Download - NCP Paranoid
2.9. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
Dan Risiko Perilaku Kekerasan Akibat Skizoprenia Paranoid
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI :
HALUSINASI PENDENGARAN DAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
AKIBAT SCHIZOFRENIA PARANOID
1. PENGKAJIAN
I. Identitas
Identitas Klien
Inisial : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 28 tahun
No. Medrec : 20134562
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Status marital : Menikah
Tanggal masuk RSJ : 14 November 2013, pukul 13.00 WIB
Tanggal pengkajian : 15 November 2013, pukul 09.00 WIB
Dx. Medis : skizofrenia paranoid
Identias Penaggung jawab
Nama : Ny. M
Umur : 42 tahun
Hubungan dengan klien : Ibu klien
II. Alasan Masuk
Pada tanggal 14 November 2013 pukul 13.00 wib, klien dibawa oleh
keluarganya ke RSJ karena klien membacok tukang bakso yang lewat depan
rumahnya saat ibunya membeli bakso. Menurut klien ada yang membisikannya bahwa
akan ada orang yang melukai dirinya dan orang sekitarnya.
Pada saat pengkajian tanggal 15 november 2013 pukul 09.00 wib, klien
mengatakan pasien masih mendengar suara- suara yang mengatainya “racun” sampai
pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan telinganya pada
sumber suara, dan terpokus pada suara itu seolah olah klien berusaha untuk
melawannya.
Berdasarkan observasi, klien sering bicara sendiri, terkadang marah- marah
terkadang meraung raung menangis pasien juga mudah tersinggung bila sedang
16
makan selalu menghindar dari teman temannya. Tidak suka menghiraukan sapaan
dari teman sekamar. Afek labil, terkadnag tersenyum tapi mudah juga berteriak-teriak
sambil marah-marah. Klien merasa curiga apabila lingkungan sekitarnya akan
membunuh dengan meracuni dirinya.
III. Factor Presipitasi
Sejak enam bulan sebelum masuk RSJ klien terlihat stress karena mengalami
kegagalan dalam membuka warung dan menjadi pedagang barang rongsokan, lalu
tiga bulan yang lalu anaknya meninggal dunia karena gagal diberikan pengobatan.
Perilaku klien makin aneh semenjak ditinggal pergi oleh istrinya, hal ini mengakibatkan
klien sering berdiam diri dan klien terkadang berperilaku maladatif dan mencederai diri
dan merusak lingkunganya yaitu mengamuk dan membenturkan kepalanya serta
merusak benda di sekitarnya, bicara kacau, jorok, dan membentak-bentak orang
sekitar. Klien mengatakan bahwa ada sihir yang mengendalikan pikirannya, klien
selalu curiga bahwa orang lain akan melukainya.
IV. Factor Predisposisi
Menurut keluarga, klien sempat dirawat di RSJ 3 bulan yang lalu karena
sempat menyetrum tubuhnya, setelah tenang dan kooperatif klien diperbolehkan
menjalani pengobatan rawat jalan. Klien pernah mengalami pengobatan tetapi gagal
karena alasan ekonomi sehingga klien putus obat. Klien tidak pernah mengalami
penganiayaan fisik oleh keluarganya. Klien tidak pernah mengalami penolakan. Klien
juga tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga, klien pernah melakukan
tindak krminal yaitu membacok tukang bakso yang lewat depan rumah klien.
Masalah keperawatan: Perilaku Kekerasan
Di keluarga klien ada anggota yang mengalami gangguan jiwa selain klien
yaitu nenek klien. Sejak 3 bulan yang lalu anaknya meninggal dunia karena gagal
diberikan pengobatan.Dan klien ditinggal istrinya.Pada saat SMA sampai kuliah klien
mempunyai kekasih, tetapi kekasihnya dijodohkan.Klien tidak pernah mengalami
trauma selama tumbuh kembang.
