Download - Non destructive test (ndt)
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK
Semester Genap 2013/2014
Laboratorium Sistem Manufaktur
Fakultas Teknik
Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162
PBT 2014
PBT 01
NDT (Non Destructive Test)
DISUSUN OLEH :
Dwi Andriyanto 130421100011
M. Khoiruz Zam Zami 130421100100
KELOMPOK 22
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 1
RINGKASAN
Andriyanto Dwi, Khoiruz Zam Zami Muhammad. Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura, PBT 01 NDT (Non
Destructive Test), Juni 2014
Pengujian NDT dalam praktikum ini menggunakan metode liquid penetrant
inspection yang merupakan salah satu metode pengujian yang tidak menyebabkan
kerusakan pada benda yang diuji dengan menggunakan cairan penetrant. Mula-
mula kita membersihkan spesimen uji yaitu Baja ST-37 dengan menggunakan
amplas dan cairan cleaner. Setelah itu disemprotkan cairan penetrant, setelah 5-10
menit dan kering kemudian dibersihkan dengan kain lap. Baru kemudian disemprot
dengan cairan developer yang berwarna putih. Setelah kering kita bisa melihat
bagian mana saja yang terdapat cacat atau retak yang ditandai dengan bercak merah
pada spesimen yang diuji.
Hasil pengujian liquid penetrant inspection ini menunjukkan bahwa diperoleh
cacat atau retakan pada benda uji yaitu baja ST-37.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang sudah semakin berkembang ini, kebutuhan akan logam yang
mempunyai kualitas tinggi pada Industri-industri dan perusahaan sangat di
butuhkan untuk pembuatan alat-alat penunjang yang di butuhkan oleh manusia.
Hampir dari semua hal ciptaan manusia di dominasi oleh logam, mulai dari mobil,
sepeda, sepeda motor, jembatan dan lain sebagainya. Tentu saja logam yang di
gunakan bukanlah satu jenis logam saja melainkan dari banyak jenis logam.
Selain pemilihan jenis logam yang di gunakan, produsen-produsen pengguna
logam juga harus memikirkan bagaimana kualitas dari logam tersebut, apakah
logam itu akan mampu menahan beban yang akan diberikan. Oleh karena itu sebuah
logam pasti melalui proses uji kelayakan sebelum di pasarkan. Dalam pengujian
sebuah logam kita harus memahami metode-motode yang di gunakan, salah satunya
dengan cara Non Destructive Test (pengujian tak merusak) yang didalamnya
terdapat metode Liquid Penetrant Inspection. Pengujian ini akan mengetahui cacat
atau tidaknya sebuah logam.
Dengan menggunakan metode ini, cacat permukaan suatu komponen dari
bahan logam khususnya baja dapat diketahui. Prinsipnya adalah dengan
menyemprotkan cairan penetrant ke permukaan bahan yang akan diuji kemudian
diberi cairan developer. Cara tersebut digunakan untuk mendeteksi adanya
kecacatan pada pengelasan logam. Kelemahan metode ini hanya bisa diterapkan
untuk material logam yang kasar atau berpori. Selain itu, membutuhkan tingkat
kebersihan yang tinggi.
1.2 Tujuan Praktikum
Serelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui ada atau tidaknya retakan pada suatu benda dengan memanfaatkan
NDT menggunakan metode Liquid Penetrants Inspection.
2. Mengetahui proses inspeksi pengujian NDT menggunakan metode Liquid
Penetrants Inspection.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian NDT
NDT (Non Destructive Test) merupakan salah satu bentuk pengujian yang
dilakukan terhadap material atau benda tanpa menyebabkan perusakan yang
permanen terhadap material atau bendat tersebut. NDT (Non Destructive Test)
dapat digunakan untuk pengujian terhadap material seperti beton, baja, besi, dan
material lainnya (Patil, NR, 2008).
2.2 Macam-macam Metode Pengujian NDT
Macam-macam metode NDT yang telah dikenal yaitu:
a. Eddy Current Testing (ET)
Eddy Current Testing (ET) merupakan metode pengujian NDT yang hanya bisa
diterapkan pada bahan logam saja. Metode ini memanfaatkan prinsip
elektromagnet.
b. Magnetic Particle Testing (MT)
Magnetic Particle Testing (MT) prinsip dari metode ini yaitu memegnetisasi
bahan yang akan diuji. Caranya dengan menaburkan partikel magnetik di
permukaan bahan. Partikel tersebut akan berkumpul pada daerah kebocoran
magnet.
c. Liquid Penetrant Testing (PT)
Liquid Penetrant Testing (PT) merupakan metode NDT yang paling sederhana.
Untuk melakukannya dengan memberikan cairan berwarna terang pada
permukaan bahan. Selanjutnya cairan penetran pada permukaan material
disingkirkan. Cacat akan nampak jelas apabila perbedaan warna yang cukup
kontras antar warna penetrant dengan latar belakang.
d. Radio Graphic Testing (RT)
Radio Graphic Testing (RT) metode NDT ini dapat untuk menemukan cacat
pada material dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma. Prinsipnya sinar
X dipancarkan pada bahan. Dan sebagian sinar akan diserap sehingga
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 4
intensitasnya berkurang. Setelah itu direkam menggunakan film yang sensitif.
