Download - part 1. Tino Yazid Azmi
“PEMBERIAN PAKAN”
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas praktikum “fieldtrip” matakuliah
Ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia
oleh
Tino Y. Azmi 135050100111068
Kelompok K-2
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena karunia dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas praktikum “fieldtrip” mata kuliah Ilmu Nutrisi Ternak
Ruminansia.
Makalah ini membahas tentang manajemen pemberian pakan pada ternak
yang meliputi kondisi tempat penyimpanan bahan pakan ternak di peternakan
mitra kami. Penulisan Makalah ini tidak lepas dari bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak atas dukungan, bantuan, serta kerjasamanya hingga
terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan untuk
menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang
membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 20 Desember 2014
Penulis
2 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................1KATA PENGANTAR ..............................................................................................2DAFTAR ISI..............................................................................................................3BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4BAB II PROFIL PETERNAKAN.............................................................................5BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................8BAB IV REKOMENDASI........................................................................................10BAB V PENUTUP.....................................................................................................11DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
3 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
BAB I
PENDAHULUAN
Pakan menjadi faktor utama usaha peternakan. Tersedianya pakan yang
cukup kualitas, kuantitas dan kontinuitas sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha peternakan. Pemberian pakan dengan metode dan jumlah yang
tepat akan memberikan hasil yang baik pada pertumbuhan hewan ternak
khususnya ternak ruminansia yang mana pertumbuhan ternak tergantung pada
pakan yang diberikan. Waktu pemberian pakan serta komposisi pakan yang baik
juga memberikan peran signifikan pada pertumbuhan ternak. Dilihat dari total
biaya produksi dalam usaha peternakan, maka kontribusi pakan adalah yang
paling tinggi yaitu sekitar 75%, tetapi pada kenyataannya banyak peternak kurang
memperhatikan manajemen pemberian pakan sapi perah masa laktasi dengan baik
sehingga hasil yang didapat masih kurang dariyang diharapkan. Hal tersebut juga
terjadi pada peternakan sapi perah pada peternakan tersebut terdapat korelasi
negatif antara manajemen pemberian pakan dengan produksi susu yang masih rendah.
Oleh karena itu salah satu upaya untuk memaksimalkan produktivitas sapi perah yaitu
dengan mengoptimalkan manajemen pemberian pakan pada sapi perah masa
laktasi yang baik dan berkualitas serta kuantitas yang layak. Makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan tentang pakan ternak.
4 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
BAB II
PROFIL PETERNAKAN
2.1. Identitas Peternakan
Nama Pemilik : Yuyun Sri Wahyuningsih
Umur : 45 tahun
Lokasi : Desa Trajan, Kel. Kemiri, Kec. Jabung, Kab. Malang
JumlahSapi : 27 ekor
Waktu Pengamatan : Minggu, 7 Desember 2014, Pukul 16.00 WIB
2.2. Informasi Sapi Pengamatan
No Bangsa Ternak
Jenis Kelamin
Lingkar Dada
Panjang Badan
Suhu Rektal
Frekuensi Pernapasan
BCS
1 Friesian Holstein
Betina 178 cm 146 cm 36oC 44 kali/detik 3
2 Friesian Holstein
Betina 150 cm 195 cm 38 oC 40 kali/detik 2
3 Friesian Holstein
Betina 149 cm 192 cm 38 oC 39 kali/detik 2
4 Friesian Holstein
Betina 192 cm 188 cm 39 oC 37 kali/detik 2
5 Friesian Holstein
Betina 192 cm 210 cm 39 oC 21 kali/detik 1
6 Friesian Holstein
Betina 185 cm 180 cm 37 oC 40 kali/detik 2
7 Friesian Holstein
Betina 176 cm 190 cm 36 oC 42 kali/detik 3
8 Friesian Holstein
Betina 190 cm 200 cm 38 oC 39 kali/detik 3
9 Friesian Holstein
Betina 189 cm 185 cm 38 oC 37 kali/detik 2
10 Friesian Holstein
Betina 186,5 cm 195 cm 39 oC 40 kali/detik
2
5 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
2.3. Dokumentasi
Sapi 1
Sapi 2
Sapi 3
Sapi 4
6 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
Sapi 5
Sapi 6
Sapi 7
Sapi 8
Sapi 9
Sapi 10
BAB III
7 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
PEMBAHASAN
Praktikum pengamatan sistem pemberian pakan dilaksanakan di
peternakan milik Ibu Yuyun dengan jumlah sapi yang dimiliki adalah 27 ekor.
Berdasarkan pernyataan Mandaka dan Hutagaol (2005) Usaha ternak sapi perah
Indonesia memiliki komposisi peternak skala kecil (kurang dari 4 ekor sapi perah)
mencapai 80 persen, peternak skala menengah (4-7 ekor sapi perah) mencapai 17
persen, dan peternak skala besar (lebih dari 7 ekor sapi perah) sebanyak 3 persen.
