Download - Naufal Kurnia ramadhan 20060310017
![Page 1: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/1.jpg)
CARA PEMERIKSAAN NEUROLOGI
NAUFAL KURNIA.R20060310017
PEMBIMBING:Dr. YOSEPH BUDIMAN.SpS
![Page 2: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/2.jpg)
• Cara pemeriksaan Anamnesis.• Cara pemeriksaan Kesadaran.• Cara pemeriksaan Rangsang Meningeal.• Cara pemeriksaan Saraf Kranialis.• Cara pemeriksaan sistim Motorik.• Cara pemeriksaan sistim Sensorik.• Cara pemeriksaan Refleks.
![Page 3: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/3.jpg)
anamnesis
Anamnesis yang baik membawa kita menempuh setengah jalan ke ara diagnosa yang tepat
2 pola : -Pasien dibiarkan secara bebasmengemukakan semua keluhan sertakelainan yang dideritanya.-Pemeriksa ( dokter ) membimbing pasienmengemukakan keluhannya ataukelainannya dengan jalan mengajukanpertanyaan tertuju.
![Page 4: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/4.jpg)
• “ Keluhan utamanya “ yaitu keluhan yang mendorong pasien datang berobat ke dokter.
• Kemudian ditelusuri tiap keluhan dengan mencari “Riwayat penyakit yang sedang dideritanya.”
• Mulai timbulnya• Krononologi timbulnya gejala gejala.• Perjalanan penyakitnya dimana perlu
ditanyakan.
![Page 5: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/5.jpg)
CARA PEMERIKSAAN KESADARAN
PEMERIKSAAN KESADARAN dapat dinyatakan secara kwantitatif maupun kwalitatif.
![Page 6: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/6.jpg)
CARA PEMERIKSAAN KWANTITATIF(GLASGOW COMA SCALE )
• – MEMBUKA MATA.• – RESPONS VERBAL ( BICARA ).• – RESPONS MOTORIK ( GERAKAN ).
![Page 7: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/7.jpg)
PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)
TAMPAKAN SKALA NILAI
EYE OPENING SPONTAN 4
DIPANGGIL 3
RANGSANG NYERI 2
TIDAK ADA RESPON 1
![Page 8: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/9.jpg)
PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)
TAMPAKAN SKALA NILAI
VERBAL RESPONSE ORIENTASI BAIK 5
JAWABAN KACAU 4
KATA KATA TIDAK PATUT 3
BUNYI TAK BERARTI 2
TIDAK BERSUARA 1
![Page 10: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/10.jpg)
PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE(GCS)
MOTOR RESPON SESUAI PERINTAH 6
LOKALOSASI NYERI 5
REAKSI PADA NYERI 4
FLEKSI 3
EKSTENSI 2
TIDAK ADA RESPON 1
![Page 11: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/11.jpg)
• Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :
• (Compos Mentis(GCS: 15-14) / Apatis (GCS: 13-12) / Somnolen(11-10) / Delirium (GCS: 9-7)/ Sopor coma (GCS: 6-4) / Coma (GCS: 3))
![Page 12: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/12.jpg)
CARA PEMERIKSAAN KESADARAN .• PITTSBURGH BRAIN STEM SCORE.
• Brainstem reflex Positif Negetif• 1. Refleks bulu mata kedua sisi 2 1• 2. Refleks kornea kedua sisi 2 1 • 3. Doll’s eye movement/ice water calories 2 1
kedua sisi 4. Reaksi pupil kanan terhadap cahaya 2 1
• 5. Reaksi pupil kiri terhadap cahaya 2 1 • 6. Refleks muntah atau batuk 2 1
• Interpretasi : • Nilai minimum : 6• Nilai maksimum : 12 ( nilai / skor makin tinggi makin baik )
![Page 13: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/14.jpg)
CARA PEMERIKSAAN KWALITATIF.• 1. ComposMentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. • 2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh. • 3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal. • 4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
• 5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
• 6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
![Page 15: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/15.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL
KAKU KUDUK• Untuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan sbb:• Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala pasien
yang sedang berbaring, kemudian kepala ditekukan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.
