1. Mengurangi jumlah timbulan sampah dari tingkat sumber
2. Mendayagunakan sampah menjadii barang bermanfaatt sehingga
mempunyai nilai ekonomis (ekonomi kerakyatan)
3. Merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan dan pengolahan
sampah
4. Menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat
5. Menciptakan lapangan pekerjaan
C. Tujuan Bank Sampah Bangkitku
Adalah sebagai solusi pengurangan sampah ditingkat sumber
melalui proses pemilahan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan
kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.
D. Manfaat Bank Sampah Bangkitku
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan
2. Memahami pemilahan dan manfaat sampah sehingga dapat membantu
ekonomi kerakyatan
45
3. Meningkatkan derajat sampah
4. Meningkatkan partisipasi dan interaksi antar warga
E. Struktur Bank Sampah Bangkitku
Gambar 3.1
Struktur Bank Sampah Bangkitku
F. Aset Bank Sampah Bangkitku
Tabel 3.1
Aset Bank Sampah Bangkitku
No Jenis Aset Jumlah Aset
1. Kantor 1 Ruang
2. Gudang pengepulan 1 Ruang
3. Ruang pertemuan 1 ruang
4. Unit pengelolaan sampah plastik (mesin 1 unit
Iman Prasetyawan, A.Md
Direktur
Eliyarni, SE
Wakil Direktur
Suci Wulandari
Sekretaris
Aziah
Bendahara
46
pencacah)
5. Mesin jahit leter besar untuk proses daur
ulang
1 buah
6. Mesin jahit leter kecil untuk daur ulang 3 buah
7. Timbangan digital gantung 1 buah
8. Timbangan gantung biasa 1 buah
9. Meja kursi 1 unit
10. Komputer 1 unit
11. Mobil pick up 1 mobil
12. Kursi tamu 2 set
13. Kursi 4 unit
14. Kursi tamu 2 unit
15. Kipas angin gantung 1 buah
G. Daftar Harga Beli Barang Bank Sampah Bangkitku
Tabel 3.2
Daftar Harga Beli Barang
NO NAMA BARANG KODE SATUAN
DJ
1 2 3 4 7
A PLASTIK
1 PET Bening / Bersih P- 1 Kg 2.500
2 PET Bening / Kotor P- 2 Kg 1.600
3 PET Warna / Bersih P- 3 Kg 1.900
4 PET Warna / Kotor P- 4 Kg 1.500
5 PP Aqua gelas / Bersih P- 5 Kg 4.000
6 PP Aqua gelas / Kotor P- 6 Kg 2.000
7 Gelas Ale – ale P- 7 Kg 1.200
47
8 PE Slopan (Bimoli) P- 8 Lembar / Kg 8000/kg
9 Plastik Sunlight Besar P- 9 Lembar / Kg 400
10 PE bersih P- 10 Kg 3.000
11 PE kotor P- 11 Kg 1.200
12 Nasa (Kresek) P- 12 Kg 300
13 PP Sablon P- 13 Kg 450
14 PP Bak Warna P- 14 Kg 1.000
15 PP Bak hitam P- 15 Kg 1.000
16 HDPE Blowing/botol oli P- 16 Kg 1.000
17 Jerigen P- 17 Kg 1.200
18 Kulit Kabel P- 18 Kg 850
19 Paralon / Selang air P- 19 Kg 850
20 Karpet / Talang plastik P- 20 Kg 550
21 Tutup Aqua Galon P- 21 Kg 2.500
22 Tutup Botol Warna P- 22 Kg 1.700
23 Tapak Sepatu P- 23 Kg 850
24 Kristal Plastik (kc.mata,dll) P- 24 Kg 2.000
25 PE Campur P- 25 Kg 400
B KERTAS
1 Buku Tulis KT- 1 Kg 850
2 HVS KT- 2 Kg 1.200
3 Koran KT- 3 Kg 850
4 Kertas Semen KT- 4 Kg 400
5 Karton KT- 5 Kg 300
6 Kardus KT- 6 Kg 1.300
7 Majalah / Duplek KT- 7 Kg 250
8 Kertas Campur KT- 8 Kg 200
C SENG / BESI
1 Seng Oplong,susu sarden SB- 1 Kg 450
2 Seng /besi gabin SB- 2 Lembar / Kg 800
3 Besi Biasa SB- 3 Kg 2.000
4 Besi Super SB- 4 Kg -
5 Besi Baja SB- 5 Kg -
D ALUMUNIUM
1 Antena/Panci/Wajan AL- 1 Kg 10.000
2 Kaleng Alumunium AL- 2 Kg 9.500
3
E BOTOL DAN KACA
1 Sirup ABC / Marjan dll BT- 1 BJ 75
48
2 Botol Bir & Sejenisnya BT- 2 BJ 500
3 Botol Sarsaparilla BT- 3 BJ
4
F TEMBAGA
1 Tembaga Biasa TG- 1 Kg 42.500
2 Tembaga super TG- 2 Kg 54.000
H. Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi
Paal Lima adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Kota Baru,
Kota Jambi. Kepala Lurah Paal Lima yaitu Bapak Budiman, S.H. Luas
Kelurahan Paal Lima yaitu 7.34 Km2. Jumlah Rukun Tetangga (RT) di
Kelurahan Paal Lima yaitu sebanyak 38 RT. Jumlah penduduk Kelurahan
Paal Lima yaitu 15.263 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin jumlah
penduduk laki-laki yaitu 7.650 jiwa, sedangkan jenis kelamin perempuan
yaitu 7.613 jiwa.
