PeluangdanTantanganKerjaSamaPerdaganganProdukPertaniandalamKerangka
KerjaSamaSub Regional, MEA danRCEP
Kementerian Pertanian
Makassar, 24 April 2018
Saktyanu K. Dermoredjo
1967 2008 2015 2018
DeklarasiASEAN
PIAGAM ASEAN
UU 38/2008
Komunitas Politik ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN, danKomunitas Sosial Budaya ASEAN
Dimulainya MEA 2015(1 Jan 2016)
INPRES 6/2014 INVESTASIDAN AKSES PASAR
RCEP: ASEAN + 6
2
INPRES 6/2014 : Peningkatan Daya Saing Nasional DalamRangka Menghadapi MEA
(1) Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dankewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untukmelakukan peningkatan daya saing nasional dan melakukan persiapanpelaksanaan MEA ; dan
(2) Pelaksanaan peningkatan daya saing nasional dan persiapan pelaksanaanMEA, berpedoman pada 14 strategi
Dari 14 strategi, terdapat pedoman khusus untuk pengembanganpertanian yaitu:
(1) Peningkatan Investasi Langsung di Sektor Pertanian; dan(2) Peningkatan Akses Pasar.
Investasi stok kapital ↑ , kapasitas produksi masyarakat ↑
mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional
Akses pasar (pertanian) rantai nilai yang efisien menciptakan lapangan kerja di sepanjang mata rantai tersebut
3
1967 1993/94 1997 2015 2016 2025
1993 : IMS-GT1994 : BIMP-EAGA1994 : IMT-GT1994 : Ratifikasi WTO
(UU 7/94)
Pedoman KemitraanUsaha Pertanian
BerdisinyaASEAN
Kerjasama Sub Regional Dalam Mendukung Daya Saing
MEA 2015
MEA 2025
1) GCI : peringkat ke 41 dari 138 negara,2) EDB : peringkat ke 91 dari 190 negara,3) GHI : peringkat ke 72 dari 118 negara,4) FSI : peringkat 21 dari 25 negara, dan5) GFSI : peringkat 75 dari 113 negara.
Input Proses Output Ou
tpu
t 1
NilaiTambah
Ou
pu
t2
NilaiTambah O
utp
ut
… n
NilaiTambah
Kerjasama dan Konektivitas
• ASEAN
UU 23/2014• Pemerintah Daerah
Tantangan
• Hutang, Kemiskinan, ketimpangan (antaradaerah/bangsa/negara)
• Perusahaan Multinasional
Kesejahteraanpenduduk
• TK Pertanian dll 39,68 jutajiwa (Total = 124,54 jutajiwa)
• Modernisasi pertanian
Keputusan Menteri Pertanian Nomor:
940/Kpts/Ot.210/10/97 Tentang Pedoman
Kemitraan Usaha Pertanian
Transformasi ekonominasionalMembutuhkan perubahan pola pikir
Diperlukan ciri-ciri masyarakat yang bekerja
keras dan tidak cepat puas, berinisiatif,
berdaya-saing tinggi, menyadari
pentingnya teknologi, kreatif dan inovatif
MENUJU VISI 2025
77
Kerjasama Regional Dalam Mendukung Daya Saing
KesejahteraanPetani
Persaingan
Globalisasidan
Liberalisasi
Kemampuan
Daya saing
Kerjasama Sub Regional Dalam Mendukung Daya Saing
Paradigma
• Pemerataan
• Pertumbuhan
• Keberlanjutan
PercepatanPembangunan Infrastruktur
• Mengurangiketidakmerataan(SD, Infrastruktur, ekonomi)
Pengembangandaerah berbatasan
• Integrasiinternasional(pertukaran SD, bantuan teknis, teknologi, fasilitaspendanaan, danpengembanganjejaringkerjasama untukakselerasipembangunan)
Kualitas danStandar Mutu
Perkembangan gini ratio tahun 2011 sampaidengan tahun 2017
Persentase penduduk miskin di kota dan pedesaan
Posisi Daya Saing Ekspor Indonesia di Beberapa Negara Tujuan
Ekspor (Kementerian Perdagangan, 2017) 15
Pangsa Pasar Negara Tujuan Ekspor terhadap total ekspor Non Migas
Indonesia (Kementerian Perdagangan, 2017) 16
180100 180200 180310 180320 180400 180500 180610 180620 180631 180632 180690
Ekspor Malaysia ke Indonesia 45748.528 473.7 10876.648 9315.109 28107.585 4221.848 1241.34 3379.44 952.391 9678.028
Ekspor Indonesia ke Malaysia 56605.227 1490.082 52045.884 76193.869 23191.123 28533.283 40.042 2142.062 56.857 5457.702 192.676