• Selama penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat
![Page 16: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/16.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .
KERNIG SIGN• Pada pemeriksaan ini , pasien yang sedang
berbaring difleksikan pahanya pada persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkaibawah diekstensikan pada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135 derajat terhadap paha.
• Bila teradapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang dari sudut 135 derajat , maka dikatakan kernig sign positif.
![Page 17: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/18.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .
BRUDZINSKI SIGN.• Ini meliputi : Tanda leher menurut Brudzinski,
Tanda tungkai kontralateral menurut Brudzinski, Tanda pipi menurut Brudzinski, Tanda simfisis pubis menurut Brudzinski dan istilah ini sering disalahpahamkan dengan Tanda Brudzinski 1 ( Brudzinski’s neck sign),Tanda Brudzinski 2 (Brudzinski’s contralateral legsign) dstnya.
![Page 19: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/19.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL
Tanda Leher menurut Brudzinski• Pasien berbaring dalam sikap terlentang, dengan
tangan yang ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring , tangan pemeriksa yang satu lagi sebaiknya ditempatkan didada pasien untuk mencegah diangkatnya badan kemudian kepala pasien difleksikan sehingga dagu menyentuh dada..
• Test ini adalah positif bila gerakan fleksi kepaladisusul dengan gerakan fleksi di sendi lutut dan panggul kedua tungkai secara reflektorik.
![Page 20: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/21.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .
Tanda tungkai kontra lateral menurutBrudzinski.
• Pasien berbaring terlentang. Tungkai yang akan dirangsang difleksikan pada sendi lutut, kemudian tungkai atas diekstensikan pada sendi panggul.
• Bila timbul gerakan secara reflektorik berupa fleksi tungkai kontralateral pada sendi lutut dan panggul ini menandakan test ini postif.
![Page 22: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/22.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL
Tanda pipi menurut Brudzinski.• Penekanan pada pipi kedua sisi tepat dibawah
os zygomaticus akan disusul oleh gerakann fleksi secara reflektorik dikedua siku dengan gerakan reflektorik keatas sejenak dari kedua lengan.
![Page 23: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/23.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL .
Tanda simfisis pubis menurut Brudzinski.• Penekanan pada simfisis pubis akan disusul
oleh timbulnya gerakan fleksi secara reflektorik pada kedua tungkai disendi lutut dan panggul.
![Page 24: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/24.jpg)
CARA PEMERIKSAAN RANGSANGMENINGEAL
Tanda Lasegue.• Untuk pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang
berbaring lalu kedua tungkai diluruskan ( diekstensikan ) , kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan ( fleksi ) persendian panggulnya. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi ( lurus ) .
• Pada keadaan normal dapat dicapai sudut 70 derajat sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai 70 derajat maka disebut tanda Lasegue positif. Namun pada pasien yang sudah lanjut usianya diambil patokan 60 derajat
![Page 25: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/25.jpg)
CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS (N I)
Persiapan :• Pasien hrs sadar & kooperatif• Bahan:kopi,teh,tembakau,jeruk
pepperminth,kamper• Pemeriksaan :• 1.Subyektif : Keluhan pasien• 2.Obyektif• A.Inspeksi• Periksa kedua lubang hidung• yakinkan jalan pernafasan &
mukosa baik.
![Page 26: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/26.jpg)
B.Identifikasi:• 1.Pasien diberitahu bahwa daya
penciumannya hendak diperiksa.• 2.Tutup mata pasien.• 3.Pasien mengidenfikasi apa yang
tercium olehnya bila suatu zat di dekatkan pada lubang hidungnya.
Interpretasi :• Normal Hiperosmia• Anosmia Parosmia• Hiposmia Kakosmia• Halusinasi olfactorik
![Page 27: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/27.jpg)
CARA PEMERIKSAAN SARAF
NERVUS OPTIKUS ( N II ) Pemeriksaan nervus optikus :1. Pemeriksaan tajam pengelihatan.2. Pemeriksaan pengenalan warna.3. Pemeriksaan medan (lapangan) pengelihatan.4. Pemeriksaan fundus (funduskopi).