Kecamatan Kotabaru terletak di Pusat Pemerintahan Kota Jambi
dengan memiliki luas tanah sebesar 36,15 Km2 . Secara administratif
Kecamatan Kotabaru dibatasi oleh :
Bagian Selatan : Kabupaten Muaro Jambi
Bagian Utara : Kecamatan Telanaipura
Bagian Timur : Kecamatan Jambi Selatan
Bagian Barat : Kecamatan Alam Barajo
Kecamatan Kota Baru terdiri dari 10 Kelurahan dan 360 RT.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi (PERDA) nomor 13 Tahun
2014 tanggal 30 Desember 2014, Kecamatan Kotabaru di pecah menjadi
49
2 kecamatan. Kecamatan Kotabaru resmi dipecah menjadi Kecamatan
Kotabaru dan Kecamatan Alam Barajo pada Tahun 2016. Dengan masing
masing kecamatannya memiliki 5 kelurahan dan 179 RT.
Gambar 3.2
Peta Kecamatan Kotabaru Di Wilayah Kota Jambi
I. Nasabah Bank Sampah Bangkitku
Tabel 3.3
Daftar Nasabah Bank Sampah Bangkitku
NO NAMA NASABAH JENIS
KELAMIN
PEKERJAAN
1. Santoso Laki-laki DKPP Kota Jambi
2. Iman Prasetyawan Laki-laki Wiraswasta
3. Martini Perempuan URT
4. Aziah Perempuan URT
5. Tazur Laki-laki PNS
6. Sri Mukti Perempuan URT
7. Debora Siregar Perempuan URT
8. Sri Sejati Perempuan URT
9. Linda Chaniago Perempuan URT
10. Susi Harsanti Perempuan URT
50
11. Bunga Pasaribu Perempuan URT
12. Syapruddin Laki-laki DKPP Kota Jambi
13. Moncar Widaryanto Laki-laki DKPP Kota Jambi
14. Sudirman Laki-laki DKPP Kota Jambi
15. Endri Adriansyah Laki-laki Mahasiswa
16. M.Rizqie Shubhy Laki-laki Pelajar
17. Azis Wijaya Kusuma Laki-laki Pelajar
18. Elok / Tri Rizki
Oktaviani Perempuan Pelajar
19. Jupri Laki-laki Karyawan Swasta
20. Bunga Uci Perempuan Pelajar
21. Permono Laki-laki PNS
22. Sari Perempuan URT
23. Lia MH Siregar Perempuan URT
24. M.Arffa Rizqie
Ramadhan Laki-laki Pelajar
25. Rama Sari S Perempuan Guru SD Attaufiq
26. Shanty Perempuan URT
27. Supriyanto Laki-laki Karyawan swasta
28. Kurniasih/Ibu Kenali Perempuan URT
29. Larosa Indah Perempuan URT
30. Purkon Laki-laki BNN Prov Jambi
31. Ibu Ida The
Hok/Safrida Perempuan URT
32. Sukirman Laki-laki Pensiunan
33. Erlinda Perempuan URT
34. Juniah Perempuan URT
35. Aslinda Perempuan PNS (guru)
36. Nurmalasari Perempuan Dagang
37. dr. Gusti Qamariah Perempuan PNS
38. Apulina (Om Ginting) Perempuan URT
39. SeriLidiawaty, SPt Perempuan PNS
40. Lisa Fitriyuli Perempuan URT
41. BLH Kota
Jambi/Firman Aryanto Laki-laki PNS
42. Endang Supriati Perempuan URT
43. Megawati Perempuan PNS
44. Melvariyana Perempuan URT
45. Karmansyah Laki-laki Wiraswasta
46. Firma Juwita, SH Perempuan PNS
47. Leni Perempuan URT
48. Ridwan Laki-laki PNS
49. Yani Sriningsih Perempuan PNS
50. Rizal Andini Laki-laki Wiraswasta
51. Syafrizal Laki-laki Swasta
51
52. Eliyarni (ani) Perempuan URT
53. Wati Perempuan URT
54. Yeny Fitri Perempuan URT
55. HILO Jambi Laki-laki Wiraswasta
56. Ifant Munansyah Laki-laki Karyawan swasta
57. Firgin Wijayanti Perempuan URT
58. Ginam Perempuan URT
59. Lilis Suryani Perempuan URT
60. Dwi Rizki Sapitri Perempuan Mahasiswa
61. Firmansyah Gea Laki-laki Wiraswasta
62. RSJD. Dona
Kurniasih Alenggang Perempuan PNS
63. Retno Kusuma Dewi Perempuan Pelajar
64. Lena Perempuan URT
65. Imrok Atti Perempuan Pelajar
66. Sonnia Pradita Perempuan Pelajar
67. Lia Mardianah Perempuan Pelajar
68. Itan Mara Perempuan URT
69. Syafrida Perempuan URT
70. Saripah Perempuan URT
71. Rukiah Perempuan URT
72. Rahmi Rahil Fataya Perempuan URT
73. Hazmiyadi Laki-laki Guru Swasta
74. Ratna Dewi Palupi Perempuan URT