Digunakan beberapa jenis pakan yang diberikan pada sapi perah yang
diternakan di sana. Pakan yang diberikan beserta jumlah pemberiannya per ekor
per pemberian pakan berupa 2 kg konsentrat, 0,5 kg jagung, 0,5 kg roti, 6 kg
ampas beer, 1 kg singkong, dan 12,5 kg hijauan yang berupa rumput gajah. Jika
pakan yang diberikan hanyalah jerami dan rumput, menyebabkan pertumbuhan
yang tidak optimal, karena pertumbuhan memerlukan protein dan energi yang
cukup (Adiwinarti et al, 2011). Menurut Guntoro (2002), jumlah pakan yang
diberikan kepada ternak pada akhirnya menjadi faktor penentu yang akan
mempengaruhi pertumbuhan bobot badan ternak per hari.
Pakan diberikan dengan batasan dan secara bertahap yaitu pagi dan sore
hari. Dipagi hari diberikan hijauan dan konsentrat pada pukul 07.00 WIB dan
disore hari pada pukul 16.00 WIB. Pemberian konsetrat setelah pemberian hijauan
dilakukan dengan tujuan untuk merangsang pergerakan rumen agar dapat
mencerna konsentrat dengan maksimal (Commun et al, 2009).
8 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
Gambar 1. Diagram Konsumsi Pakan
Pakan yang akan digunakan sebelumnya disimpan di gudang penyimpanan
pakan yang berada dekat dengan kandang ternak dengan keaadaan yang kurang
bersih. Walaupun banyak konsentrat atau hijauan yang tercecer, tidak ditemukan
jamur yang menghampiri bahan pakan yang disimpan. Bahan pakan yang
disimpan semuanya dalam keadaan baik dan dijelaskan oleh peternak bahwa
pakan selalu di cek kondisinya agar tetap baik kondisinya. Pertumbuhan jamur-
jamur yang terjadi pada pakan ternak mengidentifikasikan bahwa kualitas ataupun
kondisi pakan yang tidak baik (McCaskey dan Anthony, 1979).
(a) (b) (c)
Gambar 2. (a) Konsentrat Pakan; (b) Dedak, (c) Hijauan
9 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
Diagram konsumsi
Pagi (07.00 WIB)
Konsentrat 2kg/ekor
Hijauan 12,5kg/ekor
Sore (16.00 WIB)
Konsentrat 2kg/ekor
Hijauan 12,5 kg/ekor
BAB IV
REKOMENDASI
Seharusnya peternak memperhatikan tempat penyimpanan pakan yang
dimiliki olehnya, karena pakan adalah hal penting yang menjadi faktor penentu
pertumbuhan dan pertambahan berat badan serta jumlah dan kualitas yang
dimiliki susu sapi di peternakan tersebut. Sebaiknya gudang pakan terletak jauh
dari kandang karena pakan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh kotoran
ternak walaupun dijelaskan bahwa peternak selalu memantau kualitas bahan
pakan ternaknya. Sebaiknya gudang pakan selalu dibersihkan setiap harinya untuk
menghindari tumbuhnya kapang atau bakteri dalam bahan pakan.
10 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pakan memberikan peranan yang signifikan terhadap pertumbuhan pakan.
Pemberian konsetrat setelah pemberian hijauan dilakukan dengan tujuan
untuk merangsang pergerakan rumen agar dapat mencerna konsentrat
dengan maksimal.
Pertumbuhan jamur-jamur yang terjadi pada pakan ternak
mengidentifikasikan bahwa kualitas ataupun kondisi pakan yang tidak
baik.
5.2. Saran
Agar praktikan lebih diberikan pengarahan secara detail tentang
pelaksanaan praktikum lapang ini sehingga praktikum dapat berjalan dengan
lancar dan semua hal yang harus dijekarjakan dapat dimengerti oleh para
praktikkan.
11 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
DAFTAR PUSTAKA
Adiwinarti, R., Fahira, U.R. dan Lestari, C.M.S. 2011. Pertumbuhan Sapi Jawa
yang Diberi Pakan Jerami Padi dan Konsentrat dengan Level Protein
Berbeda. JITV Vol. 16 No. 4 Th. 2011: 260-265.
Commun, L., Mialon, M. M., Martin, C., Baumont R. and Veissier I. 2009. Risk of
Subacute Ruminal Acidosis In Sheep With Separate Access to Forage
and Concentrate. J ANIM SCI 87:3372-3379
Guntoro, S. 2002. Membudayakan Sapi Bali. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Mandaka, S. Dan Hutagaol, M.P. 2005. Analisis Fungsi Keuntungan, Efisiensi
Ekonomi dan Kemungkinan Skema Kredit Bagi Pengembangan
Skala Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Kelurahan
Kebon Pedes Kota Bogor. Jurnal Agro Ekonomi, 23 (02), 191 – 208.
McCaskey, T. A. dan Anthony W. B. 1979. Human and Animal Health Aspects
Of Feeding Livestock Excreta. JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE,
Vol. 48, No. 1.
12 Ilmu Nutrisi Ternak RuminansiaFakultas Peternakan, Universitas Brawijaya