Jika ada cacat maka intensitas film akan bervariasi.
e. Ultrasonic Testing (UT)
Ultrasonic Testing (UT) prinsip yang digunakan adalah prinsip gelombang
suara. Gelombang ultrasonik yang digunakan berfrekeensi 0,5 – 20 Mhz (Sigma
Epsilon ISSN, 2001).
2.3 Kelebihan dan Kekurangan NDT
Metode pengujian NDT memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Diantaranya sebagai berikut:
2.3.1 Kelebihan
Kelebihan dari metode pengujian NDT ini:
a. Eddy Current Testing (ET)
Kelebihan : dapat mendeteksi kerusakan/cacat di atas dan di bawah permukaan
material, hasil seketika langsung dapat diamati pada kerusakaan/cacat yang
kecil.
b. Magnetic Particle Testing (MT)
Kelebihan : tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk pengujian
kerusakan/cacat yang kecil, untuk pengujian di atas dan di bawah permukaan
material relatif cepat.
c. Liquid Penetrant Testing (PT)
Kelebihan : tidak membutuhkan biaya yang mahal, peka terhadap
kerusakan/cacat yang kecil, tidak membutuhkan waktu yang lama (± 30 menit).
d. Radio Graphic Testing (RT)
Kelebihan : bisa menguji pada bagian material yang tersembunyi.
e. Ultrasonic Testing (UT)
Kelebihan : tidak membutuhkan biaya mahal, peka terhadap kerusakan/cacat
yang kecil, hasil dengan cepat didapatkan, membutuhkan persiapan yang sedikit.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 5
2.3.2 Kekurangan
Kekurangan dari pengujian metode NDT ini:
a. Eddy Current Testing (ET)
Kekurangan : permukaan yang akan diuji harus dapat diakses secara langsung,
butuh waktu yang lama untuk mengamati kerusakan/cacat yang besar.
b. Magnetic Particle Testing (MT)
Kekurangan : membutuhkan banyak persiapan, hanya bisa digunakan untuk
permukaan material yang kasar dan harus dapat diakses langsung, material
mengalami kerusakan magnetik setelah pengujian.
c. Liquid Penetrant Testing (PT)
Kekurangan : permukaan material harus kasar atau berpori, membutuhkan
tingkat kebersihan yang tinggi.
d. Radio Graphic Testing (RT)
Kekurangan : membutuhkan biaya keselamatan yang mahal, dibutuhkan tingkat
pengalaman dan keterampilan yang tinggi.
e. Ultrasonic Testing (UT)
Kekurangan : permukaan material harus dapat diakses untuk memeriksa
permukaan material yang kasar, tingkat keterampilan yang dibuthkan tinggi
(Engineers Edge, LLC All rights reserved, 2000 – 2014).
2.4 Pengertian Baja ST-37
Baja ST-37 termasuk dalam golongan baja karbon rendah. Dimana baja karbon
rendah ini prosentase unsur karbonnya di bawah 0,25 %. Sedangkan unsur
pembentuk lainnya seperti Mn tidak lebih dari 0,8 %, Si tidak lebih dari 0,5 %,
termasuk unsur Cu yang tidak lebih dari 0,6 % (Ahmad Supriyadi dan Sri Mulyati,
2008).
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum Non Destructive Test
adalah sebagai berikut:
a. Benda uji Baja ST-37.
b. Cairan Cleaner (pembersih).
c. Liquid Penetrant (cairan penetran).
d. Cairan Developer.
3.2 Alat
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam pratikum Non Destructive Test
adalah sebagai berikut:
a. Kertas gosok.
b. Kain lap halus.
c. Pembersih (cleaner).
d. Jangka sorong.
e. Kamera.
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur praktikum Non Destructive Test adalah sebagai berikut:
a. Mengukur benda uji baja ST-37 dengan jangka sorong.
b. Membersihkan bagian karat pada permukaan benda dengan kertas gosok.
c. Membersihkan bagian permukaan benda menggunakan kain lap.
d. Membersihkan permukaan benda dengan menyemprotkan cleaner.
e. Membersihkan cleaner dengan kain pada permukaan benda kerja sampai
mengkilap dan ditunggu sampai kering.
f. Menyemprotkan cairan penetrant pada daerah yang diselidiki dan
membiarkannya selama 5-10 menit.
g. Menghapus penetrant dari permukaan benda kerja dengan kain.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 7
h. Menyemprotkan cairan developer pada permukaan benda kerja,
membiarkannya beberapa saat.
i. Mengamati garis-garis merah atau bercak-bercak merah maka pada garis-garis
atau bercak-bercak inilah terdapat keretakan.
j. Gambarkan hasil pengamatan yang diperoleh.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 8
3.4 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Berikut prosedur yang dilakukan pada praktikum ini dalam bentuk flowchart.