75. Arrazaq Kurnia Laki-laki Mahasiswa
76. Desmalina Perempuan URT
77. Partini Perempuan URT
78. Musriwati Perempuan URT
52
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang diselenggarakan
oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota
Baru Kota Jambi
Data hasil penelitian ini diperoleh dari tekhnik wawancara.
Wawancara dilakukan terhadap pengelola Bank Sampah Bangkitku yang
menjadi sumber informasi sebagai pengelola Bank Sampah Bangkitku.
Data yang diperoleh dari wawancara berupa jawaban informan atas
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti melalui panduan wawancara yang
dilakukan secara tatap muka langsung dengan informan, yang kemudian
data jawaban tersebut disajikan dalam bentuk kutipan hasil wawancara.
Kutipan hasil wawancara tersebut memaparkan jawaban responden
mengenai program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang
diselenggarakan oleh Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Pengelolaan sampah yang dilaksanakan di Bank Sampah Bangkitku
merupakan salah satu upaya untuk memilah sampah dari sumbernya atau
dari rumah tangga. Untuk menangani permasalahan sampah secara
menyeluruh perlu dilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Landfill
bukan merupakan alternatif yang sesuai, karena landfill tidak
berkelanjutan dan menimbulkan masalah lingkungan. Malahan alternatif-
alternatif tersebut harus bisa menangani semua permasalahan pembuangan
53
sampah dengan cara mendaur-ulang semua limbah yang dibuang kembali
ke ekonomi masyarakat atau ke alam, sehingga dapat mengurangi tekanan
terhadap sumberdaya alam.40
Sebelum kegiatan menabung sampah dilaksanakan, tahap awal yang
dilakukan oleh Bank Sampah Bangkitku adalah sosialisasi. Sosialisasi
bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat agar menabung
sampahnya di Bank Sampah Bangkitku.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Santoso sebagai pengelola
Bank Sampah Bangkitku :
“Sosialisasi kepada ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu
PKK, kemudian sosialisasi kepada masyarakat bersama kelurahan. Dan
kami juga ada menyebarkan brosur kepada masyarakat. Dikarenakan
saat ini tekhnologi sudah modern kami juga sosialisasi melalui media
sosial seperti facebook dan itu cakupannya lebih luas”.41
Materi yang disampaikan antara lain memperkenalkan
program menabung sampah serta pentingnya pengelolaan sampah
rumah tangga dan dampak yang terjadi jika sampah rumah tangga yang
dihasilkan oleh masyarakat tidak dikelola dengan baik. Wawancara
dengan Ibu Saripah dan Ibu Lena memberi pernyataan bahwa :
40
Bambang Wintoko, Bank Sampah, ( Yogyakarta : Pustaka Baru Press), hlm.40 41
Wawancara dengan Bapak Santoso Selasa, 08 Oktober 2019
54
“saya ikut pengajian ketika itu ada yang sosialisasi dari bank
sampah bangkitku jadi saya penasaran dan tertarik untuk ikut nabung
sampah disana”.42
Kegiatan menabung sampah merupakan langkah awal yang
dilakukan untuk mengajak masyarakat agar mau mengelola sampah.
Pokok kegiatan dalam kegiatan menabung sampah ini adalah adanya
perubahan perilaku masyarakat dalam menangani sampah yang mereka
hasilkan.
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa
proses atau tahapan sosialisasi pengelolaan sampah melalui program
menabung sampah dilakukan dengan sosialisasi kepada masyarakat
melalui ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu PKK, penyebaran
brosur dan melalui jejaring sosial.