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
00
0 U
S$
Kode HS
Ekspor Kakao Indonesia ke Malaysia dan sebaliknya
180100 Biji kakao, utuh atau pecah, mentah
atau digongseng
180610 Bubuk kakao, mengandung tambahan
gula atau bahan pemanis lainnya
180200 Kulit, sekam, selaput dan sisa kakao
lainnya
180620 Olahan lainnya dalam bentuk balok,
lempeng atau batang dengan berat
lebih dari 2 kg atau dalam bentuk
cair,pasta, bubuk, butiran atau bentuk
curah lainnya dalam kemasan atau
bungkusan langsung,dengan isi
melebihi 2 kg
180310 Pasta kakao, tidak dihilangkan
lemaknya
180631 Lain-lain, dalam bentuk balok,
lempeng atau batang : yang Diisi
180320 Pasta kakao, dihilangkan lemaknya
sebagian atau seluruhnya
180632 Lain-lain, dalam bentuk balok,
lempeng atau batang : yang tidak Diisi
180400 Mentega, lemak dan minyak kakao 180690 Lain-lain : kembang gula Coklat bentuk
tablet atau pastiles
180500 Bubuk kakao, tidak mengandung
tambahan gula atau bahan pemanis
lainnya
180100 Biji kakao, utuh atau pecah, mentah
atau digongseng
180610 Bubuk kakao, mengandung tambahan
gula atau bahan pemanis lainnya
180200 Kulit, sekam, selaput dan sisa kakao
lainnya
180620 Olahan lainnya dalam bentuk balok,
lempeng atau batang dengan berat
lebih dari 2 kg atau dalam bentuk
cair,pasta, bubuk, butiran atau bentuk
curah lainnya dalam kemasan atau
bungkusan langsung,dengan isi
melebihi 2 kg
180310 Pasta kakao, tidak dihilangkan
lemaknya
180631 Lain-lain, dalam bentuk balok,
lempeng atau batang : yang Diisi
180320 Pasta kakao, dihilangkan lemaknya
sebagian atau seluruhnya
180632 Lain-lain, dalam bentuk balok,
lempeng atau batang : yang tidak Diisi
180400 Mentega, lemak dan minyak kakao 180690 Lain-lain : kembang gula Coklat bentuk
tablet atau pastiles
180500 Bubuk kakao, tidak mengandung
tambahan gula atau bahan pemanis
lainnya
180100 180200 180310 180320 180400 180500 180610 180620 180631 180632 180690
Ekspor Malaysia ke Singapura 217101.905 36662.388 100.356 19709.857 9678.797 605.842 5319.054 7582.151 1287.775 4694.165
Ekspor Indonesia ke Singapura 20682.438 33.799 397.966 1075.617 1456.561 0.016 1117.459 273.468 0.2 327.874
0
50000
100000
150000
200000
250000
00
0 U
S$
Kode HS
Ekspor Kakao Indonesia dan Malaysia ke Singapura
Ekspor Kakao dari negara-negara ASEAN ke 6 negara Mitra
Australia China India
Jepang Korea Selandia Baru
Ekspor Kopi dari negara-negara ASEAN ke 6 negara Mitra
Australia China India
Jepang Korea Selandia Baru
𝑅𝐶𝐴 =
𝑋𝑐𝑔𝑋𝑐
𝑋𝑤𝑔
𝑋𝑤
𝑅𝑂 =
𝑋𝑐𝑔𝑟𝑋𝑐𝑟
𝑋𝑐𝑔−𝑟
𝑋𝑐−𝑟
𝑋𝑐𝑔 = Ekspor barang c oleh negara cXc = Total ekspor negara cXwg = Ekspor dunia dari barang gXw = Total ekspor dunia
𝑋𝑐𝑔r = Ekspor barang g oleh negara c ke region r
Xcr = Total ekspor negara c ke reionr
Xcg-r = Ekspor barang g oleh negara c ke luar region r
Xc-r = Total ekspor barang g ke luarregion r
RCA
RO
I = High potentialwelfareimprovement
II = Trade Creation
III = TradeDiversion
IV = Possiblepotential welfareimprovement
1
1
Kuadran yang didasarakandari Indeks RCA dan RO
Perkembangan Indeks Gabungan dari Value of Production, Ekspor dan Impor2010-2014 (TANAMAN PANGAN)
No KomoditasIndeks
Gabungan
1 Rice, paddy 100,00
2 Maize 23,27
3 Cassava 19,55
4 Nutmeg,
mace and
cardamoms
9,67
5 Beans, green 8,22
6 Potatoes 6,21
7 Groundnuts,
with shell
5,58
8 Sweet
potatoes
5,35
9 Soybeans 5,24
10 Maize, green 4,47
11 Beans, dry 0,00
No KomoditasIndeks
Gabungan
1Gandum/
meslin
95,36
2Kacang
Hijau
77,19
3 Jagung 69,84
4 Ubi Kayu 65,20
5 Kedelai 53,84
. . .