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda – tanda vital
Tekanan darah pada saat duduk : 110/90 mmHg
Tekanan darah pada saat tidur : 120/80 mmHg
Tekanan darah pada saat berdiri : 110/80 mmHg
17
Nadi : 80x /menit
Respirasi : 20x /menit
2. Ukuran
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 56 kg
3. Keluhan fisik
Klien tidak mengalami keluhan fisik
4. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Respirasi
Bentuk hidung simetris, mukosa hidung berwarna merah muda, hidung
tampak bersih, tidak ada PCH, frekuensi nafas 20x/menit, suara napas
vesikuler passage udara lancar tidak ada hambatan.tidak mengeluh sesak
napas.
b. Sistem Kardiovaskuler
Tekanan darah pada saat duduk : 110/90 mmHg, tekanan darah pada saat
tidur : 120/80 mmHg, tekanan darah pada saat berdiri: 110/80 mmHg
frekuensi nadi 80x /menit, nadi teraba kuat dengan irama reguler, suara
jantung murni, tidak ada sianosis.
c. Sistem Gastroinstestinal
Nafsu makan klien baik, tidak terdapat pantangan, berat badan klien 56
kg,tinggi badan 165 cm, frekuensi BAB 0-1/hari, bising usus 7x/menit, mukosa
bibir kering, gigi kotor, terdapat karies, tidak ada konstipasi.
d. Sistem Integumen
Kulit klien kering, turgor kulit baik, kulit teraba hangat, distribusi rambut
merata, warna rambut berwarna hitam, rambut klien kotor dan berketombe,
kulit kepala tampak berketombe, kuku tangan dan kaki kotor.
e. Sistem Muskuloskeletal
Tremor di area pergelangan
f. Sistem Urogenital
Klien mengatakan BAK 3x/hari, tidak ada nyeri saat BAK.Warna urin kuning
khas, konsistensi pekat, bau urin khas.
g. System Persarafan
Klien sadar penuh.
1. Nervus I (Olfaktorius)
Klien dapat mengenali bau kayu putih dan dapat mengenali bau kopi.
2. Nervus II (optikus)
18
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm tanpa
menggunakan alat bantu kacamata
3. Nervus III, IV,V (okulomotorius, troklearis, abdusen)
Bola mata bagian kanan maupun kiri dapat digerakan kesegala arah.
4. Nervus VI (trigeminus)
Klien dapat mengedipkan matanya ketika diberikan usapan kapas, selain
itu gerakan otot temporal dan maseter teraba ketika klien di suruh
mengigit gigi.
5. Nervus VII (facialis)
Klien dapat membedakan pada rasa makanan yang klien makan.Wajah
klien pun tampak simetris saat tersenyum.Terdapat hipersalivasi.
6. Nervus VIII (vestibulokoklearis)
Pendengaran klien baik, terbukti dengan klien dapat menjawab
pertanyaan perawat tanpa harus diulangi.
7. Nervus IX, X (glosofaringeus, vagus)
Klien mampu menelan ludah.
8. Nervus XI (assesorius)
Klien mampu mengangkat kedua bahunya.
9. Nervus XII (hipoglosus)
Klien mampu menjulurkan lidah.
h. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
i. Sistem haemopotik
Konjungtiva tidak anemis
j. Sistem Penginderaan
Penglihatan focus dan tajam, pendengaran normal namun karena gangguan
sensorik maka sering mendengar suara-suara yang mengatainya “racun”.
Masalah keperawatan:
1. Defisit Perawatan Diri
2. Halusinasi pendengaran.
VI. Psikososial
1. Genogram
19
: Laki-laki : Garisketurunan
: Perempuan
: Klien ----------- : Tinggalserumah
Klien merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Klien ditinggalkan oleh istrinya dan
di ditinggalkan oleh anaknya karena anak klien meninggal dunia.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas diri
Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya senang menjadi seorang
laki-laki.
c. Peran
Pada saat dikaji klien mengatakan klien dapat melakukan tugas sebagai anak
dari orang tuanya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan bahwa dahulu klien bercita-cita ingin menjadi seorang pilot.