Pemberdayaan ekonomi masyakarat diarahkan pada
pengembangan suumberdaya manusia, penciptaan peluang usaha yang
sesuai dengan keinginan masyarakat. Memberdayakan masyarakat
adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan
masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak mampu melepas diri dari
42
Wawancara dengan Ibu Saripah dan Ibu Lena Kamis, 10 Oktober 2019
55
perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dengan perkataan lain
memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.43
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan sistem bank
sampah dapat menambah wirausahawan baru karena masyarakat dapat
menambah penghasilan karena masyarakat menerima penghasilan dari
penabungan sampah. Selain itu masyarakat dapat membuat dan menjual
hasil kerajinan daur ulang sampah.
Berikut hasil wawancara dengan bapak Santoso sebagai pengelola
bank sampah bangkitku :
“Memberikan pelatihan ketrampilan kepada nasabah. Dengan
harapan setelah diberi pelatihan ketrampilan para nasabah mampu
membuat ketrampilan tersebut dan hasilnya dapat dipasarkan”. 44
Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Budiman, S.H
sebagai Kepala Lurah Paal Lima mengatakan bahwa :
“Dalam waktu dekat ini ada Bank sampah bangkitku melakukan
pelatihan, dan narasumbernya dari bank sampah bangkitku”.45
Sistem pengelolaan sampah dengan tabungan sampah melibatkan
peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah. Dalam
kegiatan pengelolaan sampah dengan bank sampah terkandung upaya
memandirikan masyarakat untuk mengurangi sampah yang mereka
hasilkan, memanfaatkan sampah dan mendaur ulang sampah. Pada proses
43
Totok mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat.
(Bandung : Alfabeta, 2017), hlm. 40
44 Wawancara dengan Bapak Santoso Selasa, 08 Oktober 2010
45 Wawancara dengan bapak budiman, SH Rabu, 09 Oktober 2019
56
pelatihan ketrampilan ini partisipasi dari masyarakat untuk mengikuti nya
sangat di perlukan.
Wawancara dengan Ibu Rukiah dan Bapak Ridwan sebagai
nasabah Bank Sampah Bangkitku :
“saya pernah ikut pelatihan ketrampilan di bank sampah, kalau
sudah ikut pelatihan itu kan nanti ada prakteknya langsung disana”. Jadi
bukan cuma pelatihannya saja”.46
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan
bahwa program pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu pelatihan
ketrampilan tentang pengelolaan sampah yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan serta skill bagi masyarakat, khususnya kepada
nasabah Bank Sampah Bangkitku.
Pemberdayaan masyarakat tidak bersifat selamanya, dengan kata
lain pemberdayaan masyarakat berlangsung melalui suatu proses belajar
yang dilakukan secara bertahap hingga mencapai kemandirian. Proses
dalam rangka pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara
bertahap. tahap-tahap pemberdayaan yang harus dilalui meliputi :
1. Awakening atau penyadaran, pada tahap ini masyarakat disadarkan
akan kemampuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki serta rencana
dan harapan akan kondisi mereka yang lebih baik dan efektif.
2. Understanding atau pemahaman, lebih jauh dari tahapan penyadaran
masyarakat diberikan pemahaman dan persepsi baru mengenai diri
mereka sendiri, aspirasi mereka dan keadaan umum lainnya. Proses
46
Wawancara dengan Ibu Rukiah dan Bapak Ridwan Kamis, 11 Oktober 2019
57
pemahaman ini meliputi proses belajar untuk secara utuh menghargai
pemberdayaan dan tentang apa yang dituntut dari mereka oleh
komunitas.
3. Harnessing atau memanfaatkan, setelah masyarakat sadar dan
mengerti mengenai pemberdayaan, saatnya mereka memutus-kan
untuk menggunakannya bagi kepentingan komunitasnya.
4. Using atau menggunakan keterampilan dan kemampuan pemberdayaan
sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.47
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan yang
dilaksanakan melalui Bank Sampah Bangkitku memberikan dampak
positif bagi masyarakat sehingga mereka dapat mengelola sampahnya
secara mandiri dan mempunyai tambahan penghasilan dari tabungan
sampah.
B. Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan
Paal Lima Kecamatan Kota Baru Kota Jambi
Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank Sampah
Bangkitku tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor pendukung dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank
47
Bambang Sugeng Dwiyanto, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat dan
Pengembangan Kapasitas Dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pnpm Mandiri
Perkotaan, Vol. III, No. 1
58
Sampah Bangkitku merupakan suatu kekuatan dalam melaksanakan
kegiatan yang sudah diprogramkan.