![Page 28: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/28.jpg)
PEMERIKSAAN & INTERPRETASI TAJAMPENGELIHATAN
Persiapan : Yakinkan tdk ada ggn visus ok penyakit mata.
• Tabel Snellen• Pasien berdiri 6 m dari kartu snellen.• Mata kiri ditutup dengan tangan kiri• dan visus mata kanan diperiksa.• Dengan mata kanannya membaca• huruf-huruf dalam tabel snellen.• Begitu jg sebaliknya u/ mata kiri.• Interpretasi• Visus normal : 6/6• x : jarak penderita dg snellen• y jarak,dimana org normal dpt
melihat• tulisan dlm snellen
![Page 29: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/29.jpg)
Jari-jari Tangan• Visus pasien menurun →< 6/60,visus diperiksa dengan
menghitung jari-jari.• Pasien memberitahukan berapa jari dokter yang
diperlihatkan kepadanya.• Jika sejauh 6 m,tidak dilihat, jarak diperpendek sampai
dapat dilihat.• Interpretasi• Normal:menghitung jari tangan jarak 60 m, jika hanya
dpt menghitung jari-jari tangan dr jarak 5 m→ visus: 5/60
![Page 30: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/30.jpg)
Gerakan Tangan• – Ps/ menentukan arah gerakan tangan pemeriksaan.• – Jarak berapa pasien dg jelas dapat menentukan arah gerakan tangan pemeriksa• .• Interpretasi• Normal : gerakan tangan dari jarak 300 m• Hanya melihat arah gerakan tangan dr 3 m→visus 3/300
Lampu / Cahaya• Memakai rangsangan cahaya.• Mata ps/ disinari dg cahaya lampu→ps/ disuruh menentukan gelap atau terang.Interpretasi• Normal : jarak tak terhingga• Jika dpt melihat cahaya dr jarak 1 m→ visus 1/~.• Cahaya tidak dilihat→visus: nol (nol light perseption)
![Page 31: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/31.jpg)
Pemeriksaan & Interpretasipengenalan warna
Pemeriksaan• – Menggunakan kartu test istihara dan stiling /
benang wol berwarna.• – Ps/ membaca angka berwarna dlm kartu istihara
atau stiling• – Mengambil wol yang berwarna sesuai perintah.Interpretasi• Normal• Buta Warna
![Page 32: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/32.jpg)
Pemeriksaan & Interpretasimedan pengelihatan
Metode test :Tanpa alat :• Test konfrontasi.Dengan alat :• Test kampimeter.• Test perimeter.Persiapan :• – Ps/ kooperatif.• – Ps/ diberi penjelasan test yang akan dilakukan.
![Page 33: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/33.jpg)
![Page 34: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/34.jpg)
Test Kampimeter & Test Perimeter
• • Papan hitam diletakan di depan ps/ jarak 1 atau 2 m.
• • Benda penguji (test objek) berupa bundaran kecil
• berdiameter 1-3 mm.• • Mata ps/ difixasi di
tengah & benda penguji digerakan
• dari perifer ke tengah dari segala jurusan.
![Page 35: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/35.jpg)
Pemeriksaan Funduskopi• Pemeriksa memegang
oftalmaskop dengan tangan kanan.
• o Tangan kiri pemeriksa memfiksasi dahi ps/.
• o Pemeriksa menyandarkan dahinya pd darsum manus tangan kiri yang memegang dahi ps/.
• o Mata kanan ps/ diperiksa dg mata kanan pemeriksa,begitu sebaliknya.
• o Pemeriksa menilai retina & papil nervi optisi.