20
e. Harga diri
Klien mengatakan klien mengacuhkan setiap penilaian negatif dari orang lain
dan tetap percaya diri.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang terdekat yang dia sayangi adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa dirinya jarang untuk melakukan kegiatan kelompok
disekitar lingkungan rumahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam, klien percaya akan adanya Allah SWT., klien
mengatakan bahwa apa yang diderita klien saat ini adalah suatu cobaan dari
Allah SWT., dan yakin akan diberikan kesembuhan.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan melaksanakan shalat 5 waktu dan berdoa setelah selesai
shalat.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
VII. Status mental
a. Penampilan
Klien tampak kotor, dengan penggunaan pakaian yang sesuai. Namun kebersihan
dirinya kurang klien mengatakan mandi tidak menggunakan sabun, badan kotor dan
bau, kuku tangan dan kaki kotor, tampak hipersalivasi
Masalah keperawatan :Defisit perawatan diri
b. Pembicaraan
Klien sering bicara sendiri, terkadang marah-marah, terkadang meraung-raung dan
menangis.
Masalah keperawatan :Resiko Perilaku Kekerasan dan halusinasi
c. Aktifitas motorik
tampak tremor di area pergelangan
21
Masalah keperawatan : gangguan motorik
d. Alam perasaan
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
e. Afek
Afek klien labil cepat berubah-ubah.Terkadang tersenyum tapi mudah juga berteriak-
teriak sambil marah-marah
Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan
f. Interaksi selama wawancara
Tidak kooperatif, pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan
telinganya pada sumber suara.
Pasien juga mudah tersinggung, terlihat bila sedang makan selalu menghindar dari
teman-temannya
Masalah Keperawatan: gangguan interaksi
g. Persepsi
Klien mengatakan bahwa klien mendengar suara-suara yang mengatainya “racun”,
sampai pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan telinga pada
sumber suara, dan terfokus pada suara itu seolah-olah klien berusaha untuk
melawannya.
Masalah keperawatan :halusinasi pendengaran
h. Proses pikir
Tidak terkaji
Masalah keperawatan : tidak ada
i. Isi pikir
Klien mengatakan ada sihir yang mengendalikan pikirannya. Klien selalu curiga bahwa
orang lain akan melukainya.
Masalah keperawatan : waham curiga
j. Tingkat kesadaran & Orientasi
Pada saat dikaji, kesadaran klien penuh (compos mentis), klien mampu menyebutkan
tempat dimana klien berada, klien juga mampu menyebutkan hari, jam, dan tanggal
dengan sesuai.
Masalah keperawatan : tidak ada
k. Memori
Memori klien baik terbukti dengan klien mengatakan bahwa klien berada di rumah
sakit.
Masalah keperawatan : tidak ada
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
22
Klien juga dapat menghitung mundur dari 5 sampai 1.
Masalah keperawatan :tidak ada
m. Kemampuan penilaian
Pada saat dikaji, klien dapat menilai hal yang baik dan hal yang buruk, ditandai dengan
pendapatnya mengenai merokok bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan.
Masalah keperawatan :tidak ada
n. Daya tilik diri
Tidak terkaji
Masalah keperawatan :tidak ada
VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien memerlukan bantuan minimal, frekuensi makan 3 x/hari, porsi makan cukup,
tidak ada makanan yang dipantang, klien dapat membereskan bekas
makanannya.
b. BAB/ BAK
Klien membutuhkan bantuan minimal, frekuensi BAK 5x/hari, BAB 1x/hari
dilakukan secara mandiri, dan mampu membersihkan toilet dan dirinya sendiri
dengan mandiri.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2 x/hari tidak menggunakan sabun mandi, belum
keramas rambut satu bulan, badan kotor dan bau, kuku tangan dan kaki kotor,
rambut kotor berketombe,
d. Berpakaian atau berhias
Klien belum bisa berhias dengan mandiri, frekuensi mengganti pakaian 1 x/hari.