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Santoso sebagai
pengelola Bank Sampah Bangkitku :
“yang mendukung adanya sarana dan prasarana yang disediakan
oleh bank sampah banngkitku. Contohnya tersedianya mesin dan alat
untuk mengelola sampah. Kemudian semangat dari para nasabah
menabung. Yang menghambat yaitu rendahnya minat masyarakat untuk
menabung sampah, kurangnya kepedulian masyarakat tentang
kebersihan lingkungan”
Sarana dan prasarana yang memadai merupakan faktor yang
mendukung dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank
Sampah Bangkitku. Banyaknya respon positif dari masyarakat yang
menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku karena dinilai sangat
bermanfaat untuk masyarakat itu sendiri. Seperti yang dirasakan oleh
Bapak Witono berikut ini pemaparannya :
“semenjak ada Bank Sampah Bangkitku jadi saya tidak buang
sampah sembarangan lagi dek, saya kan perokok jadi bungkus rokok
nya saya simpan bisa dibuat kerajinan tangan seperti pot bunga yang
sudah dibuat ini. Serta tumbuh rasa semangat saya untuk menabung
sampah ”.48
Hal yang sama juga diutarakan oleh responden Ibu Shanty dan
Ibu Sumaryanti :
“ munculnya rasa kesadaran akan kebersihan lingkungan dan
rasa semangat yang besar membuat saya mau menabung sampah”.49
Selain dukungan yang sifatnya berasal dari masyarakat, adanya
juga dukungan eksternal dari Kementrian Lingkungan Hidup Republik
48
Wawancara dengan bapak Witono Jum’at, 11 Oktober 2019 49
Wawancara dengan Ibu Shanty Sabtu, 12 Oktober 2019
59
Indonesia yaitu berupa mesin pencacah sampah plastik dan mesin jahit
leter kecil, dan lain-lain. Kemudian ada juga bantuan dari PTPN VI Jambi
yaitu berupa mesin jahit leter besar dan masih banyak bantuan lainnya,
yang mana bantuan tersebut dapat digunakan dan dirasakan langsung oleh
nasabah. Nasabah dapat melihat, menggunakan dan merasakan langsung
sarana dan prasarana yang ada sehingga mempengaruhi mereka untuk
berpartisipasi.
Dari hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penabungan sampah di Bank
Sampah Bangkitku dapat berjalan dengan baik karena adanya faktor
pendukung yaitu adanya respon positif dari masyarakat menyambut
hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya dukungan dari pihak nasabah
dan pihak eksternal yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan di Bank
Sampah Bangkitku. Adanya semangat dan rasa kesadaran untuk menabung
sampah dan mengelola sampah.
Selain faktor pendukung di atas, dalam pelaksanaan pemberdayaan
masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku juga terdapat beberapa
hambatan yang mengakibatkan kurang maksimalnya pelaksanaan kegiatan
yang dilaksanakan.
Wawancara dengan Bapak Budiman, S.H sebagai Kepala Lurah
Paal Lima mengatakan bahwa :
60
“kurangnya sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi salah
satu minimnya masyarakat untuk menabung sampah dan mengelolah
sampah”.50
Dipaparkan juga oleh Bapak Budiman, SH sebagai Kepala Lurah
Paal Lima yaitu :
“respon masyarakatnya hanya sedikit. Dikarenakan di kota jambi
ini banyak sekali pengepul-pengepul sampah yang langsung datang
kerumah rumah masyarakat. Jadi masyarakat tidak susah-susah untuk pergi
ke bank sampah”.51
Wawancara dengan Bapak Jupri sebagai nasabah Bank Sampah
Bangkitku mengatakan bahwa :
“kalau saya mau nabung sampah ke bank sampah itu terkendala
waktunya dek, saya kan kerja. Pulang kerja sudah sore, kalau sore kan
bank sampahnya sudah tutup”.52
Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H sebagai Kepala Lurah
Paal Lima mengatakan bahwa :
“kalau di bank sampah kan agak ribet contohnya sampah plastik
nya harus dibersihkan terlebih dahulu. Kalau dipengepul kan tidak harus di
bersihkan. Dan juga mungkin karna lokasi nya kurang strategis di pinggir
jalan besar, itu salah satu penyebabkan masyarakat enggan menabung
sampah dikarenakan malu dilihat banyak orang ketika mau menabung
sampah”.53
Berikut hasil wawancara dengan Ibu Erlinda sebagai nasabah
Bank Sampah Bangkitku :
“ibu jarang ikut kegiatan pelatihan dan menabung sampah itu
karena jarak dari rumah ibu ke bank sampah lumayan jauh, tidak ada
yang mengantar, suami ibu kerja pulangnya sore. Anak-anak pada sibuk
sama kegiatan-kegiatannya”.54
50
Wawancara dengan bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019 51
Wawancara dengan bapak Budiman Rabu, 09 Oktober 2019 52
Wawancara dengan Bapak Jupri Kamis, 10 Oktober 2019 53
Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019 54
Wawancara dengan Ibu Erlinda Jum’at, 11 Oktober 2019
61
Berikut hasil wawancara dengan Bapak Budiman,S.H sebagai
Kepala Lurah Paal Lima mengatakan bahwa :
“untuk bantuan sarana dan prasarana dari kelurahan untuk bank
sampah belum ada”. 55
Dari hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwasanya
faktor yang menghambat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui
Bank Sampah Bangkitku yaitu kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
yang lebih luas, banyaknya pengepul sampah yang langsung datang
kerumah masyarakat, terkendalanya oleh kesibukan masing-masing
nasabah, belum adanya bantuan sarana dan prasana dari kelurahan
untuk kegiatan di Bank Sampah Bangkitku dan jarak tempuh bank
sampah dengan rumah masyarakat yang lumayan jauh.