![Page 36: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/36.jpg)
Interpretasi Funduskopi1. Gambaran retina
Normal :• Latar belakang :merah keoranye-oranyean• Papil nervi optisi : lebih muda• Pembuluh darah berpangkal pd pusat papil memancarkan• cabang-cabangnya ke seluruh retina• Arteri berwarna jernih & vena berwarna merah tua.• Reflek sinar hanya tampak pd arteri• Vena berukuran lebih besar & tampak berkelak-kelok• dibandingkan arteri• Tampak pulsasi pada pangkal vena besar (di papil) dan• penekanan bola mata → pulsasi lebih jelas
![Page 37: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/37.jpg)
2.Gambaran Nervi Optisi
• Normal : bentuk lonjong, warna jingga muda, bagian temporal
• sedikit pucat, batas tegas, bagian nasal agak kabur,
• fisiologik cupping, vena:arteri 3 : 2
![Page 38: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/38.jpg)
Saraf Otak III, IV, VI
Pemeriksaan nervi III,IV,VI:1.Inspeksi saat istirahat :• Kedudukan bola mata• Observasi celah kelopak mata2.Inspeksi saat bergerak :Observasi gerakan mata sesuai perintah3.Pemeriksaan fungsi & reaksi pupil
![Page 39: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/39.jpg)
1.Inspeksi saat istirahat
A.Kedudukan bola mataPemeriksaan– Kedudukan mata kiri dan kanan semetris/tidak– Strabismus, deviasio conjugee, krisis akulogirik– Eksoptalmus / endoftalmusInterpretasi• Normal : Kedudukan bola mata simetris• Kelainan : Stabismus, deviatio conjugee, k risis
okulogirik, eksoptalmus /endoftalmus
![Page 40: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/40.jpg)
B.Observasi celah kelopak mataPemeriksaan :• Penderita memandang lurus kedepan• Perhatikan kedudukan kelopak mata thd pupil & iris.Interpretasi• Normal : simetris kanan-kiri• Kelainan :1.Celah kelopak mata menyempit• Ptosis• Enoftalmus & blefarospasmus2.Celah kelopak mata melebar• Eksoftalmus & proptosis
![Page 41: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/41.jpg)
2. Pemeriksaan gerakan bola mata
• Penilaian gerakan monokular
• Penilaian gerakan kedua bola mata atas perintah
• Penilaian gerakan bola mata mengikuti obyek bergerak
• Pemeriksaan gerakan konjungat reflektorik (doll’s eye movement)
![Page 42: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/42.jpg)
3.Pemeriksaan & InterpretasiPupil-Reaksi pupil
Pemeriksaan :• Observasi bentuk, ukuran
pupil & posisi pupil• Perbandingan pupil kanan
dan kiri• Pemeriksaan reflek pupil• Reflek cahaya langsung• Reflek cahaya tidak• langsung atau konsensuil• Reflek pupil akomodatif /• reflek pupil konvergensi
![Page 43: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/43.jpg)
Interpretasi• Normal :• Bentuk pupil : bulat reguler• Ukuran pupil : 2 mm – 5 mm• Posisi pupil : ditengah-tengah• Isokor• Reflek cahaya langsung (+)• Reflek cahaya konsensuil (+)• Reflek akomodasi/konvergensi (+)• Kelainan :– Pintpoin pupil– Bentuk ireguler– Anisokor dengan kelainan reflek cahaya– Pupil marcus gunn– Pupil argyll robertson– Pupil adie
![Page 44: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/44.jpg)
NERVUS TRIGEMINUS (N V)
- Cabang optalmicus : Memeriksa refleks berkedip klien dengan menyentuhkan kapas halus saat klien melihat ke atas
- Cabang maxilaris : Memeriksa kepekaan sensasi wajah, lidah dan gigi
- Cabang Mandibularis : Memeriksa pergerakan rahang dan gigi
![Page 45: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/45.jpg)
2.Fungsi Sensorik N.Trigeminus
![Page 46: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/46.jpg)
Interpretasi :
Normal : gangguan sensibilitas(-)Kelainan :•Analgesi : tidak merasakan rangsang nyeri•Termanestesi : tidak merasakan rangsangan
suhu•Anestesi : tidak merasakan rangsangan raba
![Page 47: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/47.jpg)
Saraf Otak VII (Nervus Fasialis)
Pemeriksaan fungsi motorik : • mengerutkan dahi (dibagian yang lumpuh
