Download - Pedoman Perorganisasian Lab PK
PEDOMAN PENGORGANISASIAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
RS ISLAM FAISALMAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan
rahmat-Nya sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Patologi Klinik
RS Islam Faisal ini dapat kami selesaikan.
Buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Patologi Klinik RS Islam Faisal
ini diharapkan dapat bermanfaat membantu para staf Laboratorium Patologi Klinik
untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang struktur organisasi, uraian
tugas, prosedur / alur, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan lain-lain dalam
kegiatan Instalasi Laboratorium Patologi Klinik. Bahan buku Pedoman ini merupakan
bahan acuan yang digunakan oleh Instalasi Laboratorium Patologi Klinik dan
Instalasi yang terkait di RS Islam Faisal Makassar.
Manajemen Rumah Sakit mengharapkan semoga dengan adanya Buku
Pedoman ini para staf Instalasi Laboratorium Patologi Klinik dapat mengetahui serta
mempraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di Rumah Sakit.
Besar harapan kami semoga buku Pedoman ini dapat memberikan manfaat
yang maksimal untuk semua staf Rumah Sakit pada umumnya dan staf Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik pada khususnya dalam melakukan pengorganisasian
Laboratorium Patologi Klinik di RS Islam Faisal Makassar
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam buku pedoman
ini. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan di masa yang akan datang.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku
ini, yang banyak memberikan saran dan masukannya, kami ucapkan banyak terima
kasih.
Wassalam,
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. -
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. -
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………………. -
BAB II. GAMBARAN UMUM RS ISLAM FAISAL …………… -
BAB III. VISI, MISI, MOTTO, NILAI DASAR, BUDAYA RS DAN TUJUAN RS -
BAB IV. STRUKTUR ORGANISASI RS ISLAM FAISAL …….. -
BAB V. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA INSTALSI LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK………………………………………………………….. -
BAB VI. URAIAN JABATAN……………………………………………………………. -
BAB VII. TATA HUBUNGAN KERJA……………………………………………… -
BAB VIII. POLA KETERNAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL………….. -
BAB IX. KEGIATAN ORIENTASI………………………………………………….. -
BAB X. PERTEMUAN / RAPAT……………………………………………………… -
BAB XI. PELAPORAN DAN FOLLOW UP……………………………………………..
-
BAB XIII. PENUTUP………………………………………………………………………-
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral
yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara
keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan semakin meningkat dan sudah mengarah
pada spesialisasi dan subspesialisasi. Semakin pesat lajunya
pembangunan, semakin besar pula tuntutan masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Perlu disadari bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan
kesejahteraan masyarakat, tuntutan akan pelayanan kesehatan yang
bermutu pun semakin meningkat. Di lain pihak pelayanan Rumah Sakit
yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan semakin
dibutuhkan. Sejalan dengan itu maka pelayanan diagnostik yang
diselenggarakan oleh laboratorium klinik Rumah Sakit sangat perlu untuk
menerapkan sebuah standar mutu untuk menjamin kualitas pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
983/SK/XI/1992 rumah sakit umum memberikan pelayanan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan untuk rumah
sakit khusus memberikan pelayanan sesuai dengan spesialisasinya.
Pelayanan rumah sakit mencakup pelayanan kesehatan dan pelayanan
administrasi. Pelayanan kesehatan itu sendiri meliputi pelayanan medis,
pelayanan penunjang medis, rehabilitasi medis dan pelayanan asupan
keperawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat
darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap.
Salah satu jenis pelayanan penunjang medis di rumah sakit adalah
Instalasi laboratorium Patologi Klinik. Fungsi Instalasi laboratorium
Patologi Klinik adalah sebagai laboratorium klinik dari unit pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi pemeriksaan hematologi klinik,
kimia klinik, imunologi klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi, urinalisa,
feses rutin, cairan otak dan transudat exudat. Setiap jenis pelayanan dan
pemeriksaan laboratorium dilaksanakan berdasarkan Prosedur Tetap
(Protap) atau Standar Operating Procedure (SOP) yang ada.
Untuk mengatur semua sistim operasional laboratorium diatas,
maka perlu dibuatkan suatu pedoman pengorganisasian laboratorium
patologi klinik sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.