C. Dampak Positif Bank Sampah Bangkitku Terhadap Ekonomi
Masyarakat Sekitar Kelurahan Paal Lima Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Bank Sampah
Bangkitku memberikan dampak bagi masyarakat, khususnya yang menjadi
nasabah. Masyarakat menjadi memiliki pengetahuan baru dalam menjaga
dan mengelola lingkungan, terutama mengelola sampah yang mereka
hasilkan.
Berikut wawancara dengan Ibu Rahmi, Ibu Wati, dan Ibu Ginam
sebagai nasabah Bank Sampah Bangkitku mengatakan bahwa :
55
Wawancara dengan Bapak Budiman,S.H Rabu, 09 Oktober 2019
62
“hasil tabungan dari sampah dan hasil penjualan ketrampilan
kerajinan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari semisalnya
belanja sehari-hari dan jajan anak-anak”.56
Hal yang sama juga diutarakan oleh Ibu Mardanis dan Ibu Sari
sebagai nasabah Bank Sampah Bangkitku :
“pendapatan dari nabung sampah ibu gunakan untuk nambah-
nambah kebutuhan sehari-hari memenuhi kebutuhan hidup”.57
Wawancara dengan Ibu Sri sebagai nasabah Bank Sampah
Bangkitku mengatakan bahwa :
“ hasil saya nabung sampah dengan jualan hasil kerajinan ini saya
simpan untuk menambah modal saya jualan online”.58
Wawancara dengan Ibu Nurmalasari sebagai nasabah Bank Sampah
Bangkitku mengatakan bahwa :
“ hasil nya digunakan untuk tambahan modal saya berdagang, dan
dapat untuk saya putar modal usaha”59
Dalam aspek ekonomi, kegiatan penabungan sampah di Bank
Sampah Bangkitku memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan
bagi keluarga karena uang hasil penabungan sampah tersebut dapat
digunakan untuk menambah uang belanja keluarga. Selain itu, hasil
menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat menjadi tambahan
modal usaha bagi nasabah yang memiliki kegiatan usaha.
Akan tetapi ada juga dampak positif ada adanya bank sampah
bangkitku ditinjau dari aspek kesehatan :
56
Wawancara dengan Ibu Rahmi, Ibu Wati, dan Ibu Ginam Sabtu, 12 Oktober
2019 57
Wawancara dengan Ibu Mardanis dan Ibu Sari Sabtu, 12 Oktober 2019 58
Wawancara dengan Ibu Sri Minggu, 13 Oktober 2019 59
Wawancara dengan Ibu Nurmalasari Sabtu, 12 Oktober 2019
63
1. Dapat menciptakan rumah menjadi bersih, sehat dan bebas dari sampah
2. Mengurangi kebiasaan pembakaran sampah sehingga dapat mengurangi
terjadinya pencemaran udara yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan
3. Mengurangi pencemaran air terutama air sumur gali dari sampah-
sampah anorganik yang biasanya ditimbun warga
4. Mengurangi resiko gangguan kesehatan pemulung yang ada di TPA
Ditinjau dari aspek pendidikan :
1. Sampah yang dikumpulkan sudah terpilah antara sampah organik dan
anorganik, sehingga sistem ini ada upaya edukasi warga untuk memilah
sampah, sehingga mereka peduli terhadap lingkungan
2. Menabung sampah dapat membiasakan anak-anak untuk menabung,
sehingga mereka memahami betul arti pentingnya menabung ketika
mereka beranjak dewasa. Mereka belajar memaknai sampah yang mereka
hasilkan
Ditinjau dari aspek sosial :
1. Dapat mengakrabkan hubungan antar nasabah
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pemberdayaan ekonomi
masyarakat melalui Bank Sampah Bangkitku Kelurahan Paal Lima
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, dapat disimpulkan bahwa :
1. Program pemberdayaan ekonomi masyarakat dilakukan melalui
program menabung sampah dilakukan dengan sosialisasi kepada
masyarakat melalui ibu-ibu pengajian, majelis taklim, ibu-ibu
PKK, penyebaran brosur dan melalui jejaring sosial. Kemudian
program pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu dengan
pelatihan ketrampilan tentang pengelolaan sampah yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta skill bagi
masyarakat, khususnya kepada nasabah Bank Sampah
Bangkitku.