lipatannya tidak dalam), mimik, mengangkat alis, menutup mata (menutup mata dengan rapat dan coba buka dengan tangan pemeriksa), moncongkan bibir atau menyengir, memperlihatkan gigi, bersiul (suruh pasien bersiul, dalam keadaan pipi mengembung tekan kiri dan kanan apakah sama kuat. Bila ada kelumpuhan maka angin akan keluar kebagian sisi yang lumpuh)
![Page 48: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/48.jpg)
N. Kokhlearis dan N. Vestibularis (N VIII)
• A. N.Kokhelaris (N. Akustikus)
• 1.Suara Bisik
![Page 49: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/49.jpg)
2.Uji garputala
• 1.Rinne• Interpretasi :• Rinne (+)• Rinne (-)
![Page 50: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/50.jpg)
• 2.Schwabach• Pemeriksaan :• – Getarkan
garputala,tempelkan pd proc.mastoideus penderita
• – Jika suara garputala tdk di dengar lg oleh penderita,pindahkan ke
• proc.mastoideus pemeriksa.• Interpretasi :• – Schwabach normal• – Schwabach memendek
![Page 51: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/51.jpg)
• 3.Weber• Pemeriksaan :• – Getarkan garputala dan
tempatkan diatas calvaria penderita.
• – Tanyakan kpd penderita ke telinga mana suara garputala terdengar
• lebih keras.• Interpretasi :
![Page 52: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/52.jpg)
B. N.VestibularisPemeriksaan keseimbangan :• Uji romberg• Jalan ditempat dengan mata tertutup • Mengerak-gerakkan kedua anggota bagian atas, keatas,
kebawah dengan mata tertutup• Interpretasi :• Romberg +• Jalan berubah arah kesisi labirin yg rusak• Deviasi kearah labirin yg rusak
![Page 53: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/53.jpg)
Nervus Glosofaringeus & Nervus Vagus( N IX & N X )
1. Pemeriksaan Fungsi Motorik
• A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-LANGIT
• Minta penderita membuka mulut & suruh ucapkan “Ah,Ah”
• Perhatikan lengkung langit-langit dan posisi uvula
![Page 54: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/54.jpg)
Interpretasi :Normal : Simetris lengkung langit-langitKelainan : Lengkung langit-langit yg sehat bergerak keatas• Lengkung langit-langit yg lumpu tertinggal.B. Pemeriksaan fungsi menelan• – Minta penderita minum air• – Perhatikan mampu minum air atau air masuk ke hidung• Interpretasi:• Normal : mampu minum air dg baik.• Kelainan : air akan masuk ke hidung pd lesi n.IX bilateral
![Page 55: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/55.jpg)
C.Pemeriksaan Fonasi suara• Minta penderita mengucapkan “ a.a.a.a.a.”
Interpretasi :• Normal• Ggn fonasi suara “sangau”
• 2.Pemeriksaan fungsi parasimpatis• Inspeksi sekresi kelenjar ludah• Interpretasi :• Normal• Kelainan : sekresi kelenjar ludah -
![Page 56: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/56.jpg)
3.Pemeriksaan Fungsi Sensorik
A.Replek muntah• Sentuh bagian atas
faring/palatum molle• Interpretasi :• Replek muntah +/ -
![Page 57: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/57.jpg)
B. Pemeriksaan Fungsi pengecapan
• – Minta pasien menjulurkan lidahnya.• – Bersihkan lidah penderita pd 1/3 bagian
belakang.• – Berilah rangsangan pengecapan pd lidah 1/3
belakang.• Interpretasi :• Ageusia Hipoageusia• Parageusia Hemiageusia
![Page 58: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/58.jpg)
Nervus Aksesorius (N XI)
1.Pemeriksaan Fungsi M.Sterno Kleidomastodius– Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat.– Pemeriksa meraba M.sterno kleidomastoideus
sisi kontralateral.Interpretasi :• Normal : Kontraksi +• Kelainan : Kontkaksi -
![Page 59: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/59.jpg)
• 2.Pemeriksaan Fungsi M.Trapezius
• A.Saat Istirahat• B.Saat bahu digerakkan• Interpretasi :• Normal : simetris• Kelainan :• Asimetris• kelemahan pd• bahu yg sakit
![Page 60: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/60.jpg)
Nervus Hipoglosus (N XII)
• Pemeriksaan: Inspeksi lidah saat istirahat
• Inspeksi lidah saat dijulurkan
• Pemeriksaan artikulasi kata “ ular loreng lari