Perlu disadari bahwa untuk mendapatkan hasil yang optimal dari Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik, maka betul-betul buku pedoman tersebut di
sosialisasi dan di Implentasikan dengan baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS ISLAM FAISAL
Sejak awal Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
mempergunakan Rumah Sakit Umum Labuang Baji, Rumah Sakit Stella
Maris, Rumah Sakit Pelamonia, Rumah Sakit Jiwa DADI dan menyusul
Rumah Sakit Akademis sebagai tempat praktek Mahasiswa Kedokteran
Universitas Hasanuddin untuk mencapai gelar Dokter. Sesuai dengan
perkembangan zaman dan tuntutan waktu, Rumah Sakit Jiwa DADI di
bangun di Kampus Universitas Hasanuddin yang baru yang bernama
Rumah Sakit Umum Dokter Wahidin Sudirohusodo, dimana Rumah Sakit
Umum Dokter Wahidin Sudirohusodo juga berfungsi sebagai pusat rujukan
di Kawasan Timur Indonesia. Sampai sekarang ini, kesemua rumah sakit
tersebut diatas, ditambah dengan Rumah Sakit Umum Islam Faisal
menjadi tempat praktek Mahasiswa yang akan menjadi dokter. Adapun
Kelas dan Kepemilikan rumah sakit tersebut berbeda-beda.
Berhubung dengan kepemilikan dan kelas yang berbeda-beda,
maka kebijakan pelayanan pendidikan dan penelitian dalam rumah sakit
tersebut bervariasi satu sama lainnya dan seringkali menimbulkan konflik
atau ketidakserasian antara pelayanan, pendidikan dan penelitian. Kondisi
ini tentunya menghambat proses pelayanan maupun proses pendidikan
yang berakibat ketidakpuasan pasien dan keterlambatan kelulusan bagi
mahasiswa kedokteran. Sehubungan dengan hal tersebut, dibutuhkan
suatu rumah
sakit khusus pendidikan yang dapat menjadi rujukan teknologi medis
pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa kedokteran Universitas
Hasanuddin.
Sehingga dianggap perlu untuk mengembangkan RS Pendidikan
yang bisa dijadikan sebagai laboratorium pendidikan tidak hanya untuk
fakultas kedokteran UNHAS namun juga untuk fakultas ilmu-ilmu
kesehatan di Unhas seperti Fakultas Kesehatan Masyarakat, Farmasi,
Fakultas Keperawatan yang sesuai standar, oleh karena itu dibangunlah
RS Pendidikan Universitas Hasanuddin. Hal ini dapat tergambar pada
struktur organisasi pengelola RS Unhas, dimana pengelolanya berasal dari
berbagai Fakultas di UNHAS sesuai kompetensi yang dibutuhkan untuk
mengelola RS Pendidikan.
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin atau Hasanuddin University
Hospital (HUH) ini , berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus
Tamalanrea Makassar dan diresmikan pada tanggal 15 Februari 2010 di
Makassar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Dr.M.Nuh. Rumah
Sakit ini terletak berdampingan dengan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
bertujuan untuk efisiensi penggunaan sarana dan efisiensi pemanfaatan
sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat dikembangkan konsep
saling menguatkan dalam mengintegrasikan program pendidikan,
penelitian dan pemeliharaan kesehatan dengan RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo (RSWS).
Selain diatas, lokasi yang berdekatan ini juga dalam rangka
perkembangan wilayah kampus Unhas Tamalanrea akan dikembangkan
menjadi Academic health Centre di Indonesia bagian Timur. Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin akan dikembangkan sebagai rumah sakit yang
environmental friendly, energy saving serta mengembangkan teknologi
informasi yang canggih dalam menjalankan pelayananannya. Pelayanan
kesehatan yang dilayani di rumah sakit ini antara lain dekteksi dini
penyakit melalui penggunaan teknologi canggih (Hi-Tech) seperti
penggunaan Biomolekuler serta pengembangan teknologi modern dan
pengembangan pusat-pusat layanan yang tidak dikembangkan oleh
rumah sakit yang ada di Sul-Sel.
RS Unhas mengembangkan pelayanan unggulan sesuai dengan
Memorandum of Understanding (MOU) RS Dr Wahidin Sudirohusodo
( RSWS) yaitu Eye Center, Trauma Center, Cancer Centre, Fertility
Endocrine Center dan Neurointervention Center. Dalam menjalankan
operasionalisasinya, RS Unhas banyak bekerja sama dengan RS WS dalam
hal penggunaan layanan yang belum dimiliki oleh RSUH seperti Instalasi
Gizi dan Laundry, Layanan Laboratorium serta sebagai tempat magang
beberapa tenaga professional.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, NILAI DASAR,
BUDAYA RS DAN TUJUAN RS
3.1. Visi
Visi Rumah Sakit Islam Faisal adalah “Menjadi pelopor
terpercaya dalam memadukan Pendidikan, Penelitian dan
Pemeliharaan kesehatan yang bertaraf internasional”.
3.2. Misi
Misi Rumah Sakit Islam Faisal untuk mencapai visi rumah sakit
secara umum. terdiri dari:
1. Menciptakan tenaga profesional yang berstandard
international dalam pendidikan, penelitian dan
pemeliharaan kesehatan.