2. Faktor-faktor yang mendukung pemberdayaan ekonomi
masyarakat yaitu adanya respon positif dari masyarakat
menyambut hadirnya Bank Sampah Bangkitku. Adanya
dukungan dari pihak nasabah dan pihak eksternal yang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan di Bank Sampah Bangkitku.
Adanya semangat dan rasa kesadaran untuk menabung sampah
dan mengelola sampah. Dan faktor yang menghambat
65
pemberdayaan ekonomi masyarakat yaitu kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat yang lebih luas, banyaknya pengepul sampah
yang langsung datang kerumah masyarakat, terkendalanya oleh
kesibukan masing-masing nasabah, belum adanya bantuan
sarana dan prasana dari kelurahan untuk kegiatan di Bank
Sampah Bangkitku dan jarak tempuh bank sampah dengan
rumah masyarakat yang lumayan jauh.
3. Dampak positif bank sampah bangkitku terhadap ekonomi
masyarakat memberikan manfaat berupa tambahan penghasilan
bagi keluarga karena uang hasil penabungan sampah tersebut
dapat digunakan untuk menambah uang belanja keluarga. Selain
itu, hasil menabung sampah di Bank Sampah Bangkitku dapat
menjadi tambahan modal usaha bagi nasabah yang memiliki
kegiatan usaha.
B. Saran
Berdasarkan hasil peneliti maka peneliti mencoba
merekomendasikan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi
pengelola Bank Sampah Bangkitku dan aparatur kelurahan Paal Lima,
sebagai berikut :
1. Dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Bank
Sampah Bangkitku sosialisasi nya lebih diperluas lagi dan memberikan
66
motivasi kepada masyarakat, khususnya nasabah sebaiknya semakin
ditingkatkan dan dikembangkan lagi kegiatan-kegiatannya.
2. Meningkatkan kerjasama antara Bank Sampah Bangkitku dengan
pemerintah Kelurahan Paal Lima untuk meningkatkan kemajuan Bank
Sampah Bangkitku.
3. Nasabah harus mampu meningkatkan ketrampilan daur ulang agar
mendapatkan hasil yang baik. Jika hasil nya baik maka harga dari
kerajinan tangan tersebut memiliki nilai jual yang tinggi maka mampu
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan keluarga menjadi
sejahtera.
67
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Tim Asatiz Al-Qur’an Cordoba, 2015
Bambang Suwerda, Bank Sampah (Kajian Teori dan Penerapan), Yogyakarta:
Pustaka Rihama, 2012
Bambang Wintoko, Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah, Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Tim Humaniora,
2013
Heru Subaris dan Dwi Endah, Sedekah Sampah Untuk Pemberdayaan
Masyarakat, Yogyakarta: Parama Publishing, 2016
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: KENCANA PRENADAMEDIA GROUP,
2014
Kasmir, BANK dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2014
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011
Rozalinda, Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Cet. K-1, Edisi Revisi, Muara Bulian:
Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan Syariah Pers, 2012
Sri Muhammad Kusumantoro, Menggerakkan Bank Sampah, Yogyakarta: Kreasi
Wacana, 2013
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2016
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2016
Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
PUSTAKABARUPRESS, 2014
Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, Pemberdayaan Masyarakat, Bandung:
Alfabeta, 2017
68
B. Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
C. Sumber Lain
Andi Rahbil Fadly, Dkk, Studi Pengelolaan Bank Sampah Sebagai Salah Satu
Pendekatan Dalam Pengelolaan Sampah Yang Berbasis Masyarakat
(Studi Kasus Bank Sampah Kecamatan Manggala, Jurnal Universitas
Hasanuddin), November 2017
Erni Febrina Harahap, SE, M.Si, Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang
Ekonomi Untuk Mewujudkan Ekonomi Nasional Yang Tangguh Dan
Mandiri. Vol. 3 No. 2 ISSN 2086 – 5031, Mei 2012
Jailan Sahil, Dkk, Sistem Pengelolaan dan Upaya Penanggulangan Sampah di
Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate, Vol. 4 N0 2 ISSN-2301-4678, Maret
2016
Kholidah Attina Yopa, Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Desa
Wisata Budaya di Kebon Dalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah,
Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Oktober 2017
Mahbuban MS, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah Studi Pada
Bank Sampah Sinar Lestari RW 09 Kelurahan Sorosutan, Kecamatan
Umbulharjo, Yogyakarta, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, November 2016
Pitri Nurhidayah, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bank Sampah di Dusun
Serut, Desa Palbapang, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul, Jurnal
Universitas Negeri Yogyakarta, 2017
Pratiwi Mega Septiani, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Potensi
Lokal Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga di Dusun Satu
Kecubung Desa Terbanggi Lampu Tengah, Skripsi Universitas Islam
Negeri Raden Intan, Februari 2018
Ully Hikmah Andini, Mochamad Saleh Soeaidy, Ainul Hayat, “Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak Tertinggal
69
(Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati)” Vol.