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidak terbiasa untuk tidur siang, pada malam hari klien tidur ± 8
jam, kegiatan sebelum tidur yaitu nonton televisi dan sesudah tidur yaitu beres-
beres.
f. Penggunaan Obat
23
Klien membutuhkan bantuan total untuk meminum obat-obatan sesuai dengan
program dan intruksi dari dokter karena klien belum mengetahui manfaat obat
tetapi setelah diberikan penyuluhan klien memahaminya.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien membutuhkan dukungan dari orang terdekat, keluarga dan memerlukan
pemeriksaan secara berkala.
h. Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan untuk mengisi hari-harinya klien akan membuka usaha miliknya
kembali yaitu membuka warung dan menjadi pedagang barang rosokan.
IX. Mekanisme Koping
klien terkadang berperilaku maladatif dan mencederai diri dan merusak lingkunganya yaitu
mengamuk dan membenturkan kepalanya serta merusak benda disekitarnya,
bicarakacau, jorok, dan membentak-bentak orang sekitar. Klien mengatakan bahwa ada
sihir yang mengendalikan pikirannya, klien selalu curiga bahwa orang lain akan
melukainya.
Masalah Keperawatan : koping mal adaptif : perilaku kekerasan
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Yang dibutuhkan klien nanti pada saat dirumah yaitu dukungan dari keluarga untuk selalu
minum obat secara teratur dan jangan sampai putus obat.Klien juga perlu bekerja untuk
mengidupi dirinya sendiri.
XI. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya
XII. Aspek Medik
Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid
Terapimedik
Nama obat Dosis Rute pemberian Waktu pemberian
1. Haloperidol 1,5 mg 2 x 1 oral jam 08.00 dan 18.00
2. Trihexyphenidil 2 mg 2 x 2 oral jam 08.00 dan 18.00
3. Chloropomazine
(CPZ)
50-0-100 oral jam 08.00 dan 18.00
XIII. Analisa Data
24
NO DATA MASALAH
DS: menurut keluarga klien pernah membacok
tukang bakso yang lewat depan rumahnya saat
ibunya membeli bakso
DO:
- Pernah mengamuk dan membenturkan
kepalanya serta merusak benda sekitar
- Klien terkadang marah-marah
- Terkadang meraung-raung menangis
- Klien mudah tersinggung
- Afek klien labil cepat berubah
- Klien merasa curiga apabila lingkungan
sekitarnya akan membunuh dengan
meracuni dirinya.
- Klien bicara kacau, kotor dan membentak-
bentak orang sekitar
Risiko Perilaku Kekerasan
DS:
- Klien mengatakan mandi 2x/sehari tidak
menggunakan sabun
DO:
- Rambut klien tampak kotordan berketombe
- Rambut kotor berketombe
- Belum keramas selama 1 bulan
- Badan kotor dan bau
- Kuku tangan dan kaki kotor
- Tampak hipersalivasi
Defisit Perawatan Diri
25
DS:
- Menurut klien ada yang membisikan bahwa
akan ada orang yang melukai dirinya dan
orang sekitarnya.
- Klien mengatakan masih mendengar suara-
suara yang mengatainya racun
DO:
- Klien sering bicara sendiri, terkadang marah-
marah terkadang meraung-raung menangis
GSP: Halusinasi
Pendengaran
2. DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS
a. GSP: halusinasi pendengaran
b. Risiko Perilaku kekerasan
c. Defisit perawatan diri.