Maksud dari tenaga professional adalah tenaga yang
mempunyai pengetahuan teoritis yang ekstensif dan memiliki
keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan
menerapkannya dalam praktek, yang dibuktikan dengan
memiliki sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Maksud dari pemeliharaan kesehatan adalah suatu
proses yang berhubungan dengan pencegahan, perawatan dan
manajemen penyakit dan juga promosi kesehatan meliputi
kemakmuran fisik, mental dan spiritual melalui pelayanan yang
ditawarkan oleh profesional kedokteran.
2. Menciptakan lingkungan akademik yang optimal untuk
mendukung pendidikan, penelitian dan pemeliharaan
kesehatan.
Maksud dari lingkungan akademik yang optimal adalah
terciptanya suana kultur keilmuan dan kecendiakawanan
(akademik) yang sinergis diantara seluruh komponen yang ada,
yaitu; mahasiswa, dosen, maupun komponen lain yang terkait.
3. Mempelopori inovasi pemeliharaan kesehatan melalui
penelitian yang unggul dan perbaikan mutu yang
berkesinambungan.
Maksud dari mempelopori inovasi adalah sebagai pelopor dalam
hal proses hasil pengembangan dan atau pemanfaatan
/mobilisasi pengetahuan dan keterampilan (termasuk
keterampilan teknologi) dan pengalaman untuk menciptakan
atau memperbaiki produk barang/jasa). Inovasi juga diartikan
sebagai suatu penciptaan sistem yang baru yang memberikan
nilai yang berarti atau secara signifikan
4. Memberikan pemeliharaan kesehatan secara terpadu
dengan pendidikan, penelitian yang berstandard
international tanpa melupakan fungsi sosial.
Maksud dari pemeliharaan kesehatan adalah sebagai pemberian
pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan wellness yang
meliputi fisik, mental dan spiritual pasien. Maksud dari fungsi
sosial adalah memberikan keringanan atau pembebasan
pelayanan bagi masyarakat kurang mampu dan pelayanan
gawat darurat 24 jam tanpa mempersyaratkan uang muka,
tetapi mengutamakan kesehatan.
5. Mengembangkan jejaring dengan rumah sakit lain baik
regional maupun internasional.
Maksud dari jejaring dengan rumah sakit adalah bahwa jalinan
kerjasama secara mutualisme dengan rumah sakit lain dalam
mendukung pelaksanaan operasional RS.
3.3. Motto
Motto Rumah Sakit Unhas adalah “Tulus Melayani”. Tulus
melayani berarti semua pihak yang bekerja dalam lingkup RS
dituntut untuk memberikan pelayanan tanpa mengharapkan
imbalan jasa dari pasien, tidak diskriminasi dan menempatkan
pasien sebagai raja.
3.4. Nilai dasar
Nilai dasar Rumah Sakit Unhas adalah “Togetherness,
Trustfullness, Companassion”.
1. Togetherness
RS ini milik bersama yang harus dikembangkan bersama melalui
kerjsama dan kebersamaan. (kerjasama dan kebersamaan)
2. Trustfullness
Pelayanan yang diberikan menjunjung tinggi kepercayaan,
kejujuran, konsistensi, dan keterbukaan.
3. Companassion
Dalam memberikan pelayanan atas dasar tulus melayani dengan
penuh kasih sayang dan perhatian.
3.5. Budaya RS
1. Cepat Tanggap
2. Cerdas Berinovasi
3. Cermat Menilai
4. Ceria Melayani
5. Cekatan Bertindak
6. Canggih Teknologi
7. Curahan Hati Pelanggan
3.6. Tujuan
Tujuan utama RS Unhas adalah sebagai RS Pendidikan yang
menyediakan layanan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta
layanan medik dan keperawatan serta layanan penunjang. Sebagai
RS Pendidikan, RS Unhas telah mendidik lebih dari 1000 mahasiswa
yang berasal FK Unhas (dokter, dokter spesialis maupun
subspesialis) dan mendidik tenaga non dokter yang berkaitan
dengan perumahsakitan.
Selain tujuan tersebut diatas, tujuan dari pendirian RS. Unhas
adalah untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan; memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan
sumber daya manusia di rumah sakitserta meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
RS ISLAM FAISAL
DIREKTURRUMAH SAKIT ISLAM FAISAL
KEPALA SEKSIPELAYANAN dan PENUNJANG MEDIS
BAB VI
URAIAN JABATAN
Instalasi Laboratorium Patologi Klinik adalah Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan RS Islam Faisal Makassar yang dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Pelayanan penunjang sarana.