• lurus dilorong• Interpretasi :• Normal : Deviasi –• Kelainan : Deviasi +
![Page 61: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/61.jpg)
CARA PEMERIKSAAN SISTIM MOTORIK
1. pengamatan • Gaya berjalan dan tingkah laku • Simetri tubuh dan extermitas • Kelumpuhan badan dab anggota gerak 2.Gerakan volunter • Yang di periksa adalah pasien atas pemeriksa, misalnya Mengangkat kedua tangan dan bahu Fleksi dan extensi artikulus kubiti Mengepal dan membuka jari tangan Mengankat kedua tungkai pada sendi panggul Fleksi dan ekstansi artikulus genu Plantar fleksi dan dorsal fleksi plantar kaki Gerakan jari-jari kaki
![Page 62: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/62.jpg)
3. Palpasi otot.• Pengukuran besar otot.• Nyeri tekan.• Kontraktur.• Konsistensi ( kekenyalan ).
Konsistensi otot yang meningkat terdapat pada.– Spasmus otot akibat iritasi radix saraf spinalis, misal: meningitis, HNP.– Kelumpuhan jenis UMN ( spastisitas ).– Gangguan UMN ekstrapiramidal ( rigiditas ).– Kontraktur otot.
Konsistensi otot yang menurun terdapat pada.– Kelumpuhan jenis LMN akibat denervasi otot.– Kelumpuhan jenis LMN akibat lesi di ”motor end plate”.
![Page 63: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/63.jpg)
Cara menilai kekuatan otot :Dengan menggunakan angka dari 0-5.0 : Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan
gerakan pada persendiaan yang harus digerakkan oleh otot tersebut.
– 2 : Didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat ( gravitasi ).
– 3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat.– 4 : Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi
sedikit tahanan yang diberikan.– 5 : Tidak ada kelumpuhan ( normal ).
![Page 64: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/64.jpg)
Memeriksa fungsi sensorik
• Kepekaan saraf perifer. klien diminta memejamkan mata • a. Menguji sensasi nyeri: dengan menggunakan Spatel lidah yang di patahkan
atau ujung kayu aplikator kapasdigoreskan pada beberapa area kulit, Minta klien untuk bersuara pada saat di rasakan sensasi tumpul atau tajam.
• b. Menguji sensai panas dan dingin: dengan menggunakan Dua tabung tes, satu berisi air panas dan satu air dingin, Sentuh kulit dengan tabung tersebut minta klien untuk mengidentifikasi sensasi panas atau dingin.
• c. Sentuhan ringan : dengan menggunakan Bola kapas atau lidi kapas, Beri sentuhan ringan ujung kapas pada titik-titik berbeda sepanjang permukaan kulit minta klien untuk bersuara jika merasakan sensasi
• d. Vibrasi/getaran : dengan garputala, Tempelkan batang garpu tala yang sedang bergetar di bagian distal sendi interfalang darijari dan sendiinterfalang dari ibu jari kaki, siku, dan pergelangantangan. Minta klien untuk bersuara pada saat dan tempat di rasakan vibrasi
![Page 65: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/65.jpg)
PEMERIKSAAN REFLEKS
Refleks superficial• Refleks dinding perut :• Stimulus : Goresan dinding perut daerah, epigastrik, supraumbilical,
infra Umbilical dari lateral ke medial.• Respons : kontraksi dinding perut• Afferent : n. intercostal T 5 – 7 ( epigastrik )• n. intercostal T 7 – 9 ( supra umbilical )• n. intercostal T 9 – 11 ( umbilica )• n. intercostal T 11 – L 1 ( infra umbilical )• n. iliohypogastricus• n. ilioinguinalis• Efferent : idem
![Page 66: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/66.jpg)
Refleks superficial
• Refleks cremaster :• Stimulus : goresan pada kulit paha sebelah• medial dari atas ke bawah• • Respons : elevasi testis Ipsilateral• • Afferent : n. ilioinguinal ( L 1-2 )• • Efferent : n. genitofemoralis
![Page 67: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/67.jpg)
Refleks fisiologis ( tendon / periosteum )
• Refleks biseps ( B P R ) :• Stimulus : ketokan pada jari
pemeriksa yang ditempatkan pada
• tendonm. biseps brachii, posisi lengan setengah
• ditekuk pada sendi siku.• Respons : fleksi lengan pada
sendi siku• Afferent : n.