. . .
. . .
16Kacang
Brazil 0,23
No KomoditasIndeks
Gabungan
1Kedelai 96,58
2Gandum/
meslin
81,51
3Jagung 26,68
4Beras. 19,63
5Kacang
Tanah
13,72
.. .
.. .
.. .
18Talas
0,00
VOP Ekspor Impor
Perkembangan Indeks Gabungan dari Value of Production, Ekspor dan Impor2010-2014 (HORTIKULTURA)
VOP Ekspor Impor
No KomoditasIndeks
Gabungan
1
Chillies and
peppers,
green
94,60
2 Bananas 92,73
3 Onions, dry 37,82
4
Mangoes,
mangostee
ns, guavas
32,64
5 Oranges 25,32
. . .
. . .
. . .
19
Leeks,
other
alliaceous
vegetables
5,48
No KomoditasIndeks
Gabungan
1 Nenas 96,41
2Sayuran
Lainnya
63,22
3 Cabe 20,80
4 Jahe 15,76
5
Tanaman
Hias
Lainnya
14,55
. . .
. . .
. . .
33Bawang
Merah
6,55
. . .
. . .
. . .
61 Lengkeng 0,01
No KomoditasIndeks
Gabungan
1 Bawang Putih 95,56
2 Jeruk 48,21
3 Apel 46,92
4 Anggur 44,29
5 Sayuran
Lainnya
31,60
6 Pir 30,52
7 Kentang 27,02
8 Lengkeng 26,81
9 Bawang
Bombay
16,36
10 Wortel 15,90
11 Lobak Cina 14,77
12 Pepaya 14,73
13 Cabe 13,71
. . .
. . .
. . .
18 Bawang
Merah9,22
. . .
. . .
. . .
63 Terung 0,00
Perkembangan Indeks Gabungan dari Value of Production, Ekspor dan Impor2010-2014 (PERKEBUNAN)
VOP Ekspor Impor
No KomoditasIndeks
Gabungan
1Oil, palm
fruit
95,77
2 Oil, palm 85,45
3Rubber,
natural
19,45
4Cocoa,
beans
13,92
5 Coconuts 11,84
6 Coffee,
green
10,90
. . .
. . .
. . .
14Areca nuts
1,20
No KomoditasIndeks
Gabungan
1Kelapa
Sawit
95,71
2Karet 30,80
3Kakao 12,11
4Kelapa 11,67
5Kopi 11,27
.. .
.. .
.. .
33Rami
0,00
No KomoditasIndeks
Gabungan
1 Gula Tebu 94,39
2 Kapas 68,16
3 Tembakau 39,18
4 Kakao 25,59
5 Panili 22,85
. . .
. . .
. . .
19 Kopi 4,71
. . .
. . .
. . .
32 Serat 0,16
Perkembangan Indeks Gabungan dari Value of Production, Ekspor dan Impor2010-2014 (PETERNAKAN)
VOP Ekspor Impor
No KomoditasIndeks
Gabungan
1 Meat,
chicken
94,56
2 Eggs, hen,
in shell
82,88
3 Meat, cattle 76,89
4 Meat, pig 51,12
5 Eggs, other
bird, in
shell
20,69
6 Meat, goat 16,35
7 Milk, whole
fresh cow
13,73
8 Meat, duck 8,59
No KomoditasIndeks
Gabungan
1
Produk Yang
Dapat
Dimakan
Berasal Dari
Hewan, Tidak
Dirinci Atau
Termasuk
Dalam Pos
Lainnya
96,09
2Kulit Dan
Jangat
67,36
3 Babi Hidup 66,37
4 Obat Hewan 64,23
5 Madu Alam 60,47
. . .