KEPALA INSTALASI LABORATORIUM Dr.Hj.Darmawaty ER,SpPK (K)
KEPALA RUANGAN LABORATORIUM
Marlia AMAK
KORDINATOR KIMIA KLINIK
ST.MURNIATI, AMAK
KORDINATOR HEMATOLOGI
HASMAWATI, AMAK
KORDINATOR IMUNOSEROL
OGI
HASMINA,AMAK
KORDINATOR PARASITOLOGI
SUFRIANI, AMAK
KORDINATOR URINALISA
SYAHIDA SYAM, AMAK
KORDINATOR MIKROBIOLOGI
RESKY RAUF, AMAK
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik dipimpin langsung oleh Kepala Instalasi.
Uraian jabatan tenaga Laboratorium Patologi Klinik berdasarkan pada
struktur organisasi Laboratorium Patologi Klinik.
Deskripsi Pekerjaan
1. KEPALA INSTALASI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK
Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium Patolaogi Klinik
Fungsi : Bertindak sebagai kordinator pelaksanaan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit dan pendidikan di Instalasi
Laboratorium.
Tugas – tugas :
1. Memimpin dan mengkordinassikan kegiatan pelayanan di Instalasi
Laboratorium
2. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan
kegiatan pelayanan rumah sakit dan pelayanan pendidikan di
Instalasi Laboratorium.
3. Menyelenggarakan dan memelihara administrasi pelayanan dan
rekam medik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
5. Memberikan pembinaan kepada seluruh staf Instalasi Laboratorium
Wewenang:
1. Menentukan keputusan menyangkut kebijakan pelayanan dan
pengembangan laboratorium
2. Mengusulkan program- program yang berkaitan dengan pelayanan
dan pengembangan laboratorium kepada direktur
3. Mengusulkan tambahan alat sesuai dengan kebutuhan laboratorium
4. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan
pelanggaran dan mengembalikan staf yang bersangkutan kepada
direktur bila teguran terakhir tidak diindahkan
Tanggung jawab :
- Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pelaksanaan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan pelayanan
pendidikan di Instalasi Laboratorium
2. KEPALA RUANGAN
a. Nama Jabatan : Kepala Ruangan
b. Fungsi : Bertindak sebagai pelaksanaan di bidang
logistic, dan administrasi
c. Tugas – tugas :
Membantu tugas Kepala Instalasi mengkoordinir
pelayanan diruang laboratorium.
Membantu Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
menata, mengatur penyelenggaraan dan operasional
laboratorium.
Membantu Kepala Instalasi menyelenggarakan
administrasi perencanaan, evaluasi kegiatan diruang
laboratorium.
Menyusun laporan hasil kegiatan instalasi laboratorium.
Menangani sistim pencatatan dan distribusi surat
masuk dan surat keluar.
Mengambil bahan specimen dan melakukan
pemeriksaan sampel
d. Wewenang :
Meminta fasilitas untuk kelengkapan administrasi
laboratorium, dan pemesanan reagens
Atas persetujuan kepala unit, menentukan staf untuk
mewakili kepala unit untuk menghadiri rapat.
e. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi laboratorium atas
kelancaran urusan kerumahtanggaan laboratorium.
3. KEPALA PELAYANAN PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK
a. Nama jabatan ; Kepala Pelayan Kimia Klinik
b. Fungsi : bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan
pengembangan dalam bidang Kimia Klinik.
c. Tugas – tugas :
Melakukan pemeriksaan sampel.
Mencatat, meneliti dan menulis hasil pemeriksaan untuk
ditandatangani dokter.
Bertanggung jawab terhadap efisiensi penggunaan
bahan /reagen serta alat yang digunakan.
Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan.
Membuat laporan bulanan dibidang kimia klinik
Bertanggung jawab kelancaran pelayanan pemeriksaan
kimia klinik
d. Wewenang :
Menolak sampel yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan
Menerima dan mengikuti training/demo alat baru yang
ditempatkan diruangannya
4. KEPALA PELAYANAN HEMATOLOGI
a. Nama Jabatan : Kepala Pelayanan Hematologi
b. Fungsi : Bertindak sebagai kordinator
pelaksanaan dan pengembangan dalam bidang hematologi.
c. Tugas – tugas :
Melakukan pemeriksaan sampel.
Mencatat, meneliti dan menulis hasil pemeriksaan
untuk ditandatangani dokter.
Bertanggung jawab terhadap efisiensi penggunaan
bahan/reagen serta alat yang digunakan.
Bertanggung jawab terhadap kebersihan
lingkungan.