musculucutaneus ( c 5-6 )• Efferenst : idem
![Page 68: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/68.jpg)
• Refleks triceps ( T P R ) :• Stimulus : ketukan pada
tendon otot triseps brachii, posisi lengan
• fleksi pada sendi siku dan sedikit pronasi
• Respons : extensi lengan bawah disendi siku
• Afferent : n. radialis ( C 6-7-8 )
• Efferenst : idem
![Page 69: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/69.jpg)
• Refleks patella ( K P R ) :• Stimulus : ketukan pada
tendon patella• Respons : ekstensi
tungkai bawah karena kontraksi m.
• quadriceps Femoris.• Efferent : n. femoralis ( L
2-3-4 )• Afferent : idem
![Page 70: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/70.jpg)
• Refleks achilles ( A P R )• Stimulus : ketukan pada
tendon achilles• Respons : plantar fleksi
kaki karena kontraksi m.• gastrocnemius• Efferent : n. tibialis ( L.
5-S, 1-2 )• Afferent : idem
![Page 71: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/71.jpg)
• Refleks fisiologis ( tendon / periosteum )• - Klonus lutut :• Stimulus : pegang dan dorong os patella ke arah• distal• Respons : kontraksi reflektorik m. quadriceps• femoris selama stimulus berlangsung.• - Klonus kaki :• Stimulus : dorsofleksikan kaki secara maksimal,• posisi tungkai fleksi di sendi lutut.• Respons : kontraksi reflektorik otot betis selama• stimulus berlangsung.
![Page 72: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/72.jpg)
Refleks patologis
• - Babinski• Stimulus : penggoresan
telapak kaki bagian lateral dari
• posterior ke anterior.• Respons : ekstensi ibu
jari kaki dan pengembangan
• (fanning) jari – jari kaki.
![Page 73: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/73.jpg)
• - Chaddock• Stimulus : penggoresan
kulit dorsum pedis bagian lateral,
• sekitar malleolus lateralis dari posterior ke anterior.
• Respons : seperti babinski
![Page 74: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/74.jpg)
• - Oppenheim• Stimulus : pengurutan crista anterior tibiae• dari proksimal ke distal• Respons : seperti babinski• - Gordon• Stimulus : penekanan betis secara keras• Respons : seperti babinski
![Page 75: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/75.jpg)
• - Schaffer• Stimulus : memencet tendon achilles secara keras• Respons: seperti babinski• -Gonda• Stimulus : penekukan ( planta fleksi) maksimal jari kaki keempat• Respons: seperti babinski• - Stransky• Stimulus : penekukan ( lateral ) maksimal jari kaki kelima• Respons: seperti babinski
• Stimulus : pengetukan pada telapak kaki• Respons: fleksi jari – jari kaki pada sendi interphalangealnya
![Page 76: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/76.jpg)
• - Hoffman• Stimulus : goresan pada kuku jari tengah pasien• Respons : ibu jari, telunjuk dan jari – jari lainnya
berefleksi• - Tromner• Stimulus : colekan pada ujung jari tengah pasien• Respons : seperti Hoffman
![Page 77: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/77.jpg)
• TERIMAKASIH.....
![Page 78: Naufal Kurnia ramadhan 20060310017](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081718/5480faceb47959b04a8b4626/html5/thumbnails/78.jpg)