. . .
. . .
27Daging
Lembu5,86
. . .
. . .
. . .
35 Sapi Hidup 0,00
No KomoditasIndeks
Gabungan
1
Susu Dan
Kepala Susu
94,70
2Pakan Hewan 74,77
3Sapi Hidup 64,51
4Kulit Dan
Jangat
58,94
5Daging
Lembu
42,08
.. .
.. .
.. .
38
Ayam Guinea
Hidup <=185
G
0,00
Tantangan dan Penyelesaian hambatan Non Tariff
Sumber : WTO (31/12/2017)SPS = Sanitary and Phytosanitary; TBT = Technical Barriers to Trade; ADP = Anti dumping; CV =Countervailing; SG = Safeguards; SSG = Special Safeguard; QR = Quantitative Restrictions; TRQ = Tariff-rate quotas ; XS = Export Subsidies
NoNegara SPS TBT ADP CV SG SSG QR TRQ XS Total1Australia 442 205 80 12 178 2 6 9252Brunei Darussalam 3 2 53Cambodia 3 34China 1201 1230 105 6 2 42 10 25965India 200 117 352 2 3 59 3 7366Indonesia 122 118 47 3 2 1 2937Japan 545 805 9 57 85 18 15198Korea, Republic of 587 839 34 39 92 67 16589Lao People's Democratic Republic 2 1 12 15
10Malaysia 40 236 25 3 13 31711Myanmar 2 212New Zealand 561 108 6 83 3 1 76213Philippines 403 256 2 3 7 21 14 70614Singapore 59 57 143 25915Thailand 240 609 51 2 112 23 103716Viet Nam 94 114 7 4 2 221
Sub sektorTanamanPangan
Horti-kultura
Perke-bunan
Perter-nakan
Peri-kanan
Lainnya
Total
SPS 10 14 4 39 10 45 122
TBT 1 0 4 1 1 111 118
ADP 3 0 1 0 0 43 47
CV
SG 0 0 0 0 0 3 3
SSG
QR
TRQ 1 0 0 1 0 0 2
XS 1 0 0 0 0 0 1
Total 16 14 9 41 11 202 293
Non Tariff Measures Indonesia
Sumber : WTO (31/12/2017) ; Diolah
INPUT
PRODUKSI
PENGEMASAN
DAN
PENYIMPANAN
PROCESSING
DISTRIBUSI DAN PEMASARAN
Segmen GVC
POSISI DERAJAT ASIMETRIK DI SETIAP SEGMEN
PETANI
GREEN BUYER PEDAGANG PENGUMPUL
(Tkt Desa/Kecamatan/Kabupaten/ Provinsi
ROASTER PASAR DALAM NEGERI
(Pasar lokal)
INDUSTRI KOPI COFFEE SHOP (BARISTA)
KONSUMEN
EKSPOR RETAILER
KOPI KOMERSIAL SPECIALTY KOPI
48
Aliran kopi danprodukolahannya di Indonesia
Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan
• Indonesia perlu memiliki landasan dan kebijakanyang kuat dalam menyongsong MEA 2025terutama terkait dengan kebijakan pengamananpasar domestik dari serbuan impor
• Tingkat persaingan perdagangan dengan sesamanegara ASEAN cukup ketat sehingga kita perlumelakukan terobosan dalam hal pengembangannilai tambah baik dari sisi input maupun outputproduksi sesuai dengan standar yang berlaku baikdi Dalam Negeri maupun di Luar Negeri.
Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan
• Dalam menyongsong MEA 2025, pengembanganmodel kelembagaan yang sesuai dengan tujuanpilar MEA 2025 (ekonomi yang terintegrasi penuhdan terpadu sampai dengan ASEAN yangmenglobal) sangat diperlukan mulai dari hulusampai hilir.
• Tahapan-tahapan kebijakan yang realistis mutlakdiperlukan terutama dalam peningkatan nilaitambah produksi yang sesuai dengan standar yangberlaku dan mengembangkan model kelembagaanyang sesuai dengan kerjasama MEA dan RCEP atauFTA lainnya.