Membuat laporan bulanan di bidang hematologi.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran
pelayanan pemeriksaan hematology
d. Wewenang :
Menolak sample yang tidak memenuhi syarat
pemeriksaan
Menerima dan mengikuti training/demo alat baru yang
ditempatkan diruangannya
Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium sebelum di
tandatangani
e. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi atas kelancaran dan
kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang hematologi.
5. KEPALA PELAYANAN IMUNOSEROLOGI
a. Nama Jabatan : Kepala Pelayanan imunoserologi
b. Fungsi : Bertindak sebagai kordinator dan pelaksanaan
dan pengembangan dalam bidang imunoserologi.
c. Tugas – tugas :
o Melakukan sampling keruangan
o Melakukan pemeriksaan sampel
o Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan imuno serologi
o Bertanggung jawab terhadap efisiensi penggunaan
bahan/reagen serta alat yang digunakan.
o Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan.
o Mencatat, meneliti dan menulis hasil pemeriksaan untuk
ditandatangani dokter
o Membuat laporan bulanan dibidang imunoserologi
d. Wewenang :
- Menolak sample yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan
- Menerima dan mengikuti traning/demo alat baru yang ditempatkan
diruangannya
- Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium sebelum ditandatangani
e. Tanggung jawab :
- Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi atas kelancaran
dan kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang
imunoserologi.
6. KEPALA PELAYANAN MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
a. Nama Jabatan : Kepala Pelayanan Mikrobiologi dan Parasitologi
b. Fungsi : Bertindak sebagai kordinator pelaksanaan dan
pengembangan dalam bidan mikrobiologi dan parasitologi.
c. Tugas – tugas :
- Melakukan pemeriksaan sampel
- Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan mikrobiologin dan
parasitologi
- Bertanggung jawab terhadap efesiensi penggunaan
bahan/reagen serta alat yang digunakan.
- Mencatat, meneliti dan menulis hasil pemeriksaan untuk
ditandatangani dokter
- Membuat laporan bulanan dibidang mikrobiologin dan
parasitologi.
a. Wewenang :
- Menolak sampel yang tidak memenuhi pemeriksaan
- Menerima dan mengikuti training/demo alat baru yang
ditempatkan diruangannya
- Mengoreksi hasil pemeriksaan sebelum ditandatangani oleh
dokter.
b. Tanggung Jawab : bertanggung jawab kepada kepala instalasi
atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan laboratorium di
bidang mikrobiologi dan parasitologi
7.KEPALA PELAYANAN URINALISA
a. Nama Jabatan : Kepala Pelayanan Urinalisa
b. Fungsi : Bertindak sebagai kordinator dan pelaksanaan
dan pengembangan dalam bidang urinalisa
c. Tugas – tugas :
Melakukan pemeriksaan sampel.
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan urinalisa.
Bertanggung jawab terhadap efesiensi penggunaan bahan/reagen
serta alat yang digunakan.
Bertanggung jawab terhadap kebersihan ruangan.
Mencatat, meneliti dan menulis hasil pemeriksaan untuk
ditandatangani dokter.
Membuat laporan bulanan dibidang urinalisa.
d. Wewenang :
Menolak sample yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan
Mengoreksi hasil pemeriksaan laboratorium sebelum ditandatangani
Meminta bantuan/petunjuk kepada Instalasi dalam hal pemahaman
pedoman kerja tes baru.
e. Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi atas kelancaran dan
kualitas hasil pelayanan laboratorium di bidang urinalisa.
8. KEPALA URUSAN PELAPORAN DAN ADMINISTRASI
a. Nama Jabata : Kepala Urusan Pelaporan dan Administarsi
b. Fungsi :
Bertindak sebagai kordinator dan pelaksanaan dalam pembuatan
laporan di Instalasi Laboratorium.
c. Tugas –tugas :
Melakukan pemeriksaan sampel.
Membuat laporan harian pasien rawat jalan dan rawat inap di
instalasi laboratorium.
Memantau pelaksanaan kordinasi kepala ruangan dengan unit
terkait dalam melengkapi administrasi
Membuat laporan bulanan di Instalasi Laboratorium
d. Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi atas laporan hasil
harian dan bulanan di Instalasi Laboratorium.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Tata Hubungan Kerja di Laboratorium Patologi Klinik
Tata kerja menggambarkan sistim aliran kegiatan dalam organisasi
dalam hal ini laboratorium, hingga laboratorium tersebut berfungsi. Agar
fungsi laboratorium tersebut produktif, perlu diterapkan beberapa
prinsip, proses, deskripsi pekerjaan dan alur kerja.
Prinsip Tata Kerja
Prinsip tata kerja tersebut antara lain adalah keamanan
(security/safety), kesederhanaan (simpilcity), efektivitas dan efisiensi
(effectiviness and efficiency), keadilan (equity), kualitas (quality),
kelestarian (sustainability), tanggung jawab (responsibility) dan
kesejahteraan (welfare)(8).