Gambar 1.3.1 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
Persiapan alat dan bahan baja ST-37
Membersihkan permukaan benda dengan kertas gosok
kemudian difoto
Menyemprotkan cairan cleaner dan kemudian difoto
Membersihkan dengan kain lap dan ditunggu hingga
kering
Menyemprotkan cairan penetrant dan tunggu sekitar 5-
10 menit dan difoto
Menghapus penetrant dengan kain lap
Menyemprotkan developer dan ditunggu beberapa saat
Membersihkan benda dengan kain lap
Mengamati garis atau bercak
Membersihkan tempat praktikum
Hasil cacat pada baja ST-37
mulai
selesai
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 9
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar Autocad Benda Kerja 2D dan 3D
Setelah melakukan percobaan Non Destructive Test, akan dianalisa benda kerja
yang diujikan yaitu spesimen baja ST-37 dalam gambar 2 dimensi dan 3 dimensi.
Adapun gambar 2 dan 3 dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 1.4.2 Gambar Autocad 2 Dimensi
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 10
Gambar 1.4.3 Gambar Autocad 3 Dimensi
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 11
4.2 Gambar Dokumentasi Tiap Proses dan Analisa Kecacatan
Berikut ini adalah hasil dokumentasi dari percobaan yang telah dilakukan
beserta analisisnya:
Gambar 1.4.4 Benda Uji Baja
Gambar tersebut merupakan penampang dari 2 kepingan baja yang sudah dilas
menjadi satu dan akan digunakan dalam pengujian Liquid Penetrant Inspection.
Gambar 1.4.5 Benda Uji Baja Setelah Pengamplasan
Gambar tersebut merupakan penampang dari material setelah mengalami
proses pengamplasan menggunakan kertas gosok yang terbukti benda tersebut lebih
besih dari sebelumnya.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 12
Gambar 1.4.6 Benda Uji Baja Setelah Pemberian Cleaner
Gambar tersebut merupakan penampang dari material setelah pemberian
cairan cleaner, dengan cairan tersebut benda yang akan diuji akan bersih sehingga
memudahkan dalam cairan penetrant untuk meresap ke pori-pori logam.
Gambar 1.4.7 Benda Uji Baja Setelah Pemberian Penetrant
Gambar tersebut merupakan penampang dari material setelah pemberian cairan
penetrant (cairan yang berwarna merah). Cairan ini berfungsi untuk memberikan
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 13
warna pembeda bagian material yang cacat dan yang tidak. Dan ditunggu ± 8 menit,
sampai cairan meresap dan kering.
Gambar 1.4.8 Benda Uji Baja Setelah Dibersihkan dari Cairan Penetrant
Gambar tersebut merupakan penampang dari material setelah dibersihkan dari
cairan penetrant mengguanakan kain lap. Pembersihan tersebut bertujuan agar
cairan developer yang akan diberikan sesudahnya bisa terlihat dengan jelas dan
tidak bercampur.
Gambar 1.4.9 Benda Uji Baja Setelah Pemberian Cairan Developer
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 14
Gambar tersebut merupakan penampang dari material setelah pemberian cairan
developer setelah ditunggu ± 15 menit.Setelah pemberian cairan tersebut terbukti
terdapat bercak merah yang menandakan adanya cacat dalam pengelasan pada
material tersebut.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian dan didapatkan adanya retakan atau cacat
pengelasan, berikut kesimpulannya:
a. Material tersebut sudah tidak layak digunakan karena cacat tersebut berukuran
1,54 cm. Tetapi cacat pada pengelasan tidak memiliki ukuran yang pasti. Jadi
apabila ada suatu material yang mengalami kecacatan sekecil apapun, material
itu sudah tidak layak pakai. Contohnya seperti pada pipa gas PGN. Apabila
pengelasan pada pipa tersebut dan terjadi kecacatan, dampak yang dihasilkan
akan sangat berbahaya, pipa tersebut dapat meledak dengan sedikit percikan api.
b. Dengan menguji menggunakan metode Liquid Penetrant Inseption kami telah
mengetahui langkah kerja dan prosedur dalam melakukan metode tersebut
dengan baik untuk mencari kecacatan pengelasan pada benda uji.
5.2 Saran
Diharapkan pada praktikum selanjutnya semua hal yang dibutuhkan dalam
praktikum dapat dilaksanakan dengan lebih baik, termasuk di dalamnya dari segi
ruangan (pencahayaan kurang), sehingga sulit dalam mengukur benda
menggunakan jangka sorong.
Praktikum Pengetahuan Bahan Teknik- Modul 1- NDT
LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR 16
DAFTAR PUSTAKA
Engineers Edge, LLC All rifgts reserved. (2000-2014). Advantages and
Disadvantages of Selected Non-Destructive Inspection Methods (NDI).
Patil, NR. (2008). Non Destructive Testing (NDT) Advantages and Limitations.
SRES College of Engineering, Kopargaon, Maharasthra , 423 – 603.
Setjo, Reaningsih, Triyadi, Ari, dan Haryanto, Mudi, (2001). Pengujian Rotor Dan
Blade Dengan Metode NDT. ISSN, 0853-9-13.
Supriyadi, Ahmad dan Mulyati, Sri. (2008). Metode Peningkatan Tegangan Tarik
dan Kekerasan Pada Baja Karbon Rendah Melalui Baja Fasa Ganda.