26
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. S Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
No.Medrec : 20134562 Ruangan : anggrek
TGL DX
PERENCANAAN
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
1 2 3 4 5
15 Nov
2013
GSP:
halusinasi
Pendengaran
TUM:
Klien dapat mengontrol
halusinasi yang
dialaminya
TUK 1:
Pasien mampu:
Membina hubungan
saling percaya
Setelah 1 x pertemuan klien menunjukan
tanda-tanda percaya kepada perawat:
Ekspresi wajah bersahabat
Menunjukan rasa senang
Ada kontak mata
Mau menyebutkan mana
Mau menjawab salam
Mau duduk berdampingan dengan
perawat
Bersedia mengungkapkan masalah
yang dihadapi
Tindakan mandiri:
SP. 1 ( Tanggal 15 Nov 2013)
1. Bina hubungan saling percaya
dengan mengungkapkan prinsip
komunikasi terepeutik:
Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non verbal
Perkenalkan nama, nama
panggilan, dan tujuan perawat
berkenalan
Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien
Buat kontrakn yang jelas
Tunjukan sikap jujur dan menepati
janji setiap kali berinteraksi
Tunjukan sikap empati da
menerima apa adanya
Beri perhatian kepada klien dan
27
perhatikan kebutuhan dasar klien
Tanyakan masalah klien dan
masalah yang dihadapi klien
TUK 2:
Klien dapat mengenal
halusinasinya
Setelah 1 x pertemuan interaksi klien
menyebutkan:
Isi
Waktu
Frekuensi
Situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi
SP. 2 (tanggal 16 November 2013)
2. Adakan kontask sering dan singkat
secara bertahap
Observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya, jika ditemukan
klien yang sedang halusinasi:
Tanyakan apakah klien
mengalami suatu halusinasi
Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
Katakana bahwa peraawat
percaya klien mengalami hal
tersebut, namun perawat sendiri
tidak mengalaminya(dengan
naada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi)
Katakana bahwa ada klien lain
yang mengalami hal yang sama
Katakana bahwa perawat akan
membantu klien
28
Jika klien sedang berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman hipertensi,
diskusikan dengan klien
Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam, atau sering
dan kadang-kadang)
Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
Setelah 1 x interaksi klien menyatakan
perasaan dan responnya saat mengalami
halusinasi:
Marah
Takut
Sedih
Senang
Semangat
Cemas
Jengkel
Diskusikan dengan klien apa yang
dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri
kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya
Diskusikan dengan klien apa yang
dilakukan untuk mengatasi perasaan
tersebut
Diskusikan tentang dampak yang akan
dialaminya bila klien menikmati
halusinasinya.
TUK 3:
Klien dapat mengontrol
halusinasinya
3.1. Setelah 1 x pertemuan, klien
menyebutkan tindakan yang biasanya
dilakukan untuk mengendalikan
halusinasinya
SP. 3 (17 November 2013)
1.1. Identifikasi bersama klien cara atau
tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasi
29
3.2. Setelah 1 x pertemuan, klien
menyebutkan cara baru mengontrol
halusinasi
3.3. Setelah 1 x pertemuan, klien dapat
memilih dan memperagakan cara
mengatasi halusinasi
3.4. Setelah 1 x pertemuan, klien
melaksanakan cara yang telah dipilih
untuk mengendalikan halusinasinya
3.5. Setelah x pertemuan, klien mengikuti
terapi aktifitas kelompok.
1.2. Diskusikan cara yang digunakan
klien,
Jika cara yang digunakan
adaftif beri pujian
Jika cara yang digunakan
maladaftif diskusikan
kerugian cara tersebut
1.3. Diskusikan cara baru untuk
memutus/mengontrol timbulnya
halusinasi
Katakana pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
("saya tidak mau
mendengar”)
Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota/ke
luarga)
Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari-hari yang
telah disusun
Meminta keluarga/
teman/perawat menyapa
jika sedang berhalusinasi
30
1.4. Bantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya
1.5. Beri kesempatan untuk melakukan
cara yang dipilih dan dilatih
1.6. Pantau pelaksanaan yang telah
dipilih dan dilatih, jika berhasil beri
pujian.