Secara singkat contoh prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
Security and safety:
Keamanan dalam tata kerja lab. pra-analitik, analitik, pasca-
analitik.
Keamanan dalam tata kerja administrasi yang memerlukan
kerjasama, partisipasi dan tanggung jawab karyawan tim yang
berkaitan.
Simplicity :
Kesederhanaan prosedur administrasi hingga birokrasi
diperpendek dan prosedur tetap tes pra-analitik, analitik, dan
pasca analitik.
Efficiency & Effectiveness:
• Semua bertanggung jawab atas kecepatan prosedur tata kerja
hingga dapat selesai tepat waktu.
Equity :
• Keadilan dalamprosedur tata kerja antara lain tak membedakan
gender dan kaya miskin dalam pelayanan.
Quality :
• Kualitas hasil tata kerja administrasi maupun hasil lab harus
baik.
Responsibility :
Tanggung jawab semua karyawan sesuai deskripsi pekerjaaan dan
tata kerja sesuai tugasnya.
Welfare :
Kesejahteraan karyawan maupun pengguna jasa misalnya memberi
kemudahan bagi yang tak mempu untuk tetap meningkatkan
kesehatan.
Sustainability :
Kelestarian pengembangan fungsi lab. hingga terjadi perbaikan
berkelanjutan (continous improvement).
Proses Tata Kerja
Tata kerja adalah aturan atau mekanisme fungsi unit, seksi atau sub unit
di lab. klinik dengan prinsip partisipatif, profesional dan kebersamaan
kerja untuk mencapai sasaran. Koordinasi menyeluruh oleh kepala lab.
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi hasil.
Untuk jelasnya diberikan pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Koordinasi adalah suatu upaya/usaha pimpinan untuk
menyelaraskan kegiatan masing-masing petugas dalam organisasi
dengan maksud agar supaya semua kegiatan yang terkait dapat
diselesaikan tepat waktu sesuai rencana dengan hasil tepat sasaran
atau target. Hal ini dapat dilaksanakan dengan jalan mengadakan
rapat-rapat baik formal maupun non formal yang membahas
berbagai hambatan yang dihadapi oleh berbagai petugas atau
seksi/sub unit organisasi. Dalam pembahasan tersebut diharapkan
akan mencapai kesepakatan bersama apa yang harus dilakukan
agar dapat mengatasi hambatan-kelemahan dan meningkatkan
kesempatan-kekuatan untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
2. Perencanaan adalah proses atau kegiatan menetapkan apa yang
akan kita kerjakan di masa yang akan datang baik mengenai waktu,
jumlah, dan mutunya dalam rangka mencapai sasaran tertentu. Bila
perencanaan tersebut dapat dicapai dan diselesaikan dengan lebih
baik dan rinci maka tujuan usaha ini dapat dicapai dan diselesaikan
dengan lebih memuaskan karena dapat diselesaikan menurut
urutan tingkatan penting dan yang kurang penting. Perencanaan
biasanya dibagi menjadi jangka panjang misal untuk 10-25 tahun,
jangka menengah untuk lima tahun dan jangka pendek atau
rencana tahunan.
3. Organisasi dan Pelaksanaan adalah pelaksanaan atau tata kerja
berdasarkan organisasi yang ada atau yang dibentuk, semua
kegiatan lab. klinik selama 24 jam (lab. pagi, sore dan malam, lab.
rawat darurat dan lab intensif). Pelaksanaan kegiatan selalu
berlandaskan efektivitas, efisiensi dan produktifitas.
3.a. Efektivitas adalah evaluasi atau penilaian tentang apakah
kegiatan telah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan baik
mengenai waktu kerja maupun mengenai mutu dan volume
kerja.
3.b. Efisiensi adalah suatu evaluasi terhadap suatu proses atau
kegiatan dengan jalan mengukur masukan (input) dengan
keluaran (output), atau antara sumber daya yang digunakan
dengan hasilnya, atau satuan biaya tertentu dengan hasilnya.
3.c. Produktivitas dapat didefinisikan dengan efisiensi
penggunaan sumber daya tertentu dalam menghasilkan output.
Cara pengukurannya antara lain adalah sebagai berikut:
o Keluaran/hasil (output) per jam orang.
o Keluaran/hasil (output per unit modal.