2 No. 12
Villy Yuneke, Penerapan Prinsip 3r (Reduce, Reuse, Recycle) Dalam
Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Di Kabupaten Bantul, Jurnal UNIVERSITAS ATMA JAYA
YOGYAKARTA, 2016
Wiwit Udi Laksono. Manajemen Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Nasabah (Studi Kasus Pada Bank Sampah PAS (Peduli Akan Sampah)
Arcawinangun, Purwokerto, Banyumas), Skripsi IAIN PURWOKERTO,
2016
www.bps.go.id
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
A. Pertanyaan Kepada Kepala Lurah Paal Lima
1. Apa saja sarana dan prasarana yang diberikan dari Kelurahan Paal Lima
untuk Bank Sampah Bangkitku ?
2. Bagaimana respon masyarakat Kelurahan Paal Lima dengan adanya Bank
Sampah Bangkitku ?
B. Pertanyaan Kepada Pengelola Bank Sampah Bangkitku
1. Bagaimana latar belakang berdirinya Bank Sampah Bangkitku ?
2. Darimana sumber dana dan biaya operasional Bank Sampah Bangkitku ?
3. Dengan siapa sajakah Bank Sampah Bangkitku menjalin kerjasama ?
4. Berapakah jumlah nasabah Bank Sampah Bangkitku ?
5. Apa saja pelatihan ketrampilan yang dilakukan di Bank Sampah Bangkitku ?
6. Kerajinan daur ulang apa saja yang sudah di buat dan dihasilkan oleh Bank
Sampah Bangkitku ?
7. Bagaimana cara pembuataannya dan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat
daur ulang?
8. Bagaimana partisipasi masyarakat dengan adanya Bank Sampah Bangkitku ?
9. Kegiatan apa saja yang telah dilakukan Bank Sampah Bangkitku ?
10. Untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat nya upaya apa saja yang bapak
lakukan ?
11. Bagaimana cara Bank Sampah Bangkitku mempromosikan atau menjual hasil
karya nya ?
12. Kepada siapa hasil karya tersebut di pasarkan?
C. Pertanyaan Kepada Nasabah Bank Sampah Bangkitku
72
1. Sejak kapan Bapak/Ibu menjadi nasabah Bank Sampah Bangkitku ?
2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu dengan adanya Bank Sampah Bangkitku?
Apakah ada perubahan sosial yang Bapak/Ibu rasakan ?
3. Bagaimana kondisi perekonomian Bapak/Ibu setelah adanya Bank Sampah
Bangkitku ?
4. Bagaimana menurut Bapak/Ibu setelah adanya Bank Sampah Bangkitku,
apakah kebersihan lingkungan terjaga ?
5. Apa saja kegiatan yang pernah Bapak/Ibu ikuti selama menjadi nasabah di
Bank Sampah Bangkitku ?
73
LAMPIRAN 2
BUKU TABUNGAN SAMPAH BANK SAMPAH BANGKITKU
74
75
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
76
77
78
79
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Azelia Deskasari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl.Lahir : Jambi, 15-12-1997
Email : [email protected]
No Telp/Hp : 0821-7690-4947
Alamat : Jln. Orang Kayo Pingai RT.08 No.59 Kelurahan
Payo Selincah Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Nama Ayah : Ali Mustopa
Nama Ibu : Rita Nirmala, S.Pd.I
B. Riwayat Pendidikan
1. SD/MI, tahun lulus : SD Negeri 84/IV Jambi Timur, 2003-2009
2. SMP/MTS, tahun lulus : MTs N MODEL JAMBI, 2009-2012
3. SMA/MA, tahun lulus : MAN MOEL JAMBI, 2012-2015
C. Pengalaman Organisasi
1. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Al-Fath UIN STS Jambi
Motto : Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan, maka pergunakan sebaik-
baiknya