1.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelomok, orientasi realita,
stimulasi persepsi
TUK 4:
Klien dapat dukungan
dari keluarga dalam
mengontrol
halusinasinya
4.1. Setelah 1 x pertemuan keluarga,
keluarga menyatakan setuju untuk
mengikuti pertemuan dengan
perawat
4.2. Setelah 1 x pertemuan, keluarga
menyebutkan pengertian, tanda
dan gejala, proses terjadinya
halusinasi dan tindakan untuk
mengendalikan halusinasi
SP. 4 (18 November 2013)
4.1. Buat kontrak dengan keluarga
untuk pertemuan (waktu,
tempat,topik)
4.2. Diskusikan dengan keluarga
Pengertian halusinasi
Tanda dan gejala halusinasi
Proses terjadinya halusinasi
Cari yang dapat dilakukan klien
dan keluarga untuk
memutusan halusinasi
Obat-obatan halusinasi
Cara merawat anggota
31
keluarga yang halusinasi
dirumah
Beri informasi waktu control ke
rumah sakit dan bagaimana
cara mencari bantuan jika
halusinasi tidak dapat diatasi
dirumah
TUK 5:
Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan baik
5.1. Setelah 1 x pertemuan, klien
menyebutkan:
Manfaat minum obat
Kerugian tidak minum obat
Nama, warna, dosis efek terapi dan
efek samping obat
5.2. Setelah 1 x pertemuan, klien
mendemonstrasikan penggunaan
obat dengan benar
5.3. setelah 1 x pertemuan, klien
menyebutkan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dokter
5.1. Diskusikan degan klien tentang
manfaat dan kerugian tidak minum
obat, nama, warna, dosis, cara.
Efek terapi dan efek samping
penggunaan.
5.2. Pantau klien saat penggunaan obat
5.3. Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar
5.4. Diskusikan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dengan
dokter
5.5. Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter/perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan
15 Nov
2013
Risiko
Perilaku
Kekerasan
Pasien mampu :
Mengidentifikasi
penyebab dan tanda
Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :
Menyebabkan penyebab, tanda, gejala
dan akibat perilaku kekerasan
Tindakan Mandiri :
SP. 1 ( Tanggal 15 Nov 2013 )
Identifikasi penyebab, tanda dan
32
perilaku kekerasan
Menyebutkan jenis
perilaku kekerasan
yang pernah
dilakukan
Menyebutkan akibat
dari perilaku
kekerasan yang
dilakukan
Menyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan
Mengontrol perilaku
kekerasan secara :
1. Fisik
2. Sosial / Verbal
3. Spiritual
4. Terapi
psikofarmaka
(patah obat)
Memperagakan cara fisik 1 untuk
mengontrol perilaku kekerasan
gejala serta akibat perilaku
kekerasan
Latih cara fisik 1 :
Tarik napas dalam
Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan
Memperagakan cara fisik 2 untuk
SP. 2 (Tanggal 16 Nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1)
Latih cara fisik 2 :
Pukul kasur / bantal
33
mengontrol perilaku kekerasan Masukan dalam jadwal harian pasien
Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan
Memperegakan cara sosial / verbal
untuk mengontrol perilaku kekerasan
SP. 3 (Tanggal 19 nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.
1&2)
Latih secara sosial / verbal :
- Menolak denganbaik
- Meminta dengan baik
- Mengungkapkan dengan baik
Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan
Memperagakan cara spiritual
SP. 4 (Tanggal 18 Nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1,
2 &3)
Latih secara spiritual :
- Berdoa
- Sholat
Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelah x pertemuan pasien mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan
Memperagakan cara patuh obat
SP. 5 (Tanggal 19 Nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1,
2, 3&4)
Latih patuh obat :
- Minum obat secara teratur dengan
34
prinsip 5 B
- Susun jadwal minum obat secara
teratur
Masukan dalam jadwal harian
pasien
Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :
Menjelaskan pengertian putus obat
Menyebutkan tanda dan gejala putus
obat
Menyebutkan penyebab putus obat
Menjelaskan prinsip minum obat
Pendidikan kesehatan mengenai
“jangan putus obat”
Setelah mendapatkan terapi pasien
mampu :
Meminum obat sesuai jadwal
Dapat meminimalisir efek samping
obat
Tindakan kolaborasi pemberian obat :
1. Haloperidol 1,5 mg jam 08.00
dan 20.00
2. Trihexyphinidil 2 mg jam 08.00
dan 20.00
3. Chloropomazine (CPZ) 50-0-100
jam 08.00 dan 18.00
Keluarga mampu :
Merawat pasien
dirumah
Setelah 3 x pertemuan, keluarga mampu :
Menjelasaknan penyebab, tanda dan
gejala, akibat serta mampu
memperagakan cara merawat
SP. 1 (tanggal 19 nov 2012)
Identifikasi masalah yang dihadapi
keluarga dalam merawat pasien
Jelaskan tentang Perilaku
Kekerasan dari :
35
- Penyebab
- Akibat
- Cara merawat
Latih 2 cara merawat
RTL keluarga/ jadwal untuk
merawat pasien
Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu merawat serta
dapat membuat RTL
SP. 2 (Tanggal ... )
Evaluasi SP. 1
Latih (simulasi) 2 cara lain untuk
merawat psien
Latih langsung ke pasien
RTL keluarga/ jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu merawat serta
dapat membuat RTL
SP. 3 (Tanggal....)