4. Pengawasan adalah segala upaya yang harus dilakukan oleh atasan
langsung dengan maksud agar segala sasaran atau rencana yang
ingin dilakukan dapat terlaksana dengan baik. Upaya upaya
dilakukan dalam pengawasan itu banyak bentuk serta variasinya. Apa
saja yang harus diketahui agar supaya pengawasan dapat dilakukan
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Apa yang harus dikerjakan, misalnya:
1.jumlah dan jenis tes
2.mutu hasil tes
3.waktu yang tersedia
b. Sumber daya yang dipakai untuk pekerjaan atau tes tersebut:
1. tenaga kerja misalnya tenaga administrasi atau analis.
2. bahan-bahan misalnya formulir permintaan dan formulir
jawaban tes.
3. peralatan operasional dan telah distandarisasi.
4.fasilitas lainnya misalnya aliran listrik dengan tegangan
tetap, air bersih, a.c., dll.
c. Proses dan progres/kemajuan:
1. apakah menggunakan sumber daya yang tersedia dengan
baik atau apa ada masalah?
2. apakah dalam waktu yang tersedia dapat diselesaikan, atau
apa ada masalah?
3. apakah dengan biaya yang pantas misalnya tes tidak
diulang-ulang yang meningkatkan biaya?
4. apakah hasil tes dengan mutunya sesuai dengan mutu
standar misalnya pada Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
nilainya baik?
5.Bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut?
d. Segera mengetahui bila terjadi hambatan:
1. apa yang terjadi misalnya hasil tes tak cocok dengan
penyakitnya.
2. apa sebabnya misalnya aliran listrik dan tegangannya.
3. cara mengatasinya misalnya stabilitas aliran listrik dan
memisahkan dengan fungsional lain, standarisasi ulang,
gangguan alat dan sebagainya.
e. Apa yang dilakukan dalam mengatasi hambatan itu:
1. siapa yang melakukan
2. bagaimana caranya
3. berapa biayanya
4. kapan selesainya
f. Bila pekerjaan selesai:
1. berapa waktu penyelesaiannya.
2. bagaimana mutu hasil tes.
3. bagaimana biayanya dibandingkan dengan biaya
operasionalnya.
g. Bagaimana pekerjaan dapat lestari:
1. prasarana lab., air, listrik dan lain-lain baik.
2. sarana: alat, reagen dan lain-lain tersedia dan
diperkirakan tidak kadaluwarsa.
3. SDM terlatih untuk tiap kegiatan tersedia.
h. Stabilitas ekonomi, politik dan keamanan yang mendukung
fungsi laboratorium. klinik serta strategi pemasaran yang
berhasil untuk pengembangan laboratorium
5. Evaluasi Hasil adalah penilaian hasil kegiatan apakah sesuai dengan
perencanaan, apakah ada hambatan-kelemahan hingga perlu analisis
SWOT untuk mengurangi hambatan-kelemahan dan meningkatkan
kesempatan kekuatan
Tata kerja juga menyangkut deskripsi pekerjaan dan alur kerja di
laboratorium klinik yang merupakan penjelasan apa yang telah
digambarkan dalam struktur organisasi, prinsip kerja dan proses tata
kerja.
Deskripsi Pekerjaan
Deksripsi pekerjaan walaupun diuraikan dari Kepala Lab. atau Unit
Pelayanan Lab. sampai seksi atau sub unit terkecil sendiri-sendiri, tetapi
tetap ada kaitannya dengan seksi atau sub unit lainnya untuk
mewujudkan participative governance maupun coorporate governance
setelah ada kesepakatan bersama.
BAB VIII
POLA KETERNAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
DATA KETENAGAAN LABORATORIUMBULAN DESEMBER 2014
N
O
NAMA
PEGAWAI
NIK PENDIDIKA
N
TERAKHIR
STATUS KETENAGAAN SIFAT
PEKERJAA
N
POLA
TUGAS
TETAP KONTRAK HONO
R
TEK
NIS
AD
MI
N
SHI
FT
NON
SHIFT
1 Dr.Hj
Darmawaty
ER,SpPK
2 Marlia
Johan,S.ST
D IV
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
3 Syahida
Syam,Amd
AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
4 Nurwana,A
md AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
5 Risna
Haruna,Amd
AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
6 Rista
Rahayu,Amd
AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
7 Suharni,Am
d AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
8 Muchlisa
Rauf,Amd
AK
D III
Analis
Kesehatan
√ √ √ √
9 Sitti D III √ √ √ √
Masitha,Am
d AK
Analis
Kesehatan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi adalah merupakan Pengembangan dalam bentuk
program orientasi bagi pegawai baru, yang meliputi tenaga administrasi,
tenaga tekhnis yang bekerja di rumah sakit dan tenaga baru lainnya yang
bekerja di rumah sakit tetapi tidak di bagian laboratorium.
Tujuan dari kegiatan orientasi adalah :
1. Membantu pegawai baru dalam hal pengenalan ruang, alat, dan
prosedur tes untuk kelancaran pelayanan.