Evaluasi SP. 1 & 2
Latih langsung ke pasien
RTL keluarga/ jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :
Menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan dan mampu merawat serta
dapat membuat RTL
SP. 4 (Tanggal...)
Evaluasi SP. 1, 2 & 3
Latih langsung ke pasien
RTL keluarga :
- Follow up
36
- Rujukan
Kurang
perawatan
diri
Pasien mampu :
Melakukan
kebersihan diri
secara mandiri
Melakukan berhias /
berdandan secara
baik
Melakukan makan
dengan baik
Melakukan BAB /
BAK dengan baik
Setelah 3x pertemuan pasien dapat
menjelaskan pentingnya :
Kebersihan diri
Berdandan / berhias
Makan
BAB / BAK
Dan mampu melakukan cara merawat
diri
SP. 1 (Tanggal 16 Nov 2013)
Identifikasi :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB / BAK
Jelaskan pentingnya kebersihan diri
Jelaskan alat dan cara kebersihan
diri
Masukan dalam jadwal harian pasien
SP. 2 (Tanggal 17 Nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)
Jelaskan pentingnya berdandan
Latih cara berdandan
a. Untuk pasien laki-laki meliputi cara :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
- Bercukur
b. Untuk pasien perempuan :
- Berpakaian
- Menyisir rambut
37
- Berhias
Masukan dalam jadwal harian pasien
SP. 3 (Tanggal 18 Nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1&2)
Jelaskan cara dan alat makan yang
benar
- Jelaskan cara mempersiapkan
makan
- Jelaskan cara merapikan peralatan
makan setelah makan
- Praktek makan sesuai dengan
tahapan makan yang baik
Latih kegiatan makan
Masukan dalam jadwal harian pasien
SP. 4 (Tanggal 19 nov 2013)
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1,
2&3))
Latih cara BAB&BAK yang baik
a. Menjelaskan tempat BAB&BAK
yang sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan
diri setelah BAB/BAK
Keluarga mampu : Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu SP. 1 (Tanggal...)
Identifikasi masalah dalam merawat
38
Merawat anggota
keluarga yang
mengalami masalah
kurang perawatan diri
Meneruskan melatih pasien dan
emndukung agar kemampuan pasien
dalam perawatan dirinya meningkat.
pasien denga masalah :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/BAK
Jelaskan defisit perawatan diri
Jelaskan cara merawat
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/BAK
Bermain peran cara merawat
RTL keluarga/ jadwal untuk merawat
SP. 2 (Tanggal....)
Evaluasi SP. 1
Latih keluarga merawat langsung ke
pasien, kebersihan diri dan
berdandan
RTL keluarga/ jadwal untuk merawat
SP. 3 (Tanggal...)
Evaluasi SP. 2
Latih keluarga merawat langsung ke
pasien cara makan
39
RTL keluarga/ jadwal untuk merawat
SP. 4 (Tanggal...)
Evaluasi kemampuan keluarga
Evaluasi kemampuan pasien
RTL keluarga,
- Follow up
- Rujukan
40