2. Menambah pengetahuan dan keterampilan akan tes laboratorium dan
administrasi laboratorium
3. Mengetahui kebijakan – kebijakan yang diterapkan dalam Instalasi
Laboratorium.
Kebijakan dari orientasi bagi pegawai baru harus dilakukan sesuai
dengan jadwal yang ada.
Prosedur orientasi adalah :
1. Ada staf yang menangani program pendidikan
2. Pegawai baru melapor berdasarkan surat keterangan / surat
keputusan pada kepala Instalasi Laboratorium cq. koordinator
pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
3. Pegawai baru melaksanakan orientasi sesuai format (terlampir).
Pada akhir orientasi, lembar format ditanda tangani oleh kepala
ruangan.
4. Pegawai baru membuat laporan hasil orientasi yang ditanda
tangani oleh bagian pedidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
Jadwal Orientasi pegawai baru
Nama lengkap :
Tempat / tanggal lahir :
Pendidikan :
Mulai bertugas :
Jadwal orientasi
LAPORAN ORIENTASI
Terima tanggal :
Mengetahui,
( dr………………………………..) ( dr………………………………..)
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Kepala Instalasi laboratoriumPatologi Klinik
Ketua SMF Patologi Klinik
Bagian lamanya Mulai tgl Berakhir
tgl
Tanda tangan
kepala ruangan
Administrasi 1
minggu
Klinik Rutin 1
minggu
Hematologi
Klinik
1
minggu
Imunologi Klinik 1
minggu
Kimia Klinik 1
minggu
Tropis Infeksi 1
minggu
Kegiatan pertemuan / rapat di Instalasi Patologi Klinik RS Universitas
Hasanuddin dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Pertemuan
yang dimaksud adalah pertemuan antara pimpinan dan staf laboratorium.
Sedangkan rutin adalah diadakan secara teratur dan terus menerus.
Tujuan pertemuan ini sebagai acuan penerapan langkah-langkah
untuk mengadakan pertemuan rutin, ada notulen rapat, ada tindak lanjut.
Kebijakan Setiap pertemuan rutin dicatat pada notulen rapat disertai
daftar hadir dan ada tindak lanjut terhadap hal yang dibahas dalam
pertemuan.
Prosedur dari pertemuan / rapat adalah :
1. Kepala unit pelayanan laboratorium mengadakan pertemuan dengan
staf laboratorium.
2. Sekretaris membacakan notulen hasil pertemuan bulan yang lalu.
3. Kepala unit pelayanan mengevaluasi pelaksanaan hasil pertemuan
bulan yang lalu.
4. Staf laboratorium melaporkan kegiatan bulan yang lalu di sub unit
masing-masing.
5. Staf laboratorium melaporkan bila ada kendala di sub unit masing-
masing.
6. Kepala unit pelayanan laboratorium bersama staf mengidentifikasi
masalah, mengevaluasi pelayanan laboratorium, mencari pemecahan
masalah yang dihadapi.
7. Sekretaris mencatat hasil pertemuan.
BAB XI
PELAPORAN DAN FOLLOW UP
Sistim pelaporan laboratorium patologi klinik dilakukan secara
simultan, dimana laporan tersebut memuat tentang :
1. Jumlah reagens yang digunakan
2. Jumlah tes yang dilakukan
3. Barang (a.l. alat pakai habis, reagens , dll ) yang masuk
4. Reagens yang kedaluarsa, dll.
5. Stock opname
Pelaporan ini dapat dilakukan :
1. Perhari, secara internal ada informasi/laporan ke penanggung
jawab barang/inventaris Instalasi Laboratorium Patologi klinik
2. Perbulan, dilakukan oleh Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
dan dikirin ke Bagian Perencanaan dan Evaluasi program
3. Pertahun, dilakukan oleh Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
dan dikirimkan Ke Direksi Rumah sakit.
Sistim pelaporan ini dilakukan analisa setiap bulan oleh internal
Instalsi Laboratorium Patologi Klinik dan setiap 3 (tiga) bulan dilakukan
oleh pejabat structural (Bidang Penunjang) yang terkait dengan Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik
BAB XII
PENUTUP
Buku Pedoman Pengorganisasian Laboratorium Patologi Klinik mencakup
berbagai hal berkaitan dengan sistim pengorganisasian di laboratorium
Patologi Klinik meliputi struktur organisasi, uraian jabatan, tata hubungan
kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil, kegiatan orientai,
pertemuan/rapat dan pelaporan. Dengan disusunnya pedoman ini dapt
menjadi acuan bagi tenaga teknis yang melaksanakan berbagai mscam
pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik sehingga didapatkan hasil
pemeriksaan laboratorium yang bermutu.